KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M."

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Biro PKT pada Tahun Anggaran Laporan Kinerja Biro PKT Tahun 2017 merupakan Laporan Kinerja tahun ketiga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perka BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun Pada tahun 2017, Biro PKT sebagai bagian dari Kesekretariatan Utama bertekad melaksanakan Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu sasaran area perubahan untuk memberkan keyakinan yang memadai bahawa program-program berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Disamping itu, Biro PKT juga telah melakukan perubahan sasaran strategis dalam rangka menyelaraskan terjadinya perubahan sasaran strategis BSN untuk periode Laporan Kinerja Biro PKT Tahun 2017 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Biro PKT secara umum dan Kesestamaan secara khusus di masa mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih optimal. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional M. Beni Nugraha 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 2

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) Tahun 2017, merupakan perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi BSN yang mendukung terwujudnya good governance berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu Laporan Kinerja Biro PKT merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis yang tertuang dalam Rencana Strategis BSN Tahun serta Rencana Kerja Tahunan Biro PKT Tahun Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2017 telah menetapkan 5 (lima) sasaran dengan 26 (dua puluh enam) Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja tersebut merupakan wujud pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN yang diamanatkan kepada Biro PKT. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Biro PKT dapat mencapai sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan dengan tingkat capaian sebagai berikut : Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2017 Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Customer Perspectives 2. Terwujudnya good governance dan clean government 1. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN 3. Opini BPK atas Laporan Keuangan 4. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT 73 (BB) nilai WTP (opini) NA WTP (opini) Capaian % NA 100% 3,7 (nilai) 3,3 (nilai) 90% Internal Process Perspectives 1. Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel 5. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran 6. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif 7. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang 6 Dok 6 Dok 100% 90% 88% 97,78% 100% 100% 100% 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 3

4 Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi 2. Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel 3. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Learning and Growth Perspectives telah berbasis kinerja 8. Persentase unit kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu 9. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu 10. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu 11. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 12. Persentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negara (4 kriteria) 13. Persentase realisasi anggaran BSN 14. Frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun 15. Persentase rekonsilasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu 16. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu 17. Persentase realisasi target penerimaan PNBP 18. Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga 19. Persentase BMN fisik yang dapat ditelusur 20. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 Tahun Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang Capaian % 60% 47% 78,33% Maks 4 (kali) 6 (kali) 66% 100% 100% 100% 7 Dok 7 Dok 100% 100% 100% 100% 95% 94,62% 99,60% 11 kali 15 kali 136% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 129% 129% 4 Dok 4 Dok 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 4

5 Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi 4. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang professional 22. Persentase ASN (Aparatur Sipil Negara) PKT yang meningkat kompetensinya Capaian % 100% 100% 100% 23. Realiasi Anggaran PKT 95% 92,02% 96,9% 24. Persentase pencapaian kinerja PKT 25. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 26. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 27. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi PKT 90% 100% 111% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 75% 100% 100% Dari dua puluh enam indikator kinerja di Biro PKT, 1 (satu) indikator kinerja belum dapat diukur capaiannya yaitu tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN dikarenakan nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja dari Kemen PAN dan RB belum keluar, 6 (enam) indikator kinerja capaiannya di bawah 100%, (enam belas) indikator kinerja tercapai 100%, dan 3 (tiga) indikator kinerja melebihi target 100%, dengan rata-rata capaian dari 26 (dua puluh enam) indikator kinerja sebesar 96,33%. Untuk indikator kinerja yang capaiannya masih di bawah 100% telah dilakukan langkah-langkah untuk perbaikan antara lain dengan akan melakukan integrasi Aplikasi yang telah ada untuk mendukung layanan Biro PKT, dan mensosialisasikan kembali peraturan terkait pengelolaan anggaran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring pelaksanaan dalam rangka lebih meningkatkan komitmen seluruh pimpinan dan staf dilingkungan BSN untuk berakuntabilitas kinerja yang lebih baik Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 5

6 DAFTAR ISI Halaman Cover... 1 Kata Pengantar... 2 Ringkasan Eksekutif... 3 Daftar Isi... 6 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang... 7 I.2 Maksud dan Tujuan... 7 I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi... 8 I.4 Sumber Daya Manusia... 9 I.5 Peran Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis II.1.1 Visi dan Misi II.1.2 Tujuan dan Sasaran II.2 Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1 Capaian Kinerja III.2 Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP LAMPIRAN 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 6

7 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB No. 53 Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT), sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi Nasional. Biro PKT memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Sekretaris Utama dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Sekretaris Utama Tahun I.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Biro PKT, dengan tujuan sebagai berikut : 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 7

8 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai; 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja. I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001 tentang organisasi dan tata kerja BSN, tugas Biro PKT adalah melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumahtangga serta pengelolaan barang/kekayaan milik negara. Tugas Biro PKT mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumah tangga serta pengelolaan barang/kekayaan milik negara. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Biro PKT menyelenggarakan fungsi: 1. Pengumpulan Data dan Informasi Untuk Penyusunan Kebijakan, Program dan Perencanaan; 2. Penyusunan Anggaran Rutin dan Pembangunan; 3. Perencanaan Kebutuhan, Pengadaan, Penyimpanan, Penyaluran, Serta Inventarisasi Kekayaan Negara; 4. Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan; 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 8

9 5. Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga; 6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Struktur Biro PKT dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar I.1 Struktur Organisasi Biro PKT Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Biro PKT mempunyai tata kerja yang didukung oleh : 1. Bagian Perencanaan, dengan tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, program, dan perencanaan serta melaksanakan penyusunan anggaran di bidang standardisasi. 2. Bagian Keuangan, dengan tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan dan administrasi pendapatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan keuangan. 3. Bagian Tata Usaha, dengan tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan, penggandaan, rumah tangga, perjalanan dinas, penggajian, serta urusan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, inventarisasi dan penghapusan barang/kekayaan milik negara Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 9

10 I.4 SUMBER DAYA MANUSIA Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2017 Biro PKT memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 67 (enam puluh tujuh) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut: No Unit Kerja Tabel I.1 Personel ASN Biro PKT Jenjang Pendidikan > S1 S1 S2 Jumlah Orang 1. Kepala Biro PKT Bagian Perencanaan dan Program Kepala Bagian Perencanaan dan Program Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Program dan Anggaran Bagian Keuangan Kepala Bagian Keuangan Sub Bagian Tata Usaha Keuangan Sub Bagian Administrasi Pendapatan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Sub Bagian Tata Usaha Kearsipan Sub Bagian Rumah Tangga Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan Jumlah Gambar I.2 Grafik Personel ASN Biro PKT 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 10

11 I.5 PERAN STRATEGIS Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini. Biro PKT mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu mendukung pelaksanaan fungsi BSN, baik peran anggaran, penyediaan sarana prasarana. Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya Biro PKT telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN. Tabel I.2 Potensi dan Permasalahan Biro PKT POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT Memiliki akses terhadap proses perencanaan dan penganggaran SPK belum dijadikan sebagai program prioritas nasional Anggaran SPK tersebar di beberapa K/L, namun belum terkoordinasi dengan baik Sinergi alokasi anggaran masih lemah Kinerja BSN masih belum optimal Penguatan koordinasi dengan Bappenas, Kemenkeu, dan K/L lain yang terkait untuk menyusun program kerja yang mendukung prioritas nasional Peningkatan koordinasi dan sinergi dengan K/L yang memiliki tugas yang terkait dengan SPK Peningkatan koordinasi dan sinergi antar unit kerja di BSN Memperkuat rumusan kinerja dengan SMART 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 11

12 POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT Pengelolaan keuangan tersentralisasi di Bagian Keuangan dengan sistem pengelolaan yang sesuai peraturan perundangan dan BSN hanya memiliki 1 (satu) satuan kerja Tidak semua pejabat struktural yang memahami proses pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan, sehingga pengawasan dan pengendalian masih kurang efektif Masih terbatasnya sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan keuangan, khususnya di unit kerja teknis Perlunya peningkatan pemahaman pejabat struktural melalui sosialisasi tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan serta evaluasi atas pelaksanaan pengelolaan keuangan secara periodik Melakukan pelatihan/bimbingan teknis terkait pengelolaan keuangan kepada para pegawai yang ditugaskan dari unit kerja teknis, khususnya yang ditugaskan dalam pengelolaaan keuangan Terdapat beberapa aplikasi keuangan yang mempermudah pengelola keuangan, termasuk Sistem Informasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran (SIPAKAR) Belum terintegrasinya aplikasi keuangan yang ada, sehingga belum optimal pemanfaatannya Melakukan integrasi aplikasi keuangan yang ada dengan bantuan pengembangan aplikasi yang kompeten 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 12

13 POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT Pengelolaan BMN Ketulusuran dalam pendistribusian BMN Lokasi BMN yang berpindah Masa ekonomis BMN yang masih tercatat Koordinasi antara pusat kepada pengelola BMN dalam pelaporan pembelian belanja modal dan barang persediaan Inventarisasi BMN dilakukan secara periodik Penghapusan BMN Melakukan sosialisasi kepada unit kerja/pusat terkait aturan dalam belanja modal Pengelolaan Arsip Tidak adanya pedoman dalam penataan arsip Kurangnya kesadaran dalam penataan arsip Pengelolaan Perjalanan Dinas Belum optimalnya fitur dalam aplikasi pengurusan ijin perjalanan luar negeri (SIMPEL) Penyusunan peraturan sebagai pedoman dalam penataan arsip Melakukan pembinaan dalam penataan arsip Melakukan pengurusan surat ijin secara manual 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 13

14 BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 PERENCANAAN STRATEGIS II.1.1 Visi dan Misi R umusan visi dan misi Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) sesuai Renstra Biro PKT Tahun adalah sebagai berikut. VISI Menjamin pelayanan prima dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan anggaran dan tata usaha yang profesional, transparan dan akuntabel MISI 1. Memberikan dukungan layanan perencanaan, keuangan, dan tata usaha untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BSN. 2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BSN. II.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 14

15 juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Biro PKT telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Rumusan tujuan Biro PKT dalam Renstra telah dilakukan penyempurnaan sebagai berikut : TUJUAN Tujuan sesuai Renstra Biro PKT Tahun : 1. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 2. Mewujudkan pengelolaan anggaran yang berkualitas 3. Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT 4. Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel 5. Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN 6. Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN Hasil penyempurnaan tujuan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas layanan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 2. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN Sasaran ini merupakan sasaran di lingkungan Biro PKT selaku Unit Pendukung di lingkungan BSN. Biro PKT dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Biro PKT harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2017, sasaran Biro PKT telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 15

16 Berikut sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun SASARAN Sasaran sesuai Renstra Biro PKT Tahun : 1. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 2. Terlaksananya pengelolaan anggaran yang berkualitas 3. Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT 4. Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel 5. Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN 6. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Biro PKT berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya good governance dan clean government 2. Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel 3. Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel 4. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga 5. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang profesional II.2 PERJANJIAN KINERJA Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun. Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja, pada tahun 2017 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran Biro PKT sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2017 juga mengalami 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 16

17 perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Biro PKT tahun 2017 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target. Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2017 Sasaran Customer Perspectives Indikator Kinerja Target Terwujudnya good governance dan clean government 1. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN 2. Opini BPK atas Laporan Keuangan 3. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT Internal Process Perspectives 73 (BB) Nilai WTP Opini 3,7 Nilai 2. Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel 3. Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel 4. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran 5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif 6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah berbasis kinerja 7. Persentase unit kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu 8. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu 9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu 10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 11. Prosentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negara (4 kriteria) 12. Persentase realisasi anggaran BSN 13. Frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun 14. Persentase rekonsilasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu 6 Dok 90 % 100 % 60 % Maks 4 kali 100 % 7 Dok 100 % 95 % 11 kali 100 % 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 17

18 Sasaran 4. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Indikator Kinerja 15. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu 16. Persentase realisasi target penerimaan PNBP 17. Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga 18. Persentase BMN fisik yang dapat ditelusur 19. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 Tahun Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang Learning and Growth Perspectives Target % 100 % 4 Dok 100 % 100 % 100 % 5. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang profesional 21. Persentase ASN (Aparatur Sipil Negara) PKT yang meningkat kompetensinya 100 % 22. Realiasi Anggaran PKT 95 % 23. Persentase pencapaian kinerja PKT 24. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 25. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 26. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi PKT 90 % 100 % 100 % 75 % Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Biro PKT pada tahun 2017 menetapkan sebanyak lima (5) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya. Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Biro PKT melaksanakan 1 (satu) kegiatan dalam 1 (satu) program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut: 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 18

19 A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN melalui : 1. Kegiatan: Peningkatan Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha, yang akan menghasilkan output : a. Output : Layanan Overhead Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 051 Melaksanakan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi 052 Melaksanakan pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran b. Output : Layanan Perencanaan Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 051 Melakukan penyusunan Rencana Program 052 Melakukan penyusunan Anggaran 053 Melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi 054 Melakukan Penyusunan Laporan Kemajuan 055 Melakukan Penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja (Laporan Kinerja) c. Output : Layanan Manajemen Keuangan Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 051 Melaksanakan penyusunan laporan keuangan 052 Melaksanakan pengelolaan perbendaharaan 053 Melaksanakan tata laksana keuangan 054 Melaksanakan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) d. Output : Layanan Manajemen BMN Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 051 Melaksanakan penatausahaan BMN 052 Melaksanakan pengalihan BMN 053 Melaksanakan penghapusan BMN e. Output : Layanan Umum Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 051 Melaksanakan layanan urusan rumah tangga 052 Melaksanakan pengelolaan arsip dan persuratan 053 Melaksanakan pengadaan layanan barang dan jasa 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 19

20 055 Melaksanakan koordinasi keprotokolan f. Output : Layanan Perkantoran Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 001 Gaji dan tunjangan 002 Operasional dan pemeliharaan kantor 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 20

21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan rangka mewujudkan visi dan misi lembaga. Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Biro PKT telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Biro PKT Tahun III.1 CAPAIAN KINERJA Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Biro PKT, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Biro PKT yang direncanakan dalam Tahun 2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 21

22 Tabel III.1 Pencapaian Kinerja Biro PKT Tahun 2017 Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Customer Perspectives 1. Terwujudnya good governance dan clean government Internal Process Perspectives 2. Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel 3. Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel 1. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN 2. Opini BPK atas Laporan Keuangan 3. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT 4. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran 5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif 6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah berbasis kinerja 7. Persentase unit kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu 8. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu 9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu 10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 11. Persentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negara (4 kriteria) 12. Persentase realisasi anggaran BSN 13. Frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun 73 (BB) nilai WTP (opini) Capaian % 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 22 NA WTP (opini) NA 100% 3,7 (nilai) 3,3 (nilai) 90% 6 Dok 6 Dok 100% 90% 88% 97,78% 100% 100% 100% 60% 47% 78,33% Maks 4 (kali) 6 (kali) 66% 100% 100% 100% 7 Dok 7 Dok 100% 100% 100% 100% 95% 94,62% 99,60% 11 kali 15 kali 136% 14. Persentase rekonsilasi ke 100% 100% 100%

23 Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi 4. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Learning and Growth Perspectives KPPN yang sesuai dan tepat waktu 15. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu 16. Persentase realisasi target penerimaan PNBP 17. Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga 18. Persentase BMN fisik yang dapat ditelusur 19. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 Tahun Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang Capaian % 100% 100% 100% 100% 129% 129% 4 Dok 4 Dok 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang professional 21. Persentase ASN (Aparatur Sipil Negara) PKT yang meningkat 100% 100% 100% kompetensinya 22. Realiasi Anggaran PKT 95% 92,02% 96,9% 23. Persentase pencapaian kinerja PKT 24. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 25. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 26. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi PKT 90% 100% 111% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 75% 100% 100% Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Biro PKT untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja untuk setiap perspektif sebagai berikut Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 23

24 CUSTOMER PERSPECTIVES SASARAN 1 Terwujudnya good governance dan clean government Tabel III.2 Capaian Kinerja Sasaran 1 Indikator Kinerja 1. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN 2. Opini BPK atas Laporan Keuangan 3. Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT Target 73 (BB) nilai WTP (opini) Capaian 2017 Realiasi NA Capaian % NA WTP (opini) 100% Realisasi ,87 (BB) nilai WDP (opini) Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya - Naik 1 tingkat 3,7 (nilai) 3,33 (nilai) 90% 3,06 (nilai) 0,27 (nilai) Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terwujudnya good governance dan clean government terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN; opini BPK atas Laporan Keuangan; dan Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 63,33%, masih rendahnya rata-rata capaian dikarenakan capaian indikator kinerja tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN yang belum dapat diukur karena hasil evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2017 belum keluar hasil penilaiannya dari KemenPANRB. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja BSN Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu instansi pemerintah. Hasilnya dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun rencana kinerja di tahun berikutnya. Dengan demikian rencana kinerja di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada tahun 2017, BSN telah menyusun 1 (satu) dokumen Laporan Kinerja BSN tahun 2016, 4 (empat) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon I tahun 2016, 11 (sebelas) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon II tahun 2016, dan 27 (dua puluh tujuh) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon III tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 24

25 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BSN Target : 73 (BB) (nilai) Realisasi : NA Capaian : NA Penyusunan Laporan Kinerja unit Eselon III baru dilakukan pada tahun Sampai Laporan Kinerja ini selesai disusun hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2017 belum keluar dari KemenPANRB, sehingga belum dapat dihitung capaian indikator kinerja pada tahun 2017 dan belum dapat dibandingkan apakah terjadi peningkatan/penurunan penerapan akuntabilitas kinerja dari tahun 2016 yang telah mendapatkan predikat B (skor 64,87). Perkembangan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel III.3 Perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun No Komponen yang dinilai Bobot Nilai Nilai Bobot a. Perencanaan Kinerja 35 18,65 19,75 19,69 23,04 24, ,92 21,37 b. Pengukuran Kinerja 20 10,33 10,50 10,50 11,35 11, ,80 16,13 c. Pelaporan Kinerja 15 9,25 8,88 9,36 9,63 9, ,28 10,36 d. Evaluasi Kinerja 10 5,00 5,40 5,42 6,14 6, ,85 5,89 e. Capaian Kinerja 20 11,08 9,97 13,25 12,79 13, ,35 11,12 Nilai Hasil Evaluasi ,31 54,50 58,21 62,95 63, ,20 64,87 Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC CC CC CC B B Gambar III.1 Garfik perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 25

26 Sebagai upaya perbaikan penerapan Akuntabilitas Kinerja pada Tahun 2018 akan terus dilakukan penyempurnaan terhadap Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP) sebagai salah satu pendukung pelaksanaan akuntabilitas kinerja BSN. Sedangkan untuk melihat sejauhmana Laporan Kinerja Eselon I dan II telah mengungkapkan capaian kinerja yang telah dihasilkan selama tahun 2017 akan dilakukan reviu Laporan Kinerja Eselon I dan II oleh Inspektorat BSN secara bertahap. 2. Opini BPK atas Laporan Keuangan Indikator ini adalah indikator yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Satker Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Badan Standardisasi Nasional. Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) bertujuan untuk memberikan kejelasan yang memadai bahwa laporan keuangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Target : WTP (opini) Realisasi : WTP (opini) Capaian : 100% telah disajikan dengan wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan tersebut dapat menghasilkan opini yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP, Nilai capaian 100%), Wajar Dengan Pengecualian (WDP, Nilai capaian 75%), Tidak Wajar (TW, Nilai Capaian 50%), Tidak Memberikan Pendapat (TMP/Disclaimer, Nilai Capaian 25%). BSN menetapkan target mendapatkan opini WTP untuk Laporan Keuangan BSN tahun 2016 karena telah mendapatkan opini WTP atas Laporan Keuangan sebanyak 7 (tujuh) kali secara berturut-turut sejak tahun 2009, yaitu untuk Laporan Keuangan BSN tahun 2008 sampai dengan tahun Laporan Keuangan BSN Tahun 2016 disusun berdasarkan data/laporan keuangan satuan kerja BSN. Laporan Keuangan BSN tahun 2016 yang dinilai pada tahun 2017 oleh auditor BPK mendapat opini WTP. Hal ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu opini WDP pada tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 26

27 Tabel III.4 Capaian Kinerja Opini BPK atas Laporan Keuangan BSN Tahun Uraian Opini BPK atas Laporan Keuangan WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WDP WTP Gambar III.2 Piagam Penghargaan WTP Tahun Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT Biro PKT sebagai salah satu Biro di lingkungan Sekretariat Utama yang memberikan fasilitasi dan layanan kepada internal di lingkungan BSN terkait penganggaran, pengelola keuangan, urusan ketatausahaan dan penyediaan sarana prasarana dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada pengguna layanan. Seiring dengan perubahan lingkungan strategis yang cepat dan luas diberbagai sektor, maka spesialisasi dan variasi tuntutan kebutuhan pun semakin meningkat dari pengguna layanan, sehingga Biro PKT harus dapat mengimbanginya dengan terus melakukan perbaikan dan inovasi. Untuk mengetahui kualitas layanan perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi mengenai kepuasan pegawai terhadap layanan yang diberikan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner. Survei layanan di lingkup Sekretariat Utama BSN dilakukan bersamaan agar lebih efektif dalam pelaksanaannya Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 27

28 Biro PKT pada Tahun 2017 menitikberatkan pertanyaan yang masih sama dengan tahun 2016 agar hasilnya dapat dibandingkan. Bagian Perencanaan dan Program 1. Kejelasan informasi terkait perencanaan 2. Penentuan besarnya anggaran tahun depan setiap Unit Kerja telah berdasarkan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) 3. Kemudahan dan efektifitas penggunaan Aplikasi SIPP dalam penyampaian Lap bulanan dan triwulanan 4. Fasilitasi proses revisi anggaran 5. Informasi tentang Laporan Kinerja dan Laporan Tahunan cukup memadai Bagian Keuangan 1. Penyampaian informasi Realisasi yang akurat dan tepat waktu terkait serapan anggaran 2. Kecepatan dan keakuratan proses penerimaan negara bukan pajak 3. Percepatan proses pertanggungjawaban keuangan 4. Penyediaan Uang Persediaan yang tepat waktu 5. Penguasaan terhadap masalah dan aturan terkait pelaksanaan Anggaran Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga 1. Pemeliharaan Inventaris Kantor (mobil, komputer, meja kursi) 2. Penyediaan Fasilitas Ruang Rapat dan Ruang Kerja 3. Penyediaan Fasilitas Kendaraan dan Pengemudi 4. Penanganan Belanja Pegawai (Penggajian, uang makan, tunjangan kinerja) 5. Pelayanan Administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri 6. Penanganan Tata Persuratan 7. Penanganan Pengadaan ULP Berdasarkan hasil perhitungan survei layanan tahun 2017 untuk Biro PKT didapatkan nilai indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Biro PKT sebesar 3,33 Indeks kepuasan pegawai terhadap layanan PKT Target : 3,7 (nilai) Realisasi : 3,3 (nilai) Capaian : 90% (nilai) dengan skala 1-5, yang terdiri dari Bagian Perencanaan dan Program sebesar 3,33, Bagian Keuangan sebesar 3,25, dan Bagian TURT sebesar 3,41. Realisasi nilai tersebut masih lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 3,7 (nilai), sehingga capaian indikator kinerja hanya sebesar 90%. Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam memberikan layanan Biro PKT dan memberikan apresiasi kepada pegawai yang berkinerja baik di lingkungan Biro PKT, pemilihan Employee of The Month (EoTM) dan Employee of The 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 28

29 Year (EoTY) yang telah dimulai tahun 2016 terus dilaksanakan pada tahun Untuk pelaksanaan tahun 2018 akan dilakukan perbaikan untuk kriteria penetapan EoTM dan reward yang diberikan. Gambar III.3 Employee of The Month Tahun 2017 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVES SASARAN 2 Terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel Tabel III.5 Capaian Kinerja Sasaran 2 Indikator Kinerja 4. Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran 5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Target 6 dokumen Capaian 2017 Realiasi Capaian % 6 Dokumen 100% Realisasi Dokumen Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 1 Dokumen 90% 88% 97,78% 89% 29% 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 29

30 Indikatif Indikator Kinerja Target Capaian 2017 Realiasi Capaian % Realisasi 2016 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah berbasis kinerja 7. Persentase unit kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu 8. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu 9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu 100% 100% 100% 55% 45% 60% 47% 78,33% 13% 34% Maks 4 (kali) 6 kali 66% 5 kali (1 kali) 100% 100% 100% 100% - Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya perencanaan dan monitoring evaluasi yang akurat dan akuntabel terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja yaitu Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran; Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif; Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah Berbasis Kinerja; Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu; Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu ; dan Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu. Capaian kinerja untuk keenam indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 90%. Dari keenam indikator kinerja tersebut yang mencapai target 100% hanya 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran; persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah berbasis kinerja; dan persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran Target : 6 Dokumen Realisasi : 6 Dokumen Capaian : 100% Dalam upaya terus melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada tahun 2017, Biro PKT telah menyelesaikan 6 (enam) dokumen perencanaan dan penganggaran dari target 6 (enam) dokumen atau dengan capaian kinerja sebesar 100%. Secara rinci keenam dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 30

31 A. Renja BSN 2018 Renja merupakan dokumen perencanaan yang berisi program dan kegiatan suatu K/L sebagai penjabaran dari Renstra K/L yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran. Rangkaian tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka penyusunan Renja BSN dimulai dari : - Penyampaian usulan anggaran BSN 2018 kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp ,- - Terbit SEB Kemenkeu dan Bappenas tentang Pagu Indikatif Belanja K/L dan Rancangan Awal RKP Tahun 2018, pagu BSN sebesar Rp ,- Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BSN, sebesar Rp ,- dan Program Pengembangan Standardisasi Nasional, sebesar Rp ,000- Gambar III.4 Dokumen Rencana Kerja dan TM Tahun Penyusunan Renja BSN tahun 2018 dimulai setelah pagu indikatif tahun 2018 terbit. Untuk penyusunan Renja yang sebelumnya menggunakan Aplikasi Renja dan terintegrasi dengan Aplikasi ADIK, mulai tahun 2017 untuk penyusunan Renja 2018 telah menggunakan Aplikasi baru yaitu Krisna (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran). - Penyampaian Renja BSN TA 2018 dilakukan secara bertahap sesuai dengan proses penganggaran (Pagu Indikatif, Pagu Anggaran, dan Alokasi Anggaran) dengan mengupdate Aplikasi Krisna Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 31

32 B. RKA BSN 2018 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu K/L yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Renja K/L dan Renstra K/L yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran untuk menjadi pedoman pelaksanaan program dan kegiatan. Pada tahun 2017, telah dihasilkan 2 (dua) dokumen yaitu dokumen RKA BSN tahun 2018 dan penetapan DIPA BSN tahun Penyusunan RKA BSN Tahun 2017 telah melalui 3 (tiga) tahap penyusunan yaitu pagu indikatif, pagu anggaran dan alokasi anggaran. Sesuai DIPA Tahun 2018, BSN mendapatkan anggaran sebesar Rp ,-. Tabel III.6 Anggaran BSN sesuai tahapan penyusunan anggaran tahun 2018 Uraian Pagu Indikatif Pagu Anggaran Alokasi Anggaran Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BSN Program Pengembangan Standardisasi Nasional Total Pagu BSN Gambar III.5 DIPA BSN Tahun 2018 C. Laporan Kinerja BSN Tahun 2017 Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu instansi pemerintah. Hasilnya dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun rencana kinerja di tahun berikutnya. Dengan demikian rencana kinerja di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada tahun 2017, BSN telah menghasilkan 1 (satu) dokumen Laporan Kinerja BSN tahun 2016, 4 (empat) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon I tahun 2016, Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 32

33 (sebelas) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon II tahun 2016, dan 27 (dua puluh tujuh) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon III tahun Penyusunan Laporan Kinerja unit Eselon III baru dilakukan pada tahun Laporan Kinerja ini telah disusun secara berjenjang dimulai dari penyusunan Laporan Kinerja Eselon III, dilanjutkan penyusunan Laporan Kinerja Eselon II dan I, dan terakhir penyusunan Laporan Kinerja BSN. Laporan Kinerja BSN Tahun 2016 sebelum disampaikan kepada KemenPANRB telah direviu oleh Inspektorat. Laporan Kinerja BSN Tahun 2016 telah disampaikan tepat waktu yaitu tanggal 28 Februari 2017 kepada Presiden dan ditembuskan KemenPANRB, Kemenkeu, dan Bappenas. Gambar III.6 Laporan Kinerja BSN Tahun 2016 D. Perjanjian Kinerja BSN 2017 Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima tugas dengan pihak yang memberi tugas. Perjanjian kinerja menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja akan dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam Laporan Kinerja Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 33

34 Pada tahun 2017, telah dihasilkan dokumen Perjanjian Kinerja BSN Tahun 2017 yang terdiri dari Perjanjian Kinerja Kepala BSN, Eselon I s/d IV di lingkungan BSN. Penetapan Perjanjian Kinerja Eselon III dan IV baru dilakukan tahun Sebagai salah satu tindak lanjut dari hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2016, maka pada tahun 2017 telah dilakukan reviu dan penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU) agar lebih spesifik, relevan, terukur dan khas yang menggambarkan efektivitas dan alasan keberadaan entitas IKU tersebut, mulai tingkat BSN sampai unit kerja dibawahnya. IKU hasil penyempurnakan menjadi dasar dalam menyusun Perjanjian Kinerja tahun 2017, mulai dari Perjanjian Kinerja tingkat Kepala BSN, eselon I s/d IV. Selanjutnya memastikan Perjanjian Kinerja telah diturunkan habis mulai tingkat struktural tertinggi sampai staf dalam bentuk Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Gambar III.7 Perjanjian Kinerja BSN Tahun 2017 E. Monitoring Tahun 2017 Monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan dalam rangka pengendalian kegiatan dan program agar mencapai sasaran yang diharapkan secara tepat waktu, tepat sasaran. Pelaksanaan monev antara lain dilakukan melalui kegiatan atau pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinatif dengan unit kerja/instansi terkait. Pada tahun 2017, telah dihasilkan 1 (satu) dokumen laporan monev kegiatan. Dokumen laporan monev ini terdiri dari laporan bulanan, laporan triwulanan, laporan PP 39, laporan PMK 249, dan laporan capaian kinerja Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 34

35 Selain itu untuk mengetahui implementasi standardisasi dan penilaian kesesuaian di daerah, telah dilakukan monev kegiatan dibeberapa daerah antara lain ke Yogyakarta, Palembang, Makassar, Bali, dan Bandung. Sebagai upaya terus melakukan perbaikan kinerja, Bagian Perencanaan dan Program-Biro PKT-BSN telah membangun aplikasi monev berbasis website untuk membantu Unit Kerja memonitor pencapaian realisasi kinerja setiap saat dan mempercepat proses pelaporan, yaitu Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP). Aplikasi SIPP tersebut telah dipergunakan dalam penyusunan laporan bulanan, triwulanan, serta laporan PP 39. Sampai saat ini Aplikasi SIPP masih terus dilakukan penyempurnaan dan penambahan menu untuk penyusunan anggaran. Gambar III.8 Aplikasi SIPP 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 35

36 F. Kajian Perencanaan Kajian Perencanaan yang telah dilakukan oleh Biro PKT tahun 2017 memuat 2 (dua) kajian yaitu tentang Kajian Potensi Daerah dalam Pengembangan Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dan Kajian Perencanaan Strategis Pengembangan Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU). Kajian Potensi Daerah dalam Pengembangan Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan penyediaan informasi geospasial untuk pengembangan standarisasi dan penilaian kesesuaian, sebagai wujud tindak lanjut Rencana Strategis BSN Tahun Kajian tersebut memuat potensi potensi di sektor primer antara lain pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan dan energy pada setiap Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Hasil kajian tersebut diharapkan dapat memuat potensi setiap Kabupaten/Kota untuk dilakukan analisis kebutuhan SNI dan LPK yang potensial. Gambar III.9 Laporan Kajian Potensi Daerah dalam Pengembangan Sistem SPK Sehingga kebijakan yang disusun oleh BSN menjadi lebih mendukung sesuai dengan potensi daerahnya. Tersusun 1 (satu) dokumen Laporan Kajian. Kemudian kajian yang kedua adalah kajian perencanaan strategis pengembangan laboratorium SNSU di Serpong. Laboratorium SNSU ini dibangun karena belum adanya alat acuan untuk menentukan standar ukuran dan memberikan jaminan ketertelusuran terhadap hasil pengukuran khususnya di bidang alat kesehatan dan mikrobiologi di Indonesia. Selain itu, UU No. 20 Tahun 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 36

37 2014 diamanahkan kepada BSN bekerja sama dengan Kementerian dan/atau Lembaga Pemerintah Non Kementerian lainnya berdasarkan kompetensi teknisnya, perlu memelihara dan memperbaharui infrastruktur pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran untuk memfasilitasi peningkatan daya saing sektor produksi dimana kegiatannya difokuskan kepada pembangunan fasilitas metrologi biologi dan pendukungnya serta memfasilitasi pengembangan laboratorium acuan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan kalibrasi dan pengujian Peralatan Kesehatan Diharapkan dengan adanya laboratorium ini, para pemilik Lembaga Penguji produk-produk tersebut tidak perlu menkalibrasikan alat uji mereka di luar negeri. Tersusun 1 (satu) dokumen Laporan Kajian. 5. Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif Setiap tahun BSN mengajukan usulan kerangka acuan kegiatan tahun berikutnya ke Kementerian Keuangan yang selanjutnya akan digunakan Persentase pengajuan anggaran BSN yang terakomodasi dalam Pagu Indikatif Target : 90% Realisasi : 88% Capaian : 97,78% sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Untuk itu setiap unit kerja menyampaikan bahan pengusulan rencana anggaran ke Biro PKT. Pada tahun 2017, secara keseluruhan unit kerja mengajukan usulan anggaran Tahun 2018 sebesar Rp ,- Setelah dilakukan pembahasan dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas melalui pertemuan tiga pihak (trilateral meeting), maka berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala bappenas No. S-398/MK.02/2017 dan No. 193/M.PPN/D.8/KU.01.01/05/2017, BSN memperoleh pagu indikatif sebesar Rp ,- Dengan demikian capaian untuk indikator ini sebesar 88% dibandingkan target. Belum maksimalnya pencapaian indikator kinerja ini akan ditindaklanjuti dalam penyiapan bahan reviu baseline tahun 2019 dengan melakukan penilaian proposal anggaran 2019 lebih awal Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 37

38 6. Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah berbasis kinerja Agar anggaran digunakan secara efektif dan efisien, penyusunan anggaran seharusnya berdasarkan pada kinerja yang ingin dicapai BSN. Penyusunan anggaran dimulai usulan KAK dan RAB dari unit kerja, yang kemudian usulan tersebut dilakukan penelitian oleh Bagian Perencanaan dan Program dan reviu oleh unit Inspektorat. Penelitian dan reviu berdasarkan pada RPJM, RKP, Renja, prioritas Persentase penyusunan anggaran Unit Kerja yang telah berbasis Target : 100% Realisasi : 100% Capaian : 100% nasional/bidang, prioritas BSN, aturan pengelolaan keuangan, dan lain-lain. Berdasarkan penelitian dan riviu tersebut, unit kerja harus melakukan tindak lanjut berdasarkan rekomendasi, sehingga menghasilkan RKAK/L yang memenuhi anggaran berbasis kinerja. Pada tahun 2017, pencapaian indikator kinerja sebesar 100% atau sebanyak seluruh Unit Kerja Eselon II telah menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan oleh Biro PKT pada saat penyusunan RKAKL Sebagai upaya perbaikan akan disempurnakan mekanisme penyusunan anggaran dalam suatu dokumen petunjuk pelaksanaan DIPA. 7. Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu Bagian Perencanaan dan Program diberi tugas mengkoordinasikan penyusunan LAKIP BSN. Dalam penyusunan LAKIP tersebut diperlukan dukungan data-data kinerja dari unit-unit kerja di lingkungan BSN. BSN mewajibkan agar setiap unit eselon I dan II menyusun LAKIP masing-masing, sehingga LAKIP yang harus disiapkan sebanyak 16 dokumen LAKIP. Untuk penyerahan dokumen LAKIP ke Bagian Perencanaan dan Program, Persentase Unit Kerja yang menyampaikan LAKIP tepat waktu Target : 60% Realisasi : 47% Capaian : 78,33% sampai dengan batas waktu, sebanyak 7 (tujuh) unit kerja yang telah menyerahkan tepat waktu dari sebanyak 15 Unit kerja (Eselon I dan II). Dengan demikian capaian kinerja ini sebesar 47% dari target 60%. Sebagai upaya perbaikan di tahun 2017 kepada Unit Kerja sejak awal tahun telah disampaikan agenda penyelesaian Laporan Kinerja dan template Laporan Kinerja untuk memudahkan dalam penyusunan laporan Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 38

39 8. Jumlah revisi anggaran ke Kemenkeu Sebagai bagian dalam pelaksanaan kegiatan anggaran, dalam memfasilitasi atas berbagai penyesuaian kegiatan di unit kerja dan mengkomodir adanya kebijakan pemerintah berupa penghematan dan efisiensi anggaran selama tahun 2017, Biro PKT telah melakukan 6 (enam) kali revisi anggaran (DIPA) yang diajukan kepada Kemenkeu. Ini berarti capaian kinerja tidak sesuai target yaitu maksimal 4 kali dalam setahun atau capaiannya sebesar 66%. Jumlah Revisi Anggaran ke Kemenkeu Target : maks 4 kali Realisasi : 6 kali Capaian : 66% Hal ini disebabkan untuk merespon perubahanperubahan anggaran yang disebabkan kebutuhan prioritas internal BSN dan stakeholder, juga terkait kebijakan pemerintah yang melakukan penghematan/ pemotongan anggaran sehingga membutuhkan revisi anggaran. Adapun jenis revisi tersebut adalah Revisi 1 tanggal 15 Maret 2017 Revisi 1 merupakan revisi terjadwal. Pada revisi ini terjadi perpindahan MAK Belanja, perubahan pada Hal. III DIPA BSN. Revisi 2 tanggal 1 Agustus 2017 Revisi ke 2 adalah revisi yang diakibatkan adanya Inpres no.4 tahun 2017 tanggal 22 Juni 2017 mengenai efisiensi belanja barang, dan Badan Standardisasi Nasional harus menghemat sebesar 20 Milyar Rupiah. Dan pada tahap ini, BSN harus melakukan self blokir terlebih dahulu, agar terlihat penajaman prioritas pelaksanaan anggaran. Dan self blokir akan tercantum di hal. 4 DIPA BSN Revisi 3 tanggal 18 Agustus 2017 Revisi ini merupakan revisi lanjutan dari revisi sebelumnya (revisi 2)yaitu revisi menghilangkan anggaran yang dibintang (diblokir), dan untuk menghapus catatan pada hal. 4 DIPA BSN. Dengan adanya revisi ini, maka PAGU BSN akan berkurang sebesar 20 Milyar rupiah, yang semula Rp menjadi Rp Revisi 4 tanggal 6 September 2017 Revisi ke 4 adalah revisi hasil kebijakan pimpinan BSN, karna pada revisi ini ada pemindahan pagu dari kegiatan 3554 sebesar 4 milyar yang di 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 39

40 gunakan dalam kegiatan yang lebih prioritas. Pada revisi ini juga pindah MAK Belanja, pindah pagu anggaran dan juga revisi hal.3 DIPA BSN. Revisi 5 tanggal 14 November 2017 Penerimaan PNBP untuk keseluruhan BSN sudah melebihi target, sehingga penggunaan pagu BSN sebesar 88% dari penerimaan harus di revisi yang berakibat pada penambahan pagu BSN yang sebelumnya Rp menjadi Rp yang seluruhnya penambahan pagu dari PNBP dan digunakan untu kegiatan PNBP. Pagu PNBP boleh digunakan oleh BSN yang sebelumnya adalah Rp menjadi Rp Revisi 6 tanggal 30 Desember 2017 Revisi ini dilakukan berdasarkan perdirjen PB no. 3 tahun Setiap K/L di haruskan untuk melakukan revisi POK apabila ada revisi internal yang menjadi kewenangan KPA. Sehingga pada akhir desember 2017, BSN melakukan revisi POK yang menjadi kewenangan KPA ke Kanwil Perebendaharaan Jakarta, dan memunculkan DIPA baru, walaupun tidak ada perubahan sama sekali di dalam DIPA tersebut. Tabel III.7 Revisi Anggaran (DIPA) BSN Tahun 2017 Tgl Uraian Anggaran Keterangan Pengesahan DIPA Awal Rp Desember DIPA Revisi 1 Rp Maret 2017 Revisi antar output DIPA Revisi 2 Rp Agustus 2017 DIPA Revisi 3 Rp Agustus 2017 DIPA Revisi 4 Rp September 2017 DIPA Revisi 5 Rp November 2017 DIPA Revisi 6 Rp Desember 2017 Revisi disebabkan adanya Inpres no.4 tahun 2017 tanggal 22 Juni 2017 dengan pemblokiran anggaran sebesar Rp 20M Revisi penyesuaian Sesuai Pagu APBNP TA Perubahan dalam satu program, antar kegiatan, antar output dan antar jenis belanja Perubahan disebabkan realisasi PNBP yang telah melebihi 100% Perubahan jenis belanja 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 40

41 9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu Pelaporan kinerja dan anggaran merupakan instrumen untuk yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi tingkat pencapaian kinerja dan Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu anggaran setiap kegiatan di unit kerja. Pelaporan kinerja dan anggaran berupa laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan sesuai PP 39. Pelaporan ini telah dikembangkan dalam aplikasi SIPP (Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan), namun masih ada yang perlu disempurnakan/diperbaiki. Terkait laporan PP 39 tersebut disampaikan ke Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional untuk mengukur kemajuan capaian dari indikator kinerja. Laporan PP 39 disampaikan secara triwulanan yaitu, Januari, April, Juli dan Oktober. Dalam penyampaian laporan PP 39 pada tahun 2017, sebanyak 4 (empat) pelaporan (Laporan triwulan IV tahun 2016, laporan triwulan I s/d III tahun 2017) telah disampaikan tepat waktu sesuai batas waktu yang ditetapkan oleh Bappenas. Target : 100% Realisasi : 100% Capaian : 100% Gambar III.10 Laporan PP 39 pada Tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 41

42 SASARAN 3 Terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel Tabel III.8 Capaian Kinerja Sasaran 3 Indikator Kinerja 10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran 11. Persentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negara (4 kriteria) 12. Persentase realisasi anggaran BSN 13. Frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun 14. Persentase rekonsilasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu 15. Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu 16. Persentase realisasi target penerimaan PNBP Target 7 Dokumen Capaian 2017 Realiasi Capaian % 7 Dokumen 100% Realisasi Dokumen Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 100% 100% 100% % 94,62% 99,60% 94,96% (0,34%) 11 kali 15 kali 136% 15 kali - 100% 100% 100% 100% - 100% 100% 100% 100% - 100% 129% 129% 132% (3%) - Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terkelolanya anggaran yang akurat dan akuntabel terdiri dari 7 (tujuh) indikator kinerja yaitu Jumlah dokumen pengelolaan anggaran; Persentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negaran (4 kriteria); Persentase realisasi anggaran BSN; Frekuensi perputaran Uang Persediaan dalam setahun; Persentase Rekonsiliasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu; Persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu; dan Persentase realisasi target penerimaan PNBP. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 109%, terdapat 2 (dua) indikator kinerja yang capaiannya di atas 100% yaitu frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun dan persentase realisasi target penerimaan PNBP. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 42

43 10. Jumlah dokumen pengelolaan anggaran Indikator ini adalah indikator yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Utama BSN. Dokumen pengelolaan anggaran terdiri dari: a. Laporan Sosialisasi Peraturan dan Pedoman Pelaksanaan Anggaran b. Laporan Pengelolaan Keuangan c. Laporan Keuangan Tahun 2016 Unaudited d. Laporan Keuangan Tahun 2016 Audited e. Laporan Keuangan Semester I Tahun 2016 f. Laporan Pengelolaan PNBP g. Laporan Review dan Sosialisasi Peraturan PNBP Jumlah dokumen pengelolaan anggaran Target : 7 dokumen Realisasi : 7 dokumen Capaian : 100% Capaian indikator kinerja jumlah dokumen pengelolaan anggaran adalah sebesar 100% yaitu dari target 7 dokumen seluruhnya dapat tercapai. Selama tahun 2017 tidak ada perubahan aturan pelaksanaan anggaran sehingga tidak dilakukan review. Namun sosialisasi peraturan dan pedoman pelaksanaan anggaran tetap dilaksanakan. Laporan Keuangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Badan Standardisasi Nasional. Gambar III.11 Laporan Keuangan BSN Tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 43

44 Laporan Keuangan BSN Tahun 2016 disusun berdasarkan data/laporan keuangan satuan kerja BSN. Laporan Keuangan BSN tahun 2016 yang dinilai pada tahun 2017 oleh auditor BPK mendapat opini WTP. Laporan pengelolaan PNBP adalah laporan yang berisi informasi mengenai penerimaan dan penggunaan PNBP BSN. Laporan ini disusun setiap bulan dan triwulan. Laporan Pengelolaan PNBP Triwulan diserahkan ke Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Laporan Pengelolaan PNBP bulanan diserahkan ke masing-masin pusat layanan PNBP BSN. Pada tahun 2016, BSN mengajukan revisi atas PP Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada Kementerian Keuangan yang selama ini menggunakan PP No. 62 Tahun Pertimbangannya adalah karena PP yang lama telah berlaku selama 8 (delapan) tahun, serta mempertimbangkan peningkatan mutu layanan dan perkembangan tuntutan layanan dari masyarakat di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Revisi yang dilakukan terutama terkait dengan nomenklatur jenis layanan dan perubahan besaran tarif. Draft PP PNBP yang baru tersebut telah melalui pembahasan di tingkat Panitia Antar Kementerian (PAK) dan Harmonisasi yang dihadiri oleh pewakilan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Setneg, Kementerian Kumham, BSN, Kemenristekdikti, dan kementerian terkait lainnya. Saat ini draft PP tersebut tengah diproses untuk penyelesaian akhir di Kementerian Keuangan untuk selanjutnya diajukan ke Kementerian Setneg agar ditetapkan oleh Presiden. Sosialisasi Peraturan PNBP dilaksanakan di Makassar pada tanggal 25 Oktober Sosialisasi Peraturan PNBP menjelaskan mengenai Rancangan PP Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak BSN. Review Peraturan BSN dilakukan atas Peraturan Kepala No. 12 Tahun 2016 tentang Standar Operasional Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak BSN. 11. Persentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negara (4 kriteria) Persentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negara (4 kreteria) Target : 100% Realisasi : 100% Capaian : 100% Penillaian kriteria pengawasan keuangan negara terdiri dari 4 kriteria antara lain kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan, dan efektifitas system pengendalian intern. Pada tahun 2016, Laporan Keuangan BSN telah mendapatkan opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan. Untuk memperoleh opini 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 44

45 WTP, suatu institusi/lembaga harus memenuhi 4 kriteria pengawasan keuangan negara, sehingga BSN yang telah memperoleh opini WTP berarti telah memenuhi seluruh kriteria pengawasan keuangan negara tersebut. 12. Persentase realisasi anggaran BSN Persentase realisasi anggaran BSN Target : >95% Realisasi : 94,62.% Capaian : 99,60% Pada tahun 2017 Badan Standardisasi Nasional mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp ,-. Pagu tersebut dikelola oleh 5 (lima) orang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang pengelolaannya dibagi dalam tiap-tiap unit eselon I (kecuali Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi yang memiliki 2 (dua) orang PPK). Dalam pelaksanaannya BSN telah merealisasikan anggaran sebesar Rp ,- atau sebesar 94,62%. Dalam hal ini terjadi penurunan persentase realisasi anggaran jika dibandingkan dengan tahun Dimana pada Tahun 2016 persentase realisasi anggaran BSN mencapai 94,96% dari total pagu anggaran sebesar Rp ,-. Artinya terdapat penurunan sebesar 0,34% dari sisi persentase realisasi anggaran. 13. Frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun Frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun Target : 11 kali Realisasi : 15 kali Capaian : 136% Badan Standardisasi Nasional memiliki satu Satker yang dikelola oleh satu orang Bendahara Pengeluaran dengan dibantu oleh 5 orang Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP). Frekuensi perputaran Uang Persediaan ini berbeda dari tiap BPP, namun secara rata-rata mencapai 23 kali selama tahun Sehingga persentase realisasi frekuensi perputaran uang persediaan ini mencapai 209% dari target 11 kali. Dibandingkan dengan tahun 2016 terjadi kenaikan perputaran uang persediaan. Pada tahun 2016 rata-rata frekuensi perputaran uang persediaan sebanyak 15 kali. Terjadi kenaikan sebesar rata-rata 8 kali (53%) dibanding tahun Hal ini disebabkan karena pada tahun anggaran 2017 tidak tersedianya mekanisme pembayaran secara TUP (tambahan uang persediaan), sehingga pelaksana kegiatan memaksimalkan pembayaran melalui mekanisme GUP (ganti uang persediaan) Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 45

46 14. Persentase rekonsilasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu Batas waktu Rekonsiliasi Pendapatan Belanja Negara yaitu tanggal 10 setiap Persentase rekonsiliasi ke KPPN yang sesuai dan tepat waktu Target : 100% Realisasi : 100% Capaian : 100% bulannya. Rekonsiliasi ini dilakukan dengan KPPN Jakarta IV melalui aplikasi e-rekon. Aplikasi ini baru mulai digunakan pada bulan Mei Dengan adanya aplikasi ini memudahkan proses rekonsiliasi yang selama ini dilakukan secara manual. BSN telah melakukan Rekonsiliasi Pendapatan Belanja Negara setiap bulannya tepat waktu. Sehingga target persentase rekonsiliasi 100% dapat tercapai di tahun Persentase laporan pertanggungjawaban bendahara tepat waktu Laporan Pertanggunjawaban bendahara harus diserahkan ke KPPN Jakarta IV setiap tanggal 10 tiap bulannya. Selama tahun 2017 Laporan Persentase laporan pertanggungjawaban bendahara tepat waktu Target : 100% Realisasi : 100% Capaian : 100% 16. Pertanggungjawaban ini dapat diserahkan tepat waktu sehingga tidak terjadi keterlambatan. Umumnya Laporan Pertanggunjawaban Bendahara diserahkan ke KPPN pada minggu pertama bulan berikutnya. Oleh karena itu, target persentase Laporan Pertanggungjawaban bendahara tepat waktu sebesar 100% dapat tercapai pada tahun Persentase realisasi target penerimaan PNBP Penyusunan Target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dilakukan setiap awal Persentase realisasi target penerimaan PNBP Target : 100% Realisasi : 129% Capaian : 129% tahun sesuai surat edaran permintaan dari Kementerian Keuangan untuk Pagu Indikatif dan Pagu Sementara. Target PNBP merupakan hasil perhitungan atau penetapan PNBP yang diperkirakan akan diterima 1 (satu) tahun yang akan datang oleh setiap Kementerian/Lembaga (K/L). Kementerian Keuangan telah menyiapkan aplikasi TRPNBP untuk digunakan BSN dalam menginput usulan target PNBP yang selanjutnya disampaikan kepada 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 46

47 DJA Kementerian Keuangan bersama dengan proposal target dan pagu PNBP BSN. Pada tahun 2017 target PNBP Badan Standardisasi Nasional sebesar Rp ,-. Pencapaian penerimaan PNBP mencapai Rp ,- dengan persentase mencapai 129%. Hal ini merupakan pencapaian yang melampaui target sebesar 100% SASARAN 4 Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Tabel III.9 Capaian Kinerja Sasaran 4 Indikator Kinerja 17. Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga 18. Persentase BMN fisik yang dapat ditelusur 19. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 Tahun Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang Target 4 Dokumen Capaian 2017 Realiasi 4 Dokumen Capaian % 100% Realisasi Dokumen Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 1 Dokumen 100% 100% 100% % 100% 100% 100% - 100% 100% 100% 100% - Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga; Persentase BSMN fisik yang dapat ditelusur; Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 Tahun 2014; dan Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 47

48 17. Jumlah dokumen Tata Usaha dan Rumah Tangga Dokumen tata usaha dan rumah tangga menjadi salah satu Indikator kerja yang ditetapkan oleh Biro PKT sebagai pencapaian sasaran terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga llingkungan BSN. Dokumen tata usaha dan rumah tangga terdiri dari: a. Dokumen Layanan Urusan Rumah Tangga b. Laporan Belanja Pegawai c. Laporan Pengelolaan Kearsipan dan Tata Persuratan d. Laporan Pengelolaan Perjalanan Dinas Jumlah dokumen tata usaha dan rumah tangga Target : 4 dokumen Realisasi : 100 dokumen Capaian : 100 % A. Layanan Urusan Rumah Tangga Sebagai salah satu unit kerja eselon II yang mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga menjadi fokus Biro PKT untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh pegawai BSN untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing unit kerja. Pada tahun 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha mengalokasikan anggaran sebesar Rp untuk penyelenggaran operasional pemeliharaan perkantoran dan dukungan operasional tata usaha perkantoran. Penyelenggaran operasional pemeliharaan perkantoran diperuntukan untuk keperluan sehari-hari perkantoran yang rutin dibayarkan diantaranya biaya langganan telepon, listrik, internet dan pembayaran jasa tenaga outsourching yang berada di gedung 1 BPPT, gedung Menara Thamrin maupun kantor layanan teknis di daerah. Tahun 2017 pemeliharaan gedung dan bangunan yang telah selesai dilaksanakan berupa renovasi ruang kerja Deputi, renovasi rumah dinas, renovasi 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 48

49 Kantor Layanan Teknis. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam dukungan operasional tata usaha perkantoran diantaranya alat tulis kantor, sewa kendaraan operasional dan pimpinan, sewa fotocopy, sewa gudang serta mendukung operasional KLT berupa detasaring petugas KLT. Gambar III.12 Kantor Layanan Teknis B. Laporan Belanja Pegawai Merupakan tugas bagian tata usaha dan rumah tangga untuk menyediakan data pegawai untk keperluan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai BSN yang dilakukan setiap bulannya. Alokasi anggaran belanja pegawai yang diberikan oleh Kementerian Keuangan pada tahun 2017 kepada BSN mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016, kenaikannya sebesar Rp Untuk anggaran belanja pegawai BSN tahun 2017 sebesar Rp sedangkan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat pegawai di lingkungan BSN hanya sebanyak 280 orang dan tidak ada penambahan atau penerimaan pegawai baru. Hal itu menyebabkan pencapaian realisasi anggaran belanja pegawai hanya sebesar Rp atau sebesar 87,88% Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 49

50 C. Laporan Pengelolaan Kearsipan dan Tata Persuratan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga merupakan salah satu unit kerja eselon III di lingkungan Badan Standardisasi Nasional yang salah satu fungsinya melaksanakan urusan ketatausahaan. Sebagai unit kearsipan I yang berada di lingkungan sekretariat lembaga negara, Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan diantaranya melakukan pembinaan internal dalam pengelolaan arsip di lingkungan pencipta arsip. Gambar III.12 Sosialisasi Arsip oleh Kepala ANRI Salah satu pembinaan dilakukan saat rapat evaluasi akhir tahun BSN memberikan sosialisasi kearsipan yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2017 di Yogyakarta dengan menghadirkan narasumber Drs. Mustari Irawan, MPA selaku Kepala ANRI. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan sebagai penyampaian informasi terhadap pencangan program gerakan nasional sadar tertib arsip di lingkungan BSN. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga juga menyiapkan rancangan kebijakan kearsipan. Sebagai keseragaman dalam pengelolaan arsip di lingkungan BSN dan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, instrumen yang disusun pada tahun 2017 diantaranya Tata Naskah Dinas yang tertuang pada Peraturan Kepala Nomor 7 Tahun 2017 dan Draft Peraturan Kepala tentang Klasifikasi Arsip di Lingkungan BSN Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 50

51 Gambar III.13 Rapat Penyusunan Pedoman Klasifikasi Arsip D. Laporan Pengelolaan Perjalanan Dinas Urusuan perjalanan dinas khusu dalam menghadiri rapat dan acara resmi serta kunjungan kedinasan di dalam dan luar negeri juga merupakan salah satu tugas yang dilaksanakan oleh Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT). Perjalanan dinas dalam negeri pimpinan yang telah dilaksanakan sebanyak 121 kali dengan realisasi anggaran sebesar Rp meningkat dari realisasi anggaran tahun 2016 sebesar Rp Sedangkan untuk realisasi anggaran perjalanan dinas luar negeri pimpinan sebesar Rp atau sebesar 99%. Untuk perjalanan dinas luar negeri pimpinan telah dilaksanakan sebanyak 130 kali dengan biaya yang digunakan berasal dari sponsorship, DIPA BSN dan kombinasi Sponsor Gambar III.14 Rekapitulasi Sponsorship Perjalanan Sponsor Dinas Luar Negeri Tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 51

52 Pembiayaan perjalanan luar negeri pimpinan oleh sponsor sebanyak 38 kali. sponsorship tersebut terdiri dari dari beberapa organisasi maupun instansi yang meliputi NPO, APO, Riset Pro, NFP, PTB, ISO, SIDA, USDA, WTO, LPDP Kemenkeu, Standard Malaysia, SESA, APEC, EUI, IEC, SIS, JICA dan MTCP. DESTINASI EROPA ASIA AMERIKA Gambar III.15 Perbandingan Destinasi Perjalanan Luar Negeri 2017 Pengelolaan perjalanan dinas luar negeri pimpinan meliputi pengurusan surat ijin Sekretaris Negara, exit permit yang digunakan dalam pengurusan paspor dan visa negara yang dituju. Beberapa negara yang dituju diantaranya 25 negara di Benua Eropa, 89 negara Benua Asia, 18 negara di Benua Amerika. Dalam pengurusan administrasi perjalanan luar negeri dengan aplikasi SIMPEL ditemukan kendala diantaranya belum optimalnya fitur dalam aplikasi pengurusan ijin perjalanan luar negeri sehingga pengurusan surat ijin dilakukan secara manual Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 52

53 18. Persentase BMN fisik yang dapat ditelusur Barang Milik Negara (BMN) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Keuangan Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Untuk mengetahui jumlah dan nilai serta kondisi BMN yang sebenarnya dilakukan dengan inventarisasi. Inventarisasi BMN yang dilakukan berdasarkan data ril yang ada di lapanagan dengan data yang ada di SIMAK BMN. Pada tahun 2017 persentase BMN yang tertelusur hanya 80% dikarenakan keterbatasan waktu dalam penelusuran. Adapun jumlah BMN yang belum tertelusur sebanyak 1049 unit dari jumlah BMN yang ada di data SIMAK sebanyak Kendala-kendala yang dihadapi dalam penelusuran BMN diantaranya kurangnya tanggung jawab pengguna dan pendistribusian BMN tanpa Nomor Urut Pendaftaran (NUP) sehingga petugas mengalami kesulitan. Pada tahun 2017 ini juga, kinerja pengelolaan BMN BSN telah mendapatkan apresiasi dari Menteri Keuangan dengan juara I kategori Utilisasi BMN Kelompok I BSN. Gambar III.16 Penghargaan Utilisasi BMN terbaik oleh Kemenkeu 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 53

54 19. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN sesuai dengan UU 20 Tahun 2014 Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya BSN sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2014, sangat diperlukannya dukungan sarana dan prasarana sebesar 100% yang terdiri dari: 1. Kendaraan dinas Kepala BSN prasarana dalam kualitas dan kuantitas yang baik. Pada tahun 2017, BSN telah mengalokasi anggaran sebesar Rp dengan target layanan peralatan dan fasilitas kantor. Pencapaian realisasi anggaran penyediaan sarana dan prasarana sebesar 99,79% dengan mengacu pada rencana kebutuhan di tahun 2017 persentase ketersediaan sarana dan 2. Perangkat pengolahan data dan informasi diantaranya lisensi Ms. Office, laptop dan mesin presensi. 3. Peralatan dan fasilitas perkantoran untuk kantor BSN maupun kantor layanan teknis di Palembang dan Makassar diantaranya berupa sofa, meja, lemari, kursi rapat, AC, TV, kulkas, dispenser, vacuum cleaner, credenza, workstation, white board, wireless, printer, notebook, infocus, UPS, stabilizer dan switch hub. 4. Fasilitas rumah dinas meliputi gorden, wallpaper, dapur dan aksesoris rumah dinas. Dari anggaran tersebut target penyediaan sarana dan prasarana perkantoran sesuai kebutuhan telah mencapai realisasi sebanyak 423 unit atau dengan pencapaian 100% meliputi 1 unit kendaraan dinas roda empat, 203 unit perangkat pengolahan data dan informasi dan 223 unit peralatan fasilitas perkantoran. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN Target : 100% Realisasi : 100% Capaian : 100% 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 54

55 Gambar III.17 Sarana Prasarana Kantor Utama BSN dan KLT BSN 20. Persentase penyelesaian paket pekerjaan yang dilelang Melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP), BSN dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa berkewajiban melakukan pengadaan yang menerapkan prinsip efisien, efektif, transparan, terbuka dan akuntabel sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun Pada tahun 2017, rencana paket lelang pengadaan barang dan jasa sebanyak 11 (sebelas) paket terdiri dari 7 (tujuh) paket jasa konsultasi, 1 (satu) paket jasa lainnya, 3 (tiga) paket kegiatan barang. Persentase paket pekerjaan yang dilelang mencapai 100% sudah dilaksanakan namun dikarenakan ada perubahan kebijakan menyebabkan 3 (tiga) paket pekerjaan dinyatakan gagal lelang. Adapun paket pekerjaan gagal lelang yaitu kegiatan Pengadaan Peralatan Standar Kelistrikan, Suhu dan Kelembaban untuk Kalibrator Alat Ukur Kesehatan, Pengembangan Infrastruktur IT dan Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 55

56 Gambar III.18 Jumlah Paket Pengadaan BSN LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVES SASARAN 5 Meningkatnya Kinerja Sistem Pengelolaan Anggaran, Sumber Daya Manusia, tata Kelola dan Organisasi PKT yang profesional Indikator Kinerja 21. Persentase ASN (Aparatur Sipil Negara) PKT yang meningkat kompetensinya 22. Realiasi Anggaran PKT 23. Persentase pencapaian kinerja PKT 24. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 25. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal Tabel III.6 Capaian Kinerja Sasaran 5 Target Capaian 2017 Realiasi Capaian % Realisasi % 100% 100% 100% >95% 92,02% 96,9% 90% 100% 100% - 100% 100% 100% - 100% 100% 100% - Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 56

57 Indikator Kinerja 26. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi PKT Target Capaian 2017 Realiasi Capaian % Realisasi % 100% 100% - Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PKT yang profesional terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja yaitu persentase ASN (Aparatur Sipil Negara) PKT yang meningkat kompetensinya; realisasi anggaran PKT; persentase pencapaian kinerj apkt; persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal; persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal; dan persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi PKT. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 99%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Persentase ASN (Aparat Sipil Negara) PKT yang meningkat kompetensinya Pada tahun 2017 Biro PKT menetapkan indikator kinerja persentase ASN yang meningkat kompetensinya dengan target sebesar 100%, Capaian indikator kinerja ini pada Biro PKT pada tahun 2017 ini adalah 100%, ini berarti setiap personil di Biro PKT rata-rata telah satu kali dalam tahun 2017 mengikuti kegiatan untuk meningkat kompetensi baik yang menunjang tusi maupun yang menambah pengetahuan lainnya. Kegiatan peningkatan kompetensi yang telah diikuti oleh personil di Biro PKT ada yang berupa pelatihan, sosialisasi, workshop, dan sejenisnya. Kegiatan peningkatan kompetensi yang telah diikuti personil Biro PKT sebagai berikut : Bagian Perencanaan dan Program a. Diklat Jabatan Fungsional Perencanaan (JFP) Tingkat Pertama b. Workshop Perencanaan dan Penganggaran c. Pelatihan TOR dan RAB d. Knowledge Sharing Jabatan Fungsional Perencana e. Bimtek Penelahaan Online f. Bimtek Aplikasi KPJM g. Bimtek Aplikasi KRISNA RENJA 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 57

58 Bagian Keuangan a. Diklat Bendahara b. Diklat Perpajakan c. Sosialisasi Implemntasi Segmen akun PNBP baru pada bagan akun Standar d. Bimtek SAIBA e. Workshop pembentukan pejabat Fungsional Perbendaharaan Non Bendahara f. Bimtek Peraturan Perbendaharaan g. Pendampingan Penyusunan laporan Keuangan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga a. Diklat Teknis Kearsipan b. Bimtek Peningkatan Kompetensi Sekretaris c. Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa d. Workshop Penggunaan LPSE V.4 e. Bimtek Peningkatan Kompetensi Pengemudi di Lingkungan BSN f. Workshop Aplikasi Simpel Sekneg g. Workshop Layanan TURT 22. Realisasi anggaran PKT Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA /2017 tanggal 7 Desember 2016, pagu anggaran Biro PKT Tahun 2017 adalah sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran Biro PKT Tahun 2017 adalah sebesar Rp ,- atau sebesar 92,02%. Ini berarti capaian kinerja adalah sebesar 96,9% dari yang ditargetkan yaitu >95%. Tidak tercapainya penyerapan anggaran Biro PKT tahun 2017 sesuai target dikarenakan anggaran tunjangan kinerja tidak terserap (pegawai BSN yang sedang tugas belajar dan jabatan kosong dikarenakan pejabat pensiun). Jika dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 97,02% ini berarti ada penurunan sebesar 5%. Perbandingan pagu dan realisasi anggaran tahun 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut: 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 58

59 Tabel III.7 Perbandingan pagu dan realisasi anggaran Biro PKT TA dan 2017 No Uraian 2017 (dalam ribu Rp) 2016 (dalam ribu Rp) % Pagu Realisasi Pagu Realisasi % 1 Bagian Perencanaan dan Program , ,76 2 Bagian Keuangan , ,15 3 Bagian Tata Usaha , ,84 Jumlah , , Persentase pencapaian kinerja PKT Capaian kinerja untuk indikator kinerja persentase pencapaian kinerja Biro PKT adalah sebesar 100% dari target sebesar 90%. Capaian ini diambil dari rata-rata capaian kinerja Biro PKT pada internal process perspektives. Dari capaian tersebut terdapat capaian yang tidak mencapai target yaitu untuk indikator kinerja 6 namun terdapat indikator kinerja yang melebihi target yaitu 2 indikator kinerja 24. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal Semua temuan eksternal telah ditindak lanjuti sehingga capaian sebesar 100%. 25. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal Semua temuan eksternal telah ditindak lanjuti sehingga capaian sebesar 100%. 26. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi PKT Dalam rangka mendukung tata kelola perencanaan, keuangan, dan fasilitas sarana prasarana, sampai tahun 2017 Biro PKT telah mengembangkan 4 Aplikasi yaitu Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP), Aplikasi Sistem informasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran (SIPAKAR), Aplikasi Kantaya, dan Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE). Sehingga capaian indikator kinerja Biro PKT pada tahun 2016 ini telah tercapai 100% dari target 4 Aplikasi. Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan (SIPP) dipergunakan untuk mempercepat dan mempermudah integrase data penganggaran dan 2017 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 59

60 pelaporan di seluruh Unit Kerja di BSN. Pada tahun 2016 Aplikasi SIPP telah digunakan untuk penyusunan laporan bulanan, triwulanan, dan PP 39. Gambar III.19 Tampilan Aplikasi SIPP Aplikasi SIPAKAR ini merupakan sebuah sistem yang dimulai dari pengajuan kebutuhan dana sampai dengan pertanggungjawaban realisasi anggaran. Pengajuan kebutuhan dana dibuat oleh esselon 3 sebagai pelaksana kegiatan dan disetujui oleh esselon 2 sebagai penanggung jawab kegiatan, usulan kebutuhan dana ini diproses di bagian keuangan secara web base application Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 60

61 Gambar III.20 Tampilan Aplikasi SIPAKAR Aplikasi Tata naskah dinas elektronik (TNDE) merupakan aplikasi yang dibangun sebagai sistem dalam persuratan di lingkungan BSN. Penggunaan aplikasi ditujukan dari Kepala BSN hingga eselon IV sebagai media dalam disposisi surat, pencatat surat masuk dan keluar dan juga sebagai penyimpanan arsip dalam bentuk elektonik, sehingga memudahkan dalam pencarian. Gambar III.21 Tampilan Aplikasi TNDE 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 61

62 III.2 REALISASI ANGGARAN Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, pada tahun 2017, Biro PKT didukung oleh anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA /2017 tanggal 7 Desember 2016, pagu anggaran Biro PKT setelah beberapa kali mengalami perubahan adalah sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran Biro PKT Tahun 2017 adalah sebesar Rp ,- atau 92,02%. Tidak tercapainya penyerapan anggaran Biro PKT tahun 2017 sesuai target dikarenakan anggaran tunjangan kinerja tidak terserap (pegawai BSN yang sedang tugas belajar dan jabatan kosong dikarenakan pejabat pensiun). bawah ini. Pagu dan realisasi anggaran Biro PKT TA 2017 dapat dilihat pada tabel di Tabel III.8 Realisasi Anggaran Biro PKT TA No Uraian 2017 (dalam rupiah) Pagu Realisasi % 1 Bagian Perencanaan dan Program ,36% 2 Bagian Keuangan ,62% 3 Bagian Tata Usaha ,34% Jumlah ,02% Gambar III.21 Grafik Realisasi Anggaran Biro PKT 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 62

63 BAB IV PENUTUP L aporan Kinerja Biro PKT Tahun 2017 menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Biro PKT Tahun 2017 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Biro PKT. Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Biro PKT Tahun 2017, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan indikator kinerja. Terlaksananya seluruh kegiatan di Biro PKT sangat mendukung pelaksanaan kegiatan teknis lingkup Badan Standardisasi Nasional, sesuai tugas fungsi Biro PKT sebagai fasilitasi dan koordinasi lingkup Badan Standardisasi Nasional. Walaupun demikian, masih ditemukan berbagai kelemahan dan sebagian kegiatan yang belum memenuhi target. Hal ini akan dijadikan input untuk perbaikan kegiatan Biro PKT di tahun-tahun berikutnya. Kiranya LAKIP Biro PKT Tahun 2017 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja mendatang BSN, khususnya lingkup Sekretariat Utama di masa 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 63

64 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 64

65 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 65

66 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 66

67 2017 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 67

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2017 DAFTAR ISI Halaman Sampul... ii Daftar Isi.... iii Kata Pengantar. iv Ringkasan Eksekutif. v

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN 2015-2019 N W E S RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR

Lebih terperinci

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi.

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode

Lebih terperinci

I.1 LATAR BELAKANG I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

I.1 LATAR BELAKANG I.2 MAKSUD DAN TUJUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor

Lebih terperinci

2017 Sekretariat Utama - BSN 1

2017 Sekretariat Utama - BSN 1 2017 Sekretariat Utama - BSN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Setiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan

Lebih terperinci

Bismillahirrahmanirrahiiim,

Bismillahirrahmanirrahiiim, 1 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiiim, DAFTAR ISI Kata Pengantar 2 Ringkasan eksekutif 3 Pendahuluan Latar belakang Maksud dan tujuan Tugas, fungsi dan struktur organisasi Sumberdaya

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R KATA PENGANTAR K A T A P E N G A N T A R Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Tahun 2016, dimaksudkan sebagai media pertanggungjawaban keberhasilan dan atau kegagalan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan keuangan, anggaran

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan keuangan, anggaran BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor

Lebih terperinci

etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir

etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Ajat Sudrajat

Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Ajat Sudrajat KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Tahun 2016, dimaksudkan sebagai media pertanggungjawaban keberhasilan dan atau kegagalan Bagian Tata Usaha dan

Lebih terperinci

Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung

Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung ekretariat Utama Badan Standardisasi Nasional (Sestama BSN) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN

BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2018 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra PPS tahun 2015-2019,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2015 A. Rencana

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI

BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2018 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra Pusat

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2016 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1 LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH 2017 LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan I.3. Tugas,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA PUSAT PERUMUSAN STANDAR BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2018 KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Maret 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Sekretaris Utama, Eri Hastoto

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Maret 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Sekretaris Utama, Eri Hastoto KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Sekretariat Utama BPS 2014 merupakan wujud pertanggung jawaban dan akuntabilitas kinerja Sekretariat Utama sebagai unit kerja instansi pemerintah. Laporan ini disusun sebagai

Lebih terperinci

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

SASARAN REFORMASI BIROKRASI SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi pemerintahan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2015 A. Latar Belakang B.

Lebih terperinci

rw Puji Winarni Enti) : Puji Winarni : Sekretaris Utama : Bambang Prasetya : Kepala Badan Standardisasi Nasional Jakarta, Maret 2016 Pihak Pertama

rw Puji Winarni Enti) : Puji Winarni : Sekretaris Utama : Bambang Prasetya : Kepala Badan Standardisasi Nasional Jakarta, Maret 2016 Pihak Pertama Enti) PERJANJIAN KINERJA TAHI'N 2016 Dalam raagka mewujudkan manajemen pemerintah yalrg efektif, transparan dal akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : : Puji

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

Rencana Strategis SEKRETARIAT UTAMA

Rencana Strategis SEKRETARIAT UTAMA Rencana Strategis SEKRETARIAT 2015 - UTAMA 2019 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017 BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN KATA PENGANTAR Sebagai salah satu cara mewujudkan tata kepemerintahan yang baik

Lebih terperinci

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan kinerja ini disusun sebagai wujud dan tekad Sekretariat Jenderal

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI BIROKRASI 2016 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2015 BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro HOH) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN- I/HK.35/05/2001 tentang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

BIDANG PERTANIAN, PANGAN DAN KESEHATAN

BIDANG PERTANIAN, PANGAN DAN KESEHATAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG PERTANIAN, PANGAN DAN KESEHATAN PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN Badan Standardisasi Nasional 2018 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BATAN Nomor: SOP /OT 02 01/KA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BATAN Nomor: SOP /OT 02 01/KA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 204 SOP PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN No. Revisi/ Terbitan : SOP 040.002/ OT

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci