BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2018

2 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra PPS tahun , maka untuk mewujudkan sasaran: tersedianya RASNI yang siap ditetapkan sesuai dengan kebijakan pengembangan standar, maka PPS menetapkan 5 (lima) kegiatan utama yang terdiri dari: 1. Perumusan kebijakan pengembangan standar 2. Pengendalian proses perumusan SNI hingga RASNI siap ditetapkan 3. Pembinaan Sumber Daya Manusia Perumusan SNI 4. Peningkatan Kinerja Komtek/Sub Komtek 5. Fasilitasi Perumusan SNI dan Kaji Ulang SNI Secara umum, kinerja bidang Kimia dan Pertambangan - PPS pada tahun 2017 telah menunjukkan hasil yang memuaskan karena secara garis besar telah mampu memenuhi target yang ditetapkan tahun 2017 dari Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan dalam Renstra PPS tahun Prosentase tingkat capaian yang diraih pada tahun 2017 adalah: Target dan realisasi kinerja bidang Kimia dan Pertambangan - PPS tahun 2017 Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Customer Perspectives Internal Process Perspectives Capaian % 1. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI 1. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 6 rekomen dasi 15 rekomen dasi Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri 125 SNI 130 SNI Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai kebutuhan nasional 3. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 4 Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) 9 rekomen dasi 125 rekomen dasi 15 rekomen dasi 224 rekomen dasi i

3 Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi 5. Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI 2 rancangan 6 rancangan Capaian % Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 6. Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 125 SNI 130 SNI Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN 3 sekretariat Komtek 2 sekretariat Komtek Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar 8. Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya 150 orang 160 orang Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan standar 9. Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja 10. Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya 15 Komtek / Subko mtek 7 Komtek / Subko mtek % 91,3% 91,3 6. Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI 11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji ulang 12. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI 269 kaji ulang RSNI 23 RSNI Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan perkembangan standar internasional 13. Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi 4 rekomen dasi posisi Indonesia 4 rekomen dasi posisi Indonesia 100 regional/multilateral ii

4 Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi 14. Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional Capaian % 80% 100% Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO 100% 100% 100 Learning and Growth Perspectives 8. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PPS yang profesional 16. Persentase Aparatur Sipil 100% 100% 100 Negara (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya 17. Realisasi anggaran 95% 97,64% Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III 90% 76,19% Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 100% 100% Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 100% 100% Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon III 75% 100% 100 iii

5 Sementara itu terkait pagu anggaran PPS tahun 2017 dan realisasinya, maka PPS mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp , untuk membiayai 5 (lima) kegiatan utama yang ada dimana hasil capaian penyerapan anggaran pada tahun 2017 adalah sebesar 97,01% (Rp ). Target dan realisasi anggaran bidang Kimia dan Pertambangan - PPS tahun 2017 Persen Unit Kerja Pagu Realisasi Sisa Serapan Pusat Perumusan ,01% Standar Bidang KP - PPS ,64% iv

6 DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF... i DAFTAR ISI... v KATA PENGANTAR...vi BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 LATAR BELAKANG... 1 I.2 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI... 2 I.4 SUMBER DAYA MANUSIA... 5 I.5 PERAN STRATEGIS... 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 8 II.1 PERENCANAAN STRATEGIS... 8 II.2 PERJANJIAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1 CAPAIAN KINERJA III.2 REALISASI ANGGARAN BAB IV PENUTUP v

7 KATA PENGANTAR Dalam rangka pemenuhan tuntutan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999, maka Bidang Kimia dan Pertambangan, Pusat Perumusan Standar (PPS) menyusun laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkait, khususnya kepada lembaga pembina Badan Standardisasi Nasional yang merupakan instansi induk dari Bidang Kimia dan Pertambangan - PPS. Tak lupa kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas hidayah dan tuntunan yang telah diberikan kepada kami beserta seluruh staf di lingkungan Bidang Kimia dan Pertambangan - PPS, sehingga pencapaian kinerja unit kerja Bidang Kimia dan Pertambangan - PPS tahun 2017 dan penyusunan laporan ini dapat terwujud dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Kimia dan Pertambangan - PPS sepanjang tahun 2017 pada umumnya dan dalam penyusunan laporan ini, masih jauh dari sempurna sebagaimana diharapkan oleh banyak pihak. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan perbaikan dan kritik yang membangun untuk tercapainya hasil yang lebih sempurna di waktu-waktu yang akan datang. Akhirnya, besar harapan kami bahwa laporan ini akan dapat memberikan manfaat yang nyata, paling tidak dalam hal penyediaan informasi yang terkait dengan kegiatan pengembangan SNI, terkait dengan Bidang Kimia dan Pertambangan, bagi para pembaca dan pengguna dokumen ini. Jakarta, 19 Januari 2018 Kepala Bidang Kimia dan Pertambangan Pusat Perumusan Standar Tom Abbel Sulendro NIP vi

8 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S PANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permen Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Bidang Kimia dan Pertambangan sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi Nasional. Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Pusat Perumusan Standar dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Pusat Perumusan Standar tahun Bidang Kimia dan Pertambangan 1

9 I.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Laporan Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Pusat Perumusan Standar, dengan tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai; 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja. I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN, tugas Bidang Kimia dan Pertambangan adalah melaksanakan penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, program dan perencanaan di bidang Metrologi teknik, Standar dan evaluasi Uji, dan Kualitas (MSUK) serta melaksanakan perumusan dan revisi standar dan memenuhi permintaan tanggapan terhadap standar regional dan internasional di Bidang Kimia dan Pertambangan Bidang Kimia dan Pertambangan 2

10 Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan menyelenggarakan fungsi: 1. Melakukan perumusan dan revisi Standar Nasional Indonesia bidang Kimia dan Pertambangan berdasarkan kebijakan Pusat Perumusan Standar 2. Melakukan pembinaan dan pengembangan sistem perumusan Standar Nasional Indonesia Bidang Kimia dan Pertambangan 3. Melaksanakan evaluasi perumusan dan revisi Standar Nasional Indonesia Bidang Kimia dan Pertambangan berikut. Struktur Bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada gambar I.1 Bagan Struktur Organisasi Gambar I.1 Struktur Organisasi Bidang Kimia dan Pertambangan 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 3

11 Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bidang Kimia dan Pertambangan mempunyai tata kerja yang didukung oleh para analis perumusan Standar Nasional Indonesia Bidang Kimia dan Pertambangan yang berjumlah 10 (sepuluh) orang, dengan tugas : 1. Menyiapkan bahan untuk penyusunan program kerja Bidang Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan 2. Menyiapkan bahan untuk perumusan konsep kebijakan pengembangan SNI lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. 3. Menyiapkan bahan untuk penyusunan rekomendasi pengembangan Komtek lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. 4. Menyiapkan bahan untuk pengajuan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) Komtek lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. 5. Menyiapkan bahan untuk perumusan rancangan SNI yang memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri dan sesuai dengan ketentuan PERKA BSN lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. 6. Menyiapkan bahan untuk pengelolaan sekretariat Komtek perumusan SNI yang dikelola lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. 7. Menyiapkan bahan peningkatan kompetensi sumber daya Perumusan Standar lingkup bidang Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. 8. Menyiapkan bahan untuk penyelenggaraan evaluasi kinerja Komtek/Subkomtek lingkup bidang Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. 9. Menyiapkan bahan untuk pemeliharaan SNI melalui kaji ulang SNI lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan Bidang Kimia dan Pertambangan 4

12 10. Menyiapkan bahan untuk kegiatan fasilitasi perumusan RSNI lingkup bidang Kimia dan Pertambangan 11. Menyiapkan bahan untuk penyusunan rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi regional/multilateral 12. Menyiapkan bahan untuk penyusunan tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional 13. Menyiapkan bahan untuk kegiatan adopsi standar publikasi dari SDO menjadi SNI lingkup bidang Kimia dan Pertambangan 14. Menyiapkan bahan untuk peningkatan kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi lingkup bidang Kimia dan Pertambangan yang profesional 15. Menyiapkan bahan yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja dan laporan tahunan Bidang Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan I.4 SUMBER DAYA MANUSIA Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 11 (sebelas) orang, dengan rincian sesuai Tabel I.1 dan Gambar I.2 berikut: No Tabel I.1 Personel ASN Bidang Kimia dan Pertambangan Uraian Jenjang Pendidikan > S1 S1 S2 Jumlah Orang 1. Kepala Bidang Kimia dan Pertambangan Analis Perumusan SNI Bidang Kimia dan Pertambangan Jumlah Bidang Kimia dan Pertambangan 5

13 Gambar I.2 Grafik Personel ASN Bidang Kimia dan Pertambangan I.5 PERAN STRATEGIS Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini. Bidang Kimia dan Pertambangan mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi nasional. Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya, Bidang Kimia dan Pertambangan telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN terlampir pada Tabel I Bidang Kimia dan Pertambangan 6

14 Tabel I.2 Potensi dan Permasalahan Bidang Kimia dan Pertambangan POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT 1. Raw material Bahan baku industri banyak yang diimpor dari luar negeri, karena tidak tersedia di dalam negeri Raw material Perlu di-sni kan supaya keberterimaannya di Indonesia dapat diterima oleh konsumen 2. Sekretariat Komtek berada di luar BSN Komitmen perumusan lemah, karena tidak dapat dikendalikan oleh BSN, baik programnya maupun jaminan anggaran perumusan Setelah RPP disahkan menjadi PP, maka kewenangan sekreariat Komtek di K/L akan dialikan ke BSN dalam 5 tahun 3. TAPKIN fasilitasi Target fasilitasi belum tercapai (2 dari 25 judul), karena belum cukupnya data dan bahan pendukung dalam perumusan SNI yang disiapkan oleh konseptor Dalam pengajuan PNPS, sekretariat Komtek harus memastikan kesiapan konseptor termasuk data pendukung perumusan SNI 4. Target penarikan sekretariat komite Teknis Target pengelolaan Komtek di bidang KP belum tercapai (1 dari 3), karena secretariat di K/L (luar PPS) tidak bersedia melepaskan pengelolaan Komtek Manajemen BSN level Eselon II dan Eselon I perlu melakukan pendekatan ke Kepala sekretariat terkait 5. Komitmen sekretariat Komtek/SubKomtek Sekretariat Komtek belum sepenuhnya mengimplementasikan PSN 1 dan PSN 2, sehingga target lolos evaluasi kinerja tidak tercapai (7 dari 15) Melakukan reminder dan sosialisasi melalui workshop tentang pengelolaan komtek 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 7

15 BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 PERENCANAAN STRATEGIS II.1.1 Visi dan Misi R umusan visi dan misi Pusat Perumusan Standar sesuai Renstra Tahun adalah sebagai berikut. VISI Terwujudnya proses Perumusan SNI yang taat azas dan tepat waktu MISI 1. Mengembangkan dan memperkuat sistem pengembangan SNI 2. Menyempurnakan kebijakan pengembangan SNI 3. Melaksanakan pengelolaan komtek/subkomtek pengembangan SNI 4. Melaksanakan pembinaan komtek/subkomtek dan personel terkait dengan pengembangan SNI 5. Memfasilitasi proses pengembangan SNI secara taat azas II.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isuisu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Pusat Perumusan Standar telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi Bidang Kimia dan Pertambangan 8

16 Rumusan tujuan Pusat Perumusan Standar adalah sebagai berikut : TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai oleh PPS adalah Jumlah RASNI yang siap ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Sasaran ini merupakan sasaran di lingkungan Pusat Perumusan Standar selaku Unit Teknis/Pendukung di lingkungan BSN. Kepala Pusat Perumusan Standar dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Kepala Pusat Perumusan Standar harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2017, sasaran Pusat Perumusan Standar telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan. Berikut sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun SASARAN Sasaran sesuai Renstra Pusat Perumusan Standar Tahun : Tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Pusat Perumusan Standar berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya penerapan SNI oleh pemangku kepentingan 2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI 3. Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai kebutuhan nasional 4. Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 5. Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar 6. Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan standar 7. Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI 8. Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan perkembangan standar internasional 9. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PPS yang profesional 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 9

17 II.2 PERJANJIAN KINERJA Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun. Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja, pada tahun 2017 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran Pusat Perumusan Standar sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja Pusat Perumusan Standar Tahun 2017 juga mengalami perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Pusat Perumusan Standar) tahun 2017 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target. Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Pusat Perumusan Standar Tahun 2017 Sasaran Customer Perspectives Indikator Kinerja Target Meningkatnya a. Pertumbuhan SNI yang siap penerapan SNI oleh diterapkan oleh industri/organisasi pemangku kepentingan b. Pertumbuhan Jumlah SNI yang siap mendukung produk unggulan nasional c. Pertumbuhan jumlah SNI yang siap mendukung produk yang beredar di pasar retail Internal Process Perspectives 300 SNI 100 SNI 100 SNI 2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI 3. Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai kebutuhan nasional a. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI b. Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri 6. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 35 rekomendasi 500 SNI 36 rekomendasi 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 10

18 Sasaran Indikator Kinerja 7. Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) 8. Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI Target rekomendasi 2 rancangan 4. Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 9. Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 10. Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN 500 SNI 36 sekretariat Komtek 5. Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar 11. Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya 600 orang 6. Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan standar 7. Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI 8. Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan perkembangan standar internasional 12. Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja 13. Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya 14. Jumlah SNI yang dikaji ulang 15. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI 16. Jumlah fasilitasi penterjemahan dokumen SNI/SI yang digunakan sebagai RSNI 17. Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi regional/multilateral 18. Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional 19. Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO 60 Komtek / Subkomtek 100% 100 kaji ulang 100 RSNI 30 RSNI 40 rekomendasi posisi Indonesia 80% 100% 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 11

19 Sasaran Learning and Growth Perspectives Indikator Kinerja Target Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PPS yang profesional 20. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya 100% 21. Realisasi anggaran PPS >95% 22. Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon II 90% 23. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 24. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 25. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon II 26. Jumlah e-governance yang mendukung tata kelola PPS 100% 100% 100% 1 aplikasi Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Kepala Pusat Perumusan Standar pada tahun 2017 menetapkan sebanyak 9 (sembilan) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya. Untuk memastikan ketercapaian Perjanjian Kinerja Kepala Pusat Perumusan Standar telah dilakukan cascading Perjanjian Kinerja pada tingkat Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 sebagaimana terlihat pada tabel II.2 di bawah ini Bidang Kimia dan Pertambangan 12

20 Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 Sasaran Customer Perspectives Internal Process Perspectives Indikator Kinerja Target Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI 1. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 2. Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri 6 rekomendasi 125 SNI 2. Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai kebutuhan nasional 3. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 4 Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) 9 rekomendasi 125 rekomendasi 5. Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI 2 rancangan 3. Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 6. Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 7. Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN 125 SNI 3 sekretariat Komtek 4. Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar 8. Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya 150 orang 5. Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan standar 9. Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja 15 Komtek / Subkomtek 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 13

21 Sasaran Indikator Kinerja 10. Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya Target % 6. Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI 11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji ulang 12. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI 25 RSNI 7. Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan perkembangan standar internasional 13. Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi regional/multilateral 14. Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional 15. Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO 4 rekomendasi posisi Indonesia 80% 100% Learning and Growth Perspectives 8. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PPS yang profesional 16. Persentase Aparatur Sipil Negara 100% (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya 17. Realisasi anggaran 95% 18. Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III 19. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 20. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 21. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon III 90% 100% 100% 75% 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 14

22 Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Pusat Perumusan Standar melaksanakan kegiatan rancangan akhir Standar Nasional Indonesia Bidang Kimia dan Pertambangan (054) dalam program penyusunan 125 SNI lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut: A. Program Perumusan standar melalui : 1. Kegiatan: MENYUSUN RANCANGAN AKHIR STANDAR NASIONAL INDONESIA BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN, yang telah menghasilkan output : a. Output : 130 SNI Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut : 1. Menyusun rekomendasi Kebijakan Teknis Pengembangan Standar Nasional Indonesia (KTPS) 2. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dibidang perumusan standar 3. Melakukan perumusan dan pengembangan SNI lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 15

23 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga. Pusat Perumusan Standar berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Bidang Kimia dan Pertambangan telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Bidang Kimia dan pertambangan Tahun III.1 CAPAIAN KINERJA Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Pusat Perumusan Standar, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Bidang Kimia dan Pertambangan yang direncanakan dalam Tahun 2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel III.1 berikut Bidang Kimia dan Pertambangan 16

24 Tabel III.1 Pencapaian Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 Sasaran Customer Perspectives Indikator Kinerja Target 2017 Realisasi Capaian % Internal Process Perspectives 1. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI 1. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 6 rekomen dasi 15 rekomen dasi Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri 125 SNI 130 SNI Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai kebutuhan nasional 3. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 4 Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) 9 rekomen dasi 125 rekomen dasi 15 rekomen dasi 224 rekomen dasi Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI 2 rancangan 6 rancangan Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 6. Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 125 SNI 130 SNI Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN 3 sekretariat Komtek 2 sekretariat Komtek Bidang Kimia dan Pertambangan 17

25 Sasaran 4. Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar Indikator Kinerja 8. Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya Target orang Realisasi 160 orang Capaian % Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan standar 9. Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja 10. Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya 15 Komtek / Subko mtek 7 Komtek / Subko mtek % 100% Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI 11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji ulang 12. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI 269 kaji ulang RSNI 23 RSNI Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan perkembangan standar internasional 13. Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi 4 rekomen dasi posisi Indonesia 4 rekomen dasi posisi Indonesia 100 regional/multilateral 14. Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional 80% 100% Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO 100% 100% Bidang Kimia dan Pertambangan 18

26 Sasaran Learning and Growth Perspectives Indikator Kinerja Target 2017 Realisasi Capaian % 8. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PPS yang profesional 16. Persentase Aparatur Sipil 100% 100% 100 Negara (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya 17. Realisasi anggaran 95% 97,64% Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III 90% 76,19% Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 100% 100% Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 100% 100% Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon III 75% 100% 100 Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan 19

27 Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut. SASARAN 1 Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI Tabel III.2 Capaian Kinerja Sasaran I Indikator Kinerja Target Capaian 2017 Realiasi Capaian % Realisasi 2016 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 1. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 6 rekomendasi 15 rekomendasi dokumen Penurunan 2. Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri 125 SNI 130 SNI 104 n/a Target ini baru ditetapkan di tahun 2017 Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI dan Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 176,5%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Indikator Kinerja : Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI Pada tahun 2017, MTPS yang beranggotakan 23 orang wakil dari berbagai K/L yang mengelola Komite Teknis/SubKomite Teknis Perumusan SNI, dan wakil dari pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam perumusan SNI, telah melaksanakan tugasnya, dimana selama tahun 2017 MTPS telah mengadakan 6 kali pertemuan, dan menghasilkan 6 (enam) paket rekomendasi peningkatan kapasitas dan kualitas pengembangan SNI Bidang Kimia dan Pertambangan 20

28 Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan pada tahun 2017, maka dapat diinformasikan dari target 6 jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI, capaian bidang Kimia dan Pertambangan meliputi: a) Rekomendasi persetujuan pembentukan 1 (satu) Komite Teknis, yakni Komite teknis 71-05, Minyak Atsiri b) Rekomendasi persetujuan perubahan keanggotaan tahun 2017 untuk 11 (sebelas) Komite Teknis, dimana dua diantara Komite Teknis tersebut yaitu Komite Teknis 81-01, Industri Kaca, dan Komite Teknis 91-02, Kimia Bahan Konstruksi masing-masing mengusulkan dua kali perubahan keanggotaan. Dengan demikian target 6 rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, Bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (15). 2. Indikator Kinerja : Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri Dalam merumuskan SNI, diharapkan kedepannya agar SNI yang dihasilkan dapat digunakan dan diaplikasikan untuk berbagai kegunaan yang dapat mendukung berbagai sektor strategis. Kegiatan pengendalian proses perumusan SNI ini merupakan kegiatan yang mendukung tercapainya output SNI yang berkualitas dan taat azas. Adapun SNI yang telah ditetapkan, setidaknya harus dapat menunjang: 1. Pemenuhan kebutuhan regulasi 2. Produk unggulan nasional 3. Produk retail dalam negeri Hal yang dilakukan salah satunya adalah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan sekretariat Komite Teknis yang berada di luar BSN agar mengusulkan 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 21

29 PNPS yang benar-benar sesuai untuk menunjang Pemenuhan kebutuhan regulasi, produk unggulan nasional, dan produk retail dalam negeri. Hal ini dimaksudkan agar usulan PNPS yang diterima oleh BSN dapat sejalan dengan program prioritas, sehingga proses perumusan dapat terencana dengan baik dan nantinya SNI yang dihasilkan dapat langsung digunakan dan diaplikasikan serta dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia. Capai bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada Tabel III.3 di bawah ini. Tabel III.3 Target dan realisasi Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri URAIAN PPS Bid. KP Target Target Realisasi SNI siap diterapkan SNI produk unggulan nasional SNI produk retail dalam negeri TOTAL = Dari target 125 Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri tahun 2017 berhasil dicapai 130 SNI. Dengan demikian target 125 jumlah RASNI yang siap ditetapkan pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (130 RASNI) Bidang Kimia dan Pertambangan 22

30 SASARAN 2 Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai kebutuhan nasional Tabel III.4 Capaian Kinerja Sasaran II Indikator Kinerja 3. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 4 Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) Target 9 rekomendasi 125 rekomendasi Capaian 2017 Realiasi 15 rekomendasi 224 rekomendasi Capaian % Realisasi dokumen dokumen Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya Penurunan Peningkatan 5. Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI 2 rancangan 6 rancangan dokumen Peningkatan Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI, Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS), dan Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 207%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Indikator Kinerja : Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI Pada tahun 2017, MTPS yang beranggotakan 23 orang wakil dari berbagai K/L yang mengelola Komite Teknis/SubKomite Teknis Perumusan SNI, dan wakil dari pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam perumusan SNI, telah melaksanakan tugasnya, dimana selama tahun 2017 MTPS telah mengadakan 6 kali pertemuan, dan menghasilkan 9 (sembilan) paket rekomendasi kebijakan pengembangan SNI yang sesuai dengan kebutuhan nasional Bidang Kimia dan Pertambangan 23

31 Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan pada tahun 2017, maka dapat diinformasikan dari target 9 jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI, capaian bidang Kimia dan Pertambangan meliputi: a) Rekomendasi persetujuan pembentukan 1 (satu) Komite Teknis, yakni Komite teknis 71-05, Minyak Atsiri b) Rekomendasi persetujuan perubahan keanggotaan tahun 2017 untuk 11 (sebelas) Komite Teknis, dimana dua diantara Komite Teknis tersebut yaitu Komite Teknis 81-01, Industri Kaca, dan Komite Teknis 91-02, Kimia Bahan Konstruksi masing-masing mengusulkan dua kali perubahan keanggotaan. Dengan demikian target 9 rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, Bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (15). 4. Indikator Kinerja : Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan pada tahun 2017, maka dapat diinformasikan dari target 125 rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS), capaian bidang Kimia dan Pertambangan meliputi: 1). Persetujuan PNPS tahun 2017 sebanyak 224 judul, dengan rincian sebagai berikut : 109 PNPS baru 103 PNPS revisi 12 PNPS terjemahan 2). Persetujuan pembatalan untuk PNPS: 26; Sebagai perbandingan pengajuan PNPS lingkup bidang Kimia dan Pertambangan untuk tahun 2016 dan tahun 2017 dapat digambarkan sebagaimana gambar III.1 di bawah ini Bidang Kimia dan Pertambangan 24

32 Gambar III.1 Perbandingan kategori PNPS lingkup bidang KP antara tahun 2016 dan 2017 Sementara itu bila dilihat dari jumlah total pengajuan PNPS lingkup bidang Kimia dan Pertambangan dalam lima tahun terakhir, terlihat fluktuasinya sebagaimana Gambar III.2 di bawah ini. Gambar III.2 Jumlah Usulan PNPS di bidang KP tahun Dengan demikian target 125 rekomendasi terkait rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (224) Bidang Kimia dan Pertambangan 25

33 5. Indikator Kinerja : Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI Rancangan Peraturan Kepala BSN terkait pengembangan SNI, disusun dengan maksud agar Pedoman yang telah dan akan digunakan sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan dalam pengembangan SNI sesuai dengan tuntutan perkembangan yang ada. Kegiatannya meliputi: 1) penyusunan konsep, 2) pembahasan internal PPS, 3) pelaksanaan Public Hearing RPSN dengan para pemangku kepentingan, 4) finalisasi naskah akhir PSN untuk proses penetapan melalui Peraturan Kepala BSN. Rancangan Peraturan Kepala BSN yang disusun pada tahun 2017 adalah: 1. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Indonesia 2. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pengelolaan Komite Teknis Perumusan Standar Nasional Indonesia 3. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Adopsi Standar dan Publikasi Internasional menjadi Standar Nasional Indonesia 4. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Standardisasi Nasional Tata Cara Penomoran Standar Nasional Indonesia 5. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Penulisan Standar Nasional Indonesia 6. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Kaji Ulang Standar Nasional Indonesia Draft keenam judul Rancangan PERKA BSN tersebut telah diusulkan ke Biro Hukum Organisasi dan Humas untuk diproses lebih lanjut menjadi PERKA BSN. Dengan demikian, target 2 usulan rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (6 rancangan) Bidang Kimia dan Pertambangan 26

34 SASARAN 3 Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN Tabel III.5 Capaian Kinerja Sasaran III Indikator Kinerja 6. Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN Capaian 2017 Peningkatan/ Target Realiasi Capaian % Realisasi (Penurunan) dari 2016 realisasi tahun sebelumnya 125 SNI 130 SNI SNI Peningkatan 7. Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN 3 sekretariat Komtek 2 sekretariat Komtek 67 1 sekretariat Komtek Peningkatan Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN dan Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 85,5%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Indikator Kinerja : Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN Kegiatan pengendalian proses perumusan SNI ini merupakan kegiatan yang mendukung tercapainya output SNI yang berkualitas dan taat azas. Hal yang dilakukan antara lain koordinasi dan penyelesaian masalah dengan Sekretariat Komite Teknis/Sub Komite Teknis, pengelolaan Sekretariat dan Komite Teknis serta pengendalian proses perumusan SNI baik di rapat teknis maupun rapat konsensus. Adapun ketentuan yang digunakan dalam pengembangan SNI adalah Peraturan Kepala BSN Nomor 8 tahun 2015 tentang Pedoman pengembangan Standar Nasional Indonesia. Mengacu pada penetapan kinerja PPS tahun 2017, target penetapan SNI yang ingin dicapai adalah 500 SNI, sementara realisasi penetapan dan publikasi SNI pada tahun 2017 telah melebihi target yang ditetapkan, yaitu realisasinya 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 27

35 mencapai 540 SNI, dimana 130 SNI diantaranya merupakan kontribusi dari bidang Kimia dan Pertambangan. Jumlah SNI yang ditetapkan bila dilihat perbandingan antara target SNI menurut penetapan kinerja PPS, realisasi penetapan SNI dengan usulan SNI berdasarkan kebutuhan pasar (PNPS) untuk tahun 2016 dengan tahun sebelumnya serta capai bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada III.6 di bawah ini. Tabel III.6 Target dan realisasi penetapan SNI dibandingkan dengan usulan PNPS URAIAN PPS Bid. KP Target SNI menurut Penetapan Kinerja Realisasi penetapan SNI Usulan SNI berdasarkan kebutuhan pasar (PNPS) Dari target 500 SNI tahun 2017 berhasil dicapai 535 SNI yang ditetapkan, dimana terdapat 130 RASNI yang dikontribusikan oleh bidang Kimia dan Pertambangan dari target yang ditetapkan sebesar 125 SNI (104 %). Sementara itu kontribusi RASNI dari bidang Kimia dan Pertambangan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam gambar III.1 di bawah ini. Gambar III.3 Jumlah RASNI lingkup bidang KP tahun Dengan demikian target 125 jumlah RASNI yang siap ditetapkan pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (130 RASNI) Bidang Kimia dan Pertambangan 28

36 7. Indikator Kinerja : Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN Sampai tahun 2017, terdapat 23 (dua puluh tiga) Sekretariat Komtek/Sub Komtek yang dikelola oleh PPS-BSN dimana 2 (dua) diantaranya sekretariat Komteknya dikelola oleh bidang Kimia dan Pertambangan. Tabel III.7 Pengelolaan Komtek/SubKomtek Perumusan SNI di bidang Kimia dan Pertambangan tahun 2017 No Sekretariat di BSN Kode Nama Komite Teknis/Sub Komtek 1 v Penanggulangan Bencana 2 v Minyak Atsiri Dengan demikian target 3 sekretariat Komtek perumusan SNI yang dikelola oleh bidang Kimia dan Pertambangan pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan belum mampu mencapainya. Hal ini dikarenakan sekretariat di K/L (luar PPS) tidak bersedia melepaskan pengelolaannya. Salah satu contohnya yaitu Komtek 83-01, Industri Karet dan Plastik. Sekretariat Komtek berada di Pusat Standardisasi Industri, Kementerian Perindustrian yang masih memiliki Tusi di bidang standardisasi. Rencana tindaklanjut yang dapat dilaksanakan yaitu Manajemen BSN melakukan pendekatan ke Kementerian/Lembaga yang mengelola sekretariat Komtek terkait. Selain itu, metode untuk pemecahan Komite Teknis dengan ruang lingkup yang cukup luas menjadi dua Komite Teknis atau lebih juga bisa dijadikan alternatif untuk penarikan sekretariat Komite Teknis. Komite Teknis baru hasil pemecahan, sekretariatnya langsung ditarik ke BSN dan pengelolaannya berada di bawah Pusat Perumusan Standar Bidang Kimia dan Pertambangan 29

37 SASARAN 4 Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar Tabel III.8 Capaian Kinerja Sasaran IV Indikator Kinerja Target Capaian 2017 Realiasi Capaian % Realisasi 2016 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 8. Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya 150 orang 160 orang orang Penurunan Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut adalah sebesar 107%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Indikator Kinerja : Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya Mengacu pada penetapan kinerja bidang Kimia dan Pertambangan untuk tahun 2017, target jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya yang ingin dicapai adalah 150 orang, dengan bentuk kegiatan: A. Workshop Perumusan SNI Workshop penguatan sumber daya perumusan SNI yang dilaksanakan yaitu Workshop Konseptor dan Workshop Editor. a). Workshop Konseptor Perumusan SNI Workshop ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman tentang ketentuan PSN terkait perumusan SNI bagi calon konseptor yang berada di Sekretariat Komite Teknis, Sub Komite Teknis, K/L, balai pengujian, laboratorium dan perusahaan swasta Bidang Kimia dan Pertambangan 30

38 b). Workshop Editor Perumusan SNI Workshop ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman tentang ketentuan PSN terkait perumusan SNI bagi calon konseptor atau editor yang berada di Sekretariat Komite Teknis, Sub Komite Teknis, K/L, balai pengujian, laboratorium dan perusahaan swasta. B. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia perumusan standar Kegiatan ini lebih bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya internal BSN yang ada di lingkungan PPS serta sekretariat KOmite terkait perkembangan terkini tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Secara keseluruhan, kegiatan pembinaan SDM perumusan yang telah dilaksanakan oleh bidang Kimia dan Pertambangan sepanjang tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel III.9 di bawah ini. Tabel III.9 Pembinaan SDM Perumusan SNI tahun 2017 Jumlah No Jenis Training/Workshop Waktu Lokasi Audience (orang) 1). WS Perumusan SNI a. WS Konseptor 15 Maret Hotel Sari Pan 30 Perumusan SNI 2017 Pacific, jakarta b. WS Editor Perumusan SNI 8 Maret 2017 Hotel Sari Pan Pacific, jakarta 30 2). WS Peningkatan kompetensi sumber daya manusia perumusan standar a. Pelatihan Petugas Pengambilan Contoh/PPC (Batch 1) April 2017 Jakarta & Bogor Bidang Kimia dan Pertambangan 31

39 b. Pelatihan Petugas Pengambilan Contoh/PPC (Batch 2) April 2017 Jakarta & Bogor 8 c. Pelatihan Petugas Pengambilan Contoh/PPC (Batch 3) Agustus 2017 Bogor 1 d. Training pemahaman 15 Hotel Morrissey, 16 ISO November Jakarta 2017 e. Training pemahaman ISO Mei 2017 Hotel Morrissey, Jakarta 10 f. Training pemahaman TBT-WTO 4 Mei 2017 Hotel A-One, Jakarta 9 g. Training pemahaman ISO Juli 2017 BSN - Jakarta 36 h. Training penguatan Komite Teknis 30 Agustus 2017 EBTKE -Jakarta 12 Total SDM = 160 Dengan demikian target 150 orang sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (160 orang) Bidang Kimia dan Pertambangan 32

40 SASARAN 5 Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan standar Tabel III.10 Capaian Kinerja Sasaran V Indikator Kinerja 9. Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja 10. Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya Target 15 Komtek / Sub komtek Capaian 2017 Realiasi Capaian % Realisasi 2016 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya Penurunan 7 Komtek / Sub komtek Komtek / Sub komtek 100% 91,3% 91,3 90,91% Peningkatan Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja dan Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut adalah sebesar 73,5%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Indikator Kinerja : Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja Komite Teknis dan Sub Komite Teknis merupakan kepanjangan tangan BSN dalam perumusan SNI. Oleh karena itu telah menjadi tanggung jawab BSN melalui Pusat Perumusan Standar untuk membina Komite Teknis dan Sub Komite Teknis tersebut. Pemeliharaan Komite Teknis dan Sub Komite Teknis dilakukan melalui evaluasi kinerja berdasarkan Pedoman Standardisasi Nasional tentang Pengelolaan Komite Teknis dan Subkomite Teknis. Evaluasi ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai dasar PPS dalam memperbaiki 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 33

41 pengelolaan Komite Teknis dan Sub Komite Teknis, baik yang berada di PPS maupun di Kementerian/ Lembaga lain. Hasil evaluasi kinerja ini juga digunakan sebagai dasar dalam penganugerahan Herudi Technical Committee Award (HTCA) kepada Komite Teknis dan Sub Komite Teknis. Terdapat 4 kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja untuk menentukan Komite Teknis/ Sub Komite Teknis penerima penganugerahan HTCA, yaitu: Tabel III.11 Kriteria evaluasi kinerja Komtek tahun 2017 No Kriteria Evkin Bobot (%) 1 Kinerja Sekretariat 25 2 Penyelesaian PNPS sampai dengan Penyerahan RSNI3 ke BSN 3 Waktu Perumusan SNI dari PNPS hingga Penyerahan RSNI3 ke BSN (kecuali metode rep-rep) Pemeliharaan SNI 25 Total 100 Dari 23 Komtek/Sub Komtek lingkup bidang Kimia dan Pertambangan yang dievaluasi kinerjanya, terdapat 7 Komtek yang memenuhi skoring evkin tahun 2017 (>40%) yang dapat dilihat pada tabel III.12 berikut ini Tabel III.12 - Komtek di lingkup bidang KP yang memenuhi skoring evkin tahun 2017 No Kode Komtek Nama Komtek Teknologi Kertas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara Industri Karet dan Plastik Material Peralatan Instalasi dan 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 34

42 Instrumentasi Minyak dan Gas Bumi Informasi Geografi/Geomatika Produk Minyak Bumi, Gas Bumi dan Pelumas Industri Cat dan Warna Dengan demikian target 15 Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan hanya mampu mencapainya sebanyak 7 Komtek (47%). Meskipun demikian, ada hal yang patut dibanggakan yakni terdapat 2 (dua) Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan yang masuk 5 besar sebagai nominasi penerima penganugerahan tertinggi HTCA. Komtek tersebut adalah Komtek 85-01, Teknologi Kertas dan Komtek 13-06, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara. 10. Indikator Konerja : Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya Evaluasi kinerja tahun 2017 dilakukan terhadap 144 Komite Teknis/Subkomite Teknis dimana 23 diantaranya dikelola bidang Kimia dan Pertambangan. Pelaksanaan evaluasi kinerja Komtek/Sub Komtek perumusan SNI lingkup bidang Kimia dan Pertambangan dilaksanakan terhadap 21 dari 23 Komtek/Sub Komtek (91,3 %). Dengan demikian target 100 % Komtek/SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya pada tahun 2016 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan belum mampu memenuhi dengan sempurna (capaian sebesar 91,3 %). Hal ini disebabkan karena terdapat satu Komtek baru pada tahun 2017 (Komtek 71-04) dan satu Komtek yang sedang dalam proses pengalihan sekretariat dari BIG ke Badan Geologi, yakni Komtek Potensi Kebumian. Sehingga belum memungkinkan untuk dilakukan kunjungan ke secretariat terkait dan penilaian pengelolaan sekretariat Komtek-komtek tersebut Bidang Kimia dan Pertambangan 35

43 SASARAN 6 Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI Indikator Kinerja Tabel III.13 Capaian Kinerja Sasaran VI Target 11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji ulang 12. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI Capaian 2017 Realiasi 269 kaji ulang Capaian % Realisasi dokumen Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya Peningkatan 25 RSNI 23 RSNI RSNI Penurunan Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah SNI yang dikaji ulang dan Jumlah fasilitasi perumusan RSNI. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut adalah sebesar 134%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Indikator Kinerja : Jumlah SNI yang dikaji ulang Dalam program ini, PPS melakukan beberapa kegiatan berikut: 1) memberikan dukungan fasilitasi perumusan SNI melalui adopsi standar internasional yang menjadi sektor prioritas dengan metode republikasireprint; 2) memberikan dukungan ke Komtek untuk pemeliharaan SNI yang telah berusia lebih dari 5 tahun dengan melalui kegiatan kaji ulang SNI. SNI perlu untuk dikaji ulang untuk menjaga kesesuaian SNI terhadap kepentingan nasional dan kebutuhan pasar; mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi, dan teknologi; dan menilai kelayakan dan kekiniannya. Untuk menjaga keterkinian SNI, sesuai dengan praktek di internasional, kaji ulang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Dalam pelaksanaannya, perlu dilihat beberapa faktor untuk menghasilkan rekomendasi yang tepat bagi SNI tersebut, apakah SNI tersebut perlu diabolisi 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 36

44 (jika tidak diperlukan lagi), tetap (jika masih sesuai), revisi (jika diperlukan perubahan yang cukup besar dalam substansinya), amandemen (jika hanya diperlukan sedikit perubahan substansi), serta ralat (jika terdapat kesalahan kecil misalnya kesalahan cetak). Beberapa faktor tersebut adalah: ketentuan pengembangan SNI yang ada, standar internasional yang tersedia, kesepakatan kerjasama regional (ASEAN) terkait harmonisasi standar, dan national differences apabila diperlukan. Pada tahun tahun 2015, BSN melaksanakan kaji ulang SNI terhadap SNI, dimana 163 SNI diantaranya merupakan tanggung jawab bidang Kimia dan Pertambangan, namun pada tahun 2016 kegiatan kaji ulang ini tidak dapat dilaksanakan karena adanya pemotongan anggaran. Pada tahun 2017, kaji ulang SNI lingkup bidang Kimia dan Pertambangan dilaksanakan terhadap 269 SNI dari 6 Komtek. Grafik perbandingan hasil pelaksanaan Kaji Ulang SNI untuk Bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat apda Gambar III.4 berikut Gambar III.4 Perbandingan kaji ulang SNI lingkup bidang KP antara tahun 2015 hingga Bidang Kimia dan Pertambangan 37

45 Adapun rincian jumlah SNI yang dikaji ulang untuk masing-masing Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada tabel III.14 berikut ini: Tabel III.14 SNI yang dikaji ulang tahun 2017 untuk sektor Kimia dan Pertambangan No. No Komtek Nama Komtek Jumlah SNI Informasi Geografi dan Geomatika Perambangan Mineral dan Batubara Industri Keramik Industri Karet dan Plastik Teknologi Kertas Industri Cat dan Warna 35 TOTAL 269 Dengan demikian target 25 SNI dikaji ulang pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (269 SNI). 12. Indikator Konerja : Fasilitasi perumusan RSNI Pada tahun 2017, fasilitasi perumusan SNI dilakukan melalui adopsi standar internasional dan pengembangan sendiri. Adapun fasilitasi tersebut diberikan kepada 3 (tiga) Komite Teknis dan 1 (satu) Subkomite teknis lingkup bidang Kimia dan Pertambangan dengan total 23 judul untuk dirumuskan menjadi SNI yang terdiri dari: - Komtek 65-06, Produk Kimia dan Agro Kimia (1 judul) - Komtek 71-01, Teknologi Kimia (1 judul) - Komtek 83-01, Industri Karet dan Plastik (11 judul) - Subkomtek S2, Crumb rubber (10 judul) 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 38

46 Jumlah tersebut di atas berkurang bila dibandingkan dengan fasilitasi perumusan SNI melalui adopsi standar internasional dengan metode republikasi-reprint yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Adapun perbandingannya dapat dilihat pada gambar III.5 berikut: Gambar III.5 Perbandingan capaian fasilitasi adopsi SI menjadi SNI lingkup bidang KP tahun 2015 hingga tahun 2017 Dengan demikian target 25 SNI yang difasilitasi perumusannya pada tahun 2017, bidang Kimia dan Pertambangan hanya mampu mencapai 23 SNI (92%). Hal ini disebabkan karena terdapat 2 (dua) judul RSNI yang sedianya akan diberikan fasiltasi, namun masih terkendala dengan data dan kesiapan konseptor terkait, sehingga tidak dapat dilaksanakan Rapat Teknis. Untuk menghindari hal tersebut kedepannya, sebaiknya pengusulan judul untuk perumusan fasilitasi SNI agar diajukan dengan jumlah yang lebih banyak daripada target fasilitasi. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada judul yang belum siap untuk dirumuskan, bias diganti dengan judul lain yang lebih siap untuk dirumuskan Bidang Kimia dan Pertambangan 39

47 SASARAN 7 Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan perkembangan standar internasional Tabel III.15 Capaian Kinerja Sasaran VII Indikator Kinerja 13. Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi regional/multilateral Capaian 2017 Target Realiasi 4 4 rekomendasi rekomen- posisi dasi posisi Indonesia Indonesia Capaian % Realisasi 2016 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 100 N/A N/A 14. Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional 80% 100% 125 N/A N/A 15. Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO 100% 100% 100 N/A N/A Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi regional/multilateral, Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional, dan Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut adalah sebesar 108%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Bidang Kimia dan Pertambangan 40

48 13. Indikator Kinerja : Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi regional/multilateral Partisipasi Indonesia dalam sidang luar negeri yang menentukan posisi Indonesia dalam forum Internasional dapat dilihat pada tabel III.16 berikut ini: Tabel III.16 Partisipasi Indonesia dalam forum internasional yang menentukan kertas posisi Indonesia Tempat No Nama Sidang Waktu pelaksanaan pelaksanaan 1 ACCSQ-RBPWG General meeting a. Sidang ACCSQ-RBPWG 1-2 Maret 2017 Medan, Indonesia ke- 24 b. Sidang ACCSQ-RBPWG Agustus 2017 Vientiane, Lao PDR ke ISO/TC 292 Security and April 2017 Jeju, Korea Selatan Resilience meeting 3 IMO international meeting Februari 2017 London, UK Dengan demikian target 4 rekomendasi posisi Indonesia tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, yakni sebanyak 4 rekomendasi. 14. Indikator Kinerja : Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional Dalam partisipasinya mengembangkan Standar, BSN tidak hanya melakukan pengembangan standar di dalam negeri, namun juga ikut berpartisipasi dalam pengembangan standar inernasional dalam hal ini ikut berpartisipasi sebagai anggota dalam organisasi pengembang standar internasional, yakni ISO/IEC. Dalam pengembangan standar terkait Bidang Kimia dan Pertambangan, keikutsertaanya dilakukan dengan membentuk National Mirror Committee 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 41

49 (NMC) yang sesuai dengan Komite Teknis lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan serta sesuai dengan ISO/TC yang terdapat di organisasi ISO. Dalam keanggotaan NMC di ISO, terdapat dua jenis member yakni P (participant) dan O (observer). Dalam keikutsertaannya, NMC lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan terdapat anggota dengan status P member sebanyak 18 dan O member sebanyak 18. Adapun anggota NMC dengan status P member harus memberikan tanggapan terhadap semua e balloting yang dilaksanakan, apabila tidak ingin diturunkan statusnya menjadi O member. Sedangkan anggota NMC dengan status O member tidak harus memberikan tanggaan pada setiap dilakukannya e-balloting. Berikut tersaji dalam tabel III.17 adalah daftar NMC Bidang Kimia dan Pertambangan dengan status P member yang dengan aktif memberikan tanggapan terhadap e-balloting yang dilaksanakan Tabel III.17 Daftar NMC lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan dan tanggapan Indonesia No Kode NMC Nama NMC 1 ISO/TC 28/SC 2 2 ISO/TC 28/SC 4 3 ISO/TC 28/SC 5 4 ISO/TC 28/SC 7 Measurement of petroleum and related products Classifications and specfications Measurement of refrigerated hydrocarbon and non 5 ISO/TC 45 Rubber and rubber 6 ISO/TC 45/SC 1 Jumlah e- balloting Jumlah tanggapan Persentase % % % Liquid Biofuels % products Rubber and plastics hoses and hose assemblies % % 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 42

50 No Kode NMC Nama NMC Jumlah e- Jumlah balloting tanggapan Persentase 7 ISO/TC 45/SC Testing and analysis % 2 8 ISO/TC 45/SC Raw materials (including % 3 latex) for use in the rubber industry 9 ISO/TC 45/SC Products (other than % 4 hoses) 10 ISO/TC 67 Materials, equipment and % offshore structures for petroleum, petrochemical and natural gas industries 11 ISO/TC 67/SC Pipeline transportation % 2 systems 12 ISO/TC 67/SC Drilling and completion % 3 fluids, and well cements 13 ISO/TC 67/SC Drilling and production % 4 equipment 14 ISO/TC 67/SC Offshore structures % 7 15 ISO/TC 74 Cement and lime % 16 ISO/TC 189 Ceramic tile % 17 ISO/TC 206 Fine ceramics % 18 ISO/TC 292 Security and resilience % TOTAL = % Dengan demikian target 80% tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standard internasional tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya dan bahkan melebihi target (100%) Bidang Kimia dan Pertambangan 43

51 15. Indikator Kinerja: Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO Jumlah fasilitasi perumusan SNI yang dilakukan pada tahun 2017 adalah sebanyak 23 RSNI. Jumlah fasilitasi perumusan standar tahun 2017 yang dilakukan lingkup Bidang Kimia dan pertambangan, disajikan alam tabel III.18 berikut ini Tabel III.18 Data fasilitasi permusan SNI lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan tahun 2017 Jumlah Fasilitasi No Komite Teknis Pengembangan TOTAL Adopsi SDO Sendiri 65-06, Produk Kimia 1 dan Agro Kimia , Teknologi Kimia , Industri Karet dan Plastik S2, Crumb Rubber TOTAL = Untuk fasilitasi perumusan dengan metode adopsi publikasi dari SDO adalah sebanyak 18 judul, dari 2 komtek/subkomtek. Semua judul tersebut pada tahun 2017 berhasil difasilitasi serta telah melalui pembahasan dalam Rapat teknis, Rapat Konsensus, Jajak Pendapat, dan bahkan 18 judul tersebut telah ditetapkan menjadi SNI pada tahun yang sama. Dengan demikian target 100% fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu memenuhi sebesar 100% Bidang Kimia dan Pertambangan 44

52 SASARAN 8 Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PPS yang profesional Indikator Kinerja 16. Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya Tabel III.19 Capaian Kinerja Sasaran VIII Target Capaian 2017 Realiasi Capaian % Realisasi 2016 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 100% 100% 100 n/a n/a 17. Realisasi anggaran 95% 97,64% 100 n/a n/a 18. Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III 19. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 20. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 21. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon III 90% 76,19 85 n/a n/a 100% 100% 100 n/a n/a 100% 100% 100 n/a n/a 75% 100% 100 n/a n/a Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja yaitu Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya, Realisasi anggaran, Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III, Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal, Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal, dan Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon III. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut adalah sebesar 100% Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran Indikator Kinerja : Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya Dalam rangka pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), Bidang Kimia dan Pertambangan pada tahun 2017 menyelenggarakan 7 (tujuh) 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 45

53 pelatihan serta training peningkatan kompetensi untuk ASN lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. Training yang dilaksanakan tidak hanya mencakup ASN Bidang Kimia dan Pertambangan saja, akan tetapi ada juga yang mencakup ASN di Bidang lain lingkup Pusat Perumusan Standar, seperti misalnya pada Pelatihan Petugas Pengambil Contoh, yang melibatkan peserta dari Pusat Perumusan Standar, akan tetapi dari luar Bidang Kimia dan Pertambangan. Data pelatihan peningkatan kompetensi ASN yang dilaksanakan oleh Bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada tabel III.20 berikut Tabel III.20 Pelatihan peningkatan kompetensi ASN tahun 2017 No Jenis Pelatihan Peserta Pelatihan Petugas Pengambilan Contoh (Batch 1) Pelatihan Petugas Pengambilan Contoh (Batch 2) Pelatihan Petugas Pengambilan Contoh (Batch 3) Training pemahaman SNI ISO/IEC 17007:2010 Training pemahaman SNI ISO/IEC 17020:2012 Training pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008 Training pemahaman TBT-WTO V - - V - V V - V V V V - V V V V V V V V - V V V - V V V V - V V V V V - V V V V - V V V V V V V V V V - V V V V V V TOTAL = Keterangan: 1. Nurhana Rafika Sari 5. Imam Sabari 9. Krisma Yessi S. 2. Meira Rini 6. Sukmawijiati I.U. 10. Meitiandari M.D. 3. Sigit Suyanto 7. Indah Mugi L. 11. Tom Abbel S 4. Bayu Krishna M. 8. Eka Candra W Bidang Kimia dan Pertambangan 46

54 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh personel staf ASN Bidang Kimia dan Pertambangan telah mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya. Sebagian besar staf Bidang Kimia dan Pertambangan telah mendapatkan 5 (lima) kali pelatihan peningkatan kompetensi pada tahun Akan tetapi terdapat salah satu staf yang hanya memperoleh 2 (dua) kali pelatihan di tahun 2017, hal ini disebabkan karena yang bersangkutan ditugaskan oleh Kepala BSN untuk mengelola Kantor Layanan Teknis di Makassar, Sulawesi Selatan dari tanggal 10 April s.d. 9 Juli 2017 melalui Surat Keputusan Kepala BSN Nomor 98/KEP/4/2017. Dengan demikian target 100% persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu memenuhi sebesar 100%. 17. Indikator Kinerja : Realisasi anggaran Sebagai bagian dari unit kerja di Pusat Perumusan Standar, maka pada tahun 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan mendapatkan pagu anggaran setelah pemotongan adalah sebesar Rp ,- (Satu milyar lima ratus dua puluh tujuh juta sembilan puluh lima ribu rupiah) untuk membiayai kegiatankegiatan lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. Dari pagu anggaran yang diberikan, Bidang Kimia dan Pertambangan mampu merealisasikan penyerapan anggaran sebesar 97,64 %. Adapun rincian masing-masing kegiatan menurut Mata Anggaran Kegiatan (MAK) yang ada adalah sebagaimana dapat dilihat pada Tabel III.21 di bawah ini Bidang Kimia dan Pertambangan 47

55 Tabel III.21 Pagu anggaran Bidang Kimia dan Pertambangan dan realisasi penyerapan anggaran DIPA tahun 2017 MAK Pagu Anggaran Realisasi Sisa Pagu Persen Rp Rp Rp ,09% Rp Rp Rp ,07% Rp Rp Rp ,50% Rp Rp Rp ,56% Rp Rp Rp ,48% Rp Rp Rp ,47% Rp Rp Rp ,60% Rp Rp Rp ,49% Rp Rp Rp ,55% Rp Rp Rp ,65% Rp Rp Rp ,64% Secara keseluruhan target realisasi anggaran tahun 2017 untuk Bidang Kimia dan Pertambangan telah dapat dicapai dengan baik (97,64 %), meskipun masih ada beberapa kegiatan yang realisasinya dapat lebih dioptimalkan, yakni alokasi anggaran pada MAK terdapat beberapa kegiatan seperti kunjungan industri yang tidak dapat diikuti oleh personil Bidang Kimia dan Pertambangan karena yang bersangkutan sedang ditugaskan pada saat yang bersamaan (Rapat Teknis, Rapat Konsensus) Dengan demikian target 95% Realisasi anggaran pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu memenuhi sebesar 97,64% Bidang Kimia dan Pertambangan 48

56 18. Indikator Kinerja: Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III Pada tahun 2017, pencapaian kinerja unit kerja Bidang Kimia dan Pertambangan, sebagai berikut: Tabel III.22 Daftar pencapaian Indikator kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Status Jumlah (%) 1 Rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 2 SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri 3 Rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 4 Rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) 5 Rekomendasi terhadap rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI 6 SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 7 Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN 8 Sumberdaya perumusan standar rekomendasi % Tercapai SNI % Tercapai Rekomendasi % Tercapai rekomendasi % Tercapai rekomendasi % Tercapai SNI % Tercapai Komite Teknis % Tidak tercapai orang % Tercapai 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 49

57 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Status Jumlah (%) yang meningkat kompetensinya 9 Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja Komtek/ Subkomtek % Tidak tercapai 10 Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya Persentase 100% 91,3% 91,3% Tidak tercapai 11 SNI yang dikaji ulang SNI % Tercapai 12 Fasilitasi perumusan RSNI RSNI % Tidak tercapai 13 Dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi regional/multilateral Rekomendasi posisi Indonesia % Tercapai 14 Tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional 15 Fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO 16 Aparatur Sipil Negara (ASN) unit kerja eselon III yang meningkat kompetensinya Persentase 80% 100% 125% Tercapai Persentase 100% 100% 100% Tercapai Persentase 100% 100% 100% Tercapai 17 Realisasi anggaran Persentase >95% 97,64% 103% Tercapai 18 Pencapaian kinerja unit kerja eselon III 19 Tindak lanjut atas hasil pengawasan Persentase 90% 76,19% 100% Tidak tercapai Persentase 100% 100% 100% Tercapai 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 50

58 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Status Jumlah (%) eksternal 20 Tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 21 Implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon III Persentase 100% 100% 100% Tercapai Persentase 75% 75% 100% Tercapai Tabel III.23 - Persentase Pencapaian Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Pencapaian kinerja unit kerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 Persentase Indikator kinerja yang tercapai 16 76,19 Indikator kinerja yang tidak tercapai 5 23,81 Total % Dari tabel diatas, pencapaian kinerja unit kerja Bidang Kimia dan Pertambangan mencapai 76,19% (capaian 85%) atau di bawah target yang diberikan pada tahun 2017 sebesar 90 %. Indikator kinerja yang tidak tercapai sebesar 23,81%, yaitu untuk indikator sebagai berikut: 1. Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN, tidak mencapai target karena sekretariat di K/L (luar PPS) tidak bersedia melepaskan pengelolaannya. Salah satu contohnya yaitu Komtek 83-01, Industri Karet dan Plastik. Sekretariat Komtek berada di Pusat Standardisasi Industri, Kementerian Perindustrian yang masih memiliki Tusi di bidang standardisasi; 2. Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja, tidak mencapai target karena ada KOmtek yang baru dan ada beberapa yang tidak terlalu aktif dalam proses perumusan standar; 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 51

59 3. Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya, tidak mencapai target karena terdapat satu Komtek baru pada tahun 2017 (Komtek 71-04) dan satu Komtek yang sedang dalam proses pengalihan sekretariat dari BIG ke Badan Geologi, yakni Komtek Potensi Kebumian. Sehingga belum memungkinkan untuk dilakukan kunjungan ke secretariat terkait dan penilaian pengelolaan sekretariat Komtek-komtek tersebut. 4. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI, tidak memenuhi target karena terdapat 2 (dua) judul RSNI yang sedianya akan diberikan fasiltasi, namun masih terkendala dengan data dan kesiapan konseptor terkait, sehingga tidak dapat dilaksanakan Rapat Teknis. 5. Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III, tidak memenuhi target karena ada 5 (lima) Indikator Kinerja yang tidak terpenuhi target realisasinya dari 21 Indikator Kinerja. Pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil kinerja di Tahun 2017 yang dilakukan secara kerjasama yang terpadu antara staf dan pimpinan serta sinergisitas dengan bidang lainnya di lingkup Pusat Perumusan Standar. Pada tahun 2017, faktor tidak adanya penambahan karyawan serta juga adanya pengurangan anggaran yang mempengaruhi nilai persentase pencapaian kinerja walaupun pada akhirnya mampu mencapai target yang diberikan. Gambar III.6 Pencapaian kinerja bidang Kimia dan Pertambangan 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 52

60 19. Indikator Kinerja : Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal Tahun 2017 pencapaian sasaran tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal di bidang Kimia dan Pertambangan dari indikator kinerja yang ditetapkan mencapai target 100%. Berbeda dengan tahun 2016 karena indikator ini tidak ditetapkan. Adapun rincian masing-masing kegiatan tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal yang menjadi target pada tahun 2017 adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel III.24 Tindak lanjut pengawasan eksternal No Pengawasan Eksternal Tindak lanjut 1 Laporan temuan BPK tahun laporan jawaban temuan BPK 2 Surveilence audit SMM dari Sucofindo 1 laporan jawaban hasil audit 3 Laporan RB dari Kemenpan 1 laporan jawaban hasil audit 4 Laporan SPIP dari BPKP 1 laporan jawaban hasil audit 20. Indikator Kinerja : Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal Tahun 2017 pencapaian sasaran tindak lanjut atas hasil pengawasan internal di bidang Kimia dan Pertambangan dari indikator kinerja yang ditetapkan mencapai target 100%. Berbeda dengan tahun 2016 karena indikator ini tidak ditetapkan. Adapun rincian masing-masing kegiatan tindak lanjut atas hasil pengawasan internal yang menjadi target pada tahun 2017 adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel III.25 Tindak lanjut pengawasan internal No Pengawasan Internal Tindak lanjut 1 Laporan temuan Inspektorat semester 1 dan 2 tahun laporan jawaban temuan Inpektorat BSN 2 Audit internal SMM dari auditor BSN 1 laporan jawaban hasil audit 3 Laporan RB dari Tim internal BSN 1 laporan jawaban hasil audit 4 Laporan SPIP dari Inspektorat BSN 1 laporan jawaban hasil audit 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 53

61 21. Indikator Kinerja : Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon III Tahun 2017 pencapaian sasaran implementasi RB BSN di bidang Kimia dan Pertambangan dari indikator kinerja yang ditetapkan mencapai target 100%. Berbeda dengan tahun 2016 karena indikator ini tidak ditetapkan. III.2 REALISASI ANGGARAN Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA /2017 tanggal 7 Desember 2016, pagu anggaran Kepala Pusat Perumusan Standar adalah sebesar Rp 7,935,048,000 dan realisasi anggaran Bidang Kimia dan Pertambangan TA 2017 adalah sebesar Rp 1,491,070,694, atau sebesar 97,21%. Pagu dan realisasi anggaran Pusat Perumusan Standar, termasuk Bidang Kimia dan Pertambangan TA 2017 per komponen dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel III.26 - Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat Perumusan Standar TA 2017 Dalam rupiah Kode Output/Komponen Menyusun Rekomendasi Kebijakan Perumusan Standar Nasional Inonesia Menyusun Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia Bidang Mekanika, Elektronika Dan Konstruksi Menyusun Standar Nasional Indonesia Bidang Lingkungan Dan Serbaneka Menyusun Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia Bidang Kimia Dan Pertambangan Menyusun Standar Nasional Indonesia Bidang Pertanian, Pangan Dan Kesehatan Pagu 2017 Realisasi 1,770,065,000 1,672,217, % 1,557,400,000 1,513,936,843 % 97.21% 1,566,094,000 1,525,664, % 1,527,095,000 1,491,070, % 1,514,394,000 1,495,170, % Jumlah 7,935,048,000 7,698,059, % 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 54

62 BAB IV PENUTUP L aporan Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Pusat Perumusan Standar Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Kepala Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan indikator kinerja tahun Perbandingan antara target dan realisasi yang telah dicapai pada tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel IV.1 di bawah ini. Tabel IV.1 Perbandingan target dan realisasi Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 Sasaran Customer Perspectives Indikator Kinerja Target 2017 Realisasi Capaian % Internal Process Perspectives 1. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI 1. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 6 rekomen dasi 15 rekomen dasi Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri 125 SNI 130 SNI Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai kebutuhan nasional 3. Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI 9 rekomen dasi 15 rekomen dasi Bidang Kimia dan Pertambangan 55

63 Sasaran Indikator Kinerja 4 Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) Target rekomen dasi Realisasi 224 rekomen dasi Capaian % Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI 2 rancangan 6 rancangan Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 6. Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN 125 SNI 130 SNI Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN 3 sekretariat Komtek 2 sekretariat Komtek Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar 8. Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat kompetensinya 150 orang 160 orang Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan standar 9. Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja 15 Komtek / Subko mtek 7 Komtek / Subko mtek Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya 100% 100% Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI 11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji ulang 12. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI 269 kaji ulang RSNI 23 RSNI Bidang Kimia dan Pertambangan 56

64 Sasaran 7. Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan perkembangan standar internasional Indikator Kinerja 13. Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi Target rekomen dasi posisi Indonesia Realisasi 4 rekomen dasi posisi Indonesia Capaian % 100 regional/multilateral 14. Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang standar internasional 15. Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi publikasi dari SDO Learning and Growth Perspectives 80% 100% % 100% Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi PPS yang profesional 16. Persentase Aparatur Sipil 100% 100% 100 Negara (ASN) PPS yang meningkat kompetensinya 17. Realisasi anggaran 95% 97,64% Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III 90% 76, Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal 20. Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal 21. Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon III 100% 100% % 100% % 100% 100 Meskipun demikian, sebenarnya masih ada beberapa sub kegiatan yang masih perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi kembali secara matang untuk maksud perbaikan dan peningkatan kinerja di masa datang karena capaiannya yang masih dibawah target, yaitu: 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 57

65 (1) Pencapaian target jumlah sekretariat Komtek Perumusan SNI yang dikelola oleh BSN masih belum tercapai (67%), sehingga ke depan perlu adanya koordinasi dan pendekatan kepada instansi pengelola secretariat Komtek yang berpotensi untuk dialihkan ke BSN ; (2) Pencapaian target 15 Komtek/Sub Komtek yang telah memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja pada tahun 2017 belum terpenuhi (47%) sehingga perlu penguatan koordinasi dan pembinaan dengan Sekretariat pengelola Komtek/Sub Komtek; (3) Penetapan target SNI jumlah fasilitasi perumusan RSNI pada tahun 2017 belum terpenuhi (92%), sehingga ke depan perlu ditambahkan jumlah judul yang akan difasilitasi. Memperhatikan realisasi capaian terhadap target yang ditetapkan Bidang Kimia dan Pertambangan tahun 2017, dan kendala serta peluang perbaikan yang masih terbuka lebar, maka untuk maksud perbaikan dan peningkatan kinerja di masa datang perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: a) Penguatan pembinaan dan pendampingan kepada Sekretariat Komtek/Sub Komtek dalam memahami ketentuan yang terdapat dalam PSN pengembangan SNI yang harus dipenuhi, misalnya melalui audiensi, workshop in-house ke sekretariat Komtek/Sub Komtek, penguatan reminder, koordinasi intensif dan penyelenggaraan workshop pengelolaan Komtek sebagai media benchmarking antar sekretariat Komtek. b) Penguatan pengaturan kelembagaan antar K/L terkait pengelolaan kegiatan standardisasi sebagaimana diamanatkan dalam UU No.20/2014, agar terdapat unit kerja di K/L yang mempunyai tupoksi spesifik terkait standardisasi, termasuk salah satunya tanggung jawab untuk pengelolaan Sekretariat Komtek/Sub Komtek yang ada di lingkup K/L tersebut. c) Perlunya pendekatan ke K/L yang mengelola kesekretariatan Komtek terkait rencana pengalihan sekretariat Komtek ke BSN 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 58

66 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN Bidang Kimia dan Pertambangan 59

67 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan 60

BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI

BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2018 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra Pusat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA PUSAT PERUMUSAN STANDAR BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2018 KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud

Lebih terperinci

BIDANG PERTANIAN, PANGAN DAN KESEHATAN

BIDANG PERTANIAN, PANGAN DAN KESEHATAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG PERTANIAN, PANGAN DAN KESEHATAN PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN Badan Standardisasi Nasional 2018 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra

Lebih terperinci

PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN

PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN Badan Standardisasi Nasional 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra PPS tahun 2015-2019, maka untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BIDANG MEKANIKA, ELEKTROTEKNIKA DAN KONSTRUKSI

BIDANG MEKANIKA, ELEKTROTEKNIKA DAN KONSTRUKSI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BIDANG MEKANIKA, ELEKTROTEKNIKA DAN KONSTRUKSI PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2017 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra

Lebih terperinci

PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN

PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN Badan Standardisasi Nasional 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra PPS tahun 2015 2019, maka untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PERUMUSAN STANDAR

RENCANA STRATEGIS PUSAT PERUMUSAN STANDAR BADAN STANDARDISASI NASIONAL RENCANA STRATEGIS PUSAT PERUMUSAN STANDAR KEDEPUTIAN BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI - BSN 2015 2019 JAKARTA 2015 Daftar isi Daftar isi... i Kata Pengantar...ii

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN

BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2017 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra PPS tahun 2015-2019,

Lebih terperinci

BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA

BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BIDANG LINGKUNGAN DAN SERBANEKA PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2017 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra PPS tahun 2015-2019,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

PUSAT PERUMUSAN STANDAR

PUSAT PERUMUSAN STANDAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BIDANG PERTANIAN, PANGAN DAN KESEHATAN PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2017 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra PPS tahun

Lebih terperinci

EEnri) : Puji Winarni : Plt. Deputi bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi Selanjutnya disebut pihak pertama

EEnri) : Puji Winarni : Plt. Deputi bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi Selanjutnya disebut pihak pertama EEnri) PER.'ANJIAN KINER.'A TAI{UN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro HOH) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN- I/HK.35/05/2001 tentang

Lebih terperinci

DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI

DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DEPUTI BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai salah satu unit eselon I BSN, Deputi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN

PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PERUMUSAN STANDAR - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAKIP PPS 2014 DAFTAR ISI Daftar isi... i Pengantar... ii Bab I Pendahuluan... 1 Bab II

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M. KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Biro

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1 LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH 2017 LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan I.3. Tugas,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 KEDEPUTIAN BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 KEDEPUTIAN BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 KEDEPUTIAN BIDANG PENELITIAN DAN KERJASAMA STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

Laporan Kinerja (LKj) Eselon II Tahun 2017

Laporan Kinerja (LKj) Eselon II Tahun 2017 Laporan Kinerja (LKj) Eselon II Tahun 2017 Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi Badan Standardisasi Nasional Gedung Menara Thamrin Lantai 11 Jl. M. H. Thamrin Kav. 3 Jakarta Pusat 10340 Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2017 DAFTAR ISI Halaman Sampul... ii Daftar Isi.... iii Kata Pengantar. iv Ringkasan Eksekutif. v

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif. Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Penyusunan Laporan Kinerja Pusat Sistem Penerapan Standar Tahun 2016, pada hakekatnya merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang diamanatkan selama tahun

Lebih terperinci

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi.

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA

BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA SaIinan BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2016

LAPORAN KINERJA 2016 LAPORAN KINERJA 2016 BIDANG PENDAYAGUNAAN INFORMASI STANDARDISASI Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardissi Badan Standardisasi Nasional Gedung

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN 2015-2019 N W E S RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR

Lebih terperinci

REKOMENDASI TEMU KOMITE TEKNIS 2017

REKOMENDASI TEMU KOMITE TEKNIS 2017 REKOMENDASI TEMU KOMITE TEKNIS 2017 Rekomendasi Penguatan Pengembangan Standar Jangka Menengah (5 Tahun) 2 1. Forum koordinasi penggalangan umpan balik dari pemangku kepentingan dalam pengembangan SNI

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat

Lebih terperinci

I.1 LATAR BELAKANG I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

I.1 LATAR BELAKANG I.2 MAKSUD DAN TUJUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro HOH) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN- I/HK.35/05/2001 tentang

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 6

Daftar Isi. Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 6 RENCANA STRATEGIS PUSAT AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015 2019 JAKARTA 2015 Kata Pengantar Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG P emerintahan yang baik dan bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) merupakan syarat mutlak bagi setiap penyelenggara negara untuk mewujudkan aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA 2015-2019 PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA Jl. Cisadane No. 25 Cikini, Jakarta Pusat www.puskkpa.lapan.go.id DAFTAR ISI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

Bidang Prasarana Penerapan Standar dan Sistem Jaminan Mutu

Bidang Prasarana Penerapan Standar dan Sistem Jaminan Mutu Laporan Kinerja 2016 Bidang Prasarana Penerapan Standar dan Sistem Jaminan Mutu Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional Laporan Kinerja 2016 Bidang Prasarana Penerapan Standar dan Sistem

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 Kata Pengantar Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 70 Tahun 2017 tentang Penetapan

Menimbang : a. bahwa Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 70 Tahun 2017 tentang Penetapan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN IIDAPA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 016 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, 2016 Kata Pengantar Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2016 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPKIN BADAN LITBANG KEMENDAGRI TAHUN 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET 2017 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2016 SEKRETARIAT KABINET 2017 KATA PENGANTAR i Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

Rencana Strategis SEKRETARIAT UTAMA

Rencana Strategis SEKRETARIAT UTAMA Rencana Strategis SEKRETARIAT 2015 - UTAMA 2019 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT UTAMA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

HASIL RAPAT KERJA BADAN STANDARDISASI NASIONAL BOGOR, 8 9 FEBRUARI 2017

HASIL RAPAT KERJA BADAN STANDARDISASI NASIONAL BOGOR, 8 9 FEBRUARI 2017 HASIL RAPAT KERJA BADAN STANDARDISASI NASIONAL BOGOR, 8 9 FEBRUARI Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada tanggal 8 sampai dengan 9 Februari telah melakukan Rapat Kerja dengan peserta seluruh pejabat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg No.1138, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Penetapan IKU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 70 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DALAM MENDUKUNG PRODUK UNGGULAN DAERAH SULAWESI SELATAN

PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DALAM MENDUKUNG PRODUK UNGGULAN DAERAH SULAWESI SELATAN PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DALAM MENDUKUNG PRODUK UNGGULAN DAERAH SULAWESI SELATAN Dr. Dra. Zakiyah, MM Kepala Pusat Perumusan Standar-BSN Makassar, 25 Oktober 2017 OUTLINE SEJARAH STANDARDISASI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci