INTEGRASI BUSINESS INTELLIGENCE PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK EKSEKUTIF BERBASIS SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INTEGRASI BUSINESS INTELLIGENCE PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK EKSEKUTIF BERBASIS SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE"

Transkripsi

1 INTEGRASI BUSINESS INTELLIGENCE PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK EKSEKUTIF BERBASIS SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE 1) 1) Program Studi Informatika, STMIK Mitra Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam No. 07, Bandar Lampung - Indonesia Telp. (0721) Fax. (0721) budi.hartanto@umitra.ac.id ABSTRAK Intelijensi bisnis merupakan suatu pendekatan yang sudah menyatu pada kebutuhan dasar seorang eksekutif dalam membuat keputusan. Manajemen pengetahuan menerapkan berbagai alternative yang mendukung agar fitur dapat dipilih sesuai dengan sumber daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Makalah ini membahas tentang peran intelijensi bisnis dalam mengintegrasikan data menjadi sistem yang cerdas dimana sistem informasi eksekutif dirancang melalui pendekatan sistematis siklus hidup pengembangan sistem. Latar belakang masalah terletak pada perjalanan organisasi yang membutuhkan gudang data, tambang data dan identifikasi permasalahan pada tahap perkembangannya. Dengan adanya integrasi intelijensi bisnis, para pengembang perangkat lunak memperoleh masukan untuk membuat kreasi database dimana kompleksitas permasalahan dapat diuraikan secara sistematis yang dapat meningkatkan kualitas manajemen eksekutif dalam pengambilan keputusan. Kata Kunci: Intelijensi bisnis, EIS, DSS, integrasi data, tambang data. 159

2 1. 2. Pendahuluan Potensi pemanfaatan komputer sebagai bagian dari sistem informasi dalam lingkungan bisnis disadari sedini tahun 1960-an. Aplikasi pertama terutama ditujukan untuk mengotomatisasi tugastugas yang ada ( Watson et al, 1991;. Willcocks dan Mason, 1989). Sebagai komputerisasi berkembang, sistem yang dirancang untuk mendukung pengelolaan organisasi. Pendekatan awal adalah pengenalan Sistem Informasi Manajemen (SIM ). Sistem ini dioperasikan oleh profesional sistem dan digunakan untuk menghasilkan biasa, yang telah ditetapkan, laporan yang berisi informasi tentang organisasi (t Mille et al., 1991). Sebuah upaya berikutnya untuk membantu manajer dalam pekerjaan mereka, adalah pemanfaatan Sistem Pendukung Keputusan ( DSS ). Ini memberikan bantuan dengan membuat keputusan tertentu tugas. Namun, meskipun keunggulan dari kedua pendekatan ini melalui sistem non - komputerisasi, dan keberhasilan relatif mereka dengan manajemen yang lebih rendah dan menengah, mereka gagal untuk memberikan dukungan yang diperlukan untuk manajer eksekutif dalam organisasi ( Watson etal., 1991 ). Perkembangan teknologi informasi yang pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global. Penggunaan teknologi informasi yang awalnya hanya sebagai alat bantu pemrosesan data berkembang menjadi sesuatu yang strategis, menjadi salah satu sarana bagi para eksekutif dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian dan pemilihan strategi. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan teknologi sekarang ini, menyebabkan terjadinya perubahan besar dalam dunia usaha seperti persaingan yang semakin kompetitif baik antara perusahaanperusahaan yang mendistribusikan barang, sehingga informasi yang tepat dan akurat menjadi hal yang penting bagi para eksekutif untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menentukan kemajuan perusahaan. Persaingan yang ketat ini menyebabkan para eksekutif berusaha meningkatkan kinerja dari bidang pemasaran, yang menentukan daya saing suatu perusahaan dan juga merupakan ujung tombak perusahaan. Strategi yang diterapkan di bidang pemasaran harus selalu diperbaharui sehingga mampu berkompetitif dengan pesaing yang lainnya. 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Sistem Informasi Eksekutif Eksekutif adalah manajer tingkat atas dari suatu organisasi yang berpengaruh besar terhadap aktivitas dan pencapaian tujuan organisasi melalui perencanaan strategis dan penetapan kebijakan Selain itu eksekutif dapat diartikan sebagai manajer yang menentukan dan membuat sebuah keputusan membutuhkan informasi yang sangat spesifik dan sangat akurat. Informasi tersebut harus tersedia pada saat dibutuhkan dan haruslah merupakan informasi yang terbaru sehingga keputusan yang dibuat sesuai dengan keadaan dan mencapai sasaran yang diinginkan. 160

3 Sistem Informasi eksekutif adalah sistem yang terkomputerisasi untuk menyediakan informasi kepada eksekutif dengan akses yang mudah untuk informasi internal maupun external yang berhubungan dengan faktor kesuksesan. Selain itu sistem informasi eksekutif dapat diartikan sebagai suatu sistem yang berbasiskan komputer untuk menyediakan kebutuhan informasi bagi eksekutif. Sistem tersebut menyediakan informasi secara tepat dan periodik serta pengaksesan langsung ke laporan manajemen Sistem informasi eksekutif sangat user friendly, didukung oleh grafik dan penyajian laporan yang lengkap dengan segala penyimpangan (Exception Report) dan kemampuan penting untuk mengakses data, yang melatarbelakangi informasi yang disajikan (Drill Down) Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif Karakteristik dari sebuah sistem informasi eksekutif menurut Turban adalah : 1. Drill down : Salah satu kemampuan sistem informasi eksekutif yang paling bermanfaat, yaitu menyediakan informasi secara detail sesuai dengan kebutuhan, berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas yang kemudian secara bertahap mengambil informasi yang lebih rinci jika diperlukan. 2. Status Access Diberikan kepada user yang menggunakan sistem informasi eksekutif. Setiap status memiliki kewenangan yang berbeda dalam mengakses sistem. Eksekutif hanya memiliki status untuk melihat informasi, namun tidak nemiliki hak untuk melakukan perubahan data. 3. Critical Success Factor Faktorfaktor kritis yang harus diperhatikan dalam -encapai tujuan organisasi atau perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor strategis, manajerial, atau operasional dan sebagian besar diperoleh dari tiga sumber yaitu faktor organisasi, industri dan lingkungan. 4. Analysis Kemampuan menganalisis informasi diperlukan pada sistem informasi eksekutif. Eksekutif tidak harus mengambil data secara terus menerus tetapi cukup hanya sekali saja dan kemudian menganalisis sesuai dengan apa yang mereka inginkan. 5. Exception Report Didasarkan pada konsep management by exception, eksekutif harus memberikan perhatian pada hal-hal yang menyimpang dari standar. Pada exception report, perhatian eksekutif dapat lebih difokuskan pada data atau informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan yang sangat buruk atau sangat baik. 6. Navigation of Information. Kemampuan untuk menganalisis data dan informasi dalam jumlah besar secara tepat dan mudah, dengan melakukan perpindahan data atau informasi yang satu ke data atau informasi yang lain yang saling berhubungan. 7. Use of Color and Audio Pada umumnya, hal-hal kritis tidak hanya dapat dilaporkan secara numerik, namun juga dengan penggunaan warna. Beberapa simbol warna diantaranya, hijau untuk baik, kuning untuk peringatan, dan merah untuk kinerja di 161

4 luar standar yang berlaku pada perusahaan. Warna-warna memperingatkan eksekutif pada masalah-masalah potensial yang membutuhkan perhatian secepatnya. Selain warna, beberapa sistem menggunakan atau dilengkapi dengan sinyal radio untuk menandakan kepada user bahwa ada informasi yang datang. 8. Communication Eksekutif perlu komunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan dengan melalui , mengirim laporan kepada pihak yang berkepentingan, menggunakan rapat, atau diberikan komentarkomentar. 3. Kerangka Kerja Pengembangan EIS Sebagai bagian dari penelitian yang dilakukan baik di masyarakat akademik da_-profesional, sejumlah kerangka dan model proses pengembangan EIS telah muncul. Empat kerangka ditelaah dalam makalah ini. Tujuan dari pemeriksaa: kerangka kerja ini adalah untuk mengidentifikasi fitur yang berguna dala~ mengidentifikasi unsur-unsur pengembangan EIS dan penggunaan yang mempengaruhi keberhasilan sistem ini. Fitur-fitur ini, setelah diidentifikasi dap?: dikombinasikan dalam kerangka tunggal yang akan berfungsi sebagai dasar untuk studi yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang terkait dengan keberhasilan EIS. Pertama Kerangka isa model instalasi Resolve, sebuah EIS paket perangkat lunak komersial dipasarkan oleh Metapraxis. ( Meiklejohn, 1989; Bird, 1991). Orang-orang yang bertanggung jawab untuk pemasaran, menunjukkan bahwa kerangka dikembangkan setelah pengalaman yang diperoleh fro m menginstal Resolve di perusahaan klien pada apa yang mereka dianggap sebagai proyek pengembangan EIS sukses. ESPRIT adalah kerangka berurutan dalam bentuk pendekatan sixphase. Ini pada dasarnya menggambarkan metode prototyping evolusi. Dimulai dengan studi kelayakan dan mengikuti ke tahapan pembangunan lainnya sampai instalasi sistem akhir dan pelatihan pengguna. Metapraxis mengklaim bahwa itu berlaku untuk semua organisasi. Sebuah diagram garis besar kerangka diberikan pada gambar berikut dan beberapa masalah yang relevan dengan setiap fase, secara singkat dibahas di bawah ini. Pada tahap pertama, konsultan melakukan proyek pengembangan berkomitmen untuk melaksanakan survei bersama untuk menilai persyaratan EIS. Kesesuaian tim konsultan ini kemudian dievaluasi. Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan adalah apakah tim memiliki pengalaman dalam industri tertentu di mana sistem ini akan diimplementasikan dan juga pemahaman penuh kriteria yang mengukur keberhasilan organisasi. Tahap kedua terdiri dari survei dan studi kelayakan untuk mengidentifikasi sebuah proyek prototipe yang cocok. Akhir - pengguna sistem dan orang lain dipengaruhi oleh sistem yang terlibat dalam proyek ini. Perangkat lunak dan perangkat keras yang akan digunakan untuk prototipe yang dipilih. Hal ini juga diperlukan, pada tahap ini, untuk menilai ketersediaan data. Sebuah proposal resmi yang terdiri dari rentang waktu, biaya, manfaat dan detail 162

5 kegiatan ini kemudian dibuat. Hal ini membentuk kerangka acuan untuk proyek dan konsultan harus mendapatkan otorisasi untuk pergi dengan prototipe. Setelah prototipe selesai itu disajikan untuk para penggunanya. Hal ini paling baik dilakukan pada pertemuan eksekutif. Ini adalah cara untuk sistem untuk membangun kredibilitas untuk dirinya sendiri. Presentasi bahu d fokus pada memberikan kesan yang realistis dari apa sistem akan memberikan ketika selesai. Setiap data yang ditampilkan harus diperiksa untuk memastikan relevansi akurasi dan ketepatan waktu sebelum mereka digunakan. Kesempatan ini memberikan kesempatan bagi calon pengguna untuk mengeksplorasi sistem dan mengajukan pertanyaan tentang hal itu. Prototipe dipasang di kantor sponsor eksekutif untuk menunjukkan bagaimana Sponso r akan menggunakan / waktunya dia lebih produktif, dan bagaimana uang dapat dibuat atau disimpan ketika menggunakan sistem. Analisis biaya / manfaat secara formal berlangsung pada saat ini. Berdasarkan hal ini, dan dalam terang pengalaman yang diperoleh sejauh ini, usulan EIS penuh diperbarui dengan biaya proyek penuh dan rentang waktu yang ditetapkan. Proposal ini kemudian diserahkan untuk otorisasi untuk melanjutkan. Mungkin perlu untuk melakukan perubahan pada prototipe bahkan memperpanjang mulai lagi dengan struktur organisasi baru dalam pikiran. Hardware baru mungkin perlu untuk diakuisisi. Pemilihan perangkat lunak kembali dievaluasi dalam terang perubahan baru. Prosedur untuk otomatisasi pengumpulan informasi dirancang dan dilaksanakan menggabungkan pemeriksaan ekstensif pada data untuk kesesuaian. Kemudian format laporan (baik kertas dan di layar) disampaikan oleh sistem ini dirancang dan EIS siap digunakan oleh para pengembang pada pertemuan eksekutif kunci. Tahap terakhir melibatkan desain dan pelaksanaan pelatihan bagi para pengguna sistem. Pelatihan eksekutif senior kemudian dilakukan atas dasar satu - ke-satu. Laju sesi diambil perlahan. Kursus pelatihan bagi para perencana, analis dan manajer sistem juga direncanakan dan diimplementasikan. Setiap dokumentasi yang disertakan dengan sistem, tentang fasilitas EIS menyediakan, diproduksi dalam versi yang berbeda untuk setiap jenis pengguna. Para pengguna kemudian diwawancarai dan komentar mereka tentang manfaat yang diperoleh dari menginstal sistem didokumentasikan untuk membenarkan biaya menjalankan EIS secara permanen. Pada titik ini, proyek EIS berikutnya harus diidentifikasi dan rencana dibuat tentang implementasinya yang harus menjadi usaha lebih mudah. 163

6 4. Pembahasan 4.1. Model SDLC EIS dengan BI Tools EIS permintaan sistem untuk solusi teknologi yang dapat mengekstrak, menganalisis, dan memvisualisasikan informasi dari ERP dan sistem yang berdiri sendiri secara real time dan dengan user interface yang ramah dan fleksibel. EIS arsitektur umum untuk arsitektur Sistem Pendukung Keputusan dan itu terstruktur pada tiga tingkat yang berbeda: Manajemen diwakili oleh datábase relasional, gudang data dan jenis lain dari sumber data, Model Management, yang merupakan tingkat ekstrak, transformasi dan pengolahan data; Visualisasi Data alat yang menyediakan kapasitas drill-down visual yang dapat membantu manajer memeriksa data grafis dan mengidentifikasi keterkaitan yang kompleks. 164

7 A. Manajemen Data Tingkat Tingkat ini terdiri dari integrasi sumber data' melalui gudang data. Sebuah gudang data mengumpulkan dan mengatur data dari kedua sumber internal dan eksternal dan membuatnya tersedia untuk tujuan analisis. Sebuah gudang data terdiri dari data historis dan saat ini dan dioptimalkan untuk permintaan cepat dan analisis. Data diorganisasikan dalam jenis lain dari skema yang berisi tabel-tabel fakta dan tabel dimensi. Sebuah tabel fakta berhubungan dengan tabel dimensi dan berisi langkah-langkah mengukur dan yang memungkinkan cara yang lebih mudah dalam mencari data. Tabel dimensi yang terstruktur pada tingkat hirarki yang berbeda dan agregasi (misalnya dimensi waktu dapat memiliki hari, minggu, bulan dan tahun sebagai tingkat hirarki. ) Data yang disajikan dalam tabel fakta yang berasal dari berbagai jenis sumber data seperti database relasional dan file pengguna. Data warehouse ekstrak, transformasi dan memproses data untuk integrasi tingkat tinggi dan analisis. Arsitektur data warehouse adalah berbeda untuk setiap individu organisasi, tetapi umumnya terdiri dari tiga tingkatan : sumber data, proses ETL dan data mart. Semua sumber data dapat diintegrasikan ke dalam data warehouse sumber utama dari mana data diekstrak, diubah dan dimasukkan melalui proses ETL ke tempat penyimpanan akhir yang dapat menjadi gudang data pusat atau berbagai data mart yang data warehouse departemen. 165

8 Meskipun data warehouse dapat membuat lebih mudah dan lebih efisien untuk menggunakan EIS, itu tidak diperlukan untuk EIS untuk digunakan. Organisasi dapat mengekstrak data langsung dari database sistem host mereka untuk analisis dan tujuan pelaporan, tetapi dengan cara yang lebih sulit. B. Model Manajemen Tingkat Pada tingkat ini kita dapat menemukan alat BI untuk mengekstraksi dan menganalisis data seperti sistem OLAP, proses penambangan data dan alat-alat statistik. C. Online Analytical Processing (OLAP) Sebuah mesin OLAP adalah generator query yang menyediakan pengguna dengan kemampuan untuk mengeksplorasi dan menganalisa ringkasan dan informasi rinci dari database multi-dimensi. Sistem database relasiom tradisional menangani situasi ini dengan menggunakan beberatpertanyaan. Dalam banyak kasus, permintaan menjadi begitu kompleks sehingga bahkan pengembang menemukan mereka sulit untuk mempertahankan. OLAP mengatasi hambatan ini dengan memungkinkan pengguna untuk menganalisis data multi - dimensi. Sistem OLAP biasanya telah diimplementasikan menggunakan dua teknologi: ROLAP ( Relational OLAP ), dimana data disimpan dalam RDBMS dan MOLAP ( Multidimensional OLAP ) dimana didedikasikan multidimensi DBMS digunakan. Ada juga versi HOLAP ( Hybrid OLAP ) dan DOLAP ( Desktop OLAP ) sistem. Manajer dapat menggunakan mesin OLAP untuk operasi yang khas, seperti "memilah-milah " data dengan berbagai dimensi dan kemudian drill-down ke dalam data sumber atau roll-up ke tingkat agregat. OLAP menyediakan alat-alat untuk data peramalan dan "apa - jika" skenario dan analisis. Bat OLAP hanya dapat menandai tren dan pola dalam data yang diminta. Ini tidak akan menemukan hubungan atau pola yang tersembunyi, yang membutuhkan alat yang lebih kuat seperti data mining. D. Data Mining Alat pertambangan Data terutama cocok untuk dataset besar dan kompleks. Melalui teknik statistik atau pemodelan, alat data mining memungkinkan untuk menemukan tren tersembunyi atau aturan yang tersirat dalam database yang besar. Data mining tools dapat diterapkan pada data dari gudang data atau database relasional. Data ditemukan oleh alat ini harus divalidasi dan diverifikasi dan kemudian menjadi data operasional yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. E. Visualisasi Data Peralatan Tingkat Tingkat ini berisi alat untuk menyajikan dan menganalisa data dari tingkat sebelumnya. Ada banyak perangkat grafis untuk membangun presentasi ramah dan fleksibel seperti : laporan, grafik, dan pembangun grafik. halaman web yang dapat diintegrasikan ke dalam sebuah portal organisasi atau sistem antarmuka ERP seperti Oracle E - Business Suite. EIS harus memungkinkan user interface untuk 166

9 mengakomodasi derajat yang berbeda pengetahuan teknis. E1S siklus hidup dibagi dalam 6 tahap dan 16 langkah sebagai berikut: Tahap 1 : Justifikasi Langkah 1 : Kasus Bisnis assesment - kebutuhan bisnis dan oportunities diidentifikasi dan kemudian tim mengusulkan solusi awal dibenarkan oleh biaya dan manfaat. Sebuah laporan awal dibangun -up. Tahap 2 : Perencanaan Langkah 2 : Evaluasi infrastruktur Perusahaan - langkah ini perkiraan dan nilai-nilai kemampuan organisasi untuk mempertahankan dan mencapai proyek EIS dalam hal : infrastruktur, komponen, perangkat, jaringan dan sedap kebutuhan masa depan peralatan tersebut. Dalam langkah ini dibangun infrastruktur organisasi. Langkah 3 : Perencanaan proyek - EIS melibatkan perencanaan proyek yang dinamis yang leeds perubahan yang cepat dalam teknologi, organisasi dan kebutuhan bisnis, sumber daya manusia dan tim pelaksana. Rencana proyek rinci, progresiv, setiap tahap dan langkah telah cheking poin dan dokumen pengujian fan laporan. Tahap 3 : Analisis Bisnis Langkah 4 : Mendefinisikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proyek - wawancara dan pertemuan diselenggarakan dengan zira. eksekutif dan manajer dan kebutuhan bisnis dan persyaratan diidentifikasi dan definisikan. Sebuah solusi awal diusulkan, didiskusikan dan diadopsi. Langkah 5 :.Analisis data - langkah ini melibatkan identifing dan merancang sumber data, merancang diagram ER rinci dengan atribut dan referensi antara data. Model logis : -ancang. Langkah 6 : prototyping Aplikasi - Sebuah prototipe awal dibangun dan : jji untuk memvalidasi kebutuhan bisnis. Setelah hasil pengujian diperkirakan im dilaporkan dengan aspek pozitive dan negatif. Langkah 7 : Analisis Metadata - metadata dirancang dan sumber data dipetakan pada struktur metadata. CASE s yang digunakan untuk merancang dan pemetaan proses. Tahap 4 : Sistem 48 desain Langkah 8 : data desain - dalam langkah ini model logis adalah rinci dan halus dan model fisik 167

10 dirancang. Model data untuk pengolahan dan penyimpanan yang dipilih dari pilihan berikut: Model berorientasi dan multidimensi relasional, objek. Langkah 9 : Merancang proses ETL (ekstrak / mengubah / beban ) - langkah ini adalah yang paling sulit di seluruh siklus dan tergantung pada kualitas sumber data. Hal ini menyarankan bahwa proces harus dibangun dalam satu lingkungan yang mengintegrasikan semua modul organisasi dan tidak secara terpisah, pada masing-masing departemen. Aturannya harus: berbagi satu proses ETL terkoordinasi. Langkah 10 : Metadata repositori desain - jika digunakan solusi yang telah ditetapkan untuk metadata repositori maka dalam langkah ini disesuaikan untuk kebutuhan proyek, jika repositori metadata dirancang dalam hal metadata model logis depening pada model data : relasional, objek oriented atau multidimensi. Tahap 5 : Konstruksi Langkah 11 : ETL devepolment - alat penyaringan, prosedur, operator yang digunakan untuk membangun proses ETL. Penyaringan data dan transformasi tergantung pada kualitas data sumber. Sumber-sumber yang berbeda seperti: file, database, e -mail, internet, sumbersumber yang tidak konvensional. Langkah 12 : pengembangan aplikasi - setelah validasi prototipe, membangun aplikasi akhir mungkin menjadi proses yang sederhana. Prosedur template dan interface dibangun kembali, rigths pengguna dan hak istimewa yang diberikan. Langkah 13 : Data Mining - sistem eksekutif harus menerapkan kemampuan data mining untuk Lulusan dan mencapai kebutuhan manajer. Langkah ini melibatkan algoritma pengujian, teknik data mining seperti clustering, prediksi dan metode pengorganisasian. Langkah 14 : Mengembangkan metadata repositori - jika metadata repositori harus built-up maka kamus metadata dan akses data antarmuka dikembangkan. Tahap 6 : Sistem penyebaran Langkah 15 : Implementasi - itu adalah proses melahirkan di mana tim develoment menyelenggarakan sesi pelatihan bagi manajer, documentatios akhir dan dukungan teknis disusun, proses pengolahan data dan aplikasi setup memuat dicapai Langkah 16 : Evaluasi Rilis -setelah sistem pelaksanaan kesimpulan awal yang dibuat, biaya diperkirakan dan tim pengembangan membangun laporan akhir dalam yang menggambarkan performaces sistem dan juga beberapa bagian yang harus diperbaiki atau dibangun kembali -up Kriteria Evaluasi Mengembangkan sistem EIS melibatkan waktu, highcosts dan sumber dam manusia, usaha dan EIS harus mampu menyediakan informasi secara real time perwakilan ke manajemen eksekutif. Menyebarkan EIS melibatkan banyak risiko 4'desain sistem, kualitas data, dan teknologi usang. Risiko desain sistem berasal dari konseptualisasi miskin kebutuhan bisnis sejati suatu perusahaan sebelum teknologi ini digunakan. Risiko kualitas data terutama berkaitan dengan apakah atau tidak data telah benar dibersihkan. Teknologi usang mengacu pada kegagalan pada bagian dari vendor untuk mengantisipasi teknologi baru. Anggaran besar dan 168

11 informasi strategis yang terlibat dalam penggelaran sistem EIS - ini adalah alasan untuk menetapkan kriteria ketat untuk mengevaluasi sistem EIS. Kriteria ini dibahas di bawah ini. Keputusan berdasarkan proses EIS bisnis tidak harus dilihat hanya sebagai tempat penyimpanan data atau satu set data yang besar. Sebaliknya, implementasi sistem harus menjadi perhatian pada konseptualisasi model baru data, proses, dan indikator yang membentuk Fitur ini biasanya mengacu pada waktu respon bahwa sistem menyediakan para penggunanya. Sebagian besar tanggapan harus berkisar dari beberapa detik sampai maksimum 30 detik untuk permintaan rutin. Respon kali tergantung pada kompleksitas database dan query yang diminta. Fleksibilitas dan skalabilitas 5. Penutup Sistem EIS memiliki dampak yang kuat pada kualitas keputusan strategis untuk mengurangi waktu untuk membuat keputusan. EIS harus memiliki kemampuan untuk memungkinkan para manajer untuk melihat data dalam perspektif yang berbeda, untuk drilldown dan rollup ke tingkat agregat, untuk menavigasi dan permintaan data secara online set dalam rangka untuk menemukan faktor-faktor baru yang mempengaruhi proses bisnis dan juga untuk mengantisipasi dan memperkirakan chenges dalam dan di luar organisasi. EIS meningkatkan kualitas manajemen dalam organisasi melalui jenis teknologi baru dan teknik untuk mengekstraksi, mengubah, mengolah dan menyajikan data dalam rangka memberikan informasi strategis. 169

12 Referensi software_prototyping.htm McLeod, 2001."Management Information System". Upper Saddle River : Prentice Hall, Salusu, J "Pengambilan Keputusan Stratejik". Jakarta : PT. Grasindo, Turban, 2005 "Decision Support System and Intellingent System". 7th Edition. Upper Saddle River : Prentice Hall, 170

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Ditahapan desain penelitian dilakukan : 1. Studi Literatur dengan cara mengumpulkan data guna mempelajari dan memahami materi penelitian baik dari buku,

Lebih terperinci

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management

Lebih terperinci

Anggota Kelompok 3 :

Anggota Kelompok 3 : Anggota Kelompok 3 : Customer relationship management (CRM) Adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan

Lebih terperinci

Tugas. Data Warehouse. OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap

Tugas. Data Warehouse. OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap Tugas Data Warehouse OLAP, Operasi OLAP, dan Jenis Rolap Renhard Soemargono 1562001 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 2017 OLAP (On-Line Analytical

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE KONSEP Konsep dasar data warehouse adalah perbedaan antara data dan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta yang dapat diamati dan

DATA WAREHOUSE KONSEP Konsep dasar data warehouse adalah perbedaan antara data dan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta yang dapat diamati dan DATA WAREHOUSE KONSEP Konsep dasar data warehouse adalah perbedaan antara data dan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta yang dapat diamati dan direkam yang sering ditemukan dalam sistem operasional

Lebih terperinci

TUGAS DATA WAREHOUSE & DATA MINING OLAP, OPERASI OLAP & MOLAP

TUGAS DATA WAREHOUSE & DATA MINING OLAP, OPERASI OLAP & MOLAP TUGAS DATA WAREHOUSE & DATA MINING OLAP, OPERASI OLAP & MOLAP OLEH: VIVIAN WIJAYA (15 62 003) JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 2017 OLAP, OPERASI OLAP

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan

Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan Modul ke: 09 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Pendahuluan Operasi-operasi manajemen terdiri dari beberapa tahap, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi selalu dituntut untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan di segala bidang kehidupan yang semakin lama semakin meningkat dan

Lebih terperinci

Tugas Data Warehouse. Kebutuhan Bisnis untuk Gudang Data. (Warehouse)

Tugas Data Warehouse. Kebutuhan Bisnis untuk Gudang Data. (Warehouse) Tugas Data Warehouse Kebutuhan Bisnis untuk Gudang Data (Warehouse) Ricky Renaldo 1562004 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 2017 KEBUTUHAN BISNIS

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Sistem Penunjang Keputusan Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Gambaran global; Pengenalan SPK; Pembuatan ; Fase pengambilan ; Fase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ditunjukkan dengan munculnya beragam perangkat teknologi yang mempermudah manusia dalam memonitor perkembangan usahanya

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Data

Manajemen Sumber Data Manajemen Sumber Data Sebuah aktivitas manajerial yang mengaplikasikan teknologi sistem informasi dalam tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi Tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Sistem Penunjang Keputusan Kode Mata Kuliah : MI 027 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : IV Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian Berkarya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Sistem Penunjang Keputusan Kode : TI12. C438 / 4 SKS Fakultas Teknologi Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Sistem Penunjang Keputusan Kode : TI12. C438 / 4 SKS Fakultas Teknologi Informasi 1 SISTEM - Ruang Lingkup Mata Kuliah Aktivitas [5] Bab 1, PENDUKUNG - Manajer dan pengambilan putusan Dosen(D) : - Computer [7] Chapter 1 MANAJEMEN - Pengambilan putusan manajerial dan SI 1. Memberikan

Lebih terperinci

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006.

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006. 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Kemajuan teknologi komputer semakin memudahkan proses penyimpanan dan pengolahan data berukuran besar. Namun demikian, seringkali data yang sudah tersimpan belum dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, business intelligence, data warehouse, staging area, ETL, OLAP, ROLAP, Pentaho Data Integration, dan PHP.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs BAHAN AJAR Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2012 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BASIS DATA SAAT INI

PERKEMBANGAN BASIS DATA SAAT INI PERKEMBANGAN BASIS DATA SAAT INI Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan komputer

Lebih terperinci

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi BUSINESS INTELLIGENCE Management Database & Informasi Pengorganisasian data di lingkungan file tradisional vs Pendekatan database Dasar-dasar Business Intellegence Basis Data Vs Pemrosesan File Tradisional

Lebih terperinci

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan.

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan. OLAP OLAP (Online Analytical Processing), merupakan metode pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang bersifat dimensional secara cepat. Pengertian OLAP itu sendiri dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat cepat dan pesat, terutama pada bidang teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat cepat dan pesat, terutama pada bidang teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat cepat dan pesat, terutama pada bidang teknologi informasi. Kebutuhan

Lebih terperinci

OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP

OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP OLAP - PERTEMUAN 8 OLAP OLTP & OLAP (1) OLTP adalah singkatan dari On Line Transaction Processing. OLTP sering kita jumpai di sekitar kita seperti toko atau swalayan contohnya database pada sistem informasi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS Deskripsi Mata Kuliah Pengampu : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom. Buku Pegangan : Dadan Umar Daihani, Komputerisasi Pengambilan Keputusan, Elex Media Komputindo, 2001. D.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu kumpulan dari komponen yang berinteraksi untuk menyelesaikan tugas bisnis. pendapat ini didukung dengan pendapat Satzinger, Jackson,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Data Menurut McLeod (2007, p9), data terdiri dari fakta fakta dan angka angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan menurut O'Brien (2005,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor 2 2016 PEMBANGUNAN ONLINE ANALYTICAL PROCESSING YANG TERINTEGRASI DENGAN SISTEM INFORMASI HARGA BAHAN POKOK KOTA YOGYAKARTA C. Hutomo Suryolaksono 1, Paulina

Lebih terperinci

SIE/nts/TIUAJMks 9/26/2013

SIE/nts/TIUAJMks 9/26/2013 N. Tri Suswanto Saptadi 1 Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan sumber yang lain (sumber eksternal) yang menjadi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14 SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE Materi ke-2 Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14 PENGEMBANGAN SISTEM METODE PENGEMBANGAN SISTEM Banyak metode pengembangan sistem yang tersedia Metode yang paling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi, dunia bisnis yang didukungnya juga turut

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi, dunia bisnis yang didukungnya juga turut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Hampir semua aspek kehidupan saat ini tidak dapat dilepaskan dari peranan teknologi informasi. Hal

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Nanang Prihatin 1 1 Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Bagi sebuah perguruan tinggi, penerimaan calon mahasiswa merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen Bab 1 Sistem File dan Sistem : Perancangan, Implementasi dan Manajemen Pengenalan Konsep Utama Data dan informasi Data - Fakta belum terolah Informasi - Data telah diproses Manajemen data Basis data Metadata

Lebih terperinci

DATABASE. Basis Data : Suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga

DATABASE. Basis Data : Suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga DATABASE Basis Data : Suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Contoh : basis data akademis mengandung tabel tabel yang berhubungan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Olap Dengan Metode Pengembangan Waterfall Dan Evolutionary Untuk Analisis Data Pada Perguruan Tinggi

Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Olap Dengan Metode Pengembangan Waterfall Dan Evolutionary Untuk Analisis Data Pada Perguruan Tinggi Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Olap Dengan Metode Pengembangan Waterfall Dan Evolutionary Untuk Analisis Data Pada Perguruan Tinggi I Nyoman Mahayasa Adiputra, J. Wahyu Nugroho Joshua Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

Konsep Business Inteligence. (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom

Konsep Business Inteligence. (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom Konsep Business Inteligence (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom Data, informasi dan pengetahuan Arsitektur BI Komponen utama BI Siklus analisis BI Tahap pengembangan sistem BI Sebuah organisasi memiliki data

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) Overview Data Warehouse dan OLAP merupakan elemen penting yang mendukung decision support. Terutama bagi perusahaan perusahaan besar dengan database

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembuatan data warehouse potensi desa wilayah Bogor melalui beberapa tahap yaitu:

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembuatan data warehouse potensi desa wilayah Bogor melalui beberapa tahap yaitu: 8 memeriksa apakah masukan dari pengguna akan memberikan keluaran yang sesuai dengan tidak memperhatikan proses yang terjadi di dalamnya (Sommerville 2000). HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembuatan data warehouse

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perekonomian global, setiap negara memperkuat pilarpilar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perekonomian global, setiap negara memperkuat pilarpilar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perekonomian global, setiap negara memperkuat pilarpilar stabilitas nasionalnya dalam menghadapi persaingan antar-negara yang begitu ketat. Permasalahan

Lebih terperinci

Sistem Basis Data Lanjut DATA WAREHOUSE. Data Warehouse 1/20

Sistem Basis Data Lanjut DATA WAREHOUSE. Data Warehouse 1/20 DATA WAREHOUSE Data Warehouse 1/20 Outline Konsep dan Arsitektur Data Warehouse Alur Data Warehouse Teknologi dan Peralatan Data Warehouse Perancangan Data Warehouse Penggunaan Oracle pada Data Warehouse

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era golobalisasi saat ini modernisasi terjadi pada segala aspek kehidupan, demikian pula juga halnya dengan teknologi yang berkembang begitu pesat. dengan perkembangan

Lebih terperinci

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE MEMBANGUN DATA WAREHOUSE A. Menentukan Bentuk Data Warehouse Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang sering digunakan. Jadi sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan. Dengan menggunakan sebuah data warehouse, menjamin

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan. Dengan menggunakan sebuah data warehouse, menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi informasi, banyak aspek kegiatan manusia yang dipengaruhi oleh teknologi, termasuk aspek bisnis. Hampir semua perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Piramida Sistem Informasi Pada kondisi sekarang ini, hampir seluruh pekerjaan yang ada telah disusun secara sistem. Sistem adalah suatu hal yang menghubungkan suatu hal dengan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi.

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Jenis Keputusan Ada tiga klasifikasi umumnya keputusan:

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu perkembangan pada dunia bisnis untuk mampu mengikuti perubahan yang terjadi dan menjadi lebih maju

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM

DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM DATA WAREHOUSE PERTEMUAN I 22032013 S1 TEKNIK INFORMATIKA TITUS KRISTANTO, S.KOM METODE PEMBELAJARAN Kuliah Diskusi Presentasi Latihan Tugas Quiz UTS UAS BUKU ACUAN Apress Building A Data Warehouse With

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA BADAN USAHA X

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA BADAN USAHA X SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK APLIKASI PENGANGKATAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA BADAN USAHA X Silvia Rostianingsih 1, Moh. Isa Irawan, Sri Finalyah 1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE Data Warehouse Definisi : Data Warehouse adalah Pusat repositori informasi yang mampu memberikan database berorientasi subyek untuk informasi yang bersifat historis yang mendukung

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 3 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Latar

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA 14/05/2010. MateriKuliah. Sumber Data.

MANAJEMEN DATA 14/05/2010. MateriKuliah. Sumber Data. MANAJEMEN DATA MateriKuliah Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah dukungan (support). Sistem pendukung keputusan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) adalah sistem komputer yang saling berhubungan dan menjadi alat bantu bagi seorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rekapitulasi Laporan Rekapitulasi laporan sangat penting artinya bagi seorang pimpinan karena merupakan salah satu alat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam perencanaan,

Lebih terperinci

chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini:

chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini: chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle 7.1 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Classic dan Lainnya Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian

Lebih terperinci

Business Process Management, Business Process Reengineering, Continous Process Improvement dan Total Quality Management Business Process Management

Business Process Management, Business Process Reengineering, Continous Process Improvement dan Total Quality Management Business Process Management Business Process Management, Business Process Reengineering, Continous Process Improvement dan Total Quality Management Proses bisnis merupakan hal yang sangat dinamis, karena banyak dipengaruhi oleh lingkungan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6 Implementasi Sistem ERP Dimensi dan faktor yang mempengaruhi implementasi ERP Isu pada manajemen proyek Estimasi waktu, penentuan skala prioritas, fleksibilitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2004 / 2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT PPG Eddy Sugianto 0400512343 Ainierti 0400513863

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan yang luas atas teknologi komputer dan jaringan telah membentuk basis data-basis data elektronik besar yang menyimpan berbagai transaksi bisnis (Bose & Mahapatra,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Microsoft SQL Server Microsoft Sharepoint Microsoft.Net Framework 4.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Microsoft SQL Server Microsoft Sharepoint Microsoft.Net Framework 4.0. 3 warehouse dan data mart memiliki batasan yang sangat tipis, namun perbedaan ini tidak perlu dikhawatirkan karena secara subtansi tujuan dari pembuatannya memiliki kesamaan (Noviandi 2010). Konsep data

Lebih terperinci

MEMILIH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERBAIK UNTUK ORGANISASI TUGAS E-BISNIS

MEMILIH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERBAIK UNTUK ORGANISASI TUGAS E-BISNIS MEMILIH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERBAIK UNTUK ORGANISASI TUGAS E-BISNIS disusun oleh Ganef Saputro 11.21.0565 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

Data Warehouse Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan

Data Warehouse Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan 1 Data Warehouse Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan sumber yang lain (sumber eksternal) yang menjadi perhatian

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : 56603 / Sistem Pendukung Keputusan Revisi 1 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 1 Maret 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

Pengembangan Portal Belajar Online

Pengembangan Portal Belajar Online Pengembangan Portal Belajar Online PENDAHULUAN Permasalahan B A B 1 Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang optimal. Hal ini

Lebih terperinci

Basis Data Oracle - Business Intelligence System. Ramos Somya, M.Cs.

Basis Data Oracle - Business Intelligence System. Ramos Somya, M.Cs. Basis Data Oracle - Business Intelligence System Ramos Somya, M.Cs. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H., data warehousing adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek, terintegrasi, time-variant,

Lebih terperinci

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Pendahuluan Membangun sebuah DSS, apalagi yang besar, merupakan proses yang rumit. Melibatkan hal-hal : teknis (hardware, software) perilaku (interaksi manusia-mesin),

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

+++ BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya

+++ BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya +++ BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, peranan teknologi informasi sangat penting bagi banyak perusahaan dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini dirasakan telah semakin pesat dan canggih. Semua ini dikarenakan hasil dari pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

Tugas Ringkasan Buku. Mata Kuliah. Sistem Pendukung Keputusan & Informasi Eksekutif

Tugas Ringkasan Buku. Mata Kuliah. Sistem Pendukung Keputusan & Informasi Eksekutif Tugas Ringkasan Buku Mata Kuliah Sistem Pendukung Keputusan & Informasi Eksekutif Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Chapter 10, Decision Support System James A O Brien & George M. Marakas Management

Lebih terperinci

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components

Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Chapter 11 Assuring the quality of software maintenance components Bagian utama dari siklus hidup perangkat lunak adalah periode operasional, biasanya berlangsung selama 5 sampai 10 tahun, meskipun beberapa

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial

Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial Mind Map Online Analytical Processing/ Pengertian Tingkatan dalam pengambilan keputusan manajemen: Manajemen strategis :mencakup board of directors, komite

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Pemodelan Kode Mata Kuliah : TI 015 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : III Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Mata Kuliah

Lebih terperinci

Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining CHAPTER 6

Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining CHAPTER 6 1 Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining CHAPTER 6 Data Warehouse 2 Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional

Lebih terperinci

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization Business Intelligence Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization DEFINISI DATA WAREHOUSE Data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini setiap unit organisasi mulai dari organisasi kecil hingga organisasi yang besar, membutuhkan akses informasi yang cepat dan tepat sasaran guna meningkatkan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Pemodelan Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Unified Modelling Language; Use Case Diagram; Class Diagram dan Object Diagram; Activity

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-9 KECERDASAN BISNIS Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-9 KECERDASAN BISNIS Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining KECERDASAN BISNIS Warehouse, Mart, OLAP, dan Mining Warehouse warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan sumber yang lain

Lebih terperinci

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER SIA /SISTEM INFORMASI AKUNTASI Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi

Lebih terperinci

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) Decision Support System (DSS) source : http://nextgeneration.web.id/?p=48 Seiring perkembangan zaman, manusia dituntut membuat berbagai keputusan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi era globalisasi yang kian terus

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi era globalisasi yang kian terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini yang begitu pesat menyebabkan semakin bertambahnya ketergantungan manusia terhadap teknologi. Salah satunya adalah perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Apa pentingnya mengolah data?

Apa pentingnya mengolah data? Apa pentingnya mengolah data? Produk peraturan hasil pengambilan keputusan Hasil dari pembelajaran data dan informasi Data yang terorganisasi; lebih mudah dipahami Koleksi fakta-fakta KATEGORI INFORMASI

Lebih terperinci