BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dengan tujuan agar pembahasan lebih terarah dan sistimatis sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan semaksimal mungkin untuk menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan operasional penelitian ini. 3.. Peubah Penelitian Dalam penelitian ini, adapun peubah penelitian ialah sebagai berikut:. Peubah gayut yaitu Identitas Diri 2. Peubah Tak Gayut yaitu Kualitas Pertemanan, Iklim Sosial dan Jenis Kelamin 3.2. Definisi Operasional Adapun definisi operasinal yang digunakan dalam penelitian ini ialah sesuai sistematika sebagai berikut: a. Identitas Diri Remaja Proses memulihkan dan memperkuat rasa harga diri, dan identitas pribadi ada dalam kompetensi melalui berbagai kegiatan serta interaksi dengan lingkungan alam dan sosial, dan jauh melampaui hal itu adalah juga untuk tingkat spiritual. b. Kualitas Pertemanan Kualitas pertemanan sebagai hubungan akrab dalam kebersamaaan antar individu, yang mana meskipun ada ruang untuk berkonflik namun memiliki pengaruh positif secara keseluruhan pada psikologis kesejahteraan individu tersebut. c. Iklim sosial Kepribadian dari sebuah setting atau lingkungan, dimana berkaitan dengan persepsi individu terhadapnya. 57

2 3.3. Dimensi-dimensi Peubah Penelitian Adapun dimensi-dimensi dari masing-masing peubah penelitian adalah sebagai berikut: a. Identitas Diri Remaja Dimensi-dimensi yang dikembangkan oleh Ishiyama (989) berdasarkan teori Erikson, yang meliputi beberapa dimensi yaitu antara lain social identity, physical identity, personal identity, familial identity, dan ethical-moral identity. b. Kualitas Pertemanan Dimensi yang dikemukakan oleh Parker & Asher (993) dengan merujuk pada pendekatan yang dikembangkan berdasarkan teori Bukowskiet al. (983) dengan enam dimensi untuk menilai persepsi remaja dari dimensi kualitas pertemanan mereka yaitu antara lain pertukaran keakraban, resolusi konflik, persahabatan dan rekreasi, membantu dan memberi bimbingan, keterbukaan dan kepedulian, serta konflik dan pengkhianatan. c. Iklim Sosial Dimensi menurut Moos (987, dalam Salter et al., 2004) yaitu antara lain relasionship (hubungan), personal growth or goal orientation (pertumbuhan pribadi atau orientasi tujuan) dan systems maintenance and systems change (sistem pemeliharaan dan perubahan sistem) Alat Ukur Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi. Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan skala sikap model likert dengan 5 alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). 58

3 3.4.. Identitas Diri Remaja Untuk mengkur Identitas Diri Remaja digunakan dimensi-dimensi yang dikembangkan oleh Ishiyama (989) berdasarkan teori Erikson khususnya mengenai perkembangan identitas diri remaja, yang meliputi beberapa dimensi yaitu antara lain identitas sosial (social identity), identitas fisik(physical identity), identitas pribadi (personal identity), identitas keluarga (familial identity), dan identitas moral-etis (ethicalmoral identity). Skala ini telah digunakan oleh Kaha (202) dan Nawa (204)dengan tingkat validitas bergerak dari 0, 483-0,65 dengan tingkat reliabilitas 0,7. Skala ini telah dimodifikasi oleh penulis untuk memenuhi tujuan penelitian.berikut daftar sebaran aitem skala Identitas Diri disajikan dalam Tabel 3.. Tabel. 3.. Daftar Sebaran Aitem Skala IdentitasDiri Dimensi Indikator Aitem Jumla. Identitas Sosial (Social Identity) Pemenuhan peran di rumah, sekolah dan masyarakat umum 2. Identitas Fisik (Physical Identity) Penerimaan terhadap diri 3. Identitas Pribadi (Personal Identity) Pencapaian dalam membangun keakraban dengan orang lain, Memiliki hubungan dengan lingkungan sekitar Mempromosikan pilihan untuk mengetahui tujuan yang hendak dicapai Memiliki pandangan positif terhadap dirinya Adanya sikap penerimaan diri,2, 3, 4 Pencapaian dalam hubungan dengan orang lain Kedewasaan dalam mengambil keputusan Optimis untuk menghadapi masa depan 59 h F U,2,3,4, - 6 5,6 7,8-2 9,0, , , 2, 22,23-4

4 meningkatnya kedewasaan dalam diri remaja, serta memiliki keyakinan pengendalian diri yang kuat. 4. Identitas Keluarga (Familial Identity) Komunikasi yang baik dalam keluarga yang ditunjukkan melalui rasa saling menghargai antara orang tua-remaja 5. Identitas Etis-Moral (Moral Ethical- Identity) Melakukan nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua Memiliki Komunikasi dalam keluarga yang terjalin baik Memahami tentang dasar-dasar kepercayaan yang dianut Peduli terhadap kebutuhan orang lain serta berusaha untuk menolongnya 60 24,25, , , , Kemampuan remaja Pemahaman remaja tentang 36,37-2 untuk peduli dengan politik kebutuhan orang lain, pemahaman politik, serta nilai-nilai agama yang dianut Jumlah Kualitas Pertemanan Untuk mengukur kualitas pertemanan maka digunakan Skala Friendship Quality Questionnaire (FQQ) oleh Parker & Asher (993) dengan merujuk pada pendekatan yang dikembangkan berdasarkan teori Bukowskiet al.(983)yang kemudian dimodifikasi oleh penulis untuk kebutuhan penelitian. Alat ukur ini memiliki 32 aitem yang terbagi dalam enam komponen yaitu Pertukaran keakraban (Intimate exchange), Resolusi konflik (Conflik resolution), Persahabatan dan rekreasi (Companisionship and recreation), Menolong dan membimbing (Help and 3

5 guidance), Keterbukaan dan kepedulian (Validation and caring), dan Konflik dan kemarahan (Conflict and betrayal). Berikut daftar sebaran aitem skala Kualitas Pertemanan disajikan dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2.Daftar Sebaran Aitem Skala Kualitas Pertemanan Dimensi Indikator Aitem Jumlah. Pertukaran keakraban (Intimate exchange) 2. Resolusi konflik (Conflict resolution) 3. Persahabatan dan rekreasi(companision ship and recreation) 4. Saling menolong dan memberi bimbingan(help and guidance) Adanya pengakuan secara sosial oleh teman Adanya perilaku saling menjaga Saling mendukung dan memberi perhatian Munculnya perdebatan dan perselisihan Adanya jalan keluar pemecahan masalah Menghabiskan waktu bersama di mana pun Saling memberi pertolongan dan ada usaha membantu Memberi petunjuk bagi kebaikan bersama F U,2, ,6,7,8-4 9,0,2 4 3,4, , ,2, Keterbukaan dan Adanya keterbukaan akan 24,25, - 3 perasaan pribadi dan saling kepedulian 26 berbagi pengalaman (Validation and Adanya rasa peduli satu 27 - caring) dengan lainnya 6. Konflik dan Munculnya konflik atau halhal yangmenimbulkan 28,29, 3, 5 kemarahan kemarahan dan (Conflict and betrayal) ketidakpercayaan Jumlah Iklim Sosial Untuk mengukur Iklim sosial tentang penilaian iklim sosial hunian mahasiswa atau asrama disusun oleh penulis berdasarkan skala asli iklim 6

6 sosial menurut Moos yang dikembangkan oleh Salter, et.al. (2004) yaitu University Residence Environment Scale (URES) yang memiliki tingkat reliabilitas antara 0,59 0,74, kemudian dimodifikasi oleh penulis dan disesuaikan dengan tujuan penelitian, subjek dan tempat penelitian. Adapun dimensi-dimensi iklim sosial Moos antara lain relationship (hubungan), personal growth / goal orientation (pertumbuhan pribadi atau orientasi tujuan), dan systems maintenance and systems change (sistem pemeliharaan dan perubahan sistem). Berikut daftar sebaran aitem skala Iklim Sosial disajikan dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3.Daftar Sebaran Aitem Skala Iklim Sosial Dimensi Indikator Aitem Jumlah. Hubungan antar pribadi (Interpersonal relationship) 2. Perkembangan pribadi (Personal growth) 3. Perkembangan intelektual (Intellectual growth) 4. Perubahan dan pemeliharaan sistem (System change and maintenance) F U Keterlibatan (Involvement),2,3-3 Dukungan emosional 4,5,6-3 (Emotional support) Kebebasan (Independence) 7,9 8 3 Orientasi sosial tradisional (Traditional social orientation) 0 2 Kompetisi (Competition) 2,4 3,5 4 Kompetisi (Competition) 6 - Prestasi akademik (Academic 7,8, 20 4 achievement) 9 Intelektualitas (Intellectuality) 23 2,22 3 Perarturan dan organisasi 24,25, 27 4 (Order and organization) 26 Invovasi (Innovation) Pengaruh mahasiswa (Student influence) 3 30,32 3 Jumlah

7 3.5. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang yang tinggal di asrama Teologi. Jumlah mahasiswa tahun pertama dan kedua serta beberapa mahasiswa tingkat akhir yang tinggal di asrama Teologi yang berjumlah 39 orang Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian yang memenuhi syarat yaitu mahasiswa Teologi yangberusia antara 8-2 tahun dan tinggal di asrama. Jumlah mahasiswa tersebut adalah 04 orang, dengan demografi sebagai berikut (Tabel 3.4.) Angkatan I (206/207) II (205/206) III (204/205) Tabel 3.4. Demografi Subjek Penelitian Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Kategori Usia (tahun) Jumlah Total Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang dipakai ialah purposive samplingdi mana sampel yang diambil adalah sesuai dengan kriteria tujuan penelitian. Maka sampel yang diambil ialah mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana Kupangyang berdomisili di 63

8 asrama yaitu mahasiswa tahun akademik 204/205, 205/206, dan 206/207 yang berusia antara 8-2 tahun Teknik Analisis Data Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Untuk mengetahui normalitas data digunakan uji stastistik nonparametrik one sample Kolmogrov-Smirnov (-K-S) dengan ketentuan bila signifikansi < 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal, dan sebaliknya apabila angka signifikansi >0,05, maka distribusi data adalah normal (Sufren dan Natanael, 203) Uji Multikolinieritas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji ditemukan korelasi antar peubah bebas (independen) atau peubah tak gayut. Dalam pengertian sederhana, setiap peubah tak gayut menjadi peubah gayut dan diregresi terhadap peubah lain. Pengujian akan dilakukan dengan melihat nilai Toleransi (Tolerance) dan Varians Inflation Factor (VIF). Nilai yang umumnya menunjukan multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,0 dengan nilai VIF 0 (Ghozali, 2009) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan ragam (variance) dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika ragamtetap maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedasitas. Salah satucara mendeteksinya ialah melihat diagram pencar (scatter plot) yaitu nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID. Apabila titik-titik pada grafis diagram pencar 64

9 (scatter plot)menyebar secara acak di atas dan di bawah nol pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heterokedasitas (Santoso, 2002) Uji Linearitas Untuk dapat mengetahui peeubah-peubah yang ada memiliki hubungan linier atau tidak secara signifikan maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji linieritas (Test for Linearity)pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier apabila signifikansi linearitasnya kurang dari 0, UjiHipotesis Untuk menguji hipotesis penelitian di atas, maka teknik analisis regresi berganda dipakai untuk menentukan pengaruh antara keduapeubah tak gayut terhadap peubah gayut. Dalam uji hipotesis juga meliputi uji signifikansi nilai F untuk mengetahui pengaruh simultan peubah tak gayut terhadap peubah gayut, uji t untuk pengaruh parsial masing-masing peubah tak gayut, dan uji beda dengan uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rataan antar jenis kelamin responden penelitian. 65