BAB VI PENUTUP. 1. Evaluasi Implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta. Nomor 86 Tahun 2013 berdasarkan variabel Grindle.
|
|
- Suparman Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai Evaluasi Implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun 2013, maka dapat disimpulkan: 1. Evaluasi Implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun 2013 berdasarkan variabel Grindle. Berdasarkan dua variabel implementasi yang dikemukakan oleh Merilee S. Grindle, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun 2013 tidak efektif. a. Apabila dinilai dari sisi proses, maka implementasi Pasal 10 belum dilaksanakan sesuai dengan design yang ditetapkan. Berdasarkan design yang telah ditetapkan, maka terdapat enam persyaratan yang harus dipenuhi oleh seluruh penghuni rusunawa. Keenam persyaratan tersebut adalah menyerahkan bukti KTP, Kartu Keluarga, struk gaji yang sudah disahkan, surat nikah, Surat Keterangan bahwa yang bersangkutan memiliki pekerjaan tetap, serta Surat Keterangan bahwa yang bersangkutan belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan penghuni Rusunawa Cokrodirjan dan Rusunawa Grha Bina Harapan, narasumber mengatakan bahwa pada awal tahap recruitment penghuni
2 rusunawa, calon penghuni hanya diminta untuk mengumpulkan KTP dan Kartu Keluarga saja. Tidak terpenuhinya semua persyaratan oleh calon penghuni menyebabkan terjadinya bias dalam pengukuran kriteria MBR. Menurut pengakuan narasumber, ketika mereka melamar untuk menjadi menjadi penghuni di rusunawa, mereka diminta mengisi formulir permohonan yang di dalamnya terdapat poin jumlah pendapatan per bulan. Namun, pengisian nominal pendapatan yang tidak disertai dengan struk gaji yang resmi menyebabkan adanya calon penghuni yang memanipulasi jumlah pendapatannya agar bisa diterima sebagai penghuni rusunawa. Selain itu, tidak diwajibkannya untuk mengumpulkan surat keterangan tidak mempunyai rumah menyebabkan pernah terjadinya kasus penghuni yang sebenarnya sudah mempunyai rumah tinggal yang tetap. b. Apabila dinilai dari sisi pencapaian tujuan, implementasi Pasal 10 Perwal Nomor 86 Tahun 2013 belum mampu menjamin tercapainya tujuan dan sasaran utama dari Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun Dalam pengimplementasian Pasal 10, ternyata pihak pengelola rusunawa tidak mewajibkan calon penghuni untuk memenuhi semua persyaratan yang tertulis. Sebagian penghuni rusunawa Cokrodirjan dan rusunawa Grha Bina Harapan memang benar-benar berasal dari golongan MBR, namun masih ada beberapa
3 penghuni yang jika dilihat dari gaya hidup dan kondisi unit huniannya dapat digolongkan sebagai masyarakat yang mampu secara finansial. Ketidakefektifan implementasi Pasal 10 dalam rangka menjamin tercapainya tujuan dan sasaran utama dari pembangunan rusunawa ini dibuktikan dengan masih ditemukannya beberapa kasus pelanggaran sebagai akibat dari tidak dipenuhinya seluruh persyaratan yang tertulis dalam Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun 2013 Menurut faktor-faktor implementasi yang dikemukakan oleh Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn, terdapat 3 faktor yang dapat menjelaskan mengenai ketidakefektifan implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun Ketiga faktor tersebut adalah: a. Standar dan Sasaran Kebijakan Tidak terpenuhinya seluruh persyaratan dalam Pasal 10 sebagai standar untuk mencapai tujuan menyebabkan sasaran kebijakan juga tidak tercapai. Beberapa penghuni rusunawa menyebutkan bahwa pernah terjadi kasus pelanggaran, di mana penghuni rusunawa tersebut sebenarnya sudah mempunyai rumah tinggal yang tetap. Kasus lainnya yang pernah terjadi, yaitu adanya penghuni rusunawa yang sebenarnya mempunyai kendaraan roda empat tetapi sengaja dititipkan di tempat lain agar tidak ketahuan oleh pengelola. Masih kurangnya ketegasan
4 dan pengawasan dari pengelola menyebabkan implementasi Pasal 10 Perwal Nomor 86 Tahun 2013 belum berjalan dengan baik. b. Sumberdaya Peralihan tugas dari Badan Pengelola Rusunawa ke UPT Rusunawa baru berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Hal ini menyebabkan masih terjadinya berbagai penyesuaian di dalam tubuh UPT itu sendiri. Pelaksanaan tugas dan wewenang yang masih dalam tahap penyesuaian ini menyebabkan pihak pengelola rusunawa belum mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan maksimal. Pihak Dinas Kimpraswil yang seharusnya bertindak dalam pengawasan, belum mampu menjalankan fungsinya dengan maksimal, sehingga belum bisa meninjau pelaksanaan implementasi Pasal 10 Perwal Nomor 86 Tahun c. Hubungan antar aktor Hubungan antara pihak pengelola dengan penghuni yang masih belum intens juga menjadi salah satu penyebab dari ketidakefektifan implementasi Pasal 10 Perwal Nomor 86 Tahun Penghuni rusunawa yang menjadi narasumber dalam penelitian ini mengatakan bahwa interaksi antara pihak pengelola dengan penghuni masih sangat minim. Pihak pengelola rusunawa hanya mendatangi penghuni ketika hendak menagih biaya sewa hunian. Fungsi pengawasan yang dilakukan pihak pengelola juga masih sangat minim, sehingga sering
5 menimbulkan beberapa pelanggaran yang justru tidak sampai ke telinga pihak pengelola. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan di atas, maka peneliti akan menyampaikan beberapa saran atau sumbangan pemikiran yang kiranya ditanggapi untuk dapat dipertimbangkan sebagai bahan masukan bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusunawa selaku pihak yang terlibat langsung dalam pengimplementasian Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun Pihak UPT Rusunawa selaku badan pengelola rusunawa di Kota Yogyakarta harus memberlakukan semua persyaratan yang tertulis dalam Pasal 10 Perwal Nomor 86 Tahun 2013 bagi seluruh calon penghuni rusunawa. Calon penghuni yang tidak memenuhi salah satu dari keenam persyaratan yang tertulis dalam Pasal 10 Perwal Nomor 86 Tahun 2013 otomatis tidak diterima menjadi penghuni rusunawa. Pemberlakuan persyaratan tersebut bertujuan untuk menjamin bahwa mereka yang diterima menjadi penghuni rusunawa memang benar-benar berasal dari kalangan MBR dan sudah dibuktikan dengan bukti-bukti resmi sesuai persyaratan yang berlaku. 2. Pihak UPT Rusunawa berkoordinasi dengan Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta untuk memperketat pengawasan bagi penghuni rusunawa. Pengawasan yang dimaksudkan di sini misalnya dengan mengadakan
6 inspeksi mendadak secara berkala (misal: 1 kali dalam sebulan) agar pihak pengelola dapat mengetahui pelanggaran apa saja yang terjadi di unit hunian. Pihak UPT Rusunawa juga dapat menetapkan agenda sidak yang berbeda pada tiap kesempatan, misalnya untuk mengecek kelengkapan dokumen penghunian, mengecek kondisi fasilitas di rusunawa, atau untuk mengecek kebersihan di lingkungan unit hunian. 3. Komunikasi dan sosialisasi antara pihak UPT Rusunawa dengan penghuni rusunawa harus dijalin secara lebih intens. Komunikasi dan sosialisasi yang intens akan membantu pihak pengelola dalam mengetahui keluhankeluhan serta permasalahan yang terjadi di unit hunian. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjalin komunikasi dan sosialisasi yang baik antara pengelola dan penghuni, misalnya dengan mengadakan pertemuan rutin dengan penghuni atau dengan bersilahturahmi secara langsung ke unit hunian warga. Hal ini perlu dilakukan karena terkadang masalah atau pelanggaran yang terjadi justru hanya berkembang di kalangan penghuni saja dan tidak sampai ke telinga pihak pengelola, sehingga terkadang pihak pengelola justru menganggap bahwa tidak terjadi masalah apapun di kalangan penghuni. 4. Pihak UPT Rusunawa dan Dinas Kimpraswil harus menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi di kalangan penghuni rusunawa agar pelanggaran serupa tidak terjadi berulang kali. Misalnya, dengan mengusir dan memblacklist penghuni yang terbukti mempunyai penghasilan lebih dari 2 kali UMP atau yang terbukti mempunyai kendaraan roda empat.
7 5. Pihak Dinas Kimpraswil bekerjasama dengan pihak UPT Rusunawa membuat indikator yang lebih rinci terkait dengan standar efektivitas dari pengimplementasian Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun 2013, sehingga kegiatan evaluasi dan penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan dapat lebih mudah dilakukan.
BUPATI KUDUS TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS,
1 BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR : 10 Tahun 2010. TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran pengelolaan rumah susun
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. tidak terjadinya masalah-masalah yang dapat menyebabkan kekacauan atau
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Dalam hidup bertetetangga dan berdekatan satu sama lain, apalagi tempat tinggal yang terletak dalam satu lokasi yang hanya dibatasi oleh dinding, tentu sangat diperlukan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUSUNAWA
Lebih terperinciLEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK
LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK 1 Lab. inovasi : KOTA PONTIANAK 2 Nama Instansi/SKPD : Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak/ UPTD Rusunawa 3 Judul :
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Menyewa Bangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Purus Milik
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan apa yang telah penulis paparkan pada pemabahasan sebelumya dan berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan mengenai permasalahan ataupun kendala-kendala yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghargaan sebagai Livable City. Penghargaan Yogyakarta sebagai livable city
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang terkenal dengan banyak prestasi dan penghargaan, salah satunya yaitu penghargaan sebagai Livable City.
Lebih terperinciWALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciVISA Kunjungan Sementara Berkali-kali (Multiple Visa)
VISA Kunjungan Sementara Berkali-kali (Multiple Visa) Yang Dapat Mengajukan Visa Kunjungan Sementara Berkali-kali Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia, memiliki paspor MRP ataupun E-paspor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk perkotaan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun telah menimbulkan peningkatan permintaan terhadap kebutuhan akan tempat tinggal. Dimana
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
` BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab V merupakan bagian akhir dari penulisan penelitian yang
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V merupakan bagian akhir dari penulisan penelitian yang memaparkan beberapa bahasan penutup. Pertama adalah simpulan penelitian yang merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah perubahan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan diberlakukan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah perubahan dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Undang-undang Nomor 33
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan negara tidak lepas dari peran birokrasi sebagai penggerak utama berjalannya roda pemerintah. Peran birokrasi selain melakukan pengelolaan pelayanan, juga
Lebih terperincia) Menambah jumlah anggota atau nasabah b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota c) Meningkatkan pendapatan
Lampiran 3 Hasil Wawancara Nama Narasumber Jabatan : Bambang Supangkat : Ketua Koperasi Tanggal Wawancara : 28 November 2014 Jam : 13.00 WIB 1. Koppas didirikan pada tanggal 11 agustus 2003. Koppas bergerak
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2004 TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENGELOLAAN PASAR PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI
BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Kebijakan Publik Kebijakan publik berasal dari kata kebijakan dan publik. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah Serangkaian tindakan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 35 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terpercaya terkait dengan Strategi Humas Badan Narkotika Nasional Pada
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Setelah melakukan proses wawancara dengan beberapa narasumber terpercaya terkait dengan Strategi Humas Badan Narkotika Nasional Pada Kampanye Pencegahan Peredaran
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 38 TAHUN 2004 TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 38 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERIJINAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menggunakan pisau analisis NATO dalam Bab IV, maka dapat diketahui bahwa implementasi kebijakan Rusunawa Dabag terdapat
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMK Negeri 2 Langsa dapat disimpulkan sebagai berikut: secara Profesional yang tercantum pada Misi sekolah
78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Implementasi Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Unit Produksi/Jasa di SMK Negeri 2 Langsa dapat
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 32 TAHUN 2004 TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 32 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENGELOLAAN TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 56 2010 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Program Bina Lingkungan Dalam Rangka Meningkatkan Akses Pendidikan
127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai Implementasi Program Bina Lingkungan Dalam Rangka Meningkatkan Akses Pendidikan Bagi Masyarakat Miskin
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI DISPERAKIMTAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DISPERAKIMTAN Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan Kota Batam dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Penyusunan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTAYOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG TARIF SEWA SATUAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA COKRODIRJAN
WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTAYOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG TARIF SEWA SATUAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA COKRODIRJAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 18 /PERMEN/M/2007
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 18 /PERMEN/M/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERHITUNGAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA YANG DIBIAYAI APBN DAN APBD Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. VII.1. Kesimpulan. KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada
BAB VII PENUTUP VII.1. Kesimpulan KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada anak yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang melaksanakan
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA MILIK PEMERINTAH KOTA PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN LOKASI. Kota Padang 12 bulan ,00 APBD 12 bulan ,00
USULAN PERUBAHAN DAN TAMBAHAN RENJA 05 DAN PERKIRAAN MAJU 06 UNTUK PENYUSUNAN KUA - PPAS 05 (HASIL PEMBAHASAN DENGAN BAPPEDA TANGGAL 09 SEPTEMBER 04) DINAS TATA RUANG TATA BANGUNAN DAN PERUMAHAN KOTA PADANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 39 TAHUN 2004 TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERALATAN DAN PERBENGKELAN PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PELAYANAN KEBERSIHAN
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN. Penerimaan Karyawan PT Jaya
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Penerimaan Karyawan PT Jaya Di susun oleh : 1. Maradita Dwi Christanty 14111046 2. Imam Baehaqi 14111079 3. Nurpadilah 14111092 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu
Lebih terperinciFormulir Calon Operator Mesin Rajut
Sinar Terang Fajar Lampiran 1 Tekstile Industry Formulir Calon Operator Mesin Rajut Diisi Dengan Tulisan Tangan, HURUF CETAK Hal. 1/2 Jabatan Yang Dilamar : Operator Mesin Rajut Diisi tanggal : DATA PRIBADI
Lebih terperinciBAB IV. A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan. Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah Industri Rumahan sesuai
BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PENCEMARAN AIR YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI TAHU A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah
Lebih terperinciLingkungan Pengendalian
L1 Lingkungan Pengendalian Pertanyaan Integritas dan Nilai Etika / Komentar 1. Apakah manajemen menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai etika melalui perkataan dan tindakan? 2. Apakah sudah
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
Diubah dengan Perwal Nomor 93Tahun 2012 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemberian otonomi yang diberikan seluas-luasnya kepada daerah membuat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberian otonomi yang diberikan seluas-luasnya kepada daerah membuat daerah mempunyai kewenangan untuk mengurus dan mengatur seluruh urusan rumah tangga daerahnya sendiri.
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 34 TAHUN 2004 TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 34 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENYEWAAN RUMAH SUSUN SEWA YANG DIKELOLA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PEKERJAAN UMUM WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINATOR PENGELOLA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPenjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :
11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Urusan kependudukan dan catatan sipil mempunyai nilai strategis di bidang perencanaan, pengembangan dan penanganan permasalahan pembangunan. Idealnya kebijakan
Lebih terperinciPENTINGNYA FAKTOR KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) PADA SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DI KOTA ADMINISTRASI JAKARA TIMUR
PENTINGNYA FAKTOR KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) PADA SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DI KOTA ADMINISTRASI JAKARA TIMUR Yoani Mega Pertiwi, Tri Yuningsih Abstract Pada penilitian ini regulasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pembuatan kartu Saraswati dapat dijelaskan sebagai berikut :
digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penilitan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembuatan kartu Saraswati, telah dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu : tahap sosialisasi, tahap
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH
PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa dalam rangka reformasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13
BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perumahan yang telah disediakan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat dari
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan perumahan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk menyebabkan tidak semua masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya akan perumahan yang telah
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :
L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel
SALINAN WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) 4774269 Fax. (0511) 4774269 Banjarbaru Kalsel PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS KEPALA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA MILIK PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciWALIKOTA BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
WALIKOTA BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BIMA NOMOR 5 TAHUN 2015 T E N T A N G PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENGELOLAAN PARKIR PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Implementasi Kebijakan Publik. a. Konsep Implementasi:
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Implementasi Kebijakan Publik a. Konsep Implementasi: Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Tidak
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Implementasi Peraturan
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Implementasi Peraturan Walikota Metro Nomor 18 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Usaha Rumah Karaoke di Kota
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP
Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 108-117 ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG *), Sudiro **), Lucia Ratna
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat masyarakat Indonesia sangat tinggi dalam hal keinginan memiliki usaha sendiri, kepemilikan rumah sendiri,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, yang dijabarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa
Lebih terperincitapi Tidak Bagi Warga
Ketika Relokasi ke Rusun Menjadi Solusi Bagi Pemerintah, Kamis, 28 April 2016 09:39 tapi Tidak Bagi Warga http://jambi.tribunnews.com/2016/04/28/ketika-relokasi-ke-rusun-menjadi-solusi-bagi-pemerintah-tapi-tidak-bagi-warga
Lebih terperinciKuesioner mengenai Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Kuesioner mengenai Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Petunjuk Pengisian: 1. Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan jujur. 2. Beri tanda silang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBerdasarkan informasi lowongan dalam website dengan ini saya;
Karanganyar, 7 Desember 2016 Hal Lampiran : Permohonan Kerja : 1 berkas Yth. Human Resource Department PT. Citra Warna Abadi Dengan hormat, Berdasarkan informasi lowongan dalam website http://www.lokersoloraya.com/2016/12/lowongan-kerja-di-pt-citra-warna-abadi.html#more
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2009 NOMOR 7 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGHUNIAN DAN PERSEWAAN ATAS RUMAH SEWA MILIK PEMERINTAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DAN PENYESUAIAN TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH UNTUK OBYEK RETRIBUSI
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 25 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
113 BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi dari studi yang telah dibahas pada bab 1 sampai dengan 5. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kelemahan studi dan saran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting untuk membedakan pendefinisian kata rumah menjadi tidak sekedar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial membtuhkan rumah sebagai tempat tinggal dan sebagai sarana melangsungkan kehidupannya.rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan
Lebih terperinci129
128 129 130 131 132 133 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK BADAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) KOTA SEMARANG 1. Mengenai Peraturan Walikota Semarang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlunya perumahan dan pemukiman telah diarahkan pula oleh Undang-undang Republik
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Pemukiman dan perumahan adalah merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh manusia. Perumahan dan pemukiman tidak hanya
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN ANGGARAN 2011
RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN ANGGARAN 2011 NO KEGIATAN/PAKET PEKERJAAN LOKASI SUMBER DANA VOLUME PERKIRAAN BIAYA 01 Program
Lebih terperinciLampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika
L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-Q TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-Q TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1325, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Varietas Tanaman. Konsultan. Tata Cara Pendaftaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PERMENTAN/HK.310/11/2013
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 63 Tahun : 2014
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 63 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR
Lebih terperinciBAB III SK PNS SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH. Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
BAB III SK PNS SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH A. Pengertian SK Pegawai Negeri Sipil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara memberikan pengertian tentang Pegawai
Lebih terperinci- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG
- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Mataram, Yogyakarta disebabkan oleh beberapa faktor:
BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan Eksistensi perdagangan VCD/DVD bajakan di kawasan Jl. Mataram, Yogyakarta disebabkan oleh beberapa faktor: a) Faktor Hukum/ Undang- undang: undang-undang hak cipta (UU No.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik 1. Konsep Kebijakan Publik Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN. 1. Daftar Pertanyaan untuk Pelaku Usaha
LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN 1. Daftar Pertanyaan untuk Pelaku Usaha a. Mengapa harga barang yang ditetapkan tidak sesuai dengan nominal pecahan mata uang yang beredar dalam masyarakat? Sebenarnya faktorfaktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ledakan jumlah penduduk mungkin bukan sebuah fenomena yang asing di telinga untuk saat ini. Fenomena ledakan jumlah penduduk hampir terjadi di seluruh belahan dunia
Lebih terperinciLAMPIRAN 82
LAMPIRAN 81 LAMPIRAN 82 LAMPIRAN 83 LAMPIRAN 84 LAMPIRAN 85 LAMPIRAN 86 LAMPIRAN 87 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN PANDUAN WAWANCARA MENDALAM DAN FGD Data umum yang perlu dicatat setiap kali melakukan wawancara
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 15 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 15 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba Banguntapan 1. Foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk), 5 lembar 2. Foto copy Kartu Keluarga, 1 lembar 3. Foto
Lebih terperinciBFI Jobs. HC System & Architecture 2017 HC BFI
BFI Jobs 1. REGISTER USER ID KANDIDAT SYSTEM ADMINISTRATOR REGISTRASI EMAIL VERIFIKASI VERIFIKASI DATABASE PENGISIAN PROFILE USER ID MAINTENANCE DATABASE Lakukan Register pada halaman BFI Job s klik mendaftar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
129 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data maka penulis dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa perilaku menyimpang merupakan perilaku
Lebih terperinci