BAB VII PENUTUP. VII.1. Kesimpulan. KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII PENUTUP. VII.1. Kesimpulan. KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada"

Transkripsi

1 BAB VII PENUTUP VII.1. Kesimpulan KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada anak yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang melaksanakan KLA. Salah satu kota yang menjalankan KLA adalah kota Surakarta. Pelaksanaan KLA di kota Surakarta mempunyai konsep adanya kelurahan layak anak. Setiap kelurahan diharapkan dapat menjalankan program yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan anak di wilayahnya. Beberapa strategi pengembangan telah disusun oleh pemerintah dalam mewujudkan KLA di kota Surakarta. Pembentukan KLA mempunyai dasar hukum yang telah terdapat di beberapa undang-undang. Salah satu undang-undang tentang perlindungan anak yang menjadi dasar acuan dalam pembentukan KLA. Dasar hukum paling utama dalam pembentukan KLA adalah undang-undang tentang hak anak. Ini terdapat kaitannya dengan pemenuhan hak anak yang merupakan tujuan utama dari pembentukan KLA. Dasar hukum menjadi pedoman untuk memberikan perlindungan terhadap hak anak khususnya di kota Surakarta. setiap dasar hukum biasanya mengandung pengertian yang dapat memudahkan masyarakat dalam memahami hal yang belum diketahui. KLA dilaksanakan di kota Surakarta/kelurahan Sangkrah pada tahun 2006 oleh Walikota Surakarta. Pada tahun 2015 kota Surakarta diharapkan telah menjadi KLA. Saat ini pelaksanaan KLA masih dikategorikan menuju dan baru menjalankan beberapa 114

2 program yang telah disusun oleh pemerintah. Prosentase dalam pelaksanaan KLA untuk sekarang ini masih mencapai 80% untuk menuju menjadi layak anak. Program yang telah terlaksana sebagian besar belum mencapai tujuan dari pelaksanaan KLA. Banyak sektor pemerintahan yang membantu dalam pelaksanaan KLA di kelurahan Sangkrah. Beberapa contoh dari sektor pendidikan dan sektor kesehatan. Dua sektor tersebut telah memberikan program yang berkaitan dengan pelaksanaan KLA. Sektor tersebut memenuhi hak anak dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Banyak manfaat yang diperoleh masyarakat dari sektor-sektor pemerintah yang ikut serta dalam membantu pelaksanaan KLA. Akibatnya pelaksanaan KLA akan berhasil untuk dapat memenuhi kebutuhan anak. Lembaga anak ikut serta dalam mewujudkan KLA di kelurahan Sangkrah. Masyarakat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan KLA di kota Surakarta. Hal ini dikarenakan program yang dijalankan ditujukan untuk masyarakat terlebih anak-anak. Jika tidak ada antusiasme masyarakat maka program yang dijalankan akan mengalami kegagalan. Sebaliknya jika ada antusiasme masyarakat maka program akan berhasil dan kota Surakarta menjadi layak anak. Aktor-aktor dalam pelaksanaan KLA menjadi penentu dalam keberhasilan program. Banyak permasalahan yang dihadapi saat menjalankan program KLA. Setiap kegiatan akan terdapat suatu permasalahan. Pelaksanaan KLA mengalami permasalahan yang berasal dari sektor-sektor pemerintahan. Permasalahannya karena setiap sektor mempunyai program yang berbeda sehingga mengalami kesulitan untuk saling bekerja sama. Koordinasi dengan lembaga anak juga mengalami beberapa permasalahan karena 115

3 komunikasi yang tidak berjalan dengan lancar. Tetapi setiap permasalahan akan dapat teratasi dengan saling memikirkan tujuan awal dari terbentuknya KLA. Setiap kegiatan terdapat dana yang telah dianggarkan oleh pihak-pihak terkait. Pemerintah telah menganggarkan dana untuk kegiatan KLA. Dana tersebut berasal dari sektor-sektor terkait yang ikut dalam program KLA. Setiap sektor menganggarkan dana untuk program yang sesuai dengan bidangnya. Salah satu contoh dinas pendidikan memberikan dana untuk warga tidak mampu supaya dapat bersekolah. Pemerintah kelurahan mempunyai peran sebagai fasilitator dalam pelaksanaan KLA. Pengurus KLA di kelurahan mengatakan bahwa pemerintah telah melaksanakan perannya dengan baik. Masyarakat sebagian besar mengatakan pemerintah belum melaksanakan perannya. Akibatnya banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang KLA dan tujuannya. Pernyataan ini berbanding terbalik dengan pernyataan dari pemerintah. Fasilitas yang diberikan pemerintah seperti yang telah dikatakan sesuai dengan kebutuhan anak. Kelurahan Sangkrah telah memberikan fasilitas taman bacaan kepada anak-anak supaya mereka dapat belajar tidak hanya di sekolah. Fasilitas yang diberikazn memberikan banyak manfaat kepada masyarakat terlebuh kepada anak-anak. Tidak hanya taman bacaan melainkan pemerintah memberikan fsdilitas ruang PAUD bagi anak-anak sehingga mereka dapat sekolah secara gratis. Fasilitas ini sangat bermanfaat bagi warga tidak mampu untuk dapat menyekolahkan anak mereka. Pemerintah kelurahan Sangkrah telah mensosialisasikan program dan faslitas dalam rangka pelaksanaan KLA. Sosialisasi bertujuan supaya masyarakat memahami tentang KLA beserta program dan fasilitas. Lembaga anak juga ikut serta dalam 116

4 sosialisasi yang dilaksanakan pemerintah. Biasanya pemerintah kota memberikan perintah kepada kelurahan untuk melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat. Sosialisasi dilakukan secara rutin oleh pemerintah. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa peran pemerintah kelurahan Sangkrah dapat dikategorikan belum maksimal. Hal ini terlihat karena banyak masyarakat belum paham tentang KLA beserta program dan fasilitas. Kurangnya sosialisasi membuat ketidaktahuan masyarakat akan program KLA. Faslitas yang diberikan juga belum memadai kebutuhan masyarakat terutama anak-anak. Kurangnya koordinasi dengan masyarakat terkait dengan pelaksanaan program di wilayah Sangkrah. VII.2. Saran Kelurahan Sangkrah sebaiknya lebih melaksanakan perannya sebagai fasilitator supaya pelaksanaan KLA dapat berhasil dalam memenuhi kebutuhan anak. Sosialisasi yang dilakukan secara rutin akan menambah pengetahuan bagi masyarakat sehingga mereka dapat ikut serta dalam pelaksanaan KLA. Koordinasi akan menentukan keberhasilan KLA sehingga pemerintah seharusnya dapat berhubungan baik dengan lembaga anak dan masyarakat. Menambah program yang sesuai dalam pemenuhan kebutuhan anak akan menentukan keberhasilan KLA. Sektor-sektor terkait yang ikut serta dalam pelaksanaan KLA seharusnya dapat saling bekerja sama supaya pelaksanaan KLA dapat berhasil. Hal ini dikarenakan keterkaitan program dari sektor-sektor tersebut. Kelurahan Sangkrah seharusnya lebih memperhatikan kebutuhan anak-anak karena mereka tidak hanya memerlukan secara fisik saja. Banyak anak-anak yang membutuhkan pendampingan terlebih bagi mereka 117

5 yang terlibat dalam masalah hukum. Pendampingan biasanya dilakukan oleh LSM yang bergerak di bidang hukum. Pemerintah kelurahan Sangkrah bekerja sama dengan LSM yang menangani anak-anak. Hal ini akan dapat memperlancar jalannya program KLA di kota Surakarta. Pendampingan anak juga akan bermanfaat untuk mengurangi jumlah anak yang terkena kasus hukum dan anak jalanan. Jika anak jalanan dapat dikurangi maka kota Surakarta akan siap menjadi layak anak. Tujuan dalam pemenuhan kebutuhan anak juga akan dapat dilaksanakan oleh pemerintah kota Surakarta. Peneliti ingin memberikan saran kepada peneliti selanjutnya supaya dapat lebih memfokuskan penelitiannya pada peran pemerintah kelurahan Sangkrah menjadi KLA. Hal ini karena pada penelitian ini lebih fokus ke peran pemerintah kelurahan saat masih menuju KLA. Peneliti selanjutkan akan lebih baik melihat dari tingkat keberhasilan pemerintah menjadikan KLA. 118

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR :188.45/ 306 / /2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR :188.45/ 306 / /2010 TENTANG 1 WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR :188.45/ 306 /436.1.2/2010 TENTANG KOMISI PENILAI DAN TIM TEKNIS KOMISI PENILAI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Peran Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pemenuhan Hak Pendidikan Kaum Difabel dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. subjek dan objek pembangunan nasional Indonesia dalam usaha mencapai aspirasi

I. PENDAHULUAN. subjek dan objek pembangunan nasional Indonesia dalam usaha mencapai aspirasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Indonesia merupakan generasi penerus bangsa, yang mempunyai hak dan kewajiban ikut serta membangun Negara dan Bangsa Indonesia. Anak merupakan subjek dan objek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai optimalisasi kinerja Bappeda Kota Surakarta dalam Proses Perencanaan Pembangunan Partisipatif

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS KOTA LAYAK ANAK KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. b.

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka percepatan pengarusutamaan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Organisasi adalah Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008.

Lebih terperinci

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya. FUNGSI DAN TUGAS 1. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kota/Kelurahan Layak Anak merupakan kota dimana dalam kota tersebut anakanak

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kota/Kelurahan Layak Anak merupakan kota dimana dalam kota tersebut anakanak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Kota/Kelurahan Layak Anak merupakan kota dimana dalam kota tersebut anakanak dilindungi dan mendapatkan haknya sebagai anak dalam mencapai pembangunan kota

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG CAMAT 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok

Lebih terperinci

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat BAB V KESIMPULAN Proses monitoring dan evaluasi menjadi sangat krusial kaitannya dengan keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat terdapat berbagai permasalahan baik dari awal

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.939, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Kelompok Dasawisma. Pencegahan Dini. Kekerasan Anak Panduan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap kebijakan penyusunan kajian AMDAL yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta No.2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Lebih terperinci

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan

Lebih terperinci

VISI KOTA SURAKARTA. Terwujudnya Kota Solo sebagai Kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga.

VISI KOTA SURAKARTA. Terwujudnya Kota Solo sebagai Kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga. Oleh : PEMERINTAH KOTA SURAKARTA Sidoarjo, 16 Juni 2015 VISI KOTA SURAKARTA Terwujudnya Kota Solo sebagai Kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Anak jalanan adalah anak yang dalam kesehariannya hidup dijalanan. Mereka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Anak jalanan adalah anak yang dalam kesehariannya hidup dijalanan. Mereka 121 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Anak jalanan adalah anak yang dalam kesehariannya hidup dijalanan. Mereka bermain, bergaul dan mencari nafkah dijalanan. Anak jalanan adalah anak bangsa juga,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN JAM BELAJAR MASYARAKAT DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

Latar Belakang. Manfaat

Latar Belakang. Manfaat 1/7 SINAU BARENG ANAK BANYUANYAR (SIBA) PEDULI PENDIDIKAN ANAK GENERASI PENERUS BANGSA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI KELURAHAN BANYUANYAR MENUJU SURAKARTA KOTA WASIS Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI DI TINGKAT KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

A. TUGAS DAN FUNGSI (Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008) Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan

A. TUGAS DAN FUNGSI (Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008) Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan A. TUGAS DAN FUNGSI (Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008) Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi CAMAT - Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah yang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota. Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang

BAB IV PENUTUP. 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota. Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Semarang. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang ada sebelumnya adalah mengenai implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang diperoleh selama penelitian mengenai realitas anak jalanan di Kota Surakarta maka dapat diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. masyarakat yang disusul dengan proses pencairan block grant, dan diakhiri dengan

BAB VI PENUTUP. masyarakat yang disusul dengan proses pencairan block grant, dan diakhiri dengan BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Program PPAUD di Kulon Progo terselenggara dari tahun 2006 hingga 2013. Proses implementasi program di PAUD Kunjung Tunas Bangsa dilakukan secara sistematis dan bertahap,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Kota Metro maka dapat ditarik kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Kota Metro maka dapat ditarik kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian penelitian yang dilakukan tentang Program Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Kota Metro maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Setelah melakukan pengumpulan data hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang telah disusun serta jawaban dari hasil wawancara dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes MATRIKS WAWANCARA No Variabel P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Aspek Legal Peningkatan Strata Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Pedoman Operasional Revitalisasi di Kabupaten Bekasi 2 Aspek Teknis

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI DI TINGKAT KECAMATAN WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL DENGAN PENYEDIAAN DANA BERGULIR PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN LURAH PANGONGANGAN KECAMATAN MANGUHARJO KOTA MADIUN NOMOR : / /2018 TENTANG

KEPUTUSAN LURAH PANGONGANGAN KECAMATAN MANGUHARJO KOTA MADIUN NOMOR : / /2018 TENTANG PEMERINTAH KECAMATAN MANGUHARJO KELURAHAN PANGONGANGAN JL.PANDAN NO. 02 TELP. (0351) 467527, 4772787 MADIUN 63121 Website http://kelurahan-pangongangan.madiunkota.go.id KEPUTUSAN KECAMATAN MANGUHARJO NOMOR

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan. peneliti pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Manajemenen

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan. peneliti pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Manajemenen BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan peneliti pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Manajemenen Program Pendidikan Inklusi di Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL SALINAN NOMOR 29/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA SURAKARTA RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 KODE TIDAK LANGSUNG LANGSUNG JUMLAH 1.01.01 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 2.300.000.00 557.952.560.00 84.028.068.62 641.980.628.62

Lebih terperinci

- 8 - Paragraf 2 Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan Pasal 13 Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan mempunyai tugas: a. merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada Seksi Kualitas Hidup Perempuan;

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pencemaran Udara di Kota Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Pencemaran Udara di Kota Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis terhadap implementasi Pergub DIY No. 51 tahun 2011 tentang Lembaga Pengujian Emisi Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor sebagai Upaya Memperlancar

Lebih terperinci

FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN

FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN LAPORAN KEGIATAN FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN 2008 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MALANG Jl. Teluk Cendrawasih 1, Malang Telp

Lebih terperinci

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut : 11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Urusan kependudukan dan catatan sipil mempunyai nilai strategis di bidang perencanaan, pengembangan dan penanganan permasalahan pembangunan. Idealnya kebijakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bersarkan hasil penelitian peran kader PKK sebagai motivator di kelurahan lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai motivator

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MEWUJUDKAN TERTIB ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai collaborative governance pada penyelenggaraan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai collaborative governance pada penyelenggaraan pelayanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ini dikembangkan untuk memahami secara mendalam mengenai collaborative governance pada penyelenggaraan pelayanan terhadap kasus kekerasan perempuan dan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL KELURAHAN

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL KELURAHAN WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL KELURAHAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo Kedudukan dan peranan Pemerintah Kecamatan Cicendo di Kota Bandung menduduki posisi yang sangat penting dan strategis, Strategisnya kedudukan Pemerintah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Bukti empiris menunjukkan, hal ini sangat ditentukan oleh status

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK

WALIKOTA BANJARMASIN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK i (brt\f- WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA _ WALIKOTA BANJARMASIN,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2009

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2009 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN DAN TATA CARA PENYALURAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TAMAN ANAK CERDAS (TAC) KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TAMAN ANAK CERDAS (TAC) KOTA SURAKARTA BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 11 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TAMAN ANAK CERDAS (TAC) KOTA SURAKARTA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

Lampiran 3 REALISASI ANGGARAN PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS BPMPD KABUPATEN SIAK TAHUN 2016

Lampiran 3 REALISASI ANGGARAN PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS BPMPD KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Lampiran 3 REALISASI ANGGARAN PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS BPMPD KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Satuan Kerja Perangkat Daerah : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Siak Tahun Anggaran

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENGEMBANGAN TAMAN PINTAR KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 54 Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 157 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan 1. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dengan metode COMBI di laksanakan untuk pertama kalinya di Kota Pekanbaru dengan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat -1- Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT MANDIRI, BERDAYA SAING DAN INOVATIF DI KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /11/ /2011

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /11/ /2011 WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45/11/436.1.2 /2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa setiap anak mempunyai hak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil temuan penelitian yang telah dianalisis oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1170, 2015 BNPP. Garda Batas RI. Pembinaan. Pedoman. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR

Lebih terperinci

Gilang Wiryanu Murti. DO NOT COPY.

Gilang Wiryanu Murti. DO NOT COPY. Paper T1 ini bagus dan benar karena: 1. Semua materi kuliah Hukum Ekonomi yang telah disampaikan dosen sampai periode UTS, dibahas dalam paper ini dan pembahasannya dikaitkan dengan tema yang telah ditugaskan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR / 285 / /2010 TENTANG TIM PEMBAHASAN PROGRAM KERJA KERJASAMA ANTAR DAERAH DI KOTA SURABAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR / 285 / /2010 TENTANG TIM PEMBAHASAN PROGRAM KERJA KERJASAMA ANTAR DAERAH DI KOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 188.45/ 285 /436.1.2/2010 TENTANG TIM PEMBAHASAN PROGRAM KERJA KERJASAMA ANTAR DAERAH DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekurangan gizi umumnya terjadi pada Balita karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk kelompok yang rentan gizi di suatu kelompok

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terserang peyakit degenerative, Dinas Kesehatan kota Yogyakarta terus menerus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terserang peyakit degenerative, Dinas Kesehatan kota Yogyakarta terus menerus BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Tingginya jumlah penduduk lansia di kota Yogyakarta mewajibkan pemerintah kota Yogyakarta melakukan intervensi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi lansia.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Evaluasi Implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta. Nomor 86 Tahun 2013 berdasarkan variabel Grindle.

BAB VI PENUTUP. 1. Evaluasi Implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta. Nomor 86 Tahun 2013 berdasarkan variabel Grindle. BAB VI PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai Evaluasi Implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 86 Tahun 2013, maka dapat disimpulkan: 1.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE AKSI DAERAH, PENETAPAN RENCANA AKSI DAERAH, DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 19 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. penarikan kesimpulan dari keseluruhan paparan mengenai gambaran umum, mengenai collaborative governance pada PTPAS.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. penarikan kesimpulan dari keseluruhan paparan mengenai gambaran umum, mengenai collaborative governance pada PTPAS. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini adalah penutup dari penulisan skripsi berjudul Collaborative Governance dalam Penyelenggaraan Pelayanan kepada Perempuan dan Anak Korban Kekerasan (Studi Kasus pada PTPAS).

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 117 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuan akhirnya, yaitu menemukan suatu model pemberdayaan masyarakat yang aplikatif untuk meningkatkan keberdayaan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 20 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

Lebih terperinci

PENGUATAN EKOSISTEM PENDIDIKAN MELALUI BATOBO SEBAGAI OPTIMALISASI PENDIDIKAN INKLUSI DI PAUD

PENGUATAN EKOSISTEM PENDIDIKAN MELALUI BATOBO SEBAGAI OPTIMALISASI PENDIDIKAN INKLUSI DI PAUD PENGUATAN EKOSISTEM PENDIDIKAN MELALUI BATOBO SEBAGAI OPTIMALISASI PENDIDIKAN INKLUSI DI PAUD Oleh : Nelti Rizka, S.Tr.Keb PAUD Terpadu Mutiara Bunda Bangkinang Kab.Kampar Provinsi Riau Emai: neltrizka@gmail.com

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 02.A TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /27/ /2011 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /27/ /2011 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45/27/436.1.2/2011 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya percepatan pelembagaan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMEKARAN KELURAHAN SEMANGGI DAN KELURAHAN KADIPIRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Bregasmalang merupakan kerjasama yang terbentuk berdasarkan Perda no. 6 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

SIARAN PERS PT Bio Farma (Persero) - Jl. Pasteur No.28 Bandung T ; F ; E. F. Info Imunisasi; T.

SIARAN PERS PT Bio Farma (Persero) - Jl. Pasteur No.28 Bandung T ; F ; E. F. Info Imunisasi; T. Walikota Cimahi Resmikan Taman Vaksinasi Sabtu, 10 September 2016, Walikota Cimahi meresmikan Taman Vaksinasi di Kompleks Fadjar Raya Estate, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, taman ini untuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 8 2016 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Program Kesejahteraan Sosial Anak dikembangkan dengan perspektif jangka panjang sekaligus untuk merespon tantangan dan upaya mewujudkan kesejahteraan sosial anak

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :15 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN HUBUNGAN KERJA STAF AHLI DENGAN PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Program Bina Lingkungan Dalam Rangka Meningkatkan Akses Pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Program Bina Lingkungan Dalam Rangka Meningkatkan Akses Pendidikan 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai Implementasi Program Bina Lingkungan Dalam Rangka Meningkatkan Akses Pendidikan Bagi Masyarakat Miskin

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BLITAR, Menimbang : a. bahwa kegiatan

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI PENYANDANG CACAT MISKIN DAN PENYANDANG CACAT TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI PENYANDANG CACAT MISKIN DAN PENYANDANG CACAT TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI PENYANDANG CACAT MISKIN DAN PENYANDANG CACAT TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :..0. -BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 65/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PERBENGKELAN TAMAN DAN PENERANGAN JALAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PEMBERIAN BIAYA OPERASIONAL, PEMBINAAN DAN BANTUAN DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PEMBERIAN BIAYA OPERASIONAL, PEMBINAAN DAN BANTUAN DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG PEMBERIAN BIAYA OPERASIONAL, PEMBINAAN DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi

Lebih terperinci

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA Disusun Oleh : ANDRE RISPANDITA HIRNANTO D 1114001 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO,

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO, PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sesuai

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SANGGAR KEGIATAN BELAJAR PADA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 82

LAMPIRAN 82 LAMPIRAN 81 LAMPIRAN 82 LAMPIRAN 83 LAMPIRAN 84 LAMPIRAN 85 LAMPIRAN 86 LAMPIRAN 87 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN PANDUAN WAWANCARA MENDALAM DAN FGD Data umum yang perlu dicatat setiap kali melakukan wawancara

Lebih terperinci

1.8.(2) Peremajaan Permukiman Kota Bandarharjo. Semarang

1.8.(2) Peremajaan Permukiman Kota Bandarharjo. Semarang 1.8.(2) Peremajaan Permukiman Kota Bandarharjo Semarang Tipe kegiatan: Peremajaan kota Inisiatif dalam manajemen perkotaan: Penciptaan pola kemitraan yang mempertemukan pendekatan top-down dan bottom-up

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI 6.1. GAMBARAN UMUM STRUKTUR MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) diperlukan untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISIAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015

DAFTAR ISIAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015 DAFTAR ISIAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015 No. Urut Tanggal Keputusan Nomor Keputusan Judul Keputusan Halaman 1 2 3 4 5 1. 02-01-2015 954/001 Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen,

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA PAREPARE

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 9 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERALATAN DAN PERBENGKELAN PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara kesatuan, seperti yang terdapat dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara kesatuan, seperti yang terdapat dalam Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah Negara kesatuan, seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (1) yang menentukan bahwa : Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan

Lebih terperinci

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Jumlah kematian ibu (bersalin) di Kabupaten Brebes tertinggi di Jawa Tengah (2010) dan urutan

Lebih terperinci