DAFTAR ISI. iii RINGKASAN... II DAFTAR ISI... III BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH... 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. iii RINGKASAN... II DAFTAR ISI... III BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH... 3"

Transkripsi

1

2 i

3 RINGKASAN Sektor perkebunan menjadi salah satu primadona penyumbang devisa bagi negara. Peningkatan produk sektor perkebunan, tidak hanyak dilihat secara teknis untuk mengahsilkan CPO dan olahan lainnya saja. Kualitas kehidupan bekerja dari para karyawan sangat mempengaruhi produktivitas perusahaan untuk menghasilkan CPO yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara produktivitas dan kualitas kehidupan bekerja karyawan yang ada di perusahaan perkebunan baik itu BUMN, milik swasta nasional, dan swasta asing. Penelitian ini dilakukan di perusahaan perkebunan milik negara yang ada di Provinsi Sumatera Utara yaitu PTPN. IV. Unit Kebun Dolok Ilir Serbelawan, Kab. Simalungun. Sampel berjumlah 97 orang dengan pembagian sampel padabeberapa bidang pekerjaan yaitu di bidang administrasi, teknik pengolahan, dan afdeling. Teknik pengambilan sampel dilakukan secaraproportional random sampling. Adapun kriteria untuk dijadikan sampel adalah pekerja yang sudah bekerja selama 5 tahun keatas. Alasan ini dipilih karena responden sudah mampu mendeskripsikan kondisi kualitas kehidupan bekerjanya selama di tempat bekerja. Uji Korelasi juga akan digunakan untuk mengetahui bagaimana criteria QWL dalam melihat produktivitas para pekerja. Uji T dan Anova juga digunakan untuk melihat criteria mana dari QWL yang paling berperan dalam meningkatkan produktivitas para pekerja. ii

4 DAFTAR ISI RINGKASAN... II DAFTAR ISI... III BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA PENDEKATAN WALTON MATRIKS ROAD MAP PENELITIAN... 6 BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN... 8 BAB IV. METODE PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL VARIABEL PENELITIAN METODE DAN TEKNIK ANALISA PENELITIAN V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI SEJARAH PERUSAHAAN RUANG LINGKUP BIDANG USAHA ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROSES PRODUKSI URAIAN PROSES MESIN DAN PERALATAN UTILITAS SAFETY AND FIRE PROTECTION ANALISIS DATA BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA iii

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam menjalankan roda bisnis perusahaan, karyawan menjadi elemen penting di dalamnya. Keberadaan karyawan menjadi sangat penting ketika mereka bekerja secara maksimal. Maksimalnya kinerja yang diberikan oleh para karyawan sangat bergantung kepada kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal perusahaan. Diasumsikan bahwa para pekerja yang bekerja di organisasi manapun akan bekerja secara maksimal ketika kondisi lingkungan kerja yang dirasa nyaman. Kenyamanan yang ditimbulkan akan berdampak positif bagi perusahaan, misalnya produktivitas semakin meningkat, integrasi antar pekerja semakin erat, konflik antar pekerja semakin diminimalisir, hingga hubungan antara karyawan biasa dengan petinggi perusahaan tidak terdikotomi secara jelas. Dalam konsep Manajemen Kualitas Menyeluruh (Total Quality Management + TQM), organisasi perlu peka terhadap perubahan yang berlaku. Perubahan itu dapat disebabkan oleh kehendak konsumen yang senantiasa berubah, atau keinginan pekerja yang juga turut berubah. Pekerja tidak lagi dianggap sebagai orang suruhan semata-mata, tetapi sebaliknya pekerja diberikan peluang sebaik mungkin untuk memberikan pandangan dan teguran. Setiap pekerja, baik di level bawah maupun level atas haruslah bertanggung jawab memberikan sumbangan mereka yang tersendiri kepada majikan atau perusahaan. Pekerja tidak semestinya puas pada upah ata gaji yang diperolehnya tetapi mereka harus turut merasakan seperti kepuasan emosi, rohani, moral, dan juga sejauh mana pekerja tersebut merasa puas untuk bekerja dalam suatu organisasi. Mereka akan merasa puas seandainya pandangan, pendapat dan pemikiran mereka diperhatikan dan dipertimbangkan dalam membangun organisasi tersebut. Para pekerja perlu didorong untuk menghadiri kursus-kursus intensif, seminar, motivasi, latihan kemahiran dan lain-lain. Interaksi luaran dengan konsumen juga sangat diperlukan agar pihak konsumen senantiasa puas dengan apa yang akan mereka peroleh. Manajemen Kualitas menyeluruh mempunyai cirri berdasarkan keperluan dan kehendak konsumen (Crosby, 1994). Dalam artian, konsumen adalah konsumen dalaman dan konsumen luaran sekaligus. Untuk memperoleh hasil pengeluaran dan pelayanan jasa yang berkualitas, pekerja juga perlu diberi lingkungan yang berkualitas. Dalam hal ini, lingkungan yang dimaksudkan sebagai tempat, peralatan dan ganjaran (upah). Seseorang itu ditawarkan pekerjaan 1

6 karena organisasi mengharapkan kemampuannya untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya seoptimum mungkin untuk memajukan organisasi tersebut, disamping untuk meningkatkan kariernya. Kualitas juga tidak diharapkan datang secara kebetulan. Ia perlu diusahakan untuk meningkatkannya. Dalam usaha persaingan yang sehat, harapan konsumen dan juga majikan terhadap pekerjanya sangatlah tinggi. Pekerja yang tidak mampu menjalankan tugas secara wajar dan berketerampilan akan menghambat prestasi produksi ataupun pelayanan yang diharapkan. Akibatnya, orang lain akan menyaingi barang ataupun jasa yang dihasilkan. Menurut Kementerian Pertanian, selama tahun 2013 sektor perkebunan di Indonesia menyumbang devisa dari perolehan ekspor senilai 21,4 milliar dollar AS dengan volume sebanyak 23,3 juta ton. Perolehan devisa hasil ekspor dari sektor perkebunan terdiri dari komoditi sawit sebesar 11,5 milliar AS, karet 5,27 milliar dollar AS, kopi 920 juta dollar dan kakao 780 juta dollar AS (AntaraNews.com). Adapun yang akan menjadi rencana target capaian sebagai berikut : Tabel 1. Rencana Target Capaian No Jenis Luaran Indikator Capaian TS 1) TS+1 1 Publikasi Ilmiah Internasional Draft Published 2 Pemakalah Dalam Temu Ilmiah Internasional Tidak Ada Draft 3 Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Internasional Tidak Ada Tidak Ada Nasional Tidak Ada Draft 4 Visiting Lecturer Internasional Tidak Ada Tidak Ada 5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Paten Tidak Ada Tidak Ada Paten Sederhana Tidak Ada Tidak Ada Hak Cipta Tidak Ada Tidak Ada 2

7 Merek Dagang Tidak Ada Tidak Ada Rahasia Dagang Tidak Ada Tidak Ada Desain Produk Industri Tidak Ada Tidak Ada Indikasi Geografis Tidak Ada Tidak Ada Perlindungan Varietas Tidak Ada Tidak Ada Tanaman Perlindungan Sirkuit Terpadu Topografi Tidak Ada Tidak Ada 6 Teknologi Tepat Guna Tidak Ada Tidak Ada 7 Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial Draft Penerapan 8 Buku Ajar (ISBN) Tidak Ada Tidak Ada 1.2 Perumusan Masalah Dari penjelasan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kualitas kehidupan bekerja (Quality Of Working Life) karyawan perkebunan pada perkebunan milik negara? 2. Apakah ada hubungan yang signifikan diantara kriteria kualitas kehidupan bekerja terhadap produktivitas perusahaan? 3

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Walton Walton (1975) telah menggariskan delapan kriteria untuk mendefenisiskan kualitas kehidupan bekerja yang meliputi: penghasilan yang cukup dan adil, lingkungan kerja yang sehat dan selamat, perkembangan kemampuan manusia, perkembangan dan keselamatan kerja, integrasi sosial dalam organisasi kerja, hak-hak pekerja dalam organisasi kerja, ruang kehidupan menyeluruh dan keterkaitan sosial dalam kehidupan bekerja. Batasan dari kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penghasilan Yang Cukup dan Adil Merujuk kepada gaji, bonus serta penghargaan lainnya yang diterima adalah memuaskan untuk memenuhi keperluan-keperluan hidup asasi, keselamatan serta kepauasan dan secara relatifnya adalah bersifat sama rata dengan jumlah, kualitas dan jenis kerja yang dilakukan. 2. Lingkungan Kerja Yang Menjamin Kesehatan dan Keselamatan kerja Merujuk kepada keadaan lingkungan kerja termasuklah tempat kerja yang selamat dan terhindar daripada bahaya yang membawa kemalangan kepada pekerja. Aspek-aspek keadaan kerja yang harus diperhatikan adalah waktu bekerja yang sepantasnya, keadaan fisik kerja yang tidak menganggu tahap kesehatan pelerja dan yang dapat meminimumkan kemalangan sewaktu kerja. Selain juga harus memperhatikan suasana kerja yang nyaman dan harmonis, bebas dari pencemaran dan mempunyai kelengkapan dan prasarana yang mencukupi dan berfungsi dalam melaksanakan tugas. 3. Peluang untuk Menggunakan dan Mengembangkan Kemampuan Diri Merujuk kepada peluang untuk menggunakan keahlian, pengetahuan dan kemampuan di samping dapat mengembangkan dan meningkatkannya serta kepuasan diri terhadap hasil dari tugas yang sukses dilaksanakan dan meningkatkan penghormatan diri serta sanggup mengahadapi tantangan. Antara kualitas kerja yang diperlukan dalam mengembangkan kemampuan diri ialah otonomi, kemahiran interdisiplin, perencanaan tugas. Ini member arti, bahwa tugas yang dilakukan adalah penuh tantangan, menarik dan tidak berupa pengulangan dan 4

9 dapat menggunakan berbagai kemahiran dan kemampuannya dalam menata, mendesain dan terlibat langsung terhadap tugas yang dilakukannya. 4. Peluang untuk Berkembang dan Jaminan untuk Mendapatkan keselamatan Berterusan Merujuk kepada peluang-peluang yang wujud pada masa depan seperti menfdapatkan keahlian dan pengetahuan yang baru, peluang memajukan diri dan tidak ada halangan untuk memperoleh kesempatan belajar, kenaikan pangkat dan jaminan bahwa tidak ada pembuangan kerja (meja kosong) atau pemecatan kerja pada masa depan. 5. Integrasi Sosial Dalam Organsasi Kerja Merujuk kepada hubungan kerjasama dan perasaan saling mempercayai di semua tingkatan, baik pada tingkat manajer, pekerja bawahan ataupun rekan sekerja dan bebas daripada prasangka dan SARA. Program-program kekeluargaan dan rekreasi dilakukan untuk mewujudkan sikap bersosialisasi diantara pekerja. 6. Hak-Hak Pekerja Dalam Organisasi Kerja Merujuk kepada hak-hak beribadat, hak-hak asasi dan kebebasan menyuarakan tanpa hambatan disebabkan rasa takut terhadap hukuman, layanan yang seksama, dan demokrasi di tempat kerja, sikap terbuka pihak atasan dan perasaan saling hormat antara pekerja-atasan. 7. Ruang Kehidupan Menyeluruh Merujuk kepada hubungan yang serasi dan seimbang diantara waktu kerja dan waktu luang yaitu masa di luar waktu kerjanya. Maksudnya, waktu yang digunakan untuk melaksankanan pekerjaan tidak member pengaruh yang negative terhadap masa santai pekerja tersebut, sehingga pekerja mempunyai waktu untuk menyalurkan hobinya, berolahraga ataupun mempunyai waktu yang cukup untuk bersama keluarga. 5

10 8. Keterkaitan Sosial Kehidupan Bekerja Merujuk kepada tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh organisasi kepada masyarakat disekelilingnya. Tindakan organisasi tersebut mewujudkan rasa bangga kepada pekerjanya karena dapat bersama-sama menjadi keluarga organisasi tersebut. Sebaliknya tidak timbul rasa bangga terhadap organisasi yang penuh kepada penyelewengan dalam kehidupan sosial pekerjanya seperti keterlibatan dengan narkoba, pelacuran, korupsi, dan sebagainya. 2.2 MATRIKS ROAD MAP PENELITIAN Kegiatan Informan/Responden Data Sekunder Pengumpulan Data Hasil Eksplorasi Humas Perkebunan -. Data Wawancara Peta masalah permasalahan pada tertulis Mendalan kualitas perkebunan PTPN perusahaan kehidupan IV Unit Bah Jambi -. Jurnal bekerja karyawan Uji Realibilitas dan Uji Validitas instrument penelitian perkebunan BUMN Menganalisis dan menguji hubungan antara kriteria QWL terhadap produktivitas perusahaan di perkebunan BUMN -. Karyawan di bidang administrasi -. Karyawan teknik pengolahan -. Karyawan lapangan -. Karyawan support -. Karyawan di bidang administrasi -. Karyawan teknik pengolahan -. Karyawan lapangan Jurnal Kuesioner Instrumen penelitan realibel dan valid Jurnal Kuesioner Pola hubungan antara kriteria QWL terhadap produktivitas perusahaan 6

11 Menganalisis dan menguji hubungan dari setiap komponen kriteria QWL terhadap produktivitas perusahaan di perkebunan BUMN Menganalisis dan menguji setiap unsur-unsur kriteria QWL di perkebunan BUMN -. Karyawan support -. Karyawan di bidang administrasi -. Karyawan teknik pengolahan -. Karyawan lapangan -. Karyawan support -. Karyawan di bidang administrasi -. Karyawan teknik pengolahan -. Karyawan lapangan -. Karyawan support Jurnal -. Kuesioner Pola hubungan dari setiap komponen kriteria QWL terhadap produktivitas perusahaan Jurnal -. Kuesioner Pola kualitas keluarga dari setiap unsurunsur kriteria QWL Penyusunan laporan akhir penelitian Laporan penelitian 7

12 BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian Tujuan utama yang ingin dilihat dari penelitian ini adalah mencoba memahami dan mendeskripsikan kualitas kehidupan bekerja seorang karyawan. Selain itu, menguji dan mengaanalisis hubungan yang signikan antara karakteristik responden dan kualitas bekerja. Untuk memperjelas tujuan penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : 1. Menguji dan menganalisis hubungan yang signifikan diantara karakteristik responden pekerja perkebunan dengan komponen Quality Of Working Life. 2. Menguji dan menganalisis hubungan yang signifikan bagi setiap komponen pada Quality Of Working Life yang ada di perkebunan 3. Menguji dan menganalisis tingkat Quality Of Working Life diantara masing-masing perkebunan. 4. Menguji dan menganalisis pada setiap item dari unsur-unsur Quality Of Working Life sehingga dapat diketahui unsur mana yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari masingmasing perkebunan 3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Mampu memetakan kondisi kualitas bekerja dari pekerja perkebunan khususnya di kebun dolok ilir. 2. Mengetahui formula yang tepat untuk menciptakan suasana yang harmonis untuk para pekerja yang ada di perusahaan perkebunan. 3. Dapat mengetahui apakah ada hubungan suasana kerja yang harmonis terhadap produktivitas perusahaan. 8

13 BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisa kualitas kehidupan bekerja (Quality of Working Life)dari pekerja perkebunan dengan menggunakan delapan kriteria dari Walton (1975). Rancangan penelitian ini adalah studi kausal, sebab tujuan penelitian berusaha menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar variable melalui pengujian hipotesis Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah para pekerja/karyawan di perusahaan perkebunan. Perkebunan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah perkebuna milik negara yaitu PTPN III di Sumatera Utara. Jumlah sampel sebanyak 200 responden. Responden terdiri dari karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana di unit kebun kebun. Mereka mencakup bidang pekerjaan di bidang administrasi, teknik pengolahan, lapangan, dan support. Teknik pengambilan sampel dilakukan secaraproportional random sampling. Adapun kriteria untuk dijadikan sampel adalah pekerja yang sudah bekerja selama 5 tahun ke atas. Alasan ini dipilih karena responden sudah mampu mendeskripsikan kondisi kualitas kehidupan bekerjanya selama di tempat bekerja Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam melihat kualitas kehidupan bekerja dari pekerja perkebunan terdiri dari karakteristik responden dan dimensi kualitas kehidupan bekerja. 9

14 Quality of Working Life Adequate And Fair Compensation Safe And Healthy Working Immediately Opportunity For Continued Growth And Security Opportunity To Use And Develop Human Capacities Social Integration In The Work Organization PRODUKTIVITAS Kemampuan memotivasi diri Membangun rasa percaya diri Bertanggung jawab dalam pekerjaan Menyenangi pekerjaan Mampu mengatasi persoalan Memberi kontribusi yang positif Memiliki potensi dalam pekerjaan Contitusionalism In The Work Organization Work And Total Life Space Social Relevance Of Work Life 4.4. Metode dan Teknik Analisa Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatifyang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan atau perbedaan setiap dimensi kualitas kehidupan bekerja. Metode kualitatif digunakan hanya untuk metode pengumpulan data hingga analisis data. Tujuannya untuk menambah kevalidan data sehingga analisis yang dihasilkan semakin tajam. Teknik analisa data untuk menjawab masalah penelitian dan menguji hipotesis penelitian menggunakan bentuk statistik deskriptif dan tabel frekuensi, analisa korelasi, analisa t-test dan analisa Anova. Bentuk statistik deskriptif dan tabel frekwensi seperti: persentase, min dan standard deviasi digunakan untuk menerangkan tentang asa atau ciri responden karyawan perkebunan. Analisa korelasi/inferensia merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menerangkan hubungan antara dua variabel. Apakah hubungan ini berbentuk linear atau sebaliknya. Jika terdapat hubungan diantara dua variabel, maka kedua-duanya dikatakan berkorelasi apakah positif ataupun negatif. 10

15 Analisa t-test dengan prosedur satu sampel digunakan untuk membandingkan nilai min bagi suatu variabel dengan satu nilai tertentu yang telah ditetapkan. Analisa Anova digunakan untuk menghasilkan analisa varians satu arah untuk satu variable terikat berdasarkan satu variabel bebas yang dinamakan sebagai faktor. Teknik yang digunakan dalam prosedur Anova searah (one way Anova) adalah merupakan perluasan bagi prosedur sampel bebas t-test. Dengan teknik ini dapat dibenarkan bahwa pengujian terhadap perbedaan min pada variabel terikat untuk dua kelompok atau lebih dapat dilakukan secara bersamaan. 4.5 Diagram Fishbone Adequate And Fair Compensation Safe And Healthy Working Immediately Opportunity For Continued Growth And Security Opportunity To Use And Develop Human Capacities PRODUKTIVITAS BEKERJA Social Relevance Of Work Life Contitusionalism In The Work Organization Work And Total Life Space Social Integration In The Work Organization 11

16 V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 5.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda yang diberi nama Hendle Vereninging Amsterdam (HVA) pada tahun 1915 dengan ditanami komoditi Serat Nenas (Agape Sisalana) & Serat Pisang (Manila Henep). Semasa Pengembalian Irian Barat ke Indonesia tahun 1958 Kebun Dolok Ilir di Nasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia dan mulai dikelola oleh bangsa Indonesia. Kebun Dolok Ilir berada di Kabupaten Simalungun Kecamatan Dolok Batu Nanggar & Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Dolok Merawan dengan luas Konsesi 7.348,80 Ha. Adapun Periodeisasi pengelolaannya adalah : 1. Tahun 1915 s/d 1957 HVA 2. Tahun 1958 s/d 1961 PPN BARU 3. Tahun 1961 s/d 1964 PPN SUMUT III 4. Tahun 1964 s/d 1965 ANTAN III 5. Tahun 1965 s/d 1968 PPN SERAT 6. Tahun 1968 s/d 1985 PNP VII 7. Tahun 1985 s/d 1996 PTP VII 8. Tahun 1996 s/d sekarang PTP. Nusantara IV (Persero) Berdasarkan PP. Rep. Indonesia No. 9 Tahun 1996 Sejak tahun 1958 tanaman serat dialihkan menjadi tanaman Kelapa sawit. Konversi ini dilakukan secara bertahap dan selesai tahun Secara Geografis Kebun Dolok Ilir berada : 1. Sebelah TIMUR Kebun Laras dan Kebun Bandar Betsy 12

17 2. Sebelah BARAT Dolok Merawan 3. Sebelah SELATAN Sinaksak Pematang Siantar 4. Sebelah UTARA Kebun Sibulan, Pabatu dan Laut Tador 5.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Minyak Sawit (CrudePalm Oil) dan Inti Sawit (Palm Kernel) yang telah dilakukan proses pengeringansehingga diperoleh minyak yang diinginkan. Untuk hasil sampingan pengolahan (ampas) digunakan sebagai bahan bakar boiler dalam memproduksi uap. Hasil dari produksi PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir akan dijual kepada perusahaan yang membutuhkannya sebagai bahan yang akan diolah selanjutnya Organisasi dan Manajemen Organisasi dan Manajemen adalah dua hal yang sulit untuk dipisahkan, tetapi keduanya hanya bisa dibedakan. Organisasi berasal dari istilah Yunani Organum yang dapat berarti alat, bagian, anggota atau badan. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama juga. Dan manajemen adalah ilmu tentang perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan Struktur Organisasi Struktur organisasi dan manajemen yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dimana struktur organisasi tersebut harus berkembang, hidup dan bergerak sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Berdasarkan pembagian tugas dan tanggung jawab maka struktur organisasi pada PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah merupakan organisasi dengan bentuk Garis dan Staf yang dipimpin oleh seorang Manajer Unit. Struktur organisasi pada PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir dapat dilihat pada Gambar Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 13

18 Salah satu sarana agar organisasi dapat berjalan dengan baik, sehat dan efisien haruslah melaksanakan azas-azas organisasi yaitu seperti pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap jabatan pada PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir dapat dilihat dibawah ini : 1. Manajer Unit Menyusun dan melaksanakan Policy Umum sesuai dengan pedoman dan instruksi kerja dari Direksi Mengkoordinir Penyusunan anggaran belanja tahunan Memimpin rapat kerja Asisten Kebun yang dilaksanakan secara periodik Bertanggung Jawab Kepada Manajer Grup & Direksi Mengatur Hubungan bidang Measyarakatan 2. Kepala Dinas Tanaman Merupakan wakil Manajer Unit memimpin operasi dibidang tanaman. Mengkoordinir pelaksanan tugas asisten afdeling masing-masing Bertanggung jawab kepada Manajer Unit Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai Manajer Unit 3. Kepala Dinas Teknik Merupakan wakil manajer Unit memimpin kegiatan-kegiatan di bidang Teknik Mengkoordinir tugas-tugas Asisten di bagian Teknik Bertanggung Jawab kepada Manajer Unit 4. Kepala Dinas Pengolahan Merupakan wakil manajer Unit memimpin kegiatan-kegiatan di bidang Pengolahan Mengkoordinir tugas-tugas harian Asisten Harian Pengolahan & Asisten jaga Pabrik. Mengawasi jalannya kegiatan pabrik Bertanggung Jawab kepada Manajer Unit 5. Kepala Dinas Tata Usaha Merupakan wakil Manajer Unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas dibidang administrasi, pembukuan termasuk keuangan, upah, pergudangan dan laporan-laporan bulanan sesuai dengan pedoman kerja. 14

19 Mengkoordinir tugas-tugas administrasi di Sentral Gudang Bertanggung Jawab Kepada Manajer Unit 6. Asisten Sdm & Umum Administrasi Pekerja/penduduk di Lingkungan Kebun Administrasi Penerimaan Karyawan Baru & Pemberhentian Karyawan Perumahan karyawan di Emplasmen Mengelola pendidikan sekolah taman kanak-kanak, sekolah madrasah dan Pramuka Dolok Ilir dengan Gudep Mengawasi Kegiatan Pos Yandu (KB, Penimbangan Balita) Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolah raga Membuat Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU) bulanan dan Triwulan ke Kantor Direksi PTPN-IV di Medan. Mengajukan usulan jatah pakaian dinas karyawan dan mengusulkan karyawan yang berdinas 25, 30 & 35 tahun untuk menerima penghargaan/jubilaris. Surat menyurat kepada Instansi Pemerintah, Sipil. TNI/Polri, dan melayani pihakpihak yang berurusasn dengan perusahaan. Mengelola Administrasi JAMSOSTEK. Mengelola Administrasi DAPENBUN Urusan sosial dan lain-lain Mengawasi Agraria tingkan kebun Bertanggung Jawab langsung kepada Manajer Unit. 7. Perwira Pengamanan (Pa.Pam) Memimpin tugas pengamanan dalam lingkungan kebun terutama objek-objek vital yang rawan terhadap gangguan. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit 8. Asisten Transport Mengkoordinir kegiatan dibidang tugas pengangkutan yang meliputi sepeda motor, kenderaan truck terutama untuk pengangkutan produksi TBS. Kepala Sawit dari Afdeling Tanaman ke Tempat Pengolahan secara tepat waktu. Bertanggung jawab kepada manajer Unit 15

20 9. Tugas Asisten Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas mandor dan krani bawahannya masingmasing. Mengawasi kelancaran tugas-tugas pembaharuan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Untuk mendukung kelancaran proses pengoperasian pabrik PTPN IV PKS Dolok Ilir memiliki tenaga kerja sebanyak 220 karyawan dan pimpinan. Susunan dan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV PKS Dolok Ilir No KETERANGAN JUMLAH (Orang) 1 Manager 1 2 Maskep 1 3 Asisten Tata Usaha 1 4 Asisten Teknik 2 5 Asisten Pengelolaan 2 6 Asisten Laboratorium 1 7 Karyawan Pengolahan Shift I 40 8 Karyawan Pengolahan Shift II 40 9 Karyawan Laboratorium/Sortasi Karyawan Bengkel Karyawan Dinas Sipil Karyawan Administrasi 17 Sumber : Data Personalia Bagian Kepegawaian PTPN IV PKS Kebun Dolok Ilir Jam kerja karyawan pada bagian produksi pabrik PTP Nujantara IV PKS Dolok Ilir di bagi atas dua shift, dapat dilihat pada Tabel

21 Tabel 2.2. Jam Kerja Bagian Produksi Shift I Jam Kerja Wib Senin s/d Sabtu Jam Istirahat Wib dan Wib Shift II Jam Kerja Wib Senin s/d Sabtu Jam Istirahat Wib dan Wib Sumber : Data Personalia Bagian Kepegawaian PTPN IV PKS Kebun Dolok Ilir Sedangkan untuk jam kerja karyawan pada bagian Administrasi dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Jam Kerja Bagian Administrasi Senin s/d Jum at Jam Kerja Wib Jam Istirahat Wib Sabtu Jam Kerja Wib Jam Istirahat Wib Sumber : Data Personalia Bagian Kepegawaian PTPN IV PKS Kebun Dolok Ilir 17

22 Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya Sistem pengupahan pada perusahaan ditentukan berdasarkan menurut tingkat golongannya. Pekerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dalam hubungan kerja dengan mendapat gaji pokok. Banyak cara atau sistem pembayaran gaji yang dilakukan perusahaan, setiap perusahaan memakai sistem yang berbeda-beda. Dengan dasar tersebut akan membawa keuntungan bagi perusahaan tanpa merugikan karyawan. Fasilitas yang disediakan oleh PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir, diantaranya : 1. Perumahan untuk karyawan 2. Tunjangan keselamatan kerja, duka cita dan hari raya 3. Sarana pendidikan 4. Fasilitas untuk beribadah 5. Rumah sakit 6. Listrik dan air 7. Sarana olah raga 5.4 Proses Produksi Proses produksi merupakan kegiatan kebudayaan manusia menambah kegunaan nilai barang dan jasa yang berlangsung dipabrik mulai dari bahan baku menjadi suatu produk jadi. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan minyak sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Palm Kernel) Bahan Bahan yang digunakan dalam pengolahan minyak sawit dapat dibagi menjadi tiga yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. 1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase terbesar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah buah kelapa sawit yang disebut Tandan Buah Segar (TBS) yang terdiri dari Varietas,Pisipera, Dura dan Tenera. Perbandingan ketiga jenis varietas buah kelapa sawit inidapat dijelaskan sebagai berikut : 18

23 a. Dura Spesifikasi : Bentuk buah agak bulat Tebal pericarp 2-6 mm Tebal cangkang 2-5 mm Percent pericarp terhadap buah, 70 % Percent inti terhadap buah, 10 % b. Pesifera Spesifikasi : Ukuran buah lebih kecil Tebal pericarp, sangat tebal Tebal cangkang, 0-0,1 mm Percent pericarp terhadap buah, 95 % Percent inti terhadap buah, 5 % c. Tenera Spesifikasi : Buah agak lonjong Tebal pericarp, 4-10 mm Tebal cangkang, 1-25 mm Percent intip terhadap buah, 5 % 2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk/menyempurnakan hasil produk tapi keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan tambahan yang digunakan adalah Steam uap dan air panas. Uap dihasilkan dari panas air pada boiler (ketel uap) yang digunakan memutar turbin, untuk menghasilkan tenaga listrik dan uap bekas ditampung pada BPV. Air panas diperoleh dari hasil pemanasan air bersih oleh uap bekas pada suatu tangki yang disebut hot water tank. Dari tangki ini air panas disalurkan pada proses yang memerlukan. 19

24 3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi, yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk sehingga dapat meningkatkan mutu produk. Pada proses produksi ini tidak ditemukan adanya bahan penolong yang digunakan Spesifikasi Produk Sebagai hasil produk yang dihasilkan di PTP. Nusantara IV Kebun Dolok Ilir adalah minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit. Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut : - Minyak sawit (Crude Palm Oil), dengan spesifikasi sebagai berikut : Kadar Air < 0,15 % Kadar Kotoran < 0,015 % Kadar Asam Lemak < 0,5 % - Inti Sawit ( Kernel ), dengan spesifikasi sebagai berikut : Kadar Air < 8,0 % Kadar Kotoran < 6,0 % Kadar Asam Lemak Bebas < 1,0 % Inti Pecah < 15 % Inti Berwarna < 60% 5.5. Uraian Proses Secara ringkas proses pengolahan kelapa sawit di pabrik pengolahan PTPN IV Kebun Dolok Ilir terdiri dari dua bagian, yaitu : 20

25 1. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Pengolahan minyak kelapa sawit dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berasal dari daging buah, sedangkan inti sawit untuk memperoleh inti dari biji (Nut). Proses pengolahan minyak kelapa sawit terdiri dari beberapa proses antara lain : 1. Stasiun Penerimaan Buah ( Fruit Station) Penerimaan Tandan Buah Sawit (TBS) yang diangkut dari kebun sebelum diterima, ditimbang terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut : - Truk berisi TBS ditimbang dan dinyatakan sebagai bruto. - Setelah ditimbang TBS dibongkar di Loading Ramp dan truk kosong ditimbang kembali dan dinyatakan sebagai tara. - Selisih antara bruto dan tara adalah netto dan merupakan berat TBS yang diterima di pabrik. TBS yang diterima dimasukan ke dalam Loading Ramp yang sebelumnya diadakan peyortiran terhadap mutu dan buah kelapa sawit yang dilakukan sesuai criteria panen yang diterapkan. Setelah itu buah dimasukkan ke dalam lori-lori yang telah disediakan untuk di bawa ke perebusan. Kapasitas I lori adalah 30 Ton. Guna dari penimbangan dilakukan adalah Untuk mengetahui Jumlah TBS yang diterima untuk diolah Menghitung rendamen minyak & inti 2. Stasiun Rebusan (Sterilizing Station) Rebusan merupakan suatu bejana besar terbuat dari besi yang memiliki pintu masuk lori. Dibagian atas terdapat pipa keluar uap untuk merebus TBS. Dibagian bawah terdapat pipa pembuangan air kondensat dan dibagian belakang terdapat pipa pembuangan udara. Untuk merebus buah digunakan uap air dengan tekanan 2,6-3,0 Kg/cm 2. Lama waktu proses perebusan berkisar 1,0 1,50 jam. 21

26 Tujuan Perebusan TBS. : Menghentikan aktifitas enzim pembentuk ALB. Enzim pada umumnya tidak aktif lagi pada suhu 50 C, karena itu suhu C menghentikan kegiatan enzim. Melunakkan buah agar brondolan mudah terlepas dari tandannya Menurunkan kadar air dalam buah Memudahkan proses pemisahan minyak dari serabut Mengurangi kadar air dalam inti Sistem perebusan yang dipakai pada PKS Kebun Dolok Ilir memakai sistem 3 puncak (Triple Peak System) atau dikenal dengan sistem tiga kali membuang angin/uap. 3. Stasiun Bantingan (Threshing Station) Pada proses ini dilakukan pelepasan buah dari tandan setelah perebusan yang dilakukan mesin perontok buah. Mesin ini berupa bejana silinder berbentik drui dari baja berkisi berjarak 40 mm. Untuk meloloskan buah yang terlepas. Tandan akan terbantung kedinding, pada suatu ketinggian tertentu sehingga buah menjadi terlepas dari tandan. Tandan dimasukkan dari atas dan karena letaknya miring maka tandan akan kembali terpental keatas dan terjatuh lagi kebawah. Tandan sudah sempurna kosong diambil dan yang belum kosong dipisahkan dan dibawa kembali melalui conveyer untuk direbus ulang. Tandan kosong melalui confeyor dibawa ketempat penampungan sementara untuk dibawa ke lapangan sebagai mulsa/pupuk. Setelah dari Thresher station buah selanjutnya dimasukkan ke dalam Digester yaitu tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk/perombak. Di dalam tabung pengadukan, buah diremas oleh pisau-pisau pengaduk yang berputar, sehingga daging buah dirombak menjadi lumat dan lepas dari bijinya, lama waktu perombakan adalah menit. Tujuan dari perombakan daging buah adalah untuk memudahkan pengembalian dan pengepressan minyak dari masa adukan. 4. Pengadukan (Digester) 22

27 Buah yang membrondol dari Thresher dimasukkan ke dalam Digester yaitu tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk/perombak. Di dalam tabung pengadukan, buah diremas oleh pisau-pisau pengaduk yang berputar, sehingga daging buah dirombak menjadi lumat dan lepas dari bijinya, lama waktu perombakan adalah menit. Tujuan dari perombakan daging buah adalah untuk memudahkan pengembalian dan pengepressan minyak dari masa adukkan. 5. Stasiun Presan (Pressing Station) Disini buah akan dilumatkan untuk melepaskan daging buah dari biji melalui proses pemanasan. Digester berupa bejana yang dilengkapi pisau pengaduk, Buah yang lepas dari tandan pada proses terdahulu daging buahnya akam dilumatkan guna memecahkan jaringan sel minyaknya. Untuk pemanasannya dipakai uap panas, untuk mencapai temperatur tersebut diperlukan 30 menit. Umpan yang masuk dijaga agar seimbang dengan yang keluar. Massa minyak yang terbentuk bubur diperoleh dari tanki adukan kemudian dikempa atau dipress agar minyak terpisah dari ampasnya, alat yang dipakai adalah Srew Press yang menghasilkan tekanan oleh kerja 2 uliran yang berputar berlawanan arah. Tekanan sangat menentukan keberhasilan proses ini. Tekanan yang sesuai harus dapat menghasilkan atau memisahkan minyak yang tinggi dari ampas dan sedikit mungkin bijimpecah. Waktu pengempaan 6 10 menit dan suhu C. Minyak kasar yang keluar ditampung pada bak tertentu melalui saringan getar untuk memisahkan serabut biji. 6. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station) Minyak dari pengadukan dan pengempaan dialirkan ke Crude Oil Tank melalui Sand Trap Tank yang berfungsi menangkap pasir yang terikut dengan minyak dan Vibrating Screen yang berfungsi memisahkan kotoran berupa sabut dan kotoran lainnya yang tidak dapat lolos dari saringan/ayakan. dari : Kemudian minyak dari Crude Oil Tank dipompakan ke stasiun klarifikasi yang terdiri 23

28 a. Continuous Settling Tank Continuous Settling Tank adalah bejana pengendap. Minyak dalam tangki inimasih bercampur dengan sludge ( Lumpur, air dan kotoran lainnya ). Pemisahan minyak dari sludge berdasarkan perbedaan berat jenis antar minyak dengan sludge melalui proses pengendapan. Agar pemisahan minyak dan sludge dapat berlangsung terus menerus dan sempurna, maka temperature di dalam tangkiperlu dijaga 95 0 C dengan mengalirkan uap melalui pipa pemanas (coil). Minyak dialirkan ke Pure OilTank Sludge dan dialirkan ke Sludge Tank. b. Pure Tank Pure Tank adalah bejana penampang minyak sebelum diolah denganmenggunakan Oil Purifier. Temperatur minyak tetap C agar minyak tetap cair sehingga mudah diproses. c. Oil Purifier Oil Purifier adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak darikotoran dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah berdasarkan dengan berat jenis dengan cara memberikan gaya Centrifugal. Putaran alat ini 7500 permenit, kemudian minyak yang dihasilkan dipompakan ke Vacum Drier untuk dikeringkan, sedangkan sludge dialirkan ke fat-fit. d. Vacuum Drier Vacuum Drier berfungsi mengeringkan minyak. Proses pengeringan adalahdengan cara mengabutkan minyak di dalam vacum. Air akan menguap meninggalkan minyak kemudian minyak yang sudah bebas air ini dipompakan kedalam tangki timbun. e. Sludge Tank Sludge Tank adalah bejana penampung sludge sebelum diolah menggunakan sludge separator. Temperatur sludge tetap dijaga C agar tetap mencair,sehingga mudah diproses. f. Sludge Separator. 24

29 Sludge Sparator adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak darikotoran kasar dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara memberikan gaya centrifugal. Minyak yang dihasilkan dipompakan ke Continuous Settling Tank sedangkan sludgenya dialirkan ke fat fit. Seluruhnya sludge dari pabrik dialirkan ke fat-fit untuk mengutip minyak yang masih ada, sisanya berupa limbah yang dialirkan ke sistem penanganan limbah. 7. Stasiun Pengolahan Biji (Nut Cracking Station) Ampas kempaan merupakan campuran serat dan biji dibawa dengan CakeBreaker Conveyer ke Depericarter. CBC. Dilapisi jaket pemanas uap selamaperjalannya akan menghisap air sehingga sampai ke Depericarter kadar air sudah lebih rendah. Kipas penghisap serat dan sampah halus pada Depericarter akan memisahkan biji. Serat dan sampah dikeluarkan melalui Fibre Cyclon dan seterusnya dipakai sebagai bahan bakar ketel uap. Biji dari Depericarter dikeluarkan melalui Polishing Drum yang memisahkan serat yang melekat pada biji. Biji yang telah dipolish selanjutnya diamgkut dengan Nut Elevator ke Silo Biji untuk dipanasi. Agar inti mudah terlepas dari cangkang maka biji dipanasi. Kadar air sebelumnya kesilo adalah 21 % dan setelah pemanasan 12 %. Pada proses pemecahan biji dipakai Nut Grading Scren dan Crakcer. Biji fraksi kecil yang lolos akan memasuki karakter khusus dan fraksi besar akan dibawa ke Krake Biji besar. Biji kecil membutuhkan lemparan yang lebih kuat sehingga memerlukan putaran rpm. Atau lebih sedang biji besar cukup putaran rpm. Inti dipisah dari cangkang dengan hindrisiklon yaitu tabung vertikal yang dapat berputar. Pecahan biji bersama air berputar apad tabung, inti yang berat jenisnya lebih kecil atau berkumpul ditengah sedang cangkang dibagian tepi. Pada proses ini kraksel sebelum dimasukkan pada bak air, dipompakan ketabung ketabung vertikal, Inti dari Hidrosiklon dikeringkan pada silo inti dengan pemanasan secarabertingkat dengan pemanas Heater mulai dari atas C, ditengah C dan dibawah C. Sebelum inti kering dimasukkan ke goni perlu dibersihkan dari serat yang terbawa dengan Winnoring. 2. Pengolahan Inti Sawit Proses pengolahan inti sawit terdiri dari beberapa tahap proses, yaitu : a. Pemisahan Sabuk dari Biji 25

30 Pengepresan masa adukan menghasilkan 2 bagian besar, yaitu minyak dan press cake (bungkil). Press Cake adalah terdiri dari sabut (Fiber) dan inti (Nut).Bungkil yang sudah terurai ke Separating Columb, oleh fan diisap dan masuk ke Conveyor bahan bakar ketel uap melalui Fibre Cyclone, sedangkan biji jatuh dan masuk ke Polishing Drum, proses pemisahan sabut disebut Depericarper. b. Pemisahan Inti dan Cangkang Selama biji berada di dalam Nut Silo diberi panas untuk menurunkan kadar air biji dengan tujuan agar inti lepas dari cangkangnya. Setelah keluar biji dari NutSilo, dipecahkan melalui mesin pemecah biji (Nut Craker), misalnya Sludge Grading Nut Craker, Ripple Mill dan sejenisnya. Pecahan biji (Cracker Mixer) diteruskan ke pneumatic system menggunakan conveyor dan elevator. Pneumatic sistem berfungsiuntuk memisahkan inti (Kernel) dari Craker Mixer. Alat pemisah inti ini ada juga yang menggunakan Hydrocyclone. c. Pengeringan Inti Sawit Inti sawit yang sudah terpisah, oleh conveyor dan elevator dibawa dan dimasukkan ke dalam Kernel Silo, cangkang dan kotoran lainnya diisap oleh fan dan masuk ke konveyor bahan bakar ketel uap melalui Shell Cyclone dan Shell TransportFan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler, sedangkan janjangan yangdibuang dengan truck dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman Kelapa Sawit Mesin Dan Peralatan Teknologi merupakan fasilitas fisik dan nonfisik dimana keduanya berguna dalam pekerjaan-pekerjaan praktis mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Teknologi didefinisikan sebagai pengetahuan yang tidak terlepas dari ruang lingkup, produk, proses, mesin, metode dan sistem yang digunakan dalam menciptakan barang dan jasa. Mesin dan peralatan adalah suatu alat gerak (bergerak), dimana tenaga penggeraknya berupa aliran listrik maupun bukan dari listrik misal bahan bakar atau tenaga surya dan lain-lain. PTP. Nusantara IV PKS Kebun Dolok Ilir sekarang sudah menggunakan mesin dan peralatan yang berteknologi yang cangih dan efisien. 26

31 Mesin Produksi Mesin dan peralatan yang digunakan dalam menjalankan proses pengolahan dari bahan baku sampai bahan setengah jadi yang berupa minyak, yaitu kelapa sawit dengan bahan bakunya. Beberapa jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi dimana prinsip kerja dari setiap masing-masing mesin berbeda dalam sistem kerja dan hasil dari mesin produksi yang digunakan. Adapun mesin dan peralatan yang digunakan PTP. Nusantara IV PKS Kebun Dolok Ilir dalam kegiatan produksi pengolahan Minyak Sawit Crude Palm Oil dan Inti Sawit Palm Kernel. Mesin-mesin produksi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Sterilizer Station Spesifikasi sterilizer 8 lori adalah : - Diameter = mm - Panjang = mm - Kapasitas = 21 ton - Tekanan uap = 0 3,5 kg/cm 2 - Temperatur uap = 115 C 130 o C - Dibuat oleh = Kesco - Jumlah = 3 unit - Fungsi = Sebagai ruangan untuk tempat perebusan buah. 2. Threshing Station a. Hoisting Crane Merk Kapasitas Jumlah = Takuma = 6,5 ton = 2 unit 27

32 Fungsi = Untuk mengangkat buah di dalam lori ke thresser b. Automatic feeder Panjang Lebar Kapasitas Putaran Fungsi = 5860 mm = 3300 mm = 35 ton/jam = 24 rpm = Untuk menggerakkan dan mengatur kecepatan pada mesin 3. Theresher ( Mesin penebah ) polishing drum (bantingan). Diameter Panjang Putaran Kapasitas Fungsi = 2057 mm = 5029 mm = rpm = 35 ton/jam = Sebagai tempat bantingan agar buah dapat terlepas dari tandannya. 4. Empty Bunches Conveyor ( Konveyor Janjangan Kosong ) HORIZONTAL INCLINED Panjang = mm mm Garpu/timba = 109 pcs 82 pcs Type = Reinold Reinold Pitch = 4 4 Z =

33 Panjang rantai = mm mm Daya = 3 Kw 5,5 Kw Putaran = 11 rpm 15 rpm Fungsi = Membawa janjangan kosong. 5. Empty Bunch Hopper ( Penimbun janjangan kosong ) Tinggi Panjang Lebar Putaran Fungsi = 5000 mm = mm = mm = 27 rpm = Untuk membongkar jajangan langsung ke trailer trailer 6. Fruits Elevator ( Timba timba buah ) atau truk truk yang ditempatkan di bawah hopper. Panjang Kapasitas Daya P.Timba L.Timba Putaran Fungsi = 3000 mm = 35 ton/jam = 5,5 Kw = 525 mm = 220 mm = 45 rpm = Mengangkat buah untuk disuplai ke Fruits distributing Conveyor. 7. Pressing Station a. Fruits Distributing Conveyor Diameter = 600 mm 29

34 Panjang = mm Daya Putaran Fungsi = 4 Kw = 35 rpm = untuk membawa berondolan-berondolan menuju digester. 8. Digester Internal diameter = 1200 mm Tinggi kontener Isi Kapasitas Putaran Daya = 3000 mm = 3200 ltr = 10 ton/jam = 25 rpm = 22 Kw Type = LD 3200 Jumlah Fungsi = 4 unit = melumatkan berondolan-berondolan sebelum di press. 9. Twin Screw Press Panjang Lebar Tinggi Kapasitas Putaran = 4910 mm = 1478 mm = 1035 mm = ton/jam = 10 rpm 30

35 Type = LP Jumlah Fungsi = 4 unit = untuk memisahkan buah yang sudah lumat menjadi minyak dan cake. 10. Clarification Station a. Vibrio Separator Merek = Takuma Diameter = ± 1524 mm (60 ) Jumlah Putaran Fungsi = 2 unit = 1480 rpm = untuk memisahkan partikel-partikel besar yang ada dalam crude oil yang dialirkan dari sand trap tank. b. Crude Oil Tank Kapasitas = 5 M 3 Jumlah Diameter Fungsi = 1 unit = 5000 m = untuk penampungan minyak pertama. c. Continuous Settling Tank Kapasitas = 90 M 3 Jumlah Diameter = 1 unit = 5000 m 31

36 Fungsi = untuk memisahkan minyak dari bahan lain bukan minyak. d. Sludge Tank Kapasitas = 24 M 3 Jumlah Fungsi = 1 unit = untuk mempersiapkan cairan sisa agar lebih muda diproses kembali pada decanter. e. Oil Tank Kapasitas = 24 M 3 Jumlah Fungsi = 4 unit = untuk menampung minyak yang berasal dari continious tank dan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam minyak. f. Sludge Drain Tank Kapasitas = 15 M 3 Panjang Lebar Tinggi Fungsi = 5000 m = 2000 m = 1500 m = untuk menampung hasil pengutipan minyak dari sludge g. Hot Well Water Tank separator. Kapasitas = 6 M 3 32

37 Fungsi = untuk menampung kelebihan dari tangki air panas, air h. Sludge Oil Recovery Tank kondensasi dan air pendingin turbin. Kapasitas = 150 M 3 Jumlah = 2 unit 11. Kernel Recovery Station a. Depericarper Kapasitas Jumlah Putaran Fungsi = 30 ton TBS/jam = 1 unit = 1500 rpm = untuk memisahkan biji atau nut dari sabut/fibre dan b. Cake Breaker Conveyor campuran lain yang tergolong fraksi ringan. Diameter Daya Putaran Kapasitas Jumlah Fungsi = 700 mm = 18,5 Kw = 60 rpm = 35 ton TBS/jam = 1 unit = untuk memecahkan gumpalan-gumpalan ampas yang keluar dari screw press dan juga untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam ampas agar memiliki persyaratan bagi bahan bakar boiler. 33

38 c. Polishing Drum Diameter Panjang Putaran Daya Fungsi = 1000 mm = 7900 mm = 47 rpm = 4 Kw = untuk memisahkan kernel dengan bahan lain yang bukan d. fibre Cyclone kernel. Diameter cyclone = 2500 mm Tinggi Kapasitas Jumlah Fungsi = 2440 mm = 35 ton/jam = 1 unit = untuk menampung serat-serat yang terangkat akibat tekanan isap. e. Nut Conveyor Diameter Kapasitas Putaran Fungsi = 300 mm = 5 ton biji/jam = 1440 rpm = untuk membawa kernel menuju transport pneumatic biji. f. Pneumatic Nut Transport Kapasitas = 5 ton biji/jam 34

39 Daya Putaran Jumlah Fungsi = 25 Kw = 2900 rpm = 1 unit = untuk membawa kernel menuju Nut Silo. g. Nut Silo Kapasitas = 30 M 3 Jumlah Fungsi = 2 unit = untuk tempat penampung nut sebelum dipecahkan. h. Ripple Mill Type = E 450 Rotor speed Kapasitas Daya Jumlah Fungsi = 960 rpm = 6 ton nut/jam = 7,5 Kw = 2 unit = untuk memecahkan nut yang diperoleh dari silo nut. i. Cracked Mixture Conveyor Diameter Jumlah Daya Putaran Fungsi = 380 mm = 2 unit = 2,2 Kw = 35 rpm = untuk membawa inti agar dipisahkan menjadi kernel dan sheel. 35

40 j. Kernel Pneumatic Separator Tinggi I Diameter Tinggi II Diameter Jumlah Fungsi = 1730 mm = 1830 mm = 610 mm = 910 mm = 2 unit = untuk memisahkan cracker mixture pada LTDS, dimana sheel tenera yang halus dapat dibuang. k. Claybath Separator Panjang Lebar = mm = mm Spesifik grafity lumpur = kg/dm 3 Jumlah Fungsi = 1 unit = untuk memisahkan inti dengan cangkang berdasarkan pada perbedaan berat jenis. 12. Kernel Silo Dryer Kapasitas = 40 M 3 Motor kipas Putaran Kec. Kipas Jumlah Fungsi = 15 Kw = 1450 rpm = 2100 rpm = 2 unit = untuk mengeringkan inti dengan jalan pemanasan dengan uap dan juga menurunkan kadar air sehingga 36

41 asam lemak bebas. 13. Kernel Bulk Silo Kapasitas Jumlah = 400 ton inti = 1 unit Fungsi = untuk gudang penimbunan kernel yang siap untuk dipasarkan Peralatan Umumnya material handling yang digunakan di PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah garpu besi yang berukuran besar yang berfungsi untuk mengangkat janjangan ke atas truk Utilitas Utilitas merupakan sarana pendukung yang harus dipenuhi dalam proses produksi, setiap perusahaan mempunyai peralatan baik itu yang langsung berhubungan dengan proses produksi maupun peralatan penunjang lainnya. Untuk menghasilkan produk setengah jadi ataupun produk jadi, untuk itu utilitas harus dijaga keberadannya untuk mengoptimalkan kerja. 1. Genset Fungsi : Pembantu power listrik atau pembangkit listrik bagi mesin dan peralatan jika arus listrik PLN terputus. 2. Forklift Fungsi : Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat seperti buah kelapa sawit dan bahan lainnya yang baru tiba atau yang akan dipindahkan dari truk kegudang bahan baku. 37

42 5.8. Safety and Fire Protection Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja, cacat dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat mengakibatkan hambatan-hambatan yang sekaligus juga merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat hal ini akan menyebabkan tingginya biaya produksi. Masalah keselamatan harus benar-benar diperhatikan pada saat perancangan dan bukan baru dipikirkan kemudian setelah pabrik didirikan. Namun sekalipun pabrik sudah beroperasi, perencanaan tetap penting untuk mencapai standar keselamatan kerja yang tinggi. Salah satu usaha untuk memperkecil biaya produksi adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang dilengkapi dengan alat pelindung yang aman guna memperkecil akibat yang ditimbulkan mesin tersebut jika terjadi kecelakaan. Terdapat beberapa prinsip dalam perencanaan keselamatan dan efisiensi produksi di PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir yaitu : Menciptakan keadaan yang aman untuk berjalan dilantai, tangga-tangga, tempat dan daerah kerja dan sebagainya. Memfasilitasi transportasi yang harus disertai perlengkapan keselamatannya. Mengisolasi daerah-daerah yang berbahaya. Tersedianya alat-alat pemadam kebakaran yang memadai pada berbagai tempat yang rawan kebakaran. Cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan menggunakan peralatan pelindung diri yang tergantung pada jenis pekerjaan dilapangan dan alat-alat pelindung diri yang meliputi : Pelindung telinga khusus digunakan khusus bagi pekerja yang mendapatkan kebisingan di sekitar mesin boiler dan sebagainya. Sepatu pengaman untuk melindungi pekerja dari kecelakaan yang disebabkan oleh benda berat yang menimpa kaki, benda tajam yang mungkin terinjak, di daerah sekitar proses produksi. 38

43 Topi/helm khusus untuk melindungi kepala pekerja saat bekerja dari benda yang jatuh atau melayang dari atas di daerah sekitar proses produksi. Tali pengaman (safety belt) untuk pekerja yang bekerja ditempat-tempat tinggi Analisis Data Deskripsi Kondisi Kenyamanan Kerja Pada Divisi Teknik Untuk menggambarkan bagaiman kondisi kenyamanan kerja dari karyawan di Unit Kebun Dolok Ilir, maka peneliti mencoba untuk membaginya kedalam 3 bagian yaitu Divisi Teknik, Divisi Kantor Administrasi, dasn Divisi Afdeling. Dari ketiganya ini dicari bagianbagian atau faktor apa saja yang menjadi penentu apakah karyawan itu bekerja dengan nyaman atau tidak. Pada sub bab ini yang pertama seklai akan dibahas adalah divisi teknik. Adapun penjelasannya sebagai berikut: A. Penghasilan yang cukup adil Pertanyaan Mean Perusahaan memberikan gaji yang cukup kepada karyawan 1 3.6% % 21 75% Gaji yang diberikan seimbang dengan pekerjaan dan 3.6% 10.7% 10.7% kebutuhan keluarga Upah yang diberikan 2 3 sesuai dengan 0 kemampuan dan 7.1% 10.7% pendidikan Biaya beras diberikan kepada karyawan Fasilitas berobat gratis untuk karyawan dan anggota karyawan Biaya perjalanan saat dinas keluar kota % % 21 75% % % % 1 3.6% 2 7.1% 2 7.1% % % % Std Deviasi

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran II : Mesin-mesin dan Peralatan yang digunakan PTPN III PKS Rambutan A. Mesin Produksi Adapun jenis dari mesin- mesin produksi yang digunakan oleh PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda yang diberi nama Hendle Vereninging Amsterdam (HVA) pada tahun 1915 dengan ditanami

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda yang diberi nama Namlodse venotshap Hendls Vereninging Amsterdam ((NV. HVA) pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda yang diberi nama Namlodse venotshap Hendls Vereninging Amsterdam ((NV. HVA) pada

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pimpinan/Staff PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi A. Manajer 1. Memimpin dan mengkoordinir masinis kepala yang ditetapkan direksi 2. Memimpin dan

Lebih terperinci

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA BAB2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Secara umum pengolahan kelapa sawit terbagi menjadi dua hasil akhir, yaitu pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan pengolahan inti sawit (kernel).

Lebih terperinci

Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit

Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit 1. LOADING RAMP Setelah buah disortir pihak sortasi, buah dimasukkan kedalam ramp cage yang berada diatas rel lori. Ramp cage mempunyai 30 pintu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkerbunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN 8 DAFTAR PUSTAKA...9 PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua

BAB II LANDASAN TEORI. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua BAB II LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum Tentang Kelapa Sawit. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua Afrika dan cocok ditanam di daerah tropis, seperti halnya dinegara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit

BAB II LANDASAN TEORI. kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman kelapa sawit BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Kelapa Sawit. (3)(6) Didalam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang disebut bahan mentah adalah kelapa sawit dan lazim disebut Tandan Buah Segar (TBS). Tanaman

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit

BAB II PEMBAHASAN MATERI. (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit. PKS pada umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Kernel).

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada tahun 1996 oleh PT. Dirga Bratasena Enginering dan resmi beroperasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaesis Guineses Jacq) merupakan tumbuhan tropis golongan palma yang termasuk dalam family Palawija. Kelapa sawit biasanya mulai berbuah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profil Perusahaan 2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebun unit Adolina didirikan oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1926 dengan nama NV Cultuur Maatschappy Onderneming

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Sumatera Utara diperoleh dari perusahaan Inggris pada awal tahun 1962-1967. PT Perkebunan Sumatera Utara pada awalnya bernama Perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS, terdiri dari beberapa stasiun yang menjadi alur proses dalam pemurnian kelapa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) berasal dari negeria, Afrika barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari amerika

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI

BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI 3.1 Uraian Proses Tandan buah segar (TBS yang akan diolah menjadi minyak sawit (Crude Palm Oil/ CPO) dan kernel (kernel palm Oil/ KPO) pada PT. perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN

BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN 2.1. Identitas Pemrakarsa Nama Perusahaan Penanggung Jawab Jenis Kegiatan : PT Arus Putra Maju : Sdr. Dudik Iskandar : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Lokasi Kegiatan : Desa

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN 39 ANALISIS LOSSES PADA NUT AND KERNEL STATION MELALUI PROSES PENDEKATAN DISETIAP PERALATAN Andryas Meiriska Syam 1), Rengga Arnalis Renjani 1), Nuraeni Dwi Dharmawati 2)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Medan, Oktober Penulis

KATA PENGANTAR. Medan, Oktober Penulis KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Pengolahan Inti Sawit (Kernel) dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

DETAIL PROFIL PROYEK (DETIL PLAN OF INVESTMENT) KOMODITI KELAPA SAWIT DI NAGAN RAYA DISAMPAIKAN PADA FGD KAJIAN INVESTASI KELAPA SAWIT

DETAIL PROFIL PROYEK (DETIL PLAN OF INVESTMENT) KOMODITI KELAPA SAWIT DI NAGAN RAYA DISAMPAIKAN PADA FGD KAJIAN INVESTASI KELAPA SAWIT DETAIL PROFIL PROYEK (DETIL PLAN OF INVESTMENT) KOMODITI KELAPA SAWIT DI NAGAN RAYA DISAMPAIKAN PADA FGD KAJIAN INVESTASI KELAPA SAWIT Oleh : Tim Kajian LATAR BELAKANG 1. Kabupaten Nagan Raya memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha.

I. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara produsen utama kelapa sawit. Luas lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha. Produksi mencapai 23,521,071

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Socfin Indonesia telah berdiri sejak tahun 1930 dengan nama Socfindo Medan SA (Societe Financiere Des Caulthous Medan Societe Anoyme) didirikan

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu komoditas dan produk sawit ditentukan berdasarkan urutan rantai pasok dan produk yang dihasilkan. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara PT. Perkebunan Sumatera Utara diperoleh dari perusahaan Inggris pada awal tahun 1962-1967. PT. Perkebunan Sumatera Utara pada

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktek REYSCA ADMI AKSA ( ) 1

Laporan Kerja Praktek REYSCA ADMI AKSA ( ) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (Handle Vereniging Amsterdam) dari negeri Belanda adalah salah satu unit usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (Handle Vereniging Amsterdam) dari negeri Belanda adalah salah satu unit usaha BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Bah Jambi yang pada mulanya milik swasta asing NV. H. V. A. (Handle Vereniging Amsterdam) dari negeri Belanda adalah salah satu unit usaha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara I adalah suatu perkebunan Negara yang berorientasi di bidang perkebunan dan pengolahan. Perkebunan kelapa sawit di PT. Perkebunan

Lebih terperinci

! " # $ % % & # ' # " # ( % $ i

!  # $ % % & # ' #  # ( % $ i ! " $ & ' " ( $ i !" ) " " * ' " ' ' ' ' ' ' + ' ", -, - 1 ) ". * $ /0,1234/004- " 356, " /004 "/7 ",8+- 1/3 /0041/4 /009) /010 400 /6 $:, -,) /007- ' ' ",-* " ' '$ " " ;" " " 2 " < ' == ":,'- ',""" "-

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PKS RAMBUTAN, PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 badan usaha milik negara (BUMN) yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARUHUR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARUHUR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARHR PT. PERKEBNAN NSANTARA III NTK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODKSI Krismas Aditya Harjanto Sinaga 1, Baju Bawono 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH DALAM PEROLEHAN PERSENTASE RENDEMEN CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN METODE ANALISA VARIANS (ANAVA) PADA STASIUN REBUSAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Unit Usaha Sawit Langkat (disingkat SAL) mulai berdiri pada tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu Unit Usaha dari PTP.VIII yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).

BAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid). BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pemurnian Minyak Sawit Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikelpertikel

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 6 penyakit, produksi tinggi, serta kandungan minyak yang dihasilkan tinggi. Berikut ini beberapa jenis varietas yang banyak digunakan oleh para petani dan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Produk minyak sawit di Indonesia meningkat dengan pesat pada tahuntahun terakhir ini, sejalan dengan peningkatan luasnya areal perkebunan kelapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mopoli Raya adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 1980 atas usaha dari tiga pendiri utama yaitu: 1. H.A. Basyah Ibrahim (almarhum) 2. H.M.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Varietas Kelapa Sawit Dikenal banyak jenis varietas kelapa sawit di Indonesia. Varietas-varietas tersebut dapat dibedakan berdasarkan morfologinya. Namun, diantara varietas tersebut

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT

ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT Tekad Sitepu Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak Sterilizer

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. LAGUNA MANDIRI PKS RANTAU KECAMATAN SUNGAI DURIAN KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. LAGUNA MANDIRI PKS RANTAU KECAMATAN SUNGAI DURIAN KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. LAGUNA MANDIRI PKS RANTAU KECAMATAN SUNGAI DURIAN KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN Oleh : JUMARDI NIM. 060 500 100 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan dan pengolahan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan Lampiran 1: Mesin dan Peralatan 1. Mesin Mesin yang dipakai pada proses produksi kernel palm oil umumnya menggunakan mesin semi otomatis. Tenaga manusia digunakan untuk mengawasi jalannya proses produksi.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PKS ADOLINA

V. GAMBARAN UMUM PKS ADOLINA V. GAMBARAN UMUM PKS ADOLINA 5.1. Profil Perusahaan 5.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebun unit Adolina didirikan oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1926 dengan nama NV Cultuur Maatschappy Onderneming

Lebih terperinci

Analisa Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas Olah 30 ton/jam Di PT. BIO Nusantara Teknologi

Analisa Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas Olah 30 ton/jam Di PT. BIO Nusantara Teknologi Analisa Pengolahan Kelapa Sawit dengan Kapasitas Olah 30 ton/jam Di PT. BIO Nusantara Teknologi Agus Suandi, Nurul Iman Supardi, Angky Puspawan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT MURINIWOOD INDAH INDUSTRI. Oleh : Nur Fitriyani. (Di bawah bimbingan Ir. Hj Evawati, MP) RINGKASAN

PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT MURINIWOOD INDAH INDUSTRI. Oleh : Nur Fitriyani. (Di bawah bimbingan Ir. Hj Evawati, MP) RINGKASAN i PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT MURINIWOOD INDAH INDUSTRI Oleh : Nur Fitriyani (Di bawah bimbingan Ir. Hj Evawati, MP) RINGKASAN PT Muriniwood Indah Indurtri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

Adapun spesifikasi mesin produksi yang berada di Begerpang Palm Oil Mill. : merebus buah untuk memudahkan lepasnya loose. mengurangi kadar air.

Adapun spesifikasi mesin produksi yang berada di Begerpang Palm Oil Mill. : merebus buah untuk memudahkan lepasnya loose. mengurangi kadar air. LAMPIRAN 1. Mesin, Peralatan, dan Utilitas Mesin Produksi Adapun spesifikasi mesin produksi yang berada di Begerpang Palm Oil Mill untuk setiap stasiun adalah sebagai berikut : 1. Stasiun Perebusan (Sterilizer

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN II) termasuk salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada awalnya perusahaan ini dikuasai oleh satu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR. Oleh ELISABETH RICCA SULISTYANI NIM.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR. Oleh ELISABETH RICCA SULISTYANI NIM. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR Oleh ELISABETH RICCA SULISTYANI NIM. 100500134 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Kelapa Sawit Pabrik kelapa sawit (PKS) adalah Pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa sawit dengan proses standar menjadi produk minyak sawit

Lebih terperinci

KARYA AKHIR SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU OLEH:

KARYA AKHIR SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU OLEH: KARYA AKHIR SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU OLEH: SENDI ASRI GUNAWAN Nim. 06 5203 004 PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015 i LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. TELEN BUKIT PERMATA MILL DESA BUKIT PERMATA KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh: RUSLINDA PRATIWI NIM. 120500103 PROGRAM

Lebih terperinci

TEKNIK MINIMALISASI KERNEL LOSSES DI CLAYBATH PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT. Ari Saraswati. Abstrak

TEKNIK MINIMALISASI KERNEL LOSSES DI CLAYBATH PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT. Ari Saraswati. Abstrak TEKNIK MINIMALISASI KERNEL LOSSES DI CLAYBATH PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PENDAHULUAN Pabrik kelapa sawit adalah pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi produk utama berupa Crude Palm Oil

Lebih terperinci

Oleh: SUSI SUGIARTI NIM

Oleh: SUSI SUGIARTI NIM i LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. TELEN, BUKIT PERMATA MILL DESA BUKIT PERMATA KECAMATAN KAUBUN, KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh: SUSI SUGIARTI NIM.

Lebih terperinci

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. Singingi Hilir, kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau dengan akta pendirian dari

BAB III. Gambaran Umum Perusahaan. Singingi Hilir, kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau dengan akta pendirian dari 1 A. Sejarah singkat perusahaan BAB III Gambaran Umum Perusahaan PT. Surya Agrolika Reksa suatu perusahaan swasta yang didirikan oleh Adimulya Group pada tahun 1999, berlokasi di Desa Beringin Jaya, Kecamatan

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses

II.TINJAUAN PUSTAKA. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses II.TINJAUAN PUSTAKA A. Perebusan Proses pertama yang dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit adalah proses perebusan. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses perebusan

Lebih terperinci

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara LAMPIRA N 134 DAFTAR TABEL KONVERSI TEMPERATUR TERHADAP BERAT JENIS (BJ) CRUDE PALM OIL (CPO) Temperatur( o C) Berat Jenis BJ Faktor Koreksi (FK) 35 0,9002 0,9997216 36 0,8995 0,9997564 37 0,8989 0,9997912

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Total Quality Management (TQM) merupakan filosofi dan praktik manajemen terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan agar efektivitas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Hasil yang diperoleh selama periode Maret 2011 adalah data operasional PMS Gunung Meliau, distribusi penerimaan TBS di PMS Gunung Meliau, distribusi penerimaan fraksi

Lebih terperinci

Analisis Pemenuhan Kebutuhan Uap PMS Parindu PTP Nusantara XIII (PERSERO)

Analisis Pemenuhan Kebutuhan Uap PMS Parindu PTP Nusantara XIII (PERSERO) Vokasi Volume 9, Nomor 1, Februari 2013 ISSN 1693 9085 hal 11-20 Analisis Pemenuhan Kebutuhan Uap PMS Parindu PTP Nusantara XIII (PERSERO) DENNY WIYONO Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Pontianak,

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Disetujui di Medan,Mei 2014

PERSETUJUAN. : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Disetujui di Medan,Mei 2014 PERSETUJUAN Judul : Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Minyak Kelapa Sawit (CPO) Pada Tangki Timbun Di PT. Multimas Nabati Asahan (MNA) Kuala Tanjung Kategori : Karya Ilmiah Nama : Marina Batubara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Indonesia sekarang ini merupakan tanaman asli Afrika Barat (Geunia) yaitu jenis Elais Geunensis Jacq. Ada jenis tanaman kelapa sawit yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dari daging buah dan inti sawit (kernel)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik kelapa sawit merupakan pabrik yang mengolah tandan buah segar (TBS) untuk menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan juga menghasilkan Kernel (inti). Pada dasarnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tekanan sterilizer terhadap kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) di Pabrik Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. tekanan sterilizer terhadap kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) di Pabrik Kelapa Sawit I. PENDAHULUAN I.I Latar belakang Pengalaman Praktek Kerja Mahasiswa (PKPM) merupakan salah satu kegiatan yang bergerak dalam bidang pendidikan pada Program Akademik Di Politeknik Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak nabati Minyak nabati adalah sejenis minyak yang terbuat dari tumbuhan. Digunakan dalam makanan dan memasak. Beberapa jenis minyak nabati yang biasa digunakan ialah minyak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid). kasar kemudian dialirkan kedalam tangki minyak kasar (crude oil tank) dan

TINJAUAN PUSTAKA. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid). kasar kemudian dialirkan kedalam tangki minyak kasar (crude oil tank) dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemurnian Minyak Kelapa Sawit Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikelpartikel

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Digester Digester sering disebut ketel adukan yang terdiri dari bejana yang dilengkapi dengan alat perajang dan pemanas untuk mempersiapkan bahan agar lebih mudah dikempa di screw

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tandan Buah Rebus (TBR) yang keluar dari Sterilizer lalu masuk ke bagian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tandan Buah Rebus (TBR) yang keluar dari Sterilizer lalu masuk ke bagian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Stasiun Kempa Tandan Buah Rebus (TBR) yang keluar dari Sterilizer lalu masuk ke bagian Thresher kemudian terjadi pemisahan antara buah dengan tandan. Buah yang keluar dari Thresher

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan tujuan memproduksi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Karya Tama Bakti Mulia merupakan salah satu perusahaan dengan kompetensi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang sedang melakukan pengembangan bisnis dengan perencanaan pembangunan pabrik kelapa

Lebih terperinci

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan dan pengolahan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT. SASANA YUDHA BHAKTI SATRIA OIL MILL DAN KERNEL CRUSHING PLANT DESA GUNUNG SARI KEC

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT. SASANA YUDHA BHAKTI SATRIA OIL MILL DAN KERNEL CRUSHING PLANT DESA GUNUNG SARI KEC LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT. SASANA YUDHA BHAKTI SATRIA OIL MILL DAN KERNEL CRUSHING PLANT DESA GUNUNG SARI KEC. TABANG KAB. KUTAI KARTANEGARA Oleh : RISKA DEWI NIM. 130500132

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk merupakan sebuah perusahaan yang mengolah berbagai hasil perkebunan seperti cokelat, teh, karet,

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH PEMBUKAAN BLOWER DAMPER PADA DRY SEPARATION SYSTEM. Ahmad Mahfud ABSTRAK

KAJIAN PENGARUH PEMBUKAAN BLOWER DAMPER PADA DRY SEPARATION SYSTEM. Ahmad Mahfud ABSTRAK KAJIAN PENGARUH PEMBUKAAN BLOWER DAMPER PADA DRY SEPARATION SYSTEM Ahmad Mahfud ABSTRAK Permasalahan terkait dengan tingginya losses dan kadar kotoran kernel produksi di Pabrik Kelapa Sawit merupakan permasalahan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PKS PAGAR MERBAU

IV. KONDISI UMUM PKS PAGAR MERBAU digilib.uns.ac.id 38 IV. KONDISI UMUM PKS PAGAR MERBAU A. Sejarah Singkat Perusahaan PTP Nusantara II. merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelumnya Perusahaan ini dikuasai oleh Verenigde

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM:

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: LIBER SIBARANI NIM: EVALUASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN GREEN PRODUCTIVITY (Sudi Kasus Pada Stasiun Produksi PT.Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh : LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG Oleh : MARIA ULFA NIM.110 500 106 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI CPO (CRUDE PALM OIL) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA ADOLINA, SUMATERA UTARA KRISTEN NATASHIA

AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI CPO (CRUDE PALM OIL) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA ADOLINA, SUMATERA UTARA KRISTEN NATASHIA AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI CPO (CRUDE PALM OIL) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA ADOLINA, SUMATERA UTARA KRISTEN NATASHIA DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2011

F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2011 PENELUSURAN MODEL RANCANGAN PERCOBAAN TERSARANG UNTUK MENETAPKAN EKSISTENSI DARI DUA SCREW PRESS YANG TERPASANG DI PT. PP. LONDON SUMATERA INDONESIA, TBK TURANGEI PALM OIL MILL TANJUNG LANGKAT T U G A

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Multimas Nabati Asahan adalah salah satu perusahaan swasta berbadan hukum perseroan terbatas dan termasuk dalam Wilmar Group. PT. Multimas Nabati

Lebih terperinci

Oleh: Ridzky Nanda Seminar Tugas Akhir

Oleh: Ridzky Nanda Seminar Tugas Akhir Seminar Tugas Akhir STUDI PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI PABRIK KELAPA SAWIT AEK NABARA SELATAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III STUDY OF WASTE INDUSTRIAL MANAGEMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali ditemukan

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISA TINGKAT KEANDALAN SUKU CADANG MESIN PEREBUSAN (STERILIZER) PADA PABRIK KELAPA SAWIT TANJUNG SEUMANTOH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. TELEN PRIMA SAWIT DESA BATU BALAI KECAMATA MUARA BENGKAL KALIMANTAN TIMUR.

LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. TELEN PRIMA SAWIT DESA BATU BALAI KECAMATA MUARA BENGKAL KALIMANTAN TIMUR. LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. TELEN PRIMA SAWIT DESA BATU BALAI KECAMATA MUARA BENGKAL KALIMANTAN TIMUR Oleh : Amir Hamzah NIM. 110 5000 74 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

ANALISA HASIL CRACKED MIXTURE pada ALAT PEMECAH BIJI (RIPPLE MILL) KELAPA SAWIT KAPASITAS 250 KG/JAM

ANALISA HASIL CRACKED MIXTURE pada ALAT PEMECAH BIJI (RIPPLE MILL) KELAPA SAWIT KAPASITAS 250 KG/JAM ANALISA HASIL CRACKED MIXTURE pada ALAT PEMECAH BIJI (RIPPLE MILL) KELAPA SAWIT KAPASITAS 250 KG/JAM Mahyunis ST, MT 1, Arnold PG Lbn Gaol, ST 2, Rayi Hidayah Lestari 3 Program Studi Teknologi Pengolahan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 19 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Profil Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN3 (Persero) beralamat di Jl. Sei Batanghari No.2 Medan, Sumatera Utara, merupakan salah satu dari 14

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDEMEN CPO (CRUDE PALM OIL) DI PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) ADOLINA PTPN IV PERBAUNGAN TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDEMEN CPO (CRUDE PALM OIL) DI PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) ADOLINA PTPN IV PERBAUNGAN TUGAS AKHIR 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDEMEN CPO (CRUDE PALM OIL) DI PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) ADOLINA PTPN IV PERBAUNGAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EVALINA KRISTIANI HUTAHAEAN

TUGAS AKHIR EVALINA KRISTIANI HUTAHAEAN PENGARUH PROSES PENGOLAHAN TERHADAP MUTU CRUDE PALM OIL (CPO) YANG DIHASILKAN DI PTPN IV PKS ADOLINA PERBAUNGAN-MEDAN TUGAS AKHIR EVALINA KRISTIANI HUTAHAEAN 052409076 PROGRAM STUDI DIPLOMA-III KIMIA INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III pabrik kelapa sawit Aek Nabara Selatan dibangun pada tahun 1978 dengan kapasitas pengolahan 60 ton/jam terletak di kecamatan

Lebih terperinci

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur. Organisasi. Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. L-1 Tugas dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Jabatan pada Struktur Organisasi Menurut data bagian kantor Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Multimas Nabati Asahaan, pembagian tugas dan wewenang berdasarkan jabatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prospek agroindustri perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat bagus, hal ini bisa dilihat dari semakin luasnya lahan tanam yang ada. Luas lahan yang sudah ditanami

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KECAMATAN KARANGAN, KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh SYAIBUL KHAIR NIM.130500136 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang terus berkembang dan tumbuh secara cepat serta berdampak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KEC. KARANGAN, KAB. KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR. Oleh MARDIYYAH NIM.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KEC. KARANGAN, KAB. KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR. Oleh MARDIYYAH NIM. 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. TELEN PENGADAN BAAY MILL KEC. KARANGAN, KAB. KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR Oleh MARDIYYAH NIM. 0805000211 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Lebih terperinci