! " # $ % % & # ' # " # ( % $ i
|
|
- Hengki Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 ! " $ & ' " ( $ i
3 !" ) " " * ' " ' ' ' ' ' ' + ' ", -, - 1
4 ) ". * $ /0,1234/004- " 356, " /004 "/7 ",8+- 1/3 /0041/4 /009) / /6 $:, -,) /007- ' ' ",-* " ' '$ " " ;" " " 2
5 " < ' == ":,'- ',""" "- " ", ' - ' " " " " > :' ' $ ' ' " " :. < " ' ' 3
6 " ' '. ' " ) " "" " ". + ' $! $ > : 4
7 :!"&!" '!(! : '? $ ' $' " ' 5
8 8+,$:- ' $: " " " A1/ ' > )*! $,"- B //50&" / BB ) " 20 /30/20& $:) 04C D $ $ < 8 +!+!,(&!(! 6
9 D 8.) $,' -, -< 100C *:,* :"-*!)$! "&ED:,E D :"-*: ED:," - ' TANDAN BUAH SEGAR PEREBUSAN (Sterilizer) Mulsa/Pupuk Tandan Kosong PERONTOKAN (Threser) PENGADUKAN (Digester) PENGEPRESAN (Screw Presser) PENYARINGAN PENGENDAPAN PEMURNIAN PENGERINGAN PENYIMPANAN CPO Vibrating Screen Centrifugal Purifier Clarivication Tank Oil Vacum Dryer hydrocyclon Cangkang PEMISAHAN AMPAS Depericarper PENGERINGAN Nut Silo PEMECAHAN Nut Cracker PEMISAHAN Dry Separator PENGERINGAN Winnowing Kernel PENYIMPANAN KERNEL A1) 7
10 !"+,!&!- (&"&!", :,- D 8. ) ) ),) - 30 F 20F8," - '* 10C&14C ) 8 + $ $,G "-, -,)"- ) ",8 +- )" H '" 8 $ ',- $.+**/!&!&!- + ' & G").:",+ $- 8
11 TBS 100 PEREBUSAN PERONTOKAN Tandan Rebus 88,5 Penguapan 0,4 Air kondensat 11,1 Tandan Kosong 21,5 PENGADUKAN Buah 67 Mulsa/Pupuk Air 9,7 PENYARINGAN PENGEPRESAN 23,5 DEPERICARTER I BOILLER Ampas 12,9 VACUM DRYER CPO 22,5 Minyak Minyak Sludge 26,3 Air 14,4 KLARIFIKASI DECANTER Minyak 1,0 PURIFIER 26,0 Air 7,9 Dikeringkan Pupuk Limbah Padat 10,6 DEPERICARTER II PEMECAHAN PEMISAHAN ANGIN 4,2 CANGKANG 4,2 2,2 1,2 Tangki Timbun CPO Tangki Timbun CPO Limbah Cair 9,7 Minyak 0,2 39,4 TANGKI PENGUMPULAN LIMBAH CAIR PENGERINGAN 5,0 PENYIMPANAN KERNEL Air Kondensat 11,1 PEMISAHAN DENGAN AIR Limbah cair 60 UNIT INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH (IPAL) A/ :" 0+**!"+,!!&1& )"8:8. " 8 )" ' : 7030 F 8'13/9 /1C9C 8 A) " 9
12 ' 8 " " ), " - " "& " " < 8" " ) " 6 C 40F8 70F8 60F (, - * 8+ $: ',DD- 8+ $: * 8+ ' ' $ " 10
13 &/),'1&!&*(!+!*&&/),'1& I $" " " A5A ' A9$1 ' ',*$- $1I '!&* +!*&'+! 23 4!5 $ ' +/'+*'' * ''!'&!"& ( )". ' +/'+*/!!! 8 0!" )+! &5''! '&,'-!"&'' *''! '& " 0 ' &&&"*& &/'!)+& >$$,/000-11
14 Daging Buah Minyak sawit Sludge Minyak kasar Padatan Sabun Pakan ternak Serat/sabut Pengisi bahan bangunan Minyak goreng Bahan bakar Papan partikel KelapaSawit Inti Minyak Margarin e Salad Biji Sawit Bungkil Arang dll. Bricket Karbon aktif Pakan ternak Bahan bakar Industri kimia Tempurung Asap air Industri pangan Industri kimia Tepung tempurung Industri kimia Tandan Kosong Bahan organik Briket Pakan ternak Bahan bakar Pupuk Mulsa A5 ' 12
15 TANDAN BUAH SEGAR (100 ) PENGUAPAN 0,4 BLOWDOWN 11,1 BRONDOLAN 67 TANDAN KOSONG 21,5 UNSUR N 1,5 CPO 22,5 CPO KASAR 43,5 BIJI DAN AMPAS 23,5 UNSUR P 0,5 SOLID 4,1 BIJI 10,4 AMPAS 12,9 UNSUR K 7,3 AIR 16,9 KERNEL 5 SERAT 11,5 UNSUR Mg 0,9 CANGKANG 5,4 AIR 1,4 A9D<$: $,$- " 7 " /009 ' $ $: /0C $ 5*?078@? 1/+?/ ) 50 $:& 700 $:& 570* 6/ 8@?1990 +? /90, $ ' $ $/ > 13
16 $/ ' $,$&-J 2+!6,477 *!-!"(' &'& *&2,6, >J K/1 K/70 JJ K/0C$:$ JJJ K90 $& " ) ' $ 5 $5 : : & & " : 1 : / ; ;; & 8; ; ,-1090 $: /003 14
17 1042 //C $: 99/ 144 )' " > I ' ' $. ', - : ' ' $ "" ) ' " &*& &/),'1& < + > ):" 1 8+ /40 $1 15
18 $ / 5 +,+- / / I /40 E' )" " $: " /9 & " L 70C : $, -:) ", - " $4 $4 ", - : + < 1 :+) & 9<0 9 0 / 8+) & 0< $ & < $ & <. 16
19 : + < 4 & ;< < <.. <; ' " $7 $7 &/),'!(!"!*(*3) &!" 1& " : 1 :.99.8 ;; 8 ;. / ) ;0 5 $ ; ; " $6 > $6$ 8!(!"!,234 : $ " 0=9.;= 0. 8.= =.; 8 17
20 ) ' : < " " " : ' ) D' ' ' *'!( > // (*+*.0;3 /!!$!),1 $!$!" +*+!"? 3/C 5595 " 18
21 @ M E '' " " " M E M E. " M E " )"! " A47.ME ) M E " ", -, -,'- 19
22 polutan Bahan baku Input Industri Output Produk limbah A4. Industri I (Proses I) Sumber Daya Alam (Bahan Baku) Eco-products Industri II (Proses II) Industri III (Proses III) A7ME 20
23 M E ' " M E ' M E ' " " ". " ME > 1, " ->) ' " " / $" >.' " "? ME M E : : '. ' 21
24 " : " : > 1 : "","" """- " " ". / " " 5 ',.- 9. H! 4 " '. " 7 6 : " " ) " 22
25 : * : " " * M E " $ " & N,-),- "8 $ ' ) $ " " $ ". $ " $ " 5300 " $ $: " 1014 <.' 23
26 " " " " ", - ' " " " " " " '' $ " : $,: -8 N: $:,N$:- ' ' " / 8+,8+- +,+- ""9,". - / + $ " 8+ + ) ",-. " " 167C, "- +,- " ) 50000$: + ",/57/
27 <. " " ' $" ' " 400 & : ', " - )" $ " '' "' " /6424 ' : 15/L1/ 55C55C' 965, 15/L1/ $" " " " " ", - ' " " " " " " ' ' 25
28 : M E ' ) M E ' + : ' E"" " " > ' &"",- " ) " > 91 : : ",- 26
29 ,' F F 8 70 $:& & :0) 20C ),(<-4 ',. ' " KD$-,*- " < : ' * " ' ' " :+)O100&1:D ' ' " :) : 70C " :D : > 1-, ' - /-/ (</4 5-/ GG< 90/0 27
30 9- (<14 4-(</ ( /640 5 * " < :+) 100 &1 < 72 I " C) 8 (</ * 9 : (< / 14 '(<3 :,- + "". " 6@ " 50 $:& /0&220 " < " $ 28
31 Dasar Perancangan : Kap. Olah PKS 30 ton TBS/jam Pengoperasian maks. 20 jam/h Laju alir limbah = 1,0 m 3 /ton TBS Luas areal pengolahan limbah = m 2 Volume limbah = 600 m 3 /hari Lumpur pengendapan Kolam Anaerobik (30x20x0,5) m 3 BOD = mg/l m 3/ /h 450 m 3/ /h 4 Bak Pengutipan (10x4x1,5) m 3 WPH 2 h Bak Pengasaman (120x30x5,5) m 3 (30x10x3) m 3 K. Anaerobik WPH Primer 1 2,5 h WPH = 40 h Resirkulasi 50 (60x20x5,5) m 3 K. Anaerobik Sekunder 1 WPH = 20 h (100x30x3,5) m 3 Aerasi-Aerobik WPH = 15 h K. Pengendapan (30x30x2) m 3 WPH 2 h Buang ke Sungai BOD = 50 mg/l 3 30 m 3/ /h Air rebusan Limbah Klarifikasi Air hidrosiklon Alat pengukur aliran 10 m 10 m 8 m WPH 2,5 h K. Anaerobik Primer 2 WPH = 40 h K. Anaerobik Sekunder 2 WPH = 20 h 30 m 8 m 120 m 8 m 60 m 8 m 100 m Biosolids dikeringkan 8 m 30 m 10 m Gambar 7 Dasar Perancangan Sistem Kolam Anaerobik Aerasi. Kap. PKS 30 ton TBS/jam 29
32 )9 &/),!(*&&!- 1& / )&&/),/ *&//*)*0/ '+!: ( *! )!!? *! 100 & 0/4 & : 540 & 033 & /40 & 075 & &!- A / /4 & & + 40 & 01/4 & ' 72 & >) :":,1224- $2 > ); &*! +/'+!! &/& &/),:& )/(!,!!"!! &! 2,&4 2/"64 2/"64 2/"64 2/"64 " 2/"64,' - / / / / /405/0 54 / / /40 170/14 14/1 100/ /0760 /444 / >$,
33 91:D ' ' < I ". " I *. " ' D ' "' *+ ' ' : > 1- D /-: 1 (</ 5- / (</4 9-/ (< 90/0 4- ' '1 (<14 7- &5 (<6 6-: " A) " D '3 > 31
34 Dasar Perancangan : Kap. Olah PKS 30 ton TBS/jam Pengoperasian maks. 20 jam/h Laju alir limbah 1,0 m 3 /ton TBS Luas areal pengolahan limbah m 2 Volume limbah 600 m 3 /hari Bak pengeringan lumpur lumpur dari kolam Anaerobik (30x20x0,5) m BOD = m 3/ /h 450 m 3/ /h 4 Bak Pengutipan (10x4x1,5) m 3 WPH 2 h Bak Pengasaman (120x30x5,5) m 3 (30x10x3) m 3 K. Anaerobik WPH Primer 1 2,5 h WPH = 40 h Resirkulasi 50 (60x20x5,5) m 3 K. Anaerobik Sekunder 1 WPH = 20 h (125x40x2,5) m 3 K. Fakultatif WPH = 15 h K. Alga 7 h (90x30x2) m 3 K. Alga 2 7 h 8 m 3 30 m 3/ /h Air rebusan Limbah Klarifikasi Air hidrosiklon Alat pengukur aliran 10 m 10 m 8 m WPH 2,5 h K. Anaerobik Primer 2 WPH = 40 h K. Anaerobik Sekunder 2 WPH = 20 h K. Alga 3 7 h Buang BOD = 50 mg/l 30 m 8 m 120 m 8 m 60 m 8 m 123 m 8 m 90 m 8 m 90 m 10 m Gambar 8 Dasar Perancangan Sistem Kolam Anaerobik Fakultatif. Kap. PKS 30 ton TBS/jam 32
35 91::, " K- " ' ' ' ',<1236- ' > I." ' I $ ') < ) >.4!& '!-/'+!6*'&! " : (< 6430 & 33
36 " ' G8 5! BB " ) '.)4&*/B)(!& '&(!* $,:+) &- 9;9;1,' -/4 ;14;0/4 / A2:) 9;9;1 34
37 A10,' -/4;14;0/4 " "D "" ' " " ' ) " ' 35
38 Parit Utama LPKS Jalan Panen A" ' 15 cm A 10 cm daerah perakaran A 7,7 m A" ' 36
39 A 10 cm A A' /4;1/4;01 -!& '&2+!")(4 " $ " ) " I ' " ' I ' $ /0" 50" 50" 37
40 " $: -!& +<! & " ", - *,* - "" ',8- ' * &*$ A " > Gambar. Aplikasi limbah cair PKS dengan cara traktor-tangki 38
41 : G " " ) < $: /9C " 57"" " ' )14/" " ' 40C 1014C " " ' " " > ' < ''.,<1236- * " 39
42 " 740 && ) /&/),?&! '& *&&/),?& + &! *!'! 1 :+),&- O5400 /,&- O < 70 >) :":,1224- ' " & ' 40 70C " :+) & < :510&94/&E$& P&24, " -,$ - " ' ' " 40
43 :" " A" +! C?/ /!!,!/'!"!, D0C )!" '+&6 /)*! & (/! */'& &!, **/ */'&& '/!! A" 41
44 918:$ A A 7060C /090C 0/05C' " ' : " " '" " " """B,) 122/- ' I ' " ' 1016" Q93,. KG- 5 & /4 :+)& 5 & 14009/00 5 1/ & & /3 5 : I 70 $:& /0 & 10/ & 94 5,4500& 5 -A 42
45 10 m 16 m 8 m 20 m 8 m 20 m 8 m 120 m 8 m 36 m 10 m Dasar Perancangan : 1 2 Pemanfaatan Gasbio 4 Kompressor dan resirkulasi gas Bak Pengumpul (16x10x3) m 3 WPH 1 h 3600 L Tangki AnC 15h Perangkap kondensat kondensat Kap. Olah PKS 30 ton TBS/jam Pengoperasian maks. 20 jam/hari Laju alir limbah dari St. Klarifikasi & air kondensat 0.8 m3/ton TBS Laju alir limbah hidrosiklon 0,05 m3/ton TBS Laju alir limbah total 0,85 m3/hari Volume total limbah 510 m3/hari Luas areal pengolahan limbah m2 (20x12x2,5) m 3 Pengendapan Anaerob 1 h (120x30x3,5) m 3 Aerasi-Aerobik WPH = 20 h (30x15x2,5) m 3 Pengendapan Aerobik 2 h 8 m Buang ke Sungai BOD = 50 mg/l L Tangki AnC 15h Biosolid Ke Sand Bed Biosolid dikeringkan Air rebusan dr oil trap (5 jam) Limbah Klarifikasi dr oil trap (8 jam) Air hidrosiklon Alat pengukur aliran Lumpur anaerob & Biosolid Bak Pengeringan lumpur (30x20x0,5) 44 m 16 m 8 m Gambar. Rancang bangun Sistem Tangki Anaerobik Tertutup (Resirkulasi Gas)/ Aerasi-Aerobik. Dirancang untuk PKS kapasitas 30 ton TBS ton TBS/jam 43
46 ' 55C1000 " ",, -/40 ) 7 /0000 A ' E ' " $ ' " :0) O/000& I ' 91)@*$,@ *$ - 91)8,8-" " /0 " > :. > 44
47 ", 4 50 &- * /',- & ". ' ' ) <,8- " E < " E ' " /0 I 10 5 $: ) ' E > 45
48 ' &"",- ) + ' 8 ' > 91)@*$,@ *$ - &.' > 8+):+) ' ", &';' - > : 8 ",&" - > ' " ", ". - 46
49 ' ' " " ' ' " $ )" $ " A!, / '-!. '8 Gas Bio Pemanfaatan Biogas LCPKS Pemisah lumpur Limbah Cair Perombakan anaerobik Perombakan aerobik Sungai L u m p u r Perombakan anaerobik Pengeringan dengan panas Aplikasi lahan Pengomposan/ Pengeringan biologis Kompos TKS Pencacahan A, /'- 5' " 47
50 '!"+,!*?!+)& '/&*,!/' " > - : >,' ' '" " $ /', A, /'-- 8 " "" ',. *$,@*$- )1"', - )/" ', -AR),)1 ')/ '-R )1"' > 48
51 !" &'!-&/'!!2(!4.554 & &"*2(!4 G /64 & G ' /40 & ) 90 " $ /40 " $ /00" : +/' $ ". 70& 49
52 Pengukur gas Limbah cair S 1 S2 D 1 V6 D2 V1 V Tangki 2 Penyimpanan V3 V4 V5 V7 V 8 Keluaran P R Pompa umpan Pompa resirkulasi Gambar. Diagram pilot plant (D1 aktif, D2 tidak aktif) 50
53 !" $ ( ',)1"' -, A-> $ 1 / " "/ )1, ;- / "< )/ ' " ' :,/7/3 8-8+) 8+) < I " "."... D ' : ' "" 20C.: ) > 51
54 $ "" 8 " 8+)310+ / &, 5 J-' 20C " ' 470&8+) 7/C ' "" ' "" /,' - 8 " " $ ' > I " 8. ', - &!*&''!"'!"!(!"! ( *)"&)&, A -E " 30C /0C,7- BB BB 52
55 A *$ A " A * $!./ / A30C / BB.100C" 70 8/3 8" " > G G' '" 53
56 ) " " > < $ ) / " /0C " ) " " 7 5/C 70 ) " < ' 8 " > 8 "> 8+) 5040C 7060C " ' 8 $ " ' 54
57 /'& *&!-!"+,!!+)& *)"&)& E 8" * 20C8+) 8+) &< )8 I8 /7( $: ' $: 1416( " >8 "..,201/0 - " * +. '" * $,@*$- ",.' - 8+):+),' - $ "" ' 8< " 8+) " " 55
58 : ' /7 ( $: 8 9/ 9/$ 9/$ $' ' ' ) ' ' ' $ $: /0C $ 5 *?078@?1/+?/ ) 50 $:& 700 $:& 570 *6/8@?1990+?/90 $ > *, - "" 56
59 * * "" "" $ " " < " $,$:- " L 50" $:0L40" $: 15 $ " $ +" < ".+" < " I 54 & /0//<&$ 610" < 5000 > 57
60 ): A" A 9/$,$-+ " ' ' 8 8& " " ' 58
61 I 8& /0 " * 8& 14/0 8& " " 8& ' 8& : " 8&92 8&/5 $ 54" ", $ C Q34C ' ' " < 7364 $$ ' ++!&* )&,!!"!, : G$ $, - :, - $ " ) -!" (&$!", - " : $, - G$ :, - 59
62 $ $ : $.,10 40C-.,1040C-, - " ) :, - : ' 14/0C " " $ ' 5 5 ( ' " 19/1 ' ' $ 46 " /5 ' " ' $ ' D F 8 " 60
63 14 10 > ", ' &, " ) 1/ 8& O /0 $ / & " $ 8& 10 $ ' 8 > Tandan Kosong Sawit (TKS) Perajangan TKS dengan Mesin Perajang Kompos Tandan Kosong (TKS) Pembalikan Kompos dengan Mesin Pembalik Pembuatan Tumpukan Penyiraman Kompos dengan Limbah Cair PKS 61
64 9/ :$ " + " ' :' : " > /9" ' $ > 1 $ " / AE9" " 40C: I40 8 " "
65 4.2.A.iv. ) $ )":, 8:- " : ",'!!"/)&!!(!+*+!"1& $ 94 /","- 1" +< : "" "" $ 63
66 Tandan kosong Mesin crusher Mesin pencacah Cacahan Serat kering Penggulungan & pengikat serat Pengeringan Serat bersih Serat Pembersihan akhir A) ) >,$- 1 $& 1 $ ' " $ ' /) ' $ 64
67 5 $ 13<" 500 $' $ $ ',10"50 "-' $ " ' S,&!"!,! " > * 5/;5/;1/" 5 1&" 5 : " 1//33&, - 1>5 : T;1//33K 506/ : K5&9;1//33K2/17 1>/ : /C,8,+<- / - 1C', /,+ 9-5,'!/)!'!/! 1 / 5 " " 65
68 9 8 " " 1/" 4 /3 9/. :$ " + " ' :' : " > /9" ' $ > 1 $ " / AE9" " 40C: I40 8 " " 4 66
69 /.$:,- U* ' 17/9C,$ : "- ' " "$ 1225&1229 $: " U 1224 " ' 63//C $/163C " 9767 / & /,- 40 / & / ( / & / 1 $ "" " 354& / <.$: "? 1- : 67
70 "* 53" 410"*, -,- /0 /- " H 0< ' 5- '' & 5 K6916& 5 * D O1 $9412C 92C " 0<" ' B ' 4-,H- H : 1917C ' 1713C 94FC),: - / ,7 -: /4C9972C 68
71 '/0//C :/159 '/0C 91/4 954C ' +< 1713/0// /9C /5C,/0C H-),- " 1>9 H 0/C 160=8 / / /0 6- ) 8&E&< 8 E < "" " 04/431 G 3- * ' $ / E. ' ' " ' H 5595=@!( * (!&? '&!""&*(!"! &!( **+) /*&,(/)*-!"(&$&!! &!( **+) -!")&,&!""& " 69
72 $ '. < ' < " 10- ) ' ' ' D * '!( > // ( *+*.0;3 /!!$!),1$!$!" +*+!"? 3/C 5595 " 9/: 9/: " + +<10C1 70
73 Tepung sagu Dikeringkan Limbah sabut kelapa sawit Fraksinasi sabut kelapa sawit -Kulit buah -Cangkang -Inti sawit kecil Dekstrin sagu Analisa sifat fisik (dimensi serat) Analisa sifat kimia (selulosa, hemiselulosa, lignin, dll) Pembuatan perekat (campuran dekstrin) Analisa sifat perekat kadar minyak tinggi Perlakuan Pendahuluan Sabut kelapa sawit dengan kadar minyak lebih rendah Tentukan kombinasi perekat Dekstrin sagu Papan partikel sabut kelapa sawit Analisa sifat fisik papan partikel Analisa sifat mekanis papan partikel Gambaran diagram alir pelaksanaan pembuatan papan partikel,'!/)!'!& )"&)& E "" 10C $ " " " " " 71
74 8 " " 1/ " /9 /3 95: B ' ' <G " &"",'!'/)!!-*)"&)& E 1 04 / 5" $ 9 4 $ +., 9-7 < : :,::- 6, 1-3 < +< 1/C:: 2 <,::-, -1>10 10 < 72
75 11 +<, 10-1/, 6- +< " $, , 9& -< :: 13 ) 17 9/8:,: :: - : +" " A " " " $ ' ' $ ' 73
76 ", - + < + * " $ < <, $<<-:,: - ' " : $<< '@ I@/ $<< 8 ', - : 74
77 '" : < " " " : ' " " '' " " " ' ', " -,"- : " B.) :') *V500N*V "*V *V/400 5 ) ' ) ' 75
78 9/)",$-' $' "? 1001/0 0 8 /60 F 8 ) " //0/60 8 / " ' 8+8+ / A8+ / 8+8< 9 < / " $ " " 4;4" " " ""( 3 " I 10 $ 76
79 ", - ' " ' ' / /& ' 500/000 / & ' ' ". ' ' ) )" ' F 8 '' " ' " ' F 8 /)!!" &5(&:!"!"'1& ' ' ' /;10 9 " / & ' ' ' " > +**)+!*& 77
80 $>* / *" 5 ) / 9 " & 4 " 7 & 6 : 8 > " +** &5*& $>* ' " ' " ' <+ 5 1C 8 / 10CM8 / 10C 1 140µ / * ' " <+ 5 1C 8 / 10C M8 / 10C5 5 ""H< 9 ) 1 :!5(!"!!!" 78
81 : ' M ' ' 8 > Cangkang Limbah Kelapa Sawit Arang Aktif Cangkang Limbah Kelapa Sawit 95A " " A * " "" " L/4 ) "" " 79
82 B :1224 <41&<& 10&1224I :G ) I/007 /004) )$<MMM<<1236@" ''" '" ''. "+@& A ) ( 1224 " $ I 5,->32100 A)< <<'A,1223- $ '$ ) : * : : <1236$ ''" '" '+E " +' &+8'"+@ ) " $:E) 1222 " AB ":I(1232* ". ' " ' @ + ). 8'" N",I - +@" ' 80
83 $ 1227 ' " ' 8"" "" DE A 1223'"'8& "* "" " ' ' " " '": A $$1232* " " B " +' +@ ). 8'" $BA1222 D B$ " + $ 64,367-> $$/000, : /5 /000 81
I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan tujuan memproduksi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik Pupuk Organik Cair
TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik Pupuk organik adalah bahan organik yang umumnya berasal dari tumbuhan atau hewan, ditambahkan ke dalam tanah secara spesifik sebagai sumber hara, pada umumnya mengandung
Lebih terperinciBAB2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Secara umum pengolahan kelapa sawit terbagi menjadi dua hasil akhir, yaitu pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan pengolahan inti sawit (kernel).
Lebih terperinciMODEL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT BAB I PENDAHULUAN
MODEL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT BAB I PENDAHULUAN Komoditi kelapa sawit merupakan salah satu andalan komoditi pertanian Indonesia yang pertumbuhannya sangat cepat dan mempunyai peran strategis
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN 8 DAFTAR PUSTAKA...9 PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pemurnian Minyak Sawit Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikelpertikel
Lebih terperinci2. Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. KELAPA SAWIT DAN PENGOLAHANNYA 1. Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan tumbuhan tropis yang tergolong dalam famili Palmae dan berasal dari Afrika Barat. Meskipun
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Agroindustri kelapa sawit di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Cerahnya prospek komoditi minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati di dunia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kelapa sawit merupakan salah satu agroindustri yang sangat potensial dan berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia telah menyumbang
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARUHUR PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI
PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT SEI BARHR PT. PERKEBNAN NSANTARA III NTK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODKSI Krismas Aditya Harjanto Sinaga 1, Baju Bawono 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara produsen utama kelapa sawit. Luas lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 9,074,621 Ha. Produksi mencapai 23,521,071
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Timbulnya kelangkaan bahan bakar minyak yang disebabkan oleh ketidakstabilan harga minyak dunia, maka pemerintah mengajak masyarakat untuk mengatasi masalah energi
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran II : Mesin-mesin dan Peralatan yang digunakan PTPN III PKS Rambutan A. Mesin Produksi Adapun jenis dari mesin- mesin produksi yang digunakan oleh PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan
Lebih terperinciVII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU
VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu komoditas dan produk sawit ditentukan berdasarkan urutan rantai pasok dan produk yang dihasilkan. Faktor-faktor
Lebih terperinciSektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan yang dikeluarkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan
Lebih terperinciProses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit
Proses Pengolahan CPO (Crude Palm Oil) Minyak Kelapa Sawit 1. LOADING RAMP Setelah buah disortir pihak sortasi, buah dimasukkan kedalam ramp cage yang berada diatas rel lori. Ramp cage mempunyai 30 pintu
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN CPO DI PT MURINIWOOD INDAH INDUSTRI. Oleh : Nur Fitriyani. (Di bawah bimbingan Ir. Hj Evawati, MP) RINGKASAN
i PROSES PENGOLAHAN CPO DI PT MURINIWOOD INDAH INDUSTRI Oleh : Nur Fitriyani (Di bawah bimbingan Ir. Hj Evawati, MP) RINGKASAN PT Muriniwood Indah Indurtri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciPENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI Oleh PUGUH SANTOSO A34103058 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid). kasar kemudian dialirkan kedalam tangki minyak kasar (crude oil tank) dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemurnian Minyak Kelapa Sawit Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikelpartikel
Lebih terperinciBAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS
BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS 13.1. Pendahuluan Tepung beras merupakan bahan baku makanan yang sangat luas sekali penggunaannya. Tepung beras dipakai sebagai bahan pembuat roti, mie dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. akumulasi liat. Ultisol memiliki kejenuhan basah kurang dari 35% pada
TINJAUAN PUSTAKA Tanah Ultisol Ultisol adalah tanah dengan horizon subpermukaan yang berasal dari akumulasi liat. Ultisol memiliki kejenuhan basah kurang dari 35% pada kedalaman 125 cm di bawah batas atas
Lebih terperinciINOVASI TEKNOLOGI KOMPOS PRODUK SAMPING KELAPA SAWIT
INOVASI TEKNOLOGI KOMPOS PRODUK SAMPING KELAPA SAWIT Lembaga Riset Perkebunan Indonesia Teknologi kompos dari tandan kosong sawit INOVASI TEKNOLOGI Tandan kosong sawit (TKS) merupakan limbah pada pabrik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan
TINJAUAN PUSTAKA Bahan Tanaman (Bibit ) Faktor bibit memegang peranan penting dalam upaya peningkatan produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan menghasilkan pada 3 4 tahun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Mengenai Kelapa Sawit Pabrik kelapa sawit (PKS) adalah Pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa sawit dengan proses standar menjadi produk minyak sawit
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Luas lahan, produksi dan produktivitas TBS kelapa sawit tahun Tahun Luas lahan (Juta Ha)
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terbesar di dunia. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para peternak selayaknya memanfaatkan bahan pakan yang berasal dari hasil ikutan produk sampingan olahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) berasal dari negeria, Afrika barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan permintaan energi semakin meningkat pula. Sektor energi memiliki peran penting dalam rangka mendukung kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar untuk pengembangan industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh cukup pesat. Pada tahun
Lebih terperincipengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.
BOKS LAPORAN PENELITIAN: KAJIAN PELUANG INVESTASI PENGOLAHAN LIMBAH KELAPA SAWIT DALAM UPAYA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI PROVINSI JAMBI I. PENDAHULUAN Laju pertumbuhan areal perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor pertanian yang dapat meningkatkan devisa negara dan menyerap tenaga kerja. Pemerintah mengutamakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkerbunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak dan lemak merupakan komponen utama bahan makanan yang juga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak dan Lemak Minyak dan lemak merupakan komponen utama bahan makanan yang juga banyak di dapat di dalam air limbah. Kandungan zat minyak dan lemak dapat ditentukan melalui
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Karya Tama Bakti Mulia merupakan salah satu perusahaan dengan kompetensi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang sedang melakukan pengembangan bisnis dengan perencanaan pembangunan pabrik kelapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini Indonesia merupakan produsen minyak sawit pertama dunia. Namun demikian, industri pengolahan kelapa sawit menyebabkan permasalahan lingkungan yang perlu mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Selama ini Indonesia menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) sebagai sumber daya energi primer secara dominan dalam perekonomian nasional.pada saat ini bahan bakar minyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Minyak Kelapa Sawit Industri minyak kelapa sawit (Gambar 2.1) merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan dengan sektor pertanian ( agro based industry)
Lebih terperinciLampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tahun 2014 Tanggal :
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tahun 2014 Tanggal : KETENTUAN DAN PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN DAN BAKU MUTU AIR LIMBAH I. INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) Penanggung
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Kelapa Sawit di Indonesia
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Kelapa Sawit di Indonesia Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi tinggi sebagai penghasil minyak sayur dan
Lebih terperinciPENGELOLAAN AIR LIMBAH PKS
PENGELOLAAN AIR LIMBAH PKS 2 PENDAHULUAN Kebijakan Perusahaan Melalui pengelolaan air limbah PMKS akan dipenuhi syarat buangan limbah yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan terhindar dari dampak sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membuat perekonomian di Indonesia semakin tumbuh pesat. Salah satu sektor agro industri yang cenderung
Lebih terperinciKEMIRI SUNAN. (Aleurites trisperma BLANCO) Kemiri sunan (Aleurites trisperma Blanco) atau kemiri China atau jarak Bandung (Sumedang)
KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma BLANCO) Kemiri sunan (Aleurites trisperma Blanco) atau kemiri China atau jarak Bandung (Sumedang) atau kaliki (Banten), merupakan salah satu jenis tanaman yang berpotensi
Lebih terperinciBAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN
BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN 2.1. Identitas Pemrakarsa Nama Perusahaan Penanggung Jawab Jenis Kegiatan : PT Arus Putra Maju : Sdr. Dudik Iskandar : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Lokasi Kegiatan : Desa
Lebih terperinciRENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN
RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN MASKAMIAN Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Jl. Jenderal Sudirman No 7 Banjarbaru ABSTRAK Permintaan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dilihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu makanan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaesis Guineses Jacq) merupakan tumbuhan tropis golongan palma yang termasuk dalam family Palawija. Kelapa sawit biasanya mulai berbuah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Kelapa Sawit Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hampir 100 perusahaan atau pabrik kelapa sawit baik milik
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki hampir 100 perusahaan atau pabrik kelapa sawit baik milik negara maupun swasta. Masing-masing pabrik akan memiliki andil cukup besar dalam
Lebih terperinciPERMASALAHAN TEKNIS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
PERMASALAHAN TEKNIS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT Studi Kasus IPAL Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. KERTAJAYA Oleh : P. Nugro Rahardjo Peneliti pada Kelompok Teknologi Pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perkebunan tahun 2008 di Indonesia terdapat seluas 7.125.331 hektar perkebunan kelapa sawit, lebih dari separuhnya
Lebih terperinciMAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN
MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN 39 ANALISIS LOSSES PADA NUT AND KERNEL STATION MELALUI PROSES PENDEKATAN DISETIAP PERALATAN Andryas Meiriska Syam 1), Rengga Arnalis Renjani 1), Nuraeni Dwi Dharmawati 2)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 2006, Indonesia telah menggeser Malaysia sebagai negara terbesar penghasil kelapa sawit dunia [1]. Menurut Gabungan Asosiasi Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di Indonesia dengan komoditas utama yaitu minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO). Minyak sawit
Lebih terperinci2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara terbesar pertama sebagai penghasil Crude Palm Oil (minyak kelapa sawit mentah) mengungguli Malaysia, Riau adalah salah satu provinsi penghasil
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Indonesia sekarang ini merupakan tanaman asli Afrika Barat (Geunia) yaitu jenis Elais Geunensis Jacq. Ada jenis tanaman kelapa sawit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkebunan kelapa sawit telah menjadi salah satu kegiatan pertanian yang dominan di Indonesia sejak akhir tahun 1990-an. Indonsia memproduksi hampir 25 juta matrik
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT
ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT Tekad Sitepu Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak Sterilizer
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia. Selain menghasilkan produksi utamanya berupa minyak sawit dan minyak inti sawit, perkebunan kelapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Limbah keluaran dari sebuah pabrik kelapa sawit terdiri atas limbah padat, cair dan gas. Limbah padat terdiri atas tandan kosong dan cangkang,
Lebih terperinciTL-4140 Perenc. Bangunan Pengolahan Air Limbah L A G O O N / P O N D S
TL-4140 Perenc. Bangunan Pengolahan Air Limbah L A G O O N / P O N D S OXIDATION PONDS (KOLAM OKSIDASI) Bentuk kolam biasanya sangat luas, tetapi h (kedalamannya) kecil atau dangkal, bila kedalaman terlalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pasar bebas dipandang sebagai peluang sekaligus ancaman bagi sektor pertanian Indonesia, ditambah dengan lahirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang diwanti-wanti
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT. Oleh DEVA CHANDRA FIBRIAN F
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT Oleh DEVA CHANDRA FIBRIAN F34051129 2010 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Deva Chandra Fibrian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk samping berupa buangan dari pabrik pengolahan kelapa sawit yang berasal dari air kondensat pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum Tentang Kelapa Sawit. Tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang berasal dari benua Afrika dan cocok ditanam di daerah tropis, seperti halnya dinegara
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii
ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii ABSTRAK... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 2 1.3
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biomassa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Biomassa meliputi semua bahan yang bersifat organik ( semua makhluk yang hidup atau mengalami pertumbuhan dan juga residunya ) (Elbassan dan Megard, 2004). Biomassa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN
ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN Joto Wahyudi 1), Rengga Arnalis Renjani 1), Hermantoro 2) Jurusan Teknik Pertanian, Progam Khusus Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik kelapa sawit merupakan pabrik yang mengolah tandan buah segar (TBS) untuk menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dan juga menghasilkan Kernel (inti). Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan antara lain melalui peningkatan efisiensi proses produksi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan agroindustri berbasis teknologi dimaksudkan untuk mewujudkan agroindustri yang memiliki daya saing secara berkesinambungan. Kesinambungan daya saing tersebut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Proses pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) di PKS, terdiri dari beberapa stasiun yang menjadi alur proses dalam pemurnian kelapa
Lebih terperinciZero Waste. [Prinsip Menciptakan Agro-Industri Ramah Lingkungan] Dede Sulaeman [1]
Zero Waste [Prinsip Menciptakan Agro-Industri Ramah Lingkungan] Dede Sulaeman [1] Zero Waste [Prinsip Menciptakan Agro-industri Ramah Lingkungan] April 2008 Penulis: Dede Sulaeman, ST, M.Si Subdit Pengelolaan
Lebih terperinciOleh: Ridzky Nanda Seminar Tugas Akhir
Seminar Tugas Akhir STUDI PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI PABRIK KELAPA SAWIT AEK NABARA SELATAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III STUDY OF WASTE INDUSTRIAL MANAGEMENT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tandan Kosong Kelapa Sawit Komoditas kelapa sawit memiliki berbagai macam kegunaan baik untuk industri pangan maupun non pangan/oleochemical serta produk samping/limbah. Limbah
Lebih terperinciDETAIL PROFIL PROYEK (DETIL PLAN OF INVESTMENT) KOMODITI KELAPA SAWIT DI NAGAN RAYA DISAMPAIKAN PADA FGD KAJIAN INVESTASI KELAPA SAWIT
DETAIL PROFIL PROYEK (DETIL PLAN OF INVESTMENT) KOMODITI KELAPA SAWIT DI NAGAN RAYA DISAMPAIKAN PADA FGD KAJIAN INVESTASI KELAPA SAWIT Oleh : Tim Kajian LATAR BELAKANG 1. Kabupaten Nagan Raya memiliki
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PKS RAMBUTAN, PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 badan usaha milik negara (BUMN) yang
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN
PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN Di sususn oleh 1. Intan Rosita Maharani (P27834113004) 2. Burhan Handono (P27834113013) 3. Amalia Roswita (P27834113022) 4. Fitriyati Mukhlishoh (P27834113031) 5. Moch.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Limbah Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis guinensis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sawit dan Inti Sawit 2.1.1 Sawit Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ). Kelapa sawit (Elaeis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persediaan minyak bumi di dunia mulai berkurang, sehingga perlu dicari
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Persediaan minyak bumi di dunia mulai berkurang, sehingga perlu dicari sumber energi alternatif. Energi alternatif yang diteliti dan terus dikembangkan di Indonesia dari
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Kabupaten Rokan Hilir didirikan pada tahun 1996 oleh PT. Dirga Bratasena Enginering dan resmi beroperasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan diindonesia oleh pemerintah kolonial belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada 4 batang bibit kelapa
Lebih terperinciPemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni. Faridah, Anwar Fuadi
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni Faridah, Anwar Fuadi ABSTRAK Kertas seni banyak dibutuhkan oleh masyarakat, kertas seni yang dihasilkan dapat digunakan sebagai kertas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya sektor industri pertanian meningkatkan kesejahteraan dan mempermudah manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kelapa Sawit
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya dari Brasilia. Di Brasilia tanaman ini tumbuh secara liar atau setengah liar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan produksi non-migas,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan produksi non-migas, disamping migas sendiri sebagai sumber pemasukan devisa dan juga sektor yang lain dianggap perlu
Lebih terperinciPetunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 5 2.1 Proses Pengolahan Air Limbah Domestik Air limbah domestik yang akan diolah di IPAL adalah berasal dari kamar mandi, wastavel, toilet karyawan, limpasan septik tank
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pabrik Kelapa Sawit dan Pencemarannya Proses Pengolahan Kelapa Sawit
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pabrik Kelapa Sawit dan Pencemarannya 2.1.1 Proses Pengolahan Kelapa Sawit Proses produksi minyak sawit kasar dari tandan buah segar kelapa sawit terdiri dari beberapa tahapan
Lebih terperinci47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Karakteristik Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit... 10 2. Baku Mutu Air Limbah Industri Minyak Kelapa Sawit... 11 3. Konversi Energi Biogas... 15 4. Produksi Kelapa Sawit Indonesia
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL
BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL 34 3.1. Uraian Proses Pengolahan Air limbah dari masing-masing unit produksi mula-mula dialirkan ke dalam bak kontrol yang dilengkapi saringan kasar (bar screen) untuk menyaring
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. perkebunan. Karena Mucuna bracteata memiliki kelebihan dibandingkan dengan
TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata Legum yang berasal dari india ini termasuk tanaman jenis baru yang masuk ke Indonesia untuk digunakan sebagai tanaman penutup tanah di areal perkebunan. Karena Mucuna
Lebih terperinciBAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS
BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS 12.1. Pendahuluan Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya proses industrialisasi, kwalitas lingkungan hidup juga menurun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri kelapa sawit telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menyumbang persentase terbesar produksi minyak dan lemak di dunia pada tahun 2011 [1].
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit Pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh
Lebih terperinciPIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT
PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT Padil, Sunarno, Komalasari, Yoppy Widyandra Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lebih terperinciJURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN LIMBAH Oleh: KELOMPOK 2 M. Husain Kamaluddin 105100200111013 Rezal Dwi Permana Putra 105100201111015 Tri Priyo Utomo 105100201111005 Defanty Nurillamadhan 105100200111010
Lebih terperinci