Target 6,420 6,520. Weekly Strategic. Widhi Indratmo Nugroho Analyst (Ext.2051)

Transkripsi

1 Senin, 15 Januari 2018 Target 6,420 6,520 Beberapa berita ekonomi di pekan kemarin diantaranya: 1) Hingga 8 Januari 2018, pemerintah mendapatkan tambahan penerimaan negara sebesar Rp.4.2 triliun. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, dengan penerimaan tersebut maka total penerimaan negara di tahun 2017 mencapai Rp.1,659.9 triliun atau sebesar 95.6% dari target APBN-P Penambahan tersebut terdiri dari penerimaan pajak non-migas Rp.3.5 triliun, penerimaan bea dan cukai Rp.0.1 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp.7.7 triliun, serta hibah sebesar minus Rp.1.1 triliun. Sedangkan realisasi total belanja negara 2017 mengalami penurunan sebesar Rp.15.6 triliun disebabkan penurunan belanja pemerintah pusat. Sehingga total belanja negara mencapai Rp.1,986 triliun atau sebesar 93.1% dari target dalam APBN-P Hal ini membuat menurunnya defisit anggaran sebesar Rp.19.7 triliun atau yang semula sebesar 2.57% dari PDB menjadi 2.42% dari PDB. 2) Pemerintah mengklaim kehilangan potensi pendapatan pariwisata sebesar Rp.19 triliun sampai dengan akhir tahun 2017 akibat efek erupsi Gunung Agung. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, sampai dengan akhir 2017 hanya tercapai sebesar 13.7 juta kunjungan wisatawan mancanegara dari target 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara atau hanya sebesar 91%. Namun pemerintah masih optimis di tahun 2018 pariwisata masih akan menggeliat dan menargetkan sekitar 17 juta kunjungan wisatawan asing yang akan disorong oleh agenda Asian Games XVIII dan Annual Meetings of International Monetary Fund & World Bank Group. 3) Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa hingga akhir tahun 2017 sebesar US$ miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya November 2017 yang sebesar US$ miliar dan menjadi angka tertinggi sepanjang historis. Peningkatan cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan devisa terutama berasal dari penerbitan utang valas atau global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah. Dan BI mencatatkan cadangan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas jatuh tempo. Posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 8.6 bulan impor atau 8.3 bulan impor serta pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dan jumlah tersebut jauh di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. Dan di tahun 2018 cadangan devisa diperkirakan masih berpotensi menguat yang masih akan didorong oleh penerbitan global bond dan sukuk global karena masih tingginya potensi permintaan obligasi seiring dengan perbaikan iklim investasi Indonesia pasca rating upgrade oleh S&P dan Fitch. 4) Pemerintah menggabungkan fungsi satuan tugas (satgas) percepatan pelaksanaan berusaha dengan satgas paket kebijakan ekonomi terutama pada kelompok kerja (Pokja IV). Penggabungan tersebut dilakukan agar pelaksanaan investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia terealisasi efektif. Dan diharapkan setelah penggabungan tersebut sebanyak proyek yang belum terealisasi hingga saat ini dengan nilai mencapai US$ 42.6 miliar dapat terealisasi. Proyek proyek terdiri dari proyek baru. Sentimen tersebut berhasil membuat IHSG menguat dalam sepekan terakhir sebesar 0.26% atau point, ditutup di level 6, Akumulasi minat beli asing juga tercatatkan mewarnai pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir sebesar Rp.1.49 triliun diantaranya pada saham BMRI, BBCA, ADRO, UNTR, BBTN, BCAP, ICBP, PTPP, ITMG, dan RALS. Dan dalam dua pekan sampai dengan empat pekan terakhir juga masih tercatatkan minat beli asing masing masing sebesar Rp.2.63 triliun, Rp.2.78 triliun, dan Rp.3.32 triliun. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir tercatatkan sedikit menguat dari Rp.13,405 menjadi Rp.13,362. Walaupun IHSG sangat rawan koreksi, namun masih berpeluang untuk menguji kisaran level 6,420 6,520 sebagai target sementara selama masih dapat bertahan di atas level 6, Dan dalam sepekan kedepan pergerakan IHSG diperkirakan akan dikisaran 6, , sebagai support dan resistance. Beberapa saham yang saat ini underprice dan mendekati PE ratio terendah diantaranya AALI, AKRA, BSDE, INDF, KIJA, LPKR, LPPF, MNCN, SCMA, WIKA, dan WSKT. Berita ekonomi global di pekan ini diantaranya Empire State Mfg Survey, Industrial Production, Housing Market Index, Beige Book, Treasury International Capital, Housing Starts, Jobless Claims, Philadelphia Fed Business Outlook Survey, EIA Petroleum Status Report, dan Consumer Sentiment. Close Weekly Return Yield to Date PE (X) Volume (miliar) Value (Rp. triliun) BI 7-Day RR IDR/USD 6,880 6,560 6,240 5,920 5,600 2-Jan-18 Widhi Indratmo Nugroho Analyst widhi@lotussekuritas.com (Ext.2051) COMPOSITE LAST TOTAL TRANSACTION ECONOMIC INDICATORS Rp. 6, % 20.26% % 13,362 JCI vs Foreign Net Buy (Sell) YTD Composite (LHS) SECTOR 9-Jan-18 36,000 17,000 (2,000) (21,000) (40,000) Net Buy YTD in Rp.bn (RHS) Agriculture 0.28% -0.56% Basic Industry -2.32% 1.61% Consumer Goods -0.15% 0.34% Finance 0.66% -1.00% Infrastructure -1.12% -0.97% Manufacture -0.77% 0.51% Mining 5.34% 5.04% Misc. Industry -1.20% -0.26% Property 1.90% 0.65% Trade & Service 0.80% -0.70% SECTOR WEEKLY RETURN 12-Jan-18 5-Jan-18 Agriculture -4.09% 0.26% Basic Industry -1.82% 5.63% Consumer Goods 2.77% 3.76% Finance 5.30% 8.92% Infrastructure -1.52% 13.38% Manufacture 3.49% 11.83% Mining 36.98% 32.43% Misc. Industry 4.34% 2.84% Property 10.31% 16.02% Trade & Service % 4.94% WEEKLY CAPITAL FLOW 12-Jan-18 5-Jan-18 Please refer to important disclosures at the end of this report 1

2 PE Band IHSG Fair value IHSG 2018 dikisaran 6, ,000 7,000 6, x x Dan saat ini IHSG berada pada PE ratio 23.82x 5, x 4, x 3, x 2,000 1,000 - Dec-03 Jul-05 Jan-07 Jul-08 Jan-10 Jul-11 Dec-12 Jul-14 Dec-15 Jul-17 Dec-18 Sector Performance 2017 Selama tahun 2018, secara Trade garis besar beberapa sector yang menjadi driver penggerak IHSG sampai dengan pekan kemarin diantaranya mining, property dan trade & service. Misc Ind M anufac Infra Property M ining Finance Consumer Basic Ind Agriculture (200) Note: All Sectors Rebase to JCI Siklus Pergerakan Harian IHSG 7, Saat ini siklus IHSG berada di bawah average. Sell on Strength 6,125 5,250 4,375 Cy c l e J CI STDEV Trading Area 3, Average 2, STDEV 1,750 Buy on Weakness 875 Krisis Global 2008 Bottom Fishing Jan-03 Oct -04 Jul-06 May-08 Feb-10 Nov-11 Aug-13 Jun-15 Mar-17 Dec

3 Siklus Pergerakan Harian Beberapa Saham LQ45 & Lainnya Stock Cycle -1 STDEV Average +1 STDEV Area TP Upside Stock Cycle -1 STDEV Average +1 STDEV Area TP Upside AALI Trading 16, % LSIP Trading 1, % ADHI Trading 2, % MNCN BoW 1, % ADRO SoS 2, % MYRX BoW 0 - AKRA Trading 7, % PGAS BoW 2, % ANTM Trading % PPRO Trading % ASII Trading 9, % PTBA Trading 2, % BBCA Trading 21, % PTPP Trading 4, % BBNI Trading 8, % PWON Trading % BBRI Trading 3, % SCMA Trading 2, % BBTN SoS 3, % SMGR Trading 10, % BJBR Trading 1, % SMRA BoW 1, % BMRI Trading 7, % SRIL Trading % BMTR Trading % SSMS BoW 2, % BRPT Trading 2, % TLKM BoW 4, % BSDE Trading 2, % UNTR Trading 38, % BUMI Trading UNVR Trading 50, % EXCL Trading 3, % WIKA BoW 2, % GGRM Trading 85, % WSKT Trading 2, % HMSP Trading 4, % ICBP Trading 9, % OTHERS INCO SoS 3, % CTRA Trading 1, % INDF Trading 9, % KIJA Trading % INTP Trading 17, % SMCB Trading % JSMR Trading 7, % GIAA Trading % KLBF Trading 1, % KAEF Trading 1, % LPKR BoW % SMBR Trading % LPPF Trading 12, % TINS Trading 1, % Note: 1. TP (Target Price) Konsensus Bloomberg 2. Cycle: Posisi harga close saham di minggu terakhir 3. Posisi Cycle yang berada dibawah (-1) standard deviation, diperkirakan mempunyai ruang koreksi yang mulai terbatas Pemilihan Saham Passive Strategy Beberapa saham yang berada di atas fairly price line (security market line) mencerminkan kondisi under price. Investor dapat melakukan posisi beli maupun menambah proporsi (overweight) pada saham ini. Expected Return 100% 60% LPKR Under Price Area (Positive Alpha) Sedangkan beberapa saham yang berada di bawah fairly price line mencerminkan kondisi over price. Investor dapat melakukan posisi jual atau mengurangi proporsi (underweight) pada saham ini. Ekspektasi pertumbuhan ekonomi domestik di 2018 sebesar 5.1% - 5.3%. Dan target IHSG 2018 dikisaran 6, dengan BI 7 day reverse repo rate di 4.25%. 20% -20% PPRO SSMS DILD PTPP WIKA MNCN KIJA TINS LSIP AALI ADHI SRIL EXCL INDF BSDE AKRA LPPF ANTM TLKM WSKT JSMR ASII CTRA BRPT PGAS ICBP GGRM INCO ADRO PTBA BJTM BBTN SCMA SMGR UNTR PWON BBCA UNVR KLBF BBNI BMRI BBRI HMSP BJBR SMCB KAEF INTP SMRA Over Price Area (Negative Alpha) Fairly Price Line -60% Sensitivity to Market 3

4 Saham Underprice dan mendekati PE ratio terendah AALI PE Band AKRA PE Band 38, x 9, x 31.18x 26.95x 22.73x 31,000 7, x 18.35x 24,000 6,000 17,000 4, x 10,000 2,800 BSDE PE Band INDF PE Band 3, x 21.45x 16.7x 9, x 27.2x 22.2x 17.2x 2, x 8, x 1,700 6, x 1,050 5, ,500 KIJA PE Band LPKR PE Band x 31.16x 23.67x 16.19x 2,000 48x 38.22x 28.43x 350 1, x 250 1, x x 50 Dec LPPF PE Band MNCN PE Band 23, x 32.25x 4, x 25.5x 26.1x 20.9x 19,000 3, x 16.3x 15,000 2, x 11, x 1,750 7,000 Dec-13 Jul-14 Dec-14 Jun-15 Dec-15 Jun-16 Dec-16 Jun-17 Dec-17 Jun-18 Dec-18 1,000 4

5 SCMA PE Band WIKA PE Band 4, x 36.83x 4,250 38x 30.65x 23.3x 15.95x 3, x 3,250 3, x 2, x 2,275 18x 1,250 1,500 Dec-13 Jul-14 Dec-14 Jun-15 Dec-15 Jun-16 Dec-16 Jun-17 Dec-17 Jun-18 Dec WSKT PE Band 3, x 26.75x 20.1x 13.45x 2, x 1, Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 5

6 AGRICULTURE Plantation & Others Emiten Ticker Close Weekly Indicator Weekly Forecast YTD Performance Support Resistance Beta Volatility Bearish Bullish Astra Ago Lestari Tbk AALI 13,325 12,975 14, % % Overweight 13,125 13,525 PP London Sumatra Tbk LSIP 1,390 1,355 1, % % Overweight 1,370 1,405 Sawit Sumbermas Sarana Tbk SSMS 1,425 1,410 1, % 1.79% Overweight 1,405 1,445 MINING Coal, Oil & Gas, Metal & Other Resources Adaro Energy Tbk ADRO 2,230 1,975 2, % 31.56% Underweight 2,160 2,300 Bumi Resources Tbk BUMI % 6.47% Not Rated Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk PTBA 2,890 2,590 2, % % Underweight 2,820 2,950 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM % % Overweight Vale Indonesia Tbk INCO 3,180 3,070 3, % 12.77% Neutral 3,120 3,240 BASIC INDUSTRY Cement & Others Indocement Tunggal Perkasa Tbk. INTP 22,700 22,400 23, % 47.40% Underweight 22,050 23,375 Semen Gresik Tbk SMGR 10,575 10,450 11, % 15.26% Underweight 10,300 10,850 Barito Pacific BRPT 2,110 2,060 2, % % Not Rated 2,080 2,130 MISC.INDUSTRY Otomotif Astra International Tbk ASII 8,175 8,125 8, % -1.21% Overweight 7,950 8,400 Sri Rejeki Isman Tbk SRIL % 61.74% Overweight CONSUMER GOODS Foods, Cigarette, Pharmacy & Others Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 8,850 8,625 9, % 3.21% Overweight 8,650 9,050 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 7,850 7,700 7, % -0.95% Overweight 7,675 8,025 Unilever Indonesia Tbk UNVR 54,250 53,500 54, % 39.82% Underweight 53,175 55,375 Gudang Garam Tbk. GGRM 83,050 81,600 84, % 29.97% Underweight 81,475 84,725 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP 4,920 4,790 4, % 28.46% Underweight 4,830 5,000 Kalbe Farma Tbk KLBF 1,695 1,695 1, % 11.88% Underweight 1,655 1,735 PROPERTY & CONSTRUCTION Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 1,685 1,665 1, % -3.99% Overweight 1,635 1,730 Lippo Karawaci Tbk LPKR % % Overweight Pakuwon Jati Tbk PWON % 24.78% Neutral PP Properti Tbk PPRO % % Underweight Summarecon Agung Tbk SMRA 1, , % % Overweight 985 1,050 Adhi Karya (Persero) Tbk ADHI 2,030 1,895 2, % -2.40% Overweight 1,990 2,070 PP (Persero) Tbk PTPP 2,960 2,670 3, % % Overweight 2,910 3,010 Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA 1,780 1,590 1, % % Overweight 1,745 1,815 Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT 2,560 2,290 2, % 0.39% Overweight 2,520 2,600 INFRASTRUCTURE Energy, Transportation & Highway, Telecommunication, Non Building Construction Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS 1,780 1,780 1, % % Overweight 1,740 1,815 Jasa Marga Tbk JSMR 6,225 6,175 6, % 44.10% Overweight 6,100 6,350 XL Axiata Tbk EXCL % 38.53% Underweight 3,130 3,270 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 4,130 4,130 4, % 3.77% Overweight 4,050 4,200 FINANCE Bank Bank Central Asia Tbk BBCA 22,425 22,225 22, % 44.68% Underweight 21,950 22,900 Bank Negara Indonesia BBNI 9,275 9,200 9, % 67.87% Underweight 9,000 9,525 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 3,540 3,480 3, % 51.61% Underweight 3,430 3,640 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN 3,630 3,420 3, % % Underweight 3,560 3,690 Bank Jabar & Banten Tbk BJBR 2,240 2,220 2, % % Underweight 2,190 2,280 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 8,100 7,775 8, % 39.96% Underweight 7,875 8,325 TRADE & SERVICE Investment Company & Wholesale AKR Corporindo Tbk AKRA 6,275 6,200 6, % 4.58% Overweight 6,175 6,350 United Tractors Tbk UNTR 37,025 35,000 37, % 74.24% Underweight 36,125 37,950 Matahari Departement Store Tbk LPPF 10,625 10,575 11, % % Overweight 10,375 10,850 Global Mediacom BMTR % 2.44% Not Rated Media Nusantara Citra Tbk MNCN 1,350 1,335 1, % % Overweight 1,310 1,380 Surya Citra Media Tbk SCMA 2,370 2,350 2, % % Underweight 2,320 2,410 Hanson International Tbk MYRX % % Underweight

7 Wisma Keia 15 th floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta T F EQUITY DIVISION Jakarta Branch Others Branch Pluit Bandung Kawasan CBD Pluit Blok A No.20 Komplek Paskal Hypersquare Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Blok C No. 15, Kebon Jeruk Jakarta Utara Bandung T T F F Kelapa Gading Medan Sentra Bisnis Artha Gading Jl. Cut Mutia No.15B Jl. Boulevard Artha Gading Blok A6B Kav.7 Medan Kelapa Gading Barat T Jakarta Utara F T F Puri Surabaya Branch Rukan Grand Taman Aries Niaga Blok G1 No.11 Ruko Permata Bintoro Jl. Taman Aries Kembangan Jl. Ketampon Kav.1-2 Jakarta Barat Surabaya T T F F DISCLAMER This report has been prepared by PT. Lotus Sekuritas on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions and expectations contained herein are entirely those of PT. Lotus Sekuritas. While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, PT. Lotus Sekuritas makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of PT. Lotus Sekuritas who are expected to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT. Lotus Sekuritas nor any officer or employee of PT. Lotus Sekuritas accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT. Lotus Sekuritas and/or person connected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based, before publication. 7