RENCANA PENGEMBANGAN RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN. Disampaikan Oleh: Kepala Bappeda Kota Medan IR. WIRIYA ALRAHMAN, MM Jakarta, 9 Agustus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA PENGEMBANGAN RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN. Disampaikan Oleh: Kepala Bappeda Kota Medan IR. WIRIYA ALRAHMAN, MM Jakarta, 9 Agustus"

Transkripsi

1 RENCANA PENGEMBANGAN RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN Disampaikan Oleh: Kepala Bappeda Kota Medan IR. WIRIYA ALRAHMAN, MM Jakarta, 9 Agustus

2 GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN Luas wilayah Ha (265,10 Km 2 ) atau 3,6 % dari luas wilayah Prop.Sumut Secara administratif berbatasan dengan: Bag. Barat : Kab. Deli Serdang Bag. Timur : Kab. Deli Serdang Bag. Selatan : Kab. Deli Serdang Bag. Utara : Selat Malaka Terdiri dari 21 Kecamatan, 151 Kelurahan dan 2001 Lingkungan Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2016 sebesar Jiwa 2

3 MISI PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TERKAIT PENGEMBANGAN RSUD. DR. PIRNGADI KOTA MEDAN RPJPD KOTA MEDAN TAHUN Mewujudkan prasarana dan sarana kota yang modern, handal, dan berwawasan lingkungan. Dimana salah satu arah kebijakan pembangunan : Pengembangan kerjasama pemerintahswasta (public private partnership) akan terus ditingkatkan dalam sektor prasarana dan sarana kota dan diarahkan untuk menggali sumber-sumber dana alternatif guna mengatasiketerbatasan dana pembangunan Pemerintah Kota, melalui bentuk-bentuk kerjasama pembangunan prasarana dan sarana yang bersifat cost recovery seperti jalan tol, kawasan CBD, pasar tradisional maupun modern, sekolah/lembaga pendidikan, telekomunikasi, air bersih, rumah sakit. RPJMD KOTA MEDAN TAHUN Mendorong peningkatan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat melalui peningkatan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat secara merata dan berkeadilan. Dimana salah satu strategi pembangunan : Pengembangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan (RSUD. dr. Pirngadi Kota Medan) 3

4 GAMBARAN UMUM RSUD. DR. PIRNGADI KOTA MEDAN Didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh Pemerintah Belanda Tahun 2001 sejalan dgn otonomi daerah RS diserahkan kepemilikan dari Pemprovsu kepada Pemko Medan. Tanggal 10 April 2007 RSU Dr. Pirngadi resmi menjadi RS Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 433/Menkes/SK/IV/2007. RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan keputusan Walikota Medan No. 900/ 1847.K tahun

5 LATAR BELAKANG RENCANA PENGEMBANGAN RSUD. DR. PIRNGADI Swa-kelola Keuangan Berkelanjutan Bahwa sesuai dengan statusnya sebagai BLUD maka kebijakan keuangan daerah terhadap RSPM harus diberlakukan khusus sebagai BLUD, artinya BLUD harus dapat mengelola keuangan RSPM secara lebih mandiri. Untuk itu, RSPM harus memiliki pendapatan sendiri yang lebih memadai sehingga menjadi sumber belanja operasional RSPM. Peningkatan Layanan Kesehatan Orientasi utama RS Pemerintah tetap menyelenggarakan fungsi-fungsi sosial pelayanan masyarakat terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan demikian pengelolaan pelayanan komersial RSPM harus diorientasikan sebagai subsidi silang untuk lebih mengoptimalkan pelayanan sosial kesehatan masyarakat. 5

6 TUJUAN RENCANA PENGEMBANGAN RSUD. DR. PIRNGADI 1 Membangun "New Wing" untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada seluruh pasien (peserta BPJS-PBI, peserta BPJS-Non PBI, pasien umum). 2 Renovasi fasilitas rumah sakit (gedung eksisiting) yang ada untuk "mengintegrasikan" dengan New Wing 3 Memperkuat kapasitas operasional rumah sakit dengan membawa masuk keahlian swasta 6

7 1 MANFAAT RENCANA PENGEMBANGAN RSUD. DR. PIRNGADI Menarik seluruh lapisan masyarakat untuk berobat (peserta BPJS-PBI, peserta BPJS-Non PBI, Pasien Umum) dengan adanya layanan medis lanjutan (advance) serta kenyamanan/ kemudahan yang didapat melalui pendirian wing baru. 2 Peningkatan kinerja keuangan rumah sakit didasarkan pada penambahan pendapatan dan pengingkatan efisiensi yang dihasilkan dari proyek ini. 3 Pengeluaran yang lebih sedikit oleh Pemerintah Kota Medan (terutama biaya modal di awal pembangunan) melalui skema Availability Payment Scheme. 4 Peningkatan tingkat kepuasan pasien termasuk pasien peserta BPJS-PBI 7

8 ITEM Lingkup Kegiatan Lokasi Spesifikasi Gedung baru Lingkup Renovasi Gedung existing Medical Equipment GAMBARAN UMUM PROYEK KETERANGAN - Pembangunan Gedung Baru - Renovasi Gedung yang Ada / Eksisting Kompleks RSUD Pirngadi menghadap Jl. Thamrin - Gedung 7 lantai + 2 basement - Tambahan Parkir ±200 Mobil - Pembangunan Unit UGD baru - Kapasitas 105 Bed - Menonjolkan heritage gedung lama - Modern Heritage Simple Design - Heritage Park - Alih kelas penambahan kapasitas bed - Dilengkapi alkes senilai 180 Milliar - Alat Radioterapi LINAC (hanya dimiliki 1-2 RS di Medan) Perbandingan Sebelum Sesudah - Luas RS 38,500 m2 38,500 m2 - Luas Bangunan 37,000 m2 55,100 m2 - Bangunan yang dihancurkan / Luas - 4,200 m2 22,300 m2 Gedung baru - Max jumlah bed 504 bed 609 bed - Unit UGD Gedung lama Unit baru 8

9 SITUS PROYEK 6 Situs Wing A Baru Buildings and Corridors to be demolished B C Heritage Bildings to be maintained Traditional Buildings D Recent Bildings Corridors Vehicle Entrance Pedestrian Entrance Jl. Thamrin Vehicle Parking Dormitory Class Room Nurse Station 1, 2,3 Class Ward Library Office VIP Ward Vehicle Parking Vehicle Parking BPJS & Medical Record: 1-2F West Wing Hospital: 1-4F (2010) PRU Policlinic A B C Vehicle Parking Buildings to be demolished Traditional Buildings Heritage Buildings Main Entrance Motorbike Parking Jl. Perintis Kemerdekaan Emergency Parking Car Parking East Wing Hospital: 1-8F (2004) Generator Mosque Security Radio Therapy Heritage Buildings Renovasi Security Power Substation Office Cafe & Morturay Restaurant: 1-2F Car Parking Polyclinic Canteen VIP, 1 Class Ward: 1-2F Vehicle Parking D Waste Storage CAPD Center, Student Classroom: 1-2F Dialysis Center Vehicle Parking Water Inlet Linen, Waste Water Kitchen, Treatment Plant & Pump Cafe House Vehicle Parking Recent Buildings VIP Ward: 1-2F Polyclinic, Class Room: 1-2F Traditional Buildings Jl. HM Yamin Pelestarian Kawasan Source: KPPIP-SF Warisan Budaya 9 N VIP, 1 Class Ward: 1-4F

10 KONSEP HYBRID NEW WING dengan EKSISTING WING RF 7F 6F 5F 4F 3F 2F 1F Hemodialysis, LDR, PICU, Perinatology, Healthy Baby Family Lounge Inpatient, Multifunction Room, Meeting Room Inpatient Inpatient Inpatient, Musholla, Family Waiting Room Endoscopy, Medical Rehabilitation Central Surgery, ICU, HDU, ICCU, NICU, Outpatient Instllation, Polyclinic, Laboratory, General X RAY, Plant Nutrition, Drugstore, Laundry Installation Sky Bridge Pedestrian Corridor 2. Konstruksi Wing Baru Multifunction Room Inpatient Inpatient Inpatient Corridor Polyclinic Inpatient Inpatient Inpatient Inpatient Radiology Inpatient Laboratory, Cafeteria, Sterilization, Pharmacy, Drugstore Polyclinic, Hospital Information System Outpatient, Polyclinic, X Ray, CT Scan, 1.Renovasi Wing Eksisting B1F B2F Parking Parking Radio Therapy New Wing Existing Wing (East) 3.Pengadaan Alat Kesehatan Existing Wing(West) Fungsi medis utama akan diintegrasikan pada wing baru. Fungsi ini dapat diakses oleh seluruh pasien, termasuk pasien dari wing eksisting 10

11 KONSEP NEW WING UGD BARU Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien gawat darurat maka diusulkan konsep baru berupa pemindahan UGD lama (gedung lt.8) ke gedung BPJS sekarang (lt.1) dengan pertimbangan UGD yang lama sangat sempit dan lokasi berjauhan dengan gedung new wing & BPJS dipindah ke gedung lt.8 (UGD lama) NEW WING GEDUNG 8 LANTAI KONSEP INTEGRITAS BANGUNAN (BANGUNAN NEW WING- BANGUNAN 8 LT) 11

12 PERKIRAAN NILAI INVESTASI Biaya Konstruksi Wing Baru : Rp. 241 Milyar Renovasi Wing Eksisting : Rp. 105 Milyar Emergency Unit : Rp. 5 Milyar Lain-lain : Rp. 15 Milyar Total Biaya Konstruksi : 366 Milyar (A) Biaya Peralatan Source: KPPIP-SF Biaya Operasi Alat Kesehatan ( ME ) : Rp. 180 Milyar (B) Total Capital Expenditure(A)+(B): Rp. 546 Milyar Biaya Operasi : Rp. 113 Milyar/tahun (incl. Hard FM + O&M of ME : Rp. 10 Milyar/tahun) FM = Facility Management Lingkup KPBU 12

13 LINGKUP KERJASAMA PROYEK S W A S T A 1.Renovasi Wing Eksisting 2.Konstruksi Wing Baru 3.Pengadaan Alat Kesehatan 4. Facility Maintenance P E M E R I N T A 2. Manajemen 1. Layanan Medis H Keseluruhan 13

14 Konstruksi Rumah Sakit Operasi Rumah Sakit LINGKUP KERJA SEKTOR SWASTA Pemindaian Manajemen Rumah Sakit Pelayanan Medis Diagnosa, Pemeriksaan dan Perawatan oleh Dokter Layanan Bantuan Medis Laboratorium Manajemen Peralatan Sterilisasi / Perawatan Gas Disinfektan Medis Katering Linen Pemindahan Pasien Apotek Tes Fisiologis Perawatan Pelayanan Operasi Rumah Sakit Administrasi Akunting Medis Peralatan Medis Fasilitas Gedung (Wing Baru=Konstruksi Baru, Renovasi Wing Eksisting) Lahan Klaim Biaya Medis Keamanan Perawatan Peralatan Medis Pengelolaan dan Pengadaan Material Kebersihan Perawatan Fasilitas Fasilitas layanan serba ada (contoh) Restoran Cafe Lingkup Badan Usaha / Swasta 14

15 SKEMA PROYEK Pengawasan, dukungan finansial Source: KPPIP-SF Eksisting RSUD Dr.Pirngadi BLUD Pembayaran Pasien Wing Baru Renovasi/O&M Pemerintah Pusat Dukungan Pemerintah Pembayaran AP Layanan Medis Konstruksi O&M Pemerintah Kota Medan (PJPK) Perjanjian KPBU SPC (Special Purpose Company) Kontraktor Pembayaran Jaminan Kesehatan BPJS Perjanjian Regres Equity Perjanjian Penjaminan Pinjaman IIGF (Indonesia Infrastrukture Guarantee Fund) Investor Bank 15

16 SKEMA PEMBAYARAN AVAIBILITY PAYMENT (AP) Availability payment (AP) dibayarkan oleh PJPK kepada SPC sebagai pembayaran atas ketersediaan fasilitas dan layanan yang disepakati dalam Perjanjian KPBU. Sebagai pembayaran AP, sejumlah pembayaran tetap (fixed amount) dibayarkan selama periode operasi dengan kemungkinan pengurangan pembayaran jika SPC gagal memenuhi layanan yang dipersyaratkan. Jumlah AP secara esensial meliputi semua biaya (biaya konstruksi, O&M, financing cost) serta pengembalian investasi. Struktur cashflow SPC dapat digambarkan sebagaimana berikut: (2 tahun) (minimal 8 tahun) AP (Capital Expenditure) AP (O&M) O&M atau SPC oleh Rumah Sakit Periode Konstruksi Periode Operasi *O&M dapat dialihkan kembali ke Rumah Sakit atau dilanjutkan oleh SPC setelah selesai masa konsesi 16

17 PERBANDINGAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH DAN SWASTA Total biaya konstruksi termasuk peralatan kesehatan diperkirakan sebesar Rp 546 Milyar Sebagai pertimbangan pembiayaan, pembiayaan pemerintah dengan menggunakan APBD dan KPBU diperbandingkan. Hasilnya, KPBU diharapkan mengurangi belanja life cycle sebesar 16.6%. KPBU memiliki Value for Money sebesar 16.6% untuk proyek ini Rp.610 billon(pv*) Rp.509 billion(pv) 16.6% VFM *PV: Present Value Government Funding (PSC) PPP Funding (PPP-LCC) 17

18 USULAN ALOKASI RISIKO Risiko Pemerintah Swasta Keterangan Risiko pengadaan lahan X Pengadaan lahan tidak diperlukan karena lahan eksisting dimiliki oleh PJPK Risiko permintaan X Pemerintah akan membayar AP berdasarkan ketersediaan fasilitas Risiko kegagalan pembayaran AP X Penjaminan dari PT PII tersedia Risiko kenaikan biaya Risiko keterlambatan Risiko perubahan nilai tukar mata uang X Fluktuasi (non-ekstrim) dari pertukaran mata uang Risiko keusangan teknologi Risiko penanganan medis X X Tergantung pada penyebab yang merujuk pada lingkup kerjasama/ kontrak X X X Source: IIGF Risk Allocation Guidelines for Health Sector Project

19 PERKIRAAN JADWAL PROYEK Penyiapan 1. Studi Lanjutan 2. Tender 3. Kontrak Konstruksi 1. Wing Baru 2. Renovasi Wing Eksisting Penyelesaian Konstruksi 19

20 TERIMA KASIH 20

PELUANG INVESTASI PENGEMBANGAN RSUD DR. PIRNGADI

PELUANG INVESTASI PENGEMBANGAN RSUD DR. PIRNGADI PELUANG INVESTASI PENGEMBANGAN RSUD DR. PIRNGADI Seiring dengan perkembangan peran penting Kota Medan sebagai daerah metropolitan dan gerbang barat Sumatera, Kota Medan diharapkan untuk dapat memenuhi

Lebih terperinci

PENGALAMAN KOTA MEDAN DAL AM DAN BADAN USAHA (KPBU) Pemerintah Kota Medan

PENGALAMAN KOTA MEDAN DAL AM DAN BADAN USAHA (KPBU) Pemerintah Kota Medan PENGALAMAN KOTA MEDAN DAL AM PEL AKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) Pemerintah Kota Medan 1 SISTEMATIKA PAPARAN 1 PENDAHULUAN 2 3 KONSEP KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PELAKSANAAN

Lebih terperinci

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Dipersiapkan untuk Market Sounding Proyek KPBU: Pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional dan

Lebih terperinci

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur DJPPR Kebutuhan Pembangunan

Lebih terperinci

PROYEK KPBU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRIAN MARKET SOUNDING/ CONSULTATION

PROYEK KPBU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRIAN MARKET SOUNDING/ CONSULTATION PROYEK KPBU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRIAN MARKET SOUNDING/ CONSULTATION 1 Tujuan Market Sounding/Consultation Menyampaikan rencana pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Krian di Wilayah Barat Sidoarjo (

Lebih terperinci

Memperbesar Pintu Masuk Partisipasi Swasta Dalam Penyedian Infrastruktur Sosial

Memperbesar Pintu Masuk Partisipasi Swasta Dalam Penyedian Infrastruktur Sosial Memperbesar Pintu Masuk Partisipasi Swasta Dalam Penyedian Infrastruktur Sosial Jakarta 31 Desember 2015 Pada bulan Maret 2015, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 ( Perpres

Lebih terperinci

FAQ. bahasa indonesia

FAQ. bahasa indonesia FAQ bahasa indonesia Q: Apa itu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) A: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), atau PT PII, adalah Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk dan berada

Lebih terperinci

Rumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars.

Rumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars. Rumah Sakit Jantung di Surakarta Desti Ayinalita 21312903 Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars. LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan kesehatan jantung Ketika jantung sehat = Tubuh juga sehat.

Lebih terperinci

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta No.1486, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Ketersediaan Layanan. Kerjasama Pemerintah. Badan Usaha. Infrastruktur.Pembayaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.08/2015

Lebih terperinci

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah Jakarta, 26 Oktober 2017 Outline o Kebutuhan Pembiayaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR: KEBIJAKAN DAN MEKANISME PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN (AVAILABILITY PAYMENT) DALAM APBD Oleh: Ir. BUDI ERNAWAN, MPPM Kasubdit

Lebih terperinci

EVALUASI FINANSIAL PADA PROYEK PENINGKATAN RSU CIBABAT CIMAHI

EVALUASI FINANSIAL PADA PROYEK PENINGKATAN RSU CIBABAT CIMAHI EVALUASI FINANSIAL PADA PROYEK PENINGKATAN RSU CIBABAT CIMAHI Anita Ariesty NRP : 0021081 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PERSAMPAHAN

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PERSAMPAHAN CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PERSAMPAHAN Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang bersifat WAJIB melainkan lebih kepada arahan mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan reformasi administrasi publik makin nyata di berbagai negara termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting Government yang didasarkan

Lebih terperinci

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Mengapa KPBU?

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Mengapa KPBU? Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Definisi: KPBU adalah kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu kepada spesifikasi

Lebih terperinci

MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK KPBU OLEH PEMERINTAH DAERAH

MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK KPBU OLEH PEMERINTAH DAERAH MEKANISME PELAKSANAAN PROYEK OLEH PEMERINTAH DAERAH LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH Jakarta, 14 September 2017 OUTLINE TUGAS DAN FUNGSI LKPP DALAM PENGADAAN SKEMA KERJASAMA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia terbukti telah bangkit kembali sejak krisis keuangan global pada tahun 1990an. Pada tahun 2009, sebagai contoh, Indonesia telah mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kabupaten Tangerang dikenal sebagai Kabupaten 1000 industri, ada sejumlah 5.190. perusahaan dengan 388.753 tenaga kerja. Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja

Lebih terperinci

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang bersifat WAJIB melainkan lebih kepada

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Dasar Pendekatan Gedung paviliun garuda RSUP Dr. Kariadi kota Semarang akan berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN INVESTASI MELALUI PUSAT INVESTASI PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN

PEMBIAYAAN INVESTASI MELALUI PUSAT INVESTASI PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN PEMBIAYAAN INVESTASI MELALUI PUSAT INVESTASI PEMERINTAH SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN Oleh: Soritaon Siregar, M. Soc. Sci. Kepala Pusat Investasi Pemerintah, Kementerian

Lebih terperinci

RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP 2018

RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP 2018 RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP 2018 PENDAHULUAN PHCM mulai beroperasi 01 Januari 2017 Modal Dasar Perseroan sebesar Rp 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah) terbagi atas 20.000 (dua puluh ribu lembar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

PPPs PRIORITY PROJECTS

PPPs PRIORITY PROJECTS PPPs PRIORITY PROJECTS Financial Overview (in million) No Project Title Type of Project Proposal Contracting Agency Project Location Estimated Project Value Land Acquisition Construction 1 MedanBinjai

Lebih terperinci

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING 24 Januari 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang Penjajakan Minat Pasar 2. Tahap

Lebih terperinci

PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN. Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc.

PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN. Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc. PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc. Presiden Direktur PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Konsepsi Penjaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi perkembangan duna usaha sehingga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Para pelaku

Lebih terperinci

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PELABUHAN

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PELABUHAN CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR PELABUHAN Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang bersifat WAJIB melainkan lebih kepada arahan mengenai hal-hal

Lebih terperinci

Arah Pembangunan Kota Berkelanjutan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

Arah Pembangunan Kota Berkelanjutan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Arah Pembangunan Kota Berkelanjutan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha NOVIE ANDRIANI DIREKTORAT KERJASAMA PEMERINTAH SWASTA DAN RANCANG BANGUN Kerangka Pendanaan Infrastruktur (2015 2019)

Lebih terperinci

Perkembangan Persiapan Penerbitan Obligasi Daerah

Perkembangan Persiapan Penerbitan Obligasi Daerah Penerbitan Obligasi Daerah DKI Jakarta Perkembangan Persiapan Penerbitan Obligasi Daerah DKI Jakarta Agenda 1. Visi dan misi DKI Jakarta 2. Usulan proyek utk membangun Daerah 3. Keuntungan dari Obligasi

Lebih terperinci

Hospital Public Training Schedule

Hospital Public Training Schedule Hospital Public Training Schedule 2017 www.trainingrumahsakit.com No Public Training Investasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des A Persyaratan Standar Akreditasi 1 Implementasi Pencegahan

Lebih terperinci

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang bersifat WAJIB melainkan lebih kepada arahan mengenai hal-hal

Lebih terperinci

MEREALISASIKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SECARA EFEKTIF

MEREALISASIKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SECARA EFEKTIF Tinjauan Kebijakan Ekonomi Indonesia MEREALISASIKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SECARA EFEKTIF Fauziah Zen Publikasi Ikhtisar Kebijakan Singkat ini merupakan hasil dari Aktivitas Kebijakan Ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u No.62, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Kerja Sama. Infrastruktur. Badan Usaha. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

Pembiayaan Komersial sebagai Upaya Mempercepat Penyelenggaraan Infrastruktur Berkelanjutan

Pembiayaan Komersial sebagai Upaya Mempercepat Penyelenggaraan Infrastruktur Berkelanjutan Pembiayaan Komersial sebagai Upaya Mempercepat Penyelenggaraan Infrastruktur Berkelanjutan Oleh: Zulkifli Zaini, B.Sc., M.B.A Presiden Direktur PT Bank Mandiri Tbk Overview Sektor Infrastruktur Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan beradu strategi dalam usaha

Lebih terperinci

Rumah Sakit yang Penuh Cinta Kasih dan Berbudaya Humanis

Rumah Sakit yang Penuh Cinta Kasih dan Berbudaya Humanis Rumah Sakit yang Penuh Cinta Kasih dan Berbudaya Humanis Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen, bertekad dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin menolong orang-orang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Perancangan Dog & Cat Veterinary Hospital bertujuan untuk menunjang kesehatan berkaitan dengan penyebaran penyakit zoonosis di Bandung. Tema "Healthy Dog & Cat, Healthy

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perlunya Kerjasama Pemerintah dengan Swasta Kendala sarana dan prasarana untuk meningkatkan daya saing perekonomian nasional dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada mulanya rumah sakit di Indonesia banyak didirikan dengan tujuan sosial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada mulanya rumah sakit di Indonesia banyak didirikan dengan tujuan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada mulanya rumah sakit di Indonesia banyak didirikan dengan tujuan sosial tanpa terlalu mempertimbangkan segi ekonominya. Pada masa itu kebanyakan rumah sakit mendapat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MATERI PAPARAN DIREKTUR BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR FASILITASI PENGUSAHAAN JALAN DAERAH KENDARI, 10 11 MEI 2016 VISI DAN 9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Semarang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang. Ibukotanya adalah Kota Ungaran. Luas keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu 30 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perkembangan RSUD ARIFIN ACHMAD Secara ringkas perkembangan RSUD Arifin Achmad sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 2010 dapat diuraikan sebagai berikut

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBALIAN PINJAMAN DAERAH DALAM RANGKA INVESTASI PEMERINTAH

WALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBALIAN PINJAMAN DAERAH DALAM RANGKA INVESTASI PEMERINTAH WALIKOTA PALU SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBALIAN PINJAMAN DAERAH DALAM RANGKA INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 KEMENKEU. Ketersediaan Layanan KPBU. Pembayaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.08/2016 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN KETERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan

Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan 2 Intisari Air Bersih Kabupaten Lamongan 3 12 10 5 9 6 8 1 7 2 3 4 13 11 1. Wisata Bahari Lamongan (WBL) 2. LIS (Lamongan Intergrated Shorebase) 3. PT. Dok Pantai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penjaminan Infrastruktur Penjaminan pada umumnya adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu dengan cepat dan mudah. Infrastruktur pada umumnya adalah segala

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PRT/M/2016 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN OLEH PEMERINTAH PUSAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Bangunan dan Pembangunan Gedung Negara. dan/atau perolehan lainnya yang sah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Bangunan dan Pembangunan Gedung Negara. dan/atau perolehan lainnya yang sah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bangunan dan Pembangunan Gedung Negara (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007) Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas

Lebih terperinci

KONSEP EMERGENCY MEDICAL TEAMS (EMTs) DI INDONESIA

KONSEP EMERGENCY MEDICAL TEAMS (EMTs) DI INDONESIA KONSEP EMERGENCY MEDICAL TEAMS (EMTs) DI INDONESIA Pendahuluan Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap ancaman bencana, baik bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Kondisi geografis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menuntut suatu pelayanan yang sempurna. Kemajuan teknologi informasi juga sangat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan BAB I - PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan berkelanjutan.

Lebih terperinci

Woodland Park Residence Apartemen Baru di Kalibata

Woodland Park Residence Apartemen Baru di Kalibata Woodland Park Residence Apartemen Baru di Kalibata Apartemen Woodland Park Residence di Kalibata Woodland Park Residence merupakan apartemen baru di Kalibata yang akan dibangun oleh Pardika Wisthi Sarana

Lebih terperinci

FREE HEALTH CARE SERVICES (Hospital without Payment)

FREE HEALTH CARE SERVICES (Hospital without Payment) FREE HEALTH CARE SERVICES (Hospital without Payment) By : Dr. Hanafie Zain, M.Si On : CITYNET s International Seminar Sidoarjo, 06 October 2015 WIDTH OF AREA : 48 Km 2 DEMOGRAPHY Population : 342.086 people

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dari dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/2010 tentang perizinan rumah sakit disebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat ABSTRAK Rumah Sakit Bersalin ini dirancang di jalan Pajajaran Bandung dengan luas lahan 1890 m2 dan luas bangunan 7666 m2. Rumah sakit ini setara dengan rumah sakit kelas E. Fasilitas yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Perusahaan jasa layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat baik masyarakat umum maupun peserta asuransi kesehatan misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan dari masyarakat, persaingan antara rumah sakit semakin meningkat. Oleh karena itu setiap rumah sakit harus dapat

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi Arsitek merupakan salah satu keahlian di dalam bidang jasa konstruksi. Di dalam merancang seorang arsitek tidak hanya mementingkan keindahan saja. Beberapa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG 3.1. Profil RS PKU muhammadiyah Temanggung Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung adalah rumah sakit swasta yang berdiri pada lokasi strategis

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal RSUD dr. H. Soewondo. PA/KPA dr. Haris Tiyanto, Sp. B

Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal RSUD dr. H. Soewondo. PA/KPA dr. Haris Tiyanto, Sp. B Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan

Lebih terperinci

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD Lampiran II Penjabaran APBD 2017 Nomor : 37 Tahun 2016 Tanggal : 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN Urusan Pemerintahan : 1. 02 URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -100- BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1. Arah Kebijakan Pendanaan Pembangunan Daerah Arah kebijakan pembangunan daerah diarahkan dengan memanfaatkan kemampuan keuangan daerah secara efektif, efesien,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK RS MH THAMRIN INTERNASIONAL, SALEMBA

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK RS MH THAMRIN INTERNASIONAL, SALEMBA SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK RS MH THAMRIN INTERNASIONAL, SALEMBA KELOMPOK VI Diah Nursianti Imron 0806443811 Novira Mutia Safitri 0806444133 Shanti Wirdiawati 0806444316 RS MH Thamrin Internasional, Salemba

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah:

BAB V ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah: BAB V ANALISIS DATA V.1. Pendahuluan Berdasarkan data yang diperoleh dari data sekunder (data dari feasibility study jalan tol Solo Kertosono) dan data primer yang berupa pendapat dari responden, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG DASAR HUKUM LAKIP RSUD Dr. SAIFUL ANWAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG DASAR HUKUM LAKIP RSUD Dr. SAIFUL ANWAR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perbaikan governance dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

, No.2063 melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dan Menteri Keuangan menyediakan Dukunga

, No.2063 melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dan Menteri Keuangan menyediakan Dukunga BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penyiapan. Pelaksanaan. Transaksi. Fasilitas. Penyediaan Infrastruktur. Proyek Kerjasama. Pemerintah dan Bahan Usaha. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Pasal 3 menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN, WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 bahwa Rumah Sakit adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 bahwa Rumah Sakit adalah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit pada era globalisasi berkembang sebagai industri padat karya, padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro Rumah Sakit Internasional Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya, Tangerang dan dibangun diatas

Lebih terperinci

PRINSIP PEMASARAN NATHAN KAUFFMAN APAKAH TEPAT ATAU TIDAK DITERAPKAN PADA PEMASARAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA (Manajemen Strategik Rumah Sakit)

PRINSIP PEMASARAN NATHAN KAUFFMAN APAKAH TEPAT ATAU TIDAK DITERAPKAN PADA PEMASARAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA (Manajemen Strategik Rumah Sakit) PRINSIP PEMASARAN NATHAN KAUFFMAN APAKAH TEPAT ATAU TIDAK DITERAPKAN PADA PEMASARAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA (Manajemen Strategik Rumah Sakit) S E K O L A H PA S C A S A R J A N A RINA AMELIA 067013030

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah ditentukan.

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun

Lebih terperinci

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL

UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL UPAYA UNTUK MENEROBOS HAMBATAN INVESTASI JALAN TOL Oleh FRANS S. SUNITO DIREKTUR UTAMA PT JASA MARGA (PERSERO) KONFERENSI NASIONAL TEKNIK JALAN KE-8, HOTEL MERCURE,JAKARTA, 4-5 SEPTEMBER 2007 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencakup penekanan pada produk, biaya, harga, pelayanan, penyerahan tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencakup penekanan pada produk, biaya, harga, pelayanan, penyerahan tepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan bisnis dan adanya pasar bebas memaksa perusahaan untuk membuat terobosan. Hal tersebut harus dilakukan agar mampu bersaing secara sehat.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) yang menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

SUKUK LINKED WAKAF: OPTIMALISASI ASET WAKAF MELALUI PENERBITAN SUKUK. Amrial Program Studi Ilmu Ekonomi Islam Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat

SUKUK LINKED WAKAF: OPTIMALISASI ASET WAKAF MELALUI PENERBITAN SUKUK. Amrial Program Studi Ilmu Ekonomi Islam Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat Kategori Penulis Muda SUKUK LINKED WAKAF: OPTIMALISASI ASET WAKAF MELALUI PENERBITAN SUKUK Amrial Program Studi Ilmu Ekonomi Islam Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat Abstrak Indonesia memiliki potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bandar Lampung sebagai ibukota propinsi Lampung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bandar Lampung sebagai ibukota propinsi Lampung merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar Lampung sebagai ibukota propinsi Lampung merupakan salah satu kota sentra perekonomian di Indonesia. Maka dari itu kota ini menjadi salah satu daya tarik bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung jawab memberi pelayanan publik kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan publik yang

Lebih terperinci

KEKHAWATIRAN DAN HARAPAN RUMAH SAKIT PRIVAT TERHADAP PELAKSANAAN UU. SJSN/BPJS. Oleh: Mus Aida (Ketua ARSSI)

KEKHAWATIRAN DAN HARAPAN RUMAH SAKIT PRIVAT TERHADAP PELAKSANAAN UU. SJSN/BPJS. Oleh: Mus Aida (Ketua ARSSI) KEKHAWATIRAN DAN HARAPAN RUMAH SAKIT PRIVAT TERHADAP PELAKSANAAN UU. SJSN/BPJS Oleh: Mus Aida (Ketua ARSSI) ARSSI ( ASOSIASI RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA) BERANGGOTAKAN RS SWASTA BAIK FOR PROFIT MAUPUN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN GRATIS TINGKAT LANJUT DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota

TUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 SEMESTER B 2014-2015 TUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota PENGERTIAN FUNGSI KOMERSIAL BERCAMPUR : Fungsi

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2016 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PUBLIC SAFETY CENTER 119 YOGYAKARTA EMERGENCY SERVICES (PSC 119 YES) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan menjadi salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci