LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan, dapat diketahui dari struktur organisasi. Dimana dalam struktur digambarkan hubungan antara atasan dan bawahan, baik hubungan secara langsung maupun hubungan yang tidak langsung. Berikut wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT.Masyarakat Pratama Anindita Cabang Medan ; 1. Kepala Kantor Cabang Tugas dan tanggung jawab j. Memimpin kantor cabang sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab k. Melaksanakan pemasaran dan pendistribusian setiap pupuk yang telah direncanakan untuk masing-masing wilayah dengan memperhatikan situasi daerahnya. l. Menjalankan kerja sama yang baik dengan instansi atau jawatan pemerintah setempat. m. Melaksanakan kegiatan pengendalian dan pengawasan seluruh kegiatan organisasi. n. Menetukan prioritas kegiatan, langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan dan sarana-saranan kerja yang diperlukan dalam melaksanakan program kerja yang telah ditentukan. o. Melakukan pemeriksaan terhadap mekanisme kegiatan. p. Mengadakan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan usaha, penyusunan dan perhitungan laba rugi, menyelenggarakan adminitrasi dan laporan manajemen. q. Pencapaian sasaran atas rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan.

3 r. Kelancaran tugas-tugas operasional, efisiensi dan pencapaian sasaran. 2. Wakil Kepala Kantor Cabang Tugas dan Tanggung Jawab adalah c. Membantu kepala kantor cabang dalam menjalankan tugas dan fungsinya d. Menyelenggarakan adminitrasi dan kepengurusan kegiatan usaha. 3. Kepala Seksi Admintrasi/Keuangan Tugas dan Tanggung Jawab i. Mengelola adminitrasi dan keuangan kantor pemasaran wilayah sesuai dengan program yang telah ditentukam. j. Melaksanakan adminitrasi kepegawaian sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. k. Menjaga ketetapan dan ketertiban adminitrasi pembukuan, surat-surat berharga dan dokumen penting lainnya. l. Menyusun anggaran kantor pemasaran wilayah, laporan keuangan, inventaris kantor pemasaran wilayah serta kepegawaian. m. Melaksanakan kegiatan dan tata usaha adminitrasi kantor pemasaran wilayah. n. Melaksanakan pencatatan dan pengurusan atas hak dan kewajiban yang timbul dari kegiatan pengelolaan bagian keuangan o. Melaksanakan fungsi kebendaharaan, admininitrasi penerimaan dan pembayaran. p. Melaksanakan penyusutan atas pengadaan dan penggunaan tenaga kerja.

4 4. Pool Faktur Tugas dan Tanggung Jawab adalah mengamakan kelengkapan faktur-faktur yang belum ditagih. Tugas pokoknya adalah g. Memeriksa kelengkapan pengambilan seluruh faktur asli yang belum lunas. h. Menerima dan meyimpan faktur debet nota/kredit nota dari bagian keuangan. i. Mengarsipkan faktur debet/kredit nota secara rapi dan teratur. j. Menyiapkan daftar tagihan beserta aslinya untuk ditagih pada waktu jatuh tempo. k. Mengontrol secara aktif faktur tagihan yang telah lewat jatuh tempo. l. Mencocokkan hasil tagihan dan sisa faktur dengan jumlah/nilai faktur dalam daftar tagihan. 5. Collector Tugas dan Tanggung Jawab adalah e. Melakukan penagihan terhadap piutang yang sudah jatuh tempo. f. Mempertanggungjawabkan faktur-faktur tagihan pada saat dilakukan penagihan. g. Uang hasil tagihan langsung disetor kebagian keuangan. h. Memberikan informasi atau laporan terhadap piutang-piutang yang sulit ditagih.

5 6. Kepala Seksi Ekspor dan Development. Tugas dan Tanggung Jawab d. Mengadakan ekspansi kepada bidang-bidang usaha yang lain. e. Melaksanakan penelitian atas masalah-maslaah yang timbul dari penggunaan pupuk baru. f. Memasarkan dan melaksanakan alokasi penyaluran maupun penjualan pupuk serta alat-alat pertanian lainnya. 7. Kepala Seksi Agronomi Tugas dan Tanggung Jawab e. Mempromosikan, memberikan penyuluhan penggunaan berbagai jenis pupuk hadil produksi yang berasal dari dalam negeri maupun berasal dari luar negeri untuk mendapatkan, meningkatkan ataupun mempertahankan pasar. f. Melaksanakan kegiatan promosi dengan cara memberikan brosur-brosur. g. Bekerjasama dengan instansi didaerah-daerah yang ada hubungannya dengan kegiatan promosi dan penyuluhan. h. Melaksanakan penelitian-penelitian sehubungan dengan kegiatan promosi dan penyuluhan. 8. Kepala Seksi Penjualan Tugas dan Tanggung Jawab f. Melaksanakan penjualan dan pendistribusian pupuk dan non pupuk sesuai dengan rencana yang ditetapkan

6 g. Menyetujui atau menolak pesanan pembelian kredit dengan pertimbangan penagihan. h. Membuat ketentuan harga, biaya penyaluran dan penjualan sarana produksi pertanian serta rencana anggaran kegiatan penjualan dan pendistribusian. i. Membuat laporan kebutuhan pupuk secara priode. j. Menginventariskan seluruh kebutuhan pupuk dan non pupuk dan melaporkan kepala kantor cabang. 9. Kepala Seksi Penyediaan atau Penggudangan Tugas dan Tanggung Jawab e. Melaksanakan kegiatan penyediaan dan penggudangan pupuk dan non pupuk diwilayah kerja kantor cabang sesuai dengan yang telah direncanakan. f. Mengatur saran angkutan dan prasarana gudang-gudang tempat penyimpanan pupuk atau non pupuk. g. Mengontrol seluruh biaya pelaksanaan penerimaan atau penyimpanan pupuk atau non pupuk dibandingkan dengan rencana yang dianggarkan. h. Mengatur kegiatan penggudangan dan penempatan pupuk dan non pupuk. Adapun gudang-gudang tempat penyimpanan pupuk dan non pupuk adalah 6. Gudang penyimpanan pupuk dijalan Binjai Km.7,8 7. Gudang penyimpanan pupuk dijalan Medan-Belawan Km.8,7 8. Gudang penyimpanan pupuk dijalan Medan-Belawan Km Gudang penyimpanan pupuk di kawasan Industri Mabar 10. Gudang penyimpanan pupuk PELNI

7 10. Kepala Mandor Gudang 1,2, 3, 4, 5 Tugas dan Tanggung Jawab d. Bertanggung jawab terhadap kelancaran Pabrik e. Membatu tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Penyediaan atau Penggudangan. f. Melaporkan persediaan pupuk dan non pupuk

8 Lampiran Standart Nordic Questionnaire (SNQ) Nama : Umur : Jenis Kelamin : No. Lokasi/Bagian A B C D 0. Sakit kaku di leher bagian atas 1. Sakit kaku di leher bagian bawah 2. Sakit di bahu kiri 3. Sakit di bahu kanan 4. Sakit lengan atas kiri 5. Sakit di punggung 6. Sakit lengan atas kanan 7. Sakit pada pinggang 8 Sakit pada bokong 9. Sakit pada pantat 10. Sakit pada siku kiri 11. Sakit pada siku kanan 12. Sakit pada lengan bawah kiri 13. Sakit pada lengan bawah kanan 14. Sakit pada pergelangan tangan kiri 15. Sakit pada pergelangan tangan kanan 16. Sakit pada tangan kiri 17. Sakit pada tangan kanan 18. Sakit pada paha kiri 19. Sakit pada paha kanan 20. Sakit pada lutut kiri 21. Sakit pada lutut kanan 22. Sakit pada betis kiri 23. Sakit pada betis kanan 24. Sakit pada pergelangan kaki kiri 25. Sakit pada pergelangan kaki kanan 26. Sakit pada kaki kiri 27. Sakit pada kaki kanan Berikanlah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia sesuai yang anda rasakan pada bagian tubuh seperti pada gambar.

9 Keterangan: A = Tidak sakit sama sekali B = Sedikit sakit C = Sakit D = Sangat sakit PETA KONTROL DIMENSI TUBUH DIMENSI PETA KONTROL DIMENSI SIKU TEGAK LURUS STL BKA BKB RATA-RATA Gambar 1. Peta Kontrol Dimensi Siku Tegak Lurus (STL) 60 PETA KONTROL DIMENSI P3SL DIMENSI PPPSL BKA BKB RATA-RATA Gambar 2. Peta Kontrol Dimensi Panjang Paha Dari Pantat Sampai Lutut (P3SL)

10 55 PETA KONTROL DIMENSI TLPB DIMENSI TLPB BKA BKB RATA-RATA Gambar 3. Peta Kontrol Dimensi Tinggi Lutut Posisi Berdiri (TLPB) 55 PETA KONTROL DIMENSI PSTL DIMENSI PSTL BKA BKB RATA-RATA Gambar 4. Peta Kontrol Dimensi Posisi Siku Tegak Lurus (PSTL)

11 22 PETA KONTROL DIMENSI PTSUJ DIMENSI PTSUJ BKA BKB RATA-RATA Gambar 5. Peta Kontrol Dimensi Panjang Tangan Sampai Ujung Jari (PTSUJ) DIMENSI 10 9,5 9 8,5 8 7,5 7 6,5 6 PETA KONTROL DIMENSI LTT LTI BKA BKB RATA-RATA Gambar 6. Peta Kontrol Dimensi Lebar Telapak Tangan (LTT)

12 DIMENSI PETA KONTROL DIMENSI JT JT BKA BKB RATA-RATA Gambar 7. Peta Kontrol Dimensi Jarak Tangan

13 Tabel. 1. Pengumpulan Data (Manual Tasks Risk Assessment) MANTRA Bagian Tubuh Karakteristik Otot Bagian Bawah Tulang Bagian Belakang Tengkuk Leher/Bahu Tangan/Per gelangan Tangan 0-2 Jam/Hari 2-4 Jam/Hari Waktu Total 4-6 jam/hari Waktu Durasi 6-8 jam/hari > 8 jam/hari > 5 menit 1-5 menit 30 detik-1 menit 10 detik-30 detik < 10 detik

14 Tabel 1. Pengumpulan Data MANTRA (Lanjutan) Bagian Tubuh Karakteristik Otot Bagian Bawah Tulang Bagian Belakang Tengkuk Leher/Bahu Tangan/Per gelangan Tangan Pekerjaan yang Berulang < 10 Menit 10 menit- 30 menit 30 menit-1 jam 1 jam-2 jam > 2 jam Lambat Gaya Sedang Cepat Kecepatan Kekakuan Getaran Lambat Sedang Sedikit atau tidak bergerak sesuai dengan postur Cepat dan Teliti Cepat dan Buruk Gerakan Posisi Netral Penyimpangan dari posisi netral hanya satu arah Penyimpangan dari posisi nertal lebih dari satu arah Gerakan Akhir postur tubuh hanya satu arah Gerakan Akhir postur tubuh lebih dari satu arah Tidak ada getaran Minimal Sedang Besar Keras

15 Tabel 2. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov One Sample Test Tabel 2.1. Dimensi Siku Tegak Lurus (STL) No. rata-rata STL Fa(x) stdev Z Fe(x) D Tabel 2.2. Dimensi Dimensi Panjang Paha Dari Pantat Sampai Lutut (P3SL) No. rata-rata P3SL Fa(x) stdev Z Fe(x) D

16 Tabel 2.3. Dimensi Tinggi Lutut Posisi Berdiri (TLPB) No. rata-rata TLPB Fa(x) stdev Z Fe(x) D Tabel 2.4. Dimensi Posisi Siku Tegak Lurus (PSTL) No. rata-rata PSTL Fa(x) stdev Z Fe(x) D

17 Tabel 2.5. Dimensi Panjang Tangan Sampai Ujung Jari (PTSUJ) No. rata-rata PTSUJ Fa(x) stdev Z Fe(x) D Tabel 2.6. Dimensi Jarak Tangan (JT) No. rata-rata JT/UJT Fa(x) stdev Z Fe(x) D

18 Sampel size (n) Tabel 3. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov One Sample Test Level of significance for D=maximum Fa(X) - Fe(X) out n n n n n Sumber : Statistic Engeenering Handbook

19 Tabel 4. Pengolahan Data Usulan pada Manual Tasks Risk Assessment (MANTRA) f. Pengukuran Total Waktu Tabel 4.1. Kekuatan Otot Bagian Bawah >8 Tabel Tulang Bagian Belakang >8 Tabel 4.3. Tengkuk Leher/Bahu >8 Tabel 4.4. Tangan/Pergelangan Tangan >8

20 g. Pengukuran Faktor Resiko yang Berulang Adapun tabel pengukuran faktor resiko yang berulang dapat dilihat dibawah ini. Tabel 4.5. Kekuatan Otot Bagian Bawah Waktu Siklus > 5 menit 1-5 menit 30 detik- 1 menit 10 detik- 30 detik < 10 detik Tabel 4.6. Kekuatan Otot Bagian Bawah Waktu Durasi < 10mnt menit 30 menit- 1 jam 1 jam-2 jam >2 jam Tabel 4.7. Faktor Resiko Yang Berulang Skor Waktu Siklus Skor Waktu Durasi Tabel 4.8. Tulang Bagian Belakang Waktu Durasi < 10mnt menit 30 menit- 1 jam 1 jam-2 jam >2 jam

21 Tabel 4.9. Faktor Resiko Yang Berulang Skor Waktu Siklus Skor Waktu Durasi Tabel Tengkuk Leher/Bahu Waktu Siklus > 5 menit 1-5 menit 30 detik- 1 menit 10 detik- 30 detik < 10 detik Tabel Tengkuk Leher/Bahu Waktu Durasi < 10mnt menit 30 menit- 1 jam 1 jam-2 jam >2 jam

22 Tabel Faktor Resiko Yang Berulang Skor Waktu Siklus Skor Waktu Durasi Tabel Tangan/Pergelangan Tangan Waktu Siklus > 5 menit 1-5 menit 30 detik- 1 menit 10 detik- 30 detik < 10 detik Tabel Tangan/Pergelangan Tangan Waktu Durasi < 10mnt menit 30 menit- 1 jam 1 jam-2 jam >2 jam

23 Tabel Faktor Resiko Yang Berulang Skor Waktu Siklus Skor Waktu Durasi h. Pengukuran Faktor Resiko Akibat Pengerahan Tenaga Adapun tabel pengukuran faktor resiko akibat oengerahan tenaga dapat dilihat dibawah ini. Tabel Otot Bagian Bawah Jenis Gaya Lambat Sedang Cepat Tabel Otot Bagian Bawah Jenis Kecepatan Lambat Sedang Sedikit atau tidak bergerak sesuai dengan postur Cepat dan Teliti Cepat dan Buruk Gerakan

24 Tabel Faktor Resiko Pengerahan Tenaga Skor Gaya Skor Kecepatan Tabel Tulang Bagian Belakang Jenis Gaya Lambat Sedang Cepat Tabel Tulang Bagian Belakang Jenis Kecepatan Lambat Sedang Sedikit atau tidak bergerak sesuai dengan postur Cepat dan Teliti Cepat dan Buruk Gerakan

25 Tabel Faktor Resiko Pengerahan Tenaga Skor Gaya Skor Kecepatan Tabel Tengkuk Leher/Bahu Jenis Gaya Lambat Sedang Cepat Tabel Tengkuk Leher/Bahu Jenis Kecepatan Lambat Sedang Sedikit atau tidak bergerak sesuai dengan postur Cepat dan Teliti Cepat dan Buruk Gerakan

26 Tabel Faktor Resiko Pengerahan Tenaga Skor Gaya Skor Kecepatan Tabel Tangan/Pergelangan Tangan Jenis Gaya Lambat Sedang Cepat Tabel Tangan/Pergelangan Tangan Jenis Kecepatan Lambat Sedang Sedikit atau tidak bergerak sesuai dengan postur Cepat dan Teliti Cepat dan Buruk Gerakan

27 Tabel Faktor Resiko Pengerahan Tenaga Skor Gaya Skor Kecepatan i. Pengukuran Faktor Resiko Kekakuan Adapun tabel pengukuran faktor resiko kekakuan dapat dilihat dibawah ini. Tabel Otot Bagian Bawah Jenis Kekakuan Posisi Netral Penyimpangan dari posisi netral hanya satu arah Penyimpangan dari posisi netral lebih dari satu arah Gerakan Akhir postur tubuh hanya satu arah Gerakan Akhir postur tubuh lebih dari satu arah Tabel Tulang Bagian Belakang Jenis Kekakuan Posisi Netral Penyimpangan dari posisi netral hanya satu arah Penyimpangan dari posisi netral lebih dari satu arah Gerakan Akhir postur tubuh hanya satu arah Gerakan Akhir postur tubuh lebih dari satu arah

28 Tabel Tengkuk Leher/Bahu Jenis Kekakuan Posisi Netral Penyimpangan dari posisi netral hanya satu arah Penyimpangan dari posisi netral lebih dari satu arah Gerakan Akhir postur tubuh hanya satu arah Gerakan Akhir postur tubuh lebih dari satu arah Tabel Tangan/Pergelangan Tangan Jenis Kekakuan Posisi Netral Penyimpangan dari posisi netral hanya satu arah Penyimpangan dari posisi netral lebih dari satu arah Gerakan Akhir postur tubuh hanya satu arah Gerakan Akhir postur tubuh lebih dari satu arah j. Pengukuran Faktor resiko Getaran Adapun tabel pengukuran faktor resiko getaran dapat dilihat dibawah ini. Tabel Otot Bagian Bawah Jenis Getaran Tidak ada getaran minimal Sedang besar Keras Tabel Tulang Bagian Bawah Jenis Getaran Tidak ada getaran minimal Sedang besar Keras

29 Jenis Getaran Tidak ada getaran Tabel Tengkuk Leher/Bahu minimal Sedang besar Keras Tabel Tangan/Pergelangan Tangan Jenis Getaran Tidak ada getaran minimal Sedang besar Keras Tabel Skor Pengerahan Tenaga Anggota tubuh Skor Otot bagaian bawah 1 Tulang belakang 1 Tengkuk leher/bahu 1 Tangan/pergelangan tangan 1 Jumlah 4 Adapun tabel kumulatif pengerahan tenaga dan kekakuan dapat dilihat dibawah ini.

30 Tabel Kumulatif Pengerahan Tenaga Dan Kekakuan Anggota Tubuh Pengerahan Tenaga Kekakuan Jumlah Otot bagaian bawah Tulang belakang Tengkuk leher/bahu Tangan/pergelangan tangan Adapun tabel kumulatif resiko dari keseluruhan tubuh dapat dilihat dibawah ini. Tabel Kumulatif Resiko Dari Keseluruhan Tubuh Anggota Tubuh Total Waktu Resiko yang berulang Pengerahan Tenaga Resiko Kekuan Resiko Getaran Jumlah Otot bagaian bawah/kaki Tulang belakang Tengkuk leher/bahu Tangan/pergelangan tangan Dari hasil penilaian postur kerja dengan menggunakan metode Manual Tasks Risk Assessment (MANTRA) untuk kegiatan kerja, mulai dari pengisian, penimbangnan dan penjahitan permukaan karung/goni, pada fasilitas kerja usulan didapatkan hasil semua kegiatan kerja berada pada tingkatan aman dan tidak perlu tindakan lebih lanjut.

31 Gambar Awal Fasilitas Kerja Pada PT. Masyarakat Pratama Anindita. Gambar 1. Fasilitas Kerja Yang Berada di PT. Masyarakat Pratama Anindita Gambar 2. Fasilitas Kerja Corong Pengisian Pupuk

32 Gambar 3. Fasilitas Kerja Penimbangan Pupuk Gambar 4. Fasilitas Kerja Mesin Penjahit Permukaan Karung/Goni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT.Masyarakat Pratama Anindita pertama kali didirikan di Jakarta pada tahun 1965. Pada saat pendiriannya masih dalam bentuk persekutuan Commanditer

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PENGGILINGAN BATU UNTUK MENGURANGI MUSCULOSCELETAL DISORDER PADA PABRIK PT.MASYARAKAT PRATAMA ANINDITA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN STANDARD NORDIC QUESTIONNAIRE I. IDENTITAS PRIBADI (Tulislah identitas saudara dan coret yang tidak perlu) 1. Nama :... 2. Umur/Tgl. Lahir :.../... 3. Stasiun Kerja :... 4. Status : Kawin/Belum

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire A. DATA RESPONDEN Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Status Pernikahan : Berat Badan Tinggi Badan : kg : cm Tangan dominan : a. Kanan

Lebih terperinci

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Nama : Tehrizka Tambihan NPM : 37412336 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Standard Nordic Questionnaire (SNQ) Nama Umur Jenis kelamin Tugas :.. :.. tahun : Pria / Wanita :.... Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia berikut ini : NO JENIS KELUHAN 0 Sakit kaku di

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO PADA SAAT MELAKAKUKAN PEKERJAAN DENGAN METODE MANUAL TASKS RISK ASSESSMENT

PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO PADA SAAT MELAKAKUKAN PEKERJAAN DENGAN METODE MANUAL TASKS RISK ASSESSMENT PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO PADA SAAT MELAKAKUKAN PEKERJAAN DENGAN METODE MANUAL TASKS RISK ASSESSMENT Risma Adelina Simanjuntak 1 1 Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta risma_stak@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran tentang langkah-langkah pendekatan yang dilakukan untuk memcahkan masalah dalam penelitian ini, maka dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci

Lebih terperinci

Lampiran Standart Nordic Questionnaire

Lampiran Standart Nordic Questionnaire L-1 Lampiran Standart Nordic Questionnaire Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tugas : No Lokasi / Bagian A B C D 0 Sakit pada leher bagian atas 1 Sakit pada leher bagian bawah 2 Sakit pada bahu kiri 3 Sakit

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN

Lebih terperinci

Metode dan Pengukuran Kerja

Metode dan Pengukuran Kerja Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator yang kurang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT. ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:

Lebih terperinci

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

Oleh: DWI APRILIYANI ( ) ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD Satria merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang produksi linggis. Usaha ini dikelola secara turun menurun yang didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural

Lebih terperinci

LEMBAR PENGAMATAN POSTUR KERJA

LEMBAR PENGAMATAN POSTUR KERJA PRAKTIKUM FPK 2016/2017 LEMBAR PENGAMATAN POSTUR KERJA Nama operator : Jenis Keamin : Berat badan : Berikan tanda centang ( ) pada kolom berdasarkan keluhan/ kesakitan/ketergantungan yang dirasakan pada

Lebih terperinci

RANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS PADA STASIUN PENCETAKAN DENGAN METODE PAHL DAN BEITZ BERDASARKAN ANALISA POSTUR KERJA METODE MANTRA

RANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS PADA STASIUN PENCETAKAN DENGAN METODE PAHL DAN BEITZ BERDASARKAN ANALISA POSTUR KERJA METODE MANTRA RANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS PADA STASIUN PENCETAKAN DENGAN METODE PAHL DAN BEITZ BERDASARKAN ANALISA POSTUR KERJA METODE MANTRA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUISIONER

LAMPIRAN 1 KUISIONER 1. KUISIONER KELELAHAN LAMPIRAN 1 KUISIONER KUESIONER 30 ITEMS OF RATING SCALES DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENGUKUR KELELAHAN SECARA UMUM Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs)

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Kondisi Lapangan Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat usaha informal pejahitan pakaian di wilayah Depok, khususnya Kecamatan Sukmajaya. Jumlah tempat usaha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Meja Belajar Tabel 4.1 Data pengukuran meja Pengukuran Ukuran (cm) Tinggi meja 50 Panjang meja 90 Lebar meja 50 4.1.. Data Kursi Belajar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan industri-industri semakin pesat, baik industri manufaktur maupun jasa. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam dunia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

DAFTAR ISI (LANJUTAN) DAFTAR ISI (LANJUTAN) BAB HALAMAN 5.6.4. Uji Distribusi Normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test... V-45 5.7. Penetapan Data Antropometri... V-48 5.7.1. Perancangan dengan Menggunakan Dimensi Tubuh yang Ekstrim...

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Ergonomi Peranan ergonomi sebagai disiplin ilmu tidak lepas dari aspek - aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, engineering, manajemen

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 30 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan data 4.1.1 Layout Lini Produksi Sekarang Gambar 4.1 Layout Assembly Line Gambar di atas menunjukkan denah lini produksi PT. Federal Karyatama yang

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENDELA NAKO DAN POSISI KERJA OPERATOR DI PT. DICKY METALS

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENDELA NAKO DAN POSISI KERJA OPERATOR DI PT. DICKY METALS PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENDELA NAKO DAN POSISI KERJA OPERATOR DI PT. DICKY METALS Nama : Kristiansyah Pambuudi NPM : 37411996 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala

Lebih terperinci

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain. DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan

Lebih terperinci

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik. I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas

Lebih terperinci

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 10FDSK Program Studi Desain Produk ERGONOMI Studi ergonomi dilakukan bedasarkan panduan dari Human Factor Design

Lebih terperinci

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak Pelajaran 7 Melatih Kebugaran Kata Kunci Daya tahan Kekuatan Kelentukan Kecepatan gerak Loncat katak Mencium lutut Lari berbelok-belok Saat di semester 1, kalian pernah berlatih meningkatkan daya tahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.

Lebih terperinci

Penyebab Buncis Ditolak Eksportir

Penyebab Buncis Ditolak Eksportir BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. ABOFARM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertanian yang terletak di Ciwidey, Jawa Barat. Berdasarkan data PT.ABOFARM selama satu tahun jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA I-20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi dan Produktivitas 2.1.1 Ergonomi Ergonomi atau ergonomics (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ Muhammad Zein Anwar 1, Abdul Rahim Matondang 2, Anizar 3 Departemen Teknik

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

SABARUDIN Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma Oktavina, MT

SABARUDIN Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma Oktavina, MT ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP RESIKO CEDERA PADA PEDAGANG JAGUNG REBUS SABARUDIN 31401223 http://www.gunadarma.ac.id/ Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA Muchlison Anis Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S. Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu Ukuran dan model dari kursi taman/teras yang lama. Data anthropometri tentang ukuran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan Stasiun penyemiran sepatu. Meliputi data antro pometri

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan pendahuluan dari laporan penelitian. Bagian yang akan dibahas adalah latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai pada penelitian, batasan masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN MATERIAL HANDLING YANG ERGONOMIS BAGI OPERATOR LOADING SAYURAN BUNCIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL (STUDI KASUS DI PT. ABO FARM CIWIDEY) Mohammad Fadli Setiawan; 2 Rino Andias

Lebih terperinci

BAB 7. MANTRA TAMPILAN

BAB 7. MANTRA TAMPILAN BAB 7. MANTRA MANTRA merupakan metode yang berguna untuk menilai faktor-faktor risiko yang terjadi pada pekerja saat melakukan pekerjaan. Waktu relatif penggunaan emapt bagian tubuh (lengan bawah, punggung,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisa Metode Analisa metode (Methods Analysis) adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan dengan seksama mengenai cara yang berlaku atau diusulkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH Nama : Usia : Jenis Kelamin : Suku Bangsa : Berat Badan : No. Data yang diukur Simbol Keterangan Hasil Tinggi Pegangan Tangan Ukur jarak vertikal pegangan tangan

Lebih terperinci

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran. I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil perhitungan kuesioner nordic body map, terlihat bahwa para porter merasakan sakit pada bagian tubuh tertentu ketika membawa 4 jenis barang dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batu bata Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di sekitar kita. Itulah

Lebih terperinci

MODUL I DESAIN ERGONOMI

MODUL I DESAIN ERGONOMI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem kerja, pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu: manusia, bahan, mesin dan lingkungan kerja. Dari keempat komponen tersebut, komponen manusia

Lebih terperinci

HEADSTAND / KOPSTAND

HEADSTAND / KOPSTAND 2. HEADSTAND / KOPSTAND Headstand/Kopstand adalah sikap berdiri tegak yang bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan. Cara melakukan gerakan headstand adalah sebagai berikut: - Sikap awal jongkok

Lebih terperinci

RANCANGAN USULAN STASIUN KERJA ERGONOMIS PADA BAGIAN PENCETAKAN MENGGUNAKAN METODE PAHL DAN BEITZ GUNA MEMPERBAIKI POSTUR KERJA OPERATOR

RANCANGAN USULAN STASIUN KERJA ERGONOMIS PADA BAGIAN PENCETAKAN MENGGUNAKAN METODE PAHL DAN BEITZ GUNA MEMPERBAIKI POSTUR KERJA OPERATOR e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol, No.1, Mei 014 pp. 9-17 RANCANGAN USULAN STASIUN KERJA ERGONOMIS PADA BAGIAN PENCETAKAN MENGGUNAKAN METODE PAHL DAN BEITZ GUNA MEMPERBAIKI POSTUR KERJA OPERATOR M. Fadhil

Lebih terperinci

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata 1. Stretching 1.1. Pantat Basic 1. Berbaringlah dengan kedua kaki lurus di depan Anda. 2. Bawa kaki kiri ke atas, tertekuk di lutut,

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN

ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN ANALISIS POSTUR KERJA DAN BIOMEKANIKA PADA AKTIVITAS MEMINTAL DAUN PANDAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh Dhanang Sukma Wardhana 111606743

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.19-28 Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja Dian Palupi Restuputri, M. Lukman, Wibisono Teknik Industri, Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

BAB 1 PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu kepada undang-undang Nomor 13 tahun 2003 pasal 86, ayat 1a, yang menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan

Lebih terperinci