hafal rumus [7]. Secara umum siswa tidak mengerti bagaimana konsep fisika dan akhirnya hasil belajar yang diperoleh kurang optimal [1,5].

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "hafal rumus [7]. Secara umum siswa tidak mengerti bagaimana konsep fisika dan akhirnya hasil belajar yang diperoleh kurang optimal [1,5]."

Transkripsi

1

2 hafal rumus [7]. Secara umum siswa tidak mengerti bagaimana konsep fisika dan akhirnya hasil belajar yang diperoleh kurang optimal [1,5]. Banyak faktor yang menyebabkan hasil pembelajaran fisika kurang baik. Salah satu faktor adalah umpan balik saat konsolidasi kurang diperhatikan oleh guru. PR, tugas, dan tes merupakan bentuk konsolidasi, yang tujuannya untuk mengetahui apakah siswa sudah paham materi yang diajarkan [6]. Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL) di tahun ajaran 2010/2011, konsolidasi paling banyak diberikan dalam bentuk tes dan tugas. Untuk jumlah siswa besar, diperlukan waktu koreksi yang lama. Selama menunggu hasil koreksi tes dan tugas, guru melanjutkan materi berikutnya tanpa mengetahui prosentase siswa yang sudah paham. Hal ini berarti umpan balik terlambat diberikan ke siswa. Umpan balik harus diberikan secepatnya, karena digunakan sebagai penentu apakah materi dapat dilanjutkan atau perlu diulang. Jika umpan balik terlambat diberikan, akan dapat berakibat fatal. Siswa yang belum mengerti suatu materi akan terus tertinggal karena materi tetap dilanjutkan dan untuk siswa yang mengalami miskonsepsi, akan terus menggunakan konsep yang salah dalam mempelajari bahan/materi selanjutnya [6]. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dirancanglah metode koreksi cepat atau umpan balik cepat (fast feedback) yang pada prinsipnya pengajar dapat memberi umpan balik ke siswa dan sebaliknya dalam waktu yang singkat. Dengan fast feedback, kesalahan siswa dapat langsung diketahui oleh guru dan siswa sendiri, sehingga dapat cepat memperbaikinya. Dalam skripsi ini, akan dikembangkan metode fast feedback untuk melengkapi metode-metode fast feedback yang sebelumnya pernah dikembangkan oleh Singgih Adi S. Utami, Debora N. Sudjito, dan Pratiwi Oktaviani yang berjudul Penggunaan Metode Fast Feedback Dengan Peer to Peer Support In Group Dalam Pembelajaran Fisika Tentang Gaya-gaya yang Bekerja Pada Benda Jatuh Bebas, Benda Diam, Penggunaan Metode Fast Feedback Secara Klasikal Dalam Pembelajaran Fisika Tentang Cermin Datar, dan Penggunaan Metode Fast Feedback Model Stick Cards Pada Pembelajaran Fisika Tentang Kinematika Gerak Lurus. Model baru metode fast feedback yang dikembangkan tersebut berjudul Penggunaan Metode Fast Feedback dengan Papan Angkat Pada Pembelajaran Fisika Tentang Hukum III Newton. Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah apakah metode fast feedback dapat digunakan sebagai umpan balik cepat dalam kelas besar sehingga pengajar dapat cepat mengetahui pemikiran siswa dan menentukan tindakan pembelajaran yang akan dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model fast feedback lain yaitu Metode Fast Feedback dengan Papan Angkat Pada Pembelajaran Fisika Tentang Hukum III Newton dan memberikan contoh metode fast feedback dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hukum III Newton. Manfaat yang diperoleh adalah (i) Meningkatkan kerja sama antar siswa dan melatih siswa untuk berani mengungkapkan pemikirannya, (ii) Memudahkan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan dapat memperbaiki konsep siswa yang salah 9

3 10 dalam waktu cepat, (iii) Membantu sekolah untuk menyadari pentingnya umpan balik yang dapat meningkatkan kualitas sekolah. 2. DASAR TEORI 2.1. Umpan Balik Cepat (Fast Feedback) Umpan balik (feedback) merupakan pemberian informasi yang diperoleh dari pekerjaan siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Feedback digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami konsep atau materi pelajaran dan untuk menentukan tindakan selanjutnya dalam pembelajaran [8]. Dalam proses pembelajaran, siswa sering mengalami miskonsepsi. Perlu dilakukan interaksi sesering mungkin untuk mengenali dan mengatasi miskonsepsi siswa [4]. Interaksi tersebut berupa umpan balik cepat (fast feedback). Dalam metode fast feedback, guru memberi pertanyaan singkat dan siswa dapat menjawab dalam bentuk diagram, sketsa, gambar, atau kata-kata yang singkat. Secara singkat tekniknya adalah siswa diberi soal, guru berkeliling mengamati yang dikerjakan siswa, jika memungkinkan, guru melakukan wawancara singkat, siswa saling berdiskusi dan membandingkan jawaban mereka, kemudian guru melakukan feedback dan memberi soal selanjutnya. Tujuan dari fast feedback adalah mengetahui tingkat pemahaman siswa selama proses pembelajaran dan membantu siswa untuk menghadapi pelajaran selanjutnya [3]. Secara umum, proses fast feedback adalah sebagai berikut: (I) guru mengenalkan topik pembelajaran, (II) guru memberikan ketentuan-ketentuan yang mendasar dan singkat, (III) guru memberi tugas pertama untuk siswa secara individual atau berkelompok, (IV) guru berkeliling mengamati pekerjaan siswa dan mewawancarai sebagian siswa yang memunculkan jawaban yang tak terduga selama detik, (V) guru membahas kesalahan siswa secara umum dan memberi penjelasan konsep yang benar sebagai umpan balik untuk siswa, (VI) guru memberi tugas kedua, (VI) guru berkeliling mengamati pekerjaan siswa dan mewawancarai sebagian siswa yang memunculkan jawaban yang tak terduga selama detik, (VII) guru memberi kesempatan siswa saling membandingkan dan mendiskusikan jawaban mereka, (VIII) guru membahas kesalahan siswa secara umum dan memberi penjelasan konsep yang benar sebagai umpan balik untuk siswa, (IX) Demikian seterusnya sampai pembelajaran selesai. Dengan penggunaan fast feedback dalam pembelajaran, memungkinkan guru untuk mengetahui gagasan siswa dan dapat langsung memberi umpan balik meskipun dalam kelas besar (40 60 orang)[4]. Hal yang perlu digaris bawahi adalah fast feedback digunakan untuk membantu dan mendukung pembelajaran yaitu untuk memperbaiki konsep siswa yang masih salah bukan untuk memberi nilai dari pekerjaan siswa [2].

4 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PTK merupakan kegiatan mencermati obyek (siswa) secara bersamaan melalui tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu [9]. PTK dilakukan di dalam proses pembelajaran (8). Maksud dilakukannya PTK adalah untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di ruang kelas. Prosedur penelitian tindakan kelas meliputi: (I) Perencanaan, (II) Tindakan, (III) Observasi (pengamatan / pengumpulan data), dan (IV) Refleksi. 2.3.Hukum III Newton Gaya yang bekerja pada benda selalu merupakan hasil interaksi dengan benda lain, sehingga gaya selalu berpasangan. Pada masing-masing kasus, gaya yang anda berikan pada benda berlawanan arah dengan gaya yang diberikan benda pada anda. Ketika dua benda bersentuhan, dua buah gaya yang mereka berikan satu sama lain selalu memiliki besar yang sama dan arah yang berlawanan. Ini disebut Hukum Ketiga Newton tentang gerak. Gambar 1. Orang mendorong tembok (memberi gaya kepada tembok) Pada Gambar 1. adalah gaya yang diberikan oleh benda A pada benda B dan adalah gaya yang diberikan oleh benda B pada benda A. Pernyataan matematis hukum ketiga Newton adalah = Diungkapkan dalam kalimat, jika benda A memberikan gaya pada benda B (aksi), maka benda B akan memberikan gaya pada benda A (reaksi). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama tetapi arah yang berlawanan. Kedua gaya ini bekerja pada benda yang berbeda [10]. Berikut contoh lain pembuktian Hukum 3 Newton. Ketika sebuah kereta yang terletak di tanah ditarik tangan dengan menggunakan tali, maka pasangan gaya aksi reaksi ditunjukkan Gambar 2.

5 12 Kereta N F TK F Ttal F talt Tanah F TB F KT F BT F 2 Keterangan Gambar 2. Pusat Bumi Gambar 2. Gambar kereta yang terletak ditanah ditarik dengan tangan = Gaya tarikan bumi (gaya gravitasi) pada kereta. = Gaya gravitasi atau gaya tarik yang diberikan oleh kereta pada bumi. N = Gaya dorong tanah pada kereta ke arah atas F 2 = Gaya yang diberikan kereta pada tanah F TB = Gaya gesekan yang diberikan oleh tanah pada kereta F BT = Gaya yang diberikan kereta pada tanah F talt = Gaya yang diberikan oleh tangan pada tali F Ttal =Gaya yang diberikan oleh tali pada tangan F TK = Gaya yang diberikan tali pada kereta F KT = Gaya yang diberikan kereta pada tali Pasangan gaya aksi reaksi adalah dan, F 2 dan N, F BT dan F TB, F TAB dan F BAT, [10,11]. 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas model guru sebagai peneliti. Guru menentukan masalah yang akan diselesaikan (perencanaan), menentukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut (tindakan), melaksanakan rancangan tindakan dalam pembelajaran (observasi) dan merefleksi tindakan yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran (refleksi). Bahan ajar yang dipersiapkan adalah (1) Preliminary-test : untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, digunakan sebagai dasar membuat RPP, (2) RPP: untuk menentukan tindakan pembelajaran yang digunakan, (3) Kartu tugas: untuk mengetahui

6 respon siswa terhadap tugas yang diberikan oleh pengajar dan (4) Lembar observasi: untuk mengetahui jalannya pembelajaran berdasarkan waktu dan keaktifan siswa. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Pendidikan Fisika dan Fisika angkatan 2009 (Tingkat II) Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya acana sebanyak 30 orang. Kelompok mahasiswa ini yang dipilih karena mahasiswa mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa aras sedang. Mahasiswa aras sudah mendapatkan materi mekanika sehingga cocok untuk digunakan sebagai sampel untuk materi Hukum III Newton. Prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti dengan metode fast feedback adalah sebagai berikut: (1) Persiapan: pengajar membuat soal preliminarytest, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan hasil pre-test, dan lembar observasi KBM. (2) Pelaksanaan. Siswa dipilih secara acak (bukan sampel yang digunakan untuk pengambilan data) diberi preliminary-test untuk mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki mahasiswa. Hasil preliminary-test dikoreksi oleh guru dan digunakan sebagai dasar pembuatan RPP. Sebelum pembelajaran dimulai, mahasiswa dibagi menjadi 10 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 3 mahasiswa. Salah satu mahasiswa dalam tiap kelompok ditunjuk sebagai ketua kelompok. Ketua kelompok bertugas untuk mengelompokkan jawaban yang benar dan menempelkan pada papan milik masing-masing kelompok. Kartu tugas mahasiswa ditempel di papan besar yang terletak di depan kelas. Mahasiswa mengerjakan tugas secara mandiri, tanpa berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Ketika mengelompokkan jawaban yang sama, ketua kelompok dibantu oleh anggota kelompoknya. Selanjutnya, jawaban seluruh siswa diperiksa oleh guru dan dilaksanakan pembelajaran sesuai RPP dengan menggunakan metode fast feedback dengan papan angkat. Siswa diberi kartu tugas pada setiap tahap pembelajaran. Jawaban mahasiswa ditulis pada papan kecil dan mengangkat papan tersebut. Jawaban mahasiswa dicek oleh guru dan guru melakukan tanya jawab dengan mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas diberi feedback secara klasikal. Mulai dari mahasiswa menerima tugas, mengerjakannya, dan sampai guru berkeliling mengecek jawaban merupakan I siklus feedback. Mahasiswa diberi tugas baru jika 70% mahasiswa benar dan jika belum, dilakukan pembelajaran sesuai dengan RPP untuk menyelesaikan tugas tersebut. Tugas dari Guru Respon Mahasiswa Cek oleh Guru 70% Tugas Baru dari Guru < 70 % Feedback oleh Guru Gambar 3. Bagan siklus fast feed back secara klasikal 13

7 14 Gambar 4. Bagan langkah pembelajaran menggunakan Metode Fast Feedback (3) Observasi, ditahap pengamatan, ada seseorang yang berlaku sebagai pengamat yang mengamati jalannya penelitian dan mengisi lembar observasi, guna mengetahui efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode fast feedback secara klasikal. (4) Refleksi, jawaban mahasiswa dan lembar observasi dikaji. Keefektifan pembelajaran dengan menggunakan metode fast feedback dengan papan angkat dapat diketahui dari jawaban siswa. Prosentase jawaban mahasiswa yang benar diperoleh dengan cara perhitungan sebagai berikut: Prosentase jawaban kelompok (%) = Jumlahmahasiswayangmenjawabbenar x100 Jumlahseluruhmahasiswa Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan prosentase jawaban mahasiswa yang benar, jumlah pengulangan siklus feedback, dan realisasi waktu satu kali siklus feedback. Data yang dianalisa berupa lembar jawaban mahasiswa dan lembar observasi. Data data tersebut diolah secara Deskriptif Kualitatif. Penelitian ini dikatakan berhasil jika dapat memenuhi beberapa indikator berikut: 1. Minimal 70 % mahasiswa merespon tugas guru dengan baik. 2. Minimal 70 % mahasiswa menjawab benar. 3. aktu yang diperlukan dalam satu kali siklus feedback adalah 10 menit. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses penelitian terdiri dari 8 tahap pembelajaran. Setiap tahapan terbagi atas 3 siklus feedback. Biasanya, jumlah mahasiswa menjawab benar pada siklus 1 < 70%. Oleh sebab itu, siklus feedback dilaksanakan 2 sampai 3 kali. Secara lengkap, hasil dan pengulangan siklus ditunjukkan pada Tabel 1.

8 15 Tabel 1. Tahapan, siklus, waktu, dan hasil belajar mahasiswa. Pembelajaran terdiri dari 8 tahapan. Masing-masing tahapan dirancang untuk 3 siklus feedback. Alokasi waktu untuk setiap siklus adalah 10 menit dan realisasi waktu pembelajaran lebih cepat dari alokasi waktu. Prosentase jawaban mahasiswa benar ditampilkan. Tahap Siklus Feedback aktu untuk 1 x siklus feedback Alokasi Realisasi % Siswa Benar % % 3 Tidak perlu % 2 Tidak perlu 3 Tidak perlu % % 3 Tidak perlu % 2 Tidak Perlu 3 Tidak Perlu % % % % 2 Tidak Perlu 3 Tidak Perlu % % 3 Tidak Perlu % 2 Tidak Perlu 3 Tidak Perlu Dapat dilihat pada Tabel 1, empat dari delapan tahap pembelajaran (tahap 1, 3, 5, 7) memerlukan pelaksanaan siklus lebih dari 1 kali. Pada tahap-tahap ini, prosentase mahasiswa menjawab benar di siklus 1 < 70%, karena nilai ini belum memenuhi indikator keberhasilan, maka dilaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus 2. Pada siklus 2 tahap 1, 3, 7, prosentase mahasiswa menjawab benar adalah 70%. Untuk tahap 5, prosentase mahasiswa menjawab benar < 70%, sehingga dilaksanakan siklus feedback ke 3. Hasil dari siklus ke-3, prosentase mahasiswa menjawab benar adalah 70%.

9 16 Untuk tahap 2, 4, 6, 8, siklus feedback hanya perlu dilaksanakan 1 kali, karena prosentase mahasiswa yang menjawab benar 70%. Dari nilai ini, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa sudah memahami materi yang diajarkan. Yang menarik untuk diperhatikan dalam temuan ini adalah pada tahap pembelajaran 5, dan tahap pembelajaran 4, 6, 8. Hal ini menarik karena pada tahap 5 siklus 2, mahasiswa sudah bisa menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada kaki anak dengan benar, tetapi mahasiswa tidak menuliskan w (gaya bumi menarik anak) padahal disiklus 1 mahasiswa sudah menggambarkan. Mungkin, hal ini disebabkan mahasiswa terlalu fokus pada gaya-gaya yang bekerja pada kaki anak, jadi mahasiswa tidak memperhatikan gaya yang bekerja pada tubuh anak secara keseluruhan. Pada siklus 3, siswa kembali mengulangi kesalahannya, yaitu tidak menuliskan, penyebabnya sama dengan pengulangan satu. Untuk tahap 4, 6, 8, mahasiswa sudah mengerti syarat-syarat pasangan aksi reaksi dengan benar. Syarat tersebut adalah: (I) besar F aksi =F reaksi, (II) F aksi berlawanan arah dengan F reaksi, dan (III) F aksi dan F reaksi bekerja pada benda yang berbeda. Ada kelemahan dan kelebihan dari hal di atas. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, sebaiknya pembelajaran dilakukan dengan langkah sederhana yang logis. Untuk memunculkan kelebihan, pengajar harus memastikan bahwa seluruh mahasiswa sudah memahami konsep dengan baik. Konsep ini digunakan untuk tahap pembelajaran yang selanjutnya, dapat terlihat dalam Tabel 1 bahwa jawaban benar mahasiswa konsisten. Jika mahasiswa belum bisa memahami materi, pengajar dapat melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP (lampiran). Hasil pada Tabel 1 dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok A ( tahap 2, 4, 6, 8), kelompok B (tahap 1, 3, 7 ), dan kelompok C (tahap 3). Pengelompokkan ini berdasarkan jumah pelaksanaan siklus feedback. Kelompok A ( 1 siklus), kelompok B (2 siklus), dan kelompok C (3 siklus). 1. Kelompok A : 1 siklus Pada tahap 2, mahasiswa ditugaskan untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang terletak di permukaan bumi. Untuk tahap 4, 6, dan 8 mahasiswa ditugaskan untuk menentukan pasangan gaya aksi reaksi pada benda diam di permukaan bumi, pada anak ketika berjalan di lantai, dan benda yang tetap diam ketika dikenai gaya. Disetiap tahapan ini, prosentase mahasiswa menjawab benar sudah memenuhi indikator keberhasilan, yaitu 70% mahasiswa menjawab benar. Oleh sebab itu, siklus feedback cukup dilakukan 1 kali. Berikut contoh salah satu jawaban mahasiswa yang benar (Gambar 1).

10 17 Gambar 1. Jawaban benar mahasiswa pada siklus 1 : Gaya pasangan aksi-reaksi adalah dan, F2 dan N, besar F aksi = F reaksi,, F aksi berlawanan arah dengan F reaksi, F aksi dan F reaksi bekerja pada benda yang berbeda. Pada Gambar 1, ditunjukkan bahwa mahasiswa sudah memahami syarat-syarat pasangan gaya aksi-reaks yang telah dipelajari pada tahap 1. Syarat-syarat tersebut seperti yang dijelaskan pada tinjauan pustaka yaitu, besar F aksi sama dengann F reaksi, F aksi dan F reaksi berlawanan arah, dan F aksi dan F reaksi bekerja pada benda yang berbeda. Penyebab keberhasilan mahasiswa dalam memahami materi dapat dilihat dari sisi mahasiswa dan guru. Dari sisi mahasiswa, mahasiswa sudah pernah mendapat materi tentang Hukum 3 Newton. Dari sisi guru, guru sudah jelas ketika menggiring mahasiswa untuk berdiskusi tentang Hukum 3 Newton. Dalam kelompok ini, penggunaan fast feedback membantu peneliti menentukan langkah pembelajaran yang selanjutnya dengan cepat, karena konsep mahasiswa dan prosentase mahasiswa menjawab benar ( 70% mahasiswa benar) sebagai syarat untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dapat diketahui dalam waktu singkat (6 sampai 7 menit). 2. Kelompok B : 2 sikluss Pada tahap 1, mahasiswa ditugaskan untuk menentukan pasangann gaya aksi- untuk reaksi pada tangan ketika mendorong tembok. Tahap 3 dan 7, mahasiswa diminta menentukan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda yang tetap diam ketika dikenai gaya. Di setiap siklus 1 tahap-tahap ini, prosentase mahasiswa menjawab benar berkisar

11 18 antara 30%-40%, karenaa prosentase mahasiswa menjawab benar belum memenuhi indikator keberhasilan ( 70% siswa benar), maka dilaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP untuk memperbaiki konsep mahasiswa. Yang diamati pada tahap-tahap pembelajaran kelompok B ini adalah jenis kesalahan mahasiswa dan penyebab-penyebabnya. Kesalahan mahasiswa pada tahap 1, 3, dan 7 yaitu, salah dalam meletakkan pangkal panah gaya, salah dalam menentukan gaya benda menarik bumi, dan menganggap tidak ada gaya kontak antaraa lemari dan lantai. Salah satu kesalahan tersebut, ditunjukkan oleh Gambar 2. Gambar 2. Jawaban salah mahasiswa pada siklus 1: salah meletakkan titik pangkal gaya Penyebab-penyebab kesalahan-kesalahan tersebut dapat dilihat dari sisi mahasiswa dan guru. Dari sisi mahasiswa, (1) mahasiswa kurang memahami kesepakatan atau aturan-aturapembelajaran sehari-hari, mahasiswa terbiasa menggambarkan pangkal panah gaya untuk menyelesaikan tugas (lampiran RPP) ), (2) dalam berada pada benda yang memberi gaya, bukan pada benda yang dikenai gaya, (3) menganggap hanya bumi yang menarik benda (benda jatuh ke bumi) karena bumi hanya diam, (4) mahasiswa fokus pada gaya kontak yang bekerja anak dengan lemari dan anak dengan lantai. Dari segi guru, penjelasan kesepakatan atau aturan-aturan pengerjaan tugas dan ketika menggiring mahasiswa untuk berdiskusi kurang jelas. Ini terbukti dengan mahasiswa menanyakan kesepakatan dan penjelasan ketika berdiskusi lebih dari 3 kali. Jika dikaitkan dengan kajian pustaka, jawaban mahasiswa berbeda dengan teori. Menurut teori, (a) gaya tangan mendorong tembok berada di tembok dan gaya tembok mendorong tangan berada di tangan, (b) ada gaya benda menarik bumi yang bekerja pada pusat bumi, dan (c) timbul gaya kontak berupa N dan F ges antara lemari dan lantai. Sedangkan menurut mahasiswa, (a) gaya tangan mendorong tembok bekerja di

12 19 tangan dan gaya tembok mendorong tangan berada di tembok, (b) adaa gaya yang bekerja pada pusat bumi, tetapi tidak tahu jenis gaya tersebut, dan (c) tidak ada gaya kontak berupa N dan F ges antara lemari dan lantai. Untuk mengatasi konsep mahasiswa yang salah, dilakukan pembelajaran sesuai dengan RPP (lampiran). Untuk tahap 1, salah satu mahasiswa diminta untuk maju ke depan kelas. Mahasiswa ditugaskan untuk mewakili tembok yang diberi gaya dorong oleh tangan. Kemudian, dilakukan diskusi mengenai gaya yang bekerja pada tangan dan tembok. Pada tahap 3, untuk mengatasi mahasiswa yang tidak mengetahui adanya gaya benda menarik bumi, dilakukan diskusi mengenai Hukum Gravitasi Newton Universial dengan contoh gaya tarik antar bumi dan bulan. Di tahap 7, untuk mengatasi mahasiswa yang tidak mengetahui adanya gaya kontak antara lemari dengan lantai, dilakukan diskusi mengenai gaya yang bekerja pada benda yang tetap diam ketika diberi dorongan. Selanjutnya, dilaksanakan siklus feedback ke-2 untuk mengetahui pemikiran seluruh mahasiswa. Siklus kedua dilaksanakan sekitar 8 menit. Dari hasil cek cepat, prosentase mahasiswa yang menjawab benar pada tahap 1 (93%), tahap 3 (86%), dan tahap 7 (75%). Berikut contoh jawaban mahasiswa yang benar. Gambar 3. Jawaban benar mahasiswa pada siklus 2: Gaya pasangan aksi-reaksi adalah dan F 2, besar F aksi = F reaksi, F aksi berlawanan arah dengan F reaksi, F aksi dan F reaksi bekerja pada benda yang berbeda. Dari Gambar 3, dapat dilihat bahwa mahasiswa sudah dapat menyelesaikan tugas dengan benar. Mahasiswa benar, karena (1) dapat meletakkan titik pangkal gaya, gaya tangan mendorong tembok bekerja pada tembok dan gaya tembok mendorong

13 20 tangan bekerja pada tangan dan (2) dapat menentukan pasangan gaya aksi reaksi, besar F aksi = F reaksi, F aksi berlawanan arah dengan F reaksi, F aksi dan F reaksi bekerja pada benda yang berbeda. Jawaban mahasiswa ini sesuai dengan dasar teori yaitu, gaya tangan mendorong tembok berada di tembok dan gaya tembok mendorong tangan berada di tangan dan syarat pasangan gaya aksi reaksi adalah F aksi = F reaksi, F aksi berlawanan arah dengan F reaksi, F aksi dan F reaksi bekerja pada benda yang berbeda. Dalam kelompok B, fast feedback memberi pengaruh yang cukup besar, karena dengan fast feedback dapat diketahui prosentase mahasiswa yang menjawab benar dan dengan cepat menentukan tindakan pembelajaran sesuai dengan RPP untuk memperbaiki konsep mahasiswa. Dapat dilihat pada Tabel 1, kelompok B (tahap 1, 3, 7) dengan 2 kali pelaksanaan siklus feedback, prosentase mahasiswa menjawab benar dari 43,33%, 40%, 30% menjadi 93%, 83%, dan 75%. 3. Kelompok C : 3 siklus Pada tahap 5, mahasiswa ditugaskan untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada anak dan lantai ketika seorang anak berjalan di lantai kearah kanan. Pada siklus 1, prosentase mahasiswa menjawab benar adalah 0%. Karena nilai ini belum memenuhi indikator keberhasilan ( 70% mahasiswa benar), maka dilaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP (lampiran) untuk memperbaiki konsep mahasiswa yang kurang benar. Yang diamati dalam kelompok ini adalah jenis kesalahan mahasiswa. Kesalahan mahasiswa pada tahap ini adalah tidak menggambarkan gaya yang bekerja pada lantai dan salah dalam menentukan arah gaya lantai ke kaki pada arah horizontal (f ges). Contoh jawaban mahasiswa yang salah ditunjukkan Gambar 4.

14 21 Gambar 4. Jawaban salah mahasiswa pada siklus 1: tidak menggambarkan gaya yang bekerja pada lantai dan salah dalam menentukan arah gaya lantai ke kaki pada arah horizontal (f ges) Penyebab-penyebab kesalahan tersebut dapat ditinjau dari sisi mahasiswa dan guru. Dari sisi mahasiswa, (1) mahasiswa terburu-buru dalam mengerjakan soal, (2) kurang memahami soal, (3) hanya fokus pada gaya yang bekerja pada anak, dan (4) tidak memperhatikan gerakan kaki yang mendorong lantai. Dari sisi guru, guru kurang jelas ketika menggiring mahasiswa untuk berdiskusi, menjelaskan soal, dan terlalu cepat ketika menjelaskan yang telah didiskusikan ke mahasiswa. Jika dikaitkan dengan kajian pustaka, jawaban mahasiswa berbeda dengan teori. Menurut teori, ketika benda di lantai ditarik gaya ke kanan, maka akan timbul gaya gesekan yang diberikan oleh lantai pada benda ke kiri dan ada gaya yang bekerja pada lantai ketika ada sebuah benda diletakkan di atasnya. Sedangkan menurut mahasiswa, ketika kaki mendorong lantai ke kiri, gaya lantai ke kaki pada arah horizontal (f ges) ke arah kiri dan tidak ada gaya yang bekerja pada lantai. Untuk mengatasi konsep mahasiswa yang salah, dilakukan pembelajaran sesuai dengan RPP (lampiran). Salah satu mahasiswa diminta untuk maju ke depan kelas untuk berjalan ke kanan seperti soal. Kemudian dilakukan diskusi tentang dorongan kaki anak ke lantai, arah gaya dorongan kaki, dorongan lantai ke kaki dan arah gaya dorongan lantai ke kaki. Selanjutnya, dilaksanakan siklus feedback ke 2 selama 9 menit. Dari hasil cek cepat, diperoleh nilai prosentase mahasiswa menjawab benar sebesar 69,33%. Nilai ini belum memenuhi indikator keberhasilan. Masih banyak mahasiswa yang melakukan kesalahan yaitu, tidak menggambarkan (berat anak). Contoh jawaban mahasiswa yang belum benar ditunjukkan Gambar 5.

15 22 Gambar 5. Jawaban salah mahasiswa pada siklus 2: tidak menggambarkan (berat anak) Penyebab-penyebab kesalahan pada siklus 2 dapat ditinjau dari sisii mahasiswa dan guru. Dari sisi mahasiswa, mahasiswa terlalu fokus pada bagian kaki dan lantai dan terburu-buru ketika menuliskan jawaban. Dari sisi guru, guru kurang jelas ketika menggiring mahasiswa untuk berdiskusi dan terburu-buru ketika membahas kesalahan yang dilakukan mahasiswaa ketika menyelesaikan tugas. Jika dikaitkan dengan kajian pustaka, saat benda berada di permukaan bumi, benda akan mendapat gaya tarik oleh bumi (gaya berat). Sedangkan, mahasiswa tidak menggambarkan adanya gaya berat. Sesungguhnya, mahasiswa sudah tahu tentang adanya gaya berat, hanya saja ketika menyelesaikan tugas mereka terburu-buru. Untuk mengatasi kesalahan mahasiswa, guru menggiring mahasiswa untuk mengoreksi jawaban mereka, dan kesalahan tersebut didiskusikan. Sebagian mahasiswa aktif ketika berdiskusi dan akhirnya, mereka sudah mengetahui kesalahannya dan memperbaiki jawaban mereka. Selanjutnya, dilaksanakan siklus feedback ke 3 untuk mengetahui pemikiran siswa selama 7 menit. Dari hasil cek cepat, diperoleh prosentase mahasiswaa menjawab benar sebesar 70%. Contoh jawaban mahasiswa menjawab benar ditunjukkan Gambar 6.

16 23 Gambar 6. Jawaban benar mahasiswa pada siklus 3: gaya yang bekerja pada anak adalah, N, Ny, Nx, dan gaya yang bekerja di lantai adalah, y, dan x Dari Gambar 6, dapat dilihat bahwa mahasiswa sudah dapat menyelesaikan tugas dengan benar. Mahasiswa benar, karena menggambarkan gaya yang bekerja pada lantai dan anak, yaitu gayaa berat (), gaya anak pada lantai (F1, F1y, dan F1x), dan gaya lantai pada anak ( N, Ny, dan Nx). Jika dikaitkan dengan dasar teori, jawaban mahasiswa ini sesuai dengan dasar teori yaitu, saat benda berada di permukaan bumi, benda akan mendapat gaya tarik oleh bumi (gaya berat), ketika anak memberi gaya pada lantai (F) maka lantai juga memberikn gaya pada anak (N), dan jika benda di lantai ditarik gaya ke kanan, maka akan timbul gaya gesek antara lantai dan benda, gaya gesekan pada benda ke kiri. Pada kelompok C, fast feedback memberi pengaruh yang cukup besar, karena dengan fast feedback dapat diketahui prosentase mahasiswa yang menjawab benar dan cepat menentukan tindakan pembelajaran sesuai dengan RPP untuk memperbaiki konsep mahasiswa. Seperti yang ditunjukkan tabel 1, dengan 3 kali siklus feedback, prosentase mahasiswa menjawab benar meningkat dari 0% menjadi 70%.

17 4. Pengaruh penggunaan metode fast feedback pada pembelajaran. Penggunaan metode fast feedback memberi pengaruh pada keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran di kelas. Dengan metode ini, mahasiswa dituntut untuk aktif merespon tugas dari guru dengan memberikan jawaban atau menunjukan pemikirannya. Dapat dilihat pada lembar observasi, sebagian besar mahasiswa sudah merespon tugas guru dengan baik. Akan tetapi, sebagian mahasiswa masih kurang aktif bertanya pada guru, mahasiswa cenderung mendengarkan. Hal ini dikarenakan guru kurang memicu mahasiswa untuk lebih aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Fast feedback juga memberi pengaruh yang cukup besar pada pemahaman konsep mahasiswa. Pengaruh ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa yang menjawab benar. Dari penjelasan kelompok-kelompok yang sudah dibahas sebelumnya, untuk memenuhi jumlah minimal mahasiswa menjawab benar diperlukan pengulangan pembelajaran paling sedikit 2 kali pengulangan. Dari penjelasan di atas, metode fast feedback dikatakan efektif untuk membantu mahasiswa memahami konsep fisika (Hukum III Newton) dan meningkatkan keaktifan mahasiswa. Keefektifan ini dilihat dari peningkatan pemahaman konsep, keaktifan, dan waktu yang digunakan selama pembelajaran. 5. Kesimpulan dan Saran 1. Metode Fast Feedback dengan model papan angkat dapat membantu pengajar cepat mengetahui tingkat pemahaman dan kesulitan mahasiswa dalam kelas besar, pengajar dapat cepat menentukan tindakan yang diambil selanjutnya untuk membantu mahasiswa cepat menyadari kesalahannya dan memperbaikinya. 2. Untuk mencapai tingkat pemahaman yang tinggi di kelas, dibutuhkan minimal dua kali pengulangan pembelajaran atau penjelasan. Berikut saran-saran yang dapat diperhatikan oleh peneliti berikutnya: 1. Ketelitian ketika mengoreksi jawaban siswa sangat diperlukan, karena hasil koreksi tersebut digunakan sebagai penentu langkah pembelajaran selanjutnya. 2. Sebelum pembelajaran dimulai, pastikan seluruh siswa paham aturan cara mengerjakan tugas, jika tidak diperhatikan, maka ketika pembelajaran berlangsung siswa akan terus menanyakan aturan tersebut dan banyak waktu akan terbuang. 3. Jika jumlah siswa besar, peneliti harus dapat mengendalikan siswa, jangan sampai terjadi keributan yang mengganggu jalannya pembelajaran. 4. Penelitian ini dapat digunakan untuk materi fisika yang lain. 5. Metode fast feedback dengan model lain dapat dikembangkan selain klasikal, peer to peer support, stick card dan papan angkat. 24

18 25 DAFTAR PUSTAKA [1] Yasa, Putu Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kompetensi Dasar Fisika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Singaraja.. P [2] Berg, Ed Van Den, Hoekzema, Dik Three Lesson on Conservation Law, Symmetries, and Elementary Particles in Grade P [3] Berg, Ed Van Den, Hoekzema, Dik Three Lesson on Conservation Law, Symmetries, and Elementary Particles in Grade P [4] Berg, Ed Van Den, Hoekzema, Dik Understanding Probabilities and ave Function Through Fast Feedback. P [5] Subroto Pembelajaran Fisika di SMP Berbasis pada Standard Mutu. P.1 [6] Yulianti, Lia unit_6_ practicum. pdf. p [7] Sadiati, Desi Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok pada Pokok Bahasan Gaya dan Percepatan Kelas VII SMP Negeri 2 Bukateja Tahun Ajaran 2005/ p.1-4 [8] Madya, Suwarsih Penelitian Tindakan Kelas. P [9] Dharma, Surya Penelitian Tindakan Kelas. %20A3%20Penelitian%20Tindakan%20Kelas.pdf. p [10] Young, H. D dan Freedman, R. A Fisika Universitas edisi kesepuluh jilid 2 (Terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga, IV. 107, 121 [11] Giancoli Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga, V. 100, 102, 147

19 Lampiran I soal dan Pengelompokan Jawaban Preliminary- Test No Soal Kunci siswa Benar Salah Pilih satu jawaban yang benar Kesepakatan : 1. Gaya berat berilah simbol 2. Gaya normal berilah simbol N 3. Untuk gaya selain N dan berilah simbol, F 2, dst 4. Berilah keterangan gaya tersebut bekerja dari siapa kepada siapa, untuk jawaban yang kamu anggap benar. Contoh: = gaya bumi menarik benda, yang berarti gaya tersebut bekerja pada benda dan pangkal panah gaya berada di benda. (*) soal : (1 4) Sebuah balok diam di atas lantai seperti pada gambar. 26

20 balok lantai Pusat bumi 1 Gaya-gaya yang bekerja pada balok adalah C a. b. N Ket: : gaya bumi menarik balok, yang berarti gaya tersebut bekerja pada balok dan pangkal panah gaya berada di balok N N : gaya lantai mendorong benda yang berarti gaya tersebut bekerja pada balok dan pangkal panah gaya berada di balok 27

21 c. d. N Keterangan:. 2 Gaya-gaya yang bekerja pada lantai dan bumi adalah. D Ket: a. b. N N : gaya benda menarik bumi yang berarti gaya tersebut bekerja pada pusat bumi dan pangkal panah gaya berada di pusat bumi 23 7 F 2 : gaya balok mendorong (lantai) yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada pada lantai 28

22 c. d. F 2 Keterangan: Gaya-gaya yang bekerja pada lantai, bumi,dan balok adalah D : gaya bumi menarik balok, a. b. yang berarti gaya tersebut N N bekerja pada balok dan pangkal panah gaya berada di balok N : gaya lantai mendorong balok yang berarti gaya tersebut bekerja pada balok dan pangkal panah gaya berada di balok : gaya benda menarik bumi yang berarti gaya tersebut bekerja pada pusat bumi dan pangkal 29

23 d. c. N N panah gaya berada di pusat bumi F 2 : gaya balok mendorong lantai yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada pada lantai F 2 F 2 Keterangan: 4 Gaya-gaya pasangan aksi reaksi adalah D : gaya bumi menarik balok, yang b. berarti gaya tersebut bekerja a. N pada balok dan pangkal panah N gaya berada di balok N dan 1 N dan : gaya benda menarik bumi yang 2 dan berarti gaya tersebut bekerja pada pusat bumi dan pangkal panah gaya berada di pusat bumi N: gaya lantai mendorong benda yang berarti gaya tersebut bekerja 30

24 pada balok dan pangkal panah gaya berada di balok c. d. N dan F 2 N dan N N dan F 2 dan F 2 : gaya balok mendorong lantai yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada pada lantai F2 F 2 Keterangan:.. (*) soal : (5-8) Seorang anak mendorong lemari yang tetap diam seperti gambar berikut. lemari Lantai kasar 31

25 5 Gaya-gaya yang bekerja pada anak adalah C a. b. Ket: : gaya bumi menarik anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada N N di anak N 1 : gaya lantai mendorong anak, gaya tersebut bekerja pada anak yang pangkal panah gaya berada di anak. N 2 : gaya lemari mendorong anak, gaya tersebut bekerja pada anak yang pangkal panah gaya berada di anak. F2 : gaya lantai mendorong anak ke arah vertical, gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal gaya berada di anak c. N 2 F 2 N 1 d. F 4 N 1 N 2 F 3 : gaya lantai mendorong anak ke arah horizontal, gaya tersebut bekerja pada anak yang pangkal panah gaya berada di anak. F 3 32

26 Keterangan:. 6 Gaya gaya yang bekerja pada lantai adalah B a. b. Ket : : gaya kaki mendorong lantai, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai F 2 F 2 F 2 : gaya kaki mendorong lantai kearah vertical, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai. c. F 2 F3 d. F 3 F 3 : gaya kaki mendorong lantai kea rah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai. F 3 F 3 F 2 33

27 Keterangan : 7 Gaya-gaya yang bekerja pada lemari adalah. B a. b. Ket: c. d. F 3 N F 2 : gaya bumi menarik lemari, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lemari dan pangkal panah gaya berada di lemari. N : gaya lantai mendorong lemari, gaya tersebut bekerja pada lemari yang pangkal panah gaya berada di lemari. Keterangan:. N F 4 F 5 F 6 F 2 : gaya anak mendorong lemari, gaya tersebut bekerja pada lemari yang pangkal panah gaya berada di lemari. F 3 : gaya lantai mendorong lemari kea rah horizontal, gaya tersebut bekerja pada lemari yang pangkal panah gaya berada di lemari. 34

28 8 Gaya-gaya yang bekerja pada anak, lantai, dan lemari adalah. C a. b. Ket: 1 : gaya bumi menarik anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak F 3. N F N 1 N 2 1 F 2 2 N 1 : gaya lantai mendorong anak, yang gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. F 4 : gaya lantai mendorong anak ke arah vertikal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. c. d.. N 2 F 2 F 4 N N 3 1 F 7 3 F 6 F 2 F 5 F 3 N 1 N 2 2. F 4 F 6 F 5 F 3 : gaya lantai mendorong anak ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. N 2 : gaya lemari mendorong anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak yang pangkal panah gaya berada di anak. 2 : gaya bumi menarik lemari, yang 35

29 Keterangan: (C) berarti gaya tersebut bekerja pada lemari dan pangkal panah gaya berada di lemari. N 3 : gaya lantai mendorong lemari, gaya tersebut bekerja pada lemari yang pangkal panah gaya berada di lemari. : gaya anak mendorong lemari, gaya tersebut bekerja pada lemari yang pangkal panah gaya berada di lemari. F 2 : gaya lantai mendorong lemari, gaya tersebut bekerja pada lemari yang pangkal panah gaya berada di lemari. F 5 : gaya anak mendorong lantai ke arah vertical yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai F 6 : gaya anak mendorong lantai, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai. 36

30 F 7 : gaya abak mendorong lantai ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai. 9 Gaya-gaya pasangan aksi-reaksi adalah. C a. b. Ket: F 3. N 1 2 F 2 F 2 dan N, dan F 3. N 2 N 1 1 F 2 2 dan N 2, N dan F 4 : gaya anak mendorong lemari,yang berarti gaya tersebut bekerja pada lemari dan pangkal panah gaya berada di lemari. N 2 : gaya lemari mendorong anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. F 6 : gaya anak mendorong lantai, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai N 1 : gaya lantai mendorong anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya 37

31 c. d. N 2 F 2 F 4 N 1 F 7. F 6 F F 3 N 3 1 F 2 F 3 N 1 N F 4 F 6 F 5 berada di anak. F 5 : gaya anak mendorong lantai ke arah vertikal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai F 4 : gaya lantai mendorong anak ke arah vertikal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. dan N 2, F 6 dan N 1, F 5 dan F 4, F 7 dan F 3 Keterangan:.. F 6 dan N 1, F 4 dan F 3, N 2 dan 2 F 7 : gaya anak mendorong lantai ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai F 3 : gaya lantai mendorong anak ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. 38

32 (*) soal : (10-13) Seorang anak sedang berjalan di lantai ke arah kanan seperti pada gambar berikut. 10 Gaya-gaya yang bekerja pada anak adalah. D a. b. Ket: = gaya bumi menarik anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak N N N : gaya lantai mendorong anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak F 2 : gaya lantai mendorong anak ke arah vertikal, yang berarti gaya 39

33 tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. c. d. F 2 : gaya lantai mendorong anak ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. N N F2 Keterangan: 40

34 11 Gaya-gaya yang bekerja pada lantai adalah. B a. b. Ket: : gaya anak mendorong lantai, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai N F 2 F 3 F 2 : gaya anak mendorong lantai ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai. c. d. F 3 : gaya anak mendorong lantai ke arah vertikal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai. F 3 41

35 Keterangan: 12 Gaya-gaya yang bekerja pada anak dan lantai adalah. A a. b. Ket: = gaya bumi menarik anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak F 3 F 5 F N N 4 F 5 N : gaya lantai mendorong anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak F1 F2 F 4 : gaya anak mendorong lantai, yang berarti gaya tersebut bekerja 42

36 pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai c. d. F 2 : gaya anak mendorong lantai ke arah vertikal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai F 7 N 0 F 3 : gaya anak mendorong lantai ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai. Keterangan: F 8 F 6 F 9 F 4 : gaya lantai mendorong anak ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak. F 5 : gaya lantai mendorong anak ke arah vertical, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak 43

37 13 Gaya-gaya pasangan aksi reaksi adalah. A F 3 a. F 5 F 2 F b. N N 4 F 5 F 4 Ket: F1 : gaya anak mendorong lantai, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai. N : gaya lantai mendorong anak, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal panah gaya berada di anak dan N, F 2 dan F 5, F 3 dan F 4 F 4 dan N, dan F 5 c. d. F2 : gaya anak mendorong lantai ke arah vertikal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai dan pangkal panah gaya berada di lantai F 7 N 0 F5: gaya lantai mendorong anak kea rah vertical, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal gaya berada di anak. F 8 F 6 N dan, F 9 dan 0 F 9 F 6 dan F 7 44 F3 : gaya anak mendorong lantai ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada lantai

38 Keterangan:. dan pangkal panah gaya berada di lantai F4 : gaya lantai mendorong anak ke arah horizontal, yang berarti gaya tersebut bekerja pada anak dan pangkal gaya berada di anak. 45

39 HASIL PRELIMINARY-TEST NO NAMA PRELIMINARY TEST JUMLAH JAABAN BENAR NILAI 1 I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII XXIII XXIV XXV XXVI XXVII XXVIII XXIX XXX

40 47 RENCANA PEMBELAJARAN Topik : Hukum III Newton Standard Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi waktu : Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik system diskret (partikel) : Menjelaskan Hukum Newton sebagai dasar dinamika dan mengaplikasikannya dalam persoalan-persoalan dinamika sederhana. : 120 menit Indikator: 1. Siswa dapat melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda diam. 2. Siswa dapat menentukan pasangan gaya aksi reaksi pada benda diam. 3. Siswa dapat menentukan syarat-syarat gaya pasangan aksi - reaksi pada benda diam. Prosedur Feed back: 1. Sebelum pelajaran dimulai, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap satu kelompok beranggota 3 siswa. Masing-masing siswa dalam kelompok akan merumuskan sendiri jawaban dari tugas guru. Ketua kelombok bertugas untuk mengelompokkan jawaban yang sama. Posisi kelompok seperti di jelaskan pada gambar. G 1 2 3

41 48 Ket : G : guru, 1 : siswa 1, 2 : siswa 2, dan 3 : siswa 3 2. Guru memberi kartu tugas (soal) pada seluruh siswa, kartu tugas tersebut diletakkan di depan kelas. 3. Siswa dalam masing-masing kelompok merumuskan jawaban dari tugas yang diberikan oleh guru dan menuliskan jawabannya di kertas 4. Ketua kelompok mengelompokkan jawaban yang sama dan menempelkannya di portable board. 5. Masing-masing kelompok mengangkat jawaban. 6. Guru berkeliling mengecek jawaban siswa. 7. Guru mengecek jawaban siswa dengan membaca secara cepat jawaban di portable board yang di angkat oleh tiap kelompok. (disini feedback diiperoleh dengan cepat). 8. Jika prosentase siswa benar < 70 %, guru mengulang pembelajaran. 9. Siswa mengerjakan ulang tugas berdasarkan penjelasan dari guru. 10. Siswa menuliskan jawaban dan mengangkat portable board. 11. Guru mengecek jawaban siswa dengan membaca secara cepat jawaban di karton. 12. Jika prosentase siswa yang menjawab benar 70 %, guru memberikan tugas baru. Tugas dari guru Respon Siswa Cek oleh guru 70% Tugas Baru dari Guru < 70 % Feedback oleh Guru Motivasi: Guru menugaskan salah satu siswa (A) maju ke depan kelas untuk mendorong tembok. Guru : apa yang kamu rasakan ketika mendorong tembok? (berat). Guru menjelaskan ke siswa andaikan guru mewakili tembok yang tetap diam ketika

42 49 didorong siswa. Kemudian, Guru menugaskan siswa (A) mendorong guru (B) dan guru juga mendorong siswa tetapi guru kembali mendorong siswa untuk mempertahankan posisinya. A Pertanyaan : B 1. Ketika anak memberikan dorongan, apa yang guru lakukan untuk mempertahankan posisinya yang diam? (guru mendorong anak) 2. Jika guru mewakili tembok, apa yang dilakukan tembok ketika di dorong anak? (tembok mendorong anak) Info: Gaya tangan mendorong tembok disebut gaya aksi (F aksi) Gaya tembok mendorong tangan di sebut gaya reaksi (F reaksi) Tahap pembelajaran 1: *) Guru membagikan kertas kepada setiap siswa yang berisi kesepakatan cara mengerjakan soal (tugas) Kesepakatan : 1. Gaya berat berilah simbol 2. Gaya normal berilah simbol N 3. Untuk gaya selain N dan berilah simbol, F 2, dst 4. Berilah keterangan gaya tersebut bekerja dari siapa kepada siapa, untuk jawaban yang kamu anggap benar. Contoh: = gaya bumi menarik benda, yang berarti gaya tersebut bekerja pada benda dan pangkal panah gaya berada di benda. PERUMUSAN MASALAH (1): Bagaimana syarat pasangan F aksi dan F reaksi? *) Melaksanakan prosedur feedback 2

43 50 Tugas 1: Gambarkan pasangan gaya-gaya aksi reaksi pada tangan yang mendorong tembok seperti gambar berikut: Tangan tembok *) melakukan prosedur feedback 3 *) melakukan prosedur feedback 4 *) melakukan prosedur feedback 5 *) melakukan prosedur feedback 6 *) melakukan prosedur feedback 7 *) melakukan prosedur feedback 8 Kegiatan 1: Pertanyaan menggiring mengamati: 1. Ketika tangan memberikan dorongan, apa yang tembok lakukan untuk mempertahankan posisinya yang diam? (tembok mendorong tangan) 2. Bagaimana besar dorongan (gaya) tangan dan tembok? (sama besar) 3. Bagaimana arah kedua gaya tersebut? (berlawanan) 4. Gaya dorongan tangan bekerja dimana? (di tembok) 5. Gaya dorongan tembok bekerja dimana? (di tangan) Hasil pengamatan: 1. Ketika tangan mendorong tembok, tembok juga mendorong tangan

44 51 2. Besar dorongan (gaya) tangan sama dengan gaya tembok. 3. Arah gaya tangan berlawanan dengan arah gaya tembok. 4. Gaya dorongan tangan bekerja pada tembok. 5. Gaya dorongan tembok bekerja pada tangan. Info: Dorongan tangan disebut F aksi dan dorongan tembok disebut F reaksi Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan: 1. Bagaimana besarnya F aksi dan F reaksi? 2. Bagaimana arah F aksi dan F reaksi? 3. Apakah F aksi dan F reaksi bekerja pada benda yang sama atau berbeda? Kesimpulan: 1. Besarnya F aksi = F reaksi 2. Arah F aksi berlawanan dengan arah F reaksi 3. F aksi dan F reaksi bekerja pada benda yang berbeda. *) Melakukan prosedur feedback 9 *) Melakukan prosedur feedback 10 *) Melakukan prosedur feedback 11 *) Melakukan prosedur feedback 12 Kunci tugas 1: F 2 Keterangan: = gaya tangan mendorong tembok, gaya tersebut bekerja pada tembok. F 2 = gaya tembok mendorong tangan, gaya tersebut bekerja di tangan. Tahap Pembelajaran 2 Perumusan masalah 2: Apa pasangan F aksi dan F reaksi pada benda diam di permukaan bumi? *) Melakukan prosedur feedback 2

45 52 Tugas 2: Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda diam dipermukaan bumi seperti gambar berikut: Balok Permukaan Bumi Pusat Bumi *) melakukan prosedur feedback 3 *) melakukan prosedur feedback 4 *) melakukan prosedur feedback 5 *) melakukan prosedur feedback 6 *) melakukan prosedur feedback 7 *) melakukan prosedur feedback 8 Kegiatan 2: Untuk menunjukkan adanya Guru menunjukkan sebuah pegas di depan kelas. Pertanyaan menggiring mengamati : Bagaimana perbedaan pegas sebelum dan sesudah ditarik? (pegas sesudah ditarik bertambah panjang dan menunjukkan nilai tertentu) Saya meletakkan sebuah beban pada pegas, bagaimana dengan pegas, bertambah panjang dan menunjukkan nilai tertentu? (ya) Siapa yang menarik pegas? (benda) Ketika beban dilepaskan dari pengkaitnya, bagaimana kemana arah beban bergerak? (kebawah)

46 53 Hasil Pengamatan : 1. Pegas bertambah panjang dan menunjukkan nilai tertentu jika ditarik. 2. Pegas bertambah panjang dan menunjukkan nilai tertentu ketika di beri beban. 3. Beban bergerak ke bawah ketika di lepaskan dari pengkait pegas. Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan: Kesimpulan: Pegas bertambah panjang dan menunjukkan nilai tertentu jika ditarik dan diberi beban, berarti apa yang menyebabkannya? (gaya) Jika beban bergerak ke bawah ketika dilepaskan dari pengkaitnya, apa artinya? (ada gaya yang menariknya) Info: Yang menarik beban bergerak ke bawah (kepermukaan bumi) adalah gaya tarik bumi. Gaya bumi menarik benda bekerja dimana? Di bumi atau di benda? (di benda) Dimana pangkal panah gaya tarik bumi tersebut? (dibenda) 1. Bumi menarik benda, Gaya tarik bumi tersebut bekerja pada benda dan pangkal panah gaya digambar pada benda. Kegiatan 3: Untuk mengerti adanya N Guru meminta salah satu siswa maju ke depan untuk mengangkat tangannya pada ketinggian tertentu sebagai posisi normalnya. Kemudian guru meletakkan sebuah balok di tangannya. Pertanyaan menggiring mengamati: Apa yang kamu lakukan agar tanganmu tetap berada pada posisi normalnya? ( mendorong balok ke atas) Hasil pengamatan: Tangan mendorong balok ke atas untuk mempertahankan posisi normalnya. Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan: Apakah tangan memberi gaya dorong pada balok? (ya) Kemana arahnya? ( ke atas) Dimana gaya tangan tersebut bekerja? (di balok) Dimana titik pangkal gaya tangan tersebut? ( di balok)

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa.

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. 2 diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA Siti Noor Fauziah 1, Ferdy S. Rondonuwu 1,2, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG Umbu Rangga Landu Aang 1, Marmi Sudarmi 1, Diane Noviandini 1 1 Program

Lebih terperinci

2. DASAR TEORI UMPAN BALIK CEPAT

2. DASAR TEORI UMPAN BALIK CEPAT PEDAHULUA. Suatu realita sehari-hari, di dalam suatu ruang kelas ketika sesi Kegiatan belajarmengajar (KBM) berlangsung, nampak beberapa atau sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar. Sebagian

Lebih terperinci

: 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam. Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. balok

: 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam. Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. balok 23 Lampiran 1 Kartu Tugas KARTU TUGAS. Topik : 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. Tugas 1a balok Gambarkan gaya gaya yang bekerja pada balok yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL VOTING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL VOTING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL VOTING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG Morita Dewi Yuliana 1, Marmi Sudarmi 1, Diane Noviandini 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI Ignasia Evi Susanti 1, Diane Noviandini 1, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl.

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Lampiran 08 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Tema : Gaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan ke-3) A.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL CLOSED EYES PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SIFAT SUSUNAN PARTIKEL ZAT PADAT, ZAT CAIR, ZAT GAS

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL CLOSED EYES PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SIFAT SUSUNAN PARTIKEL ZAT PADAT, ZAT CAIR, ZAT GAS PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL CLOSED EYES PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SIFAT SUSUNAN PARTIKEL ZAT PADAT, ZAT CAIR, ZAT GAS Meylani Aljeinie Tijow 1, Marmi Sudarmi 1 Ferdy S. Rondonuwu 1, 1

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari. Lampiran 08 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Tema/ Sub topik :Gaya/ Resultan Gaya dan Gaya Gesek Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SUB POKOK BAHASAN ANALISA KUANTITATIF UNTUK SOAL-SOAL DINAMIKA SEDERHANA PADA KELAS X SEMESTER I SMA Eko Budiono, Hadi

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari. Lampiran 08 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Topik/ Sub Topik :Gaya/ Jenis-jenis Gaya dan Pengukuran Gaya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : Pertama / 2 x 45 menit : Ceramah dan diskusi o Memberikan contoh penerapan hukum Newton dengan menggunakan berbagai media. o Melakukan percobaan yang berhubungan dengan hukum-hukum Newton. Formulasi

Lebih terperinci

GAYA DAN HUKUM NEWTON

GAYA DAN HUKUM NEWTON GAYA DAN HUKUM NEWTON 1. Gaya Gaya merupakan suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Satuan gaya adalah Newton (N). Gbr. 1 Gaya berupa tarikan pada sebuah balok Pada gambar 1 ditunjukkan sebuah balok

Lebih terperinci

Lampiran 1. Soal. c) sinar datang menuju pusat kelengkungan. a) sinar datang sejajar sumbu utama. b) sinar datang menuju fokus

Lampiran 1. Soal. c) sinar datang menuju pusat kelengkungan. a) sinar datang sejajar sumbu utama. b) sinar datang menuju fokus L A M P I R A 26 Lampiran 1. Soal Tahap Soal Kartu Tugas Kartu Tugas 1 Kartu Tugas 2 Kartu Tugas 3 1. Gambarkan arah sinar pantul, garis normal serta sudut datang dan sudut pantulnya jika sinar datang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Pemecahan Masalah Hamsah (2003), mengatakan bahwa pemecahan masalah dapat berupa menciptakan ide baru, menemukan teknik atau produk baru. Bahkan di dalam

Lebih terperinci

merespon kesulitan siswa dalam waktu singkat dan dapat dilakukan setiap saat tanpa waktu koreksi yang lama?

merespon kesulitan siswa dalam waktu singkat dan dapat dilakukan setiap saat tanpa waktu koreksi yang lama? tahu, siswa tidak tahu, guru mengajar dan siswa diajar) berubah ke siswa aktif dan guru membantu. Peran guru lebih sebagai fasilitator yang membantu agar bentukan siswa itu berjalan efektif, efisien, dan

Lebih terperinci

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak????? DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya Bab 12 Gaya Sumber: image.google.com Gambar 12.1 Mengayuh sepeda Apakah kamu pernah naik sepeda? Jika belum pernah, cobalah. Apa yang kamu rasakan ketika naik sepeda? Mengapa sepeda dapat bergerak? Apakah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja.

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja. L A M P I R A N 19 Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. Soal no Jumlah siswa (%) yang menjawab option : 10,5 (A) Siswa tidak teliti membaca soal. analisa 1 79 (B*) 10,5 (C) 26% siswa berpikir

Lebih terperinci

5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari hari.

5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari hari. Lampiran 08 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1 Tema : Hukum-hukum Gaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (pertemuan ke-2) A.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Berbah Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / I Alokasi Waktu : 80 menit (1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP N1 Berbah : VIII ( Delapan ) / I : IPA(FISIKA) : 2 JP A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas : SMA Kristen Indonesia : XI Semester : 2 Program Keahlian Mata Pelajaran Jumlah Pertemuan : IPA : FISIKA : 2 kali pertemuan Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor

Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor Ni P. D. Purnamasari, Debora N. Sudjito, Marmi Sudarmi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ semester Alokasi waktu : SLB-A Dria Adi Semarang : Matematika : II (dua)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT PENTING

LAMPIRAN 1 SURAT PENTING LAMPIRAN 1 SURAT PENTING 34 35 LAMPIRAN II PERANGKAT PEMBELAJARAN 36 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Pertemuan : MTs MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK PRODNG EMNAR NAONAL AN DAN PENDDKAN AN V KW PENGGNAAN METODE AT EEDACK MODEL MAK ARAN DALAM PEMELAJARAN KA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR ERAR LTRK Nanik ugiarti 1, Marmi udarmi 1, Alvama Pattiserlihun

Lebih terperinci

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA SILABUS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA STANDAR KOMPETENSI : Mengukur besaran dan menerapkan satuannya KODE KOMPETENSI : 1 : 10 x 45 menit SILABUS KOMPETENSI DASAR KEGIATAN 1.1 Menguasai konsep besaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 53 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika Materi : Teorema Phytagoras Kelas / Semester : Kelas VIII / II Alokasi Waktu : 6 x 80 menit (6 pertemuan) Standar Kompetensi :

Lebih terperinci

Hukum I Newton. Hukum II Newton. Hukum III Newton. jenis gaya. 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika.

Hukum I Newton. Hukum II Newton. Hukum III Newton. jenis gaya. 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika. Dinamika mempelajari penyebab dari gerak yaitu gaya Hukum I Newton Hukum Newton Hukum II Newton Hukum III Newton DINAMIKA PARTIKEL gaya berat jenis gaya gaya normal gaya gesek gaya tegangan tali analisis

Lebih terperinci

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Hukum Newton Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinematika Mempelajari gerak materi tanpa melibatkan

Lebih terperinci

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran : SMP N 2 Pegandon : VIII ( Delapan ) / Genap : Ilmu Pengetahuan Alam Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya

Lebih terperinci

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut! GAYA DAN PERCEPATAN 1. Pengertian Gaya Pernahkah kamu bermain ayunan? Bagaimanakah usahamu agar ayunan dapat berayun tinggi? Tentu kamu harus menggerakan kaki dan badan sehingga ayunan dapat melayang semakin

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HOORAY PADA MATERI ENERGI MEKANIK

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HOORAY PADA MATERI ENERGI MEKANIK PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL COURSE REVIEW HOORAY PADA MATERI ENERGI MEKANIK Fransiska Damayanti 1, Marmi Sudarmi, Diane Noviandini 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com Tabel tersebut mendeskripsikan besarnya jarak dan waktu yang diperlukan sepeda untuk bergerak. Dengan menggunakan rumus kelajuan dan percepatan, hitunglah: a. kelajuan sepeda pada detik ke 2, b. kelajuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... vii. LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI...

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... vii. LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... vii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI... viii LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... ix ABSTRAK... x KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GERAK DAN GAYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GERAK DAN GAYA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GERAK DAN GAYA Satuan Pendidikan : SMP/MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 2 Sub Materi Pokok : Gerak dan Gaya Alokasi Waktu : 20 x 40 menit ( 8 Tatap Muka)

Lebih terperinci

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. 1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. Berdasar gambar diatas, diketahui: 1) percepatan benda nol 2) benda bergerak lurus beraturan 3) benda dalam keadaan diam 4) benda akan bergerak

Lebih terperinci

A. Pengertian Gaya. B. Jenis-Jenis Gaya

A. Pengertian Gaya. B. Jenis-Jenis Gaya A. Pengertian Gaya Tarikan dan dorongan yang kita berikan pada benda disebut gaya. Apakah gaya yang kita berikan memiliki arah? Tentu, gaya memiliki arah. Ketika kita mendorong ke depan, benda pun akan

Lebih terperinci

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi : FISIKA : XI/1 : Usaha dan Energi : Usaha dan energi Pertemuan ke- : 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif 25 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif tentang konsepsi calon guru isika (mahasisa Program Studi S1 Pendidikan isika

Lebih terperinci

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda KEGIATAN BELAJAR 1 Hukum I Newton A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda DINAMIKA PARTIKEL Mungkin Anda pernah mendorong mobil mainan yang diam, jika dorongan Anda lemah mungkin mobil mainan belum bergerak,

Lebih terperinci

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN L A M P I R A N ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN Adegan 1 Penjelasan Adegan Penjelasan Adegan : Karena desakan air diwastafel, Tom dan wastafel terlempar ke atas. Wastafel bergerak lebih cepat

Lebih terperinci

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA 1 RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi dasar 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan

Lebih terperinci

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang dikembangkan berdasarkan model Kurt Lewin tetapi lebih detail dan rinci pada

Lebih terperinci

RPP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : SMP YPM 1 TAMAN Kelas / semester : VIII (Delapan)/ ganjil

RPP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : SMP YPM 1 TAMAN Kelas / semester : VIII (Delapan)/ ganjil Author : DARUNINGSIH Publish : 4-09-011 10:44:16 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP YPM 1 TAMAN Kelas / semester : VIII (Delapan)/ ganjil Mata Pelajaran : IPA FISIKA Standar Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1 Lampiran 08 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1 Tema : Hukum-hukum Gaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (pertemuan ke-1) A.

Lebih terperinci

BAB XI GAYA DAN GERAK

BAB XI GAYA DAN GERAK BAB XI GAYA DAN GERAK 1. Apa jenis-jenis gaya yang ada di alam? 2. Bagaimana cara menjumlahkan gaya yang segaris? 3. Faktor apakah yang mempengaruhi besarnya gaya gesekan? 4. Apakah yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya BAB 2 GAYA Dua bab berikutnya mengembangkan hukum statistika, yang merupakan suatu kondisi dimana suatu benda tetap diam. Hukum ini dapat dipakai secara universal dan dapat digunakan untuk mendesain topangan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan BAB 5 GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON B A B B A B

HUKUM NEWTON B A B B A B Hukum ewton 75 A A 4 HUKUM EWTO Sumber : penerbit cv adi perkasa Pernahkah kalian melihat orang mendorong mobil yang mogok? Perhatikan pada gambar di atas. Ada orang ramai-ramai mendorong mobil yang mogok.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH 1. I Al-Qur an Surah Al-Alaq ayat 1-5

DAFTAR TERJEMAH. NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH 1. I Al-Qur an Surah Al-Alaq ayat 1-5 6 Lampiran : Daftar Terjemah DAFTAR TERJEMAH NO. BAB KUTIPAN HAL. TERJEMAH. I Al-Qur an Surah Al-Alaq ayat -5 Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah konsep Gaya dan Tekanan yang terdapat dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan buku cetak SMP/MTs kelas VIII.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh YUSI SANTIKA

SKRIPSI. Oleh YUSI SANTIKA PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MEDIA KARTU ACAK PINTAR (KAP) PADA POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X-IPA4 SMA IPIEM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

Hukum Newton tentang Gerak

Hukum Newton tentang Gerak Hukum Newton tentang Gerak PETA KONSEP Gerak Aristoteles Galileo Newton hasil Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton tentang tentang tentang Kelembaman Gaya Aksi-Reaksi aplikasi pada Gerak Lurus

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/I Pokok Bahasan : Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

KINEMATIKA DAN DINAMIKA: PENGANTAR. Presented by Muchammad Chusnan Aprianto

KINEMATIKA DAN DINAMIKA: PENGANTAR. Presented by Muchammad Chusnan Aprianto KINEMATIKA DAN DINAMIKA: PENGANTAR Presented by Muchammad Chusnan Aprianto DEFINISI KINEMATIKA DAN DINAMIKA KINEMATIKA Kajian tentang gerak suatu benda atau partikel tanpa disertai penyebab geraknya Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

4. Menggunakan strategi ceramah dan tanya jawab serta media power point, Siswa. diharapkan mampu menjelaskan pengertian medan listrik dengan benar.

4. Menggunakan strategi ceramah dan tanya jawab serta media power point, Siswa. diharapkan mampu menjelaskan pengertian medan listrik dengan benar. X. Tujuan Pembelajaran : 1. Menggunakan strategi ceramah dan tanya jawab serta media power point, Siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian medan listrik dengan benar. 2. Menggunakan strategi ceramah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus

Lebih terperinci

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! LAMPIRAN Tahap I : Menggambarkan garis normal dari bidang batas yang datar No. Soal No. Soal 1. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar

Lebih terperinci

Problem Solving dengan Metode Identifikasi Variabel berdasarkan Skema: Tinjauan terhadap Topik Termodinamika

Problem Solving dengan Metode Identifikasi Variabel berdasarkan Skema: Tinjauan terhadap Topik Termodinamika Perjanjian No: III/LPPM/2013-03/33-P Problem Solving dengan Metode Identifikasi Variabel berdasarkan Skema: injauan terhadap opik ermodinamika Disusun Oleh: Risti Suryantari, M.Sc Lembaga Penelitian dan

Lebih terperinci

DINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si

DINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si DINAMIKA Rudi Susanto, M.Si DINAMIKA HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON III MACAM-MACAM GAYA Gaya Gravitasi (Berat) Gaya Sentuh - Tegangan tali - Gaya normal - Gaya gesekan DINAMIKA I (tanpa gesekan)

Lebih terperinci

BAB 4 GAYA DAN PERCEPATAN

BAB 4 GAYA DAN PERCEPATAN BAB 4 GAYA DAN PERCEPATAN A. GAYA SENTUH Gaya merupakan besaran vector, karena memiliki satuan, besaran, dan arah. Gaya adalah sesuatu yang dapat berupa dorongan atau tarikan. Pengaruh gaya dapat berupa:

Lebih terperinci

Kenapa begini? Kenapa bola berperilaku seperti itu? Kenapa suatu benda dapat bergerak? Sebuah benda akan terus diam jika tidak ada gaya yang bekerja p

Kenapa begini? Kenapa bola berperilaku seperti itu? Kenapa suatu benda dapat bergerak? Sebuah benda akan terus diam jika tidak ada gaya yang bekerja p GAYA DAN TEKANAN Kenapa begini? Kenapa bola berperilaku seperti itu? Kenapa suatu benda dapat bergerak? Sebuah benda akan terus diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya, benarkah? Bagaimana sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebelum memperoleh pendidikan formal, sejak lahir anak sudah memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai alam yang berkaitan dengan Fisika. Pengalaman dan

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN Pernahkah Anda berpikir; mengapa kita bisa begitu mudah berjalan di atas lantai keramik yang kering, tetapi akan begitu kesulitan jika lantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisika sejak kita kelas VII. Bila benda dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda

BAB I PENDAHULUAN. fisika sejak kita kelas VII. Bila benda dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dinamika merupakan salah satu bagian dari cabang fisika.apakah yang terjadi jika benda dikenai gaya? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang pernah kita dengar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas / smester : VIII / 1. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas / smester : VIII / 1. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP N1 Berbah Kelas / smester : VIII / 1. Mata pelajaran Alokasi waktu : IPA : 1 JP A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan untuk proses pembelajaranyaitu tanggal 16, 17 dan 18 Oktober 2012 dan satu kali pertemuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

DINAMIKA GERAK FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.

DINAMIKA GERAK FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac. 1/30 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) DINAMIKA GERAK Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Definisi Dinamika Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau

Lebih terperinci

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri. BAB V Hukum Newton 5.1. Pengertian Gaya. Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan pada benda misalnya perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan,

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 08 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1 Tema : Hukum-hukum Gaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (pertemuan ke-3) A.

Lebih terperinci

LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika

LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika 125 LAMPIRAN V RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen I) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : II (Dua) Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan A.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 LUWU Kelas : X Alokasi Waktu : 1 x 45 menit A. Kompetensi Inti: KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI.

Lebih terperinci

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas Soal Multiple Choise 1.(4 poin) Sebuah benda yang bergerak pada bidang dua dimensi mendapat gaya konstan. Setelah detik pertama, kelajuan benda menjadi 1/3 dari kelajuan awal benda. Dan setelah detik selanjutnya

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited

BAB VI PENUTUP. 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian dan analisis penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret

Lebih terperinci

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN KONSEP SISWA SETELAH MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI FISIKA YANG TIDAK SESUAI FISIKA

PEMAHAMAN KONSEP SISWA SETELAH MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI FISIKA YANG TIDAK SESUAI FISIKA PEMAHAMA KOSEP SISWA SETELAH MEGGUAKA MEDIA PEMBELAJARA AIMASI FISIKA YAG TIDAK SESUAI FISIKA Abstrak Rita unung Tri Kusyanti Email : rita_nunung@yahoo.com SMA 1 Tempel, Sleman, DIY Hasil penelitian Wahyu

Lebih terperinci

5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan.

5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan. Gaya Doronglah daun pintu sehingga terbuka. Tariklah sebuah pita karet. Tekanlah segumpal tanah liat. Angkatlah bukumu. Pada setiap kegiatan itu kamu mengerahkan sebuah gaya. Gaya adalah suatu tarikan

Lebih terperinci