diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa."

Transkripsi

1

2 2 diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada tahun ajaran 2010/2011, evaluasi pembelajaran diberikan dalam bentuk tes dan tugas (PR). Dengan kapasitas kelas yang besar (>30 siswa) maka diperlukan waktu koreksi yang lama. Sementara menunggu hasil koreksi, guru melanjutkan pembelajaran ke materi berikutnya tanpa memperhatikan berapa banyak siswa yang masih mengalami kesalahan. Dengan demikian umpan balik yang diberikan terlambat dan tidak dapat memperbaiki kesalahan yang terjadi pada siswa. Akibatnya siswa tetap mengalami kesalahan dan akan terus menggunakan konsep yang salah pada pembelajaran selanjutnya. Padahal peran guru sebagai pembelajar memiliki kewajiban mencari, menemukan dan bisa memecahkan masalah-masalah belajar siswa [6,10]. Untuk mengatasi masalah tersebut maka digunakan metode Fast Feedback (umpan balik cepat) dalam pembelajaran. Metode ini dapat digunakan oleh guru setiap saat dalam proses pembelajaran dengan waktu koreksi yang cepat sehingga kesulitan siswa dapat direspon oleh guru dengan segera meskipun guru mengajar dalam kelas besar [4]. Penelitian mengenai fast feedback sudah dilakukan oleh Debora N. Sudjito dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Metode Fast Feedback Secara Klasikal dalam Pembelajaran Fisika Tentang Cermin Datar, Singgih A.S. Utami dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Metode Fast Feedback dengan Peer to Peer Support In Group dalam Pembelajaran Fisika Tentang Gaya-Gaya yang Bekerja pada Benda Jatuh Bebas dan Benda Diam, dan juga Pratiwi Oktaviani dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Metode Fast Feedback Stick Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Kinematika Gerak Lurus. Untuk melengkapi model fast feedback yang telah ada, pada penelitian ini digunakan model fast feedback yang baru yakni Metode Fast Feedback model grouping answer pada Pembelajaran Fisika tentang Posisi, Kecepatan dan Percepatan. Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah apakah metode fast feedback dengan model grouping answer dapat digunakan sebagai umpan balik cepat dalam kelas besar untuk mengetahui kesalahan siswa dengan segera dan memberikan pembelajaran untuk mengatasi kesalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat umpan balik pada kelas besar untuk merespon kesulitan siswa dengan cepat, mengembangkan model Fast Feedback yang baru yakni Metode Fast Feedback model grouping answer, serta memberikan contoh metode tersebut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada Pembelajaran Fisika tentang posisi, kecepatan dan Percepatan. Manfaat dari penelitian ini adalah (i) melatih siswa untuk mengungkapkan pemikirannya pada saat pembelajaran, (ii) memudahkan guru untuk mengetahui pemikiran siswa dan dapat memperbaiki kesalahan siswa dalam waktu cepat, (iii) membantu sekolah untuk menyadari pentingya umpan balik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas sekolah.

3 3 2. Dasar Teori 2.1.Umpan Balik Cepat (Fast Feedback) Umpan balik (feedback) adalah segala informasi yang diperoleh selama proses pembelajaran yang digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan [6]. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan cara menanggapi hasil kerja siswa sehingga siswa lebih menguasai materi dan hasil belajarnya meningkat [8]. Dalam suatu proses pembelajaran fisika, seringkali terjadi salah pengertian terhadap konsep yang diajarkan oleh guru, bahkan kadang-kadang pengertiannya menjadi tidak terduga sehingga siswa mengalami miskonsepsi [1]. Untuk mengenali dan mengatasi miskonsepsi tersebut perlu dilakukan interaksi terus menerus antara guru dengan siswa[4]. Interaksi tersebut berupa umpan balik cepat (fast feedback). Fast feedback bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa pada materi yang diajarkan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi pembelajaran selanjutnya sehingga mengefektifkan pembelajaran [2]. Metode fast feedback dilakukan dilakukan di kelas selama pembelajaran berlangsung sehingga pekerjaaan siswa dapat dikoreksi dengan cepat [4]. Pada umumnya fast feedback dilakukan dengan memberikan tugas tentang soal konsep dalam bentuk gambar, simulasi atau kata-kata singkat tergantung pada materi yang dibahas [3]. Pelaksanaannya adalah guru memberikan soal kemudian siswa mengerjakan soal, guru berkeliling melihat jawaban siswa sambil melakukan wawancara singkat dengan siswa, guru memberikan feedback kemudian memberikan soal berikutnya untuk dikerjakan siswa. Dengan menggunakan metode fast feedback, guru dapat meninjau gagasan siswa dengan cepat dan memberikan umpan balik meskipun guru mengajar di kelas besar(20-60 siswa) [1,4]. Metode fast feedback digunakan untuk membantu dan mendukung pembelajaran yakni memperbaiki konsep siswa yang salah bagian demi bagian bukan untuk menilai pekerjaan siswa sehingga pembelajaran selanjutnya menjadi lebih efektif [1]. 2.2.Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research) merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk memecahkan masalah di kelas dan memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas [5]. PTK berfokus pada proses belajar mengajar di kelas yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan dengan tindakan langsung di kelas [12]. Prosedur PTK meliputi Perencanaan (planning), tindakan (action), Pengamatan (observation) dan Refleksi (Reflection) [9]. 2.3.Posisi, Kecepatan dan Percepatan Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan tertentu. Posisi ( ) adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu acuan tertentu. Perubahan posisi disebut juga dengan perpindahan. Kecepatan ( ) merupakan besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar (nilai) dan arah. Besarnya kecepatan dapat dicari dengan menghitung perubahan posisi

4 4 dibagi waktu yang diperlukan. Sedangkan arah kecepatan searah dengan arah gerak benda. Percepatan ( ) juga merupakan besaran vektor. Besarnya percepatan dapat dicari dengan menghitung perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan. Sedangkan arahnya searah dengan arah gaya total yang bekerja pada benda. Hal ini sesuai dengan Hukum II Newton yakni =., di mana gaya total yang bekerja pada sebuah benda menyebabkan benda mengalami percepatan [13]. Kecepatan menunjukkan tentang seberapa cepat posisi berubah sedangkan percepatan menunjukkan seberapa cepat kecepatan berubah [7]. Pada gerak parabola (peluru), geraknya merupakan kombinasi dari gerak horizontal (sumbu x) dengan kecepatan konstan dan gerak vertikal (sumbu y) dengan percepatan konstan [13]. Untuk memudahkan, posisi awal (pada waktu t 0 ) dijadikan sebagai koordinat pusat. y(m) v y v t v x =v t v y v t v x v x Gambar 1. Vektor kecepatan pada gerak parabola Percepatan pada gerak parabola disebabkan oleh gaya gravitasi yang arahnya selalu menuju pusat bumi sehingga percepatannya sama dengan percepatan gravitasi ( ). Sedangkan percepatan pada sumbu x sama dengan nol karena v x konstan. y(m) 0 v x v y v t v x v y v t X (m) a 3. Metodologi a a X (m) 0 a a Gambar 2. Vektor percepatan pada gerak parabola Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dengan model guru sebagai peneliti. Peneliti yang berperan sebagai guru menentukan masalah yang akan diselesaikan, merancang tindakan untuk mengatasi masalah tersebut, melaksanakan rancangan tindakan dalam pembelajaran, dan merefleksi tindakan yang telah dilakukan dalam pembelajaran.

5 5 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Preliminary-test yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, (2) RPP yang digunakan sebagai panduan untuk melaksanakan tindakan pembelajaran, (3) Kartu tugas yang berisi tugas untuk mengetahui respon siswa terhadap tugas yang diberikan dan (4) Lembar observasi KBM yang digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Pendidikan fisika angkatan 2009 dan 2010 Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana sebanyak 30 mahasiswa yang dipilih secara acak. Sampel merupakan mahasiswa yang telah mendapatkan materi Fisika dasar. Prosedur penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) persiapan : pembuatan soal preliminary-test, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi kartu tugas dan Lembar Obsservasi KBM. (2) Pelaksanaan : preliminary-test diberikan kepada mahasiswa yang bukan sampel untuk mengetahui pengetahuan awal mahasiswa sebagai dasar pembuatan RPP. Sebelum pembelajaran dimulai, mahasiswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Salah satu mahasiswa pada setiap kelompok menjadi ketua kelompok dan bertugas mengkoordinir anggotanya untuk mencocokkan dan mengelompokkan jawaban yang sama. Setiap mahasiswa diberi kartu tugas dan mengerjakannya pada kartu tersebut secara mandiri. Setelah selesai mengerjakan tugas, ketua kelompok mengkoordinir anggotanya untuk mencocokkan dan mengelompokkan jawaban yang sama. Setiap kelompok jawaban dicek oleh pengajar dan jika prosentase mahasiswa yang menjawab benar 70%, mahasiswa diberi tugas baru. Jika belum, maka dilakukan pembelajaran sesuai dengan RPP. Lembar observasi KBM diisi oleh pengamat lain pada saat pembelajaran. Tugas dari guru Respon siswa cek 70 % Tugas baru Feedback oleh guru < 70 % Gambar 3. Bagan siklus metode fast feedback Jalannya Tugas pembelajaran Respon Feedback Cek Tugas Tahap Pembelajaran 3 Respon Feedback Cek Tugas Respon Tahap Pembelajaran 2 Feedback Cek Tahap Pembelajaran 1 waktu Tingkat kesulitan Gambar 4. Bagan langkah pembelajaran menggunakan Metode Fast Feedback

6 6 Data yang diperoleh berupa hasil dari preliminary tes, kartu jawaban siswa dan lembar observasi KBM dianalisa secara deskriptif kualitatif. Efektivitas pembelajaran dengan menggunakan metode Fast Feedback dengan grouping answer dapat dilihat dari jumlah siswa yang menjawab benar, jumlah siklus feedback dan waktu yang dibutuhkan pada setiap siklusnya. Prosentase jawaban siswa yang benar dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: (%) = h 100% Penelitian dikatakan berhasil jika memenuhi indikator berikut: 1. Minimal 70% siswa aktif merespon tugas dari guru 2. Minimal 70% siswa dapat menjawab tugas dengan benar 3. Waktu untuk melakukan satu kali siklus feedback maksimal 10 menit 4. Hasil dan Analisa Kegiatan Pembelajaran Pada penelitian ini, kegiatan pembelajarannya dibagi menjadi 3 tahap pembelajaran: 1. Tahap pembelajaran 1 Indikator yang ingin dicapai pada tahap 1 ini adalah siswa dapat menentukan perubahan posisi, besar dan arah dari kecepatan serta percepatan pada berbagai macam gerak lurus berdasarkan rekaman gerak benda. Tahap 1 ini dibagi menjadi tiga bagian dan di setiap bagian ada tiga tugas. Bagian 1 Pada bagian 1 mahasiswa ditugaskan untuk menentukan perubahan posisi pada berbagai macam gerak lurus berdasarkan rekaman gerak benda. Pada tugas 1, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 86,7% mahasiswa (26 orang) menjawab dengan benar tugas 1 yakni perubahan posisinya tetap. Sedangkan 13,3% (4 orang) mahasiswa lainya menjawab salah yaitu perubahan posisinya membesar. Gambar 5. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian1 tugas 1 Kesalahan tersebut disebabkan karena salah pengertian dalam menghitung perubahan posisi pada setiap detiknya. Perubahan posisi pada setiap detiknya dihitung selalu dari posisi awal ke setiap t sehingga pada setiap detik perubahan posisinya membesar. Padahal perubahan posisi pada setiap detiknya ditentukan dengan

7 7 menghitung perubahan posisi pada setiap selang t ( x dari t 0 -t 1, t 1 -t 2, t 2 -t 3 dan t 3 - t 4 ). Bukan dengan menghitungnya dari posisi awal ke setiap t ( x dari t 0 -t 1, t 0 -t 2, t 0 -t 3 dan t 0 - t 4 ). Siklus feedback 1 berlangsung selama 4 menit 57 detik. Jumlah mahasiswa yang menjawab benar telah mencapai indikator, sehingga siklus feedback 2 tidak perlu dilaksanakan. Pengajar melanjutkan pembelajaran dengan memberikan tugas 2. Pada tugas 2 dan tugas 3, seluruh mahasiswa (100%) menjawab tugas dengan benar. Mahasiswa yang pada tugas 1 mengalami kesalahan dalam menghitung perubahan posisi yakni selalu dari titik awal, pada tugas ini mereka menghitung perubahan posisi dengan benar yaitu menghitung perubahan posisi pada setiap selang t ( x dari t 0 -t 1, t 1 -t 2, t 2 -t 3, t 3 -t 4 ). Siklus feedback pada tugas 1 berlangsung selama 5 menit dan tugas 2 berlangsung selama 4 menit. Karena seluruh siswa dapat menjawab tugas dengan benar maka tugas 2 dan tugas 3 cukup 1 kali siklus feedback. Bagian 2 Pada bagian 2 mahasiswa ditugaskan untuk menentukan besar dan arah kecepatan pada berbagai macam gerak lurus berdasarkan rekaman gerak benda. Pada tugas 1, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 66,67% (20 orang) mahasiswa menjawab benar. Mereka menggambarkan vektor kecepatan dengan benar yaitu kecepatannya digambarkan dengan panah yang sama panjang (kecepatannya konstan) pada setiap posisinya dengan arah kecepatan ke kanan searah dengan arah gerak. Sedangkan sebanyak 33,33% (10 orang) mahasiswa menjawab salah yakni tidak menggambarkan kecepatan pada saat t 0 atau t 4. Gambar 6. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian 2 tugas 1 Kesalahan tersebut disebabkan karena tidak memahami soal dengan baik. Cuplikan gambar pada soal 1 dianggap dari keadaan diam karena posisi awalnya 0 meter dan berakhir dalam keadaan diam juga karena setelah t 4 sudah tidak ada gambar lagi. Padahal cuplikan tersebut merupakan cuplikan gambar yang tengah berjalan sehingga pada saat t 0 dan t 4 mobil memiliki kecepatan. Untuk mengatasi kesalahan tersebut, pengajar memberitahukan kembali bahwa rekaman gambar tersebut tidak dari keadaan diam dan berakhir dengan berhenti. Tetapi merupakan cuplikan dari mobil yang tengah berjalan. Siklus feedback 1 berjalan selama 4 menit 38 detik. Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan tugas yang sama untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Siklus feedback 2 berlangsung selama 3 menit. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 100% mahasiswa menjawab benar.

8 8 Pada tugas 2 dan tugas 3, seluruh mahasiswa (100%) dapat menjawab soal dengan benar. Seluruh mahasiswa sudah dapat menentukan besar dan arah kecepatan pada berbagai macam gerak lurus. Siklus feedback 1 tugas 2 berlangsung selama 4 menit 27 detik sedangkan pada tugas 3 berlangsung selama 3 menit 54 detik. Karena indikator telah dipenuhi maka pada tugas 2 dan 3 cukup satu kali siklus feedback. Bagian 3 Pada bagian 3 mahasiswa ditugaskan untuk menentukan besar dan arah percepatan pada berbagai macam gerak lurus. Pada tugas 1, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 96,67% mahasiswa (29 orang) menjawab dengan benar yakni percepatannya nol sehingga panahnya tidak dapat digambar. Sedangkan 3,33% mahasiswa (1 orang) menjawab salah yakni menggambarkan percepatan mobil dengan panah yang sama panjang. Gambar 7. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian 3 tugas 1 Kesalahan tersebut disebabkan karena perubahan posisi mobil pada setiap detiknya dianggap sebagai percepatan. Padahal perubahan posisi pada setiap satuan waktu merupakan kecepatan sedangkan percepatan adalah perubahan kecepatan pada setiap satuan waktu. Jadi mahasiswa ini menyamakan percepatan dengan kecepatan. Siklus feedback hanya dilakukan 1 kali karena jumlah mahasiswa yang menjawab benar telah mencapai indikator. Siklus ini berlangsung selama 4 menit 23 detik. Pada tugas 2, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, 90% mahasiswa menjawab dengan benar yakni menggambarkan percepatan dengan panah yang sama panjang. Sedangkan sebanyak 10% mahasiswa (3 orang) menjawab percepatannya konstan namun tidak menggambarkan percepatan dengan menggunakan panah. Gambar 8. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian 3 tugas 2

9 9 Meskipun telah dapat menggambarkan percepatan dengan benar tetapi hanya sebagian kecil saja yang dapat menentukan arah percepatan dengan benar. Kebanyakan dari mereka masih mengalami kesalahan dalam menentukan arah percepatan benda. Percepatan dianggap searah dengan arah gerak benda. Sedangkan berdasarkan Hukum II Newton yakni =., arah percepatan searah dengan arah gaya bukan searah dengan arah gerak. Untuk mengatasi kesalahan tersebut, pengajar memberikan pembelajaran dengan mengingatkan kembali hukum II Newton yakni =.. Dari hukum tersebut terlihat bahwa percepatan sebanding dengan gaya sehingga arah percepatan searah dengan arah gaya. Pengajar mendemonstrasikan sebuah benda yang bergerak dipercepat dan diperlambat kemudian menanyakan kemana arah gaya yang mempercepat dan memperlambat kecepatan benda tersebut dan juga kemana arah percepatannya. Siklus feedback pada tugas 2 hanya terjadi 1 kali dan berlangsung selama 7 menit 22 detik. Pada tugas 3, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 30% mahasiswa (9 orang) menjawab benar yakni menggambarkan percepatan konstan dengan panah yang sama panjang dan arahnya ke bawah. Sedangkan 70% mahasiswa (21 orang) lainnya menjawab salah yakni menggambarkan percepatan benda tersebut dengan panah yang sama panjang namun arahnya ke atas. Gambar 9. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian 3 tugas 3 Kesalahan tersebut disebabkan karena berfikir bahwa pada saat melempar bola, tangan memberikan gaya dorong ke atas pada bola dan gaya tersebut akan terus ada pada bola sehingga bola dapat bergerak naik. Dengan demikian percepatan digambarkan dengan arah panah menuju ke atas searah dengan gaya. Padahal gaya dorong tangan akan hilang setelah bola lepas dari tangan. Bola bergerak ke atas dengan kecepatan awal yang diperolehnya bukan karena selalu didorong oleh gaya tangan. Sedangkan gaya yang selalu bekerja pada bola tersebut adalah gaya gravitasi yang arahnya ke bawah. Gaya gravitasi inilah yang memperlambat kecepatan bola hingga kecepatannya menjadi nol di posisi puncak. Dengan demikian percepatan bola sama dengan percepatan gravitasi dan arahnya ke bawah menuju pusat bumi. Mahasiswa juga menganggap bahwa di posisi puncak percepatannya nol karena di posisi tersebut bola berhenti. Padahal pada saat berhenti, bola tetap dipengaruhi gaya gravitasi sehingga bola memiliki percepatan.

10 10 Konsep yang salah diperbaiki dengan peragaan melempar benda oleh guru. Pada saat melempar, tangan memberikan gaya dorong yang menyebabkan benda memiliki kecepatan awal sehingga benda dapat bergerak naik. Gaya dorong tangan akan hilang setelah benda lepas dari tangan. Benda tidak terus naik dengan kecepatan yang sama melainkan kecepatannya terus berkurang hingga akhirnya berhenti kemudian bergerak turun. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk menemukan gaya penyebabnya yakni gaya gravitasi dan juga untuk menentukan arah percepatan benda. Siklus feedback 1 berlangsung selama 9 menit 40 detik. Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan tugas yang sama untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Pada siklus feedback 2, sebanyak 86,67% mahasiswa (26 orang) menjawab benar yakni menggambarkan percepatan dengan panah yang sama panjang dan arahnya menuju ke bawah pada setiap posisi benda. Siklus ini berlangsung selama 5 menit 5 detik. Dengan demikian pembelajaran yang telah dilakukan berhasil memperbaiki kesalahan siswa. Berdasarkan observasi dari pengamat lain, sebanyak 0-20% mahasiswa bertanya, 60-80% mahasiswa berdiskusi, % mahasiswa memperhatikan penjelasan guru, waktu untuk melakukan satu siklus feedback rata-rata 5 menit dan langkah pembelajaran yang diberikan pengajar mudah diikuti oleh mahasiswa. 2. Tahap pembelajaran 2 Indikator yang ingin dicapai pada tahap pembelajaran 2 adalah siswa dapat menentukan besarnya perubahan posisi, besar dan arah dari kecepatan dan percepatan pada benda yang bergerak dengan lintasan parabola berdasarkan rekaman gerak benda. Tugas 1 Mahasiswa ditugaskan untuk menentukan perubahan posisi dari sebuah rekaman gambar gerak benda dengan lintasan parabola. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 70% mahasiswa (21 orang) menjawab benar sedangkan 30% mahasiswa (9 orang) menjawab salah. Sebagian besar mahasiswa sudah benar dalam menentukan perubahan posisi dari benda yang bergerak dengan lintasan parabola baik itu perubahan posisi pada sumbu x maupun pada sumbu y. Sedangkan sebagian kecil lainnya salah dalam menentukan perubahan posisi pada sumbu y, meskipun pada sumbu x mereka menjawab benar yakni perubahan posisinya tetap. Mereka menjawab perubahan posisi pada sumbu y adalah tetap padahal pada saat naik perubahan posisinya mengecil sedangkan pada saat turun perubahan posisinya membesar. Pengajar memberikan pembelajaran dengan menampilkan animasi gerak parabola naik dan turun yang dilengkapi dengan gerak ke arah sumbu x (horizontal) dan sumbu y (vertikal) kemudian mendiskusikannya bersama mahasiswa. Siklus feedback 1 berjalan selama 9 menit 11 detik. Karena siswa yang menjawab benar telah mencapai indikator, siklus feedback 2 tidak perlu dilaksanakan sehingga pengajar melanjutkan pembelajaran dengan memberikan tugas 2.

11 11 Tugas 2 Pada tugas 2, mahasiswa ditugaskan untuk menggambarkan v x, v y dan v total di setiap posisi pada rekaman gambar gerak benda dengan lintasan parabola. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 20% (6 orang) mahasiswa menjawab benar. Sedangkan 80% mahasiswa (24 orang) lainnya menjawab salah. Berikut jenis-jenis kesalahan mahasiswa berdasarkan koreksi setelah pembelajaran: 6,67% mahasiswa tidak menggambarkan kecepatan pada saat t 0 dan t 6 Gambar 10. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2: tidak menggambarkan kecepatan pada saat t 0 dan t 6 Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa beranggapan bahwa pada saat t 0 (posisi awal) dan t 6 (posisi akhir) benda dalam keadaan diam sehingga tidak memiliki kecepatan. Sesungguhnya pada saat t 0 bola memiliki kecepatan awal karena tanpa kecepatan awal bola tidak akan bergerak naik. Kecepatan awal ini didapat dari tendangan kaki anak, sehingga pada saat t 0 bola memiliki v x, v y dan v total. Sedangkan pada saat t 6 bola belum dalam keadaan berhenti sehingga bola tetap memiliki v x, v y dan v total. Kecepatan pada saat t 6 sama besar dengan kecepatan pada saat t 0 dan merupakan kecepatan terbesar dibandingkan pada saat t yang lain. 26,67% mahasiswa tidak menggambarkan kecepatan pada t 3 (posisi puncak) Gambar 11. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2: tidak menggambarkan kecepatan pada t3 (posisi puncak) Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa beranggapan bahwa di posisi puncak benda berhenti sesaat dan kecepatannya nol baik itu v x, v y dan v total. Padahal pada saat di puncak hanya v y yang nol karena pada arah sumbu y (vertikal), geraknya merupakan GLBB. Pada saat naik v y berkurang hingga mencapai kecepatan nol di puncak kemudian turun lagi dengan v y yang semakin membesar hingga kecepatannya sama dengan kecepatan awal benda. Sedangkan ke arah sumbu x, geraknya merupakan GLB yang kecepatannya selalu tetap.

12 12 23,3% mahasiswa menggambarkan v x dan v y dan v total pada t 3 (puncak) Gambar 12. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2: menggambarkan v x dan v y dan v total pada t 3 (puncak) Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa beranggapan bahwa bola memiliki kecepatan baik itu v x dan v y pada t 3 karena bola dalam keadaan bergerak. Padahal untuk gerak vertikalnya, bola berhenti sesaat pada posisi puncak (pada saat t 3 ) sehingga v y =nol. Sesaat kemudian bola akan bergerak turun karena adanya gaya gravitasi yang menariknya dan komponen v y akan ada lagi. Sedangkan v x selalu tetap di setiap posisinya. 20% mahasiswa menggambarkan v x dan v y dengan panah yang sama panjang Gambar 13. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2: menggambarkan v x dan v y dengan panah yang sama panjang Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa tidak membedakan antara GLB dan GLBB. Padahal pada arah sumbu x geraknya merupakan GLB yang kecepatannya selalu sama dan digambarkan dengan panah yang sama panjang. Sedangkan pada arah sumbu y geraknya merupakan GLBB yang kecepatannya berubah. Pada arah sumbu y, kecepatannya semakin kecil pada saat naik hingga menjadi nol di posisi puncak kemudian kecepatannya membesar setelah turun dari posisi puncak. 3,33% mahasiswa salah dalam menggambar arah v x dan v y dan v total Gambar 14. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2: salah dalam menggambar arah v x dan v y dan v total Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa hanya menguraikan kecepatan ke arah sumbu x dan y tanpa memperhatikan arah gerak bola. Mahasiswa ini menguraikan

13 13 v y selalu ke atas meskipun bola telah bergerak turun padahal saat turun v y menuju ke bawah mengikuti arah gerak bola dengan v y pada posisi puncak adalah nol. Pengajar mengatasi kesalahan tersebut dengan menampilkan animasi gerak parabola yang dilengkapi dengan gerak ke arah sumbu x (horizontal) dan sumbu y (vertical) kemudian mendiskusikan besar dan arah kecepatan pada arah sumbu x dan sumbu y. siklus feedback 1 berjalan selama 9 menit 55 detik. Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan tugas yang sama untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Siklus feedback 2 berlangsung selama 7 menit 40 detik. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 76,67% mahasiswa menjawab benar. Karena sudah lebih dari 70% siswa yang menjawab benar, pengajar melanjutkan pembelajaran dengan memberikan tugas 3. Tugas 3 Pada tugas 3 ini, mahasiswa ditugaskan untuk menggambarkan a x, a y dan a total di setiap posisi pada rekaman gambar gerak benda dengan lintasan parabola. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 66,67% mahasiswa (20 orang) menjawab benar yakni menggambarkan besar percepatan dengan panah yang sama panjang dan arahnya ke bawah pada setiap posisinya. Sedangkan 33,33% mahasiswa (10 orang) lainya menjawab salah. Kesalahan umum mahasiswa terletak pada penentuan percepatan pada arah sumbu y saja, sedangkan pada arah sumbu x seluruh mahasiswa telah memahami bahwa percepatannya nol sehingga mereka tidak menggambarkan percepatan pada arah sumbu x. Berikut jenis kesalahan mahasiswa pada tugas 3: Sebanyak 6,67% mahasiswa (2 orang) tidak menggambarkan percepatan pada saat t 0 Gambar 15. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 3: tidak menggambarkan percepatan pada saat t 0 Kesalahan tersebut disebabkan karena beranggapan bahwa pada saat t 0 (posisi awal), kecepatan benda sama dengan nol sehingga percepatannya juga nol. Padahal pada saat t 0, kecepatan benda tidak sama dengan nol dan percepatannya juga tidak nol. Sebanyak 20% mahasiswa (6 orang) tidak menggambarkan percepatan pada saat t 3 Gambar 16. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 3: tidak menggambarkan percepatan pada saat t 3

14 14 Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa beranggapan bahwa pada saat t 3 (puncak), percepatannya nol karena benda berhenti sesaat padahal pada saat berhenti, kecepatan benda yang nol sedangkan percepatannya tetap ada akibat adanya gaya gravitasi yang menarik benda menuju pusat bumi. Percepatan benda tersebut besarnya sama dengan percepatan gravitasi. Sebanyak 6,67% (2 orang) mahasiswa menggambarkan percepatan ke arah atas dan bawah pada saat t 1 -t 3 Gambar 17. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 3: menggambarkan percepatan ke arah atas dan bawah pada saat t 1 -t 3 Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa masih berfikir bahwa arah percepatan pada gerak vertikal ke atas adalah ke atas tapi juga sudah memahami adanya pengaruh gaya gravitasi pada benda yang arahnya menuju pusat bumi sehingga a y digambarkan ke dua arah yakni ke atas dan ke bawah. Padahal untuk gerak vertikal atas, percepatannya sama dengan percepatan gravitasi bumi yang besarnya selalu sama disetiap posisi dan arahnya selalu menuju pusat bumi. Untuk mengatasi kesalahan tersebut dilakukan diskusi untuk menentukan besar dan arah percepatan pada gerak parabola terutama pada saat t 0 dan t 3. Siklus feedback 1 berlangsung selama 8 menit 19 detik. Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan tugas yang sama untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Siklus feedback 2 berlangsung selama 5 menit 3 detik. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 100% mahasiswa menjawab benar. Seluruh mahasiswa sudah dapat menentukan besar dan arah percepatan pada gerak parabola. Dengan demikian pembelajaran yang telah dilakukan berhasil memperbaiki kesalahan siswa. Berdasarkan observasi dari pengamat lain pada tahap pembelajaran 2 sebanyak 20-40% mahasiswa bertanya, 60-80% mahasiswa berdiskusi, % mahasiswa memperhatikan penjelasan guru, waktu untuk melakukan satu siklus feedback kurang dari 10 menit, langkah pembelajaran yang diberikan pengajar cukup mudah diikuti oleh mahasiswa. 3. Tahap Pembelajaran 3 Indikator yang ingin dicapai pada tahap pembelajaran ini adalah siswa dapat memahami konsep posisi, kecepatan dan percepatan dari dua buah benda yang bergerak secara bersamaan berdasarkan rekaman gerak benda. Pada tugas 1,2 dan 3 rekaman gerak benda yang digunakan adalah seperti gambar berikut:

15 15 gambar a gambar b Gambar 18: a. rekaman gerak benda untuk tugas siklus 1, b. Rekaman gerak benda untuk tugas siklus 2 Tugas 1 Pada tugas 1 ini mahasiswa ditugaskan untuk menentukan pada saat t berapakah, posisi kedua benda adalah sama berdasarkan rekaman gerak benda seperti gambar a. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 93,33% mahasiswa (28 orang) menjawab benar yakni benda berada pada posisi yang sama pada saat t 3. Sedangkan 6,67% mahasiswa (2 orang) lainnya menjawab salah yakni pada saat t yang sama, posisi kedua benda selalu berbeda. Gambar 19. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 1 Kesalahan tersebut dikarenakan mahasiswa kurang teliti dalam melihat setiap posisi dari gambar rekaman gerak sehingga mahasiswa menjawab posisi kedua benda selalu berbeda padahal pada saat t 3 posisi kedua benda adalah sama. Siklus feedback 1 berjalan selama 5 menit 12 detik. Karena siswa yang menjawab benar telah mencapai indikator, siklus feedback 2 tidak perlu dilaksanakan sehingga pengajar melanjutkan pembelajaran dengan memberikan tugas 2. Tugas 2 Pada tugas 2 ini mahasiswa ditugaskan untuk menentukan pada saat t berapakah, kecepatan kedua benda adalah sama berdasarkan rekaman gerak benda seperti gambar a. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 56,67% mahasiswa (17 orang) menjawab benar yakni kecepatan kedua benda selalu berbeda (tidak pernah sama). Sedangkan 33,33% mahasiswa (13 orang) lainnya menjawab salah yakni kecepatan kedua bola sama pada saat t 3. Gambar 20. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2 Kesalahan tersebut dikarenakan mahasiswa menyamakan kecepatan dengan posisi. Pada saat t 3, posisi bendanya yang sama sedangkan kecepatan kedua benda

16 16 selalu berbeda. Bola 1 dan bola 2 sama-sama memiliki kecepatan yang konstan tetapi kecepatan pada bola 1 lebih kecil dari pada bola 2. Hal ini terlihat dari perubahan posisi bola 1 yang lebih kecil daripada bola 2. Untuk mengatasi kesalahan tersebut, pengajar memberikan pembelajaran dengan diskusi mengenai pengertian posisi dan kecepatan. Siklus feedback 1 berjalan selama 7 menit 41 detik. Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan soal yang sama tetapi rekaman gambarnya seperti gambar b, untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Siklus ini berlangsung selama 3 menit 37 detik. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 90% mahasiswa menjawab benar. Dengan demikian pembelajaran yang telah dilakukan berhasil memperbaiki kesalahan mahasiswa. Tugas 3 Pada tugas 3, mahasiswa ditugaskan untuk menentukan pada saat t berapakah, percepatan kedua benda adalah sama berdasarkan rekaman gerak benda seperti gambar a. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 66,67% mahasiswa (20 orang) menjawab benar yakni percepatan kedua benda adalah nol. Sedangkan 33,33% mahasiswa (10 orang) lainnya menjawab salah yakni percepatan kedua bola sama pada saat t 3. Gambar 21. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 3 Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa menyamakan percepatan dengan posisi. Menurut mahasiswa benda memiliki percepatan yang sama pada saat t 3 karena letak kedua benda adalah sama. Padahal pada saat t 3 posisinya yang sama sedangkan percepatan kedua benda selalu nol karena kedua benda bergerak dengan kecepatan yang konstan. Untuk mengatasi kesalahan siswa, Pengajar memberikan pembelajaran dengan diskusi mengenai pengertian posisi dan percepatan. Siklus 1 berjalan selama 5 menit 54 detik. Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan soal yang sama tetapi rekaman gambarnya seperti gambar b, untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Siklus ini berlangsung selama 3 menit 45 detik. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 93,33% mahasiswa menjawab benar. Dengan demikian pembelajaran yang telah dilakukan berhasil memperbaiki kesalahan siswa. Berdasarkan observasi dari pengamat lain pada tahap pembelajaran 3 ini sebanyak 0-20% mahasiswa bertanya, 20-40% mahasiswa berdiskusi, 60-80% mahasiswa memperhatikan penjelasan guru, waktu untuk melakukan satu siklus feedback kurang dari 10 menit dan langkah pembelajaran yang diberikan pengajar cukup mudah untuk diikuti oleh mahasiswa.

17 17 4. Kesimpulan dan Saran Metode fast feedback dengan model grouping answer efektif digunakan sebagai umpan balik pada kelas besar untuk mengetahui kesalahan mahasiswa tanpa waktu koreksi yang lama. Pengajar dapat segera melakukan tindakan perbaikan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan berdasarkan jawaban dari mahasiswa. Selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui kesalahannya sendiri dan memperbaiki kesalahannya. Saran bagi peneliti lain yang akan menggunakan metode fast feedback dalam penelitiannya antara lain : (i) Sebelum pembelajaran dimulai, beritahukan tentang kesepakatan dan ketentuan dalam mengerjakan soal sehingga pada saat diberi tugas siswa dapat langsung mengerjakan tugas tanpa harus bertanya, (ii) perhatikan ketelitian dalam mengoreksi karena hasilnya digunakan sebagai dasar pengambilan tindakan selanjutnya, (iii) kelas harus dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi keributan yang menyebabkan pembelajaran tidak efektif dan efisien, (iv) Penelitian dengan metode Fast Feedback dapat digunakan pada materi fisika yang lain, dan (v) Metode Fast Feedback dapat dikembangkan dengan model selain klasikal, peer to peer support, stick card, papan angkat dan grouping answer. Referensi [1] Berg, Ed van den dan Dick Hoekzema. Teaching, Learning, and Quick Feedback Methods in Classical and Modern Physics. Amsterdam : p 3-9. [2] Berg, Ed Van Den, Hoekzema, Dik Three Lesson on Conservation Law, Symmetries, and Elementary Particles in Grade P [3] Berg, Ed van den, Ron Volk, Willem Bustraan. Fast Feedback [4] Berg, Ed van den. Assessment in Science Version 3.0. Amsterdam : p 30. [5] Dasna, I wayan.2008.penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 [6] Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Depdikbud dan PT. Rineka Cipta. P [7] Giancoli, Douglas C.2001.Fisika Jilid 1.Jakarta Erlangga. P [8] Harefa Gelisa.2007.Pengaruh Umpan Balik Guru Terhadap Siswa dalam Meningkatkan Prestasi Belajar di SLTP di Gunung Sitoli. P [9] Santyasa, I wayan Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. P 5-9 [10]Santyasa,I Wayan.2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif. P 1-6 [11]Soedijarto.2004.Kurikulum, Sistem Evaluasi dan Tenaga Pendidikan sebagai Unsur Strategis dalam Penyelenggaraan Sistem Pengajaran Nasional. P

18 [12]Widoyoko, Eko.2008.Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru. Guru.pdf.P. 4 [13]Young H,D. Freedman,R.2002.Fisika Universitas jilid. Jakarta:Erlangga. P

hafal rumus [7]. Secara umum siswa tidak mengerti bagaimana konsep fisika dan akhirnya hasil belajar yang diperoleh kurang optimal [1,5].

hafal rumus [7]. Secara umum siswa tidak mengerti bagaimana konsep fisika dan akhirnya hasil belajar yang diperoleh kurang optimal [1,5]. hafal rumus [7]. Secara umum siswa tidak mengerti bagaimana konsep fisika dan akhirnya hasil belajar yang diperoleh kurang optimal [1,5]. Banyak faktor yang menyebabkan hasil pembelajaran fisika kurang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG Umbu Rangga Landu Aang 1, Marmi Sudarmi 1, Diane Noviandini 1 1 Program

Lebih terperinci

2. DASAR TEORI UMPAN BALIK CEPAT

2. DASAR TEORI UMPAN BALIK CEPAT PEDAHULUA. Suatu realita sehari-hari, di dalam suatu ruang kelas ketika sesi Kegiatan belajarmengajar (KBM) berlangsung, nampak beberapa atau sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar. Sebagian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA Siti Noor Fauziah 1, Ferdy S. Rondonuwu 1,2, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL CLOSED EYES PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SIFAT SUSUNAN PARTIKEL ZAT PADAT, ZAT CAIR, ZAT GAS

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL CLOSED EYES PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SIFAT SUSUNAN PARTIKEL ZAT PADAT, ZAT CAIR, ZAT GAS PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL CLOSED EYES PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SIFAT SUSUNAN PARTIKEL ZAT PADAT, ZAT CAIR, ZAT GAS Meylani Aljeinie Tijow 1, Marmi Sudarmi 1 Ferdy S. Rondonuwu 1, 1

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK PRODNG EMNAR NAONAL AN DAN PENDDKAN AN V KW PENGGNAAN METODE AT EEDACK MODEL MAK ARAN DALAM PEMELAJARAN KA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR ERAR LTRK Nanik ugiarti 1, Marmi udarmi 1, Alvama Pattiserlihun

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL VOTING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL VOTING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL VOTING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG Morita Dewi Yuliana 1, Marmi Sudarmi 1, Diane Noviandini 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor

Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor Ni P. D. Purnamasari, Debora N. Sudjito, Marmi Sudarmi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains

Lebih terperinci

MATERI PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA

MATERI PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA PROBLEM SET KINEMATIKA PERKULIAHAN FISIKA DOSEN : Dede Trie Kurniawan, S.Si., M.Pd MATERI PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA Fisika_dHeTik_16 Page 1 Fisika_dHeTik_16 Page 2 GERAK LURUS Suatu benda melakukan gerak,

Lebih terperinci

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika KINEMATIKA A. Teori Dasar Besaran besaran dalam kinematika Vektor Posisi : adalah vektor yang menyatakan posisi suatu titik dalam koordinat. Pangkalnya di titik pusat koordinat, sedangkan ujungnya pada

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Gerak dalam satu dimensi Posisi dan Perpindahan Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi Gerak dalam Satu Dimensi

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI Ignasia Evi Susanti 1, Diane Noviandini 1, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl.

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan BAB 5 GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Pemecahan Masalah Hamsah (2003), mengatakan bahwa pemecahan masalah dapat berupa menciptakan ide baru, menemukan teknik atau produk baru. Bahkan di dalam

Lebih terperinci

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata

Lebih terperinci

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata

Lebih terperinci

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius BAB III GERAK LURUS Pada bab ini kita akan mempelajari tentang kinematika. Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan penyebab timbulnya gerak. Sedangkan ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XVII Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB

PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB memerlukan Titik acuan contoh Orang naik bus contoh Gerak matahari Pohon berjalan Gerak Semu Terdiri atas Terdiri atas GERAK Terdiri atas Gerak Lurus Terdiri atas Gerak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Saran Perbaikan Validasi SARAN PERBAIKAN VALIDASI. b. Kalimat soal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Saran Perbaikan Validasi SARAN PERBAIKAN VALIDASI. b. Kalimat soal 19 NOMOR BUTIR SOAL BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 a. Indicator Tabel 2. Saran Perbaikan asi SARAN PERBAIKAN VALIDASI b. Kalimat soal 2 a. indicator b. kalimat soal 3 a. Indicator b. Grafik diperbaiki

Lebih terperinci

merespon kesulitan siswa dalam waktu singkat dan dapat dilakukan setiap saat tanpa waktu koreksi yang lama?

merespon kesulitan siswa dalam waktu singkat dan dapat dilakukan setiap saat tanpa waktu koreksi yang lama? tahu, siswa tidak tahu, guru mengajar dan siswa diajar) berubah ke siswa aktif dan guru membantu. Peran guru lebih sebagai fasilitator yang membantu agar bentukan siswa itu berjalan efektif, efisien, dan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi)

Fisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi) Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi) Gerak Linier (Satu Dimensi) Dinamika Bagian dari fisika

Lebih terperinci

Kinematika Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika Teknik Metalurgi dan Material Sem. ATA 2006/2007

Kinematika Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika Teknik Metalurgi dan Material Sem. ATA 2006/2007 Kinematika Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola

Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola BAB 6. Gerak Parabola Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari hari,banyak aktivitas maupun kegiatan kita tertuang dalam fisika. Salah satu materi yang sering berkaitan adalah penerapan hukum newton, baik

Lebih terperinci

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k Kompetensi Dasar Y Menganalisis gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. P Uraian Materi Pokok r Kinematika gerak translasi, terdiri dari : persamaan posisi benda, persamaan kecepatan,

Lebih terperinci

: 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam. Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. balok

: 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam. Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. balok 23 Lampiran 1 Kartu Tugas KARTU TUGAS. Topik : 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. Tugas 1a balok Gambarkan gaya gaya yang bekerja pada balok yang

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2) Gerak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Kerangka Acuan & Sistem Koordinat Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan GLB dan GLBB Gerak Jatuh Bebas Mekanika

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Gerak Non-Linier (dua dimensi)

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Gerak Non-Linier (dua dimensi) Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Gerak Non-Linier (dua dimensi) Gerak Linier (Satu Dimensi) Gerak Animasi benda bergerak Bagaimana menyatakan bahwa benda bergerak?

Lebih terperinci

GERAK PARABOLA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar

GERAK PARABOLA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar GERAK PARABOLA Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Petunjuk Belajar 1. Baca buku-buku Fisika kelas XI SMA semester

Lebih terperinci

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi : FISIKA : XI/1 : Usaha dan Energi : Usaha dan energi Pertemuan ke- : 1

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL. Abstrak

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL. Abstrak IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL Andi Desy Yuliana Mukti 1), Trustho Raharjo 2), Edy Wiyono 2) 1). Alumnus Prodi Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA FKIP UNS 2). Dosen

Lebih terperinci

GERAK LURUS. * Perpindahan dari x 1 ke x 2 = x 2 - x 1 = 7-2 = 5 ( positif ) * Perpindahan dari x 1 ke X 3 = x 3 - x 1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif )

GERAK LURUS. * Perpindahan dari x 1 ke x 2 = x 2 - x 1 = 7-2 = 5 ( positif ) * Perpindahan dari x 1 ke X 3 = x 3 - x 1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif ) Gerak Lurus 21 GERAK LURUS Suatu benda melakukan gerak, bila benda tersebut kedudukannya (jaraknya) berubah setiap saat terhadap titik asalnya ( titik acuan ). Sebuah benda dikatakan bergerak lurus, jika

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja.

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja. L A M P I R A N 19 Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. Soal no Jumlah siswa (%) yang menjawab option : 10,5 (A) Siswa tidak teliti membaca soal. analisa 1 79 (B*) 10,5 (C) 26% siswa berpikir

Lebih terperinci

MATERI gerak lurus GERAK LURUS

MATERI gerak lurus GERAK LURUS MATERI gerak lurus Pertemuan I Waktu : Jarak, Perpindahan, Kelajuan, dan kecepatan :3 JP GERAK LURUS Gerak lurus adalah gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak berbelok-belok).

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2) Gerak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Kerangka Acuan & Sistem Koordinat Posisi dan Perpindahan Kecepatan Percepatan GLB dan GLBB Gerak Jatuh Bebas Mekanika

Lebih terperinci

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber: Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba

Lebih terperinci

BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

Doc. Name: XPFIS0201 Version :

Doc. Name: XPFIS0201 Version : Xpedia Fisika Soal Mekanika - Kinematika Doc. Name: XPFIS0201 Version : 2017-02 halaman 1 01. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar? (A) perpindahan adalah besaran skalar dan jarak adalah besaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : Pertama / 2 x 45 menit : Demostrasi dan mengerjakan soal o Mendefinisikan pengertian gerak o Membedakan jarak dan perpindahan Besaran-besaran pada gerak lurus o Posisi Jarak dan Perpindahan (Hlm.79)

Lebih terperinci

Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus

Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus Vol. 1 1 Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus Agus Pujianto*, Nurjannah dan I Wayan Darmadi *e-mail: Fisika_agus43@yahoo.co.id Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl.

Lebih terperinci

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN L A M P I R A N ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN Adegan 1 Penjelasan Adegan Penjelasan Adegan : Karena desakan air diwastafel, Tom dan wastafel terlempar ke atas. Wastafel bergerak lebih cepat

Lebih terperinci

Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SMP KATOLIK SANTA KATARINA Tahun Pelajaran Mata Pelajaran : FISIKA. Materi Pokok : BAB VII (Gerak)

Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SMP KATOLIK SANTA KATARINA Tahun Pelajaran Mata Pelajaran : FISIKA. Materi Pokok : BAB VII (Gerak) Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SMP KATOLIK SANTA KATARINA Tahun Pelajaran 2011 2012 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas : VII Semester : GENAP Waktu : (2 x 40 Menit) Materi Pokok : BAB VII (Gerak) I.

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK LURUS 1

KINEMATIKA GERAK LURUS 1 KINEMATIKA GERAK LURUS 1 Gerak Perhatikan kedudukan benda-benda di sekitarmu yang selalu berubah. Misalnya, teman-temanmu yang hilir mudik di halaman sekolah, mobil atau motor yang melaju di jalan raya,

Lebih terperinci

GLBB & GLB. Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda. bertambah secara konstan)

GLBB & GLB. Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda. bertambah secara konstan) GLBB & GLB Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan

Lebih terperinci

Lembar Kegiatan Siswa

Lembar Kegiatan Siswa 1 Lembar Kegiatan Siswa Tujuan : 1) Menunjukan peristiwa benda yang melakukan gerak parabola. ) Menginterprestasikan gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak yang memiliki arah horizontal dan vertikal.

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan GLB dan GLBB

Soal dan Pembahasan GLB dan GLBB Soal dan GLB dan GLBB Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), materi fisika kelas 10 (X) SMA. Mencakup penggunaan rumusrumus GLBB/GLB dan membaca grafik

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 6.1

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 6.1 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 6.1 1. Seorang anak meluncur maju di jalan seperti pada gambar berikut tanpa mengayuh pedal sepedanya. Jenis gerak lurus berubah beraturan

Lebih terperinci

REMIDIASI MISKONSEPSI KINEMATIKA DENGAN UMPAN BALIK CEPAT MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER DAN DEMONSTRASI

REMIDIASI MISKONSEPSI KINEMATIKA DENGAN UMPAN BALIK CEPAT MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER DAN DEMONSTRASI REMIDIASI MISKONSEPSI KINEMATIKA DENGAN UMPAN BALIK CEPAT MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER DAN DEMONSTRASI Diane Noviandini 1, Widha Sunarno 2, Cari 3 1 Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana

Lebih terperinci

2.2 kinematika Translasi

2.2 kinematika Translasi II KINEMATIKA PARTIKEL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan konsep kinematika partikel pada kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

B. DASAR TEORI Konsep, konsepsi dan miskonsepsi Udara

B. DASAR TEORI Konsep, konsepsi dan miskonsepsi Udara . DSR TEORI Konsep, konsepsi dan miskonsepsi Konsep merupakan abstrak dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir []. Pengertian atau penafsiran

Lebih terperinci

A. Pendahuluan dan Pengertian

A. Pendahuluan dan Pengertian Pernahkah Anda melihat atau mengamati pesawat terbang yang mendarat di landasannya? Berapakah jarak tempuh hingga pesawat tersebut berhenti? Ketika Anda menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi, bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI Gerak lurus

STRUKTURISASI MATERI Gerak lurus GERAK LURUS STRUKTURISASI MATERI Gerak lurus KOMPETENSI DASAR 3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan kecepatan konstan 4.3 Menyajikan data

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

PERCOBAAN GERAK PARABOLA DENGAN PAPAN SELUNCUR

PERCOBAAN GERAK PARABOLA DENGAN PAPAN SELUNCUR PERCOBAAN GERAK PARABOLA DENGAN PAPAN SELUNCUR Lestari Nanjanee, Hilda Izzatuz Zulfa, Alkomah SMP Takhasus Wonosobo lestarinanjanee@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh

Lebih terperinci

Kinematika. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com 1

Kinematika. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com 1 Kinematika Hoga saragih hogasaragih.wordpress.com 1 BAB II Penggambaran Gerak Kinematika Dalam Satu Dimensi Mempelajari tentang gerak benda, konsep-konsep gaya dan energi yang berhubungan serta membentuk

Lebih terperinci

Makalah Fisika Dasar tentang Gerak Lurus BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Makalah Fisika Dasar tentang Gerak Lurus BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Makalah Fisika Dasar tentang Gerak Lurus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara gaya, materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat

Lebih terperinci

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA Menguasai Konsep Gerak dan Gaya MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com website://arafahtgb.wordpress.com GERAK DAN GAYA Benda disebut bergerak jika posisinya

Lebih terperinci

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas : SMA Kristen Indonesia : XI Semester : 2 Program Keahlian Mata Pelajaran Jumlah Pertemuan : IPA : FISIKA : 2 kali pertemuan Standar Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/I Pokok Bahasan : Kinematika Gerak Alokasi : 4 x 2 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

Setiap benda yang bergerak akan membentuk lintasan tertentu. GERAK LURUS

Setiap benda yang bergerak akan membentuk lintasan tertentu. GERAK LURUS GERAK LURUS Kendaraan yang bergerak membentuk lintasan lurus. Sumber: Dokumen Penerbit, 006 Setiap benda yang bergerak akan membentuk lintasan tertentu. Perhatikan gambar kendaraan yang sedang bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika jawaban anda BENAR, pilihlah alasannya yang cocok dengan jawaban anda. Begitu pula jika

Lebih terperinci

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN

Eko Budiono, Hadi Susanto PENDAHULUAN PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SUB POKOK BAHASAN ANALISA KUANTITATIF UNTUK SOAL-SOAL DINAMIKA SEDERHANA PADA KELAS X SEMESTER I SMA Eko Budiono, Hadi

Lebih terperinci

soal dan pembahasan : GLBB dan GLB

soal dan pembahasan : GLBB dan GLB soal dan pembahasan : GLBB dan GLB Posted on November 7, 2010. Filed under: contoh soal Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), materi fisika kelas

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 per Semester: 72 jam pelajaran Standar : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan a benda titik

Lebih terperinci

Soal Gerak Lurus = 100

Soal Gerak Lurus = 100 Soal Gerak Lurus 1. Sebuah bola bergerak ke arah Timur sejauh 8 meter, lalu membentur tembok dan berbalik arah sejauh meter. Jarak yang ditempuh bola adalah... Jarak, berarti semua dijumlah 8 meter + meter

Lebih terperinci

KINEM4TIK4 Tim Fisika

KINEM4TIK4 Tim Fisika KINEM4TIK4 Tim Fisika GERAK PADA SATU DIMENSI POSISI, LAJU, KECEPATAN DAN PERCEPATAN P O S I S I Posisi dari suatu partikel adalah lokasi dari suatu partikel relatif terhadap titik referensi tertentu.

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS 1 BAB KINEMATIKA GERAK LURUS I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Perpindahan didefinisikan sebagai. Panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu Perubahan kedudukan (posisi) suatu benda dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Soal. c) sinar datang menuju pusat kelengkungan. a) sinar datang sejajar sumbu utama. b) sinar datang menuju fokus

Lampiran 1. Soal. c) sinar datang menuju pusat kelengkungan. a) sinar datang sejajar sumbu utama. b) sinar datang menuju fokus L A M P I R A 26 Lampiran 1. Soal Tahap Soal Kartu Tugas Kartu Tugas 1 Kartu Tugas 2 Kartu Tugas 3 1. Gambarkan arah sinar pantul, garis normal serta sudut datang dan sudut pantulnya jika sinar datang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi

Lebih terperinci

GERAK PELURU (GERAK PARABOLA)

GERAK PELURU (GERAK PARABOLA) A. Pengertian Gerak Peluru GERAK PELURU (GERAK PARABOLA) Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi

Lebih terperinci

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KALOR MENGGUNAKAN FAST FEEDBACK DI SMA

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KALOR MENGGUNAKAN FAST FEEDBACK DI SMA REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KALOR MENGGUNAKAN FAST FEEDBACK DI SMA ARTIKEL PENELITIAN Oleh: PANJI SAKSONO NIM F03111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PMIPA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN ROKET AIR; SEBUAH RANCANGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TENTANG GERAK, MOMENTUM DAN TEKANAN

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN ROKET AIR; SEBUAH RANCANGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TENTANG GERAK, MOMENTUM DAN TEKANAN PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN ROKET AIR; SEBUAH RANCANGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TENTANG GERAK, MOMENTUM DAN TEKANAN Chandra Prasetyo Oentoro 1, Marmi Sudarmi 1, Ferdy S. Rondonuwu 2 1 Program Studi

Lebih terperinci

GLB dan GLBB LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. LKS Berbasis Discov ery Kelas X

GLB dan GLBB LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. LKS Berbasis Discov ery Kelas X A X s w a B e r b a s Ke r j a S i i s D i s co ba r ve ry L me Kelas Huk umne nowt, Gerak Lurus I. Gerak Lurus Beraturab (GLB) Suatu benda melakukan gerak, bila benda tersebut kedudukannya (jaraknya)

Lebih terperinci

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA Kinematika dengan Analisis Vektor - 03 - Gerak Parabola - Latihan Soal Doc. Name: AR11FIS0103 Version : 2012-07 halaman 1 01. N Gerak I o Gerak II 1 Gerak lurus Gerak lurus Beraturan

Lebih terperinci

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! LAMPIRAN Tahap I : Menggambarkan garis normal dari bidang batas yang datar No. Soal No. Soal 1. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar

Lebih terperinci

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS K-13 Kelas X FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Menguasai konsep gerak, jarak, dan perpindahan.. Menguasai konsep kelajuan

Lebih terperinci

Wardaya College. Denisi Posisi, Jarak dan Perpindahan. Posisi, Jarak dan Perpindahan. Posisi, Jarak dan Perpindahan. Part II

Wardaya College. Denisi Posisi, Jarak dan Perpindahan. Posisi, Jarak dan Perpindahan. Posisi, Jarak dan Perpindahan. Part II Posisi, Jarak dan Perpindahan Part I Denisi Posisi, Jarak dan Perpindahan Jarak dan perpindahan adalah besaran gerak yang memiliki dimensi yang sama dengan besaran pokok panjang. Part II Posisi, Jarak

Lebih terperinci

[KINEMATIKA GERAK LURUS]

[KINEMATIKA GERAK LURUS] A. GLB GLB atau gerak lurus beraturan merupakan gerakan suatu benda/partikel dengan kecepatan konstan (tetap) pada lintasan yang lurus. Contohnya sebuah motor yang berjalan dengan kecepatan 60 km/jam pada

Lebih terperinci

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP N 1 PIYUNGAN Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VIII/ I Materi Pokok : Gerak pada Benda Alokasi Waktu : 12 x 40 menit (12 JP) A. Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL 7 th International Junior Science Olympiad (IJSO) 11 th Initational World Youth Mathematics Intercity Competition (IWYMIC) MODUL FISIKA GERAK (Sumber: College Physics,

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA Gerak Parabola - Latihan Soal 01 Doc. Name: RK13AR10FIS0401 Version : 2016-10 halaman 1 01. No Gerak I Gerak II 1 Gerak lurus Gerak lurus Beraturan 2 Gerak lurus 3

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

tujuh4glb - - GERAK LURUS - - Gerak Lurus 7112 Fisika A 4 km 3 km

tujuh4glb - - GERAK LURUS - - Gerak Lurus 7112 Fisika A 4 km 3 km - - GERAK LURUS - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh4glb Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

Fis-3.4/4.4/1/4-4. Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Fantasi Gerak Lurus. Untuk Kelas X SMAN 5 MATARAM

Fis-3.4/4.4/1/4-4. Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Fantasi Gerak Lurus. Untuk Kelas X SMAN 5 MATARAM Fis-3.4/4.4/1/4-4 Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Fantasi Gerak Lurus Untuk Kelas X SMAN 5 MATARAM Fis-3.4/4.4/1/4-4 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : I c. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

PREDIKSI UJIAN NASIONAL

PREDIKSI UJIAN NASIONAL DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA PREDIKSI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA FISIKA 1 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA MATA PELAJARAN Mata pelajaran Jenjang Program studi

Lebih terperinci

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur. SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester SMA Dwija Praja Pekalongan FISIKA X (Sepuluh) 1 (Satu) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. Kompetensi 1.1 Mengukur

Lebih terperinci

DINAMIKA BENDA LANGIT

DINAMIKA BENDA LANGIT DINAMIKA BENDA LANGIT CHATIEF KUNJAYA KK A S T R O N O M I, I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G TPOA, Kunjaya 2014 KOMPETENSI DASAR X.3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

perkembangan yang cukup signifikan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Mereka masih bergantung kepada guru sebagai pemberi informasi

perkembangan yang cukup signifikan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Mereka masih bergantung kepada guru sebagai pemberi informasi perkembangan yang cukup signifikan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Mereka masih bergantung kepada guru sebagai pemberi informasi yang benar dan menyerahkan kendali kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci