PROYEKSI ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2008 BERDASARKAN DATA LIMA (5) TAHUN SEBELUMNYA TUGAS AKHIR MUHAMMAD ALFI SYAHRIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROYEKSI ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2008 BERDASARKAN DATA LIMA (5) TAHUN SEBELUMNYA TUGAS AKHIR MUHAMMAD ALFI SYAHRIN"

Transkripsi

1 PROYEKSI ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2008 BERDASARKAN DATA LIMA (5) TAHUN SEBELUMNYA TUGAS AKHIR MUHAMMAD ALFI SYAHRIN PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 PROYEKSI ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2008 BERDASARKAN DATA LIMA (5) TAHUN SEBELUMNYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya MUHAMMAD ALFI SYAHRIN PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

3 LEMBAR PENGESAHAN Judul : PROYEKSI ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI TAHUN 2008 BERDASARKAN DATA LIMA ( 5 ) TAHUN SEBELUMNYA Kategori Nama : TUGAS AKHIR : MUHAMMAD ALFI SYAHRIN Nomor Induk Mahasiswa : Program Studi Departemen : DIPLOMA (D-3) STATISTIKA : MATEMATIKA Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Disahkan di Medan, Juni 2009 Diketahui / Disetujui Departemen Matematika FMIFA USU Dosen Pembimbing Ketua, Dr. Saib Suwilo,M.Sc. Drs. Djenda Djudjur Ginting, MS NIP NIP

4 PERNYATAAN PROYEKSI ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2008 BERDASARKAN DATA LIMA ( 5 ) TAHUN SEBELUMNYA TUGAS AKHIR Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing masing disebutkan sumbernya Medan, Juni 2009 MUHAMMAD ALFI SYAHRIN

5 PENGHARGAAN Assalamu alaikum Wr-Wb Bismillahirrahmannirrahim Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesabaran dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun maksud dari penulisan ini adalah sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3 Statistika fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa selesainya Tugas Akhir ini merupakan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak Sehubungan dengan hal tersebut, penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang paling dalam kepada : 1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Dr. Saib Suwilo,M.Sc selaku Kepala Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs.Djenda Djudjur Ginting,MS selaku Dosen Pembimbing Penulis. 4. Seluruh Staf dan Pegawai Jurusan D-3 Statistika Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Drs.Alimuddin sidabalok MBA sebagai kepala BPS Sumatera Utara.

6 6. Bapak Drs.Misfaruddin,Msi selaku Kepala BPS Kota Binjai. 7. Bapak Pendi Dewanto selaku Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik. 8. Seluruh Staf dan Pegawai BPS SUMUT khususnya BPS Kota Binjai. 9. Terkhusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada orang tua saya Ayahnda dan Ibunda atas doa restu, kasih sayang, pengorbanan, semangat dan dukungan baik dukungan moril maupun materil yang telah di berikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. 10. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan bantuan dan motivasi penulis. 11. Buat teman teman saya Program Studi Statistika Khususnya STAT B Stambuk Semoga Allah SWT membalas segala budi baik Bapak,ibu dan Saudara saudara sekalian. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan sederhana baik dalam penulisan maupun dalam tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya untuk penyempurnaan Karya Tulis ini. Semoga Karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu Statistik.AMIN. Medan, Juni 2009 Penulis

7 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar isi Daftar Tabel Daftar Gambar ii iii iv vi vii ix Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Maksud dan Tujuan Identifikasi Masalah Batasan Masalah Metode Penelitian Landasan Teori Sistematika Penulisan 9 Bab 2 Tinjauan Teoritis Pengertian pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK ) Dan Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT ) Jenis / Jabatan pekerjaan Lapangan pekerjaan / Usaha Status kedudukan dalam pekerjaan dari angkatan kerja Landasan Teori yang Digunakan Proyeksi Angkatan Kerja Proyeksi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Analisa Angkatan Kerja 18 Bab 3 Analisa dan Pembahasan 3.1 Pengumpulan Data Angkatan Kerja menurut Jenis kelamin Angkatan Kerja yang sudah bekerja menurut Jenis Kelamin Angkatan Kerja menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Angkatan Kerja menurut Sektor Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Angkatan Kerja menurut Status Pekerjaan Utama

8 dan Jenis Kelamin Angkatan Kerja menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin Angkatan Kerja menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin Angkatan Kerja yang mencari pekerjaan menurut Jenis kelamin Pengolahan Data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang bekerja berdasarkan Sektor Lapangan Usaha Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang bekerja berdasarkan Status Pekerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang bekerja berdasarkan Jam Kerja Proyeksi Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Binjai Proyeksi Angkatan Kerja Laki laki di Kota Binjai Proyeksi Angkatan Kerja Perempuan di Kota Binjai Proyeksi Angkatan Kerja yang sudah bekerja di Kota Binjai Proyeksi Angkatan Kerja Laki laki yang sudah bekerja di Kota Binjai Proyeksi Angkatan Kerja Perempuan yang sudah bekerja di Kota Binjai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Binjai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Laki laki Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan Tingkat pengangguran Terbuka 44 Bab 4 Implementasi Sistem Pengertian Implementasi Pengaktifan Excel Metode Regresi Sederhana 47 Bab 5 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Lampiran

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Jumlah Angkatan Kerja menurut Jenis kelamin 21 Tabel 3.2 Jumlah Angkatan Kerja yang bekerja menurut Jenis Kelamin 22 Tabel 3.3 Jumlah Angkatan Kerja menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin 23 Tabel 3.4 Jumlah Angkatan Kerja menurut Sektor Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin 23 Tabel 3.5 Jumlah Angkatan Kerja menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin 24 Tabel 3.6 Jumlah Angkatan Kerja menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin 25 Tabel 3.7 Jumlah Angkatan Kerja menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin 26 Tabel 3.8 Jumlah Angkatan Kerja yang mencari pekerjaan menurut Jenis kelamin 27 Tabel 3.9 Proyeksi Angkatan Kerja tahun 2002 s/d Tabel 3.10 Proyeksi Angkatan Kerja tahun Tabel 3.11 Proyeksi Angkatan Kerja Laki laki tahun 2002 s/d Tabel 3.12 Proyeksi Angkatan Kerja Laki laki tahun Tabel 3.13 Proyeksi Angkatan Kerja Perempuan tahun 2002 s/d Tabel 3.14 Proyeksi Angkatan Kerja Perempuan tahun Tabel 3.15 Proyeksi Angkatan Kerja yang sudah bekerja tahun 2002 s/d Tabel 3.16 Proyeksi Angkatan Kerja yang sudah bekerja tahun Tabel 3.17 Proyeksi Angkatan Kerja Laki laki yang sudah bekerja tahun 2002 s/d Tabel 3.18 Proyeksi Angkatan Kerja Laki laki yang sudah bekerja tahun Tabel 3.19 Proyeksi Angkatan Kerja Perempuan yang sudah bekerja tahun 2002 s/d Tabel 3.20 Tingkat pengangguran Terbuka tahun 2002 s/d Tabel 3.21 Tingkat pengangguran Terbuka tahun

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Tampilan Jendela Microsoft Excel 47 Gambar 4.2 Tampilan Data Angkatan Kerja 48 Gambar 4.3 Tampilan Menu Tools 48 Gambar 4.4 Tampilan Menu Analysis 49 Gambar 4.5 Tampilan Menu Regression 49 Gambar 4.5 Tampilan Hasil Regression 50

11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan penting, tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan dan direncanakan dan di laksanakan. Jadi dapat dikatakan bahwa faktor kekuatan manusia merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia, dewasa ini dibutuhkan sekali data mengenai jumlah tenaga kerja dari aspek kualitas maupun kuantitas. Besarnya masalah yang dihadapi pemerintah dalam penyedian pekerjaan baru secara kasar bisa diukur dengan tingkat pertumbuhan angkatan kerja dimana sifatnya terbatas, karena tidak semua penduduk merupakan angkatan kerja, hanya karena mereka yang telah mencapai umur minimal 10 tahun menurut sensus penduduk tahun 1980 yang merupakan tenaga kerja potensial atau memasuki usia angkatan kerja. Selain itu tidak semua angkatan kerja terlibat dalam kegiatan ekonomi kecuali hanya mereka yang bekerja. Masalah angkatan kerja dalam suatu Negara atau daerah akan mengalami peningkatan jumlah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang telah memasuki usia kerja. Penduduk Indonesia termasuk kedalam golongan struktur umur

12 muda yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur yang membutuhkan pekerjaan, dimana pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat dengan pesat. Persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan persebaran angkatan kerja yang tidak merata pula, yaitu sebagian besar berada di pulau Jawa dan Madura. Persebaran angkatan keraja yang tidak merata, tidak diimbangi dengan penyediaan kesempatan kerja yang memadai sehingga terjadi kelebihan tenaga kerja di pulau Jawa tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang terus bertambah sehingga jumlah pengangguran di daerah lain ataupun pedesaan khususnya semakin meningkat bersamaan pertambahan penduduk tiap tahun. Seperti negara negara berkembang lainnya, Indonesia juga mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat dari tahun ke tahun berikutnya. Pertumbuhan penduduk yang pesat membawa akibat pada tingkat pertumbuhan angkatan kerja, tidak hanya tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang berubah tetapi perubahan juga terjadi pada tingkat partisipasi angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada suatu waktu tertentu tergantung dari jumlah penduduk usia kerja. Perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja ini yang di sebut dengan tingkat partisipasi angkatan kerja, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor demografis, sosial dan ekonomi. faktor - faktor ini antara lain adalah umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal tinggal dan pendapatan. Dengan menganggap bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja keseluruhan akan relatif konstan selama dasawarsa mendatang kita bisa menduga tingginya

13 tingkat pertumbuhan angkatan kerja setidak tidaknya sampai akhir tahun 1980-an dan sangat mungkin pada tahun 2000-an ini angkatan kerja akan menjadi berlipat dua dibandingkan angkatan kerja pada tahun 1971, hanya pada akhir abad ini penurunan fertilitas sejak sekitar pertengahan 1970-an akan mulai memberikan dampak terhadap jumlah orang yang hendak masuk angkatan kerja setiap tahun. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa tekanan suplai tenaga kerja terhadap penciptaan kesempatan kerja akan terus menjadi masalah selama repelita IV. Salah satu persoalan yang kita hadapi dibidang ketenagakerjaan dewasa ini antara lain adalah masih rendah nya kualitas ( mutu ) tenaga kerja Indonesia ditinjau dari segi pendidikan, keahlian maupun keterampilan. Hasil sensus 1980 memberikan gambaran yang kurang menggembirakan dimana 88,2% angkatan kerja berpendidikan minimal SD, 5,2 % berpendidikan SLTP, 5,7 % berpendidikan SLTA dan hanya 0,9 % akademis / perguruan tinggi. Mutu tenaga kerja yang rendah memberikan indikator rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibidang sumber daya alam dan jumlah tenaga kerja, tetapi keunggulan yang komparatif ini belum menjadi kekuatan efektif karena mutu tenaga kerja yang rendah. Mutu tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui 3 ( tiga ) jalur utama yaitu : 1. Jalur pendidikan formal merupakan jalan yang paling efektif untuk meningkatkan mutu tenaga kerja. Melalui pendidikan dapat dibentuk dan

14 dikembangkan kepribadian, bakat, sikap mental, penetahuan, kecerdasan, kreatifitas dan daya analisa. 2. Jalur latihan kerja merupakan subsistem dari sistem pendidikan yang menekankan pada keterampilan atau profesionalisme dan yang selalu berkaitan dengan dunia kerja dan persyaratan kerja. 3. Jalur pengalaman kerja merupakan tenaga kerja bermutu yang siap pakai bagi suatu perusahaan hanya dapat dihasilkan dan dikembangkan pada perusahaan itu sendiri melalui pengalaman kerja setelah terlebih dahulu melalui pendidikan formal dan latihan kerja untuk pembinaan profesionalisme. Disamping peningkatan kualitas tenaga kerja dan penduduk umumnya melalui ketiga jalur tersebut diatas, pemerintah juga berusaha meningkatkan motivasi, disiplin dan etika kerja, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi dan kesehatan pemukiman. Oleh karena itu, Proyeksi Angkatan Kerja diperlukan untuk dapat menyusun perencanaan ketenagakerjaan serta untuk dapat menanggulangi masalah pengangguran, dimana proyeksi angkatan kerja ini tidak bisa terlepas dari perkembangan jumlah penduduk. Untuk mengetahui jumlah angkatan kerja di Kota Binjai maka diperlukan perhitungan dan data yang diambil dalam setiap tahun. Oleh karena itu, pada penulisan Tugas Akhir ini penulisan memberikan judul : Proyeksi Angkatan Kerja di Kota Binjai Pada Tahun 2008 Berdasarkan Data Lima Tahun Sebelumnya.

15 1.2 Maksud dan Tujuan Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, maka maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma 3 Statistika dan menerapkan ilmu yang diperoleh penulisan selama berada di bangku perkuliahan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 2. Sebagai masukan kepada Pemerintah Kota Binjai di bidang ketenagakerjaan dalam mengatasi masalah pengangguran. 3. Dapat membandingkan jumlah angkatan kerja yang tersedia dengan lapangan kerja yang ada dan dapat dijadikan sebagai landasan dalam mencapai sasaran pembangunan. Adapun tujuannya adalah : 1. Untuk memproyeksikan jumlah angkatan Kerja di Kota Binjai pada tahun 2008 berdasarkan data lima tahun sebelumnya. 2. Untuk mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja dari jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di Kota Binjai.

16 1.3 Identifikasi Masalah Kota Binjai memiliki luas wilayah 90,23 km 2, terbagi dalam 5 kecamatan dan 37 kelurahan, dengan jumlah penduduk sekitar jiwa. Penduduk Kota Binjai yang merupakan angkatan kerja, sebagian besar adalah laki laki yang bekerja, sebanyak orang (Sumber : BPS Kota Binjai,2002). Yang menjadi masalah di Kota Binjai adalah berapa angkatan kerja, karena Kota Binjai khususnya penduduknya berada dalam golongan struktur umur muda yang sudah harus membutuhkan pekerjaan. Oleh karena itu, pentingnya data mengenai angkatan kerja sehingga perencanaan program pembangunan dapat dilaksanakan, maka diperlukan untuk memproyeksikan angkatan kerja tersebut. Proyeksi ini dipergunakan bertujuan agar data yang telah diperoleh dapat membuat pembangunan berjalan dengan lancar yaitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru dimana penduduk yang berada pada golongan angkatan kerja sudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya, sehingga dengan kata lain pemerintah telah mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia dan tujuan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai. 1.4 Batasan Masalah

17 Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah hanya untuk memproyeksikan Angkatan Kerja di Kota Binjai pada tahun 2008 yang diantaranya berkaitan dengan jumlah penduduk, tingkat partisipasi angkatan kerja, kesempatan kerja, pendidikan, sektor lapangan pekerjaan yang paling dominan di daerah tersebut berdasarkan data angkatan kerja Kota Binjai tahun Metode Penelitian Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa langkah dalam metode penelitian, yaitu : 1. Lokasi Penelitian Tempat melakukan penelitian atau pengumpulan data dilakukan di Badan Pusat Statistik ( BPS ) Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Asrama No. 179 Medan. 2. Penelitian Kepustakaan Yaitu suatu cara Penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, yaitu dengan membaca buku buku, referensi dan bahan bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan penulisan Tugas Akhir ini.

18 3. Penelitian Lapangan Yaitu suatu cara penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cara terjun langsung ke lapangan dan melihat keadaan yang sesungguhnya. Data pada Tugas Akhir ini bersumber dari data skunder yang diperoleh dari BPS Sumetera Utara. 1.6 Landasan Teori Untuk mengetahui proyeksi angkatan kerja maka dipergunakan rumus : 1. Trend Linier Y = а + bx Dimana : Y = Nilai Trend yang ditaksir X = Waktu a dan b = bilangan konstan 2. Tingkat Partisispasi Angkatan Kerja ( TPAK )

19 TPAK = *100% 3. Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT ) TPT = *100% 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini memaparkan latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah,, metode penelitian dan landasan teori serta sistematika penulisan. BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

20 Dalam bab ini diuraikan dan dibahas mengenai pengertian pengertian yang menyangkut masalah angkatan kerja dan hal hal yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir. BAB 3 : ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan tentang metode penghitung angkatan kerja, pengumpulan data dan memproyeksikan angkatan kerja di Kota Binjai pada tahun BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan dan diperlihatkan cara penggunaan rumus rumus yang dipakai dalam program Excel. BAB 5 : KESIMPULA N DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari pembahasan serta saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat dari pengamatan.

21 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu Negara / masyarakat dapat dijabarkan jika diketahui mengenai komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan kerjanya, komposisi jenis pekerjaan dan fakta fakta lain mengenai angkatan kerja. Misalnya : apakah para penduduk muda ( young population ) berusia terlalu muda untuk memasuki angkatan kerja, hingga belum bisa mendapat pendidikan yang relative cukup tinggi. Kemudian berapa banyak penduduk tua ( old population ) dipaksa untuk tetap tinggal dalam angkatan kerja setelah usia pensiun, hanya semata mata hanya kemiskinan. Tenaga kerja ( man power ) adalah penduduk dalam usia kerja. Dalam literatur biasanya adalah seluruh penduduk berusia tahun. Tetapi kebiasaan yang dipakai di Indonesia adalah seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas ( hasil sensus penduduk 1971 dan 1980 ). Jadi, tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

22 Angkatan kerja ( labour force ) secara demografis angkatan kerja tergantung dari tingkat partisipasi angkatan kerja, yaitu berapa persen dari tenaga kerja yang menjadi angkatan kerja. Jadi, angkatan kerja adalah bagian dari tenaga yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk telibat dalam kegiatan produktif yang memproduksi barang dan jasa. Kelompok angkatan kerja terdiri dari 2 ( dua ) golongan yaitu : 1. Angkatan kerja yang bekerja a. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit dua hari. b. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari dua hari tertapi mereka adalah pekerja tertap, petani petani dan orang orang yang bekerja dalam bidang keahlian. 2. Angkatan kerja yang mencari pekerjaan a. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mencari / mendapatkan pekerjaan. b. Mereka yang bekerja pada saat pencacahan sedang menganggur dan berusaha mendapatkan pekerjaan.

23 c. Mereka yang dibebastugaskan dana sedang berusaha mendapat pekerjaan. Bukan angkatan kerja ( not in the labour force ) adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan. Jadi, mereka bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlibat, atau tidak berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari yaitu : 1. Sekolah adalah mereka yang kegiatannya hanya bersekolah. 2. Mengurus rumah tangga adalah untuk mereka yang kegiatannya hanya mengurus rumah tangga mendapat upah. 3. Penerimaan pendapatan adalah untuk mereka tidak melakukan suatu kegiatan tetapi memperoleh penghasilan, misalnya pensiun,bunga simpanan, hasil persewaan dan sebagainya. 4. Lainnya adalah untuk mereka yang hidupnya tergantung pada orang lain karena usia lanjut, lumpuh, dungu dan sebagainya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK ) dan Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT ).

24 Angka TPAK dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui penduduk yang aktif bekerja atau mencari pekerjaan. Bila angka TPAK kecil maka dapat diduga bahwa penduduk usia kerja baik yang sedang sekolah maupun mengurus rumah tangga dan lainnya. Dengan demikian angaka TPAK dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi maupun faktor demografis. Beberapa faktor demografis yang dianggap penting pengaruhnya terhadap TPAK adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan status perkawinan. Tingkat pengangguran terbuka ( TPT ) adalah angka yang menunjukkan persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Tingkat pengangguran terbuka ( TPT ) adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Masalah yang lebih sering dihadapi adalah masalah setengah menganggur atau pengangguran tidak kentara, yang pengertiannya adalah sebagai berikut : a. Setengah menganggur adalah jika seseorang bekerja tidak tetap (part time) diluar keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya. b. Pengangguran tidak kentara didalam angkatan kerja mereka dimasukkan dalam kegiatan bekerja, tetapi sebetulnya mereka adalah penganggur jika dilihat dari segi produktifitasnya.

25 c. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut Jenis / Jabatan pekerjaan Urutan jenis pekerjaan diurutkan pada tingkat produktivitas kerja, mulai dari yang paling produktif sampai dengan yang tidak produktif. Selain itu, jenis pekerjaan seringkali dihubungkan dengan tingkat pendidikan, keterampilan dan jumlah jam kerja untuk mengetahui dimana ada setengah pengangguran dan tempat tinggal maupun mobilitas pekerjaan dengan menghubungkan jenis pekerjaan pada tahuntahun sebelumnya. Jenis / jabatan pekerjaan adalah macam pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan oleh orang orang yang mencari pekerjaan dan pernah bekerja. Jenis / jabatan pekerjaan ini dibagi dalam 8 (delapan) golongan yaitu : 1. Tenaga professional, Teknisi dan tenaga lain. 2. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan. 3. Tenaga administrasi, tenaga tata usaha dan tenaga yang berhubungan dengan itu. 4. Tenaga penjualan 5. Tenaga usaha.

26 6. Tenaga usaha pertanian. 7. Tenaga produksi dan sejenisnya, dan operator alat-alat pengangkutan. 8. Lain-lain Lapangan pekerjaan /usaha Menurut Chris Manning (1983) analisis data mengenai kegiatan ekonomi penduduk umumnya menitikberatkan pada alokasi angkatan kerja yang bekerja menurut sector, trend perpindahan dan penyebab perpindahan tersebut serta implikasinya. Lapangan pekerjaan / usaha adalah kegiatan dari usaha / perusahaan / instansi dimana seseorang bekerja atau pernah bekerja. Lapangan pekerjaan / uasaha ini dibagi dalam 10 ( sepuluh ) golongan yaitu : 1. Pertanian, perburuan, kehutanan dan perikanan. 2. Pertambangan dan penggalian. 3. Industri pengolahan. 4. Listrik, gas dan air. 5. Bangunan. 6. Perdagangan, rumah makan dan hotel. 7. Angkutan, penyimpanan, dan komunikasi. 8. Keuangan, asuransi dan perdagangan benda tak bergerak. 9. Jasa-jasa kemasyarakatan, sosial dan pribadi.

27 10. Kegiatan yang tidak / belum jelas Status kedudukan dalam pekerjaan dari angkatan kerja Klasifikasi status pekerjaan sejak tahun 1971 tidak mengalami perubahan hingga tahun 2000 dan tampaknya untuk periode seterusnya dibandingakan dengan klasifikasi lapangan usaha maupun jenis pekerjaan yang selalu mengalami penyesuaian. Dengan demikian analisis perubahan status pekerjaan maupun pertumbuhannya mudah dilakukan. Status / kedudukan dalam pekerjaan dari angkatan kerja dibagi dalam 4 ( empat ) golongan yaitu : 1. Pengusaha tanpa buruh adalah mereka yang melakukan usaha / pekerjaan atas resiko / tanggungan sendiri dan tidak memakai buruh yang dibayar atau hanya anggota rumah tangganya dengan membayar upah. 2. Pengusaha pakai buruh adalah seseorang yang dalam usahanya dibantu oleh satu atau beberapa buruh yang dibayar. 3. Buruh / pekerja adalah mereka yang bekerja dengan menerima upah atau gaji baik berupa uang maupun barang.

28 4. Pekerja keluarga adalah anggota rumah tangga yang membantu usaha yang dilakukan oleh salah seorang anggota rumah tangga tanpa mendapat upah / gaji. 2.2 Landasan teori yang digunakan Proyeksi angkatan kerja Masih tingginya tingkat pertumbuhan penduduk berarti masih tinggi pula pertumbuhan angkatan kerja. Diperkirakan pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk karena struktur umur penduduk Indonesia masih tergolongan muda. Proyeksi angkatan kerja adalah suatu perhitungan ilmiah mengenai angkatan kerja yang didasarkan pada asumsi dari komponen agar tahu dan dapat memproyeksikannya di tahun tahun berikutnya dengan rumus : Ŷ = +bx Proyeksi tingkat partisipasi angkatan kerja Perhitungan proyeksi TPAK dilandasi oleh kecenderungan trend TPAK baik hasil survey maupun sensus penduduk. Diasumsikan bahwa perkembangan TPAK untuk setiap golongan umur mengikuti pola perkembangan garis lurus.

29 Adapun perumusan yang dipergunakan adalah sebagai berikut : TPAK = *100% Analisa angkatan kerja Untuk menganalisa angakatan kerja maka diperlukan perumusan angka dari tahuntahun sebelumnya agar diperoleh data untuk bisa menganalisa di tahun tahun berikutnya. Analisa angkatan kerja dilihat dan berdasarkan data dari tahun 2003 sampai tahun Adapun perumusan yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Ŷ = +bx Dimana nilai a dan b sebagai konstanta belum diketahui, maka dipergunakan rumus sebagai berikut : b 3. Keterangan : Ŷ = Nilai trend yang ditaksir a = Variabel konstanta

30 b = Koefisien variable x = Jumlah dari variable tahun y = Jumlah dari tenaga kerja xy = Jumlah perkalian dari variabel tahun dengan tenaga kerja Dengan menggunakan rumus rumus yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat melakukan proyeksi angkatan kerja pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2008 berdasarkan data 5 (lima) tahun sebelumnya dari tahun 2003 sampai tahun BAB 3 ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan data Jumlah angkatan kerja berkembang sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk. Angkatan kerja ini didefenisikan sebagai penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Analisa dan pembahasan mengenai ketenagakerjaan ini disajikan meliputi komposisi angkatan kerja, lapangan pekerjaan, dan tingkat pendidikan pekerja.

31 3.1.1 Angkatan kerja menurut jenis kelamin Angkatan kerja di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat bila dibandingakn dengan Negara negara Asean lainnya. Menurut sensus yang pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya bahwa jumlah angkatan kerja laki-laki lebih besar dibandingkan jumlah angkatan kerja wanita, maka kita akan melihat berapa besar perbandingan tersebut. Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah hasil survei Badan Pusat Statistik Kota Medan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis kelamin di Kota Binjai tahun 2003 s/d 2007 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

32 Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Binjai Angkatan kerja yang sudah bekerja menurut jenis kelamin Di bidang ketenagakerjaan sensus penduduk bertujuan antara lain untuk mengumpulkan keterangan-keterangan tentang kegiatan yang dilakukan oleh setiap anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun atau lebih. Angkatan kerja yang bekerja adalah melakukan sesuatu kegiatan yang dimasukkan kedalam kategori bekerja secara produktif melakukan kegiatan ekonomis. Adapun data yang diperoleh penulis adalah survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2003 s/d 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Jumlah angkatan kerja yang bekerja menurut jenis kelamin di Kota Binjai tahun 2003 s/d 2007 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

33 Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Binjai Angkatan kerja menurut pendidikan dan jenis kelamin Masalah ketenagakerjaan di Indonesia yang sulit dipecahkan adalah kualitas pendidikan formal yang masih rendah. Usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan telah dilakukan oleh beberapa pihak. Pembahasan mengenai hal tersebut selalu ditekankan apabila mutu angkatan kerja rendah maka berkaitan dengan upah yang rendah, karena angkatan kerja yang berpendidikan rendah mempunyai tingkat kompetisi rendah yang terlihat dari beberapa cirri yang menguntungkan. Adapun data yang dipaparkan penulis adalah survei Badan Pusat Statistik tahun 2003 s/d 2007 Kota Binjai adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Jumlah angkatan kerja menurut pendidikan dan jenis kelamin di Kota Binjai tahun 2003 s/d tahun 2007 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

34 Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Binjai Angkatan kerja menurut sektor lapangan usaha dan jenis kelamin Secara umum sektor lapangan usaha yang paling dominan di daerah adalah sector pertanian. Disini dapat dilihat perbandingan jumlah pekerja menurut jenis kelamin. Menurut data yang diperoleh penulis dari tahun 2003 s/d 2007 dan survei yang dilakkukan oleh Badan Pusat Statistik adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Jumlah angkatan kerja menurut sektor lapangan usaha dan jenis kelamin di Kota Binjai tahun 2003 s/d 2007 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Binjai Angkatan kerja menurut status pekerjaan utama dan jenis kelamin

35 Dalam analisis pekerja menurut status pekerjaan bertujuan untuk mengetahui status pekerjaan formal dan informal. Pekerjaan pada status formal diasumsikan produktivitas kerja adalah tinggi daripada status pekerjaan informal. Hal ini bermanfaat untuk melihat kesempatan kerja yang ada dengan produktivitas kerja meskipun sangat besar. Adapun data yang diperoleh adalah survei Badan Pusat Statistik tahun 2003 s/d 2007 Kota Binjai adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Jumlah angkatan kerja menurut status pekerjaan utama dan jenis kelamin di Kota Binjai tahun 2003 s/d 2007 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota binjai Angkatan kerja menurut jam kerja dan jenis kelamin Jam kerja merupakan indikator penting untuk melihat aktivitas pekerja, sebagai acuan jam kerja normal. Dimana mereka yang bekerja normal termasuk pengangguran tersembunyi. Dapat dilihat sebagai acuaan menurut jumlah jam kerja adalah apakah

36 termasuk kedalam status pekerjaan pengusaha tanpa buruh, pengusaha pakai buruh, buruh/pekerja dan pekerja keluarga. Adapun data yang diperoleh adalah survei Badan Pusat Statistik tahun 2003 s/d 2007 Kota Binjai adalah sebagai berikut : Tabel 3.6 Jumlah angkatan kerja menurut jam kerja dan jenis kelamin di Kota Binjai tahun 2003 s/d 2007 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Binjai Angkatan kerja menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin Seluruh penduduk di suatu Negara, baik bayi, anak-anak, remaja, maupun orang tua semuanya mengkonsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi kita mellihat bahwa hanya sebagian saja dari mereka yang secara langsung terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan untuk memproduksi barang dan jasa.

37 Kelompok yang tergolong kedalam jenis kegiatan atau yang disebut dengan penduduk yang aktif secara ekonomis yaitu penduduk yang bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan. Adapun data yang diperoleh penulis adalah survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik tahun 2003 s/d 2007 Kota Binjai adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 Jumlah angkatan kerja menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin di Kota Binjai tahun 2003 s/d 2007 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Binjai Angkatan kerja yang mencari pekerjaan menurut jenis kelamin Seluruh angkatan kerja yang melakukan kegiatan ekonomis tidak semuanya berada dalam ruang lingkup orang yang secara produktif menghasilkan tetapi ada juga yang berada dalam golongan angkatan kerja tetapi tidak mempunyai pekerjaan. Hal demikian dinamakan pengangguran terbuka.

38 Menurut data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dari tahun 2003 s/d 2007 Kota Binjai adalah sebagai berikut : Tabel 3.8 Jumlah angkatan kerja yang mencari pekerjaan menurut jenis kelamin di Kota Binjai tahun 2003 s/d 2007 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Binjai 3.2 Pengolahan Data Tingkat partisipasi angkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan Penduduk berumur 10 tahun keatas ditinjau menurut pendidikan tertinggi dan tamatkan menunjukkan angka yang sangat rendah, dimana dari sembilan (9) macam tingkat pendidikan yang ditamatkan yaitu masih dominan berpendidikan rendah.

39 Menurut tabel 3.3 jumlah angkatan kerja yang bekerja berdasarkan tingkat pendidikan adalah lebih banyak angkatan kerja yang berpendidikan SMP. Berdasarkan data dari tahun 2003 s/d 2007 angkatan kerja yang bekerja mempunyai persentase adalah sebagai berikut : Persentase jumlah angkatan kerja laki laki berdasarkan tingkat pendidikan :TPAK(pendidikan) = *100% = 48,56% Persentase jumlah angkatan kerja wanita berdasarkan tingkat pendidikan : TPAK(pendidikan) = *100% = 51,44% Dari persentase di atas tingkat partisipasi angkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan lebih di dominasi oleh perempuan dengan persentase 51,44% dari pada pekerja laki - laki dengan persentase 48,56% Tingkat patisipasi angkatan kerja yang bekerja berdasarkan sektor lapangan usaha Kota Binjai mempunyai sepuluh (10) macam lapangan usaha yang tersedia bila dihubungkan dengan tingkat pendidikan. Berdasarkan tabel 3.4 ditijau menurut sektor lapangan usaha, penduduk berumur 10 tahun keatas yang bekerja di Kota Binjai lebih banyak yaitu 25,16 % bekerja di sektor perdagangan. Sektor jasa mencapai 12,99 %, sektor industri mencapai 14,70 %, dan sektor pertanian sebesar %. Sedangkan

40 sektor terendah berada pada sektor listrik, gas, air minum dan pertambangan yaitu sebesar 1,39 % dan 0,67 % Tingkat partisipasi angkatan kerja yang bekerja berdasarkan status pekerjaan Dibedakan menurut status pekerjaan utama penduduk persentase terbesar adalah penduduk yang status pekerjaan buruh / karyawan di semua sektor terutama sektor perdagangan dan jasa. Menurut tabel 3.5 mereka yang bekerja dengan status berusaha sendiri baik tanpa buruh maupun dengan bantuan buruh tidak di bayar mencapai 23,46 %. Sedang kan yang bekerja sebagai buruh tetap hanya sekitar 4,05 %. Namun yang sangat belum produktif adalah masih besarnya persentase penduduk yang bekerja sebagai pekerja tidak di bayar, yaitu mencapai 9,68 %. Sedangkan persentase terbesar adalah penduduk yang status pekerjaannya sebagai buruh yaitu sebesar 45,84 % Tingkat partisipasi angkatan kerja berdasarkan jam kerja Ditinjau dari rata rata jam kerja per minggu, para penduduk yang bekerja di Kota Binjai rata rata mempunyai jam kerja per minggu adalah sekitar 14,29 %. Berdasarkan tabel 3.6 tingkat partisipasi angkatan kerja berdasarkan jam kerja pekerja laki laki mencapai rata rata 49,66 % dan perempuan sekitar 50,34 % dalam satu minggu. Meskipun keduanya sudah berada di atas rata rata jam kerja normal,

41 namun jika di anggap dalam satu minggu bekerja selama 6 hari kerja berarti rata rata jam kerja per hari hanya sekitar 5 sampai 6 hari saja. Masih relative kecilnya rata rata jam kerja perhari tersebut antara lain disebabkan oleh masih dominannya sektor perdagangan dan masih relatife besarnya mereka yang bekerja sebagi pekerja tidak di bayar. 3.3 Proyeksi Proyeksi angkatan kerja di Kota Binjai Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja tahun 2003 s/d Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.9 Proyeksi angkatan kerja tahun 2003 s/d 2007 Tahun Tahun Angkatan XY X² ( X ) kerja ( Y ) Jumlah

42 Untuk mendapatkan nilai a sebagai persamaan regresinya terlebih dahulu ditentukan nilai b dengan rumus sebagai berikut : b = 5*( ) (15) *( ) 5*(55) (15) = 2 = = b = dan nilai a = Ῡ - b = (12.516) ( 3 ) = = Maka = a + b = X

43 Dari perhitungan di atas maka dapat digunakan sebagai persamaan baru untuk menentukan proyeksi angkatan kerja tahun 2008 di Kota Binjai sebagai berikut : Angkatan kerja tahun 2008 = (8) = = Maka proyeksi angkatan kerja di Kota Binjai tahun 2008 dapat di lihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.10 Proyeksi angkatan kerja tahun 2008 Tahun Tahun ( X ) Proyeksi angkatan kerja laki laki di Kota Binjai Dari tabel 3.1 juga dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja laki laki tahun Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.11 Proyeksi angkatan kerja laki laki tahun 2008

44 Tahun Tahun Angkatan XY X² ( X ) kerja ( Y ) Jumlah Untuk mendapatkan nilai a sebagai persamaan regresinya terlebih dahulu dicari nilai b dengan rumus sebagai berikut : b = 5* ( ) (15) * ( ) 5* (55) (15) = 2 = = b = 2124 dan nilai a = Ῡ - b

45 = (2124) (3) = = Maka = a + b = X Dari perhitungan di atas maka dapat digunakan sebagai persamaan baru untuk menentukan proyeksi angkatan kerja laki laki tahun 2008 di Kota Binjai sebagai berikut : Angkatan kerja laki laki Tahun 2008 = *(8) = = Maka proyeksi angkatan kerja laki laki tahun 2008 di Kota Binjai dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.12 Proyeksi angkatan kerja laki - laki tahun 2008 Tahun Tahun ( X ) Proyeksi angkatan kerja perempuan di Kota Binjai

46 Dari tabel 3.1 juga dapat ditentukan proyeksi angkatan kerja perempuan tahun Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut : TTabel 3.13 Proyeksi angkatan kerja tahun perempuan 2003 s/d 2007 Tahun Tahun Angkatan XY X² ( X ) Kerja ( Y ) Jumlah Untuk mendapatkan nilai a sebagai persamaan regresinya terlebih dahulu ditentukan nilai b dengan rumus sebagai berikut : b = 5*( ) (15) *( ) 5*(55) (15) = 2 =

47 = b = dan nilai a = Ῡ - b = ( ) ( 3 ) = = Maka = a + b = X Dari perhitungan di atas maka dapat digunakan sebagai persamaan baru untuk menentukan proyeksi angkatan kerja perempuan tahun 2008 di Kota Binjai sebagai berikut : Angkatan kerja perempuan Tahun 2008 = *(8) = = Maka proyeksi angkatan kerja perempuan tahun 2008 di Kota Binjai dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

48 Tabel 3.14 Proyeksi angkatan kerja perempuan tahun 2008 Tahun Tahun ( X ) Proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja di Kota Binjai Dari tabel 3.2 diatas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja sebagai berikut : Tabel 3.15 Proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja 2003 s/d 2007 Tahun Tahun Angkatan XY X² ( X ) kerja yang sudah bekerja ( Y ) Jumlah b =

49 5*( ) (15) *( ) 5*(55) (15) = 2 = = b = Nilai a = Ῡ - b = ( ) ( 3 ) = = Maka = a + b = X Dengan menggunakan persamaan di atas maka dapat di hitung proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja tahun 2008 adalah sebagai berikut : Angkatan kerja yang sudah bekerja tahun 2008 = (8) = = Tabel 3.16 Proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja tahun 2008 Tahun Tahun

50 ( X ) Proyeksi angkatan kerja laki laki yang sudah bekerja di Kota Binjai Dari tabel 3.2 juga dapat di peroleh proyeksi angkatan kerja laki laki yang sudah bekerja di Kota Binjai adalah sebagai berikut : Tabel 3.17 Proyeksi angkatan kerja yang sudah bekerja 2003 s/d 2007 Tahun Tahun Angkatan XY X² ( X ) kerja laki laki yang sudah bekerja ( Y ) Jumlah * ( ) (15) * ( ) 5* (55) (15) = 2

51 = = b = Nilai a = Ῡ - b = ( 1.854) ( 3 ) = = Maka dapat digunakan sebagai persamaan baru untuk memproyeksikan angkatan kerja Laki-laki yang sudah bekerja adalah sebagai berikut : = a + b = X Dari persamaan di atas maka dapat di hitung proyeksi angkatan kerja laki laki yang sudah bekerja di Kota Binjai tahun 2008 adalah sebagai berikut : Angkatan kerja laki laki yang sudah bekerja tahun 2008 = (8) = =

52 Tabel 3.18 Proyeksi angkatan kerja laki laki yang sudah bekerja tahun 2008 Tahun Tahun ( X ) Proyeksi angkatan kerja perempuan yang sudah bekerja di Kota Binjai Berdasarkan tabel 3.2 dapat diperoleh proyeksi angkatan kerja perempuan yang sudah bekerja di Kota Binjai adalah sebagai berikut : Tabel 3.19 Proyeksi angkatan kerja perempuan yang sudah bekerja tahun 2003 s/d 2007 Tahun Tahun Angkatan XY X² ( X ) kerja laki laki yang sudah bekerja ( Y ) Jumlah

53 5*( ) (15) *( ) 5*(55) (15) = 2 = = b = Nilai a = Ῡ - b = ( ) ( 3 ) = = Maka dapat diperoleh persamaan baru untuk memproyeksikan angkatan kerja perempuan yang sudah bekerja adalah sebagai berikut : = a + b = X Dari persamaan baru diatas maka proyeksi angkatan kerja perempuan yang sudah bekerja tahun 2008 di Kota Binjai adalah sebagai berikut : Angkatan kerja perempuan yang sudah bekerja tahun 2008

54 = (8) = = Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Binjai Berdasarkan tabel 3.10 dapat diperoleh tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Binjai tahun 2008 adalah sebagai berikut : Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2008 TPAK = *100% = *100% = % Dari hasil tingkat partisipasi angkatan kerja di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja dari tahun 2008 sebesar 26,35 % atau kurang dari 50 % yang menyebakan masih sempitnya lapaangan usaha untuk para pencari kerja di tempat tersebut Tingkat artisipasi angkatan kerja laki-laki

55 Berdasarkan tabel 3.12 dapat diperoleh tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki tahun 2008 adalah sebagai berikut : TPAK ( laki-laki ) = *100% TPAK Laki laki tahun 2008 TPAK = *100% = 10,83 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki tahun 2008 sebesar 10,83 % Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan Berdasarkan tabel 3.14 dapat diperoleh tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan tahun 2008 adalah sebagai berikut : TPAK ( perempuan ) = *100% TPAK perempuan tahun 2008

56 TPAK = *100% = 109,9 % Dari hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan tahun 2008 sebesar 109,9 % lebih besar di bandingkan tingkat partisipasi laki laki yang hanya 10,83 % Tingkat pengangguran terbuka Tingkat pengangguran terbuka merupakan suatu cara untuk mengetahui berapa banyak jumlah pengangguran, dimana cara tersebut diketahui dengan melihat selisih angkatan kerja dengan angkatan kerja yang sudah bekerja Tabel 3.20 Tingkat pengangguran terbuka tahun 2003 s/d 2007 Tahun Jumlah angkatan kerja Jumlah angkatan Tingkat kerja yang bekerja pengangguran terbuka

57 Tabel 3.21 Tingkat pengangguran terbuka tahun 2009 Tahun Jumlah angkatan kerja Jumlah angkatan Tingkat kerja yang bekerja pengangguran terbuka Berdasarkan tabel 3.21 di atas menunjukkan bahwa dari tahun 2008 tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan sebesar 82,47 %, dimana pada tahun 2008 pengangguran akan berkurang sebesar jiwa. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Pengertian Implementasi Implementasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu persoalan sistem yang ada didalam sistem itu sendiri dengan cara menginstal dan memulai sistem baru tersebut.

58 Adapun tujuan dari implementasi sistem adalah untuk menyelesaikan suatu persoalan yang ada didalam sistem komputer dan untuk menguji hasil hasil dari persoalan yang sedang dianalisis. 4.2 Pengaktifan Excel Program excel merupakan satu program spreadsheet yang paling mapan dewasa ini. Program excel mempunyai banyak fasilitas seperti kemampuan kalkulasi yang sangat mudah dengan formula dan fungsi kompleks dan fleksibel, fasilitas pengelolaan database yang sangat mapan, kemampuan membuat dan mengelola grafik dengan cepat, mudah dan menarik serta serta berbagai fasilitas lainnya. Adapun cara pengatifan excel adalah sebagai berikut : 1. Dari desktop klik start pada taskbar 2. Kemudian klik program 3. Lalu pilih menu microsoft excel maka akan ditampilkan jendela utama program aplikasi excel pada layar komputer, seperti pada gambar di bawah ini :

59 Gambar 4.1 Tampilan Jendela Micosoft Excel 4.3 Metode Regresi Sederhana Metode regresi merupakan suatu metode analisa dengan menggunakan variabel yang akan diramalkan dengan satu variabel bebas yang mempengaruhi yaitu variabel waktu, dan sebagai variabel tidak bebas adalah variabel yang akan diramalkan, dimana dalam bentuk simbol yaitu X adalah variabel waktu dan Y adalah variabel yang akan diramalkan. Adapun langkah langkah untuk menentukan regresi dengan tujuan untuk mencari proyeksi / ramalan pada periode yang akan datang adalah sebagai berikut : 1. Pada lembar kerja excel, masukkan data angkatan kerja tahun 2002 samapai tahun 2006 adalah sebagai berikut :

60 Gambar 4.2 Tampilan data angkatan kerja 2. Kemudian hitunglah nilai dari perkalian X dan Y dimana X sebagai variabel bebas yaitu tahun dan Y sebagai variabel tidak bebas yaitu angkatan kerja dari data tersebut dengan menggunakan rumus perkalian. Dengan klik tools pilih data analysis berikut : Gambar 4.3 Tampilan menu tools

61 3. Kemudian pada menu analysis tools pilih Regression lalu akan tampilkan gambar sebagai berikut : Gambar 4.4 Tampilan menu data analysis Gambar 4.5 Tampilan menu Regression

62 4. Kemudian masukkan dan blok nilai X yaitu tahun untuk mendapatkan nilai output dan blok nilai Y yaitu angkatan kerja untuk mendapatkan nilai Y. sebagai output lalu tempatkan kotak tulisan dilluar table, lalu klik ok maka akan muncul pada range output yang telah ditentukan, seperti ditampiljkan pada gambar dibawah ini : Gambar 4.6. Tampilan hasil Regression

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian pengertian 2.1.1. Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu Negara / masyarakat dapat dijabarkan jika diketahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan penting, tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan dapat direncanakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di jabarkan jika diketahui mengenai komposisi lapangan pekerjaan dari angkatan kerjanya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan penting, tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan dapat direncanakan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan penting, tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan dapat direncanakan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Berdasarkan sumbernya, data dan informasi yang dikumpulkan dapat dibedakan menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Data primer adalah yang diperoleh langsung dari sumbernya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Tenaga kerja adalah penduduk yang siap melakukan pekerjaan, penduduk yang telah memasuki usia kerja (working age population). Menurut UU No. 13 tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ 072407035 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. xxx/05/21/th. V, 10 Mei 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2010 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI TERENDAH DALAM EMPAT TAHUN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 No.08/05/62/Th.IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 Februari 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,14 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 No.08/11/62/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 Agustus 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 4,54 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011 BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2011 SEBESAR 10,83 PERSEN No. 19/05/31/Th XIII, 5 Mei 2011 Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 65/11/12/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,84 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th XIV, 7 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2012 SEBESAR 10,72 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR MAHYULY SUAIDAH SIREGAR 072407080 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 54/11/31/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2015 SEBESAR 7,23 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 No.08/05/62/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017 Februari 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,13 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 9,84 PERSEN No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2014 Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 40/05/21/Th. XI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,03 PERSEN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 71 /11/76/Th.IX, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,35 PERSEN Jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi

Lebih terperinci

No. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014 No. 66/11/13/Th XVII, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Agustus mencapai 2,33 juta orang, naik 110 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015 No. 60/11/14/Th. XVI, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,83 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 30/05/12/Th. XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,41 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013 BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2013 SEBESAR 9,94 PERSEN No. 25/05/31/Th. XV, 6 Mei 2012 Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan kajian demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan

Lebih terperinci

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN 2000-2009 TUGAS AKHIR OLEH NURHAYATI 082407016 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 42/05/21/Th. X, 4 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,05 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 8,36 PERSEN Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,12% Angkatan kerja NTT pada Februari 2015 mencapai 2.405.644 orang, bertambah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 65/11/82/Th XV, 07 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 524,5 ribu orang bertambah 10,9 ribu orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29 /05/16/Th. XVIII, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016 Februari 2016: Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 3,94 Persen Jumlah angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 No.08/11/62/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014 Agustus 2014 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,24 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016 No.62/11/ 63/Th XX/07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,08 juta orang atau terjadi penambahan sebesar 91,13 ribu orang dibanding Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31 /05/17/Th IX, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,21 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian-Pengertian 2.1.1 Kesempatan Kerja Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 27/05/82/Th XV, 04 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI : Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 530,7 ribu orang, bertambah 11,7 ribu orang

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei No. 67/11/82/Th XIV, 05 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS : Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk usia kerja) mencapai 773,18 ribu orang. Naik

Lebih terperinci

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar

Indikator Ketenagakerjaan KABUPATEN WAROPEN TAHUN Oleh : Muhammad Fajar KABUPATEN WAROPEN TAHUN 2014 Oleh : Muhammad Fajar KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas perstatistikan di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 30/05/82/Th XVI, 05 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 557,1 ribu orang bertambah 32,6 ribu orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51/11/31/Th. XIV, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 5,77 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 35/05/21/Th. VIII, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013 FEBRUARI 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,39 PERSEN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 AGUSTUS 2017 TINGKAT PENGANGGUR- AN TERBUKA SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 berkurang

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 31/05/21/Th. VI, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2011 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEBESAR 7,04 PERSEN Jumlah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 29/05/12/Th. XIX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,49 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 No. 06/05/53/Th. XVI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,59% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Februari 2016 mencapai 3,59

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013 No. 26/05/14/Th. XIV, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Riau pada Februari 2013 sebesar 4,13 persen Jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari 2013

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,84 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi DKI Jakarta No. 55/11/31/Th. XIX, 6 November 2017 PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017 Tingkat P Terbuka (TPT) sebesar 7,14

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 No. 056/11/14/Th. XVII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,43 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2016

Lebih terperinci

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL 1 PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR ISRA HERLINA 112407065 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara sebesar 5,33 persen. Angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN Adi Setiyanto PENDAHULUAN Tenaga kerja merupakan motor penggerak dalam pembangunan ekonomi. Tenaga kerja sebagai sumber daya

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya FRISKA

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 No. 52/11/91/Th. VI, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat mencapai 361.597 orang, turun sebesar 22.495 orang dibandingkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No 81/11/64/Th. XVIII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Utara pada Agustus 2015 tercatat sebanyak

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 No.66 /11/ 63 / Th XVIII / 05 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2014 Pada bulan Agustus 2014, jumlah angkatan kerja mencapai 1,94 juta orang atau terjadi penambahan sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 77/11/21/Th. VIII, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,25

Lebih terperinci

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI 062407005 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 No.28/05/63/Th XVI/07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2012 sebesar 1,887 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,55

Lebih terperinci

No. Katalog :

No. Katalog : No. Katalog : 23303003.3375 No. Katalog: 2303003.3375 PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 36/05/35/Th.XIII, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,31 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,74

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 08/11/Th.X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,78 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 mencapai 1.212.040

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 22/5/Th.XVII, 5 Mei 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,75 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan No. 63/11/16Th. XIX, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 No. 54/11/91/Th. XIV, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat pada Agustus 2014 mencapai 398.424 orang, mengalami peningkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 33/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,14 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 96/11/64/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Agustus 2016 tercatat sebanyak 1.717.892

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 33 /05/76/Th.IX, 5 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI FEBRUARI : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 1,81 PERSEN Pada bulan, jumlah angkatan kerja di Sulawesi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian-pengertian 2.1.1 Kesempatan kerja Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI 062407142 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER / STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 34/05/35/Th.XII, 5 Mei 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,02 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,38

Lebih terperinci

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP 112407031 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2009 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 152/12/21/Th.IV, 1 Desember 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2009 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI KEMBALI NAIK

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012 No. 08/11/62/Th.VI, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012 Agustus 2012 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,17 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 06/11/18/Th.IX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,62 PERSEN Penduduk yang bekerja pada

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 01/05/18/Th.X, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,43 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 80/11/64/Th. XVIII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Agustus 2015 tercatat sebanyak

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017 Keadaan Ketenagakerjaan di DKI Jakarta Februari 2017 No. 27/05/31/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta pada Februari

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA DAN GAJI PEGAWAI PADA KANTOR DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN

SISTEM INFORMASI DATA DAN GAJI PEGAWAI PADA KANTOR DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN SISTEM INFORMASI DATA DAN GAJI PEGAWAI PADA KANTOR DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN TUGAS AKHIR RUDY IRAWAN 062406208 PROGRAM STUDI DIII ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS REGRESI PADA ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN PERDAGANGAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TUGAS AKHIR

APLIKASI ANALISIS REGRESI PADA ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN PERDAGANGAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TUGAS AKHIR APLIKASI ANALISIS REGRESI PADA ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN PERDAGANGAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TUGAS AKHIR ELISA 082407018 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR 1 PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR CHANRO SIMARMATA NIM:062407130 PROGRAM STUDY DIII STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No.67//72/Th. XVIII, 05 November 205 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 205 AGUSTUS 205: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,0 PERSEN Angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 205 mencapai.384.235 orang,

Lebih terperinci

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR FLORINA FRETTY SINAGA 082407003 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 DAN 2004

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 DAN 2004 ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 DAN 2004 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh

Lebih terperinci