KONSTRUKSI BENDUNGAN JATIBARANG KOTA SEMARANG
|
|
- Teguh Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 NOMOR 65 EW KONSTRUKSI Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
2 Aries R. Prima Engineer Weekly Selain untuk pengendali banjir, bangunan ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku, pembangkit listrik dan obyek wisata Bendungan Jatibarang terletak di Sungai Kreo, 15 km sebelah Barat Daya Kota Semarang. Tepatnya di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunung Pati, Kelurahan Kedung Pane dan Kelurahan Jatibarang Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Bendungan Jatibarang juga berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 1,5 MW serta bisa dijadikan sebagai kawasan wisata alam. TUJUAN PEMBANGUNAN Pembangunan Bendungan Jatibarang dimaksudkan untuk mengantisipasi kelebihan air pada saat musim hujan yang dapat mengakibatkan banjir serta untuk mengatasi kekurangan suplai air baku pada musim kemarau di kota Semarang. Selain fungsi pokok sebagai pengendali banjirdan penyedia air baku dengan kapasitas 2,4 m3/dt, 1
3 WADUK a. Daerah tangkapan hujan: 53.0 km2 b. Luas genangan: 189 Ha c. Areal permukaan waduk: 1.1 km2 d. Muka air banjir: El m e. Muka air tinggi: El m f. Muka air normal: El m g. Muka air rendah: El m h. Kapasitas tampungan kotor: m3 i. Kapasitas tampungan bersih: m3 j. Kapasitas tampungan mati: m3 HIDROLOGI a. Base flow: 1,89 m 3 /dt b. Debit rata-rata: 2,9 m 3 /dt c. Inflow tahunan: 96,4 jt m 3 /dt d. Waktu pengisian waduk: 1 (satu) musim hujan 2
4 BENDUNGAN & GALLERY a. Tinggi bendungan: 77 m b. Tipe bendungan: Urugan batu berzona dengan inti kedap di tengah c. Elevasi puncak: El ,0 m d. Elevasi pondasi terendah: El. + 80,0 m e. Panjang puncak: 200 m f. Lebar puncak: 10,0 m g. Kemiringan lereng hulu: 1 : 2,6 h. Kemiringan lereng hilir: 1 : 1,8 i. Panjang Gallery: 423 m SPILLWAY a. Desain banjir rencana (Q 50 th): 240 m/dt b. Desain banjir maksimum (Outflow): m 3 /dt c. Elevasi puncak service spillway: El + 148,9 m d. Lebar puncak service spillway: 15,0 m e. Elevasi puncak emergency spillway: El + 151,8 m f. Lebar puncak emergency spillway: 60,0 m g. Panjang total spillway: 307 m h. Lebar saluran spillway: 24 m i. Elevasi kolam olak: El + 82,50 m5 3
5 DIVERSION TUNNEL Debit rencana (Q 25 th): 280 m 3 /dt Bentuk terowongan: Tapal kuda Panjang: 421 m Diameter: 5,6 m INTAKE & OUTLET TUNNEL Elevasi Intake: El + 125,0 m Panjang Outlet Tunnel: 370 m Diameter Outlet Tunnel: 2,4 m Diameter Penstock: 1,4 m 4
6 TAHAPAN KONSTRUKSI Kegiatan pada tahapan Konstruksi dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu Kegiatan Lintasan Kritis yang harus dikerjakan secara seri dan Kegiatan Non Lintasan Kritis yang bisa dikerjakan secara pararel. Kegiatan Lintasan Kritis a. Persiapan b. Access Road c. Diversion Tunnel d. Main Coverdam Main Dam & Gallery Kegiatan Non Lintasan Kritis a. Spillway b. Saddle Dam c. Outlet Facilities d. Relocation Transmission Line (SUTT) e. O&M Office PELAKU PEMBANGUNAN 1. Pemilik: Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana 2. Konsultan: CTI Engineering Co. Ltd 3. Kontraktor: PT. Brantas Abipraya (Leader) PT. Waskita Karya PT. Wijaya Karya 5
7 INSINYUR DALAM KOMPETISI INTERNASIONAL MEMUTAKHIRKAN PENGETAHUAN KEINSINYURAN Rudianto Handojo Dalam beberapa kesempatan menjelaskan mengenai CPD (Continuing Professional Development) atau di dalam UU Keinsinyuran disebutkan sebagai PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) jelas digambarkan bahwa memutakhirkan pengetahauan keinsinyuran adalah kewajiban insinyur terus menerus, sepanjang hayat, yang universal. Tidak kurang dari APEC Engineer selalu mengingatkan bahwa para Insinyur harus terus memperbarui pengetahuan di tengah perkembangan teknologi yang sangat cepat. Bayangkan bila kita masih menggunakan IT yang berusia lebih dari 15 tahun, niscaya akan kesulitan berinteraksi dengan rekan-rekan insinyur dari negara lain. Itu di IT, kita sekarang mengenal sustainable development, green engineering, industry 4.0, dan semua tren keinsinyuran. Dalam kompetisi yang terbuka sekarang ini, paling tidak di kawasan ASEAN mulai 31 Desember 2015 (MEA: Liberalisasi 8 profesi termasuk insinyur)), kita dituntut untuk memahami arah perkembangan keinsinyuran dunia.. Dari NAE, National Academy of Engineering, sekitar tahun 2005 telah mengisyaratkan kesiapan kemampuan insinyur di tahun Sering disebut Engineer Paling tidak arah pengembangan engineering akan meliputi: (1) Laju inovasi teknologi akan terus berlangsung cepat (kemungkinan besar bahkan mempercepat). (2) Dunia di mana teknologi akan digunakan akan sangat saling terkait secara global. (3) Populasi individu yang terlibat dengan atau dipengaruhi oleh teknologi (misalnya, desainer, produsen, distributor, pengguna) akan semakin beragam dan multidisiplin. (4) Kekuatan sosial, budaya, politik, dan ekonomi akan terus membentuk dan mempengaruhi keberhasilan inovasi teknologi. (5) Kehadiran teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari akan terus mengalir, transparan, dan lebih signifikan dari sebelumnya. yang makin kompleks pemutakhiran dan pengembangannya, Paling tidak untuk mampu menjawabnya, dibutuhkan kemampuan Keinsinyuran modern: yang mencakup: Kerjasama multi disiplin dan multi layer, Sistem energi, air, material, keselamatan, keberlanjutan dalam standar yang meningkat, Pengelolaan resiko dan akuntabilitas dalam setiap kegiatan keinsinyuran, Pengetahuan engineering : nano-, bio-, neuro-, geo, medis dan lainnya Pemanfaatan IT baru Model matematika mutakhir, cloud computing, simulasi dan visualisasi. Kekuatan kemampuan ini akan mewarnai kompetisi teknologi dari para insinyur internasional. Belum genap tahun 2020, NAE baru-baru ini telah melansir Engineer Ada 14 fokus yang menjadi tantangan insinyur menuju tahun 2030,yaitu: (1) Menjadikan energi matahari makin ekonomis (2) Menghasilkan energi dari fusi (3) Mengembangkan metode penyerapan karbon (4) Mengelola siklus nitrogen (5) Menyediakan akses ke air bersih (6) Mengembalikan dan meningkatkan infrastruktur perkotaan (7) Memajukan informatika kesehatan (8) Merekayasa pengobatan yang lebih baik (9) Meningkatkan intelegensia buatan (10) Ikut mencegah teror nuklir (11) Mengamankan cyberspace (12) Meningkatkan realitas virtual (13) Memajukan pembelajaran yang lebih personal (14) Merekayasa alat untuk memudahkan proses penemuan ilmiah. Bila kita ingin berkompetisi di level internasional, marilah kita perbarui terus pengetahuan keinsinyuran kita. Dengan arah pengembangan tersebut, maka dunia industri global juga berkembang memerlukan teknologi dan engineering dari berbagai sumber. 6
8 China India Indonesia NEGARA PENGHASIL BERAS TERBESAR Bangladesh Produksi Indonesia Vietnam Thailand Myanmar Philipines Jepang Brazil (000 ton) Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2013,2014, 2015, 2016, 2017, 2018 NEGARA KONSUMEN BERAS TERBESAR China India Indonesia Bangladesh Vietnam Philipines Myanmar Thailand Jepang Brazil (000 ton) Konsumsi Indonesia Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2013,2014, 2015, 2016, 2017, Engineer Weekly Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator: Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: Faksimili: Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur
NOMOR 63 EW SEMARANG-BAWEN-SALATIGA JALAN TOL PANORAMIK. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
NOMOR 63 EW SEMARANG-BAWEN-SALATIGA JALAN TOL PANORAMIK Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Aries R. Prima Engineer Weekly Di beberapa lokasi, yaitu di KM 21
Lebih terperinciMEWUJUDKAN HUTAN TANAMAN DI INDONESIA
NOMOR 64 EW POTENSI KEINSINYURAN MEWUJUDKAN HUTAN TANAMAN Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Aries R. Prima Engineer Weekly Menggunakan hutan tanaman untuk
Lebih terperinciNOMOR 61 EW JALAN TOL JORR W2 UTARA CONNECTING JAKARTA. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
NOMOR 61 EW JALAN TOL JORR W2 UTARA Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Aries R. Prima Engineer Weekly Salah satu keunikan jalan tol ini adalah tidak seluruhnya
Lebih terperinciNOMOR 56 PLTS CIRATA 1 MW SEMANGAT ENERGI TERBARUKAN. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
NOMOR 56 PLTS CIRATA 1 MW SEMANGAT ENERGI TERBARUKAN Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Pengantar Redaksi SEMANGAT ENERGI TERBARUKAN Baru-baru ini, tepatnya
Lebih terperinciNOMOR 57 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
NOMOR 57 EW PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Pengantar dari Petikan Berita: ENERGI BARU TERBARUKAN Porsi Energi
Lebih terperinciPT PUPUK KALTIM DISTRIBUTION PLANNING AND CONTROL SYSTEM. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
DISTRIBUTION PLANNING AND CONTROL SYSTEM Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Aries R. Prima Engineer Weekly Distribution Planning and Control System (DPCS)
Lebih terperinciNOMOR 60 PROYEK PENGEMBANGAN PT PUPUK KALTIM. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
NOMOR 60 EW PROYEK PENGEMBANGAN PT PUPUK KALTIM Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Aries R. Prima Engineer Weekly Pabrik Kaltim-5 menggunakan teknologi proses
Lebih terperinciNATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA NOMOR 67 EW
NOMOR 67 EW PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA NATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Aries R. Prima Engineer Weekly
Lebih terperinciSYSTEM INTERLOCKING LEN (SIL)-02
Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA NOMOR 52 Sistem Persinyalan Kereta Api SYSTEM INTERLOCKING LEN Aries R. Prima Engineer Weekly Penggunaan persinyalan dengan
Lebih terperinciNOMOR 54. ROBOLay ROBOT LAYANGAN. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
NOMOR 54 EW ROBOLay ROBOT LAYANGAN Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Pengantar Redaksi: Alih Teknologi Sebagaimana selalu dikemukakan, untuk dapat menyumbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan unsur yang sangat penting di bumi dan dibutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan unsur yang sangat penting di bumi dan dibutuhkan oleh semua benda hidup serta merupakan energi yang mempertahankan permukaan bumi secara konstan.
Lebih terperinciDARI REDAKSI. Pendidikan Profesi Insinyur
DARI REDAKSI Pendidikan Profesi Insinyur Setiap negara yang ingin maju dan punya kemampuan bersaing membutuhkan insinyur. Amerika Serikat pernah memiliki reputasi tinggi dalam pengembangan teknologi. Siapa
Lebih terperinciABSTRAK Faris Afif.O,
ABSTRAK Faris Afif.O, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, November 2014, Studi Perencanaan Bangunan Utama Embung Guworejo Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Dosen Pembimbing : Ir. Pudyono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Tugas Akhir Kinerja Pengoperasian Waduk Sempor Jawa Tengah dan Perbaikan Jaringan Irigasinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waduk adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk melestarikan sumberdaya air dengan cara menyimpan air disaat kelebihan yang biasanya terjadi disaat musim penghujan
Lebih terperinciWIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER
NOMOR 74 EW Ikan Melimpah di Laut, Nelayan Menganggur Apa Solusinya? Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Uji Coba Pesawat Tanpa Awak Alap-Alap BPPT Oleh : DR.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN DAERAH STUDI
BAB III TINJAUAN DAERAH STUDI 3.1 DEFINISI WADUK Waduk merupakan salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air yang mempunyai fungsi sebagai penyimpan dan penyedia air, baik sebagai bahan baku air bersih
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA EMBUNG GUWOREJO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KEDIRI
STUDI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA EMBUNG GUWOREJO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KEDIRI Alwafi Pujiraharjo, Suroso, Agus Suharyanto, Faris Afif Octavio Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciNOMOR 75 EW. Fatamorgana Kemandirian Energi. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
NOMOR 75 EW Fatamorgana Kemandirian Energi Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Fatamorgana Kemandirian Energi Oleh : Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng SIKAP
Lebih terperinciUji Coba Pesawat Tanpa Awak
NOMOR 73 EW PII: Menyikapi Kecelakaan Kerja Pada Sektor Konstruksi Uji Coba Pesawat Tanpa Awak Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Uji Coba Pesawat Tanpa Awak
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bendung, embung ataupun bendungan merupakan bangunan air yang banyak dibangun sebagai salah satu solusi dalam berbagai masalah yang berhubungan dengan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengembangan sumber daya air merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang berbagai sektor pembangunan seperti pertanian, industri, penyediaan sumber energi disamping
Lebih terperinciDidukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA DARI REDAKSI Konstruksi Berdaya Saing Tinggi. Dengan akan dipacunya kembali pembangunan infrastruktur pada kuartal tiga
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Bendungan Sermo atau warga sekitar biasanya menyebut waduk sermo terletak di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciDidukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA DARI REDAKSI Ramadan, Teknologi, dan Insinyur Puasa Ramadan yang tengah dijalani oleh pemeluk agama Islam sebentar lagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mojokerto, Gresik dan Kodya Surabaya, Propinsi Jawa Timur. DAS Lamong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cakupan batas DAS Lamong berada di wilayah Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Kodya Surabaya, Propinsi Jawa Timur. DAS Lamong yang membentang dari Lamongan sampai
Lebih terperinciBAB VII PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
VII-1 BAB VII PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) 7.1. Penelusuran Banjir Melalui Saluran Pengelak Penelusuran banjir melalui pengelak bertujuan untuk mendapatkan elevasi bendung pengelak (cofferdam). Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan zaman serta bertambahnya jumlah penduduk dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman serta bertambahnya jumlah penduduk dengan pesat maka permintaan akan barang dan jasa yang berasal dari sumber daya air akan meningkat.
Lebih terperinciProses Pembuatan Waduk
BENDUNGAN 1.UMUM Sebuah bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya dimusimhujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi kebutuhan baik untuk keperluan irigasi, air
Lebih terperinciDARI REDAKSI INSINYUR DAN AIR BERSIH
DARI REDAKSI INSINYUR DAN AIR BERSIH Kekeringan tidak hanya menjadi bencana langsung bagi para petani yang mengandalkan air untuk tanamannya, tapi juga bagi masyarakat urban. Seperti tahun lalu, kemarau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya alam yang sangat besar terutama potensi sumber daya air. Pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Lampung memiliki kedudukan yang strategis dalam pembangunan nasional. Di samping letaknya yang strategis karena merupakan pintu gerbang selatan Sumatera,
Lebih terperinciGas Matindok (PPGM) Donggi
Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA NOMOR 44 Proyek Pengembangan Gas Matindok DARI REDAKSI Mengetengahkan kemampuan keinsinyuran Nasional Akhir-akhir ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waduk Saguling merupakan waduk yang di terletak di Kabupaten Bandung Barat pada ketinggian 643 m diatas permukaan laut. Saguling sendiri dibangun pada agustus 1981
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan dalam pembangunan membutuhkan pendekatan perencanaan yang integratif. Dimana komponen pendukung pengelolaan lingkungan memiliki sifat dan ciri
Lebih terperinciKata Kunci : Waduk Diponegoro, Rekayasa Nilai.
REKAYASA NILAI PERENCANAAN PEMBANGUNAN WADUK DIPONEGORO KOTA SEMARANG Value Engineering of Construction Design of Diponegoro Reservoir Semarang City Binar Satriyo Dwika Lazuardi, Septianto Ganda Nugraha,
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan curah hujan berkisar antara 700 s.d. 7.000 m setahun, atau rata-rata 2.800 m pertahun, termasuk salah satu jumlah yang tertinggi di dunia. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai Negara agraris hampir sebagian besar penduduk Indonesia mencukupi kebutuhan hidupnya pada sektor pertanian. Demikian juga provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Lebih terperinciPerencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang Dika Aristia Prabowo, Abdullah Hidayat dan Edijatno Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciMembangun Desa Membangun Daya Saing Indonesia
Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA NOMOR 71 EW Membangun Desa Membangun Daya Saing Indonesia The Power of No Mas Wigrantoro Roes Setiyadi Tak selalu bertindak
Lebih terperinciLAPORAN PERJALANAN EKSKURSI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR
LAPORAN PERJALANAN EKSKURSI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perancangan Infrastruktur Keairan Dosen Pengampu: Dr. Ing. Ir. Dwita Sutjiningsih, Dipl. HE Evi Anggraheni,
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Dalam suatu perencanaan bendungan, terlebih dahulu harus dilakukan survey dan investigasi dari lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data perencanaan yang lengkap
Lebih terperinciREKAYASA SUMBERDAYA AIR (WATER RESOURCES ENGINEERING ) OPERASI WADUK
REKAYASA SUMBERDAYA AIR (WATER RESOURCES ENGINEERING ) OPERASI WADUK KULIAH -7 [Operasi Waduk] Today s Subject Overview Operasi Waduk Pengantar Operasi Waduk Karakteristik Operasi Waduk Lingkup Operasi
Lebih terperinci4.6 Perhitungan Debit Perhitungan hidrograf debit banjir periode ulang 100 tahun dengan metode Nakayasu, ditabelkan dalam tabel 4.
Sebelumnya perlu Dari perhitungan tabel.1 di atas, curah hujan periode ulang yang akan digunakan dalam perhitungan distribusi curah hujan daerah adalah curah hujan dengan periode ulang 100 tahunan yaitu
Lebih terperinci2015 ANALISA PENGISIAN AWAL WADUK (IMPOUNDING) PADA BENDUNGAN JATIGEDE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bendungan adalah sebuah bangunan air yang berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim penghujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar. Waduk merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah dirancang dan dibangun sebelumnya. Sumberdaya Air oleh PT. Indra Karya Consulting Engineer pada tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Alam merupakan suatu siklus yang berproses, pada suatu kondisi tertentu sangat sulit untuk memperkirakan suatu peristiwa geologi terjadi, namun di sisi lain gejala
Lebih terperinciPELOPOR TEKNOLOGI BATUBARA BERSIH PLTU CIREBON POWER. Foto dari POSEIDAN EVENTS NOMOR 58
NOMOR 58 EW PLTU CIREBON POWER PELOPOR TEKNOLOGI BATUBARA BERSIH Foto dari POSEIDAN EVENTS Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Aries R. Prima Engineer Weekly
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air (SDA) bertujuan mewujudkan kemanfaatan sumberdaya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah Bendungan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan dari dibangunnya suatu waduk atau bendungan adalah untuk melestarikan sumberdaya air dengan cara menyimpan air disaat kelebihan yang biasanya terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bendungan adalah sebuah struktur konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air sungai sehingga terbentuk tampungan air yang disebut waduk. Bendungan pada umumnya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG
Konservasi Lahan Sub DAS Lesti Erni Yulianti PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG Erni Yulianti Dosen Teknik Pengairan FTSP ITN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah maupun masyarakat mengandung pengertian yang mendalam, bukan hanya berarti penambahan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pengembangan sumber daya air didefinisikan sebagai aplikasi cara struktural dan non-struktural untuk mengendalikan, mengolah sumber daya air
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :
BAB III METODOLOGI 45 3.1. URAIAN UMUM Di dalam melaksanakan suatu penyelidikan maka, diperlukan data-data lapangan yang cukup lengkap. Data tersebut diperoleh dari hasil survey dan investigasi dari daerah
Lebih terperinciDidukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA dan CIREBON ELECTRIC POWER
Didukung: DARI REDAKSI EPC, Keinsinyuran dan Pembangunan Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus membuka lapangan pekerjaan, terutama bagi para insinyur nasional, pada kurun waktu 2015-2019, pemerintah
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan
Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan Dicky Rahmadiar Aulial Ardi, Mahendra Andiek Maulana, dan Bambang Winarta Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciDidukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA DARI REDAKSI Teknologi Dalam Kegiatan Manusia Sering tidak kita sadari bahwa setiap hari kita bersentuhan dengan teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Studi 1. Letak dan Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Jepara dan Daerah Tangkapan Hujan Waduk Way Jepara secara geografis terletak pada 105 o 35 50 BT
Lebih terperinciPERENCANAAN EMBUNG KEDUNG BUNDER KABUPATEN PROBOLINGGO AHMAD NAUFAL HIDAYAT
PERENCANAAN EMBUNG KEDUNG BUNDER KABUPATEN PROBOLINGGO AHMAD NAUFAL HIDAYAT 3110 105 031 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Surabaya,16 Januari 2013 Lokasi Embung, Desa Tongas Wetan, Kec. Tongas, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Air merupakan salah satu elemen yang sangat mempengaruhi kehidupan di alam. Semua makhluk hidup sangat memerlukan air dalam proses kehidupan dan pertumbuhannya. Pada
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS ROUTING ALIRAN MELALUI RESERVOIR STUDI KASUS WADUK KEDUNG OMBO
TUGAS AKHIR ANALISIS ROUTING ALIRAN MELALUI RESERVOIR STUDI KASUS WADUK KEDUNG OMBO Oleh : J. ADITYO IRVIANY P. NIM : O3. 12. 0032 NIM : 03. 12. 0041 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciPerencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 D-82 Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang Dika Aristia Prabowo dan Edijatno Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO DISAMPAIKAN OLEH :
PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR DISAMPAIKAN OLEH : KHAIRUL RAHMAN HARKO PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
Lebih terperinciPERENCANAAN TUBUH EMBUNG ROBATAL, KECAMATAN ROBATAL, KABUPATEN SAMPANG
PERENCANAAN TUBUH EMBUNG ROBATAL, KECAMATAN ROBATAL, KABUPATEN SAMPANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Sipil Oleh : DONNY IRIAWAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejalan dengan hujan yang tidak merata sepanjang tahun menyebabkan persediaan air yang berlebihan dimusim penghujan dan kekurangan dimusim kemarau. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir
III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir III-2 Metodologi dalam perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. prasarana pengairan seperti waduk. Sejumlah besar waduk di Indonesia saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selain memiliki potensi air permukaan yang begitu besar Wilayah Sungai (WS) Brantas juga dihadapkan dengan permasalahan bidang pengairan seperti penyediaan air baku
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1.1 Lokasi Geografis Penelitian ini dilaksanakan di waduk Bili-Bili, Kecamatan Bili-bili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Waduk ini dibangun
Lebih terperinciPRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG
PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan
Lebih terperinciPERENCANAAN EMBUNG MANDIRADA KABUPATEN SUMENEP. Oleh : M YUNUS NRP :
PERENCANAAN EMBUNG MANDIRADA KABUPATEN SUMENEP Oleh : M YUNUS NRP : 3107100543 BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI ANALISA HIDROLOGI ANALISA HIDROLIKA
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kawasan Danau Singkarak terletak di dua kabupaten yaitu KabupatenSolok dan Tanah Datar. Kedua kabupaten ini adalah daerah penghasil berasdan menjadi lumbung beras bagi Provinsi
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK i UCAPAN TERIMA KASIH ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR TABEL viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata kunci : Air Baku, Spillway, Embung.
Perencanaan Embung Tambak Pocok Kabupaten Bangkalan PERENCANAAN EMBUNG TAMBAK POCOK KABUPATEN BANGKALAN Abdus Salam, Umboro Lasminto, dan Nastasia Festy Margini Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciPEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG PROPINSI BALI SEBAGAI JALUR PEMENUHAN AIR BAKU BAGI MASYARAKAT SEKITAR
PEMBANGUNAN INSFRASTRUKTUR BENDUNGAN TITAB DI KABUPATEN BULELENG PROPINSI BALI SEBAGAI JALUR PEMENUHAN AIR BAKU BAGI MASYARAKAT SEKITAR Dolly Indra Nastur Penata Advokasi Direktorat Jenderal Penyediaan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan kondisi hidrologi DAS sebagai dampak perluasan lahan kawasan budidaya yang tidak terkendali tanpa memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air seringkali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan penelitian dari Nippon Koei (2007), Bendungan Serbaguna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan penelitian dari Nippon Koei (2007), Bendungan Serbaguna Wonogiri merupakan satu - satunya bendungan besar di sungai utama Bengawan Solo yang merupakan sungai
Lebih terperinciPENGURANGAN RESIKO BANJIR IBUKOTA DENGAN PENGEMBANGAN DAM PARIT DI DAS CILIWUNG HULU
ISSN 197-877 Terbit sekali 2 bulan Volume Nomor. Juni 29 PENGURANGAN RESIKO BANJIR IBUKOTA DENGAN PENGEMBANGAN DAM PARIT DI DAS CILIWUNG HULU Curah hujan tinggi yang terjadi dalam waktu singkat menyebabkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway serbaguna
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway serbaguna Bendungan Selorejo : III-1 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Bila suatu saat Waduk Jatiluhur mengalami kekeringan dan tidak lagi mampu memberikan pasokan air sebagaimana biasanya, maka dampaknya tidak saja pada wilayah pantai utara (Pantura)
Lebih terperinciSESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA
SESSION 8 HYDRO POWER PLANT 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA 6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA 1. POTENSI PLTA Teoritis Jumlah potensi tenaga air di permukaan
Lebih terperinciDidukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA DARI REDAKSI Konektivitas Memudahkan Segalanya Aries R. Prima Saat ini sudah bukan hal yang aneh lagi bahwa semua benda
Lebih terperinciPengembangan Kawasan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata dunia yang meliputi transportasi, restoran, rekreasi, dan sektor jasa lainnya dalam dua dekade terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun 1621, 1654 dan 1918, kemudian pada tahun 1976, 1997, 2002 dan 2007. Banjir di Jakarta yang terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan peristiwa alam yang telah menjadi bagian dari siklus kehidupan ekosistem di bumi. Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya banjir. Tekanan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Energi merupakan kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan
Lebih terperinciANALISIS KEAMANAN TERHADAP BAHAYA REMBESAN PADA TUBUH BENDUNGAN DAN DI BAWAH BENDUNGAN URUGAN
ANALISIS KEAMANAN TERHADAP BAHAYA REMBESAN PADA TUBUH BENDUNGAN DAN DI BAWAH BENDUNGAN URUGAN I Gusti Ngurah Putu Dharmayasa 1) e-mail: ngurah.dharmayasa@gmail.com ABSTRAK Saat ini pemerintah merencanakan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan I - 1
Bab 1 Pendahuluan I - 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat mendasar bagi makhluk hidup, namun hingga kini belum semua masyarakat mampu menikmatinya secara maksimal.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan
Pendahuluan 1.1 Umum Sungai Brantas adalah sungai utama yang airnya mengalir melewati sebagian kota-kota besar di Jawa Timur seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya. Sungai
Lebih terperinci*Mengalirkan Air Sampai Jauh di Pulau Sumbawa*
*Rilis PUPR #1* *26 November 2017* *SP.BIRKOM/XI/2017/581* *Mengalirkan Air Sampai Jauh di Pulau Sumbawa* Sumbawa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan 3
Lebih terperinciStudi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air
Tugas Akhir Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Oleh : Sezar Yudo Pratama 3106 100 095 JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN RANDU GUNTING KABUPATEN BLORA
Analisa Kelayakan Ekonomi Bendungan Randu Gunting... (Nugroho dkk.) ANALISA KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN RANDU GUNTING KABUPATEN BLORA Lalu Ardian Bagus Nugroho 1, Faiqun Ni am 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR
Lebih terperinciBab III Metodologi Analisis Kajian
Bab III Metodologi Analisis Kajian III.. Analisis Penelusuran Banjir (Flood Routing) III.. Umum Dalam kehidupan, banjir adalah merupakan musibah yang cukup sering menelan kerugian materi dan jiwa. Untuk
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pembangunan Waduk Sadawarna adalah untuk memenuhi kebutuhan air dari berbagai macam keperluan di Kabupaten Subang, Sumedang, dan Indramayu yang mempunyai jumlah penduduk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanfaatan sumber daya alam yang semakin meningkat tanpa memperhitungkan kemampuan lingkungan telah menimbulkan berbagai masalah. Salah satu masalah lingkungan di
Lebih terperinciHYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous
HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui
Lebih terperinci0 BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
0 BAB 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara geografis Kota Semarang terletak di pantai utara Jawa Tengah, terbentang antara garis 06 o 50 07 o 10 Lintang Selatan dan garis 110 o 35 Bujur Timur. Sedang
Lebih terperinci2 sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membangun bendungan; d. bahwa untuk membangun bendungan sebagaimana dimaksud pada huruf c, yang
No.771, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN PU-PR. Bendungan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDARI REDAKSI. Indonesia Terang. Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung IKPT, WIJAYA KARYA dan JASA MARGA
DARI REDAKSI Indonesia Terang Saat ini masih ada 12.659 desa tertinggal di Indonesia sebagian besar berada di wilayah Timur, yang belum memeroleh listrik dari PLN. Untuk itu pemerintah, melalui Kementerian
Lebih terperinci