Tahun 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA BADUNG Jl. RAYA SEMPIDI NO. 1 MENGWI

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 214 PENGADILAN AGAMA BADUNG Jl. RAYA SEMPIDI NO. 1 MENGWI Telp (361) FAX Website : pa_badung@yahoo.co.id BADUNG BALI

2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pengadilan Agama Badung termasuk Pengadilan Agama dalam wilayah Pengadilan Tinggi Agama Mataram (yang pada saat ini selaku Ketua diijabat oleh Drs. H. A. Karim A. Razak, SH. MH) Pengadilan Agama Badung diresmikan pada bulan April 1999 sebagai konsekwensi dan permekaran wilayah di Propinsi Bali pada tahun 1992 yang sebelumnya Pengadilan Agama Denpasar mewilayahi yuridiksi Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Dengan adanya pemekaran tersebut, maka Pengadilan Agama Denpasar mewilayahi Kota Denpasar sedangkan Pengadilan Agama Badung mewilayahi Kabupaten Badung yang terdiri dan 6 Kecamatan (16 Kelurahan dan 46 Desa). Pada waktu Pengadilan Agama Badung diresmikan yang menjabat Ketua Pengadilan Tinggi Agama Mataram Adalah Drs. H. Cholilul Rahman, SH. Beliau sekaligus membidani lahirnya Pengadilan Agama Badung yang bersamaan pula dengan berdirinya Pengadilan Agama Giri Menang Propinsi Nusa Tenggara Barat. Sebagai instansi pemerintah menurut instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan. (Gedung Pengadilan Agama Badung, Jalan Raya Sempidi No. 1 Mengwi)

3 B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pengadilan Agama Badung adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Propinsi Bali berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Badung yakni: 1. Ketua sebagai kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, para hakim dan pejabat Kepaniteraan masalah-masalah yang timbul, masalah tingkah laku/perbuatan Hakim dan pejabat kepaniteraan,masalah eksekusi yang berada diwilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Mahkamah Agung,meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis pengadilan,membina dan memberikan petunjuk,teguran atau peringatan bila dipandang perlu,menetapkan perkara banding tanpa biaya,membagi perkara kepada Hakim, member izin untuk melaksanakan putusan serta merta terhadap perkara yang dimohonkan banding,mengevaluasi laporan penanganan perkara banding yang dilakukan Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirim laporan dan hasil evaluasinya secara periodic kepada Mahkamah Agung dan membuat/menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara yang penting di wilayah hukumnya untuk di jadikan regional data bank. 2. Wakil Ketua adalah melaksanakan tugas ketua apabila ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya. 3. Majelis Hakim adalah bertugas menetapkan hari sidang,memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya kemudian dalam hal Pengadilan Agama melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi,maka hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan pembinaan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Agama yang ditugaskan kepadanya serta mengurus kepustakaan

4 hukum yang diterima dari Mahkamah Agung kepada hakim-hakim Pengadilan Agama yang bersangkutan. 4. Panitera/Sekertaris adalah membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat-surat lainnya disimpan di kepaniteraan, menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan, mengeluarkan salinan putusan, mengirimkan berkas perkara banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali. 5. Wakil Panitera dalah membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan, membantu panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi register perkara, membuat laporan periodik dan lain lain, melaksanakan tugas panitera apabila panitera berhalangan,melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya. 6. Panitera Muda Gugatan adalah membantu hakim dengan menyelesaikan perkara dan menyerahkan berkas yang telah didaftar dan diberi nomor kepada penggugat beserta lampiaran SKUM asli, mempersiakan persidangan, menyiapkan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan yang lain- lain yang berhubungan dengan perkara gugatan, menyerahkan berkas perkara gugatan yang telah berkekuatan Hukum Tetap kepada Panitera Muda Hukum 7. Panitera Muda Permohonan adalah membantu hakim dengan menerima dan memdaftarkan perkara permohonan dalam buku register permohonan,menerima dan menterahkan berkas perkara permohona yang telah didaftar dan diberi nomor kepada Permohonan beserta lampiran SKUM asli,menyiapkan perkara permohonan yang masih berjalan, menerima biaya PNBP dari kasir, menyetorkan biaya PNBP ke kas Negara selambat-lambatnya 7 hari, menyerahkan perkara Permohonan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Panitera Muda Permohonan. 8. Panitera Muda Hukum adalah membantu hakim dengan mengikuti jalannya sidang pengadilan, mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistic perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas lainya yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan

5 dan mengolah dan mengkaji hasil evaluasi dan laporan periodik dari pengadilan agama badung untuk dilaporkan kepada pimpinan pengadilan. 9. Wakil Sekretaris adalah melaksanakan sebagian tugas sekretaris dalam pengurusan surat-surat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, dan umum di pengadilan agama badung. 1. Kaur Kepegawaian adalah melaksakan sebagian tugas dalam mengelola dan membina administrasi kepegawaian di pengadilan agama badung. 11. Kaur Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas dibidang pengelolaan keuangan dilingkungan pengadilan agama badung serta perumusan kebijakan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. 12. Kaur Umum adalah mempunyai tugas membina dan melaksanakan urusan tatausaha, dan kearsipan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 13. Panitera Pengganti adalah membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan membuat berita acara sidang yang harus selesai sebelum sidang berikutnya,melaporkan kepada panitera muda hukum untuk dicatat dalam registrasi perkara dalam hal penundaan hari sidang, perkara yang sudah putus berikut lunas putusannya,menyerahkan berkas perkara kepada panitera muda hukum bila selesai diminutasi. C. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan akuntabilitas kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Badung selama tahun 212 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sitematika sebagai berikut : Pengantar Ikhtisar Eksekutif. BAB I Pendahuluan, menggambarkan latar belakang hah-hal umum tentang keadaan Pengadilan Agama Badung, tugas, fungsi dan sistematika dari penyajian LAKIP. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menggambarkan : A. Rencana Strategi Tahun 214

6 1.Visi dan Misi 2.Tujuan dan Sasaran Strategis 3.Program Utama dan Kegiatan Pokok B. Rencana Kinerja Tahunan 214 C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 214 BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menjelaskan : A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja. B. Analisa Auntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian saran-saran organisasi dengan pengukuran dengan penyajian dari hasil pengukuran kinerja) BAB IV Penutup,menjelaskan kesimpulan dan saran-saran, tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Agama Badung serta strategi pemecahan masalah. BAB V Lampiran yang terdiri dari : 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun Matriks Rencana Strategi SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

7 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS VISI DAN MISI Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Badung. Visi Pengadilan Agama Badung mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA BADUNG YANG AGUNG Misi adalah sesuatu yang harus di emban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Agama Badung adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. 3. Melaksanakan tertib administrasi dan menejemen peradilan yang efektif dan efisien 4. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Agama Badung. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Badung adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia 4. Peningkatan kualitas pengawasan 5. Peningkatan tertib administrasi perkara 6. Peningkatan penyediaan Sarana dan Prasarana Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 21 sampai dengan tahun 214, Sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Badung adalah sebagai berikut :

8 1. Penyelesaian perkara 2. Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 3. Sumber daya manusia yang berkualitas 4. Pelaksanaan tertib administrasi perkara 5. Penyediaan sarana dan prasarana INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : INDIKATOR TUJUAN SASARAN PENJELASAN KINERJA UTAMA 1. Peningkatan 1. Penyelesaian penyelesaian perkara perkara 2. Peningkatan 2. Aksesibilitas aksesibilitas masyarakat masyarakat atas putusan terhadap perkara peradilan (acces to justice) 3. Peningkatan 3. Sumber daya kualitas manusia yang sumber daya berkualitas manusia a. Persentase perkara yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase jumlah perkara yang sudah putus dan dipublikasikan a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat a. Perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister b. Perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara Perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Agama Badung, dengan perkara yang sudah diminutasi a. Perbandingan antara sumber daya manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat.

9 TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN b. Persentase b. Perbandingan antara pegawai yang sumber daya manusia lulus diklat yang lulus diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat. 4. Peningkatan 4. Tertib a. Persentase a. Perbandingan antara tertib administrasi berkas yang berkas yang diajukan administrasi perkara diajukan banding banding yang lengkap perkara yang (terdiri dari bundel A disampaikan dan bundel B) dengan secara lengkap jumlah berkas yang diajukan banding. b. Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Tingkat Banding dengan berkas perkara yang didistribusikan. 5. Peningkatan 5. Sarana dan Persentase Perbandingan jumlah penyediaan prasarana pengadaan sarana pengadaan sarana dan sarana dan dan prasarana prasarana yang di usulkan prasarana dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasikan. 3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK Lima sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Badung untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut.

10 a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaiaan perkara,dan aksesbilitasi masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Badung dalam pelaksanaan program peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1) Penyelesaian Perkara Perdata Khusus 2) Penyelesaiaan Sisa Perkara Perdata Khusus 3) Penelitian berkas perkara disampaikan secara lengkap dan tepat waktu 4) Register dan Pendistribusian berkas perkara ke majelis yang tepat waktu 5) Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara B. RENCANA KINERJA TAHUN 214 RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Organisasi : Pengadilan Agama Badung Tahun Anggaran : 214 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Perkara Cerai Gugat 2. Perkara Cerai Talak 3. Perkara Harta Bersama 4. Perkara Penguasaan Anak 5. Perkara Izin Poligami 6. Perkara Isbat Nikah 7. Perkara Penetapan Ahli Waris 8. Perkara Ekonomi Syariah b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Perkara Cerai Gugat 2. Perkara Cerai Talak

11 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 3. Perkara Harta Bersama 4. Perkara Penguasaan Anak 5. Perkara Izin Poligami 6. Perkara Isbat Nikah 7. Perkara Penetapan Ahli Waris 8. Perkara Ekonomi Syariah Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Tertib administrasi perkara a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Sumber Daya Manusia a. Persentase pegawai yang yang Berkualitas diusulkan mengikuti diklat b. Persentase pegawai yang lulus diklat Aksesibilitas masyarakat Persentase proses penyelesaian terhadap peradilan perkara yang dipublikasikan Penyediaan Sarana dan Persentase pengadaan sarana dan Prasarana prasarana 1 % 1 % 1 % C. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN KINERJA) TAHUN 215 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

12 PENGADILAN AGAMA BADUNG PENETAPAN KINERJA TAHUN 215 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Jabatan : Mursal, SH : Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Badung Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama Jabatan : Drs. H. Moh. Hifni, MA : Ketua Pengadilan Agama Badung Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut Pihak Kedua Pihak pertama pada tahun 215 berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaiaan target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervise yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sangsi. Pihak Kedua Ketua Pengadilan Agama Badung Badung, 2 Januari 215 Pihak Pertama Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Badung Drs. H. Moh. Hifni, MA NIP Mursal, SH NIP Unit Organisasi PENETAPAN KINERJA : Pengadilan Agama Badung

13 Tahun Anggaran : 215 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Penyelesaian perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Perkara Cerai Gugat 2. Perkara Cerai Talak 3. Perkara Harta Bersama 4. Perkara Penguasaan Anak 5. Perkara Izin Poligami 6. Perkara Isbat Nikah 7. Perkara Penetapan Ahli Waris 8. Perkara Ekonomi Syariah b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Perkara Cerai Gugat 2. Perkara Cerai Talak 3. Perkara Harta Bersama 4. Perkara Penguasaan Anak 5. Perkara Izin Poligami 6. Perkara Isbat Nikah 7. Perkara Penetapan Ahli Waris 8. Perkara Ekonomi Syariah Peningkatan akseptabilitas Persentase perkara yang tidak putusan Hakim mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Tertib administrasi perkara a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap 1 % 1 % 1 %

14 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Aksesibilitas terhadap peradilan masyarakat Penyediaan Sarana dan Prasarana a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat b. Persentase pegawai yang lulus diklat Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan Persentase pengadaan sarana dan prasarana Jumlah Anggaran : Rp , ( Enam Milyar Seratus Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah ). Pihak Kedua Ketua Pengadilan Agama Badung Badung, 5 Januari 215 Pihak Pertama Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Badung Drs. H. Moh. Hifni, MA NIP Mursal, SH NIP BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 214 A. PENGUKURAN KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisani. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan,

15 untuk mencapai sasaran dan tujuanyang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metodeuntuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat kinerja Pengadilan Agama Badung tahun 214, dilakukan dengan cara membandingkan antara targetpencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 213 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam table dibawah ini. PENGUKURAN KINERJA Unit Organisasi : Pengadilan Agama Badung Tahun Anggaran : 214 No Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi % Strategis 1 Penyelesaian Perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan 1.Cerai Gugat 2.Cerai Talak 3.Harta bersama 4. Hak Asuh Anak 5. Permohonan 8,2% 91,4% 77,8% 84,6% 96,9% 19.8% 8,6% 22,2% 15,4% 3,1% b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1.Cerai Gugat 2.Cerai Talak 3.Harta Bersama 2 Tertib a. Persentase berkas 75% 25%

16 administrasi perkara 3 Pengawasan yang berkualitas 4 Aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan 5 Penyediaan Sarana dan Prasarana perkara Banding. b. Persentase berkas perkara Kasasi a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti Persentase proses penyelesaian perkara yang dipubliksikan Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana 9% 91,8% 91,8% B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Badung Tahun 214 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada table diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir Tahun 214, Pengadilan Agama Badung telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : 1. SASARAN PENYELESAIAN PERKARA Pencapaian sasaran Penyelesaian perkara pada tahun 214 sebagai berikut : Sasaran Indikator Kinerja Targe Realisas % Strategis t i Penyelesaia n Perkara a. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Cerai Gugat 2. Cerai Talak 3. Harta Bersama 4. PAW 5. Isbat Nikah 6. Asal Usul Anak 8, 2% 91,4% 77,8% 33% 19,8% 8,6% 22, 2% 9,47 % 67%

17 7. Perwalian 85,71 % b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1.Cerai Gugat 2.Cerai Talak 3.Harta Bersama 4.PAW 5.Isbat Nikah 6.Pengasuhan Anak - - Untuk mencapai sasaran Penyelesaian Perkara, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase Perkara yang diselesaikan b. Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan a. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister. Dibawah ini dijelaskan pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara Cerai Gugat, Cerai Talak, Harta Bersama, Penetapan Ahli Waris (PAW), Harta Bersama dan Pengasuhan Anak pada tahun Persentase perkara Cerai Gugat yang diselesaikan Persentase perkara Cerai Gugat yang diselesaikan tahun 214 adalah sebesar 8,2%, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 186 perkara dengan perkara yang diregister ditambah dengan sisa perkara tahun 213 sebesar 5 perkara. Persentase perkara Cerai Gugat yang diselesaikan pada tahun 214 ditargetkan dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata

18 realisasinya tercapai 8,2%. Hal ini dikarenakan pada tahun 214 terdapat perkara Cerai Gugat yang masuk dibulan Desember. Hal tersebut menyebabkan sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Berikut Tabel dan grafik mengenai keadaan Perkara Cerai Gugat tahun 214. KEADAAN PERKARA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214 NO BULAN SISA TAHUN 213 MASUK PUTUS SISA AKHIR 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH GRAFIK KEADAAN PERKARA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214

19 Sisa Tahun 213 Perkara Masuk Tahun 214 Perkara Putus Tahun 214 Sisa Tahun 214 Perkara Cerai Gugat 2. Persentase Perkara Cerai Talak yang diselesaikan Persentase perkara Cerai Talak yang diselesaikan tahun 214 adalah sebesar 91,4% yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 7 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 82 perkara. Persentase perkara Cerai Talak yang diselesaikan pada tahun 214 ditargetkan dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya mencapai 91,4%. Hal ini dikarenakan pada tahu 213 terdapat perkara Cerai Talak yang masuk dibulan Desember sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 213. Hal tersebut menyebabkan sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Berikut Tabel dan grafik mengenai keadaan Perkara Cerai Talak tahun 214. KEADAAN PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214 NO BULAN SISA TAHUN 213 MASUK PUTUS SISA AKHIR 1 Januari Februari Maret April

20 5 Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH GRAFIK KEADAAN PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN Sisa Tahun Perkara Masuk Tahun Perkara Putus Tahun 214 Sisa Tahun 214 Perkara Cerai Talak 3. Persentase Perkara Harta Bersama yang diselesaikan Persentase perkara Harta Bersama yang diselesaikan tahun 214 adalah sebesar 77,%, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 4 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 1 perkara. Persentase perkara Harta Bersama yang diselesaikan pada tahun 214 ditargetkan dari total keseluruhan perkara yang masuk dan

21 bias diselesaikan hanya 77,%. Berikut table dan grafik keadaan Perkara Harta Bersama tahun 214. KEADAAN PERKARA HARTA BERSAMA DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214 NO BULAN SISA TAHUN 214 MASUK PUTUS SISA AKHIR 1 Januari Februari Maret April 7 5 Mei Juni 7 7 Juli Agustus September Oktober November Desember 2 JUMLAH GRAFIK KEADAAN PERKARA HARTA BERSAMA DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214

22 Sisa Tahun Perkara Masuk Tahun 214 Perkara Putus Tahun Sisa Tahun Perkara Harta Bersama 4. Persentase Perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang diselesaikan Persentase perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang diselesaikan tahun 214 adalah sebesar 9,47% yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 19 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 21 perkara. Persentase perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang diselesaikan pada tahun 214 ditargetkan dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya tercapai. Hal ini dikarenakan pada tahun 213 terdapat perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang masuk dibulan Desember sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 213. Hal tersebut menyebabkan sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya. Berikut Tabel dan grafik mengenai keadaan Perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris tahun 214. KEADAAN PERKARA PERMOHONAN PENETAPAN AHLI WARIS DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214 NO BULAN SISA TAHUN MASUK PUTUS SISA

23 213 AKHIR 1 Januari Februari 3 3 Maret April Mei Juni Juli 1 8 Agustus September Oktober November Desember 1 JUMLAH GRAFIK KEADAAN PERKARA PERMOHONAN PENETAPAN AHLI WARIS DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN Sisa Tahun 213 Perkara Masuk Tahun 214 Perkara Putus Tahun 214 Sisa Tahun Perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris 5. Persentase Perkara Isbat Nikah yang diselesaikan

24 Persentase perkara isbat Nikah yang diselesaikan tahun 214 adalah sebesar 33% yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 1 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 3 perkara. Persentase perkara isbat nikah yang diselesaikan pada tahun 214 ditargetkan 33% dari total keseluruhan perkara yang masuk ternyata realisasinya tercapai 33%. Berikut Tabel dan grafik mengenai keadaan Perkara isbat nikah tahun 214. KEADAAN PERKARA ISBAT NIKAH DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214 NO BULAN SISA TAHUN 213 MASUK PUTUS SISA AKHIR 1 Januari 2 Februari Maret 2 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 1 Oktober November Desember 1 1 JUMLAH GRAFIK KEADAAN PERKARA ISBAT NIKAH DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214

25 4 4 3,5 3 3 Sisa Tahun 213 2,5 Perkara Masuk Tahun Perkara Putus Tahun 214 1,5 1 Sisa Tahun 214 1,5 Perkara Isbat Nikah 6. Persentase Perkara Asal Usul Anak yang diselesaikan Persentase perkara pengasuhan anak yang diselesaikan tahun 214 adalah sebesar yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 3 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 3 perkara. KEADAAN PERKARA ASAL USUL ANAK DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN 214 NO BULAN SISA TAHUN MASUK PUTUS Januari 2 SISA AKHIR Februari 3 Maret April Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September Oktober 11 November

26 12 Desember JUMLAH 3 3 GRAFIK KEADAAN PERKARA PERMOHONAN PENGASUHAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA BADUNG TAHUN Sisa Tahun Perkara Masuk Tahun Perkara Putus Tahun Sisa Tahun b. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara. Persentase sisa perkara Cerai Gugat, Cerai Talak, Harta Bersama, Penetapan Ahli Waris, Isbat Nikah maupun Pengasuhan Anak yang masing-masing ditargetkan selesai pada tahun 214, ternyata dapat tercapai. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 213, yaitu Cerai Gugat sejumlah 29 perkara, Cerai Talak sejumlah 15 perkara, Harta Bersama perkara, Permohonan penetapan ahli waris sejumlah 7 perkara, Isbat Nikah sejumlah perkara dan Pengasuhan Anak sejumlah 2 perkara seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 214. Penyelesaian perkara di tahun 214 yang mencapai target sebesar menunjukkan bahwa system kerja yang berlaku dilingkungan Pengadilan

27 Agama Badung telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai di tahun berikutnya. Perkara PA. Badung Tahun 214 JENIS MINUT SISA PUTUS PERKARA JUMLAH % JUMLAH % Cerai Talak % 2 3% Poligami 2 2 % Cerai Gugat % 2 2% Hak Asuh 4 4 % Anak Harta Bersama 9 9 % Penetapan % Ahli Waris Isbat Nikah % 2 67% A.U. Anak 3 3 % Perwalian 2 2 % Perkara Gugatan dan Permohonan PA. Badung Tahun 214 SISA JENIS PUTUS PRK. MINUT SISA JML PERKARA BRJ. JML % JML % JML % JML % GUGATAN PERMOHONAN Perkara Banding dan Kasasi PA. Badung Tahun 214 JENIS JUMLAH PUTUS SISA

28 PERKARA JML % JML % BANDING KASASI Akta Cerai Pengadilan Agama Badung Tahun 214 YANG TELAH JENIS YANG SISA DISERAHKAN PERKARA DITERBITKAN JML % JML % Cerai Talak P T Cerai Gugat P - T TOTAL SASARAN TERTIB ADMINISTRASI PERKARA Pencapaian sasaran Tertib Administrasi Perkara pada tahun 214 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Tertib a. Persentase berkas 66% 33,3% Administrasi yang diajukan Perkara banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis 1.Cerai Gugat 2.Cerai Talak 3.Harta Bersama 4.PAW

29 5.Isbat Nikah 6.Pengasuhan Anak Untuk mencapai sasaran Tertib Administrasi Perkara, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase berkas Perkara yang sudah diajukan banding. b. Persentase berkas perkara yang sudah diregister dan didistribusikan ke majelis. a. Indikator Kinerja Berkas Perkara Yang Sudah Diajukan Banding Ukuran capaian indikator kinerja persentase berkas perkara yang diajukan banding adalah perbandingan antara jumlah perkara yang mengajukan banding dan berkas perkara yang telah dikirim ke PTA Mataram untuk dimohonkan banding. Indikator persentase berkas perkara yang diajukan banding ke PTA Mataram di Pengadilan Agama Badung secara lengkap tahun 214 yang ditargetkan ternyata dapat tecapai. Hal ini berarti bahwa berkas perkara yang diajukan banding telah disampaikan secara lengkap ke PTA Mataram. Pada Tahun 214, terdapat 5 perkara yang mengajukan banding dan seluruh berkasnya telah dikirim ke PTA Mataram secara lengkap. b. Indikator Kinerja Persentase Berkas yang deregister dan siap didistribusikan ke majelis. Ukuran capaian indikator kinerja persentase berkas yang deregister dan siap didistribusikan ke majelis adalah perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Agama Badung dengan berkas perkara yang didistribusikan. Indikator kinerja persentase berkas perkara yang deregister dan siap didistribusikan ke Majelis tahun 214 yang ditargetkan ternyata dapat tercapai. Ini menggambarkan bahwa proses administrasi perkara yang berlaku di Pengadilan Agama Badung telah berjalan sebagaimana mestinya sehingga semua berkas yang diterima secara lengkap langsung dapat deregister didalam buku induk perkara

30 maupun buku register pembantu perkara sehingga pada tahun 213 semua berkas dapat didistribusikan kepada Majelis. 3. SASARAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS Pencapaian Sasaran Sumber Daya Manusia yang Berkualitas pada tahun 214 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Sumber Daya a. Persentase pegawai yang Manusia yang diusulkan mengikuti dilat Berkualitas b. Persentase pegawai yang lulus diklat 2% 2% Untuk mencapai Sasaran Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat. Ukuran capaian indikator kinerja persentase pegawai yang mengikuti diklat/bimtek adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan jumlah yng mengikuti diklat. Indikator kinerja persentase pegawai yang mengikuti diklat/bimtek tahun 213 yang ditargetkan ternyata dapat tercapai, dengan data sebagai berikut : - Pada tahun 214 Pengadilan Agama Badung sudah mengirimkan pegawainya untuk mengikuti diklat, baik yang diadakan oleh PTA Mataram maupun instansi lain, yang terdiri dari : Diklat PPAKP : 3 Orang Diklat PBJ : 2 Orang Realisasinya, seluruh peserta yang diusulkan dapat mengikuti diklat Bimbingan Teknis tersebut, sehingga persentase pegawai yang mengikuti diklat.adalah b. Persentase pegawai yang lulus diklat.

31 Ukuran capaian indikator kinerja persentase pegawai yang lulus diklat adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/ bersertifikat diklat, dengan jumlah mengikuti diklat. Persentase pegawai yang lulus diklat pada tahun 214 belum mencapai target, karena persentase pegawai yang lulus pada beberapa diklat yang diselenggarakan pada tahun 214 adalah sebesar 2% dengan data sebagai berikut : o Pengadilan Tinggi Agama Mataram mengadakan diklat sertifikasi pengadaan barang dan jasa pada tahun 214 dengan peserta sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Mataram. Dalam diklat ini, pegawai yang dikirim oleh Pengadilan Agama Badung sebanyak 2 orang, dan jumlah pegawai yang lulus adalah 1 orang. o Kementerian Keuangan RI mengadakan diklat Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP) dengan peserta instansi sewilayah Provinsi Bali. Dalam diklat ini, Pengadilan Agama Badung mengirimkan 3 orang pegawainya dan sampai saat ini belum ada pengumuman mengenai kelulusannya. 4. SASARAN PENGAWASAN YANG BERKUALITAS Pencapaian sasaran pengawasan yang berkualitas pada tahun 214 sebagai berikut : Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Pengawasan yang Persentase pengaduan % % berkualitas yang ditindak lanjuti Pada tahun 214, Pengadilan Agama Badung tidak pernah menerima pengaduanm sehingga realisasi adalah %. Untuk mencapai sasaran pengawasan yang berkualitas, digunakan indikator kinerja persentase pengaduan yang ditindak lanjuti. 5. SASARAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN Pencapaian sasaran Aksesibilitasi masyarakat terhadap Peradilan pada tahun 213 sebagai berikut Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

32 Strategis Aksesibilitasi Masyarakat Terhadap Peradilan Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan Untuk mencapai sasaran Penyelesaian Perkara, digunakan indikator kinerja persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Proses Penyelesaian Perkara yang dpat dipublikasikan adalah perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Agama Badung dengan perkara yang sudah diminutasi. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan pada tahun 214 adalah sebesar, dengan data sebagai berikut : Total perkara keseluruhan pada tahun 214 sejumlah 222 perkara dan yang telah diminutasi sejumlah 198 perkara. Proses putusan perkara tersebut seluruhnya sudah dipublikasikan di website Pengadilan Agama Badung. Maka persentase proses putusan perkara yang dapat dipublikasikan telah mencapai target. 6. SASARAN PENYEDIAN SARANA DAN PERASARANA Pencapaian sasaran Penediaan Sarana Perasarana pada tahun 214 sebagai berikut : Sasaran strategi Indikator Kinerja Target Realisasi % Penyedian Sarana dan Prasaranan Presentase pengadaan sarana dan perasarana 1 % 99,93 % 99,93 % Ukuran capaian indikator kinerja perentase Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan / direalisasikan.

33 Persentase pengadaan sarana dan prasarana di Pengadilan Agama Badung pada tahun 214 adalah sebesar 99,93 %. Rincian data pengadaan sarana dan perasarana tersebut dapat dilihat pada table berikut : No Pengadaan dan Tidak Target Realisasi perasarana Realisasi % 1. Alat Pengolah Data - Laptop 4 Buah 4 Buah - 1 % - Printer 5 Buah 5 Buah - 2. Pembangunan Gedung 1m2 1m2-99,93 % Kantor PA Badung Tahap Finishing Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana : 1 % Berdasarkan tabel pengadaan sarana dan prasarana di atas, dapat disimpulkan presentase pengadaan sarana dan prasarana pada tahun 214 yang ditargetkan 1 % telah mencapai target. REALISASI ANGGARAN Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) tahun 214 yang terdiri dari : DIPA ( 1 ) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal. Pada awal tahun 214, Jumlah Anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 214 adalah sebesar Rp , ( Enam Milyar Seratus Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah ). Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Agama Badung tahun anggaran 214. Rincian pagu awal,pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA ( 1 ) Badan Urusan Administrasi sebagai berikut : 1. PAGU DAN REALISASI DIPA ( 1 ) BADAN URUSAN ADMINISTRASI Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA ( 1 ) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai berikut : No. KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI 1 %

34 1. Belanja Pegawai Rp. Rp. Rp ,64% 2. Belanja Barang ,22% 3. Belanja Modal ,93% JUMLAH ,73% 1. Belanja Pegawai Belanja Pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan,honorarium dan lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk dalam belanja pegawai. a. Rencana Anggaran Kementerian / Lembaga ( RKA-KL ) Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA tahun anggaran 214 di lingkungan Pengadilan Agama Badung sebesar Rp ( Tiga Milyar Dua Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah ). b. Pelaksanaan Anggaran Dari belanja pagu pegawai tahun anggaran 214 yang terserap atau terealisasi sebesar Rp , ( Dua Milar Tujuh Ratus Empat Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Seratus Empat Puluh Rupiah ) total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 214, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 99,64% dengan rincian belanja sebagai berikut : NO KODE PAGU REALISASI KEGIATAN AKUN Rp. Rp. % Belanja Gaji Pokok PNS ,78% Belanja Pembulatan gaji PNS ,8%

35 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS ,54% Belanja Tunj. Anak PNS ,37% Belanja Tunj. Struktural PNS ,95% Belanja Tunj. Fungsional PNS Belanja Tunj. Pph. PNS ,92% Belanja Tunj. Beras PNS ,76% Belanja Uang Makan PNS ,55% Belanja Tunj. Umum PNS ,52% Belanja Uang Lembur Total Belanja Pegawai : ,64% c. Kekurangan Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi tercatat total kekurangan pagu belanja pegawai adalah Rp ( Sembilan Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Ribu Delapan Ratus Enam Puluh Rupiah). Total kekurangan anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar,36 % dari total pagu yang tersedia. Kekurangan pagu belanja pegawai tersebut di sebabkan karena adanya mutasi pegawai di Pengadilan Agama Badung. 2. Belanja Barang Belanja Barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis dipakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standard biaya dilakukan atas dasar term of reference ( TOR ) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat. a. Rencana Anggaran Kementerian / Lembaga ( RKA-KL ) Pagu awal belanja barang dalam DIPA (1) Badan Urusan Administrasi tahun Anggaran 214 di lingkungan Pengadilan Agama Badung sebesar Rp.

36 ,. Kemudian direvisi dikarenakan kebutuhan tetapi tidak merubah nilai dan output dari kegiatan tersebut. Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Agama Badung. b. Pelaksanaan Anggaran Dari belanja pagu barang tahun anggaran 214, anggaran barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp , (Empat Ratus Enam Puluh Lima Juta Dua Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Enam Ratus Rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi tahun anggaran 214, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 99,59%, dengan rincian belanja barang sebagai berikut : NO KODE PAGU REALISASI KEGIATAN PAGU Rp. Rp. % Belanja Barang Operasional Lainnya Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan bangunan Belanja Keperluan Kantor ,55% Belanja Biaya Pemeliharaan % Peralatan dan Mesin Belanja Langganan Listrik ,62% Belanja Langganan telepon ,98% Belanja Langganan air ,95% Belanja Pengiriman Surat Dinas ,8% dan Pos Pusat Honor Operasional Satuan Kerja ,55% Belanja Bahan % Belanja Perjalanan Biasa ,99% Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota ,94% Total Belanja Barang : ,23% c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

37 Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi,tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp , (Tiga Juta Enam Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Empat Ratus Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja sebesar,77% dari total pagu yang tersedia. 3. Belanja Modal Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan perasarana,antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung untuk tupoksi. a. Rencana Anggaran Kementerian / Lembaga ( RKA-KL ) Pagu awal belanja modal dalam DIPA tahun anggaran 214 di lingkungan Pengadilan Agama Badung sebesar Rp , (Tiga Milyar Lima Puluh Juta Rupiah) termasuk lanjutan pembangunan tahap II Gedung Kantor Pengadilan Agama Badung sebesar Rp (Tiga Milyar Rupiah). b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja modal tahun anggaran 214, anggaran yang terserap atau yang terealisasi adalah , (Dua Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Lima Juta Delapan Ratus Enam Belas Ribu Lima Ratus Rupiah). Total belanja modal yang telah terealisasi tahun anggaran 214, dapat kita lihat pada pagu belanja modal yang telah terserap 92,98% dengan rincian belanja sebagai berikut : KODE PAGU REALISASI NO KEGIATAN % AKUN Rp. Rp Pembangunan Gedung ,93% Kantor di PA Badung Total Belanja Modal ,93% c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal adalah Rp (Satu Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Tujuh Ratus

38 Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar,7 % dari total pagu yang tersedia. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Laporan akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Badung tahun anggaran 213 merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat

39 dipertanggug jawabkan sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi pelaksanaan amanah yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Agama Badung tahun anggaran 214 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kenerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 214. Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di Pengadilan Agama Badung tahun 214 diuraikan sebagai berikut : Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah terealisasi. Penyelesaian perkara pada tahun 214 pada prinsipnya telah berjalan dengan baik. Waulaupun pnyelesaian perkara belum mencapai target, namun sisa perkara tahun 213 dapat diselesaikan seluruhnya ditahun 214 dan telah memenuhi target. Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Agama Badung tahun 214 pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai target. Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pencaian jumlah peserta yang diusulkan mengikuti diklat dan jumlah perserta yang mengikuti Bimtek sudah mencapai target. Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pradilan sudah memenuhi target. Target penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendung tugas pokok dan fungsi pengadilan pada tahun 214 ini telah terealisasi seluruhnya. 2. Kendala atau Hambatan Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat menghambat proses pelaksanaannya. Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat langsung di cari jalan keluar atau solusinya.

40 Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Agama Badung diantaranya. Perkara yang masuk pada akhir tahun dibulan Desember cukup banyak dan penghambat pencapaian target penyelesaian perkara tahun berjalan. hal ini dapat disebabkan pengiriman dan penyelesaian dari Pengadilan Agama Badung yang cukup lama. B. SARAN SARAN Setelah permasalahan dapat diindentifikasi maka perlu dicarikan jalan keluar atau solusi untuk mengatasi masalah atau kendala tersebut. Saran untuk mengatasi kendala atau hambatan seperti tersebut diatas adalah : Perkara yang masuk pada akhir tahun diupayakan penyelesaian secepatnya sesuai SOP ( Standar Oprasional Prosedur )