PROYEK PENGHUBUNG: BAGAIMANA MEMENGARUHI MIGRASI DARI ISOLASI KEEKONOMIAN MENUJU MASA DEPAN YANG INKLUSIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROYEK PENGHUBUNG: BAGAIMANA MEMENGARUHI MIGRASI DARI ISOLASI KEEKONOMIAN MENUJU MASA DEPAN YANG INKLUSIF"

Transkripsi

1 PROYEK PENGHUBUNG: BAGAIMANA MEMENGARUHI MIGRASI DARI ISOLASI KEEKONOMIAN MENUJU MASA DEPAN YANG INKLUSIF Ringkasan Eksekutif Konstituen terpenting dalam ekosistem yang secara progresif mendorong pengikutsertaan ekonomis (economic inclusion) di negara berkembang adalah para Penghubung. Individu-individu inilah yang mencetuskan gagasan, menunjang, mendukung dan membina mereka yang berupaya untuk mencapai tingkatan pengikutsertaan ekonomis (economic inclusion) yang lebih besar bagi diri mereka dan keluarga mereka. MasterCard telah mengenali lima sosok kunci penghubung yang dapat menduduki peran ini dalam perjalanan menuju pengikutsertaan atau inklusi sebagaimana didambakan atau yang melibatkan banyak orang di negara-negara berkembang. Para Penghubung tersebut adalah: Pembimbing (Mentor), Pengenal (Introducer), Migrator, Panutan (Role Model), dan Pemengaruh Bisnis (Business Influencer). Sosok kunci inilah yang berperan di negara-negara berkembang. Peran para Penghubung diemban oleh individu-individu pada berbagai tahapan dalam perjalanan menuju pengikutsertaan (inclusion), namun peran tersebut tidak bersifat permanen. Para Penghubung tersebut karena mereka lebih bersifat sebagai sosok kunci daripada perseorangan, dan karena mereka dapat menduduki peran siapa pun yang memiliki akses pada modal, pengetahuan, dan pekerjaan, serta dapat digolongkan sebagai pelaku Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) berupaya mendapatkan titik-titik hubung di setiap pasar. Migrator dan Pemengaruh Bisnis merupakan Penghubung yang memberikan daya ungkit maksimum bagi para pemain di ranah KPS. Pengantar Ada pepatah Nigeria lama yang mengatakan: "Pada saat krisis, para bijak membangun jembatan, dan yang bodoh membangun bendungan." Hal yang sama dikatakan tentang perjalanan menuju program pengikutsertaan atau inklusi di bidang ekonomi dan keuangan. Setiap tahun, mereka dirumuskan tidak sebagai rintangan tetapi terlebih sebagai jembatan yang dibangun oleh kerja sama unik antara pemerintah, perusahaan swasta dan lembaga non-pemerintah (NGO). Seraya KPS tersebut mencapai momentum di seluruh dunia, terdapat pula program yang berjalan secara paralel dalam mempelajari kualitas unik orang-orang yang berada di tepi sistem perekonomian, baik secara lokal, nasional, maupun global. Sebagai contoh, untuk mengilustrasikan momentum KPS, belum lama ini MasterCard menyelesaikan kerja sama antara pemerintah Mesir dan Egyptian Banking Corporation yang memungkinkan 54 juta penduduk Mesir untuk menyumbang pada perekonomian formal dengan menautkan tanda identitas nasional mereka dengan ekosistem mobile nasional (national mobile ecosystem). Meskipun ini merupakan contoh utama daya ungkit KPS, hal ini juga menggarisbawahi kebutuhan untuk memahami 54 juta penerima manfaat di Mesir tersebut. Sebagaimana diungkapkan dalam laporan Bank Dunia bulan Maret, Kebijaksanaan Pengambilan Keputusan dan Pembangunan Manusia (Human Decision Making and Development Policy) 1, "proses untuk menciptakan dan menerapkan kebijaksanaan pembangunan akan memperoleh manfaat dari diagnosis yang lebih kaya tentang penggerak perilaku dan melakukan eksperimen dini dalam rancangan program." 01

2 Temuantemuan kunci: Mengenali para Penghubung Jembatan juga sedang dibangun di antara masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari program pengikutsertaan di bidang ekonomi dan keuangan. Studi saat ini, "The Connectors Project" (Proyek Penghubung), menguatkan kesempatan yang dapat diperoleh dari akses pada modal, pengetahuan, dan kesempatan kerja. Studi tersebut mengidentifikasi dua sosok kunci utama di antara lima profil penghubung para Migrator dan Pemengaruh Bisnis yang dapat membantu semua pemangku kepentingan dalam KPS agar meningkatkan keterlibatan mereka dalam program pengikutsertaan. Proyek Penghubung dapat berkontribusi pada dialog mengenai pemahaman tentang para penerima manfaat dari program inklusi ekonomis serta rancangan dan implementasi program-program tersebut. Temuan kunci dalam laporan tersebut merupakan hasil penelitian kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan oleh MasterCard Global Insights sepanjang bulan September dan Oktober Tiga puluh dua wawancara pribadi secara mendalam dan lebih dari 30 wawancara dadakan dikumpulkan lintas empat pasar: Mesir, Indonesia, Meksiko, dan India. Studi kualitatif tersebut berfokus pada dua kelompok, yakni pedagang kaki lima dan pekerja rumah tangga, karena kecenderungan mereka untuk berada di luar ekosistem ekonomis resmi meskipun tetap dapat mempertahankan tingkat penghasilan yang berkelanjutan. Kutipan mereka tercakup dalam laporan tersebut. Pekerjaan kuantitatif berfokus pada tampang lintang tingkat penghasilan di pasar yang sama. Temuan studi kualitatif berawal dari pentingnya jejaring. Profesor Ricardo Hausman dari Kennedy School Harvard University telah mempublikasikan berbagai makalah yang menekankan pentingnya jejaring dalam proses inklusi. 2 Proyek Penghubung ini berlandasan pekerjaan tersebut dengan memperagakan bagaimana jejaring merupakan lahan subur bertumbuhnya para Penghubung. Hampir setiap orang yang diwawancarai dalam penelitian kami, mengakses jejaring di luar jejaringnya sendiri untuk mengembangkan sumber dayanya, serta memperoleh pengetahuan dan sarana keuangan yang pada gilirannya akan dia bagi dengan karyawannya, anggota keluarga, dan lainnya. Penghubung eksis di dalam maupun di antara jejaring. Dinamika untuk mencari mereka serta menggandakan kekuatan mereka digerakkan oleh jejaring. Penghubung adalah seseorang yang menyediakan akses penuh pada sumber daya jejaring-jejaring yang ada, memperluas kontak dengan jejaring lain dan memungkinkan terjadinya migrasi di antara jejaring-jejaring. Seorang Penghubung mengungkap kesempatan yang ada tetapi belum ditemukan sebelumnya, dan menyediakan cara untuk mengakses pengetahuan, kesempatan kerja, dan modal, tiga unsur dalam inklusi ekonomis yang memberdayakan seseorang untuk meningkatkan kekayaan dan kesejahteraannya. Mereka yang disentuh oleh para penghubung ini, pada gilirannya akan menjadi penghubung bagi orang lain, mendiversifikasi peran setiap individu dalam sistem perekonomian secara keseluruhan dan mendorong maju jalur menuju kesejahteraan bagi generasi baru. Peran yang dimainkan para penghubung dan jejaring dalam masyarakat di negara berkembang adalah penggerak utama menuju inklusi ekonomis. Kamu tidak akan lompat kelas, tidak peduli seberapa cerdasnya kamu. Inilah sifat manusia di mana-mana. Penghubung adalah segala-galanya." Seif, Kairo "Saya tinggal di sini di tempat sepupuku. Ketika saya tiba di sini, sepupuku kenal dengan pemilik tempat ini, dan ia membantu aku untuk mendapatkan pekerjaan ini." Aurora, Kota Meksiko "Jaringan akan menghubungkan kita pada peluang. Saya menghubungi jejaringku untuk mencari apa yang saya butuhkan. Saya menemukan seseorang yang memiliki makanan beku, dan seorang lain mengetahui bagian-bagian lain." Dama, Jakarta 02

3 Temuantemuan kunci: Mengenali para Penghubung Memanfaatkan hubungan untuk mengakses peluang dapat terjadi melalui berbagai jenis penghubung Pembimbing Pengenal Migrator Panutan Pemengaruh Bisnis Penghubung bukanlah identitas yang dibawa oleh seseorang sepanjang hayat: Mereka adalah persona yang diperankan oleh para individu pada tahap yang berbeda-beda dari perjalanan mereka sendiri menuju kesejahteraan, dengan demikian dapat dimainkan dan dihentikan sesuai keinginan. Studi Penghubung mengidentifikasi lima jenis pola dasar yang membentuk dunia Para Penghubung. Sifatsifat khususnya sangat penting bagi setiap unsur KPS. Kelima jenis pola dasar penghubung membangun jembatan. Bertindak sebagai agen kemajuan. 1. Pembimbing Para Pembimbing membina asuhannya berdasarkan kemampuan dan pengalaman individual dari Pembimbing. Mereka memiliki hubungan pribadi yang saling percaya dengan para asuhannya. Arketipe Pembimbing kerap kali adalah majikan yang memberikan dukungan lebih besar serta saran, melebihi apa yang diperlukan dalam suatu hubungan profesional di negara maju; seorang Pembimbing bisa juga seorang anggota keluarga yang lebih tua. Para Pembimbing dapat memberikan akses ke semua atau salah satu dari yang berikut ini: pengetahuan (mis.nya masa magang), penempatan kerja (hubungan ke peluang kerja), dan modal (pinjaman dan sumbangan). "[Kata bos] itu untuk kehidupan saya. Beliau mengatakan ikuti kursus itu sembari bekerja..." Imas, Indonesia 2. Pengenal Para Pengenal adalah anggota komunitas yang dipercaya, yang memperkenalkan komunitas tersebut kepada produk dan jasa. Berbeda secara khusus dengan Pembimbing, hubungan dengan Pengenal adalah berdasarkan hubungan pribadi antara rekan dengan rekan. "Ibu dan kakak saya punya kartu kredit, kelak saya juga ingin memilikinya agar dapat segera membayar sesuatu " Hugo, Meksiko 03

4 Temuantemuan kunci: Mengenali para Penghubung 3. Panutan Para Panutan memengaruhi dari kejauhan, dan memimpin dengan memberi contoh. Ada contoh-contoh positif dari ciri-ciri atau tindakan yang menginspirasi orang lain. Panutan dapat berwujud kolektif (perusahaan), orang-orang yang dihormati (tokoh komunitas/keagamaan/politik, pesohor, guru) atau sekadar kenalan. Seseorang belajar dari mereka melalui contoh yang diberikan. panutan memperlihatkan bentuk manajemen keuangan yang kuat, cara-cara baru untuk menjalankan usaha, dan pentingnya pendidikan. Di Amerika Serikat, saya melihat bagaimana penyelesaian pekerjaan yang di Meksiko memakan waktu satu hari, dapat diselesaikan dalam satu jam karena ada mesin untuk mengerjakannya. Setelah kembali ke sini, saya membeli mesin amplas ini saya kini dapat mengamplas dengan lebih cepat. Ini sebuah investasi dalam bisnis saya." Gabriel, Kota Meksiko 4. Migrator Para Migrator unik karena memiliki ikatan dengan komunitas melampaui tempat tinggal dan tempat kerja mereka. Mereka tetap terikat dengan desa asal melalui keluarga dan teman. Kekuatan mereka berada pada kemampuan untuk memengaruhi tempat asalnya berdasarkan sumber daya yang diperoleh di tempat bermukim, selain menyediakan masyarakat tempat asalnya dengan peluang penempatan kerja di kota tempat mereka bermukim. Para Migrator mendukung upaya pendidikan di desa asalnya dengan mengirim dana dan bahan; mereka juga menyediakan hubungan ke peluang kerja di kota, serta mengirim uang ke keluarga dan teman-teman. "Sebelum saya meninggalkan desa, saya tidak punya rekening bank. Saya tidak pernah berkesempatan untuk menabung. Saya membuka rekening bank ketika di California. Ibu saya melakukannya untuk saya di Meksiko, dan saya mengiriminya uang." Gabriel, Kota Meksiko 5. Pemengaruh Bisnis Para Pemengaruh Bisnis ada di dunia hubungan profesional, dan menyediakan hubungan kepada pendidikan, penempatan kerja, atau modal dengan cara yang menguntungkan semua pihak di dalam pertukaran informasi. Pemengaruh Bisnis kerap menjadi katalis bagi karyawan, klien, dan pemasok untuk keterlibatan yang lebih meningkat di dalam sektor formal. "Saya memberikan pelajaran kepada orang yang bekerja bersama saya. Berbagi separuh keuntungan dengannya. Mengirimnya mengikuti kursus karena semula ia tidak paham." Hugo, Meksiko 04

5 Temuantemuan kunci: Mengenali para Penghubung Dua Penghubung penting dalam arti dampak dan skala adalah Migrator (Pemindah) dan Pemengaruh Bisnis. Hasil analisis Studi Penghubung menunjukkan bahwa mereka berdua memiliki kemampuan tertinggi untuk memberi dampak kepada perjalanan menuju kesejahteraan dan pengikutsertaan serta jangkauan untuk mencapai kapasitas tersebut. Migrator memperlihatkan peran umum menghubungkan subjek dengan pengiriman uang, yang telah dipisahkan sebagai kunci menggunakan produk-produk pembayaran, dan dengan demikian menuju sistem keuangan yang lebih formal. Studi dari MasterCard Advisors pada Desember 2014 menunjukkan bahwa pengikutsertaan finansial (financial inclusion) adalah langkah kemajuan dengan pembayaran sebagai titik masuk optimal, dan penggunaan produk-produk keuangan sebagai tujuan eksplisit, bersamaan dengan akses terhadap hal-hal tersebut. 3 Pemengaruh Bisnis memainkan peran penting dalam menghubungkan dengan layanan perbankan formal dan layanan pemerintah. Rekening bank, perizinan, dan hubungan pengaturan lainnya terjadi melalui Pemengaruh Bisnis. Mereka juga tampak sebagai hubungan kunci kepada modal. Karena Pemengaruh Bisnis lazimnya lebih berpengalaman dan piawai, mereka merupakan penghubung terpenting dari segi menjangkau hubungan satu-lawan-banyak, dan kemampuan mereka untuk memengaruhi perjalanan menuju kesejahteraan sesuai skala. Proyek Penghubung menentukan peran, uraian, dan pola terhadap perjalanan menuju pengikutsertaan. Proyek tersebut dapat menggerakkan setiap pemangku kepentingan dalam struktur KPS menuju titik penting ketika subjek mengambil alih peran sebagai Pemengaruh Bisnis atau Migrator dalam perjalanan pengikutsertaan orang lain. Penghubung memiliki beragam kemampuan untuk memengaruhi akses terhadap peluang dengan tingkat jangkauan yang berbeda-beda Tinggi Kemampuan untuk memengaruhi akses terhadap peluang Pembimbing Migrator Pemengaruh Bisnis Rendah Pengenal Panutan Terbatas Hubungan satu lawan satu Jangkauan Luas Hubungan satu lawan banyak 05

6 Menghubungkan pada Perjalanan Proyek Penghubung juga menggunakan analisis kualitatif untuk bergerak ke arah suatu model dari perjalanan menuju pengikutsertaan. Model ini menunjukkan tonggak penting dari perjalanan, dan titik-titik dalam perjalanan di mana Penghubung berpengaruh. Sebagai contoh, di bawah adalah perjalanan Sapan. Perhatikanlah bahwa dua penghubung yang telah dipisahkan oleh Global Insights sebagai yang paling penting, memainkan peran-peran yang utama. Catat pula bahwa perjalanan memakan waktu lebih dari 20 tahun, dan pada akhirnya, Sapan pun menjadi seorang Migrator. Perjalanan pengikutsertaan berakhir dengan orang yang memulainya menjadi penghubung. Titik akhir ini merupakan titik utama. Pola dasar Penghubung bukanlah identitas individual, melainkan peran yang dimainkan sebagaimana diperlukan. Dinamika ini membentuk tugas pemerintah, NGO dan bisnis semakin sulit menjangkau mereka sesuai skala walau bukan tidak mungkin. Perjalanan Sapan "Saya sangat bertekad, sebagian besar karena saya tidak ingin bekerja untuk orang lain, saya tidak ingin menjadi bawahan, itu adalah awalnya. Sekarang saya adalah orang yang berpenghasilan terbesar di desa saya." Titik awal Hubungan Sapan membuka usahanya sendiri MIGRATOR Sapan mempekerjakan 36 orang dari desanya Perkalian/ Penggandaan Sapan meninggalkan desanya untuk bekerja di pabrik tekstil di Mumbai MIGRATOR Seorang penghubung dari desanya Sapan mendapatkan pekerjaan untuknya di Mumbai Sapan mendapatkan penempatan kerja melalui penghubung 16 tahun 20 tahun PEMENGARUH BISNIS Klien Sapan mendorongnya untuk membuka rekening bank Sapan mendanai pendidikan anak-anaknya Saat ini Menangani Jangkauan (Reach) dan Skala Kekuatan dari Proyek Penghubung diperkuat dengan mengenali kerangka kerja yang dapat disesuaikan untuk memajukan pengikutsertaan. Dengan memberi nama kepada Para Penghubung, dan titik-titik perjalanan pengikutsertaan di mana mereka memberikan daya ungkit maksimum, Proyek Penghubung memungkinkan pengamatan terhadap situasi di tingkat dasar di negara berkembang, dengan sasaran akhir menyediakan dukungan maksimal bagi para penerima manfaat program pengikutsertaan. Ini merupakan pendekatan yang secara mendasar berbeda dibandingkan program-program pengikutsertaan atas ke bawah. Dengan melakukan pemetaan terhadap perjalanan sebagaimana keberadaannya di tingkat dasar, Proyek Penghubung memungkinkan pemerintah, NGO, dan bisnis swasta untuk menjangkau jumlah maksimal subjek untuk pengikutsertaan berdasarkan pandangan mereka sendiri atas situasi yang berkembang, serta struktur dan tantangan yang dihadapi. 06

7 Menangani Jangkauan (Reach) dan Skala Menemukan Para Migrator dan Pemengaruh Bisnis relatif mudah pada skala lokal. Banyak perusahaan publik dan swasta yang membina perkumpulan tabungan dan organisasi usaha setempat untuk membantu menemukan mereka yang memerlukan bantuan dalam perjalanan menuju pengikutsertaan, dan Para Penghubung yang bisa memungkinkan perjalanan tersebut. Namun, membuat penskalaan atas upaya tersebut adalah sesuatu yang berbeda. Menjadikan Para Penghubung sebagai awal memberikan landasan yang kokoh dan yang paling penting, realistis, yang menghargai kondisi setempat, variabel-variabel lokal, dan kebutuhan konsumen. Salah satu cara untuk memandang Proyek Penghubung adalah membayangkan pembalikan "corong" pemasaran tradisional, yang harus dilewati oleh populasi luas sebelum prospek yang memenuhi syarat muncul di sisi yang lainnya. Dengan masing-masing unsur dari ekosistem KPS bertindak sebagai "pipa" untuk mencapai Penghubung; pemerintah, NGO, dan bisnis swasta dapat menerapkan daya ungkit maksimal di titik yang paling bermanfaat: Para Penghubung, dan terpenting adalah Penghubung yang tepat pada saat yang tepat. Agar Proyek Penghubung dan skala untuk program-program pengikutsertaan dapat berpotongan, para pemangku kepentingan P3 mungkin perlu melirik bidang lain yang menghadirkan keterampilan unik: pemasaran. Seperti halnya kerangka kerja Penghubung membalikkan "corong" pemasaran untuk menyediakan titik-titik kontak dengan Para Penghubung di tingkat dasar, kami melihat Pemasaran Penghubung berlangsung dalam dua tahap: Tahap Satu: Program Analog Perpaduan penyampaian program pemerintah, pemasaran berbasis lokasi, dan adopsi teknologi dapat mencapai skala. Contoh: Jika suatu bank ingin mengidentifikasi Pembimbing dan Pemengaruh Bisnis untuk mendukung sebuah program manfaat yang baru di tingkat lokal, maka bank tersebut dapat mengikuti model yang disarankan berikut ini: Bank Mengidentifikasi Lokasi Fisik Menciptakan Insentif Bagi Pembimbing dan Pemengaruh Menciptakan Jaminan Menciptakan Lingkaran Umpan Balik untuk Kelompok dan Informasi Tambahan. Tahap Dua: Data Frasa "data besar" dan "mereka yang kurang terlayani" jarang terlihat bersama-sama. Tetapi mereka mewakili peluang yang paling berlimpah untuk mendapatkan pandangan jangka panjang penskalaan program-program pengikutsertaan ekonomi, dan cara terbaik untuk mendekati praktik "pemasaran pemengaruh". "Analitik lanjutan dapat menopang jasa keuangan bagi kaum prasejahtera dalam banyak cara," lapor CGAP pada September "Hal tersebut termasuk mempermudah proses-proses aktivasi, mempercepat pengadopsian produk oleh nasabah, meningkatkan penyediaan layanan keuangan melalui ponsel, memperkuat sistem pemantauan dan deteksi pemalsuan di dalam berbagai negara, dan memberikan masukan untuk keputusan rancangan produk." 4 07

8 Menangani Jangkauan (Reach) dan Skala Pendekatan berbasis data untuk mengidentifikasi pemengaruh, dan penskalaan program-program pengikutsertaan bisa berhasil dalam tahapan berikut: 1. Laju penetrasi perangkat genggam/ponsel dan penggunaan, melanjutkan laju pertumbuhan, menghasilkan data konsumen seiring pertumbuhannya. 2. Pembayaran melalui perangkat genggam/ponsel, melanjutkan laju pertumbuhan, menghasilkan data lebih spesifik atas pendapatan dan perilaku belanja. 3. Perangkat genggam/ponsel (mobile devices) kemudian mengarah ke penggunaan media sosial, yang secara eksponensial meningkatkan keberadaan data tidak aman, tetapi berharga, tentang afinitas produk serta jejaring lokal. 4. KPS dapat beragih data untuk mengenali profil penghubung kunci termasuk Migrator dan Pemengaruh Bisnis menciptakan skala untuk pengiriman pesan kunci, penggunaan produk, dan pada akhirnya pemasaran pemengaruh. Tantangan untuk menemukan Penghubung dan menskala peran mereka dalam pengikutsertaan finansial (financial inclusion) mungkin sesungguhnya dapat dilihat dari perspektif berfokus bisnis yang lebih tradisional. Dalam jangka pendek, pemerintah dan teknologi yang akan mendorong angka. Dalam jangka panjang, data yang mendorong keuangan dari tingkat paling makmur akan menjadi lebih penting. Pandangan jangka panjang mengatakan bahwa semua unsur di dalam persamaan KPS akan belajar lebih banyak tentang para pelanggannya. Pandangan jangka panjang membangun jembatan menuju masa depan. Program Pemerintah Menurut Bank Dunia, hampir setiap negara di seluruh dunia memiliki program pengikutsertaan finansial (financial inclusion) yang disponsori oleh pemerintah. Sebuah laporan tahun 2014 dari The Economist dan Citi menunjukkan bahwa dari 55 pasar yang berkembang yang diteliti, semua memiliki program-program pengikutsertaan finansial (financial inclusion) yang aktif, dengan Amerika Latin memimpin dalam hal keefektifan. Program pemerintah menyediakan skala langsung dan struktur untuk mengenali organisasiorganisasi lokal yang berpengaruh, dan dapat mengidentifikasi Para Penghubung. "Sektor swasta mengenal teknologi dan pengembangan produk," tulis Salah Goss, MasterCard International Development Vice President, baru-baru ini. "Mereka tidak punya pengetahuan sebanyak pemerintah atau lembaga-lembaga pemerintah tentang bagaimana bekerja sama dengan mereka yang terpinggirkan dan terkecualikan. Bersama-sama mereka dapat mempercepat inovasi melalui pemaduan teknologi dengan informasi di dalam negeri yang memberdayakan model bisnis yang layak dan cocok untuk lingkungan dan penduduk setempat. Proyek Penghubung menyediakan kerangka kerja untuk menerapkan informasi di dalam negeri tersebut. 08

9 Menangani Jangkauan (Reach) dan Skala Teknologi "Masih banyak yang terkait dengan pengikutsertaan finansial (financial inclusion) dari pada sekadar membuka rekening," ujar M.S. Sriram, pengajar tamu di Pusat Kebijakan Public (Centre for Public Policy) Institut Manajemen India (Indian Institute of Management) di Bangalore. "Negara perlu menempatkan sumber dayanya untuk memastikan bahwa tulang punggung infrastruktur tersedia yang berarti ada kehadiran perangkat titik penjualan (point-of-sale) di berbagai tempat yang dapat saling bertukar operasi (interoperable) sehingga memungkinkan orang bertransaksi tanpa biaya besar... Ketika arsitektur ini sudah tersedia, maka mereka yang prasejahtera akan mulai bertransaksi." 6 Dengan kata lain, teknologi pembayaran yang dipadukan dengan program pemerintah merupakan pendorong skala. Bank akan membutuhkan perusahaan-perusahaan swasta untuk masukan dan infrastruktur teknologi; NGO akan perlu menyediakan riset dan wawasan pada tingkat paling dasar. Penyampaian pesan di seputar pembayaran melalui ponsel, sebagai contoh, harus berbeda untuk seorang Pembimbing dibandingkan bagi seorang Pemengaruh Bisnis. Penekanan terakhir atas Migrator dan Pemengaruh Bisnis dapat memberitahukan target dan penyampaian pesan yang diperlukan untuk membuat perbedaan. Kemitraan Setiap unsur dari KPS dapat menghadirkan perspektif khas dalam pengidentifikasian Penghubung dan penskalaan pendekatan kepada mereka. Sebagai contoh, Tim Cross, Presiden dari YouthBuild yang bermarkas di Amerika Serikat, baru-baru ini menyampaikan dalam konferensi Tufts University bahwa kemampuan untuk mengenali dan menskala peserta program adalah prioritas nomor satu dalam mengidentifikasi mitra. YouthBuild saat ini bekerja sama dengan Prudential Insurance sebagai mitra kunci, tidak saja untuk bantuan keuangan, tetapi juga untuk perekrutan. Pemasaran Lokasi Fisik Pemasaran lokasi fisik: Ketika masing-masing unsur ekosistem KPS mengembangkan konsep-konsep dan teknologi baru (pembayaran melalui ponsel dan perbankan sebagai yang terpenting), mereka perlu memerhatikan lokasi fisik selain pusat kegiatan pemasaran dan distribusi. Di dalam setiap perjalanan yang dikumpulkan dalam Proyek Penghubung, masing-masing subjek harus berinteraksi dengan seorang manusia hidup untuk mendapatkan suatu izin atau ponsel. Sebagai contoh, 17 juta orang Kenya menggunakan M-PESA. Ketika lokasi-lokasi fisik masih belum canggih (kerap gubuk di desa), dapat diungkit sebagai suatu lokasi untuk mengenali Pemengaruh Bisnis, dan menyebarluaskan materi yang dapat membantu warga memahami keuntungan pengikutsertaan ekonomi dan finansial. Lokasi kantor pos, pabrik garmen, lokasi eceran, kantor dokter, dan perdagangan eceran ponsel telah diungkit untuk tujuan informasi. Mereka juga bisa menjadi peluang pengidentifikasian bagi Para Penghubung. 09

10 Bagaimana Mengaplikasikan Temuan Kunci Proyek Penghubung juga memberikan kerangka kerja bagi NGO, lembaga keuangan, pemerintah, dan perusahaan swasta yang sedang mencari cara untuk mengungkap dan melancarkan jalur persiapan menuju pengikutsertaan di negara berkembang. Seperti dikatakan Hausmann: "Suatu strategi untuk pertumbuhan inklusif harus memberdayakan warga untuk menyertakan mereka di dalam jejaring yang membuat mereka produktif. Inklusivitas janganlah dipandang sebagai pembatasan terhadap pertumbuhan agar dapat berterima secara moral. Jika dipandang dengan baik, inklusivitas sesungguhnya suatu strategi yang meningkatkan pertumbuhan." Kami telah mengidentifikasi rekomendasi berikut ini untuk mengungkit temuan dari Proyek Penghubung. Kami menyertakan analisis kami, kutipan-kutipan dari studi kualitatif, dan temuan pendukung dari kajian kuantitatif: Mempromosikan pendidikan dan pelatihan yang tertaut dengan peluang kerja. Singkatnya, pendidikan tidak perlu formal dan dilembagakan. Kata yang berfungsi di sini bukanlah "pendidikan" tetapi "pengetahuan". Para peserta studi mengindikasikan adanya kesenjangan antara menerima pendidikan dan sesudahnya mendapatkan pekerjaan. Kekuatan Penghubung terletak pada kemampuannya untuk memperkenalkan seseorang ke sumber-sumber pengetahuan serta keterampilan yang kemudian memungkinkan mereka mengejar peluang kerja yang sejatinya tersedia dan sesuai. Studi kuantitatif kami menunjukkan bahwa responden tidak percaya adanya kelangkaan pendidikan; akan tetapi, 50 persen sangat setuju bahwa pendidikan lebih terfokus, dan pelatihan kerja akan bermanfaat bagi mereka. Responden wawancara mendalam dan responden survei menunjukkan bahwa kendala-kendala waktu dan biaya serta pengembalian hasil atas investasi dalam hal peluang kerja telah mendorong pendidikan semakin rendah di daftar prioritas. Alasan memilih tidak mengikuti pendidikan lebih tinggi dan pelatihan kerja (Jumlah Total Tanggapan) Para responden memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan pelatihan kerja (suatu investasi jangka panjang) karena kendala waktu, biaya, dan adanya prioritas yang lebih mendesak. 10

11 Bagaimana Mengaplikasikan Temuan Kunci Menetapkan insentif dan dukungan sosial bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pendidikan. Bagi perempuan di sebagian besar negara berkembang, perkawinan adalah kewajiban tanpa pilihan kepada keluarga dan nilai-nilai kemasyarakatan. Pendidikan kerap dipandang dengan penuh kecurigaan. Namun, tampak jelas dari riset Penghubung MasterCard bahwa pemberian insentif langsung untuk keluarga dan komunitas akan membantu jalan menuju pengikutsertaan. Hal ini dapat berupa dukungan materi (fasilitas umum, infrastruktur, dan perbaikan infrastruktur), peningkatan keamanan atau penciptaan program-program sosial yang menyebarluaskan manfaat pendidikan untuk perempuan bagi masyarakat sekitar. Gender saya menyulitkan saya untuk mendapatkan pekerjaan atau pengakuan (Persentase menunjukkan perempuan saja) Diskriminasi tidak langsung dilaporkan 34 persen perempuan setuju bahwa jenis kelamin menyulitkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau pengakuan. 11

12 Bagaimana Mengaplikasikan Temuan Kunci Bangun kepercayaan dengan perempuan yang bekerja sebagai manajer finansial dan menjadi panutan di dalam masyarakat: Perempuan yang merupakan kepala keluarga, mengelola pendidikan anak serta sumber daya keluarga, menata pengeluaran dari keluarga tersebut. Terbatasnya sumber daya yang mereka miliki sering kali berbanding terbalik dengan kelihaian mereka dalam mengelolanya. Dengan mengambil langkah dan merancang produk, program, dan layanan yang cocok dengan kebutuhan perempuan yang demikian, institusi jasa layanan keuangan dapat memberikan alat bantu kepada mereka untuk mengendalikan interaksi mereka dengan lembaga tersebut langkah penting dalam mendapatkan kepercayaan dan membantu mereka untuk pada gilirannya menjadi Penghubung yang efektif. Apakah Anda memiliki rekening bank? Di India dan Mesir, lebih banyak perempuan yang tidak memiliki rekening bank secara signifikan lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. 12

13 Bagaimana Mengaplikasikan Temuan Kunci Tawarkan produk perbankan yang disederhanakan, dan terdiri atas tabungan dan fungsi pembayaran sebagai titik awal jasa keuangan: Untuk masyarakat dan individu di negara berkembang, mengirimkan uang kepada keluarga dan komunitas (contohnya, pengiriman uang melalui bank) sebagai dana bantuan dan dana darurat mengalahkan kebutuhan atas tabungan dan pembayaran. Dengan bantuan Migrator, perusahaan-perusahaan jasa layanan keuangan memiliki kesempatan untuk mendekati jejaring yang lebih luas di wilayah kecil. Apakah Anda memiliki rekening bank? Pengiriman uang dapat menjadi alasan untuk membuat rekening bank, khususnya untuk individu dengan pendapatan rendah. 13

14 Bagaimana Mengaplikasikan Temuan Kunci Membangun kepercayaan melalui melek finansial: Mulai dengan menangani kekhawatiran tentang biaya dan kurangnya manfaat. Orang memiliki gagasan tentang rekening bank, tetapi berpendapat bahwa itu adalah sesuatu yang elit dan solusi eksklusif bagi orang kaya. Dengan memperlihatkan bagaimana bank dapat membantu seseorang untuk menabung, menjaga keamanan uangnya, dan melayani kebutuhan mengirim uang kepada keluarganya, atau membayar fasilitas, bank dapat mendemokrasikan layanannya dan memperlihatkan bahwa mereka terjangkau oleh semua. "Saya meminjam dari teman-teman sewaktu sekolah menengah saat saya butuh uang. Kami tidak sering bertemu tetapi setiap saya membutuhkan bantuan ia selalu bersedia. Dan tidak ada bunga. Ia tidak meminta sepeser pun. Karena itulah saya tidak meminjam dari bank." Susana, Meksiko Beberapa responden menyatakan bahwa salah satu alasan mereka "menolak" adalah mereka tidak secara jelas mengetahui layanan tersebut Tidak memiliki informasi yang jelas mengenai bagaimana cara kerja sebuah jasa adalah penghalang utama dari penggunaan layanan. 14

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia Highlights May 2017 Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 93 kabupaten 4 provinsi di wilayah timur Indonesia Jawa Timur Populasi: 38.8 juta Responden: 6,873 Wilcah: 447 desa Selatan

Lebih terperinci

Pidato Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada Seminar IFSB bertema Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islami

Pidato Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada Seminar IFSB bertema Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islami Pidato Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada Seminar IFSB bertema Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islami Jakarta, 31 Maret 2015 Bismillahirrahmanirrahiim, Yang terhormat

Lebih terperinci

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN Pertemuan Tingkat Tinggi Tentang Kewirausahaan akan menyoroti peran penting yang dapat dimainkan kewirausahaan dalam memperluas kesempatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan referensi yang sesuai dengan penelitian yang ingin dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan referensi yang sesuai dengan penelitian yang ingin dilakukan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini perlu melakukan peninjauan terhadap berbagai penelitian-penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya guna mendapatkan referensi yang

Lebih terperinci

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa Usaha Mikro,

Lebih terperinci

Our Mobile Planet: Indonesia

Our Mobile Planet: Indonesia Our Mobile Planet: Indonesia Memahami Konsumen Seluler Mei 2013 Rahasia dan Milik Google 1 Ringkasan Eksekutif Ponsel cerdas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Penetrasi ponsel

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era teknologi seperti saat ini banyak sekali muncul inovasi dari layanan keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun 2012Bank Indonesia

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Rangkuman Makalah Diskusi Mengenai Keberlanjutan Sosial Maret 2016 Kota Sydney Rangkuman Sebuah kota untuk semua: semua orang berkembang

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi. Saat ini layanan sistem pembayaran yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi. Saat ini layanan sistem pembayaran yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menghasilkan inovasi-inovasi baru hampir diseluruh sektor perekonomian. Perkembangan sistem pembayaran merupakan

Lebih terperinci

Prinsip Tempat Kerja yang Saling Menghormati

Prinsip Tempat Kerja yang Saling Menghormati Prinsip Tempat Kerja yang Saling Menghormati Pernyataan Prinsip: Setiap orang berhak mendapatkan perlakuan hormat di tempat kerja 3M. Dihormati berarti diperlakukan secara jujur dan profesional dengan

Lebih terperinci

R a a t f. Sistem Informasi Pedesaan

R a a t f. Sistem Informasi Pedesaan R a a t f Sistem Informasi Pedesaan 1 Ringkasan Eksekutif Mengintegrasikan Gender pada Sistem Informasi Pedesaan di Indonesia Bank Dunia, Unit Sektor Pengembangan Pedesaan dan Sumberdaya Alam, Wilayah

Lebih terperinci

Kasus Leverage Buyout (LBO) DELL MENJADI PERUSAHAAN PRIVAT

Kasus Leverage Buyout (LBO) DELL MENJADI PERUSAHAAN PRIVAT Kasus Leverage Buyout (LBO) DELL MENJADI PERUSAHAAN PRIVAT Dell, Inc. (NASDAQ: DELL), adalah sebuah perusahaan berbasis di Round Rock, Texas, Amerika Serikat, memproduksi dan memasarkan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV Pedoman Perilaku Nilai & Standar Kita Dasar Keberhasilan Kita Edisi IV Perusahaan Kita Sejak awal, perjalanan MSD dituntun oleh keyakinan untuk melakukan hal yang benar. George Merck menegaskan prinsip

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini Bab I Pendahuluan Di setiap negara manapun masalah ketahanan pangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Begitu juga di Indonesia, terutama dengan hal yang menyangkut padi sebagai makanan pokok mayoritas

Lebih terperinci

Menyinari Sudut Kelam Tata Pemerintahan yang Lemah dan Korupsi Oleh Christine Lagarde

Menyinari Sudut Kelam Tata Pemerintahan yang Lemah dan Korupsi Oleh Christine Lagarde Menyinari Sudut Kelam Tata Pemerintahan yang Lemah dan Korupsi Oleh Christine Lagarde 22 April 2018 Strategi antikorupsi membutuhkan reformasi regulasi dan kelembagaan yang lebih luas (Kritchanut/iStock).

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk lebih mempercepat perwujudan perekonomian nasional yang mandiri dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambah pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya, kegiatan bank menjadi semakin canggih dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Strategi Pemberdayaan Lembaga Keuangan Rakyat BPR

Strategi Pemberdayaan Lembaga Keuangan Rakyat BPR Strategi Pemberdayaan Lembaga Keuangan Rakyat BPR Oleh : Marsuki Disampaikan dalam Seminar Serial Kelompok TEMPO Media dan Bank Danamon dengan Tema : Peran Pemberdayaan dalam Pengembangan Ekonomi Daerah.

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk lebih mempercepat perwujudan perekonomian nasional yang mandiri dan andal sebagai usaha

Lebih terperinci

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN G E N D E R B R I E F S E R I E S NO. 1 GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN The Australia-Indonesia Partnership for Reconstruction and Development Local Governance and Community Infrastructure for Communities

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017 TENTANG LAYANAN PENGADUAN KONSUMEN DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis.

Lebih terperinci

Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife

Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife TSX/NYSE/PSE: MFC SEHK:945 Untuk disiarkan segera Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife Hampir tiga perempat investor mendukung dinaikkannya

Lebih terperinci

Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan

Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penetrasi layanan perbankan yang rendah. Dibanding negara berkembang lainnya, Indonesia

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAN MASYARAKAT 24 08 2010 PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAFTAR ISI PENDAHULUAN 3 BAGAIMANA KAMI MENERAPKAN STANDAR KAMI 4 STANDAR HAK ASASI MANUSIA KAMI 4 SISTEM MANAJEMEN KAMI 6 3 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Mengatasi Sisi Gelap Dunia Kripto

Mengatasi Sisi Gelap Dunia Kripto Mengatasi Sisi Gelap Dunia Kripto Oleh Christine Lagarde 13 Maret 2018 Alasan sama yang membuat aset-kripto sangat menarik adalah juga yang membuatnya berbahaya (istock oleh Getty Images). Baik saat nilai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:

Lebih terperinci

Informasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction

Informasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction Informasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction (Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Juni 2012)

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 116 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 6.1. Kesimpulan Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang kompleks dibutuhkan intervensi dari semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Selain peran

Lebih terperinci

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19

Lebih terperinci

Asesmen Gender Indonesia

Asesmen Gender Indonesia Asesmen Gender Indonesia (Indonesia Country Gender Assessment) Southeast Asia Regional Department Regional and Sustainable Development Department Asian Development Bank Manila, Philippines July 2006 2

Lebih terperinci

Anda dapat mengirimkan video.

Anda dapat mengirimkan video. Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang

Lebih terperinci

KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF

KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN a. Pada akhir Repelita V tahun 1994, 36% dari penduduk perkotaan Indonesia yang berjumlah 67 juta, jiwa atau 24 juta jiwa, telah mendapatkan sambungan air

Lebih terperinci

PRINSIP PRIVASI UNILEVER

PRINSIP PRIVASI UNILEVER PRINSIP PRIVASI UNILEVER Unilever menerapkan kebijakan tentang privasi secara khusus. Lima prinsip berikut melandasi pendekatan kami dalam menghormati privasi Anda. 1. Kami menghargai kepercayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia. Data Badan Pusat Statistik tahun 2015 mencatat sebanyak 207,2 juta jiwa (87,18%) beragama Islam.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak liberalisasi perbankan tahun 1988, persyaratan pembukaan bank dipermudah, bahkan setoran modal untuk mendirikan bank relatif dalam jumlah yang kecil. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk menggerakkan perekonomian. Modal dasar pembangunan dapat berupa kekayaan alam, sumberdaya manusia, teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor properti. Pada umumnya banyak masyarakat yang tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk lebih mempercepat perwujudan perekonomian nasional yang mandiri dan

Lebih terperinci

Data Akses ke Lembaga Keuangan Formal

Data Akses ke Lembaga Keuangan Formal Inklusi Keuangan Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ditandai dengan terciptanya suatu sistem keuangan yang stabil dan memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Institusi keuangan memainkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas) LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah gender yang jarang terangkat keberadaannya, namun dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup menjanjikan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER Kami meyakini bahwa bisnis hanya dapat berkembang dalam masyarakat yang melindungi dan menghormati hak asasi manusia. Kami sadar bahwa bisnis memiliki tanggung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lazim dikenal dengan istilah marketing telah lama

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lazim dikenal dengan istilah marketing telah lama BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sebagaimana diketahui bahwa setiap perusahaan membutuhkan pemasaran sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan pemasaran atau lazim dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembanguan ini ditujukan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat Di Bidang Perbankan 2007 1. Pendahuluan Bank sebagai lembaga intermediasi dan pelaksana sistem pembayaran memiliki peranan

Lebih terperinci

KOMUNIKE. Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010

KOMUNIKE. Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010 KOMUNIKE Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010 Pembukaan Kami, 21 orang Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G(girls) 20, menyadari bahwa anak perempuan dan perempuan

Lebih terperinci

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth Memprioritaskan Investasi: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Oktober 2013 Kata Sambutan Dr Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, M.A Wakil Menteri Kementerian Perencanaan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

Program Bonus: Sebuah Modifikasi dari Konsep Kredit-Mikro

Program Bonus: Sebuah Modifikasi dari Konsep Kredit-Mikro Deskripsi Singkat Program Bonus: Sebuah Modifikasi dari Konsep Kredit-Mikro Tujuan dokumen ini adalah untuk memberikan gambaran singkat tentang Program Bonus. Program Bonus memobilisasi dana hibah untuk

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi membantu kelancaran sistem pembayaran dan juga sebagai lembaga atau sarana dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya Melindungi

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Selamat Datang di Modul Pelatihan Melindungi Privasi Anda.

Selamat Datang di Modul Pelatihan Melindungi Privasi Anda. Selamat Datang di Modul Pelatihan Melindungi Privasi Anda. 1 Seberapa pribadikah pengalaman Internet Anda? Ini merupakan pertanyaan yang mengusik seluruh pengguna Internet. 2 Tiga faktor yang menimbulkan

Lebih terperinci

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago PENJELASAN SUBTEMA IDF Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago 2018 DISPARITAS REGIONAL Dalam Nawacita, salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo adalah membangun Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan inklusif. Keuangan inklusif ini lebih dipergunakan atau ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan inklusif. Keuangan inklusif ini lebih dipergunakan atau ditujukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hanya sekitar 19% masyarakat di Indonesia yang mampu untuk melakukan akses layanan keuangan secara tepat dan benar. Sedangkan jasa layanan keuangan merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bank XYZ Tbk.(Bank XYZ) didirikan pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank XYZ NV. Sejak berdiri hingga sekarang banyak hal yang telah dilalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 10 April 2014. Lembar Data Proyek Lembar Data Proyek (Project Data Sheets/PDS) berisi informasi ringkas mengenai proyek atau program:

Lebih terperinci

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact Oleh : Arief Setyadi Persyaratan Gender dalam Program Compact Perempuan Bekerja Menyiangi Sawah (Foto: Aji) Program Compact memiliki 5 persyaratan pokok, yakni: 1. Analisis ERR di atas 10%, 2. Analisis

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa usaha kecil merupakan bagian integral dari perekonomian nasional

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang yang mampu membayar serta tidak demokratis, telah

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang yang mampu membayar serta tidak demokratis, telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembanguanan nasional merupakan salah satu usaha peningkatan kwalitas sumber daya manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, dengan didasari oleh kemampuan dan memenfaatkan

Lebih terperinci

MAKALAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN 1 MODAL MANUSIA: PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

MAKALAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN 1 MODAL MANUSIA: PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI MAKALAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN 1 MODAL MANUSIA: PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Oleh: Martha Hindriyani 10/299040/EK/17980 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Dimensi baru dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Sektor Informal Konsep sektor informal berawal dari prakarsa seorang ahli antropolog asal Inggris yaitu Keith Hart, melalui studinya setelah mengamati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembanganya zaman yang selalu bersifat dinamis secara global membuat perusahaan-perusahaan terus memodifikasi manajemen pemasaran di dunia bisnis seperti sekarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia memulai babak perkembangan baru sejak digulirkannya Paket Deregulasi 1 Juni 1983. Paket Deregulasi ini memberikan kewenangan kepada bank-bank

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penyelesaian pengaduan nasabah merupakan salah satu bentuk peningkatan

Lebih terperinci

DIEMBARGO SAMPAI 9 APRIL (07:00 WIB) Pendidikan untuk Semua 2000-2015: Tujuan pendidikan global hanya dicapai oleh sepertiga negara peserta

DIEMBARGO SAMPAI 9 APRIL (07:00 WIB) Pendidikan untuk Semua 2000-2015: Tujuan pendidikan global hanya dicapai oleh sepertiga negara peserta Siaran Pers UNESCO No. 2015-xx DIEMBARGO SAMPAI 9 APRIL (07:00 WIB) Pendidikan untuk Semua 2000-2015: Tujuan pendidikan global hanya dicapai oleh sepertiga negara peserta Paris/New Delhi, 9 April 2015

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN

NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN Menimbang: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk lebih mempercepat perwujudan perekonomian nasional yang mandiri dan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Financial inclusion merupakan suatu upaya yang bertujuan meniadakan segala bentuk hambatan terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan perbankan dengan

Lebih terperinci