DIEMBARGO SAMPAI 9 APRIL (07:00 WIB) Pendidikan untuk Semua : Tujuan pendidikan global hanya dicapai oleh sepertiga negara peserta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIEMBARGO SAMPAI 9 APRIL (07:00 WIB) Pendidikan untuk Semua 2000-2015: Tujuan pendidikan global hanya dicapai oleh sepertiga negara peserta"

Transkripsi

1 Siaran Pers UNESCO No xx DIEMBARGO SAMPAI 9 APRIL (07:00 WIB) Pendidikan untuk Semua : Tujuan pendidikan global hanya dicapai oleh sepertiga negara peserta Paris/New Delhi, 9 April 2015 Target Pendidikan untuk Semua (EFA/Education for All) yang ditetapkan pada tahun 2000 hanya berhasil dicapai oleh sepertiga negara peserta. Tujuan partisipasi pendidikan dasar universal hanya dicapai oleh separuh negara peserta. Di samping kontribusi pemerintah yang ambisius, tambahan 22 miliar dolar per tahun dibutuhkan guna memastikan pencapaian tujuan pendidikan terbaru pada tahun Berikut adalah hasil temuan utama yang dimuat dalam Laporan Pemantauan Global (GMR) EFA Pendidikan untuk Semua : Pencapaian dan Tantangan ( Education for All : Achievements and Challenges ) oleh UNESCO, badan yang telah memantau kemajuan dalam upaya pencapaian tujuan tersebut selama 15 tahun terakhir. Dunia telah membuat kemajuan yang luar biasa menuju Pendidikan untuk Semua, ujar Dirjen UNESCO Irina Bokova. Walaupun gagal memenuhi tenggat waktu pada tahun 2015, jumlah anak yang bersekolah kini jutaan lebih banyak dibandingkan jumlah yang diperkirakan apabila tren tahun 1990-an bertahan. Namun, agenda ini masih jauh dari kata usai. Kita perlu strategi spesifik dan cukup dana yang memprioritaskan kaum kurang mampu, terutama anak perempuan, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan mengurangi tingkat buta huruf agar pendidikan menjadi lebih bermakna dan universal. Diluncurkan hari ini, sebulan sebelum Forum Pendidikan Dunia di Incheon (Korea Selatan), laporan tersebut mengungkap hal-hal berikut: Tujuan 1. Memperluas pendidikan dan perawatan anak usia dini, terutama untuk anakanak yang paling rentan. Empat puluh tujuh persen negara telah mencapai tujuan ini, delapan persen hampir berhasil, sementara 20 persen lainnya masih sangat jauh dari target. Walaupun begitu, jumlah anak yang terdaftar di lembaga pendidikan usia dini pada tahun 2012 dua pertiga lebih banyak daripada tahun Tujuan 2. Mencapai pendidikan dasar yang universal, terutama untuk anak perempuan, etnis minoritas, dan anak yang termarjinalisasi. Lima puluh dua persen negara telah mencapai tujuan ini, 10 persen hampir berhasil, sementara 38 persen lainnya masih sangat jauh dari target. Dengan kata lain, hampir 100 juta anak tidak menamatkan pendidikan dasar pada tahun Kurangnya fokus pada kaum yang terpinggirkan mengakibatkan mereka yang kurang mampu berkemungkinan lima kali lebih kecil untuk menyelesaikan pendidikan dasar dibandingan dengan mereka yang berkecukupan, dan lebih dari sepertiga anak putus sekolah tinggal di wilayah yang terkena dampak konflik. Terdapat beberapa kesuksesan yang penting: Jumlah anak yang bersekolah kini sekitar 50 juta lebih banyak dibandingkan pada tahun Pendidikan masih belum gratis di berbagai tempat, namun penyediaan dana dan program pemberian makanan di sekolah telah berhasil menghasilkan dampak positif terhadap tingkat partisipasi pendidikan masyarakat kurang mampu.

2 Tujuan 3. Memastikan akses pembelajaran dan keterampilan hidup yang setara bagi pemuda dan orang dewasa. Empat puluh enam persen negara peserta telah mencapai tingkat partisipasi pendidikan menengah bawah universal. Secara global, jumlah partisipan pendidikan menengah dasar meningkat 27% dan bertambah lebih dari dua kali lipat di Afrika Sub-Sahara. Namun, sepertiga pemuda di negara-negara berpenghasilan rendah diperkirakan tidak menamatkan pendidikan menengah bawah pada tahun Tujuan 4. Mengurangi tingkat buta huruf orang dewasa sebesar 50 persen pada tahun Hanya 25 persen negara yang mencapai tujuan ini, sementara 32 persen lainnya masih sangat jauh dari target. Walaupun secara global persentase orang dewasa yang buta huruf merosot dari 18 persen pada tahun 2000 ke 14 persen pada tahun 2015, kemajuan ini hampir seluruhnya terjadi karena pemuda berpendidikan telah memasuki usia dewasa. Dua pertiga populasi dewasa yang buta huruf adalah perempuan. Separuh dari jumlah total perempuan di Afrika Sub-Sahara tidak mempunyai keterampilan membaca dasar. Tujuan 5. Mencapai paritas dan kesetaraan gender. Pada tahun 2015, 69 persen negara peserta akan mencapai paritas gender pada tingkat pendidikan dasar. Pada tingkat pendidikan menengah, hanya 48 persen negara yang akan mencapai tujuan tersebut. Pernikahan dan kehamilan dini terus menghambat kemajuan perempuan dalam bidang pendidikan. Kemajuan tersebut juga terhambat akibat adanya kebutuhan akan pelatihan pengajar dengan pendekatan yang sensitif terhadap gender dan perubahan kurikulum. Tujuan 6. Meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan hasil belajar yang dapat diukur untuk semua. Pada tingkat pendidikan dasar, perbandingan jumlah murid dan guru menurun di 121 dari 146 negara antara tahun 1990 dan 2000, tetapi masih dibutuhkan tambahan 4 juta pengajar agar semua anak dapat bersekolah. Pengajar terlatih masih sangat jarang di sepertiga negara tersebut, sementara pengajar terlatih di negara-negara Afrika Sub-Sahara berjumlah kurang dari 50 persen. Meskipun begitu, kualitas pendidikan telah memperoleh perhatian lebih sejak tahun Jumlah negara yang mengadakan pengkajian hasil belajar nasional telah meningkat sebesar dua kali lipat. Pendanaan dan kemauan politik Sejak tahun 2000, telah banyak pemerintah yang meningkatkan belanja pendidikannya secara signifikan: 38 persen negara meningkatkan komitmen untuk pendidikan sejumlah 1 persen atau lebih dari PDB-nya. Namun, pendanaan masih menjadi suatu masalah besar di segala tingkat pendidikan. Jika tindakan bersama tidak diambil dan pendidikan tidak menerima perhatian yang telah gagal diperolehnya selama 15 tahun terakhir, jutaan anak akan terus kehilangan kesempatan dan visi transformatif agenda Pembangunan Berkelanjutan yang baru akan terancam, tutur Direktur GMR Aaron Benavot. Pemerintah harus menemukan cara menggerakan sumber daya baru untuk pendidikan. Mitra internasional harus memastikan bahwa bantuan didistribusikan kepada mereka yang paling membutuhkan. GMR memberikan rekomendasi di bawah ini:

3 Pemenuhan agenda EFA: Pemerintah perlu mewajibkan setidaknya satu tahun pendidikan pra sekolah. Pendidikan harus digratiskan untuk semua anak: biaya uang sekolah, buku pelajaran, seragam, dan transportasi harus dihapuskan. Pembuat kebijakan hendaknya mengidentifikasi dan memprioritaskan keterampilan yang harus diperoleh pada tiap tingkat pendidikan. Kebijakan pemberantasan buta huruf sebaiknya berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. Pelatihan pengajar selayaknya ditingkatkan dengan menyertakan strategi yang berfokus pada gender. Gaya pengajaran seyogianya disesuaikan dengan kebutuhan pelajar dan keragaman konteks kelas. Kesetaraan: Pemerintah, donor, dan masyarakat sipil harus mengembangkan program dan target pendanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kurang mampu agar tidak ada anak yang tertinggal. Pemerintah hendaknya memperkecil kesenjangan data yang sangat penting agar dapat mengarahkan sumber daya ke mereka yang paling membutuhkan. Pasca 2015: Target pendidikan masa depan harus spesifik, relevan, dan realistis. Dengan laju saat ini, diperkirakan hanya separuh dari total jumlah anak di negara berpenghasilan kecil yang akan menyelesaikan pendidikan menengah bawah pada tahun Di banyak negara, tujuan utama untuk mencapai partisipasi pendidikan dasar yang universal bahkan masih jauh di luar jangkauan tanpa upaya terkonsentrasi. Penyempitan kesenjangan finansial: Komunitas internasional bersama dengan negara harus menemukan cara menjembatani kesenjangan finansial sebesar 22 miliar dolar AS per tahun guna menghasilkan pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar berkualitas untuk semua pada tahun Target pendidikan jelas yang saat ini masih belum ada dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan haruslah ditetapkan. **** Untuk wawancara, foto, cuplikan film, infografis, video, termasuk pesan video dari Sekretaris-Jenderal PBB, atau informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Kate Redman: Sue Williams: atau Untuk mengunduh laporan lengkap, ringkasan, dan materi lain, klik di sini Untuk statistik tingkat negara, klik di sini Catatan untuk editor: Dikembangkan oleh sebuah tim independen dan dipublikasikan oleh UNESCO, Laporan Pemantauan Global Pendidikan untuk Semua merupakan sebuah sumber referensi terpercaya yang bertujuan untuk menginformasikan, memengaruhi, dan mempertahankan komitmen sejati menuju Pendidikan untuk Semua. Situs Web: Blog Pendidikan Dunia:

Pendidikan Inklusif. Ketika hanya ada sedikit sumber. Judul asli: Inclusive Education Where There Are Few Resources

Pendidikan Inklusif. Ketika hanya ada sedikit sumber. Judul asli: Inclusive Education Where There Are Few Resources Pendidikan Inklusif Ketika hanya ada sedikit sumber Judul asli: Inclusive Education Where There Are Few Resources Penulis: Sue Stubbs Co-ordinator@iddc.org.uk /July 2002 Alih Bahasa: Susi Septaviana R.

Lebih terperinci

Sekolah Darurat: Bagi Semua Orang Panduan Saku INEE bagi Pendidikan Inklusif

Sekolah Darurat: Bagi Semua Orang Panduan Saku INEE bagi Pendidikan Inklusif Sekolah Darurat: Bagi Semua Orang Panduan Saku INEE bagi Pendidikan Inklusif Jaringan antar lembaga untuk sekolah dalam tim tugas masa darurat pada pendidikan inklusif dan kecacatan 1 The Inter-Agency

Lebih terperinci

PROYEK PENGHUBUNG: BAGAIMANA MEMENGARUHI MIGRASI DARI ISOLASI KEEKONOMIAN MENUJU MASA DEPAN YANG INKLUSIF

PROYEK PENGHUBUNG: BAGAIMANA MEMENGARUHI MIGRASI DARI ISOLASI KEEKONOMIAN MENUJU MASA DEPAN YANG INKLUSIF PROYEK PENGHUBUNG: BAGAIMANA MEMENGARUHI MIGRASI DARI ISOLASI KEEKONOMIAN MENUJU MASA DEPAN YANG INKLUSIF Ringkasan Eksekutif Konstituen terpenting dalam ekosistem yang secara progresif mendorong pengikutsertaan

Lebih terperinci

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Seberapa Responsif Terhadap Pasar Kerja?

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Seberapa Responsif Terhadap Pasar Kerja? Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Mei 2014 Policy Brief Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Seberapa Responsif Terhadap Pasar Kerja? Public Disclosure Authorized Public Disclosure

Lebih terperinci

Kajian Tengah Waktu Strategi 2020. Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

Kajian Tengah Waktu Strategi 2020. Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Kajian Tengah Waktu Strategi 2020 Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Kajian Tengah Waktu (Mid-Term Review/MTR) atas Strategi 2020 merupakan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

BERI ANAK PEREMPUAN KESEMPATAN

BERI ANAK PEREMPUAN KESEMPATAN Organisasi Perburuhan Internasional BERI ANAK PEREMPUAN KESEMPATAN Penghapusan Pekerja Anak, Kunci untuk Masa Depan Ringkasan untuk MEDIA PROGRAM INTERNASIONAL PENGHAPUSAN PEKERJA ANAK Penghapusan Pekerja

Lebih terperinci

Penuntun Hidup Sehat

Penuntun Hidup Sehat Edisi Keempat Dengan Nasihat Tentang : Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Perkembangan Anak & Pembelajaran Usia Dini Air Susu Ibu Gizi dan Pertumbuhan Imunisasi Diare Malaria HIV Perlindungan Anak dll i

Lebih terperinci

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK)

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) Daftar Isi Sekapur Sirih 3 Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK) PPKK & Upaya Penanggulangan Kemiskinan & 8 Kerentanan di Indonesia Kebijakan & Landasan Hukum 15

Lebih terperinci

Daftar Isi. Ringkasan Eksekutif. Memperkenalkan Cakrawala Baru. Masa Depan Yang Optimis. Dampak Infrastruktur. Penggunaan Teknologi

Daftar Isi. Ringkasan Eksekutif. Memperkenalkan Cakrawala Baru. Masa Depan Yang Optimis. Dampak Infrastruktur. Penggunaan Teknologi Daftar Isi 3 Ringkasan Eksekutif 8 Memperkenalkan Cakrawala Baru 11 Masa Depan Yang Optimis 17 Dampak Infrastruktur 23 Penggunaan Teknologi 31 Memperluas Cakrawala 37 Diberdayakan dengan Teknologi 43 Mengatasi

Lebih terperinci

Mengelola Kesetaraan di Tempat Kerja

Mengelola Kesetaraan di Tempat Kerja Asosiasi Pengusaha Indonesia International Labour Organization Panduan Praktis bagi Pengusaha untuk Mempromosikan dan Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia Buku Mengelola Kesetaraan di Tempat

Lebih terperinci

Era Baru dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Ikhtisar

Era Baru dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Ikhtisar Era Baru dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia Ikhtisar ii iii Era Baru dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia THE WORLD BANK OFFICE JAKARTA Gedung Bursa Efek Jakarta Tower II Lantai 12 Jl. Jend.

Lebih terperinci

Menempuh Jalan Tol untuk Layanan Lokal. Inisiatif Perubahan

Menempuh Jalan Tol untuk Layanan Lokal. Inisiatif Perubahan Mei - Juni 2014 78 Menempuh Jalan Tol untuk Layanan Lokal Cara Kerala Memanfaatkan Internet untuk Melokasisasikan Penyediaan Layanan Publik bagi Masyarakat Inisiatif Perubahan Hentikan Kontrak Rahasia:

Lebih terperinci

Laporan Penelitian INFID No. 1/2013. Jalan Terjal. Menurunkan Angka Kematian Ibu. editor: Irawan Saptono. didukung oleh:

Laporan Penelitian INFID No. 1/2013. Jalan Terjal. Menurunkan Angka Kematian Ibu. editor: Irawan Saptono. didukung oleh: Laporan Penelitian INFID No. 1/2013 Jalan Terjal Menurunkan Angka Kematian Ibu editor: Irawan Saptono didukung oleh: Jalan Terjal Menurunkan Angka Kematian Ibu INFID dan ISAI 2013 Jalan Terjal Menurunkan

Lebih terperinci

Kajian tentang Ketenagakerjaan Kaum Muda di Indonesia

Kajian tentang Ketenagakerjaan Kaum Muda di Indonesia Kajian tentang Ketenagakerjaan Kaum Muda di Indonesia Organisasi Perburuhan Internasional Juni 2007 Kajian tentang Ketenagakerjaan Kaum Muda di Indonesia Copyright Organisasi Perburuhan Internasional 2007

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB SOSIAL UNIVERSITAS TERBUKA DALAM PENCAPAIAN MDGs

TANGGUNG JAWAB SOSIAL UNIVERSITAS TERBUKA DALAM PENCAPAIAN MDGs TANGGUNG JAWAB SOSIAL UNIVERSITAS TERBUKA DALAM PENCAPAIAN MDGs Pardamean Daulay Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka pardameandaulay@ut.ac.id ABSTRAK Tujuan pembangunan milenium atau

Lebih terperinci

Berikan Akses Pendidikan Secara Adil dan Merata. Pisah Sambut Mohammad Nuh-Anies Baswedan

Berikan Akses Pendidikan Secara Adil dan Merata. Pisah Sambut Mohammad Nuh-Anies Baswedan Edisi 10 Th V November 2014 Mendikbud Anies Baswedan: Sumpah Pemuda Bukti Kejeniusan Pemuda Indonesia Matrikulasi Disesuaikan dengan Kemampuan Siswa Tiga Aspek Penting Perkembangan Anak Usia Dini: Pendidikan,

Lebih terperinci

Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia (ILEGI): Rapor 50 Pemerintah Daerah Tata Kelola Penting Untuk Hasil Pendidikan

Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia (ILEGI): Rapor 50 Pemerintah Daerah Tata Kelola Penting Untuk Hasil Pendidikan Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia (ILEGI): Rapor 50 Pemerintah Daerah i Tata Kelola Penting Untuk Hasil Pendidikan Informasi Daftar Isi iii iii iii iv v vi ix xi Daftar Boks

Lebih terperinci

RANCANG TINDAK GLOBAL KEDUA UNTUK SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN

RANCANG TINDAK GLOBAL KEDUA UNTUK SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN RANCANG TINDAK GLOBAL KEDUA UNTUK SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN KOMISI SUMBER DAYA GENETIK UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN RANCANG TINDAK GLOBAL KEDUA UNTUK SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN

Lebih terperinci

KOMUNIKE. Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010

KOMUNIKE. Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010 KOMUNIKE Konferensi Tingkat Tinggi G(irls) 20 Toronto, Kanada 15-18 Juni 2010 Pembukaan Kami, 21 orang Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G(girls) 20, menyadari bahwa anak perempuan dan perempuan

Lebih terperinci

Organisasi Perburuhan Internasional. Program Sekolah Satu Atap dan Dampaknya pada Pekerja Anak: Sebuah Studi Kasus di Kabupaten Sukabumi

Organisasi Perburuhan Internasional. Program Sekolah Satu Atap dan Dampaknya pada Pekerja Anak: Sebuah Studi Kasus di Kabupaten Sukabumi Organisasi Perburuhan Internasional Program Sekolah Satu Atap dan Dampaknya pada Pekerja Anak: Sebuah Studi Kasus di Kabupaten Sukabumi Juli 2011 1 2 Program Sekolah Satu Atap dan Dampaknya pada Pekerja

Lebih terperinci

Seolah Saya Bukan Manusia. Kesewenang-wenangan terhadap Pekerja Rumah Tangga Asia di Arab Saudi

Seolah Saya Bukan Manusia. Kesewenang-wenangan terhadap Pekerja Rumah Tangga Asia di Arab Saudi Seolah Saya Bukan Manusia Kesewenang-wenangan terhadap Pekerja Rumah Tangga Asia di Arab Saudi Copyright 2008 Human Rights Watch All rights reserved. Printed in the United States of America ISBN: 1-56432-354-4

Lebih terperinci

Organisasi Perburuhan Internasional. PROGRAM PEKERJAAN LAYAK NASIONAL untuk INDONESIA 2012-2015

Organisasi Perburuhan Internasional. PROGRAM PEKERJAAN LAYAK NASIONAL untuk INDONESIA 2012-2015 Organisasi Perburuhan Internasional PROGRAM PEKERJAAN LAYAK NASIONAL untuk INDONESIA 2012 - PROGRAM PEKERJAAN LAYAK NASIONAL untuk INDONESIA 2012 - Daftar Singkatan Program Pekerjaan Layak Nasional untuk

Lebih terperinci

Buku saku INEE untuk mendukung peserta didik dengan kecacatan

Buku saku INEE untuk mendukung peserta didik dengan kecacatan Buku saku INEE untuk mendukung peserta didik dengan kecacatan 1 The Inter-Agency Network for Education in Emergencies (INEE) atau Jaringan Antar Lembaga untuk Sekolah Darurat adalah jaringan global yang

Lebih terperinci

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial K102 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial 1 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial Copyright Organisasi Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

Survei Ekonomi OECD INDONESIA

Survei Ekonomi OECD INDONESIA Survei Ekonomi OECD INDONESIA MARET 2015 IKHTISAR The quality of the translation and its coherence with the original language text of the work are the sole responsibility of the author(s) of the translation.

Lebih terperinci

e-buletin Peranan Teknologi dalam Peningkatan Akses Data dan Partisipasi Warga Negara Mendorong Kemauan Pemerintah Dalam Hal Transparansi Anggaran

e-buletin Peranan Teknologi dalam Peningkatan Akses Data dan Partisipasi Warga Negara Mendorong Kemauan Pemerintah Dalam Hal Transparansi Anggaran e-buletin Mei-Juni 2013 No. 72 Peranan Teknologi dalam Peningkatan Akses Data dan Partisipasi Warga Negara Code4Kenya: Memanfaatkan Potensi Data Terbuka Pemerintah Uganda Melibatkan Warga Negara dalam

Lebih terperinci

Indonesia: Kemiskinan Perkotaan dan Ulasan Program

Indonesia: Kemiskinan Perkotaan dan Ulasan Program Indonesia: Kemiskinan Perkotaan dan Ulasan Program CATATAN KEBIJAKAN JANUARI 2013 CATATAN KEBIJAKAN Indonesia: Kemiskinan Perkotaan dan Ulasan Program Januari 2013 Daftar Singkatan dan Akronim Singkatan

Lebih terperinci

Ramalan Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Burhanuddin Tola

Ramalan Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Burhanuddin Tola Ramalan Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Burhanuddin Tola Pascasarjana UNJ *Corresponding author : burhanuddin.tola@gmail.com Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk membahas outlook pendidikan dasar yang

Lebih terperinci