BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur kertas dan hasil-hasil produksi kertas (stationery) terbesar didunia yang terintegrasi secara vertical. Perusahaan selanjutnya merupakan salah satu usaha penting di Jepang, Australia, Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa dan Negara Asia lainnya. Perusahaan berlokasi ditempat strategis di wilayah Asia Pasifik, dan dikenal dengan produk kertas berkualitas tinggi, memperkerjakan secara langsung sekitar 13,100 karyawan. Selanjutnya, perusahaan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip usaha berkelanjutan (sustainablility) di setiap kegiatan operasionalnya. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ( Tjiwi Kimia atau Perseroan ) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1972 dengan nama PT. Tjiwi Kimia, berkedudukan di Desa Kramat Tumenggung, kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian pada tahun 1974, dari Perseroan diubah menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dan pada tahun 1996 menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia tbk. Pada tahun 1990, saham Perseroan mulai dicatatkan di Bursa efek Jakarta dan Surabaya. Pada awal berdirinya, Perseroan hanya memproduksi soda dan bahan kimia lainnya dan sejak tahun 1978, Perseroan mulai memproduksi kertas dengan kapasitas ton per tahun. Kegiatan utama Perseroan adalah memproduksi berbagai jenis kertas tulis dan cetak, baik coated maupun uncoated. Selain itu, Perseroan juga memproduksi kertas dan produk perlengkapan kantor seperti buku tulis, memo, loose leaf, spiral, amplop, kertas komputer, kertas kado, shopping bag, dan produk fancy yang diminati pasar internasional. Sesuai dengan permintaan pasar, Perseroan memproduksi kertas yang memiliki nilai tambah termasuk kertas tanpa karbon dan kertas cast coated dan board. 1

2 Produk loose leaf Paperline di Tjiwi Kimia merupakan produk minor dari perusahaan,sehingga loose leaf tidak memiliki strategi pemasaran yang khusus. Adapun strategi pemasaran yang berlaku untuk loose leaf adalah menggabungkan (bundled) dengan major produk perusahaan yaitu buku tulis, kertas fotokopi dan memo pad. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan market share loose leaf dan menjadikan loose leaf sebagai salah satu major produk perusahaan, untuk itu harus ada suatu strategi yang dirancang tepat pada sasaran yang dituju dan juga dibutuhkan suatu analisa ataupun kajian dari strategi yang telah dijalanakan secara bertahap guna mencapai hasil yang maksimal. Visi perusahaan adalah menjadi produksi kertas berkualitas tinggi nomor satu didunia dengan standard internasional pada abad ke-21 yang berkomitmen tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat. Misi dari perusahaan antara lain adalah meningkatkan pangsa pasar di seluruh dunia, menggunakan teknologi mutakhir dalam mengembangkan produk baru, meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan, dan mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan disemua kegiatan operasional. Tujuan Perusahaan Memperluas daerah perusahaan serta meningkatkan volume penjualan sehingga keuntungan perusahaan meningkat Rumusan Masalah 1. Mengetahui sejarah sejarah PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk? 2. Mengetahui cara menganalisis laporan keuangaan PT. Pabrik Tjiwi Kimia Tbk? 3. Mengetahui kemampuan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam membayar kewajiban jangka pendek? 4. Mengetahui kemampuan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam membayar kewajiban jangka panjang jika perusahaan tersebut dilikuidasi? 5. Mengetahui kemampuan perusahaan PT.Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya? 2

3 6. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya? 1.3. Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah sejarah PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk? 2. Untuk mengetahui cara menganalisis laporan keuangaan PT. Pabrik Tjiwi Kimia Tbk? 3. Untuk mengetahui kemampuan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam membayar kewajiban jangka pendek. 4. Untuk mengetahui kemampuan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam membayar kewajiban jangka panjang jika perusahaan tersebut dilikuidasi. 5. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. 6. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. 3

4 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Profil Perusahaan Sejenis PT Fajar Surya Wisesa Tbk PT Fajar Surya Wisesa Tbk atau yang biasa dikenal sebagai FajarPaper berdiri pada tanggal 29 Februari Perusahaan ini merupakan produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia. Hal ini tak khayal karena pabriknya mampu memproduksi dengan lebh dari kapasitas metrik ton per tahunnya. Produk yang dibuat antara lain Kraft Liner Board dan Corrugated Medium Paper untuk kemasan karton kotak dan Coated Duplex Board yang dipakai untuk kemasan display. Pada awal kemunculannya FajarPaper merupakan sebuah perseroan terbatas. Pada tanggal 19 Desember 1994 FajarPaper mampu mencatatkan sahamnya dalam Bursa Efek Jakarta untuk pertama kalinya. Perusahaan yang didirikan oleh Winarko Sulistyo dan Airlangga Hartato ini berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001 pada tahun Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 2010 juga berhasil mendapatkan sertifikat ISO Perkembangan industri FajarPaper memang mengalami angka yang signifikan. Hal ini dibuktikan pada tahun 2012 FajarPaper berhasil membukukan sebesar 1,2 juta triliun per tahun PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (PT IKPP) adalah salah satu perusahaan kemasan kertas yang berlokasi di Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Indah Kiat bergerak di bidang manufaktur bubur kertas dengan berbagai produk dan kemasan kertas terpadu. Perusahaan ini merupakan penyedia kertas terbesar di Indonesia. Perusahaan yang awalnya didirikan dengan nama CV Berkat pada 1976 ini, begitu menguasai industrinya secara vertikal, mulai dari industri hulu yang berupa pemrosesan dan trading bahan baku, hingga industri hilirnya yang berupa penjualan produk turunan kertas 4

5 seperti pembungkus makanan dan lain-lain. CV Berkat berubah nama pada 1998 setelah masuk ke Bursa Efek Indonesia pada 1990 dengan simbol INKP PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (SAIP) didirikan 31 Agustus 1973 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun Kantor pusat SAIP berlokasi di Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya sedangkan pabrik berlokasi di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SAIP adalah dalam bidang industri kertas serta industri yang terkait dengan bidang tersebut. Pada tanggal 23 Maret 1993, SAIP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) SAIP kepada masyarakat sebanyak dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 03 Mei PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Analisis laporan keuangan seringkali juga memasukkan aktivitas untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan. Jika analisis hanya menganalisis item atau akun yang ada dalam laporan keuangan, maka analis kesulitan untuk menilai seberapa baik perusahaan beroperasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis rasio dan analisis persentase yang memungkinkan untuk mengidentifkasi, mengkaji dan merangkum hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan. Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan perbandingan eksternal. Perbandingan internal yaitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama. Jika 5

6 rasio keuangan ini diurukan dalam jangka waktu beberapa tahun atau periode, pemakai dapat melihat kecenderungan rasio keuangan, apakah mengalami penurunan atau peningkatan, yang menunjukkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaa dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan ratarata industri pada titik yang sama. Perbandingan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kinerja perusahaan relative dan membantu mengidentifkasi penyimpangan dari rata-rata atau standar industry. Jenis-jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio neraca (likuiditas dan solvabilitas), rasio laba rugi (profitabilitas), rasio neraca aktivitas KOMPONEN MASING-MASING JENIS RASIO Jenis-jenis laporan keuangan adalah sebagai berikut: Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas Rasio Likuiditas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Jenis-Jenis Rasio Likuiditas yaitu: 1. Current Ratio (Rasio Lancar) Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan 6

7 aktiva lancar dan kewajiban lancar semakintinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rumus rasio lancar adalah CR = Diketahui : Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara perhitungan: CR2010 = = 2,19 CR2011 = = 1,92 CR2012 = = 2,40 Pada hasil perhitungan untuk tahun 2010 diperoleh rasio lancar sebesar 2,19. Nilai ini bisa di interprestasikan bahwa untuk setiap satu Dollar kewajiban dijamin dengan 2,19 Dollar aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2011 rasio lancar 7

8 sebesar 1,92, yang berarti setiap satu Dollar kewajiban lancar dijamin dengan 1,92 Dollar aktiva lancar dan untuk tahun 2012 rasio lancar sebesar 2,40 yang berarti setiap satu Dollar kewajiban lancar dijamin dengan 2,40 Dollar aktiva lancar. Pada perbandingan 3 periode terlihat bahwa terjadi penurunan dan peningkatan secara signifikan, menunjukan bahwa perusahaan telah mampu pengelolaan aktiva lancar dengan baik. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur. 2. Quick Ratio (Rasio Cepat) Quick Ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesuadah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepta bisa digunakan untk melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai(kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas. Rumusnya adalah QR = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Persediaan tahun 2010 sebesar 8

9 Persediaan tahun 2011 sebesar Persediaan tahun 2012 sebesar Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara menghitung: QR2010 = = = 1,51 QR2011 = = = 1,40 QR2012 = = = 1,74 Pada hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2010 sebesar 1,51 yang bisa diartikan bahwa setiap satu Dollar hutang dijamin dengan 1,51 aktiva cepat yang dapat diuangkan. Sedangkan untuk tahun 2011, rasio cepat adalah 1,40 yang berarti setiap satu Dollar hutang lancar dijamin dengan 1,40 Dollar aktiva yang cepat diuangkan dan untuk tahun 2012 sebesar 1,74 yang berarti setiap satu Dollar hutang lancar dijamin dengan 1,74 Dollar aktiva yang cepat diuangkan. Rasio cepat sebesar satu menunjukkan bahwa jaminan aktiva cepat kurang memadai karena belum memperhitungan kemungkinan penurunan dalam nilai aktiva cepat. Jika kita lihat perbandingkan tiga periode, terjadi peningkatan rasio cepat pada tahun Rasio cepat yang berkisar antara 1 dan 2 menunjukkan bahwa aktiva yang cepat diuangkan cukup 9

10 memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam pendek. 3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih Rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih. Rasio modal kerja bersih adalah seberapa besar modal kerja bersih yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan kewajiban lancar. Rumusnya adalah: NWC = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara Perhitungan: NWC2010 = = = 1,19 NWC2011 = = = 0,92 NWC2012 = = = 1,41 10

11 Pada hasil perhitungan pada tahun 2010 diperoleh net working capital sebesar 1,19, untuk tahun 2011 sebesar 0,92 dan untuk tahun 2012 sebesar 1,41. Jika kita bandingkan rasio tahun 2010 dengan rasio tahun 2011 terlihat terjadi penurunan sebesar 0,27 dan pada perbandingan tahun 2011 tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 0,49. Akan tetapi rasio modal yang terlalu besar menunjukkan bahwa manajemen kurang efisien dalam mengelola sumber-sumber keuangan dengan banyaknya aktivitas yang menganggur. Dari hasil perhitungan terhadap rasio likuiditas perusahaan Tjiwi Kimia terlihat bahwa nilai rasio berada dibawah 2 atau 200% yang berarti perusahaan bisa mengelola aktiva lancar Rasio Likuiditas PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk 1. Rasio Lancar (Current Ratio) CR = Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara perhitungan CR2010 = = 1,01 11

12 CR2011 = = 1,06 CR2012 = = 1,68 Pada hasil perhitungan untuk tahun 2010 diperoleh rasio lancar sebesar 1,01. Nilai ini bisa di interprestasikan bahwa untuk setiap satu Dollar kewajiban dijamin dengan 1,01 Dollar aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2011 rasio lancar sebesar 1,06, yang berarti setiap satu Dollar kewajiban lancar dijamin dengan 1,06 Dollar aktiva lancar dan untuk tahun 2012 rasio lancar sebesar 1,68 yang berarti setiap satu Dollar kewajiban lancar dijamin dengan 1,68 Dollar aktiva lancar. Dari perbandingan 3 periode, menunjukan bahwa perusahaan telah mampu pengelolaan aktiva lancar dengan baik. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur. 2. Quick Ratio (Rasio Cepat) Rumusnya adalah QR = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Persediaan tahun 2010 sebesar 12

13 Persediaan tahun 2011 sebesar Persediaan tahun 2012 sebesar Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara menghitung: QR2010 = = = 0,48 QR2011 = = = 0,56 QR2012 = = = 0,79 Pada hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2010 sebesar 0,48 yang bisa diartikan bahwa setiap satu Dollar hutang dijamin dengan 0,48 aktiva cepat yang dapat diuangkan. Sedangkan untuk tahun 2011, rasio cepat adalah 0,56 yang berarti setiap satu Dollar hutang lancar dijamin dengan 0,56 Dollar aktiva yang cepat diuangkan dan untuk tahun 2012 sebesar 0,79 yang berarti setiap satu Dollar hutang lancar dijamin dengan 0,79 Dollar aktiva yang cepat diuangkan. Apabila rasio cepat dibawah satu menunjukkan bahwa jaminan aktiva cepat kurang memadai karena belum memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penurunan dalam nilai aktiva cepat. 13

14 3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih Rumusnya adalah: NWC = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara Perhitungan: NWC2010 = = = 0,001 NWC2011 = = = 0,057 NWC2012 = = = 0,678 Pada hasil perhitungan pada tahun 2010 diperoleh net working capital sebesar 0,001, untuk tahun 2011 sebesar 0,057 dan untuk tahun 2012 sebesar 0,678. Jika kita bandingkan rasio dari tahun ke tahun telah terjadi peningkatan. Rasio modal bersih yang kecil menunjukkan bahwa manajemen sudah efisien dalam mengelola sumber- 14

15 sumber keuangan dengan banyaknya aktivitas yang menganggur. Dari hasil perhitungan terhadap rasio likuiditas perusahaan Indah Kiat Pulp dan Paper terlihat bahwa nilai rasio berada dibawah 1 atau 100% yang berarti perusahaan bisa mengelola aktiva lancar Rasio Likuiditas PT Fajar Surya Wisesa Tbk 1. Rasio Lancar(Current Ratio) CR = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara perhitungan: CR2010 = = 0,084 CR2011 = = 1,321 CR2012 = = 0,584 15

16 Pada hasil perhitungan untuk tahun 2010 diperoleh rasio lancar sebesar 0,048. Nilai ini bisa di interprestasikan bahwa untuk setiap satu rupiah kewajiban dijamin dengan rupiah aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2011 rasio lancar sebesar 1,321, yang berarti setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 1,321 rupiah aktiva lancar dan untuk tahun 2012 rasio lancar sebesar 0,584 yang berarti setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 0,584 rupiah aktiva lancar. Dari perbandingan 3 periode, menunjukan bahwa perusahaan telah mampu pengelolaan aktiva lancar dengan baik. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur. 2. Quick Ratio (Rasio Cepat) Rumusnya adalah QR = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Persediaan tahun 2010 sebesar Persediaan tahun 2011 sebesar Persediaan tahun 2012 sebesar Kewajiban Lancar tahun 2010 : 16

17 Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara menghitung: QR2010 = = = 0,492 QR2011 = = = 0,545 QR2012 = = = 0,363 Pada hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2010 sebesar 0,492 yang bisa diartikan bahwa setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 0,492 aktiva cepat yang dapat diuangkan. Sedangkan untuk tahun 2011, rasio cepat adalah 0,545 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 0,545 rupiah aktiva yang cepat diuangkan dan untuk tahun 2012 sebesar 0,363 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 0,363 rupiah aktiva yang cepat diuangkan. Apabila rasio cepat dibawah satu menunjukkan bahwa jaminan aktiva cepat kurang memadai karena belum memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penurunan dalam nilai aktiva cepat. 17

18 3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih Rumusnya adalah: NWC = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara Perhitungan: NWC2010 = = = -0,16 NWC2011 = = = 0,10 NWC2012 = = = -0,42 18

19 Pada hasil perhitungan pada tahun 2010 diperoleh net working capital sebesar -0,16, untuk tahun 2011 sebesar 0,10 dan untuk tahun 2012 sebesar -0,48. Dari hasil perhitungan terhadap rasio likuiditas perusahaan Indah Kiat Pulp dan Paper terlihat bahwa nilai rasio berada dibawah 1 atau 100% yang berarti perusahaan bisa mengelola aktiva lancar Rasio Likuiditas PT Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas Tbk 1. Rasio Lancar atau Current Ratio Rumusnya adalah CR = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara perhitungan: CR2010 = = 2,97 CR2011 = = 0,82 19

20 CR2012 = = 0,85 Pada hasil perhitungan untuk tahun 2010 diperoleh rasio lancar sebesar 2,97. Nilai ini bisa di interprestasikan bahwa untuk setiap satu rupiah kewajiban dijamin dengan 2,97 rupiah aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2011 rasio lancar sebesar 0,82, yang berarti setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 0,82 rupiah aktiva lancar dan untuk tahun 2012 rasio lancar sebesar 0,85 yang berarti setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 0,85 rupiah aktiva lancar. Dari perbandingan 3 periode, menunjukan bahwa perusahaan telah mampu pengelolaan aktiva lancar dengan baik. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur. 2. Quick Ratio atau Rasio Cepat Rumusnya adalah QR = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Persediaan tahun 2010 sebesar Persediaan tahun 2011 sebesar Persediaan tahun 2012 sebesar 20

21 Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara menghitung: QR2010 = = = 0,26 QR2011 = = = 1,88 QR2012 = = = 0,66 Pada hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2010 sebesar 0,26 yang bisa diartikan bahwa setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 0,26 aktiva cepat yang dapat diuangkan. Sedangkan untuk tahun 2011, rasio cepat adalah 1,88 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 1,88 rupiah aktiva yang cepat diuangkan dan untuk tahun 2012 sebesar 0,66 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 0,66 rupiah aktiva yang cepat diuangkan. 21

22 Apabila rasio cepat dibawah satu menunjukkan bahwa jaminan aktiva cepat kurang memadai karena belum memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penurunan dalam nilai aktiva cepat. Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa rasio cepat tahun 2011 yang paling memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek. 3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih Rumusnya adalah: NWC = Diketahui: Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 : Cara Perhitungan: NWC2010 = = = 0,18 NWC2011 = 22

23 = = 1,99 NWC2012 = = = 0,66 Pada hasil perhitungan pada tahun 2010 diperoleh net working capital sebesar 0,18, untuk tahun 2011 sebesar 1,99 dan untuk tahun 2012 sebesar 0,66. Tetapi rasio modal yang terlalu besar menunjukkan bahwa manajemen kurang efisien dalam mengelola sumber-sumber keuangan dengan banyaknya aktivitas yang menganggur. Dari hasil perhitungan terhadap rasio likuiditas perusahaan Tjiwi Kimia terlihat bahwa nilai rasio berada dibawah 2 atau 200% yang berarti perusahaan bisa mengelola aktiva lancar dengan baik. 23

24 Gambar Tabel 2.1 Gabungan Rasio Likuiditas antar Perusahaan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Rumus CR = 2,19 1,92 2,40 QR = 0,55 0,40 0,46 NWC = 1,19 0,92 1,41 PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk Rumus CR = 1,009 1,057 1,678 QR = 0,48 0,56 0,79 NWC = 0,001 0,057 0,678 PT Fajar Surya Wisesa Tbk Rumus CR = 0,084 1,321 0,584 QTR = NWC = -0,16 0,10-0,42 PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk Rumus CR = 2,97 0,82 0,85 QTR = 0,26 1,88 0,66 NWC = 0,18 1,99 0,66 Sumber : (Data Diolah Sendiri) 24

25 Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Suatu perusahaan yang solvable berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutanghutang nya begitu pula sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya disebut perusahaan yang insolvable Rasio Solvabilitas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Rasio solvabilitas/leverage meliputi: 1. Dept to Asset Ratio (DAR) Atau Rasio Hutang Terhadap Aset Dept to Asset Ratio (DAR) merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Menurut Sawir (2008:13) debt ratio merupakan rasio yang memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Apabila debt ratio semakin tinggi, sementara proporsi total aktiva tidak berubah maka hutang yang dimiliki perusahaan semakin besar. Total hutang semakin besar berarti rasio financial atau rasio kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman semakin tinggi. Dan sebaliknya apabila debt ratio semakin kecil maka hutang yang dimiliki perusahaan juga akan semakin kecil dan ini berarti risiko financial perusahaan mengembalikan pinjaman juga semakin kecil. Rasio ini dihitung dengan rumus: DAR = 25

26 Diketahui: Total kewajiban tahun 2010 sebesar Total kewajiban tahun 2011 sebesar Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar Perhitungan: DAR2010 = = = 0,71 atau 71% DAR2011 = = = 0,71 atau 71% DAR2012 = = = 0,71 atau 71% Pada hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010, 2011, dan 2012 tidak mengalami perubahan yakni sebesar 0,71 atau 71% ini berarti menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tidak ada peningkatan, dan perusahaan tidak mampu menurunkan porsi hutang dalam pendanaan aktiva. 2. Debt Equity Ratio(DER) atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. 26

27 Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Rumus Debt Equity Ratio(DER) adalah DER = Diketahui: Total kewajiban tahun 2010 sebesar Total kewajiban tahun 2011 sebesar Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar Perhitungan: DER2010 = = = 2,45 DER2011 = = = 2,46 DER2012 = = = 2,46 Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa tahun 2010 rasio DER sebesar 2,45 dan untuk tahun 2011 dan 2012 diperoleh nilai yang sama yakni sebesar 2,46, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio semakin rendah 27

28 pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham, dan dari perspektif kemampuan membayar utang jangka panjang perusahaan cukup baik. 3. Equity Multiplier (EM) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas pemegang saham. Rasio ini juga bisa diartikan sebagai berapa porsi dari aktiva perusahaan yang dibiayai oleh pemegang saham. Semakin kecil rasio equity multiplier, berarti porsi pemegang saham akan semakin besar, sehingga kinerjanya semakin baik, karena persentase untuk membayar bunga semakin kecil. Rumus equity multiplier yaitu: EM2010 = Diketahui: Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar 28

29 Perhitungan: EM2010 = = = 3,45 EM2011 = = = 3,46 EM2012 = = = 3,46 Pada hasil perhitungan diperoleh tahun 2010 rasio EM sebesar 3,45 dan untuk tahun 2011 dan 2012 menunjukkan nilai rasio EM sama yakni sebesar 3,46. Bahwa perusahaan tidak ada perubahan secara signifikan di dalam pengelolaan ekuitas. Karena semakin rendah rasio, semakin bagus kinerja perusahaan dari pengelolaan ekuitas Rasi Solovabilitas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 1. Debt to Asset Ratio (DAR) Atau Rasio Hutang terhadap Aset Rumus untuk DAR adalah DAR = Diketahui: Total kewajiban tahun 2010 sebesar $ Total kewajiban tahun 2011 sebesar $ Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar 29

30 Perhitungan: DAR2010 = = = 0,66 DAR2011 = = = 0,68 DAR2012 = = = 1,06 Pada hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010 sebesar 0,66,untuk tahun 2011 sebesar 0,68, dan untuk tahun 2012 sebesar 1,06. Maksud rasio tersebut adalah bahwa untuk tahun 2010 persentase aktva yang didanai dari hutang adalah 66% sedangkan untuk tahu 2011 adalah sebesar 68% dan untuk tahun 2012 sebesar 106%, terjadinya kenaikkan dalam DAR menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin menurun dengan semakin meningkatnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. 2. Debt Equity Ratio (DER) atau Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Rumus Debt Equity Ratio(DER) adalah DER = Diketahui: Total kewajiban tahun 2010 sebesar $ Total kewajiban tahun 2011 sebesar $ Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar 30

31 Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar Perhitungan: DER2010 = = = 0,86 DER2011 = = = 2,12 DER2012 = = = 2,20 Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa tahun 2010 rasio DER sebesar 0,86,untuk tahun 2011 adalah sebesar 2,12 dan untuk tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 2,20. Dari nilai tersebut bisa dijelaskan bahwa terjadi kenaikkan dalam DER yang berarti porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor. Sejalan dengan hasil perhitungan pada rasio hutang dibandingkan dengan aktiva yang mengalami kenaikkan menunjukkan bahwa sebagian investasi yang dilakukan oleh perusahaan didanai dari ekuitas pemegang saham. 3. Equity multiplier (EM) Rumus equity multiplier yaitu: EM = Diketahui: Total aktiva tahun 2010 sebesar 31

32 Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar Perhitungan: EM2010 = = = 1,29 EM2011 = = = 3,12 EM2012 = = = 3,21 Pada hasil perhitungan diperoleh tahun 2010 rasio EM sebesar 1,29, untuk tahun 2011 sebesar 3,12 dan tahun 2012 menunjukkan nilai rasio EM yakni sebesar 3,21. Dibandingkan dari tahun 2010 hingga tahun 2012 terjadi kenaikkan maka semakin besar rasio ini, berarti terjadi penurunan porsi pemegang saham dalam pembiayaan aktiva Rasio Solvabilitas PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Dan Anak Perusahaan 1. Debt to Asset Ratio (DAR) Atau Rasio Hutang terhadap Aset Rumus untuk DAR adalah DAR = 32

33 Diketahui: Total kewajiban tahun 2010 sebesar Rp Total kewajiban tahun 2011 sebesar Rp Total kewajiban tahun 2012 sebesar Rp Total aktiva tahun 2010 sebesar Rp Total aktiva tahun 2011 sebesar Rp Total aktiva tahun 2012 sebesar Rp Perhitungan: DAR2010 = = = 0,60 DAR2011 = = = 0,63 DAR2012 = = = 0,68 Pada hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010 sebesar 0,60, untuk tahun 2011 sebesar 0,63, dan pada tahun 2012 diperoleh nilai DAR sebesar 0,68. Maksud rasio ini adalah bahwa untuk tahun 2010 persentase aktiva yang didanai dari hutang adalah 60% sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 63% dan untuk tahun 2012 sebesar 68%. Terjadinya kenaikan dalam DAR menunjukkam kinerja perusahaan semakin menurun dengan semakin meningkatnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. 33

34 2. Debt Equity Ratio (DER) atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas Rumus Debt Equity Ratio(DER) adalah DER = Diketahui: Total kewajiban tahun 2010 sebesar Rp Total kewajiban tahun 2011 sebesar Rp Total kewajiban tahun 2012 sebesar Rp Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Rp Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Rp Total Ekuitas tahun 2012 sebesar Rp Perhitungan: DER2010 = = = 1,48 DER2011 = = = 1,74 DER2012 = = = 2,08 Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa tahun 2010 rasio DER sebesar 1,48, untuk tahun 2011 adalah sebesar 1,74 dan untuk tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 2,08. Dari nilai tersebut bisa dijelaskan bahwa terjadi kenaikkan dalam DER yang berati porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor. Sejalan dengan hasil perhitungan 34

35 pada rasio hutang dibandingkan dengan aktiva yang mengalami kenaikkan menunjukkan bahhwa sebagian kecil investasi yang dilakukan oleh perusahaan didanai dari ekuitas pemegang saham. 3. Equity Multiplier (EM) Rumus equity multiplier yaitu: EM2010 = Diketahui: Total aktiva tahun 2010 sebesar Rp Total aktiva tahun 2011 sebesar Rp Total aktiva tahun 2012 sebesar Rp Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Rp Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Rp Total Ekuitas tahun 2012 sebesar Rp Perhitungan: EM2010 = = = 2,48 EM2011 = = = 2,74 EM2012 = = = 3,08 35

36 Pada hasil perhitungan diperoleh tahun 2010 rasio EM sebesar 2,48, untuk tahun 2011 sebesar 2,74 dan tahun 2012 menunjukkan nilai rasio EM yakni sebesar 3,08. Dibandingkan dari tahun 2010 hingga tahun 2012 terjadi kenaikan yang berarti terjadi penurunan porsi pemegang saham dalam pembiayaan aktiva Rasio Solvabilitas PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk 1. Debt to Asset Ratio (DAR) Atau Rasio Hutang terhadap Aset Rumus untuk DAR adalah DAR = Diketahui: Total kewajiban tahun 2010 sebesar Total kewajiban tahun 2011 sebesar Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar Perhitungan: DAR2010 = = = 1,39 DAR2011 = = = 0,30 36

37 DAR2012 = = = 0,35 Pada hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010 sebesar 1,39, untuk tahun 2011 sebesar 0,30, dan pada tahun 2012 diperoleh nilai DAR sebesar 0,35. Maksud rasio ini adalah bahwa untuk tahun 2010 persentase aktiva yang didanai dari hutang adalah 139% sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 30% dan untuk tahun 2012 sebesar 35%. Terjadinya penurunan dalam DAR menunjukkam kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin menurunnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. 2. Debt Equity Ratio (DER) atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas Rumus Debt Equity Ratio(DER) adalah DER = Diketahui: Total kewajiban tahun 2010 sebesar Total kewajiban tahun 2011 sebesar Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar 37

38 Perhitungan: DER2010 = = = -3,54 DER2011 = = = 0,44 DER2012 = = = 0,54 Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa tahun 2010 rasio DER sebesar -3,54, untuk tahun 2011 adalah sebesar 0,44 dan untuk tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 0,54. Dari nilai tersebut bisa dijelaskan bahwa terjadi kenaikkan dalam DER yang berati porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor. Sejalan dengan hasil perhitungan pada rasio hutang dibandingkan dengan aktiva yang mengalami kenaikkan menunjukkan bahhwa sebagian kecil investasi yang dilakukan oleh perusahaan didanai dari ekuitas pemegang saham. 3. Equity Multiplier (EM) Rumus equity multiplier yaitu: EM2010 = Diketahui: Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar 38

39 Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar Perhitungan: EM2010 = = = -2,54 EM2011 = = = 1,43 EM2012 = = = 1,54 Pada hasil perhitungan diperoleh tahun 2010 rasio EM sebesar -2,54 untuk tahun 2011 sebesar 1,43 dan tahun 2012 menunjukkan nilai rasio EM yakni sebesar 1,54. Dibandingkan dari tahun 2010 hingga tahun 2012 yang berarti terjadi kenaikkan porsi pemegang saham dalam pembiayaan aktiva. 39

40 Gambar Tabel 2.2 Gabungan Rasio Likuiditas antar Perusahaan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Rumus DAR = 0,71 0,71 0,71 DER = 2,45 2,46 2,46 EM2010 = 3,45 3,46 3,46 PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk Rumus DAR = 0,66 0,68 1,06 DER = 0,86 2,12 2,20 EM2010 = 1,29 3,12 3,21 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Dan Anak Perusahaan Rumus DAR = 0,60 0,63 0,68 DER = 1,48 1,74 2,08 EM2010 = 2,48 2,74 3,08 PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk Rumus DAR = 1,39 0,30 0,35 DER = -3,54 0,44 0,54 EM2010 = -2,55 1,43 1,54 Sumber : (Data Diolah Sendiri) 40

41 Rasio Profitabiltas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas Rasio Profitabiltas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Rasio profitabiltas meliputi: 1. Profit Margin (PM) atau Margin Keuntungan Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setisp penjualan yang dilakukan. Rasio ini tidak menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur pendapatan dan biaya non operasional. Adapun rumus untuk profit margin yaitu: PM = Diketahui: Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Penjualan Tahun 2010 sebesar Penjualan Tahun 2011 sebesar 41

42 Penjualan Tahun 2012 sebesar Perhitungan: PM2010 = = = 0,03 PM2011 = = = 0,05 PM2012 = = = 0,03 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2010 sebesar 0,03 yang berarti untuk setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 Dollar, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 0,05 yang berarti setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 5 Dollar dan untuk tahun 2012 sebesar 0,03 setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 Dollar. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan tahun 2012 terlihat bahwa terjadi penigkatan pada tahun 2011 dan mengalami penurunan pada tahun Return on Asset (ROA) Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila 42

43 return on assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan. Rumusnya yaitu: ROA = Diketahui: Laba bersih tahun 2010 sebesar Laba bersih tahun 2011 sebesar Laba bersih tahun 2012 sebesar Total aset tahun 2010 sebesar Total aset tahun 2011 sebesar Total aset tahun 2012 sebesar Perhitungan: ROA2010 = = = 1,99% ROA2011 = = = 2,74% ROA2012 = = = 1,29% 43

44 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2010 sebesar 1,99%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 2,74% dan untuk tahun 2012 sebesar 1,29%. Artinya adalah bahwa untuk setiap satu Dollat aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 1,99 Dollar untuk tahun 2010 dan 2,74 untuk tahun 2011 sedangkan 1,29 untuk tahun Return on Equity (ROE) Return on Equity Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. Rumusnya yaitu: ROE = Diketahui: Laba bersih tahun 2010 sebesar Laba bersih tahun 2011 sebesar Laba bersih tahun 2012 sebesar Modal saham tahun 2010 sebesar Modal saham tahun 2011 sebesar Modal saham tahun 2012 sebesar 44

45 Perhitungan: ROE2010 = = = 0,09 ROE2011 = = = 0,13 ROE2012 = = = 0,06 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar 0,09 yang berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 9 Dollar. Pada tahun 2011 sebesar 0,13 berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 13 Dollar. dan untuk tahun 2012 sebesar 0,06 berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 6 Dollar Rasio Profitabiltas PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk 1. Rasio Profit Margin atau Margin Keuntugan rumus untuk profit margin yaitu: PM = Diketahui: Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Penjualan Tahun 2010 sebesar 45

46 Penjualan Tahun 2011 sebesar Penjualan Tahun 2012 sebesar Perhitungan: Profit Margin2010 = = = 0,005 Profit Margin2011 = = = 0,006 Profit Margin2012 = = = 0,020 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2010 sebesar 0,005 yang berarti untuk setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 0,5 Dollar, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 0,006 yang berarti setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 0,6 Dollar dan untuk tahun 2012 sebesar 0,020 setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 2 Dollar. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan tahun 2012 terlihat bahwa terjadi penigkatan dari tahun ke tahun. 2. Return on Asset (ROA) Rumusnya yaitu: ROA = Diketahui: Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar 46

47 Laba Bersih tahun 2012 sebesar Total aset tahun 2010 sebesar Total aset tahun 2011 sebesar Total aset tahun 2012 sebesar Perhitungan: ROA2010 = = = 0,21% ROA2011 = = = 0,25% ROA2012 = = = 0,74% Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2010 sebesar 0,21%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 0,25% dan untuk tahun 2012 sebesar 0,74%. Artinya adalah bahwa untuk setiap satu Dollar aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 0,21 Dollar untuk tahun 2010 dan 0,25 untuk tahun 2011 sedangkan 0,74 untuk tahun Return on Equity (ROE) Rumusnya yaitu: ROE = Diketahui: Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar 47

48 Laba Bersih tahun 2012 sebesar Modal saham tahun 2010 sebesar Modal saham tahun 2011 sebesar Modal saham tahun 2012 sebesar Perhitungan: ROE2010 = = = ROE2011 = = = 0,007 ROE2012 = = = 0,023 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar 0,006 yang berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 0,6 Dollar. Pada tahun 2011 sebesar 0,007 berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 0,7 Dollar. dan untuk tahun 2012 sebesar 0,023 berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 2,3 Dollar Rasio Profitabilitas PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Dan Anak Perusahaan 1. Profit Margin (PM) atau Margin Keuntungan Rumusnya yaitu: PM = 48

49 Diketahui: Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Penjualan Tahun 2010 sebesar Penjualan Tahun 2011 sebesar Penjualan Tahun 2012 sebesar Perhitungan: PM2010 = = = 0,08 PM2011 = = = 0,03 PM2012 = = = 0,001 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2010 sebesar 0,08 yang berarti untuk setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 8 rupiah, sedangkan untuk tahu 2011 sebesar 0,03 yang berarti setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 rupiah dan untuk tahun 2012 sebesar 0,001 setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 0,1 rupiah. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan tahun 2012 terlihat bahwa terjadi penurunan dari tahun ke tahun. 49

50 2. Return on Asset (ROA) Rumusnya yaitu: ROA = Diketahui: Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Total aset tahun 2010 sebesar Total aset tahun 2011 sebesar Total aset tahun 2012 sebesar Perhitungan: ROA2010 = = = 6,30% ROA2011 = = = 2,68% ROA2012 = = = 0,09% Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2010 sebesar 6,30%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 2,68% dan untuk tahun 2012 sebesar 0,09%. Artinya adalah bahwa untuk setiap satu rupiah aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 6,3 50

51 rupiah untuk tahun 2010 dan 2,68 untuk tahun 2011 sedangkan 0,09 untuk tahun Return on Equity (ROE) Rumusnya yaitu: ROE = Diketahui: Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Modal saham tahun 2010 sebesar Modal saham tahun 2011 sebesar Modal saham tahun 2012 sebesar Perhitungan: ROE2010 = = = 0,23 ROE2011 = = = 0,11 ROE2012 = = = 0,004 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar 0,23 yang berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan 51

52 kembalian sebesar 2,3 rupiah. Pada tahun 2011 sebesar 0,11 berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 11 rupiah. dan untuk tahun 2012 sebesar 0,004 berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 0,4 rupiah Rasio Profitabilitas PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk 1. Profit Margin (PM) atau Keuntungan Margin Rumusnya yaitu: PM = Diketahui: Laba/rugi Bersih tahun 2010 sebesar Rp( ) Laba Bersih tahun 2011 sebesar Rp Laba/Rugi bersih tahun 2012 sebesar Rp( ) Penjualan Tahun 2010 sebesar Rp Penjualan Tahun 2011 sebesar Rp Penjualan Tahun 2012 sebesar Rp Perhitungan: PM2010 = = = -0,23 PM2011 = = = 0,71 52

53 PM2012 = = = -0,66 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2010 sebesar -0,23 yang berarti untuk setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar -2,3 rupiah, sedangkan untuk tahu 2011 sebesar 0,71 yang berarti setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 7,1 rupiah dan untuk tahun 2012 sebesar -0,66 setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar -6,6 rupiah. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan tahun 2012 terlihat bahwa terjadi penurunan dari tahun ke tahun. 2. Return on Asset Rumusnya yaitu: ROA = Diketahui: Laba/rugi Bersih tahun 2010 sebesar Rp( ) Laba Bersih tahun 2011 sebesar Rp Laba/Rugi bersih tahun 2012 sebesar Rp( ) Total aset tahun 2010 sebesar Total aset tahun 2011 sebesar Total aset tahun 2012 sebesar 53

54 Perhitungan: ROA2010 = = -3,62 % ROA2011 = = 12,29 % ROA2012 = = -8,24 % Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2010 sebesar -3,62%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 12,29% dan untuk tahun 2012 sebesar -8,24%. Artinya adalah bahwa untuk setiap satu rupiah aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar - 3,62 rupiah untuk tahun 2010 dan 12,29 untuk tahun 2011 sedangkan -8,24 untuk tahun Return on Equity Rumusnya yaitu: ROE = Diketahui: Laba/rugi Bersih tahun 2010 sebesar Rp( ) Laba Bersih tahun 2011 sebesar Rp Laba/Rugi bersih tahun 2012 sebesar Rp( ) Modal saham tahun 2010 sebesar Modal saham tahun 2011 sebesar Rp

55 Modal saham tahun 2012 sebesar Rp Perhitungan: ROE2010 = = = -0,05 ROE2011 = = = 0,07 ROE2012 = = = 0,04 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar -0,05 yang berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 5 rupiah. Pada tahun 2011 sebesar 0,07 berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 7 rupiah. dan untuk tahun 2012 sebesar 0,04 berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 4 rupiah. 55

56 Gambar Tabel 2.3 Gabungan Rasio Profitabilitas antar Perusahaan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Rumus PM= 0,03 0,05 0,03 ROA = 1,99% 2,74% 1,29% ROE = 0,09 0,13 0,06 PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk Rumus PM= 0,005 0,006 0,020 ROA = 0,21% 0,25% 0,74% ROE = ,007 0,023 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Dan Anak Perusahaan Rumus PM= 0,08 0,03 0,001 ROA = 6,30% 2,68% 0,09% ROE = 0,23 0,11 0,004 PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk Rumus PM= -0,23 0,71-0,66 ROA = -3,62 % 12,29 % 8,24 % ROE = -0,05 0,07 0,04 Sumber : (Data Diolah Sendiri) 56

57 Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah mengukur tingkat efektivitas penggunaan asset perusahaan.rasio ini juga sering disebut rasio perputaran atau turnover.secara umum perputaran semakin tinggi berarti semakin efektif tingkat penggunaan asset perusahaan. Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutang yang dimiliki.rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian Rasio Aktivitas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Rasio aktivitas terdiri dari: 1. Perputaran piutang Rumusnya adalah Perputaran piutang = Diketahui : Penjualan pada tahun 2010 sebesar Penjualan pada tahun 2011 sebesar $ Penjualan pada tahun 2012 sebesar Piutang pada tahun 2010 sebesar Piutang pada tahun 2011 sebesar Piutang pada tahun 2012 sebesar Perhitungan: 57

58 Perputaran piutang2010 = = = 4,26 Rata rata piutang2010 = = 85 hari Perputaran piutang2011 = = = 4,54 Rata rata piutang2011 = = 80 hari Perputaran piutang2012 = = = 5,85 Rata rata piutang2012 = = 62 hari Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai rasio 4,26 Untuk tahun 2010, 4,54 untuk tahun 2011, dan 5,85 untuk tahun Rasio tersebut berarti bahwa pada tahun 2010 perusahaan PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk, dalam setahun mampu mengkonversi/mengubah piutang menjadi kas dalam waktu 80 hari. Tahun 2011 perusahaan PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk, dalam setahun mampu mengkonversi/mengubah piutang menjadi kas dalam waktu 85 hari. Tahun 2012 perusahaan PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk, dalam setahun mampu mengkonversi/mengubah piutang menjadi kas dalam waktu 62 hari. 2. Perputaran aktiva tetap Rumusnya: Perpuratan aktiva tetap = 58

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaporkan posisi perusahaan pada suatu titik waktu dan kegiatan operasinya

BAB I PENDAHULUAN. melaporkan posisi perusahaan pada suatu titik waktu dan kegiatan operasinya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan prospek pertumbuhan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Sedangkan laporan keuangan melaporkan posisi

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sektor perekonomian dan industri di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini akibat dari semakin berkembangannya ilmu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

Analisis Return on Asset, Current Ratio dan Debt Ratio dalam Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) cabang Belawan

Analisis Return on Asset, Current Ratio dan Debt Ratio dalam Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) cabang Belawan Analisis Return on Asset, Current Ratio dan Debt Ratio dalam Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) cabang Belawan Wardayani 1, Dian Sri Wahyuni 2 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Umum 1. Analisa Laporan Keuangan PT Kalbe Farma Tbk Pada tahun 2011, PT Kalbe Farma mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6,7% menjadi Rp 10,91 triliun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara sangat dipengaruhi oleh para pengusaha yang sukses dalam mengelola perusahaanya. Dalam meningkatkan serta memperlancar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya industri diikuti dengan perkembangan kemajuan teknologi dan informasi di indonesia membuat setiap perusahaan yang ada bersaing untuk dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban lancarnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2005-2007 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT Martina Berto Tbk dan PT Mustika Ratu Tbk bergerak dalam bidang industri

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT Martina Berto Tbk dan PT Mustika Ratu Tbk bergerak dalam bidang industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Martina Berto Tbk dan PT Mustika Ratu Tbk bergerak dalam bidang industri kosmetika. PT Martina Berto Tbk berdiri tahun 1977. Pada tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE. ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK CATUR PUTRI LUTPIANDARI 11211595 Reni Diah Kusumawati, SE., MMSi PENDAHULUAN Pada saat ini kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk ( ) : Dyta OktaLyana NPM :

ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk ( ) : Dyta OktaLyana NPM : ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk (2010-2014) Nama : Dyta OktaLyana NPM : 22213752 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG Sebagaimana diketahui, tujuan utama laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. Nama : Joko Prayitno NPM : 24213668 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan. Sebuah perusahaan yang didirikan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM) periode 2005 sampai dengan 2008 maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Risma Ayunda Ayundarisma001@yahoo.com Dini Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal pada negara tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern seperti saat ini banyak masyarakat indonesia yang ingin berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, mahasiswa, bahkan pelajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan yang berkaitan dengan keuangan merupakan hal yang penting untuk menjalankan

Lebih terperinci

Shantylana Butar-butar

Shantylana Butar-butar ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI DEPARTEMENT STORE, Tbk PERIODE 2010-2014 Shantylana Butar-butar 26212957 Latar Belakang Laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk Disusun oleh : Nama : Rafly Liberto NPM : 17213139 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Repositori STIE Ekuitas

Repositori STIE Ekuitas Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-05 Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Rasio Leverage Terhadap Tingkat Pertumbuhan

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya yang dilakukan penulis pada bab IV, hasil penelitian pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk dapat disimpulkan sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin terdorong

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Bella Kandi NPM : 21213695 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Erna Kustyarini SE., MMSI Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara sangat dipengaruhi oleh para pengusaha yang sukses dalam mengelola perusahaannya. Dalam meningkatkan serta memperlancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip 63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, menyebutkan bahwa masih ada sekitar 14 juta keluarga, atau 23% dari 61 juta keluarga di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini perusahaan sangat bergantung pada pendanaan atau permodalan. Sumber pendanaan perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan. Menurut Horne dan Machowicz

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci