BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi ini akan lebih bermakna jika kita mengetahui maksud dari angka-angka tersebut, untuk mengetahui makna yang ada pada laporan keuangan diperlukan sebuah alat analisis. Alat analisis yang digunakan biasanya adalah analisis laporan keuangan yang berupa rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan ini bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan dari berbagai aspek kinerja. Rasio menggambarkan suatu hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut. Dari hasil perhitungan terhadap rasio keuangan PT Astra Agro Lestari tahun 2006 sampai tahun 2010, diperoleh perhitungan rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Aktivitas Analisis Rasio Likuiditas Likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dilunasi. Dalam penelitian ini dipilih Rasio Lancar (rasio lancar). Current ratio mencakup semua unsur-unsur aktiva dan pasiva lancar dan dapat 36

2 mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban atau hutang jangka pendeknya. Likuiditas perusahaan dapat diketahui dari neraca dengan membandingkan jumlah asset lancar dengan hutang lancarnya. Biasanya angka minimum rasio ini adalah 2,00 atau 200% semakin tinggi rasio ini maka makin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibankewajibannya. Rasio likuiditas ini dihitung dengan rumus : Rasio Lancar = x 100 % TABEL 4.1 Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN ASSET LANCAR HUTANG LANCAR PERSENTASE ,33% ,30% ,42% ,58% ,17% Sumber (laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk yang sudah diolah) Dari Tabel di atas dapat dikatakan pada tahun 2006 PT Astra Agro Lestari kurang Likuid karna rasio lancarnya berada dibawah 100% yaitu sebesar 87,33%. Dari laporan keuangannya perusahaan mempunyai hutang lancar yang lebih besar dari pada asset lancar perusahaan. Namun jika dilihat pada tahun 2007 Rasio Lancar PT Astra Agro Lestari Tbk 37

3 meningkat sebesar 160,30% atau 1,60. Ini berarti bahwa setiap Rp 1,- hutang lancar yang diberikan oleh kreditor dapat dijamin oleh assets lancar perusahaan sebesar Rp 1,60. Pada tahun ini rasio perusahaan mengalami peningkatan sebesar 0,73 dari tahun sebelumnya. Rasio lancar PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2008 sebesar 194,42% atau 1,94. Pada tahun ini rasio lancar juga mengalami kenaikan 0,34 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 rasio lancar PT Astra Agro Lestari Tbk mengalami penurunan nilai rasio dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,12, dan pada tahun 2010 PT Astra Agro Lestari Tbk mengalami peningkatan kembali nilai rasio sebesar 193,17% atau 1,93 yang artinya setiap Rp 1 hutang lancar dapat dijamin Rp 1,93 oleh asset lancar perusahaan. Jika di lihat kinerja current rasio PT Astra Agro Lestari Tbk mengalami kenaikan nilai rasio dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2006 rasio lancar perusahaan berada di bawah 100%. Secara keseluruhan Rasio Lancar PT Astra Agro Lestari Tbk dinyatakan likuid dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 38

4 Grafik 4.1 Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk sumber : data yang telah diolah Grafik 4.1 menggambarkan Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2006 hingga Gambar tersebut menunjukkan trend yang cenderung meningkat. Nilai rasio tertinggi perusahaan terjadi pada tahun 2008 sebesar 194,42% dan rasio perusahaan terendah pada tahun 2006 sebesar 87,33%. Tabel 4.1 Trend Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN Y ( Current Rasio ) X ( Tahun ) X.Y X² , , , , , , , , ,32 4 Y = 817,8 XY = 233,79 X² = 10 39

5 Berdasarkan perhitungan trend Current Rasio di atas maka dapat diperoleh persamaan nilai Trend : y = 163, ,396 x Tahun dasar = unit x = 1 tahun Dapat diketahui bahwa nilai : y = Current Rasio x = Unit waktu Nilai a = 163,56 yaitu besarnya y pada saat x = 0 ( thn 2008). Yang bermakna bahwa pada tahun 2008 nilai CR PT Astra Agro Lestari Tbk 163,56 yang artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin Rp 1,6356 oleh asset lancar. Nilai b = 23,396 yaitu besarnya pertambahan nilai Current Rasio setiap x naik 1 tahun. Yang bermakna bahwa tiap pertambahan 1 tahun buku, nilai Current Rasio bertambah sebesar 23,396% Rasio Rasio Solvabilitas Rasio ini menggambarkan tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang terutama apabila perusahaan dilikuidasi. Salah satu rasio yang digunakan untuk menilai solvabilitas yaitu : 40

6 Rasio Hutang dengan modal Sendiri ( Total Debt to Equity Ratio ) Rasio ini menunjukan sejauh mana modal sendiri dapat menjamin kewajiban-kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. DER = x 100% Tabel 4.2 Debt To Equity Ratio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN TOTAL HUTANG MODAL SENDIRI RASIO DER ,93% ,33% ,94% ,38% ,50% Sumber (laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk yang sudah diolah) Rasio hutang terhadap modal PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2006 sebesar 23,93% atau 0,23 ini berarti setiap Rp 1,- modal dijadikan jaminan hutang sebesar Rp 0,23. Hal ini juga berarti 23,93% modal perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan. Rasio hutang terhadap modal PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2007 sebesar 28,33% atau 0,28 rasio ini mengalami peningkatan nilai rasio sebesar 0,4 Rasio hutang terhadap modal PT Astra Agro Lestari pada tahun 2008 sebesar 22,94% atau 0,22. Rasio ini lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Debt to equity rasio PT Astra Agro Lestari pada tahun 2009 sebesar 18,38% atau 0,18, dan pada tahun 2010 rasio ini mengalami 41

7 kenaikan nilai rasio yang terbilang rendah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 18,50%. Secara umum Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 cenderung menurun dalam kondisi solvabel. Nilai rasio yang semakin menurun hal ini berarti resiko pemilik modal semakin rendah. Grafik 4.2 Debt to equity Ratio PT Astra Agro Lestari Sumber : Data yang telah diolah Grafik 4.2 menggambarkan rasio Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari pada tahun Gambar tersebut menunjukkan trend yang menurun. Rasio tertinggi perusahaan terjadi pada tahun 2007 sebesar 28,33% dikarenakan jumlah hutang perusahaan yang bertambah lebih 42

8 besar dari pada penambahan jumlah modal perusahaan dan rasio perusahaan yang paling rendah pada tahun 2009 sebesar 18,38%. Tabel 4.2 Trend Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN Y ( Current Rasio ) X ( DER ) X.Y X² , , , , , , , , Y = 112,1 XY = -20,8 X² = 10 Berdasarkan Perhitungan Trend Debt to Equity Rasio di atas dapat diperoleh persamaan nilai Trend : y = 22,42 2,08 x Tahun dasar = unit x = 1 tahun Dapat diketahui bahwa nilai : y = Debt To Equity Rasio x = Unit waktu Nilai a = 22,42 yaitu besarnya y pada saat x = 0 ( thn 2008). Yang bermakna bahwa pada tahun 2008 DER PT Astra Agro Lestari Tbk 22,42% atau 0,2242 yang artinya tiap Rp 1 ekuitas digunakan untuk menjamin Rp 0,2242 hutang perusahaan 43

9 Nilai b = -2,08 yaitu besarnya penurunan nilai DER setiap unit x naik 1 tahun. Bermakna bahwa tiap pertambahan 1 tahun buku, nilai DER menurun sebesar 2,08% Rasio Rasio Profitabilitas ( Rentabilitas ) Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan asset atau modal yang menghasilkan laba tersebut, yang termasuk dalam rasio ini yaitu Margin Laba Bersih. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini menggambarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Nilai rasio yang rendah menggambarkan sedikit penerimaan keuntungan bersih untuk setiap kali penjualan begitu juga sebaliknya, rasio yang semakin tinggi berarti mendapatkan laba yang tinggi pula. Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu: NPM = x 100% 44

10 Tabel 4.3 Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk ( Dalam Jutaan Rupiah ) TAHUN LABA BERSIH PENJUALAN BERSIH NPM ,95% ,10% ,24% ,37% ,80% Sumber (laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk yang sudah diolah) Rasio Margin Laba Bersih PT Astra Agro Lestari Tbk rasio ini berfluktuasi dan cenderung menurun. Pada tahun 2006 rasio laba bersih PT Astra Agro Lestari sebesar 20,95% artinya setiap Rp 1,- penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,21. Pada tahun 2007 laba bersih perusahaan meningkat sebesar 33,10% artinya setiap Rp 1,- penjualan menghasilkan laba sebesar 0,33. Berarti ada kenaikan rasio margin laba bersih dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pada laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada penjualan. Sedangkan Rasio Margin laba Bersih pada tahun 2008 adalah sebesar 32,23% artinya setiap Rp 1,- penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,32 yang berarti ada penurunan rasio. Nilai Net Profit Margin Ratio pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 22,36% atau 0,22 dan ditahun 2010 sebesar 22,80 atau 0,23. Laba bersih yang diterima perusahaan menurun, hal ini disebabkan karna adanya kebijakan 45

11 pemerintah menetapkan kenaikan pajak bagi perusahaan pada tahun 2009 sebesar 28% sehingga ini mempengaruhi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tahun tersebut. Grafikl 4.3 Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk Sumber : Data yang telah diolah Secara keseluruhan jika di lihat dari nilai Net Profit Margin Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dari tahun 2006 sampai tahun 2010 bahwa Net Profit Margin yang diperoleh perusahaan cenderung menurun namun masih dalam kondisi stabil. Rasio Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk disajikan pada grafik 4.3 di atas. 46

12 Tabel 4.3 Trend Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN Y ( Net Profit Margin ) X ( Tahun ) X.Y X² , , , , , , , , ,6 4 Y = 131,46 XY = -7,04 X² = 10 Berdasarkan Perhitungan Trend Net Profit Margin di atas dapat diperoleh persamaan nilai Trend : y = 26,292 0,704 x Tahun dasar = unit x = 1 tahun Dapat diketahui bahwa nilai : y = Net Profit Margin x = Unit waktu Nilai a = 26,292 yaitu besarnya y pada saat x = 0 ( thn 2008). Yang bermakna bahwa pada tahun 2008 nilai NPM PT Astra Agro Lestari Tbk 26,292 yang artinya tiap Rp 1 penjualan menghasilkan Rp 0,26292 laba bersih bagi perusahaan Nilai b = -0,704 yaitu besarnya penurunan nilai NPM setiap unit x naik 1 tahun. Bermakna bahwa tiap pertambahan 1 tahun buku, nilai NPM menurun sebesar 0,704%. 47

13 4.1.4 Rasio Aktifitas Rasio ini menunjukan kemampuan dan efektivitas pihak manajemen dalam mengelola sumberdaya atau asset dan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sumberdaya atau asset perusahaan harus dimanfaatkan secara efisien karena dengan cara ini perusahaan akan memperoleh laba. Salah satu rasio yang digunakan yaitu: Rasio Perputaran Total Asset (Total Asset Turnover Ratio) Rasio ini menunjukan penggunaan total asset dengan baik dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan jumlah penjualan tertentu. Semakin besar rasio akan semakin baik. TATO = x 100 % Tabel 4.4 Total Asset Turnover Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk ( Dalam Jutaan Rupiah ) TAHUN PENJUALAN BERSIH TOTAL ASSET PERPUTARAN , , , , ,00 Sumber (laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk yang sudah diolah) 48

14 Rasio Perputaran Jumlah Asset PT Astra Agro Lestari Tbk pada periode tahun 2006 sebesar 1,07 kali artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan asset rata-rata dalam satu tahun perputarannya adalah 1,07 kali atau setiap Rp 1,- asset dalam satu tahun dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,07,-. Rasio perputaran jumlah asset PT Astra Agro Lestari Tbk pada periode tahun 2007 dan 2008 mengalami kenaikan yaitu 1,11 kali menjadi 1,25 kali yang artinya dana yang yang tertanam dalam keseluruhan asset rata-rata dalam satu tahun perputarannya adalah 1,11 dan 1,25 kali yang mana ada kenaikan rasio perputaran jumlah asset dibandingkan tahun Rasio Perputaran total asset PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2009 adalah 0,98 kali, nilai ini lebih kecil dari pada tahun 2008 hal ini karna jumlah penjualan yang menurun dari tahun 2008 dan pada tahun 2010 rasio Perputaran Total Asset kembali meningkat menjadi 1,00 hal ini terjadi karena perusahaan berusaha meningkatkan volume penjualan dan disertai juga dengan peningkatan asset perusahaan. 49

15 Grafik 4.4 Total Asset Turn Over Rasio PT Astra Agro Lestari sumber : data yang telah diolah Secara keseluruhan Total Asset Turnover PT Astra Agro Lestari tahun 2006 hingga 2010 cenderung menurun namun masih tergolong stabil karena nilai rasio perusahaan berkisar pada nilai 1, kecuali pada tahun 2009 sebesar 0,98. Aktivitas yang menurun menunjukkan kinerja yang kurang baik. Rasio Total Asset Turnover PT Astra Agro Lestari Tbk tahun digambarkan dengan grafik 4.4 di atas. 50

16 Tabel 4.4 Trend Total Asset Turnover Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN Y ( TATR ) X ( Tahun ) X.Y X² , , , , , ,98 1 0, ,00 2 2,2 4 Y = 5,51 XY = -0,07 X² = 10 Berdasarkan Perhitungan Trend Perputaran Total Asset di atas dapat diperoleh persamaan nilai Trend : y = 1,102 0,007 x Tahun dasar = unit x = 1 tahun Dapat diketahui bahwa nilai : y = Total Asset Turnover Rasio x = Unit waktu Nilai a = 1,102 yaitu besarnya y pada saat x = 0 ( thn 2008) yang bermakna bahwa tiap pada tahun 2008 TATO PT Astra Agro Lestari Tbk 1,102 yang artinya tiap Rp 1 asset menghasilkan Rp 1,102 penjualan Nilai b = -0,007 yaitu besarnya penurunan nilai TATO setiap unit x naik 1 tahun yang artinya bahwa tiap pertambahan 1 tahun buku, nilai TATO menurun sebesar 0,007% 51

17 4.2 Perbandingan Rasio PT Astra Agro Lestari dengan Rasio Rata-Rata Industri Sejenis Dalam penelitian ini perusahaan yang telah diteliti adalah PT. Astra Agro Lestari Tbk dan sepuluh perusahaan perkebunan sejenis yang terdaftar di BEI. Namun dalam penelitian ini terdapat enam perusahaan yang datanya kurang lengkap sehingga yang dianalisis menjadi empat perusahaan sebagai pembanding untuk PT Astra Agro Lestari Tbk. Perhitungan Rasio Rata-rata industri sejenis diambil dari nilai rata-rata empat perusahaan industri sejenis yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk, PT London Sumatra Indonesia Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek yang harus segera dipenuhi. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila mampu memenuhi kewajiban- kewajiban tepat pada waktunya yaitu pada saat ditagih. Rasio yang digunakan yaitu : Rasio Lancar (Current Rasio) Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar kekayaan perusahaan yang dapat diuangkan dalam jangka pendek. 52

18 Tabel 4.5 Current Rasio PT Astra Agro Lestari dengan Rata-Rata Industri Tahun PT Astra Agro Lestrai Tbk Rata-Rata industri ,33% 271,02% ,30% 564,69% ,42% 629,11% ,58% 624,58% ,17% 495,50% Rata-rata 163,56% 516,98% Grafik 4.5 Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata Industri Sejenis Dari perhitungan Rasio lancar rata-rata industri dengan PT Astra Agro Lestari Tbk. Rasio lancar PT Astra Agro Lestari Tbk berada di bawah industri namun rasio perusahaan menunjukkan kondisi yang cukup likuid sehingga perusahaan tidak kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan Asset lancar yang dimiliki. Dari tahun ke tahun 53

19 rasio lancar rata-rata industri sejenis rasionya berfluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan rasio tetapi secara keseluruhan sangat likuid karena rasio lancar dari tahun ke tahun berada di atas 200%. Dari keseluruhan analisa di atas, Rasio rata-rata industri menunjukkan kondisi yang lebih likuid bila dibandingkan dengan PT Astra Agro Lestari Tbk. PT Astra Agro Lestari dari tahun ke tahun juga semakin likuid, karena sejak tahun 2007 rasio di atas 100%. Hal ini menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang baik dimana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dari asset lancar yang dimiliki Rasio Solvabilitas Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam memenuhi kewajiban keuangannya, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Suatu perusahaan yang mempunyai asset atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua kewajibannya atau hutang-hutangnya dikatakan solvabel. Rasio yang digunakan yaitu : Rasio Hutang Terhadap Modal ( Total Debt to Equity Rasio) Rasio ini menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam menjamin total hutang perusahaan. Bila nilai rasio ini lebih dari satu, maka kemampuan modal sendiri untuk menjamin hutang semakin rendah. Nilai rasio tinggi kurang baik karena hal tersebut menunjukkan besarnya dana yang berasal dari luar sehingga bila terjadi likuidasi perusahaan akan mengalami kesulitan. 54

20 Tabel 4.6 ToTal Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata industri Tahun PT Astra Agro Lestari Tbk Rata-Rata industri ,93% 222,36% ,33% 168,88% ,95% 144,59% ,39% 99,77% ,50% 102,09% Rata-rata 22,42% 147,538% Sumber : Data yang telah diolah Grafik 4.6 Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata Industri Dilihat dari analisis pertumbuhan rasio nilai Debet to Equity rasio Rata-rata industri sejenis dari tahun ke tahun semakin menurun. Pada tahun 2006 nilai DER sebesar 222,36% % atau 2,2236 yang artinya setiap Rp 1 modal dijadikan jaminan hutang sebesar Rp 2,2236. Pada tahun

21 terjadi penurunan nilai rasio dari tahun sebelumnya sebesar 168,88%. Pada tahun 2008 dan 2009 terjadi penurunan kembali nilai rasio menjadi 144,59% dan 99,77%. Dan ditahun 2010 nilai rasio meningkat sebesar 102,09%. Jika di lihat dari rata-rata nilai rasio DER industri dengan PT Astra Agro Lestari Tbk, rasio DER PT Astra Agro Lestari berada di bawah industri tetapi nilai rasio dari tahun ke tahun likuid dan cenderung stabil. Resiko yang akan ditanggung perusahaan juga semakin rendah. Untuk rata-rata industri dari tahun ke tahun rasio DER semakin menurun namun industri tidak likuid. Hutang industri terlalu besar jika dibandingkan dengan ekuitas industri dan resiko yang industri terima juga akan semakin besar Rasio Profitabilitas Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan asset atau modal dan penjualan yang menghasilkan laba tersebut. Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio yang digunakan yaitu : Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin Rasio) yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mencapai target laba dari penjualan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik dalam menghasilkan laba bersih. 56

22 Tabel 4.7 Net Profit Margin Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan rata-rata industri Tahun PT Astra Agro Lestari Tbk Rata-Rata industri ,95% 49,90% ,10% 68,86% ,24% 77,20% ,37% 61,32% ,80% 72,66% Rata-rata 26,3% 65,99% Sumber : Data yang telah diolah Grafik 4.7 Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata industri Rasio Net Profit Margin rata-rata industri perkebunan berfluktuasi dan meningkat dari tahun ke tahun yang berarti kemampuan perusahaan untu menghasilkan laba bersih semakin baik. Rata-rata Net Profit Margin industri sebesar 65,99% sedangkan rata-rata Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 26,3%. Berdasarkan nilai rasio ini dapat 57

23 diketahui bahwa rata-rata industri perkebunan berada di atas PT Astra Agro Lestari Tbk. Dengan demikian PT Astra Agro Lestari seharusnya dapat lebih meningkatkan laba bersih perusahaan dengan meningkatkan penjualan melalui peningkatan harga jual, volume penjualan, atau meningkatkan keduanya Rasio Aktivitas Rasio ini menunjukkan kemampuan dan efektifitas pihak manajemen dalam mengelola sumberdaya dan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Sumberdaya atau asset perusahaan harus dimanfaatkan secara efisien karena dengan cara ini perusahaan akan memperoleh laba. Rasio yang digunakan yaaitu : Rasio Perputaran Jumlah Aktiva (Total Assets Turnover Rasio) Rasio ini menunjukkan penggunaan total asset dengan baik dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan jumlah penjualan tertentu. Semakin besar rasio semakin baik. Tabel 4.8 Total Assets Turn Over Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata industri Tahun PT Astra Agro Lestari Tbk Rata-Rata industri ,07 3, ,11 2, ,25 3, ,89 2, ,8 Rata-rata 1,06 3,1 58

24 Grafik 4.8 Total Asset Turn Over Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata industri Dilihat dari perkembangan rasio rata-rata industri dengan PT Astra Agro Lestari Tbk rasio keduanya cukup stabil namun menurun. Rata-rata Total Asset Turnover Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk adalah 1,06 sementara rasio rata-rata industri 3,1. Artinya aktivitas perusahaan di industri sejenis lebih tinggi jika dibandingkan dengan PT Astra Agro Lestari Tbk. Dengan demikian PT Astra Agro Lestari perlu meningkatkan aktivitasnya dengan cara lebih efisien dalam memanfaatkan asset. 59

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya. BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk Nama : Mutiara Yuang Triani NPM : 25212189 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE.,MMSI LATAR BELAKANG Dalam dunia

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk Disusun oleh : Nama : Rafly Liberto NPM : 17213139 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. NAMA : APRIYANTI RISKY P.N NPM : 11231228 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : DARMADI, SE, MM ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu David Lianto (2013) yang mengkaji tentang Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi ini, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar saling bersaing dengan tujuan untuk mempertahankan dan memajukan kehidupan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM) periode 2005 sampai dengan 2008 maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode ) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode 2012-2014) LAILA NURRAHMAWATI 24213912 Dosen Pembimbing : Supiningtyas

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Bella Kandi NPM : 21213695 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Erna Kustyarini SE., MMSI Pendahuluan

Lebih terperinci

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13 Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk Mahrunnisa Wira Subroto 21209601 3 EB 13 Latar Belakang PENDAHULUAN Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE. ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK CATUR PUTRI LUTPIANDARI 11211595 Reni Diah Kusumawati, SE., MMSi PENDAHULUAN Pada saat ini kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang ada dalam perusahaan

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti

Lebih terperinci

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan. Perekonomian yang kompleks dan persaingan antar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan Timur. Sesuai dengan analisis dan metode penelitian yang digunakan maka data yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2005-2007 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk yang berdasarkan laporan keuangan pada periode 2005, 2006, dan 2007 dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. Nama : Joko Prayitno NPM : 24213668 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia Nama : Fajrurrachman Hakim NPM :12212738 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM 1. Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern seperti saat ini banyak masyarakat indonesia yang ingin berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, mahasiswa, bahkan pelajar.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip 63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK Nama : DWI PRATIWI NPM : 22213689 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Dilla Marta Yulia NPM : 22213462 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Bani Zamzami,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and beverages) mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini

Lebih terperinci

Shantylana Butar-butar

Shantylana Butar-butar ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI DEPARTEMENT STORE, Tbk PERIODE 2010-2014 Shantylana Butar-butar 26212957 Latar Belakang Laporan keuangan

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. BISI International, Tbk Tahun 2010 2014) Oleh : Ade MFG Nuryansah Fakultas Ekonomi & Bisnis Dosen Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDIAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK

RASIO LIKUIDIAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TBK ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDIAS,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri telekomunikasi Indonesia telah memasuki babak baru. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, berikut ini penyajian mengenai pengertian yang berkaitan dengan judul menurut beberapa ahli, hasil penelitian

Lebih terperinci

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Keuangan Analisis yang akan diuraikan dalam rasio keuangan ini meliputi : analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah di bawah ini. Berdasarkan analisis rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet

BAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 5.1.1 Hasil Analisis Rasio Keuangan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet Internasional,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS SOVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MELIHAT KONDISI KEUANGAN PADA PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS SOVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MELIHAT KONDISI KEUANGAN PADA PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk. ANALISIS RASIO LIKUIDITAS SOVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MELIHAT KONDISI KEUANGAN PADA PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk. NAMA :FAHRAN MUHAMAD NUGRAHA NPM :22209212 DOSEN PEMBIMBING :BERTILIA

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Disini penulis akan menyimpulkan hasil kinerja PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang keduanya merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ setelah dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. 54 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. Sesuai dengan lingkup pembatasan, maka penulis hanya akan membahas permasalahan kuangan yang berupa neraca dan laporan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai bidang, semakin banyaknya perusahaan yang berdiri maka daya saing yang akan ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dilihat dari sudut pandang manajemen merupakan media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian setiap Negara saling berhubungan dan memiliki tingkat ketergantungan yang mutualis. Artinya kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kinerja Keuangan Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas suatu organisasi dalam setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri kelapa sawit di Indonesia dalam dua puluh tahun belakangan ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah menjadi produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. Pertumbuhan laba yang baik, mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci