MEKANIKA FLUIDA BAB I. SIFAT-SIFAT FLUIDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEKANIKA FLUIDA BAB I. SIFAT-SIFAT FLUIDA"

Transkripsi

1 MEKANIKA FLUIDA BAB I. SIFAT-SIFAT FLUIDA Mekanika Fluida dan Hidrolika adalah merupakan cabang mekanika terapan yng berkenaan dengan tingkah laku fluida dalam keadaan diam dan keadaan bergerak. Dalam perkembangan prinsip-prinsip mekanika fluida, sebagian sifat-sifat fluida memainkan peran penting, sebagian lainnya hanya memainkan peran kecil atau tanpa peran sama sekali. Dalam Statika Fluida, berat merupakan sifat penting, sedangkan dalam aliran fluida, kerapatan dan kekentalan merupakan sifatsifat utama. Bilamana ada kompressibilitas yang cukup besar, prinsip-prinsip thermodinamika harus dipertimbangkan. DEFINISI FLUIDA Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri dengan bentuk wadah tempatnya. Fluida dapat digolongkan ke dalam cairan dan gas. Perbedaan-perbedaan utama antara cairan dan gas adalah: a. Cairan praktis tak kompressibel, sedangkan gas kompressibel dan sering harus diperlakukan demikian. b. Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan bebas sedangkan gas dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh bagian wadah tempatnya. SATUAN SATUAN SI Tiga dimensi acuan yang dipilih (dimensi-dimensi dasar) adala Massa (dalam kg), panjang (dalam meter), waktu (dalam detik). Semua satuan yang lain dapat bisa diturunkan dari ketiganya. KERAPATAN MASSA (ρ) Rapat massa adalah massa dari volume satuan zat tersebut. Untuk cairan rapat massanya dapat dianggap tetap untuk perubahan-perubahan tekanan praktis. Rapat massa air adalah 1000 kg/m 3, pada 4 o C. lihat Apendiks, tabel 1C dan tabel 2 untuk harga-harga tambahan. Rapat gas-gas dihitung dengan menggunakan persamaan keadaan gas. Atau (Hukum Boyle dan Hukum Charles) Dimana P adalah tekanan mutlak dalam Pascal, ν s volume spesifik per satuan massa m 3 /kg, T adalah suhu mutlak dalam Kelvin (273 + derajat celcius). Dan R adalah tetapan gas umum dalam J/kg K. Karena ρ=1/v s, maka KERAPATAN RELATIF Kerapatan relative suatu benda adalah bilangan murni yang menunjukkan perbandingan antara rapat massa benda tersebut dengan rapat massanya air pada temperature 4 o C.

2 Contohnya, minyak dengan rapat massa 750 kg/m 3, kerapatan relatifnya sama dengan 0,750. (Karena rapat massa air 1000 kg/m 3 ). KEKENTALAN (VISCOSITAS) SUATU FLUIDA Kekentalan suatu fluida adalah sifat yang menentukan besar daya tahannya terhadap gaya geser. Kekentalan terutama diakibatkan oleh saling pengaruh antara molekul-molekul fluida. dy U V dv y F Dimana τ adalah tegangan geser (τ = F/A) μ adalah kekentalan mutlak (dinamik) satuannya Pa dtk. Ada koefisien kekentalan yang lain yaitu kekentalan kinematik (ν) satuannya m 2 /dtk PERBEDAAN TEKANAN Perbedaan tekanan antara dua titik manapun pada ketinggian yang berbeda dalam suatu cairan diberikan oleh P 2 P 1 = ρg (h 2 -h 1 ) dalam Pascal Dimana ρg = satuan berat cairan (N/m 3 ) dan h 2 h 1 = perbedaan ketinggian(m) Jika titik 1 berada di permukaan bebas cairan dan h positif kea rah bawah, persamaan di atas menjadi P = ρgh (dalam Pascal), Tekanan suatu (tekanan gage) HEAD TEKANAN (TINGGI TEKAN h) Head tekanan h menyatakan tinggi suatu kolom fluida homogen yang akan menghasilkan suatu kekuatan tekanan tertentu. Maka Soal-Soal: 1. Tentukan tekanan dalam bar pada suatu kedalaman 10 m di dalam minyak yang rapat relatifnya 0, Berapakah kedalaman minyak yang rapat relatifnya 0,750 yang akan menghasilkan suatu tekanan sebesar 2,75 bar? Berapa kedalaman air untuk pertanyaan yang sama? 3. Ubahlah suatu head tekanan 15 m air ke meter minyak, rp rl 0,750.

3 4. Ubahlah suatu head tekanan 600 mm air raksa ke meter minyak, rp rl 0, Minyak yang kerapatan relativenya 0,750 mengalir melalui nosel yang digambarka pada gambar dibawah ini dan mendesak air raksa dalam meteran tabung U. Tentukan harga h jika tekanan di A besarnya 12.5 Bar. Minyak A B D C 0,8 m h Air raksa

4 BAB II DASAR DASAR ALIRAN FLUIDA Bab ini akan menjelaskan konsep-konsep tambahan yang diperlukan untuk pelajaran mengenai fluida yang bergerak. Aliran fluida itu rumit, dan tidak selalu tunduk pada analisis matematis yang pasti. Tidak seperti benda padat, elemen-elemen fluida yang mengalir bisa bergerak pada kecepatan-kecepatan yang berbeda, dan bisa mengalai percepatan-percepatan yang berbeda. Tiga konsep penting dalam aliran fluida adalah: a. Prisip kekekalan massa, dari prinsip ini dikembangkan persamaan Kontinuitas. b. Prinsip energy kinetic, Dati prinsip ini diturunkan persamaan-persamaan tertentu. (Fluida yang tidak kompresibel yg mengalir pada pipa yang berdiameter konstan.) c. Prinsip Momentum, dari prinsip ini persamaan-persamaan yang menghitung gaya-gaya dinamik yang dikerjakan oleh fluida yang mengalir bisa ditentukan. MACAM-MACAM ALIRAN FLUIDA Aliran Fluida Satu Dimensi Aliran satu dimensi yang sesungguhnya dari suatu fluida yang tidak kompresibel terjadi bila arah dan besar kecepatannya di semua titik sama. Akan tetapi analisis aliran satu dimensi bisa diterima bila dimensi tunggalnya ditentukan di sepanjang garis arus tengah aliran, dan bila kecepatan dan percepatan yang tegak lurus pada garis arus tersebut dapat diabaikan. Dalam hal seperti itu, harga rata-rata dari kecepatan, percepatan, dan ketinggian dianggap menyatakan aliran sebagai keseluruhan dan penyimpangan-penyimpangan kecil bisa diabaikan. Misalnya, aliran fluida melewati pipa yang melengkung, dianalisa dengan menggunakan prinsip-prnsip aliran satu dimensi tanpa melihat kenyataan bahwa susunannya berbentuk tiga dimensi dan bahwa kecepatannya berubah-ubah melewti setiap irisan penampang yang tegak lurus aliran. Aliran dua dimensi Aliran dua dimensi terjadi bila partikel-partikel fluida bergerak dalam bidang-bidang, atau atau bidang-biang yang sejajar, dan pola garis arusnya sama di setiap bidangnya. Aliran tiga dimensi Aliran tiga dimensi terjadi bila partikel-partikel fluida bergerak dalam ruang (koordinat ruang). Aliran tidak rotasional Aliran dimana tidak ada gerakan rotasional dari partikel partikel fluidanya disekitar pusat pusat massanya sendiri, karena dalam gerakan fluidanya tidak ada tegangan geser yang terjadi dan demikian juga tidak ada torsi. Aliran rotasional Dalam aliran ini, terjadi gerakan rotasional dari partikel-partikel fluidanya disekitar pusat massanya. Contohnya, tangki-tangki yang berputar melukiskan slirsn rotasional, dimana kecepatan tiap partikel berubah-ubah langsung sesuai jaraknya dari pusat putaran. Aliran Mantap Aliran mantap terjadi jika, di sembarang titik, kecepatan partikel-partikel fluidanya tidak berubah terhadap waktu, pada titik tersebut. Dalam matematis ditulis,

5 Tetapi bisa berubah-ubah pada titik yang berbeda, atau terhadap jarak. Pernyataan diatas memberikan kesan bahwa variable-variabel yang lain dalan aliran fluida tersebt juga tidak berubah terhadap waktu. Atau, Aliran Tidak Mantap Aliran fluida disebut aliran yang tidak mantap, bila keadaan di sembarang titik dalam fluida tersebut berubah bersama waktu. Kecepatan, Debit, Tekanan, rapat massanya berubah terhadap waktu. Atau Aliran Merata Aliran Merata terjadi bila besar dan arah kecepatannya tidak berubah dari titik ke titik dalam fluida. Artinya besar dan arah kcepatannya tidak berubah terhadap jarak di sepanjang aliran fluida tersebut. Atau, Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa variable-variabel fluida yang lain juga tidak berubah bersama jarak. Atau, Aliran Tidak Merata Aliran tak merata terjadi bila kecepatan, kedalaman, tekanan, rapat massa, debit, berubah dari titik ke titik dalam aliran fluida tersebut. Atau, Aliran Laminer dan Aliran Turbulen Untuk dua jenis aliran ini akan dibahas lebih detail di bab lain. GARIS-GARIS ARUS Garis-garis arus adalah kurva-kurva khayal yang ditarik melalui suatu fluida untuk menunjukkan arah gerakan di berbagai bagian aliran dari system fluida. Sebuah garis singgung di sembarang titik pada kurva tersebut menyatakan arah sesaat dari kecepatan partikel fluida di titik itu. PERSAMAAN KONTINUITAS Persamaan Kontinuitas dihasilkan dari prinsip kekekalan massa. Untuk aliran mantap, massa fluida yang melalui semua bagian dalam arus fluida persatuan waktu adalah sama. = konstan ; = konstan (Satuan kg/dtk)

6 Pada fluida yang tidak kompresibel dapat dianggap rapat massanya konstan atau, ρ 1 =ρ 2. Sehingga, Dimana A adalah luas penampang yang dilalui oleh fluida. V adalah kecepatan aliran fluida. SOAL-SOAL 1. Bila 1800 liter per menit mengalir melalui sebuah pipa 0,3 m yang kemudian mengecil menjadi pipa 0,15 m, hitunglah kecepatan rata-rata di kedua pipa tersebut.(fluidanya cair). 2. Jika kecepatan dalam sebuah pipa yang berdiameter 12 mm, besarnya 0,5 m/dtk, berapakah kecepatannya pada suatu semburan (jet) bergaris tengah 3 mm, yang keluar dari suatu nosel yang di pasang ke pipa tersebut? 3. Udara mengalir dalam sebuah pipa 0,15 m, pada tekanan 2,06 bar meteran dan suhu 37 o C. Jika tekanan barometer 1,03 bar dan kecepatannya 4 m/dtk, hitunglah laju aliran massanya.(r udara 287) 4. Karbondioksida melewati titik A dalam sebuah pipa 75 mm, pada kecepatan 5 m/dtk. Tekanan di A 2 bar dan suhunya 20 o C. Pada titik ke luar B tekanannya 1,4 bar dan suhunya 30 o C. Untuk pembacaan barometer 1,03 bar, hitunglah kecepatan di B dan bandingkanlah debit yang terjadi di A dan di B. Harga R untuk karbondioksida adalah 187,8.(Penampang pipa konstan) 5. Berapakah garis tengah minimum dari pipa yang diperlukan untuk membawa 0,25 kg/dtk udara dengan suatu kecepatan maksimum sebesar 6 m/dt? Udara tersebut pada 27 o C dan mengalami tekanan 2,3 bar. PERSAMAAN ENERGI Persamaan energy dihasilkan dari penerapan prinsip kekekalan anergi pada aliran fluida. Energi yang dimiliki oleh suatu fluida yang mengalir terdiri dari energy dalam dan energy-energi akibat tekanan, kecepatan dan kedudukan (ketinggian). Dalam arah aliran, prinsip energy diringkas dengan suatu persamaan umum sebagai berikut: Energi di bag 1 + Energi yg ditambahkan Energi yg hilang Energi yg diambil = Energi di bagian 2 Persamaan ini, untuk aliran mantap, fluida tak kompresibel yang perubahan energy dalamnya bisa diabaikan, disederhanakan menjadi: Persamaan ini dikenal sebagai persamaan Bernoulli. Satuan yang digunakan adalah m fluida. HEAD KECEPATAN Head kecepatan menyatakan energy kinetic persatuan berat yang terdapat di suatu titik tertentu. Jika kecepatan di suatu irisan penempang merata, maka head kecepatan yang dihitung bersama kecepatan rata-rata atau merata ini akan menjadi energy kinetic per satuan berat fluida

7 yang sesungguhnya. Tetapi pada umumnya, distribusi kecepatan tidak merata. Karena itu pada head kecepatan diberi factor koreksi α. Studi-studi menunjukkan bahwa α = 1 untuk distribusi kecepatan yang merata, α = 1,02 sampai 1,15 untuk aliran turbulen, dan α = 2 untuk aliran laminar. Tetapi dalam kebanyakan perhitungan perhitungan dalam mekanika fluida, α ditentukan 1, tanpa ada kesalahan yang berarti karena umumnya head kecepatan merupakan suatu prosentase kecil dari head (energy) total. PENURUNAN PERSAMAAN GERAKAN FLUIDA UNTUK ALIRAN MANTAP dm dl (p+dp) da df S W sin df S dz=dl sin p da W cos W=w dl da Ket gambar: dm = elemen massa w = Berat persatuan volume W = Berat elemen massa df S = Gaya gesek p = Tekanan dp = Perbedaan tekanan Dari persamaan Hukum Newton II,, kita peroleh: ( ) Jika persamaan diatas dibagi dengan ρg da dan dl/dt diganti dengan V (kecepatan), maka: dl sin = dz, dan suku menyatakan tahanan aliran untuk mengalir dalam panjang dl. Gaya geser df s dapat diganti dengan tegangan geser kali luas permukaan, df s = τ dp dl, dengan dp keliling basah. Maka, Dimana R adalah jari-jari hidrolik R=dA/dP. Jumlah dari semua gaya-gaya geser adalah ukuran dari energy yang hilang akibat aliran atau yang disebut Head Turun (h L ). (atau rugi akibat gesekan)

8 Satuannya dalam meter. Persamaan Hukum Newton II diatas akhirnya menjadi persamaan yang sederhana: Pernyataan diatas sering disebut sebagai persamaan Euler. Bila di integrasikan dengan rapat massa yang tetap, dikenal sebagai persamaan Bernoulli. Persamaan ini untuk aliran mantap merupakan suatu persamaan dasar Aliran Fluida. ALIRAN FLUIDA YANG TIDAK KOMPRESIBEL Untuk fluida yang tidak kompresibel, integrasi persamaan diatas sebagai berikut: Persamaan diatas merupakan persamaan Bernoulli yang diterapkan pada aliran fluida kompresibel ( dengan tidak ada energy yang ditambahkan atau diambil dari luar). tak PENERAPAN TEOREMA BERNOULLI Penerapan Teorema Bernoulli harus rasional dan sistematik. Prosedur yang disarankan adalah sebagai berikut: 1. Lukis gambar sistemnya, pilih dan tandai semua irisan penampang arus yang diselidiki. 2. Terapkan persamaan Bernoulli dalam arah aliran. Pilih bidang datum untuk setiap persamaan yang ditulis. Titik yang rendah merupakan pilihan yang logis agar tanda-tanda negative dapat dihindari, dan jumlah kesalahan dapat dikurangi. 3. Hitunglah energy dibagian hulu (bagiab 1). Dalam satuan meter fluida (J/N). Untuk head tekanan bisa dinyatakan dalam satuan meteran atau mutlak, tetapi dasar yang sama juga harus diterapkan pada bagian Tambahkan, dalam meter fluida, setiap energy yang diberikan oleh alat-alat mekanis, misalnya pompa. 5. Kurangkan, dalam meter fluida, setiap energy yang hilang sepanjang aliran. 6. Kurangkan, dalam meter fluida, setiap energy yang diambil oleh alat-alat mekanis misalnya turbin. 7. Samakan penjumlahan energy ini ke jumlah head tekanan, head kecepatan, dan head ketinggian di bagian 2.

9 8. Jika kedua head kecepatan tersebut tidak diketahui, hubungkan mereka satu sama lain dengan menggunakan persamaan kontinuitas. GARIS ENERGI Garis Energi adalah pernyataan grafis dari energy di tiap bagian. Energi total terhadap suatu datum yang dipilih, dapat digambarkan pada tiap bagian yang diwakilinya, dan garis yang diperoleh dengan cara tersebut merupakan alat yang berharga dalam banyak soal-soal aliran. Garis energy akan turun miring dalam arah aliran kecuali bila ada energy yang ditambahkan oleh alat-a;at mekanik. GARIS DERAJAT HIDROLIK Garis derajat (Gradien) hidrolik terletak dibawah garis energy dengan suatu jumlah yang sama dengan head kecepatan di bagian itu. Dua garis sejajar untuk semua bagian dengan luas irisan penampang yang sama. DAYA Daya dihitung dengan mengalikan jumlah N fluida yang mengalir per detik (ρgq) dengan energy H dalam J/N. Jadi menghasilkan persamaan: Daya P = ρ g Q H (dalam J/s atau watt) Dengan H adalah head pompa, jika yang dihitung adalah daya turbin, maka H adalah head turbin. SOAL-SOAL 1. Minyak dengan rp rl 0,750 mengalir melalui pipa 150 mm dibawah tekanan 1.05 bar. Jika energy total relative ke suatu bidang datum 2,5 m dibawah pusat pipa adalah 18 m. tentukanlah aliran minyal dalam m 3 /dtk. 2. Sebuah turbin bekerja pada 450 kw ketika aliran air melaluinya0,6 m 3 /dtk. Dengan menganggap efisiensi 87%, berapakah head yang bekerja pada turbin tersebut? 3. Pada gambar dibawah, air mengalir dari A ke B pada laju 0,4 m 3 /dtk dan head tekanan nya di A adalah 7 m. Dengan menganggap tak ada energy yang hilang dari A ke B, carilah head tekanan di B. Lukislah garis energinya. B 0,6m A 0,3m 10 m 15 m

10 4. Venturi meter yang diperlihatkan spt gambar dibawah, simpangan air raksa dalam meteran 0,36 m. Tentukan aliran air melalui venturimeter tersebut jika tidak ada energy yang hilang antara A dan B. 150 mm B 750 mm A Z 300 mm 360 mm L R 5. Sebuah pipa yang menyalurkan minyak dengan rp rl 0,877 berubah ukurannya dari 150 mm dibagian E ke 450 mm di bagian R. Bagian E lebih rendah 4 m dari R dan tekanan masingmasing adalah 0,9 bar dan 0,6 bar. Jika diketahui debitnya adalah 0,15 m 3 /dtk, tentukanlah head turun dan arah alirannya. Dan gambarkan garis energy dn garis derajat hidroliknya. 6. Sebuah pipa 200 m panjangnya, mengalirkan air dari A pada ketinggian 25 m ke B pada ketinggian 37 m. Tegangan gesek antar cairan itu dan dinding pipa 30 N/m 2. Tentukanlah perbedaan tekanan dalam pipa dan head turunnya, Jika diameter pipanya adalah 0,3 m. 7. Untuk gambar yang diperlihatkan pada gambar dibawah, pompa BC harus mengalirkan 0,16 m 3 /dtk minyak dengan rp rl = 0,762 ke reservoir D. Dengan menganggap bahwa energy yang hilang dari A ke B besarnya 2,5 J/N dan dari C ke D besarnya 6,5 J/N, (a) Berapakah banyak daya yang harus diberikan pompa ke system? (b) gambarkan garis energy nya. D Ket ,3 m A Ket m B C Ket.3,0

11 8. Air mengalir seperti pada gambar di bawah dengan laju 0,2 m 3 /dtk dan tekanan di A dan B masing-masing 1,5 bar, dan -0,3 bar. Tentukanlah daya yang diberikan ke turbin oleh air. 0,3 m A 1,0 m TURBIN B 0,6 m 9. Minyak dengan rp rl 0,761 mengalir dari tangki A ke tangki E seperti pada gambar. Soal-soal head turun dianggap sebagai berikut: A ke B = 0,60 V 2 30/2g ; B ke C = 9,0 V 2 30/2g ; C ke D = 0,40 V 2 15/2g ; D ke E =9,0 V 2 15/2g Carilah a. aliran Q b. Tekanan di C dan c. Daya di C, dengan datum di E. C D A 0,6 m 0,3 m B 0,15 m 12,0 m E 10. Head yang diambil oleh turbin CR dalam gambar dibawah adalah 60 m dan tekanannya di T adalah 5 bar. Untuk rugi-rugi sebesar 2,0 (V 6 2 /2g) antara W dan R, dan 3,0 (V 2 3/2g) antara C dan T. tentukanlah (a). Berapa banyak air yang mengalir dan (b). Head tekanan di R, (c). gambarkan garis energinya.

12 T Ket ,17 46,17 0,3 m W Ket.45 C R 0,6 m Ket. 30 m 11. Minyak dengan rp rl 0,750 dipompa dari sebuah tangki ke atas sebuah bukit melalui pipa 0,6 m dengan tekanan di puncak bukit tersebut dipertahankan pada 1,76 bar. Puncak tertinggi berada 76 m di atas permukaan minyak dalam tangki dan minyak dipompakan pada laju 0,62 m 3 /dtk. Jika head turun dari tangki ke puncak tertinggi 4,8 m, berapakah daya yang harus disuplai pompa? 12. Air dipompa dari reservoir A pada ketinggian 230 m ke reservoir E pada ketinggian 245 m, melalui sebuah jalur pipa 0,3 m. Tekanan dalam pipa 0,3 m di titik D, pada ketinggian 198 m, besarnya 5,5 bar. Head-head turunnya adalah: A ke penyedot pipa B = 0,6 m, pembuangan pipa C ke D = 38 V 2 /2g, dan D ke E = 40 V 2 /2g. carilah pembuangan Q dan daya yang disuplai oleh pompa BC. 13. Air mengalir dari tangki A ke H. Head turun yang ada dalam system tersebut adalah: Dari A ke B = 0,6 V 2 6 /2g ; dari B ke C = 9 V 2 6 /2g ; dari D ke E = 6V 2 3 /2g ; dari F ke G = 9 V 2 3 /2g ; dan dari G ke H = 0,5 V 2 3 /2g. Pompa memberikan head 100 m dan turbin mengambil head 40 m. Berapakah debit air yang mengalir, daya pompa dan daya turbin. Dan gambarkanlah garis energinya. G H Ket mm A Ket 10m TURBIN B 60mm C D E F ket 7 m Ket 5m 30 mm POMPA

13 ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA Ada dua jenis aliran mantap dari aliran fluida fluida nyata, dan harus difahami dan diselidiki. Aliran-aliran itu disebut aliran laminar dan aliran turbulen. ALIRAN LAMINER Dalam aliran laminar, partikel-partikel fluidanya bergerak di sepanjang lintasan-lintasan lurus, sejajar dalam lapisan-lapisan atau laminae. Pada aliran laminar kekentalan fluida merupakan variable yang dominan, karena mencegah setiap kecenderungan menuju kondisi-kondisi turbulen. A 1 B C 2 3 Aliran akan bersifat laminar jika bilangan Reynold nya kurang dari 2000 (R E < 2000). Apa itu bilangan Reynold? BILANGAN REYNOLD (R E ) Bilangan Reynold adalah bilangan tak berdimensi, yang menyatakan perbandingan gayagaya inersia terhadap gaya-gaya kekentalan (viskositas). Untuk pipa bundar yang fluidanya mengalir penuh, (memenuhi pemanpang pipa), Dimana: V = kecepatan rata-rata dalam m/dtk D = diameter pipa dalam meter Ρ = rapat massa fluida dalam kg/m 3 μ = kekentalan mutlak dalam Pa dtk υ = kekentalan kinematik dalam m 2 /dtk untuk irisan-irisan penampang pipa yang tidak bundar, perbandingan luas irisan penampang terhadap keliling basah, disebut jari-jari hidrolik R (dalam meter), digunakan dalam bilangan Reynold. Pernyataan bilangan Reynold menjadi; KECEPATAN KRITIS Kecepatan kritis adalah kecepatan dimana semua turbulensi masih dapat diredam oleh kekentalan fluidanya. Telah ditemukan bahwa batas atas aliran laminar yang punya arti penting dinyatakan oleh suatu bilangan Reynold sebesar kira-kira 2000.

14 ALIRAN TURBULEN Dalam aliran turbulen, partikel-partikel bergerak secara serampangan ke semua arah. Tegangan geser untuk aliran turbulen dinyatakan sebagai berikut: Dimana η (eta) adalah sebuah factor yang tergantung pada kerapatan fluida dan gerakan fluida. Faktor pertama μ menyatakan afek-efek dari kekentalan, dan factor kedua η menyatakan efek-efek dari gerak turbulensi. Beberapa percobaan memberikan jawaban untuk tegangan geser dalam aliran turbulen antara lain: 1. Prandtl menganjurkan: Persamaan ini mempunyai kelemahan, yaitu panjang l merupakan fungsi dari y. makin besar harga y, jarak dari didnding pipa, maka akan makin besar pula harga l. 2. Kemudian Von Karman menganjurkan: Walaupun k tidak betul-betul tetap, tetapi didekati dengan 0,4. TEGANGAN GESER PADA DINDING PIPA Distribusi tegangan geser pada suatu irisan penampang dalam sebuah pipa bundar, mendatar, dibawah syarat-syarat aliran mantap, dapat dijelaskan dibawah ini. garis energy Head turun h L da 1 2 τ o τa r o τ p 1 A r ν p 2 A v C τa dr r o L Distr Teg geser Dist. Kecepatan Karena alirannya mantap, maka setiap partikel fluidanya bergerak kea rah kanan tanpa adanya percepatan. Maka ΣF = 0 Bila r = 0 maka tegangan geser τ = 0. Dan bila r = r 0, tegangan gesernya τ 0. Dan itu merupakan tegangan geser maksimum.

15 Karena (p 1 - p 2 )/ ρg menyatakan penurunan garis energy, atau head turun, h L. Sehingga persamaan diatas menjadi: Dan Head turunnya menjadi: Dari persamaan head turun diatas dapat dikembangkan persamaan tegangan geser pada dinding pipa. Dan persamaan Darcy Wiesbach, Dengan menyamakan persamaan (1) dan (2) didapat, DISTRIBUSI KECEPATAN Distribusi kecepatan pada suatu irisan penampang akan mengikuti hokum variasi parabolic utnuk aliran laminar. Kecepatan maksimum berada di tengah pipa dan dua kali kecepatan rataratanya. Untuk aliran turbulen, dihasilkan distribusi kecepatan yang lebh merata. Dari hasil percobaaan Nikuradse dan lain-lainnya, persamaan persamaan profil kecepatan dalam suku-suku kecepatan tengah v C atau kecepatan geser v *, adalah sebagai berikut: a. Sebuah rumus empiris, Dimana n=1/7, untuk tabung-tabung mulus, sampai ke R E = N=1/8, untuk tabung-tabung mulus untuk R E dari sampai b. Untuk pipa-pipa mulus (smooth), ( c. Untuk pipa-pipa mulus (5000 < R E < )

16 d. Untuk pipa-pipa kasar, Dengan Є adalah kekasaran mutlak. e. Untuk batas-batas kasar dan mulus Juga Dengan V adalah kecepatan rata-rata dan f adalah factor gesekan. PERHITUNGAN HEAD TURUN UNTUK ALIRAN LAMINER Penurunan head untuk alirn laminar dinyatakan oleh persamaan Hagen Poiseuille, Dimana: μ = kekentalan mutlak (dalam Pa dtk) V = kecepatan rata-rata (dalam m/dtk) L = adalah panjang pipa (dalam meter) Ρ = adalah rapat massa (dalam kg/m 3 ) υ = kekentalan kinematik (dalam m 2 /dtk) RUMUS DARCY WEISBACH Rumus Darcy Weisbach merupakan dasar perhitungan head turun utnutk aliran fluida dalam pipa pipa dan saluran saluran. Persamaannya adalah: Rumus Darcy Weisbach ini berlaku baik untuk aliran laminar maupun Turbulen. FAKTOR GESEKAN (f) Untuk aliran laminar, factor gesekan f dapat diturunkan secara matematis. Tetapi untuk aliran yang turbulen tidak ada hubungan matematis yang sederhana untuk variasi f dengan bilangan Reynold yang tersedia untuk aliren turbulen. Nikuradse dan lain-lainnya, telah menemukan bahwa kekasaran relative pipa (perbandingan antara ketidaksempurnaan permukaan Є terhadap diameter dalam pipa), mempengaruhi juga harga factor gesekan f. a. Untuk aliran laminer Dari persamaan Hagen Poiseuille;

17 Jadi untuk aliran laminar, factor gesekan f adalah: b. Untuk aliran turbulen, banyak ahli hidrolika telah mencoba menghitung f dari hasil-hasil percobaan mereka sendiri dan dari percobaan orang lain. 1. Untuk aliran turbulen dalam pipa mulus dan kasar, 2. Untuk pipa-pipa mulus Blausius menganjurkan, untuk bilangan Reynold antara 3000 dan , 3. Untuk bilangan Reynold sampai kira-kira , Persamaan Von Karman yang diperbaiki oleh Prandtl adalah: ( ) 4. Untuk pipa kasar: 5. Untuk semua pipa, Lembaga Hidrolik (Hydraulic Institute) dan banyak ahli, menganggap bahwa persamaan Colebrook bisa dipercaya untuk menghitung factor gesekan f. Persamaannya adalah: * + Karena persamaan Colebrook tersebut, sangat sulit untuk dijawab, maka disediakan diagram-diagram yang memeberi hubungan antara factor gesekan f dengan bilangan Reynold R E, kekasaran relative Є/d. Diagram tersebut disebut dengan diagram Moody. Diagran Moody diterbitkan atas ijin American Society of Mechanical Engineers, ASME. Diagram A-1 biasanya digunakan bila debit aliran Q diketahui, sehingga bilangan Reynold dapat dihitung. Sedang diagram A-2 digunakan bila debit aliran yang harus dihitung. PENURUNAN HEAD-HEAD YANG LAIN (MINOR LOSES) Penurunan head yang lain, seperti dalam sambungan-sambungan pipa, umumnya dinyatakan sebagai: Harga K dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5.

18 SOAL-SOAL: 1. Tentukanlah kecepatan kritis untuk (a) minyak bakar menengah pada 15,6 o C yang mengalir melalui pipa 152,4 mm. dan (b) air pada 15,6 o C yang mengalir dalam pipa 152,4 mm itu. 2. Tentukanlah jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa 305 mmbila (a) air pada 15,6 o C mengalir dengan kecepatan 1,067 m/dtk dan (b) minyak bakar berat pada 15,6 o C yang mengalir pada kecepatan yang sama. 3. Untul syarat-syarat aliran laminar, berapakah ukuran pipa yang akan mengalirkan 5, m 3 /dtk minyak bakar menengah pada 4,4 o C. 4. Tentukanlah (a) tagangan geser di dinding sebuah pipa bergaris tengah 305 mm bila air yang mengalir menyebabkan suatu head turun terukur sebesar 15 m dalam 300 m panjang pipa. (b) tegangan geser pada titik yang berjarak 51 mm dari tengah pipa, (c) kecepatan rata-rata utnuk harga f sebesar 0,05 5. Jika pada soal no 4 airnya mengalir melalui saluran segi empat 915mm kali 1219 mmyang panjangnya sama seperti no 4, dengan head turun yang sama, berapakah tegangan geser antara air dan dinding pipa tersebut? 6. Minyak pelumas menengah rp rl 0,860, dipompa melalui 304,8 m dari pipa mendatar 51 mm pada laju 1,23 x 10-3 m 3 /dtk. Jika penurunan tekanannya 207 kpa, berapakah kekentalan mutlak minyak tersebut? 7. Minyak dengan kekentalan mutlak 0,1 Pa dtk dan rp rl 0,850 mengalir melalui 3048 m pipa besi tuang 305 mm pada laju sebesar 44,4 x 10-3 m 3 /dtk. Berapakah head turun dalam pipa itu? 8. Minyak bakar berat pada 4,4 o C, mengalir dari A ke B melalui 104,4 m pipa baja mendatar 153 mm. Tekanan di A adalah 1,069 MPa dan di B adalah 34,48 kpa. Kekentalan kinematiknya 412,5 x 10-6 m 2 /dtk dan rapat relatifnya 0,918. Berapakah aliran fluidanya dalam m 3 /dtk? 9. Berapakah ukuran pipa yang harus dipasang untuk mengalirkan 0,0222 m 3 /dtk minyak bakar berat pada 15,6 o C jika head turun yang ada dalam 1000 m panjang pipa mendatar besarnya 22,0 m? 10. Tentukanlah head turun di 350 m dari pipa besi tuang baru bergaris tengah sebelah dalam 305 mm tanpa selubung, bila (a) air 15,6 o C mengalir pada 1525 mm/dtk, dan (b) minyak bakar menengah pada 15,6 o C mengalir pada kecepatan yang sama.

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Fluida Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa ALIRAN STEDY MELALUI SISTEM PIPA Persamaan kontinuitas Persamaan Bernoulli

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tekanan Atmosfer Tekanan atmosfer adalah tekanan yang ditimbulkan oleh bobot udara di atas suatu titik di permukaan bumi. Pada permukaan laut, atmosfer akan menyangga kolom air

Lebih terperinci

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Fluida Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-moleku1di dalam fluida mempunyai kebebasan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan ST MT Team Teaching: Ir. Chandra Hassan Dip.HE, M.Sc Pengantar Fluida Hidrolika Hidraulika merupakan satu topik

Lebih terperinci

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel Konsep Aliran Fluida Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel Hal-hal yang diperhatikan : Sifat Fisis Fluida : Tekanan, Temperatur, Masa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA 13321070 4 Konsep Dasar Mekanika Fluida Fluida adalah zat yang berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi oleh suatutegangan geser.mekanika fluida disiplin ilmu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas

Lebih terperinci

Klasisifikasi Aliran:

Klasisifikasi Aliran: Klasisifikasi Aliran: 1) Aliran Invisid dan Viskos 2) Aliran kompresibel dan tak kompresible 3) Aliran laminer dan turbulen 4) Aliran steady dan unsteady 5) Aliran seragam dan tak seragam 6) Aliran satu,

Lebih terperinci

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q

Lebih terperinci

Aliran Fluida. Konsep Dasar

Aliran Fluida. Konsep Dasar Aliran Fluida Aliran fluida dapat diaktegorikan:. Aliran laminar Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan lapisan, atau lamina lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Dalam aliran laminar

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida MEKANIKA FLUIDA Zat dibedakan dalam 3 keadaan dasar (fase), yaitu:. Fase padat, zat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda padat. 2. Fase

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. 1. PERSAMAAN KONTINUITAS Q = A 1.V 1 = A 2.V 2 = konstanta

FLUIDA DINAMIS. 1. PERSAMAAN KONTINUITAS Q = A 1.V 1 = A 2.V 2 = konstanta FLUIDA DINAMIS Ada tiga persamaan dasar dalam hidraulika, yaitu persamaan kontinuitas energi dan momentum. Untuk aliran mantap dan satu dimensi persamaan energi dapat disederhanakan menjadi persamaan Bernoulli

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja Pompa Hidram Prinsip kerja hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke

Lebih terperinci

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta 1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Pendahuluan Dalam bagian ini kita mengkhususkan diri pada materi

Lebih terperinci

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI MASSA JENIS Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa dengan olum zat tersebut m V ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida MEKANIKA FLUIDA Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida, jelas bahwa bukan benda tegar, sebab jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap. Molekul-molekul

Lebih terperinci

PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P

PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P ANGGAPAN YANG DIGUNAKAN ZAT CAIR ADALAH IDEAL ZAT CAIR ADALAH HOMOGEN DAN TIDAK TERMAMPATKAN ALIRAN KONTINYU DAN SEPANJANG GARIS ARUS GAYA YANG BEKERJA HANYA

Lebih terperinci

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinematika adalah tinjauan gerak partikel zat cair tanpa memperhatikan gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Kinematika mempelajari kecepatan disetiap titik dalam medan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR Oleh : DEKY PUTRA 04 04 22 013 3 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut: Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/l) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida Penentuan kecepatan disejumlah titik pada suatu penampang memungkinkan untuk membantu dalam menentukan besarnya kapasitas aliran sehingga

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENDAHULUAN Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika

Pertemuan 1 PENDAHULUAN Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika Pertemuan 1 PENDAHULUAN Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika OLEH : ENUNG, ST.,M.Eng JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2011 1 SILABUS PERTEMUAN MATERI METODE I -PENDAHULUAN -DEFINISI FLUIDA

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2 DINAMIKA FLUIDA FLUIDA DINAMIS SIFAT UMUM GAS IDEAL Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (STEADY ) dan tak tunak (non STEADY) Aliran fluida dapat termanpatkan (compressibel) dan tak termanfatkan

Lebih terperinci

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Nama :... Kelas :... FLUIDA Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah. Kompetensi dasar : 8.. Menganalisis

Lebih terperinci

ALIRAN PADA PIPA. Oleh: Enung, ST.,M.Eng

ALIRAN PADA PIPA. Oleh: Enung, ST.,M.Eng ALIRAN PADA PIPA Oleh: Enung, ST.,M.Eng Konsep Aliran Fluida Hal-hal yang diperhatikan : Sifat Fisis Fluida : Tekanan, Temperatur, Masa Jenis dan Viskositas. Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy.

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy. SOAL HIDRO 1. Saluran drainase berbentuk empat persegi panjang dengan kemiringan dasar saluran 0,015, mempunyai kedalaman air 0,45 meter dan lebar dasar saluran 0,50 meter, koefisien kekasaran Manning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida Setiap fluida yang mengalir dalam sebuah pipa harus memasuki pipa pada suatu lokasi. Daerah aliran di dekat lokasi fluida memasuki pipa tersebut

Lebih terperinci

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN SKS : 3 HIROLIKA Oleh : Acep Hidayat,ST,MT. Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2011 MODUL 12 HUKUM KONTINUITAS

Lebih terperinci

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,

Lebih terperinci

FIsika FLUIDA DINAMIK

FIsika FLUIDA DINAMIK KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI FLUIDA DINAMIK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi fluida dinamik.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro atau biasa disebut PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air sama halnya dengan PLTA, hanya

Lebih terperinci

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET i Saat ini begitu banyak perusahaan teknologi dalam pembuatan satu barang. Salah satunya adalah alat penyemprotan nyamuk. Alat penyemprotan nyamuk ini terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari pompa,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA ALAM dan LINGKUNGAN JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MATERI I KALIBRASI SEKAT UKUR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. KLASIFIKASI FLUIDA Fluida dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, tetapi secara garis besar fluida dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :.1.1 Fluida Newtonian

Lebih terperinci

BUKU AJAR HIDRAULIKA

BUKU AJAR HIDRAULIKA BUKU AJAR HIDRAULIKA Mata Kuliah SKS Semester Jurusan : Hidraulika : (dua) SKS : III (tiga) : Teknik Sipil Disusun Oleh : Dr. Ir. Suripin, M.Eng. Ir. Sri Sangkawati, MS Editor : Dyah Ari Wulandari, ST.,

Lebih terperinci

MODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya

MODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya MODUL- 9 Fluida Science Center Universitas it Brawijaya Definisi i i Fluida adalah zat alir, yaitu zat yang dapat mengalir. Contoh : Udara dan zat cair. Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang diderita

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan

Lebih terperinci

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR

PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR PERTEMUAN VII KINEMATIKA ZAT CAIR PENGERTIAN Kinematika aliran mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Macam Aliran 1. Invisid dan viskos 2. Kompresibel

Lebih terperinci

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013

Edy Sriyono. Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013 Edy Sriyono Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra 2013 Aliran Pipa vs Aliran Saluran Terbuka Aliran Pipa: Aliran Saluran Terbuka: Pipa terisi penuh dengan zat cair Perbedaan tekanan mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II-1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengairan Tanah Pertambakan Pada daerah perbukitan di Atmasnawi Kecamatan Gunung Sindur., terdapat banyak sekali tambak ikan air tawar yang tidak dapat memelihara ikan pada

Lebih terperinci

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia FLUIDA Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia FLUIDA Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zat alir. Fasa zat cair dan gas termasuk ke

Lebih terperinci

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4 REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4 P A R A M I T A V E G A A. T R I S N A W A T I Y U L I N D R A E K A D E F I A N A M U F T I R I Z K A F A D I L L A H S I T I R U K A Y A H FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Aliran pada Saluran Tertutup (Pipa)

Aliran pada Saluran Tertutup (Pipa) Aliran pada Saluran Tertutup (Pipa) Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran yang digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh (Triatmojo 1996 : 25). Fluida yang

Lebih terperinci

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

JUDUL TUGAS AKHIR  ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI JUDUL TUGAS AKHIR http://www.gunadarma.ac.id/ ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI ABSTRAKSI Alat uji kehilangan tekanan didalam sistem perpipaan dibuat dengan menggunakan

Lebih terperinci

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Beberapa topik tegangan permukaan

Lebih terperinci

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id DINAMIKA FLUIDA nurhidayah@unja.ac.id nurhidayah.staff.unja.ac.id Fluida adalah zat alir, sehingga memiliki kemampuan untuk mengalir. Ada dua jenis aliran fluida : laminar dan turbulensi Aliran laminar

Lebih terperinci

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. Aliran turbulen Suatu aliran dikatakan laminar / stasioner / streamline

Lebih terperinci

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 8. FLUIDA Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Tegangan Permukaan Viskositas Fluida Mengalir Kontinuitas Persamaan Bernouli Materi Kuliah 1 Tegangan Permukaan Gaya tarik

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Beberapa topik tegangan permukaan Fenomena permukaan sangat mempengaruhi : Penetrasi melalui membran

Lebih terperinci

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma,,2013

Lebih terperinci

Mekanika Fluida II. Karakteristik Saluran dan Hukum Dasar Hidrolika

Mekanika Fluida II. Karakteristik Saluran dan Hukum Dasar Hidrolika Mekanika Fluida II Karakteristik Saluran dan Hukum Dasar Hidrolika 1 Geometri Saluran 1.Kedalaman (y) - depth 2.Ketinggian di atas datum (z) - stage 3.Luas penampang A (area cross section area) 4.Keliling

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id MODUL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hukum Kekekalan Massa Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov- Lavoiser adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan

Lebih terperinci

I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.Eng. MEKANIKA FLUIDA I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.Eng. MEKANIKA FLUIDA DEFINISI Mekanika fluida gabungan antara hidraulika eksperimen dan hidrodinamika klasik Hidraulika dibagi 2 : Hidrostatika Hidrodinamika PERKEMBANGAN HIDRAULIKA

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis 1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk

Lebih terperinci

Menghitung Pressure Drop

Menghitung Pressure Drop Menghitung Pressure Drop Jika di dalam sebuah pipa berdiameter dan panjang tertentu mengalir air dengan kecepatan tertentu maka tekanan air yang keluar dari pipa dan debit serta laju aliran massanya bisa

Lebih terperinci

(2) Dimana : = berat jenis ( N/m 3 ) g = percepatan gravitasi (m/dt 2 ) Rapat relatif (s) adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat ( ) dan

(2) Dimana : = berat jenis ( N/m 3 ) g = percepatan gravitasi (m/dt 2 ) Rapat relatif (s) adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat ( ) dan 1. Sifat-Sifat Fluida Semua fluida nyata (gas dan zat cair) memiliki sifat-sifat khusus yang dapat diketahui, antara lain: rapat massa (density), kekentalan (viscosity), kemampatan (compressibility), tegangan

Lebih terperinci

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis contoh soal dan pembahasan fluida dinamis Rumus Minimal Debit Q = V/t Q = Av Keterangan : Q = debit (m 3 /s) V = volume (m 3 ) t = waktu (s) A = luas penampang (m 2 ) v = kecepatan aliran (m/s) 1 liter

Lebih terperinci

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas 6. FLUIDA 9/17/01 Padat Fase materi Cair Gas 1 1 Massa Jenis dan Gravitasi Khusus 9/17/01 m ρ Massa jenis, rho (kg/m 3 ) V Contoh (1): Berapa massa bola besi yang padat dengan radius 18 cm? Jawaban: m

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat

BAB II DASAR TEORI. Fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat BAB II DASAR TEORI II.1. Aliran Fluida Fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul dalam

Lebih terperinci

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU Pada jaringan distribusi air bersih pipa merupakan komponen yang paling utama, pipa berfungsi untuk mengalirkan sarana air dari suatu titik simpul ke titik simpul yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HATOP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fluida Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir.

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS 2.1 Konsep Dasar Perpindahan Panas Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya beda temperatur antara dua bagian benda. Panas akan mengalir dari

Lebih terperinci

P = W/A P = F/A. Sistem satuan MKS: F = kgf P = kgf/m 2. Sistem satuan SI : F = N A = m 2 P = N/m 2

P = W/A P = F/A. Sistem satuan MKS: F = kgf P = kgf/m 2. Sistem satuan SI : F = N A = m 2 P = N/m 2 HIDROSTTIK Hidrostatika adalah cabang ilmu hidraulika yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam Pada zat cair diam tidak terjadi tegangan geser diantara partikel-partikel zat cair Hukum Newton

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka Ristiyanto (2003) menyelidiki tentang visualisasi aliran dan penurunan tekanan setiap pola aliran dalam perbedaan variasi kecepatan cairan dan kecepatan

Lebih terperinci

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut. HUKUM STOKES I. Pendahuluan Viskositas dan Hukum Stokes - Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Turbin Tesla Turbin Tesla merupakan salah satu turbin yang memanfaatkan energi fluida dan viskositas fluida untuk menggerakkan turbin. Konsep turbin Tesla ditemukan

Lebih terperinci

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady) DINAMIKA FLUIDA Hidrodinamika meruakan cabang mekanika yang memelajari fluida bergerak (gejala tentang fluida cuku komleks) Pembicaraan fluida terdaat bermacam-macam antara lain: - dari jenis fluida (kental

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

MATERI KULIAH MEKANIKA FLUIDA

MATERI KULIAH MEKANIKA FLUIDA MEKANIKA FLUIDA MATERI KULIAH MEKANIKA FLUIDA I. PENDAHULUAN > Sejarah singkat ilmu Hidrolika (Mekanika Fluida), Pengertian dan sifat-sifat flluida > Dimensi dan sistem satuan yang digunakan & konversi

Lebih terperinci

1. Review prinsip-prinsip aliran terbuka dan tertutup 1. Persamaan energi bernouli 2. Momentum 3. Persamaan kontinuitas 4. Prinsip aliran tertutup

1. Review prinsip-prinsip aliran terbuka dan tertutup 1. Persamaan energi bernouli 2. Momentum 3. Persamaan kontinuitas 4. Prinsip aliran tertutup 1. Review prinsip-prinsip aliran terbuka dan tertutup 1. Persamaan energi bernouli. Momentum 3. Persamaan kontinuitas 4. Prinsip aliran tertutup dan penerapan 5. Prinsip aliran terbuka dan penerapannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut

Lebih terperinci

ALIRAN MELALUI PIPA 15:21. Pendahuluan

ALIRAN MELALUI PIPA 15:21. Pendahuluan ALIRAN MELALUI PIPA Ir. Suroso Dipl.HE, M.Eng Dr. Eng. Alwai Pujiraharjo Pendahuluan Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran dan dipergunakan untuk mengalirkan luida dengan penampang

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA.1 PERHITUNGAN DATA Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data mentah berupa temperatur kerja fluida pada saat pengujian, perbedaan head tekanan, dan waktu

Lebih terperinci

BAB II SIFAT-SIFAT ZAT CAIR

BAB II SIFAT-SIFAT ZAT CAIR BAB II SIFAT-SIFAT ZAT CAIR Tujuan Intruksional Umum (TIU) Mahasiswa diharapkan dapat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konsep mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida. Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida. Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang memungkinkan untuk membantu dalam menentukan besarnya kapasitas aliran sehingga

Lebih terperinci

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA.1 Sifat-Sifat Fluida Fluida merupakan suatu zat yang berupa cairan dan gas. Fluida memiliki beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

Lebih terperinci

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida :

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida : FLUIDA DINAMIS Dalam fluida dinamis, kita menganalisis fluida ketika fluida tersebut bergerak. Aliran fluida secara umum bisa kita bedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias laminar dan aliran

Lebih terperinci

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det) BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Performance Alat Penjernih Air Sistem Gravitasi Penelitian ini menitikberatkan pada parameter-parameter yang diperlukan dalam perencanaan sistem distribusi air

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA BAB I

MEKANIKA FLUIDA BAB I BAB I I.1 Pendahuluan Hidraulika berasal dari kata hydor dalam bahasa Yunani yang berarti air. Dengan demikian ilmu hidraulika dapat didefinisikan sebagai cabang dari ilmu teknik yang mempelajari prilaku

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Mekanika Zat Padat dan Fluida Keadaan Zat/Bahan Padat Cair Gas Plasma Kita akan membahas: Sifat mekanis zat padat dan fluida (diam dan bergerak) Kerapatan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan

Lebih terperinci

Principles of thermo-fluid In fluid system. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng Mechanical Engineering Department Faculty of Engineering University of Indonesia

Principles of thermo-fluid In fluid system. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng Mechanical Engineering Department Faculty of Engineering University of Indonesia Principles of thermo-fluid In fluid system Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng Mechanical Engineering Department Faculty of Engineering University of Indonesia Sifat-sifat Fluida Fluida : tidak mampu menahan gaya

Lebih terperinci

Pertemuan 1. PENDAHULUAN Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika. OLEH : ENUNG, ST.,M.Eng TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

Pertemuan 1. PENDAHULUAN Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika. OLEH : ENUNG, ST.,M.Eng TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 Pertemuan 1 PENDAHULUAN Konsep Mekanika Fluida dan Hidrolika OLEH : ENUNG, ST.,M.Eng TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 1 SILABUS PERTEMUAN MATERI METODE I -PENDAHULUAN -DEFINISI FLUIDA -SIFAT-SIFAT

Lebih terperinci

Prinsip ketetapan energi dan ketetapan t momentum merupakan dasar penurunan persamaan aliran saluran. momentum. Dengan persamaan energi

Prinsip ketetapan energi dan ketetapan t momentum merupakan dasar penurunan persamaan aliran saluran. momentum. Dengan persamaan energi Prinsip ketetapan energi dan ketetapan t momentum merupakan dasar penurunan persamaan aliran saluran terbuka disamping ketetapan momentum. Dengan persamaan energi dan persamaan momentum dapat dibedakan

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

BAB IV PRINSIP-PRINSIP KONVEKSI

BAB IV PRINSIP-PRINSIP KONVEKSI BAB IV PRINSIP-PRINSIP KONVEKSI Aliran Viscous Berdasarkan gambar 1 dan, aitu aliran fluida pada pelat rata, gaa viscous dijelaskan dengan tegangan geser τ diantara lapisan fluida dengan rumus: du τ µ

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng ALIRAN FLUIDA Kode Mata Kuliah : 2035530 Bobot : 3 SKS Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng Apa yang kalian lihat?? Definisi Fluida Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN Page 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penggunaan efflux time dalam dunia industri banyak dijumpai pada pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan pipa tertutup serta tangki sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci