MAKALAH KIMIA ANALISIS I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH KIMIA ANALISIS I"

Transkripsi

1 MAKALAH KIMIA ANALISIS I Uji Pendahuluan dan Tata Nama Kation Oleh: Cecep Rudiana Diana Mekar Jayanti Esti Andarini Sartika Anggun Sari Yuniasari PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2011

2 Uji Pendahuluan dan Tata Nama Kation Analisis kualitatif atau disebut juga analisis jenis adalah penentuan macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisis. Dalam melakukan analisis, kita mempergunakan sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat fisik maupun sifat kimianya. Misalnya, ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia. Bila kita ingin tahu apa sampel cair itu maka kita lakukan analisis kualitatif terhadap sampel cairan itu. Caranya ialah dengan kita menentukan sifat fisik sampel tersebut, yaitu: warna, bau, indeks bias, titik didih, massa jenis, dan kelarutan. Begitu pula bila sampel berupa padatan, kita tentukan bagiamanakah warna, bau, warna nyala, titik leleh, bentuk kristal, dan kelarutannya. Skala Analisis Kualitatif, diantaranya: 1. Skala makro Kuantitas zat yang dikerjakan 0,5 1 gr dan volume larutan yang diambil untuk analisa sekitar 20 ml. 2. Skala semimikro Kuantitas zat yang dikerjakan 0,05 gr dan volume larutan yang diambil untuk analisa sekitar 1 ml. 3. Skala mikro Kuantitas zat sekitar 0,01 gr. Tahapan dalam melakukan suatu analisis adalah sebagai berikut: 1. Uji Organoleptik Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk, meliputi: bentuk, warna, bau dan rasa dari senyawa/sampel. Dalam melakukan pengujian tersebut para peneliti menggunakan manusia sebagai obyek yang biasa dinamakan dengan panelis. 2. Uji pendahuluan Hal ini meliputi pemeriksaan pendahuluan dengan uji kering, pemeriksaan hasilhasil yang mudah menguap yang diperoleh dengan larutan Natrium hidroksida (untuk 1

3 amonium), dan dengan asam sulfat encer dan pekat (untuk radikal-radikal asam atau anion). Tujuan dari uji pendahuluan bisa diperoleh data seperti keasaman, kelarutan, bentuk, rasa, bau dari sampel, dari data itu saja bisa ada dugaan senyawa yang dicari atau ada senyawa-senyawa yang tidak mungkin ada dalam sample. Contoh bila sampel berwarna putih, maka tidak mungkin terdapat kromat atau bikromat, atau senyawa lain yang memiliki warna, sehingga pencarian jadi lebih sempit. Kemudian cek apakah senyawa berbentuk Kristal atau tidak? Bila Kristal kemungkinan besar adalah garam, dari kelarutan bisa dicek senyawanya larut atau tidak. Sehingga dari uji pendahuluan ini arah pengujian bisa dipersempit. 3. Pemeriksaan kation/anion 4. Analisis lanjutan (jika perlu) Uji Pendahuluan Uji pendahuluan dapat dilakukan dengan reaksi kering maupun reaksi basah. Reaksi basah dilakukan dengan cara mereaksikan analit dengan suatu pereaksi tertentu. Sedangkan yang termasuk ke dalam reaksi kering adalah sebagai berikut: 1. Uji Pemanasan 2. Uji Pipa tiup 3. Uji nyala 4. Uji Spektroskopi 5. Uji Manik Fosfat 6. Uji Manik Natrium karbonat Beberapa Metode Pemeriksaan pendahuluan yang dilakukan terhadap suatu cuplikan: 1. Uji Pendahuluan Terhadap Cuplikan Padat Non Logam a. Penilikan Rupa Uji Rupa, diamati apakah zat terdiri dari kristal ataukah amorf, bersifat magnetis, memiliki bau atau warna yang khas. Contoh : merah CrO 3, Cu 2 O 2

4 kuning CdS, As 2 S 3, FeCl 3 hijau Cr 2 O 3, FeSO 4.7H 2 O biru garam-garam tembaga (II) berhidrat b. Pemanasan dalam Tabung Uji Uji Pemanasan, ditaruh 4-5 mg zat dalam tabung uji kering, panaskan dengan hati-hati, naikkan suhu dengan berangsur-angsur, dan diperhatikan setiap perubahan yang terjadi dengan seksama. Dapat terjadi sublimasi, pelelehan, atau penguraian yang disertai dengan perubahan warna. Selain itu dapat terjadi pembebasan gas yang dapat dikenali dari sifat-sifat khas tertentu. Tabel Uji Pemanasan Pengamatan (a) Zat berubah warna 1. Menghitam karena karbon memisah, sering disertai pembakaran. 2. Menghitam, tak disertai pembakaran atau bau. 3. Kuning ketika panas, putih ketika dingin. 4. Coklatkekuningan ketika panas. Kuning ketika dingin. 5. Kuning ketika panas, kuning ketika dingin. 6. Coklat ketika panas, coklat ketika dingin 7. Merah sampai hitam ketika panas, coklat ketika dingin. (b) Terbentuk sublimat 1. Sublimat putih 2. Sublimat abu-abu, mudah digosok menjadi butir-butir bulat. 3. Sublimat abu-abu baja; bau bawang putih 4. Sublimat kuning 5. Sublimat hitam biru; uap lembayung 6. Hitam; marah pada triturasi Kesimpulan Zat-zat organik, mis. Tartrat dan sitrat Garam-garam Cu, Mn, dan Ni pada suhu yang tinggi sekali. ZnO dan banyak garam-garam Zn SnO 2 atau Bi 2 O 3 PbO dan beberapa garam Pb CdO dan banyak garam Cd Fe 2 O 3 HgCl 2, HgBr 2, Hg 2 Cl 2, ammonium halida, As 2 O 3, Sb 2 O 3, senyawa-senyawa organic tertentu yang mudah menguap (asam oksalat, asam benzoat) Hg As S (melebur ketika dipanaskan), As 2 S 3, HgI 2 (merah bila digosok dengan batang kaca) I HgS (c) Keluar gas atau uap 1. Keluar air; uji dengan kertas lakmus Senyawa-senyawa dengan air Kristal (sering disertai perubahan warna), garam ammonium, garam asam, asam-oksi, hidroksida. 3

5 Air bersifat basa Air bersifat asam 2. Keluar oksigen (menyalakan lagi sebatang kayu bilang yang membara) 3. Dinitrogen oksida (menyalakan lagi kayu bilah yang membara), keluar uap Garam ammonium. Garam dari asam kuat yang mudah terurai, juga asam-asam. Nitrat, klorat, perklorat, bromat, iodat, peroksida, garam-garam-per, dan permanganate. Amonium nitrat atau nitrat yang bercampur dengan suatu garam ammonium. 4. Asap coklat tua atau kemerahan (oksidaoksida nitrogen); bereaksi asam Nitrat atau nitrit dari logam berat 5. Keluar karbon dioksida (mengeruhkan air kapur) 6. Keluar karbon monoksida (terbakar dengan nyala biru membentuk karbon dioksida); gas beracun 7. Keluar sianogen (terbakar dengan nyala lembayung dan bau khas); gas yang sangat beracun. 8. Keluar aseton (terbakar dengan nyala cemerlang) 9. Keluar ammonia (bau; merubah kertas lakmus merah menjadi biru; merubah kertas merkurium (I) nitrat menjadi hitam 10. Keluar fosfina (bau ikan; mudah terbakar); sangat beracun 11. Keluar SO 2 (bau belerang yang terbakar; mengubah kertas kalium dikromat menjadi hijau; menghilangkan warna larutan fuksin) 12. Keluar H 2 S (bau telur busuk; mengubah kertas Pb(CH 3 COO) 2 menjadi hitam atau kertas Cd(CH 3 COO) 2 menjadi kuning) 13. Keluar klor (gas hijau kekuningan; memutihkan kertas lakmus; merubah kertas KI-kanji menjadi biru); sangat Karbonat, Hidrogen karbonat, oksalat, dan senyawa-senyawa organic. Oksalat Sianida dari logam-logam berat, mis. Dari Hg dan Ag; K 3 [Fe(CN) 6 ] Asetat Garam ammonium; kompleks amina tertentu Fosfit dan hipofosfit Sulfit normal dan sulfit asam; tiosulfat, sulfatsulfat tertentu Sulfida asam; sulfide berhidrat Klorida-klorida yang tak stabil, mis. Dan Cu, Au dan Pt; klorida=klorida yang disertai zatzat pengoksid 4

6 beracun 14. Keluar brom (uap coklat kemerahan; bau menyesakkan nafas; mengubah kertas fluoresein menjadi merah) 15. Keluar iod (uap lembayung yang mengembun menjadi kristal-kristal hitam) Sumber-sumber yang serupa seperti untuk klor Iod bebas dan iodide-iodida tertentu c. Pewarnaan nyala Bersihkan sebuah kawat platinum atau nichrome (sebuah alloy nikel-kromium) dengan mencelupkannya ke dalam asam hidroklorat pekat dan kemudian panaskan pada Bunsen. Ulangi prosedur ini sampai kawat tidak menimbulkan warna pada nyala api Bunsen. Jika kawat telah bersih, basahi kembali dengan asam dan kemudian celupkan ke dalam sedikit bubuk padatan yang akan diuji sehingga ada beberapa bubuk padatan yang menempel pada kawat tersebut. Setelah itu pasang kembali kawat pada nyala Bunsen. Jika warna nyala memudar, masukkan kembali kawat ke dalam asam dan pasang kembali pada nyala seolah-olah anda sedang membersihkannya. Dengan melakukan ini, anda akan sering melihat kilasan warna yang sangat singkat namun intensif. Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala. Untuk senyawa-senyawa Golongan 1, uji nyala biasanya merupakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain, biasanya ada metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya meski demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai. Berikut skema nyala pada bunsen: 5

7 Warna-warna yang ada pada tabel berikut hanya merupakan panduan. Hampir setiap orang yang melakukan uji nyala berbeda dalam mengamati dan menjelaskan warna yang terjadi. Sebagai contoh, beberapa orang menggunakan kata "merah" beberapa kali untuk menunjukkan beberapa warna yang bisa sangat berbeda satu sama lain. Disamping itu, ada juga yang menggunakan kata seperti "merah padam" atau "merah tua" atau "merah gelap", tapi tidak semua orang mengetahui perbedaan antara kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan warna ini. Tabel Uji Nyala Logam Li Na K Rb Cs Ca Sr Ba Cu Pb Warna nyala Merah orange cemerlang terus menerus lilac (pink) merah (lembayung kemerah-merahan) biru lembayung orange-merah Merah hijau pucat biru-hijau (sering disertai percikan berwarna putih) putih keabu-abuan 6

8 Tabel Uji Nyala dengan Kaca Kobalt Pewarnaan nyala Kuning keemasan Lembayung Merah bata Merah tua agak keunguan Hijau kekuningan Pewarnaan nyala melalui kaca kobalt Tak ada warna Merah tua agak keunguan Hijau muda Ungu Hijau kebiruan Kesimpulan Natrium Kalium Kalsium Strontium Barium Tabel Uji reduksi dengan blok arang Pengamatan 1. Zat hancur menjadi serbuk 2. Zat terbakar dengan tiba-tiba 3. Zat melebur dan diserap oleh arang, atau membentuk manik cair 4. Zat tak dapat lebur, dan berpijar, atau membentuk kerak di atas arang Kesimpulan Garam-garam kristalin, mis. NaCl, KCl Nitrat, nitrit, klorat, perklorat, iodat, permanganat Garam-garam alkali dan beberapa garam alkali tanah Pakai uji (b) di bawah Tabel Uji Pemijaran dengan Na 2 CO 3 di atas arang Pengamatan 1. Putih, tak dapat lebur, dan berpijar ketika panas 2. Kerak tanpa logam: Putih, kuning ketika panas Putih, bau bawang putih Coklat 3. Kerak dengan logam Kerak putih; logam getas Kerak kuning; logam getas Kerak kuning; logam dapat ditempa; menodai kertas 4. Logam tanpa kerak Partikel-partikel logam abu-abu yang tertarik oleh magnet Manik-manik yang dapat ditempa Kesimpulan BaO, SrO, CaO, MgO (residu bersifat basa terhadap kertas lakmus), Al 2 O 3, ZnO, SiO 2 (residu tak basa terhadap kertas lakmus) ZnO As 2 O 3 CdO Sb Bi Pb Fe, Ni, Co Ag dan Sn (putih), Cu (serpih-serpih merah), Au 7

9 Tabel Uji Pemijaran dengan Garam-Garam Co Pengamatan 1. Residu biru 2. Residu hijau 3. Residu merah jambu Kesimpulan Al 2 O 3, fosfat, arsenat, silikat, borat ZnO MgO Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang terdapat dalam senyawa. Sebagai contoh, sebuah ion natrium dalam keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s 2 2s 2 2p 6. Jika dipanaskan, elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital kosong manapun pada level yang lebih tinggi, sebagai contoh, berpindah ke orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya, tergantung pada berapa banyak energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala. Karena sekarang elektron-elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi energi, maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana sebelumnya mereka berada tapi tidak musti sekaligus. Sebuah elektron yang telah tereksitasi dari level 2p ke sebuah orbital pada level 7 misalnya, bisa turun kembali ke level 2p sekaligus. Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu. Akan tetapi, elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih) dari tingkat sebelumnya. Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun sampai ke level 2. Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki warna tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum garis yang berwarna akan dihasilkan. Warna yang anda lihat adalah kombinasi dari semua warna individual. Besarnya lompatan/perpindahan elektron dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula. d. Reduksi pada Blok Arang Oksida logam-logam yang kurang elektropositif (Mn, Zn, Cd, Fe, Co, Ni, Sn, Pb, Cu, Bi, Hg dan Ag) dapat direduksi oleh karbon menjadi logam bebas. Bila 8

10 hasil reaksi-pipa tiup berwarna kuning, mungkin disebabkan garam khromat atau senyawaan belerang. Dipanaskan 3-4 mg zat dalam sebuah lubang kecil yang dicukilkan dalam sepotong blok arang dalam nyala pipa tiup. Dicampurkan 3-4 mg dengan Natrium karbonat anhidrat dengan volume dua kali volume zat. Ditaruh campuran ini dalam lubang dari sepotong arang dan dipanaskan dalam nyala reduksi pipa tiup. e. Reaksi Manik Boraks Berbagai senyawaan logam akan membentuk metaborat dengan boraks, yang berwarna khas. Warna tersebut akan terjadi dalam nyala api oksidasi atau nyala reduksi. Kawat platina yang bersih dan ujungnya membentuk cincin kecil dipijarkan, lalu dimasukkan ke dalam serbuk boraks. Jika kemudian dipanaskan lagi dengan hati-hati, sehingga boraks yang menempel pada kawat itu akan mencair dan mulai berbuih. Akhirnya terbentuk suatu tetes yang jernih. tetes yang membeku setelah didinginkan, disebut mutiara boraks. Mutiara panas dimasukkan ke dalam serbuk atau larutan contoh yang akan diuji, sehingga sedikit zat tersebut menempel padanya. Lalu dipijarkan dalam nyala oksidasi yaitu pada pinggir kerucut luar nyala-tak-berwarna.dengan cara yang sama, dibuat pula mutiara yang dipijarkan dalam nyala reduksi, yaitu pada pinggir kerucut dalam. Warna-warna mutiara yang diperoleh diamati dalam keadaan panas dan dalam keadaan dingin. Yang terakhir adalah yang terpenting. 1. Hijau ketika panas; biru ketika dingin 2. Coklat kekuningan atau merah ketika panas; kuning ketika dingin 3. Kuning tua ketika panas, hijau ketika dingin 4. Lembayung (kecubung) ketika panas dan dingin 5. Biru, ketika panas dan Tabel Uji Reaksi Manik Boraks Nyala oksidasi Nyala reduksi Logam Tak berwarna ketika panas, Tembaga merah tak tembus cahaya ketika dingin Hijau, ketika panas dan Besi dingin Hijau, ketika panas dan dingin Tak berwarna, ketika panas Kromium Mangan Kobalt 9

11 dingin 6. coklat kemerahan ketika panas dan dingin Biru, ketika panas dan dingin Abu-abu atau hitam dan tak tembus cahaya ketika dingin Nikel f. Uji Terhadap ion Amonium Dididihkan 0,1 gram zat dengan larutan Natrium hidroksida. Dilepaskan amonia, yang dideteksi dari bau dan terjadi perubahan terhadap kertas lakmus merah dan terhadap kertas saring yang direndam dalam larutan merkurium I nitrat (menunjukkan adanya garam amonium). g. Reaksi oleh Asam sulfat encer Reaksi oleh Asam sulfat encer, dicampurkan 0,1 gram zat dengan 2 ml Asam sulfat dalam tabung uji yang kecil dan diperhatikan apakah terjadi suatu reaksi dalam keadaan dingin. Dipanaskan perlahan-lahan dan diamati hasilnya. Tabel Uji Reaksi oleh Asam sulfat encer Pengamatan 1. Gas yang tak berwarna dilepaskan dengan bergejolak; gas tak berbau dan menimbulkan kekeruhan bila dialirkan ke dalam air kapur. 2. Uap nitrosos dilepaskan; kenali dari warna coklat kemerahan, dan menjadikan kertas kanji-ki hitam kebiruan. 3. Gas hijau kekuningan dilepaskan; bau menyesakkan; memerahkan lalu memutihkan kertas lakmus; mengubah kertas kanji-ki menjadi biru; sangat beracun. 4. Bau asetilena; terbakar dengan nyala yang cemerlang, berasap. 5. Gas tak berwarna dilepaskan dengan bau yang menyesakkan; mengubah kertas saring yang dibasahi larutan kalium dikromat yang telah diasamkan, menjadi hijau; menghilangkan warna dari larutan fuksin. 6. Gas tak berwarna dilepaskan; member uji yang di atas terhadap SO 2 ; belerang mengendap dalam larutan. 7. Gas tak berwarna dilepaskan; bau telur busuk; menghitamkan kertas saring yang Kesimpulan CO 2 dari karbonat atau hidrogen karbonat (bikarbonat) NO 2 dari nitrit Cl 2 dari hipoklorit C 2 H 2 dari karbida SO 2 dari sulfit SO 2 dan S dari tiosulfat H 2 S dari sulfide 10

12 dibasahi larutan PB(CH 3 COO) 2 ; kertas Cd(CH 3 COO) 2 menjadi kuning. 8. Gas tak berwarna dilepaskan; member hasil positif pada uji-uji terhadap H 2 S di atas; belerang diendapkan. 9. Bau cuka. 10. Gas tak berwarna dilepaskan; bau amandel pahit; sangat beracun. 11. Gas tak berwarna dilepaskan; menyalakan lagi bilah kayu yang berpijar. 12. Gas tak berwarna dilepaskan; bau menusuk, seperti bau SO 2 ; menghasilkan kekeruhan bila dialirkan ke dalam air kapur. 13. Dengan mendidihkan, terbentuk larutan yang kunging dan dilepaskan SO 2 (menghilangkan warna larutan fuksin). H 2 S dan S dari polisulfida CH 3 COOH dari asetat HCN dari sianida atau dari heksasianoferat (III) dan heksasianoferat (II) yang larut O 2 dari peroksida dan garam perokso dari logam alkali dan alkali tanah CO 2 dan sedikit HCNO dari sianat SO 2, dsb. Dari tiosianat h. Reaksi oleh Asam sulfat pekat Reaksi oleh Asam sulfat pekat, dicampurkan 0,1 gram dengan 1-2 ml Asam sulfat pekat, dan dipanaskan campuran dengan perlahan-lahan, diamati hasilnya. Tabel Uji Reaksi oleh Asam sulfat pekat Pengamatan 1. Gas yang tak berwarna dilepaskan dengan bau menusuk dan yang berasap dalam udara; asap putih NH 4 Cl, ketika menyentuh batang kaca yang dibasahi dengan larutan NH 3 pekat; Cl 2 dilepaskan pada penambahan MnO 2 produk pengendapan (ini memutihkan kertas lakmus; mengubah kertas-ki-kanji menjadi biru). 2. Gas dilepaskan dengan bau menusuk, warna kemerahan, dan berasap dalam udara lembab; pada penambahan MnO 2 produk pengendapan, makin bertambah banyak asap merah dengan bau brom (asap mewarnai kertas kanji yang basah mejadi merah jingga atau kertas fluoresein menjadi merah). 3. Dilepaskan uap lembayung, disertai asap asam yang menusuk, dan sering disertai SO 2 dan bahkan H 2 S. 4. Dilepaskan uap coklat kemerahan (warna Kesimpulan HCl dari klorida HBr dan Br 2 dari bromida HI dan I 2 dari iodida CrO 2 Cl 2 dari klorida bila ada 11

13 serupa dengan brom); dialirkan ke dalam air, diperoleh asam kromat dan asam klorida, yang keduanya mudah diidentifikasi (endapan kuning PbCrO 4 dengan larutan NH 3 berlebihan, larutan Pb(CH 3 COO) 2, dan CH 3 COOH; atau uji kromium pentoksida ). 5. Dilepaskan uap asam yang menusuk, sering diwarnai coklat oleh NO 2 ; warna tergantung pada penambahan bubutan tembbaga (bila tak ada nitrit). 6. Gas kuning dilepaskan dalam keadaan dingin dengan bau yang khas; ledakan atau bunyi gemertak ketika dipanaskan (BAHAYA). 7. Gas hijau kekuningan dilepaskan; bau merangsang; memutihkan kertas lakmus; membuat kertas KI-kanji menjadi biru; sangat beracun. 8. Tabung tampak berminyak ketika dingin; ketika dipanaskan, dilepaskan gas berbau menusuk yang memakan kaca; bila batang kaca yang dibasahi air dimasukkan ke dalam uap, endapan seperti gelatin dari asam silikat mengendap padanya. 9. Uap ungu dilepaskan dengan ledakan (BAHAYA). 10. Gas tak berwarna dilepaskan; terbakar dengan nyala biru; tak terjadi pengarangan. 11. Gas tak berwarna dilepaskan; membuat air kapur menjadi keruh dan juga terbakar dengan nyala biru; tak terjadi penghitaman. 12. Gas tak berwarna dilepaskan; terbakar dengan nyala biru dan/atau mengeruhkan air kapur; ketika pemanasan dilanjutkan, dilepaskan SO 2 dan residu dalam tabung. (a) menjadi arang dengan cepat (bau gula yang terbakar). (b) menjadi arang dengan lambat, disertai uap-uap yang merangsang. 13. Uang yang merangsang dilepaskan. 14. Bau cuka yang menusuk. 15. Asam diwarnai merah tua sedikit keunguan. 16. Asam diwarnai ungu kecoklatan. 17. Gas tak berwarna dilepaskan; menyalakan lagi batang bilah kayu yang berpijar. 18. Gas tak berwarna dilepaskan; terbakar kromat HNO 2 dan NO 2 dari nitrat ClO 2 dari klorat Cl 2 dari klorida, bila ada zat pengoksid HF dari flourida atau silikofluorida Mn 2 O 7 dari permanganat CO dari format, oksalat, sianida, heksasianoferat (III) atau (II) CO dan CO 2 dari oksalat CO dan CO 2 dan SO 2 dat (a) tartrat, (b) sitrat Benzoat CH 3 COOH dari asetat Galat Tanat O 2 dari peroksida, beberapa garam perokso atau kromat CO dan CoSO 4 yang tak berhidrat 12

14 dengan nyala biru, menghasilkan larutan yang biru tua. 19. Warna menjadi kuning ketika dingin; dengan dipanaskan terjadi reaksi yang keras, menghasilkan COS (terbakar dengan nyala biru), SO 2 (menghilangkan warna larutan fuksin, dsb.) dan S bebas. 20. Uap merah merah dari BR 2 (mengubah kertas fluoresein menjaid merah), dan juga dilepaskan O 2. dari heksasianokobalt(iii) COS, SO 2 dan S dari tiosianat Br 2 dan O 2 dari bromat i. Uji Terhadap Nitrat/Nitrit Uji terhadap nitrat atau nitrit, ditambahkan 0,1 gram serbuk alumunium/debu zink/aliase Devarda yang telah dijadikan bubuk halus kepada larutan yang telah didinginkan dan dipanaskan campuran dengan perlahan-lahan. j. Uji Borat Buatlah pasta dari zat yang asli dengan Kalium fluorida dan asam sulfat pekat. Pegang sedikit pasta ini dalam lubang ose platina, dimasukkan ke dalam nyala Bunsen bagian luar pada dasar api. Nyala hijau yang disebabkan oleh Boron trifluorida menunjukkan adanya Borat. Barium dan tembaga tidak mengganggu bila diuji dengan metode ini. Cara lain adalah dengan menggunakan pipa kapiler. Dimasukkan 0,1 gram zat ke dalam tabung uji, kemudian ditambahkan 1-2 ml asam sulfat pekat dengan cara ditetes. Ditambahkan 5-6 ml metanol ke dalam tabung setetes demi setetes. Kemudian dipasang ke pipa kapiler, lalu ditiup perlahan-lahan dan arahkan uap yang keluar dari pipa kapiler ke dalam nyala Bunsen yang tidak berwarna. Jika Borat positif, maka ditunjukkan dengan nyala berwarna hijau yang khas dari Metil borat yang mudah menguap. 2. Uji Pendahuluan Terhadap Cuplikan Logam 0,5 gr zat diolah dengan 10 ml asam nitrat, dipanaskan perlahan-lahan sampai pengeluaran uap merah berhenti, diuapkan sampai hampir kering, ditambah air panaskan lalu disaring. 3. Uji Pendahuluan Terhadap Cuplikan Cairan a. Diamati warna dan bau 13

15 b. Uji reaksinya terhadap lakmus/indikator c. Uapkan cairan sampai kering. Secara hati-hati cium uap yang keluar. Residu yang padat diselidiki seperti pengujian untuk zat padat dan bukan logam. d. Jika larutan bereaksi basa, harus dikerjakan uji-uji sebagai berikut: Peroksida dan garam-perokso (misalnya H 2 O 2 dan Na 2 BO 3 ). Hidroksida dan karbonat. e. Jika larutan yang asli bersifat asam, maka dibuat pada volume tertentu menjadi basa dengan menggunakan larutan amonia dalam air sebelum diuapkan di atas penangas air. Ini akan mencegah hilangnya asam-asam yang mudah menguap, seperti asam klorida dan asam borat. Residu diselidiki. 4. Uji Pendahuluan Terhadap Zat-zat yang tidak larut Zat yang tak larut adalah zat yang tak dapat dilarutkan oleh asam pekat atau air raja. Yang umum dijumpai dalam analisa : Senyawa perak-halogen (AgCl, AgBr, AgI), BaSO 4, PbSO 4. Zat-zat yang tak dapat dilarutkan oleh asam-asam pekat (HCl/HNO 3 ) atau oleh aqua regia disebut sebagai zat-zat tak larut. Contoh zat-zat tak larut: AgCl, AgBr, AgI, AgCN, SrSO 4, BaSO 4, PbSO 4, Al 2 O 3, Cr 2 O 3, Fe 2 O 3, SnO 2, SbO 4, TiO 4, ThO 2, WO 3.xH 2 O, PbCrO 4 yang telah dileburkan dan mineral-mineral tertentu (CaF 2 /Fluorspar), FeCr 2 O 4 /Batu besi krom, Cu 2 [Fe(CN) 6 ], Zn 2 [Fe(CN) 6 ], dan berbagai silikat, SnS 2 (emas mosaik), C dan S silisida-silisida logam, karborundum. Metode pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Diperhatikan warna dan rupa b. Diselidiki pengaruh dari panas c. Dipanaskan dengan Natrium karbonat di atas arang d. Dipanaskan dengan Asam sulfat pekat e. Dipanaskan di atas kawat platinum dalam zona reduksi dari nyala Bunsen f. Dipakai uji manik mikroskomik g. Dipanaskan dengan Natrium karbonat dan Kalium nitrat h. Dididihkan dengan larutan Natrium hidroksida i. Dipanaskan dengan Asam iodida pekat j. Diolah dengan larutan Amonium sulfida 14

16 Tata Nama Kation Kation-kation dapat memiliki lebih dari satu nama. Cara pemberian nama suatu kation adalah dengan menggunakan nama logam dan diikuti oleh muatan ion yang dituliskan dengan angka Romawi di dalam tanda kurung. Cara lama pemberian nama suatu kation adalah menggunakan akhiran o dan i. Logam dengan bilangan oksidasi rendah diberi akhiran o. Sementara, logam dengan bilangan oksidasi tinggi diberi akhiran i. Berikut tabel lambang kation beserta penamaannya: Kation Penamaan Kation Penamaan Hg 2 2+ Merkuro Al 3+ Hg 2+ Merkuri Cr 3+ Pb 2+ Plumbo Cr 6+ Kromo Pb 4+ Plumbi Ni 2+ Kromi Ag + Argento Co 2+ Kobalto Bi 3+ Bismut Co 3+ Kobaltik Cu + Kupro Mn 2+ Mangano Cu 2+ Kupri Mn 3+ Mangani Cd 2+ Kadmium Zn 2+ Ion Zink As 3+ Arsen (III) Ba 2+ Ion Barium As 5+ Arsen (V) Sr 2+ Ion Stronsium Sb 5+ Ca 2+ Ion Calsium Sn 2+ Stanno Mg 2+ Ion Magnesium Sn 4+ Stanni Na + Ion Natrium Fe 2+ Ferro K + Ion Kalium Fe 3+ Ferri Au + Auro Au 3+ Auri 15

17 DAFTAR PUSTAKA

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION By Djadjat Tisnadjaja 1 Jenis analisis Analisis makro Kuantitas zat 0,5 1 g Volume yang dipakai sekitar 20 ml Analisis semimikro Kuatitas zat sekitar 0,05 g Volume

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 1 LOGO Analisis Kation 2 Klasifikasi Kation Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari: Klorida (asam klorida) Sulfida, (H 2

Lebih terperinci

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa LOGO Analisis Kation Golongan V Gol. Sisa By Djadjat Tisnadjaja 1 Golongan kelima Magnesium, natrium, kalium dan amonium Tidak ada reagensia umum untuk kation-kation golongan ini Kation-kation gol kelima

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion

Lebih terperinci

LOGO Analisis Kation

LOGO Analisis Kation LOGO Analisis Kation Golongan IV 1 Golongan kation ke empat Barium, Strontium dan Kalsium Reagensia golongan: larutan amonium karbonat 1 M Reagensia memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis: CO 3 +

Lebih terperinci

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI A. STANDAR KOMPETENSI Mendiskripsikan hukumhukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia. B. Kompetensi Dasar : Menuliskan nama senyawa anorganik

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 6 BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA A. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF Disusun Oleh : Prima W. Subagja 41204720109035 UNIVERSITAS NUSA BANGSA MIPA KIMIA 2010 ANALISIS KATION A. TUJUAN Mengidentifikasi suatu unsur kimia dalam cuplikan

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION BY : Djadjat Tisnadjaja Golongan ketiga Besi (II) dan (III), Alumunium, Kromium (III) dan (VI), nikel, kobalt, Mangan (II) dan (VII) serta Zink Djadjat Tisnadjaja,

Lebih terperinci

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif II. III. Prinsip Percobaan Berdasarkan sensitifitas panca indera Teori Dasar Analisa dapat diartikan sebagai usaha pemisahan

Lebih terperinci

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY DASAR-DASAR ANALISIS KIMIA Oleh : Regina Tutik Padmaningrum, M.Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta regina_tutikp@uny.ac.id Klasifikasi Analisis Analisis merupakan suatu bidang

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion

Lebih terperinci

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 1 Golongan II Kation-kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.

Lebih terperinci

Tata Nama Senyawa Kimia

Tata Nama Senyawa Kimia ~CO2 = KARBONDIOKSIDA ~NaCl = NATRIUM KLORIDA ~CH3COOH = CUKA / ASAM ASETAT ~H2SO4 = ASAM SULFAT ~Na2CO3 = NATRIUM KARBONAT ~MgCO3 = MAGNESIUM KARBONAT ~NaOH = NATRIUM KARBONAT ~(NH4)2SO4 = AMONIUM SULFAT

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I Nama No. Mahasiswa Dosen Pembimbing : : : Oleh : Linus Seta Adi Nugraha 09 0064 Rini Handayani., S.Si., Apt LABORATORIUM KIMIA DASAR AKADEMI FARMASI THERESIANA

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

Analisis Anion Disampaikan pada Pertemuan Ke 5 Analisis Senyawa Kimia.

Analisis Anion Disampaikan pada Pertemuan Ke 5 Analisis Senyawa Kimia. Analisis Anion Disampaikan pada Pertemuan Ke 5 Analisis Senyawa Kimia siti_marwati@uny.ac.id Klasifikasi Analisis Anion Anion Kelas A: -proses yang melibatkan identifikasi produkproduk yang mudah menguap

Lebih terperinci

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3 ANION TIOSULFAT (S 2 O 3 2- ) Resume Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kimia Analitik I Oleh: Dhoni Fadliansyah Wahyu NIM. 109096000004 PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Kimia Analitik Kualitatif

Kimia Analitik Kualitatif Kimia Analitik Kualitatif Kimia Analitik adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari cara-cara untuk mengetahui dan menentukan komponen-komponen dari suatu zat a. Metoda Konvensional Dengan metoda konvensional,

Lebih terperinci

Laporan Analisis Anion. Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN

Laporan Analisis Anion. Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN Laporan Analisis Anion Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Menentukan jenis Anion yang terdapat pada sampel dengan Analisis Kimia Kualitatif Anorganik. 1.2 Prinsip Percobaan

Lebih terperinci

KIMIA DASAR. Kation Mn 2+ Zn 2+ Ba 2+ Anion yang lain. Anion yang umum. Analisis dan Reaksi Identifikasi Anion 11/11/2013. Pb 2+ Hg.

KIMIA DASAR. Kation Mn 2+ Zn 2+ Ba 2+ Anion yang lain. Anion yang umum. Analisis dan Reaksi Identifikasi Anion 11/11/2013. Pb 2+ Hg. KIMIA DASAR Pb 2+ Hg 2+ 2 Ag + Sb 3+ Sn 2+ Sn 4+ Kation Mn 2+ Zn 2+ Ba 2+ Analisis dan Reaksi Identifikasi Anion Hg 2+ Bi 3+ Cu 2+ Fe 2+ Fe 3+ Al 3+ Sr 2+ Ca 2+ Mg 2+ Cd 2+ Cr 3+ K + As 3+ Co 2+ Na + As

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN PENDAHULUAN Laporan Praktikum Pemeriksaan Pendahuluan PEMERIKSAAN PENDAHULUAN Oleh : Cut Rifafitri Hanifah 103020040 Intisari Kimia analitik adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang pada dasarnya menyangkut penentuan

Lebih terperinci

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION REAKSI IDENTIFIKASI KATION DAN ANION I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion. 2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut. II. DASAR TEORI Dua langkah utama

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

Asam + Oksida Basa Garam + air

Asam + Oksida Basa Garam + air MODUL JENIS - JENIS REAKSI dalam LARUTAN Jenis-Jenis reaksi antara lain : Reaksi Asam dan Basa Reaksi pendesakan logam Reaksi Metatesis ( Dekomposisi ) A. PENGGARAMAN Jenis-jenis Reaksi penggaraman : 1.

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION ANION 7:53 PM Kimia No comments 1.1 Latar Belakang Di dalam reaksi pengendapan banyak diterapkan analisis kuantitatif. Pada analisis tersebut, kation mula-mula dipisahkan

Lebih terperinci

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya Macam-macam titrasi redoks Permanganometri Dikromatometri Serimetri Iodo-iodimetri Bromatometri Permanganometri Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan

Lebih terperinci

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI

TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI TATA NAMA SENYAWA DAN PER- SAMAAN REAKSI A. RUMUS KIMIA B. TATA NAMA SENYAWA ANRGANIK C. PERSAMAAN REAKSI Materi tersusun oleh atom-atom, misalnya tembaga, jika tembaga kita potong menjadi dua bagian masing-masing

Lebih terperinci

6. Larutan natrium karbonat: endapan putih alumunium hidroksida: Al H 2 O Al(OH) 3 + 3H +

6. Larutan natrium karbonat: endapan putih alumunium hidroksida: Al H 2 O Al(OH) 3 + 3H + IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN III A ( Al 3+, Cr 3+, Mn 2+, Fe 2+, Fe 3+, Co 2+, Ni 2+, Zn 2+ ) Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai warna: besi(ii) sulfida (hitam), aluminium hidroksida (putih),

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

Disampaikan pada Mata Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan ke 3 & 4.

Disampaikan pada Mata Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan ke 3 & 4. Disampaikan pada Mata Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan ke 3 & 4 siti_marwati@uny.ac.id Golongan I - Membentuk endapan jika direaksikan dengan asam klorida encer - Pb 2+, Hg 2 2+, Ag + Tidak bereaksi

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori

Bab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori I. Landasan Teori Bab 1 Pendahuluan Logam alkali dan alkali tanah memberikan warna nyala yang khas, warna nyala dari logam alkali tanah dapat digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi adanya unsur

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT DI SUSUN OLEH : NAMA : IMENG NIM : ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI / TANGGAL : SABTU, 28 MEI 2011

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I Nama No. Mahasiswa Dosen Pembimbing : : : Oleh : Linus Seta Adi Nugraha 09 0064 Margareta Retno P., S.Si., Apt LABORATORIUM KIMIA DASAR AKADEMI FARMASI THERESIANA

Lebih terperinci

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

SKEMA PEMISAHAN KATION-KATION KE DALAM GOLONGANNYA Golongan I-V

SKEMA PEMISAHAN KATION-KATION KE DALAM GOLONGANNYA Golongan I-V SKEMA PEMISAHAN KATION-KATION KE DALAM GOLONGANNYA Golongan I-V Endapan Saringan Gol. I Gol II-V HCl, H2S Endapan saringan Gol II Gol. III-IV NH4OH, NH4Cl, H2S Endapan Saringan Sulfida Gol. IV-V Gol. III

Lebih terperinci

Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia

Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia Tata Nama Senyawa & Persamaan Kimia TATA NAMA SENYAWA Tata Nama Senyawa Senyawa Anorganik Senyawa Organik Senyawa biner Senyawa Poliatomik Senyawa Asam Senyawa Basa Logam - Nonlogam Nonlogam- Nonlogam

Lebih terperinci

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam PERCOBAAN VI A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam B. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui sifat bahan kimia terutama logam Cu dan logam Mg terhadap asam sitrat. 2. Mengamati reaksi-reaksi yang terjadi

Lebih terperinci

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat

Lebih terperinci

TARIF LINGKUP AKREDITASI

TARIF LINGKUP AKREDITASI TARIF LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG BIDANG PENGUJIAN KIMIA/FISIKA TERAKREDITASI TANGGAL 26 MEI 2011 MASA BERLAKU 22 AGUSTUS 2013 S/D 25 MEI 2015 Bahan Atau Produk Pangan

Lebih terperinci

BAB I A. LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

BAB I A. LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif,

Lebih terperinci

Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu

Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu Tata Nama Senyawa Kimia Bagaimana menyebutkan nama senyawa berdasrkan komponen penyusunnya? Apakah semua senyawa yang telah ditemukan memiliki nama khusus?dulu,senyawa dinamakan sesuai asal ditemukannya,misalnya,asam

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan ? Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan interpretasi data analitik Metode Konvensional: Cara

Lebih terperinci

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini KIMIA ANALITIK; Analisis Kualitatif dan Pemisahan Kimia, oleh Ni Putu Sri Ayuni; Ni Wayan Yuningrat Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057;

Lebih terperinci

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik 2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik Modul 1: Reaksi-Reaksi Logam Transisi & Senyawanya TUJUAN (a) Mempelajari reaksi-reaksi logam transisi dan senyawanya, meliputi reaksi

Lebih terperinci

KIMIA DASAR (Analisis Kualitatif)

KIMIA DASAR (Analisis Kualitatif) KIMIA DASAR (Analisis Kualitatif) Uji Pendahuluan Drs. Saeful Amin, M.Si., Apt. Golongan I Kation golongan I (Pb 2, Hg, Ag ) membentuk endapan dengan HCl encer. Endapan tersebut semuanya berwarna putih.

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

TABEL PERIODIK UNSUR

TABEL PERIODIK UNSUR TABEL PERIODIK UNSUR PERCOBAAN I ANALISIS KUALITATIF SENYAWA KATION GOLONGAN I A. Latar Belakang Masalah Kation adalah ion yang bermuatan positif. Ion satu dengan lainnya dapat dibedakan karena tiap ion

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

Analisis Kation Golongan III

Analisis Kation Golongan III Analisis Kation Golongan III A. Tujuan Percobaan Dalam percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat 1. Memisahkan kation kation Mn, Al, Fe, Cr, Ni, Co, Zn sebagai kation golongan III 2. Memisahkan kation kation

Lebih terperinci

BAB I PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN II

BAB I PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN II BAB I PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN II I. TUJUAN a. Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan II zat anorganik. b. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( ) KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 3 ) R I N I T H E R E S I A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 2 ) Menetukan Sistem Periodik Sifat-Sifat Periodik Unsur Sifat periodik

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK Disusun oleh : 1. Filania S. Kanja (2443013133) 2. Ni Made Uthari (2443013195) 3. Angelina Ajeng (2443013268) 4. Desi Setyowati (2443013288)

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMA DASAR SEMESTER I Nama No. Mahasiswa Dosen Pembimbing : : : Oleh : Linus Seta Adi Nugraha 09 0064 Retno Sulistyowati., S.Pd LABORATORIUM KIMIA DASAR AKADEMI FARMASI THERESIANA

Lebih terperinci

Oksidasi dan Reduksi

Oksidasi dan Reduksi Oksidasi dan Reduksi Reaksi kimia dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara antara lain reduksi-oksidasi (redoks) Reaksi : selalu terjadi bersama-sama. Zat yang teroksidasi = reduktor Zat yang tereduksi

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITATIF ZAT ANORGANIK

ANALISIS KUALITATIF ZAT ANORGANIK ANALISIS KUALITATIF ZAT TUJUAN??? ANORGANIK METODA 1. KLASIK Dasar : - Reaksi dalam larutan - Pengamatan : warna, bau, bentuk kristal, dsb 2. MODERN Biasanya menggunakan instrumen, misalnya kromatografi

Lebih terperinci

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION HERMAN, S.Pd., M.Si FARMASI UNMUL TITRASI REDUKSI OKSIDASI TITRASI REDUKSI OKSIDASI DEFINISI analisis titrimetri yang didasarkan pada reaksi reduksi

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA SOAL KIIA 1 KELAS : XI IPA PETUNJUK UU 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar

Lebih terperinci

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2 SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan

Lebih terperinci

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2! BAB 7 STOKIOMETRI A. Massa Molekul Relatif Massa Molekul Relatif (Mr) biasanya dihitung menggunakan data Ar masing-masing atom yang ada dalam molekul tersebut. Mr senyawa = (indeks atom x Ar atom) Contoh:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran

Lebih terperinci

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

REAKSI OKSIDASI REDUKSI 6 REAKSI KSIDASI REDUKSI A. PENGERTIAN REDUKSI-KSIDASI B. ATURAN BILANGAN KSIDASI C. KSIDATR DAN REDUKTR D. REAKSI AUTREDKS (DISPRPRSI) E. PENERAPAN REAKSI REDKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI F. TATA NAMA

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-T01 (soal) Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145

Lebih terperinci

Pengendapan. Sophi Damayanti

Pengendapan. Sophi Damayanti Titrasi Pengendapan 1 Sophi Damayanti 1. Proses Pelarutan Senyawa ionik dan ionik Dalam keadaan padat: kristal Struktur kristal: Gaya tarik menarik, gaya elektrostatik, ikatan hidrogen dan antaraksi dipol-dipol

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan kation serta mengidentifikasi jenis

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Kereaktifan Logam alkali dan alkali tanah luar biasa besar. Dalam satu golongan,

Lebih terperinci

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2

Lebih terperinci

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12 LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-080-IDN Bahan atau produk yang Jenis Pengujian atau sifat-sifat yang Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang Kimia/Fisika Pangan Olahan dan Pakan Kadar

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014 JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014 Oleh KIKI NELLASARI (1113016200043) BINA PUTRI PARISTU (1113016200045) RIZQULLAH ALHAQ F (1113016200047) LOLA MUSTAFALOKA (1113016200049) ISNY

Lebih terperinci

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI Tujuan: Menerapkan analisis gravimetric dalam penentuan kadar klorida Menentukan kadar klorida dalam MgCl 2 Widya Kusumaningrum (1112016200005),

Lebih terperinci

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM NO. LP-028-IDN Alamat Bidang Pengujian : Jl. Jend. Ahmad Yani No. 315, Surabaya 60234 Bahan atau produk Gaplek SNI 01-2905-1992 butir 7.1 Pati Serat Pasir/Silika

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit TES PRESTASI BELAJAR Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Bacalah petunjuk soal terlebih dahulu 3. Pilih salah satu

Lebih terperinci

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA BAB II ZAT DAN WUJUDNYA Zat adalah : Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Wujud zat ada 3 macam : padat, cair, dan gas 1. MASSA JENIS ZAT ( ) Yaitu perbandingan antara massa dan volume zat

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Stoikiometri Larutan - Soal Doc. Name: RK13AR11KIM0601 Doc. Version : 2016-12 01. Zat-zat berikut ini dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat, kecuali... (A) kalsium

Lebih terperinci

PEMISAHAN DENGAN CARA PENGENDAPAN. Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat mendeskripsikan cara-cara pemisahan dengan proses pengendapan

PEMISAHAN DENGAN CARA PENGENDAPAN. Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat mendeskripsikan cara-cara pemisahan dengan proses pengendapan PEMISAHAN DENGAN CARA PENGENDAPAN Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat mendeskripsikan cara-cara pemisahan dengan proses pengendapan Dasar Pemisahan dg Pengendapan: perbedaan kelarutan antara analit dengan

Lebih terperinci

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam A Sifat Asam, Basa, dan Garam 1. Sifat asam Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena

Lebih terperinci

GOLONGAN IIA. Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

GOLONGAN IIA. Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya GOLONGAN IIA Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Unsur-unsur golongan IIA adalah : Unsur Simbol Konfigurasi elektron Beryllium Be

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan (swelling) tanah lempung tanpa elektrokinetik Hasil pengujian pengembangan tanah lempung tanpa elektrokinetik dapat dilihat pada Lampiran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK Golongan / Kelompok : U / D Maria Yosevine K / 2443013033 Chia EstiPhany / 2443013139 SitiHafidatul M / 2443013182 Nori Diva Tanisa

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013 TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013 Waktu : 120 Menit PETUNJUK UMUM: 1. Isikan nomor ujian, nama peserta, dan data pada Lembar Jawaban yang

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr SOAL LAJU REAKSI 1. Untuk membuat 500 ml larutan H 2 SO 4 0.05 M dibutuhkan larutan H 2 SO 4 5 M sebanyak ml A. 5 ml B. 10 ml C. 2.5 ml D. 15 ml E. 5.5 ml : A Mencari volume yang dibutuhkan pada proses

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 Titrasi Permanganometri Selasa, 6 Mei 2014 Disusun Oleh: Yeni Setiartini 1112016200050 Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah Huda Rahmawati Aida Nadia Rizky Harry Setiawan. PROGRAM

Lebih terperinci

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini dikarenakan tidak ada satu senyawa (titran) yang dapat

Lebih terperinci

Yohanes Private Kimia ,

Yohanes Private Kimia , Yohanes Private Kimia 1 081519611185, 08119605588 UNSUR dan SENYAWA KIMIA A. Unsur terbagi 3, yaitu logam, amfoter, dan non logam 1. Logam Sifat : pada suhu kamar berbentuk padat kecuali Hg dapat menghantar

Lebih terperinci