BAB I PENDAHULUAN. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 1"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan sekret yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sekret kelenjar endokrin adalah hormon yang bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh (sel target), yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sel target mempunyai semacam reseptor khusus untuk menerima atau memberi rangsangan kepada hormon tersebut sehingga dapat disalurkan. Macam-macam dari hormone antara lain yaitu Autokrin, Parakrin dan Juxtakrin. Autokrin adalah hormon yang sel targetnya adalah sel itu sendiri (reseptor hormon ada diluar sel), dan digunakan untuk sel itu sendiri. Parakrin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel yang sel targetnya disebelahnya/ didekatnya. Juxtakrin adalah hormon peptida dapat terikat pada membransel dan berinteraksi dengan reseptor. Fungsi hormon diantaranya: 1. Integrasi fungsi-fungsi tubuh. 2. Mempertahankan homeostasis tubuh, hormon akan mendeteksi dan memberi respon terhadap kondisi lingkungan contohnya, pada sel kanker, hormon akan memberi sinyal bahwa sel tersebut mengalami kerusakan. 3. Mengaktifkan atau menghambat proses metabolisme. 4. Berperan pada proses reproduksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel. Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan senyawa kimia penyusunnya, daya larut, lokasi reseptor, dan sifat sinyal yang digunakan untuk perantara kerja hormon dalam sel. Berdasarkan cara kerjanya, hormon diklasifikasikan menjadi Hormon lipofilik (larut lemak) dan hidrofilik (larut air). Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari (1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 1

2 (parathyroidgland) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenalgland) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad) laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon. 1.2 Skenario Hormon merupakan molekul signal (pembawa pesan pertama, disebut first messenger) yang berperan mengatur dan mengkoordinasikan proses-proses selular, fungsi organ dan sistem pada organism multiselular. Hormone diekskresi oleh sel dan akan terikat reseptor. Selanjutnya reseptor akan meneruskan pesan (mentransduksikan signal) ke dalam sel diperantarai oleh molekul-molekul signal (second messenger) untuk mengaktifkan respon fisiologikal sel target. Saat ini, selain hormone endokrin juga dikenal adanya hormon-hormon local, seperti parakrin, autokrin, dan juxtakrin. 1.3 Rumusan Masalah Dari latar belakang dan skenario diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain sebagai berikut: Apa yang dimaksud dengan hormon? Sebutkan macam-macam hormon! Bagaimana cara kerja hormon? Bagaimana camp sebagai second messanger hormone? Apa itu hormon pancreas? Apa itu hormon gastrointestinal? Apa itu hormon gonad? 1.4 Tujuan Pembelajaran Dari beberapa hal diatas, tujuan pembelajaran yang ingin kami capai, antara lain sebagai berikut: Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan hormon Mampu menjelaskan macam-macam hormon Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 2

3 Mampu menjelaskan bagaimana cara kerja hormon Mampu menjelaskan bagaimana camp sebagai second messanger hormone Mampu menjelaskan mengenai hormon pankreas Mampu menjelaskan mengenai hormon gastrointestinal Mampu menjelaskan mengenai hormon gonad Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 3

4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Hormon Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel agar dapat memberikan suatu respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal dan internal yang selalu berubah. Berbagai aktifitas sel, jaringan, dan jaringan tubuh dikoordinasikan oleh hubungan timbal balik beberapa jenis sistem messenger kimiawi salah satunya adalah hormon. Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti menimbulkan atau membangkitkan. Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan (chemical messenger), disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan dibagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus. Berbagai sistem hormon memainkan peranan penting dalam megatur hampir semua fungsi tubuh, yang mencakup metabolisme, tumbuh kembang, keseimbangan air dan elektrolit, reproduksi, dan perilaku. Contohnya, tanpa adanya hormon pertumbuhan, seseorang akan menjadi cebol. Tanpa adanya tiroksin dan triodotironin dari kelenjar tiroid, hampir semua reaksi kimia tubuh akan menjadi lambat. Tanpa adanya insulin dari kelenjar pancreas, sel-sel tubuh akan sedikit menggunakan karbohidrat makanan sebagai sumber energi. Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormon dan aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena beberapa pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagi pula, karena perubahan dalam kerja hormon dapat menmbulkan penyakit, maka endokrinologi juga merupakan suatu cabang ilmu kimia yang gunanya dapat dilihat secara langsung. Berikut ini adalah definisi dan pemaparan tentang apa itu Hormon menurut beberapa para ahli : Hormon di sintesis dan di sekresikan oleh sel khusus yang mempunyai pengaruh pada sel target atau sel sasaran. Dimana hormon yang disekresikan oleh sel di sebut dengan hormon endokrin. Biasanya hormon mempengaruhi atau memberi efek pada sel di dekatnya. (McKee, Trudy dan James McKee : 5410 ) Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 4

5 Hormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik. Hormon di sekresikan lansung ke dalam darah dengan jumlah yang sangat kecil oleh sel khusus, sering dikelompokkan bersama dalam struktur anatomik berbeda yang di sebut kelenjar endoktrin. Hormon-hormon di angkut lewat darah ke jaringan spesifik yang di sebut jaringan sasaran, dimana mereka melakukan pengaruh pengaturannya. (Montgomery, Rex dkk : 1139 ) Hormon adalah zat organik yang di perlukan untuk kelanjutan hidup dan fungsi normal tubuh, dimana zat itu dapat di buat oleh tubuh kita. Hormon hanya di butuhkan dalam jumlah kecil, sehingga dapat di anggap sebagai pengatur kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh manusia. Hormon di keluarkan oleh kelenjar-kelenjar endoktrin. (Gultom, Togu : 119 ) Hormon didefinisikan secara klasik sebagai zat yang di sintesa pada berbagai kelenjar tanpa saluran yang di sekresikan ke berbagai jaringan tubuh tertentu. Hormon berfungsi mengatur proses metabolisme tubuh. Hormon di sekresikan ke dalam darah sebelum di gunakan, maka kadar hormon ini dapat merupakan indikasi aktivitas saat kontak dengan organ sasaran. (Azmi, Johny : 110) Hormon adalah molekul yang di hasilkan oleh jaringan tertentu (kelenjar) dan hormon di keluarkan lansung ke dalam darah yang membawanya ke tempat tujuan dan hormon secara khas mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang menerimanya. ( Poedjiadi, Anna dan Titin : 345) Hormon adalah suatu pesan kimia yang di sintesis pada sel-sel khusus dan di transpor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui peredaran darah. Kebanyakan hormon di sekresi lansung ke dalam sirkulasi darah. ( Colby, S Diane : 263) Hormon adalah senyawa organik yang di produksi oleh tubuh organisme multiseluler yang berperan sebagai pembawa informasi kimia dan mereka bergerak pada aliran darah untuk menuju jaringan atau organ sasaran. (Bakar, Usman dan Iswendi : 141) Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 5

6 2.2 Klasifikasi Hormon Klasifikasi Hormon Berdasarkan Tempat Pembentukannya/Kelenjar Endoktrin yang Mengeksresikannya Sumber Hormon Fungsi Hipotalamus Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) Kortikotropin-releasing hormone (CRH) Hormon pertumbuhan-releasing hormon (GHRH) Somatostatin Merangsang sekresi LH dan FSH Merangsang sekresi ACTH Merangsang sekresi GH Menghalangi sekresi GH dan TSH Thyrotropin-releasing hormon Merangsang sekresi TSH dan (TRH) prolaktin Pituitary Hormon liteunizing (LH) Merangsang sintesis hormon seks pada ovarium dan testes. Hormon perangsang folikel (FSH) Persiapan ovulasi dan sintesis estrogen pada ovarium dan sperma pada testes. Kortikotropin (ACTH) Merangsang sintesis steroid pada Hormon pertumbuhan ( GH) korteks adrenal. Mempengaruhi proses anabolik pada berbagai jaringan. Thyrotropin (TSH) Prolaktin Merangsang hormon tiroid. Merangsang produksi susu pada reproduksi betina. Oksitosin Mengatur kontraksi uterus dan sekresi susu. Vasopressin Mengatur tekanan darah dan air tubuh. Gonad Korteks adrenal Estrogen Progesteron Androgen Glukokortikoid Mineralokortikoid Pematangan fungsi sistem reproduksi laki. Fertilisasi telur dan persiapan kehamilan. Pematangan fungsi sistem reproduksi betina. Mengurangi respons efek peradangan. Metabolisme mineral. Tiroid Triodotironin T3 Merangsang banyak reaksi seluler. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 6

7 Gastrointesti nal Pankreas Troksin T4 Gastrin Sekretin Kolesitokinin Somatostatin Insulin Glukagon Somatostatin Merangsang sekresi asam lambung dan enzi pankreas. Mengatur sekresi eksokrin pankreas. Merangsang sekresi enzim pencernaan. Menghambat sekresi gastrin dan glukagon. Membantu efek anabolik dan lipogenesis Glikogenolisis dan lipolisis. Menghambat sekresi glukagon Klasifikasi Hormon Berdasarkan Fungsinya Hormon dapat di klasifikasikan berdasarkan fungsi hormon itu sendiri dibagi menjadi : Hormon Nama Tambahan Jaringan Sasaran Somatotropin Hormon Banyak pertumbuhan Prolaktin Hormon laktogen Kelenjar payudara Fungsi Utama Sintesis protein. Produksi susu. Hormon stimulasifolikel Hormon luteinisasi Tirotropin - Pada wanita, folikel Pada laki, testes Hormon stimulasi Pada wanita, sel Intestinal folikel (ICSH) Pada laki, testes Hormon stimulasitiroid Tiroid Folikel yang matang. Spermatogenesis. Pembuahan, formasi dari corpus progesteron luteum. Produksi testosteron. Memproduksi T4 dan T3. Adrenokortikotropin - Korteks adrenal Melepaskan dan mensintesis kortikosteroid. Melanotropin Hormon stimulasimelanosit Melanosit Pigmentasi. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 7

8 Berikut adalah uraian masing-masing hormon tersebut : Somatotropin (SH) SH di sekresika oleh sel asidofil adenohipofisis yang mempunyai efek anabolik yang banyak pada jaringan. Dengan demikian SH biasa di sebut dengan hormon pertumbuhan. SH tersusun atas rantai polipeptida tunggal terdiri dari 188 sisa asam amino. SH memicu pengambilan asam amino oleh otot dan meningkatkan sintesis protein dalam beberapa jaringan. Di samping itu, SH juga meningkatkan kadar glukosa dan kadar asam lemak bebas plasma. Karenanya, SH mempunyai pengaruh anti-insulin. Pelepasan SH ke dalam plasma di pacu oleh kadar asam amino plasma yang tinggi dan di tekan oleh kadar glukosa plasma yang tinggi. Hanya SH manusia yang aktif pada manusia, sehingga terkadang terapi hormon tidak berdampak apa-apa. Prolaktin (PRL) PRL berfungsi untuk memacu produksi air susu dalam kelenjar susu. Prolaktin mengimbas sintesis dua protein dalam kelenjar susu yang membentuk sintase laktose, enzim yang bertanggung jawab dalam sintesis laktosa atau gula susu. Salah satu protei tersebut adalah transferase uridin difosfagalaktosil terikat membran. Protein yang lain α-laktalbumin, protein yang memodifikasi spesifisitas transferase sehingga glukosa merupakan akseptor untuk bagian galaktosil, dan dengan ini memungkinkan terjadinya sintesis laktose atau gula susu. Di samping itu, PRL menyebabkan proliferase dan hipertropi aparatus golgi kelenjar susu. Aparatus golgi merupakan organel tempat melepaskan laktosa, protein dan bulatan lemak penyusun air susu dari sel alveoli kelenjar susu ke dalam saluran pengumpul. Sebelum PRL dapat melakukan kerjanya, sel kelenjar susu harus di mulai dengan pemaparannya terhadap insulin dan kortisol. Prolaktin terdapat pada pria dan wanita. Urutan asam amino prolaktin dan SH sama, ini dapat menerangkan pengaruh tumpang tindih kedua hormon ini. Gonadotropin (FSH dan LH) Mereka bekerja pada kelenjar kelamin. FSH menyebabkan maturasi folikel ovarium pada wanita, dan menstimulasi spermatogenesis pada pria. LH Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 8

9 mempunyai beberapa kerja pada wanita, termasuk memacu ovulasi, pembentukan korpus luteum, dan produksi progesteron Tirotropin (TSH) TSH memacu pelepasan T3 dan T4, hormon tiroid. TSH merupakan glikoprotein yang mengandung satu rantai α dan satu rantai β. Selain itu TSH juga bekerja pada adiposit untuk memacu lipolisis. Kerja TSH paling sedikit di perantarai lewat mekanisme siklase adenilat camp. Adrenokortikotropin (ACTH) ACTH memacu produksi dan sekresi glukokortikoid dalam korteks adrenal. ACTH merupakan polipeptida kecil, yang hanya mengandung 39 asam amino pertama. ACTH bekerja lewat mekanisme camp untuk menstimulasi hidrolisis ester kolesterol yang di simpan dalam sel penghasil glukokortikoid korteks adrenal. Kemudian terjadi hidriksilasi dan pemecahan rantai samping kolesterol pada C20-22 dan menghasilkan prognenolon. ACTH juga memicu lipolisis dalam adiposit lewat mekanisme camp. Melanotropin (β-msh) β-msh di sekresi oleh sel basofil adenohipofisisyang sama dengan yang mensekresi ACTH. Pemberian β-msh dalam jumlah banyak menyebabkan deposisi pigmen dalam kulit Klasifikasi Hormon Berdasarkan Sifat Kelarutan Molekul Hormon Berdasarkan sifat kelarutan molekulnya, hormon terbagi menjadi dua macam, antara lain: a. Hormon Lipofilik Hormon lipofilik larut baik dalam lemak dan kurang larut dalam air. Contoh utamanya adalah hormon tiroid dihasilkan di kelenjar tiroid dan merupakan turunan dari tirosin beriodin b. Hormon Hidrofilik Hidrofilik berarti suka air. Hormon ini larut dalam air serta kurang larut dalam lemak. Kebanyakan hormon jenis ini merupakan hormon peptida atau protein yang terdiri dari asam amino spesifik dengan panjang yang bervariasi. Kelarutan hormon sangatlah penting karena menentukan bagaimana hormon di proses oleh Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 9

10 sel endokrin, bagaimana hormon di transportasikan di dalam darah, dan bagaimana hormon menghasilkan efek pada sel target. Lokasi dari reseptor hormon lipofilik dan hidrofilik, yaitu: Peptida dan katekolamin hidrofilik tidak bisa melewati sawar membran lipid sel target. Oleh karena itu, mereka mengikat reseptor spesifik di permukaan luar membran plasma sel target. Steroid dan tiroid lipofilik dengan mudah melewati permukaan membran untuk mengikat reseptor spesifik di dalam sel target Walaupun hormon menghasilkan variasi respon biologis yang luas, secara umum mereka memberikan pengaruh pada sel target dengan mengubah protein sel dengan dua jalur: 1. Hormon hidrofilik yang mengikat di permukaan berfungsi dengan jalur pengaktifan second messenger (cara kedua) di dalam sel target. Aktivasi ini secara langsung mengubah aktifitas protein intraseluler yang telah ada, biasanya enzim, untuk menghasilkan efek yang diharapkan. 2. Hormon lipofilik berfungsi dengan pengaktifan gen spesifik di sel target yang akan menyebabkan pembentukan protein intraseluler yang baru. Protein ini bisa enzimatik maupun struktural Klasifikasi Hormon Berdasarkan Senyawa Kimia Pembentuknya Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya, hormon terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain: a. Golongan Steroid Berasal dari kolestrerol dan disekresi oleh korteks adrenal vertebrata dan pada mamalia oleh plasenta. b. Golongan Eikosanoid Yaitu dari asam arachidonat. Golongan senyawa ini membentuk kelompok prostaglandin, tromboksan, leukotrien, dan lipoksin. c. Golongan Derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil, hormon golongan ini disekresi oleh kelenjar tiroid dan medula kelenjar adrenal, contohnya: hormon Thyroid dan hormon Katekolamin. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 10

11 d. Golongan Polipeptida / Protein Merupakan kelompok terbesar dan diarahkan oleh mrna pada retikulum endoplasma, sebagian besar dibentuk sebagai prohormon kemudian peptide itu selanjutnya dipecah di apparatus golgi membentuk hormon. Hormon golongan peptide / protein ini disekresikan oleh sebagian besar kelenjar endokrin. Contohnya : hormon Insulin, hormon Glukagon, hormon GH dan hormon TSH Klasifikasi Hormon Berdasarkan Lokasi Reseptor Hormon Berdasarkan lokasi reseptor hormon, hormon terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain: a. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler b. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran). 2.3 Cara Kerja Hormon Earl Sutherland memulai penelitiannya tentang mekanisme kerja enzim pada tahun Mula-mula ia bertujuan untuk mengetahui bagaimana epinefrin dan glukagon bekerja pada reaksi pemecahan glikogen dan pembentukan glukosa oleh hati. Yang diamati pertama kali ialah bahwa reaksi pemecahan glikogen menjadi glukosa dipercepat oleh hormon-hormon tersebut. Epinefrin dan glukagon dapat bekerja pada reaksi tersebut. Pada penelitian lebih lanjut Sutherland menemukan bahwa adanya epinefrin dan glukagon pada reaksi pemecahan glikogen telah menimbulkan terbentuknya suatu zat yang tahan panas sebagai zat antara. Dari analisis kimia ternyata zat tersebut ialah AMP siklik. Selanjutnya diketahui bahwa AMP siklik ini terbentuk dari ATP oleh enzim adenil siklase. AMP siklik dapat dihidrolisis oleh enzim fosfodiesterase menjadi AMP. ATP Mg 2+ adenilsiklase AMP siklik + PPi + H + AMP siklik + H 2 O Mg 2+ AMP + H + Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 11

12 Reaksi ini bersifat sangat eksergonik dan bila tidak ada fosfodiesterase, AMP siklik merupakan senyawa yang sangat stabil. Hasil penelitian Sutherland lebih lanjut dapat menjelaskan konsep tentang mekanisme kerja hormon. Hal-hal penting pada konsep tersebut adalah: 1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma. 2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma. 3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel. 4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses. Dari konsep tersebut dapat digambarkan mekanisme kerja hormon serta peranan AMP siklik sebagai berikut : rangsangan kelenjar endokrin adenil siklase hormon ATP Mg ++ fosfodiesterase AMP siklik AMP respon fisiologis membran sel Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam menyebabkan kelenjar endokrin memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah. Setelah sampai pada sel yang menjadi tujuan, hormon bergabung dengan reseptor dan meningkatkan aktivitas adenil siklase yang terdapat pada membran. Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP siklik yang terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah proses di dalam sel tersebut, misalnya Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 12

13 aktivitas enzim, permeabilitas membran dan sebagainya. Keseluruhan proses yang berubah ini dapat terwujud dalam tindakan sebagai jawaban fisiologik atau usaha yang dilakukan oleh manusia. Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama pembentukan hormon sampai tiba pada dinding sel atau plasma, sedangkan tahap kedua ialah peningkatan jumlah AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atas proses dalam sel. 2.4 camp Sebagai Second Messanger Hormone Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 13

14 camp merupakan second messenger yang dibentuk dari senyawa ATP oleh kerja enzim Adenilat Siklase dengan adanya Mg 2+ yang membentuk suatu kompleks dengan ATP untuk bertindak sebagai substrat untuk reaksi. Mg 2+ ATP camp + PPi + H + Adenilat siklase camp mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam proses kerja sejumlah hormon. Epineprin meningkatkan kadar camp yang tinggi di dalam sel-sel otot dan perubahan yang relatif kecil dalam sel-sel hati. Mekanisme kerja hormon yang melibatkan camp Mekanisme kerja hormon yang melibatkan camp, diawali hormon berikatan dengan reseptor dan mengaktifkan protein G. Protein G merupakan protein yang berbentuk Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 14

15 heterotrimer dan memiliki tempat ikatan dengan nukleotida guanine, protein G terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Gs (berfungsi mengaktifkan enzim adenilat siklase), Gi (berfungsi menghambat enzim adenilat siklase), Gg (berfungsi mengaktifkan sistem fosfolipase / inositol fosfat). Sehingga protein G tersebut melepaskan GDP (Guanin Difosfat) dan mengikat GTP (Guanin Trifosfat). Sewaktu mengikat GTP, protein Gs mengaktifkan enzim adenilat siklase, yang menghasilkan camp / siklik-amp. camp mengaktifkan protein kinase A (PKA) dengan mengeluarkan subunit regulatorik. Protein kinase A berfungsi melakukan fosforilasi berbagai protein dan mencetuskan respon sel (regulasi enzim metabolisme dan transkripsi gen). 2.5 Hormon Pankreas Pankreas memiliki 2 fungsi yaitu : a. Eksokrin, mensekresi enzim-enzim dan ion-ion yang digunakan untuk proses pencernaan ke dalam duodenum. b. Endokrin, terdiri dari pulau-pulau Langerhans yang menghasilkan beberapa hormon. Lihat tabel di bawah ini : Tipe sel Jumlah relatif Hormon yg diproduksi A (atau α) 25% Glukagon B (atau β) 70% Insulin D (atau δ) < 5% Somatostatin F Sangat kecil Polipeptida pankreas 1. Insulin a. Struktur Insulin merupakan polipeptida yang terdiri dari 2 rantai, yaitu rantai A dan rantai B. Rantai A terdiri dari 21 asam amino, rantai B terdiri dari 30 asam amino. Kedua rantai trsebut dihubungkan oleh jembatan disulfida, yaitu pada A7 dengan B7 dan pada A20 dengan B19. Ada pula jembatan disulfida intra rantai pada rantai A yaitu pada A6 dan A11. Posisi ketiga jembatan tersebut selalu tetap. Kadang terjadi substitusi asam amino Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 15

16 terutama pada rantai A posisi 8, 9, 10 namun tidak mempengaruhi bioaktivitas rangkaian tesebut. b. Sintesis Sintesis pro insulin Preprohomon insulin merupakan prekursor yang lebih besar. terdapat rangkaian pra atau rangkaian pemandu dengan 32 asam amino bersifat hidrofobik yang mengarahkan molekul tersebut ke dalam Retikulum Endoplasma kasar. Di dalam RE kasar dihasilkan molekul proinsulin yamg memperlihatkan adanya jembatan disulfida pada peptida C rantai A dan peptida C rantai B Sintesis insulin Molekul proinsulin yang diproduksi oleh RE kasar kemudian diangkut ke apparatus golgi Di aparatus golgi terjadi proteolisis dan pengemasan ke dalam bentuk granul sekretorik. 95% proinsulin diubah menjadi insulin dengan memecah molekul proinsulin pada rantai peptida penghubung sehingga hanya tersisa rantai A dan rantai B beserta jembatan disulfidanya. Granul tersebut dibawa ke membran plasma melintasi sitoplasma. Dengan adanya rangsangan granul yang telah matur akan menyatu dengan membran plasma dan mengeluarkan isinya ke dalam cairan ekstrasel melalui poses eksositosis. c. Sekresi Insulin disekresikan sekitar unit perhari. Beberapa unsur yang terlibat antara lain: Glukosa Peningkatan konsentrasi glukosa dalam plasma merupakan faktor fisiologis penting dalam sekresi insulin. Konsentrasi ambang bagi sekresi insulin tersebut adalah kadar glukosa puasa plasma ( mg/dl). Pada ambang tersebut insulin diproduksi minimal. Peningkatan rasio ATP/ADP dalam metabolisme glukosa membuat K + keluar, Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 16

17 keadaan ini menyebabkan saluran Ca 2+ aktif. Masuknya Ca 2+ menyebabkan sekresi insulin. Faktor hormonal Sejumlah hormon mempengaruhi pelepasan insulin : epinefrin menghambat pelepasan insulin agonis β-adrenegik merangsang pelepasan insulin, kemungkinan dengan cara meningkatkan camp intrasel. Hormon pertumbuhan, kortisol, laktogen plasenta, estrogen, progestin dapat meningkatkan sekresi insulin. Dapat dilihat ketika pada fase akhir kehamilan insulin meningkat dengan sangat mencolok. Preparat farmakologik Obat yang merangsang sekresi insulin dan paling sering dipakai untuk terapi diabetes pada manusia adalah senyawa sulfonilurea. Tolbutamid, dipakai dalam terapi diabetes melitus tipe II (diabetes yang tidak tegantung insulin). d. Peranan Insulin Dalam Metabolisme Efek pada tansportasi membrane Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa. Mekanisme ini diawali ketika konsentrasi glukosa intasel yang sangat rendah bila dibandingkan dengan ekstrasel. Glukosa ekstrasel akan masuk ke dalam sel melalui proses difusi yang difasilitasi dan diperantarai oleh pengangkut glukosa : GLUT 1 : Terdapat dimana-mana, merupakan pengangkut utama di dalam otak GLUT 2 : Terdapat di hati GLUT 4 : terletak di jaringan adiposa, otot jantung dan otot Skeletal Proses ini dimulai ketika insulin berikatan dengan reseptor yang ada pada membran sel target. Ikatan insulin dengan reseptor akan memberikan sinyal bagi pengangkut glukosa untuk keluar dari depot intrasel menuju membran sel. Kemudian pengangkut glukosa akan berikatan dengan membran dan akhinya tejadi fusi/menyatu dengan Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 17

18 membran plasma. Kemudian tejadi transpot glukosa ekstrasel ke dalam sel. Insulin memisahkan diri dari rseptornya. Pengangkut glukosa kembali masuk ke dalam depot intrasel. Efek pada penggunaan glukosa Insulin mempengaruhi penggunaan glukosa melalui sejumlah cara dengan mengubah glukosa yang dikonsumsi: 1. 50% diubah menjadi energi (glikolisis) % diubah menjadi lemak (lipogenesis) 3. 10% diubah menjadi glikogen (glikogenesis) Insulin meningkatkan glikolisis hepatik dengan menaikkan aktivitas dan jumlah beberapa enzim yang penting, antara lain glukokinase, fosfofruktokinase dan piruvat kinase. Bertambahnya glikolisis akan meningkatkan penggunaan glukosa dan dengan demikian secara tidak langsung menurunkan pelepasan glukosa ke dalam plasma. Di otot skeletal insulin meningkatkan aliran masuk glukosa melalui pengangkut dan menaikkan kadar enzim heksokinase II yang melakukan fosforilasi dan memulai metabolisme glukosa. Insulin merangsang lipogenesis di jaringan adiposa dengan : 1. Menyediakan asetil KoA dan NADPH yang diperlukan bagi sintesis asam lemak. 2. mempertahankan kadar normal enzim asetil KoA karboksilase yang mengkatalisis konversi asetil KoA menjadi malonil KoA. 3. Menyediakan gliserol yang terlibat dalam sintesis triasilgliserol. Di hati dan otot insulin juga merangsang konversi glukosa menjadi glukosa 6 fosfat yang akhirnya menjadi glukosa 1 fosfat dan bersatu menjadi glikogen dengan bantuan enzim glikogen sintase. Efek terhadap produksi glukosa (glukoneogenesis) Pembentukan glukosa dari prekursor nonkarbohidrat melibatkan serangkaian tahapan enzimatik yang dirangsang oleh glukagon, hormon glukokortikoid, dan dalam jumlah kecil oleh angiotensin II dan vasopresin. Insulin menghambat tahapan tersebut. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 18

19 Efek tehadap metabolisme glukosa Secara umum efek insulin adalah menurunkan glukosa darah. Insulin juga berupaya untuk melawan hormon-hormon lain yang menghambat kerja insulin tersebut, sehingga tercipta mekanisme pengaturan kadar glukosa dalam darah. Efek tehadap metabolisme lipid a. Merangsang lipogenesis b. Menghambat lipolisis (pemecahan lemak menjadi asam lemak) di hati dan jaringan adiposa, dengan cara menghambat aktivitas enzim lipase. Karena itu insulin menurunkan kadar asam lemak bebas yang beredar dalam darah. Insulin juga mempengaruhi kadar kolesterol. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol kadar kolesterol dapat meningkat dan dapat menyebabkan aterosklerosis. Efek terhadap metabolisme protein Insulin merangsang sintesis protein dan memperlambat penguraian protein. nsulin menstimulasi ambilan asam amino oleh otot. g Efek terhadap replikasi sel. Insulin mempengaruhi translasi mrna dan dengan demikian juga mempengaruhi sintesis protein secara umum pada sejumlah organ yaitu otot, hati dan jaringan adiposa. e. Patofisiologi Defisiensi atau resistensi insulin mengakibatkan penyakit Diabetes Melitus, ada 2 tipe DM : 1. DM tipe 1 (DM yang bergantung insulin, IDDM : insulin dependent diabetes mellitus) 2. DM tipe 2 (DM tidak bergantung insulin, NIDDM: non insulin dependent diabetes mellitus. Manifestasi utama DM adalah hiperglikemia yang terjadi akibat : 1. Berkurangnya jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel 2. Berkurangnya penggunaan glukosa oleh berbagai jaringan 3. Peningkatan produksi glukosa (glukoneogenesis) oleh hati Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 19

20 Gejala utama DM adalah: 1. Polidipsi Ditandai dengan rasa haus yang meningkat dan banyak minum. Terjadi karena volume urine yang dikeluarkan meningkat (poliuria) sehingga menyebabkan dehidrasi (hiperosmolaritas). 2. Poliuria Merupakan gejala yang ditandai dengan banyaknya volume urine yang dikeluarkan. Terjadi karena diuresis osmotik. 3. Polifagi Hal ini dapat dilihat dari rasa lapar yang terus menerus, namun tetap terjadi penurunan berat badan. Kadar glukosa plasma pada orang normal mencapai 120 mg/dl.bila kadar glukosa plasma mencapai kadar tertentu (pada manusia >80 mg/dl) taraf maksimal reabsorbsi glukosa dalam tubulus renal akan dilampaui dan glukosa akan diekskresikan ke dalam urin (glikosuria). Glikosuria menyebabkan kehilangan kalori yang cukup besar sehingga dapat terjadi penurunan berat badan disertai polifagi. Tumor pada sel B menyebabkan hiperinsulinisme dan suatu sindrom yang ditandai dengan hipoglikemia berat. Leprekaunisme, terjadi karena kurangnya reseptor insulin atau mempunyai reseptor yang cacat. Sindrom ini ditandai dengan berat badan rendah, penurunan massa otot, berkurangnya lemak subkutan, fasies elfin, kenaikan kadar insulin plasma, kematian dini. 2. Glukagon a. Struktur Merupakan polipeptida rantai tunggal terdiri dari 29 asam amino disintesis di dalam sel A pulau Langerhans pancreas. Disintesis dari molekul prekursor proglukagon yang berukuran jauh lebih besar. Glukagon beredar dalam plasma dalam bentuk bebas, tidak terikat dengan protein pengangkut. Karena tidak terikat dengan protein pengangkut maka usia paruh glukagon dalam plasma singkat (sekitar 5 menit). Glukagon diinaktifkan di hati yang Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 20

21 mempunyai enzim yang memecah 2 asam amino pertama dari ujung terminal amino. b. Sekresi Diperkirakan glukosa menghambat sekresi glukagon, mungkin juga diperantarai oleh insulin karena hormon ini menghambat langsung pelepasan glukagon. Faktor lain yang mempengaruhi sekresi glukagon antara lain asam amino, asam lemak, serta keton, hormon traktus gastrointestinal dan neurotransmiter. c. Mekanisme kerja Secara umum glukagon melawan kerja insulin glukagon merangsang glikogenolisis dan lipolysis. Hati merupakan sasaran utama kerja glukagon. Glukagon terikat dengan reseptor spesifik dalam membran plasma sel hati. Peristiwa ini mengaktifkan enzim adenilil siklase menghasilkan camp. Molekul camp yang dihasilkan mengaktifkan enzim fosforilase yang meningkatkan laju penguraian dan menghambat kerja enzim glikogen sintase sehingga pembentukan glikogen terhambat. Kenaikan kadar camp merangsang konversi asam amino menjadi glukosa dengan menginduksi sejumlah enzim yang terlibat dalam lintasan glukoneogenik. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan enzim-enzim yang diinduksi atau direpresi oleh insulin dan glucagon. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 21

22 Kenaikan kadar camp sel adiposa mengaktifkan enzim lipase yang sensitif terhadap hormon tersebut. 3. Somatostatin a. Struktur Merupakan peptida siklik disintesis sebagai prohormon somatostatin yang besar. Disintesis dalam sel D pulau langerhans pancreas. Prohormon tersebut mula-mula diproses menjadi 28 asam amino dan akhirnya menjadi 14 asam amino. Selain di di pulau Langerhans somatostatin dijumpai di hipotalamus, jaringan gastrointestinal, dan sistem saraf pusat (mungkin sebagai neurotransmiter). b. Peran Somatostatin menghambat sekresi hormon pertumbuhan. Menghalangi ketosis pada kondisi defisiensi akut insulin (menghambat kerja glukagon untuk lipolisis saat kondisi insulin rendah). Mengurangi pengangkutan nutrien dari traktus gastrointestinal ke dalam sirkulasi darah, karena : 1. Hormon ini memperpanjang waktu pengosongan lambung 2. Mengurangi sekresi gastrin, sehingga produksi asam lambung menurun 3. Mengurangi sekresi kelenjar eksokrin pankreas (enzim pencernaan) 4. Mengurangi aliran darah splanknikus 5. Memperlambat absorbs 4. Polipeptida Pankreas (PP) Merupakan suatu peptida dengan 36 asam amino Diprodksi oleh sel af pancreas Sekresinya ditingkatkan oleh konsumsi protein, puasa, olah raga, serta hipoglikemia akut dan dikurangi oleh somatostatin dan pemberian glukosa intravena. Fungsi PP masih belum diketahui, mungkin berkaitan dengan kadar glikogen hati dan sekresi gastrointest. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 22

23 2.6 Hormon Gastrointestinal Merupakan hormon pertama yang berhasil diidentifikasi, yaitu Sekretin (tahun 1902) oleh Bayliss dan Starling. Hormon peptida gastrointestinal memiliki struktur kimia dan fungsi biologis yang saling tumpang tindih dan sebagian besar terdapat dalam bentuk multipel, hanya sekretin yang terdapat dalam bentuk tunggal Peranan hormon gastrointestinal (mekanisme kerjanya tidak banyak diketahui). Gastrin Hormon Lokasi Kerja utama antrum, duodenum lambung sekresi asam lambung dan pepsin Kolesistokinin (CCK) duodenum, jejunum sekresi amilase pankreas Sekretin duodenum, jejunum sekresi bikarbonat pankreas GIP (gastric inhibitor polypeptide usus halus meningkatkan pelepasan insulin yang diperantarai glukosa, menghambat sekresi asam lambung VIP (vasoactive Pancreas relaksasi otot polos, intestinal polypeptide) merangsang sekresi bikarbonat Motilin usus halus pankreas mengawali motilitas usus selama pencernaan Somatostatin lambung, duodenum, pancreas sejumlah efek penghambatan Polipeptida pankreas Pancreas menghambat sekresi bikarbonat dan protein pankreas Enkefalin Zat P BLI (Bombesin Like Immunoreactivity) lambung, duodenum, kandung empedu seluruh traktus gastrointestinal lambung, duodenum kerja seperti opiat kerja fisiologis belum pasti merangsang pelepasan gastrin dan CCK Neurotensin Ileum kerja fisiologis tidak diketahui Enteroglukagon pankreas, usus halus kerja fisiologis tidak diketahui Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 23

24 2.5 Hormon Gonad Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium. Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari.hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis. Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis. Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan. Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium. Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 24

25 Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron. 1. Mekanisme Kerja Hormon Gonadotropin Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada taraf selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme berikut: Hormon berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP,selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi. Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dalam sel,dan efek akhirnya bergantung dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5,AMP dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik.dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon. 2. Hormon Hormin Gonad a. Ovarium Ovarium mempunyai fungsi gametogenik penting yang di integrasikan dengan aktivitas hormionalnya. Pada wanita, gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan dan maturasi yang cepat. Pada masa puberitas, ovarium memulai suatu periode tahun fungsi siklus yang disebut siklus haid Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 25

26 karena masa pendarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang paling jelas. Ovarium ini kemudian memberikan respon terhadap gonadotropin yang disektresikan oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut menopause. Mekanisme yang bertanggung jawab bagi mula kerja fungsi ovarium pada masa puberitas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang oleh gonadotropi yang sudah ada di dalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus. ESTROGEN Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Fungsi lainnya sebagai berikut : 1. Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium 2. Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir Serviks. 3. Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina 4. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur distribusi lemak tubuh. 5. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 26

27 PROGESTERONE Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG. Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi. GONADOTROPIN RELEASING HORMONE GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) DAN LH (LUTEINIZING HORMONE) Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan minggu (sampai sekitar mu/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mu/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar mu/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 27

28 sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb). b. Testis ANDROGEN DAN TESTOTERON Pada manusia, androgen terpenting yang disekresikan oleh testis adalah testoteron. Jalur sintesis testoteron didalam testis mirip dengan yang telah digambarkan didalam ovarium dan adrenal. Pada laki-laki, setiap hari dihasilkan sekitar 8 mg testoteron. Kira-kira 95 persen diproduksi oleh sel leydig dan hanya 5 persen olh adrenal. Testis juga mensekresikan dalam jumlah sedikit androgen kuat lainnya, dihidrotestoteron. Juga androstenedion dan dehidropiandrosteron, yang merupakan androgen lemah. Pregnenolon dan progesteron serta turunanya 17-hidrisilasi juga dilepaskan dalam jumlah kecil. Kadar testoteron dalam plasma pada lakilaki kira-kira 0,6 /dl setelah puberitas dan tidak tampak bervariasi secara bermakna sesuai umur. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 28

29 BAB II PENUTUP 1.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti menimbulkan atau membangkitkan. Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa tugas (chemical messenger), disekresikanoleh sejenis jaringan 2. Hormon terrdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Steroid, yaitu testoteron dan progesteron. 2. Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin. 3. Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin, vasopresin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lainnya. 3. Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan senyawa kimia penyusunnya, daya larut, lokasi reseptor, dan sifat sinyal yang digunakan untuk perantara kerja hormon dalam sel. 4. Hasil penelitian Sutherland lebih lanjut dapat menjelaskan konsep tentang mekanisme kerja hormon. Hal-hal penting pada konsep tersebut adalah : 1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma. 2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma. 3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel. 4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses. 5. camp merupakan second messenger yang dibentuk dari senyawa ATP oleh kerja enzim Adenilat Siklase dengan adanya Mg 2+ yang membentuk suatu kompleks dengan ATP untuk bertindak sebagai substrat untuk reaksi. Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 29

30 DAFTAR PUSTAKA Azmi, Johny Biokimia 1 (Biomolekul). Padang. UNP Bakar, Usman dan Iswendi Biochemistry 1. Padang : UNP Colby, S Diane Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Gavrieli,Y.,Y.Sherman,and S.A Ben-Sasson. (1992). Identification of programed cell death in situ via specific llabeling of nuclear DNA fragmentation. J.CellBiol. 119: Gultom, Togu Biokimia Struktur dan Fungsi. Yogyakarta : JICA Haqiqi Biosintesis hormone tiroid dan paratiroid. Malang : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. McKee, Trudy dan McKee James Biochemistry : The Molecular Basis of Life 3rd Edition. New York : University of the Sciences. Marks, Dawn B Biokimia Kedokteran Dasar:Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC Montgomery, Rex dkk Biokimia : Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Yogyakarta : UGM Press Poedjiadi, Anna dan Titin Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UIP Thompson,H.J.,R.Strange and P.J.Schedin. (1992) Apoptosis in the genesis and prevention of cancer. Cancer Epidem. Biomarkers and Prevention 1 : Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 30

31 Teknik Kimia Universitas Lampung BIOKIMIA Hormon dan Aktivitas Seluler 31

HOMON PANKREAS & TRAKTUS GASTROINTESTINAL

HOMON PANKREAS & TRAKTUS GASTROINTESTINAL HOMON PANKREAS & TRAKTUS GASTROINTESTINAL HORMON PANKREAS Pankreas memiliki 2 fungsi yaitu : Eksokrin, mensekresi enzim-enzim dan ion-ion yang digunakan untuk proses pencernaan ke dalam duodenum Endokrin,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIOKIMIA1. tentang HORMON. Disusun oleh ; NIM/BP : 17514/2010. : Pendidikan Kimia ISTE. : Fitri Amelia M.Si

TUGAS AKHIR BIOKIMIA1. tentang HORMON. Disusun oleh ; NIM/BP : 17514/2010. : Pendidikan Kimia ISTE. : Fitri Amelia M.Si TUGAS AKHIR BIOKIMIA1 tentang HORMON Disusun oleh ; Nama : Zettry NIM/BP : 17514/2010 Prodi Dosen : Pendidikan Kimia ISTE : Fitri Amelia M.Si PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Kemampuan suatu sel atau jaringan untuk berkomunikasi satu sama lainnya dimungkinkan oleh adanya 2 (dua) sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi semua aktifitas sel

Lebih terperinci

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon) Modul ke: Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon) Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Hormon Hormon berasal dari kata hormaein yang berarti

Lebih terperinci

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS Hipotalamus merupakan bagian kecil otak yang menerima input baik langsung maupun tidak dari semua bagian otak. Hipofisis adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak

Lebih terperinci

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar Endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat

Lebih terperinci

E N D O K R I N. Hormon Pankreas. Ikbal Gentar Alam

E N D O K R I N. Hormon Pankreas. Ikbal Gentar Alam E N D O K R I N Hormon Pankreas Ikbal Gentar Alam Pankreas Pancreas Pankreas Fungsi utama : Sistem pencernaan Menghasilkan 2 hormon utama yaitu : Insulin Glukagon Hormon lain tapi belum jelas fungsinya

Lebih terperinci

FISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN

FISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN FISIOLOGI HORMON Fisiologi hormon By@Ismail,S.Kep, Ns, M.Kes 1 STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin terdiri dari kelenjarkelenjar endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang

Lebih terperinci

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN HORMON SENYAWA KIMIA YANG DIHASILKAN OLEH KELENJAR ENDOKRIN ATAU KELENJAR BUNTU, YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KOORDINASI PADA SEMUA BAGIAN TUBUH Transportasi hormon dilakukan

Lebih terperinci

1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)

1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari) Sehabis berolahraga, tenggorokan kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi karena tubuh banyak mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak yang keluar. Keadaan demikian membuattubuh

Lebih terperinci

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen, SISTEM ENDOKRIN Hormon adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh sebuah sel atau sekelompok sel dan disekresikan ke dalam pembuluh darah serta dapat mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain.

Lebih terperinci

Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf

Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf H O R M O N Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf Pada umumnya, sistem hormonal terutama berhubungan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme

Lebih terperinci

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran yang menonjol ke luar sel Melalui permukaan sel ini,

Lebih terperinci

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang Anatomi sistem endokrin Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid Kelenjar pankreas Testis dan ovum Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita Kerja hipotalamus

Lebih terperinci

METABOLISME HORMONE. Disusun oleh: Ramdaniar Nurdiana 11/311941/KG/08821

METABOLISME HORMONE. Disusun oleh: Ramdaniar Nurdiana 11/311941/KG/08821 METABOLISME HORMONE Disusun oleh: Amiga Rusyida H. 09/280171/KG/08385 Nani Agustiani 11/311774/KG/08813 Nimas Irene Anjani 11/311810/KG/08815 Rizky Syaputra 11/311861/KG/08817 Yohana Setianing 11/311936/KG/08819

Lebih terperinci

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) Bio Psikologi Modul ke: PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) 1. Penemuan Transmisi Kimiawi pada Sinapsis 2. Urutan Peristiwa Kimiawi pada Sinaps 3. Hormon Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi

Lebih terperinci

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Kelompok 3 Aswar Anas 111810401036 Antin Siti Anisa 121810401006 Nenny Aulia Rochman 121810401036 Selvi Okta Yusidha 121810401037 Qurrotul Qomariyah

Lebih terperinci

BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN

BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan endokrinologi memberikan penjelasan mengenai sistem pengaturan tubuh yang diatur oleh hormon. Dalam endokrinologi telah dibahas berbagai macam aspek tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Pada

Lebih terperinci

BAB XII. Kelenjar Pankreas

BAB XII. Kelenjar Pankreas BAB XII Kelenjar Pankreas A. Struktur Kelenjar Pankreas Kelenjar pankreas adalah kelenjar lonjong berwarna keputihan terletak dalam simpul yang terbentuk dari duodenom dan permukaan bawah lambung. Panjangnya

Lebih terperinci

BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN

BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan kuliah sinkronisasi alami ini meliputi pengertian hormon reproduksi mulai dari definisi, jenis, macam, sumber, cara kerja, fungsi dan pengaruhnya

Lebih terperinci

Rangkuman P-I. dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009

Rangkuman P-I. dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009 Rangkuman P-I dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009 Untuk tumbuh dan berkembang perlu energi dan prekursor untuk proses biosintesis berubah-ubah pd berbagai keadaan Utk memenuhi

Lebih terperinci

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID Glukosa Ada dalam makanan, sbg energi dalam sel tubuh. Dicerna dalam usus, diserap sel usus ke pembuluh darah, diedarkan ke sel tubuh. Untuk masuk ke sel dibutuhkan

Lebih terperinci

(G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat

(G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat Reseptor terhubung protein G (G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat merupakan keluarga terbesar reseptor permukaan sel menjadi mediator dari respon seluler berbagai molekul, seperti: hormon,

Lebih terperinci

6. PENGENDALIAN KADAR GLUKOSE DARAH

6. PENGENDALIAN KADAR GLUKOSE DARAH 6. PENGENDALIAN KADAR GLUKOSE DARAH GLUKOSE DARAH BERASAL DARI DIET, GLUKONEOGENESIS DAN GLIKOGENOLI S I S Sebagian besar karbohidrat diet yang dapat dicerna akhirnya membentuk glukose. Karbohidrat yang

Lebih terperinci

Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA 1 Dilepas ke sirkulasi seluruh tubuh Mengatur fungsi jaringan tertentu Menjaga homeostasis Berada dalam plasma, jaringan interstitial

Lebih terperinci

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis BAB XIV Kelenjar Hipofisis A. Struktur Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitary adalah suatu struktur kecil sebesar kacang ercis yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini berada dalam

Lebih terperinci

HORMON. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

HORMON. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO HORMON OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Hormon Pembawa pesan kimiawi. Bersama saraf memadukan berbagai sistem organ (sistem koordinasi). Zat - zat dengan aktivitas hormonal (protein, asam amino, asam

Lebih terperinci

Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh

Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh kelenjar endokrin dan disekresikan ke dalam aliran darah

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PENGANTAR ENDOKRINOLOGI UMUM

BAGIAN 1 PENGANTAR ENDOKRINOLOGI UMUM BAGIAN 1 PENGANTAR ENDOKRINOLOGI UMUM Pada bagian ini, sesudah dipelajari diharapkan mahasiswa mampu mendiskripsikan dan menjelaskan tentang a. Sejarah Perkembangan Endokrinologi b. Pengertian dan fungsi

Lebih terperinci

b. Badan pankreas Merupakan bagian utama dan letaknya di belakang lambung dan vertebra lumbalis pertama. c. Ekor pankreas Merupakan bagian yang

b. Badan pankreas Merupakan bagian utama dan letaknya di belakang lambung dan vertebra lumbalis pertama. c. Ekor pankreas Merupakan bagian yang PANKREAS Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm Pankreas terdiri dari: a. Kepala pankreas Merupakan bagian yang paling lebar, terletak disebelah kanan

Lebih terperinci

Proses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan

Proses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan Proses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan Terdiri dari beberapa proses seperti: 1. Perubahan anatomis dan fisiologis miometrium Pertama, terjadi pemendekan otot polos miometrium

Lebih terperinci

Anatomi/organ reproduksi wanita

Anatomi/organ reproduksi wanita Anatomi/organ reproduksi wanita Genitalia luar Genitalia dalam Anatomi payudara Kelainan organ reproduksi wanita Fisiologi alat reproduksi wanita Hubungan ovarium dan gonadotropin hormon Sekresi hormon

Lebih terperinci

Glikogen dalam hepar mengalami deplesi setelah jam puasa Glikogen dalam otot hanya akan mengalami deplesi setelah seseorang melakukan olah raga

Glikogen dalam hepar mengalami deplesi setelah jam puasa Glikogen dalam otot hanya akan mengalami deplesi setelah seseorang melakukan olah raga METABOLIME GLIKOGEN Glikogen Bentuk simpanan karbohidrat yang utama dalam tubuh mahluk hidup Dalam hepar mencapai 6% Dalam otot 1% Fungsi glikogen otot : sebagai sumber bahan bakar yg dibutuh oleh otot

Lebih terperinci

SISTEM ENDOKRIN. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

SISTEM ENDOKRIN. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB SISTEM ENDOKRIN Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB Source: http://users.rcn.com/jki mball.ma.ultranet/biolo gypages/h/hormones.ht ml. KELENJAR-KELENJAR ENDOKRIN HYPOTHALAMUS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Darah Karbohidrat merupakan sumber utama glukosa yang dapat diterima dalam bentuk makanan oleh tubuh yang kemudian akan dibentuk menjadi glukosa. Karbohidrat yang dicerna

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA PENGARUH HORMON SEKSUAL TERHADAP WANITA Oleh : Rini Indryawati. SPsi UNIVERSITAS GUNADARMA November 2007 ABSTRAK Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Siklus Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2005), sedangkan

Lebih terperinci

1. Struktur dan mekanisme kerja hormon

1. Struktur dan mekanisme kerja hormon Hormon adalah bahan kimia pembawa sinyal. Hormon dibentuk dalam sel-sel khusus yang terdapat dalam kelenjar endokrin. Hormon disekresikan ke dalam darah dan kemudian oleh darah disalurkan ke organ-organ

Lebih terperinci

10/17/2009 KONSEP DASAR. Kelenjar dalam sistem endokrin

10/17/2009 KONSEP DASAR. Kelenjar dalam sistem endokrin KONSEP DASAR Sistem Endokrin : berfungsi sebagai regulator berbagai macam proses yg terjadi dalam tubuh melalui hormon Hormon : suatu senyawa kimia yg disintesa didalam kelenjar dg pengontrolan genetik

Lebih terperinci

TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL

TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL Tranduksi sinyal Adalah proses perubahan bentuk sinyal yang berurutan, dari sinyal ekstraseluler sampai respon dalam komunikasi antar sel Tujuan: Untuk berlangsungnya

Lebih terperinci

Karena glikolisis dan glukoneogenesis mempunyai jalur yang same tetapi arahnya berbeda, maka keduanya hams dikendalikan secara timbal balik.

Karena glikolisis dan glukoneogenesis mempunyai jalur yang same tetapi arahnya berbeda, maka keduanya hams dikendalikan secara timbal balik. 5. GLUKONEOGENESIS Glukoneogenesis merupakan mekanisme dan reaksi-reaksi yang merubah senyawa non karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Substrat utama glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik,

Lebih terperinci

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi. Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel

Lebih terperinci

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) IX A. 1. Pokok Bahasan : Sistem Regulasi Hormonal A.2. Pertemuan minggu ke : 12 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan: 1. Tempat produksi hormone 2. Kelenjar indokrin dan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estrogen merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh sel granulosa dan sel teka dari folikel de Graaf pada ovarium (Hardjopranjoto, 1995). Estrogen berkaitan dengan

Lebih terperinci

Endocrinology. dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes

Endocrinology. dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes Endocrinology dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes Definisi endo- dalam; -crino: untuk mensekresi ; -logy: ilmu adalah ilmu dan specialisasi medis yang berkaitan dengan sekresi hormon dan diagnosis dan pengobatan

Lebih terperinci

METABOLISME KARBOHIDRAT

METABOLISME KARBOHIDRAT METABOLISME KARBOHIDRAT METABOLISME KARBOHIDRAT DIET BERVARIASI P.U. KARBOHIDRAT > FUNGSI KARBOHIDRAT TERUTAMA SEBAGAI SUMBER ENERGI ( DR. GLUKOSA ) MONOSAKARIDA ( HEKSOSA ) HASIL PENCERNA- AN KARBOHIDRAT

Lebih terperinci

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D. HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D. Mekanisme umpan balik pelepasan hormon reproduksi pada hewan betina Rangsangan luar Cahaya, stress,

Lebih terperinci

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Gonadotropin korionik (Chorex) Menstimulasi produksi testosteron dan progesteron untuk mengobati hipogonadisme pada pria. Menginduksi ovulasi pada wanita dengan ovarium

Lebih terperinci

Sistem Hormon BIO 3 A. PENDAHULUAN B. KELENJAR ENDOKRIN C. KELENJAR HIPOFISIS SISTEM HORMON. materi78.co.nr

Sistem Hormon BIO 3 A. PENDAHULUAN B. KELENJAR ENDOKRIN C. KELENJAR HIPOFISIS SISTEM HORMON. materi78.co.nr Sistem Hormon A. PENDAHULUAN Sistem hormon adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang aktivitas tubuh melalui hormon secara lambat. Komponen sistem hormon terdiri atas kelenjar, hormon, dan organ

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus norvegicus, L) dengan perbesaran 4x10 menggunakan teknik pewarnaan Hematoxilin-eosin

Lebih terperinci

SISTEM ENDOKRIN. Dr. Donny Yawah Kursus Pembantu Veterinar Institut Kluang, JOHOR

SISTEM ENDOKRIN. Dr. Donny Yawah Kursus Pembantu Veterinar Institut Kluang, JOHOR SISTEM ENDOKRIN Dr. Donny Yawah Kursus Pembantu Veterinar Institut Kluang, JOHOR WHAT IS ENDOCRINE Definisi: SYSTEM?? Endokrin (EN-doh-krin) adalah Sistem kelenjar yang merembeskan hormon. SISTEM ENDOKRIN

Lebih terperinci

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah 1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput

Lebih terperinci

HORMON DAN ANTAGONIS HORMON

HORMON DAN ANTAGONIS HORMON HORMON DAN ANTAGONIS HORMON TIU Agar mahasiswa memahami berbagai golongan, kimia hormon, pelepasan, mekanisme kerja (interaksi dengan reseptor), efek farmakologi, efek samping, kegunaan dan penggunaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia

Lebih terperinci

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ; Fisiologi Reproduksi & Hormonal Wanita Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ; 1. Hormon yang dikeluarkan hipothalamus, Hormon pelepas- gonadotropin

Lebih terperinci

REAKSI-REAKSI BIOKIMIA SEBAGAI SUMBER GLUKOSA DARAH

REAKSI-REAKSI BIOKIMIA SEBAGAI SUMBER GLUKOSA DARAH REAKSI-REAKSI BIOKIMIA SEBAGAI SUMBER GLUKOSA DARAH Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN...1 II. III. SUMBER GLUKOSA DARAH...2 PERAN HORMON DALAM PENGATURAN GLUKOSA DARAH...8

Lebih terperinci

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Pendahuluan 5. PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Hormon steroid merupakan derivat dari kolesterol, molekulnya kecil bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan

Lebih terperinci

KESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KESEHATAN REPRODUKSI by Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis dan

Lebih terperinci

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12 Nama : Kristina vearni oni samin Nim: 09031 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengkritisi tugas biologi reproduksi kelompok 7 tentang siklus menstruasi yang dikerjakan oleh saudari Nela Soraja gusti. Tugas mereka

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Dahulu obesitas identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Dahulu obesitas identik dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Overweight dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Dahulu obesitas identik dengan kemakmuran, akan

Lebih terperinci

HORMON REPRODUKSI JANTAN

HORMON REPRODUKSI JANTAN HORMON REPRODUKSI JANTAN TIU : 1 Memahami hormon reproduksi ternak jantan TIK : 1 Mengenal beberapa hormon yang terlibat langsung dalam proses reproduksi, mekanisme umpan baliknya dan efek kerjanya dalam

Lebih terperinci

SISTEM ENDOKRIN MANUSIA SMA REGINA PACIS JAKARTA

SISTEM ENDOKRIN MANUSIA SMA REGINA PACIS JAKARTA 1 SISTEM ENDOKRIN MANUSIA SMA REGINA PACIS JAKARTA Ms. Evy Anggraeny Macam Kelenjar tubuh 2 1. Kelenjar eksokrin : yaitu kelenjar yang mempunyai saluran pengeluaran hasil sekretnya Contoh : a. Glandula

Lebih terperinci

ENDOKRINOLOGI Sudarno, dr., M.Kes. Departemen Biokimia Kedokteran UNAIR

ENDOKRINOLOGI Sudarno, dr., M.Kes. Departemen Biokimia Kedokteran UNAIR ENDOKRINOLOGI Sudarno, dr., M.Kes. Departemen Biokimia Kedokteran UNAIR CIRI UMUM HORMON DUA SISTEM KELENJAR 1. KEL. EKSOKRIN Mengeluarkan sekresi melalui saluran Kel. Keringat Kel. Lemak Kel. Sistem Pencernaan

Lebih terperinci

Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2

Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2 Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2 Dr. Syazili Mustofa, M. Biomed Lektor Mata Kuliah Ilmu Biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila Kerja insulin terhadap

Lebih terperinci

Hormon-Hormon Dan Kelenjar-Kelenjar Hormon

Hormon-Hormon Dan Kelenjar-Kelenjar Hormon Hormon-Hormon Dan Kelenjar-Kelenjar Hormon Hormon-Hormon sebagai Koordinator-Koordinator Kimia Meskipun suatu organisme bersel tunggal dapat mengatur metabolisme internalnya sendiri, pada suatu organisme

Lebih terperinci

Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus

Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus MK. Ilmu Reproduksi LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK FAPET UB 1 Sub Pokok Bahasan Hormon-hormon reproduksi dan peranannya (GnRH, FSH,LH, estrogen, Progesteron,

Lebih terperinci

Oksidasi Asam Piruvat

Oksidasi Asam Piruvat Oksidasi Asam Piruvat Apabila ada oksigen, asam piruvat masuk kedalam mitokhondria. Asam piruvat akan mengalami oksidasi dekarboksilasi menjadi asetil-koa Dalam reaksi ini : o o o o o Menghasilkan NADH

Lebih terperinci

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu) 14 (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Atau di singkat 3P dalam fase ini biasanya penderita menujukan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk karena pada fase ini jumlah insulin masih mencukupi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan untuk makanan maupun untuk pengobatan tradisional.

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan dan Perkembangan Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan. Indikator Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.

Lebih terperinci

4. GLIKOGENOLISIS PROTEIN FOSFATASE-1 MENJADI ION FOSFORILASE TIDAK AKTIF

4. GLIKOGENOLISIS PROTEIN FOSFATASE-1 MENJADI ION FOSFORILASE TIDAK AKTIF 4. GLIKOGENOLISIS GLIKOGENOLISIS DI HEPAR DAPAT TIDAK TERGANTUNG camp Kerja utama glukagon memacu pembentukan camp dan aktivasi fosforilase di hepar, reseptor α 1 merupakan mediator utama untuk pacuan

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat

Metabolisme karbohidrat Metabolisme karbohidrat Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila PENCERNAAN KARBOHIDRAT Rongga mulut

Lebih terperinci

Gambar 4. Grafik Pertambahan Bobot Badan Tikus

Gambar 4. Grafik Pertambahan Bobot Badan Tikus BAB IV HASIL PEMBAHASAN Pengaruh pemberian ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) terhadap pertambahan bobot badan tikus betina bunting pada umur kebuntingan 0-13 hari dapat dilihat pada Tabel 2.

Lebih terperinci

Second Messenger camp CAMP. Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP:

Second Messenger camp CAMP. Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: CAMP Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN...1 II. KATABOLISME KARBOHIDRAT DALAM SALURAN PENCERNAAN....1 III. IV. PENGAKTIFAN PROTEIN KINASE OLEH camp...8 VASOPRESSIN/

Lebih terperinci

SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK

SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK SEL OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK DEFINISI Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Sel

Lebih terperinci

Sistem Endokrin. Herlihy

Sistem Endokrin. Herlihy Sistem Endokrin Herlihy Kelenjar dan Hormon Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon ke kapiler (karena tidak memiliki duktus) Sistem endokrin dan hormon membantu : Mengatur proses metabolisme karbohidrat,

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat - 4

Metabolisme karbohidrat - 4 Glukoneogenesis Uronic acid pathway Metabolisme fruktosa Metabolisme galaktosa Metabolisme gula amino (glucoseamine) Pengaturan metabolisme karbohidrat Pengaturan kadar glukosa darah Metabolisme karbohidrat

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN Oleh Isrofah, S.Kep., Ns., M.Kep

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN Oleh Isrofah, S.Kep., Ns., M.Kep ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN Oleh Isrofah, S.Kep., Ns., M.Kep Sistem endokrin meliputi sistem dan alat yang mengeluarkan hormon atau alat yang merangsang keluarnya hormon yang berupa mediator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,

BAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk, digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data menunjukkan bahwa sekitar 80 % penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Hal ini timbul sebagai

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Dalam pembahasan tentang status gizi, ada tiga konsep yang harus dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BIOSINTESIS HORMON TIROID DAN PARATIROID

BIOSINTESIS HORMON TIROID DAN PARATIROID MAKALAH TENTANG BIOSINTESIS HORMON TIROID DAN PARATIROID Disusun oleh: Sohibul Himam Haqiqi 0710510087 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008 PENDAHULUAN 1.1 Sistem endokrin Sistem endokrin,

Lebih terperinci

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Metabolisme Karbohidrat Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia LATAR BELAKANG Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat tergantung pada kemampuannya menghasilkan enzim amilase

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit kritis merupakan suatu keadaan sakit yang membutuhkan dukungan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit kritis merupakan suatu keadaan sakit yang membutuhkan dukungan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anak sakit kritis Penyakit kritis merupakan suatu keadaan sakit yang membutuhkan dukungan terhadap kegagalan fungsi organ vital yang dapat menyebabkan kematian, dapat berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh ekstrak biji pepaya (Carica papaya, L.) terhadap ketebalan lapisan endometrium dan kadar hemoglobin tikus putih (Rattus

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di dalam tubuh 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah 1. Definisi Glukosa Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan PENGANTAR Latar Belakang Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan produktivitasnya untuk meningkatkan pendapatan peternak. Produktivitas itik lokal sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasca Menopause Wanita mempunyai masa kehidupan seksual dimana banyak folikel primodial tumbuh menjadi folikel vesicular setiap siklus seksual, dan akhirnya hampir semua ovum

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor peternakan merupakan sektor yang strategis, mengingat dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan mencerdaskan bangsa, sektor peternakan berperan penting melalui penyediaan

Lebih terperinci

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya MAPPING CONCEPT PENGATURAN SIRKULASI Salah satu prinsip paling mendasar dari sirkulasi adalah kemampuan setiap jaringan untuk mengatur alirannya sesuai dengan kebutuhan metaboliknya. Terbagi ke dalam pengaturan

Lebih terperinci

Pengertian Mitokondria

Pengertian Mitokondria Home» Pelajaran» Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat Badan, Berat Testis, dan Jumlah Sperma Mencit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein. Salah satu komoditas yang menjadi primadona saat ini adalah ikan lele (Clarias sp.). Ikan

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat - 2

Metabolisme karbohidrat - 2 Glukoneogenesis Uronic acid pathway Metabolisme fruktosa Metabolisme galaktosa Metabolisme gula amino (glucoseamine) Pengaturan metabolisme karbohidrat Pengaturan kadar glukosa darah Metabolisme karbohidrat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Indeks Massa Tubuh a. Definisi IMT atau sering juga disebut indeks Quatelet pertama kali ditemukan oleh seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi A. Pengertian Menstruasi Menstruasi merupakan keadaan fisiologis, yaitu peristiwa keluarnya darah, lendir ataupun sisa-sisa sel secara berkala. Sisa sel tersebut

Lebih terperinci