BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN
|
|
- Benny Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan kuliah sinkronisasi alami ini meliputi pengertian hormon reproduksi mulai dari definisi, jenis, macam, sumber, cara kerja, fungsi dan pengaruhnya terhadap organ target termasuk mekanisme feedback. Fungsi hormon reproduksi sangat penting. Hormon memegang kendali dalam pengaturan fungsi organ reproduksi dalam suatu keselarasan atau sinkronisasi yang alami. Pokok bahasan ini secara umum dapat digunakan untuk membantu mahasiswa memahami mekanisme pengaturan fungsi organ reproduksi oleh hormon. Pokok bahasan kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam 4 kali tatap muka (dalam 2 minggu). Setelah mengikuti Pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami proses sasi alami dalam pengaturan fungsi organ reproduksi. Universitas Gadjah Mada 1
2 B. PENYAJIAN Definisi Hormon adalah suatti substansi fisiologis, orgamk dan kimiawi, yang diproduksi oleh sel-sel khusus kemudian dialirkan melalui sistim sirkulasi darah menuju organ targetnya dan selanjutnya menjalankan fungsinya. Fungsi hormon tersebut bisa berupa rangsangan atau penghambatan aktivitas organ targetnya. Ada banyak hormon yang mempunyai aktivitas luas. Hormon pengatur proses reproduksi yang utama berasal dari hipotalamus, pituitaria, gonad, plasenta dan uterus. Cabang ilmu biologi yang membahas mengenai hormon dan reseptornya disebut Endokrinologi. Ciri-Ciri Hormon Sebagian besar hormon mamalia terlibat dalam beberapa aspek reproduksi. Keterlibatan ini mungkin melalui aksi langsung hormon tersebut pada satu aspek reproduksi yang spesifik atau melalui aksi tidak langsung dimana kehadiran hormon tersebut diperlukan untuk menjaga lingkungan internal yang sesuai untuk dapat menyukseskan proses reproduksi. Hormon reproduksi dibagi kelompok berdasarkan jenis dan aksinya yaitu : A. Hormon reproduksi primer B. Hormon metabolic yang mempengaruhi reproduksi Hormon reproduksi primer terlibat langsung dalam berbagai aspek reproduksi seperti spermatogenesis, ovulasi, tingkah laku seksual, fertilisasi, implantasi, pemeliharaan kebuntingan, parturisi, laktasi dan tingkah laku induk. Sedangkan hormon metabolic diperlukan untuk kesehatan secara umum dan status metabolisme hewan sehingga memungkinkan berlangsungnya proses reproduksi. Secara umum hormon metabolik mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan metabolisme dan mungkin cenderung tidak langsung kerjanya terhadap reproduksi. Hormon metabolic ini memelihara kondisi hewan sehingga memungkinkan bekerjanya hormon reproduksi primer secara maksimal pada proses reproduksi. Berdasarkan sifat kimiawinya hormon reproduksi dibagi menjadi 4 macam yaitu : 1. Protein 2. Peptida 3. Steroid 4. Asam Lemak Hormon protein atau polipeptida mempunyai ukuran berat molekul dalton. Hormon ini mudah rusak oleh enzim maka jangan diberikan secara oral. Berat Universitas Gadjah Mada 2
3 molekul hormon steroi sekitar dalton. Steroid alami tidak bila diberikan secara oral, tetapi bentuk sintetiknya bisa diberikan baik secara oral maupun injeksi. Mekanisme Kerja Hormon Hormon protein. Hormon protein dan polipeptida mengatur fungsi sel cara mengikatkan diri pada reseptor spesifik yang berada pada membran mengontrol aktivitas enzim adenilat siklase. Enzim tersebut merupakan katalisator bagi proses perubahan ATP menjadi camp dan pirofosfat. camp akan mempengaruhi enzim protein kinase dan terjadilah proses fosforisasi. Selanjutnya proses tostonsasi tersebut mempengaruhi DNA untuk membentuk mrna dan mensintesis protein baru yang mungkin merupakan enzim yang diperlukan dalam proses biosintesis steroid. Hormon Steroid. Hormon steroid masuk ke dalam sel terlebih dahulu baru kemudian berikatan dengan reseptornya. Reseptor hormon steroid berada di dalam inti sel. Terikatnya steroid pada reseptornya tersebut mengawali sintesis mrna spesifik yang kemudian keluar ke sitoplasma dan selanjutnya mensintesis protein tertentu. Universitas Gadjah Mada 3
4 Universitas Gadjah Mada 4
5 Klasifikasi Hormon A. Hormon Peptida Tersusun oleh asam amino. Struktur primer dan asam amino tersebut bervariasi dalam satu spesies. 1. Peptida 1. Oksitosin : 9 asam amino 2. Vasopresin : 9 asam amino 3. Somatostatin : 14 asam amino 4. GnRH : 10 asam amino 5. CRH : 41. asam amino 2. Protein a. Insulin : 5 1 asam amino b. Prolaktin c. Somatotropin (hormon pertumbuhan) : 191 asam amino 3. Glikoprotein 1) peptida besar yang mengandung satu atau lebih karbohidrat 2) mengandung 2 subunit 3) subunit Alpha sama identik untuk spesies yang sama, sedangkan subunit Beta adalah spesifik. 4) LH path domba : subunit Alpha : 96 asam amino, Subunit Beta: 120 asam amino 5) FSH pada manusia : subunit Alpha : 92 asam amino, Subunit Beta: 118 asam amino 6) Inhibin pada babi : subunit Alpha mempunyai BM 18K Subunit Beta mempunyai BM 14K B. Hormon Steroid berasal kolesterol diproduksi oleh gonad, plasenta atau adrenal progestin progesterone (C21) androgen testosteron (C 19) estrogen estradiol (C 18) Universitas Gadjah Mada 5
6 glukokortikoid kortison (C21) mineralkortikoid aldosteron (C21) C. Prostaglandin 1. disintesis dan senyawa asam lemak (asam arakidonat) di dalam membran sel (C20) 2. PGE2 3. PGF2c D. Feromon Ada dua tipe: 1) Signaller (releaser) : menimbulkan daya tank pada lawanjenisnya. 2) Primer : mempunyai efek yang lebih lambat untuk mengubah hormon dan sistim reproduksi. Terminologi Hormon 1) Hormon : adalah semua jenis substansi yang dikeluarkan oleh satu sel untuk mengatur sel lain 2) Kelenjar endokrin : adalah kelenjar buntu (tidak memiliki saluran khusus) yang mengeluarkan produknya langsung ke dalam aliran darah. 3) Neurohormon : adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel syaraf. 4) Pheromones : adalah suatu substansi yang dikeluarkan kedaerah exterior seekor hewan yang berguna untuk merangsang respon dan lawan jenisnya. Universitas Gadjah Mada 6
7 Tabel 1. Daftar hormon, sumber, dan fungsinya Sumber Hormon Fungsi Hipotalamus Releasing Hormon: LH-RH Stimulasi pelepasan FSH, LH TRH Stimulasi pelepasan TSH dan prolaktin PIF Inhibisi pelepasan prolaktin Pituitaria Anterior (pars distalis) Oksitosin FSH Stimulasi kontraksi uterus Stimulasi partus Transport sperma dan oosit Penurunan air susu Bisa juga sebagai luteolitik Stimulasi pertumbuhan folikel Stimulasi spermatogenesis Stimulasi sekresi estrogen Jantan : Spermiogenesis LH Stimulasi ovulasi Fungsi korpus luteum Stimulasi sekresi androgen Jantan : sintesis androgen testis oleh Sel Leydig Prolaktin Meningkatkan sintesis air susu Kortikotropin (ACTH) Meningkatkan Steroidogenesis pada adrenal Pitutaria Posterior (pars Nervosa) Somatotropin (ST) Oksitosin Vasopresin (ADH) Meningkatkan sintesis Somatomedin oleh hati Peningkatan sekresi air susu Stimulasi kontraksi uterus Peningkatan absorbsi air pada ginjal Ovarium - Forikel Estradiol Perkembangan saluran reproduksi betina Universitas Gadjah Mada 7
8 Tingkah laku seks betina Perkembangan saluran mammae Stimulasi kontraksi uterus Kontrol pelepasan gonadotropin Stimulasi uptake Ca tulang Effek anabolic - CL Progesteron Plasenta HCG Stimulasi sekresi endometrium Memelihara kebuntingan Stimulasi pertumbuhan alveoli path kel. Mammae Kontrol pelepasan gonadotropin Peningkatan sintesis progesterone oleh CL LH-like ecg(pmsg) Peningkatan masa hidup primer dan pembentukan asesoris path kuda FSH Iike CL CL Placental Lactogen Pengaturan nutrisi maternal kefetus Testes 1) Sel Leydig Testosteron Perkembangan dan perawatan kelenjar asesoris Stimulasi perkembangan sexual dan tingkah laku jantan Stimulasi spermatogenesis Inhibin Menghambat pengeluaran FSH 2) Sel Sertoli Uterus Anti Mullerian Hormone Regresi duktus Mulleri (AMH) Relaxin Dilatasi serviks Inhibin Menghambat pelepasan FSH Kontraksi uterus luteolitik PGF2a KONTROL HORMONAL TERHADAP REPRODUKSI BETINA Beberapa hormon penting untuk berlangsungnya siklus estrus, estrus dan ovulasi. Sebagian dan hormon tersebut dihasilkan oleh ovarium, tetapi diatur oleh hormon Universitas Gadjah Mada 8
9 gonadotropin yang dikeluarkan oleh pituitaria. Hormon lain yang berpengaruh terhadap kedua sumber hormon tersebut dikeluarkan oleh hipotalamus. Gonadotropin Releasing Hormone (GNRH) Hormon ini disekresikan oleh hipotalamus untuk menstimulir produksi dan pelepasan Luteinizing Hormone (LH) dan Folicle Stimulating Hormone (FSH) dan pituitaria. GnRH telah digunakan sebagai pengobatan terhadap sistik ovarium pada sapi perah dan menyebabkan ovulasi pada beberapa sapi. Sapi yang sedang dalam fase luteal dimana ada korpus luteum yang berfungsi, tidak dapat diinduksi ovulasinya oleh GnRH. Progesteron Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan diproduksi dalam jumlah pada hari ke 5-6 sampai dengan hari ke siklus estrus. Progesterone dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan plasenta dalam jumlah sedikit. Dibawah progesterone, uterus mempersiapkan diri untuk kebuntingan. Progesteron disebut juga hormon kebuntingan karena dia menstimulir penebalan uterus, menstimulir perkembangan uterus menjelang implantasi, dan progesterone diproduksi sepanjang kebuntingan dan memelihara kebuntingan. Level progesterone dalam darah meningkat setelah ovulasi dan tetap tinggi sampai akhir masa diestrus. Level progesterone akan bertahan tinggi bila terjadi implantasi dan berlanjut menjadi bunting. Namun demikian level progesterone akan turun bila kebuntingan tidak terjadi atau menjelang partus. Progesteron juga membantu menuntaskan perkembangan alveoli kelenjar mammae. Estrogen Hormon ini merupakan sekelompok senyawa yang diproduksi terutama oleh sel-sel di dalam folikel ovarium. Disamping itu estrogen juga diproduksi oleh plasenta dan kelenjar adrenal. Estrogen menstimulir dan perkembangan dan fungsi saluran reproduksi betina. Estradiol adalah salah satu jenis estrogen, dia merupakan hormon utama yang bertanggung jawab terhadap timbulnya gejala estrus. Konsentrasi maksimal estradiol terjadi di sekitar waktu estrus. Estrogen juga merangsang pertumbuhan dan perkembangan duktus kelenjar mammae. Relaxin Hormon ini dihasilkan oleh ovarium. Fungsi relaxin adalah untuk menyebabkan relaksasi ligamentum pelvis dan juga relaksasi serviks pada saat partus. Luteinizing Hormone (LH) Universitas Gadjah Mada 9
10 Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pituitaria. LH diperlukan untuk ovulasi dan perkembangan dan pemeliharaan korpus luteum. Jumlah LH yang paling mencolok adalah sekitar estrus, yaitu sesaat setelah puncak estrogen yang terjadi pada permulaan standing heat. Lonjakan LH menyebabkan folikel yang masak menjadi ruptur dan melepaskan oosit. Follicle Stimulating Hormone (FSH) FSH menstimulir perkembangan beberapa folikel, dan salah satu diantaranya akan masak. Ovulasi akan terjadi dan folikel yang masak ini. Folikel menghasilkan estrogen dalam jumlah yang terus meningkat. Peningkatan estrogen tersebut akan menekan pelepasan FSH berikutnya dari pituitaria. Konsentrasi FSH rendah hampir selama siklus estrus, namun demikian, terdapat dua kali puncak FSH yaitu puncak kecil yang terjadi pada saat pre-revolusi, dan satu puncak lagi yang agak lebih tinggi yang terjadi 2-3 hari kemudian pada sekitar waktu ovulasi. Prostaglandin Prostaglandin dihasilkan oleh berbagai jaringan dalam tubuh dan tampaknya dilepaskan oleh uterus sesaat menjelang partus. Prostaglandin secara komersial diproduksi dan digunakan untuk sinkronisasi estrus, pengobatan silent dan induksi abortus. Prostaglandin merangsang regresi korpus luteum pada yang memiliki korpus luteum fungsional, kemudian diikuti oleh maturasi secara spontan, ovulasi dan tingkah laku estrus dalam waktu 2-4 hari. Prolaktin Hormon ini dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar pituitary. Prolaktin diperlukan untuk laktogenesis dan pemeliharaan laktasi. Level prolaktin dalam sistim sirkulasi dikontrol oleh factor inhibitor dan releasing yang berasal dari hipotalamus. Oksitosin Hormon ini dikeluarkan oleh lobus posterion kelenjar pituitaria, berfungsi sebagai perangsang milk letdown. Oksitosin juga berperan penting dalam pengaturan parturisi dan involusi uterus setelah partus. Universitas Gadjah Mada 10
11 Gambar 4a. Skema Mekanisme Feed Back Hormon Reproduksi Jantan Universitas Gadjah Mada 11
12 Gambar 4b. Skema Mekanisme Feed Back Hormon Reproduksi Betina Universitas Gadjah Mada 12
13 Universitas Gadjah Mada 13
14 C. PENUTUP Pokok bahasan kuliah ini secara keseluruhan dapat dipahami intisarinya dengan cara mahasiswa mengerjakan soal-soal berikut ini : 1. Hormon reproduksi dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan jenis dan aksinya, sebutkan dan beri contohnya! 2. Jelaskan mekanisme kerja hormon steroid dan hormon protein! 3. Sebutkan hormon-hormon yang berpengaruh terhadap ovarium! Jelaskan masing-masing aksinya! 4. Sebutkan hormon yang termasuk kelompok steroid! Dimana dihasilkannya? 5. Dimana hormon PGF2alfa dihasilkan dan apa fungsinya? 6. Buatlah diagram mekanisme feedback pada hewan jantan dan beri penjelasannya! 7. Testosteron dihasilkan oleh siapa? Bagaimana fungsinya? Sebutkan hormon gonadotropin pada hewan jantan dan jelaskan fungsi masing-masing hormon tersebut! Agar mahasiswa dapat menilai kemampuan diri dalam memahami setiap materi yang diberikan dalam setiap pokok bahasan, maka mahasiswa harus dapat soal - soal tersebut. Seandainya ada kesulitan dalam menjawab soal sebaiknya didiskusikan di dalam perkuliahan. Kisi kisi untuk menjawab soal-soal di atas adalah soal 1 halaman (16), 2(17), 3(24-25), 4(19-20), 5(23,25), 6(27), 7(22), 8(2 1). Universitas Gadjah Mada 14
Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh
Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh kelenjar endokrin dan disekresikan ke dalam aliran darah
Lebih terperinciHUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.
HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D. Mekanisme umpan balik pelepasan hormon reproduksi pada hewan betina Rangsangan luar Cahaya, stress,
Lebih terperinciAnatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang
Anatomi sistem endokrin Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid Kelenjar pankreas Testis dan ovum Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita Kerja hipotalamus
Lebih terperinciHIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS
HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS Hipotalamus merupakan bagian kecil otak yang menerima input baik langsung maupun tidak dari semua bagian otak. Hipofisis adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak
Lebih terperinciMateri 5 Endokrinologi selama siklus estrus
Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus MK. Ilmu Reproduksi LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK FAPET UB 1 Sub Pokok Bahasan Hormon-hormon reproduksi dan peranannya (GnRH, FSH,LH, estrogen, Progesteron,
Lebih terperinciRijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN
Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Kemampuan suatu sel atau jaringan untuk berkomunikasi satu sama lainnya dimungkinkan oleh adanya 2 (dua) sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi semua aktifitas sel
Lebih terperinciD. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) IX A. 1. Pokok Bahasan : Sistem Regulasi Hormonal A.2. Pertemuan minggu ke : 12 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan: 1. Tempat produksi hormone 2. Kelenjar indokrin dan produksi
Lebih terperinciBAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN
BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan endokrinologi memberikan penjelasan mengenai sistem pengaturan tubuh yang diatur oleh hormon. Dalam endokrinologi telah dibahas berbagai macam aspek tentang
Lebih terperinciF I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.
F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc. Kebuntingan dan Kelahiran Kebuntingan Fertilisasi: Proses bersatunya/fusi antara sel kelamin betina (oosit)
Lebih terperinciFungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf
H O R M O N Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf Pada umumnya, sistem hormonal terutama berhubungan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estrogen merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh sel granulosa dan sel teka dari folikel de Graaf pada ovarium (Hardjopranjoto, 1995). Estrogen berkaitan dengan
Lebih terperinciB. SISTEM HORMON / ENDOKRIN
B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN HORMON SENYAWA KIMIA YANG DIHASILKAN OLEH KELENJAR ENDOKRIN ATAU KELENJAR BUNTU, YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KOORDINASI PADA SEMUA BAGIAN TUBUH Transportasi hormon dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Pada
Lebih terperinciHUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH
HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia
Lebih terperinciAnatomi/organ reproduksi wanita
Anatomi/organ reproduksi wanita Genitalia luar Genitalia dalam Anatomi payudara Kelainan organ reproduksi wanita Fisiologi alat reproduksi wanita Hubungan ovarium dan gonadotropin hormon Sekresi hormon
Lebih terperinciF I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.
F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc. Sasaran Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan sistem reproduksi dan laktasi Materi Kontrol gonad dan perkembangan
Lebih terperinciPROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN
Pendahuluan 5. PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Hormon steroid merupakan derivat dari kolesterol, molekulnya kecil bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi pesisir merupakan salah satu bangsa sapi lokal yang banyak di pelihara petani-peternak di Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan. Sapi pesisir dapat
Lebih terperinciPENGARUH SUPEROVULASI PADA LAJU OVULASI, SEKRESI ESTRADIOL DAN PROGESTERON, SERTA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN UTERUS DAN KELENJAR SUSU TIKUS PUTIH (Rattus Sp.) SELAMA SIKLUS ESTRUS TESIS OLEH : HERNAWATI
Lebih terperinciSISTEM ENDOKRIN. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB
SISTEM ENDOKRIN Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB Source: http://users.rcn.com/jki mball.ma.ultranet/biolo gypages/h/hormones.ht ml. KELENJAR-KELENJAR ENDOKRIN HYPOTHALAMUS
Lebih terperinciTugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif
Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Kelompok 3 Aswar Anas 111810401036 Antin Siti Anisa 121810401006 Nenny Aulia Rochman 121810401036 Selvi Okta Yusidha 121810401037 Qurrotul Qomariyah
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,
Lebih terperinciJenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,
SISTEM ENDOKRIN Hormon adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh sebuah sel atau sekelompok sel dan disekresikan ke dalam pembuluh darah serta dapat mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging dan merupakan komoditas peternakan yang sangat potensial. Dalam perkembangannya, populasi sapi potong belum mampu
Lebih terperinciBAB II FAAL KELAHIRAN
BAB II FAAL KELAHIRAN A. PENDAHULUAN Pokok bahasan kuliah Faal kelahiran ini meliputi kelahiran seperti terjadinya inisiasi partus, tahapan partus, adaptasi perinatal dan puerpurium. Pokok bahasan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan untuk makanan maupun untuk pengobatan tradisional.
Lebih terperinciPERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)
Bio Psikologi Modul ke: PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) 1. Penemuan Transmisi Kimiawi pada Sinapsis 2. Urutan Peristiwa Kimiawi pada Sinaps 3. Hormon Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi
Lebih terperinciBAB XIV. Kelenjar Hipofisis
BAB XIV Kelenjar Hipofisis A. Struktur Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitary adalah suatu struktur kecil sebesar kacang ercis yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini berada dalam
Lebih terperinciFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar Endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Siklus Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2005), sedangkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kinerja Induk Parameter yang diukur untuk melihat pengaruh pemberian fitoestrogen ekstrak tempe terhadap kinerja induk adalah lama kebuntingan, dan tingkat produksi anak
Lebih terperinci10/17/2009 KONSEP DASAR. Kelenjar dalam sistem endokrin
KONSEP DASAR Sistem Endokrin : berfungsi sebagai regulator berbagai macam proses yg terjadi dalam tubuh melalui hormon Hormon : suatu senyawa kimia yg disintesa didalam kelenjar dg pengontrolan genetik
Lebih terperinciHORMON DAN ANTAGONIS HORMON
HORMON DAN ANTAGONIS HORMON TIU Agar mahasiswa memahami berbagai golongan, kimia hormon, pelepasan, mekanisme kerja (interaksi dengan reseptor), efek farmakologi, efek samping, kegunaan dan penggunaan
Lebih terperinciPeristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)
Modul ke: Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon) Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Hormon Hormon berasal dari kata hormaein yang berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel
Lebih terperinciHORMON. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO
HORMON OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Hormon Pembawa pesan kimiawi. Bersama saraf memadukan berbagai sistem organ (sistem koordinasi). Zat - zat dengan aktivitas hormonal (protein, asam amino, asam
Lebih terperinciFISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN
FISIOLOGI HORMON Fisiologi hormon By@Ismail,S.Kep, Ns, M.Kes 1 STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin terdiri dari kelenjarkelenjar endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis ini banyak diternakkan di pesisir pantai utara (Prawirodigdo et al., 2004). Kambing Jawarandu
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan
PENGANTAR Latar Belakang Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan produktivitasnya untuk meningkatkan pendapatan peternak. Produktivitas itik lokal sangat
Lebih terperinciDr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA
Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA 1 Dilepas ke sirkulasi seluruh tubuh Mengatur fungsi jaringan tertentu Menjaga homeostasis Berada dalam plasma, jaringan interstitial
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA
PENGARUH HORMON SEKSUAL TERHADAP WANITA Oleh : Rini Indryawati. SPsi UNIVERSITAS GUNADARMA November 2007 ABSTRAK Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.
Lebih terperinciSistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;
Fisiologi Reproduksi & Hormonal Wanita Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ; 1. Hormon yang dikeluarkan hipothalamus, Hormon pelepas- gonadotropin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus norvegicus, L) dengan perbesaran 4x10 menggunakan teknik pewarnaan Hematoxilin-eosin
Lebih terperinciHORMON REPRODUKSI JANTAN
HORMON REPRODUKSI JANTAN TIU : 1 Memahami hormon reproduksi ternak jantan TIK : 1 Mengenal beberapa hormon yang terlibat langsung dalam proses reproduksi, mekanisme umpan baliknya dan efek kerjanya dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda
3 TINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda Siklus reproduksi terkait dengan berbagai fenomena, meliputi pubertas dan kematangan seksual, musim kawin, siklus estrus, aktivitas seksual setelah beranak, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh ekstrak biji pepaya (Carica papaya, L.) terhadap ketebalan lapisan endometrium dan kadar hemoglobin tikus putih (Rattus
Lebih terperinciSISTEM ENDOKRIN. Dr. Donny Yawah Kursus Pembantu Veterinar Institut Kluang, JOHOR
SISTEM ENDOKRIN Dr. Donny Yawah Kursus Pembantu Veterinar Institut Kluang, JOHOR WHAT IS ENDOCRINE Definisi: SYSTEM?? Endokrin (EN-doh-krin) adalah Sistem kelenjar yang merembeskan hormon. SISTEM ENDOKRIN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. peristiwa ovulasi (Sophia, 2003).Berahi diawali dengan turunnya hormon
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanda tanda Berahi Masa subur ditandai dengan dilepaskannya sel telur betina matang melalui peristiwa ovulasi (Sophia, 2003).Berahi diawali dengan turunnya hormon progesteron
Lebih terperinci1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.
Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit
Lebih terperinciTUGAS AKHIR BIOKIMIA1. tentang HORMON. Disusun oleh ; NIM/BP : 17514/2010. : Pendidikan Kimia ISTE. : Fitri Amelia M.Si
TUGAS AKHIR BIOKIMIA1 tentang HORMON Disusun oleh ; Nama : Zettry NIM/BP : 17514/2010 Prodi Dosen : Pendidikan Kimia ISTE : Fitri Amelia M.Si PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengujian dan pengembangan serta penemuan obat-obatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia saat ini sudah cukup luas. Pengobatan tradisional terus dikembangkan dan dipelihara sebagai warisan budaya bangsa yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Barat sekitar SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kambing Pada mulanya domestikasi kambing terjadi di daerah pegunungan Asia Barat sekitar 8000-7000 SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus) berasal
Lebih terperinciObat-obat Hormon Hipofisis anterior
Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Gonadotropin korionik (Chorex) Menstimulasi produksi testosteron dan progesteron untuk mengobati hipogonadisme pada pria. Menginduksi ovulasi pada wanita dengan ovarium
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui dan kehamilan merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi wanita. Kembalinya menstruasi dan ovulasi bervariasi setiap ibu postpartum, hal
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aplikasi bioteknologi reproduksi di bidang peternakan merupakan suatu terobosan untuk memacu pengembangan usaha peternakan. Sapi merupakan salah satu jenis ternak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pubertas 2.1.1. Definisi Pubertas Pubertas adalah masa dimana ciri-ciri seks sekunder mulai berkembang dan tercapainya kemampuan untuk bereproduksi. Antara usia 10 sampai
Lebih terperinciProses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan
Proses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan Terdiri dari beberapa proses seperti: 1. Perubahan anatomis dan fisiologis miometrium Pertama, terjadi pemendekan otot polos miometrium
Lebih terperinci2. Mengetahui waktu timbulnya dan lamanya estrus pada setiap perlakuan penyuntikan yang berbeda. Manfaat Penelitian
2 2. Mengetahui waktu timbulnya dan lamanya estrus pada setiap perlakuan penyuntikan yang berbeda. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan akan mempermudah dalam menentukan waktu yang tepat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah burung
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Merak Hijau (Pavo muticus) Merak hijau (Pavo muticus) termasuk dalam filum chordata dengan subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah
Lebih terperinciBAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPEUTIK, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPEUTIK, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA HORMON HIPOFISE & HIPOTHALAMUS Drs. D. S. Hidayat. Apt. MS Fungsi Hypophysis cerebri sangat erat hubungannya dengan hipothalamus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi A. Pengertian Menstruasi Menstruasi merupakan keadaan fisiologis, yaitu peristiwa keluarnya darah, lendir ataupun sisa-sisa sel secara berkala. Sisa sel tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid yang digunakan sebagai bahan penyedap makanan untuk merangsang selera. MSG adalah hasil dari purifikasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menstruasi 2.1.1. Definisi Menstruasi Menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis atau normal, merupakan peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara berkala
Lebih terperinciBAB III PROSES REPRODUKSI HEWAN BETINA A. PENDAHULUAN
BAB III PROSES REPRODUKSI HEWAN BETINA A. PENDAHULUAN Pokok bahasan kuliah proses reproduksi meliputi pengertian mengenai proses reproduksi hewan betina mulai dan pubertas yang meliputi umur pubertas dan
Lebih terperinciGambar 4. Grafik Pertambahan Bobot Badan Tikus
BAB IV HASIL PEMBAHASAN Pengaruh pemberian ekstrak etanol purwoceng (Pimpinella alpina) terhadap pertambahan bobot badan tikus betina bunting pada umur kebuntingan 0-13 hari dapat dilihat pada Tabel 2.
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN.... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI...... ABSTRACT... ii iii v vii viii ix x xii xiii BAB I.
Lebih terperinciSexual behaviour Parturient behaviour Nursing & maternal behaviour
Sexual behaviour Parturient behaviour Nursing & maternal behaviour Rangsangan seksual libido Berkembang saat pubertas dan setelah dewasa berlangsung terus selama hidup Tergantung pada hormon testosteron
Lebih terperinciSiklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12
Nama : Kristina vearni oni samin Nim: 09031 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengkritisi tugas biologi reproduksi kelompok 7 tentang siklus menstruasi yang dikerjakan oleh saudari Nela Soraja gusti. Tugas mereka
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKS) Nama Mata Kuliah : ILMU REPRODUKSI & INSEMINASI BUATAN Kode / SKS : KH 4062 / 2-1 Prasyarat : Fisiologi II Status Mata Kuliah : Wajib, Team Teaching
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kontrasepsi Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual, serta
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1 1. Perhatikan gambar berikut! Bagian yang disebut dengan oviduct ditunjukkan oleh huruf... A B C D Bagian yang ditunjukkan oleh gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan. Penggunanya bukan hanya ibu-ibu rumah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai usia 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa cairan atau makanan lain,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi yang banyak
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Peranakan Ongole (PO) Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia. Populasi sapi PO terbesar berada di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein. Salah satu komoditas yang menjadi primadona saat ini adalah ikan lele (Clarias sp.). Ikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di beberapa sungai di Indonesia. Usaha budidaya ikan baung, khususnya pembesaran dalam keramba telah berkembang
Lebih terperinciMETABOLISME HORMONE. Disusun oleh: Ramdaniar Nurdiana 11/311941/KG/08821
METABOLISME HORMONE Disusun oleh: Amiga Rusyida H. 09/280171/KG/08385 Nani Agustiani 11/311774/KG/08813 Nimas Irene Anjani 11/311810/KG/08815 Rizky Syaputra 11/311861/KG/08817 Yohana Setianing 11/311936/KG/08819
Lebih terperinci1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)
Sehabis berolahraga, tenggorokan kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi karena tubuh banyak mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak yang keluar. Keadaan demikian membuattubuh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat Badan, Berat Testis, dan Jumlah Sperma Mencit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, sanitasi dan lingkungan (Shah et al.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Jumlah penduduk merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh setiap negara, karena membawa konsekuensi di segala aspek antara lain pekerjaan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten diantara 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten diantara 5 Kabupaten yang terdapat di provinsi Gorontalo dan secara geografis memiliki
Lebih terperinciEndocrinology. dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes
Endocrinology dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes Definisi endo- dalam; -crino: untuk mensekresi ; -logy: ilmu adalah ilmu dan specialisasi medis yang berkaitan dengan sekresi hormon dan diagnosis dan pengobatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam. zat-zat gizi lainnya (Almatsier, 2010; Supariasa, 2012).
digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Status Gizi a. Pengertian Status gizi adalah suatu ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari
Lebih terperinciTahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
Lebih terperinciBAGIAN 1 PENGANTAR ENDOKRINOLOGI UMUM
BAGIAN 1 PENGANTAR ENDOKRINOLOGI UMUM Pada bagian ini, sesudah dipelajari diharapkan mahasiswa mampu mendiskripsikan dan menjelaskan tentang a. Sejarah Perkembangan Endokrinologi b. Pengertian dan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data menunjukkan bahwa sekitar 80 % penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Hal ini timbul sebagai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menstruasi Menurut Rosenblatt (2007) menstruasi adalah runtuhnya (shedding) dari lapisan uterus (endometrium) yang disertai dengan perdarahan. Proses ini berlaku dalam siklus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rusa Timor (Rusa timorensis) merupakan spesies bendera (flag species)
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rusa Timor (Rusa timorensis) Rusa Timor (Rusa timorensis) merupakan spesies bendera (flag species) bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat, bahkan telah menjadi lambang bagi provinsi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Menarche a. Pengertian menarche Menarche adalah pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebabkan oleh pertumbuhan folikel primodial ovarium yang mengeluarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Persilangan Simmental Peranakan Ongole (SimPO)
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Persilangan Simmental Peranakan Ongole (SimPO) Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) di Peternakan rakyat masih sekedar menyilangkan sapi lokal (terutama induk sapi PO)
Lebih terperinci1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah
1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak kacang kedelai hitam (Glycine soja) terhadap jumlah kelenjar dan ketebalan lapisan endometrium
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang meliputi motilitas, dan morfologinya. Salah satu penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas sperma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tujuan. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri tiap fase siklus estrus pada mencit betina.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus reproduksi adalah perubahan siklus yang terjadi pada sistem reproduksi (ovarium, oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak hamil, yang memperlihatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hari. Dalam perkembangannya, produktivitas kerbau masih rendah dibandingkan dengan sapi.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerbau sangat bermanfaat bagi petani di Indonesia yaitu sebagai tenaga kerja untuk mengolah sawah, penghasil daging dan susu, serta sebagai tabungan untuk keperluan dikemudian
Lebih terperinciBAB IV HIPOTALAMUS mamilare, media paraventrikel nuclei supraoptik nuclei Peptide dan protein hormones Steroids Cyclopentano-perhydro-phenanthrene.
BAB IV HIPOTALAMUS Hipothalamus adalah bagian di enchepalon yang membentuk dasar dan bagian dari dinding lateral ventrikel ke tiga pada otak, sangat erat berhubungan dengan pituitari. Hypophyseal portal
Lebih terperinciFunction of the reproductive system is to produce off-springs.
Function of the reproductive system is to produce off-springs. The Gonad produce gamets (sperms or ova) and sex hormones. All other reproductive organs are accessory organs Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Reproduksi dan Perkembangan Gonad Ikan Lele. Ikan lele (Clarias sp) pertama kali matang kelamin pada umur 6 bulan dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Reproduksi dan Perkembangan Gonad Ikan Lele Ikan lele (Clarias sp) pertama kali matang kelamin pada umur 6 bulan dengan ukuran panjang tubuh sekitar 45cm dan ukuran berat tubuh
Lebih terperinciSDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT
MEMBERIKAN TEKANAN THDP SDA & LH PERTUMBUHAN PENDUDUK YG SEMAKIN CEPAT KBUTUHAN AKAN PROTEIN HWNI MENINGKAT PENDAHULUAN - LAHAN SEMAKIN SEMPIT - PENCEMARAN PERAIRAN SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT UTK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sel Darah Merah Jumlah sel darah merah yang didapatkan dalam penelitian ini sangat beragam antarkelompok perlakuan meskipun tidak berbeda nyata secara statistik. Pola kenaikan
Lebih terperinci