Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif
|
|
- Irwan Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Kelompok 3 Aswar Anas Antin Siti Anisa Nenny Aulia Rochman Selvi Okta Yusidha Qurrotul Qomariyah Umpan balik positif (Positive Feedback) Umpan balik positif terjadi ketika produk umpan kembali untuk meningkatkan produksi sendiri. Hal ini menyebabkan kondisi menjadi semakin ekstrim. Contoh dari umpan balik positif adalah produksi susu oleh seorang ibu untuk bayinya. Saat bayi menyusu, pesan saraf dari puting menyebabkan kelenjar pituitari mensekresi prolaktin. Prolaktin, pada gilirannya, merangsang kelenjar susu untuk menghasilkan susu, sehingga bayi menyusu lagi. Hal ini menyebabkan lebih banyak prolaktin yang akan dikeluarkan dan lebih banyak susu yang diproduksi. Contoh yang kedua adalah pada wanita selama siklus menstruasi estrogen memberikan umpan balik positif pada kadar GnRH untuk mensekresi LH dan FSH dan peningkatan kadar estrogen selama fase folikular merupakan stimulus dari LH dan FSH setelah pertengahan siklus, sehingga ovum menjadi matang dan terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi hari ke pada siklus ovulasi setelah puncak kadar LH dan jam setelah puncakestradiol. Setelah hari ke-14 korpus luteurn akan mengalami involusi karena disebabkan oleh penurunan estradiol dan progesteron sehinggaterjadi proses menstruasi. 2. Umpan balik negatif (Negative Feedback) Umpan balik negatif terjadi ketika produk umpan kembali untuk mengurangi produksi sendiri. Jenis umpan balik membawa sesuatu kembali normal setiap kali mereka mulai menjadi terlalu ekstrim. Kelenjar tiroid adalah contoh yang baik dari jenis regulasi ini. Hal ini dikendalikan oleh loop umpan balik negatif yang ditunjuk. Sedangkan proses umpan balik ini memberi dampak pada sekresi gonadotropin. Pada wanita terjadinya kegagalan pernbentukan gonad primer dan proses menopause disebabkan karena peningkatan kadar LH dan FSH yang dapat ditekan oleh terapi estrogen dalam jangka waktu yang lama. Berikut ini adalah salahs atu contoh dari regulasi tiiroid yang melibatkan umpan balik negatif. Hipotalamus thyrotropin-releasing hormone, atau TRH. TRH merangsang kelenjar pituitari untuk
2 menghasilkan thyroid-stimulating hormone, atau TSH. TSH, pada gilirannya, merangsang kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon tersebut. Ketika tingkat hormon tiroid sudah cukup tinggi, umpan balik hormon untuk menghentikan hipotalamus mengeluarkan dari TRH dan pituitari mensekresi TSH. Tanpa stimulasi TSH, kelenjar tiroid berhenti mensekresi hormon tersebut. Segera, tingkat hormon tiroid mulai turun terlalu rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar hormon dikendalikan oleh umpan balik negatif yang mana hormon umpan kembali untuk mengurangi produksi sendiri. Jenis umpan balik membawa sesuatu kembali normal setiap kali mereka mulai menjadi terlalu ekstrim.sedangkan umpan balik positif jauh lebih umum karena menyebabkan kondisi menjadi semakin ekstrim. 3. Mekanisme Umpan Balik Positif dan Negatif pada Hormon Estrogen Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis hipothalamushipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback,
3 pada fase folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamuskadar hormon saat siklus menstruasi Proses di dalam ovarium bertanggung jawab terhadap naik turunnya kadar hormon yang memicu ovulasi dan perubahan endometrium. Proses siklik di ovarium disebut siklus ovarium yang terdiri dari fase folikular dan fase luteal. a. Pada Awal Fase Folikuler Terjadi Umpan Balik Negatif Estrogen Pada awal fase folikular, sekresi pulsatil GnRH semakin meningkat frekuensinya dan ini memicu peningkatan LH dan FSH yang akan berperan dalam perkembangan folikel di ovarium. Sementara itu, seiring perkembangan folikel karena pengaruh FSH, estrogen semakin banyak diproduksi sedangkan progesteron masih rendah. Makin tinggi kadar estrogen akan semakin menekan sekresi FSH dan LH (umpan balik negatif/negative feedback). Akibatnya, walaupun frekuensi pulsatil GnRH meningkat namun umpan balik negatif estrogen menyebabkan hasil akhir berupa stabilisasi atau sedikit penurunan kadar FSH dan LH (yang sebelumnya di awal fase folikuler meningkat). b. Umpan Balik Positif Estrogen Memicu LH Surge Sehingga Terjadi Ovulasi Umpan balik negatif peningkatan kadar estrogen pada fase luteal tidak berlangsung terus menerus. Peningkatan yang tinggi dampai titik tertentu tidak berefek menghambat
4 namun malah akan menstimulasi peningkatan sekresi FSH dan LH yang tiba-tiba (LH surge). Ternyata peningkatan LH tiba-tiba ini akan dan menyebabkan pecahnya folikel sehingga terjadi ovulasi (keluarnya ovum dari ovarium). c. Pada Fase Luteal Terjadi Umpan Balik Negatif Progesteron Dan Estrogen Folikel yang ditinggalkan ovum akan berkembang menjadi corpus luteum yang mensekresi progesteron sehingga kadarnya meningkat. Hormon estrogen yang sempat menurun setelah ovulasi, kadarnya akan meningkat lagi karena corpus luteum juga menghasilkan estrogen. Berbeda dengan saat fase folikuler akhir, pada fase luteal ini tingginya kadar estrogen menghambat hypothalamus dan hipofisis sehingga frekuensi pulsatil GnRH dan kadar FSH/LH menjadi rendah (umpan balik negatif/negative feedback). Usia corpus luteum adalah 12 hari kemudian masuk proses degenerasi, akibatnya pada hari ke 14 kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Rendahnya kadar estrogen dan progesteron akan menstimulasi peningkatan frekuensi pulsatil GnRH dan sekresi FSH/LH. Fase siklus ovulasi kemudaian masuk ke fase folikuler lagi. 4. Mekanisme Umpan Balik Positif dan Negatif pada Hormon Testosteron Testosteron yang disekresikan oleh testis sebagai respons terhadap LH mempunyai efek timbal balik dalam menghentikan sekresi LH oleh hipofisis anterior. Efek timbal balik itu terjadi dalam dua cara : a. Bagian penghambatan yang lebih besar dihasilkan dari efek langsung testosteron terhadap hipotalamus dalam menurunkan sekresi GnRH. Keadaan ini sebaliknya secara bersamaan menyebabkan penurunan sekresi LH dan FSH oleh hipofisis
5 anterior, dan penurunan LH akan menurunkan sekresi testosteron oleh testis. Apabila sekresi testosteron terlalu banyak, melalui hipotalamus dan kelenjar hipofisis, efek umpan balik negatif otomatis akan mengurangi sekresi testosteron kembali ke kadar normalnya. Sebaliknya, terlalu sedikit testosteron akan menyebabkan hipotalamus menyekresikan sejumlah besar GnRH, disertai dengan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh hipofisis anterior dan meningkatkan sekresi testosteron testikular. b. Testosteron mungkin juga mempunyai efek umpan negatif yang lemah, yang bekerja secara langsung pada kelenjar hipofisis anterior sebagai tambahan terhadap efek umpan balik hipofisis anterior terhadap hipotalamus. umpan balik hipofisis ini diduga secara khusus menghentikan sekresi LH. Akibatnya, sejumlah kecil pengaturan sekresi testosteron diyakini terjadi dalam cara yang sama.
6 5. Sistem Feedback Endokrin dapat menjaga/memonitor konsentrasi subtansi tertentu dalam tubuh, sehingga apabila terjadi penurunan akan melepaskan substansi (hormon) agar sel lain yang menyimpan substansi yg dibutuhkan tsb melepaskannya atau mencegah kehilangan dari tubuh. Respon dari rangsang hormon ini akan meningkatkan kadar tertentu kalium atau glukosa dalam darah, pengaturan osmoseluler atau glukoseluler kemudian menghentikan pelepasan messenger kimia. Peningkatan ini berfungsi sbg stimulus feedback negatif. Pada Feedback positif saat terjadi kenaikan konsentrasi hormon yg menyebabkan kel lain melepaskan hormon kedua yg kmd akan merangsang utk peningkatan pengeluaran hormon pertama. Pada primata peningkatan estradiol (estrogen gonad) merangsang pelepasan hormon pituitary utk merangsang produksi estrogen ovarium. Pada beberapa system feedback peningkatan satu hormon pada plasma akan merangsang pelepasan metabolit (glukosa) dari jaringan target. Penungkatan kadar metabolit dalam plasma kemudian akan merangsang pelepasan hormon kedua yang menghambat pelepasan metabolit dari jaringan target. Kadar metabolit yang rendah akan merangsang utk pelepasan hormon pertama. 6. Umpan Balik Positif dan Negatif Pada Hormon Insulin Insulin merupakan hormone yang memainkan sejumlah peran dalam metabolisme tubuh, yakni untuk mengatur bagaimana tubuh menggunakan dan menyimpan glukosa serta lemak. Banyak dari sel tubuh bergantung pada insulin untuk mengambil glukosa dari darah untuk menjadikannya energy. Kurangnya insulin atau ketidakmampuan untuk pengaturan insulinbisa menyebabkan timbulnya gejala diabetes. Di Indonesia ada dua jenis utama diabetes mellitus yang paling sering ditemui, yaitu : diabetes mellitus tergantung insulin (Tipe 1) dan diabetes mellitus tidak tergantung insulin (Tipe 2). Kebanyakan penderita diabetes mellitus tipe 1 mendaatkan penyakit ini pada usia muda. Biasanya penderita diabetes mellitus yang termasuk dalam kelompok ini: muda, kurus dan mendapatkan penyakitnya secara tiba-tiba. Produksi insulin oleh pancreas sangat sedikit dan tidak mencukupi sehingga tergantung pada pemberian insulin dari luar. Penyakit ini tidak dapat dikendalikan tanpa menggunakan insulin sehingga setiap penderita harus disuntik insulin. Diabetes tidak tergantung insulin paling banyak menyerang orang dewasa, walaupun diabetes mellitus tipe 2 juga dapat timbul pada usia berapa saja. Pada diabetes mellitus tipe 2
7 sel-sel penghasil insulin tidak rusak, tetapi tidak menghasilkan cukup insulin sehingga hati, otot serta lemak tidak bereaksi secara normal terhadap insulin yang dihasilkan. Diabetes mellitus tipe 2 ini berkaitan erat dengan keemukan. Selain itu pengaruh genetic yang menentukan kemungkinan seseorang mengidap penyakit ini, cukup kuat. Dapat pula bahwa individu yang menderita diabetes tipe 2 menghasilkan antibody insulin yang berikatan dengan reseptor insulin, menghambat akses insulin ke reseptor, tetapi tidak merangsang aktivitas pembawa. Individu yang mengidap diabetes tipe 2 tetap menghasilkan insulin, namun sering terjadi kelambatan dalam ekskresi setelah makan dan berkurangnya jumlah insulin yang dikeluarkan. Hal ini cenderung semakin parah dengan bertambahnya usia penderita. Sel-sel tubuh terutama sel otot dan adipose, memperlihatkan resistensi terhadap insulin yang terdapat dalam darah. Pembawa glukosa tidak secara kuat dirangsang dan kadar glukosa darah meningkat. Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pancreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel-sel targetnya untuk mengambil alih kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan tersebut telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glucagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang
Anatomi sistem endokrin Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid Kelenjar pankreas Testis dan ovum Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita Kerja hipotalamus
Lebih terperinciHUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH
HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Siklus Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2005), sedangkan
Lebih terperinciHIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS
HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS Hipotalamus merupakan bagian kecil otak yang menerima input baik langsung maupun tidak dari semua bagian otak. Hipofisis adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak
Lebih terperinciAnatomi/organ reproduksi wanita
Anatomi/organ reproduksi wanita Genitalia luar Genitalia dalam Anatomi payudara Kelainan organ reproduksi wanita Fisiologi alat reproduksi wanita Hubungan ovarium dan gonadotropin hormon Sekresi hormon
Lebih terperinciBAB XIV. Kelenjar Hipofisis
BAB XIV Kelenjar Hipofisis A. Struktur Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitary adalah suatu struktur kecil sebesar kacang ercis yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini berada dalam
Lebih terperinciSistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;
Fisiologi Reproduksi & Hormonal Wanita Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ; 1. Hormon yang dikeluarkan hipothalamus, Hormon pelepas- gonadotropin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Estrogen merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh sel granulosa dan sel teka dari folikel de Graaf pada ovarium (Hardjopranjoto, 1995). Estrogen berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai usia 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa cairan atau makanan lain,
Lebih terperinciProses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh
Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh kelenjar endokrin dan disekresikan ke dalam aliran darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus norvegicus, L) dengan perbesaran 4x10 menggunakan teknik pewarnaan Hematoxilin-eosin
Lebih terperinci1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.
Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit
Lebih terperinciMateri 5 Endokrinologi selama siklus estrus
Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus MK. Ilmu Reproduksi LABORATORIUM REPRODUKSI TERNAK FAPET UB 1 Sub Pokok Bahasan Hormon-hormon reproduksi dan peranannya (GnRH, FSH,LH, estrogen, Progesteron,
Lebih terperinciHUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.
HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D. Mekanisme umpan balik pelepasan hormon reproduksi pada hewan betina Rangsangan luar Cahaya, stress,
Lebih terperinciSiklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12
Nama : Kristina vearni oni samin Nim: 09031 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengkritisi tugas biologi reproduksi kelompok 7 tentang siklus menstruasi yang dikerjakan oleh saudari Nela Soraja gusti. Tugas mereka
Lebih terperinciRijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN
Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Kemampuan suatu sel atau jaringan untuk berkomunikasi satu sama lainnya dimungkinkan oleh adanya 2 (dua) sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi semua aktifitas sel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menstruasi 2.1.1. Definisi Menstruasi Menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis atau normal, merupakan peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara berkala
Lebih terperinciJenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,
SISTEM ENDOKRIN Hormon adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh sebuah sel atau sekelompok sel dan disekresikan ke dalam pembuluh darah serta dapat mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui dan kehamilan merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi wanita. Kembalinya menstruasi dan ovulasi bervariasi setiap ibu postpartum, hal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pubertas 2.1.1. Definisi Pubertas Pubertas adalah masa dimana ciri-ciri seks sekunder mulai berkembang dan tercapainya kemampuan untuk bereproduksi. Antara usia 10 sampai
Lebih terperinciPeristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)
Modul ke: Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon) Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Hormon Hormon berasal dari kata hormaein yang berarti
Lebih terperinciFungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf
H O R M O N Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf Pada umumnya, sistem hormonal terutama berhubungan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi pesisir merupakan salah satu bangsa sapi lokal yang banyak di pelihara petani-peternak di Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan. Sapi pesisir dapat
Lebih terperinciB. SISTEM HORMON / ENDOKRIN
B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN HORMON SENYAWA KIMIA YANG DIHASILKAN OLEH KELENJAR ENDOKRIN ATAU KELENJAR BUNTU, YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KOORDINASI PADA SEMUA BAGIAN TUBUH Transportasi hormon dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di beberapa sungai di Indonesia. Usaha budidaya ikan baung, khususnya pembesaran dalam keramba telah berkembang
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA
PENGARUH HORMON SEKSUAL TERHADAP WANITA Oleh : Rini Indryawati. SPsi UNIVERSITAS GUNADARMA November 2007 ABSTRAK Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein. Salah satu komoditas yang menjadi primadona saat ini adalah ikan lele (Clarias sp.). Ikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kontrasepsi Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual, serta
Lebih terperinci10/17/2009 KONSEP DASAR. Kelenjar dalam sistem endokrin
KONSEP DASAR Sistem Endokrin : berfungsi sebagai regulator berbagai macam proses yg terjadi dalam tubuh melalui hormon Hormon : suatu senyawa kimia yg disintesa didalam kelenjar dg pengontrolan genetik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan untuk makanan maupun untuk pengobatan tradisional.
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Menarche a. Pengertian menarche Menarche adalah pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebabkan oleh pertumbuhan folikel primodial ovarium yang mengeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wanita dikatakan istemewa karena jumlah populasinya yang lebih besar dari pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang istimewa. Wanita dikatakan istemewa karena jumlah populasinya yang lebih besar dari pada laki-laki. Jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi A. Pengertian Menstruasi Menstruasi merupakan keadaan fisiologis, yaitu peristiwa keluarnya darah, lendir ataupun sisa-sisa sel secara berkala. Sisa sel tersebut
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2
STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2 Koordinasi dan Pengendalian Sistem saraf dan Otak Sistem endokrin Tingkah laku Kontinuitas Kehidupan Sistem reproduksi 1 KOORDINASI: Sistem Saraf dan Hormon Hewan untuk
Lebih terperinciSISTEM ENDOKRIN. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB
SISTEM ENDOKRIN Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB Source: http://users.rcn.com/jki mball.ma.ultranet/biolo gypages/h/hormones.ht ml. KELENJAR-KELENJAR ENDOKRIN HYPOTHALAMUS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam. zat-zat gizi lainnya (Almatsier, 2010; Supariasa, 2012).
digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Status Gizi a. Pengertian Status gizi adalah suatu ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari
Lebih terperinciBAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN
BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan kuliah sinkronisasi alami ini meliputi pengertian hormon reproduksi mulai dari definisi, jenis, macam, sumber, cara kerja, fungsi dan pengaruhnya
Lebih terperinciSISTEM ENDOKRIN. Dr. Donny Yawah Kursus Pembantu Veterinar Institut Kluang, JOHOR
SISTEM ENDOKRIN Dr. Donny Yawah Kursus Pembantu Veterinar Institut Kluang, JOHOR WHAT IS ENDOCRINE Definisi: SYSTEM?? Endokrin (EN-doh-krin) adalah Sistem kelenjar yang merembeskan hormon. SISTEM ENDOKRIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal atau muda merupakan salah satu tahap dari siklus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa dewasa awal atau muda merupakan salah satu tahap dari siklus kehidupan dengan rentang usia 19-40 tahun. Pada tahap ini terjadi proses pematangan pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan. Penggunanya bukan hanya ibu-ibu rumah
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan
PENGANTAR Latar Belakang Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan produktivitasnya untuk meningkatkan pendapatan peternak. Produktivitas itik lokal sangat
Lebih terperinciPERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011
PERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN Koordinasi dan Pengendalian Sistem saraf dan Otak Sistem endokrin Tingkah laku
Lebih terperinciD. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) IX A. 1. Pokok Bahasan : Sistem Regulasi Hormonal A.2. Pertemuan minggu ke : 12 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan: 1. Tempat produksi hormone 2. Kelenjar indokrin dan produksi
Lebih terperinciPROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN
Pendahuluan 5. PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Hormon steroid merupakan derivat dari kolesterol, molekulnya kecil bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan
Lebih terperinciBAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN
BAB V ENDOKRINOLOGI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan endokrinologi memberikan penjelasan mengenai sistem pengaturan tubuh yang diatur oleh hormon. Dalam endokrinologi telah dibahas berbagai macam aspek tentang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menstruasi 2.1.1. Definisi Menstruasi, Siklus dan Periode Menstruasi Menurut Rosenblatt (2007), menstruasi adalah peluruhan lapisan jaringan pada uterus yaitu endometrium bersama
Lebih terperinciFISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN
FISIOLOGI HORMON Fisiologi hormon By@Ismail,S.Kep, Ns, M.Kes 1 STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN Sistem endokrin terdiri dari kelenjarkelenjar endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang
Lebih terperinciPENGARUH SUPEROVULASI PADA LAJU OVULASI, SEKRESI ESTRADIOL DAN PROGESTERON, SERTA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN UTERUS DAN KELENJAR SUSU TIKUS PUTIH (Rattus Sp.) SELAMA SIKLUS ESTRUS TESIS OLEH : HERNAWATI
Lebih terperinciHORMON. OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO
HORMON OLEH dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Hormon Pembawa pesan kimiawi. Bersama saraf memadukan berbagai sistem organ (sistem koordinasi). Zat - zat dengan aktivitas hormonal (protein, asam amino, asam
Lebih terperinciPERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)
Bio Psikologi Modul ke: PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON) 1. Penemuan Transmisi Kimiawi pada Sinapsis 2. Urutan Peristiwa Kimiawi pada Sinaps 3. Hormon Fakultas Psikologi Firman Alamsyah, MA Program Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Keluarga Berencana Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi
TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta awal masa reproduksi. Kejadian yang
Lebih terperinciGangguan Hormon Pada wanita
Gangguan Hormon Pada wanita Kehidupan reproduksi dan tubuh wanita dipengaruhi hormon. Hormon ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada tiga hormon panting yang dimiliki wanita, yaitu estrogen, progesteron,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.
A. HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian yang mengenai hubungan status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri yang dilakukan di SMP N 2 Gamping Sleman Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Pubertas merupakan suatu periode perkembangan transisi dari anak menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan hasil tercapainya kemampuan reproduksi.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menstruasi Menurut Rosenblatt (2007) menstruasi adalah runtuhnya (shedding) dari lapisan uterus (endometrium) yang disertai dengan perdarahan. Proses ini berlaku dalam siklus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gingiva merupakan bagian mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi dan menutupi lingir (ridge) alveolar yang berfungsi melindungi jaringan di bawah pelekatan gigi terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi yang banyak
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Peranakan Ongole (PO) Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia. Populasi sapi PO terbesar berada di
Lebih terperinciTahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menopause Seiring dengan bertambahnya usia, banyak hal yang terjadi dengan proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun, pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas fisik, seperti olahraga, tidak diragukan lagi merupakan kegiatan yang dapat memberikan berbagai keuntungan terhadap kesehatan tubuh baik pada laki-laki maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid yang digunakan sebagai bahan penyedap makanan untuk merangsang selera. MSG adalah hasil dari purifikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. korteks serebri, aksis hipotalamus-hipofisis-ovarial, dan endrogen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Menstruasi Normal Menstruasi merupakan siklus yang kompleks dan berkaitan dengan psikologispancaindra, korteks serebri, aksis hipotalamus-hipofisis-ovarial, dan endrogen (uterus-endometrium
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging dan merupakan komoditas peternakan yang sangat potensial. Dalam perkembangannya, populasi sapi potong belum mampu
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Gangguan disforik pra-menstruasi (GDPM) merupakan gangguan mood yang
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gangguan Disforik Pra-Menstruasi Gangguan disforik pra-menstruasi (GDPM) merupakan gangguan mood yang dirasakan sekitar beberapa hari sebelum bahkan saat menstruasi berlangsung.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Barat sekitar SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kambing Pada mulanya domestikasi kambing terjadi di daerah pegunungan Asia Barat sekitar 8000-7000 SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus) berasal
Lebih terperinciPertumbuhan Payudara. Universitas Sumatera Utara
6 Pertumbuhan payudara dikenal pertama kali, diikuti oleh tumbuhnya rambut pubis, dan menarke, yang merupakan puncak dari awitan pubertas seorang perempuan. Marshall dan Tanner membuat tahapan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diambil berdasarkan gambar histologik folikel ovarium tikus putih (Rattus
A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian mengenai pengruh pemberian ekstrak kacang merah (Phaseolus vulgaris, L.) terhadap perkembangan folikel ovarium tikus putih diambil
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sel Darah Merah Jumlah sel darah merah yang didapatkan dalam penelitian ini sangat beragam antarkelompok perlakuan meskipun tidak berbeda nyata secara statistik. Pola kenaikan
Lebih terperinciHORMON REPRODUKSI JANTAN
HORMON REPRODUKSI JANTAN TIU : 1 Memahami hormon reproduksi ternak jantan TIK : 1 Mengenal beberapa hormon yang terlibat langsung dalam proses reproduksi, mekanisme umpan baliknya dan efek kerjanya dalam
Lebih terperinciBAGIAN 1 PENGANTAR ENDOKRINOLOGI UMUM
BAGIAN 1 PENGANTAR ENDOKRINOLOGI UMUM Pada bagian ini, sesudah dipelajari diharapkan mahasiswa mampu mendiskripsikan dan menjelaskan tentang a. Sejarah Perkembangan Endokrinologi b. Pengertian dan fungsi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keluarga dengan pemahaman remaja putri tentang menarche, maka akan dibahas
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Mengacu pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kaitan fungsi keluarga dengan pemahaman remaja putri tentang menarche, maka akan dibahas mengenai fungsi keluarga, menarche,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh ekstrak biji pepaya (Carica papaya, L.) terhadap ketebalan lapisan endometrium dan kadar hemoglobin tikus putih (Rattus
Lebih terperinci1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)
Sehabis berolahraga, tenggorokan kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi karena tubuh banyak mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak yang keluar. Keadaan demikian membuattubuh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. salah satu daya pikat dari ikan lele. Bagi pembudidaya, ikan lele merupakan ikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu komoditi ikan yang menjadi primadona di Indonesia saat ini adalah ikan lele (Clarias sp). Rasa yang gurih dan harga yang terjangkau merupakan salah satu daya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uterus 2.1.1. Anatomi dan Histologi Uterus Uterus berbentuk seperti buah pir dan berdinding tebal. Yang terdiri dari fundus uteri, korpus uteri, cavum uteri. Ukuran dari fundus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah
BAB II TINJAUAN TEORI A. Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupakan suatu konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis ini banyak diternakkan di pesisir pantai utara (Prawirodigdo et al., 2004). Kambing Jawarandu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sekitar 85-90% dari pasangan muda yang sehat akan hamil dalam waktu 1 tahun. Evaluasi dan pengobatan infertilitas telah berubah secara dramatis selama periode waktu
Lebih terperinciGYNECOLOGIC AND OBSTETRIC DISORDERS. Contraception
GYNECOLOGIC AND OBSTETRIC DISORDERS Contraception DEFINISI Kontrasepsi adalah suatu proses pencegahan kehamilan yang dilakukan dengan 2 cara yaitu : Menghambat sperma mencapai ovum yang telah matang (i.e
Lebih terperinciEndocrinology. dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes
Endocrinology dr. Prasetio Kirmawanto, M. Kes Definisi endo- dalam; -crino: untuk mensekresi ; -logy: ilmu adalah ilmu dan specialisasi medis yang berkaitan dengan sekresi hormon dan diagnosis dan pengobatan
Lebih terperinciObat-obat Hormon Hipofisis anterior
Obat-obat Hormon Hipofisis anterior Gonadotropin korionik (Chorex) Menstimulasi produksi testosteron dan progesteron untuk mengobati hipogonadisme pada pria. Menginduksi ovulasi pada wanita dengan ovarium
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja 2.1.1 Definisi Seringkali dalam pembahasan soal remaja digunakan istilah pubertas dan adolescence. Istilah pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis yang
Lebih terperinciBAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPEUTIK, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPEUTIK, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA HORMON HIPOFISE & HIPOTHALAMUS Drs. D. S. Hidayat. Apt. MS Fungsi Hypophysis cerebri sangat erat hubungannya dengan hipothalamus
Lebih terperinciF I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.
F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc. Sasaran Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan sistem reproduksi dan laktasi Materi Kontrol gonad dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD dan SMP sedang menjalani pendidikan dasar yang merupakan titik awal anak mengenal sekolah yang sesungguhnya
Lebih terperinciPATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID
PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID Glukosa Ada dalam makanan, sbg energi dalam sel tubuh. Dicerna dalam usus, diserap sel usus ke pembuluh darah, diedarkan ke sel tubuh. Untuk masuk ke sel dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi sebagai proses alamiah yang akan terjadi pada setiap remaja, dimana terjadinya proses pengeluaran darah yang menandakan bahwa organ kandungan telah berfungsi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Menstruasi 2.1.1. Pengertian Menstruasi Menstruasi adalah pengeluaran darah, mukus, dan debris sel dari mukosa uterus secara berkala. Menstruasi terjadi dalam interval-interval
Lebih terperinci... Tugas Milik kelompok 8...
... Tugas Milik kelompok 8... 6. Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana (KB) 2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana Berdasarkan UU no 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga
Lebih terperinciSDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT
MEMBERIKAN TEKANAN THDP SDA & LH PERTUMBUHAN PENDUDUK YG SEMAKIN CEPAT KBUTUHAN AKAN PROTEIN HWNI MENINGKAT PENDAHULUAN - LAHAN SEMAKIN SEMPIT - PENCEMARAN PERAIRAN SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT UTK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sindroma Ovarium Polikistik Sejak 1990 National Institutes of Health mensponsori konferensi Polikistik Ovarium Sindrom (PCOS), telah dipahami bahwa sindrom meliputi suatu spektrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data menunjukkan bahwa sekitar 80 % penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Hal ini timbul sebagai
Lebih terperinci