TUGAS KELOMPOK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. BAB 11 - Pengauditan Sistem Informasi Berbasis Komputer
|
|
- Adi Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS KELOMPOK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 11 - Pengauditan Sistem Informasi Berbasis Komputer Disusun oleh : Ferry Gunawan ( ) Elisabeth ( ) Fatma Bin Syech Abubakar ( ) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI 2016
2 PENDAHULUAN Pengauditan (auditing) adalah proses sistematik atas pemerolehan dan pengevaluasian bukti mengenai asersi-asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi dalam rangka menentukan seberapa baik kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Pengauditan internal adalah sebuah aktivitas independen, menjamin objektivitas serta konsultasi yang didesain untuk menambah nilai serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, termasuk membantu dalam desain dan implementasi SIA. Berikut beberapa Jenis dari audit internal: 1. Audit keuangan Memeriksa keterandalan dan integrasi dari transaksi-transaksi keuangan, catatan akuntansi, dan laporan keuangan. 2. Sistem informasi atau audit pengendalian internal Memeriksa pengendalian dari sebuah SIA untuk menilai kepatuhannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian internal serta efektivitas dalam pengamanan aset. 3. Audit operasional Berkaitan dengan penggunaan secara ekonomis dan efisien atas sumber daya dan pencapaian tujuan serta sasaran yang ditetapkan. 4. Audit kepatuhan Menentukan apakah entitas mematuhi hukum, peraturan, kebijakan, dan prosedur yang berlaku. 5. Audit investigatif Menguji kejadian-kejadian dari penipuan yang mungkin terjadi, penggunaan aset yang tidak tepat, pemborosan dan penyalahgunaan, atau aktivitas tata kelola yang buruk. SIFAT PENGAUDITAN Tinjauan Menyeluruh Proses Audit Audit dapat dibagi dalam empat tahap : perencanaan, pengumpulan bukti, pengevaluasian bukti, dan pengomunikasian hasil audit. Perencanaan Audit Perencanaan audit menentukan mengapa, bagaimana, kapan, dan oleh siapa audit akan dilaksanakan. Langkah pertama adalah menetapkan lingkup dan tujuan audit. Tim audit dengan pengalaman dan keahlian
3 yang sesuai kemudian dibentuk. Tim menjadi lebih dalam mengenali pihak yang diaudit (auditee) melalui diskusi dengan personil tingkat supervisor dan operasional, melakukan tinjauan atas dokumentasi sistem, dan memeriksa temuan-temuan audit sebelumnya. Audit harus direncanakan sedemikian rupa agar sebagian besar kegiatan audit berfokus pada area-area yang memiliki faktor-faktor risiko tertinggi. Terdapat 3 jenis risiko audit: 1. Risiko bawaan (inherent risk) adalah kelemahan terhadap risiko material karena tidak tersedianya pengendalian internal. 2. Risiko pengendalian (control risk) adalah risiko saat suatu salah saji material akan melampaui struktur pengendalian internal ke dalam laporan keuangan. 3. Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko saat para auditor dan prosedur auditnya akan gagal mendeteksi sebuah kesalahan atau salah saji material. Pengumpulan Bukti Audit Berikut adalah cara-cara yang paling umum untuk mengumpulkan bukti audit: Observasi atas aktivitas-aktivitas yang diaudit. Pemeriksaan atas dokumentasi untuk memahami bagaimana sebuah proses atau sistem pengendalian internal tertentu harusnya berfungsi. Diskusi dengan para pegawai mengenai pekerjaan mereka dan bagaimana mereka melakukan prosedur-prosedur tertentu. Kuisioner untuk mengumpulkan data Pemeriksaan fisik atas kuantitas dan/atau kondisi dari aset berwujud, seperti peralatan dan persediaan Konfirmasi (confirmation) atas ketepatan informasi, seperti saldo akun pelanggan, melalui konfirmasi dengan pihak ketiga yang independen Melakukan ulang (reperformance) atas perhitungan untuk memverifikasi informasi kunatitatif.
4 Pemeriksaan bukti pendukung (vouching) untuk validitas dari sebuah transaksi dengan memeriksa dokumen pendukung. Tinjauan analitis (anaytical review) atas hubungan dan trend antar-informasi untuk mendeteksi hal-hal yang seharusnya diselidiki lebih jauh. Evaluasi atas Bukti Audit Auditor mengevaluasi bukti yang dikumpulkan dan memutuskan apakah bukti tersebut mendukung kesimpulan atau tidak. Apabila kurang mendukung, auditor akan merencanakan dan melaksanakan prosedur tambahan sampai bukti yang cukup dapat dikumpulkan untuk membuat kesimpulan yang kuat. Komunikasi Hasil Audit Auditor mengirimkan sebuah laporan tertulis yang merangkum temuan-temuan audit dan rekomendasi kepada manajemen, komite audit, dewan direksi, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Kemudian, para auditor melaksanakan penelitian lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi mereka telah diimplementasikan. Pendekatan Audit Berbasis-risiko Pendekatan evaluasi pengendalian internal berikut, disebut pendekatan audit berbasis-risiko, memberikan sebuah kerangka untuk menjalankan audit sistem informasi: 1. Menentukan ancaman (penipuan dan kesalahan) yang akan dihadapi perusahaan. 2. Mengidentifikasi prosedur pengendalian yang mencegah, mendeteksi, atau memperbaiki ancaman. 3. Mengevaluasi prosedur pengendalian. 4. Mengevaluasi kelemahan pengendalian untuk menentukan dampaknya dalam jenis, waktu, atau tingkatan prosedur pengauditan.
5 AUDIT SISTEM INFORMASI Tujuan dari audit sistem informasi adalah untuk memeriksa dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem. Ketika melakukan audit sistem informasi, para auditor seharusnya memastikan bahwa enam tujuan berikut telah dicapai. 1. Ketentuan keamanan untuk melindungi peralatan komputer, program, komunikasi, dan data-data dari akses, modifikasi, atau penghancuran yang tidak diotorisasi. 2. Pengembangan dan akuisisi program dilakukan sesuai dnegan otorisasi umum dan spesifikasi manajemen. 3. Modifikasi program mendapatkan otorisasi dan persetujuan manajemen. 4. Pemrosesan transaksi, file, laporan, catatan, dan catatan komputer lainnya tepat dan lengkap. 5. Data sumber yang tidak tepat atau tidak diotorisasi dengan benar didentifikasi dan ditagani berdasarkan kebijakan manajerial yang telah ditentukan. 6. File-file data komputer tepat, lengkap dan rahasia. Figur Komponen Komponen Sistem Informasi dan Tujuan Audit Terkait.
6 Tujuan 1: keamanan Sistem Informasi secara Keseluruhan Auditor memeriksa pengendalian keamanan dengan mengamati prosedur, memverifikasi bahwa pengendalian dilaksanakan dan bekerja sesuai yang dikehendaki, menyelidiki kesalahan atau masalah untuk memastikan mereka ditangan dengan benar, dan memeriksa segala pengujian yang dilakukan sebelumnya. Tujuan 2 : Pengembangan Program dan Akuisisi Peran auditor dalam pengembangan sistem sebatas pada pemeriksaan independen atas aktivitas-aktivitas pengembangan sistem, tidak diperbolehkan membantu pengembangan sistem. Dua hal yang dapat menjadi kesalahan dalam pengembangan program: (1) kelalaian pemrograman yang berkaitan dengan kurangnya pemahaman tentang spesifikasi sistem atau pemrograman yang teledor, dan (2) instruksi yang tidak diotorisasi dengan sengaja disisipkan dalam program.
7 Tujuan 3 : Modifikasi Program Ketika sebuah perubahan program disampaikan untuk memperoleh persetujuan, sebuah daftar atas seluruh perbaruan yang diperlukan harus dikumpulkan serta disetujui oleh manajemen dan pengguna program. Bagian penting dari pengujian pengendalian adalah memverifikasi bahwa perubahan progran telah diidentifikasi, didaftar, disetujui, diuji dan didokumentasikan. Terdapat tiga cara auditor untuk menguji perubahan program yang tidak diotorisasi: 1. Setelah menguji sebuah program baru, auditor menyimpan salinan dari kode sumbernya. Auditor menggunakan sebuah program perbandingan kode sumber (source code comparison program) untuk membandingkan versi terkini dari program dengan kode sumber. Jika tidak ada perubahan yang diotorisasi, dua versi tersebut haruslah sama. 2. Dalam teknik pemrosesan ulang (reprocessing), auditor memproses ulang data menggunakan kode sumber dan membandingkan output-nya dengan ouput perusahaan. 3. Dalam simulasi pararel (parallel simulation), auditor menuliskan sebuah program bukannya menggunakan kode sumber, membandingkan output, dan menyelidiki segala perbedaan. Tujuan 4 : Pemrosesan Komputer Selama pemrosesan komputer, sistem mungkin gagal mendeteksi input yang salah, tidak memperbaiki kesalahan input yang benar, memproses input yang salah, atau tidak mendistribusikan atau mengungkapkan output dengan tepat. Beberapa teknik khusus digunakan untuk menguji pengendalian pemrosesan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Pengolahan data pengujian
8 data. Sumber daya berikut ini berguna ketika mempersiapkan pengujian Sebuah daftar atas transaksi-transaksi aktual. Transaksi-transaksi pengujian yang digunakan perusahaan untuk menguji program. Sebuah tes pembuatan data (test data generator), yang menyiapkan data pengujian berdasarkan spesifikasi program Pemrosesan transaksi pengujian memiliki dua kelemahan. Pertama, auditor harus menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk memahami sistem dan menyiapkan transaksi-transaksi pengujian. Kedua, auditor harus memastikan bahwa data pengujian tidak memengaruhi file dan database perusahaan. Teknik-teknik audit bersamaan Para auditor menggunakan teknik audit bersamaan (concurrent audit techniquies) untuk secara terus menerus mengawasi sistem dan mengumpulkan bukti-bukti audit sementara data asli (Live data) diproses selama jam pengoperasian reguler. berikut. Para auditor biasanya menggunakan lima teknik audit bersama 1. Integrated test facility (ITF) menyisipkan catatan-catatan fiktif yang mempresentasikan divisi, departemen, pelanggan, atau pemasok fiktif dalam file induk perusahaan. 2. Teknik snapshot(snapshot technique), transaksi-transaksi yang terpilih ditandai dengan kode khusus. 3. Systemcontrol audit review file (SCARF) menggunakan modulaudit yang dilekatkan untuk terus menerus mengawasi aktivitas transaksi, mengumpulkan data dalam transaksi dengan signifikansi audit khusus, serta menyimpannya dalam sebuah file SCARF atau log audit (audit log). 4. Audit Hooks adalah rutinitas audit yang memberitahu para auditor atas transaksi-transakti yang dipertanyakan, biasanya saat transaksi-transaksi tersebut terjadi.
9 5. Continuous and integrated simulations (CIS) melekatkan sebuah modul audit dalam sebuah sistem manajemen database yang menguji seluruh transaksi yang memperbaruai database menggunakan kriteria serupa dengan SCARF. Analisis atas logika program Para auditor menganalisis pengembangan, pengoperasian, dan pendokumentasian program demikian juga pada cetakan dari kode sumber. Auditor juga menggunakan paket-paket perangkat lunak berikut: Program bagan alir otomatis mengartikan kode sumber dan menghasilkan sebuah bagan alir program. Program tabel keputusan otomatis mengartikan kode sumber dan menghasilkan tabel keputusan. Rutinitas pemindaian mencari sebuah program untuk seluruh kejadian atas komponen-komponen tertentu. Program pemetaan dapat menemukan kode program yang disisipkan oleh seorang pemogram jahat untuk menghapus seluruh file komputer. Penelusuran program membantu mendeteksi perintah program yang tidak diotorisasi, path logika yang salah, dan kode program yang tidak dilakukan. Tujuan 5 : Data Sumber Matriks pengendalian input digunakan untuk mendokumentasikan pemeriksaan pengendalian data sumber. Matriks dalam Figur 11-3 menunjukan prosedur-prosedur pengendalian yang diterapkan pada setiap field catatan input. Figur Matriks Pengendalian Input Nama Catatan : Nama Field : Komentar
10 Laporan Waktu Mingguan Pegawai Pengendalian input Total finansial Total hash Hitungan catatan Ya Saldo cross-footing Tidak Nomor pegawai Inspeksi visual Semua field Verifikasi digit cek Formulir yang diberi nomor sebelumnya Tidak Turnaround document Tidak Program edit Ya Pengecekan urutan Nama terakhir Pengecekan field Pengecekan tanda Pengecekan validitas Pengecekan batas Pengecekan ketermasukakalan Pengecekan kelengkapan Prosedur limpahan lainnya : Nomor departemen Fungsi pengendalian data harus independen (bebas) dari fungsi lainnya, melindungi sebuah log pengendalian data, menangani kesalahan, dan memastikan keseluruhan efisiensi dari operasi. Auditor menguji sistem dengan mengevaluasi sampel data sumber untuk otorisasi dengan tepat, merekonsiliasi pengendalian batch, serta mengevaluasi apakah kesalahan edit data telah diatasi dan dikirim ulang untuk pemrosesan Tujuan 6 : File Data Tujuan keenam memperhatikan tentang ketepatan, integritas, dan keamanan atas data yang disimpan dalam file yang dapat dibaca mesin. PERANGKAT LUNAK AUDIT Kode transaksi Akhir minggu (tanggal) Jam reguler Jam lembur
11 Computer-assisted audit techniques (CAATs) mengacu pada perangkat lunak audit, sering disebut sebagai generalized audit software (GAS), menggunakan spesifikasi yang disediakan auditor untuk menghasilkan program untuk menjalankan fungsi audit, sehingga akan mengotomatiskan atau menyederhanakan proses audit. Dua perangkat lunak yang paling populer adalah Audit Control Languange (ACL) dan Interactive Data Extraction and Analysis (IDEA). CAATs. CATTS sesuai untuk memeriksa file data yang besar untuk mengidentifikasi catatancatatan yang memerlukan pemeriksaan audit lebih lanjut. Untuk menggunakan CAATs, para auditor memutuskannya berdasarkan tujuan audit, mempelajari tentang file dan database yang diaudit, mendesain laporan audit, dan menentukan bagaimana menghasilkannya. CAATs akan sangat bernilai bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki proses rumit, operasi terdistribusi, volume transaksi tinggi, atau memiliki banyak jenis aplikasi dan sistem Berikut adalah beberapa penggunaan yang lebih penting atas CAATs. Meminta file data untuk memuat catatan yang memenuhi kriteria tertentu. Membuat, memperbarui, membandingkan, mengunduh, dan menggabungkan file. Merangkum, menyortir, dan menyaring data. Mengakses data dalam format yang berbeda dan mengubah data ke dalam sebuah format umum. Menguji catatan-catatan atas kualitas, kelengkapan, konsistensi, dan kebenaran. Membagi catatan berdasarkan tingkatan, memilih dan menganalisis sampel statistik. Pengujian atas risiko tertentu dan mengidentifikasi bagaimana pengendalian ata risiko tersebut. Melakukan penghitungan, analisis statistis, dan operasi matematis lainnya.
12 Melakukan pengujian analitis, seperti analisis rasio dan tren, mencari pola data yang tidak diduga atau tidak dijelaskan yang mungkin mengindikasi penipuan. Mengidentifikasi kebocoran finansial, ketidakpatuhan atas kebijakan, dan kesalahan pengolahan data. Merekonsiliasi perhitungan fisik dengan jumlah yang dikomputasi, menguji ketepatan kasir atas perluasan dan saldo, menguji itemitem salinan. Memformat serta mencetak laporan dan dokumen. Membuat kertas kerja elektronik. AUDIT OPERASIONAL SIA Teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional SIA sama dengan audit atas sistem informasi dan laporan keuangan. Perbedaan dasarnya adalah pada lingkup audit. Audit operasional meliputi seluruh aspek atas manajemen sistem. Tujuan dari audit operasional termasuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Langkah pertama dalam audit operasional adalah perencanaan audit, pada suatu waktu saat lingkup dan tujuan audit ditetapkan, sebuah persiapan tinjauan sistem dilakukan, dan sebuah program audit tentatif disiapkan. Langkah selanjutnya, pengumpulan bukti, termasuk aktivitas-aktivitas sebagai berikut. Memeriksa kebijakan dan dokumentasi pengoperasian. Mengonfirmasi prosedur-prosedur dengan manajemen dan personel pengoperasian. Mengobservasi fungsi-fungsi dan aktivitas-aktivitas pengoperasian. Memeriksa rencana serta laporan finansial dan pengoperasian. Menguji ketepatan atas informasi pengoperasian. Menguji pengendalian. Pada tahap pengevaluasian bukti, auditor mengukur sistem terhadap salah satu sistem yang mengikuti prinsip-prinsip manajemen yang paling terbaik. Auditor mendokumentasikan
13 temuan-temuan dan kesimpulanya serta mengkomunikasikannya pada manajemen. Auditor operasional yang ideal memiliki pelatihan dan pengalaman audit juga pengalaman beberapa tahun dalam sebuah posisi manajerial.
BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan
Lebih terperinciAUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses
Lebih terperinciKonsep Dasar Audit Sistem Informasi
Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER
SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem informasi
Lebih terperinciAUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DIANA RAHMAWATI
AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Konsep Audit Audit : Sebuah proses sitematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER
TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (Computer Assisted Audit Techniques CAATs) SA SEKSI 327 (PSA NO. 59) 1 PENDAHULUAN - Tujuan dan lingkup audit tidak berubah jika audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan
Lebih terperinciChapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN
Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Integritas Pemrosesan A. Pengendalian Input Adanya pengendalian input adalah hal yang penting karena apabila input yang masuk tidak akurat,
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai ruanglingkup audit sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu : 1. Menjelaskan konsep
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER
Teknik Audit Berbantuan Komputer SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu
Lebih terperinci1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:
Latihan Soal 1 1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: 1 a. Pengendalian organisasi. b. Pengendalian administrative. c. Pengendalian substantive d. Pengendalian hardware
Lebih terperinciStandar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciAUDIT SISTEM INFORMASI & PROSEDUR. DOSEN : Ir. I. JOKO DEWANTO., MM H. FEBRIANA HENDIONO, SE, MM
AUDIT SISTEM INFORMASI & PROSEDUR DOSEN : Ir. I. JOKO DEWANTO., MM H. FEBRIANA HENDIONO, SE, MM Prosedur audit sistem informasi Dalam kegiatan auditing paling tidak mempunyai karakteristik sebagai berikut
Lebih terperinciAUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI. Pertemuan 3 Aspek Pengumpulan Bukti
AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI Pertemuan 3 Aspek Pengumpulan Bukti PROSES AUDIT Perencanaan (Planning) Evaluasi Bukti Audit (Evaluating Evidence) Pengumpulan Bukti Audit (Collecting Evidence) Penyampaian
Lebih terperinciStandar Audit SA 500. Bukti Audit
SA 00 Bukti Audit SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 BUKTI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),
Lebih terperinciStandar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa
SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI
Lebih terperinci1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi
Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan
Lebih terperinciStandar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT
Lebih terperinciProsedur Audit. Auditor juga menjalankan prosedur audit lain dalam pengumpulan bukti, meliputi:
Prosedur Audit Prosedur Audit Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengunpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang dinyatakan dalam
Lebih terperinciStandar audit Sa 500. Bukti audit
Standar audit Sa 500 Bukti audit SA paket 500.indb 1 Standar Audit Standar audit 500 BuKti audit (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A-16 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TUGAS 11 DosenPembimbing : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM : 115029 Kelas : A-2011 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA JalanP.H.Hasan
Lebih terperinciNama : Putri Syaharatul Aini Nim : Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil
Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : 120462201017 Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil 1. Pada dasarnya definisi audit manual dan audit EDP tidak ada perbedaan secara khusus dimana batasan batasan
Lebih terperinciPENIPUAN DAN PENGAMANAN SERTA AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
PENIPUAN DAN PENGAMANAN SERTA AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER D I S U S U N O L E H : D E S AG A A S N A N DA P O E T R A ( 1 3. 51. 0 0 4 0 ) F E B R YA N E Z A R P R ATA M A ( 14. 51. 0 0 01
Lebih terperinciMETODOLOGI AUDIT SI/TI
METODOLOGI AUDIT SI/TI Pertemuan ke 6 Mata Kuliah Tata Kelola dan Audit Sistem Informasi Diema Hernyka S, M.Kom Metodologi SI/TI Outline : Tahapan/metodologi Audit SI/TI Metode Audit Teknik Audit Metodologi
Lebih terperinciSPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas
SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN
Lebih terperinciTabel 4.1 hasil tes data. Hasil yang diperkirakan. -Sistem dapat. -Sistem dapat dioperasikan. dioperasikan. -Sistem dapat dioperasikan.
Tabel 4.1 hasil tes data Nama Field Dummy data Kendali yang diuji Form penjualan Nomor - Diisi sesuai -Validity Faktur urutan kode penjualan terakhir - Sequence Hasil yang diperkirakan Hasil yang terjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut Alvin A. arens dan james K. Loebbecke (2003,1) pengertian auditing adalah sebagai berikut : Auditing adalah merupakan akumulasi dan evaluasi bukti
Lebih terperinciStandar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai
SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinciPENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER
SA Seksi 314 PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER Sumber: PSA No. 60 PENDAHULUAN 01. Dalam Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing dalam Lingkungan
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
SIA 4 MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS JUNAIDI, SE., MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2014 1 PENGENDALIAN INTERNAL SUATU PROSES, YANG DIPENGARUHI OLEH DEWAN DIREKSI
Lebih terperinciPengauditan 1. Bab 12 Pengauditan Sistem Pengolahan Data Elektronik. Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si.
Pengauditan 1 Bab 12 Pengauditan Sistem Pengolahan Data Elektronik Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si. 1 Komponen-komponen
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP
Lebih terperinci1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa
1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa bumi Badai angin, dan perang 2. Ancaman karena kesalahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian sebelumnya. Berikut ini akan disajikan penelitian terdahulu untuk mendukung
Lebih terperinciBAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS
BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang
Lebih terperinciPemahaman Pengendalian Internal
Modul ke: 02 Dewi Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Pemahaman Pengendalian Internal Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA Program Studi AKUNTANSI Mengenal Istilah Pengendalian internal 1947 AICPA Internal Control Internal
Lebih terperinciUAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur :
UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : Keterangan : - Pemilik perusahaan dagang a. Menyediakan modal,sarana dan prasarana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciStandar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan
SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS TRANSAKSI YANG TERLIBAT PENJUALAN TUNAI - PENJUALAN - DISKON DAN RETUR - PENERIMAAN KAS PENJUALAN KREDIT - PENJUALAN - DISKON DAN RETUR - PENCATATAN PIUTANG -
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER NAMA : RINI PUSPITA SARI NIM : KELAS : 5.01
UJIAN AKHIR SEMESTER MODEL SOAL : C MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TANGGAL : 20 DESEMBER 2014 PRODI/JURUSAN : AKUNTANSI FAKULTAS : EKONOMI DOSEN : TUMPAL MANIK M.Si NAMA : RINI PUSPITA SARI NIM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Secara umum auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
Lebih terperinciProgram Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi
Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi Program Audit Perencanaan Produksi Nama Perusahaan : PT LASER METAL Periode Audit MANDIRI Persyaratan : Perencanaan Produksi 2013 No Jawaban ICQ
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
Lebih terperinciPEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL
PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL 1 Pengertian Pengendalian Intern Internal control adalah suatu proses, dijalankan oleh dewan komisaris, managemen, dan karyawan lain dari suatu entitas, dirancang
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMERIKSAAN
PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai
Lebih terperinciPERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciSiklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11
Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas Pertemuan 11 Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegitan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
Lebih terperinciAuditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi
HOME DAFTAR ISI B3 Auditing Obyektif Mengetahui phase-phase dalam audit sistem informasi Mengetahui proses evaluasi dan pengujian dalam audit sistem informasi 3.1 Phase Audit Sistem Informasi Dalam melakukan
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang
Lebih terperinciBUKTI AUDIT. Akuntansi Pemeriksan I. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
BUKTI AUDIT Akuntansi Pemeriksan I Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Perbedaan Bukti audit dengan Bukti Hukum dan Ilmiah Karakteristik Bukti untuk Eksperimen Ilmiah, Kasus Hukum, dan Audit atas Laporan
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH Sistem informasi akutansi
TUGAS MATA KULIAH Sistem informasi akutansi TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER : LINGKUP AUDIT SISTEM INFORMASI Disusun Oleh : Siti Nursaadah Npm : 140200366 Jurusan : Akuntansi (Ekstensi) Lingkup Audit
Lebih terperinciKENDALI MANAJEMEN MUTU
KENDALI MANAJEMEN MUTU N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1. Kendali Manajemen Atas 2. Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3. Kendali Manajemen Pemrograman 4. Kendali Manajemen Sumber Data 5. Kendali
Lebih terperinciPASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Peran
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciPIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL
PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi
Lebih terperinciPERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien
Lebih terperinciSA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN
SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori 1. Teori Atribusi Teori atribusi menjelaskan tentang bagaimana proses penyebab perilaku seseorang atau tujuan seseorang dalam berperilaku. Teori ini diarahkan
Lebih terperincib. Pengendalian Komunikasi Data Review yang berkaitan dengan pengendalian komunikasi dapat diarahkan pada hal-hal berikut ini: a. Batches logging and
SOAL MODEL B Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi Prodi/Semester : Akuntansi / V (lima) Jumlah SKS : 3 SKS Dosen : Tumpal Manik, M.Si Jenjang/Prodi : S1 /Akuntansi 1. Pada dasarnya definisi audit manual
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Audit Definisi auditing menurut Jusup (2014:10) adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan
Lebih terperinciAUDIT II Modul ke: AUDIT SAMPLING UNTUK TEST OF CONTROL & SUBSTANTIF TEST OF TRANSACTION. Afly Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
AUDIT II Modul ke: AUDIT SAMPLING UNTUK TEST OF CONTROL & SUBSTANTIF TEST OF TRANSACTION Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Afly Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI SIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT AU 350.01
Lebih terperinciKOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT
SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Gustina (2014) melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi atas pengadaan dan penyaluran persediaan obat serta perlengkapan medis pada Rumah
Lebih terperinciINTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL
INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Robert Renovan (NIM. 2015250974) Yoga Pradana (NIM. 2015250975)
Lebih terperinciTABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional
Lebih terperinciMAKALAH INTERNAL AUDITING
MAKALAH INTERNAL AUDITING SURVEY PENDAHULUAN (PRELIMINARY SURVEY) OLEH : KEVIANTO JESSICA ALAMANDA KWIK KIAN GIE SCHOOL OF BUSINESS 2014 PENDAHULUAN Kompleksitas operasi dalam perusahaan menuntut auditor
Lebih terperinciBAB XI SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN
BAB XI SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN A. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan Empat (4) aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan: 1. Perbarui Buku Besar Aktivitas pembaruan terdiri
Lebih terperinciComputer Assisted Audit Techniques and Tools (CAATs) Telkom university, 28 Mei 2015
Computer Assisted Audit Techniques and Tools (CAATs) Telkom university, 28 Mei 2015 Pokok Bahasan Workshop: proses Audit Alat Audit berbantuan Komputer (software, data yang digali) Teknik melakukan Audit
Lebih terperinciPengendalian. Aplikasi
Pengendalian Aplikasi Pendahuluan Pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan bahwa pencatatan, pemrosesan, dan pelaporan transaksi telah diotorisasikan serta pemutakhiran (updating) fail
Lebih terperinciSiklus Pengeluaran dan pengendalian kas
Siklus Pengeluaran dan pengendalian kas 2.1 PENGERTIAN DAN TUJUAN SIKLUS PENGELUARAN Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN 1
PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
Lebih terperinciStandar Audit SA 550. Pihak Berelasi
SA 0 Pihak Berelasi SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 PIHAK BERELASI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk
Lebih terperinciSTANDAR PERIKATAN AUDIT
EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Generalized Audit Software (GAS) dan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) sudah banyak digunakan di negara berkembang dan merupakan tren yang sedang berkembang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.
Lebih terperinciPERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu:
Lebih terperinciTeknik Audit TI. Indri Sudanawati Rozas, S.Kom
Teknik Audit TI Indri Sudanawati Rozas, S.Kom indrisrozas@gmail.com Tahapan Audit TI Tahapan Perencanaan Sosialisasi Tujuan Audit TI (ke institusi terkait); waktu, jumlah tim Guideline; daftar pengecekan
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta Penagihan Tujuan keseluruhan dari audit siklus
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN
PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu: 1. Memahami ruang
Lebih terperinciMelakukan Audit Teknologi Informasi. Empower Your Auditor
Melakukan Audit Teknologi Informasi Empower Your Auditor Topi 2 Melakukan Audit TI Perencanaan Audit TI o Pemahaman, Dokumentasi, Penilaian Resiko o Penyusunan Rencana Audit Pelaksanaan Audit TI o Pengujian
Lebih terperinciLINGKUNGAN SISTEM INFORMASI KOMPUTER DATABASE SYSTEM
SA Seksi 345 LINGKUNGAN SISTEM INFORMASI KOMPUTER DATABASE SYSTEM Sumber : PSA No. 65 PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk membantu auditor mengimplementasikan SA Seksi 319 [PSA No. 69] Pertimbangan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI KUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN APLIKASI KUNTANSI Junaidi, SE., M.SA Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang 1 2014 ORGANISASI APLIKASI AKUNTANSI APLIKASI AKUNTANSI UMUMNYA DIORGANISASIKAN
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG
KODE MATA KULIAH : EAS 401 MATA KULIAH : AKUNTANSI I BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI TK/SEMESTER : II/III SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS
Lebih terperinciAudit 2 - Sururi Halaman 1
Halaman 1 Auditing adalah proses pengujian kesesuaian asersi/pernyataan atau kegiatan dengan standar yang berlaku dan kemudian mengkomunikasikan hasil pengujiannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan
Lebih terperinciPT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan
BAB 4 PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan baku pada PT Urasima Putra Gamalindo difokuskan untuk hal-hal berikut ini: a) Mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL
TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan
Lebih terperinciRANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV
RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV DIRANGKUM OLEH: ARYA SULISTYO KELAS 3DB11 NPM 31111224 DILARANG KERAS MENCOPY TANPA SEIZIN PENULIS.. soalnya udah capek-capek ngerangkum Bab I Mengenal Sistem
Lebih terperinciBAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan
Lebih terperinci