BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Ade Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Secara umum auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasilhasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Secara umum audit juga memiliki tujuan yaitu untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.dari definisi yang telah diuraikan tersebut, pemerikasaan yang dilaksanakan oleh auditor independen ditujukan terhadap pernyataan mengenai kegiatan ekonomi yang disajikan oleh suatu organisasi dalam laporan keuangannya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh auditor iindependen untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan keuangan. Auditing bukan merupakan cabang akuntansi, tetapi merupakan suatu disiplin bebas, yang mendasarkan diri pada hasil kegiatan akuntansi dan data kegiatan yang lain. Akuntansi merupakan proses pencatatan, peringkasan, dan penyajian transaksi keuangan perusahaan atau organisasi lainnya. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dipakai oleh manajemen untuk mengukur dan menyampaikan data keuangan dan data kegiatan yang lain. Di lain pihak, auditing ditujukan untuk
2 menentukan secara objektif keandalan informasi yang disampaikan oleh manajemen dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, auditing harus dilaksanakan oleh pihak yang bebas dari manajemen dan harus dapat diandalkan ditinjau dari sudut profesinya. Auditor memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperolah tingkat keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan itu telah terbebas dari kesalahan penyajian yang material, baik disebabkan oleh kekeliruan maupun oleh kecurangan. Karena sifat bukti dan berbagai karateristik kecurangan, auditor dapat memperoleh tingkat keyakinan, walaupun tidak mutlak, bahwa kesalahan penyajian yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan yang memadai bahwa kesalahan penyajian, baik disebabkan oleh kekeliruan maupun oleh kecurangan, yang tidak material terhadap laporan keuangan dapat dideteksi. 2.2 Konsep Bukti Audit Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya.pemahaman yang kuat mengenai karakteristik bukti audit jelas merupakan alat konseptual yang penting bagi auditor dan juga bagi profesiional di berbagai bidang. Konsep bukti audit berikut ini penting untuk memahami pelaksanaan audit : Sifat Bukti Audit Sifat bukti audit meliputi catatan-catatan akuntansi dan informasi lain yang tersedia. Berikut ini adalah tipe bukti audit yang mendukung atas laporan keuangan:
3 a. Data Akuntansi Salah satu tipe bukti audit adalah data akuntansi, jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta buku pedoman akuntansi, memorandum, dan catatan tidak resmi, seperti daftar lembaran kerja (work sheet) yang mendukung alokasi biaya, perhitungan, dan rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan bukti yang mendukung laporan keuangan. Data akuntansi yang mendasari saja dianggap tidak cukup mendukung laporan keuangan. Auditor harus merancang suatu prosedur audit untuk memperoleh bukti penguat guna mendukung data akuntansi yang mendasari tersebut. Auditor menguji data akuntansi yang mendasari laporan keuangan dengan jalan : 1. Menganalisis dan meriview 2. Menelusuri kembali langkah-langkah prosedur yang diikuti dalam proses akuntansi dan dalam proses pembuatan lembaran kerja dan alokasi yang bersangkutan 3. Menghitung kembali dan melakukan rekonsiliasi jumlah-jumlah yang berhubungan dengan penerapan informasi yang sama. b. Informasi Penguat Tipe bukti audit lain yang dikumpulkan oleh auditor sebagai dasar pernyataan pendapatnya atas laporan keuangan adalah informasi penguat. Informasi penguat meliputi segala dokumen seperti cek, faktur, surat kontrak, notulen rapat, konfirmasi, dan pernyataan tertulis dari pihak yang mengetahui informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik serta informasi lain yang dikembangkan berdasarkan alasan yang kuat.
4 Kompentensi Bukti Audit Kompetensi bukti audit berhubungan dengan kualitas atau keandalan data akuntansi dan informasi penguat. a. Kompetensi Data Akuntansi Keandalan catatan akuntansi dipengaruhi secara langsung oleh efektifitas struktur pengendalian intern. Struktur pengendalian intern yang kuat menyebabkan keandalan catatan akuntansi dan bukti-bukti lainnya yang dibuat dalam organisasi klien. Sebaliknya, struktur pengendalian klien lemah seringkali tidak dapat mencegah atau mendeteksi kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi dalam proses akuntansi. b. Kompetensi Informasi Penguat Kompetensi informasi penguat dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut ini : 1. Relevansi Faktor relevansi berarti bahwa bukti audit harus berkaitan dengan tujuan audit. Jika tujuan audit adalah untuk menentukan eksistensi sediaan yang dicantumlan oleh klien dalam neraca, maka auditor harus memperoleh bukti dengan melakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilaksanakan oleh klien. 2. Sumber Bukti audit yang berasal dari sumber diluar organisasi klien pada umumnya merupakan bukti yang tingkat kompetensinya dianggap tinggi. Dalam audit, auditor dapat memperoleh informasi secara langsung dengan cara pemeriksaan, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan sendiri oleh auditor tersebut.
5 3. Ketepatan Waktu Ketepatan waktu berkaitan dengan tanggal berlakunya bukti yang diperoleh auditor. Ketepatan waktu pemerolehan bukti audit yang sangat penting dalam memverifikasikan aktiva lancar, utang lancar, dan saldo akun laba-rugi yang bersangkutan. Untuk akun-akun yang berkaitan dengan aktiva lancar, utang lancar, dan akun laba-rugi yang bersangkutan, auditor harus memperoleh bukti bahwa klien telah melakukan pisah batas semestinya (proper cutoff) transaksi kas, penjualan, dan pembelian pada tanggal neraca. Pemerolehan bukti ini akan mudah dilakukan jika auditor menerapkan prosedur audit pada atau mendekati tanggal neraca. Demikian pula, bukti audit yang diperoleh dari perhitungan fisik terhadap kas dan surat berharga pada tanggal neraca akan memberikan bukti yang lebih baik tentang kuantitas aktiva tersebut yang ada ditangan klien pada tanggal neraca dibandingkan bila bukti tersebut diperoleh auditor pada tanggal lain. 4. Objektivitas Bukti yang bersifat objektif umumnya dianggap lebih andal dibandingkan dengan bukti yang bersifat subjektif. Sebagai contoh, bukti tentang eksistensi aktiva tetap berwujud akan lebih kompeten bila diperoleh melalui inspeksi fisik, karena secara objektif bukti tersebut lebih konklusif. Dalam menghadapi bukti yang bersifat subjektif ini, auditor harus: Mempertimbangkan kompetensi dan intregritas karyawan yang diberi wewenang untuk melakukan estimasi, dan Menilai apakah proses pengambilan keputusan yang semestinya telah diikuti oleh klien dalam mempertimbangkan estimasi tersebut.
6 Kecukupan Bukti Audit Cukup atau tidaknya bukti audit berkaitan dengan kuantitas bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor. Pertimbangan professional auditor mempunyai peranan yang penting dalam penentuan cukup atau tidaknya jumlah bukti audit yang harus dikumpulkan oleh auditor,. Faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan kecukupan bukti audit adalah : a. Materialitas dan Risiko Secara umum, untuk akun yang saldonya besar dalam laporan keuangan diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang bersaldo tidak material. Untuk akun yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk disajikan salah dalam laporan keuangan, maka jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor umumnya lebih banyak bila dibandingkan dengan akun yang memiliki kemungkinan kecil untuk salah disajikan dalam laporan keuangan. b. Faktor Ekonomi Pengumpulan bukti audit yang dilakukan oleh auditor dibatasi oleh dua faktor yaitu waktu dan biaya. Auditor harus mempertimbangkan faktor ekonomi di dalam menentukan jumlah dan kompetensi bukti audit yang dikumpulkan. Jika dengan memeriksa jumlah bukti yang lebih sedikit dapat diperoleh keyakinan yang sama tingginya dengan pemeriksaan terhadap keseluruhan bukti, auditor memilih untuk memeriksa jumlah bukti yang lebih sedikit berdasarkan pertimbangan ekonomi. c. Ukuran dan Karakteristik Populasi Dalam pemeriksaan atas unsur-unsur tertentu laporan keuangan, auditor seringkali menggunakan sampling audit. Dalam sampling audit, auditor
7 harus memilih secara acak sebagian anggota populasi untuk diperiksa karakteristiknya. Umumnya, semakin besar populasi, semakin banyak jumlah bukti audit yang diperiksa oleh auditor Evaluasi Bukti Audit Kemampuan untuk mengevaluasi bukti secara tepat adalah keahlian penting lain yang harus dikembangkan oleh seorang auditor. Evaluasi yang tepat atas bukti membutuhkan pemahaman auditor atas jenis bukti yang tersedia dan keandalan relatifnya atau diagnosisnya. Auditor harus mampu menentukan kapan jumlah yang cukup dari bukti kompeten yang telah didapat dalam rangka memutuskan apakah kewajaran asersi manajemen dapat didukung. Dalam mengevaluasi bukti, auditor harus tetap objektif dan tidak boleh membiarkan evaluasi atas bukti dibiaskan oleh pertimbangan lainnya. Misalnya, dalam mengevaluasi tanggapan klien atas pertanyaan audit, auditor tidak boleh membiarkan faktor pribadi untuk memengaruhi evaluasi tanggapan klien Prosedur Audit dalam Memperoleh Bukti Audit Prosedur audit (audit procedures) adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Berikut ini adalah sepuluh jenis prosedur audit yang akan dibahas : 1. Inspeksi 2. Pengamatan 3. Permintaan keuangan 4. Konfirmasi
8 5. Penelusuran 6. Pemeriksaan bukti pendukung 7. Perhitungan 8. Scanning 9. Pelaksanaan ulang 10. Teknik audit berbantuan computer Inspeksi Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu. Prosedur audit ini banyak diilakukan oleh auditor. Dengan melakukan inspeksi terhadap sebuah dokumen, auditor akan dapat menentukan keaslian dokumen tersebut. Dengan melakukan inspeksi terhadap kondisi fisik suatu aktiva tetap misalnya, auditor akan dapat memperoleh informasi mengenai eksistensi dan keadaan fisik aktiva tersebut. Pengamatan Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit yang digunakan oleh auditor untuk melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan. Contoh kegiatan yang biasa diamati oleh auditor dalam auditnya adalah : perhitungan fisik persediaan yang ada di gudang klien, pembuatan dan persetujuan voucher, cara penyimpanan kas yang ada di tangan klien. Dengan pengamatan ini auditor akan dapat memperoleh bukti visual mengenai pelaksanaan suatu kegiatan. Objek yang diamati auditor adalah karyawan, prosedur dan proses. Konfirmasi Seperti yang telah diuraikan diatas, konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara
9 langsung dari pihak ketiga yang bebas. Prosedur yang biasa ditempuh oleh auditor dalam konfirmasi ini adalah sebagai berikut : 1. Auditor meminta dari klien untuk menanyakan informasi tertentu kapada pihak luar. 2. Klien meminta kepada pihak luar yang ditunjuk oleh auditor untuk memberikan jawaban langsung kepada auditor mengenai informasi yang ditanyakan oleh auditor tersebut. 3. Auditor menerima jawaban langsung dari pihak ketiga tersebut. Permintaan Keterangan Permintaan keterangan merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang dihasilkan dari prosedur ini adalah bukti lisan dan bukti documenter. Contoh prosedur audit ini adalah : permintaan keteragan yang diajukan kepada penasihat hokum klien mengenai kemungkinan keputusan perkara pengadilan yang sedang ditangani oleh penasihat hukum tersebut. Penelusuran Dalam melaksanakan prosedur audit ini, auditor melakukan penelusuran informasi sejak mula-mula data tersebut direkam pertama kali dalam dokumen, dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data tersebut dalam proses akuntansi. Prosedur audit ini terutama diterapkan terhadap bukti documenter. Contoh prosedur penelusuran yang dilakukan oleh auditor adalah pemeriksaan terhadap transaksi penjualan yang dimulai oleh auditor dengan memeriksa informasi dalam surat order dari customer, dilanjutkan kemudian dengan informasi yang berkaitan dalam surat order penjualan, laporan pengiriman barang, faktur penjualan, jurnal penjualan, dan akun piutang dalam buku pembantu piutang usaha. Penelusuran dilakukan dengan tujuan untuk menentukan ketelitian dan kelengkapan catatan akutansi.
10 Pemeriksaan Dokumen Pendukung Pemeriksaan dokumen pendukung (vouching) merupakan prosedur audit yang meliputi : 1. Inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya. 2. Perbandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan. Prosedur audit ini berlawanan dengan prosedur penelusuran. Dalam penelusuran, auditor bertolak dari dokumen kemudian mengusut pencatatannya ke dalam catatan-catatan akuntansi yang berkaitan, sedangkan vouching, auditor bertolak dari catatan-catatan akuntansi, kembali memeriksa dokumen - dokumen yang mendukung informasi yang dicatat dalam catatan tersebut. Prosedur ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh bukti audit mengenai kebenaran perlakuan akuntansi terhadap transaksi yang terjadi. Perhitungan Prosedur audit perhitungan ini meliputi, Perhitungan fisik terhadap sumber daya berwujud seperti kas dan pertanggung jawaban atas semua formulir bernomor urut tercetak. Perhitungan fisik digunakan untuk mengevaluasi bukti fisik kuantitas yang ada ditangan, sedangkan pertanggung jawaban formulir bernomor urut tercetak digunakan untuk mengevaluasi bukti documenter yang mendukung kelengkapan catatan akuntansi.
11 Scanning Scanning merupakan penelaahan secara tepat terhadap dokumen, catatn dan daftar untuk mendeteksi unsure-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidikan. Pelaksanaan Ulang Prosedur audit ini merupakan pengulangan aktivitas yang dilaksanakan oleh klien. Umumnya pelaksanaan ulang diterapkan pada perhitungan dan rekonsiliasi yang telah dilakukan oleh klien. Contohnya adalah perhitungan ulang jumlah total dalam jurnal, perhitungan ulang biaya depresiasi, biaya bunga terutang, perkalian antara kuantitas dengan harga satuan dalam inventory summary sheets, dan perhitungan ulang penjumlahan dalam rekonsiliasi bank. Teknik Audit Berbantuan Komputer Bilamana catatn akuntansi klien diselenggarakan dalam media elektronik, auditor perlu menggunakan teknik auditor berbantuan komputer (Computer-asisted audit tekhnik) dalam menggunakan berbagai prosedur audit yang dijelaskan di atas. Sebagai contoh, auditor menggunakan suatu computer audit software tertentu dalam melakukan perhitungan jumlah saldo piutang usaha menurut buku pembantu piutang usaha, pemilihan nama debitur yang dikirimi surat konfirmasi, perhitungan berbagai ratio dalam prosedur analitik, perbandingan unsure data yang terdapat dalam berbagai file.
Prosedur Audit. Auditor juga menjalankan prosedur audit lain dalam pengumpulan bukti, meliputi:
Prosedur Audit Prosedur Audit Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengunpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang dinyatakan dalam
Lebih terperinciSA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut Alvin A. arens dan james K. Loebbecke (2003,1) pengertian auditing adalah sebagai berikut : Auditing adalah merupakan akumulasi dan evaluasi bukti
Lebih terperinciBUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
Bukti Audit BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: "Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian utang usaha Menurut Munawir, (2007:18) utang dagang adalah utang yang timbul karena adanya pembelian dagangan secara kredit. Jadi dapat disimpulkan
Lebih terperinciMAKALAH MATA KULIAH AUDITING CONTOH KASUS BUKTI AUDIT
MAKALAH MATA KULIAH AUDITING CONTOH KASUS BUKTI AUDIT Disusun oleh Kelompok 5 (AK5-B3): 1. Fitriah Fajr (142010300110) 2. Nur Sakdiyah (142010300148) 3. Yunda Roro Anggraini (142010300158) 4. Farikhatul
Lebih terperinciAUDIT EVIDENCE. MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah. Akuntansi Pemeriksaan I. Dosen Pengajar : Martha Tona,SE.MSA.
AUDIT EVIDENCE MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Pemeriksaan I Dosen Pengajar : Martha Tona,SE.MSA Disusun oleh: 1. Alivia Ayu Pratiwi (14310751) 2. Rahma Rosita Y (14310712)
Lebih terperinciBukti Audit. Bab IV. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.
Bukti Audit Bab IV Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN 1 Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si. Tujuan Audit Tujuan audit umum: memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori 1. Teori Atribusi Teori atribusi menjelaskan tentang bagaimana proses penyebab perilaku seseorang atau tujuan seseorang dalam berperilaku. Teori ini diarahkan
Lebih terperinciPERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Gambaran Umum Pemeriksaan Keuangan Negara 1. Pengertian pemeriksaan Mulyadi (2002 : 40) mendefinisikan pemeriksaan adalah sebagai berikut: Pemeriksaan adalah suatu proses sistematis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan
Lebih terperinciStandar audit Sa 500. Bukti audit
Standar audit Sa 500 Bukti audit SA paket 500.indb 1 Standar Audit Standar audit 500 BuKti audit (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
Lebih terperinciStandar Audit SA 500. Bukti Audit
SA 00 Bukti Audit SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 BUKTI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang
Lebih terperinciPROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN
SA Seksi 330 PROSES KONFI RMASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang proses konfirmasi dalam audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
Lebih terperinciAudit Siklus Pendapatan
Audit Siklus Pendapatan Pengujian Substantif Terhadap Saldo Piutang Usaha Muhaimin SE, Ak, M. Ak, CA, CPA Transaksi yang mempengaruhi piutang usaha a. Transaksi penjualan kredit barang dan jasa kepada
Lebih terperinciPERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL
SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan
Lebih terperinciBUKTI AUDIT. Akuntansi Pemeriksan I. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
BUKTI AUDIT Akuntansi Pemeriksan I Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Perbedaan Bukti audit dengan Bukti Hukum dan Ilmiah Karakteristik Bukti untuk Eksperimen Ilmiah, Kasus Hukum, dan Audit atas Laporan
Lebih terperinciSTANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga
STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.
Lebih terperinciPERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN
Sa Seksi 337 PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN Sumber : PSA No. 74 01 seksi ini memberikan panduan tentang prosedur yang harus dipertimbangkan oleh auditor
Lebih terperincia. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.
SA Seksi 710 PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM AUDIT BISNIS KECIL Sumber : PSA No. 58 PENDAHULUAN 01. Pernyataan Standar Auditing yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diterapkan dalam audit informasi
Lebih terperinciPengujian Substantif Piutang Usaha
Pengujian Substantif Piutang Usaha ( Pertemuan ke-5) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com www.antariksa.info 2008 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 5-1 Deskripsi Piutang Piutang Klaim
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. oleh ASOBAC ( A Statement of Basic Auditing Concepts) : Menurut Alvin A. Arens, Mark S. Beasley dan Randal J.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit Audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk menghimpun bukti secara obyektif mengenai asersi dari tindakan ekonomi untuk menentukan tingkat
Lebih terperinciUNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN
SA Seksi 317 UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN Sumber: PSA No. 31 PENDAHULUAN 01 Seksi mengatur sifat dan lingkup pertimbangan yang harus dilakukan oleh auditor independen dalam melaksanakan
Lebih terperinciAudit 2 - Sururi Halaman 1
Halaman 1 Auditing adalah proses pengujian kesesuaian asersi/pernyataan atau kegiatan dengan standar yang berlaku dan kemudian mengkomunikasikan hasil pengujiannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Lebih terperinciBAB III TEORI DAN PRAKTIK
BAB III TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Teori 3.1.1 Definisi Akuntan Publik Menurut Mulyadi (2010,h.4) bahwa Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa akuntan
Lebih terperinci1.1 Pengertian Auditing
1.1 Pengertian Auditing Secara umum Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. penulis mengharapkan adanya masukan dan kritik serta saran yang membangun
1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, pada akhirnya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Materialitas dan Risiko Audit ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciMakalah Auditing 1 Bukti Pemeriksaan
Makalah Auditing 1 Bukti Pemeriksaan Disusun oleh 1. Massaid Resna H. (C1L011011) 2. Hendra Aditya (C1L011012) 3. Sarah Fauziah (C1L011014) Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman 2013 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya akan
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tujuan Umum Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan PABU Tujuan Khusus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya
Lebih terperinciStandar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.
SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan
Lebih terperinciPERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran
Lebih terperinciAUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI
Audit atas Estimasi Akuntansi SA Seksi 342 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Sumber: PSA No. 37 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit kompeten
Lebih terperinciFANY OCTAFIA OFFERING L
MATERIALITAS SOAL 1. Menurut anda, apa fungsi dari penentuan materialitas oleh auditor pada saat perencanaan audit? 2. Bagaimana hubungan antara meterialitas dan bukti audit? 3. Dalam konsep penentuan
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban
Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan
Lebih terperinciPREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)
PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA
Lebih terperinciEkonomi dan Bisnis Akuntnasi S1
Modul ke: 03Fakultas Nama Ekonomi dan Bisnis Audit II Competing The Test In The Sales And Collection Cycle:Accounts Receivable (Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan: Piutang Usaha)
Lebih terperinciKecurangan Bukti Audit. Studi kasus. Suryadharma Ali Merugikan Keuangan Negara
Kecurangan Bukti Audit Studi kasus Suryadharma Ali Merugikan Keuangan Negara Oleh : Agung Widiyarti MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA A. Review Kasus Suryadharma Ali (SDA) merupakan
Lebih terperinciStandar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai
SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciSA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN
SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Agoes (2004:3) pengertian auditing adalah Audit adalah suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 LandasanTeori 2.1.1 Pengertian Auditing Menurut Agoes (2004:3) pengertian auditing adalah Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Salah satu fungsi dari akuntan publik adalah menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan.
Lebih terperinciPerencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang
Pada Standar Pekerjaan Lapangan #1 (PSA 05) menyebutkan bahwa Pekerjaan (audit) harus direncanakan sebaik-baiknya, dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya Perencanaan audit meliputi
Lebih terperinciBAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang
BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntan. KAP Bayudi Watu dan Rekan
Lebih terperinciSA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.
SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta Penagihan Tujuan keseluruhan dari audit siklus
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciPengujian subtantif terhadap investasi
GO Founder Present Pengujian subtantif terhadap investasi Pemeriksaan akuntansi 2 GO Founder Hak Cipta 2013 GO founder [Type here] PEMERIKSAAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Lebih terperinciSAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO
1 MODUL VI / TATAP MUKA KE-6 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mahasiswa dapat menjelaskan : 1. Variable sampling untuk pengujian terinci atas saldo uji hipotesis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. melakukan pekerjaannya seorang auditor harus memiliki pedoman, langkah-langkah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Audit Audit atas laporan keuangan diperlukan untuk menghindari ketidakakuratan suatu laopran baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Proses
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian
Lebih terperinciBAB IV Hasil Kegiatan Magang
BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan Semarang Kantor Akuntan Publik (KAP) BAYUDI WATU & REKAN berdiri di Jakarta pada tanggal 7 februari 1978.Drs. Bayudi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pengendalian Internal. dipengaruhi oleh aktivitas dewan komisaris, manajemen atau pegawai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Sawyer, (2005: 57) Menurut AICPA (America Institute of Certified Public Accountants),1997, pengendalian Internal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditing merupakan proses pengumpulan data dan evaluasi bukti dari informasi perusahaan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara informasi yang dimiliki oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan kedalam persaingan yang semakin ketat dan kompetitif. Perusahaan berlomba-lomba
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N
Atestasi Kepatuhan SAT Seksi 500 ATESTASI KEPATUHAN S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan bagi perikatan
Lebih terperinciKonsep Materialitas Dalam Audit Atas Laporan keuangan
Konsep Materialitas Dalam Audit Atas Laporan keuangan Materialitas merupakan dasar penerapan dasar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Financial Accounting Standard Board
Lebih terperinciKOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT
SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENUGASAN
PELAKSANAAN PENUGASAN STANDAR KINERJA STANDAR 2300 PELAKSANAAN PENUGASAN Auditor internal harusmengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciPengujian Substantif Persediaan
Pengujian Substantif Persediaan ( Pertemuan ke-9) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com www.antariksa.info 2008 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 9-1 Jurnal transaksi pada persediaan Pembelian
Lebih terperinciREPRESENTASI MANAJEMEN
SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Auditing berikut : adalah : Menurut Arens dan Loebbecke (1997 : 2) pengertian dari auditing adalah : Auditing is the accumullation and evaluation of evidence about quantifiable
Lebih terperinciTUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJA. Tujuan audit Bukti Audit Prosedur Audit Kertas Kerja
TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJA Tujuan audit Bukti Audit Prosedur Audit Kertas Kerja Top-down vs. Bottom-up Audits Top-down audit evidence Pemahaman bisnis & Industri Tujuan dan Sasaran Manajemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. maupun pemerintah. Alasan ekonomi yang mendorong diperlukannya auditing di
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Auditing Jasa auditing digunakan secara meluas baik pada perusahaan swasta maupun pemerintah. Alasan ekonomi yang mendorong diperlukannya auditing di latar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciStandar Audit SA 530. Sampling Audit
SA 0 Sampling Audit SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 SAMPLING AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembang pesatnya dunia usaha dewasa ini diiringi dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya dunia usaha dewasa ini diiringi dengan semakin besarnya organisasi dan luasnya aktivitas usaha. Organisasi yang terus berkembang ini dapat
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciPERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 622 PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 51 Lihat SA Seksi 9622 untuk Interpretasi Seksi Ini PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN
Lebih terperinciSTANDAR PEKERJAAN LAPANGAN
Daftar Isi Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 300 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Penunjukan auditor independen; perencanaan dan supervisi; risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit; pengujian
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI
SA Seksi 315 KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI Sumber: PSA No. 16 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transaksi aliran kekayaan antar individu diukur dengan uang. Maka tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat modern, kekayaan dinilai dengan uang dan setiap transaksi aliran kekayaan antar individu diukur dengan uang. Maka tidak dapat dihindari lagi
Lebih terperinciPENGUJIAN AUDIT (AUDIT TEST)
Tujuan Pengujian Secara Keseluruhan Suatu program audit terdiri dari pengujian audit yang dirancang untuk memenuhi salah satu atau kedua tujuan utama berikut: - Pengujian pengendalian (test of control)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah bisnis maupun perekonomian, suatu audit menjadi sebuah hal yang sangat penting sekali, hal ini dikarenakan audit dapat memberikan kepercayaan yang lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Pengertian auditing menurut Arens dan Loebbecke (2000;2) adalah sebagai berikut: Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya
Lebih terperinci5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca
Subsequent Event Subsequent Events adalah : Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya Laporan Audit Mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Dalam proses pelaksanaan magang yang dilaksanakan oleh penulis kurang lebih dua bulan yaitu dari tanggal 15 Februari 2016 s/d tanggal 15 April
Lebih terperinciStandar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan
SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
Lebih terperinciSURAT PERIKATAN AUDIT
SA Seksi 320 SURAT PERIKATAN AUDIT Sumber: PSA No. 55 Lihat Seksi 9320 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan tentang: a. Persetujuan dengan klien
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam melakukan evaluasi perencanaan audit pada KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, langkah awal yang penulis lakukan adalah dengan membuat permohonan izin kepada pihak KAP
Lebih terperinciTugas Individu Kasus 10
Nama : Irene Nathasia Devi NIM : 115020307111013 Kelas : CE Tugas Individu Kasus 10 Pertanyaan Diskusi 1. PSA No. 39 SA Seksi 336 merupakan pengaturan auditor dalam menggunakan jasa profesional lainnya
Lebih terperinciBAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN
PENDAHULUAN BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN Siklus investasi instrumen keuangan adalah siklus investasi pada sekuritas obligasi atau saham yang diterbitkan oleh perusahaan lain, baik
Lebih terperinciBAB II AUDIT PERSEDIAAN BERDASAR STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN MENURUT SPAP
8 BAB II AUDIT PERSEDIAAN BERDASAR STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN MENURUT SPAP 2.1 Auditing Pada dasarnya, auditing sangat memberi nilai tambah bagi laporan keuangan yang telah disusun oleh suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah KAP Wartono KAP Wartono mendirikan izin praktik pada tanggal 31 Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian
Lebih terperinciAkuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK
Judul : Prosedur Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha Oleh Kantor Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan Nama : Ni Wayan Lestari Moni Nim : 1406013031 ABSTRAK Auditing adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit. William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis yang global pada saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kinerja dan mampu menghasilkan laporan yang sesuai dengan
Lebih terperinci