KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO"

Transkripsi

1 KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO

2

3 KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEPTEMBER 2009 PRAKATA Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah SWT atas berkah dan hidayahnya, maka Buku Petunjuk Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (KEPK FKM UNDIP) dapat diselesaikan. Dalam pembuatan Buku Petunjuk Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP ini merujuk kepada Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan yang dikeluarkan oleh Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2007, Hasil Lokakarya Ethical Clearance Kesehatan FKM UNDIP, dan Pembahasan Tim Kecil Komisi Etik Penelitian Kesehatan. Inisiasi Pembentukan Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP dilakukan dalam Suatu Lokakarya Ethical Clearance Kesehatan yang diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (UPP FKM UNDIP) pada Selasa, 28 April 2009 di Hotel Grasia Semarang. Selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Dekan Nomor 45/H7.1.18/SK/2009 Tanggal 29 Mei 2009 tentang Penetapan Komisi Etik Penelitian Kesehatan dan Pengelola Komisi Etik Penelitian Kesehatan pada FKM UNDIP. Pendirian Komisi ini sebagai amanah untuk menyelenggarakan penelitian yang berasas etik. Secara resmi Tim ini melakukan rapat kerja pertama kali pada Senin, 7 September 2009 dan selanjutnya diikuti dengan langkah kerja operasional yang memungkinkan Tim ini bekerja secara penuh. Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada : Dekan FKM UNDIP (Dra. V. G. Tinuk Istiarti, M.Kes) atas perkenan dan dukungannya sehingga Komisi Ethical Clearance Kesehatan FKM UNDIP ini dapat terbentuk, Prof. Dr. dr. Tjahyono, FIAC, SpA (K) dan Prof. dr. Siti Fatimah Muis, MSc, Sp.GK selaku Narasumber Pembentukan Komisi, Ketua (Ir. Laksmi Widajanti, M.Si) dan Tim UPP FKM UNDIP atas inisiatif pembentukan Komisi, Para Dosen/Peserta Lokakarya Ethical Clearance Kesehatan FKM UNDIP atas partisipasinya dalam pembentukan Komisi, Prof. Dr. dr. Soeharyo Hadisaputro, SpPD (K) yang telah bersedia menjadi Ketua Komisi, Semoga Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP mendapat Rahmat dan Hidayah dari Allah SWT dalam menjalankan tugasnya. Amin ya robbal alamin. Semarang, 7 September 2009 Penulis DAFTAR ISI Halaman PRAKATA ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL

4 iv DAFTAR GAMBAR v BAB I. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMISI 1 ETIK PENELITIAN KESEHATAN BAB II. TATA KERJA KOMISI ETIK PENELITIAN 4 KESEHATAN BAB III. KELENGKAPAN BERKAS PENGAJUAN 5 ETHICAL CLEARANCE BAB IV. PROSEDUR PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE 7 BAB V. RINCIAN BIAYA PENGAJUAN ETHICAL 9 CLEARANCE LAMPIRAN 10 BAB I TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN Tugas dan Tanggung Jawab Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM UNDIP) meliputi : 1. Melakukan review Protokol Penelitian. Review protokol penelitian terutama ditujukan kepada masalah etik bukan metodologis, meskipun demikian Komisi Etik boleh memberikan komentar atau catatan tentang metodologis. Oleh karena itu dalam pengajuan Ethical Clearance kajian metodologis ditegaskan melalui Rekomendasi dari panitia Ilmiah Suatu Lembaga/Unit Penelitian yang menyatakan bahwa Proposal telah direview oleh suatu Tim Reviewer Proposal Penelitian. Apabila pemohon/lembaga tidak memiliki Lembaga/Unit Penelitian, maka kajian metodologis akan sekaligus dilakukan oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP. 2. Membahas hasil review. Pembahasan hasil review lebih ditekankan kepada etik penelitian kesehatan yang diajukan layak (diterima) atau tidak layak (ditolak) untuk dilaksanakan. Penelitian Kesehatan yang mengikutsertakan relawan manusia sebagai subjek penelitian dapat secara etis dibenarkan karena terdapat kemungkinan ditemukan caracara baru yang menguntungkan kesehatan masyarakat. Penelitian tersebut hanya

5 dibenarkan secara etis jika dilaksanakan dengan : a. Menghormati dan melindungi subjek penelitian. b. Adil terhadap subjek penelitian. c. Penelitian secara moral dapat diterima oleh masyarakat lokal penelitian. 3. Meneliti Informed Consent. Pada semua subjek penelitian kesehatan yang mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian, peneliti harus memperoleh Persetujuan Sesudah Penjelasan (PSP)/Informed Consent dari calon subjek. Jika subjek peneliti tidak mampu memberikan PSP maka persetujuan harus diperoleh dari seorang yang menurut hukum yang berlaku berhak mewakilinya. Tidak diperlukan PSP (waiver) hanya dibenarkan ada suatu keadaan khusus, dan merupakan suatu perkecualian yang harus disetujui oleh KPK. Komisi Etik Penelitian Kesehatan akan meneliti apakah penelitian secara etik tidak mengganggu subjek secara waktu dan finansial. Bila dalam penelitian dilakukan intervensi, maka secara etik intervensi tersebut tidak membebani responden/subjek. Selain itu pada penelitian dengan intervensi tidak diperkenankan menggunakan langsung pada subjek manusia sebelum ada kajian penelitian pada hewan percobaan. 4. Memberikan Ethical Clearance. Surat Ethical Clearance akan dikeluarkan oleh KEPK FKM UNDIP dan ditandatangani oleh Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro dengan diketahui oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro pada penelitian yang telah lolos review dan sidang KEPK FKM UNDIP. 5. Mengevaluasi (Memonitor) Pelaksanaan Penelitian yang terkait dengan etik. Kegiatan ini memastikan bahwa penelitian dijalankan sesuai kaidah-kaidah etik yang telah ditetapkan. Monitoring/evaluasi kegiatan akan dilakukan oleh Komisi minimal satu kali dalam satu penelitian. Dalam kondisi tertentu yang membahayakan subjek, KEPK dapat memberikan rekomendasi untuk penghentian kegiatan penelitian. 6. Menghadiri rapat-rapat Komisi Etik. Rapat-rapat Komisi Etik Penelitian FKM UNDIP akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, namun akan berlaku minimal tiap tiga bulan sekali. Berdasarkan Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Tahun 2007, maka Penilaian etik protokol penelitian diuraikan sebagai berikut : a. Penilaian protokol penelitian dilakukan oleh sidang KEPK yang sah dan dilaksanakan secara kompeten, rahasia, tepat waktu dan bebas dari segala pengaruh atau tekanan politik, lembaga, profesi, industri, atau pasar. b. Anggota KEPK dapat menerima imbalan untuk jasa penilaian protokol penelitian. Tetapi penerimaan imbalan tidak boleh berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam sidang KEPK. Imbalan yang diminta untuk anggota KEPK maupun

6 lembaganya tidak boleh sedemikian besar, sehingga menghambat pelaksanaan penelitian. c. Sidang KEPK adalah sah jika tercapai kuorum, yaitu kehadiran lebih dari setengah junlah anggota dengan tetap memperhatikan distribusi yang wajar antar anggota. d. Sidang KEPK diadakan sesuai kebutuhan, tetapi paling sedikit diadakan setiap 3 bulan. e. Keputusan sidang KEPK diambil atas dasar konsensus atau pemungutan suara. f. Jika seorang anggota KEPK memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dinilai sehingga mungkin terjadi pertentangan kepentingan (conflict of interest), maka dia harus melaporkan hal tersebut kepada ketua sebelum penilaian dimulai. Dia boleh hadir, namun tidak ikut serta dalam pembahasan dan pengambilan keputusan. g. Persetujuan etik diberikan sesudah protokol penelitian dibahas, dinilai, dan disetujui oleh sidang KEPK yang sah. h. Seluruh proses penilaian serta keputusan sidang KEPK harus didokumentasi. i. Anggota KEPK perlu diberi cukup waktu untuk mempelajari protokol penelitian yang akan dinilai. j. Komisi Etika Penelitian Kesehatan (KEPK) hanya melakukan penelitian etik pada protokol yang diketahui/disetujui oleh pimpinan lembaga. Hasil sidang KEPK disampaikan dengan surat kepada peneliti dan pemimpin lembaga. k. Pengiriman protokol penelitian secara resmi oleh pimpinan lembaga merupakan jaminan, bahwa tim peneliti memiliki kemampuan untuk melaksanakan penelitian dipandang dari latar belakang pendidikan dan pengalaman, serta tersedianya dukungan sarana yang diperlukan. l. Protokol harus dilengkapi surat persetujuan dari komisi ilmiah lembaga yang menjamin bahwa masalah penelitian aktual dan relevan dan didukung oleh tinjauan kepustakaan yang lengkap dan mutakhir, serta desain penelitian yang memenuhi persyaratan.

7 Jika lembaga belum memiliki komisi ilmiah, maka tugas tersebut menjadi tanggung jawab komisi etik. m. Dalam protokol harus dijelaskan tata cara mendapat Persetujuan Sesudah Penjelasan (PSP) dari calon subjek penelitian dan dilengkapi format yang akan ditandatangani oleh subjek penelitian. n. Format protocol penelitian harus dilengkapi cukup informasi tentang cara pnegisiannya dan dokumen-dokumen yang perlu dilampirkan. o. Protokol hanya akan dinilai, kalu menggunakan format yang sudah disediakan, dan dilengakapi semua lampiran dalam jumlah kopi yang ditentukan. p. Protokol penelitian perlu dilengkapi dengan Daftar Riwayat Hidup para peneliti. BAB II TATA KERJA KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN Tata Kerja Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP sebagaimana diuraikan pada Gambar 1. Lembaga Pengusul/Peneliti Dekan FKM UNDIP Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP Review Anggota Tim Review Anggota Tim Disetujui Meragukan Review & Sidang Tim Pengusul Surat Ethical Clearance Tak disetujui Gambar 1. Tata Kerja Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP akan bekerja bila ada proposal yang telah memenuhi kaedah aturan dan format untuk siap direview. Berkas Proposal dan kelengkapan Pengajuan Ethical Clearance akan direview oleh dua orang anggota Tim KEPK dalam waktu maksimal satu minggu dan diserahkan kepada Ketua KEPK melalui Sekretaris/Sekretariat KEPK. Reviewer akan memberikan penilaian berupa layak atau tidak layak. Dalam kondisi kedua reviewer memberikan penilaian layak, maka selama seminggu kemudian akan diberikan hasil keputusan berupa Surat Ethical Clearance dari KEPK FKM UNDIP yang diketahui Dekan FKM UNDIP kepada Peneliti dan Lembaga/Institusi yang mengirim.

8 Sehingga praktis untuk tiap proposal sejak direview hingga dikeluarkan Surat EC memakan waktu dua minggu. Dalam kondisi salah satu reviewer memberikan penilaian tidak layak, maka akan dilakukan review dan sidang kepada Ketua/Tim Peneliti, sehingga dapat diputuskan apakah penelitian layak dilakukan atau tidak layak dilakukan. Apabila dalam proses Review & Sidang Penelitian layak dilakukan maka akan berlaku prosedur seperti bila penelitian layak dilakukan yaitu selama seminggu kemudian dikeluarkan Surat Ethical Clearance. Sedangkan bila ditolak, maka proses pengajuan ethical clearance berhenti dan hal tersebut akan disampaikan secara tertulis kepada Peneliti/Institusi/Lembaga. Surat Ethical Clearance berisi tentang Judul Proposal yang disetujui secara etik untuk dilaksanakan, Nama Ketua Peneliti, Nama-nama Anggota Tim Peneliti, Tempat Studi, dua buah informed consent asli dari subjek yang harus dilampirkan pada Laporan Akhir yang dikumpulkan kepada Penyandang dana dan Instistusi Penelitian dari Peneliti. Surat Ethical Clearance dari Komisi Etika Penelitian Kesehatan FKM UNDIP ditandatangani oleh Ketua KEPK FKM UNDIP dengan Diketahui Dekan FKM UNDIP. akan diberikan satu buah untuk Peneliti dan satu buah kepada Lembaga Pengirim, dan satu untuk arsip KEPK FKM UNDIP. BAB III KELENGKAPAN BERKAS PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE Pengusul/Peneliti dari FKM UNDIP menyampaikan Surat Permohonan untuk mendapatkan Ethical Clearance kepada Dekan FKM UNDIP dengan tembusan kepada Ketua Komisi Etik Penelitian FKM UNDIP dan Arsip dengan melampirkan berkas-berkas sebagaimana pada Tabel 1. Khusus untuk Dosen/Peneliti/Mahasiswa dari lingkungan FKM UNDIP membuat Surat Permohonan langsung kepada Dekan FKM UNDIP. Sedangkan untuk Institusi di luar FKM UNDIP harus diusulkan oleh Institusi/Lembaga/Lembaga Penelitian yang menaungi Dosen/Peneliti/Mahasiswa. Tabel 1. Kelengkapan Berkas Pengajuan Ethical Clearance No. Uraian Jumlah (buah) Surat Pengantar dari Lembaga/Institusi/Ketua Peneliti (khusus FKM UNDIP) Rekomendasi dari Panitia Ilmiah Suatu Lembaga/ Unit Penelitian Proposal yang sudah disahkan oleh Institusi/Lembaga 4. Protokol Penelitian 3 5. Curriculum Vitae Peneliti Utama atau Ketua Pelaksana

9 3 6. Penjelasan untuk Persetujuan Subjek (Pada akhir penelitian lampirkan tiga buah informed consent yang sudah ditandatangani subjek pada laporan akhir) Kuesioner/Pedoman wawancara (bila ada) Rekomendasi dari Panitia Ilmiah bagi Dosen/Peneliti/Mahasiswa FKM UNDIP diberikan oleh Ketua Unit Pengembangan Penelitian FKM UNDIP. Sedangkan Rekomendasi dari luar FKM UNDIP atau UNDIP sesuai Lembaga atau Institusi yang mengeluarkan surat pemberitahuan PS telah dievaluasi/direview seperti Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Ketua Lembaga/Unit Penelitian Institusi. Untuk Penelitian dengan data sekunder harus disertai surat dari Lembaga yang berwenang yang menyatakan bahwa data diijinkan untuk digunakan dalam penelitian Ketua/Tim Peneliti/Lembaga. Dalam hal ini surat diperlakukan sebagai pengganti Protokol Penelitian dan Informed Consent (Butir 4 & 6). Surat Tidak Keberatan dari Lembaga yang berwenang ini harus dilampirkan pada Laporan Akhir Penelitian. BAB IV PROSEDUR PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE Prosedur pengajuan Ethical Clearance disampaikan pada Gambar 2. Usulan EC Sekretariat Lembaga/ Institusi Cek kelengkapan berkas Lengkap Tidak Lengkap Ketua KEPK

10 Peneliti Proses Ethical review Ditolak Diterima Perbaikan/ kekurangan Ethical Clearance diterbitkan Gambar 2. Prosedur Pengajuan Ethical Clearance Penelitian Kesehatan Pengajuan Ethical Clearance Penelitian Kesehatan dimulai dari pengisian berkas secara komplit oleh Ketua/Tim Peneliti sesuai berkas yang harus dilengkapi (Tabel 1) sehingga dapat diserahkan kepada Sekretariat Komisi Etik Penelitian Kesehatan di Gedung Dekanat FKM UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH Telp/Fax untuk diproses lebih lanjut. Untuk berkas yang tidak komplit akan dikembalikan kepada Ketua/Tim Peneliti untuk dilengkapi dan segera dapat diserahkan kembali bila sudah komplit kepada Sekretariat. Berkas yang sudah lengkap disertai pembayaran diterima Sekretariat KEPK FKM UNDIP dan kepada Ketua/Tim Peneliti diberikan tanda terima berkas dan tanda bukti pembayaran yang telah diatur sesuai besar biaya pengajuan dana Penelitian (Tabel 2). Selanjutnya berkas akan disampaikan kepada Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP (KEPK FKM UNDIP). Selanjutnya Ketua KEPK FKM UNDIP akan menunjuk dua orang reviewer KEPK FKM UNDIP berdasarkan kepakaran yang sesuai dengan bidang proposal yang direview. Reviewer akan menerima surat dan lampiran berkas proposal dari Ketua KEPK FKM UNDIP. Proses review berlangsung selama maksimal satu minggu. Satu minggu kemudian hasil review etik disampaikan kepada Ketua KEPK FKM UNDIP melalui Sekretaris KEPK FKM UNDIP. Berdasarkan hasil review etik para reviewer akan diputuskan untuk dapat diterima sehingga dapat diterbitkan Surat Ethical Clearance atau ditolak sama sekali yang berarti proses berhenti dan diberitahukan melalui surat kepada Ketua/Tim Peneliti dan Lembaga yang mengirim. Dalam kondisi hasil review etik proposal harus diperbaiki, maka Ketua KEPK FKM UNDIP akan memberikan surat kepada Ketua/Tim Peneliti untuk memperbaiki proposal sesuai saran para reviewer. Untuk selanjutnya hasil perbaikan tersebut diserahkan lagi oleh Ketua/Tim Peneliti kepada Ketua KEPK FKM UNDIP untuk diproses lebih lanjut. Bila proposal telah memenuhi persyaratan etik maka akan dapat dikeluarkan Surat Ethical Clearance, namun bila tidak maka proposal akan ditolak yang berarti proses berhenti dan diberitahukan melalui surat kepada Ketua/Tim Peneliti dan Lembaga yang mengirim. BAB V RINCIAN BIAYA PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE Rincian biaya pengajuan Ethical Clearance sebagaimana pada Tabel 2. Rincian biaya dibuat berdasarkan proporsi dari perkiraan maksimal nilai dana penelitian yang diberikan oleh penyandang dana. Khusus untuk mahasiswa S1, S2, S3 dengan dana penelitian sendiri diberikan biaya khusus yang tetap (tanpa proporsi). Tabel 2. Rincian Biaya Pengajuan Ethical Clearance No. Uraian 1. PS dari UNDIP dengan dana dari DIKTI/ DIPA UNDIP a. Biaya Penelitian Rp 10 juta b. Biaya Penelitian > Rp 10 juta - Rp 50 juta c. Biaya Penelitian > Rp 50 juta Rp 100 juta d. Biaya Penelitian > Rp 100 juta

11 Biaya (Rp) Keterangan 2,00 % maks 0,50 % maks 0,50 % maks 0,20 % maks 2. PS dari UNDIP dengan dana dari Non DIKTI/ Non DIPA UNDIP a. Biaya Penelitian Rp 10 juta b. Biaya Penelitian > Rp 10 juta - Rp 50 juta c. Biaya Penelitian > Rp 50 juta Rp 100 juta d. Biaya Penelitian > Rp 100 juta 2,50 % maks 0,75 % maks 0,75 % maks 0,25 % maks 3. PS dari luar UNDIP dengan dana dari DIKTI a. Biaya Penelitian Rp 10 juta b. Biaya Penelitian > Rp 10 juta - Rp 50 juta c. Biaya Penelitian > Rp 50 juta Rp 100 juta d. Biaya Penelitian > Rp 100 juta 2,50 % maks 0,75 % maks 0,75 % maks 0,25 % maks 4. PS dari luar UNDIP dengan dana dari luar DIKTI a. Biaya Penelitian Rp 10 juta b. Biaya Penelitian > Rp 10 juta - Rp 50 juta c. Biaya Penelitian > Rp 50 juta Rp 100 juta d. Biaya Penelitian > Rp 100 juta 3,00 % maks 0,10 % maks 0,10 % maks 0,30 % maks 5. PS dari mahasiswa S1, S2, S3 dari dalam dan luar UNDIP dengan dana sendiri , , , , , , , , , , , , , , , , ,- Berkas Pengajuan dan Pembayaran dilakukan di awal pengajuan permohonan di Sekretariat KEPK FKM UNDIP (Drs. Herman SI) Gedung Dekanat FKM UNDIP. LAMPIRAN LAMPIRAN 1. CONTOH SURAT PENGANTAR DENGAN KOP INSTITUSI BILA DI LUAR FKM UNDIP ================================================ Nomor Lampiran Perihal : : 3 (tiga) eksemplar : Permohonan Ethical Clearance. Semarang, Kepada Yth. : Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP Di Semarang

12 Sehubungan dibutuhkannya Ethical Clearance Dosen/Peneliti/Staf/Mahasiswa kami dengan : Judul : Peneliti : Alamat : untuk penelitian No. Telp/HP : maka dengan ini disampaikan permohonan Surat Ethical Clearance (Versi Bahasa Indonesia dan English) untuk penelitian tersebut. Atas bantuannya disampaikan banyak terima kasih. Pemohon/Dekan/Ketua Institusi, NIP Tembusan Yth.: Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP Arsip LAMPIRAN 2. CONTOH REKOMENDASI DARI PANITIA ILMIAH SUATU LEMBAGA/UNIT PENELITIAN UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO Sekretariat : Lantai 1 Gedung B FKM UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang Telp/Fax. : Kepada Yth. : Dekan FKM UNDIP u.p. Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH Semarang REKOMENDASI ILMIAH PENELITIAN No : Dengan ini disampaikan bahwa : Penelitian dengan Judul : Ketua Peneliti : Anggota Tim Peneliti : Tempat Penelitian : Telah dilakukan review ilmiah oleh Tim Pereview : Nama Pereview

13 : dan dinyatakan layak untuk dijalankan. Demikian Surat Rekomendasi ini dibuat guna mengajukan Surat Permohonan Ethical Clearance Penelitian. Semarang, Ketua UPP FKM UNDIP Ir. Laksmi Widajanti, M.Si NIP Arsip LAMPIRAN 3. CONTOH PROTOKOL PENELITIAN KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO Sekretariat : Lantai 2 Dekanat FKM UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang Telp/Fax. : Nama Peneliti Utama Anggota peneliti Multisenter : : : Ya / Tidak 2. Judul Penelitian : 3. Subjek : - Penderita - Tidak penderita - Binatang 4. Perkiraan waktu yang akan digunakan menyelesaikan satu subjek : menit. 5. Ringkasan usulan penelitian termasuk tujuan dan manfaat dan latar belakang penelitian: 6. Masalah Etika : (bagaimana pendapat Saudara mengenai etika penelitian yang mungkin timbul) 7. Bila penelitian ini dikerjakan pada manusia, apakah percobaan binatang juga dilakukan? 8. Prosedur perlakukan : frekuensi, interval dan jumlah perlakukan yang akan diberikan, termasuk dosis dan pemberian obat. 9. Bahaya langsung dan tidak langsung yang mungkin terjadi, segera atau perlahan-lahan dan bagaimana cara pencegahannya. 10.Pengalaman formal (peneliti sendiri atau orang lain) mengenai perlakukan yang akan dilakukan: 11. Bila penelitian ini dilakukan pada penderita, tunjukkan keuntungan-keuntungannya: 12. Bagaimana cara pemilihan penderita atau sukarelawan sehat? 13. Bila penelitian ini dikerjakan pada manusia, jelaskan hubungan antara responden dengan peneliti:

14 14. Bila penelitian ini dikerjakan pada penderita, jelaskan cara diagnosis dan nama dokter yang bertanggung jawab mengobati : 15. Jelaskan registrasi yang dilakukan selama studi, termasuk penilaian efek samping dan komplikasi yang mungkin terjadi : 16. Bila penelitian dilakukan pada manusia, jelaskan bagaimana cara menjelaskan dan mengajak untuk berpartisipasi : 17. Bila penelitian dilakukan pada manusia, berapa banyak efek samping yang mungkin dan cara megatasinya : 18. Bila penelitian dilakukan pada manusia, apakah subjek diasuransikan? - Ya - Tidak 19. Bentuk insentif bagi responden Pasien Sebesar Peserta FGD : Uang : Rp : Rp 20. Penelitian akan dilaksanakan : Semarang, Peneliti Utama,. NIP Telah diperiksa dan setuju untuk dilakukan penelitian : Reviewer Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM NDIP Ketua, (...) Prof.Dr.dr.Soeharyo Hadisaputro,SpPD (KTI) LAMPIRAN IV. CONTOH PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Bapak/Ibu yth. Kami dari... akan melakukan penelitian tentang... (Judul Penelitian) Sebagai gambaran penelitian ini : 1. Latar belakang penelitian : 2. Lama penelitian dan jumlah subjek penelitian : 3. Perlakuan terhadap subjek :

15 4. Kemungkinan risiko kesehatan : 5. Penjelasan kompensasi bagi subjek : 6. Penjelasan terjaminnya subjek : 7. Pengobatan medis dan ganti rugi apabila diperlukan : 8. Nama jelas dan alamat penanggungjawab medis : 9. Partisipasi bersifat sukarela dan setiap saat subjek dapat mengundurkan diri 10. Kesediaan dari subjek : Kami berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi responden penelitian ini., Tim Peneliti LAMPIRAN V. CONTOH FORMULIR INFORMED CONSENT (KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN) Dengan ini saya: Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat : Telpon/HP : Menyatakan bersedia mengikuti kegiatan Penelitian/Survei berjudul:

16 dengan ketentuan apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada saya, maka saya berhak mengajukan pengunduran diri dari kegiatan Penelitian/Survei ini., Ketua Peneliti, Responden Saksi Alamat : Alamat : HP/Telp : HP/Telp :

17

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEPTEMBER 2009 PRAKATA Puji syukur Penulis sampaikan kepada Allah

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE BAGI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

PANDUAN PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE BAGI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PANDUAN PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE BAGI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI SEKRETARIAT KOMISI ETIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI 2014 Syarat pengajuan:

Lebih terperinci

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RS. DR. KARIADI SEMARANG

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RS. DR. KARIADI SEMARANG KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RS. DR. KARIADI SEMARANG Sekretariat: Kantor Dekanat FK Undip Lt.3 Jl. Dr. Sutomo 18 Semarang Telp. 024-8311523 /Fax: 024-8446905

Lebih terperinci

SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA A. Prosedur Pengajuan Kelayakan Etik Penelitian 1. Penilaian kelayakan etik dilakukan terhadap

Lebih terperinci

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RSUP

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RSUP KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Sekretariat : Kantor Dekanat FK Undip Lt.3 Telp. 024-8311523/ Fax. 024-8446905 1. Nama Penelitian

Lebih terperinci

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 12. Telaah Lanjutan terhadap Protokol yang Sedang TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN Halaman 13-1 13-10 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN Halaman 13-1 13-10 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2017 POB KEPK-FK UNPAD 2017

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN KAJI ETIK PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUBYEK PENELITIAN MANUSIA DI RSI SULTAN AGUNG

FORMULIR PERMOHONAN KAJI ETIK PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUBYEK PENELITIAN MANUSIA DI RSI SULTAN AGUNG FORMULIR PERMOHONAN KAJI ETIK PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUBYEK PENELITIAN MANUSIA DI RSI SULTAN AGUNG Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Fakultas / Institusi Judul penelitian No. HP e-mail

Lebih terperinci

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN Halaman 18-1 18-8 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI... 18-2 1. TUJUAN... 18-3 2. RUANG LINGKUP...

Lebih terperinci

Persyaratan pengajuan ke Komisi Etik Penelitian FK-UNMUL

Persyaratan pengajuan ke Komisi Etik Penelitian FK-UNMUL Persyaratan pengajuan ke Komisi Etik Penelitian FK-UNMUL 1. Surat permohonan dari Institusi (khusus untuk mahasiswa FK-UNMUL hanya diperlukan surat dari Ketua Program Studi Pendidikan Dokter yang menyatakan

Lebih terperinci

Perubahan pada diri Anda

Perubahan pada diri Anda Perubahan pada diri Anda. HAL UTAMA YANG KAMI HARAPKAN ANDA TIDAK HARUS BAGUS UNTUK MEMULAI, TETAPI ANDA HARUS MEMULAI UNTUK MENJADI BAGUS.. JIKA ANDA LAKUKAN APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN, MAKA ANDA AKAN

Lebih terperinci

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN Halaman 18-1 18-8 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2017 POB KEPK-FK UNPAD 2017 Halaman 18-1 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI..... 18-2

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN Halaman 17-1 17-7 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2017 POB KEPK-FK UNPAD 2017 Halaman 17-1 No FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PADJADJARAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

KOMISI ETIK Lembaga Penelitian Unika Atma Jaya FORMULIR PERMOHONAN PERSETUJUAN ETIK PENELITIAN KESEHATAN

KOMISI ETIK Lembaga Penelitian Unika Atma Jaya FORMULIR PERMOHONAN PERSETUJUAN ETIK PENELITIAN KESEHATAN KOMISI ETIK Lembaga Penelitian Unika Atma Jaya FORMULIR PERMOHONAN PERSETUJUAN ETIK PENELITIAN KESEHATAN A. Umum : 1. Judul Penelitian Penggunaan Crystal-Meth dan perilaku beresiko terkait HIV di Indonesia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1363/MENKES/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK FISIOTERAPIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes Praktek Kebidanan Oleh Bidan meliputi: 1. Pemeriksaan kehamilan 2. Pertolongan persalinan 3. Pelayanan keluarga berencana 4. Pemeriksaan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4. 2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi

Lebih terperinci

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON A2 KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON Jl. Terusan Pemuda 1A Cirebon Kode Pos 45132 Telp. 0231-483928 FORMULIR PENGAJUAN ETIK PENELITIAN PEMANFAATAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN 17. ManajemenTerminasiPenelitian Revisi ke-0 MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN Halaman 17-1 17-6 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI... 17-2 1. TUJUAN...

Lebih terperinci

KEPPKN 2017 Penerapan 3 Prinsip ke 7 Standar: Kriteria/ Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Laik Etik

KEPPKN 2017 Penerapan 3 Prinsip ke 7 Standar: Kriteria/ Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Laik Etik KEPPKN 2017 Penerapan 3 Prinsip ke 7 Standar: Kriteria/ Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Laik Etik 1. Daftar Tilik ini merupakan Catatan Telaah Protokol Penelitian yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Masyarakat Ruang Lingkup keilmuan Ilmu Forensik dan Medikolegal dan Ilmu Kesehatan 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

Nomor : 756 /E5.3/PB/II/2017 Jakarta, 10 April 2017 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Perguruan Tinggi 2017

Nomor : 756 /E5.3/PB/II/2017 Jakarta, 10 April 2017 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Perguruan Tinggi 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung II BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 3102156; Faksimil

Lebih terperinci

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN Bismillahirrahmanirrahim REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO PERIODE

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO PERIODE PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO PERIODE 2014 2018 1. Panitia Pemilihan Rektor, disingkat PPR, dibentuk untuk melaksanakan Pemilihan Calon Rektor berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR. Disetujui oleh. MANUAL PROSEDUR Pengajuan Penelitian oleh Dosen FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. Dekan

MANUAL PROSEDUR. Disetujui oleh. MANUAL PROSEDUR Pengajuan Penelitian oleh Dosen FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. Dekan MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH DOSEN UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Kode Dokumen : SPMI-UNDIP/MP/04.03/0

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang yang memberikan ijin untuk dilakukannya penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN. Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang yang memberikan ijin untuk dilakukannya penelitian. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 4.2.1 Tempat

Lebih terperinci

Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek

Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek Calon subyek dapat berasal dari masyarakat (penelitian komunitas) atau pasien (penelitian klinis). Lembar penjelasan harus cukup jelas dan mudah

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA BERACARA BADAN KEHORMATAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONSULTAN INDEPENDEN

PEMILIHAN KONSULTAN INDEPENDEN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PADJADJARAN KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTE PEMILIHAN KONSULTAN INDEPENDEN Halaman 5-1 5-5 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

Lebih terperinci

KUNJUNGAN PEMANTAUAN KE LOKASI PENELITIAN Halaman

KUNJUNGAN PEMANTAUAN KE LOKASI PENELITIAN Halaman KUNJUNGAN PEMANTAUAN KE LOKASI PENELITIAN Halaman 19-1 19-6 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI........ 19-2 1. TUJUAN........ 19-3 2. RUANG LINGKUP......

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I NAMA dan KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Organisasi ini bernama Asosiasi Dewan Editor Indonesia yang disingkat ADEI (2) ADEI adalah organisasi non-pemerintah, non-partisan dan non-profit,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian : 1. Pusat Kesehatan Masyarakat Gayamsari 2. Pusat Kesehatan Masyarakat Kedungmundu 3. Pusat Kesehatan Masyarakat Tlogosari

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

2018, No.4-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

2018, No.4-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia No.4, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPK. Tugas Belajar. PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG TUGAS BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN

Lebih terperinci

No Hari/Tanggal Waktu Lokasi Agenda 1. Selasa, 07 November s/d 16.00

No Hari/Tanggal Waktu Lokasi Agenda 1. Selasa, 07 November s/d 16.00 U N I V E R S I T A S M A T A R A M Nomor : 33/Pan.PILREK/UNRAM/XI/2017 04 November 2017 Lampiran : 1 (satu) berkas.- Perihal : Ralat Jadwal Tahapan Penyaringan Calon Rektor Universitas Mataram Periode

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2017

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF BUKU AJAR TERBIT TAHUN 2017 PANDUAN PENGAJUAN USULAN Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017 PANDUAN PENGAJUAN USULAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

AGENDA RAPAT DAN NOTULEN

AGENDA RAPAT DAN NOTULEN KOMITE ETIK AN KESEHATAN AGENDA RAPAT DAN TULEN Halaman 20-1 20-15 KOMITE ETIK AN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 KOMITE ETIK AN KESEHATAN DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI.....

Lebih terperinci

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung 2 BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 316-9768. Faksimil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERATURAN ARBITRASE. ISLAM KLRCA (Direvisi pada 2013) PERATURAN ARBITRASE UNCITRAL (Direvisi pada 2010) ARBITRASE ISLAM KLRCA

DAFTAR ISI PERATURAN ARBITRASE. ISLAM KLRCA (Direvisi pada 2013) PERATURAN ARBITRASE UNCITRAL (Direvisi pada 2010) ARBITRASE ISLAM KLRCA DAFTAR ISI Peraturan Arbitrase Islam KLRCA Bagian I PERATURAN ARBITRASE ISLAM KLRCA (Direvisi pada 2013) Bagian II PERATURAN ARBITRASE UNCITRAL (Direvisi pada 2010) Bagian III SKEMA Bagian IV PEDOMAN UNTUK

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DOKUMEN PENELITIAN Halaman

PENGELOLAAN DOKUMEN PENELITIAN Halaman PENGELOLAAN DOKUMEN PENELITIAN Halaman 23-1 23-7 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI...... 23-2 1. TUJUAN... 23-3 2. RUANG LINGKUP... 23-3 3. PENANGGUNGJAWAB...

Lebih terperinci

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung 2 BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 316-9768. Faksimil

Lebih terperinci

Nomor : 336/E5.3/PB/II/2018 Jakarta, 15 Februari 2018 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Tahun 2018

Nomor : 336/E5.3/PB/II/2018 Jakarta, 15 Februari 2018 Lampiran : Panduan pengajuan usulan Hal : Insentif Buku Ajar Terbit Tahun 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung II BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 3102156; Faksimil

Lebih terperinci

dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics

dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics Etika adalah cabang ilmu filsafat moral yang mencoba mencari jawaban guna menentukan dan mempertahankan secara rasional teori yang berlaku secara umum tentang apa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 867/MENKES/PER/VIII/2004 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK TERAPIS WICARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN - - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Peraturan Arbitrase KLRCA

DAFTAR ISI Peraturan Arbitrase KLRCA DAFTAR ISI Peraturan Arbitrase KLRCA Bagian I PERATURAN ARBITRASE KLRCA (Direvisi pada tahun 2013) Bagian II PERATURAN ARBITRASE UNCITRAL (Direvisi pada tahun 2010) Bagian III SKEMA Bagian IV PEDOMAN UNTUK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

Dr. Sholahuddin MHKes. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Dr. Sholahuddin MHKes. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Dr. Sholahuddin MHKes Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi 1 Sejarah etika penelitian kesehatan Temukan didalam literatur, satu kejadian dalam sejarah penelitian kesehatan yang melatarbelakangi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Baru FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 1. Ruang lingkup tempat Penelitian ini dilakukan di Sentra

Lebih terperinci

6) Prosedur Pengusulan pemberhentian PNS dengan Hak Pensiun

6) Prosedur Pengusulan pemberhentian PNS dengan Hak Pensiun 6) Prosedur Pengusulan pemberhentian PNS dengan Hak A. DESKRIPSI SINGKAT Pemberhentian PNS dengan Hak adalah : Suatu proses pemberhentian seorang PNS dari jabatan negeri oleh karena telah memenuhi syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian anak. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN PENGURUS YAYASAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PENGURUS YAYASAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN PENGURUS YAYASAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN REKTOR DAN WAKIL REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Bismillahirrahmanirrahim PENGURUS

Lebih terperinci

PSN 05-2006 PSN. Pedoman Standardisasi Nasional. Tenaga Ahli Standardisasi untuk Pengendali Mutu Perumusan SNI. Badan Standardisasi Nasional

PSN 05-2006 PSN. Pedoman Standardisasi Nasional. Tenaga Ahli Standardisasi untuk Pengendali Mutu Perumusan SNI. Badan Standardisasi Nasional PSN 05-2006 PSN Pedoman Standardisasi Nasional Tenaga Ahli Standardisasi untuk Pengendali Mutu Perumusan SNI Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar Isi...i Kata Pengantar... ii 1 Ruang Lingkup...

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : a. bahwa guna menjalankan tugas dan fungsinya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015. 39 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian bertempat di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015 SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN PIMPINAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN PIMPINAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

3. Pelaksanaan Review 4. Dokumentasi hasil review

3. Pelaksanaan Review 4. Dokumentasi hasil review 1. TUJUAN : Menjamin kelancaran proses pelaksanaan seminar pembahasan, agar yang diajukan ke Dikti dinilai oleh reviewer yang berkompeten sesuai dengan bidang ilmunya. Mengatur prosedur pembahasan yang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Semarang Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Semarang Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai Juni 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup penelitian ini menckup bidang ilmu kesehatan masyarakat. 3.1.2 Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN Memperhatikan: Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG KODE ETIK PELAKU PENELITIAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SENAT INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128, Sumatera Barat; Telp. 0752-82077, Fax. 0752-82803; e-mail; isi@isi-padangpanjang.ac.id

Lebih terperinci

Nomor : 1178/E5.4/HP/ April 2014 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Program Bantuan Simposium Nasional Himpunan Profesi Tahun 2014

Nomor : 1178/E5.4/HP/ April 2014 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Program Bantuan Simposium Nasional Himpunan Profesi Tahun 2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021-57946100 (Hunting); Faksimili 021-5731846 Laman http://dikti.go.id

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. : Ilmu penyakit kulit dan kelamin. : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. : Ilmu penyakit kulit dan kelamin. : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr. 33 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Lingkup ilmu : Ilmu penyakit kulit dan kelamin Lingkup lokasi : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Lingkup

Lebih terperinci

KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN

KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN KOMISI KLIRENS ETIK BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA PENGANTAR Klirens Etik (ethical clearance)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan. kesehatan dan harus diperbaharui.

BAB V PENUTUP. 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan. kesehatan dan harus diperbaharui. BAB V PENUTUP 5. 1 Simpulan Berdasarkan pembahasan penulis, jawaban atas identifikasi masalah pada Bab I skripsi ini adalah: 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan aturan yang

Lebih terperinci

Pelaksanaan proses ujian mempertahankan skripsi sebagai proses akhir dari skripsi.

Pelaksanaan proses ujian mempertahankan skripsi sebagai proses akhir dari skripsi. Tanggal Revisi : 7 September Halaman : 1 dari 5 1. TUJUAN Pelaksanaan proses ujian mempertahankan skripsi sebagai proses akhir dari skripsi. 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini meliputi proses penentuan dosen

Lebih terperinci

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA

KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP)

INSTRUKSI KERJA (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP) (IK) UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN (UPP) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PENERIMAAN PROPOSAL PENELITIAN 1. Memberitahukan kepada segenap staf dosen/ pengajar Fakultas Kedokteran UB bahwa

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2014

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2014 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2014 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA BAB I PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA Pasal 1 1. Permintaan untuk menjadi anggota, dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA No.144, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN BPK. Kode Etik. Majelis Kehormatan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5905) PERATURAN BADAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1787, 2017 KKI. Dokter dan Dokter Gigi. Penanganan Pengaduan Disiplin. Pencabutan. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2015

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI TAHUN 2015 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU TEKS PERGURUAN TINGGI Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan

Lebih terperinci

AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 22/SK/K01-SA/2003 TENTANG AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : (a) bahwa guna menjalankan tugas dan fungsinya sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini terkait disiplin Ilmu Kesehatan Anak khusunya bagian Respirologi, Alergi & Imunologi, serta Ilmu Fisiologi. 3.2 Tempat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA, PEMBERHENTIAN ANGGOTA, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, DAN TATA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Ilmu Biologi dan Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENERIMAAN USULAN CALON HAKIM AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Nomor:01/PENG/P.KY/II/2014

PENGUMUMAN PENERIMAAN USULAN CALON HAKIM AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Nomor:01/PENG/P.KY/II/2014 PENGUMUMAN PENERIMAAN USULAN CALON HAKIM AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Nomor:01/PENG/P.KY/II/2014 Berdasarkan surat Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non Yudisial No. 02/WKMA/I/2014 tanggal 30

Lebih terperinci

Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara Susunan Peneliti Lampiran 1 Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Pembimbing I a. Nama Lengkap : Dr. Emir Taris Pasaribu, SpB(K) Onk b. NIP : 19520304 198002

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara HEALTH RESEARCH ETHICAL COMMITTEE Of North Sumatera c/o MEDICAL SCHOOL, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jl. Dr. mansyur No. 5 Medan, 20155 INDONESIA TEL: +62-61-8211045; 8210555 Fax: +62-61-8216264 Email: komet_fkusu@yahoo.com

Lebih terperinci

TELAAH PROTOKOL YANG DIAJUKAN KEMBALI

TELAAH PROTOKOL YANG DIAJUKAN KEMBALI POB/001/KEPK-FKUP TELAAH PROTOKOL YANG DIAJUKAN KEMBALI Halaman 11-1 11-7 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2017 POB KEPK-FK UNPAD 2017 Halaman 11-1 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI... 11-2

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENERIMAAN USULAN CALON HAKIM AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE I TAHUN 2015 Nomor: 9 /PENG/P.KY/12/2014

PENGUMUMAN PENERIMAAN USULAN CALON HAKIM AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE I TAHUN 2015 Nomor: 9 /PENG/P.KY/12/2014 PENGUMUMAN PENERIMAAN USULAN CALON HAKIM AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE I TAHUN 2015 Nomor: 9 /PENG/P.KY/12/2014 Komisi Yudisial Republik Indonesia mengundang Mahkamah Agung, Pemerintah, dan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu fisiologi khususnya neurofisiologi dan fisiologi geriatri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Lebih terperinci

HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTEE

HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTEE E 22. Rekaman Komunikasi Revisi ke-1 REKAMAN KOMUNIKASI Halaman 22-1 22-5 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 No FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PADJADJARAN E 22. Rekaman Komunikasi

Lebih terperinci

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT)

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) ` PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat, gizi dan perilaku kesehatan. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci