TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA PUNIA DI DADIA PREBALI, DESA GOBLEG, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA PUNIA DI DADIA PREBALI, DESA GOBLEG, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG"

Transkripsi

1 TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA PUNIA DI DADIA PREBALI, DESA GOBLEG, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG Luh Putu Dewi Sulistiani, 1 Anantawikrama Tungga Atmadja, 2 Nyoman Trisna Herawati Jurusan akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {dewisulistiani2005@gmail.com, Anantawikramatunggaatmadja@gmail.com, aris herawati@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Dadia Prebali merupakan salah satu dadia yang terdapat di desa Gobleg, dadia prebali tidak membuat laporan keuangan di setiap upacara keagamaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan dana punia di dadia prebali, untuk mengetahui pertanggungjawaban dana punia dari warga dadia yang menyandang disabilitas dan warga dadia yang tinggal diluar bali, dan untuk mengetahui apakah sudah memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana punia di dadia prebali. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara, dan data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen sejarah dadia prebali, struktur organisasi dadi prebali dan pemasukan dan pengeluaran yang ada di dadia prebali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan dana punia di dadia prebali sudah dilakukan secara transparan dan akuntabel, pertanggungjawaban dana punia dari warga dadia yang menyandang disabilitas dan warga dadia yang tinggal diluar bali sudah dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, dan dadia prebali sudah menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dengan baik pada dadianya. Kata kunci : Transparansi, Akuntanbilitas, Pengelolaan Dana Punia Abstract Prebali clan is one of the clans in Gobleg village, Prebali clan does not make a financial statement at every religious ceremony. This study aimed to find out how the process of managing punia donation funds in prebali clan, to know the accountability of donation funds from the clan residents with disabilities and residents who lived outside of Bali, and to know whether they had fulfilled the principle of transparency and accountability in the management of donation funds in Prebali clan. The type of data used was qualitative data, with primary and secondary data sources. The primary data in this research were interview results, and the secondary data in this research were historical documents of Prebali clan, organization structure of Prebali clan, and income and expenditure conducted in Prebali clan. The results of the research showed that the process of managing the donation funds in Prebali clan had been conducted transparently and accountably, the accountability of donation funds from clan residents with disabilities and residents living outside of Bali was well accounted, and Prebali clan had applied the principle of transparency and accountability sufficiently to the clan. Keywords: Transparency, Accountability, Donation Fund Management

2 PENDAHULUAN Bali merupakan salah satu pulau yang ada di negara Indonesia yang sangat terkenal namanya hingga sampai kemancanegara. Istilah Bali berasal dari bahasa sansekerta yang artinya kekuatan yang maha agung (The Power Full), jadi nama Bali ini pada mulanya bukan berasal dari bahasa Bali. Namun Bali sebagai nama pulau maupun sebagai nama kebudayaan tentunya termasuk dalam kesenian yang sudah mendunia. Dalam kenyataan, memang terlihat banyak pura di Bali dan tersebar diseluruh daerah Bali. Sebagai Pulau Seribu Pura, Bali memiliki banyak kegiatan ritual keagamaan yang berkaitan dengan Agama Hindu ataupun kegiatan adat setempat, Agama Hindu merupakan agama yang tertua di dunia, ajaranajaranya bersumber pada kitab suci Veda yang merupakan wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Bila seseorang secara mantap mengikuti semua ajaran agama yang bersumber pada sabda suci Tuhan Yang Maha Esa itu, maka akan diperoleh ketentraman dan kebahagiaan hidup yang sejati yang disebut Moksatam jagadhita ya ca iti dharma (Titib, 2003 : 2). Seperti yang dijelaskan Atmadja dan Aryani (2014) Ritual is an integral part of Hinduism and always accompanies the Balinese motion, no day without ritual, so it is not surprising that Hinduism is often equated with religion of ritual. Yang dapat diartikan bahwa Ritual adalah bagian dari Agama Hindu yang tidak dapat dipisahkan.selain terkenal dengan berbagai pura, di Bali juga banyak upacara ritual keagamaan yang biasanya dilakukan disetiap masing-masing pura, baik itu pura kemulan maupun pura dadia. dadia merupakan klen kecil patrilinear yang ada di daerah Bali Hindu dan Bali Age, berupa sekelompok kekerabatan yang terdiri atas gabungan rumah tangga yang berasal dari satu nenek moyang dan satu sama lain terkait melalui garis keturunan laki-laki. Dadia dapat pula diartikan sebagai suatu wadah yang sangat penting digunakan oleh masyarakat hindu di Bali untuk menghormati roh leluhur mereka. Dadia juga merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada di Bali, khusus dadia yang berada di pedesaan memiliki berbagai bentuk pengelolaan keuangan. Biasanya terdapat banyak pengelolaan di dadia, seperti pengelolaan keuangan dana peturunan (iuran wajib), pengelolaan keuangan dana punia, pengelolaankeuangan sasari, pengelolaan keuangan yang lainnya. Dari informasi yang didapat dana punia yang diperoleh oleh dadia Prebali tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga dalam bentuk barang seperti babi, ayam, bebek, dan kelapa.sehingga penting untuk mengetahui bagaimana pertanggungjawaban yang dilakukan oleh pengurus dadia terhadap dana punia yang didapatkan dari warga dadianya sendiri. Kegiatan dana punia biasa berlangsung pada saat atau dikaitkan dengan diselenggarakannya suatu upacara atau persembahan yadnya dengan mempersembahkan sesari canang, sarin banten atau yang lainnya. Dana punia dalam kedudukannya sebagai salah satu warisan tradisi masyarakat Bali berada dalam sebuah organisasi kecil seperti dadia. Dana punia sebagai salah satu bentuk sumbangan dana keagamaan dikelola langsung dalam dadia. Dadia harus menerapkan konsep transparansi dan akuntabilitas dalam melakukan pengelolaan keuangannya.transparansi dan akuntabilitas menjadi suatu hal yang sangat penting bagi pengelolaan keuangan di setiap organisasi, baik organisasi pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Gray et al. (2006) dalam Randa (2011), mengatakan bahwa akuntabilitas merupakan hak masyarakat atau kelompok dalam masyarakat yang timbul karena adanya hubungan antara organisasi dan masyarakat. Pada sisi lain akuntabilitas merupakan hak dan kewajiban organisasi (Lehman, 1999, 2005) dalam (Randa, 2011), namum praktiknya di Non Government Organization (NGO) masih sangat lemah

3 (Fries, 2003 dan Brown&Moore, 2001) dalam (Randa, 2011). Akuntabilitas (accountability) secara harfiah dapat diartikan sebagai pertanggungjawaban.sugijanto, et al (1995:6) mengutip Patricia Douglas menguraikan fungsi accountability tersebut meliputi tiga unsur: (1)providing information about decisions and actions taken during the course of operating entity: (2)having the internal parties review the information, and (3) taking corrective actions where necessary. Sedangkan menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan RI (2000:12), akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seorang/pimpinan suatu inti organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang meminta pertanggungjawaban. Akuntabel bahwa dana punia yang dikumpulkan harus bisa dipertanggungjawabkan kepada umat. Tidak hanya akuntabilitas, transparansi juga sangat penting dilakukan dalam pengelolaa dana ngaben masal, transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanannya, serta hasil-hasil yang dicapai. Transparansi menurut Ratminto, bahwa transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan publik adalah terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan secara memadai dan mudah dimengerti (Jamal Ma mur Asmani 2012:228). Sementara transparansi dalam pasal 4 ayat 7 Peraturan Menteri Dalam negeri No. 13 Tahun 2006, dikatakan transaransi adalah prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah. Transparan dalam pengelolaan danangaben masal yang dikumpulkan harus diketahui secara terbuka oleh anggota dadia. Tujuan melakukan pengelolaan dana ngaben masal secara transparan dan akuntabel adalah untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang memberikan dananya pada suatu organisasi, begitupun dengan para kepala keluarga peserta upacara ngaben masal yang memberikan dananya kepada pengurus dadia yang mengaruskan untuk menjungjung tinggi akuntabilitas dan transparansi dalam proses pengelolaannya sehingga mampu menyajikan suatu laporan keuangan yang relevan, andal dan dapat dipercaya. Laporan keuangan merupakan wujud dari transparansi dan akuntabilitas suatu entitas. Berbicara mengenai laporan keuangan, tidak akan terlepas dari adanya elemen pendapatan di dalamnya. Pendapatan merupakan salah satu elemen terpenting yang ada dalam laporan keuangan.menurut PSAK No. 23 paragraf 06 (reformat 2007), mendefinisikan pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan entitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pengertian pendapatan dikemukakan oleh Dyckman (2002 : 234) bahwa pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung. Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali merupakan desa yang dipilih dalam penelitian ini. Adapun alasan yang memotivasi dilakukannya penelitian dana punia di dadia Prebali karena, dadia Prebali tidak membuat laporan keuangan disetiap upacara keagamaan baik itu ngenteg linggih atau pun upacara yang dilakukan setiap purnama sehingga penting untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan dana punia di dadia

4 prebali, bagaimana pertanggungjawaban dana punia dari warga dadia yang menyandang disabilitas dan warga dadia yang tinggal diluar bali, dan untuk mengetahui apakah sudah memenuhi prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan dana punia di dadia prebali. Dengan tidak dibuatnya laporan keuangan secara lengkap namun pencatatan keuangan masih menggunakan sistem pencatatan yang sederhana, tentu saja menyebabkan transparan dan pertanggungjawaban pengelolaan dana punia di dadia tersebut perlu dipertanyakan dan inilah yang menjadi momok perbincangan oleh warga dadia Prebali. Dengan menggunakan pencatatan yang tergolong sederhana memungkinkan terjadinya kecurangan yang mengakibatkan penyelewengan baik sengaja atau tidak sengaja dalam pengelolaan dana punia ini yang sebagian besar dana berasal dari masyarakat setempat. METODE jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan, berinteraksi dengan mereka, dan menafsirkan pendapat mereka tentang dunia sekitar (Nasution, 2003:5).Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara, dan data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen sejarah dadia prebali, struktur organisasi dadi prebali dan pemasukan dan pengeluaran yang ada di dadia prebali. Teknik pengumpulan data dengan penelitian lapangan, yaitu metode wawancara dan observasi. Adapun informan pada penelitian ini ditunjuk secara purposive.purposive Sampling merupakan penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Patton, 1990). Informan pada penelitian ini adalah : Ketua Dadia Prebali, Wakil Ketua Dadia Prebali, Sekertaris Dadia Prebali, Bendahara Dadia Prebali, Krama Dadia Prebali serta yang dianggap paham dan mengetahui tentang proses pelaporan keuangan dana punia di dadia Prebali. Teknik pengumpulan data dengan penelitian lapangan, yaitu metode wawancara dan observasi. Teknik Analisis Data Moleong (2004) dalam Adriani (2014) menyatakan bahwa teknik analisis interaktif (interactive model of analysis) dengan tahapan sebagai berikut: a) Reduksi Data (data reduction), Sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan tertulis dilapangan maupun hasil wawancara maupun observasi. Adapun kegiatan yang ada dalam reduksi data adalah penyeleksian, pemfokusan, simplifikasi, pengkodean, penggolongan, pembuatan pola, foto dokumentasi untuk situasi atau kondisi yang memiliki makna subjektif, dan catatan relatif.dari data yang berhasil dikumpulkan kemudian direduksi untuk keperluan mengorganisasikan data dalam memudahkan penarikan kesimpulan. b) Penyajian Data (data display) Karena data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya verifikasi dan pengambilan tindakan maka penyajian data ini digunakan dalam rangka memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap kontek penelitian.penyajian data dan penafsiran berkaitan dengan penyusunan teks naratif dalam kesatuan bentuk, keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfirgurasi, alur sebab akibat, dan proposisi. c) Penarikan Kesimpulan (verifikasi) Sebagai proses mecari arti, memcatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi

5 yang mungkin, alur sebab akibat dan proporsi proposisi penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pengelolaan Dana Punia Di Dadia Prebali Sumber pendapatan yang masuk ke kas dadia prebali dari berbagai pihak diantaranya adalah dari seluruh warga dadia prebali baik warga dadia yang menyandang disabilitas atau warga dadia yang tinggal diluar bali, dari bansos (bantuan sosial) dari LPD dan dari provinsi (Bali). Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dari ketua dadia prebali bapak I Made Arjana, berikut: pendapatan-pendapatan yang masuk ke kas dadia prebali dari berbagai sumber dik, diantaranya yaitu dari seluruh warga dadia prebali, baik warga dadia yang menyandang disabilitas, warga dadia yang tinggal diluar bali, dan dari bansos (bantuan sosial) dari LPD dan provinsi dik. Proses pengelolaan dana punia pada dadia prebali di kelola secara terbuka dan transparan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bendahara dadia prebali Bapak I Nym Mustra, berikut: proses pengelolaan dana punia pada dadia prebali dilakukan secara berurutan dik, dimana yang pertama kami selaku pengurus dadia melakukan pencatatan pendapatan yang masuk pada kas dadia prebali yang sumbernya dari berbagai pihak, selanjutnya kami akan menginformasikan ke seluruh warga dadia berapa jumlah dana punia yang masuk ke kas dadia prebali, dan di informasikan pada saat piodalan berakhir atau pada saat kami melakukan paruman ( rapat), untuk pengeluaran yang dilakukan kami juga mencatatnya secara terperinci dik, dan kami juga mengumumkannya ke seluruh warga dadia prebali, setelah kas dadia atau pemasukan yang di dapat di kurangi dengan pengeluaran dan jika mendapat sisa maka akan kami tabungkan di LPD sesuai dengan kesepakatan seluruh warga dadia prebali dik. Hal tersebut di pertegas lagi oleh penasehat dadia prebali Jero Mangku Gede Birgia, berikut: ya betul dik, proses pengelolaan dana punia yang dilakukan pada dadia prebali dilakukan secara sederhana dan terbuka agar seluruh warga dadia prebali dapat dengan mudah memahaminya dan juga untuk menghindari kecurangan atau hal-hal lain yang tidak di inginkan dik. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa proses pengelolaan dana punia pada dadia prebali dilakukan dengan sederhana dan terbuka agar mudah di pahami oleh seluruh warga dadia prebali. Dalam pengelolaan keuangan suatu organisasi harus menerapkantransparan dan akuntabel dengan adanyapengelolaan yang transparan danakuntabel organisasi tersebut akan mendapatkan suatu kepercayaan dari anggota organisasi tersebut (wulandari, 2010). Transparan Keterbukaan disini dapat diartikan segala kegiatan dan informasi terkait Pengelolaan Keuangan dapat diketahui dan diawasi oleh pihak lain yang berwenang. Tidak ada sesuatu hal yang ditutup-tutupi (disembunyikan) atau dirahasiakan. Hal itu menuntut kejelasan siapa, berbuat apa serta bagaimana melaksanakannya. Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ketua dadia Prebali bapak I Made Arjana, berikut: Semua informasi yang ada pada dadia prebali selalu di informasikan ke seluruh warga dadia prebali. Hal senada juga disampaikan oleh bendahara dadia bapak I Nym Mustra: Semua informasi keungan baik pemasukan ataupun pengeluaran yang dilakukan pada dadia prebali akan disampaikan kepada seluruh anggota dadia prebali baik kepada warga dadia yang menyandang

6 disabilitas ataupun warga dadia yang tinggal diluar bali. Dari Penyataan tersebut dapat diketahui bahwa pengurus dadia memegang teguh keterbukaan kepada warga dadianya serta mendapat kepercayaan dari seluruh warga dadianya. PertanggungJawaban Dana Punia Dari Krama Dadia Yang menyandang Disabilitas Dan Krama Dadia Yang Tinggal Diluar Bali Disabilitas merupakan suatu ketidakmampuan tubuh dalam melakukan suatu aktifitas atau kegiatan tertentu sebagaimana orang normal pada umumnya yang disebabkan oleh kondisi ketidakmampuan dalam hal fisiologis, psikologis dan kelainan struktur atau fungsi anatomi. Cara Warga Dadia Prebali Yang Menyandang Disabilitas Untuk Berdana Punia Pada Dadia Prebali Pertanggungajwaban yang dilakukan oleh dadia Prebali dalam pengelolaan dana punia kepada krama dadia yang menyandang disabilitas juga perlu dilakukan dengan baik. Salah satu cara yang dilakukan untuk mempertanggungjawabkan dana punia baik dalam bentuk uang dan dalam bentuk barang yaitu menyampaikannya dengan menggunakan bahasa isyarat. Hal ini dapat disimak berdasarkan kutipan wawancara bersama ketua dadia Prebali Bapak Made Arjana berikut: warga dadia yang menyandang disabilitas berdana punia dengan cara langsung datang ke pura sambil mereka melakukan persembahyangan yang diantar oleh keluarga mereka masingmasing, dan untuk menyampaikan dana punianya dipakai untuk apa saja pengurus dadia akan menggunakan bahasa isyarat dan saat penyampaian juga akan di dampingi oleh keluarga mereka masingmasing. Pernyataan tersebut dipertegas lagi oleh bapak I Made Mentik Salah satu keluarga warga dadia yang menyandang disabilitas, berikut: pengurus dadia selalu memberi informasi kepada saudara saya yang menyandang disabilitas dengan cara menggunakan bahasa isyarat dan dimpangi oleh saya sendiri, dan saudara saya berdana punia dengan cara langsung datang ke pura di antar oleh saya sendiri. Selain dengan bahasa isyarat pengurus dadia juga memberikan laporan keuangan yang sederhana kepada salah satu keluarga yang menyandang disabilitas, hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dari ketua dadia bapak I Made Arjana, Berikut: ketua dadia akan secara langsung memberikan penjelasan terhadap warga dadia yang menyandang disabilitas dengan menggunakan bahasa isyarat. Hal tersebut di pertegas oleh bapak I Made Mentik salah satu keluarga yang menyandang disabilitas: pengurus dadia selalu member informasi dana punia tersebut dipakai untuk apa saja. Selain pertanggungjawaban dana punianya disampaikan lewat saudaranya sendiri, cara warga dadia yang menyandang disabilitas memberikan dana punianya ke dadia Prebali juga bisa melalui salah anggota keluarganya yang normal, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dari ketua dadia Prebali bapak Made Arjana, berikut: Untuk warga dadia yang menyandang disabilitas misalkan tidak bisa datang kepura maka besoknya setelah piodalan dilaksanakan pengurus dadia akan mendatangi rumah mereka untuk menyampaikan dana punia yang masuk dengan menggunakan bahasa isyarat. Hal tersebut di pertegas oleh I Wayan Laba salah satu keluarga yang menyandang disabilitas, berikit: pengurus dadia datang kerumah untuk memberikan penjelasan mengenai berapa dana punia yang masuk Dari beberapa pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa warga dadia yang menyandang disabilitas juga mendapatkan informasi yang lengkap berhubungan dengan keuangan dadia, baik itu dana punia barang ataupun uang.

7 Cara Pemberian Dana Punia Ke Dadia Prebali Bagi Warga Dadia Yang Tinggal Di Luar Bali Warga dadia Prebali tidak hanya tinggal di Bali, namun beberapa keluarga ada yang tinggal di luar Bali. Kurang lebih 5 KK yang tinggal diluar Bali, meskipun warga dadia yang tinggal di luar Bali setiap piodalan mereka tetap berdana punia baik dana punia dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang. Biasanya dana punia tersebut mereka kirimkan lewat ATM dan ada juga keluarga mereka yang ada di Bali membayarkan dana punianya. Hal tersebut disimak berdasarkan hasil wawancara oleh ketua dadia bapak I Made Arjana, berikut: untuk warga dadia yang tinggal diluar bali dan berdana punia pertanggungjawabannya tersebut akan di sampaikan pada saat mereka pulang ke bali, mereka rutin pulang ke bali 1 tahun sekali. Hal tesebut di pertegas oleh bendahara dadia prebali bapak I Nym Mustra, berikut: pertanggungjawaban untuk warga dadia yang tinggal diluar bali akan dilakukan satu tahun sekali.: Hal tersebut dipertegas lagi oleh salah satu warga dadia yang pernah tinggal diluar bali, bapak Tekek, berikut: Waktu saya tinggal diluar bali saya berdana punia dengan cara mengirim uangnya melalui ATM, dan untuk pertanggungjawabannya akan di sampaikan pada saat saya pulang ke bali. Hal tersebut di pertegas lagi oleh ibu Ayu keluarga dari bapak bapak Tekek, berikut: Kalau mereka berdana punia dalam bentuk barang kami keluarga yang ada di bali terlebih dahulu membelikan nanti uangnnya akan diganti dan dikirim lewat ATM. Dari beberapa pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa warga dadia yang tinggal diluar bali juga mendapatkan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dana punia baik dalam bentuk barang maupun dalam bentuk uang sama dengan warga dadia yang tinggal di bali. Penerapan Prinsip Transparansi Dan Akuntabilitas Dalam Proses Pengelolaan Dana Punia di Dadia Prebali Menurut Lestari (2014:73) mekanisme proses pertanggungjawaban pengelolaan keuangan tak lepas dari sistem pemerintahan yang dianut setiap organisasi. Sistem pemerintahan yang dianut menjadi latar belakang utama dijalankannya mekanisme pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.namun, sistem pemerintahan yang dianut oleh masing-masing organisasi pasti berbeda.begitu pula di organisasi kecil seperti dadia yang seluruh anggotanya berasal dari satu garis keturunan. Penerapan Prinsip Transparansi Transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanannya, serta hasil-hasil yang dicapai. Transparansi menurut Ratminto, bahwa transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan publik adalah terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan secara memadai dan mudah dimengerti (Jamal Ma mur Asmani 2012:228). Dari hasil wawancara yang di lakukan dengan ketua dadia bapak Made Arjana, berikut: Saya selalu terbuka mengenai apapun yang ada pada dadia prebali, baik kepada warga dadia yang menyandang disabilitas ataupun warga dadia yang tinggal diluar bali. Hal tersebut di pertegas lagi oleh bendahara dadia prebali bapak I Nym Mustra, berikut: semua warga dadia akan mendapatkan hak-hak yang sama baik warga dadia yang menyandang

8 disabilitas ataupun warga dadia yang tinggal diluar bali. Dari beberapa pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dadia prebali sangat memegang teguh prinsip transparansi yaitu keterbukaan terhadap warga dadia yang menyandang disabilitas maupun warga dadia yang tinggal diluar bali. Penerapan Prinsip Akuntabilitas Prinsip akuntabilitas sangat penting dalam pengelolaan keuangan di dadia.akuntabilitas dibutuhkan untuk menjadikan laporan pengelolaan keuangan dadia menjadi berkualitas dan dapat dipercaya. Penerapan prinsip akuntabilitas di dalam penelitian ini berarti bertanggungjawabn terhadap penggunaan dana punia yang dana tersebut sebagian besar bersumber dari kramadadia. Pengurus dadia akan mengumumkan pemasukan dana punia pada saat piodalan berlangsung dan pada saat piodalan selesai. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan ketua dadia Prebali bapak Made Arjana, berikut: semua pemasukan atau pengeluaran yang di lakukan di dadia seluruhnya akan diumumkan ke seluruh warga dadia setelah piodalan berakhir. Hal tersebut di pertegas lagi oleh penasehat dadia Jero Mangku Made Birgia, berikut: untuk pertanggungjawabannya pasti selalu di umumkan dan setiap tahun dilakukan rapat rutin agar seluruh warga dadia bias rapat termasuk warga dadia yang tinggal diluar bali. Hal tersebut di pertegas lagi oleh salah satu warga dadia prebali Wayan Simpen, berikut: pengurus dadia akan selalu mengumumkan mengenai dana punia yang masuk, untuk yang menyandang disabilitas akan di datangi kerumahnya dan di jelaskan menggunakan bahasa isyarat, dan untuk warga dadia yang tinggal diluar bali akan di informasikan pada saat rapat tahunan tersebut. Dari beberapa pernyataan di atas maka diketahi bahwa pengurus dadia telah menerapkan prinsip akuntabilitas dengan baik, dimana seluruh warga dadia sudah di informasika mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana punia di dadia prebali. Sistem Penerimaan Dana Punia Di Dadia Prebali Menyetor kas ke masing-masing koordinator 1 Mulai Memungut Kas Mencatat penerimaan kas 1 Bukti penerimaan kas Menyetor kas ke masing-masing koordinator atau LPD Diserahkan ke LPD bersama kas yang disetor 2 Menyetor kas ke LPD 1 Bukti Setor Kas Gambar 4.4 Sistem Penerimaan Dana Punia di Dadia Prebali (Sumber : Data Hasil Wawancara dan Observasi, 2017) N 2

9 Berdasarkan pada Gambar diatas diketahui bahwa fungsi penerimaan kas pada pengelolaan dana punia yaitu yang pertama fungsi penagihan, dalam pengurus dadia fungsi penagihan dilakukan sendiri oleh bendahara dadia Prebali. Maksud dari penagihan disini adalah pengumpulan dana punia baik dalam bentuk uang maupun barang dari wargadadia. Kemudia fungsi akuntansi yang dilakukan juga oleh bendahara dadia Prebali serta fungsi penyimpanan yang dilakukan oleh LPD desa Gobleg.Sedangkan untuk fungsi kas dapat dilakukan oleh bendahara dadia Prebali maupun dari pihak LPD. Dalam fungsi penerimaan kas sudah tentu memerlukan adanya dokumendokumen pendukung.dokumen-dokumen yang digunakan terdiri dari bukti penerimaan kas berupa kwitansi yang digunakan sebagai tanda penerimaan kas, dalam hal ini bendahara dadia Prebali memberikan tanda penerimaan kas tersebut kepada wargadadia.sedangkan tanda bukti setor kas digunakan pada saat penyimpanan uang di LPD Desa Gobleg yang menandakan bahwa fungsi kas telah menyetorkan uang yang diterimanya kepada pihak LPD. Peran LPD disini hanya sebagai penyimpanan kas selama kegiatan piodalan dadia Prebali. Adapun kontibusi yang diberikan LPD pada pengelolaan dana punia di dadia Prebali yaitu berupa dana punia yang berasal dari warga dadia. Atmadja (2006) menjelaskan bahwa LPD memanfaatkan apa yang disebut modal sosial. Pernyataan modal sosial dalam pengendalian intern, berlaku bagi segenap manajemen, maupun nasabah LPD.Hal in tidak bisa dilepaskan dari adanya kenyataan bahwa baik nasabah maupun manajemen LPD merupakan warga dadia, sehingga mereka harus tunduk kepada awig-awig dadia. Sistem penerimaan dana punia yang dilakukan pada dadia prebali, desa gobleg, kecamatan banjar, kabupaten buleleng sudah dilakukan dengan prosedur yang baik dan dilakukan secara terbuka. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas Pengelolaan Dana Punia Di Dadia Prebali Mulai Membuat catatan barang yang akan dibeli Mengeluarkan kas Meminta nota Nota pembelian Membuat catatan pengeluaran kas Catatan pengeluaran kas Selesai Gambar 4.5 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas Pengelolaan Dana Punia di Dadia Prebali (Sumber : Hasil Observasi dan Wawancara, 2017) Berdasarkan pada Gambar diatas diketahui bahwa fungsi pengeluaran kas pada pengelolaan dana punia di dadia Prebali terdiri dari fungsi pengeluaran kas, yang dijalankan oleh pihak yang mempunyai kepentingan dalam 1 Diumumkan pada saat piodalan dilaksanaka n

10 penggunaan kas yaitu masing-masing koordinator dari pengurus dadia Prebali. Kemudian fungsi kedua yaitu fungsi akuntansi yang dilakukan oleh bendahara dadia Prebali yang juga menjalankan fungsi kas yaitu memberikan kas kepada pihak pemakai yang merupakan bagian tugas dari fungsi kas itu sendiri. Terkait dengan hal tersebut sehingga perlu adanya dokumendokumen pendukung bukti pengeluaran kas.dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas ini terdiri dari bukti pengeluaran kas, permintaan pengeluaran kas serta bukti pendukung pengeluaran kas yang biasanya berupa nota-nota.bukti pengeluaran kas yang digunakan oleh bendahara dadia Prebali kepada pihak pengguna kas yaitu berupa kwintansi yang berisikan jumlah uang, tanggal, dan tanda terima.sedangkan untuk dokumen permintaan pengeluaran kas biasanya berupa bukti-bukti tertulis misalnya permintaan pengeluaran kas berdasarkan anggaran yang telah dibuat sebelumnya.sehingga bukti tersebut yang nanti ditunjukan oleh pengguna kas terkait dengan tujuan penggunaan kas tersebut kepada bendahara dadia Prebali. Namun dengan penyerahan tugas tanpa adanya fungsi pengawasan dari pemberi mandat hal tersebut tentunya akan menimbulkan asimetri informasi. Asimetri informasi dapat berupa informasi yang terdistribusi dengan tidak merata diantara anggota dan pemberi mandat, serta tidak mungkinnya pemberi mandat untuk mengamati secara langsung usaha yang dilakukan oleh anggotanya (Lestari, 2014).Hal ini menyebabkan anggota tersebut melakukan perilaku yang tidak semestinya (disfunctional behaviour). Hal yang sama juga muncul dengan adanya Moral Hazard yang dalam konteks sektor publik dapat berupa dilakukannya kebohongan publik oleh eksekutif kepada masyarakat luas sehingga dapat dilakukannya korupsi, kolusi dan nepotisme (Admadja, dkk, 2013: 12). Berdasarkan hal tersebut, adanya sistem kepercayaan merupakan nilai-nilai luhur yang selalu dijunjung dalam hubungan antar pengurus dadia dalam pengelolaan dana punia dengan warga dadia, serta sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh (Mulyana, 2004:11) dalam teori nilai kemanusian yaitu meyakini seseorang yang bertindak atas dasar pilihannya. Adanya pencatatan sebagai bukti pengeluaran kas berupa kwintansi dan catatan-catatan tentunya mencerminkan adanya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana punia di dadia Prebali. Sehingga kekhwatiran mengenai disfunctional behaviour yang dilakukan pengurus dadia dalam pengelolaan dana punia dapat di minimalisir. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dadia Prebali merupakan salah satu dadia yang terdapat di desa Gobleg, dadia Prebali ini adalah salah satu dadia tertua di desa Gobleg karena warga dadai Prebali inilah yang menjadi salah satu orang yang menempati wilayah desa Gobleg pertama kalinya. Dadia Prebali ini tergolong dadia yang istimewa atau khusus di desa Gobleg karena dadia Prebali memiliki hubungan khusus dengan pengrajeg atau menjadi tangan kanan pengrajeg desa Gobleg.Pengrajeg adalah pengelingsir adat atau ketua adat desa gobleg. Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dari penulis skripsi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses pengelolaan dana punia didadia Prebali dilakukan secara transparan dan akuntabel hal ini dapat dilihat dari pengurus dadia yang memegang teguh keterbukaan kepada warga dadianya dimana setiap pengeluaran atau pemasukan yang terdapat di dadia prebali akan selalu di informasikan kepada seluruh krama dadia prebali, sumber pendapatan atau pemasukan dadia prebali adalah dari seluruh warga dadia prebali, baik yang menyandang disabilitas, yang tinggal diluar bali,

11 dan dari bansos (bantuan sosial) dari LPD dan dari provinsi. 2. Pertanggungjawaban dana punia dari warga dadia yang menyandang disabilitas dan krama dadia yang tinggal diluar bali sudah dapat dipertanggungjawabkan dengan baik karena krama dadia yang menyandang disabilitas selalu mendapatkan informasi yang lengkap berhubungan dengan keuangan dadia prebali, baik itu dana punia barang maupun uang. Dimana cara pengurus dadia menyampaikan pertanggungjawabannya dengan menggunakan bahasa isyarat bagi krama dadia yang menyandang tuna rungu dan membacakan semua informasi yang berkaitan dengan keungan dadia bagi krama dadia yang menyandang tuna netra dengan di dampingi salah satu keluarga mereka. Dan untuk krama dadia yang tinggal diluar bali disampaikan setiap tahun sekali, ketika warga dadi pulang kebali dan akan diadakan rapat khusus dengan warga dadia yang tinggal diluar bali. 3. Penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana punia di dadia prebali sudah diterapkan dengan baik hal ini dapat dilihat dari keterbukaan yang dilakukan oleh pengurus dadia prebali dalam proses pengelolaan dana punia dan penggunaan dana punia di dadia prebali, serta diikutsertakannya seluruh krama dadia baik krama yang menyandang disabilitas atau krama dadia yang tinggal diluar bali dalam seluruh kegiatan dadia prebali dan hal ini dapat meningkatkan kepercayaan krama dadia terhadap pengurus dadia. Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan di atas yaitu: 1. Pengurus dadia prebali untuk tetap menjalankan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana punianya agar tidak terjadi kesalahan penggunaan wewenang di kemudian hari dan agar tetap adanya kepercayaan yang selama ini diberikan oleh seluruh krama dadia prebali. 2. Pengurus dadia prebali untuk tetap memberikan hak dan kewajiban yang sama terhadap krama dadia prebali baik krama dadia yang menyandang disabilitas ataupun krama dadia yang tinggal diluar bali. DAFTAR PUSTAKA Atmadja, Anantawikrama Tungga dan Luh Putu Sri Aryani Women s Empowerment Through Bussiness in Bali. Review of Integrative Business and Economics Research, 4 (1), Lehman, Glen Disclosing New Worlds: A Role for Social and Environmental Accounting and Auditing. Accounting, Organizations, and Society, Vol. 24, No. 3, Hal: Lehman, Glen A Critical Perspective on the Harmonisation of Accounting in A Globalising World, Critical perspectives on Accounting. Vol. 16, Hal: Moleong. Lexy. J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Dalam negeri No 13. Pengelolaan Keuangan Daerah. Patton, M.Q. (1990). Qualitative Evaluation and Research Methods. Newbury Park: Sage Publications. IAI PSAK NO 23. Pendapatan. Titib, I Made Teologi dan Simbol- Simbol Agama Hindu. Surabaya: Paramita.

12

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA AIR DESA SEBAGAI PENDAPATAN TAMBAHAN PADA PURA DESA BANYUNING

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA AIR DESA SEBAGAI PENDAPATAN TAMBAHAN PADA PURA DESA BANYUNING TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA AIR DESA SEBAGAI PENDAPATAN TAMBAHAN PADA PURA DESA BANYUNING 1 Ni Luh Yadnya Wati, 1 Anantawikrama Tungga Atmadja, 2 Nyoman Trisna Herawati Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Ni Kadek Ayu Kencana Putri, 1. Jurusan Akuntansi Program S1Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ni Kadek Ayu Kencana Putri, 1. Jurusan Akuntansi Program S1Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia RANCANGAN IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA USAHA MIKRO (STUDI KASUS PADA USAHA JAHIT SANDY BOTTOMS TAILOR) 1 Ni Kadek Ayu Kencana Putri, 1 Ni Kadek Sinarwati,

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SISTEM DANA PUNIA PURA GOA GIRI PUTRI DI DESA PAKRAMAN KARANGSARI, KECAMATAN NUSA PENIDA, KABUPATEN KLUNGKUNG

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SISTEM DANA PUNIA PURA GOA GIRI PUTRI DI DESA PAKRAMAN KARANGSARI, KECAMATAN NUSA PENIDA, KABUPATEN KLUNGKUNG AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SISTEM DANA PUNIA PURA GOA GIRI PUTRI DI DESA PAKRAMAN KARANGSARI, KECAMATAN NUSA PENIDA, KABUPATEN KLUNGKUNG 1 I Kadek Surya Mandarin, 1 Anantawikrama Tungga Atmadja,

Lebih terperinci

Putu Dian Handayani, 1. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Putu Dian Handayani, 1. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia AKUNTABILITAS DAN TRANSPARASI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SISTEM DANA PUNIA DI DESA PAKRAMAN BANGKANG, DESA BAKTISERAGA KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI 1 Putu Dian Handayani, 1 Anantawikrama

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA UPACARA NGENTEG LINGGIH (Studi Kasus Pada Dadia Pasek Gelgel Di Desa Pakraman Tangguwisia, Kecamatan Seririt)

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA UPACARA NGENTEG LINGGIH (Studi Kasus Pada Dadia Pasek Gelgel Di Desa Pakraman Tangguwisia, Kecamatan Seririt) AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA UPACARA NGENTEG LINGGIH (Studi Kasus Pada Dadia Pasek Gelgel Di Desa Pakraman Tangguwisia, Kecamatan Seririt) 1 Kadek David Warisando 1 Anantawikrama Tungga Atmadja,

Lebih terperinci

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung YANA [AKUNTANSI] 1 Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung Suci Apriyana 1), Destia Pentiana 2), Arif Makhsun 3) 1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik, maka auditor dalam

BAB I PENDAHULUAN. Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik, maka auditor dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik, maka auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada otonomi daerah seutuhnya membawa konsekuensi logis berupa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen keuangan yang sehat. Sesuai

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DI TINGKAT DADIA (Studi Kasus pada Dadia Pasek Gelgel Dusun Gambang di Desa Pakraman Alap Sari) 1 Komang Yeti Riani 1 Anantawikrama Tungga Atmadja,

Lebih terperinci

SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN PADA ALILITAN KARYA YANG DILAKSANAKAN MASYARAKAT CATUR DESA ADAT DALEM TAMBLINGAN

SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN PADA ALILITAN KARYA YANG DILAKSANAKAN MASYARAKAT CATUR DESA ADAT DALEM TAMBLINGAN SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN PADA ALILITAN KARYA YANG DILAKSANAKAN MASYARAKAT CATUR DESA ADAT DALEM TAMBLINGAN 1 Ni Putu Ayu Primayanti, 1 Anantawikrama Tungga Atmadja, 2 Made Arie Wahyuni Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar III.2 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VIII, No. 1, April 2017 ISSN

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VIII, No. 1, April 2017 ISSN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SMP NEGERI 4 RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR (Accountability and Transparancy of Handling Operational Expense

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2004: 4) metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara mandiri urusan pemerintahannya sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Penelitian

1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem politik, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perubahan-perubahan yang cukup mendasar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping. Pemilihan tempat ini karena masyarakat di Dusun Modinan masih melestarikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG LEMBAGA PERKREDITAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan BAB III METODE PENELITIAN A. BENTUK PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE PADA PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (Studi Kasus Pada Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng) 1 Febby Rosielita 2 Ni Luh Gede Erni Sulindawati

Lebih terperinci

CATUR PURUSA ARTHA SEBAGAI DASAR KEGIATAN USAHA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI DESA PAKRAMAN KIKIAN

CATUR PURUSA ARTHA SEBAGAI DASAR KEGIATAN USAHA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI DESA PAKRAMAN KIKIAN CATUR PURUSA ARTHA SEBAGAI DASAR KEGIATAN USAHA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI DESA PAKRAMAN KIKIAN Abstract Oleh Dewa Made Pancadana A.A. Gede Oka Parwata Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PERKREDITAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PERKREDITAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PERKREDITAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Lembaga Perkreditan Desa diperlukan

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA Dini Ayu Widayati, Tri Lestari, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu Februari sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah yang lebih luas, mengakibatkan semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Era reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah yang lebih luas, mengakibatkan semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah yang lebih luas, mengakibatkan semakin kuatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan pemerintah yang baik

Lebih terperinci

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE NAMA NIM FAKULTAS PRODI/BAGIAN E-MAIL : BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE : A31104018 : EKONOMI DAN BISNIS : AKUNTANSI : g.4bjad@gmail.com ABSTRAKSI BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE. A31104018. PENGARUH PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat penelitiannya adalah pada Koperasi Pegawai Perum Peruri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat penelitiannya adalah pada Koperasi Pegawai Perum Peruri yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014. Adapun tempat penelitiannya adalah pada Koperasi Pegawai Perum Peruri

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI KAIN ENDEK SUTRA WARNA ALAM UNTUK MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA TENUN IKAT SWASTIKA (TRADITIONAL WEAVERS) 1 Ni Putu Ayu Damayanti 1 I Gusti Ayu Purnamawati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhirakhir ini, membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi sangat diperlukan perusahaan, pemerintahan, perseorangan, maupun organisasi lain dalam hal memperoleh data-data keuangan yang penting, dan kemudian

Lebih terperinci

Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde Rudy I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata, Universitas Udayana

Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde Rudy I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata, Universitas Udayana TANGGUNG JAWAB PENJAMIN ATAS KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP WARGA LUAR DESA PAKRAMAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI DESA PAKRAMAN RENON KECAMATAN DENPASAR SELATAN Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PSAK 101 (LAMPIRAN C) DAN PSAK 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) LUBUK LINGGAU

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PSAK 101 (LAMPIRAN C) DAN PSAK 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) LUBUK LINGGAU ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PSAK 101 (LAMPIRAN C) DAN PSAK 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) LUBUK LINGGAU Mardho Tillah (mardhotillah17@gmail.com) Pembimbing l Fitriasuri, SE., Ak., M.M

Lebih terperinci

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA Maryeta Ernesta Ndiki Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email: ernesta.melo@yahoo.com

Lebih terperinci

KURANGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (STUDI KASUS PADA DESA MANIKLIYU KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI)

KURANGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (STUDI KASUS PADA DESA MANIKLIYU KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI) KURANGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (STUDI KASUS PADA DESA MANIKLIYU KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI) I Wayan Adi Suarnata 1, Anantawikrama Tungga Atmaja 2, Ni Luh

Lebih terperinci

¹Ida Bagus Made Sutra Isvara Permas ¹Anantawikrama Tungga Atmadja, ²Made Aristia Prayudi

¹Ida Bagus Made Sutra Isvara Permas ¹Anantawikrama Tungga Atmadja, ²Made Aristia Prayudi PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BENGKALA YANG MENERAPKAN SISTEM PENDIDIKAN INKLUSI) ¹Ida Bagus Made Sutra Isvara Permas ¹Anantawikrama

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Sebagai salah satu pulau di Indonesia, Bali memiliki daya tarik yang luar biasa. Keindahan alam dan budayanya menjadikan pulau ini terkenal dan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya pembangunan itu dilaksanakan ditiap-tiap daerah. Dalam. ini ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya pembangunan itu dilaksanakan ditiap-tiap daerah. Dalam. ini ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional tidak dapat dipisahkan dari Keuangan Daerah dan Pembangunan Daerah karena pada dasarnya pembangunan itu dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan berlokasi pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Katingan Tengah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Moh. Nazir (1988: 63) yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karaktaristik organisasi keagamaan dapat dikupas melalui arti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karaktaristik organisasi keagamaan dapat dikupas melalui arti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karaktaristik organisasi keagamaan dapat dikupas melalui arti organisasi keagamaan. Secara etimologis, organisasi keagamaan dapat diartikan sebagai organisasi yang fokus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis 75 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis gunakan termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan latar alamiah atau pada konteks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan angka-angka, akan tetapi berupa kata-kata atau

Lebih terperinci

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah Gunungkidul masih

Lebih terperinci

Standarisasi akuntansi dan pelaporan

Standarisasi akuntansi dan pelaporan AKUNTANSI PARPOL Latar Belakang Standarisasi akuntansi dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan partai politik, akan memberikan informasi kepada publik bagaimana partai tersebut memperoleh dana, kecakapannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Good Governance Good governance merupakan tata kelola dalam suatu pemerintahan yang meliputi penggunaan wewenang dalam hal ekonomi, politik, serta administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Akuntabilitas Publik Dalam Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Daerah 1 Oleh : Ihyaul Ulum MD. 2

Akuntabilitas Publik Dalam Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Daerah 1 Oleh : Ihyaul Ulum MD. 2 Akuntabilitas Publik Dalam Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Daerah 1 Oleh : Ihyaul Ulum MD. 2 Jika ada pertanyaan, produk apa yang saat ini paling laris, maka jawabannya adalah otonomi daerah. Ia telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini terletak di Desa Pentingsari Kelurahan Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah merubah tatanan demokrasi bangsa Indonesia dengan diberlakukannya sistem otonomi daerah,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KETUA PELAKSANA: Dra. ENDAH SULISTYOWATI, SE., M.S.A, Ak ANGGOTA: DEMAS RIZKI FAUZI ZAIN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Duwet Kecamatan Bendo Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Duwet Kecamatan Bendo Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Duwet Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan Tahun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Suatu informasi dari suatu perusahaan terutama informasi mengenai keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak intern

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang akan dikaji maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi adalah suatu faktor penting yang mempengaruhi hasil penelitian. Lokasi dalam penelitian tentang kepercayaan masyarakat terhadap ritual sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di berbagai bidang yang sedang berlangsung di Indonesia telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi, sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Dan Akuntansi Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi program-program yang dilakukan oleh LSM KoAK dalam peningkatan kesadaaran wali murid terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Permana (GSP).Peneliti memilih lokasi ini, karena lokasi inilah yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan angka-angka, akan tetapi berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berasal dari data, mengumpulkan data deskriktif (kata-kata, gambar) bukan angkaangka,

BAB III METODE PENELITIAN. berasal dari data, mengumpulkan data deskriktif (kata-kata, gambar) bukan angkaangka, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis gunakan termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan latar alamiah atau pada konteks

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DAN REALISASI DANA PETURUNAN KRAMA DESA DALAM PELAKSANAAN SABHA DI DESA BALI AGA (Studi Kasus Pada Desa Pakraman Pedawa)

PENGELOLAAN DAN REALISASI DANA PETURUNAN KRAMA DESA DALAM PELAKSANAAN SABHA DI DESA BALI AGA (Studi Kasus Pada Desa Pakraman Pedawa) PENGELOLAAN DAN REALISASI DANA PETURUNAN KRAMA DESA DALAM PELAKSANAAN SABHA DI DESA BALI AGA (Studi Kasus Pada Desa Pakraman Pedawa) 1 Putu Edy Suryadi Yasa, 1 Nyoman Trisna Herawati, 2 Anantawikrama Tungga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang beralamat di Jalan Parangtritis Km 6,5 Cabean, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Pertimbangan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki lembaga keuangan yang kuat dan modern. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki lembaga keuangan yang kuat dan modern. Dimana BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu Negara, lembaga keuangan berperan aktif dalam membantu pertumbuhan ekonomi. Salah satu hal yang menunjukkan bahwa sebuah Negara telah memiliki kemajuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010 hlm.6) : Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERKARA OLEH LEMBAGA ADAT MENGENAI PERKELAHIAN ANTAR SESAMA KRAMA DESA YANG TERJADI DI DESA PAKRAMAN SARASEDA

PENYELESAIAN PERKARA OLEH LEMBAGA ADAT MENGENAI PERKELAHIAN ANTAR SESAMA KRAMA DESA YANG TERJADI DI DESA PAKRAMAN SARASEDA PENYELESAIAN PERKARA OLEH LEMBAGA ADAT MENGENAI PERKELAHIAN ANTAR SESAMA KRAMA DESA YANG TERJADI DI DESA PAKRAMAN SARASEDA oleh : Ida Bagus Miswadanta Pradaksa Sagung Putri M.E Purwani Bagian Hukum dan

Lebih terperinci

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI. Akuntansi Keuangan 1

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI. Akuntansi Keuangan 1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI Akuntansi Keuangan 1 AGENDA HARI INI! 1. Tujuan Pelaporan Keuangan 2. Laporan Keuangan vs Pelaporan Keuangan 3. Standar Akuntansi Keuangan 4. Kerangka Konseptual 5. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS KONTRIBUSI NAUB TERHADAP BESARNYA BIAYA UPACARA PADA BEBERAPA PURA DI LINGKUNGAN DESA PAKRAMAN TABOLA, KECAMATAN SIDEMEN, KABUPATEN KARANGASEM, PROVINSI BALI 1 Made Ayu Ruscita Dewi, 1 Anantawikrama

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. tidak mengadakan perhitungan. Menurut Lexy J. Moleong, 26

BAB II METODE PENELITIAN. tidak mengadakan perhitungan. Menurut Lexy J. Moleong, 26 BAB II METODE PENELITIAN II.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Menurut Lexy J. Moleong, 26 penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor

III. METODE PENELITIAN. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor 21 III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang digunakan Dilihat dari tujuannya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perkawinan beda kasta pada masyarakat Bali di desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa kelompok warga yang menjadi seniman begalan.

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa kelompok warga yang menjadi seniman begalan. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Peneliti memilih lokasi ini dikarenakan masih ada beberapa kelompok warga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 Ni Putu Sastrawati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

PERANAN BUPATI BADUNG SEBAGAI PENGAWAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERANAN BUPATI BADUNG SEBAGAI PENGAWAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PERANAN BUPATI BADUNG SEBAGAI PENGAWAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Oleh Putu Ayu Mas Sugihandari Putu Gede Arya Sumerthayasa Nengah Suharta Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 43 III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara berpikir,berbuat yang dipersiapkan secara baik untuk mengandakan penelitian dan mencapai sesuatu tujuan penelitian.berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Sremo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih sebagai lokasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk menjawab 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu dan untuk menyelesaikan masalah ilmu atau praktis. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini termasuk penelitian arsip (Archival

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini termasuk penelitian arsip (Archival BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini termasuk penelitian arsip (Archival Research) merupakan penelitian terhadap fakta tertulis (Dokumen) atau berupa

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KAS KECIL (STUDI KASUS PADA PT ALFABIYA MITRA UTAMA DI BANJARMASIN TAHUN 2017)

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KAS KECIL (STUDI KASUS PADA PT ALFABIYA MITRA UTAMA DI BANJARMASIN TAHUN 2017) ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KAS KECIL (STUDI KASUS PADA PT ALFABIYA MITRA UTAMA DI BANJARMASIN TAHUN 2017) Oleh: PRATIWI MAHARDIKHA C0C114211 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, Kabupaten/ Kota telah dipercayakan oleh Pemerintah Pusat untuk mengatur daerahnya

Lebih terperinci

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah ABSTRAK PERTANGGUNGJAWABAN BANK ATAS PENDEBITAN DANA REKENING NASABAH SECARA ELEKTRONIK AKIBAT KESALAHAN SISTEM BANK DAN PERLINDUNGAN NASABAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI LANDASAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUT THOWALIB KECAMATAN PARE KEDIRI

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI LANDASAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUT THOWALIB KECAMATAN PARE KEDIRI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI LANDASAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUT THOWALIB KECAMATAN PARE KEDIRI ABSTRACT Anisa Zahra Diba Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peneliti memilih lokasi ini, karena di daerah ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Interaksi Sosial antar Pedagang ini mengambil lokasi penelitian di Kawasan Obyek Wisata Ketep Pass, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten

Lebih terperinci

SURAT PERIKATAN AUDIT

SURAT PERIKATAN AUDIT SA Seksi 320 SURAT PERIKATAN AUDIT Sumber: PSA No. 55 Lihat Seksi 9320 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan tentang: a. Persetujuan dengan klien

Lebih terperinci

Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Bubunan Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng

Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Bubunan Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Bubunan Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng 1 I Putu Andi SuarJaya Putra 1 Kadek Sinarwati, 2 Made Arie Wahyuni Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci