Ni Kadek Ayu Kencana Putri, 1. Jurusan Akuntansi Program S1Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
|
|
- Yandi Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANGAN IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA USAHA MIKRO (STUDI KASUS PADA USAHA JAHIT SANDY BOTTOMS TAILOR) 1 Ni Kadek Ayu Kencana Putri, 1 Ni Kadek Sinarwati, 2 Ni Luh Gede Erni Sulindawati Jurusan Akuntansi Program S1Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {ayu20kencana@gmail.com, kadeksinar20@gmail.com, ernisulindawatiayu@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id Abstrak Sesuai dengan Undang-Undang Nomer 20 Tahun 2008 tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Usaha Mikro yaitu memiliki kekayaan bersih paling banyak tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Sampai saat ini masih banyak usaha Mikro yang memiliki kendala dalam mengembangkan usahanya, dimana salah satu penyebabnya yaitu usaha mikro belum menerapkan rancangan implementasi Tanpa Akuntabilitas Publik pada laporan keuangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belum diterapkannya Tanpa Akuntabilitas Publik dan membuat rancangan implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang berupa studi kasus. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Data Primer dan Data Skunder. Metode pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belum diterapkannya SAK ETAP pada usaha jahit Sandy Bottom Tailor yaitu, tidak mengetahui bagaimana pencatatan laporan keuangan yang benar, belum bisa membuat laporan keuangan, pemilik belum mengetahui manfaat dari penyusunan laporan keuangan, belum memiliki pegawai yang ahli dalam pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Penyusunan Laporan keuangan Sandy Bottoms Tailor yang dilakukan peneliti telah sesuai dengan Rancangan Implementasi Tanpa Akuntabilitas Publik. Kata kunci: Laporan Keuangan, SAK ETAP, Usaha Mikro Abstract According to Act No. 20 of 2008 on Micro, Small and Medium Businesses, Micro Business has a maximum net asset of not including land and building for the site of the business or has a maximum annual sale of Up to the present time, there are still many micro businesses which face problems in developing their businesses, in which one of causes is the fact the micro businesses have not implemented the financial accounting standard of the entity without public accountability in their financial reports.
2 This study was a quantitative descriptive research of case study. The sources of data used were primary and secondary data sources. The data were collected by interview, observation and documentation methods. The results showed that the factors that cause the non-implementation of financial accounting standard of entity without public accountability in Sandy Bottom Tailor Company are not knowing how to write financial reports correctly, inability to write financial reports, the owner did not know the use of writing a financial report, the company did not have employees who were able to write a financial report, the company had not had employees who were able to write financial reports that conform to the stipulation of the financial accounting standard and entity without public accountability. The writing of financial reports in Sandy Bottoms Tailor Company written by the researcher has conformed to the financial accounting standard implementation program of the entity without public accountability. Keywords: Financial Report, Financial Accounting Standard Entity without Public Accountability, Micro Business PENDAHULUAN Meningkatnya kebutuhan suatu individu dan kurangnya lapangan pekerjaaan membuat sebagian individu memilih untuk membuka usaha sendiri. Dengan membuka usaha sendiri dapat memberikan lapangan pekerjaan untuk individu lainnya dan mengurangi tingkat pengangguran negara. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu entitas pelaku ekonomi yang eksistensinya memiliki dominasi terhadap perekonomian negara. Pada kenyataannya, Usaha Kecil dan Menengah sering menghadapi masalah yaitu kesulitan dalam melakukan pencatatan terhadap apa yang terjadi pada operasional usahanya salah satu maslah yang sering terabaikan yaitu dalam pengelolaan keuangannya. Pada tanggal 12 Juli 2009, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau lebih dikenal dengan sebutan (SAK ETAP) yang berlaku efektif pada 1 Januari Adanya Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ini diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk UMKM dalam membuat dan menyajikan laporannya. Selain itu, Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) juga diharapkan menjadi solusi permasalahan internal perusahaan, terutama bagi manajemen yang hanya melihat laba yang diperoleh tanpa melihat kondisi keuangan yang sebenarnya. Adanya Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) bertujuan untuk diimplementasikan pada entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik merupakan entitas yang tidak signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. (IAI: 2009). Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) guna mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik dan benar dengan menerapkan Tanpa Akuntabilitas Publik atau yang sering disingkat dengan SAK ETAP. Berdasarkan Penelitian terdahulu yang dilakukan serta temuan Sinarwati (2015) dapat dinyatakan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi belum diterapkannya pencatatan keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten Buleleng adalah (a) faktor ketidaksiapan infrastruktur, kekurangan SDM dan ketidak disiplinan yang mempengaruhi belum diterapkannya pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP, (b) faktor kurangnya pengawasan dari Ditjen Pajak dan Pengawasan dari Bank, (c) Faktor ketidakpahaman manfaat dan ketidaktahuan tata cara melaksanakan pencatatan mempengaruhi belum diterapkannya pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP.
3 Sandy Bottoms Tailor merupakan salah satu usaha jahit yang beralamatkan di Jln. Wisnu, Desa Peken Belayu, Kabupaten Tabanan. Sandy Bottoms Tailor merupakan salah satu contoh dari sekian banyak Usaha Mikro yang ada di Kabupaten Tabanan, Usaha ini bergerak dalam bidang produksi pakaian. Usaha ini sudah dimulai ± 20 tahun yang lalu.salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) guna mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik dan benar dengan menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau yang sering disingkat dengan SAK ETAP. Sandy Bottoms Tailor merupakan salah satu usaha jahit dan usaha perorangan yang termasuk dalam Usaha Kecil karena menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kriteria Usaha Kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari ,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak ,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi, Sandy Bottoms Tailor memiliki kekurangan dalam penyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) melainkan hanya menyusun laporan pendapatan dan pengeluaran saja, ketidak mampuan pemilik dalam melakukan pencatatan yang benar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan wawasan akuntansi yang merupakan tolak ukur dalam pencatatan laporan keuangan yang benar dan transparan. Pengelolan keuangan dalam Sandy Bottoms Tailor tidak menggunakan manajemen keuangan yang signifikan melainkan dilakukan langsung oleh pemiliknya. Pencatatan laporan keuangan pada Sandy Bottoms Tailor dilakukan secara manual. Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi belum diterapkannya Tanpa Akuntabilitas Publik pada Sandy Bottoms Tailor? 2. Bagaimana Rancangan Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada Sandy Bottoms Tailor? Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan Hery (2014). Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan antara lain: 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. 3. Laporan keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas, sumberdaya yang di percayakan kepadanya. Sesuai SAK ETAP, laporan keuangan entitas lengkap meliputi, Laporan Laba Rugi, Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut, pendapatan, beban keuangan, bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi neto. Laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan, seluruh perubahan dalam ekuitas, atau perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul daritransaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Neraca, Neraca minimal mencakup pos-pos berikut, kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, ekuitas.laporan Arus Kas, Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
4 Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan harus, menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu, mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan, dan memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bab 1 pasal 1, Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang atau badan usaha perorangan yang memenuhi kreteria usaha mikro. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belum diterapkannya Tanpa Akuntabilitas Publik pada Sandy Bottoms Tailor. 2. Untuk mengetahui bagaimana Rancangan Implementasi Tanpa Akuntabilitas Publik untuk Sandy Bottoms Tailor. METODE Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang berupa studi kasus. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif deskriptif, yaitu data yang berisikan informasi mengenai pencatatan laporan pendapatan dan pengeluaran atas transaksi keuangan Sandy Bottoms Tailor pada tahun berjalan yang diperoleh dari informan yakni pemilik dari Sandy Bottoms Tailor. penelitian ini dilakukan di Usaha Kecil Sandy Bottoms Tailor yang beralamat di Jln. Wisnu, Desa Peken Belayu, Kabupaten Tabanan. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Data Primer dan Data Skunder. Metode pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti apa yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Moleong, 2004) sebagai teknik analisis interaktif (interactive model of analysis) dengan tahapan sebagai berikut: 1. Pengumpulan data, 2. Reduksi data (data reduction), sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstraksian dan transformasi data yang muncul dari catatan tertulis di lapangan maupun hasil dari wawancara atau observasi. Dari data yang berhasil dikumpulkan kemudian direduksi untuk keperluan mengorganisasikan data dalam memudahkan penarikan kesimpulan. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. 3. Penyajian data, (data display), karena adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya verifikasi dan pengambilan tindakan maka penyajian data ini digunakan dalam rangka memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap konteks penelitian. 4. Menarik kesimpulan (verifikasi), sebagai proses mencari arti, mencatat keteraturan, polapola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proporsi proposisi penelitian. Sajian data yang telah tersusun akan diverifikasi selama penelitian berlangsung secara terus menerus untuk mencari kesimpulan akhir. Setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung yang melibatkan interpretasi peneliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor- Faktor Belum Diterapkannya SAK ETAP Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dapat ditemukan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi belum diterapkannya SAK ETAP pada laporan keuangan Sandy Bottoms Tailor, yaitu: 1. Tidak mengetahui bagaimana pencatatan laporan keuangan yang benar. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara, bahwa pemilik tidak mengetahui bagaimana pencatatan laporan keuangan yang benar, sehingga beliau tidak menerapkan pecatatan laporan keuangan yang
5 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Melainkan beliau hanya mencatat laporan pendapatan dan pengeluaran saja. 2. Belum bisa membuat laporan keuangan. Selain tidak mengetahui bagaimana pencatatan laporan keuangan yang benar, beliau juga tidak bisa membuat laporan keuangan. Kurangnya pengetahuan akuntansi yang baik, membuat beliau tidak bisa membuat laporan keuangan. 3. Pemilik belum mengetahui manfaat dari penyusunan laporan keuangan. Kurangnya pengetahuan pemilik akan manfaat dari penyusunan laporan keuangan, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pemilik tidak melakukan pencatatan laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP. 4. Belum memiliki pegawai yang ahli dalam pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Pemilik beranggapan bahwa, mencatat laporan pendapatan dan pengeluaran bisa dilakukan sendiri, maka beliau tidak mencari pegawai yang bertanggungjawab sebagai pengelola keuangan di usaha miliknya, dan pegawai beliau hanya memiliki keterampilan menjahit maka beliau tidak memiliki pegawai yang ahli dalam pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Implementasi SAk ETAP Pada Sandy Bottoms Tailor Penelitian ini memberikan format rancangan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan dapat digunakan oleh usaha mikro untuk membuat laporan keuangan usahanya sendiri. Sebelumnya diketahui bahwa Sandy Bottoms Tailor hanya melakukan pencatatn laporan keuangan yang sangat sederhana yaitu hanya mencatat pendapatan dan pengeluaran. Perancangan laporan keuangan usaha jahit Sandy Bottoms Tailor yaitu format laporan keuangan yang dibuat disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi Usaha Mikro Sandy Bottoms Tailor dan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yaitu: 1. Laporan Laba/Rugi Laporan Laba/rugi menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode (IAI, 2009). Adapun data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan laba/rugi ini antara lain: Data seluruh pendapatan pada Sandy Bottoms Tailor mulai dari penjualan dan pendapatan, Data semua beban yang dikeluarkan untuk kepentingan usaha jahit Sandy Bottoms Tailor seperti beban gaji, beban listrik dan beban lainnya. Pendapatan : Pendapatan Jahit Beban : Beban Gaji Beban Servis Baju Beban Listrik Beban Lain-lain Beban Perlengkapan Beban Penyusutan Peralatan Beban Penyusutan Gedung Biaya Pemeliharaan Mesin LABA Total Beban ( ) Gambar 1 Laporan Laba/Rugi Sandy Bottoms Tailor Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh
6 entitas) jumlah investasi oleh, dan dividen dan distribusi lain ke, pemilik ekuitas selama periode tersebut (IAI, 2009). MODAL AWAL 1 JANUARI LABA UNTUK TAHUN BERJALAN MODAL AKHIR 31 DESEMBER Gambar 2 Laporan Perubahan Ekuitas Sandy Bottoms Tailor Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember Neraca Laporan neraca menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu sampai akhir periode pelaporan (IAI, 2009). Pada neraca akan disajikan informasi mengenai total Aktiva dan total Passiva yang dimiliki Sandy Bottoms Tailor. aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan (IAI, 2009). Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Pendapatan Jahit Beban Gaji Beban Servis Baju Beban Listrik Beban Lain-lain Biaya Pemeliharaan Mesin Pembelian Perlengkapan Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Pembelian Peralatan ( ) Pembelian Gedung ( ) ( ) PASSIVA ( ) LANCAR : Kas Perlengkapan TOTAL LANCAR TETAP : Peralatan Akumulasi Penyusutan Peralatan Gedung Akumulasi Penyusutan Gedung TOTAL TETAP TOTAL ( ) ( ) Modal Penambahan Modal Laba Tahun Berjalan TOTAL PASSIVA Gambar 3 Laporan Neraca Sandy Bottoms Tailor Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Penambahan Modal Saldo Kas 31 Desember Gambar 3 Laporan Neraca Sandy Bottoms Tailor Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan (IAI, 2009). Catatan Atas Laporan Keuangan pada Sandy Bottoms Tailor untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 yaitu: 1. Peralatan yang terdapat pada Sandy Bottoms Tailor yaitu 1 mesin Obras dengan harga dan 3 mesin Jahit, masing-masing untuk harga mesin jahit yaitu jadi total 3 mesin Jahit harganya yaitu Untuk menghitung beban penyusutan peralatan
7 digunakan metode garis lurus dengan perhitungan sebagai berikut : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis Mesin Obras = ( ) / 8 = Mesin Jahit = ( ) / 8 = Mesin Jahit = ( ) / 8 = Mesin Jahit = ( ) / 8 = Karena, peralatan yang ada pada Sandy Bottoms Tailor hanya mesin obras dan mesin jahit, maka jumlah seluruh harga beli dan jumlah seluruh nilai sisa mesin obras dan mesin jahit bisa dijadikan satu, dengan nama akun peralatan dengan perhitungan sebagai berikut : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis ( ) / 8 = Untuk menghitung beban penyusutan gedung digunakan metode garis lurus dengan perhitungan sebagai berikut : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis ( ) / 20 = Untuk menghitung beban perlengkapan diperhitungkan dari perlengkapan awal- sisa perlengkapan dengan perhitungan = SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai rancangan implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada usaha mikro, maka peneliti dapat menarik kesimpulan antara lain: Tidak mengetahui bagaimana pencatatan laporan keuangan yang benar. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara, bahwa pemilik tidak mengetahui bagaimana pencatatan laporan keuangan yang benar, sehingga beliau tidak menerapkan pecatatan laporan keuangan yang sesuai dengan Tanpa Akuntabilitas Publik. Melainkan beliau hanya mencatat laporan pendapatan dan pengeluaran saja. Belum bisa membuat laporan keuangan. Selain tidak mengetahui bagaimana pencatatan laporan keuangan yang benar, beliau juga tidak bisa membuat laporan keuangan. Kurangnya pengetahuan akuntansi yang baik, membuat beliau tidak bisa membuat laporan keuangan. Pemilik belum mengetahui manfaat dari penyusunan laporan keuangan. Kurangnya pengetahuan pemilik akan manfaat dari penyusunan laporan keuangan, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pemilik tidak melakukan pencatatan laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP. Belum memiliki pegawai yang ahli dalam pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Pemilik beranggapan bahwa, mencatat laporan pendapatan dan pengeluaran bisa dilakukan sendiri, maka beliau tidak mencari pegawai yang bertanggungjawab sebagai pengelola keuangan di usaha miliknya, dan pegawai beliau hanya memiliki keterampilan menjahit maka beliau tidak memiliki pegawai yang ahli. Rancangan Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada usaha mikro dalam hal ini yaitu usaha jahit Sandy Bottoms Tailor untuk penyusunan laporan keuangannya telah disajikan pada bagian sebelumnya. Saran Saran untuk peneliti selanjutnya, agar lebih dalam lagi menggali data keuangan usaha yang akan diteliti guna untuk mengetahui keakuratan laporan keuangan yang dibuat, selain itu juga melakukan penambahan waktu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan dari suatu usaha dalam hal ini adalah usaha jahit Sandy Bottoms Tailor.
8 DAFTAR PUSTAKA Hery Teori Akuntansi. Jakarta: Prenada Media Group Analisis laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Moleong, L. J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Republik Indonesia Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta. Sinarwati Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi belum diterapkannya pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP di UMKM (studi Kasus UMKM di Kabupaten Buleleng). Jurnal Imiah akuntansi dan Humaniora Vol. 4, No. 2, Hal:
Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atas Pencatatan Laporan Keuangan pada UMKM Photo Priyangan
Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atas Pencatatan Laporan Keuangan pada UMKM Photo Priyangan Waode Melisa Lestari Program Studi Akuntansi STIE STEMBI,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO IRENA SEPTIANITA KAOMANENG (1) & GRACIELLA TAMBARIKI (1) 1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS
ISSN 1829-5282 46 ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS Oleh: Ni Luh Gede Erni Sulindawati Dosen Jurusan Akuntansi Program Diploma III
Lebih terperinciPENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo
MONETER, VOL. II NO. 1 APRIL 2015 PENERAPAN DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA Dwiyatmoko Pujiwidodo Program Studi Manajemen Perpajakan Akademi Manajemen Keuangan BSI
Lebih terperinciPenyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP
Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP Nia Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, niaherlina01@gmail.com Abstrak Tujuan_Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Standar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu NO PENELITI JUDUL METODE HASIL 1. Ariantini. Penerapan Et all (2014) SAK ETAP 2. Pambudi (2014) dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian UMKM menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2008, yaitu :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM berperan penting dalam mengembangkan perekonomian Indonesia. 2.1.1 Pengertian UMKM Pengertian UMKM menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2008,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1 Usaha Mikro Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP (Studi Kasus Pada PRIMKOPTI Harum Kec.Weleri Kab.Kendal) Yuli Nuryanti Program Studi
Lebih terperinciImplementasi SAK ETAP dalam Penyajian Laporan Keuangan UMKM NukitaFood
Implementasi SAK ETAP dalam Penyajian Laporan Keuangan UMKM Ghozi Triananda Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, ghozitrian25@yahoo.com Abstrak Tujuan_penelitian ini agar pelaku UMKM dapat menerapkan Laporan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.
Lebih terperinciKeywords: MSME, FAS EWPA, entry accounting system, accounting
PENERAPAN SISTEM PENCATATAN AKUNTANSI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (Pada UD. Srundeng Rahayu Banyumanik, Semarang) MILA AYU KURNIA Program Studi Akuntansi-S1, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, Usaha Kecil dan Menengah juga menjadi salah
Lebih terperinciPenyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-02-04 Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini sangat cepat dan dinamis, tak terkecuali bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang
Lebih terperinciJurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
IMPLEMENTASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK-ETAP DAN PENILAIAN KINERJA PADA UMKM PENGRAJIN ENDEK MASTULI AYU LESTARI DI DESA KALIANGET KECAMATAN BULELENG 1 Ni Putu Octavia Anggraini Darmayanti,
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 Ni Putu Sastrawati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Lebih terperinciAnalisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir
Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This
Lebih terperinciPERANCANGAN AKUNTANSI PADA TOKO RAJA TERPAL PEKANBARU
PERANCANGAN AKUNTANSI PADA TOKO RAJA TERPAL PEKANBARU Irawati dan Lidya Nolin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No. 78-88 Pekanbaru 28127 ABSTRACT Recording true in
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah UKM dan sektor ekonomi kerakyatan informal lainnya yang sering pula disebut dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), telah bertumbuh kembang sejak sebelum
Lebih terperinciANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE
ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE 2010-2011 Taryani Universitas Bina Nusantara Jalan Salam 3 No. 38-39, Sukabumi Utara - Jakarta Barat 11540 085775961936 taryanicandra@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Laporan Keuangan Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan seharusnya menggunakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciRINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
ANALISIS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP (STUDI KASUS PADA KOPERASI PASAR GONDANGLEGI) Silvia Meireny Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Lebih terperincimerupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP
SAK ETAP Definisi standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunanya
Lebih terperinciJilma Dewi Ayu Ningtyas, S.Pd, M.Si Politeknik Pusmanu Abstract
Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK-EMKM) (Study Kasus Di UMKM Bintang Malam Pekalongan) Jilma Dewi Ayu Ningtyas, S.Pd, M.Si Politeknik
Lebih terperinciPENERAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN SAK EMKM DI SURABAYA
PENERAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN SAK EMKM DI SURABAYA 1 Nanang Shonhadji, 2 Laely Aghe A., 3 Djuwito STIE Perbanas Surabaya nanang@perbanas.ac.id ABSTRAK Laporan
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS. karena itu bila perusahaan menggunakan ilmu akuntansi yang baik, maka dapat
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Telaah Pustaka 1. Pengertian Akuntansi Ilmu akuntansi memegang peranan penting dalam dunia usaha, karena merupakan sebagai alat dalam menjalankan operasi perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan keuangan. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap aktivitas ekonomi dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Alfitri et al. (2014) meneliti tentang Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Usaha Mikro Kecil Menengah
Lebih terperinciRiska Tri Handayani (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)
Journal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA) ISSN: 2337-5601.Volume: 01, Nomor: 01 ANALISIS PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Perusahaan PT Tangguh Andalan Makmur adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan scaffolding atau perancah dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan
Lebih terperinciJURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 2, Edisi Juni 2012 (ISSN : 2252_7826) KEPATUHAN KOPERASI DIKOTA SEMARANG DALAM MEMBUAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI.
KEPATUHAN KOPERASI DIKOTA SEMARANG DALAM MEMBUAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI Warno Dosen Tetap STIE Semarang Abstraksi Of the data showed that the cooperative's annual financial reports, especially reports
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan usaha kecil untuk melakukan pencatatan akuntansi yang baik yaitu Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa menjadikan potensi usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia untuk terus berkembang sangatlah besar. UKM
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27
ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27 Shofiyah Hasanah,Okianna,Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas
Lebih terperinciMenurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya
8 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi adalah :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu 2.1.1. Kadek arsani, I Wayan Putra (2013) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi pendapatan dan beban telah berbasis SAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua pengusaha tentunya menginginkan usahanya terus berkembang. Untuk mengembangkan usahanya tentu berbagai upaya dilakukan. Salah satu upaya itu adalah perlunya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Usaha Mikro Berdasarkan Undang-Undang Nomor. 20 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah pengertian dari usaha
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM AKUNTANSI POKOK PADA PERUSAHAAN TAHU USAHA BAKTI BANJARBARU
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI POKOK PADA PERUSAHAAN TAHU USAHA BAKTI BANJARBARU Andi Ariyanto Perusahaan Tahu Usaha Bakti Jl. Saptamarga Blok E Banjarbaru e-mail: Andiariyanto035@gmail.com Abstract: The purpose
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut :
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Fase Peralihan SAK ETAP Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau SAK ETAP adalah standar akuntansi yang ditujukan bagi badan usaha kecil dan menengah (UMKM).
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: information qualitative characterstics, financial statement, SAK ETAP. ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Financial statement becomes important in the decision making process in a company, does information qualitative characterstics are needed in reporting financials statement. In order to produce
Lebih terperinciBab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem
Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Koperasi Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di negara-negara Eropa. Sistem ekonomi ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. semakin berkembang ditengah-tengah dunia usaha yang kian hari kian menuju era
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Akuntansi dan Perannya Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang semakin berkembang ditengah-tengah dunia usaha yang kian hari
Lebih terperinciLaporan-Laporan Keuangan Perusahaan Nirlaba Laporan Keuangan Halaman ke-1
Laporan Keuangan Inti dari suatu system Akuntansi Perusahaan baik perusahaan Profit atau Non Profit adalah REPORT atau Laporan, baik itu laporan keuangan, atau laporan-laporan pendukung lainnya, dimana
Lebih terperinciRiyanto Utomo, Indah Nur Qomariah ABSTRAK
Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Hal 230-241 PENERAPAN PSAK NO 45 PADA LAPORAN KEUANGAN YAYASAN PENOLONG ANAK YATIM DAN MISKIN PERGURUAN DARUL ISLAM DI KOTA GRESIK UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
Lebih terperinciPendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.
Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA. Inna Sindhu Beach Sanur Kamis, 20 September 2012 Pembukuan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of this research is to analyzed how well PGAS s financial performance based on the result of accounting analysis and financial analysis. This method of research using analythical description
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI PT KOMUGI BALI
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI PT KOMUGI BALI Ni Putu Ayuk Indrayani Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciKendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA
Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Risye Ayuliawati Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, riseayu19@gmail.com Abstrak Tujuan Mengetahui bagaimana implementasi penyusunan
Lebih terperinciSTRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2 SIKLUS AKUNTANSI Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/transaksi
Lebih terperinciPenyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2017-02-04 Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha di Indonesia tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan terutama terhadap perusahaanperusahan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi. Dibuat laporan keuangan ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan adalah hasil keadaan akhir posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi. Dibuat laporan keuangan ini memiliki tujuan
Lebih terperinciPELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG. oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati
PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENERAPAN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL MENENGAH BERBASIS SAK ETAP PADA TOKO JAMU NIKISAMI
PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL MENENGAH BERBASIS SAK ETAP PADA Nurlela 1 * & Heny Elvia 2 1,2 Program Studi Akuntansi Politeknik LP3I Medan Telp, +6282247204685, +6282276079881 *E-mail : Nurlela14juni@gmail.com
Lebih terperinciASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga
Lebih terperinciAkuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI
Koperasi sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat haruslah dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan
Lebih terperinciMODEL IMPLEMENTASI SAK ETAP PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman
MODEL IMPLEMENTASI SAK ETAP PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI KABUPATEN JEPARA Program Studi Akuntansi FEB UNISNU Jepara E-mail : fatchurstienu@gmail.com Kata kunci: Laporan Keuangan, SAK ETAP, Credit Union.
Lebih terperinciPELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA
PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA Lusiana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : lusianaa001@gmail.com ABSTRACT Cash flow statements describe or
Lebih terperinciManajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang dimulai tahun 1997 hingga beberapa tahun terakhir mengakibatkan banyak kerugian, hal ini cepat atau lambat akan
Lebih terperinciPENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)
PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri) Oleh : Mawarni Putri ABSTRAK PT. Kent Transindo Indonesia adalah perusahaan
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (SAK ETAP) (KPRI SERBA USAHA MIGAS CEPU) Rosita Dara Febry Kusmana
1 PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (SAK ETAP) (KPRI SERBA USAHA MIGAS CEPU) Rosita Dara Febry Kusmana Universitas Negeri Surabaya sitadara.dara2@gmail.com ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciII. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH
Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 101 Laporan keuangan entitas syariah yang lengkap terdiri atas: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber
Lebih terperinci: Muhamma Rizki Abdurrahman NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing I : Drs. Agus Sumin, MM Pembimbing II : Dr. Imam Subaweh, SE., Ak.
ANALISIS PENERAPAN PENCATATAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK ETAP PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) TOKO OBAT HERBAL TB. IMAM SYAFI I BEKASI Nama : Muhamma Rizki Abdurrahman NPM : 28212109 Jurusan
Lebih terperinciAkuntansi Keuangan Koperasi
Akuntansi Keuangan Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/Per/M.KUKM/VII/2012 MENIMBANG : (d). Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi ekonomi yang dalam kegiatannya mempunyai tujuan tertentu. Setiap perusahaaan memerlukan informasi yang senantiasa dapat
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954
ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE - Nur Fitria Habibah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciSELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM
SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM ) Balai Kartini Jakarta, 16 Juni 2016 Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan
Lebih terperinciMujairimi Dosesn Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura
Analisis Informasi Akuntansi Sebagai Dasar Dalam Pengambilan Keputusan Pada Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Studi pada UD Rimba Kencana, Usaha Jasa Car Wash dan Photo Copy PUBA di Kabupaten Pamekasan)
Lebih terperinciRiski Ambarwati 1) Djoko Kristianto 2) Muhammad Rofiq Sunarko 3) 2) 3)
PERANCANGAN DAN PENERAPAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK-ETAP PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (Studi Kasus pada Perajin Shuttlecock Yunda di Pringgolayan Tipes Surakarta) Riski Ambarwati 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kegiatan rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM
PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM Endra Murti Sagoro 1 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat memahami dan mengerjakan laporan laba rugi. 2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerjakan laporan perubahan
Lebih terperinciAKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1
AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA Dasar Akuntansi 1 1 Definisi Akuntansi; Dari sudut Pemakai: Suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
Lebih terperinciPerlakuan Akuntansi Piutang pada PT CDP
Perlakuan Akuntansi Piutang pada PT CDP Dena Dwi Putri¹, Irawan, S.E., M.Si², Damayanti, S.E., M.M., Ak.CA³ ¹mahasiswa, ²pembimbing 1, ³pembimbing 2 Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Bisnis dan Dosen Pengajar
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi
BAB IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang adalah berdasarkan akunakun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan bisnis yang sangat kompetitif untuk lebih meningkatkan profesionalisme untuk menjalankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk integrasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran strategis dan kontribusi sangat besar bagi perekonomian nasional. UKM memegang perananan penting dalam pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Penyusunan Neraca Awal Pada Express Laundry Periode Maret 2013
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyusunan Neraca Awal Pada Express Laundry Periode Maret Express Laundry merupakan usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang penyedia jasa pencucian yang semenjak berdirinya
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI DAN KESESUAIANNYA DENGAN SAK ETAP PADA UMKM KOTA TEGAL
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History Vol. 5, No. 2, December 2017, 259-266 Received October, 2017 E-ISSN: 2548-9836 Accepted November, 2017 PENERAPAN AKUNTANSI DAN KESESUAIANNYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan. PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar yang mendasari penyajian laporan keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh IAI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian dan Prinsip Koperasi Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/Vii/2012, Koperasi
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu
Lebih terperinciCitra Mudjitianing Asih, Syafi i, Arief Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
Analisis Pajak Penghasilan Terutang Badan Akibat Penerapan PP No. 46 Tahun 2013 Serta Kaitannya Terhadap Laba Rugi Perusahaan (Studi Kasus Pada CV. Rajawali Bina Maju Dan PT. New World Rubber Factory)
Lebih terperinciPT GARUDA METALINDO Tbk
LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi dan Ruang Lingkupnya 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi erat kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan terutama dengan kehidupan kita sehari-hari maupun dunia usaha,
Lebih terperinci