Analisis Keseimbangan /Equilibrium Dalam System Ekonomi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Keseimbangan /Equilibrium Dalam System Ekonomi"

Transkripsi

1 Analisis Keseimbangan /Equilibrium Dalam System Ekonomi Kata Equilibrium sebenarnya diadopsi dari bahasa latin aequilībrium yang berawalan aequi yang berkonotasi equi, dan lībra yang bermakna seimbang (balance), stabil, tidak bergerak, dan/atau tidak berubah. Dalam bahasa Indonesia, equilibrium biasanya diterjemahkan sebagai keseimbangan (atau kesetimbangan). keseimbangan atau equilibrium artinya suatu keadaan dimana tidak terdapat suatu kekuatan yang dapat menyebabkan terjadi perubahan keadaan dipasar dapat dikatakan dalam keseimbangan apabila jumlah yang disupplay para penjual pada suatu tingkat harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut.dengan demikian harga suatu barang dan jumlah yang diperjual belikan ditentukan dengan melihat keseimbangan suatu pasar A. Equilibrium Menurut Ekonomika Menurut Adam Smith ( ), keseimbangan (atau kondisiequal(ity)) terjadi apabila tenaga kerja secara terus-menerus berusaha mencari exchangeable value(tukar nilai) dalam dirinya dalam interaksinya dengan industri, dan pada saat yang sama industri/kapital juga beroperasi berdasarkan advantages employment(keuntungan kerja). Thomas Robert Malthus ( ) juga mengenal sesuatu yang dalam bahasa kekinian dinamakan keseimbangan, yang ditimbulkan oleh pergulatan dua countervailing forces yang saling berseberangan yaitu: pertumbuhan penduduk vis-à-vis ketersediaan makanan. David Ricardo ( ) juga bercerita sesuatu seperti equlibrium point, yaitu ketika tambahan jumlah modal dan tambahan tenaga kerja dalam pengelolaan tanah, sama dengan tambahan rente yang dihasilkan dari pengelolaan tanah tersebut. B. Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium) Harga adalah kemampuan suatu barang/jasa yang dinyatakan dengan uang. Dengan adanya harga, orang menjadi mudah dalam melakukan tukar-menukar dan kita dapat membandingkan nilai barang. Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Harga pasar sering disebut juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang. Proses terbentuknya harga pasar. 1. Secara praktik Adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui oleh kedua belah pihak sehingga harga pasar disebut harga objektif. 2. Dalam tabel permintaan dan penawaran Apabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan jumlah penawaran sama, harga pasar disebut harga keseimbangan. Misalnya, diketahui data permintaan dan penawaran suatu barang sebagai berikut. No Permintaan Penawaran Harga

2 kg kg Rp kg kg Rp kg kg Rp kg kg Rp kg kg Rp Maka, dapat disimpulkan bahwa harga pasar adalah Rp30.000,00 yang terjadi pada saat jumlah permintaan dan penawaran sama, yaitu kg. 3. Dalam grafik permintaan dan penawaran Dengan pendekatan ini kita perlu membuat kurva permintaan dan kurva penawaran terlebih dahulu. Apabila kita gabungkan kedua kurva tersebut, akan didapatkan titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Titik itulah yang menunjukkan harga pasar atau harga kesimbangan (equilibrium price), yang dilambangkan dengan huruf E. Dari data di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut. D S E S D Q Keterangan: a. Kurva S adalah kurva penawaran. b. Kurva D adalah kurva permintaan. c. E adalah titik equilibrium atau titik keseimbangan. Dari kurva tersebut dapat disimpulkan bahwa harga keseimbangan terjadi pada saat harga Rp30.000,00 dengan jumlah kg. Hasil perhitungannya akan sama dengan penggunaan tabel. C. Pengertian Permintaan dan penawaran 1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah jumlah produk (baik barang maupun jasa) yang diinginkan konsumen pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu. Permintaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

3 a. Permintaan absolut Permintaan absolut adalah permintaan yang tidak didukung oleh daya beli, tetapi lebih merupakan anganangan. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai permintaan absolute b. Permintaan potensial Permintaan potensial adalah permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Artinya, permintaan yang didukung daya beli, tetapi belum dilaksanakan. Misalnya, dengan uang sebesar Rp ,00 di tabungan, seseorang berniat membeli sepatu, dan sedang memikirkan sepatu merk apa yang hendak dibelinya. Orang-orang yang memiliki permintaan potensial inilah yang biasanya menjadi sasaran iklan dan berbagai bentuk promosi lainnya c. Permintaan efektif Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang dilakukan sesuai dengan daya beli yang dimiliki. Misalnya, Faris akhirnya membeli sepatu dengan merk X seharga Rp75.000,00. 1.Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini. 1. Harga barang itu sendiri Harga barang merupakan faktor utama yang memengaruhi permintaan seseorang atau pasar. Harga yang murah, tetapi mutu yang baik, akan menjadikan permintaan lebih banyak, sedangkan harga tinggi dengan mutu yang biasa-biasa saja menjadikan permintaan berkurang. 2. Perubahan harga barang yang berkaitan Jika kompor gas disubstitusikan dengan kompor minyak tanah maka ketika terjadi kenaikan harga gas maka permintaan terhadap kompor minyak tanah bertambah sebagai barang pengganti karena dianggap lebih murah. Contoh lainnya jika gas adalah barang komplementer dari kompor gas maka ketika harga gas naik akan menyebabkan permintaan kompor gas menjadi turun 3. Pendapatan masyarakat (daya beli masyarakat) Pendapatan memengaruhi daya beli seseorang. Semakin besar pendapatan, permintaan terhadap barang cenderung meningkat. Begitupun semakin kecil pendapatan maka akan semakin kecil pula permintaan terhadap barang. 4. Populasi penduduk (banyak sedikitnya jumlah penduduk) Semakin banyak jumlah penduduk suatu daerah maka semakin besar pula permintaan barang di daerah tersebut. 5. Selera konsumen (minat/keinginan masyarakat) Misalnya, setelah ditemukan alat komunikasi berupa telepon selular, selera orang beralih dari telepon rumah ke telepon selular sehingga permintaan akan jenis telepon tersebut semakin meningkat. 6. Adanya barang pengganti (subtitusi) Ketika harga gas naik, masyarakat beralih pada barang substitusinya, yaitu minyak tanah sehingga permintaan minyak tanah akan meningkat.

4 7. Tingkat kebutuhan terhadap suatu macam barang (intensitas kebutuhan) Kebutuhan barang pokok, seperti pangan, papan, dan sandang di daerah bencana (seperti di Nangroe Aceh Darussalam dan Pangandaran, Jawa barat) sangat mendesak sehingga tingkat permintaan akan kebutuhan pangan, papan, dan sandang sangat besar dibandingkan di daerah lainnya. 8. Mode (trend) Mode mendorong orang untuk menyesuaikan diri dengan zamannya sehingga sangat memengaruhi permintaan akan barang karena jika tidak membeli barang sesuai dengan mode atau trendnya saat itu, akan cenderung ketinggalan zaman. 2. Hukum Permintaan Hukum permintaan menyatakan bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik. Artinya, jika harga naik, akan menyebabkan jumlah barang yang diminta turun, dan sebaliknya jika harga turun, akan menyebabkan jumlah barang yang diminta naik, dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan. Contoh konkret dari Hukum Permintaan adalah ketika harga telepon selular semakin lama semakin murah maka permintaan akan barang tersebut meningkat secara signifikan. P P D D 1 P P P 1 0 Q Q 1 Q 0 Q Q 1 Q Kurva Pemintaan Bergerak Kurva Permintaan Bergeser Jika faktor harga yang memengaruhi permintaan maka akan menyebabkan kurva permintaan bergerak. Namun, jika faktor lain yang memengaruhi permintaan akan menyebabkan kurva permintaan bergeser Data permintaan beras di pasar adalah sebagai berikut Harga per Kilogram (P) Jumlah yang Diminta Per hari (Ton) (Q) Rp5.000,00 20 Rp4.000,00 30 Rp3.000,00 40

5 Rp2.000,00 50 Rp1.000,00 60 Dari data di atas dapat dibuat kurva seperti berikut. P D D Contoh Pergeseran Kurva Permintaan Seperti yang telah dijelaskan, pergeseran kurva permintaan dapat terjadi jika faktor yang memengaruhi permintaan selain harga barang itu sendiri tidak ceteris paribus, misalnya perubahan pendapatan. Hal ini dapat menyebabkan tidak berlakunya Hukum Permintaan. Berikut adalah pergeseran kurva permintaan yang disebabkan perubahan pendapatan. P D 1 D 0 D 2 0 Q D0 D1 = pergeseran kurva permintaan karena peningkatan pendapatan sehingga jumlah permintaan bertambah. D0 D2 = pergeseran kurva permintaan karena penurunan pendapatan sehingga jumlah permintaan berkurang. 2. Pengertian Penawaran Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (produsen) pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu (per hari, per minggu, per tahun).

6 Macam-macam penawaran adalah sebagai berikut. a. Penawaran perseorangan (individu), adalah penawaran yang dating dari seorang produsen (penjual) terhadap barang yang akan dijualnya kepada konsumen. b. Penawaran kolektif (bersama), adalah penawaran yang berasal dari beberapa penjual (produsen) yang akan menjual barang kebutuhan untuk konsumen. Adapun hal-hal yang memengaruhi penawaran adalah sebagai berikut. 1. Harga Jika harga sayuran di pasar tinggi, petani akan meningkatkan jumlah produksinya sehingga kuantitas yang ditawarkan akan naik. 2. Biaya input (faktor produksi) Untuk menghasilkan kedelai yang baik, dibutuhkan faktor produksi berupa tanah, benih, pupuk, dan tenaga kerja. Jika salah satu atau seluruh faktor produksi tersebut mengalami kenaikan, petani akan mengurangi produksi dan menawarkan hasil produksi (kedelai) lebih sedikit. Atau mungkin produksi kedelainya dihentikan dan digantikan dengan produksi lain yang mungkin lebih menguntungkan petani. 3. Tingkat teknologi Seorang pengrajin sepatu sebelum adanya mesin dapat menghasilkan sepatu 250 pasang seminggu, tetapi ketika menemukan mesin yang dapat memproduksi sepatu pasang dalam seminggu, jumlah penawaran pun bertambah. 4. Keuntungan/laba (keuntungan yang diharapkan) Jika harga kedelai diperkirakan akan turun pada akhir tahun ini, petani akan mengurangi produksi kedelainya dan menggantikannya dengan produksi yang lain. 5. Adanya tingkat persaingan Semakin tinggi persaingan suatu barang karena semakin banyaknya produsen maka jumlah penawaran pun semakin banyak. 6. Harapan masa depan (e pectation) Ketika suatu barang langka di pasaran, produsen mencoba menahan barang tersebut untuk tidak ditawarkan dulu ke pasar dengan harapan harga naik terus dan produsen akan mendapatkan laba yang besar dari perbuatannya. Perbuatan ini termasuk penimbunan yang di dalam etika bisnis tidak diperkenankan karena merugikan banyak orang. 2. Hukum Penawaran Hukum penawaran menyatakan bahwa hubungan antara harga, barang/jasa dan jumlah yang ditawarkan positif. Artinya, jika harga naik, jumlah yang ditawarkan juga naik. Demikian pula sebaliknya jika harga

7 turun, jumlah yang ditawarkan juga mengalami penurunan dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktorfaktor lain dianggap konstan. Contoh berlakunya hukum penawaran adalah ketika petani sedang panen raya, harga barang yang dipanen tersebut akan jatuh. Sama seperti pada permintaan, jika faktor harga memengaruhi penawaran, hal itu akan menyebabkan kurva penawaran bergerak. Namun, jika faktor lain yang memengaruhi penawaran, akan menyebabkan kurva penawaran bergeser. P S P P A S 1 S P1 B P S 0 Q 1 Q Q 0 Q 1 Q Q Contoh data penawaran mangga di pasar sebagai berikut Harga per Pasang (P) Jumlah yang Ditawarkan Per hari (Lusin) (Q) Rp 2.000, Rp 3.000, Rp 5.000, Rp 8.000, Rp10.000,00 500

8 Dari data di atas dapat dibuat kurva seperti berikut ini P S S Q Contoh Pergeseran Kurva Permintaan Pergeseran kurva penawaran juga terjadi jika faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain harga barang itu sendiri tidak ceteris paribus, misalnya perubahan biaya produksi. Hal ini dapat menyebabkan tidak berlakunya hukum penawaran. Berikut adalah pergeseran kurva penawaran yang disebabkan perubahan biaya produksi. P S 1 S 0 S 2 0 Q S0 S1 = pergeseran kurva penawaran karena peningkatan biaya produksi sehingga jumlah penawaran berkurang.

9 S0 S2 = pergeseran kurva penawaran karena penurunan biaya produksi sehingga jumlah penawaran bertambah. D.Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand) Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan perubahan jumlah barang/jasa yang diminta terhadap perubahan harga. a.macam-macam Elastisitas Harga Permintaan 1. Permintaan Elastis (Ed > 1) Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD. 2. Permintaan Inelastis (Ed < 1) Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%. 3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1) Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%. 4. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ) Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM). 5. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0) Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. b. Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut. 1.Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis. 2. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan) Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastic karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun. 3. Pendapatan konsumen

10 Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis. 4. Tradisi Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis. 2. Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply) Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga. a. Macam-macam Elastisitas dari Penawaran 1. Penawaran Elastis (Es > 1) Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1%. 2. Penawaran Inelastis (Es < 1) Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak/ kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1%. 3. Penawaran Elastisitas Uniter/Satuan (Es = 1) Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan. 4. Penawaran Elastis Sempurna (Es = ) Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak terbatas, atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih 0%. 5. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0) Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap. b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran 1. Waktu Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/ penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. a. Jangka waktu sangat pendek Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja ± 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis. b. Jangka pendek Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis. c. Jangka panjang

11 Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis. 2. Daya tahan produk Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis. 3. Kapasitas produksi Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis. E. Model Keseimbangan MODEL KESEIMBANGAN KLASIK Model keseimbangan Klasik dibangun berdasarkan asumsi-asumsi teori ekonomi Klasik Karakteristik analisis keseimbangan Klasik dapat dilihat dari beberapa aspek : a. asumsi-asumsi, b. fondasi mikronya, c. fokus perhatian pada sisi penawaran dan d. dimensi waktu. e. Analisis jangka pendek dan jangka panjang f. Keseimbangan pasar tenaga kerja h. Model keseimbangan Keynes a. Asumsi-Asumsi Pasar persaingan sempurna. Uang bersifat netral. Harga bersifat fleksibel. b. Pondasi Mikro Analisis keseimbangan makro Klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalam keseimbangan jika individu-individu (konsumen dan produsen ) telah berada dalam keseimbangan. Setiap konsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan maksimum, sedangkan setiap produsen telah mencapai laba maksimum.

12 c. Analisis Sisi Penawaran Apa yang diproduksi akan terserap oleh permintaan, sampai pasar mencapai keseimbangan. Ada kemungkinan terjadi kelebihan permintaan dan penawaran, tetapi sifatnya sangat sementara,sampai pasar kembali berada dalam keseimbangan. Karenanya, yang perlu lebih diperhatikan adalah sisi penawaran. Sebab jika penawaran terganggu, konsumen dan atau produsen tidak atau belum mencapai keseimbangan. Pentingnya analisis sisi penawaran dari teori klasik dapat dipahami bila melihat situasi dan kondisi masyarakat pada saat teori ekonomi modern mulaim berkembang (abad 18 dan sesudahnya dibarat). d. Dimensi Waktu Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu < 5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu, juga dilihat dari sisi penawaran, dalam jangka panjang perekonomian di anggap berada dalam kondisi di manfaatkan / dikaryakan secara penuh (full employment). Full employment adalah kondisi di mana faktor faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat permanfaatannya > 96%. e. Analisis jangka pendek dan jangka panjang Dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi di anggap tetap jumlahnya. Contoh: Perbandingan perusahaan roti dengan perusahaan pengangkutan udara. Dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya bila diperlukan. Contoh:Jumlah alat-alat produksi dapat di tambah,penggunaan mesin-mesin dapat di rombak dan dapat di pertinggi efisiensinya,jenis barang-barang baru dapat diproduksikan. Dalam model klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang tersedia (K) dan jumlah tenaga kerja (L). Y = f(k, L). f. Keseimbangan pasar tenaga kerja Keseimbangan pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat penawarannya. ( D L = S L ) Ketika itu, baik produsen maupun tenaga kerja telah mencapai kondisi optimal. Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja mencapai utuilitas maksimum. Model Keseimbangan Keynesian Perekonomian Makro ditentukan oleh permintaan agregat masyarakat. D A > S A terjadi kekurangan produksi. Pada periode berikutnya output akan naik atau harga akan naik, atau keduanya terjadi bersama-sama.

13 D A < S A terjadi kelebihan produksi. Pada periode berikutnya output akan turun atau harga akan turun, atau keduanya terjadi bersama-sama. Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi Full Employment -nya. h. Model keseimbangan Keynes Model Keseimbangan Tertutup Dua Sektor, Perekonomian tidak melakukan hubungan internasional, sehingga pendapatan hanya dipengaruhi oleh dua sektor, sektor rumah tangga (C) dan Investasi usaha (I), Y = C + I Model Keseimbangan Tertutup Tiga Sektor. Memasukkan sector pemerintah yang diwakili oleh pengeluaran pemerintah (G), Y = C + I + G Model Keseimbangan Empat Sektor (Terbuka). Dalam model empat sector, perekonomian dianggap melakukan interaksi dengan dunia luar, melalui ekspor (X) dan impor barang (M). Sektor impor-ekspor ini disebut juga sector luar negeri. Sehingga Y = C + I + G + (X M).

14 E. Model Keseimbangan MODEL KESEIMBANGAN KLASIK Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik Karakteristik analisis dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya asumsi asumsi, fondasi mikronya, fokus perhatian pada sisi penawaran, dan dimensi waktu. a. Asumsi asumsi Asumsi yang mendasari model IS-LM merupakan kombinasi asumsi model Klasik dan Keynes, yaitu : 1. Pasar akan selalu dalam keseimbangan 2. Berlakunya hukum walras. Hukum walras mengatakan bila perekonomian terdapat n pasar, dan sebanyak n-1 pasar telah berada dalam keseimbangan, maka pasar ke-n niscaya telah mencapai keseimbangan 3. Fungsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi 4. Perekonomian adalah perekonomian tertutup b. Pentingnya Fondasi Analisis Keseimbangan Mikro Analisis keseimbangan makro klasik merupakan Analisis keseimbangan makro klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis keseimbangan mikro. Dalam padangan kaum klasik, perekonomian secara makro akan berada dalam keseimbangan jika individu-individu dalam perekonomian terlebih dahulu berada dalam keseimbangan. Artinya, setiap produsen telah mencapai laba maksimum. Itulah sebabnya dalam mempelajari analisis makro klasik, kita harus mempelajari tentang perilaku konsumen, perilaku produsen dan pasar persaingan sempurna. Klasik mengakui adanya perbedaan dimensi jangka waktu analisis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi < 5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementra itu, juga, dilihat dari sisi penawaran, dalam jangka panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi dimanfaatkan secara penuh (full employment). Yang dimaksud dengan full employment adalah kondisi di mana faktor-faktor

15 produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat pemanfaatannya 96 %. Dalam model klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang tersedia (K) dan jumlah tenaga kerja (L). Y = f(k, L) Keseimbangan pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat penawarannya. Ketika itu, baik produsen maupun tnaga kerja telah mencapai kondisi optimal. Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja mencapai utuilitas maksimum. Klasik memandang uang hanya sebagai alat tukar, maka uang tidak dapat mempengaruhi tingkat output. Uang hanya mempengaruhi permintaan agregat. Penambahan jumlah uang beredar akan mengingkatkan permintaan agregat. c. Pentingnya analisis sisi penawaran Konsekuensi dari penjelasan pada butir a dan b di atas adalah tidak ada masalah dari sisi permintaan. Apa yang diproduksi akan terserap oleh permintaan, sampai pasar mencapai keseimbangan. Memang ada kemungkinan terjadi kelebihan permi ntaan dan penawaran, teetapi sifatnya sangat sementara,sampai pasar kembali berada dalam keseimbangan. Karenanya, yang perlu lebih diperhatikan adalah sisi penawaran. Sebab jika penawaran terganggu, konsumen dan atau produsen tidak atau belum mencapai keseimbangan. Di era modern sekarang ini, analisis sisi penawaran masih cukup relevan, baik di Negara-negara maju (eropa barat, amerika utara, dan jepang ) maupun di NSB, termasuk Indonesia. Sebab tanpa insentif dan stimulasi di sisi penawaran perekonomian sulit berkembang. Contoh : Penawaran Minyak Sawit Pasar minyak sawit dunia hingga pada tahun 2005 mencapai total produksi lebih dari 33 juta ton, lebih dari 85% diantaranya diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia. Pertumbuhan produksi minyak sawit oleh Malaysia dan Indonesia terus tumbuh secara signifikan dalam sepuluh tahun terakhir sejalan dengan ekspansi lahan perkebunan kelapa sawit yang meningkat dengan tingkat pertumbuhan di atas 7% per tahun (BPS. 2005).

16 d. Analisis jangka pendek dan jangka panjang Perbedaan dimensi jangka waktu dalam analisis dalam model keseimbangan klasik juga mencakup pengertian waktu keronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu < 5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu, juga dilihat dari sisi penawaran, dalam jangka panjang perekonomian di anggap berada dalam kondisi di manfaatkan / dikaryakan secara penuh (full employment). Yang di maksud dengan full employment adalah kondisi di mana faktor faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat permanfaatannya > 96%. Perbedaan jangka pendek dan jangka panjang. 1. JANGKA PENDEK Didalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi di anggap tetap jumlahnya. Contoh: Perbandingan perusahaan roti dengan perusahaan pengangkutan udara. 2. JANGKA PANJANG Bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. Contoh:Jumlah alat-alat produksi dapat di tambah,penggunaan mesin-mesin dapat di rombak dan dapat di pertinggi efisiensinya,jenis barang-barang baru dapat diproduksikan. Fungsi Produksi Agregat Model perilaku ekonomi individu atau agregat merupakan suatu penyerdehanaan dari masalah ekonomi dunia nyata yang lebih kompleks dan rumit. Dalam penyusunan model ini, para ekonom memusatkan perhatian pada apa yang mereka anggap sebagai determinan penting dari berbagai fenomena yang di analisis. Misalnya, dalam menganalisis tingkat output agregat, perekonomian perlu di bagi menjadi beberapa sector pengeluaran, yaitu : rumah tangga, perusahaan,pemerintah,dan sector internasional, maka ekonom dapat meramalkan tingkat output agregat.

17 1. Kesempatan kerja dalam keseimbangan Yang dimaksud dengan kesempatan kerja adalah jumlah kesempatan kerja yang tersedia pada pasar tenaga kerja dalam keseimbangan. Kesempatan kerja dalam keseimbangan tidak mencerminkan kesempatan kerja yang sebenarnya tersedia. Sebab, kesempatan kerja dalam keseimbagan merupakan interaksi antara kekuatan permintaan dengan penawaran tenaga kerja. a. Permintaan tenaga kerja Permintaan tenaga kerja dalam keseimbanga adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai lba maksimum. Karena beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, maka posisis perusahaan adalah pricetakaer, dimana haraga tyang ditetapkan pasar merupakan penerimaan marjinal ( marginal revenue, disingkat MR) perusahaan. Untuk mencapai kondisi laba maksimum, perusahaan harus menyamakan MR dengan MC (MR=MC). b.penawaran Tenaga kerja Penawaran tenaga kerja adalah jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh individu (konsumen) pada berbagai tingkat upah(nominal), dalam upaya memaksimumkan utilitas hidupnya. Jadi, dalam analisis makro klasik, penawaran tenaga kerja merupakan konsep keseimbangan konsumen. c. Keseimbangan pasar tenaga kerja dan tingkat input Kerja bersaing dengan waktu luang (leisure). Jika para pekerja member nilai positif pada waktu luang, terdapat kenaikan manfaat negate dihubungkan dengan tiap tambahan jam input tenaga kerja. Kita akan mengansumsikan bahwa kenaikan manfaat yang negative dari kerja dapat dibayar dengan kenaikan balas jasa material.

Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar. Bab. Warta Ekonomi. Memasuki Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar. Bab. Warta Ekonomi. Memasuki Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik Bab IV ermintaan dan enawaran serta Terbentuknya Harga asar Warta Ekonomi Memasuki Ramadan, Harga Kebutuhan okok Merangkak Naik Kamis, 28 September 2006 ukul 13.50 WIB Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan

Lebih terperinci

Teori Organisasi Umum. Ekonomi

Teori Organisasi Umum. Ekonomi Teori Organisasi Umum Ekonomi NAMA : ABRAHAM NUGROHO KELAS : 2ka11 NPM : 10108017 sistem informasi university Gunadarma I. DEFINISI EKONOMI Kata Ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Pertama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah terbitnya Modul Ekonomi untuk SMA dan MA ini.

Kata Pengantar. Pertama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah terbitnya Modul Ekonomi untuk SMA dan MA ini. Kata Pengantar Pertama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah terbitnya Modul Ekonomi untuk SMA dan MA ini. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk

Lebih terperinci

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan ELASTISITAS HARGA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat: 1. Elastisitas Permintaan 1. Permintaan Elastis ( Ed > 1 1) 2. Permintaan Inelastis ( Ed < 1 1). 3. Permintaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Suherwin (2012), tentang harga Crude Palm Oil dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia. Tujuan umum penelitian adalah

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang

Lebih terperinci

Harga (Pq) Supply (S)

Harga (Pq) Supply (S) I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey

Lebih terperinci

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1 Harga Harga Keseimbangan dibentuk oleh Harga Pendapatan Selera Konsumen Harga Barang Lain Perkiraan dipengaruhi oleh Permintaan dijelaskan oleh Hukum Permintaan berbeda-beda dalam hal Penawaran dijelaskan

Lebih terperinci

YUNITA ANGGRAINI. Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik. Bakti Ilmu

YUNITA ANGGRAINI. Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik. Bakti Ilmu YUNITA ANGGRAINI Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik i BI Bakti Ilmu Pengantar dan Tujuan Modul Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan diantara harga dan

Lebih terperinci

Gambar 5. Kurva Penawaran Barang Sumber: https://bit.ly/2kqdktv

Gambar 5. Kurva Penawaran Barang Sumber: https://bit.ly/2kqdktv c. Hukum Penawaran Dari beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran tersebut, harga adalah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi penawaran. Sehingga para ahli ekonomi membuat hukum penawaran yaitu

Lebih terperinci

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS 1 ELASTISITAS PERMINTAAN Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga Terdapat tiga macam

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR K-13 KTSP & K-13 A. PERMINTAAN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13

ekonomi Kelas X PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR K-13 KTSP & K-13 A. PERMINTAAN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 K-13 KTP & K-13 Kelas X ekonomi PAAR AN TERBENTUKNYA HARGA PAAR emester 1 KelasX MA/MA KTP & K-13 Tujuan Pembelajaran etelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Menjelaskan hukum

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat sampai ke tangan konsumen yang

Lebih terperinci

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya 3. Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya Mengapa Anda Perlu Tahu Tahun 1997 Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis moneter di Asia. Secara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Subsidi Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000), subsidi adalah cadangan keuangan dan sumber-sumber daya lainnya untuk mendukung

Lebih terperinci

Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar

Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar Pengantar Ilmu Ekonomi Pertemuan ke-lima Pokok bahasan pertemuan ke-5 Teori permintaan dan kurva permintaan. Efek Perubahan harga dan non harga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tulisan Anonimous (2012) dikatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia diperlukan asupan gizi yang baik.

Lebih terperinci

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva 1. PERMINTAAN Definisi Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada

Lebih terperinci

A. Permintaan Barang dan Jasa

A. Permintaan Barang dan Jasa Pada semester 1, kalian telah mempelajari pasar, di mana di dalam pasar terdapat penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli yang berinteraksi akan melakukan proses tawar-menawar. Proses tawar-menawar ini

Lebih terperinci

Secara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara dan. Sumatera Utara. Kabupaten Langkat berada pada ketinggian m di atas

Secara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara dan. Sumatera Utara. Kabupaten Langkat berada pada ketinggian m di atas Geografi Kabupaten Langkat a. Geografi Secara geografis letak Kabupaten Langkat berada antara 3 0 14 00 dan 4 0 13 00 Lintang Utara dan antara 97 0 52 00 dan 98 0 45 00 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan

ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN Teori dan Elastisitas Permintaan ANALISIS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PASAR Permintaan yang secara relatif stabil memungkinkan operasi produksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang berlimpah, dimana banyak Negara yang melakukan perdagangan internasional, Sumberdaya yang melimpah tidak

Lebih terperinci

ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN

ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN Jika terjadi kegagalan panen maka dapat digambarkan sebagai pergeseran kurva penawaran kekiri, yaitu dari S ke S Gambar 4.1(i) menggambarkan suatu kasus

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Komoditi Pertanian subsektor Peternakan Pertanian adalah salah satu bidang produksi dan lapangan usaha yang paling tua di dunia yang pernah dan sedang dilakukan masyarakat.

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan & Penawaran

Elastisitas Permintaan & Penawaran Ekonomi Mikro (PAB243) Elastisitas Permintaan & Penawaran Pengasuh: Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Konsep Elastisitas Elastisitas merupakan

Lebih terperinci

PRINSIP EKONOMI DALAM PERTANIAN

PRINSIP EKONOMI DALAM PERTANIAN PRINSIP EKONOMI DALAM PERTANIAN 1. Permintaan dan penawaran 2. biaya, produksi, dan keuntungan TIK : Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prinsip ekonomi yang diterapkan dalam kegiatan pertanian PERMINTAAN

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini terdapat berbagai hasil penelitian sebelumnya oleh peneliti lain, baik itu dalam penelitian pada umumnya maupun penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai

Lebih terperinci

PASAR DALAM PEREKONOMIAN

PASAR DALAM PEREKONOMIAN 2016 LEMBAR KERJA SISWA SMA / MA KELAS X PASAR DALAM PEREKONOMIAN Lembar Kerja Siswa i KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-nya sehingga

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 04 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Elastisitas Permintaan dan Penawaran Bahan Ajar dan E-learning Definisi Elastisitas Suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan perubahan suatu variabel

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan,

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan, II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Teori Permintaan Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan tentang ciri hubungan antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan.

BAB I PENDAHULUAN. berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama persis

Lebih terperinci

HARGA KESEIMBANGAN harga keseimbangan harga ekuilibrium harga bebas 1. Pengertian Elastisitas Permintaan Penyelesaian

HARGA KESEIMBANGAN harga keseimbangan harga ekuilibrium harga bebas 1. Pengertian Elastisitas Permintaan Penyelesaian HARGA KESEIMBANGAN Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium atau harga bebas adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan,

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan, Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore Kurva Permintaan, - Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan

Lebih terperinci

A. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PENAWARAN

A. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PENAWARAN K-13 Kelas X ekonomi ELASTISITAS Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami jenis elastisitas yang terjadi pada suatu komoditas akibat faktor yang memengaruhinya.

Lebih terperinci

3 KERANGKA PEMIKIRAN

3 KERANGKA PEMIKIRAN 19 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Perdagangan Internasional Pola perdagangan antar negara disebabkan oleh perbedaan bawaan faktor (factor endowment), dimana suatu negara akan mengekspor

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 GARIS-GARIS BESAR

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Kelapa Sawit Kelapa sawit tumbuh dengan baik pada dataran rendah di daerah tropis yang beriklim basah, yaitu sepanjang garis khatulistiwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 41,91 (42,43) 42,01 (41,60) 1,07 (1,06) 12,49 (12,37) 0,21 (0,21) 5,07 (5,02) 20,93 (20,73) 6,10 (6,04) 0,15 (0,15) (5,84) 1,33 (1,35)

I. PENDAHULUAN 41,91 (42,43) 42,01 (41,60) 1,07 (1,06) 12,49 (12,37) 0,21 (0,21) 5,07 (5,02) 20,93 (20,73) 6,10 (6,04) 0,15 (0,15) (5,84) 1,33 (1,35) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu bidang produksi dan lapangan usaha yang paling tua di dunia yang pernah dan sedang dilakukan oleh masyarakat. Sektor pertanian adalah sektor

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

MAKALAH EKONOMI MIKRO KONSEP TENTANG PENAWARAN DAN PERMINTAAN KONSEP TENTANG KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS

MAKALAH EKONOMI MIKRO KONSEP TENTANG PENAWARAN DAN PERMINTAAN KONSEP TENTANG KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS MAKALAH EKONOMI MIKRO KONSEP TENTANG PENAWARAN DAN PERMINTAAN KONSEP TENTANG KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS DISUSUN OLEH: AGUS EDI WIDIYANTO AVIN RIA SUBEKTI FILSON ARIF PRATAMA KURNI RAHMAWATI SEPTIANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pemenuhan kebutuhan pokok dalam hidup adalah salah satu alasan agar setiap individu maupun kelompok melakukan aktivitas bekerja dan mendapatkan hasil sebagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Teori Penawaran dan Kurva Penawaran. (ceteris paribus) (Lipsey et al, 1995). Adapun bentuk kurva penawaran dapat

TINJAUAN PUSTAKA Teori Penawaran dan Kurva Penawaran. (ceteris paribus) (Lipsey et al, 1995). Adapun bentuk kurva penawaran dapat 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Penawaran dan Kurva Penawaran Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini diambil acuan dari penelitian terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beras sebagai komoditas pokok Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Posisi komoditas beras bagi sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Bubba s Ice Cream Permintaan dan Jumlah barang yang diminta. Permintaan didefinisikan sebagai berbagai kombinasi harga dan Jumlah barang yang ingin dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran barang dan jasa antara penduduk dari negara yang berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran barang dan jasa antara penduduk dari negara yang berbeda dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pesat globalisasi dalam beberapa dasawarsa terakhir mendorong terjadinya perdagangan internasional yang semakin aktif dan kompetitif. Perdagangan

Lebih terperinci

01 ELASTISITAS PERMINTAAN (Dua Variabel Bebas) Elastisitas

01 ELASTISITAS PERMINTAAN (Dua Variabel Bebas) Elastisitas 01 ELASTISITAS PERMINTAAN (Dua Variabel Bebas) Elastisitas Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. atau Elastisitas adalah tingkat

Lebih terperinci

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!

Lebih terperinci

Pertumbuhan ekonomi wilayah

Pertumbuhan ekonomi wilayah Teori Pertumbuhan ekonomi wilayah Adanya pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) Pertambahan pendapatan diukur dalam nilai

Lebih terperinci

Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu.

Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu. PERMINTAAN (DEMAND) Fungsi Permintaan Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu. Effective Demand Permintaan yang disertai dengan kemampuan yang penuh

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS

PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS Modul ke: PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Konsep Elastisitas Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

Bahan Ajar Ekonomi Teknik. Pertemuan 2 dan 3

Bahan Ajar Ekonomi Teknik. Pertemuan 2 dan 3 Bahan Ajar Ekonomi Teknik PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 4/2/2015 Universitas Gunadarma Nur RACHMAD Pertemuan 2 dan 3 2.Mekanisme penentuan harga permintaan dan penawaran Sub Pokok Bahasan : Konsep permintaan

Lebih terperinci

Materi 5 Ekonomi Mikro

Materi 5 Ekonomi Mikro Materi 5 Ekonomi Mikro Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran, dan keseimbangan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan

Lebih terperinci

IV. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. KERANGKA PEMIKIRAN 52 IV. KERANGKA PEMIKIRAN 4.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka teori yang mendasari penelitian ini disajikan pada Gambar 10. P P w e P d Se t Se P Sd P NPM=D CP O

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN (Menurut Perubahan supply-demand Cob-web theory) Oleh: Agustina Bidarti Sosek Pertanian FP Unsri Tiga unsur permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

Lebih terperinci

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Struktur Pasar & Tingkat Persaingan Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

Materi 4. Sistem Pasar. Price Rationing (Penjatahan Berdasarkan Harga) Sistem Pasar disebut juga Sistem Harga Menjalankan dua fungsi penting

Materi 4. Sistem Pasar. Price Rationing (Penjatahan Berdasarkan Harga) Sistem Pasar disebut juga Sistem Harga Menjalankan dua fungsi penting istem asar Materi 4 Aplikasi & Elastisitas enawaran & ermintaan istem asar disebut juga istem Harga Menjalankan dua fungsi penting rice reasoning untuk mengalokasikan barang & jasa pada konsumen Menentukan

Lebih terperinci

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi.

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. Konsep Elastis & Aplikasinya.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. Konsep Elastis & Aplikasinya. Konsep Elastis & plikasinya Meet -5 Hariyatno reat By HRY 6 Okt 211 1 Elastisita permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN

ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN Defenisi Elastisitas Elastisitas adalah perubahan relative dari variable yang diterangkan sebagai akibat perubahan varibel yang menerangkan apabila variable yang diterangkan

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR PRODUK PERTANIAN

MEKANISME PASAR PRODUK PERTANIAN MEKANISME PASAR PRODUK PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Pengertian Harga, permintaan dan penawaran Sistem Kegiatan ekonomi mikro: - sektor konsumsi

Lebih terperinci

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Menurut Sukirno (2013) teori penawaran menerangkan tentang ciri hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan para

Lebih terperinci

BAB 1 PERSOALAN EKONOMI

BAB 1 PERSOALAN EKONOMI BAB 1 PERSOALAN EKONOMI A. Pilihan Ganda 1. Dibawah ini yang termasuk faktor produksi adalah: a. SDA (Sunber Daya Alam) b. SDM (Sumber Daya Manusia) c. Semua alat buatan manusia d. Semua benar 2. Di dalam

Lebih terperinci

Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran

Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran Deskripsi Modul Ketika diperkenalkan tentang konsep permintaan, kita lihat bahwa para konsumen biasanya membeli lebih dari satu barang ketika harga turun,

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.

BAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beras sebagai salah satu bahan pangan pokok memiliki nilai strategis dan mempunyai pengaruh yang besar dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial politik.

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 Elastisitas... adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan kondisi yang terjadi di pasar. 2 Elastisitas

Lebih terperinci

Jika koefisien elastisitas suatu barang sebesar 0,75 maka koefisien tersebut termasuk inelastic

Jika koefisien elastisitas suatu barang sebesar 0,75 maka koefisien tersebut termasuk inelastic TES BIDANG PERBANKAN (A) 1. Saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) banyak dialihkan dari pemerintah ke masyarakat. Proses ini disebut... a. publikasi b. divestasi c. sosialisasi d. akuisisi e. privatisasi

Lebih terperinci

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman cabai yang memiliki nama ilmiah Capsicum annuuml. ini berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman cabai yang memiliki nama ilmiah Capsicum annuuml. ini berasal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman cabai yang memiliki nama ilmiah Capsicum annuuml. ini berasal dari kawasan Amerika Selatan dan Tengah. Tanaman cabai yang dicakup disini adalah cabai merah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini diambil acuan dari penelitian terdahulu oleh Ulviani (2010) yang berjudul : Analisis Pengaruh Nilai Output dan Tingkat Upah

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A.

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A. K-13 Kelas X ekonomi INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya

Lebih terperinci

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 03FEB. Permintan, penawaran dan keseimbangan pasar. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 03FEB. Permintan, penawaran dan keseimbangan pasar. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1 Pengantar ekonomi mikro Modul ke: Permintan, penawaran dan keseimbangan pasar Fakultas 03FEB Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1 Permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar Template Modul

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT L Suparto LM,. M.Si Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai

Lebih terperinci

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM 7.1. Dampak Kenaikan Pendapatan Dampak kenaikan pendapatan dapat dilihat dengan melakukan simulasi

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan

Elastisitas Permintaan 06/1/010 Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi Diskripsi materi: Elastisitas Biaya Marjinal dan Penerimaan Marjinal Utilitas Marjinal Produk Marjinal Analisis Keuntungan Maksimum Matematika

Lebih terperinci