Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd."

Transkripsi

1 ULANGAN UMUM TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LEMBAR SOAL F/751-T/WKS1/3 0/ SOAL PAKET A MATA DIKLAT : Produktif Otomotif TKR Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Hari/Tgl : 1 Maret 2012 Kelas / Tingkat : III (tiga) Waktu : Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. Blagungan RT-16 Donoyudan, Kalijambe, Sragen, Kode Pos Instruktur Otomotif, Assessor Otomotif lisensi BNSP Phone : / SELAMAT BEKERJA DAN SUKSES PETUNJUK KHUSUS : I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di lembar jawaban yang disediakan! 1. Hasil pengukuran gambar alat ukur MIKROMETER di bawahini adalah : a. 5,35 mm b. 5,85 mm c. 7,15 mm d. 7,65 mm e. 5,15 mm 2. Berdasarkan gambar alat ukur di bawah ini manakah pernyataan yang paling tepat : SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 1/10

2 a. Nomor 1 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder Nomor 2 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman b. Nomor 1 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder Nomor 3 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter c. Nomor 1 : Mikrometer utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder Nomor 3 : Vernier caliper untuk mengukur diameter silinder d. Nomor 1 : Mikrometer untuk diameter silinder Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder ketebalan/diameter Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar dan dalam dan kedalaman e. Nomor 1 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman 3. Untuk mengetahui kebocoran system pendingin diperlukan alat radiator cap tester. Kebocoran dapat diketahui dari bagian yang mengeluarkan air. 1. Pasang radiator cap taster pada radiator 2. Ganti / perbaiki bagian-bagian yang mengalami kebocoran. 3. Lepaskan tutup radiator 4. Periksa radiator, hose dan paking dari kebocoran. 5. Tekan pompa radiator cap taster sampai pada tekanan 1,2 kg/cm 2 Urutan yang benar untuk melaksanakan pemeriksaan kebocoran Radiator adalah : a b c d e Pada pemeriksaan tutup radiator, Radiator cap tester dipompa hingga jarum pada pressure gauge menunjuk angka 1,2 kg/cm 2. Pernyataan di bawah ini yang menunjukkan kerusakan pada relief valve/pressure valve dimana tekanan pegas relief valve di bawah standar, adalah : a. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 1 kg/cm 2 b. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,9 kg/cm 2 c. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,8 kg/cm 2 d. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,7 kg/cm 2 e. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,4 kg/cm 2 5. A. Air bleeder B. Economizer jet C. Pelampung D. Main Nozzle1 E. Ruang pelampung F. Solenoid valve G. Primary Main Jet H. Slow jet I. Idle Mixture Adjusting Screw (IMAS) J. Throttle Valve K. Idle Port L. Slow Port M. Air bleeder N. Venturi Dari gambar di atas pasangan angka dan huruf berikut yang paling tepat adalah : SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 2/10

3 a. A1-B4-C6-D15-E7-F2-G8-H5-I9-J11-K10-L12-M3-N13 b. A1-B4-C6-D15-E7-F2-G8-H5-I11-J9-K10-L12-M3-N13 c. A1-B4-C7-D15-E6-F2-G8-H5-I9-J11-K10-L12-M3-N13 d. A1-B2-C3-D4-E5-F6-G7-H8-I9-J10-K11-L12-M13-N14 e. A14-B13-C12-D11-E10-F9-G8-H7-I6-J5-K4-L3-M2-N1 6. Berdasarkan gambar pada nomor 5, urutan mengalirnya bahan bakar ketika kecepatan idle adalah : a b c d e Perhatikan gambar di bawah ini. Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di atas plunyer. Gerakan pluyer ke atas menyebabkan bahan bakar yang tertinggal dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, yang menentukan panjang langkah plunyer adalah : 10 1= Plunyer 2= Silinder (barrel) 3= Alur pengontrol 4= Lubang masuk elemen 5= Katup penyalur 6= Sleeve pengontrol plunyer 7= Pinion pengontrol plunyer 8= Plunger driving face 9= Batang pengatur (control rack) 10=Cam shaft a. Cam shaft (poros nok) b. Batang Pengatur (control rack) c. Besarnya putaran mesin d. Jumlah bahan-bakar e. Sleeve pengontrol plunyer 8. Berikut adalah pekerjaan tune up engine bensin konvensional : 1. Pemeriksaan minyak pelumas mesin 8. Pemeriksaan Dwell Angle 2. Pemeriksaan sistem pendingin mesin 9. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle 3. Pemeriksaan tali kipas 10. Pemeriksaan saat Pengapian 4. Pemeriksaan saringan bensin 11. Pemeriksaan Celah Katup 5. Pemeriksaan saringan udara 12. Pemeriksaan kerja Karburator 6. Pemeriksaan baterai 13. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle 7. Sistem pengapian 14. Pemeriksaan Kompresi Berdasarkan SOP, pekerjaan yang dilakukan berdasarkan kondisi mesin yang benar adalah : a. 1-7 : mesin dingin, 8-10 : mesin panas, : mesin hidup b. 1-7 : mesin dingin, 8-10 : mesin hidup, : mesin panas c. 1-7 : mesin hidup, 8-10 : mesin panas, : mesin dingin d. 1-7 : mesin hidup, 8-10 : mesin dingin, : mesin panas e. 1-7 : mesin panas, 8-10 : mesin hidup, : mesin dingin 9. Penyetelan katup mesin bensin konvensional FO : Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully rotor distributor menghadap kabel busi no. 1) 2. Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin 3. Ukur/stel celah katup ; buang hisap silinder 4 hisap silinder 3 buang silinder 2, dengan ukuran celah Exhaust 0.30 mm dan Intake 0.20 mm 4. Ukur/stel katup; buang hisap silinder 1 hisap silinder 2 buang silinder 3, dengan ukuran celah Exhaust 0.30 mm dan Intake 0.20 mm 5. Putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA Urutan penyetelan katup yang benar sesuai dengan SOP adalah : a c e b d SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 3/10

4 10. Berdasarkan gambar berikut urut-urutan yang benar untuk : Blok silinder Crank shaft Conncting rod Cam shaft Cylinder head cover Cylinder head Oil pan Valve Piston, adalah : a b c d e Pada saat pedal kopling diinjak timbul suara abnormal (ngerik), tetapi suara tersebut hilang saat pedal dilepaskan, kemungkinan penyebabnya adalah : a. Kampas kopling aus b. Permukaan pressure plate tidak rata c. Pegas diafragma lemah d. Pegas release fork rusak e. Release bearing rusak 12. Pernyataan pemeriksaan kopling secara berurutan yang paling tepat adalah pemeriksaan : a. Release fork diafragma spring secara visual keausan pegas kedalaman rivet b. Release fork diafragma spring secara visual kedalaman rivet keausan pegas c. Release bearing diafragma spring secara visual kedalaman rivet keausan pegas d. Release bearing diafragma spring secara visual keausan pegas kedalaman rivet e. Release bearing release fork keausan pegas kedalaman rivet 13. Berdasarkan gambar dibawah ini diketahui jumlah gear A = 16, jumlah gear B = 20, jumlah gear C = 16 dan jumlah gear D = 24. Jika putaran pada input shaft 2400 rpm, berapa jumlah putaran outputnya? a. 128 rpm b rpm c. 120 rpm d rpm e. 100 rpm 14. Ketika kendaraan melaju tiba-tiba gigi transmisi kembali dengan sendirinya (nglepeh), kemungkinan kerusakan yang terjadi pada system transmisi adalah : SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 4/10

5 a. Gerak bebas pedal kopling berlebihan b. Spring synchronizer lemah c. Synchronizer ring rusak/aus d. Plat kopling rusak e. Pressure plate pada kopling rusak 15. Berikut yang BUKAN merupakan pemeriksaan unit final drive / garden sesuai dengan gambar di bawah ini adalah : a. Preload drive pinnion b. Run out ring gear c. Run out differensial case assembly d. Perkaitan gigi antara roda gigi ring dan pinion penggerak e. Run out companion flange 16. Dari final drive/gardan keluar suara abnormal (mendesing/gemuruh), kemungkinan penyebab dan cara perbaikannya adalah adalah : a. Kontak gigi tidak baik/backlash antara gigi cronwheel dan pinion, perbaikan : stel kontak gigi pinion dan cronwheel b. Bearing pada level pinion aus/rusak, perbaikan : ganti bearing level pinnion c. Bearing pada poros roda aus/rusak, perbaikan : ganti bearing axle d. Oil seal level pinion rusak, perbaikan : ganti oil seal level pinion e. Oil seal poros axle rusak, perbaikan : ganti oil seal poros axle 17. Jenis poros penggerak roda belakang dimana ¾ beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros (poros hanya menyangga ¼ beban). Pada tipe ini hanya dipasangkan sebuah bantalan di antara axle housing dan wheel hub. Roda dipasangkan langsung pada poros roda. Hampir seluruh beban ditumpu oleh housing. Gaya lateral (lateral force) baru akan bekerja pada poros/ axle bila kendaraan membelok. Poros penggerak roda belakang tersebut, sesuai dengan gambar di bawah ini termasuk jenis : a. Full Floating type b. Semi floating type c. Half folating type d. Three quarter floating type e. Total Floating type 18. Berikut adalah gambar trans axle dengan komponen-komponen 1 sampai 9. Dibawah ini pasangan nomor komponen dengan kode huruf, yang paling tepat adalah : SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 5/10

6 A. Axle shaft B. Differential pinion carrier C. Pinion shaft D. Side gear Right E. Bevel Ring gear F. Side gear Left G. Bevel pinion H. Stud I. Differential cage a. A1 B2 C3 D4 E5 F6 G7 H8 I9 b. A1 B3 C5 D7 E9 F2 G4 H6 I8 c. A1 B3 C5 D7 E9 F8 G6 H4 I2 d. A9 B7 C5 D3 E1 F2 G4 H6 I8 e. A9 B8 C7 D6 E5 F4 G3 H2 I S 14 40R (1) (2) (3) (4) Ban mempunyai kode/penomoran sebagaimana ditunjukkan di atas. Di bawah ini yang BUKAN merupakan arti dari kode di atas adalah : a. Kode R menunjukkan Ban Radial b. Lebar ban 6,45 inchi c. Kecepatan maksimum yang diizinkan 180 km/jam d. Diameter pelek 14 inchi e. Kapasitas maksimum membawa beban 40 Ply Rating 20. Kendaraan menikung dengan kecepatan terlalu tinggi, kelonggaran berlebihan pada suspensi (shock arbsorber rusak) dan chamber tidak tepat, menyebabkan keausan ban : a. Ban aus di bahu (shouldier) atau di tengah b. Ban aus di bagian dalam atau bagian luar c. Ban aus berbulu d. Keausan spot (membentuk lekukan seperti mangkok pada bagian tread road) e. Keausan membentuk pola gelombang 21. Berikut yang BUKAN merupakan jenis dan tipe rem adalah : a. Jenis tromol tipe leading ang trailing b. Jenis tromol tipe uni servo c. Jenis tromol tipe diafragma spring d. Jenis cakram tipe fix caliper e. Jenis cakram tipe floating 22. Pengukuran dan penyetelan diameter break shoe pada jenis rem tromol sebagaimana gambar di bawah ini, dilakukan untuk : a. Menentukan gerak bebas pedal rem b. Menentukan luasan permukaan pengereman c. Menentukan spesifikasi ukuran break shoe d. Menentukan celah antara break shoe dan tromol e. Menentukan kerja pegas penarik break shoe 23. Berdasarkan gambar di bawah ini, pernyataan berikut tipe sterring gear yang paling TIDAK TEPAT adalah : SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 6/10

7 1 2 3 a. 1-recirculating ball, 2-rack and pinnion b. 1-recirculating ball, 3-warm gear c. 2-rack and pinion, 3-warm gear d. 3-cocok untuk kendaraan niaga (sedang) e. 2-cocok untuk kendaraan besar (muatan berat) 24. Ketika kemudi diputar, kemudi tidak segera kembali ke posisi lurus, perbaikan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut, KECUALI : a. Memeriksa dan menyetel wheel alignment roda depan (toe dan chamber) b. Menambahkan tekanan ban sesuai dengan tekanan normal. c. Roda gigi kemudi aus / longgar, perlu di stel, perbaiki atau ganti d. Memeriksa dan memperbaiki penyetelan roda gigi kemudi dan penyetelannya e. Memeriksa kolom roda kemudi dari bengkok atau rusak, perbaiki/ganti. 25. Gerak bebas kemudi yang berlebihan kemungkinan disebabkan oleh kondisi sebagai berikut, KECUALI : a. Bantalan roda depan aus b. Yoke poros utama atau poros intermediate aus c. Tekanan ban tidak sesuai dengan tekanan normal. d. Ball joint lengan suspensi bawah aus dan Joint sistem kemudi aus e. Roda gigi kemudi salah penyetelan/aus 26. Berikut adalah gambar suspensi independen dengan komponen-komponen 1 sampai 9. Dibawah ini pasangan nomor komponen dengan kode huruf, yang paling tepat adalah : A. Bumper B. Strut bar C. Upper ball joint D. Lower arm E. Upper arm F. Coil spring G. Shock arbsorber H. Steering knucle I. Stabilizer bar a. A1 B2 C3 D4 E5 F6 G7 H8 I9 b. A1 B3 C5 D7 E9 F2 G4 H6 I8 c. A1 B3 C5 D7 E9 F8 G6 H4 I2 d. A9 B7 C5 D3 E1 F2 G4 H6 I8 e. A9 B8 C7 D6 E5 F4 G3 H2 I1 27. Kendaraan tampak lebih pendek dan terasa tidak nyaman ketika dikendarai. Setelah dilakukan pengukuran tinggi kendaraan ternyata memang tinggi kendaraan di bawah standar, kemungkinan penyebabnya adalah : a. Pegas berkerut atau patah b. Ball joint aus c. Lengan suspense retak d. Bushing karet sobek/ kehilangan sifat elastisnya e. Stabilizer bar bengkok SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 7/10

8 28. Lampu tanda belok (turn signal) berkedip lebih cepat dari standar. Pemeriksaan dan perbaikan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut, KECUALI : a. Periksa bolam kemungkinan watt di bawah standar, jika ada ganti dengan yang sesuai b. Periksa bolam apakah ada yang terbakar, jika ada ganti dengan yang baru. c. Periksa voltase kemungkinan voltase baterai di bawah standar, recharge baterai d. Periksa flasher apakah ada kerusakan, jika rusak ganti dengan yang baru e. Periksa sirkuit terbuka atau adanya hambatan yang tinggi antara saklar kombinasi (turning signal/ saklar hazard) dan pada bagian lampu, perbaiki atau ganti 29. Dari gambar berikut rangkaian di bawah ini benar KECUALI : a. 56a-3(85)-3(87)-high b. 8-3(30)-3(86)-low c. 56b-4(85)-4(87)-low d. 8-4(30)-4(86)-ground e. 8-3(30)-3(86)-ground 30. Identifikasi kerusakan pada wiper dan washer adalah dengan memeriksa motor wiper dan pompa washer apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Motor wiper dan pompa washer masih baik jika : a. Putaran low rpm, putaran high rpm, pompa washer ± 1 liter per menit b. Putaran low rpm, putaran high rpm, pompa washer ± 1 liter per menit c. Putaran low rpm, putaran high rpm, pompa washer ± 1 liter per menit d. Putaran low rpm, putaran high rpm, pompa washer ± 0,25 liter per menit e. Putaran low rpm, putaran high rpm, pompa washer ± 1 liter per menit 31. Komponen system pngisian dan system starter berikut yang ditunjukkan oleh : A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5 B6, adalah : A B a. Alternator Regulator Charging indicator lamp Field coil Armatur coil Brush Solenoid Switch Over running clutch dan Pinion gear b. Alternator Regulator Field coil Charging indicator lamp Armatur coil Brush Solenoid Switch Over running clutch dan Pinion gear c. Charging indicator lamp Alternator Regulator Field coil Armatur coil Brush Solenoid Switch Over running clutch dan Pinion gear d. Alternator Regulator Charging indicator lamp Field coil Armatur coil Brush Over running clutch Solenoid Switch dan Pinion gear e. Alternator Regulator Charging indicator lamp Field coil Armatur coil Brush Solenoid Switch Pinion gear dan Over running clutch SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 8/10

9 32. Ketika switch starter dihidupkan, motor starter bekerja normal dan berputar tetapi tidak dapat memutarkan crankshaft. Kemungkinan kerusakan terjadi pada : a. Armatur coil lemah b. Field coil lemah c. Over running clutch rusak d. Pull in coil lemah e. Hold in coil lemah 33. Pada system pengisian manual, jika lampu indicator mati tetapi kemagnetan di alternator tidak ada, menandakan bahwa sitem pengisian a. Alternator tidak berputar b. Baterai dalam kondisi penuh c. Alternator pulley longgar d. Regulator tidak bekerja e. Alternator magnetnya habis 34. Dalam system AC, ada alat untuk merubah gas Freon dari gas suhu panas menjadi dingin dan cair, komponen tersebut adalah : a. Kondensor b. Filter (receiver/drier) c. Kopling magnet d. Kompresor e. Katup ekspansi 35. Pada system AC, ketika mesin dimatikan kipas pada kondensor tetap menyala, kemungkinan yang terjadi adalah : a. Kondensor terlalu panas b. Evaporator tidak berfungsi c. Kopling magnet rusak d. Relay kipas rusak e. Switch AC rusak 36. Susunan/rangkaian dan aliran arus listrik pada system pengapian setelah dari baterai kemudian yang paling tepat berdasarkan gambar berikut adalah setelah dari : a b c d e Ketika kendaraan distrart dapat hidup dengan mudah dan berputar stasioner dengan baik. Tetapi pada saat diinjak pedal gas, tenaga menjadi turun/mlempem. Kemungkinan kerusakan pada : a. Kondensor rusak b. Governoor advancer macet c. Celah platina terlalu sempit d. Celah platina terlalu besar e. Kapasitas baterai di bawah standar SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 9/10

10 38. Di bawah ini adalah pemeriksaan baterai dan jump strat sesuai dengan SOP KECUALI : No Pemeriksaan Baterai Jump Start 1 Jumlah tutup baterai Jump start dengan tegangan baterai yang lebih besar a. 5 b. 4 2 Ketinggian elektrolit antara upper dan lower Jump start dengan charging booster c. 3 d. 2 3 Berat jenis elektrolit Jump start dengan mobil lain e. 1 4 Kondisi fisik baterai dari keretakan atau cacat Tegangan baterai harus sama 5 Mengukur tegangan baterai Jump start dengan baterai lain 39. Sebuah bateari memiliki kode NS40, artinya adalah : a. Kapasitas 40 AH posisi terminal normal b. Kapasitas 40 AH posisi terminal terbalik c. Kapasitas 32 AH posisi terminal normal d. Kapasitas 32 AH posisi terminal terbalik e. Kapasitas 35 AH posisi terminal normal 40. Mobil bensin konvensional 4 tak 4 silinder dengan FO , pada saat silinder 3 melakukan langkah usaha maka yang terjadi pada silnder 1 adalah : a. Langkah Hisap b. Langkak kompresi c. Langkah usaha d. Langkah buang e. Langkah bilas SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 10/10

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Soal Alokasi Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Soal Alokasi Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

Hari / Tanggal : Jum at/ 20 Januari Contoh : Pilihan : A B C D SELAMAT BEKERJA

Hari / Tanggal : Jum at/ 20 Januari Contoh : Pilihan : A B C D SELAMAT BEKERJA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN PENJAJAKAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 0/0 SOAL TEORI KEJURUAN Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif Kode : 89 Waktu

Lebih terperinci

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2013/2014 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2013/2014 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2013/2014 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Soal Alokasi Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2010/2011 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2010/2011 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2010/2011 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Soal Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal : Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI I. URAIAN Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila steering wheel diputar, steering column akan meneruskan

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

d. Check tooth contact Bila differensial case berputar, maka akan menyebabkan differensial pinion dan side gear berputar. b.

d. Check tooth contact Bila differensial case berputar, maka akan menyebabkan differensial pinion dan side gear berputar. b. 1. Pinion gear diputar sambil diberi hambatan pada bagian crown wheel dengan memasukan obeng di sela antara crown wheel dan housing adalah salah satu langkah pemeriksaan: a. reduction gear backlash d.

Lebih terperinci

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada. SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor Kode Soal : 1316 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL SISTEM UTAMA KENDARAAN RINGAN DAN FUNGSINYA 10 001 1 BUKU INFORMASI Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih,

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up) SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune

Lebih terperinci

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan BAB 7 SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM) 7.1. Pendahuluan Saat mesin dalam keadaan mati, tidak ada tenaga yang dihasilkannya. Karena itu mesin tidak dapat memutarkan dirinya sediri pada saat akan dihidupkan.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & Nama Mata Kuliah : OT 443. CHASSIS OTOMOTIF Topik Bahasan : Kumpulan bahan kajian dan perkuliahan yang menjamin kendaraan berjalan dengan aman dan nyaman Tujuan / Kompetensi

Lebih terperinci

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mesin Dan Transmisi Vespa P150X Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada besi plat yang

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/0& Revisi : 0 Tgl : 6 Februari 0 Hal dari I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang semua komponen mesin

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/9&0 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:. Melepas dan memasang semua komponen mesin dengan

Lebih terperinci

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan PEKAN UJI PRODUKTIF TEKNIK OTOMOTIF PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M Slamet Akhmad S, M.Pd TEKNIK OTOMOTIF 2014 Lembar Kualifikasi Tipe Mobil : Peserta

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat: 1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line. 2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line 3. Menjelaskan fungsi

Lebih terperinci

POROS PENGGERAK RODA

POROS PENGGERAK RODA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) POROS PENGGERAK RODA 34 PEMELIHARAAN / SERVICE POROS PENGGERAK RODA A. URAIAN Fungsi axle shaft adalah sebagai penumpu beban roda atau dudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Makalah ini di susun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga. di mana Dosen yang mengajar mata kuliah ini menuntun siswanya agar

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS BAB III ANALISIS KASUS A) Tujuan Pemecahan Masalah 1. Untuk mengetahui ketirusan permukaan crankshaft. 2. Untuk mengetahui kebengkokan permukaan crankshaft. 3. Untuk mengetahui apakah bantalannya masih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

Engine Tune Up Engine Conventional

Engine Tune Up Engine Conventional Kualifikasi Tipe Mobil Spesifik Engine Tune Up Nama No. Reg TUK Tanggal Lembar : Peserta Engine Tune Up Engine Conventional OTO.KR-01-001.01 Pelaksanaan pemeliharaan/service komponen OTO.KR-01-009.01 Pembacaan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN

BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN BAB IV PROSES OVERHOUL DAN ANALISIS KOMPONEN 4.1. Data Sebelum Dilakukan Overhoul. Sebelum melakukan proses overhoul atau pembongkaran mesin, terlebih dahulu melakukan pengujian dan pengambilan data awal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah

Lebih terperinci

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Mesin Diesel. Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik

Lebih terperinci

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sistem Pengapian Sistem pengapian sangat berpengaruh pada suatu kendaraan bermotor, karena berfungsi untuk mengatur proses pembakaran campuran antara bensin dan udara di dalam ruang

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Darwin Rio Budi Syaka, Furqon Bastian dan Ahmad Kholil Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 1 MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 2 SISTEM KEMUDI Kompetensi : Menjelaskan pengertian prinsip

Lebih terperinci

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft PEMINDAH DAYA GARIS BESAR PEMINDAH DAYA..... 190 KOPLING 1. Uraian.......................... 191 2. Rangkaian kopling................ 191 3. Plat kopling...................... 193 4. Mekanisme penggerak............

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 05 UPR. 05.2 PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana

Lebih terperinci

AC (AIR CONDITIONER)

AC (AIR CONDITIONER) AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

LAMPIRAN A Pohon Keputusan 72 LAMPIRAN A Pohon Keputusan Identifikasi Kerusakan pada motor Yamaha V-ixion B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110 B120 B130 B140 B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 9I 1 10 J A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) G. Clutch housing/rumah kopling C. Weight / Pemberat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

CYLINDER HEAD E HP GASKET CARBURETOR INSULATOR HP WASHER, PLAIN 8 X 6 X

CYLINDER HEAD E HP GASKET CARBURETOR INSULATOR HP WASHER, PLAIN 8 X 6 X E - CYLINDER HEAD see E- 0 0 0 0 HP 0 000 HEAD COMP CYLINDER 0 HP 0 000 HOLDER CAMSHAFT. HP 0 000 GUIDE IN VALVE HP 0 000 GUIDE EX VALVE HP 0 000 GASKET CYLINDER HEAD HP 0 000 GASKET CARBURETOR INSULATOR

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

SISTEM SUSPENSI & BAN

SISTEM SUSPENSI & BAN SISTEM SUSPENSI & BAN SISTEM SUSPENSI URAIAN Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan. Komponen

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa mampu membongkar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Penerapan Close loop system A. Close loop System (sistem loop tertutup) Sistem loop

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO0/06 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari 5 I. Kompetensi:. Melepas dan memasang poros nok dengan prosedur yang benar. Menentukan kondisi poros nok II. III. IV. Sub Kompetensi: Setelah selesai

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 22 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 3.1 Tempat Dan Objek Analisis Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah workshop otomotif

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR NOTASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan prinsip kerja motor 2 tak dan motor 4 tak. 2. Menjelaskan proses pembakaran pada motor bensin 3. Menjelaskan dampak saat pengapian yang tidak

Lebih terperinci

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi. Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium

Lebih terperinci

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN No Inti Guru (KI) Standar Guru (SKG) Guru Mata 1. Pedagogik Menguasai karakteristik peserta 2. Menguasai karakteristik peserta 3. Menguasai

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda motor yamaha vixion berdasarkan standar dan spesifikasi

Lebih terperinci

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body.

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body. SISTEM SUSPENSI Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body. SPRUNG WEIGHT DAN UNSPRUNG WEIGHT Pada umumnya

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC

PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 000 CC Arief Rudy Yulianto 1, Drs. Ireng Sigit A dan Dini Cahyandari 3 Abstrak Sebuah mobil merupakan suatu kendaraan dimana penggeraknya

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat

Lebih terperinci

Jadwal Penggantian Oli/Filter/Komponen Kendaraan Foam Tender 35

Jadwal Penggantian Oli/Filter/Komponen Kendaraan Foam Tender 35 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISTILAH 3 FORM CHEKLIST PERAWATAN 21 Petunjuk Pengisian Form Checklist 22 Form Checklist Shift untuk Foam Tender 23 Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender 26 Form Checklist

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak masyarakat atau konsumen yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Motor Bakar Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi 2

Lebih terperinci