BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA
|
|
- Utami Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi mesin penggerak kapal seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 9.1. Mesin Utama Penggerak Kapal Motor penggerak utama kapal perikanan yang paling umum digunakan saat ini adalah motor bensin dan motor diesel. Jadi mesin penggerak utama adalah mesin yang langsung atau tidak langsung dipakai untuk menggerakan propeler atau balingbaling kapal. Orang yang akan mengoperasikan, harus mampu mengenal bagian-bagian dari mesin tersebut Motor Bensin Motor bensin adalah motor yang bekerja dengan menggunakan bahan bakar bensin, paraffin atau gas, bahan bakar yang mudah terbakar dan menguap. Campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder dan dikompresikan oleh torak pada tekanan 8-15 bar atau 8-15 kg/cm². Bahan bakar dinyalakan oleh sebuah loncatan bunga api dan terbakar cepat sekali di dalam udara kompresi. Kecepatan pembakaran melalui campuran bahan bakar dan udara biasanya m/detik. Suhu udara naik hingga º C dan tekanan bar atau kg/cm². Tekanan ini yang mendorong torak menuju Titik Mati Bawah (TMB) silinder. Secara sederhana, cara kerja dari motor bensin adalah 132
2 campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, campuran yang sudah bereaksi dikompresikan kemudian bahan bakar dinyalakan dengan bunga api listrik Motor Diesel Motor Diesel adalah motor yang bekerja dengan menggunakan bahan bakar yang lebih berat (minyak diesel/solar). Udara bersih masuk ke dalam silinder dan dikompresikan oleh torak. Tekanan naik hingga bar atau kg/cm², suhu udara naik hingga º C. Suhu udara kompresi terletak diatas suhu penyala bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan ke dalam udara kompresi yang panas kemudian terbakar. Tekanan naik hingga bar atau kg/cm². Secara sederhana, cara kerja dari motor diesel adalah udara bersih masuk ke dalam silinder, udara dikompresikan kemudian bahan bakar disemprotkan dan terbakar oleh panas udara kompresi PRINSIP KERJA MOTOR Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan gerakan torak bolak-balik. Motor bensin dan diesel bekerja menurut prinsip kerja motor 4 tak atau 2 tak. Langkah (S) adalah perjalanan torak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB). Dalam motor 4 tak, satu siklus kerja memerlukan 4 langkah ( dua putaran poros engkol ) untuk menghasilkan tenaga Motor Bensin 4 Tak Prinsip kerja dari motor bensin 4 tak secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Langkah Pemasukan Torak bergerak menuju TMB, katup masuk membuka katup buang tertutup sehingga terjadilah vakum di ruang silinder pada saat torak bergerak menuju TMB, campuran bahan bakar udara mengalir ke dalam silinder melalui lubang katup masuk. Campuran bahan bakar dan udara disemprotkan oleh karburator. 2. Langkah Kompresi Bila torak telah melewati TMB, katup masuk menutup dan torak bergerak menuju TMA, sementara katup buang masih menutup. Campuran bahan bakar dan udara dikompresikan dan bila torak hampir mencapai TMA, campuran dikompresikan kira-kira pada seperdelapan isi campuran pada waktu terjadi langkah kompresi. 3. Langkah Usaha Bila torak mencapai TMA, campuran bahan bakar dan udara dibakar dengan bunga api yang dibangkitkan antara elektroda-elektroda busi sebagai akibat pembakaran yang cepat, pada saat ini kedua katup (masuk dan buang) tertutup, Tekanan mencapai bar atau kg/cm² yang mengakibatkan torak terdorong menuju TMB. 4. Langkah Pembuangan Gas sisa pembakaran dikeluarkan dari dalam silinder melalui katup buang yang terbuka, sementara katup pemasukan masih tertutup, pembuangan gas 133
3 berlangsung karena adanya dorongan torak yang bergerak dari TMB menuju TMA, kemudian kembali lagi ke langkah pemasukan, demikian seterusnya Motor Diesel 4 Tak Prinsip kerja dari motor diesel 4 tak secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Langkah Pemasukan Udara bersih masuk ke dalam silinder melalui katup masuk yang terbuka sementara katup buang tertutup, torak bergerak dari TMA menuju TMB. 2. Langkah Kompresi Torak dari TMB menuju TMA sementara katup masuk dan katup buang tertutup, dan udara yang tersedia di dalam silinder dikompresikan menjadi seperduapuluh bagian isi sebelumnya. Suhu udara kompresi mencapai º C. Pengabutan bahan bakar terjadi pada akhir langkah kompresi, sebuah injektor mengabutkan bahan bakar dengan tekanan yang tinggi. Bahan bakar terbakar oleh udara panas, kemudian tekanan di dalam ruang bakar mencapai kg/cm². 3. Langkah Usaha Akibat tekanan yang tinggi, torak terdorong dari TMA menuju TMB, sementara kedua katup dalam keadaan tertutup. Gaya torak yang dihasilkan kemudian dipindahkan kepada poros engkol dan didistribusikan untuk menggerakkan motor induk. Gambar 9.2. Prinsip Kerja Motor Diesel 4 Langkah 4. Langkah Pembuangan Gas sisa pembakaran dikeluarkan dari dalam silinder melalui katup buang yang terbuka, sementara katup pemasukan masih tertutup, pembuangan gas berlangsung karena adanya dorongan torak yang bergerak dari TMB menuju TMA, kemudian kembali lagi ke langkah pemasukan, demikian seterusnya Motor Bensin 2 Tak 134
4 Prinsip kerja dari motor bensin 2 tak secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Langkah pemasukan-kompresi Torak bergerak menuju TMA, campuran bahan bakar dan udara masuk melalui saluran pemasukan, kemudian dikompresikan dan dibakar dengan bunga api listrik pada saat torak hampir mencapai TMA. 2 Langkah usaha-buang Torak didorong ke bawah oleh tekanan pembakaran, campuran bahan bakar dan udara di dalam lemari engkol dikompresikan bila torak menutup lubang masuk, sementara pembuangan gas-gas sisa pembakaran berlangsung bila torak melewati TMB dimana gas sisa pembakaran mengalir dari lemari engkol melalui saluran pembuangan Motor Diesel 2 Tak Prinsip kerja dari motor diesel 2 tak secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Langkah pemasukan-kompresi Udara bersih di dalam silinder dikompresikan oleh torak, sebagai akibat dari kenaikan tekanan maka suhu udara mencapai º C. Bahan bakar disemprotkan atau diinjeksikan ke dalam udara panas dan terbakar dengan cara yang sama seperti dalam motor diesel 4 tak. 2. Langkah usaha-buang Torak bergerak menuju TMB oleh tekanan yang tinggi karena adanya pembakaran. Dalam menunjang proses pembilasan, motor dilengkapi dengan sebuah kompresor yang menekan udara bersih ke dalam ruang bilas, torak menuju TMB, membuka lubang udara bilas sehingga udara mengalir ke dalam silinder. Udara bilas menekan gas bekas melalui katup buang yang terbuka dan keluar melalui saluran pembuangan. Gambar 9.3. Prinsip Kerja Motor Diesel 2 Langkah \ 135
5 9.3. PROSES PEMBAKARAN MOTOR DIESEL Minyak bakar yang disemprotkan kedalam silinder berbentuk butir-butir cairan yang halus. Oleh karena udara di dalam silinder pada saat tersebut sudah bertemperatur dan bertekanan tinggi maka butir-butir tersebut akan menguap. Penguapan butir bahan bakar itu dimulai pada bagian permukaan luarnya, yaitu bagian yang terpanas. Uap bahan bakar yang terjadi itu bercampuran dengan udara yang ada disekitarnya. Proses penguapan berlangsung terus menerus selama temperatur sekitarnya mencukupi. Jadi proses penguapan terjadi berangsur-angsur, demikian juga proses pencampurannya dengan udara. Maka pada suatu saat dimana terjadi campuran bahan bakar-udara yang sebaik-baiknya. Sedangkan proses pembakaran di dalam silinder juga terjadi secara berangsur-angsur dimana proses pembakaran awal terjadi pada temperatur yang relatif lebih rendah dan laju pembakarannya pun akan bertambah cepat. Hal itu disebabkan karena pembakaran berikutnya berlangsung pada temperatur lebih tinggi. Setiap butir bahan bakar mengalami proses tersebut diatas. Hal itu juga menunjukan bahwa proses penyalaan bahan bakar di dalam motor diesel terjadi pada banyak tempat, yaitu ditempat dimana terdapat campuran bahan bakar dengan udara yang sebaik-baiknya untuk penyalaan. Sekali penyalaan dapat dilakukan, dimanapun juga baik temperatur maupun tekanannya akan naik sehingga pembakaran akan dilanjutkan dengan lebih cepat ke semua arah. Gambar 9.4. Grafik Pembakaran Motor Diesel 136
6 Keterangan : A : Mulai penyemprotan bahan bakar B : Mulai pembakaran bahan bakar D : Akhir penyemprotan bahan bakar E : Akhir pembakaran bahan bakar A-B : Periode persiapan pembakaran B-C : Periode pembakaran cepat C-D : Pembakaran terkendali D-E : Periode pembakaran susulan Proses pembakaran dapat dipercepat antara lain dengan jalan memusar udara yang masuk ke dalam silinder, yaitu untuk mempercepat dan mempebaiki proses pencampuran bahan bakar dan udara. Namun demikian jika pusaran udara begitu besar maka ada kemungkinan terjadi kesukaran menyetart mesin dalam keadaan dingin. Hal itu disebabkan karena proses pemindahan panas dari udara ke dinding silinder, yang masih dalam keadaan dingin, menjadi lebih besar sehingga udara tersebut menjadi dingin. Sebaliknya, jika mesin sudah panas temperatur udara sebelum langkah kompresi menjadi lebih tinggi, sehingga dengan pusaran udara dapat diperoleh kenaikan tekanan efektif rata-rata. Proses pembakaran motor diesel digambarkan menurut grafik tekanan. Periode pembakaran yang terjadi pada motor diesel : Pertama: Periode pembakaran tertunda (Ignition delay period) (A-B) Periode ini merupakan periode awal pembakaran dimana partikel bahan bakar yang sangat halus menguap dan bercampur dengan udara sehingga dapat berbentuk campuran yang mudah terbakar. Dalam periode ini tekanan naik secara konstan sesuai dengan gerakan engkol. Kedua : Periode perambatan api (B-C) Pada akhir periode pertama tadi, di beberapa tempat campuran yang sangat mudah menyala tadi mulai terbakar. Penyebaran api mulai berlangsung sedemikian cepatnya sehingga terjadi letupan dan tekanan di dalam silinder naik secara cepat pula. Oleh karena itu disebut pula periode pembakaran letupan. Kenaikan tekanan dalam periode ini tergantung dari jumlah campuran yang terbentuk dalam periode pertama. Ketiga : Periode pembakaran langsung (C-D) Bahan bakar yang langsung terbakar setelah disemprotkan pada periode ini diakibatkan tidak adanya proses keterlambatan (delay) yang ditimbulkan oleh lidah api di dalam silinder. Pembakaran dapat dikontrol dengan sejumlah bahan 137
7 bakar yang disemprotkan pada periode ini, oleh karenanya dapat pula disebut periode kontrol pembakaran. Keempat: Periode pembakaran lanjut (D-E) Penyemprotan bahan bakar berakhir pada titik 0 TMA, tetapi bahan bakar yang belum terbakar akan meneruskan pembakaran (hingga titik E). Jika periode ini terlalu panjang, maka suhu gas buang akan bertambah dan daya guna menjadi turun. Bila perbandingan kompresi mesin berada diantara 15 sampai dengan 40 kg / cm 2 maka tekanan udara yang dikompresikan akan mencapai 500 sampai dengan C. Selanjutnya bahan bakar yang disemprotkan akan berada pada posisi dapat terbakar sendiri, sehingga mudah terjadi proses pembakaran KOMPONEN UTAMA MOTOR DIESEL Komponen utama motor diesel terdiri dari beberapa bagian-bagian seperti tabung silinder, kepala silinder, torak, batang engkol, poros engkol, nozzel dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Keterangan: 1. Tabung silinder 2. Kepala silinder 3. Torak 4. Batang engkol 5. Poros engkol 6. Pipi engkol 7. Bantalan utama 8. Pena engkol 9. Nozzel 10. Cincin torak 11 Pena torak dan bantalanya 12. Katup masuk 13. Katup buang 14. Poros nok 15. Nok 16. Pengikut nok 17. Batang dorong 18. Lengan ayun 19. Pegas katup 20. Blok silinder 21. Landasan mesin Gambar 9.5. Mesin diesel Blok Silinder Blok silinder merupakan inti dari pada motor yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium memiliki bobot yang lebih ringan dan dapat 138
8 meradiasikan panas lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang. Blok silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada motor. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak turun naik. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket kepala silinder yang letaknya antara blok silinder dan kepala silinder. Crankcase terpasang di bagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk dalam crankcase. Poros nok juga diletakkan dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV (Over Head Valve). Pada motor modern poros nok berada di dalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perleng-kapan lainnya seperti starter, alternator, pompa injeksi dipasangkan pada bagian samping blok silinder Kepala Silinder Kepala silinder dipasang di bagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Akhir-akhir ini banyak motor yang kepala silindernya dibuat dari paduan aluminium. Kepala silinder yang terbuat dari aluminium memiliki kemampuan pendinginan lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang datang dari blok silinder untuk mendinginkan katup-katup dan busi Gasket Kepala Silinder Gasket kepala silinder (cylinder head gasket) letaknya antara blok silinder dan kepala silinder, fungsinya untuk mencegah kebocoran gas pembakaran, air pendingin dan minyak pelumas. Gasket kepala silinder harus tahan panas dan tekanan dalam setiap perubahan temperatur. Umumnya gasket dibuat dari carbon clad sheet steel (gabungan carbon dengan lempengan baja). Karbon itu sendiri melekat dengan graphite, dan kedua-duanya berfungsi untuk mencegah kebocoran yang ditimbulkan antara blok silinder dan kepala silinder, serta untuk menambah kemampuan melekat pada gasket Bak Minyak Pelumas Bagian bawah dari blok silinder disebut bak engkol (crankcase). Bak minyak pelumas (oil pan) dibaut pada bak engkol dengan diberi packing seal atau gasket. Bak minyak pelumas dibuat dari baja yang dicetak dan dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk menjaga agar permukaan minyak pelumas tetap rata ketika mesin pada posisi miring. Bak minyak pelumas dirancang sedemikian rupa agar minyak pelumas tidak berpindah (berubah posisi permukaannya) pada saat motor berhenti secara tiba-tiba. Penyumbat (drain plug) letaknya dibagian bawah bak dan fungsinya untuk mengeluarkan minyak pelumas bekas. 139
9 Torak Torak bergerak turun naik di dalam slinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama torak adalah untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol melalui batang torak (connecting rod). Torak terus menerus menerima temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga harus dapat tahan saat motor beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang lama. Pada umumnya torak dibuat dari paduan aluminium, selain lebih ringan, radiasi panasnya juga lebih efisien dibandingkan dengan material lainnya Batang Torak Batang torak (connecting rod) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutnya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke poros engkol. Bagian ujung batang torak yang berhubungan dengan pena torak disebut small end. Sedang yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Crankpin berputar pada kecepatan tinggi di dalam big end, dan mengakibatkan temperatur menjadi tinggi. Untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasangkan di dalam big end. Metal ini dilumasi dengan minyak pelumas dan sebagian dari pelumas ini dipercikkan dari lubang oli ke bagian dalam torak untuk mendinginkan torak Poros Engkol Tenaga (torque) yang digunakan sebagai tenaga penggerak dihasilkan oleh gerakan batang torak dan dirubah menjadi gerak putaran pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak dan batang torak serta berputar pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja karbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yang tinggi Roda Penerus Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang tinggi yang diikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol. Poros engkol menerima tenaga putar (rotational force) dari torak selama langkah usaha. Roda penerus menyimpan tenaga putar (inertia) selama proses langkah lainnya kecuali langkah usaha, oleh sebab itu poros engkol berputar secara terus menerus. Roda penerus dilengkapi dengan ring gear yang dipasangkan di bagian luar gunanya untuk perkaitan dengan gigi pinion dari motor starter Bantalan Poros Engkol Crankpin dan journal poros engkol menerima beban yang besar (dari tekanan gas pembakaran) dari torak dan berputar pada putaran tinggi. Oleh sebab itu digunakan bantalan-bantalan antara pin dan journal yang dilumasi dengan minyak pelumas untuk mencegah keausan serta mengurangi gesekan SISTEM PENUNJANG PADA MOTOR DIESEL 140
10 Sistem penunjang pada motor diesel ada beberapa macam antara lain yaitu: Sistem Start Menghidupkan motor secara manual membutuhkan gaya yang cukup besar karena disebabkan kompresi yang sangat tinggi dari motor diesel, untuk mengatasi kesulitan ini beberapa motor diesel dilengkapi dengan flywheel yang besar. Pada sistem ini gigi berada tetap pada poros bubungan dan dihubungkan dari gigi poros penghidup motor. Tangkai start dipasang dengan poros starter, pena dari poros dipasang pada takik. Pada saat tangkai diputar clockwise, maka putarannya dipindahkan ke poros bubungan dan poros engkol melalui roda-roda gigi. Takik pada tangkai agak miring, sehingga apabila motor sudah hidup dan poros starternya berputar lebih cepat dari pada tangkai starter, maka dengan sendirinya tangkai akan lepas dari starter dengan cara pena lepas dari takiknya. Apabila motor gagal dihidupkan, maka tangkai akan membalik sebab pena tetap berhubungan dengan takiknya dan ini sangat berbahaya. Untuk menanggulangi kejadian seperti itu, tangkai harus diputar sekuat mungkin agar tidak memutar balik. Setiap putaran dari tangkai starter adalah sama dengan dua kali atau dua setengah kali putaran dari poros engkol. Pada motor yang dihidupkan dengan listrik, sistem start dibagi menjadi dua tipe yaitu dengan motor starter dan dengan dinamostarter. Pada tipe motor starter, sistem starter terdiri dari baterai, motor starter, saklar dan kabel-kabel. Motor starter adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik yang diperlukan untuk memutarkan motor waktu distarter. Motor starter digunakan untuk menghasilkan momen yang besar guna melawan tahanan, misalnya gesekan-gesekan dan tekanan kompresi. Gigi pinion starter selalu dihubungkan ke roda penerus dan dilepaskan bila motor telah hidup. Baterai adalah bagian dari sistem starter tetapi juga adalah bagian dari sistem yang lain seperti juga kabel starter selalu merupakan bagian dari sistem yang lain. Saklar starter yang digerakkan oleh suatu relai (selenoid switch) yang bekerja sebagai starter switch. Relai atau selenoid bekerja menghubungkan rangkaian starter dan bekerja merangkaikan starter pinion kepada roda gigi penerus. Starter tidaklah direncanakan untuk terus berputar, karena bila terus berputar akan terlalu panas dan rusak karena arusnya besar. Pada sistem dinamostarter, dinamostarter bekerja sebagai generator dan sekaligus sebagai motor. Dinamostarter digerakkan oleh gaya dengan menggunakan V-belt dan mulai bekerja setelah kontak pengapiannya diputar. Apabila kecepatan motor tidak bisa naik, maka tegangan V-belt perlu disetel. Tidak sama dengan tipe motor starter, maka pada dinamostarter secara terpisah dilengkapi dengan sebuah kontak magnet. Sistem start yang lainnya adalah dengan menggunakan udara tekan. Udara yang akan digunakan untuk start diambil dari udara bebas dengan menggunakan kompresor udara. Kompresor udara dijalankan untuk memasukkan udara yang dikompresi ke dalam tempat penyimpanan udara. Pada waktu melakukan start, katup tempat penyimpanan udara dibuka dan katup udara start dibuka. Motor mulai bekerja untuk membakar bahan bakar dengan mekanisme torak yang ditekan oleh udara permulaan 141
11 Sistem Pendinginan Pada motor bakar terjadi pembakaran bahan bakar di dalam silinder yang selanjutnya dirubah dari energi panas menjadi energi gerak. Energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah menjadi tenaga, hanya kira-kira 25% energi yang dimanfaatkan secara efektif, sedangkan kira-kira 45% lainnya hilang saat gas buang atau gesekan dan 30% diserap oleh motor itu sendiri. Kondisi panas yang berlebihan dapat mempercepat terjadinya keausan. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, maka dilengkapilah sistem pendinginan di dalam motor induk untuk mencegah panas yang berlebihan. Salah satu media yang biasa digunakan untuk pendinginan motor induk adalah air. Sirkulasi air pendingin dilakukan dengan menggunakan pompa pendingin. Di dalam sistem pendinginan terdapat saluran untuk menghubung singkatkan thermostat dan lubang hisap pompa air pendingin. Apabila temperatur air pendingin di dalam blok silinder sudah mencapai temperatur tertentu, thermostat akan membuka saluran ke radiator dan menutup saluran dari thermostat ke lubang isap pompa. Sistem pendingin air dilengkapi oleh water jacket, pompa air, radiator, thermostat dan lainlain. Sistem pendinginan motor terdapat 2 (dua) macam yaitu; pertama disebut sistem pendinginan langsung yang hanya menggunakan air laut untuk mendinginkan motor induk. Air pendingin diambil dari laut dengan pompa pendingin, disalurkan melalui silinder blok, kepala silinder, pendinginan minyak lumas dan sebagainya hingga akhirnya kembali ke laut. Sistem pendinginan yang lainnya disebut pendinginan air tawar atau sistem pendinginan tidak langsung. Pendinginan ini dilengkapi dengan tangki air tawar yang dihubungkan dengan alat perpindahan panas untuk dapat mendinginkan air tawarnya dengan air laut. Air tawar tidak hanya mengisi tangki saja tetapi juga mengisi mantel air dari blok silinder dan kepala silinder dan mengalir berputar dengan tekanan dari pompa air (disebut juga pompa air tawar). Apabila motor panas dan suhu air tawar naik, maka alat perpindahan panas (pendingin air tawar) akan memindahkan panas dari air tawar ke air laut. Seperti pada pendinginan langsung, maka air laut diambil dengan pompa air laut. Pada sistem pendinginan air tawar dilengkapi dengan thermostat pada sirkuit air tawar. Alat ini berfungsi untuk menjaga agar suhu air tawar tetap pada suhu C. Apabila suhu air pendingin terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan keausan atau kerusakan pada permukaan silinder, kepala silinder dan torak Sistem Pelumasan Motor terdiri dari bagian-bagian logam (metal parts) yang bergerak, beberapa dintaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu dengan lainnya. Saat motor mulai berputar, gesekan-gesekan yang terjadi antara bagian-bagian motor akan menyebabkan hilangnya tenaga, dan bagian-bagian motor tersebut menjadi aus. Minyak pelumas melumasi secara kontinyu ke bagian-bagian motor untuk mencegah keausan. Minyak pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan pada motor induk. Minyak pelumas dihisap oleh pompa dari karter melalui sebuah saringan, dan melalui saringan lain minyak ditekan ke poros engkol dan kepala silinder. Dari sini, minyak menetes ke dalam ruang sekitar batang pendorong dan kembali ke dalam 142
12 karter. Pompa minyak digerakkan oleh poros bubungan yang dihubungkan dengan ujung poros pompa. Pompa yang umumnya digunakan adalah pompa jenis trochoida. Macam-macam sistem pelumasan yang biasa digunakan pada kapal yaitu sistem pelumasan sump kering, sistem pelumasan sump basah dan sistem pelumasan sump gabungan Sistem Bahan Bakar Pada sistem bahan bakar motor diesel, feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air yang terdapat pada bahan bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan ke pompa injeksi bahan bakar. Rakitan pompa injeksi terdiri dari pompa injeksi, governor, timer dan feed pump. Ada dua tipe pompa injeksi yaitu tipe distributor dan tipe in-line. Dengan digerakkan oleh motor, pompa injeksi menekan bahan bakar dan mengalirkannya melalui delivery line ke injection nozzle, dan selanjutnya diinjeksikan ke dalam silinder menurut urutan pengapian. Gambar 9.6. Sistem Bahan Bakar Keterangan : 1. Tangki harian 2. Saringan utama 3. Pompa penyalur 4. Strainer 5. Pompa tekanan tinggi 6. Distributor 7. Motor induk 8. Motor generator 9. Pipa tekanan tinggi 10. Pengabut (nozzle) 11. Pipa pengembali bahan bakar 143
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciOleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.
Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya
Lebih terperinciDua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.
ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Motor Bakar Seperti kita ketahui roda-roda suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan, jalan, udara,
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor
Lebih terperinciPembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses
BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Motor Bakar Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi 2
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Motor Bakar Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke energi
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan
Lebih terperinciMEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA KD 1 : MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN UTAMA ENGINE URAIAN Suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak masyarakat atau konsumen yang
Lebih terperinciKONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama
Lebih terperinciPERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA
TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC
TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Teknik Mesin Oleh : FAUZY HUDAYA NIM D 200 940 169 NIRM 9461060303050169 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Motor Bakar Mesin Pembakaran Dalam pada umumnya dikenal dengan nama Motor Bakar. Dalam kelompok ini terdapat Motor Bakar Torak dan system turbin gas. Proses pembakaran
Lebih terperinciBAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI
BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam
Lebih terperinciMOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan
MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR Pendahuluan Motor penggerak mula adalah suatu motor yang merubah tenaga primer yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam bentuk tenaga mekanis. Aliran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang terjadi saat ini banyak sekali inovasi baru yang tercipta khususnya di dalam dunia otomotif. Dalam perkembanganya banyak orang yang
Lebih terperinciBAB 1 DASAR MOTOR BAKAR
BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai Dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik. Motor bakar merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang mengunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas yang kemudian
Lebih terperinciMakalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi 2008.43.0022 FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Pengertian Mesin Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Heru Setiyanto (2007), meneliti tentang pengaruh modifikasi katup buluh dan variasi bahan bakar terhadap unjuk kerja mesin pada motor bensin dua langkah 110
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)
Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM) Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah
Lebih terperinciSumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi
LAMPIRAN 66 Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP 01 Keterangan: 1. Palkah ikan 7. Kursi pemancing 2. Palkah alat tangkap 8. Drum air tawar 3. Ruang mesin 9. Kotak perbekalan 4. Tangki bahan bakar 10.
Lebih terperinciSISTEM PENDINGINAN ENGINE
A. Sistem Pendingin Air SISTEM PENDINGINAN ENGINE Dalam sistem pendinginan air panas dari proses pembakaran dipindahkan dinding silinder dan ruang bakar melalui lobang air pendingin pada blok dan kepala
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Menjelaskan konsep mesin konversi energi Kelas / Semester : X / 1 Pertemuan Ke : 1 Alokasi Waktu : 2 X 45 menit Standar Kompetensi : Menjelaskan konsep
Lebih terperinciBAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET
BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET 4.1 Menjalankan Mesin Baru Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan GENSET baru ada beberapa tahapan, sebagai berikut: 1. Periksalah semua skrup dan baut;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN UMUM Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja dari motor bakar bensin adalah perubahan dari energi thermal terjadi mekanis. Proses diawali
Lebih terperinciMOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)
MOTOR BAKAR TORAK Motor bakar torak (piston) terdiri dari silinder yang dilengkapi dengan piston. Piston bergerak secara translasi (bolak-balik) kemudian oleh poros engkol dirubah menjadi gerakan berputar.
Lebih terperinciFINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO
FINONDANG JANUARIZKA L 125060700111051 SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel)
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC 3.1 Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Motor Bakar Motor bakar torak merupakan salah satu mesin pembangkit tenaga yang mengubah energi panas (energi termal) menjadi energi mekanik melalui proses pembakaran
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN
PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan prinsip kerja motor 2 tak dan motor 4 tak. 2. Menjelaskan proses pembakaran pada motor bensin 3. Menjelaskan dampak saat pengapian yang tidak
Lebih terperinci2.1.2 Siklus Motor Bakar Torak Bensin 4 Langkah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin 2.1.1 Pengertian Motor Bakar Torak Bensin Motor bakar torak bensin merupakan salah satu jenis motor bakar yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Bensin
Lebih terperinciMesin Diesel. Mesin Diesel
Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik
Lebih terperinciPendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel
MOTOR DIESEL Pendahuluan Motor Diesel Penemu motor diesel adalah seorang ahli dari Jerman, bernama Rudolf Diesel (1858 1913). Ia mendapat hak paten untuk motor diesel pada tahun 1892, tetapi motor diesel
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.
Lebih terperinciGerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar
Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang menggunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini masuk ke dalam ruang silinder terlebih dahulu terjadi percampuran bahan
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciSISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 56 PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL Kode Modul : OPKR 20 017
Lebih terperinciMateri. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika
Penggerak Mula Materi Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Motor Bakar (Combustion Engine) Alat yang mengubah energi kimia yang ada pada bahan bakar menjadi energi mekanis
Lebih terperinciMODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)
MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN
Lebih terperinciPengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS
Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS Andi Saidah 1) 1) Jurusan Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Jl. Sunter Permai Raya Sunter Agung Podomoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor Diesel adalah motor pembakaran dalam yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat, sebagai bahan bakar, dengan suatu prinsip bahan bakar tersebut
Lebih terperinciDenny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel
Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel A. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah 1. Prinsip Kerja Motor 2 Langkah dan 4 Langkah a. Prinsip Kerja Motor
Lebih terperinciSILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR
SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart
Lebih terperinciDi unduh dari : Bukupaket.com
2. Kegiatan Belajar 2 : Pengetahuan Dasar Motor Bakar a. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini peserta diklat diharapkan mampu : 1) Menjelaskan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan
BAB II TEORI DASAR 2.1. Sejarah Mesin Diesel Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Rudolf Diesel. Mesin diesel sering juga disebut sebagai motor
Lebih terperinciMAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.
MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja
Lebih terperinciGambar 1. Motor Bensin 4 langkah
PENGERTIAN SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan udara dibakar
Lebih terperinciBAB I MOTOR PEMBAKARAN
BAB I MOTOR PEMBAKARAN I. Pendahuluan Motor pembakaran dan mesin uap, adalah termasuk dalam golongan pesawat pesawat panas, yang bertujuan untuk mengubah usaha panas menjadi usaha mekanis. Pada perubahan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Banda Aceh, Desember Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada nabi besar Muhammad saw, kepada keluarga, para sahabat
Lebih terperinciBAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF
BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF 4.1 Pengetahuan Dasar Tentang Bahan Bakar Bahan bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA
TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sumito (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Karburator Racing Terhadap Kinerja Motor Bore Up 4-Langkah 150 cc. Dari penelitiannya tersebut
Lebih terperinciPetunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat
Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.
Lebih terperinciANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)
ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE) SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik FAISAL RIZA.SURBAKTI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Observasi terhadap analisis mesin dan transmisis vespa P150X telah mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah ATV (All Terrain Vehicle) ATV adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar, mengunakan pula rangka khusus yang dirancang sedemikian rupa untuk
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).
Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciII. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal
II. TEORI DASAR A. Motor Bakar Motor bakar adalah suatu pesawat kalor yang mengubah energi panas menjadi energi mekanis untuk melakukan kerja. Mesin kalor secara garis besar di kelompokaan menjadi dua
Lebih terperinciBAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur
BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Motor Bensin Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga/energi. Sedangkan pengertian motor bakar
Lebih terperinciBAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL
BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL I. Motor Bensin dan Motor Diesel a. Persamaan motor bensin dan motor diesel Motor bensin dan motor diesel sama sama mempergunakan jenis bahan bakar cair untuk pembakaran.
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciTerbakar spontan pada 350 C, sedikit dibawah temperatur bensin yang terbakar sendiri sekitar 500 C.
Bahan Bakar Solar dan Pembakaran Motor Diesel 1.Sifat utama dari bahan bakar diesel Bahan bakar diesel biasa juga disebut light oil atau solar, adalah suatu campuran dari hydrocarbon yang telah di disilasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Motor Diesel 2.1.1 Sejarah Singkat Motor Diesel Pada tanggal 10 Agustus 1893 di jerman Rudolf Diesel mengadakan penelitian, bagaiamana agar penggunaan bahan bakar
Lebih terperinciBAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK
BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Lingkup kerja praktek di PT.Kereta Api Indonesia (Persero) perawatan secara berkala lokomotif di dipo Tanah
Lebih terperinciSMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO
A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat: 1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line. 2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line 3. Menjelaskan fungsi
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang mengunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas yang kemudian
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi: 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari
Lebih terperincicontoh makalah teknik mesin
contoh makalah teknik mesin KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI KEAHLIAN OTOMOTIF FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN KONSENTRASI KEAHLIAN OTOMOTIF FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA MODUL KOMPETENSI WAKTU DOSEN MOTOR DIESEL 1 [MEKANISME MOTOR DIESEL] KOMPOTEN DALAM MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN
Lebih terperinciMODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL
MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL DEFINISI PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover), yang berfungsi
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR REKONDISI DAN PEMBUATAN ENGINE STAND MENGGUNAKAN MOTOR BENSIN HONDA ACCORD
LAPORAN PROYEK AKHIR REKONDISI DAN PEMBUATAN ENGINE STAND MENGGUNAKAN MOTOR BENSIN HONDA ACCORD Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Mesin Otomotif
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE
STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE Darwin R.B Syaka 1*, Ragil Sukarno 1, Mohammad Waritsu 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,
Lebih terperinciMotor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.
A. Sebenernya apa sih perbedaan antara mesin diesel dengan mesin bensin?? berikut ulasannya. Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) (simplenya
Lebih terperinciMESIN PEMBAKARAN DALAM
7 MESIN PEMBAKARAN DALAM Mesin pembakaran dalam adalah mesin-mesn dimana pembakaran bahan bakar terjadi di dalam silinder mesin. Mesin-mesin jenis ini contohnya adalah mesin bensin, mesin diesel dan mesin
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR REKONDISI DAN PEMBUATAN ENGINE STAND MENGGUNAKAN MOTOR BENSIN HONDA ACCORD
LAPORAN PROYEK AKHIR REKONDISI DAN PEMBUATAN ENGINE STAND MENGGUNAKAN MOTOR BENSIN HONDA ACCORD Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Mesin Otomotif
Lebih terperinciPELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR
MAKALAH PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA
Lebih terperinci2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)
BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan
2.1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Observasi terhadap mekanisme katup, sistem kerja mesin 4 langkah, analisis pengaruh modifikasi chamsaft dan mencari referensi dari beberapa
Lebih terperinciANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL
ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta e-mail : ismanto_ujb@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan
Lebih terperinciLUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )
LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami
Lebih terperinciBAB VIII PELUMAS. Pelumas adalah suatu zat (media) yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian yang bergerak.
BAB VIII PELUMAS Pelumas adalah suatu zat (media) yang berfungsi untuk melumasi bagian bagian yang bergerak. Efek pelumas tercapai baik bila terdapat oil filus (filus minyak) diantara mutal mutal yang
Lebih terperinciMAKALAH DASAR-DASAR mesin
MAKALAH DASAR-DASAR mesin Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Teknik Dasar Otomotif Disusun Oleh: B cex KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,
Lebih terperinci