VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI MAGELANG PERIODE
|
|
- Teguh Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI MAGELANG PERIODE Calon Bupati Magelang, H. M. ZAENAL ARIFIN, SH Calon Wakil Bupati Magelang, H. ROHADI PRATOTO, SH.,M.Si TAHUN
2 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang termasuk ke dalam Provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas 1.085,73 Km 2 (sekitar 3,34% dari luas Provinsi Jawa Tengah). Secara administratif, Kabupaten Magelang memiliki 21 Kecamatan, terdiri dari 367 desa dan 5 kelurahan. Letak Kabupaten Magelang yang strategis dapat dilihat dari posisi Kabupaten Magelang yang terletak di antara kota besar yaitu Kota Yogyakarta dan Kota Semarang. Selain itu, letak strategis kabupaten ini juga dapat dilihat dari letaknya yang berada diantara jalur pantura dengan jalur selatan-selatan, jalur utara-selatan dan di tengah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Magelang juga berada di antara perintasan jalur ekonomi yaitu Semarang-Magelang-Purwokerto dan Semarang-Magelang- Yogyakarta-Solo sehingga memudahkan aksesibilitas dan juga dapat mendorong perkembangan ekonomi Kabupaten Magelang. Penduduk Kabupaten Magelang pada tahun 2016 mencapai jiwa atau sekitar 3,76% dari jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Magelang selalu mengalami peningkatan selama kurun waktu tahun meskipun sempat mengalami penurunan yang cukup pesat di tahun (4,40%). Pertumbuhan penduduk selama kurun tahun adalah sebesar -0,77% yang berarti jumlah penduduk di Kabupaten Magelang mengalami 1
3 penurunan selama 5 tahun tersebut. Dilihat dari angka rasio jenis kelamin (sex ratio), selama kurun waktu tahun , menunjukkan angaka yang relatif tetap yakni 101. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat 101 jiwa penduduk laki-laki untuk setiap 100 jiwa penduduk perempuan. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Magelang sempat terjadi pelambatan selama 2013 hingga 2015, yaitu dari 5,91% pada tahun 2013 menjadi 5,38% pada tahun 2015 dan terus melambat menurun menjadi 5,03% pada tahun Pertumbuhan ekonomi kembali membaik dengan meningkat 5,4% pada tahun ,00 6,00 5,00 4,88 5,91 5,38 5,03 5,40 Persen (%) 4,00 3,00 2,00 1,00 0, Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Magelang Tahun Sektor utama di Kabupaten Magelang masih didominasi oleh sektor primer yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 21,33% dan 21,3% pada tahun Meski mengalami pertumbuhan negatif dari tahun 2012 hingga 2016, kedua sektor ini tetap menjadi sektor 2
4 unggulan. Kontribusi sektor pertanian masih sebesar 23,82% pada tahun 2012 dan terus mengalami penurunan perlahan hingga mencapai 22,13% pada tahun 2014 dan mencapai angka terendah di tahun 2016, yaitu sebesar 21,33%. Sektor penyumbang terbesar kedua adalah sektor industri pengolahan sebesar 21,20% di tahun Sektor ini juga mengalami perkembangan fluktuatif selama lima tahun dan cenderung menurun. Kedua sektor tersebut kemudian disusul oleh sektor perdagangan yang berkontribusi 14,27% pad atahun 2016 dan diikuti sektor sekunder dan tersier lainnya. Laju inflasi Kabupaten Magelang cenderung tidak jauh berbeda dengan inflasi Provinsi Jawa Tengah maupun Nasional. Perkembangan angka inflasi juga cukup fluktuatif selama lima tahun terakhir. Kenaikan inflasi cukup signifikan terjadi dari tahun 2012 ke 2013 dan penurunan drastis terjadi pada tahun 2014 ke Pada tahun tertentu, inflasi Kabupaten Magelang kurang dari inflasi provinsi maupun nasional, yaitu pada tahun 2013 dan Sedangkan pada tahun 2012 dan 2014 berada cukup jauh di bawah inflasi Provinsi dan nasional, yakni masingmasing 2,59% dan 7,91%. Tabel 1. Inflasi Kabupaten Magelang Menurut Kelompok Pengeluaran (YoY) Tahun No Kelompok Pengeluaran Satua n Bahan Makanan % 4,1 15,7 13, 3,8 6, Makanan Jadi, Minuman 5,2 5,2 6,4 5,2 % dan Rokok 9 4, Perumahan, Air, Listrik, 1,3 7,8 5,3 1,2 % Gas dan Bahan Bakar 9 3, Sandang % 2,9-3,4 2,2 2,5 5 1, Kesehatan % 2,9 2,19 3,3 3,4 2,4 3
5 No 6 Kelompok Pengeluaran Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Satua n 7 Transport, Komunikasi % 1,5 14,7 10, dan Jasa Keuangan Inflasi Kabupaten Magelang % 2,5 8,4 7, Inflasi Provinsi Jawa Tengah % 4,2 7,9 8, Inflasi Nasional % 4,3 8,3 8, Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2017 dalam RKPD Tahun 2017 % ,5 2,3 2,6 0,8 6 1, ,1 1, ,6 0 2,7 3 3,3 5 2,8 6 2,3 6 3,0 2 Pada tahun 2013, angka kemiskinan Kabupaten Magelang sebesar 13,96% atau setara dengan jiwa dari total penduduk sebanyak jiwa. Angka ini terus mengalami penurunan secara perlahan hingga mencapai angka 12,67% atau jiwa dari total penduduk sebanyak jiwa di tahun Angka kemiskinan di Kabupaten Magelang masih tergolong lebih rendah apabila dibandingkan dengan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah. Jika dilihat dari indikator kesejahteraan masyarakat khususnya indikator pendidikan, pada tahun 2016 angka melek huruf di Kabupaten Magelang sebesar 95,75 %, rata-rata lama sekolah sebesar 7,4 tahun, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A sebesar 103,69 %, APK SM P/MTs/Paket B sebesar 82,40 % dan APK SMA/SMK/MA/P:aket C sebesar 60,48 %. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A sebesar 89,70%, APM SMP/MTs sebesar 62,78 dan APM SMA/SMK/MA sebesar 42,70% Kondisi kesejahteraan masyarakat dari sisi kesehatan pada tahun 2016 Angka Kematian Bayi (AKB) 4
6 Kabupaten Magelang sebesar 2,39 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 3,50 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 72,29 per kelahiran hidup, sedangkan Angka Usia Harapan Hidup (AHH) sebesar 73,33 tahun. Rasio penduduk yang bekerja di Kabupaten Magelang dari perode tahun 2012 hingga 2015 menunjukkan kecenderungan menurun. Pada tahun 2012 persentase rasio penduduk yang bekerja di Kabupaten Magelang mencapai 95,53% dan terus menurun hingga tahun 2014 menjadi 92,55%. Angka ini kemudian kembali naik pada tahun 2015 menjadi 94,84%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Magelang cenderung fluktuatif. Tingkat pengangguran terbuka tercatat 4,38% pada tahun 2012 dan terus megalami kenaikan hingga tahun 2014 menjadi 7,45%. Kondisi ini kembali menurun menjadi 5,16% pada tahun Kondisi infrastruktur Kabupaten Magelang pada tahun 2016, jalan dalam kondisi baik sebesar 68,39 %, irigasi dalam kondisi baik 59,80 %, drainase dalam kondisi baik sebesar 34,43 % dan tingkat aksesibilitas wilayah sebesar 92,18 %. Persentase rumah tangga penguna air berseh sebesar 80,13 %. Memperhatikan kondisi Kabupaten Magelang dalam berbagai indikator tersebut di atas, kami terpanggil untuk ikut berperan aktif dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat dengan mengikuti Pemilihan Umum Kepala Daerah (PILKADA) Kabupaten Magelang tahun 2018 sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati. 5
7 B. TUJUAN Penyusunan Visi dan Misi Calon Bupati dan Wakil Bupati periode ini bertujuan: 1. Memenuhi salah satu syarat pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Magelang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun Menjadi pedoman bagi calon Bupati dan Wakil Bupati dalam menjabarkan visi dan misanya. 3. Menjadi bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun C. ISU-ISU STRATEGIS KABUPATEN MAGELANG Berdasarkan hasil pengamatan, studi pustaka dan diskusi diperoleh isu-isu strategis sebagai berikut : A. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 1) Terjadinya degradasi lahan yang disebabkan oleh tekanan penduduk terhadap lahan atau tingginya jumlah penduduk. 2) Terancamnya sumberdaya dan keberlanjutan ketahanan pangan. Terancamnya sumberdaya dan keberlanjutan ketahanan pangan merupakan akibat dari degradasi lahan. Degradasi lahan tidak hanya disebabkan oleh pola pertanian yang tidak memperhatikan aspek konservasi tapi juga bisa disebabkan oleh penambangan pasir ilegal. 3) Inkonsistensi pelaksanaan penataan ruang yang mengakibatkan terjadinya konflik ekonomi dan ekologi. Proses pembangunan membutuhkan pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah penataan ruang dan hanya mengutamakan ekonomis mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. 6
8 4) Pengembangan potensi dan nilai tambah wisata derah berbasis alam dan budaya belum optimal. Kegiatan pariwisata Kabupaten Magelang sangat tergantung pada keberadaan Candi Borobudur. Rendahnya multiplier effect yang dapat diciptakan oleh sektor pariwisata. B. Pendayagunaan dan pengembangan infrastruktur dalam rangka mendukung daya saing daerah. 1) Rendahnya cakupan dan kualitas prasarana pertanian. Keberadaan aset jaringan irigasi sangatlah mendukung keberlangsungan aktivitas pertanian. 2) Masih rendahnya kuantitas dan kualitas infrastruktur, terutama infrastruktur pedesaan, yang merupakan urat nadi pembangunan. 3) Masih rendahnya kualitas fasilitas pasar tradisional dalam rangka memperkuat ekonomi lokal. 4) Kurang memadainya prasarana pendukung pariwisata. Hal tersebut nampaknya yang membuat wisatawan tidak banyak yang menginap di Kabupaten Magelang. C. Perwujudan pemerintahan yang bersih dan tata kelola pemerintahan yang baik. 1) Belum optimalnya reformasi birokrasi pemerintah yang ditandai dengan lemahnya komitmen, mentalitas, profesionalitas, tanggung jawab, dan disiplin aparatur. 2) Rendahnya kinerja pemerintah dalam menyediakan pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. 3) Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan secara demokratis yang menyangkut kepentingan publik. 4) Belum optimalnya pengelolaan keuangan daerah dan Pendapatan Asli Daerah. 7
9 D. Peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat 1) Angka Kemiskinan di Kabupaten Magelang sama dengan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2016 jumlah penduduk miskin tercatat sebesar jiwa atau 12,67 %. 2) Masih rendahnya kualitas tingkat pendidikan penduduk dan relatif kurang meratanya pelayanan pendidikan. Rendahnya kemampuan masyarakat untuk mengakses lapangan kerja. 3) Masih rendahnya produktivitas tenaga kerja 4) Masih rendahnya pembinaan karakter kepemudaan (kewirausahaan, nasionalisme dan keolahragaan). Kaum muda kurang memiliki jiwa kewirausahaan sehingga mendidik generasi muda menjadi entrepreneur agak sulit dilaksanakan. 5) Masih rendahnya jaminan hak dan perlindungan hukum perempuan dan anak. 6) Masih kurang memadainya penanganan masyarakat kelompok rentan. Masyarakat rentan yang dimaksud adalah penyandang masalah kesejahteraan sosial, contohnya aksesibilitas, lapangan kerja dan sarana prasarana untuk difabel masih terbatas. 7) Lunturnya budaya lokal (termasuk kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan budi pekerti) dan modal sosial. 8) Belum optimalnya layanan dan lembaga pengembangan usaha serta daya saing dan pemasaran produk UMKM E. Isu pengembangan kawasan : 1) Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan perkotaan. 2) Perlu ditata Terminal dan Pasar Secang yang berpengaruh pada perkembangan kota Secang. 3) Pertumbuhan pusat-pusat aktivitas baru di sepanjang koridor jalan Jogja-Semarang. 8
10 Sepanjang koridor Jalan Jogja-Semarang merupakan kawasan yang cukup strategis karena adanya pola pergerakan barang dan jasa yang cukup tinggi diantara dua kota besar tersebut. 4) Pusat Kota Grabag memerlukan penataan kota seiring dengan perkembangan kota kecamatan saat ini. 5) Pengembangan dan konservasi Kawasan Borobudur. Konservasi kawasan Borobudur sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Taman Purbakala Nasional. 6) Pengembangan di Kecamatan Tegalrejo, dengan penataan pusat kota : Terminal, pasar dan pemenuhan terhadap kebutuhan perkembangan pembangunan fasilitas kota. 7) Pengembangan kota-kota kecamatan yang mempunyai posisi contour tinggi/ di darah pegunungan seperti di Ngablak dan Kaliangkrik sebagai pusat pengembangan Agropolitan. Pengembangan kota di posisi contour tinggi yang lain seperti : Windusari, Kajoran, Bandongan dll. 8) Jalur wisata Solo-Selo-Borobudur dikembangkan menjadi kawasan wisata yang bersifat nasional bahkan internasional. 9) Pengembangan Kawasan Agropolitan Merapi Merbabu. Komoditas unggulan kawasan agropolitan tersebut antara lain berupa komoditas unggulan sayuran dataran tinggi dan peternakan sapi potong serta sapi perah. Selain itu, terdapat juga komponen diversifikasi berupa industri pengolahan hasil pertanian (agroindustri). 10) Masih rendahnya kinerja kawasan agropolitan 11) Masih rendahnya kesiapan daerah dalam mendukung rencana Bandara Internasional Yokyakarta (NYIA) dan pembangunan jalan tol Bawen Yogya 9
11 12) Masih rendahnya kinerja pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Muntilan, Salaman, Grabag, Secang, Tegalrejo D. VISI, MISI, DAN PROGRAM KERJA UNGGULAN Visi, Misi, dan Program Kerja Unggulan Calon Bupati Magelang dan Wakil Bupati Magelang terpilih nantinya akan menjadi bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun RPJMD merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Magelang Tahun , sehingga visi dan misi Calon Bupati Magelang dan Wakil Bupati Magelang pun harus berkesinambungan dengan visi pembangunan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam RPJP. a. VISI Visi adalah suatu pandangan jauh ke depan mengenai cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh suatu institusi / organisasi pada masa yang akan datang. Visi calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah kondisi ideal yang ingin diwujudkan oleh Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada masa yang akan datang. Kondisi tersebut haruslah realistis dan diyakini akan dapat diwujudkan oleh institusi/organisasi, mengandung daya tarik, dan bersifat menantang, sehingga menggugah semangat seluruh anggota institusi/organisasi dan pemangku kepentingan untuk mencurahkan potensi dan kemampuannya untuk mewujudkan kondisi ideal tersebut. Visi yang ingin diwujudkan di Kabupaten Magelang Tahun adalah: 10
12 TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN MAGELANG YANG SEJAHTERA, MAJU, MADANI, SERTA TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERORIENTASI PADA PELAYANAN PUBLIK. b. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban oleh suatu institusi / organisasi sesuai dengan visinya. Misi merupakan pernyataan tentang bagaimana cara organisasi/ institusi dapat mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut. Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Magelang periode menetapkan misi sebagai berikut: 1. Membangun ekonomi kerakyatan untuk menanggulangi kemiskinan. 2. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 3. Meningkatkan aksesbilitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. 4. Membangun pemerintahan yang bersih, jujur, dan transparan 5. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. c. MOTTO MENGUSUNG PERUBAHAN MENUJU MAGELANG YANG LEBIH MAJU DAN BERSIH d. PROGRAM KERJA UNGGULAN PENDIDIKAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Tuntaskan pendidikan dasar 12 tahun. 2. Memfasilitasi dan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kecamatan sesuai potensi wilayah (pariwisata, olahraga, dan lainnya) serta menjamin keberlangsungannya dengan pendidikan 11
13 tinggi dan dunia kerja/ usaha yang relevan dengan keahlian/ ketrampilan. 3. Pengembangan Madrasah dan Pondok Pesantren. 4. Memberikan kesejahteraan bagi guru ngaji/ guru agama, PTT/ GTT, guru PAUD, kader Posyandu, atlet berpartisipasi. KESEHATAN 5. Meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas menjadi Rumah sakit tipe C (rawat inap). 6. Memanfaatkan RSUD Muntilan bagi masyarakat miskin/ Kelas III dengan layanan medis yang terstandardisasi baik. 7. Perluasan pemanfaat Jamkesda dengan meningkatkan pagu anggaran dan jumlah pemanfaat INFRASTRUKTUR 8. Jalan kabupaten dan jalan perumahan (fasum) teraspal 100% kondisi baik, 9. Pembangunan jembatan, irigasi, bendungan, embung. 10. Pembangunan wilayah perbatasan dan antar kecamatan/desa guna mengurangi ketimpangan termasuk ketimpangan dengan Kota Magelang. 11. Kerjasama dengan Kota Magelang dalam pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sampah. 12. Percepatan Mertoyudan Muntilan, Salaman, Secang, Tegalrejo, Grabag, Bandongan sebagai Pusat pertumbuhan. 13. Antisipasi rencana pembangunan tol Bawen - Jogja 14. Antisipasi rencana pembangunan bandara Kulonprogo Yogyakarta. 15. Pemerataan pembangunan secara proporsional sehingga tidak menumpuk pada satu wilayah. 12
14 PEREKONOMIAN 16. Membangun pertanian dalam arti luas termasuk pertanian tembakau, mengembalikan Kab Magelang sebagai sentra benih ikan air tawar, diversifikasi produk olahan salak, sentra bawang putih, 17. Membantu perizinan pelaku UMKM, memberikan pelatihan, bantuan alat, packaging dan promosi. 18. Meningkatkan pengawasan terhadap Koperasi Simpan Pinjam dalam hal penentuan bunga pinjaman. 19. Penataan pasar tradisional berbasis kearifan lokal 20. Memperluas lapangan kerja dengan membangun jaringan dengan dunia usaha 21. Peningkatan peran Balai Latihan Kerja dalam mempersiapkan calon tenaga kerja yang berdaya saing tinggi. PENGELOLAAN CANDI BOROBUDUR 22. Sinergi pengelolaan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dan masyarakat stakeholder agar Pemerintah daerah dan masyarakat menikmati manfaat sebesar-besarnya. 23. Pembangunan pasar tradisional yang terintegrasi dengan pasar wisata. 24. Pembangunan terminal wisata. 25. Pembangunan lingkungan pariwisata. 26. Menyelenggarakan dan membiayai pertunjukan panggung seni budaya masyarakat secara kontinu. PENGELOLAAN KAWASAN GUNUNG MERAPI 27. Pengelolaan dan pemanfaatan kawasan Gunung Merapi yang berbasis masyarakat dan lingkungan hidup berdasarkan tata ruang yang ditetapkan. 13
15 PENATAAN RUANG 28. Pemanfaatan ruang sesuai dengan peta tata ruang termasuk proyek pembangunan pemerintah, pengembangan investasi di daerah TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN REFORMASI BIROKRASI 29. Penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan azas tata pemerintahan yang baik transparan, partisipatif, dan akuntabilitas. 30. Merubah kultur birokrasi menjadi lebih profesional dan berorientasi pada pelayanan publik. 31. Membangun komunikasi lebih intensif antara aparat kabupaten, kecamatan, desa/ kelurahan dan dusun/ lingkungan. 32. Meningkatkan kesejahteraan kepala desa dan perangkat desa. 33. Pengaturan pemerintahan desa lebih memperhatikan kearifan lokal. 34. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah antara lain melalui penghitungan ulang PBB perkotaan dan Pajak Golongan C. 35. Menerapkan remunerasi atau insentif berbasis kinerja serta menaikkan insentif pegawai yang diimbangi efisiensi belanja rutin. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 1. Pengembangan lembaga-lembaga pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. 2. Melaksanakan program dan kegiatan responsif perempuan dan anak. 3. Pemenuhan hak dan perlindungan anak. PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1. Melaksanakan program penanggulangan kemiskinan yang tepat sasaran sehingga efektif menurunkan angka kemiskinan 14
16 2. Menaikkan jumlah Bedah rumah dari menjadi rumah per tahun. 3. Pembangunan dan kebijakan infrastruktur ramah kaum difabel 4. Mendirikan sekolah inklusi dan SLB 5. Memberikan bantuan pembelian rumah subsidi E. PENUTUP Demikian Visi, Misi, dan Progam Kerja unggulan Calon Bupati dan Wakil Bupati Magelang Periode Semoga menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat Kabupaten Megelang untuk menentukan pilihan pada Pilkada CALON BUPATI MAGELANG Kota Mungkid, 9 Januari 2018 CALON WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH ROHADI PRATOTO, SH.,M.Si 15
KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian
Lebih terperinci6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya
Lebih terperinciTABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI WILAYAH
BAB II DESKRIPSI WILAYAH 1.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Kota Magelang a. Letak Wilayah Berdasarkan letak astronomis, Kota Magelang terletak pada posisi 110 0 12 30 110 0 12 52 Bujur Timur dan 7 0 26 28 7
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
- 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil
Lebih terperinciRANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN
Lebih terperinciURUSAN WAJIB PENDIDIKAN
Aspek Pelayanan URUSAN WAJIB PENDIDIKAN Rasio Ketersediaan Sekolah/Murid Setingkat SD, SMP, SMA/SMK di Kabupaten Magelang Tahun 2009 203 NO Jenjang Pendidikan 20082009 2009 200 20020 20202 202203 SD/MI..
Lebih terperinciPAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017
PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
` BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 5.1 Visi Daerah Visi Daerah adalah BERBENAH menuju Merangin EMAS. BANGUN EKONOMI RAKYAT: Mengartikan bahwa hal yang utama dilakukan oleh aparatur pemerintah daerah
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4
Lebih terperinci4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah
4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
Lebih terperinciMATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi.upaya Indonesia dalam mengembangkan sektor wisata itu. Borobudur adalah salah satu objek wisata andalan yang dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu bentuk upaya Negara dalam membangun ekonomi selain dengan mengelola sumber daya alam dan teknologi adalah dengan mengembangkan industri pariwisata.indonesia
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan
Lebih terperinciBAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
- 125 - BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4
RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinci2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,
BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Lebih terperinciAnalisis Isu-Isu Strategis
Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu
Lebih terperinciBAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan
Lebih terperinciVISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN
VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciBAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan
Lebih terperinciIsu Strategis Kota Surakarta
Isu Strategis Kota Surakarta 2015-2019 (Kompilasi Lintas Bidang) Perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Sinkronisasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat
Lebih terperinciKABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor: 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
Lebih terperinciUntuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di. atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6
semua aspek pelaksanaan pemerintahan. 4.2. Misi Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6 (enam) Misi Daerah, yaitu: 1. Mewujudkan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013 BAB IV 1 Tabel 4.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan No Visi / Misi Tujuan Sasaran 1 2 3 4 Misi : 1 Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu
Lebih terperincidiwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sesuai dengan arah pelaksanaan reformasi birokrasi
Lebih terperinciV BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1
Lebih terperinciTerwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera
BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,
Lebih terperinciSTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam perumusan strategi didasarkan pada kriteria : 1. Strategi yang realistis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan 2. Menganalisis dan mengevaluasi faktor faktor
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi
BAB III ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 3.1 Permasalahan Pembangunan 3.1.1 Permasalahan Kebutuhan Dasar Pemenuhan kebutuhan dasar khususnya pendidikan dan kesehatan masih diharapkan pada permasalahan. Adapun
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN BARAT,
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015
Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk
Lebih terperinciIKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :
IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Lebih terperinciIKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif
IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciBAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
BAB 5. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna
Lebih terperinciVisi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI MISI Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan
Lebih terperinciTabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan
Lebih terperinciRPJMD Kota Pekanbaru Tahun
RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam
Lebih terperinciLampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA
Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah
Lebih terperinciVisi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius
Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Lebih terperinciBAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Lebih terperinciMASJID : 2659 BUAH SURAU : 3137 BUAH
Seberapa Besar Fungsi Masjid dan Surau? MASJID : 2659 BUAH SURAU : 3137 BUAH Das Solen RITUAL SOSIAL Tempat Ibadah Sholat 5 waktu Pencerahan Pemberdayaan Pembebasan Das Sein RITUAL SOSIAL Sudah Berfungsi
Lebih terperinciTerwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat
5.1 Visi Visi adalah suatu gambaran keadaan masa depan yang ingin diwujudkan berdasarkan segala sumber daya yang dimiliki. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh aparatur serta masyarakat
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun
Lebih terperinciRANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016
Lebih terperinciNO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya
Lebih terperinciBAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Lebih terperinci5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, dan isu-isu strategis, dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Lebih terperinciBAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan
Lebih terperinciKET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM
Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinciLampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan
Lebih terperinciLampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA
1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciVisi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY
Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY 2017-2022 Visi dalam RPJMD DIY 2017-2022 Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja Misi 1. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
Lebih terperinciPengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014
Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013 ISU STRATEGIS, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 A. Isu Strategis
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS RPJMD ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 yang disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 20122
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber
Lebih terperinciVISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO
1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 1.1. Visi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam pasal 1, angka 12 menyebutkan bahwa visi merupakan rumusan
Lebih terperinciBAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan
Lebih terperinciIKU Pemerintah Provinsi Jambi
Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Meningkatnya Pertumbuhan Jumlah Investor Berskala Nasional PMA 17 PMA/PMDN Ekonomi dan Daya Saing
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber
Lebih terperinci