IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU"

Transkripsi

1 IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU 4.1. Sejarah Umum Perusahaan PG. Krebet Baru Malang didirikan pada tahun 1906 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang kemudian dimiliki oleh Oei Tiong Ham Concern (OTHC). Pada masa revolusi kemerdekaan (tahun ) pabrik mengalami kerusakan yang parah, sehingga perusahaan menghentikan semua kegiatan produksinya. Pada tahun 1953 atas desakan petani yang tergabung dalam IMA- PETERMAS (Indonesia Maskapai Andal-Pertanian Tebu Rakyat Malang Selatan) dan atas ijin Kementrian Agraria, maka diadakan pembangunan kembali oleh OTHC bekerja sama dengan Bank Industri Negara, sehingga pada bulan September tahun tersebut pabrik gula sudah dapat berfungsi lagi menggiling tebu petani seluas Ha dengan cara bagi hasil. Pada tahun 1957 PG Krebet Baru sudah mampu memproduksi gula dengan kualitas SHS (Superior High Suiter). Pada tahun 1961 pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan OTHC, sedangkan kegiatan perusahaan tetap berjalan dibawah pengawasan Menteri/Jaksa Agung RI. Pada tahun 1963 perusahaan dan pengelolaan atas harta kekayaan OTHC diserahterimakan dari Menteri/Jaksa Agung RI kepada Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan (P3) yang sekarang menjadi Departemen Keuangan RI. Oleh Departemen Keuangan RI dibentuk PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia disingkat PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang merupakan BUMN pada tahun Sesuai dengan inpres No. 9 tahun 1975 dan SK Menteri Pertanian No. 10/SK/Mentan /Bimas/XI/1996, PT Krebet Baru memproduksi gula dari bahan baku tebu yang sebagian besar berasal dari tebu rakyat. Pada tahun 1976 dibangun pabrik gula dengan nama PG Krebet Baru II untuk menggantikan pabrik gula lama. Tetapi atas permintaan Gubernur agar pabrik gula lama (PG Krebet Baru I) tetap dioperasikan sehingga kapasitas giling pabrik semakin besar. Dengan demikian kapasitas giling keseluruhan PG Krebet Baru sebesar TTH (ton tebu per hari). Dengan upaya peningkatan kapasitas giling secara bertahap dan berkelanjutan, maka pada tahun 1982 kapasitas giling PG Krebet Baru mencapai

2 TTH, yaitu PG Krebet Baru I sebesar sedang PG Krebet Baru II sebesar TTH. Pada tahun 2005 mencapai TTH, yaitu PG Krebet Baru I sebesar TTH dan PG Krebet Baru II sebesar TTH. Untuk meningkatkan pelayanan kepada petani tebu rakyat yang semakin berkembang, kapasitas giling PG Krebet Baru pada tahun 2009 dikembangkan hingga TTH, yaitu PG Krebet Baru I menjadi TTH sedang PG Krebet Baru II menjadi TTH Lokasi dan Letak Geografis Perusahaan PT PG Krebet Baru terletak di Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Berjarak 13 km ke arah selatan dari kota Malang. Curah hujan tiap tahun di wilayah PG Krebet Baru adalah mm per tahun. Letaknya dibatasi oleh empat desa, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Senggrong, sebelah timur berbatasan dengan Desa Bakalan, sebelah selatan berba tasan dengan Desa Bakalan, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Lumbangsari dan Desa Gading. Secara geografis PT PG Krebet Baru terletak pada koordinat BT dan LS. Wilayah kebun tebu rakyat binaan PG. Krebet Baru tersebar di sekitar wilayah kabupaten dan kota Malang. Topografi kebun beragam dari dataran, perbukitan, dan pegunungan dengan kemiringan lahan 3 8%. Wilayah penyebaran kebun tebu berada pada ketinggian m dpl. Lokasi wilayah kebun PG. Krebet Baru disajikan dalam peta pada Lampiran Iklim Menurut klasifikasi iklim Schmidth dan Ferguson wilayah PG. Krebet Baru termasuk dalam tipe iklim C (agak basah) dengan jumlah rata-rata bulan kering (CH < 60 mm) adalah 4 bulan dan jumlah rata-rata bulan basah (CH > 100 mm) adalah 7 bulan. Hal ini dapat dilihat dari data rata-rata curah hujan bulanan PG. Krebet Baru selama 10 tahun terakhir pada tahun yang menunjukkan bahwa jumlah curah hujan bulanan rata-rata adalah sebesar mm/tahun dengan jumlah hari hujan hari. Wilayah PG. Krebet Baru memiliki suhu rata-rata minimum 21ºC dan suhu rata-rata maksimum 33ºC. Data

3 16 rata-rata curah hujan bulanan dari tahun dapat dilihat pada Gambar 2. Data sebaran curah hujan selama 10 tahun terakhir disajikan pada Lampiran 4. CH (mm) 500 Curah Hujan PG. Krebet Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Bulan Gambar 2. Rata-rata Curah Hujan Bulanan PG. Krebet Baru Tahun Tanah Jenis tanah wilayah PG. Krebet Baru pada umumnya berupa tanah latosol, mediterania, regosol, aluvial dan brown forest soil (Tabel 2). Derajat keasaman (ph) tanah berkisar antara Tekstur tanah beragam mulai dari lempung, lempung berpasir, lempung berdebu, hingga lempung liat berdebu. Topografi kebun beragam dari dataran, perbukitan, dan pegunungan dengan kemiringan lahan 3-8%. Tabel 2. Data Jenis Tanah Wilayah PG. Krebet Baru Kecamatan Jenis Tanah Kecamatan Jenis Tanah Pagak Mediteran Turen Regosol Donomulyo Mediteran Dampit Regosol Gedangan Mediteran Sumbermanjing Wetan Aluvial Mediteran Gondanglegi Aluvial Singosari Brown Forest Soil Regosol Bululawang Regosol Lawang Regosol

4 17 Wajak Regosol Dau Andosol Tirtoyudo Aluvial Ampelgading Aluvial Mediteran Mediteran Regosol Regosol Sumber : Bina Sarana Tani PG. Krebet Baru, Malang (1998) 4.5. Areal Kebun dan Produksi Daerah pemasok tebu wilayah kerja PG. Krebet Baru dikelompokan menjadi dua berdasarkan sejarah kebun, yaitu daerah historis dan daerah ekspansi. Daerah historis adalah daerah yang semenjak awal berdirinya PG. Krebet Baru menjadi pemasok utama bahan baku tebu. Wilayah yang termasuk ke dalam daerah historis adalah Rayon Tengah yaitu Kecamatan Gondanglegi dan Kecamatan Pagelaran serta Kecamatan Bululawang Rayon Utara. Daerah historis ini terdapat jaringan transportasi lori dengan tenaga lokomotif. Lahan tebu di daerah historis 70% berpengairan teknis dengan produksi tebu berkisar ton ku per hektar. Pada daerah tersebut terdapat lahan TRI (Tebu Rakyat Intensifikasi) dan lahan HGU pabrik. Daerah ekspansi adalah areal pengembangan yang merupakan perluasan kebun wilayah kerja PG. Krebet Baru. Pada daerah ekspansi tidak terdapat jaringan transportasi lori melainkan sepenuhnya menggunakan jenis angkutan truk. Lahan tebu di dearah ekspansi 70% merupakan tanah tegal (lahan kering) dengan produksi tebu berkisar ku/ha. Wilayah yang temasuk daerah ekspansi adalah Rayon Utara (Kecamatan Wajak, Dau, Lowokwaru, Lawang dan Singosari), Rayon Timur (Kecamatan Turen, Sumbermajing Wetan, Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading), dan Rayon Selatan (Kecamatan Pagak, Donomulyo, Bantur dan Gedangan). Sebagian besar bahan baku tebu yang dikirim ke PG. Krebet Baru adalah TR (tebu rakyat). Lebih dari 99% pasokan bahan baku tebu didapat dari tebu rakyat. Tebu rakyat terbagi menjadi dua, yaitu TR Kredit dan TR Mandiri. Keseluruhan TR tersebut tersebar ke dalam wilayah kerja PG. Krebet Baru yang terbagi dalam empat rayon, yaitu rayon utara seluas ha, rayon tengah seluas ha, rayon timur seluas ha, dan rayon selatan seluas ha

5 18 (masa tanam 2008/2009). Luas total keseluruhan tebu rakyat yang memasok PG. Krebet Baru adalah ha (Tabel 3). PG. Krebet Baru juga memiliki areal kebun yang khusus untuk dijadikan kebun bibit. Lahan untuk kebun pembibitan dikelola tersendiri oleh bagian TS (tebu sendiri) yang termasuk ke dalam Bagian Tanaman di PG. Krebet Baru. Lahan yang digunakan untuk pembibitan adalah lahan sewa, lahan KBD jasa, dan lahan HGU ( Hak Guna Usaha). Luas lahan sewa adalah ha, KBD jasa seluas 29.5 ha, lahan HGU seluas ha. Total luas lahan TS adalah ha. Tabel 3. Luasan Lahan PG.Krebet Baru Tiap Rayon MT 2008/2009 Afdeling Wilayah TR Kredit TR TRS TRT Mandiri Total Rayon Utara Bululawang 864, ,3 100, ,4 Dau - 740,0-740,0 Lowokwaru - 476,3-476,3 Lawang - 280,0 25,0 305,0 Singosari - 960,0 75, ,0 Jumlah 864, ,6 200, ,7 Rayon Tengah Gonganglegi I 2.824,0-20, ,0 Gonganglegi II 101, ,1 50, ,1 Pagelaran 1.710,4-82, ,1 Jumlah 4.635, ,1 152, ,2 Rayon Timur Wajak 216, ,5 125, ,0 Turen Dampit 175, ,0 105, ,0 Sumbermanjing Wetan 1.537,0 131, ,0 Tirtoyudo - 769,0-769,0 Ampelgading - 265,0 50,0 315,0 Jumlah 391, ,5 411, ,0 Rayon Selatan Pagak ,0 100, ,0 Donomulyo - 78,0 50,0 128,0 Bantur , ,0 Gedangan ,0 25, ,0 Jumlah ,0 175, ,0 Total 5.891, ,2 938, ,9 Sumber : Kantor BST PG. Krebet Baru, 2009

6 19 Produk utama yang dihasilkan di PG. Krebet Baru adalah gula kristal putih yang termasuk dalam gula SHS 1A. Gula ini memiliki ukuran kristal antara mm. Produk sampingan yang dihasilkan adalah tetes (molase), ampas tebu (bagasse), dan blotong (filter cake). Tetes (molase) adalah hasil samping yang berupa sirup residu yang tidak memiliki kristal sukrosa. Tetes dapat dijadikan sebagai bahan baku penyedap makanan. Ampas tebu (bagasse) adalah hasil samping yang dapat digunakan sebagai bahan bakar ketel yang menghasilkan panas. Blotong (filter cake) adalah kotoran yang bukan termasuk gula yang dipisahkan dari stasiun pemurnian. Blotong dapat digunakan sebagai bahan campuran pupuk organik untuk tanaman tebu Keadaan Tanaman PG. Krebet Baru Budidaya tanaman tebu di PG Krebet Baru terbagi dalam dua kategori tanaman, yaitu kategori tanaman Plan Crop (PC) dan Ratoon Cane (RC). Plan Crop (PC) adalah tanaman tebu yang di tanam pertama setelah melakukan pengolahan tanah dan pembuatan larikan. Bahan tanaman yang digunakan untuk PC adalah bibit tebu yang berasal dari Kebun Bibit Datar (KBD) maupun lahan lain yang sengaja ditanam oleh petani untuk dijadikan bibit. Ratoon Cane (RC) adalah tanaman tebu yang berasal dari tebangan tanaman tebu sebelumnya dengan cara memelihara tunggul-tunggul yang telah dikepras. Rata-rata petani TRI di wilayah PG. Krebet Baru merawat tebu mereka hingga tanaman keprasan keempat (RC IV). Varietas tebu yang ditanam di wilayah PG. Krebet Baru adalah varietas masak awal-tengah (PS 862, Kidang Kencana, MK 98, BR 394) dan varietas masak tengah-lambat (BR 194, PS 864). Komposisi jumlah varietas tersebut adalah varietas masak awal tengah sebesar 10.7 % dan varietas masak tengah akhir sebesar 89.3 % (Tabel 4).

7 20 Tabel 4. Keadaan Tanaman PG. Krebet Baru Masa Tanam 2008/2009 No Varietas Luas (Ha) Persentase (%) 1 Masak Awal-Tengah 1. PS ,89 6,4 2. Kidang Kencana (KK) 284,788 1,4 3. MK ,736 0,8 4. BR ,182 2,1 Jumlah 2.176,59 10,7 2 Masak Tengah-Lambat 1. BR ,86 83,0 2. PS ,55 6,3 Jumlah ,41 89,3 Total ,00 100,0 Sumber : Kantor BST PG. Krebet Baru, 2009 Data produksi 5 tahun terakhir PG. Krebet Baru menunjukkan bahwa produksi tebu meningkat tiap tahunnya. Hanya saja pada musim tanam 2005/2006 terjadi penurunan produksi yang disebabkan berkurangnya luasan lahan yang mensuplai tebu ke PG. Krebet Baru. Untuk musim tanam berikutnya luasan lahan yang dapat mensuplai tebu ke PG. Krebet Baru kembali meningkat sehingga produksi tebu maupun hablur dapat ditingkatkan kembali (Tabel 5). Tabel 5. Data Produksi PG. Krebet Baru 5 Tahun Terakhir Musim Tanam Luas Rendemen Produktivitas Produksi Tebu Hablur Tebu Hablur (ha) (%) (ku/ha) (ku/ha) (ku) (ku) 2003/ ,2 7,2 852,8 61, , ,7 2004/ ,1 6,5 995,0 64, , ,6 2005/ ,9 6,8 929,7 63, , ,1 2006/ ,1 6, ,1 66, , ,7 2007/ ,1 7,8 892,9 69, , ,9 Rata-rata ,3 7,0 935,1 65, , ,6 Sumber : Kantor TU Tanaman PG. Krebet Baru, Struktur Organisasi Perusahaan PG. Krebet Baru adalah salah satu unit kerja dibawah PT. PG. Rajawali I. PT. PG. Rajawali I adalah anak perusahaan dari PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang berada di Jakarta. PG. Krebet Baru terdiri dari dua pabrik gula, yaitu PG. Krebet Baru I (KB I) dan PG. Krebet Baru II (KB II). Kedua pabrik tersebut dipimpin oleh satu General Manager dalam kegiatan kerjanya yang

8 21 dipertanggungjawabkan kepada direksi PT. Rajawali Nusantara I yang berkedudukan di Surabaya. General Manager PG. Krebet Baru dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh beberapa Kepala Bagian yang meliputi Kabag Tanaman, Kabag Instalasi Krebet Baru I, Kabag Instalasi Krebet Baru II, Kabag Pabrikasi Krebet Baru I, Kabag Pabrikasi Krebet Baru II, Kabag Akuntasi dan Keuangan, dan Kabag SDM dan Umum. Keseluruhan Kabag tersebut mempertanggungjawabkan pekerjaanya kepada General Manager. Struktur bagan organisasi PG. Krebet Baru disajikan pada Lampiran General Manager General Manager merupakan wakil direksi yang ditempatkan di pabrik yang dipimpinnya. General Manager berfungsi memimpin dan mengelola pabrik secara keseluruhan baik PG. Krebet Baru I dan PG. Krebet Baru II sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan direksi dan melaksanakan keputusan yang ditetapkan oleh direksi PG. Rajawali Nusantara Indonesia I. Tugas seorang General Manager adalah merumuskan sasaran dalam rangka memenuhi tujuan yang telah ditetapkan direksi, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran perusahaan, membantu direksi dalam penyusunan rencana jangka panjang perusahaan, melakukan kebijakan direksi dalam bidang keuangan, personalia, produksi, teknik, dan umum, menegakan disiplin kerja karyawan. General Manager juga akan melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh direksi. General Manager akan mempertanggungjawabkan pekerjaanya kepada direksi PT. Rajawali Nusantara I di Surabaya Kabag Tanaman (Plantation Manager) Kepala Bagian Tanaman (Plantation Manager) berfungsi melaksanakan kebijakan direksi dan ketentuan General Manager dalam bidang pengadaan areal tebu, sarana angkutan, penyuluhan, dan memimpin bagian tanaman untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Tugas yang dilaksanakan adalah membuat rencana pengawasan dan pengajuan usul dalam pelaksanaan teknik budidaya tanaman serta memimpin dan mengelola bidang tanaman yang

9 22 meliputi kebun percobaan, tanaman, dan tebang angkut. Kepala Bagian Tanaman dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sinder Kepala Kebun, Sinder Kebun Wilayah, Kepala Seksi BST (Bina Sarana Tani), Kepala Seksi Tebang Angkut, Kepala Seksi Mekanisasi, Laboratorium Mikropropagasi dan Tata Usaha Tanaman Kabag Instalasi (Engineering Manager) PG. Krebet Baru memiliki dua Kepala Bagian Instalasi, yaitu Kepala Bagian Instalasi Krebet Baru I dan Kepala Bagian Instalasi Krebet Baru II. Kedua Kepala Bagian Instalasi tersebut memiliki tugas dan wewenang yang sama, hanya berbeda tempat unit kerjanya. Tugas Kepala Bagian Instalasi adalah membuat rencana kerja pada bagian teknik dan menjalankan rencana kerja tersebut setelah disetujui oleh General Manager, melaksanakan pemeliharaan dan reparasi mesin dan peralatan pabrik sehingga siap dioperasikan, mempertahankan operasi dan peralatan pabrik untuk menjaga kontinyuitas bahan guna memenuhi kebutuhan pabrikasi, bekerjasama dengan Kepala Bagian Tanaman melakukan pengolahan, pemeliharaan, dan reparasi pompa, lori, loko, traktor, dan memberikan laporan tentang semua kegiatan pada bagian teknik dan anggaran belanja kepada General Manager. Kepala Bagian Instalasi dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Kepala Stasiun Gilingan, Kepala Stasiun Pabrik Tengah, Kepala Stasiun Ketel, Kepala Stasiun Listrik, dan Kordinator Bagian Besali serta Koordinator Bagian Remise/Kendaraan dan Rupa-rupa Kepala Bagian Pabrikasi (Processing Manager) PG. Krebet Baru memiliki dua Kepala Bagian Pabrikasi, yaitu Kepala Bagian Pabrikasi Krebet Baru I dan Kepala Bagian Pabrikasi Krebet Baru II. Kepala Bagian Pabrikasi bertugas membuat rencana kegiatan produksi, melaksanakan rencana kegiatan produksi yang telah disetujui General Manager, melaksanakan kegiatan-kegiatan teknik operasional dalam bidang pabrikasi, mengendalikan proses produksi untuk memenuhi target produksi gula, mengawasi (mutu, penimbangan, dan pembungkusan gula), mengusulkan perubahan atau perbaikan peralatan yang berhubungan dengan bagian pabrikasi, menjaga

10 23 kelancaran proses pabrikasi, menghitung kebenaran angka-angka rendemen dan daftar bagi hasil gula petani, dan membantu bagian instalasi dalam perawatan dan pemeliharaan mesin-mesin di luar masa giling. Kepala Bagian Pabrikasi membawahi bagian Laboratorium, Pengolahan, Pabrik Tangah, dan Puteran Kabag Akuntasi dan Keuangan (Financial and Acounting Manager) Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan bertugas menyusun rancangan anggaran yang akan diusulkan kepada direksi, merencanakan peradaran keuangan, memantau realisasinya, serta mengadakan analisis penyimpangannya. Melaksanakan penerimaan, pengeluaran, dan penyimpanan dana perusahaan. Melaksanakan pengelolaan data akuntansi agar dapat menghasilkan informasi keuangan bagi pihak yang memerlukan Kabag SDM dan Umum (Human Resources and Development Manager) Kepala Bagian SDM dan Umum bertugas membuat dan menjalankan rencana kerja dan kebijakan di bidang SDM dan umum yang ditetapkan General Manager antara lain menetapkan rencana anggaran bagian SDM dan Umum, melaksanakan perekrutan pekerja berdasarkan persyaratan yang diberikan tiap bagian dan mengusulkan promosi karyawan non staf ke staf Ketenagakerjaan Karyawan pada PG. Krebet Baru diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu Karyawan Staf, Karyawan Tetap, dan Karyawan Kampanye/ Karyawan Borongan (Tabel 6). Karyawan staf merupakan karyawan yang menduduki jabatan pimpinan, mulai kepala Sub Seksi hingga General Manager. Perekrutan dan penempatan karyawan staf ditentukan oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Pada PG. Krebet Baru penerimaan karyawan staf diambil dari inern dan ekstern perusahaan dengan komposisi perbandingan 60% penerimaan dari intern perusahaan dan 40% penerimaan dari ekstern perusahaan. Perekrutan karyawan staf dari ekstern perusahaan diambil dari lulusan diploma maupun sarjana yang dilakukan dengan

11 24 mengirimkan surat lamaran dan mengikuti tes penerimaan di PT. Rajawali Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Karyawan tetap adalah seluruh karyawan yan g berada di bawah sub seksi yang pegangkatan dan penetapan jabatannya dilakukan oleh General manager atas persetujuan kantor direksi di Subaya PT. Rajawali Nusantara I. Untuk setiap tahunnya diambil dari pekerja yang sudah ada di perusashaan dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh perusahaan. Karyawan kampanye dan karyawan borongan adalah karyawan yang bekerja bedasarkan perjanjian yang telah dibuat dan dengan jangka waktu pekerjaan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Semua hak dan kewajiban karyawan ini telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang masa berlakunya 3 tahun sekali. Pembuatan PKB dilakukan oleh unsur Manajemen dan Serikat Pekerja. Tabel 6. Jumlah Karyawan PG. Krebet Baru Tahun 2009 Karyawan Jumlah Karyawan Staf 64 Karawan Tetap 542 Kampanye/ borongan 1679 Sumber : SDM PG. Krebet Baru, Pembagian waktu kerja PG. Krebet Baru melakukan pembagian kerja berdasarkan waktu giling, yaitu ketika perusahaan di luar masa giling (LMG) dan ketika perusahaan dalam masa giling (DMG). Pada saat di luar masa giling (LMG) dimana pabrik tidak melaksanakan proses produksi maka pembagian hari dan jam kerja akan berlangsung normal, yaitu : Hari Senin-Kamis : WIB (jam istirahat ) Hari Jumat : WIB (jam istirahat ) Hari Sabtu : WIB Pembagian tersebut berlaku bagi karyawan staf dan pelaksana. Apabila pada saat dalam musim giling (DMG). Hari kerja ditambah pada hari minggu dengan waktu kerja Saat dalam musim giling, proses produksi

12 25 berlangsung 24 jam setiap hari. Sehingga diperlukan tenaga kerja tambahan yang tetap bekerja di dalam pabrik. Karyawan musiman ini bekerja dengan sistem pergantian waktu (shift). Pembagian sift tersebut adalah Shift Pagi : WIB Shift Siang : WIB Shift Malam : WIB Pertukaran shift dilakukan seminggu sekali.

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah PG. Krebet Baru Pabrik Gula Krebet Baru didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda yang kemudian pada tahun 1906 dibeli oleh Oei Tiong Ham Concern. PG. Krebet

Lebih terperinci

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Aspek Teknis 6.1.1. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah merupakan proses awal budidaya tanaman tebu. Hal ini menjadi sangat penting mengingat tercapainya produksi yang tinggi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru

Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru No. Tanggal Jenis Kegiatan Lokasi Prestasi Kerja Mahasiswa Pekerja 1 12 Februari 2009 Orientasi dan pengurusan administrasi kantor

Lebih terperinci

9 Aspek manajerial kedua yang dilaksanakan mahasiswa adalah bekerja sebagai pendampin Sinder Kebun Wilayah (SKW) selama enam minggu. Kegiatan yang dil

9 Aspek manajerial kedua yang dilaksanakan mahasiswa adalah bekerja sebagai pendampin Sinder Kebun Wilayah (SKW) selama enam minggu. Kegiatan yang dil 8 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di Pabrik Gula Madukismo, PT. Madubaru, Yogyakarta pada 13 Februari 2012 hingga 14 Mei 2012. Metode Pelaksanaan Kegiatan magang dilaksanakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Aspek Khusus 6.1.1. Pengelolaan Kebun Bibit Datar di PG. Krebet Baru Pengelolaan kebun bibit berjenjang dilakukan mulai KBP (Kebun Bibit Pokok), KBN (Kebun Bibit Nenek), KBI

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR DENGAN ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT DATAR OLEH BAGUS MAHENDRA A24051108 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR: DENGAN ASPEK KHUSUS MEMPELAJARI PRODUKTIVITAS TIAP KATEGORI TANAMAN OLEH ANGGA NARUPUTRO

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA Institut Pertanian Bogor, 2009

MAKALAH SEMINAR DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA Institut Pertanian Bogor, 2009 MAKALAH SEMINAR DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA Institut Pertanian Bogor, 2009 PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR;

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan PT Gula Putih Mataram (GPM) merupakan salah satu perusahaan yang didirikan sebagai wujud swasembada nasional untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang timbul di Indonesia,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Umum PG. Subang PT. PG. Rajawali II Unit PG. Subang terletak di blok Cidangdeur, Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dengan posisi

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 9 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda di sekitar DIY terdapat 17 pabrik gula antara lain PG Padokan, PG Ganjuran, PG Gesikan, PG Kedaton, PG Cebongan,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortilkultura 26 November 2009

Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortilkultura 26 November 2009 Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortilkultura 26 November 2009 PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR (DENGAN ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah PG Cepiring

KEADAAN UMUM Sejarah PG Cepiring 15 KEADAAN UMUM Sejarah PG Cepiring Pabrik gula Cepiring didirikan tahun 1835 oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama Kendalsche Suiker Onderneming sebagai suatu perseroan di atas tanah seluas 1 298

Lebih terperinci

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu

stabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu PEMBAHASAN UMUM Tujuan akhir penelitian ini adalah memperbaiki tingkat produktivitas gula tebu yang diusahakan di lahan kering. Produksi gula tidak bisa lagi mengandalkan lahan sawah seperti masa-masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Kabupaten Malang memiliki dua Pabrik gula yang cukup besar yaitu PG Kebon Agung dan PG. Krebet. PG Kebon Agung berdiri pada 1905, PG Krebet

Lebih terperinci

TEBU. (Saccharum officinarum L).

TEBU. (Saccharum officinarum L). TEBU (Saccharum officinarum L). Pada awal abad ke-20 Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor gula nomor dua terbesar di dunia setelah Kuba, namun pada awal abad ke-21 berubah menjadi negara pengimpor

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan 68 V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan tingkat produksi gula antar daerah. Selain itu Jawa Timur memiliki jumlah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif KEADAAN UMUM Wilayah Administratif Lokasi PT Sari Aditya Loka 1 terletak di Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jarak antara perkebunan ini dengan ibukota Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Industri, yaitu pengelolahan tebu menjadi gula.

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Industri, yaitu pengelolahan tebu menjadi gula. BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data 4.1.1. Profil Perusahaan PT. PG. Krebet Baru merupakan unit pabrik gula terbesar di lingkungan PT. PG. Rajawali I yang merupakan perusahaan

Lebih terperinci

44 masing 15 %. Untuk petani tebu mandiri pupuk dapat diakses dengan sistem kredit dengan Koperasi Tebu Rakyat Indonesia (KPTRI). PG. Madukismo juga m

44 masing 15 %. Untuk petani tebu mandiri pupuk dapat diakses dengan sistem kredit dengan Koperasi Tebu Rakyat Indonesia (KPTRI). PG. Madukismo juga m 43 HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Teknis Pengolahan tanah Proses awal dalam budidaya tebu adalah pengolahan tanah. Kegiatan ini sangat penting karena tercapainya produksi yang tinggi salah satu faktornya adalah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif 11 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT. Panca Surya Agrindo terletak di antara 100 0 36-100 0 24 Bujur Timur dan 100 0 04 100 0 14 Lintang Utara, di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,

Lebih terperinci

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan PT. Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri teh. Tahun 85 kebun-kebun teh di Bagelen, Wonosobo disewakan kepada Tuan D. Vander Sluij

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Tambusai Estate terletak di antara 100 0 37-100 0 24 Bujur Timur dan 1 0 04-1 0 14 Lintang Utara yang terletak di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman perkebunan merupakan salah satu tanaman yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Letak geografis dengan iklim tropis dan memiliki luas wilayah yang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif 15 KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1865 Perusahaan Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan milik Belanda, dengan nama Bagelen Thee en

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN KEADAAN UMUM PERKEBUNAN Sejarah Kebun Pada awalnya PT Rumpun Sari Antan I adalah milik perusahaan asing asal Inggris yaitu NV Handel Mij Ja Wattie & Co. Ltd. yang berkantor di Tanah Abang, Jakarta. Tanaman

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Gula dalam Perspektif Perusahaan Perkebunan Negara

Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Gula dalam Perspektif Perusahaan Perkebunan Negara Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Gula dalam Perspektif Perusahaan Perkebunan Negara Oleh : Adi Prasongko (Dir Utama) Disampaikan : Slamet Poerwadi (Dir Produksi) Bogor, 28 Oktober 2013 1 ROAD

Lebih terperinci

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di PG Cepiring, PT Industri Gula Nusantara, Kendal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Februari sampai 14 Juni 2011. Kegiatan pengamatan aspek khusus

Lebih terperinci

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH 11 KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH Sejarah Perkebunan Pada tahun 1865 PT Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta milik Belanda dengan nama Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Pengelolanya adalah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun 12 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Lokasi Kebun PT Aneka Intipersada (PT AIP) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 1989. Dalam manajemen Unit PT Aneka Intipersada Estate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis

BAB I PENDAHULUAN. keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan menjadi suatu gambaran atau kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dari pengukuran

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PERKEBUNAN

KONDISI UMUM PERKEBUNAN KONDISI UMUM PERKEBUNAN 15 Sejarah Umum PT Perkebunan Tambi PT Perkebunan Tambi adalah perusahaan swasta. Pada masa perkembangannya PT Perkebunan Tambi telah mengalami beberapa perubahan. Pada tahun 1865

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENDAPATAN PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Kemitraan Pabrik Gula dengan Petani Kemitraan dapat dikatakan hubungan suatu teman kerja, pasangan kerja ataupun teman usaha. Kemitraan dalam hal ini dapat dibentuk oleh pihak

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Lokasi kebun PT JAW terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Wilayah kebun dapat diakses dalam perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai Potensi Pengembangan Produksi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)di Kecamatan Cilimus Kabupaten. Maka sebagai bab akhir pada tulisan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak, Luas Wilayah dan Pemanfaatan Lahan Kabupaten Temanggung secara geografis terletak antara garis 110 0 23-110 0 00 30 Bujur Timur dan antara garis 07 0 10-07

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya tebu adalah proses pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Budidaya tebu adalah proses pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman 24 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Tebu 2.1.1 Budidaya Tebu Budidaya tebu adalah proses pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimum dan dicapai hasil yang diharapkan.

Lebih terperinci

I Ketut Ardana, Hendriadi A, Suci Wulandari, Nur Khoiriyah A, Try Zulchi, Deden Indra T M, Sulis Nurhidayati

I Ketut Ardana, Hendriadi A, Suci Wulandari, Nur Khoiriyah A, Try Zulchi, Deden Indra T M, Sulis Nurhidayati BAB V ANALISIS KEBIJAKAN SEKTOR PERTANIAN MENUJU SWASEMBADA GULA I Ketut Ardana, Hendriadi A, Suci Wulandari, Nur Khoiriyah A, Try Zulchi, Deden Indra T M, Sulis Nurhidayati ABSTRAK Swasembada Gula Nasional

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Teluk Siak Estate PT Aneka Intipersada secara geografis terletak di Desa Tualang Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Konsep pengembangan

Lebih terperinci

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C Kriteria yang digunakan dalam penentuan bulan kering, bulan lembab dan bulan basah adalah sebagai berikut: Bulan kering (BK): Bulan dengan C

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Angsana Estate (ASE) adalah salah satu kebun kelapa sawit PT Ladangrumpun Suburabadi (LSI). PT LSI merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Minamas Gemilang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tebu merupakan tumbuhan sejenis rerumputan yang dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. Tebu merupakan tumbuhan sejenis rerumputan yang dikelompokkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tebu merupakan tumbuhan sejenis rerumputan yang dikelompokkan dalam famili gramineae. Seperti halnya padi dan termasuk kategori tanaman semusim, tanaman tebu tumbuh

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Kantor induk Unit Perkebunan Tambi terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Unit Perkebunan Tambi ini terletak pada ketinggian 1 200-2

Lebih terperinci

LOG BOOK MAGANG KERJA No Tanggal Jam Kegiatan Uraian TTD 1 01 Juli 2014

LOG BOOK MAGANG KERJA No Tanggal Jam Kegiatan Uraian TTD 1 01 Juli 2014 NAMA : AMALIA HANUM NIM : 115040101111118 TOPIK : FAKTOR- FAKTOR DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PG. KREBET BARU KECAMATAN BULULAWANG, KABUPATEN MALANG. DOSEN PEMBIMBING : RIYANTI ISASKAR,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Morfologi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) termasuk dalam kelas Monokotiledon, ordo Glumaccae, famili Graminae, genus Saccharum. Beberapa spesies tebu yang lain

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 1.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Umum PG.Krebet Baru Bululawang-Malang PG. Krebet Baru merupakan Unit pabrik gula terbesar dilingkungan

Lebih terperinci

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 40 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Lokasi penelitian berada di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok seluas 462 ha. Secara geografis daerah penelitian terletak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada

I. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada tingginya kebutuhan gula nasional. Kebutuhan gula nasional yang cukup tinggi seharusnya diikuti

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU 2.1 Sejarah PG. Djombang Baru Pabrik Gula Djombang baru berdiri sejak tahun 1895. Dalam sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode sebelum

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP:

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: 5203013008 Lovitna Novia Puspitasari NRP: 5203013045 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gula (PG) dan Pabrik Spirtus (PS) Madukismo. PG dan PS Madukismo

BAB I PENDAHULUAN. Gula (PG) dan Pabrik Spirtus (PS) Madukismo. PG dan PS Madukismo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Madubaru merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan tebu, yang mana memiliki dua buah pabrik, yaitu Pabrik Gula (PG) dan Pabrik Spirtus

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) SEKOLAH MENENGAH PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT Socfindo, Perkebunan Bangun Bandar Medan, Sumatera Utara, dimulai pada tanggal 13 Februari 2012 sampai 12 Mei 2012. Metode Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Nama Instansi Nama Instansi : Pabrik GulaTasikmadu Karanganyar Alamat : Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Karanganyar, Telp : (0271) 7495562, Fax : (0271) 6497800 Email : sdmtasikmadu@ptpn9.co.id

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH

KEADAAN UMUM WILAYAH 40 IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1 Biofisik Kawasan 4.1.1 Letak dan Luas Kabupaten Murung Raya memiliki luas 23.700 Km 2, secara geografis terletak di koordinat 113 o 20 115 o 55 BT dan antara 0 o 53 48 0

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG Jurnal Reka Buana Volume 1 No 2, Maret-Agustus 2015 9 ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG Galih Damar Pandulu PS. Teknik Sipil, Fak. Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Sei Semayang merupakan perusahaan Belanda dengan nama N.V. Veroning Dedeli Maatsenappij, tetapi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit Persyaratan penggunaan lahan/ karakteristik lahan Temperatur (tc) Temperatur rerata ( C) 25-28 22 25 28 32 Kelas keesuaian lahan S1 S2 S3 N Ketersedian

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa dengan memperhatikan luas wilayah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Industri gula adalah salah satu industri bidang pertanian yang secara nyata memerlukan keterpaduan antara proses produksi tanaman di lapangan dengan industri pengolahan. Indonesia

Lebih terperinci

PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm Letak Geografis dan Iklim

PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm Letak Geografis dan Iklim 19 PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Parung Farm Parung Farm merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang agribisnis sayuran. Parung Farm mengawali usaha pada November 1998 dengan melakukan pelatihan budidaya

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kualitas sumber daya manusia juga harus meningkat agar sebuah perusahaan dapat berjalan efektif

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar 23 Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Tanggal Uraian Kegiataan Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar Lokasi 01/03/2014 Penunasan 10 pokok 54 pokok 76 pokok L022 02/03/2014 Libur hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN KEADAAN UMUM PERKEBUNAN Sejarah Perkebunan Perkebunan Teh Medini dahulu digunakan sebagai kebun kopi dan kina milik NV culture MY Medini. Pada masa pendudukan Jepang, Kebun Teh Medini menjadi tidak terawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Demi memenuhi Hasil Evaluasi Program Peningkatan Produktivitas Gula Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala Madu yang turut

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG Jurnal Reka Buana Volume 1 No 2, Maret 2016 - Agustus 2016 73 ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG Galih Damar Pandulu PS. Teknik Sipil, Fak. Teknik,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tebu atau Saccharum officinarum termasuk keluarga rumput-rumputan. Mulai dari pangkal sampai ujung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, terutama di era globalisasi ini. Semua organisasi bisnis harus siap beradaptasi dan

Lebih terperinci

SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN

SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN LATAR BELAKANG Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan penentu keberhasilan dalam pengembangan pertanian di masa mendatang. Pengadaan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun

KEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun KEADAAN UMUM KEBUN Sejarah Kebun PT National Timber and Forest Product merupakan anak perusahaan PT Siak Raya Group yang berkedudukan di Provinsi Riau. PT National Timber and Forest Product pada tahun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia Lampiran 2. Struktur organisasi Kebun Helvetia STRUKTUR ORGANISASI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) KEBUN HELVETIA WILAYAH HELVETIA MANAGER Kadis

Lebih terperinci

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. zaman pendudukan Belanda. Pabrik-pabrik gula banyak dibangun di Pulau Jawa,

I. PENDAHULUAN. zaman pendudukan Belanda. Pabrik-pabrik gula banyak dibangun di Pulau Jawa, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia pernah mencapai kejayaan produksi gula pasir pada sekitar 1930 di zaman pendudukan Belanda. Pabrik-pabrik gula banyak dibangun di Pulau Jawa, yaitu mencapai 179

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Letak dan Luas Lokasi penelitian terletak di dalam areal IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Unit Seruyan (Kelompok Hutan Sungai Seruyan Hulu) yang berada pada koordinat

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim

KEADAAN UMUM. Letak Geografis dan Iklim 10 KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Iklim Vin s Berry Park adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura khususnya budidaya, pengolahan dan agrowisata stroberi. Vin s Berry Park

Lebih terperinci

KEBERHASILAN PENGEMBANGAN KEMITRAAN TEBU RAKYAT ANTARA PABRIK GULA DENGAN PETANI TEBU *)

KEBERHASILAN PENGEMBANGAN KEMITRAAN TEBU RAKYAT ANTARA PABRIK GULA DENGAN PETANI TEBU *) KEBERHASILAN PENGEMBANGAN KEMITRAAN TEBU RAKYAT ANTARA PABRIK GULA DENGAN PETANI TEBU *) NDA Widjajanto Kepala Divisi Tanaman dan Pengembangan, PT Kebon Agung, Surabaya **) ABSTRAK Salah satu faktor penentu

Lebih terperinci

Karakteristik Wilayah Studi. A. Letak Geografis. Wonosari. Luas wilayah Kecamatan Playen 1.485,36 km 2.Kecamatan Playen

Karakteristik Wilayah Studi. A. Letak Geografis. Wonosari. Luas wilayah Kecamatan Playen 1.485,36 km 2.Kecamatan Playen III. Karakteristik Wilayah Studi A. Letak Geografis Kecamatan Playen adalah Salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibukotanya Wonosari. Luas

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERKEMBANGAN Kebun Cisaruni merupakan salah satu unit kebun dari 45 unit yang ada di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara VIII yang berkantor pusat di Jl. Sindangsirna

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur) III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis 1. Batas Administrasi Kabupaten Pacitan merupakan bagian dari koridor tengah di Pantai Selatan Jawa yang wilayahnya membentang sepanjang Pantai Selatan

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku 50 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu PKPM 3.1.1. Lokasi PKPM Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku V Jorong, kecematan Tanjung Mutiara, kabupaten Agam, provinsi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 35 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Curah Hujan Data curah hujan yang terjadi di lokasi penelitian selama 5 tahun, yaitu Januari 2006 hingga Desember 2010 disajikan dalam Gambar 5.1. CH (mm) 600 500 400

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis dan Fisiografis. perbukitan karst berarti bentuk wilayahnya perbukitan dan batuannya karst.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis dan Fisiografis. perbukitan karst berarti bentuk wilayahnya perbukitan dan batuannya karst. III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis dan Fisiografis Geografis dan bentuk wilayah mempengaruhi sistem pengelolaan dan pertumbuhan tanaman secara tidak langsung. Dari fisiografi memberikan

Lebih terperinci

BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984

BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984 BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984 2.1 Latar Belakang Berdirinya PGKM Gula yang dalam hal ini adalah gula pasir merupakan suatu komoditi strategis yang memiliki kedudukan unik yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR REVITALISASI SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS GULA

LAPORAN AKHIR REVITALISASI SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS GULA LAPORAN AKHIR REVITALISASI SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS GULA Oleh: A. Husni Malian Erna Maria Lokollo Mewa Ariani Kurnia Suci Indraningsih Andi Askin Amar K. Zakaria Juni Hestina PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik BAB I PENDAHULUAN PT. PG Candi Baru adalah salah satu pabrik gula di Indonesia yang menghasilkan gula kristal putih (GKP) jenis Superior Hooft Suiker IA (SHS IA) sebagai produk utamanya. Hasil samping

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kualitas Bibit yang Digunakan dalam Penelitian

Lampiran 1. Kualitas Bibit yang Digunakan dalam Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Kualitas Bibit yang Digunakan dalam Penelitian Karakter Bibit Kualitas Bibit Bibit yang Digunakan dalam Penelitian Varietas Bibit PSJT 94-33 atau PS 941 Asal Bibit Kebun Tebu Giling

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permasalahan Industri Gula Indonesia 2.2. Karakteristik Usahatani Tebu

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permasalahan Industri Gula Indonesia 2.2. Karakteristik Usahatani Tebu 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permasalahan Industri Gula Indonesia Industri gula masih menghadapi masalah rendahnya tingkat produktivitas karena inefisiensi ditingkat usaha tani dan pabrik gula (Mubyarto, 1984).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sejarah PT. PG Tolangohula

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sejarah PT. PG Tolangohula BAB I PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Tinjauan Terhadap PT. PG Tolangohula Gorontalo PT. PG Tolangohula adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri gula. Bisnis utamanya adalah memproduksi

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum.l) merupakan bahan baku utama dalam. dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah serta

BAB I PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum.l) merupakan bahan baku utama dalam. dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah serta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tebu (Saccharum officinarum.l) merupakan bahan baku utama dalam industri gula. Pengembangan industri gula mempunyai peranan penting bukan saja dalam rangka mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KONDISI PERGULAAN NASIONAL, LAMPUNG DAN LAMPUNG UTARA

V. GAMBARAN UMUM KONDISI PERGULAAN NASIONAL, LAMPUNG DAN LAMPUNG UTARA 59 V. GAMBARAN UMUM KONDISI PERGULAAN NASIONAL, LAMPUNG DAN LAMPUNG UTARA 5.1. Perkembangan Kondisi Pergulaan Nasional 5.1.1. Produksi Gula dan Tebu Produksi gula nasional pada tahun 2000 sebesar 1 690

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas memberikan gambaran pada perusahaan dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu TINJAUAN PUSTAKA 4 Botani dan Ekologi Tanaman Tebu Tebu (Saccharum officinarum L.) termasuk dalam divisi Spermatophyta, kelas Monocotyledone, ordo Graminales dan famili Graminae (Deptan, 2005). Batang

Lebih terperinci

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN . GAMBARAN UMUM DAERAH PENELTAN 1. Sejarah Perkebunan Rajamandala Perkebunan Rajamandala merupakan salah satu kebun dalam ruang lingkup Perseroan Terbatas Perkebunan X (PTP X). Sebelum menjadi bagian dari

Lebih terperinci