BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 1.1 Paparan Data Hasil Penelitian Deskripsi Umum PG.Krebet Baru Bululawang-Malang PG. Krebet Baru merupakan Unit pabrik gula terbesar dilingkungan PT. PG Rajawali I yang merupakan perusahaan dibidang agro industri, yaitu pengolahan tebu menjadi gula.sekitar tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu pabrik gula diberi nama NV Handel MY Kian Gwan. Setelah itu pabrik tersebut dibeli oleh seseorang yang bernama Oei Tiong Ham Concern dan dirubah menjadi induk perusahaan serta namanya disesuaikan dengan pemilik barunya. Pada Tahun 1947 saat terjadi perang / revolusi fisik pabrik mengalami kerusakan para pada alat produksinya sehingga kegiatan produksi berhenti total. Pada tahun 1953 atas desakan IMA PETERMAS (Indonesia Maskapai Andal Koperasi Pertanian Tebu Rakyat Malang Selatan) dan dukungan dari kementrian agraria pada saat itu, maka diadakan perbaikan oleh Oei Tiong Ham Concert yang bekerjasama dengan Bank Industri Negara dengan ketentuan yang melakukan penggilingan tebu 100 % adalah rakyat. Saat ini telah terkoordinasi oleh koperasi Petani Tebu Rakyat (PETERMAS). Pada tahun 1957 PG Krebet Baru sudah dapat memproduksi gula dengan kualitas Superior High Sugar (SHS), dimana semenjak pembangunan kembali hanya mampu memproduksi High Sugar (HS). Kemudian pada tahun 1961, Pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan OTCH, sedangkan kegiatan perusahaan tetap berjalan dibawah pengawasan Menteri / Jaksa Agung RI. Pengambilan tersebut berdasarkan keputusan Pengadilan Ekonomi Semarang No.32/1961 Eks tertanggal 10 Juli 1961, Jis Putuskan pengadilan Ekonomi Semarang No.16/1961 pld PT.E.K.S.MG tertanggal 20 Oktober 1962 dan Mahkamah

2 Agung Republik Indonesia No.5./Kr/K/1963 tertanggal 27 April 1963 dibawah pengawasan Menteri/ Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Juli 1963 perusahaan dan pengelolaan atas harta kekayaan ex OTCH diserahterimakan dari Menteri / Jaksa Agung RI kepada Menteri urusan pendapatan, pembiayaan dan pengawasan (P3) sekarang Departemen Keuangan RI.Pada tahun 1964 Departemen Keuangan RI dibentuk PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia disingkat PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang merupakan BUMN. Pada tahun 1983 sampai sekarang,dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 1983 dan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan efisiensi perusahaan,maka diadakan penggabungan / peleburan anak-anak perusahaan. Penyederhanaan tersebut meliputi: 1. PT PJU Mutiara Rajawali, PT Bandareksa Rajawali dan PT. Apotik Bima dilebur kedalam PT. Perusahaan Impor Ekspor Rajawali Nuisindo. 2. PT. Perkebunan Karet Cileles digabung dengan PT. Perkebunan karet Cimayak Berdasarkan Undang-Undang No.6 tahun 1968 Peraturan Pemerintah No.5 tahun 1974, PT Rajawali Nusantara Indonesia disesuaikan bentuk hukumnya menjadi perusahaan perseroan dengan nama yang sama. PT. Rajawali Nusantara Indonesia merupakan induk dari perusahaan (holding company) terhadap anak anak perusahaan sebagai berikut: No. Nama PT Tempat / Lokasi 1. PT. PG. Rajawali I (Industri Gula ) Surabaya

3 2. PT. PG. Rajawali II (Industri Gula ) Cirebon 3. PT. PG. Candi Baru Sidoarjo 4. PT. Perkebunan Mitra Ogan Sumatra Selatan 5. PT. Perkebunan Mitra Kerinci Sumatra Barat 6. PT. PG.Madu Baru (Industri Gula) Yogyakarta 7. PT. PG.Trophy Rajawali Banjaran (Industri Alat,Kesehatan) Jakarta 8. PT. Phapros (Industri Farmasi ) Semarang 9. PT. Mitra Rajawali Banjaran (Industri Kondom&Alat suntik) Bandung 10. PT. Rajawali Nusindo (Pengadaan Umum) Jakarta 11. PT. GIEB Indonesia (Perdagangan Umum) Bali 12. PT. Rajawali Citra Mas (Industri Karung Plastik) Mojokerto

4 Pada saat itu hingga sekarang PG. Krebet Baru merupakan unit usaha PT. PG. Rajawali I yang merupakan anak perusahaan dari PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai perusahaan induk (holding company) berkedudukan di Jakarta, bertindak sebagai pemegang saham yang tidak menjalankan aktivitasnya sendiri. PT. PG. Rajawali I sendiri pada mulanya bernama PT. PG. Krebet Rejo Agung, yaitu penggabungan (merger) antara PG. Krebet Baru dan PG. Rejo Agung atas arahan dan persetujuan Menteri Keuangan RI selaku pemegang saham dengan Surat No. 560/MK 016/1995 tanggal 19 September 1995, penggantian nama PT.PG.Rajawali I sesuai akta notaris Sutjipto No.91 tanggal 28 Agustus 1996 yang disahkan Menteri Kehakiman RI No.C HT TH.96 tanggal 15 Oktober Penggabungan usaha tersebut berlaku efektif mulai tanggal 1 januari Urusan manajemen diserahkan pada PT. PG. Rajawali di Surabaya.Sedangkan kegiatan operasionalnya dilakukan oleh anak perusahaan yaitu PG. Rejo Agung Baru di Madiun dan PG. Krebet Baru itu sendiri. Tahun 1968 kapasitas giling PG. Krebet Baru sudah bisa mencapai TCD (ton cane per day) dengan fasilitas pemerintah dalam rangka penanaman modal dalam negerimaka pada tahun Kapasitas giling ditingkatkan menjadi 2000 TCD. Hal ini disebabkan oleh adanya perbaikan dan penggantian mesin mesin yang sudah tua. Tahun 1976 dibangun pabrik gula dengan nama PG. Krebet Baru II untuk menggantikan pabrik gula yang lama. Tetapi atas permintaan gubernur agar pabrik gula lama tetap dioperasikan, sehingga menjadi 5000 TCD dan PG.Krebet memiliki 2 (dua) unit pabrik yaitu PG. Krebet Baru I dan PG. Krebet Baru II. Total tanaman tebu rakyat yang bisa dilayani menjadi ha. Hingga pada tahun 1982 kapasitas giling PG. Krebet Baru unit I dan II sebesar TCD, dimana PG. Krebet Baru I mempunyai kapasitas giling sebesar TCD, sedangkan PG. Krebet Baru II mempunyai kapasitas giling TCD. Sampai pada saat ini PG. Krebet

5 Baru I mempunyai kapasitas giling TCD dan PG. Krebet Baru II mempunyai kapasitas giling TCD (expandable total kapasitas menjadi TCD). Dilihat dari manajemen, bahan baku, tenaga kerja dan lingkungan sekitar pabrik, maka dapat dipaparkan faktor faktor urgen pada PT. Krebet Baru antara lain: a. Bahan Baku Bahan Baku diperoleh dari petani sekitar. Luas areal tanaman tebu milik petani yang diolah pabrik adalah Ha tersebar di 16 kecamatan yaitu Bululawang, Gondanglegi, Turen, Wajak, Dampit, Ampelgading, Singosari, dan Lawang, Donomulyo dan Lowokwaru. b. Tenaga Kerja Tenaga Kerja yang didapat sangat terjangkau dari segi jarak dengan pabrik maupun biaya karena diperoleh tenaga kerja dari penduduk sekitar, jadi lebih mudah dan murah. c. Air Air merupakan kebutuhan mendasar pabrik sebagai bahan pendingin mesinmesin, bahan pembantu proses produksi, pemurnian nira, penghasil uap air penggerak mesin dan kebutuhan MCK karyawan. Hal ini pabrik tidak mengalami kesulitan karena diperoleh langsung dari sumber air daerah krebet yang sangat memadai. d. Listrik Untuk pemenuhan listrik pabrik sepenuhnya dari PLN. e. Transportasi

6 Untuk pengangkutan bahan baku, hasil produksi tetes, blotong, dan sebagainya cukup memadai karena selain terletak di jalur utama tersedia lori dan truk dengan prosentase 20% lori dan 80% truk. f. Masyarakat Sekitar Selain banyak tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Kerjasama sosial maupun ekonomi terjadi dengan baik dengan adanya layanan yang tersedia misalnya toko kebutuhan pokok, biro jasa, usaha bercocok tanam / sebagai pemasok tebu. g. Faktor Tanah Tebu (saccharum officharam)merupakan bahan baku utama, tanaman tebu disamping membutuhkan jenis tanah yang subur untuk tumbuh dengan baik juga harus mempunyai kadar gula (rendemen) yang memenuhi syarat, sedangkan area lahan tebu petani yang menjadi pemasok tebu PG. Krebet Baru merupakan daerah aliran sungai Brantas yang secara geografis baik dan subur untuk tanaman tebu. h. Faktor Pemasaran Pemasaran gula PG. Krebet Baru tidak mengalami kesulitan yang berarti karena manajemen sepenuhnya dipegang oleh induk perusahaannya yaitu PT. PG. Rajawali I di Surabaya yaitu dengan sistem ladang. Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan PG. Krebet Baru mempunyai visi, misi, tujuan dan budaya perusahaan sebagai berikut: Visi (Vision) : Sebagai perusahaan terbaik dalam bidang agro industri, siap menghadapi tantangan dan unggul dalam kompetisi global bertumpu pada kemampuan sendiri (own capabilities). Misi (Mision) :

7 Menjadi perusahaan dengan kinerja terbaik dalam bidang agro industri, yang dikelola secara professional dan inovativ dengan orientasi kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang prima (excellent customer service) sebagai karya sumber daya manusia yang handal, mampu tumbuh dan berkembang memenuhi harapan pihakpihak berkepentingan terkait (stake holders). Motto : A Commitment to Exellent (Tekad Berbuat Terbaik) Tujuan Ideal (Goals) : A. Melaksanakan dan menunjang program pembangunan ekonomi nasional yang berorientasi global, khusunya disektor agro industri. B. Memiliki pertumbuhan revane diatas rata-rata agro industri dengan kinerja sangat sehat secara berkesinambungan. C. Menjadi perusahaan 5 terbaik yang bergerak dalam bidang agro industri. D. Memiliki pelayanan pelanggan yang prima (excellent customer service). E. Unggul dalam menghadapi kompetisi pasar tebu dalam globalisasi. F. Menjadi tempat berkarya yang aman dan nyaman bagi professional yang berdedikasi tinggi. Budaya Perusahaan (Corporate Culture) : A. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. B. Jujur dan Adil. C. Rendah Hati. D. Terbuka. E. Saling Menghormati. F. Profesionalisme. G. Kreatif. H. Inovatif.

8 I. Teamwork. J. Peduli Lingkungan Lokasi PG. Krebet Baru PG. Krebet Baru terletak di Jalan Raya Krebet Desa Krebet Kec. Bululawang Kab. Malang Telepon (0341) , fax (0341) Kurang lebih 13 km dari kota Malang ke arah selatan Struktur Organisasi PG. Krebet Baru Struktur organisasi PG. Krebet Baru ditetapkan oleh PT. PG. Rajawali I yang berkedudukan di Surabaya. Struktur Organisasi merupakan kerangka dasar dari pelaksanaan bentuk usaha. Struktur organisasi juga merupakan infrastruktur yang mendasari konsep dan implementasi strategi setiap organisasi. Dibawah Ini adalah gambar struktur Organisasi PT. PG Rajawali I Unit PG. Krebet Baru berikut klasifikasi kepengurusannya.

9 STRUKTUR ORGANISASI PG RAJAWALI I UNIT PG KREBET BARU BOARD OF DIRECTOR GENERAL MANAGER Plantation manager Enginering manager KB I Enginering manager KB II Processing manager KB I Processing manager KB II Accunting & financial manager HRD & GA manager SKK. Wil.selatan Gilingan Gilingan Laboratorium Laboratorium Keuangan/APK SDM SKK. Wil.tengah Ketel Ketel Pengelolahan Pengelolahan Gudang Gula KB I Umum SKK. Wil.utara Listrik Listrik Pabrik tengah Pabrik tengah Anggaran SKK. Wil.timur Besali Besali Puteran Puteran Gudang Gula KB II Bina Sarana Tani Remise kendaraan Akuntansi/EDP APK/PUKK Tebang & ankat Rupa-rupa Timbangan Gudang Material Sumber: Profile Company PT. PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru

10 4.1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan PT.PG Krebet Baru adalah Unit dari PT. PG Rajawali I yang beralamatkan di Jalan Raya Krebet no.166 Bululawang-Malang. Perusahaan ini memiliki kepala bagian yang bertugas masing masing sesuai dengan bagiannya. Yaitu: a) Kepala bagian keuangan dan akutansi memiliki kegiatan yang bertugas merencanakan peredaran keuangan dan memantau realisasi. b) Kepala bagian akutansi / EDP memiliki kegiatan yang bertugas melaksanakan pengelolaan data akutansi untuk menghasilkan informasi keuangan bagi pihak yang memerlukan. c) Kepala sub. seksi administrasi tebu rakyat memiliki kegiatan yang bertugas membantu kepala seksi administrasi tebu rakyat dalam mencatat penerimaan tebu milik tiap petani dan mencatat rendemen tebu yang menjadi hak setiap dan kewajiban petani. d) Kepala sub.seksi APK memiliki kegiatan yang bertugas meneliti keabsahan bon-bon masukan dan pengeluaran barang. e) Kepala sub. seksi timbangan memiliki kegiatan yang bertugas membantu kepala seksi akutansi dalam menimbang tebu yang akan digiling dan menyesuaikan administrasi upah tebang f) Kepala seksi keuangan dan anggaran memiliki kegiatan yang bertugas melaksanakan penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan keuangan perusahaan sesuai sistem otorisasi yang berlaku. g) Kepala sub. seksi gudang material memiliki kegiatan yang bertugas membantu kepala seksi keuangan dan anggaran dalam penerimaan dan pengeluaran serta perawatan persediaan barang-barang keperluan perusahaan.

11 h) Kepala sub. seksi gudang gula memiliki kegiatan yang bertugas membantu kepala seksi keuangan dan anggaran dalam penyimpan gula, tetes dan produk lainnya di gudang. i) Kepala sub. seksi gudang distribusi memiliki kegaiatan yang bertugas membantu kepala seksi keuangan dan anggaran dalam penyimpana barang-barang distribusi. j) Kepala seksi bagian SDM dan Umum memiliki kegiatan yang bertugas membantu kepala keuangan dan akutansi dalam melaksanakan kebijakan direksi. k) Kepala sub. seksi umum memiliki kegiatan yang bertugas mengurus dan mengatur keperluan tamu tamu perusahaan dan mempersiapkan tempat untuk rapat dinas serta pertemuan lainnya. l) Kepala sub. seksi SDM memiliki kegiatan yang bertugas mengumpulkan data untuk membuat gaji dan upah karyawan perusahaan. m) Kepala bagian tanaman memiliki kegiatan yang bertugas mengadakan penyuluhan kepada petani tebu. n) Seksi bina sarana tani memiliki kegiatan yang bertugas bertanggung jawab dan membantu kepada kepala bagian. o) Seksi tebang dan angkut memiliki kegiatan yang bertugas mengadakan pengolahan kebun percobaan. p) Tata usaha tanaman memiliki kegiatan yang bertugas mengkoordinasi semua administrasi tebu rakyat mulai dari pendaftaran sampai dengan penebangan. q) Kesinderan memiliki kegiatan yang bertugas mengelola kebun bibit dan kebun percobaan r) Kepala seksi pabrikasi memiliki kegiatan yang bertugas membuat rencana kegiatan produksi

12 s) Kepala bagian instalasi memiliki kegiatan yang bertugas bertanggung jawab terhadap General Manajer atas semua kegiatan yang ada pada bagian instalasi. Selain itu ada pula bagian dari stasiun antara lain: a) Kepala seksi stasiun gilingan yang bertugas bertanggung jawab atas lancarnya pekerjaan stasiun gilingan, membuat laporan kepada bagian instalasi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan dan rencana akan dilakukan b) Kepala seksi stasiun pabrik tengah bertugas sebagai koordinator pabrik tengah juga bertugas bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan pada pabrik tengah yang meliputi stasiun pemurnian, stasin penguapan dan stasiun pemasakan, melaporkan semua kegiatan pabrik kepada kepala bagian instalasi baik pada waktu giling maupun tidak Aspek SDM dan Personalia Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan didalam mencapai visi, misi dan tujuan ideal (goals) perusahaan, tiga hal tersebut terkait dengan sumber daya manusia yang terus ditumbuh kembangkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan merupakan asset penting perusahaan. A. Klasifikasi Karyawan Karyawan PG. Krebet baru dapat di klasifikasikan sebagai berikut: 1. Karyawan staf yaitu karyawan yang menduduki jabatan pimpinan dan jabatan direksi, kepala sub seksi sampai general manager. Pengangkatan dan penetapan jabatan karyawan staf ditentukan PT. Rajawali Nusantara (holding company). 2. Karyawan pelaksana yaitu seluruh karyawan yang berada dibawah sub seksi yang pengangkatan dan penetapan jabatan dilakukan oleh general manager PG. Krebet Baru atas persetujuan PT. Rajawali Nusantara Indonesia. 3. Karyawan musiman / kampanye atau kontrak kerja waktu tertentu (KKWT).

13 B. Status Karyawan Sedangkan status karyawan PG. Krebet dibagi menjadi: 1. Karyawan tetap yaitu karyawan yang dipekerjakan untuk waktu yang tidak tertentu dan pada saat dimulai hubungan kerja didahului dengan masa percobaan 3 bulan. 2. Karyawan tetap dibagi menjadi dua yaitu karyawan staf dan karyawan non staf. 3. Karyawan tidak tetap yaitu karyawan yang bekerja untuk waktu tertentu dan biasanya pada saat musim giling berlangsung. Karyawan ini melamar pekerjaan dan mengadakan kontak kerjasama selama musim giling atau kontrak kerja waktu tertentu (KKWT). Segala sesuatu yang terkait sudah tercantum dalam kontrak kerjasama. Karyawan tidak tetap musiman, terbagi atas 3 bagian yaitu: a. Karyawan tidak tetap musiman ( borongan) tanaman Yang dimaksud karyawan tidak tetap musiman (borongan) tanaman adalah pekerja yang melakukan pekerjaan-pekerjaan dari permulaan pembukaan tanah dan pemeliharaan tebu sampai siap ditebang dengan mendapatkan upah secara bulanan, harian, ataupun borongan. b. Karyawan tidak tetap musiman (borongan) tebangan Yang dimaksud karyawan tidak tetap musiman (borongan) tebangan adalah pekerja atau karyawan yang melaksanakan pekerjaan untuk persiapan tebang sampai tebu diangkat di atas alat pengangkut dengan mendapatkan upah secara bulanan, harian, maupun borongan. c. Karyawan tidak tetap musiman lain-lain Yang dimaksud karyawan tidak tetap musiman lain-lain adalah pekerja atau karyawan yang bekerja disekitar empleseman yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan penggilingan tebu yang meliputi pembersihan rapak atau tebu antara rail ban emplasemen, penjaga emplasemen, tenaga administrasi

14 untuk keperluan TRI, yaitu pekerjaan dalam pabrik yang meliputi borong angkut gula, sortir karung, mengebal ampas dan pekerjaan mengangkut kayu bakar lainnya untuk ketel yang diupah secara bulanan, harian, maupun borongan. 4. Karyawan kampanye Yang dimaksud karyawan kampanye adalah pekerja atau karyawan yang melakukan pekerjaan-pekerjaan dari permulaan tebu diangkat melalui timbangan sampai gilingan ke pekerja-pekerja di sekitar emplaseman dalam hal pekerjaan itu ada hubungan langsung dengan mendapat upah secara bulanan, harian, maupun borongan.jumlah karyawan kampanye secara keseluruhan sampai pada posisi akhir tahun 2013 sebanyak 367 orang. 5. Karyawan harian lepas Yang dimaksud karyawan harian lepas adalah karyawan yang melakukan hubungan kerja untuk melakukan pekerjaan yang bersifat insentif menurut kebutuhan perusahaan dengan imbalan upah yang diperhitungkan untuk harihari bekerja dengan memperhitungkan kezaliman yang ada dalam lingkungan perusahaan perkebunan gula.sampai pada posisi akhir tahun 2013 sebanyak 15 orang. 6. Karyawan borongan lain-lain Yang dimaksud karyawan borongan lain-lain adalah karyawan yang melakukan pekerjaan bersifat borongan dengan dasar upah borongan lain-lain untu prestasi normal 8 jam sehari dan tedaftar perusahaan. Tabel 4.1 Jumlah Karyawan PG. Krebet Baru Status Karyawan Tahun Pimpinan Tetap

15 Kampanye Tidak Tetap Jumlah Sumber: Profil PG. Krebet Baru, Kebijakan yang Menyangkut Kesejahteraan Karyawan Dalam rangka pemenuhan kesejahteraan karyawannya PG. Krebet Baru mempunyai program antara lain: 1. Kesehatan bagi karyawan Perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawan tetap berupa penggantian biaya pengobatan. Sehingga karyawan dapat melakukaan pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan perawatan di rumah sakit atau dokter mana saja, dengan syarat karyawan dapat memberikan bukti (kwitansi) bahwa karyawan yang bersangkutan telah melakukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan tersebut. 2. Rekreasi Perusahaan melakukan kegiatan rekreasi bagi karyawan tetap dan keluarga secara rutin 1 kali setiap tahun pada saat selesai giling, dengan biaya yang sudah ditanggung oleh perusahaan Hari Kerja dan Jam Kerja Hari kerja dan jam kerja yang diberlakukan di PG. Krebet Baru ditentukan berdasarkan masa giling, yaitu dalam masa giling (DMG) dan luar masa giling (LMG). Dalam masa giling (DMG), kegiatan produksi berlangsung selama 24 jam, terutama di dalam pabrik, sehingga dibutuhkan pengaturan tenaga kerja (shift) agar proses produksi tetap berjalan. Pelaksanaan jam kerja membagi tenaga kerja menjadi tiga shift, yaitu pagi, siang dan malam. Pergantian shift dilaksanakan 7 hari sekali. a. Shift Pagi : WIB b. Shift Siang : WIB

16 c. Shift Malam: WIB Pada saat luar masa giling (LMG), dimana tidak berlangsungnya kegiatan produksi, maka pada masa ini kegiatan perusahaan berjalan dengan normal dengan pembagian hari dan jam kerja sebagai berikut: a. Hari Senin Kamis : WIB ( untuk jam istirahat ) b. Hari Jumat : WIB c. Hari Sabtu : WIB Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menjaga dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dari bahaya kecelakaan atau gangguan kesehatan, maka diperlukan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja di tiap-tiap perusahaan. Beberapa alasan yang mendasari pengadaan program K3 di PG. Krebet Baru adalah: 1. Perusahaan menganggap karyawan adalah mitra kerja, karena itu sudah sepantasnya kalau perusahaan membalas jasa yang sesuai dengan tugas yang dilaksanakan karyawan. 2. Perusahaan berharap bahwa dengan adanya program jaminan keselamatan kerja, maka karyawan dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pekerja dengan baik Fasilitas Keselamatan Kerja Untuk mengantisipasi kecelakaan kerja PT. PG Rajawali I Unit PG.Krebet Baru melengkapi karyawan dengan peralatan pencegahan kecelakaan seperti: 1. Masker

17 Digunakan untuk melindungi karyawan dari bau-bauan yang menyengat dari bahanbahan kimia yang ada. 2. Safety glove (sarung tangan) Digunakan untuk melindungi kulit dari kontak langsung dengan bahan kimia, karena tangan adalah bagian yang rentan terhadap kontak langsung dengan bahan kimia. 3. Safety shoes Safety shoes merupakan pelindung kaki ketika melakukan kegiatan produksi, yaitu sepatu boot. 4. Welder glasses Welder glasses ini digunakan untuk pemeliharaan mesin. Apabila mesin ada yang rusak, karyawan dilengkapi dengan welder glasses sebagai pelindung mata ketika menggunakan alat las Fasilitas Kesehatan Kerja Untuk fasilitas kesehatan kerja perusahaan menyediakan poliklinik dan tenaga medis bagi karyawan.obat-obatan yang bersifat sementara / pertolongan pertama ketika ada kecelakaan kerja serta perusahaan bisa merujuk pada puskesmas setempat serta rumah sakit umum.selain itu perusahaan menyediakan fasilitas MCK (mandi, cuci dan kakus) yang memadai dan tenaga kebersihan lingkungan guna pemenuhan kebersihan. Selain pemberian makanan yang bergizi juga ada pemberian multivitamin yang diberikan setiap bulan oleh perusahaan. Adapun pemenuhan kesehatan yan sifatnya psikis perusahaan mengadakan rekreasi tahunan yaitu pada musim tutup giling serta menyediakan banyak hiburan bagi karyawan pada acara buka giling Pemberian Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

18 Pemberian jaminan kesehatan dan keselamatan kerja di PT. PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru telah dilaksanakan dengan baik. Dimana perusahaan mendaftarkan semua karyawan tetap menjadi anggota Jamsostek sebagai salah satu usaha meningkatkan kesejahteraan karyawan. Pemberian jaminan yang ada pada PT. PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru adalah: 1. Jaminan Kecelakaan Jaminan Kecelakaan diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan agar bisa membantu meringankan beban karyawan dan keluarganya dari segi biaya. Resiko kecelakaan yang tergolong didalamnya adalah kecelakaan pada waktu menuju tempat kerja, kecelakaan dilingkungan kerja selama karyawan bekerja, dan kecelakaan yang ada sangkut pautnya dengan pekerjaan dan tugas. 2. Jaminan kematian Jaminan kematian diberikan oleh perusahaan kepada keluarga atau ahli waris yang bersangkutan. 3. Jaminan hari tua Jaminan hari tua diberikan perusahaan kepada karyawan dengan maksud agar dapat memberikan bekal untuk hidupnya kelak apabila tidak bekerja lagi Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka menunjang peningkatan kinerja di PG. Krebet Baru 1. Tata Letak Peralatan Kerja dan Kinerja Pada PG. Krebet Baru penataan peralatan kerja sudah cukup baik, namun belum benar-benar baik sesuai yang diharapkan. Karena meskipun peralatan dan mesin sudah tertata sesuai urutan proses produksi masih ada mesin yang sudah rusak yang sudah tidak dipakai tetapi masih ditempat kerja sehingga sedikit menghambat jalannya proses produksi. Tetapi hal ini tidak terlalu berpengaruh,

19 pekerja bisa menjalankan tugas dan mencapai kualitas dan kuantitas produk yang maksimal. 2. Ketertiban dalam bekerja dan Kinerja Ketertiban dalam suatu pekerjaan sangat dibutuhkan guna menjaga ketenangan dan konsentrasi dalam bekerja. Pada PG. Krebet Baru ketertiban sangat dijaga akan tetapi tidak dapat dipungkiri suasana yang tertib cenderung tegang sehingga bisa saja menimbulkan stress. Sehingga ketertiban di PG. Krebet Baru adalah ketertiban yang berprinsip santai,serius, sukses. Dengan demikian ketertiban dengan batas yang normal membawa kecenderungan peningkatan kinerja. 3. Penyediaan alat pelindung kerja dan Kinerja Para karyawan memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya alat pelindung kerja. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri masih ada sebagian karyawan yang kadang merasa risih dengan alat-alat tersebut. 4. Penyediaan sarana kesehatan Dengan penyediaan sarana kesehatan oleh perusahaan seperti klinik, sarana kebersihan, dan sebagainya cukup memberikan kenyamanan bagi karyawan dalam bekerja sehingga peningkatan kinerja dapat tercapai Gambaran Singkat Proses Produksi (Pembuatan Gula) a. Tebu adalah bahan baku pembuatan gula b. Timbangan tebu untuk mengetahui berapa banyak tebu yang akan digiling sehingga diketahui kapasitas pabrik selama 24 jam dan merupakan dasar perhitungan dan pengawasan proses produksi gula. c. Halaman pabrik (Emplacement) adalah tempat untuk menampung tebu dari kebun sebelum giling, dimaan pengaturan tebu tersebut diusahakan supaya batang tebu yang ditebang lebih dahulu dapat digiling terlebih dahulu pula (FIFO)

20 d. Air imbibisi untuk mengencerkan gula dalam ampas yang masih tertinggal, sehingga nira dari tebu dapat diambil sebanyak-banyaknya. e. Alat kerja pendahuluan tujuannya adalah mencacah batang tebu agar menjadi bagian-bagian yang kecil dan lunak, dengan cara dipotong-potong dan dipecah bagian-bagian yang keras sehingga memudahkan pemerahan nira di stasiun giling. f. Stasiun gilingan tujuan utamanya adalah mengambil / memisahkan cairan tebu (nira) dari batang tebu sebanyak-banyaknya. g. Stasiun pemurnian tujuannya adalah memisahkan kotoran dan bukan gula sebanyak mungkin yang terkandung dalam nira, dengan demikian kemurnian nira lebih tinggi sehingga akan memudahkan proses pengkristalan gula. Bahan pembantu proses yang digunakan: 1.Susu Kapur (Ca(OH)2) 2.Gas Belerang (SO2) 3. Asam Phosphat (H3PO4) 4. Floculant h. Stasiun penguapan dalam pabrik gula dilaksanakan untuk menghilangkan air yang terkandung dalam nira yang masih merupakan larutan dengan kandungan air sekitar 80-85%, sehingga diperoleh nira kental dengan kandungan air 35-40%. i. Stasiun kristalisasi tempat pembentukan kristal gula dan penguapan air lebih lanjut, dimana kristal yang dapat dibentuk dapat dengan sudah dipisahkan dari larutannya (siroop) kotorannya dalam proses pemutaran. j. Stasiun puteran dan penyelesaian tujuan dari pemutaran adalah memisahkan gula dengan larutannya (siroop). Sedangkan di stasiun penyelesaian gula dikeringkan kemudian dikarungi sebagai gula produk. k. Gula kristal putih IA (GKP IA) adalah hasil produksi

21 Produk Samping yang dihasilkan 1. Tetes (Molasses) Sebagai bahan baku penyedap makanan 2. Blotong Kotoran dan bukan gula yang dipisahkan dari stasiun pemurnian. Dimanfaatkan sebagai pupuk dan landfiil. 3. Ampas Digunakan sebagai bahan bakar ketel Mitra Kerja Unit Usaha dan Program Kemitraan a. Koperasi Mitra Kerja PG. Krebet Baru Keberhasilan PG. Krebet Baru tidak lepas dari peran aktif dan kerjasama yang baik dengan koperasi mitra kerja. Tabel 4.2 Mitra Kerja PG. Krebet Baru No. KUD / Koperasi Lokasi 1. KUD Subur Jaya Pagak 2. KUD Karya Mulya Donomulyo 3. KUD Satya Dharma Bantur 4. KUD Kompas Gedangan 5. KUD Gondang Legi Gondang Legi 6. KUD Sari Bumi Bululawang 7. KUD Wajak Wajak 8. KUD Dau Dau 9. KUD Kamajaya Lowokwaru 10. KUD Dewi Sri Lawang 11. KUD Singosari Singosari 12. KUD Turen Turen 13. KUD Dampit Dampit 14. KUD Sidomukti Sumbermanjing Wetan 15. KUD Mandiri Tirtoyudo

22 16. KUD Ampelgading Ampelgading 17. Kop.AlHasanul Mu min Pagak 18. Kop. Bumi Sholawat Pagak 19. Kop. Sumber Makmur Bantur 20. Kop. Sido Makmur Gondanglegi 21. Kop. Barokah Gondanglegi 22. Kop. Mitra Usaha Gondanglegi 23. Kop. Petermas Gondanglegi 24. Kop. Usmani Gondanglegi 25. Kop. Kara Bagi Gondanglegi 26. Kop. Distribusi Mandiri Pagelaran 27. Kop.Syirkah Mu awanah Pagelaran 28. Kop. An Nur II Bululawang 29. Kop. Bina Mitra Bululawang 30. Kop. Jaya Usaha Bululawang 31. Kop. Abadi Tumpang 32. Kop. Amanah Tirtoyudo 33. Kop. KPTR Gondanglegi 34. Kop. Barun Najah Gondanglegi Sumber: Company Profile PT.PG Rajawali I Unit PG. Krebet Baru b. Unit Usaha PG. Krebet Baru Unit Usaha yang dimiliki PG. Krebet Baru adalah pucuk rosan baru yang berlokasi di Jalan Raya Bakalan No. 1 Bululawang Malang atau kurang lebih 15 Km arah selatan kota Malang. Usaha yang dilakukan adalah pengolahan bahan baku terbuang yaitu dari sisa pucuk daun tebu menjadi makanan ternak dengan kualitas ekspor. Memang selain hasil pengolahan ini selain dijual lokal juga diekspor ke berbagai negara maju antara lain RRC, Taiwan dan Australia Dampak Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PG. Krebet Baru membawa misi melakukan program kemitraan dengan usaha kecil dan koperasi, disamping

23 melakukan program bina lingkungan bentuk program kemitraan yang dilakukan meliputi: 1. Pemberian bantuan pinjaman modal kerja/ investasi 2. Bantuan pemasaran untuk meningkatkan omset penjualan 3. Bantuan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pembangunan Fasilitas: 1. Pengadaan air bersih 2. Pembangunan tempat-tempat ibadah 3. Pembangunan WC umum Sedangkan bentuk program bina lingkungan meliputi: 1. Pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi dan anak yang kurang mampu 2. Mengadakan khitanan massal dilingkungan masyarakat di sekitarnya 3. Perbaikan sarana jalan terutama disekitar perusahaan 4. Bantuan perbaikan sarana tempat ibadah, disekitar perusahaan 5. Pemberian bantuan makanan dan obat-obatan kepadakorban bencana alam Adapun diantara dampak negatif yang dirasakan adalah: 1. Limbah air 2. Debu proses pengelolaan gula 1.2 Hasil Analisis Data Gambaran Umum Responden Olah data dimulai dari pengelolaan data dan evaluasi data-data yang diperoleh di lapangan dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai hasil penelitian.data tersebut diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan terhadap karyawan bagian produksi sebanyak 75 karyawan. Adapun tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut:

24 1. Editing Tahap Editing ini meliputi a. Melihat kuesioner yang belum diisi dimana identitas responden ada yang tidak diisi, dibiarkan saja karena tidak ada pengaruhnya terhadap analisis masalah. b. Pertanyaan-pertanyaan variabel kosong, kuesioner dikembalikan ke responden untuk diisi kembali. Ternyata ada yang kosong, misalnya jenis kelamin dan tingkat pendidikan. 2. Coding Tahap coding ini memberi kode pada kuesioner yang sudah masuk, kuesioner yang masuk pertama menjadi nomor responden 1 dan seterusnya. 3. Tabulasi Dari kuesioner yang sudah diisi oleh responden, setelah diedit, diberi kode, kemudian dibuat tabel agar lebih mudah dianalisis.tabel ini ada dua macam yaitu tabel awal (data mentah) dan tabel olahan. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 75 karyawan bagian produksi PG. Krebet Baru. Berdasarkan karakteristik para responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu berdasarkan usia meliputi tahun, tahun, tahun, berdasarkan jenis kelamin meliputi laki-laki dan perempuan, berdasarkan lama bekerja kurang 1 tahun, 1-2 tahun, 2-3 tahun dan lebih 3 tahun, berdasarkan klas karyawan yaitu karyawan staf dan non staf, dan berdasarkan pendidikan meliputi Sarjana (S1), Diploma (D3), SLTA (Sekolah Lanjut Tingkat Atas), SLTP (Sekolah Lanjut Tingkat Pertama), dan Lain-lain.Hasil Pengelompokan sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

25 Responden berdasarkan usia dalam penelitian ini meliputi tahun, tahun dan tahun dalam penelitian ini dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan usia Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan Total Usia Thn Count Total % within Usia 86.2% 13.8% 100.0% Thn Count % within Usia 85.3% 14.7% 100.0% Thn Count % within Usia 100.0%.0% 100.0% Count % within Usia 88.0% 12.0% 100.0% Sumber : Data primer diolah, 2013 Tabel 4.3 menunjukkan frekuensi masing-masing responden dalam penelitian ini berusia tahun sebanyak 25 laki - laki atau 86,2%, dan 4 Perempuan atau 13,8%, berusia tahun sebanyak 29 laki- laki atau 85,3%, dan 5Perempuan atau 14,7%, berusia tahun sebanyak 12 Laki-laki atau 100%, dan tidak ada perempuan untuk usia ini. Dengan demikian bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah usia tahun atau 85,3% untuk laki- laki dan 14,7% untuk perempuan. 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini meliputi laki-laki dan perempuan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1. Laki-laki % 2. Perempuan %

26 Jumlah % Sumber : Data primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.4 di atas, frekuensi masing-masing responden untuk laki-laki sebanyak 66 orang atau 88.0% untuk responden perempuan sebanyak 9 orang atau 12,0%. Maka dalam penelitian ini sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 88,0%. 3. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja Responden berdasarkan lama bekerja dalam penelitian ini adalah kurang 1 tahun, 1-2 tahun, 2-3 tahun dan lebih 3 tahun dengan tabel berikut: Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja Total Berdasarkan Count tabel 4.5 di atas, frekuensi masing masing responden denganmasa kerja kurang 1 tahun sebanyak4 orang atau 5,3% dengan tingkat kevalidan 5,3%, 1-2 tahun 17 % within Usia orang atau 22,7% dengan tingkat kevalidan 5.3% 22,7%, % 46.7% 25.3% 100.0% Sumber : Data primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.5 di atas, frekuensi masing-masing responden dengan masa kerja kurang 1 tahun sebanyak 4 orang atau 5,3%, 1-2 tahun 17 orang atau 22,7, 2-3 tahun 35 orang atau 46,7% dan lebih dari 3 tahun 19 orang atau 25,3%. Jadi di PG. Krebet didominasi dengan lama bekerja 2-3 tahun. 4. Karakteristik responden berdasarkan klas karyawan Lama Bekerja < 1 thn 1-2 Thn 2-3 Thn > 3Thn Total Usia Thn Count % within Usia 13.8% 41.4% 44.8%.0% 100.0% Thn Count % within Usia.0% 14.7% 61.8% 23.5% 100.0% Thn Count % within Usia.0%.0% 8.3% 91.7% 100.0%

27 Responden berdasarkan klas karyawan dibagi menjadi Staf dan Non Staf dalam penelitian ini dengan tabel: Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan klas karyawan Klas Karyawan Sum ber : Data prim er diola h, 2013 an tabel 4.6 di atas, frekuensi karyawan staf sebanyak 62 orang atau 82,7% dan karyawan Staf Non Staf Total Usia Thn Count % within Usia 58.6% 42.9% 100.0% Thn Count % within Usia 100.0%.0% 100.0% Thn Count % within Usia 91.7% 8.3% 100.0% Total Count % within Usia 82.7% 17.3% 100.0% erda sark B non staf sebanyak 13 orang atau 17,3%. Jadi golongan karyawan di PG. Krebet didominasi oleh karyawan Staf. 5. Karakteristik responden berdasarkan Jenjang Pendidikan Responden berdasarkan jenjang pendidikan meliputi Sarjana (S1), Diploma (D3), Sekolah Lanjuta Menengah Atas (SLTA), Sekolah Lanjut Menengah Pertama (SLTP), dan Lain-lain dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan Pendidikan Terakhir S1 D3 SLTA SLTP Lainlain Total Usia Count

28 Thn Thn Thn % within Usia 10.3% 20.7% 55.2% 3.4% 10.3% 100.0% Count % within Usia 50.0% 35.3% 11.8%.0% 2.9% 100.0% Count % within Usia 25.0% 16.7% 50.0%.0% 8.3% 100.0% Total Count % within Usia 30.7% 26.7% 34.7% 1.3% 6.7% 100.0% Sumber : Data primer diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.7 di atas, frekuensi masing-masing responden untuk jenjang pendidikan Sarjana 23 orang atau 30,7%, Diploma 20 orang atau 26,7%, Sekolah Menengah Atas 27 orang atau 34,7% Sekolah Menengah Pertama 1 orang atau 1,3% dan untuk yang lain-lain 5 orang atau 6,7%. 1.3 Analisis Deskriptif Jawaban Responden Gambaran Distribusi Item Dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel yaitu kesehatan kerja (X1), keselamatan kerja (X2), lingkungan kerja (X3), dan kinerja karyawan (Y). Dimana masing-masing variabel tersebut terdiri dari atas beberapa item pertanyaan dalam kuesioner yang akan disajikan jawaban responden berikut ini: 1. Variabel Kesehatan Kerja (X1) Variabel kesehatan kerja terdiri dari 6 item, antara lain kebisingan, gangguan pernafasan, debu di tempat kerja, penyediaan fasilitas karyawan seperti: kamar mandi, ruang ganti, pelayanan kesehatan tenaga kerja dan perlakuan pimpinan kepada karyawan. Variabel Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Item Kesehatan Kerja Jumlah Responden

29 SS S N TS STS X ,5% 30 22,5% 26 19,5% 5 3,75% 0 - X ,75% 33 24,75% 13 9,75% 3 2,25% 1 0,75% X % 30 22,5% 29 21,75% 4 3% 0 - X ,75% 36 27% 14 10,5% X ,25% 14 10,5% 28 21% 4 3% 0 - X % 29 21,75% 20 15% 2 1,5% 0 - Sumber : Data primer diolah, 2013 Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa item yang menyatakan sarana dan fasilitas kesehatan kerja yang dimiliki perusahaan sudah cukup lengkap ( ), dimana sebagian besar responden menyatakan sangat setuju 14 responden (10,5%), menjawab setuju 30 responden (22,5% ), menjawab netral sebanyak 26 responden (19,5%) dan menjawab tidak setuju sebanyak 5 responden (3,75%). Data ini menunjukkan bahwa sarana dan fasilitas kesehatan kerja yang dimiliki perusahaan sudah cukup lengkap. Pada item ( ) yaitu karyawan memiliki kepedulian tinggi dalam mematuhi standar kebijakan K3 yang ditetapkan oleh perusahaan, diketahui sebanyak 25 responden (18,75%) menjawab sangat setuju, 33 responden (24,75%) menjawab setuju, 13 responden (9,75%) menjawab netral, 3 responden (2,25%) menjawab tidak setuju. Pada item ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki kepedulian tinggi dalam mematuhi standar kebijakan K3 yang ditetapkan oleh perusahaan. Pada item ( ) yaitu perusahaan selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui kesehatan kerja yang disediakan perusahaan, diketahui sebanyak 12 responden (9%) menjawab sangat setuju, 30 responden (22,5%) menjawab setuju, 29 responden (21,75%) menjawab netral, 4 responden (3%) menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

30 menyatakan setuju terhadap manajemen perusahaan selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui kesehatan. Pada item ( ) yaitu manajemen perusahaan telah menyediakan fasilitas mengenai kesehatan kerja, diketahui bahwa sebanyak 25 responden (18,75%) menyatakan sangat setuju, 36 responden (27%) menyatakan setuju, 14 responden (10,5%) menyatakan netral. Hal ini menunjukkan bahwa sebagia besar responden menyatakan setuju terhadap manajemen perusahaan telah menyediakan fasilitas tentang kesehatan kerja. Pada item ( ) yaitu perusahaan memberikan pelayanan kesehatan, diketahui bahwa sebanyak 23 responden (17,25%) menyatakan sangat setuju, 14 responden (10,5%) menyatakan setuju, 28 responden (21%) menyatakan netral, 4 responden (3%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan netral terhadap perusahaan memberikan pelayanan kesehatan. Pada item ( ) yaitu perusahaan memberi perlakuan pimpinan kepada karyawan, diketahui bahwa sebanyak 24 responden (18%) menyatakan sangat setuju, 29 responden (21,75%) menyatakan setuju, 20 responden 15% menyatakan netral, 2 responden (1,5%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap perlakuan pemimpin kepada karyawan. 2. Variabel Keselamatan Kerja (X2) Variabel keselamatan kerja terdiri dari 5 item, antara lain tata letak peralatan kerja, pengamanan mesin, penyediaan alat perlindungan diri / peralatan keamanan, pemasangan tanda bahaya dan sosialisai keamanan. Variabel Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Item Keselamatan Kerja Jumlah Responden SS S N TS STS X ,75% 40 30% 12 9% 2 1,5% 0 -

31 X ,75% 38 28,5% 14 10,55 2 1,5% 0 - X % 37 27,75% 17 12,75% 1 0,75% 0 - X ,75% 40 30% 17 12,75% 5 3,75% 0 - X ,5% 34 25,5% 15 11,25% 4 3% 0 - Sumber : Data Primer diolah, 2013 Dari tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa item yang menyatakan tata letak peralatan kerja ( ), dimana sebagian besar responden menyatakan sangat setuju 21 responden (15,75%), menjawab setuju 40 responden (30% ), menjawab netral sebanyak 12 responden (9%) dan menjawab tidak setuju sebanyak 2 responden (1,5%). Data ini menunjukkan bahwa tata letak peralatan kerja perusahaan sebagian besar setuju dengan kebijakan perusahaan. Pada item ( ) yaitu karyawan memiliki kepedulian tinggi dalam mematuhi standar kebijakan keselamatan dalam hal pengamanan mesin yang ditetapkan oleh perusahaan, diketahui sebanyak 21 responden (15,75%) menjawab sangat setuju, 38 responden (28,5%) menjawab setuju, 14 responden (10,55%) menjawab netral, 2 responden (1,5%) menjawab tidak setuju. Pada item ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki kepedulian tinggi dalam mematuhi standar kebijakan keselamatan yang ditetapkan oleh perusahaan. Pada item ( ) yaitu perusahaan selalu berusaha memberikan peralatan penyediaan perlindungan diri pada karyawan yang disediakan perusahaan, diketahui sebanyak 20 responden (15%) menjawab sangat setuju, 37 responden (27,75%) menjawab setuju, 17 responden (12,75%) menjawab netral, 1 responden (0,75%) menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap manajemen perusahaan selalu berusaha meningkatkan persediaan perlindungan diri pada karyawan melalui kesehatan.

32 Pada item ( ) yaitu manajemen perusahaan telah menyediakan fasilitas pemasangan tanda bahaya, diketahui bahwa sebanyak 13 responden (9,75%) menyatakan sangat setuju, 40 responden (30%) menyatakan setuju, 17 responden (12,75%) menyatakan netral dan 5 responden (3,75%) tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap manajemen perusahaan telah menyediakan fasilitas pemasangan tanda bahaya. Pada item ( ) yaitu perusahaan memberikan sosialisasi keamanan, diketahui bahwa sebanyak 22 responden (16,5%) menyatakan sangat setuju, 34 responden (25,5%) menyatakan setuju, 15 responden (11,25%) menyatakan netral, 4 responden (3%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju perusahaan memberikan sosialisasi keamanan. 3. Variabel Lingkungan Kerja (X3) Variabel lingkungan kerja terdiri dari 7 item, antara lain kondisi suhu udara, kondisi penerangan, tingkat kebersihan, sistem pembuangan sampah, penyediaan air bersih, hubungan kerjasama tim, dan hubungan antara karyawan dengan karyawan lain. Variabel Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Item Lingkungan Kerja Jumlah Responden SS S N TS STS 17 12,75% 44 33% 13 9,75% 1 0,75% 0 - X ,5% 43 32,25% 9 6,75% 1 0,75% 0 - X % 42 31,75% 13 9,75% 4 3% 0 - X ,25% 36 27% 26 19,5% 2 1,5% 0 - X ,75% 40 30% 25 18,75% 1 0,75% 0 - X ,25% 41 30,75% 22 16,5% 1 0,75% 0 - X3.6 X ,25% 30 22,5% 20 15% 2 1,5% 0 - Sumber : Data primer diolah, 2013

33 Dari tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa untuk item ( ) yaitu kondisi suhu udara di tempat kerja cukup baik, dimana sebagian besar responden menyatakan sangat setuju 17 responden (12,75%), menjawab setuju 44 responden (33% ), menjawab netral sebanyak 13 responden (9,75%) dan menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden (0,75%). Data ini menunjukkan bahwa kondisi suhu udara ditempat kerja yang ada di perusahaan sudah cukup baik. Pada item ( ) yaitu kondisi penerangan di tempat kerja cukup bagus, diketahui sebanyak 22 responden (16,5%) menjawab sangat setuju, 43 responden (32,25%) menjawab setuju, 9 responden (6,75%) menjawab netral, 1 responden (0,75%) menjawab tidak setuju. Pada item ini menunjukkan bahwa kondisi penerangan di tempat kerja cukup bagus. Pada item ( ) yaitu lingkungan kerja di tempat kerja bersih, diketahui sebanyak 16 responden (12%) menjawab sangat setuju, 42 responden (31,75%) menjawab setuju, 13 responden (9,75%) menjawab netral, 4 responden (3%) menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap bersihnya lingkungan kerja di tempat kerja. Pada item ( ) yaitu sistem pembuangan sampah di tempat kerja tersedia dengan baik, diketahui bahwa sebanyak 11 responden (8,25%) menyatakan sangat setuju, 36 responden (27%) menyatakan setuju, 26 responden (19,5%) menyatakan netral dan 2 responden (1,5%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap sistem pembuangan sampah di tempat kerja tersedia dengan baik. Pada item ( ) yaitu penyediaan air bersih memadai, diketahui bahwa sebanyak 9 responden (6,75%) menyatakan sangat setuju, 40 responden (30,%) menyatakan setuju, 25 responden (18,75%) menyatakan netral, 1 responden (0,75%)

34 menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap perusahaan memberikan penyediaan air bersih yang memadai. Pada item ( ) yaitu kerjasama dalam bekerja dengan tim terjalin dengan baik, diketahui bahwa sebanyak 11 responden (8,25%) menyatakan sangat setuju, 41 responden (30,75%) menyatakan setuju, 22 responden (16,5%) menyatakan netral, 1 responden (0,75%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap kerjasama dalam bekerja dengan tim terjalin dengan baik. Pada item ( ) yaitu hubungan kerjsama dengan karyawan lain terjalin dengan baik, diketahui bahwa sebanyak 23 responden (17,25%) menyatakan sangat setuju, 30 responden (22,5%) menyatakan setuju, 20 responden (15%) menyatakan netral, 2 responden (1,5%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju hubungan kerjasama dengan karyawan lain terjalin dengan baik. 4. Variabel Kinerja Karyawan (Y) Variabel kinerja karyawan terdiri dari 5 indikator yaitu kuantitas, kualitas, kehadiran, ketetapan waktu dan kerjasama tim. Semua indikator tersebutada dalam 15 item pertanyaan, adapun hasil dari distribusi frekuensi responden masing-masing item adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi ItemKinerja Karyawan

35 Variabel Jumlah Responden SS S N TS STS Y % 46 34,5% 12 9% 1 0,75% 0 - Y ,25% 37 27,75% 14 10,5% 1 0,75% 0 - Y % 34 25,5% 14 10,5% 3 2,25% 0 - Y ,25% 47 35,25% 12 9% 1 0,75% 0 - Y ,25% 47 35,25% 9 6,75% Y ,5% 31 23,25% 11 8,25% 3 2,25% 0 - Y ,25% 40 30% 15 11,25% 1 0,75% 0 - Y ,5% 32 24% 8 6% 5 3,75% 0 - Y , ,25% 21 15,75% 1 0,75% 0 - Y % 30 22,5% 20 15% 5 3,75% 0 - Y ,25% 46 34,5% 19 14,25% 3 2,25% 0 - Y ,25% 29 21,75% 38 28,5% 1 0,75% 0 - Y ,25% 34 25,5% 25 18,75% 5 3,75% 0 - Y ,25% 38 28,5% 20 15% 2 1,5% 0 - Y ,25% 42 31,5% 16 12% 6 4,5% 0 - Sumber: Data primer dioalah, 2013 Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa item ( ) yaitu tentang mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 16 responden (12%), sebanyak 46 responden (34,5%) menyatakan setuju, sebanyak 12 responden (9%) menyatakan netral dan 1 responden (0,75%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target. Pada item ( ) yaitu menetapkan target dalam bekerja, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 23 responden (17,25%), sebanyak 37 responden (27,75%) menyatakan setuju, sebanyak 14 responden (10,5%) menyatakan netral dan 1 responden (0,75%) menyatakan tidak setuju. Data ini

36 menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap menetapkan target dalam bekerja. Pada item ( ) yaitu target pekerjaan yang telah saya rencanakan, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 24 responden (18%), sebanyak 34 responden (25,5%) menyatakan setuju, sebanyak 14 responden (10,5%) menyatakan netral dan 3 responden (2,25%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap target pekerjaan yang telah direncanakan. Pada item ( ) yaitu melakukan pekerjaan yang saya kerjakan, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 15 responden (11,25%), sebanyak 47 responden (35,25%) menyatakan setuju, sebanyak 12 responden (9%) menyatakan netral dan 1 responden (0,75%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap melakukan pekerjaan yang saya kerjakan. Pada item ( ) yaitu paham tentang pekerjaan yang saya kerjakan, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 19 responden (14,25%), sebanyak 47 responden (35,25%) menyatakan setuju, sebanyak 9 responden (6,75%) menyatakan netral. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap paham pekerjaan yang saya kerjakan. Pada item ( ) yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan teliti, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 30 responden (22,5%), sebanyak 31 responden (23,25%) menyatakan setuju, sebanyak 11 responden (8,25%) menyatakan netral dan 3 responden (2,25%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap menyelesaikan pekerjaan dengan teliti.

37 Pada item ( ) yaitu tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 19 responden (14,25%), sebanyak 40 responden (30%) menyatakan setuju, sebanyak 15 responden (11,25%) menyatakan netral dan 1 responden (0,75%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Pada item ( ) yaitu tidak pernah menunda-nunda pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 30 responden (22,5%), sebanyak 32 responden (24%) menyatakan setuju, sebanyak 8 responden (6%) menyatakan netral dan 5 responden (3,75%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap tidak pernah menunda-nunda pekerjaan. Pada item ( ) yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 14 responden (10,55%), sebanyak 39 responden (29,25%) menyatakan setuju, sebanyak 21 responden (15,75%) menyatakan netral dan 1 responden (0,75%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap menyelesaikan pekerjaan dengan tepat. Pada item ( ) yaitu datang ditempat kerja tepat waktu, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 20 responden (15%), sebanyak 30 responden (22,5%) menyatakan setuju, sebanyak 20 responden (15%) menyatakan netral dan 5 responden (3,75%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap datang ditempat kerja tepat waktu. Pada item ( ) yaitu tidak pernah meninggalkan tempat kerja tanpa izin, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 7 responden

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah PG. Krebet Baru Pabrik Gula Krebet Baru didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda yang kemudian pada tahun 1906 dibeli oleh Oei Tiong Ham Concern. PG. Krebet

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU

IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU 4.1. Sejarah Umum Perusahaan PG. Krebet Baru Malang didirikan pada tahun 1906 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang kemudian dimiliki oleh Oei Tiong Ham Concern (OTHC). Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1964 perusahaan NV My Handle Kian Gwan diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang bernama PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru

Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru No. Tanggal Jenis Kegiatan Lokasi Prestasi Kerja Mahasiswa Pekerja 1 12 Februari 2009 Orientasi dan pengurusan administrasi kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik BAB I PENDAHULUAN PT. PG Candi Baru adalah salah satu pabrik gula di Indonesia yang menghasilkan gula kristal putih (GKP) jenis Superior Hooft Suiker IA (SHS IA) sebagai produk utamanya. Hasil samping

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Industri, yaitu pengelolahan tebu menjadi gula.

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Industri, yaitu pengelolahan tebu menjadi gula. BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data 4.1.1. Profil Perusahaan PT. PG. Krebet Baru merupakan unit pabrik gula terbesar di lingkungan PT. PG. Rajawali I yang merupakan perusahaan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Umum PG. Subang PT. PG. Rajawali II Unit PG. Subang terletak di blok Cidangdeur, Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dengan posisi

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP:

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP: LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: 5203013008 Lovitna Novia Puspitasari NRP: 5203013045 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU 2.1 Sejarah PG. Djombang Baru Pabrik Gula Djombang baru berdiri sejak tahun 1895. Dalam sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode sebelum

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RAJA WALI NUSINDO MEDAN. Ada banyak jenis perusahaan di Indonesia, baik perusahaan yang bergerak

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RAJA WALI NUSINDO MEDAN. Ada banyak jenis perusahaan di Indonesia, baik perusahaan yang bergerak BAB II GAMBARAN UMUM PT. RAJA WALI NUSINDO MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Ada banyak jenis perusahaan di Indonesia, baik perusahaan yang bergerak dibidang jasa, penjualan barang-barang, pertanian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Kabupaten Malang memiliki dua Pabrik gula yang cukup besar yaitu PG Kebon Agung dan PG. Krebet. PG Kebon Agung berdiri pada 1905, PG Krebet

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak dapat menghindari adanya persaingan dengan perusahaan lain. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak dapat menghindari adanya persaingan dengan perusahaan lain. Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu perusahaan tidak dapat menghindari adanya persaingan dengan perusahaan lain. Perusahaan yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik dan benar maka akan bernilai

PENDAHULUAN. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik dan benar maka akan bernilai PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan penggerak utama aset dalam perusahaan dan salah satu sumber daya yang paling menentukan sukses tidaknya suatu organisasi. Saat ini kondisi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Wawancara

Lampiran 1 Daftar Wawancara LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Wawancara 1. Bagaimana proses produksi di Pabrik Gula Pagotan? 2. Dalam proses produksi tersebut menghasilkan limbah apa saja? 3. Tolong jelaskan proses pengolahan limbah tersebut?

Lebih terperinci

STRATEGI BISNIS DALAM MENGHADAPI PELEMAHAN EKONOMI DUNIA 2017 CORPORATE ENTREPRENEURSHIP

STRATEGI BISNIS DALAM MENGHADAPI PELEMAHAN EKONOMI DUNIA 2017 CORPORATE ENTREPRENEURSHIP STRATEGI BISNIS DALAM MENGHADAPI PELEMAHAN EKONOMI DUNIA 2017 CORPORATE ENTREPRENEURSHIP PG PT KEBUN TEBU MAS NGIMBANG LAMONGAN JAWA TIMUR IR. WAYAN SUKASEDANA, M.M. 2016 PT KEBUN TEBU MAS SITUASI PERGULAAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Pe elitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Pe elitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. ABC terletak di desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdiri berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Rajawali Nusindo adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perdagangan, impor, ekspor dan bertindak sebagai pemasok, toko

Lebih terperinci

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Aspek Teknis 6.1.1. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah merupakan proses awal budidaya tanaman tebu. Hal ini menjadi sangat penting mengingat tercapainya produksi yang tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Sunan Rubber berdiri pada tahun 1949 dengan nama NV Sunan Rubber Handel Matchapply (NV Sunan Rubber Trading Company Limited). Pada awal pendiriannya,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sejarah PT. Arnott s Indonesia dimulai dengan berdirinya perusahaan yang bergerak di bidang makanan kering dengan nama PT. Tatas Mulya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tebu Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman ini memerlukan udara panas yaitu 24-30 ºC dengan perbedaan suhu musiman tidak lebih dari 6 ºC, perbedaan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR DENGAN ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT DATAR OLEH BAGUS MAHENDRA A24051108 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan agroindustri yaitu merupakan kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan untuk

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN D S

BAB I PENDAHULUAN D S BAB I PENDAHULUAN D S 1.1 Dasar Pemikiran Magang PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Rajawali Nusindo) merupakan salah satu perusahaan tertua di Indonesia dengan ukiran sejarah yang cemerlang. Pada awalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Perumnas didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan agroindustri yaitu merupakan kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan untuk

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Aspek Khusus 6.1.1. Pengelolaan Kebun Bibit Datar di PG. Krebet Baru Pengelolaan kebun bibit berjenjang dilakukan mulai KBP (Kebun Bibit Pokok), KBN (Kebun Bibit Nenek), KBI

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Nama Instansi Nama Instansi : Pabrik GulaTasikmadu Karanganyar Alamat : Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Karanganyar, Telp : (0271) 7495562, Fax : (0271) 6497800 Email : sdmtasikmadu@ptpn9.co.id

Lebih terperinci

BAB I. Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja

BAB I. Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menghadapi persaingan Internasional yang semakin tajam, maka Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja yang murah,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENDAPATAN PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

01 PABRIK GULA PG. KEBON AGUNG MALANG JAWA TIMUR

01 PABRIK GULA PG. KEBON AGUNG MALANG JAWA TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA PABRIK 01 PABRIK GULA PG. KEBON AGUNG MALANG JAWA TIMUR OLE H : ERN I SWANDAYANI SANDY SUYANTO FRANSISCA IRHANNY (6103001009) (6103001051) (6103001055) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan perusahaan tidak akan berjalan walaupun perusahaan tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan perusahaan tidak akan berjalan walaupun perusahaan tersebut telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang berharga dalam mencapai tujuan perusahaan. Kemajuan suatu perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusianya.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Berdirinya PTPN Nusantara II diawali dengan pendirian perusahaan bangsa Belanda dengan nama N. V. Veronigde Deli Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari

Lebih terperinci

VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS

VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS A. ASPEK LINGKUNGAN Limbah merupakan hasil dari proses yang terjadi di dalam industri yang dapat bersifat merugikan ataupun menguntungkan. Pencemaran pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) atau biasa disebut PTPN IX adalah perusahaan BUMN yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Pabrik Gula Kwala Madu terletak di desa Kwala Madu Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat

Lebih terperinci

NASKAH SEMINAR HASIL. Oleh : Vinna Nour Windaryati NIM

NASKAH SEMINAR HASIL. Oleh : Vinna Nour Windaryati NIM MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PROSES PENGOLAHAN GULA TEBU (Saccharum officinarum L) (STUDI KASUS DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK GULA PANDJIE SITUBONDO) NASKAH SEMINAR HASIL Oleh

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA Disusun oleh: Muchamad Firdaus T 32411607 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2015

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab No Jabatan Tugas Wewenang T. Jawab 1 Manajer a. Memonitor/mengevaluasi biaya pengolahan a. Merencanakan/perbaikan Bagan Organisasi Manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus menerus yang didirikan serta

Lebih terperinci

1. Surabaya lndustrial Estate Rungkut seluas 245 Ha telah menampung sekitar 300 perusahaan.

1. Surabaya lndustrial Estate Rungkut seluas 245 Ha telah menampung sekitar 300 perusahaan. Asal Nama Rungkut Nama Kecamatan Rungkut menurut sejarah penduduk asli bermula karena wilayah ini terkenal dengan banyaknya rumput alang-alang, karena kebiasaan menyebut kata ":rumput": dengan rungkut

Lebih terperinci

APLIKASI METODE REGRESI LINIER BERGANDA DALAM MENCARI FORMULASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA TEBU

APLIKASI METODE REGRESI LINIER BERGANDA DALAM MENCARI FORMULASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA TEBU APLIKASI METODE REGRESI LINIER BERGANDA DALAM MENCARI FORMULASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU GULA TEBU (Saccharum officinarum L) (STUDI KASUS DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK GULA OLEAN SITUBONDO)

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 154 TAHUN 1980 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 154 TAHUN 1980 TENTANG GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 154 TAHUN 1980 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI SERAT KARUNG RAKYAT DAN INTENSIFIKASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Prabu Jaya didirikan oleh Bapak Kisudjo Tjanggal pada tahun 1973, masih dengan nama UD. Prabu Jaya dan bergerak pada bidang produksi dan penjualan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum PT. Sang Hyang Seri 5.1.1 Sejarah Singkat PT. Sang Hyang Seri PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT. Sweet Indolampung Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi gula nasional guna mengurangi ketergantungan produk impor, serta

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia) 1.1 Latar Belakang Ketel uap sebagai sumber utama penghasil energi untuk pembangkit listrik yang menyuplai seluruh kebutuhan energi dalam pabrik. Dalam melakukan kerjanya, ketel uap membutuhkan adanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran penting di sektor pertanian, khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian nasional, yaitu sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG KARTU KEPEMILIKAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu

BAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman perkebunan merupakan salah satu tanaman yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Letak geografis dengan iklim tropis dan memiliki luas wilayah yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Sei Semayang merupakan perusahaan Belanda dengan nama N.V. Veroning Dedeli Maatsenappij, tetapi

Lebih terperinci

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Menurut isi dari Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun tentang Perindustrian, Industri adalah :

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Menurut isi dari Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun tentang Perindustrian, Industri adalah : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya aktifitas suatu industri setidaknya berpotensi membawa dampak yang berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan sekitarnya. Menurut isi dari Pasal

Lebih terperinci

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH 11 KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH Sejarah Perkebunan Pada tahun 1865 PT Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta milik Belanda dengan nama Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Pengelolanya adalah

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Pabrik Gula Trangkil dalam Kerja Sama dengan Petani Tebu Rakyat di Trangkil Kabupaten Pati. Ema Bela Ayu Wardani

Tanggung Jawab Pabrik Gula Trangkil dalam Kerja Sama dengan Petani Tebu Rakyat di Trangkil Kabupaten Pati. Ema Bela Ayu Wardani Tanggung Jawab Pabrik Gula Trangkil dalam Kerja Sama dengan Petani Tebu Rakyat di Trangkil Kabupaten Pati Ema Bela Ayu Wardani A. Tulus Sartono, Siti Mahmudah Hukum Perdata Dagang/ S1, Fakultas Hukum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang sedang berlangsung saat ini, terjadi persaingan bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016 Syauriansyah Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN

Lebih terperinci

II. KUESIONER LINGKUNGAN ORGANISASI Bagian ini meneliti keberadaan Peksos di Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial, Propinsi Jawa Timur. Pertimbangkan se

II. KUESIONER LINGKUNGAN ORGANISASI Bagian ini meneliti keberadaan Peksos di Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial, Propinsi Jawa Timur. Pertimbangkan se KUESIONER PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEKERJA SOSIAL DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS SOSIAL PROPINSI JAWA TIMUR I. IDENTITAS RESPONDEN Mohon Bapak/Ibu memberi tanda (x)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan pada periode berikutnya. Jika tidak dilakukan penentuan. solusi terbaik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan pada periode berikutnya. Jika tidak dilakukan penentuan. solusi terbaik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada perindustrian, penentuan jumlah tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam perusahaan yang menghasilkan suatu produk jadi. Penentuan ini sangat diperlukan karena dapat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan PT Gula Putih Mataram (GPM) merupakan salah satu perusahaan yang didirikan sebagai wujud swasembada nasional untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang timbul di Indonesia,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU

PENGELOLAAN TANAMAN TEBU PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR: DENGAN ASPEK KHUSUS MEMPELAJARI PRODUKTIVITAS TIAP KATEGORI TANAMAN OLEH ANGGA NARUPUTRO

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan untuk mendirikan kawasan industri dikemukakan oleh Bapak Sukoco selaku

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan untuk mendirikan kawasan industri dikemukakan oleh Bapak Sukoco selaku BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT SIER Gagasan untuk mendirikan kawasan industri dikemukakan oleh Bapak Sukoco selaku Walikota Surabaya, dengan tujuan untuk menjadikan kota Surabaya sebagai masterplan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru, Menurut sejarah perusahaan ini merupakan perusahaan BUMN perkebunan pengembangan PTP II, PTP IV, PTP

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) SEKOLAH MENENGAH PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa dengan memperhatikan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan tenaga kerja sampai saat ini masih menjadi problema, meskipun telah ada peraturan dan upaya perlindungan kepada pekerja seperti yang tercantum dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Demi memenuhi Hasil Evaluasi Program Peningkatan Produktivitas Gula Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala Madu yang turut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, terutama di era globalisasi ini. Semua organisasi bisnis harus siap beradaptasi dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Tebu atau Saccharum officinarum termasuk keluarga rumput-rumputan. Mulai dari pangkal sampai ujung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan. BAB II LANDASAN TEORI A. Keselamatan Kerja Menurut Tarwaka keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan kerja dan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan

KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan PT. Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri teh. Tahun 85 kebun-kebun teh di Bagelen, Wonosobo disewakan kepada Tuan D. Vander Sluij

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Pupuk Sriwidjaya (PT.Pusri) merupakan perusahaan pupuk pertama di Indonesia resmi didirikan berdasarkan Akte Notaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar dalam lingkungan bisnis. Kompetisi dalam berbagai usaha menjadi kompetisi global dan sudah tentu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188/ 101 /KEP./ /2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN KAROSERI BAK TRUK PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.41 Lamongan Kode Pos 62251 Telp. (0322) 321 323 Fax (0322) 321 324 Email blh@lamongankab.go.id website www.lamongankab.go.id

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum perusahaan 1. Sejarah PT. PG. Rajawali 1 Unit PG. Krebet Baru Malang PG Krebet Baru berdiri sejak

Lebih terperinci