BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
|
|
- Verawati Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah PG. Krebet Baru Pabrik Gula Krebet Baru didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda yang kemudian pada tahun 1906 dibeli oleh Oei Tiong Ham Concern. PG. Krebet Baru sempat menghentikan operasinya pada tahun 1947, hal ini disebabkan pabrik mengalami kerusakan yang parah. Pada tahun 1953 Pabrik Gula Krebet Baru mengalami perbaikan berkat desakan IMA PETERMAS (Indonesia Maskapai Andal Koperasi Pertanian Tebu Rakyat Malang Selatan), sehingga PG Krebet Baru dapat beroperasi kembali. Perbaikan diadakan oleh Oei Tiong Ham Concern bekerjasama dengan Bank Industri Negara. Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih semua perusahaan yang dimiliki oleh Oei Tiong Ham Concern pada tahun Kegiatan usaha tetap berjalan dibawah pengawasan Menteri/Jaksa Agung RI. Kemudian pada tahun 1963 semua perusahaan dan pengelolaanya diserahkan kepada menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan (P3) yang saat ini menjadi Departemen Keuangan RI. Untuk melanjutkan aktivitas usaha ex. Oei Tiong Ham Concern, pada tahun 1964 Departemen Keuangan RI membentuk PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia yang sekarang lebih dikenal dengan nama PT. Rajawali Nusantara Indonesia. PT. Rajawali Nusantara Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah pengawasan Departemen Keuangan RI. Pada tahun 1974 PG Krebet Baru mengalami peningkatan kapasitas giling dari TCD ( Ton Cane per Day ) tahun 1968 menjadi TCD. Peningkatan kapasitas giling ini merupakan fasilitas pemerintah dalam rangka penanaman modal dalam negeri dengan cara memperbaiki dan mengganti mesinmesin yang sudah tua. Dua tahun setelah itu yaitu tahun pada tahun 1976 dibangun pabrik gula baru untuk menggantikan pabrik gula yang lama. Namun untuk meningkatkan kapasitas giling menjadi TCD serta meningkatkan total pelayanan tanaman tebu rakyat menjadi ha, maka pabrik gula yang lama tetap dipertahankan untuk tetap beroperasi. Sehingga terdapat dua unit pabrik gula
2 12 yang berada dibawah manajemen PG Krebet Baru, yaitu Pabrik Gula Krebet Baru I (KB I) dan Pabrik Gula Krebet Baru II (KB II) Hingga saat ini PG. Krebet Baru terus meningkatkan kapasitas giling dan pelayanan terhadap tanaman tebu rakyat. Peningkatan kapasitas giling dilakukan dengan cara memperbaiki, mengganti dan menambah mesin-mesin baru. Total kapasitas giling PG Krebet Baru sebesar TCD, dengan rincian PG Krebet Baru I (KB I) sebesar TCD dan PG Krebet Baru II (KB II) sebesar TCD. 4.2.Letak Geografi Secara geografi PG. Krebet Baru terletak pada BT dan LS. Lokasi PG. Krebet Baru di Km. 1 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jarak dari Kota Malang sejauh 13 km kearah selatan. Wilayah kerja PG Krebet Baru sebagian besar tersebar di wilayah Malang Selatan dengan ketinggian antara m di atas permukaan laut. Malang Selatan didukung oleh sumberdaya alam yang sangat sesuai untuk tanaman tebu sehingga banyak petani di wilayah ini memilih untuk bertanam tebu, oleh karena pertimbangan itulah pemilihan lokasi PG Krebet Baru. Lokasi PG Krebet Baru cukup strategis karena didukung oleh faktor ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja. Letak PG Krebet Baru dapat di lihat di Lampiran Keadaan Iklim dan Tanah Keadaan iklim di wilayah kerja PG Krebet Baru menurut Oldemen masuk dalam Zone C atau beriklim agak basah, dengan curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun dan bulan kering pada bulan Juni September serta bulan basah antara Nopember Maret. Kondisi tanah di wilayah kerja PG Krebet Baru memiliki topografi yang beragam dari datar hingga berbukit dengan kemiringan3 8 derajat. Jenis tanah sebagian besar merupakan tanah Latosol, Mediteran, dan Regosol (Tabel 1) dengan ph
3 13 Sumber : Bagian Tanaman PG Krebet Baru, Malang (1999) Tanah di wilayah kerja PG. Krebet Baru rata-rata memiliki kandungan Nitrogen dan Phospor cukup, serta kandungan Kalium yang tinggi. Unsur Kalium sangat penting peranannya dalam proses metabolisme karbohidrat, sehingga sangat penting juga untuk pertumbuhan tebu terutama dalam proses pembentukan gula. Tabel 1. Jenis Tanah di Wilayah Kerja PG Krebet Baru Rayon Kecamatan Jenis Tanah % Luas Rayon Selatan Pagak Mediteran 75 Latosol 25 Donomulyo Mediteran 85 Latosol 15 Gedangan Mediteran 90 Latosol 10 Rayon Tengah Gondanglegi Aluvial 90 Regosol 10 Rayon Utara Bululawang Regosol 90 Latosol 10 Wajak Regosol 80 Latosol 20 Dau Andosol 85 Latosol 15 Lawang Latosol 80 Regosol 20 Singosari Brown Forest Soil 75 Latosol 25 Rayon Timur Turen Latosol 60 Regosol 40 Dampit Latosol 80 Regosol 20 Sumbermanjing Wetan Aluvial 20 Latosol 20 Mediteran 60 Ampelgading/Tirtoyudo Aluvial 20 Mediteran 20 Regosol 30 Latosol 30
4 Luas Areal dan Tata Guna Lahan Areal kebun di wilayah kerja PG. Krebet Baru terdiri dari lahan HGU (Hak Guna Usaha), lahan sewa, dan tebu rakyat (TR). Lahan HGU dan lahan sewa termasuk dalam tebu sendiri (TS). Lahan TS merupakan lahan yang hanya diperuntukan untuk kebun bibit datar (KBD), namun jika kebutuhan bibit telah tercukupi, maka KBD yang tidak tertebang sebagai bibit akan dioverbooking menjadi kebun tebu giling (KTG). Total luas kebun TS seluas ha yang terdiri dari ha HGU dan ha lahan sewa. Keseluruhan areal KTG di PG. Krebet baru merupakan TR (Tebu Rakyat). Total luasan KTG yang terdapat diwilayah PG. Krebet Baru tahun 2008/2009 yaitu seluas ha. Terdapat dua kategori TR, yaitu TRS (Tebu Rakyat Sawah) seluas ha dan TRT (Tebu Rakyat Tegalan) seluas ha (Tabel 2). Tabel 2. Daftaran Luas Areal Tebu Rakyat di PG. Krebet Baru Afdeling Daftaran Areal (ha) TRM Jumlah TRS TRT (ha) (ha) RAYON UTARA Bululawang Dau Lowokwaru Lawang Singosari RAYON TIMUR Wajak Dampit Sumbermanjing Wetan Tirtoyudo Ampelgading RAYON TENGAH Gondanglegi I Gondanglegi II Pagelaran RAYON SELATAN Pagak Donomulyo Bantur Gedangan TOTAL Sumber : Bagian Tanaman PG. Krebet Baru, Malang (2009)
5 15 Wilayah kerja PG. Krebet Baru terbagi menjadi empat rayon yang tersebar di 17 kecamatan. Setiap afdeling dipimpin oleh Sinder Kebun Wilayah (SKW). Rayonisasi di PG. Krebet Baru dibagi berdasarkan posisi afdeling dari PG. Krebet Baru. Empat rayon tersebut adalah Rayon Selatan meliputi kecamatan Pagak, Donomulyo, Bantur, dan Gedangan (Lampiran 3). Rayon Tengah meliputi kecamatan Gondanglegi dan Pagelaran (Lampiran 4). Rayon Utara meliputi kecamatan Bululawang, Dau, Lowokwaru, Lawang, dan Singosari (Lampiran 5). Rayon Timur yang meliputi kecamatan Wajak, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, dan Ampelgading (Lampiran 6). Di PG. Krebet Baru juga dikenal istilah wilayah historis dan wilayah ekspansi, wilayah historis merupakan wilayah kerja yang sudah ada sejak berdirinya PG. Krebet Baru dan sebagian besar dari wilayah ini merupakan lahan sawah yang cocok dengan habitus tanaman tebu. Wilayah ekspansi merupakan wilayah pengembangan untuk meningkatkan jumlah bahan baku dan sebagian besar dari wilayah ini merupakan lahan kering atau tegalan yang sebenarnya kurang cocok untuk tanaman tebu Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman tebu yang dibudidayakan di PG. Krebet Baru terbagi menjadi dua kategori, yaitu tanaman pertama (Plant Crops/PC) dan tanaman keprasan (Ratoon Cane/RC). Tanaman pertama merupakan tanaman yang ditanam di areal yang telah dilakukan pengolahan tanah dan dari bibit yang berasal dari KBD, sedangkan tanaman keprasan merupakan tanaman yang tumbuh dan berproduksi kembali dari hasil tebangan tanaman pertama. Pada umumnya untuk lahan sawah dilakukan hanya satu kali pengeprasan dan berbeda pada lahan tegalan yang dapat dilakukan dua kali pengeprasan. Hal ini dikarenakan, pada lahan sawah memungkinkan dilakukannya rotasi tanam dengan padi atau tanaman pangan lainnya. Di wilayah kerja PG. Krebet Baru pada umumnya dilaksanakan 3 5 kali pengeprasan. Di PG. Krebet Baru terdapat dua jenis kebun tebu, yaitu Tebu Sendiri (TS) dan Tebu Rakyat (TR). Kebun TS merupakan kebun yang dikelola oleh PG. Krebet Baru dan pengelolaannya hanya untuk bibit. Jika terdapat KBD yang tidak tertebang sebagai bibit karena kebutuhan bibit telah terpenuhi, maka dilakukan
6 16 overbooking KBD menjadi KTG. Pada dasarnya pengelolaan kebun bibit dilakukan secara bertahap, yaitu Kebun Bibit Pokok (KBP), Kebun Bibit Nenek (KBN), Kebun Bibit Induk (KBI), dan Kebun Bibit Datar (KBD). Tebu Rakyat (TR) di PG. Krebet Baru merupakan kebun yang pengelolaannya dilakukan oleh petani dan hasilnya diperuntukan sebagai bahan baku produksi gula atau Kebun Tebu Giling (KTG). Mengingat kurang lebih 98% pasokan bahan baku di PG. Krebet Baru berasal dari Tebu Rakyat, Tebu Rakyat (TR) dibagi menjadi dua jenis berdasarkan karakteristik lahannya, yaitu Tebu Rakyat Sawah (TRS) dan Tebu Rakyat Tegalan (TRT). Berdasarkan kategori tanaman, TRS terdiri dari Tebu Rakyat Sawah Tanaman Pertama (TRS I) dan Tebu Rakyat Sawah Keprasan I (TRS II) dan seterusnya. Begitu pula untuk TRT terdiri dari Tebu Rakyat Tegalan Tanaman Pertama (TRT I), Tebu Rakyat Tegalan Keprasan I (TRT II), dan Tebu Rakyat Tegalan Keprasan II (TRT III) dan seterusnya. Varietas tebu yang dibudidayakan di wilayah kerja PG. Krebet Baru merupakan varietas yang berasal dari P3GI dan PG lainnya. Varietas yang ditanam harus disesuaikan dengan karakteristik lahan, masa tanam, dan masa giling. Pada dasarnya komposisi varietas yang ditanam sesuai dengan masa giling yaitu 30% varietas masak awal, 30% varietas masak tengah, dan 40% varietas masak akhir. Komposisi varietas di PG. Krebet Baru tidak berimbang yaitu 10,7% untuk varietas masak Awal Tengah dan 89.3% untuk varietas masak Tengah Akhir (Tabel 3). Tabel 3. Komposisi Varietas PG Krebet Baru Varietas Luas (ha) % Masak Awal - Tengah PS Kidang Kencana (KK) MK BR Jumlah Masak Tengah - Akhir BR 194 (BL) PS Jumlah
7 17 Sumber : Bina Sarana Tani PG. Krebet Baru, Malang (2008) Produksi gula PG. Krebet Baru selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan (Tabel 4), namun terjadi penurunan pada musim tanam 2005/2006. Peningkatan produksi tersebut disebabkan peningkatan luas areal tebu yang dipanen, Akan tetapi produktivitas tebu tidak mengalami peningkatan yang berarti, bahkan mengalami penurunan pada musim tanam 2007/2008. Tabel 4. Produksi PG. Krebet Baru 5 Tahun Terakhir Produktivitas Musim Luas Rendemen Produksi (ku) (ku/ha) Tanam (ha) (%) Tebu Gula Tebu Gula 2003/ / / / / rata-rata Sumber : Bina Sarana Tani PG. Krebet Baru, Malang (2008) Pabrik Gula Krebet Baru memproduksi produk utama berupa gula dan hasil sampingan berupa tetes (molasses), blotong, abu ketel, dan ampas (bagase). Tetes digunakan sebagai bahan baku industri penyedap masakan (MSG) dan indutri etanol. Blotong dan abu ketel dimanfaatkan sebagai kompos yang digunakan oleh petani. Sedangkan ampas digunakan kembali oleh pabrik gula sebagai bahan bakar Struktur Organisasi PG. Krebet Baru merupakan salah satu unit produksi PT. PG. Rajawali Nusantara Indonesia I yang merupakan anak persahaan dari PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Unit PG. Krebet Baru membawahi 2 pabrik, yaitu PG Krebet Baru I dan PG Krebet Baru II. Unit ini dipimpin oleh seoarang administratur atau General Manager yang dalam tugasnya dibantu oleh beberapa kepala bagian atau Manager. Kepala bagian tersebut diantaranya Kepala Bagian Tanaman (Plantation Manager), Kepala Bagian Instalasi (Engineering Manager) Krebet Baru I, Kepala Bagian Instalasi (Engineering Manager) Krebet Baru II, Kepala Bagian Pabrikasi (Processing Manager) Krebet baru I, Kepala Bagian Pabrikasi (Processing Manager) Krebet Baru II, Kepala Bagian Tata Usaha dan
8 18 Keuangan (Finacial and Administration Manager), dan Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum ( Human Resources Development and General Affair Manager). Struktur organisasi PG. Krebet Baru dapat dilihat di Lampiran 7. General Manager bertugas mengelola unit produksi yang dipimpinnya secara keseluruhan sesuai dengan keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh dewan direksi PT. Rajawali Nusantara Indonesia I yang berkedudukan di Surabaya. General Manager bertanggung jawab untuk meningkatkan produksi melalui perencanaan dan pengembangan areal tebu. General Manager melaksanakan dan mengawasi semua kegiatan usaha sesuai dengan tata kerja dan prosedur kerja yang berlaku dan disetujui oleh direksi. General Manager harus melapor kepada pihak direksi atas permasalahan yang mengganggu kegiatan usaha, lalu merumuskan sasaran dan tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki. General Manager berwenang mengangkat dan menghentikan karayawan Non Staf, serta mampu mengusulkan promosi bagi karyawan Staf. Kepala Bagian Tanaman (Plantation Manager) memiliki tugas yaitu menjalankan semua kebijakan yang telah ditetapkan oleh General Manager terutama dalam bidang tanaman, serta memimpin, mengelola, dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan bagian tanaman yang meliputi Bina Sarana Tani, tanaman, tebang dan angkut. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian Tanaman dibantu oleh Sinder Kebun Kepala (SKK), Sinder Kebun Wilayah (SKW), Kepala Tebang Angkut, Kepala Seksi Bina Sarana Tani, Kepala Mekanisasi, Kepala Subseksi Laboraturium Mikro dan Tata Usaha Tanaman. Kepala Bagian Instalasi (Engineering Manager) bertanggung atas kepada General Manager atas semua kegiatan di bagian instalasi. Kepala bagian instalasi bertanggung jawab atas pengoperasian mesin-mesin pabrik pada saat giling, melakukan pemerikasaan dan melakasanakan perbaikan pabrik pada waktu giling atau di luar waltu giling, mempunyai wewenang untuk mengoreksi dan mengawasi rencana kerja dan mengajukan anggaran belanja kepada General Manager. Dalam pelasanaan tugasnya Kepala Bagian Instalasi dibantu oleh Kepala Stasiun Gilingan, Kepala Stasiun Pabrik Tengah, Kepala Stasiun Ketel, Kepala Stasiun Listrik, dan Kordinator Bagian Besali serta Kordinator Bagian Remise/Kendaraan dan Rupa-rupa. Di PT. PG. Krebet Baru terdapat dua Kepala
9 19 Bagian Instalasi, yaitu Kepala Bagian Instalasi Krebet Baru I dan Kepala Bagian Instalasi Krebet Baru II. Kedua Kepala Bagian Instalasi tersebut memiliki tugas dan wewenang yang sama, namun berbeda pada unit kerjanya. Kepala Bagian Pabrikasi (Processing Manager) bertugas dan bertanggung jawab atas semua kegiatan-kegiatan teknis operasional dalam bidang pengolahan, mengajukan perbaikan atau pergantian mesin-mesin atau peralatan yang berada dibawah pengawasan bagian pabrikasi dan menjaga kelancaran proses pengolahan gula, serta memenuhi syarat dan standar mutu gula yang telah ditetapkan. Bagianbagian yang berada dibawah tanggung jawab Kepala Bagian Pabrikasi yaitu Laboratorium, Pengolahan, Pabrik Tangah, dan Puteran. Terdapat dua Kepala Bagian Pabrikasi di PG. Krebet Baru, yaitu Kepala Bagian Pabrikasi Krebet Baru I dan Kepala Bagian Pabrikasi Krebet Baru II. Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan (Finacial and Administration Manager) bertugas menyusun rencana peredaran uang dan mematau realisasinya serta mengadakan analisis penyimpangannya, mencatat semua kegiatan keuangan perusahaan yaitu pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran. Melakasanakan pengolahan data keuangan agar dapat menghasilkan informasi keuangan bagi pihak yang memerlukannya. Menyusun rencana anggaran belanja yang akan diusulkan kepada pihak direksi. Melasanakan pembayaran gaji, upah, lembur dan lain-lain yang berhubungan dengan hak-hak karyawan. Kepala Bagian SDM dan Umum bertugas membantu General Manager dalam bidang SDM dan umum sesuai dengan kebijakan dewan direksi dan ketentuan General Manager. Tugas-tugas dari Kepala bagian SDM dan Umum diantaranya yaitu merencanakan anggaran biaya karayawan, melaksanakan penerimaan dan penempatan karyawan, mengusulkan promosi karyawan non staf, dan mengolah data penggajian karyawan, 4.7. Ketenagakerjaan Karyawan di PG. Krebet Baru diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Karyawan Staf, Karyawan Pelaksana atau Non-Staf, dan Karyawan Kampanye/KKWT (Kesempatan Kerja Waktu Tertentu) dan Borongan (Tabel 5).
10 20 Karyawan Staf adalah karyawan yang memiliki jabatan pimpinan yang terdiri atas Kepala Subseksi, Kepala Seksi, Kepala Bagian, dan General Manager. Pengangkatan dan penempatan karyawan staf ditentukan oleh pihak PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Pengangkatan karyawan staf di PG. Krebet Baru diambil dari pihak intern dan ekstern perusahaan. Karyawan Pelaksana atau Non-Staf adalah semua karyawan yang bekerja dibawah pimpinan karyawan staf, berarti semua karyawan yang jabatannya dibawah Kepala Subseksi. Karyawan pelaksana diangkat dan ditempatkan oleh General Manger dibantu oleh Bagian SDM dan Umum. Karyawan pelaksana dapat dipromosikan menjadi karyawan staf atas pertimbangan dan pengajuan General Manager dan Kepala Bagian SDM dan Umum. Karyawan Kampanye/KKWT (Kesempatan Kerja Waktu Tertentu) dan Borongan, yaitu karyawan yang bekerja berdasarkan atas perjanjian yang telah dibuat oleh pihak perusahaan dan jangka waktu pekerjaan ditentukan Perusahaan. Tabel 5. Jumlah Karyawan PG. Krebet Baru Tahun 2009 Karyawan Jumlah Staf 64 Tetap 542 Kampanye/ borongan Sumber : SDM PG. Krebet Baru, Hari Kerja dan Jam Kerja Hari kerja dan jam kerja yang diberlakukan di PG. Krebet Baru ditentukan berdasarkan masa giling, yaitu dalam masa giling (DMG) dan luar masa giling (LMG). Dalam masa giling (DMG), kegiatan produksi berlangsung selama 24 jam, terutama di dalam pabrik, sehingga dibutuhkan pengaturan tenaga kerja (shift) agar proses produksi tetap berjalan. Pelaksanaan jam kerja membagi tenaga kerja menjadi tiga shift, yaitu pagi, siang, dan malam. Pergantian shift dilaksanakan 7 hari sekali. Shift Pagi : WIB Shift Siang : WIB Shift Malam : WIB
11 21 Pada saat luar masa giling (LMG), dimana tidak berlangsungnya kegiatan produksi, maka pada masa ini kegiatan perusahaan berjalan dengan normal dengan pembagian hari dan jam kerja sebagai berikut : Hari Senin-Kamis : WIB (jam istirahat ) Hari Jumat : WIB (jam istirahat ) Hari Sabtu : WIB
IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU
IV. KEADAAN UMUM PG. KREBET BARU 4.1. Sejarah Umum Perusahaan PG. Krebet Baru Malang didirikan pada tahun 1906 oleh Pemerintah Hindia Belanda yang kemudian dimiliki oleh Oei Tiong Ham Concern (OTHC). Pada
Lebih terperinciBAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Aspek Teknis 6.1.1. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah merupakan proses awal budidaya tanaman tebu. Hal ini menjadi sangat penting mengingat tercapainya produksi yang tinggi
Lebih terperinciPENGELOLAAN TANAMAN TEBU
PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR: DENGAN ASPEK KHUSUS MEMPELAJARI PRODUKTIVITAS TIAP KATEGORI TANAMAN OLEH ANGGA NARUPUTRO
Lebih terperinci9 Aspek manajerial kedua yang dilaksanakan mahasiswa adalah bekerja sebagai pendampin Sinder Kebun Wilayah (SKW) selama enam minggu. Kegiatan yang dil
8 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di Pabrik Gula Madukismo, PT. Madubaru, Yogyakarta pada 13 Februari 2012 hingga 14 Mei 2012. Metode Pelaksanaan Kegiatan magang dilaksanakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Aspek Khusus 6.1.1. Pengelolaan Kebun Bibit Datar di PG. Krebet Baru Pengelolaan kebun bibit berjenjang dilakukan mulai KBP (Kebun Bibit Pokok), KBN (Kebun Bibit Nenek), KBI
Lebih terperinciLampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru
LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Jurnal Harian Pelaksanaan Magang di PG. Krebet Baru No. Tanggal Jenis Kegiatan Lokasi Prestasi Kerja Mahasiswa Pekerja 1 12 Februari 2009 Orientasi dan pengurusan administrasi kantor
Lebih terperinciPENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT
PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharumm officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR DENGAN ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT DATAR OLEH BAGUS MAHENDRA A24051108 DEPARTEMEN
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA Institut Pertanian Bogor, 2009
MAKALAH SEMINAR DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA Institut Pertanian Bogor, 2009 PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA KREBET BARU, PT. PG. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR;
Lebih terperinciKEADAAN UMUM Sejarah PG Cepiring
15 KEADAAN UMUM Sejarah PG Cepiring Pabrik gula Cepiring didirikan tahun 1835 oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama Kendalsche Suiker Onderneming sebagai suatu perseroan di atas tanah seluas 1 298
Lebih terperinciKEADAAN UMUM PERUSAHAAN
9 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda di sekitar DIY terdapat 17 pabrik gula antara lain PG Padokan, PG Ganjuran, PG Gesikan, PG Kedaton, PG Cebongan,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Umum PG. Subang PT. PG. Rajawali II Unit PG. Subang terletak di blok Cidangdeur, Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dengan posisi
Lebih terperinciMakalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortilkultura 26 November 2009
Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortilkultura 26 November 2009 PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR (DENGAN ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN
Lebih terperinciKEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan
KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan PT Gula Putih Mataram (GPM) merupakan salah satu perusahaan yang didirikan sebagai wujud swasembada nasional untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang timbul di Indonesia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Kabupaten Malang memiliki dua Pabrik gula yang cukup besar yaitu PG Kebon Agung dan PG. Krebet. PG Kebon Agung berdiri pada 1905, PG Krebet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tebu merupakan tumbuhan sejenis rerumputan yang dikelompokkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tebu merupakan tumbuhan sejenis rerumputan yang dikelompokkan dalam famili gramineae. Seperti halnya padi dan termasuk kategori tanaman semusim, tanaman tebu tumbuh
Lebih terperinciTEBU. (Saccharum officinarum L).
TEBU (Saccharum officinarum L). Pada awal abad ke-20 Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor gula nomor dua terbesar di dunia setelah Kuba, namun pada awal abad ke-21 berubah menjadi negara pengimpor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan menjadi suatu gambaran atau kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dari pengukuran
Lebih terperinciTESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS.
EVALUASI KEBIJAKAN BONGKAR RATOON DAN KERAGAAN PABRIK GULA DI JAWA TIMUR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS Diajukan
Lebih terperinciSISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN
SISTEM AGRIBISNIS BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN BPTP SULAWESI SELATAN LATAR BELAKANG Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan penentu keberhasilan dalam pengembangan pertanian di masa mendatang. Pengadaan
Lebih terperinci44 masing 15 %. Untuk petani tebu mandiri pupuk dapat diakses dengan sistem kredit dengan Koperasi Tebu Rakyat Indonesia (KPTRI). PG. Madukismo juga m
43 HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Teknis Pengolahan tanah Proses awal dalam budidaya tebu adalah pengolahan tanah. Kegiatan ini sangat penting karena tercapainya produksi yang tinggi salah satu faktornya adalah
Lebih terperinciBUPATI MALANG BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENDAPATAN PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Industri, yaitu pengelolahan tebu menjadi gula.
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data 4.1.1. Profil Perusahaan PT. PG. Krebet Baru merupakan unit pabrik gula terbesar di lingkungan PT. PG. Rajawali I yang merupakan perusahaan
Lebih terperinciMETODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan
10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di PG Cepiring, PT Industri Gula Nusantara, Kendal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Februari sampai 14 Juni 2011. Kegiatan pengamatan aspek khusus
Lebih terperinciVARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA
VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA Oleh : Afanti Septia, SP (PBT Ahli Pertama) Eko Purdyaningsih, SP (PBT Ahli Muda) PENDAHULUAN Dalam mencapai target swasembada gula, pemerintah
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan
68 V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan tingkat produksi gula antar daerah. Selain itu Jawa Timur memiliki jumlah
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa dengan memperhatikan luas wilayah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Gula dalam Perspektif Perusahaan Perkebunan Negara
Upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas Gula dalam Perspektif Perusahaan Perkebunan Negara Oleh : Adi Prasongko (Dir Utama) Disampaikan : Slamet Poerwadi (Dir Produksi) Bogor, 28 Oktober 2013 1 ROAD
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 1.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Umum PG.Krebet Baru Bululawang-Malang PG. Krebet Baru merupakan Unit pabrik gula terbesar dilingkungan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai Potensi Pengembangan Produksi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)di Kecamatan Cilimus Kabupaten. Maka sebagai bab akhir pada tulisan
Lebih terperinciBUPATI MALANG BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) SEKOLAH MENENGAH PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM KONDISI PERGULAAN NASIONAL, LAMPUNG DAN LAMPUNG UTARA
59 V. GAMBARAN UMUM KONDISI PERGULAAN NASIONAL, LAMPUNG DAN LAMPUNG UTARA 5.1. Perkembangan Kondisi Pergulaan Nasional 5.1.1. Produksi Gula dan Tebu Produksi gula nasional pada tahun 2000 sebesar 1 690
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Wilayah Administratif
KEADAAN UMUM Wilayah Administratif Lokasi PT Sari Aditya Loka 1 terletak di Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jarak antara perkebunan ini dengan ibukota Kabupaten
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Gula Subsistem Input Subsistem Usahatani
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Agribisnis Gula 2.1.1 Subsistem Input Subsistem input merupakan bagian awal dari rangkaian subsistem yang ada dalam sistem agribisnis. Subsistem ini menjelaskan pasokan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode
BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU 2.1 Sejarah PG. Djombang Baru Pabrik Gula Djombang baru berdiri sejak tahun 1895. Dalam sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode sebelum
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperincistabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu
PEMBAHASAN UMUM Tujuan akhir penelitian ini adalah memperbaiki tingkat produktivitas gula tebu yang diusahakan di lahan kering. Produksi gula tidak bisa lagi mengandalkan lahan sawah seperti masa-masa
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun
12 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Lokasi Kebun PT Aneka Intipersada (PT AIP) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 1989. Dalam manajemen Unit PT Aneka Intipersada Estate
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. zaman pendudukan Belanda. Pabrik-pabrik gula banyak dibangun di Pulau Jawa,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia pernah mencapai kejayaan produksi gula pasir pada sekitar 1930 di zaman pendudukan Belanda. Pabrik-pabrik gula banyak dibangun di Pulau Jawa, yaitu mencapai 179
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Industri gula adalah salah satu industri bidang pertanian yang secara nyata memerlukan keterpaduan antara proses produksi tanaman di lapangan dengan industri pengolahan. Indonesia
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif
11 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT. Panca Surya Agrindo terletak di antara 100 0 36-100 0 24 Bujur Timur dan 100 0 04 100 0 14 Lintang Utara, di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 19 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN TEBU RAKYAT MUSIM TANAM TAHUN 2007/2008 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi gula akan berimplikasi pada tingginya kebutuhan gula nasional. Kebutuhan gula nasional yang cukup tinggi seharusnya diikuti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia pangan bagi
Lebih terperinciBUPATI MALANG BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang
Lebih terperinciKONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH
11 KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH Sejarah Perkebunan Pada tahun 1865 PT Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta milik Belanda dengan nama Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Pengelolanya adalah
Lebih terperinciI Ketut Ardana, Hendriadi A, Suci Wulandari, Nur Khoiriyah A, Try Zulchi, Deden Indra T M, Sulis Nurhidayati
BAB V ANALISIS KEBIJAKAN SEKTOR PERTANIAN MENUJU SWASEMBADA GULA I Ketut Ardana, Hendriadi A, Suci Wulandari, Nur Khoiriyah A, Try Zulchi, Deden Indra T M, Sulis Nurhidayati ABSTRAK Swasembada Gula Nasional
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BIBIT TEBU UNGGUL UNTUK MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA GULA NASIONAL
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BIBIT TEBU UNGGUL UNTUK MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA GULA NASIONAL Daru Mulyono Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT Jl. MH Thamrin No.8, Jakarta E-mail: darumulyono@yahoo.com
Lebih terperinciLOG BOOK MAGANG KERJA No Tanggal Jam Kegiatan Uraian TTD 1 01 Juli 2014
NAMA : AMALIA HANUM NIM : 115040101111118 TOPIK : FAKTOR- FAKTOR DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PG. KREBET BARU KECAMATAN BULULAWANG, KABUPATEN MALANG. DOSEN PEMBIMBING : RIYANTI ISASKAR,
Lebih terperinci4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional
83 4. ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Situasional Produktivitas gula yang cenderung terus mengalami penurunan disebabkan efisiensi industri gula secara keseluruhan, mulai dari pertanaman tebu hingga pabrik
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pada tahun 1832 yang saat itu bernama Nederlands Hendel Maatschapij
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data 4.1.1. Latar Belakang Perusahaan Pabrik Gula Poerwodadie didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1832 yang saat itu bernama
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Dalam taksonomi tumbuhan, tebu tergolong dalam Kerajaan Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Monocotyledoneae, Ordo Glumaceae, Famili Graminae, Genus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, terutama di era globalisasi ini. Semua organisasi bisnis harus siap beradaptasi dan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif
12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Tambusai Estate terletak di antara 100 0 37-100 0 24 Bujur Timur dan 1 0 04-1 0 14 Lintang Utara yang terletak di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara,
Lebih terperinciVIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu
TINJAUAN PUSTAKA 4 Botani dan Ekologi Tanaman Tebu Tebu (Saccharum officinarum L.) termasuk dalam divisi Spermatophyta, kelas Monocotyledone, ordo Graminales dan famili Graminae (Deptan, 2005). Batang
Lebih terperinciANALISIS KEGIATAN PRODUKSI PABFUK GULA JATIWANGI (Kasus PTPG Rajawali I1 Unit PG Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat)
ANALISIS KEGIATAN PRODUKSI PABFUK GULA JATIWANGI (Kasus PTPG Rajawali I1 Unit PG Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat) Oleh : ERN1 NURHAYATI A 30.0753 JURUSAN ILMU-EMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO. Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: Lovitna Novia Puspitasari NRP:
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT PG CANDI BARU SIDOARJO Diajukan oleh : Elizabeth Silvia Veronika NRP: 5203013008 Lovitna Novia Puspitasari NRP: 5203013045 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI MAGANG
KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Morfologi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) termasuk dalam kelas Monokotiledon, ordo Glumaccae, famili Graminae, genus Saccharum. Beberapa spesies tebu yang lain
Lebih terperinciKONDISI UMUM PERKEBUNAN
KONDISI UMUM PERKEBUNAN 15 Sejarah Umum PT Perkebunan Tambi PT Perkebunan Tambi adalah perusahaan swasta. Pada masa perkembangannya PT Perkebunan Tambi telah mengalami beberapa perubahan. Pada tahun 1865
Lebih terperinciPENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA MADUKISMO DENGAN ASPEK KHUSUS PENATAAN VARIETAS SEMA DEVI OKTAVIA
PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA MADUKISMO DENGAN ASPEK KHUSUS PENATAAN VARIETAS SEMA DEVI OKTAVIA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Demi memenuhi Hasil Evaluasi Program Peningkatan Produktivitas Gula Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala Madu yang turut
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI INSTANSI
BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Nama Instansi Nama Instansi : Pabrik GulaTasikmadu Karanganyar Alamat : Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Karanganyar, Telp : (0271) 7495562, Fax : (0271) 6497800 Email : sdmtasikmadu@ptpn9.co.id
Lebih terperinciKONDISI UMUM Sejarah Perkebunan
KONDISI UMUM Sejarah Perkebunan PT. Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri teh. Tahun 85 kebun-kebun teh di Bagelen, Wonosobo disewakan kepada Tuan D. Vander Sluij
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gula adalah salah satu komoditas pertanian yang telah ditetapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gula adalah salah satu komoditas pertanian yang telah ditetapkan Indonesia sebagai komoditas khusus (special products) dalam forum perundingan Organisasi
Lebih terperinciANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG
Jurnal Reka Buana Volume 1 No 2, Maret-Agustus 2015 9 ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG Galih Damar Pandulu PS. Teknik Sipil, Fak. Teknik, Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Gula Tahun Periode
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gula termasuk salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Dengan luas areal rata-rata 400 ribu ha pada periode 2007-2009, industri gula berbasis tebu
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan agroindustri yaitu merupakan kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan untuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Budidaya tebu adalah proses pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman
24 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Tebu 2.1.1 Budidaya Tebu Budidaya tebu adalah proses pengelolaan lingkungan tumbuh tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimum dan dicapai hasil yang diharapkan.
Lebih terperinciKEADAAN UMUM KEBUN. Sejarah Kebun. Letak Geografis dan Administratif Kebun
KEADAAN UMUM KEBUN Sejarah Kebun PT National Timber and Forest Product merupakan anak perusahaan PT Siak Raya Group yang berkedudukan di Provinsi Riau. PT National Timber and Forest Product pada tahun
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN TERMIN I X.46
LAPORAN KEMAJUAN TERMIN I X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik
BAB I PENDAHULUAN PT. PG Candi Baru adalah salah satu pabrik gula di Indonesia yang menghasilkan gula kristal putih (GKP) jenis Superior Hooft Suiker IA (SHS IA) sebagai produk utamanya. Hasil samping
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permasalahan Industri Gula Indonesia 2.2. Karakteristik Usahatani Tebu
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permasalahan Industri Gula Indonesia Industri gula masih menghadapi masalah rendahnya tingkat produktivitas karena inefisiensi ditingkat usaha tani dan pabrik gula (Mubyarto, 1984).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang putih dan terasa manis. Dalam bahasa Inggris, tebu disebut sugar cane. Tebu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman perkebunan merupakan salah satu tanaman yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Letak geografis dengan iklim tropis dan memiliki luas wilayah yang
Lebih terperinciDI PABRIK GULA MADUKISMO, PT. MADUBARU, YOGYAKARTA: DENGAN ASPEK KHUSUS MEMPELAJARI PRODUKTIVITAS TIAP KATEGORI TANAMAN
i PENGELOLAAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PABRIK GULA MADUKISMO, PT. MADUBARU, YOGYAKARTA: DENGAN ASPEK KHUSUS MEMPELAJARI PRODUKTIVITAS TIAP KATEGORI TANAMAN OLEH AHMAD HANIF FADIL A24080183
Lebih terperinciBAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR REVITALISASI SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS GULA
LAPORAN AKHIR REVITALISASI SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS GULA Oleh: A. Husni Malian Erna Maria Lokollo Mewa Ariani Kurnia Suci Indraningsih Andi Askin Amar K. Zakaria Juni Hestina PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciLampiran 1. Kualitas Bibit yang Digunakan dalam Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1. Kualitas Bibit yang Digunakan dalam Penelitian Karakter Bibit Kualitas Bibit Bibit yang Digunakan dalam Penelitian Varietas Bibit PSJT 94-33 atau PS 941 Asal Bibit Kebun Tebu Giling
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2018 BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2018 BUPATI MALANG, Menimbang : bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) atau biasa disebut PTPN IX adalah perusahaan BUMN yang bergerak
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum PT. Sang Hyang Seri 5.1.1 Sejarah Singkat PT. Sang Hyang Seri PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gula (PG) dan Pabrik Spirtus (PS) Madukismo. PG dan PS Madukismo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Madubaru merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan tebu, yang mana memiliki dua buah pabrik, yaitu Pabrik Gula (PG) dan Pabrik Spirtus
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
50 HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Kemitraan Pabrik Gula dengan Petani Kemitraan dapat dikatakan hubungan suatu teman kerja, pasangan kerja ataupun teman usaha. Kemitraan dalam hal ini dapat dibentuk oleh pihak
Lebih terperinciKEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi
KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Lokasi kebun PT JAW terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Wilayah kebun dapat diakses dalam perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PG Trangkil berdiri pada 2 Desember 1835 di Desa Suwaduk Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati, sekitar 75 km dari Ibukota Propinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Tanah yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Tanah yang dimiliki mampu ditanami berbagai macam jenis tanaman holtikultura. Bahan pencukup kebutuhan manusia yang
Lebih terperinciBAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas
Lebih terperinciKEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Luas Areal dan Tata Guna Lahan
KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif PT PAL dan PT SPM I merupakan dua perusahaan yang berada dibawah Grup Lambang Jaya. PT PAL merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, sedangkan PT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan alih fungsi lahan pertanian. Di satu pihak, pemerintah daerah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Konflik kepentingan yang cukup dilematis dihadapi pemerintah dalam kaitannya dengan alih fungsi lahan pertanian. Di satu pihak, pemerintah daerah berkewajiban
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Unit Usaha Sawit Langkat (disingkat SAL) mulai berdiri pada tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu Unit Usaha dari PTP.VIII yang bergerak
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 47 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN TEBU RAKYAT
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 47 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN TEBU RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG KARTU KEPEMILIKAN TERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman tebu untuk keperluan industri gula dibudidayakan melalui tanaman pertama atau plant cane crop (PC) dan tanaman keprasan atau ratoon crop (R). Tanaman keprasan merupakan
Lebih terperinciVI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL
VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Aspek pasar antara lain mengkaji potensi pasar baik dari sisi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciTabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1979 PT. Perkebunan Nusantar II dengan kantor pusat di Tanjung Morawa Medan Sumatera Utara, melaksanakan pengembangan areal tanaman
Lebih terperinci