BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Orang pertama yang telah berhasil memisahkan aluminium adalah H.Davy yaitu pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Orang pertama yang telah berhasil memisahkan aluminium adalah H.Davy yaitu pada"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Alumunium Orang pertama yang telah berhasil memisahkan aluminium adalah H.Davy yaitu pada tahun Pada tahun 1825 Oersted dapat menghasilkan aluminium yang lebih murni dengan jalan memanaskan natrium amalgama dan natrium aluminium klorida. Pada tahun 1854, Henari Saint Clavil Deauville memproduksi aluminium dari natrium aluminium klorida dengan pemanasan menggunakan logam natrium sebagai katalisator. Proses ini telah berlangsung kurang lebih 35 tahun. Pada tahun 1886 Charles Hall dari USA menghasilkan aluminium dari proses elektrolisa alumina yang dipisahkan dari campuran kriolit (Na 3 AlF 6 ). Pada tahun yang sama Poult Heroult dari prancis mendapatkan hak paten dari negaranya untuk proses

2 yang sama dengan Hall. Pada tahun 1983 kapasitas produksi aluminium dengan metode Hall-Heroult ini meningkat dan berkembang pesat (Grjotheim 1988). 2.2 Pengertian Aluminium Aluminium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi (sesudah oksigen dan silicon), mencapai 8,2 % dari massa total. Bijih yang paling penting untuk produksi aluminium ialah bauksit, yaitu aluminium oksida terhidrasi yang mengandung % Al 2 O 3, 1-20 % Fe 2 O 3, 1-10 % silika sedikit sekali titanium, zirconium, vanadium, dan oksida logam transisi yang lain, dan sisanya % adalah air. Bauksit dimurnikan melalui proses Bayer, yang mengambil manfaat dari fakta bahwa oksida alumina amfoter larut dalam basa kuat tetapi besi (III) oksida tidak. Bauksit mentah dilarutkan dalam natrium hidroksida Al 2 O 3 (s) + 2 OH (aq) + 3 H 2 O (l) 2 Al(OH) 4 (aq) Dan dipisahkan dari besi oksida terhidrasi serta zat asing tak larut lainnya dengan penyaringan (Oxtoby, 2003). Aluminium diperoleh dari jenis-jenis tanah liat tertentu (bauksit). Bauksit mulamula dipisahkan lebih dahulu tanah-tawas murninya (oksida aluminium). Setelah itu pada oksida aluminium cair itu dikalsinasikan dengan suatu prosedur elektrik. Oleh karena suhu leleh oksida-aluminium sangat tinggi yaitu 2050 o C maka pengolahan aluminium sangat sukar. Logam aluminium mempunyai rumus kimia Al, mempunyai berat jenis 2,6

3 2,7 dengan titik cair sebesar 659 o C. Aluminium adalah logam lunak, dan lebih keras dari pada timah putih, tetapi lebih lunak dari pada seng. Warna dari aluminium adalah putih kebiru-biruan. Aluminium dapat dihasilkan melalui proses elektrolisis. Proses elektrolisis yang dikembangkan untuk produksi industrial adalah proses elektrolisis Hall-Heroult. Proses tersebut merupakan elektrolisis larutan alumina (Al 2 O 3 ) di dalam lelehan kriolit (Na 3 AlF 6 ) pada temperature 960 o C sehingga dihasilkan aluminium cair. Tabel 2.1 Sifat-sifat Fisik dan Kimia dari aluminium Item Kualifikasi Nomor atom 13 Nomor massa 26,9815 Bentuk Kristal (25 o C) Kubus pusat muka Density 2,699 g/cm 3 Struktur atom terluar 3S 2 3P 1 Titik leleh (1 atm) 660,1 o C Titik didih (1 atm) 2327 o C Panas peleburan 94,6 kal/g Panas jenis 0,280 kal/ g o C (Sumber : PT INALUM, 1988) 2.3 Mekanisme Proses Elektrolisa

4 Elektrolisis adalah peristiwa kimia yang melibatkan dua atau lebih spesies kimia yang berbeda, yang terjadi pada kedua elektroda (anoda dan katoda), dan berlangsung bila aliran listrik searah DC (Direct Current), dialirkan kedalam suatu pelarut elektrolit. Reaksi yang terjadi pada persamaan adalah reaksi sebagai berikut : 2Al 2 O 3 (s) + 3C (s) 4Al (l) + 3CO 2 (g) Mekanisme yang terjadi dalam proses tersebut adalah alumina diumpankan ke dalam elektrolit dan terpisah ion alumunium yang bermuatan positif (Al 3+ ) dan ion oksigen yang bermuatan negatif (O 2- ). Arus searah dialirkan ke dalam tia-tiap sel, sehingga menggerakkan ion-ion menuju arah yang berlawanan. Ion oksigen bergerak kearah anoda, lalau bereaksi dengan karbon membentuk karbondioksida (CO 2 ), sedangkan ion alumunium bergerak kearah katoda, lalu akan kehilangan muatannya membentuk alumunium (Al). Reaksi alumina yang terjadi pada saat proses elektrolisa adalah sebagai berikut: 2Al 2 O 3 (s) 4Al 3+ (l) + 6O 2+ 9g) Reduksi (katoda) : 4Al e 4Al Oksidasi (anoda) : 6O 2-3O e 3C + 3O 2 3CO 2 + Total : 2Al 2 O 3 (s) + 3C (s) 4Al (l) + 3CO 2 (g) Bahan baku dalam proses Hall-Heroult terdiri dari alumina, elektrolit, katoda dan anoda. Proses Hall-Heroult memproduksi aluminium dengan mereduksi aluminium dari

5 bahan baku alumina dalam proses elektrolisis yang digerakkan oleh arus searah yang mengalir dari anoda ke katoda dengan kriolit sebagai elektrolit. Kedua elektroda yang digunakan terbuat dari bahan karbon. Tabel 2.2 Sifat-sifat Fisik Material Karbon Sifat Fisik Satuan Nilai Nomor atom Nomor massa Titik cair Titik didih Densitas Kecepatan Kekerasan Isomer - - K K Gr/cm 3 m/s , , ,5 2 (Sumber : Donnet, 1976) 2.4 Sifat Sifat dan Pemakaian Aluminium Titik cair aluminium C dan titik didihnya C. Untuk bahan penghantar kemurniannya mencapai 99,5 % dan sisanya terdiri dari unsur besi, silicon dan tembaga. Aluminium murni sangat lemah dan lunak ( tembaga lebih kuat dibanding aluminium), Untuk menambah kekuatan biasanya digunakan dengan menggunakan logam campuran. Aluminium lebih menguntungkan dibanding tembaga bila digunakan untuk hantaran yang tidak memerlukan penyekat (misalnya hantaran transmisi diatas tanah) sebab daya hantar panas/daya hantar listriknya kira-kira 60 % daya hantar listrik tembaga sehingga untuk mendapatkan tahanan yang sama dengan tembaga (yang panjang dan

6 penampangnya sama) dibutuhkan penampang 60 % lebih besar namun demikian beratnya sangat ringan dibanding tembaga. Aluminium adalah logam yang sangat ringan (berat jenis aluminium 2,56 atau 1/3 berat jenis tembaga) dan tahanan jenis 2 X 10-8 atau 1,25 kali tahanan jenis tembaga, sifat tahan tarik aluminium dalam keadaan dingin kg / mm 2. Oleh sebab itu aluminium hanya dapat dipakai untuk lebar tegangan yang pendek, Untuk tegangan yang panjang dipakai kabel aluminium (beberapa kawat yang dipilih) dengan kawat baja sebagai intinya. Aluminium tidak baik untuk dipatri, tetapi dapat dilas, las dapat menyebabkan tegangan tariknya menjadi turun karena panas yang ditimbulkan. Oleh karena itu hantaran tegangan aluminium dengan sambungan patri atau las harus diberikan jepitan. Aluminium yang tipis sekarang dapat menggantikan kertas perak (yang dipakai antara lain pada kondensor). Aluminium juga biasanya dipakai untuk chasis pesawat radio. Barang-barang aluminium dapat terlapis oleh oksida aluminium. Dalam udara terbuka dapat melindungi bagian bawah aluminium dari zat asam dan mencegah oksidasi lebih lanjut. Lapisan ini merupakan tahanan yang sangat tinggi. (Sumanto, 1994) 2.5 Produksi Aluminium Aluminium merupakan logam yang sangat reaktif yang memiliki energi tinggi terhadap ikatan kimia dengan oksigen, dibandingkan dengan kebanyakan logam lainnya. Maka sulit untuk dipisahkan dari bijih, seperti bauksit, karena energi yang diperlukan untuk mereduksi aluminium oksida (Al 2 O 3). Misalnya, dengan pengurangan langsung karbon,

7 seperti yang digunakan untuk memproduksi besi, karena aluminium zat lebih kuat yang digunakan untuk mengurangi karbon. Aluminium oksida memiliki titik lebur sekitar C. Oleh karena itu, pemisahannya harus melalui proses elektrolisa. Dalam proses ini, aluminium oksida ditaburkan dan mencair di dalam larutan kriolit dan kemudian jumlah aluminium oksida dikurangi dengan menggunakan logam murni. Operasional suhu pengurangan sel adalah sekitar C. Kriolit (Na 3 Alf 6 ) adalah senyawa kimia dari aluminium, sodium, dan kalsium fluorides. ( Dalam produksi Aluminium digunakan bahan baku, yaitu : Elektrolit Kriolit adalah elektrolit yang banyak dipilih karena kriolit kapasitasnya yang khas sebagai pelarut dari alumina. Elektrolit tidak bereaksi selama proses elektrolisis tetapi beberapa hilang karena proses penguapan dan hidrolisa. Temperatur elektrolit selama operasi pot normal adalah antara C dan C. (Thinstad, 1932) Alumina Alumina merupakan bahan baku di dalam proses elektrolisa dan digunakan sesuai dengan keseimbangan stoikiometri, yang banyaknya mencapai 1,89 Kg dalam suatu massa.

8 Alumina mempunyai morfologi bubuk berwarna putih dengan berat molekul 102, titik lelehnya pada suhu C dan specific gravity 3,5-4,0 gr/cm 3. Alumina diproduksi dalam jumlah besar setiap tahun akan digunakan untuk membuat logam aluminium. Alumina (Al 2 O 3 ) merupakan senyawa oksida dari aluminium yang diperoleh dari proses pemurnian bauksit (Al 2 O 3. x H 2 O) yang disebut sebagai Proses Buyer. Proses ini terbagi ke dalam 3 tahap yaitu : 1. Proses ekstraksi memakai sodium hidroksida (NaOH) 2. Proses pengendapan (presipitasi) alumina trihidrat 3. Proses kalsinasi pada temperature 12000C Di dalam industri peleburan aluminium pada proses elektrolisa, alumina dipakai sebagai : 1. Bahan baku utama produksi aluminium 2. Insulasi untuk menjaga suhu proses sehingga panas yang hilang pada permukaan elektrolit dapat dikurangi 3. Bahan untuk menyelubungi anoda dari oksidasi udara panas 4. Penyerap emisi gas-gas Florida dari elektrolit Katoda Katoda adalah elektroda dengan muatan listrik negative pada proses elektrolisis. Ditinjau dari bahan baku dan proses pembuatannya, blok katoda dibagi dalam empat jenis yaitu :

9 1. Blok katoda amorphous, bahan bakunya antrasit, dipanggang pada temperatur C 2. Blok katoda semigraphiti, bahan bakunya grafit, dipanggang pada temperatur C 3. Blok katoda semigraphit, bahan bakunya grafit, mengalami proses heat treatment sampai temperatur C. 4. Blok katoda graphit, bahan bakunya kokas, mengalami proses grafitasi sampai temperatur C Pemilihan jenis katoda ditentukan oleh desain pot dan arus listrik yang digunakan. Pada pot jenis PAF (Prebaked Anoda Furnace) dengan arus listrik yang tinggi, biasanya digunakan blok anoda graphit. Reaksi utama yang terjadi di dalam katoda adalah reaksi penangkapan elektron oleh ion aluminium (Al 3+ ) menjadi aluminium (Al), ini diperlihatkan menurut persamaan reaksi sebagai berikut : Al 3+ (s) + 3e - Al (l) Anoda Karbon Anoda adalah elektroda dengan muatan listrik positif dalam proses elektrolisa. Anoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (sebagai reduktor). Anoda yang digunakan pada proses Hall-Heroult adalah anoda karbon. Karbon yang merupakan bahan dasar pembentuk anoda akan diubah menjadi karbon dioksida selama proses

10 elektrolisis alumina menjadi alumunium, anoda karbon juga berfungsi sebagai penghantar arus listrik menuju katoda melalui elektrolit. Karbon merupakan bahan baku pembuatan anoda yang terdiri dari coke, butt, dan green scrap sebagainfilter serta hard pitch sebagai binder. Material karbon dipilih sebagai anoda dengan alasan sebagai berikut : 1. Memiliki daya panas yang tinggi dimana titik Sublimasi mencapai 4200 o C pada 1 atm dan titik leleh mencapai 3700 o C pada tekanan 100 atm. Kekuatan mekanik bahan lebih tinggi pada temperatur yang tinggi dibandingkan pada temperatur yang rendah 2. Konduktifitas elektrik yang tinggi ( ohm/cm) 3. Konduktifitas panas yang tinggi (sama dengan logam rata-rata) 4. Ekspansi panas yang rendah (0,5 kali tembaga) 5. Ketahanan yang tinggi terhadap perubahan panas yang mendadak 6. Densitas yang rendah yaitu apprent density : 1,4-1,7, Spesific grafity max 2,6 7. Ketahanan yang tinggi terhadap bahan-bahan kimia 8. Harga relatif murah, namun demikian material karbon memiliki kelemahan, karena karbon mudah teroksidasi oleh perlakuan sebagai berikut : a. Oksigen pada temperatur 500 o C b. Karbon dioksida pada temperatur 900 o C c. Air pada temperatur 700 o C Anoda juga berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari sumber arus listrik menuju katoda melalui elektroda. Green Plant adalah proses pembuatan anoda mentah (Green Anode

11 Block), adapun komosisi anoda yaitu coarse 1 (kokas dengan ukuran 5-18 mm) sebanyak 18 %, coarse 2 (kokas dengan ukuran 1-5 mm) sebanyak 29 %, coarse 3 (kokas dengan ukuran 0,5-1 mm) sebanyak 18 % atau dapat disebut juga medium, Fine (kokas dengan ukuran 0-0,2 mm) atau disebut juga dengan dash. Tujuan pembuatan anoda di PT. INALUM adalah untuk menyediakan kebutuhan sumber anoda karbon bagi keperluan proses peleburan alumunium dimana anoda sangat mempengaruhi kualitas alumunium yang dihasilkan. Anoda yang digunakan pada peleburan alumunium sesuai dengan proses Hall-Heroult merupakan material karbon. Berdasarkan keperluan anoda untuk proses peleburan alumunium, jenis pot reduksi dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Sodenberg Anode Furnace (SAF) 2. Prebaked Anode Furnace (PAF) SAF adalah sistem pot yang menggunakan anoda pasta tercetak dalam bentuk briket. Anoda pada sistem ini secara berkesinambungan dan pemanggangan pasta anoda berasal dari panas yang ditimbulkan oleh bath dan dialiri arus listrik pada anoda jenis ini mengalir secara vertikal. Keuntungan SAF adalah : 1. Tidak diperlukannya adanya proses pemanggangan anoda dan proses penangkaian anoda 2. Radiasi sinar panas bagian atas anoda lebih kecil dibandingkan PAF 3. Tidak diperlukan penggantian anoda

12 PAF adalah sistem pot yang menggunakan anoda pasta yang dicetak dan dipanggang (baked) di Anode Baking Furnace pada temperatur o C. Anoda panggang (Baking Block), kemudian diberi tangkai (rod) yang berfungsi sebagai penyangga dan penghantar arus listrik dalam proses elektrolisa. Keuntungan PAF adalah : 1. Dapat dibuat dalam ukuran besar 2. Kemudian pelaksanaan operasi yaitu dengan mekanisasi dan otomisasi 3. Pemakaian listrik yang lebih kecil dibandingkan dengan SAF 4. Kondisi ruangan kerja lebih baik 5. Konsumsi karbon lebih rendah dibandingkan dengan SAF (Grjotheim,1988) 2.6. Proses Pembuatan Anoda Anoda adalah bahan yang digunakan untuk memisahkan aluminium dari alumina dengan proses elektrolisa. Pembuatan anoda dilakukan dengan beberapa tahap: 1. Proses pencetakan anoda ( Green Plant ) 2. Proses pemanggangan anoda ( Baking Plant ) 3. Proses penangkaian anoda ( Rodding Plant )

13 Green Plant Green plant adalah pabrik pembuatan anoda mentah (green anoda block) untuk kebutuhan proses elektrolisa di pot reduksi. Proses pembuatan anoda mentah menggunakan beberapa bahan baku, antara lain: a. Kokas (coke) Kokas adalah bahan yang digunakan untuk membuat anoda yang berasal dari sisasisa destilasi batu bara dan minyak bumi. Dalam pembuatan anoda dilakukan pengayakan sehingga kokas terbagi atas ukuaran fisiknya yaitu: a. Kokas dengan ukuran 5-18 mm disebut kokas kasar 1(C 1 ) 18% b. Kokas dengan ukuran 1-5mm disebut kokas kasar 2 (C 2 ) 29% c. Kokas dengan ukuran 0,2-1 mm disebut kokas medium 18% d. Kokas dengan ukuran dibawah 0,2 mm disebut fine 35% Kokas yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan anoda tersusun dari beberapa material. Pemakaian kokas ini dicampur dengan presentase yang tepat agar kualitasnya bagus. Dari silo, kokas akan di angkut ke Green Plant dengan menggunakan belt conveyer (BC) dan bucket elevator (BE).Di Green Plant,kokas kemudian di ayak dengan menggunakan ayakan (SR). Ayakan pertama SR-201 akan mengayak kokas untuk mendapatkan kokas C1.kokas yang lebih besar dari C1 akan dikirim ke S-201 dan kokas yang lebih kecil akan masuk ke ayakan SR-202 untuk memisahkan kokas C2 dan kokas

14 M (medium) dengan ukuran yang berbeda akan ditempatkan secara terpisah dalam bak penampung bin (B).Bak B-201untuk kokas C1,B-202 untuk kokas C2 dan B-203 untuk kokas M.bila persedian dalam ketiga bak berlebih,maka kokas yang masuk di alihkan sementara ke silo (S-201).sebagian kokas M dari B-203 akan dimasukkan ke silo (S-202) untuk di umpamakan pada sistem penggilingan kokas. b. Coal Tar Pitch (CTP) CTP disebut juga dengan binder yang berfungsi sebagai perekat hingga terbentuk pasta. Kualitas CTP yang rendah akan menurunkan kualitas Block anoda yang menyebabkan berkurangnya efisiensi, terganggunya operasi reduksi aluminium,bertambahnya pengotor (impurities). Tabel 2.4 Spesifikasi minyak kokas NO Parameter unit Guaranted Value HS LS 1 Real Density g/cc - 2,06-2,06 2 Fixed Carbon % - 99,60-99,30 3 As Content % + 0,25 + 0,25 4 Collatile Meter % + 0,45 + 0,45

15 . 5 Mousture Content % + 0,3 + 0,3 6 Chemical Analysis Sulfur % 2-3 0,5-1 Panadium ppm Nikel ppm Silikon ppm Iron ppm Sodium ppm Calcium ppm Bulk Density 1. Vibrated Bulk Density Chaiser Methode (8-14 mesh) g/cc - 0,80-0,80 GLCC Methode (20-48 mesh) g/cc - 0,84-0,84 2. Tapped Bulk Density (0,84- g/cc - 0,85-0,85 1,41 mesh) 8 Particle size 4 mesh over % CO 2 Reactivity lose (1000 o C) % Air Reactivity at 525 o C %/min + 0,30 + 0,2 11 Grand Stability % Spesific Electrical Resistant Micro ohm meter Tabel 2.5 Spesifikasi kokas pitch NO Parameter Unit Guaranted Value LS 1 Real Density g/cc - 0,2 2 Fixed Carbon % - 99,10

16 3 As Content % + 0,4 4 Collatile Meter % + 0,5 5 Mousture Content % + 0,3 6 Chemical Analysis Sulfur % + 1 Panadium ppm + 50 Nikel ppm + 20 Silikon ppm Iron ppm Sodium ppm Calcium ppm Bulk Density 1. Vibrated Bulk Density Chaiser Methode (8-14 mesh) g/cc - 0,85 GLCC Methode (20-48 mesh) g/cc - 0,9 2. Tapped Bulk Density (0,84-1,41 g/cc - 0,9 mesh) 8 Particle size 4 mesh over % CO 2 Reactivity lose (1000 o C) % Air Reactivity at 525 o C %/min + 0,52 11 Grand Stability % Spesific Electrical Resistant Micro ohm meter + 50 Tabel 2.3 Spesifikasi dari CTP (Coal Tar Picth) No Parameter Unit Guaranter

17 Value 1 Softening Oil o C Fixed Carbon % As Content % + 0,30 4 Toluen Insoluble % Quiline Insoluble % Spesific Grafity g/cc - 1,30 7 Distillation test F.D o C % Chemical Analysis Sodium Ppm Calcium Ppm + 80 Silikon Ppm Iron Ppm c. Butt ( Puntung anoda ) Butt adalah sisa anoda setelah digunakan dalam proses reduksi peleburan aluminium ditungku reduksi. Setelah mengalami proses pengayakan butt terbagi atas dua ukuran fisiknya, yaitu: a. Butt dengan ukuran 18-3 mm didalam B-207 b. Butt dengan ukuran < 3mm didalam B-208 d.green skrap Green skrap adalah hasil daur ulang dari produk-produk yang tidak memenuhi standart mutu anoda yang digunakan untuk proses elektrolisa. Green skrap ada dua jenis yaitu:

18 a. Pasta yang belum layak dicetak karena tidak memenuhi spesifikasi. b.gb yang rejected misalnya porosity, retak,tinggi yang tidak sesuai,sompel,dan pecah. Selain menggunakan bahan baku diatas pembuatan anoda juga menggunakan minyak. Minyak yang digunakan antara lain: a. Minyak Marlotherm Minyak Marlotherm adalah minyak yang digunakan untuk memanaskan CTP. Minyak marlotherm juga digunakan sebagai media pemanas preheater,dan kneader. b.minyak Heavy Oil Minyak ini digunakan untuk memanaskan minyak Marlotherm. Selain itu juga digunakan untuk bahan bakar pada saat proses pemanggangan GB(Green Block) Baking Plant Baking plant adalah tempat untuk memanggang green block (anoda mentah) yang berasal dari green plant. Tujuan pemanggangan untuk mengkalsinasi pitch yang ada didalam green block (GB) yang kemudian pitch tersebut akan membentuk ikatan dengan kokas dan butt. Bahan baku utama anoda panggang (BB) adalah blok anoda mentah yang dihasilkan oleh green plant. Pabrik pemanggangan terdiri dari 2 gedung yaitu gedung A dan gedung B. Gedung A terdiri dari 2 bagian yaitu gedung A 1 dan gedung A 2. Demikian juga gedung B

19 terdiri dari 2 bagian yaitu gedung B 1 dan B 2. Jumlah seluruh tungku pemanggangan dibaking plant adalah 106 tungku. Gedung pemanggangan(baking Plant) mempunyai 7 rantai bakar : 1. Gedung A 1 terdiri dari 2 rantai bakar 2. Gedung A 2 terdiri dari 2 rantai bakar 3. Gedung B 1 terdiri dari 2 rantai bakar 4. Gedung B 2 terdiri dari 1 rantai bakar Dimana 1 rantai bakar tediri dari 15 Furnace (tungku) dan khusus di B2, 1 rantai bakar untuk 16 furnace. Sistem pengaturan operasi firing adalah sebagai berikut : 1. 4 tungku tertutup : mengalami preheating tungku tertutup: mengalami firing tungku tertutup: mengalami cooling 4. 4 tungku terbuka : mengalami pengeluaran BB dan pemasukan GB serta perawatan tungku. Proses pemanggangan anoda meliput i tiga tahap penting : 1. Preheating ( pemanasan awal ) Preheating merupakan pemanasan awal dengan temperatur yang dimulai pada temperatur ( ºC) hingga temperatur ( ºC). Setelah mencapai temperatur tersebut, proses berlanjut ke tahap berikutnya. 2. Firing ( pembakaran ) and Soaking Tahap firing dimulai pada temperature ( ºC) hingga mencapai temperatur ( ºC). Tahap soaking yaitu menjaga temperatur ( ºC).

20 Tabel 2.6 Standar mutu Karakteristik anoda Item Satuan Standar Apprent Density Tahanan Jenis Tahan Energi Listrik Kekuatan Bengkok Kekuatan Tekan Reaktivitas Residu CO2 Reaktivitas Residu O2 Density In Xylene g/cc µωm J / m Kg / cm2 Kg / cm2 % % g/cc 1,575 (minimum) 58 (maksimum) 250 (minimum) 110 (minimum) 370 (minimum) 90 (minimum) 88 (minimum) 2,02 (minimum) 3. Cooling ( pendinginan ) Pada tahap ini BB (baked block) yang telah dipanggang mengalami pendinginan dari temperatur ( ºC) sampai temperatur ( ºC). Pada proses firing, tungku pemanggangan mendapatkan panas ºC dengan bantuan alat pembakaran Bosch Pump. Didalam Bosch Pump terdapat minyak berat (Heavy oil) yang akan membantu proses pemanggangan GB. Jumlah produksi anoda (BB) yang dihasilkan dapat dihitung dengan formula sederhana. BB production = H/Fp x n x Y x Dimana : H adalah waktu (jam) dalam satu hari Fp adalah fire progression ( laju pembakaran dalam jam) n adalah jumlah anoda dalam 1 tungku

21 Y adalah rantai bakar yang beroperasi adalah efisiensi operasi pemanggangan (0,995%) Fire Progression 36 jam BB production = 24/36 x 75 x 30 x 2 x 0,995% = 2985 anoda panggang Rodding Plant Rodding plant adalah pabrik penangkaian anoda, dimana anoda baked block (BB) dirakit dengan dengan menggunakan cast iron hingga menjadi Anoda Assembly. Ditungku reduksi, anoda merupakan elektroda positif dalam proses elektrolisa sedangkan rod berfungsi sebagai penghantar listrik dari busbar ke anoda. Pabrik penangkaian terletak pada tahap akhir produksi anoda untuk digunakan di tungku reduksi. Proses produksi di rodding Plant terdiri dari beberapa operasi yaitu : 1. Casting Casting adalah proses penuangan besi tuang atau cast iron untuk menyambung rod dengan Baked Block (BB). 2. Induction Furnace Induction Furnace merupakan dapur untuk memproduksi cast iron. Cast iron merupakan paduan besi dan karbon. Dimana persentase dari karbon tersebut mencapai 3-4 %.

22 3. Aluminium Spray Anoda Assembly akan dilapisi aluminium spray. Pelapisan ini bertujuan agar tidak terjadi kontak dengan udara yang mengakibatkan terjadinya oksidasi. Jumlah aluminium yang digunakan ± 12 kg/anoda assembly. 4. Anode Transport Car (ATC) Anode Transport Car (ATC) adalah kendaraan khusus yang digunakan untuk mengirimkan anoda assembly ke gedung reduksi dan mengambil butt assembly dari gedung reduksi. 5. Crust dan Butt System Crust dan butt system adalah proses daur ulang crust dan butt yang diterima dari gedung reduksi. Pemecahan Crust berfungsi untuk memecah crust menjadi ukuran 50mm dan 30mm sedangkan pemecahan Butt berfungsi untuk memecah butt menjadi ukuran 150 mm dan 8 mm. 6. Press System

23 Press Sysem berfungsi untuk membersihkan crust yang masih lengket di butt dengan bantuan tembakan shot particle selama tiga kali putaran. Kategori Rod Reject terdiri dari : a. Deformasi, kerusakan pada dimensi tangkai b. Sticking, kerusakan akibat lengketnya thimble terlalu kuat c. Erosi (melt away), kerusakan akibat pengikisan d. Crack, kerusakan yang diakibatkan oleh retaknya daerah yoke dan stub. e. Spark, pengikisan pada tangkai f. Bengkok, bila bagian tangkai tidak simetris. g. Mig Welding, kerusakan akibat retaknya las-lasan antara BA clad dan Rod h. BA Clad, putusnya sambungan material aluminium dengan besi i. Elongation, kerusakan pada stub yang disebabkan oleh faktor usia (PT.INALUM,2003). 2.7 Pengendalian Kualitas Anoda Pengujian kualitas dipabrik karbon meliputi pemeriksaan bahan baku (kokas, pitch, dan bola keramik) dan blok anoda. Standar operasi untuk pengukuran / pengujian mutu blok anoda menyangkut proses penentuan apparent density blok anoda mentah untuk mengetahui sifat fisik maupun kimia. Adapun ruang lingkup pengukuran/pengujian mutu blok anoda mentah dan blok anoda panggang meliputi :

24 1. Apprent Density Kerapatan diukur dari sampel kokas dengan ukuran 0,84 1,41 mm. Kerapatan dihitung dengan membandingkan massa sampel dan volume kokas setelah digetarkan. 2. Daya hantar listrik Daya hantar listrik mempengaruhi unjuk kerja anoda dalam proses elektrolisa alumina. Semakin kecil hambatan listrik yang dimiliki oleh anoda, kehilangan arus listrik akan semakin kecil. 3. Daya Hambat listrik Daya hambat listrik mempengaruhi unjuk kerja anoda dalam proses elektrolisa alumina. Semakin kecil hambatan listrik yang dimiliki blok anoda, kehilangan arus listrik semakin kecil. Pengukuran kekuatan lentur anoda dilakukan dengan mengukur berat beban yang dapat ditahan oleh anoda hingga anoda tersebut patah. Kekuatan tekan diukur dengan menggunakan gaya anoda hingga anoda pecah. Nilai kekuatan tekan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut : Cs = P/A dimana : Cs = kekuatan tekan P = berat beban, A = Luas penampang (cm2) 4. Reaktivitas terhadap O 2

25 Reaktivitas terhadap O 2 adalah parameter yang menyatakan seberapa banyak anoda karbon yang hilang karena bereaksi dengan gas O 2. Dengan adanya reaksi ini maka konsumsi anoda karbon akan meningkat sehingga menurunkan efisiensi proses elektrolisa. Reaktivity Residu (RR) O 2 adalah parameter yang menyatakan seberapa banyak anoda karbon yang tinggal karena bereaksi dengan gas O 2. Reaktivity Residu (RR) O 2 harus diatas 88 % karena apabila dibawah 88 % akan mengakibatkan banyak anoda menghasilkan debu karbon sehingga proses peleburan akan terganggu. (Hume, 1999) BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat 1. Belt Compeyer (BC) 2. Bucked Elevator (BE) 3. Bult Skill (BS) 4. Magnet Sprator (MS) 5. Dumper (DP)

26 6. Shiver (SR) 7. Scrup Compeyer (SC) 8. Bin (B) 9. Silo (S) 3.2 Bahan - Kokas (coke) 3.3 Prosedur 1. Kokas yang berada dalam Coke Silo, diangkut dengan Bucked Elevator (BE) dan dialirkan dengan Belt Compeyer (BC) untuk dimasukkan ke dalam Magnet Sprator (MS). 2. Setelah kokas dipisahkan dari logam-logam di Magnet Sprator (MS), diarahkan ke Dumper (DP) untuk dimasukkan ke dalam Shiver (SR). 3. Setelah dilakukan pengayakan kokas di Shiver (SR).ayakan pertama SR-201 akan mengayak kokas untuk mendapatkan kokas C1.kokas yang lebih besar dari C1 akan dikirim ke S-201 dan kokas yang lebih kecil akan masuk ke ayakan SR-202 untuk memisahkan kokas C2 dan kokas M.kokas dengan ukuran yang berbeda akan ditempatkan secara terpisah dalam bak penampung bin (B).Bak B-201untuk kokas C1,B-202 untuk kokas C2 dan B-203 untuk kokas M.bila persedian dalam ketiga bak berlebih,maka kokas yang masuk di alihkan sementara ke silo (S - 201).sebagian kokas M dari B-203 akan dimasukkan ke silo ( S - 202).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. digunakan pada proses Hall-Heroult adalah anoda karbon. Karbon yang merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. digunakan pada proses Hall-Heroult adalah anoda karbon. Karbon yang merupakan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anoda Anoda adalah elektroda dengan muatan listrik positif dalam proses elektrolisa. Anoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (sebagai reduktor). Anoda yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang pertama yang telah berhasil memisahkan aluminium adalah H.Davy yaitu pada tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang pertama yang telah berhasil memisahkan aluminium adalah H.Davy yaitu pada tahun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Aluminium Orang pertama yang telah berhasil memisahkan aluminium adalah H.Davy yaitu pada tahun 1808. Pada tahun 1825 Oersted dapat menghasilkan aluminium yang lebih

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. aluminium meliputi pemanfaatan energi bebas yang terus menerus untuk membentuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. aluminium meliputi pemanfaatan energi bebas yang terus menerus untuk membentuk BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aluminium Aluminium merupakan salah satu bahan baku dalam bidang industri metalurgi. Aluminium diproduksi sebagai produk dengan kemurnian yang tinggi. Produksi aluminium meliputi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Aluminium adalah unsur melimpah ketiga yang terbanyak dalam kerak bumi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Aluminium adalah unsur melimpah ketiga yang terbanyak dalam kerak bumi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Elektrolisa Aluminium Aluminium adalah unsur melimpah ketiga yang terbanyak dalam kerak bumi (sesudah Oksigen dan Silikon), mencapai 8,2 % dari massa total. Keberadaannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA Alumina Alumina (Al O 3 ) merupakan material keramik nonsilikat yang paling penting. Material ini meleleh pada suhu 051 o C dan mempertahankan kekuatannya bahkan pada suhu 1500 sampai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Aluminium ditemukan kira kira sekitar 160 tahun yang lalu dan dimulai produksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Aluminium ditemukan kira kira sekitar 160 tahun yang lalu dan dimulai produksi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Aluminium Aluminium ditemukan kira kira sekitar 160 tahun yang lalu dan dimulai produksi skala industri sekitar 90 tahun yang lalu. Berikut sejarah perkembangan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Aluminium Orang pertama yang telah berhasil memisahkan aluminium adalah H.Davy yaitu pada tahun 1808. Pada tahun 1825 Oersted dapat menghasilkan aluminium yang lebih

Lebih terperinci

yang mengandung 50 % sampai 60 % Al 2 O 3 : 1 % sampai 20 % Fe 2 O 3 : 1 % dilarutkan dalam natrium hidroksida

yang mengandung 50 % sampai 60 % Al 2 O 3 : 1 % sampai 20 % Fe 2 O 3 : 1 % dilarutkan dalam natrium hidroksida xvii BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alumina dan Aluminium Aluiminium adalah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi (sesudah oksigen dan silikon), mencapai 8,2 % dari massa total. Keberadaannya umumnya

Lebih terperinci

BAB II TURNTABLE VIBRATING COMPACTOR

BAB II TURNTABLE VIBRATING COMPACTOR BAB II TURNTABLE VIBRATING COMPACTOR 2.1. Alur Produksi PT. Inalum (persero) Listrik yang dihasilkan melalui PLTA Sigurgura dan Tangga PT. INALUM (Persero) disalurkan ke Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerak bumi. Boleh dikatakan setiap negara mempunyai persediaan bahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerak bumi. Boleh dikatakan setiap negara mempunyai persediaan bahan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah aluminium Aluminium adalah logam yang terbanyak di dunia. Logam 8 % dari bagian pada kerak bumi. Boleh dikatakan setiap negara mempunyai persediaan bahan yang mengandung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang lama adalah daya pengikatnya yang besar untuk elemen-elemen tertentu, terutama

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang lama adalah daya pengikatnya yang besar untuk elemen-elemen tertentu, terutama BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah aluminium Logam aluminium pertama kali dipersiapkan pada tahun 1825, tetapi baru dalam jumlah sedikit sebagai logam yang berharga. Kesulitan yang belum teratasi sampai

Lebih terperinci

MODUL 8 9 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

MODUL 8 9 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA MODUL 8 9 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA ( ) TINGKAT : XII PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 8-9 Logam Murni Logam murni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodik BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alumina dan Aluminium 2.1.1 Aluminium Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Alumina dan aluminium 2.1.1 Aluminium Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. periodik unsur. Aluminium memiliki nomor atom 13 dan berat atom 26,9815 sma.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. periodik unsur. Aluminium memiliki nomor atom 13 dan berat atom 26,9815 sma. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aluminium Aluminium adalah logam ringan yang cukup penting peranannya dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistem periodik unsur. Aluminium

Lebih terperinci

LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS)

LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS) LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS) LOGAM BUKAN - BESI ( NONFERROUS ) Kurang lebih 20% dari logam yang diolah menjadi produk industri merupakan logam bukan besi. Indonesia merupakan negara penghasil bukan besi

Lebih terperinci

BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA

BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA Aluminium adalah salah satu logam ringan (light metal) dan mempunyai sifat-sifat fisis dan mekanis yang baik, misal kekuatan tarik cukup tinggi, ringan, tahan korosi, formability

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

aluminium dari kebanyakan bahan itu masih belum ekonomis.

aluminium dari kebanyakan bahan itu masih belum ekonomis. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Alumunium adalah logam yang terbanyak didunia. Logam ini merupakan bagian dari pada kerak bumi. Namun proses untuk mendapatkan aluminium dari kebanyakan bahan itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelasan adalah suatu proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan selain digunakan untuk memproduksi suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI REAKTIVITY RESIDU (RR) O2 UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS ANODA DI PT INALUM KUALA TANJUNG KARYA ILMIAH PARNI

PENENTUAN NILAI REAKTIVITY RESIDU (RR) O2 UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS ANODA DI PT INALUM KUALA TANJUNG KARYA ILMIAH PARNI PENENTUAN NILAI REAKTIVITY RESIDU (RR) O2 UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS ANODA DI PT INALUM KUALA TANJUNG KARYA ILMIAH PARNI 072409035 PROGRAM STUDI D-3 KIMIA INDUSTRI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMTIKA

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na. 20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bubuk magnesium oksida dari Merck, bubuk hidromagnesit hasil sintesis penelitian

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan

Lebih terperinci

PENGARUH TEMPERATUR PASTA TERHADAP MUTU ANODA DI PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM KARYA ILMIAH ASTRI RAMADHANI

PENGARUH TEMPERATUR PASTA TERHADAP MUTU ANODA DI PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM KARYA ILMIAH ASTRI RAMADHANI PENGARUH TEMPERATUR PASTA TERHADAP MUTU ANODA DI PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM KARYA ILMIAH ASTRI RAMADHANI 062409007 PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 KIMIA INDUSTRI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur 1. Identifikasi suatu unsur dapat dilakukan melalui pengamatan fisis maupun kimia. Berikut yang bukan merupakan pengamatan kimia adalah. A. perubahan warna B. perubahan

Lebih terperinci

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN. Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS Penyusun : Muhammad Fadli (1301782) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida Serlin Oktavia Ade Amelia NST Dosen :1.Dra. Bayharti, M.Sc 2. Miftahul Khair, S.si

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENGADUK KO-KNEADER

BAB II MESIN PENGADUK KO-KNEADER BAB II MESIN PENGADUK KO-KNEADER 2.1 Proses Produksi Aluminium. Listrik yang dihasilkan melalui PLTA PT. INALUM (Persero), yang terletak di Sungai Asahan, disalurkan ke Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari alumina dengan cara elektrolisa dari garam yang terfusi. Penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari alumina dengan cara elektrolisa dari garam yang terfusi. Penggunaan 2.1 Aluminium BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aluminium pertama kali ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H. C. Oersted pada tahun

Lebih terperinci

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim KONDUKTOR Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim digunakan adalah aluminium dan tembaga. Aluminium

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sedikit sebagai logam berharga. Kesulitan yang belum teratasi sampai waktu yang lama

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sedikit sebagai logam berharga. Kesulitan yang belum teratasi sampai waktu yang lama BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Umum Aluminium Logam aluminium pertama kali ditemukan pada tahun 1825, tetapi baru dalam jumlah sedikit sebagai logam berharga. Kesulitan yang belum teratasi sampai waktu

Lebih terperinci

TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI

TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Korosi Dosen pengampu: Drs. Drs. Ranto.H.S., MT. Disusun oleh : Deny Prabowo K2513016 PROGRAM

Lebih terperinci

1. Fabrikasi Struktur Baja

1. Fabrikasi Struktur Baja 1. Fabrikasi Struktur Baja Pengertian proses fabrikasi komponen struktur baja secara umum adalahsuatu proses pembuatan komponen-komponen struktur baja dari bahanprofil baja dan atau plat baja. Pelaksanaan

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH PITCH (PEREKAT) YANG TERKANDUNG DALAM GAS BUANG PADA PEMANGGANGAN ANODA UNTUK PRODUKSI ANODA KARBON DI PT. INALUM KARYA ILMIAH

PENENTUAN JUMLAH PITCH (PEREKAT) YANG TERKANDUNG DALAM GAS BUANG PADA PEMANGGANGAN ANODA UNTUK PRODUKSI ANODA KARBON DI PT. INALUM KARYA ILMIAH PENENTUAN JUMLAH PITCH (PEREKAT) YANG TERKANDUNG DALAM GAS BUANG PADA PEMANGGANGAN ANODA UNTUK PRODUKSI ANODA KARBON DI PT. INALUM KARYA ILMIAH VORDINAN LIMBONG 052409014 PROGRAM STUDI DIPLOMA-3 KIMIA

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan suatu negara yang sangat subur dan kaya akan hasil pertanian serta perikanannya, selain hal tersebut Indonesia memiliki aset

Lebih terperinci

BAB VI PROSES PENGELASAN

BAB VI PROSES PENGELASAN BAB VI PROSES PENGELASAN A. Pendahuluan. Pengelasan adalah penyambungan dua buah logam sejenis maupun tidak sejenis dengan mencairkan (memanaskan) logam tersebut di atas atau di bawah titik leburnya disertai

Lebih terperinci

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la Pengelasan upset, hampir sama dengan pengelasan nyala, hanya saja permukaan kontak disatukan dengan tekanan yang lebih tinggi sehingga diantara kedua permukaan kontak tersebut tidak terdapat celah. Dalam

Lebih terperinci

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan

Lebih terperinci

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan II - 1 BAB II PENGELASAN SECARA UMUM 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengelasan Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan menjadi dua, pertama las cair (fussion welding) yaitu pengelasan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH GUNAWAN ANSHORI

KARYA ILMIAH GUNAWAN ANSHORI ANALISA KUANTITATIF KOKAS DAN PUNTUNG ANODA SISA (BUTT) TERHADAP PERSENTASE KASAR SATU (C 1 ) DENGAN METODE PENGAYAKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ANODA DI PT. INALUM KUALA TANJUNG KARYA ILMIAH GUNAWAN

Lebih terperinci

Elektrokimia. Sel Volta

Elektrokimia. Sel Volta TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Fluor terdapat secara meluas, misalnya sebagai fluorspar, CaF 2, Na 3 AlF 6,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Fluor terdapat secara meluas, misalnya sebagai fluorspar, CaF 2, Na 3 AlF 6, BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Kelarutan hidrogen fluorida Fluor terdapat secara meluas, misalnya sebagai fluorspar, CaF 2, Na 3 AlF 6, fluorapatit, 3Ca 3 (PO 4 )Ca(F,Cl) 2, ia lebih melimpah dari klor. Fluor

Lebih terperinci

Kelompok I. Anggota: Dian Agustin ( ) Diantini ( ) Ika Nurul Sannah ( ) M Weddy Saputra ( )

Kelompok I. Anggota: Dian Agustin ( ) Diantini ( ) Ika Nurul Sannah ( ) M Weddy Saputra ( ) Sn & Pb Kelompok I Anggota: Dian Agustin (1113023010) Diantini (1113023012) Ika Nurul Sannah (1113023030) M Weddy Saputra (1113023036) Sumber dan Kelimpahan Sumber dan Kelimpahan Sn Kelimpahan timah di

Lebih terperinci

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1 MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia Kelas X semester 1 SKKD STANDAR KOMPETENSI Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi. KOMPETENSI DASAR Mengelompokkan sifat materi Mengelompokkan perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengecoran Logam Pengecoran Logam adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk

Lebih terperinci

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2) 15 hidrogen mengalir melewati katoda, dan memisahkannya menjadi hidrogen positif dan elektron bermuatan negatif. Proton melewati elektrolit (Platinum) menuju anoda tempat oksigen berada. Sementara itu,

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan

Lebih terperinci

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM BAB VI L O G A M Baja banyak di gunakan dalam pembuatan struktur atau rangka bangunan dalam bentuk baja profil, baja tulangan beton biasa, anyaman kawat, atau pada akhir-akhir ini di pakai juga dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan

Lebih terperinci

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMANGGANGAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ANODA PT INALUM KARYA ILMIAH ELFRIDA MANURUNG

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMANGGANGAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ANODA PT INALUM KARYA ILMIAH ELFRIDA MANURUNG 1 PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMANGGANGAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ANODA PT INALUM KARYA ILMIAH ELFRIDA MANURUNG 052409026 PROGRAM DIPLOMA-3 KIMIA INDUSTRI DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar. LATIHAN ULUM 1. Sebutkan kegunaan dari sifat koligarif larutan. 2. Sebanyak 27 gram urea ditimbang dan dimasukkan ke dalam 500 gram. Berapakah molalitas larutan yang terjadi?. 3. Apa definisi dari 4. Sebanyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cair atau kristal-cair selama proses karbonisasi dan terdiri dari karbon non-grafit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cair atau kristal-cair selama proses karbonisasi dan terdiri dari karbon non-grafit. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Kokas Kokas merupakan hasil pirolisis dari bahan organik dengan kandungan karbon yang sangat tinggi yang mana setidaknya bagian di dalam kokas tersebut telah melewati

Lebih terperinci

Nabila Dyah Anggraini (11/312797/TK/37649) 1 Devi Swasti Prabasiwi (11/319052/TK/38187)

Nabila Dyah Anggraini (11/312797/TK/37649) 1 Devi Swasti Prabasiwi (11/319052/TK/38187) BAB I PENGANTAR I.1. Latar Belakang Aluminium merupakan salah satu elemen logam yang paling melimpah keberadaannya. Secara kuantitas, aluminium menduduki urutan ketiga elemen terbanyak di bumi, di bawah

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROLISIS

MODUL SEL ELEKTROLISIS MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi

Lebih terperinci

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( ) KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 3 ) R I N I T H E R E S I A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 2 ) Menetukan Sistem Periodik Sifat-Sifat Periodik Unsur Sifat periodik

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa

Lebih terperinci

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa kristal molekul sederhana: P 4, S 8 Berupa gas diatomik: Cl

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA METALLURGI

TERMODINAMIKA METALLURGI TERMODINAMIKA METALLURGI Termodinamika proses metalurgi termasuk Termodinamika metalurgi dan berbagai proses metalurgi terkait interaksi antara sistem. Untuk pembuatan baja, yang terlibat termasuk sistem

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI UKURAN, BENTUK, DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK HASIL ATOMISASI SEMPROT UDARA KARBON DUA ARAH TIMAH PUTIH

TUGAS AKHIR STUDI UKURAN, BENTUK, DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK HASIL ATOMISASI SEMPROT UDARA KARBON DUA ARAH TIMAH PUTIH TUGAS AKHIR STUDI UKURAN, BENTUK, DAN KEKERASAN HASIL COR ULANG SERBUK HASIL ATOMISASI SEMPROT UDARA KARBON DUA ARAH TIMAH PUTIH Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Proses pelapisan plastik ABS dengan menggunakan metode elektroplating dilaksanakan di PT. Rekayasa Plating Cimahi, sedangkan pengukuran kekasaran, ketebalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. relevan dan dapat dijadikan bahan telaah oleh peneliti, yaitu :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. relevan dan dapat dijadikan bahan telaah oleh peneliti, yaitu : BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berkenaan dengan penelitian ini, ada beberapa penelitian yang relevan dan dapat dijadikan bahan telaah oleh peneliti, yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007) BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Proses pengelasan semakin berkembang seiring pertumbuhan industri, khususnya di bidang konstruksi. Banyak metode pengelasan yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa II. DESKRIPSI PROSES A. Macam - Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proses Celup panas (Hot Dipping) Pelapisan hot dipping adalah pelapisan logam dengan cara mencelupkan pada sebuah material yang terlebih dahulu dilebur dari bentuk padat menjadi

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator

Lebih terperinci

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam PERCOBAAN VI A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam B. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui sifat bahan kimia terutama logam Cu dan logam Mg terhadap asam sitrat. 2. Mengamati reaksi-reaksi yang terjadi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 19 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 8 bulan, dimulai bulan Juli 2009 hingga Februari 2010. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biofisika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem perdagangan dunia di samping isu lingkungan, produk bersih, HAM, pekerja anak, dan pengupahan (Ramli, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem perdagangan dunia di samping isu lingkungan, produk bersih, HAM, pekerja anak, dan pengupahan (Ramli, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) telah menjadi isu global yang berpengaruh terhadap perdagangan dan arus barang antar Negara. Isu kesehatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 30 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Baterai seng udara merupakan salah satu bentuk sumber energi secara elektrokimia yang memiliki peluang sangat besar untuk aplikasi sumber energi masa depan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Aluminium merupakan jenis logam yang banyak digunakan dalam industri maupun rumah tangga. Aluminium banyak dimanfaatkan dikarenakan memiliki kelebihan diantaranya

Lebih terperinci

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2

Lebih terperinci

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses II. DESKRIPSI PROSES A. Macam- Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA LEMBAR AKTIVITAS SISWA No SOAL & PENYELESAIAN 1 Pada elektrolisis leburan kalsium klorida dengan elektroda karbon, digunakan muatan listrik sebanyak 0,02 F. Volume gas klorin yg dihasilkan di anode, jika

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS Oleh : Anna Kristina Halim (02) Ardi Herdiana (04) Emma Ayu Lirani (11) Lina Widyastiti (14) Trisna Dewi (23) KELAS XII IA6 SMA NEGERI 1 SINGARAJA 2011/2012 BAB

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api. merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api. merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Natrium Hidroksia Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut soda api merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi. Sifat-sifat kimia membuatnya ideal

Lebih terperinci

BAB 3 INDUSTRI BESI DAN BAJA

BAB 3 INDUSTRI BESI DAN BAJA BAB 3 INDUSTRI BESI DAN BAJA Pengantar Besi (Fe) merupakan salah satu logam yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia, terlebih-lebih di zaman modern seperti sekarang. Kelimpahannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pengecoran casting adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang

Lebih terperinci