PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH"

Transkripsi

1 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bappeda Sumsel BappedaSumsel BappedaSumsel Bappeda Sumsel

2 SAMBUTAN GUBERNUR SUMATERA SELATAN Sumatera Selatan Unggul dan Terdepan Tahun 2025 adalah Visi Sumatera Selatan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sumatera Selatan tahun Kondisi ini menggambarkan masa depan Sumatera Selatan yang maju dan unggul dalam semua tatanan sosial budaya dan kemasyarakatannya. Visi ini menjadi koridor dalam penyusunan perencanaan pembangunan baik itu perencanaan jangka menengah maupun tahunan di Sumatera Selatan. Mengacu pada misi RPJP tersebut, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan tahun , mengamanatkan pada tahun 2018 menjadi Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya Saing Internasional. Dengan demikian, tahun 2018 menjadi penting bagi pemerintah provinsi untuk mencapai visi tersebut. Memperhatikan hal tersebut, Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018, dari satu sisi, menjadi sangat strategis dalam upaya pencapaian target-target pembangunan yang tercantum dalam RPJMD sementara di sisi lain sangat penting, karena adanya tugas negara yang penting berupa pelaksanaan Asian Games Tahun 2018 juga akan menjadi tahun politis, karena akan digelar Pemilihan Bupati dan Walikota di 9 (sembilan) Kabupaten/Kota dan pelaksanaan Pemilihan Gubernur. Pembangunan Sumatera Selatan memang sudah dalam track yang baik, walaupun masih ada beberapa capaian pembangunan yang membutuhkan kerja keras.

3 Melihat beban kerja di tahun 2018, Saya mengingatkan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempedomani arahan Presiden, Bapak Joko Widodo, dimana program dan kegiatan yang direncanakan harus berpegang pada konsep money follow program priotas. Dimana hanya program dan kegiatan prioritas saja yang akan dianggarkan dan dilaksanakan. Untuk itu, Saya mengharapkan seluruh stakeholder dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama untuk mencapai semua target pembangunan yang telah ditetapkan. Terima Kasih. GUBERNUR SUMATERA SELATAN, H. ALEX NOERDIN

4 KATA PENGANTAR Puji syukur, Alhamdulillah kami haturkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya penyusunan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 dapat diselesaikan dengan baik. Arah kebijakan Pembangunan ini merupakan langkah awal untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang selanjutnya menjadi bahan penyusunan KUA/PPAS dan berujung pada tersusunnya APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun Anggaran Dalam buku ini didiskripsikan perencanaan pembangunan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018, dengan memperhatikan evaluasi capaian pembangunan tahun 2016, berikut proyeksi tahun Selain itu juga isu-isu yang berkembang serta masalah-masalah terupdate juga menjadi pertimbangan untuk mendapatkan kebijakan yang tepat. Arah kebijakan Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan bagi Organiasi Perangkat Daerah (OPD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam memberikan saran dan masukan untuk mendukung pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan. KEPALA BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN, DR. EKOWATI RETNANINGSIH, SKM., M.Kes Pembina Utama Madya NIP

5 Pendahuluan Tahun 2018 menjadi tahun yang sangat penting bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, bukan hanya karena Provinsi Sumatera Selatan akan menyelenggarakan Event Olahraga Terbesar di Benua Asia, Asian Games XVIII bersama Provinsi DKI Jakarta, tetapi juga provinsi ini akan melaksanakan agenda penting lainnya seperti pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak untuk memilih Gubernur dan memilih 9 (sembilan) Bupati/Walikota se Sumatera Selatan. Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah pada tahun 2018 juga merupakan periode terakhir dari pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun Memperhatikan hal tersebut Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyusun perencanaan pembangunan menggunakan pendekatan Holistik, Integratif, Tematik, dan Spasial (HITS). Sehubungan dengan hal tersebut sebagai langkah awal untuk menyusun Recana Kerja Pemerintah Daerah (RKDP) Tahun 2018, telah disusun Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2018 hasil diskusi dan pembahasan bersama stakeholder. Arah kebijakan Pembangunan ini, akan menjadi panduan untuk penyusunan perencanaan pembangunan bagi Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta sebagai arahan bagi pihak akademisi, perbankan, swasta dan komponen masyarakat luasnya lainnya untuk memberikan masukan dan usulan kegiatan. Diperlukan sinkronisasi RKP, RKPD Provinsi dan RKPD Kabupaten/Kota untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pembangunan daerah. RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 menetapkan 10 (sepuluh) Prioritas Daaerah. Dalam buku ini akan ditampilkan 10 (sepuluh) prioritas daerah 2017 sebelum membahas 10 (sepuluh) prioritas daerah

6 A. Prioritas Daerah 2017 beserta pendanaannya Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017 terdiri dari 10 (sepuluh) Prioritas Daerah dan 28 Program Prioritas. Program prioritas ini dilaksanakan dilokasi prioritas pula. Berikut ini gambaran tentang program prioritas, lokasi pelaksanaan serta sumber pendanaan. Prioritas Daerah 1 Penguatan Pertanian dan Ketahanan Pangan APBD Provinsi : 56,75 M APBN : 190,45 M Pali, Pagar Alam, Muara Enim, Banyuasin, Musi Banyuasin, Lahat, OKU, OKU Timur APBD Provinsi : 4,74 M APBN : 475,67 M 17 Kabupaten/Kota APBD Provinsi : 12,34 M APBN : - 17 Kabupaten/Kota APBD Provinsi : 1,77 M APBN : 21,80 M OKUS, Pagar Alam, OKUT, Lahat Prioritas Daerah Program Prioritas 2

7 Prioritas Daerah 2 Pembangunan Lingkungan Berbasis Landscape APBD Provinsi : 800 Jt APBN : - 17 Kab/Kota APBD Provinsi : 163,26 M APBN : 106,50 M 17 Kabupaten/ Kota APBD Provinsi : 32,62 M APBN : - 17 Kab/Kota, Jakata Prioritas Daerah Program Prioritas 3

8 Prioritas Daerah 3 Investasi, Industri Hilir dan Perdagangan APBD Provinsi : 19 M APBN : - Banyuasin APBD Provinsi : 2,17 M APBN : 4,01 M Prioritas Lokasi : 17 Kabupaten/Kota APBD Provinsi : 3,49 M APBN : - 17 Kabupaten/Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 4

9 Prioritas Daerah 4 Pengembangan Usaha dan Pariwisata APBD Provinsi : 8,84 M APBN : 1,68 M 17 Kab/Kota APBD Provinsi : 16,80 M APBN : 2,27 M 17 Kab/Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 5

10 Prioritas Daerah 5 Infrastruktur dan Konektivitas APBD Provinsi : 1.05 T APBN : 1.04 T Palembang, OKUT, OKUS, OKU, Pali, Mura, Lahat, Empat Lawang Muratara, Pagar Alam, OI, Muara Enim, Prabumulih, Bayuasin,Muba APBD Provinsi : 43,60 M APBN : 440 M Palembang APBD Provinsi : 56,50 M APBN : 523,13 M Palembang, Banyuasin, OI, Tanjung Api-api Banyuasin,OKUT, OKU Prioritas Daerah Program Prioritas 6

11 Prioritas Daerah 6 Perumahan dan Permukiman APBD Provinsi : 29,25 M APBN : 132,35 M OKU, Muara Enim, OKI, Muba, Mura, Lubuk Linggau, Pagar Alam, Palembang, Muratara,PALI,OKUS,Banyuasin, OKUT, Empat Lawang, Prabumulih APBD Provinsi : 198,18 M APBN : 30,90 M Palembang, OKI, Palembang, OI, Mura, Muara Enim, Pagaralam, Empat Lawang, Banyuasin, Pali, Prabumulih,OKU,OKUS,Lubuk Linggau,OKUT Prioritas Daerah Program Prioritas 7

12 Prioritas Daerah 7 Stabilitas Kemanan dan Ketertiban (KAMTIBMAS) APBD Provinsi : 20,46 M APBN : 1,01 M Provinsi Sumsel dan 17 Kab/Kota APBD Provinsi : 60,43 M APBN : 7,78 M Pilkada 2017 : MUBA Persiapan Pilgub 2018 Persiapan Pilkada 9 (sembilan) Kab/Kota 2018 : Palembang, Banyuasin, Lubuk Linggau, OKI, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Pagaralam, Empat Lawang Prioritas Daerah Program Prioritas 8

13 Prioritas Daerah 8 SUMSEL CERDAS APBD Provinsi : 5,63 M APBN : 2,23 M 17 Kabupaten/Kota APBD Provinsi : 110,26 M APBN : - 17 Kabupaten/Kota APBD Provinsi : 49,92 M APBN : 2,72 M 17 Kabupaten/Kota APBD Provinsi : 45 M APBN : - 17 Kabupaten/Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 9

14 Prioritas Daerah 9 KESEHATAN UNTUK SEMUA APBD Provinsi : M APBN : 1,03 M 17 Kabupaten/Kota APBD Provinsi : 1,20 M APBN : 25,68 M 17 Kabupaten/Kota APBD Provinsi : M APBN : 701,74 Jt 17 Kabupaten/Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 10

15 Prioritas Daerah 10 Gertak Sejuta Mandiri (Penanggulangan Kemiskinan) APBD Provinsi : 8.99 M APBN : - Palembang, Banyuasin, Ogan Ilir, MURA, OKI, Muara Enim, OKUT, MUBA, PALI, MURATARA APBD Provinsi : 29,01 M APBN : 771,43 M 17 Kabupaten/ Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 11

16 B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016, PROYEKSI 2017 DAN TARGET 2018 Kinerja pembangunan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016 merupakan salah satu pertimbangan untuk menyusun perencanaan tahun 2017 dan acuan untuk menentukan Arah Kebijakan Pembangunan tahun Secara detail capaian kinerja tahun 2016, proyeksi 2017 dan target 2018 adalah sebagai berikut : 1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan, sebagaimana dirilis BPS Sumsel, pada triwulan IV-2016 dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y), menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,03%. Hasil analisa bersama Bank Indonesia, BPS dan Akademisi diproyeksikan tahun 2017 akan tumbuh pada kisaran 5,2-5,6 dan untuk target 2018 sebesar 5,8-6,2, sementara Pemerintah Pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan sebesar 6,7% Tren Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Tahun Sumber : BPS Sumsel, Bank Indonesia, Bappenas Sumatera Selatan Nasional 12

17 Pertumbuhan Ekonomi (%) Wilayah Prioritas Intervensi berdasarkan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota dan Share PDRB Sumatera Selatan 2015 Rata-rata Share PDRB Kab/Kota ke PDRB Sumsel (5,97%) Mura OKU Selatan OKU Timur Ogan Ilir Empat Lawang Prabumulih Lubuk Linggau OKU Lahat PALI Muratara Pagaralam OKI Muara Enim Banyuasin Palembang MUBA Pertumbuhan Ekonomi Prov. Sumsel 4,50 Share PDRB Kab/Kota ke Provinsi Sementara jika melihat struktur PDRB Provinsi Sumatera Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku yang mendominasi PDRB Provinsi Sumatera Selatan (urutan berdasarkan share terbesar) yaitu : 1. Pertambangan dan Penggalian 2. Industri Pengolahan 3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 4. Konstruksi 5. Perdagangan Besar dan Eceran 2. Gini Rasio Sumatera Selatan tidak hanya mengejar Pertumbuhan Ekonomi tetapi juga berupaya menekan kesenjangan dan meningkatkan pemerataan ekonomi. Gini Rasio menggambarkan kesenjangan ekonomi di suatu wilayah. Semakin kecil angka Gini Rasio berarti semakin baik. Rilis BPS Sumsel menunjukkan Gini Rasio Sumatera Selatan per Maret 2016 sebesar 0,348 berada di bawah angka nasional sebesar 0,397. Gini Rasio Sumsel semakin membaik dibandingkan periode yang sama tahun 2014, yang masih berada pada kisaran 0,

18 Gini Rasio Tren Gini Rasio Sumatera Selatan Tahun ,380 0,410 0,368 0,410 0,413 0,382 0,373 0,413 0,380 0,40 0,397 0,390 0,380 0,340 0,334 0,348 0,350 0,340 Sumber : BPS Sumsel Ada beberapa daerah yang mempunyai Gini Rasio diatas provinsi dan persen penduduk miskin juga diatas provinsi yaitu Kabupaten Lahat, OKI, Muara Enim dan Ogan Ilir. Kabupaten/Kota tersebut menjadi prioritas untuk meningkatkan kegiatan pembangunan masyarakat, ekonomi kerakyatan dan lain-lain sehingga kesenjangan ekonomi dapat ditekan. Wilayah Prioritas Intervensi berdasarkan Persentase Kemiskinan Provinsi Terhadap Gini Rasio Sumatera Selatan 2015 Persentase Kemiskinan Provinsi 13,77 Gini Rasio Provinsi 0,334 Persentase Penduduk Miskin Kab/Kota (%) 14

19 3. Inflasi Inflasi Tahun Kalender (kumulatif sampai dengan Januari tahun 2017) adalah sebesar (0,56 persen), sementara Inflasi year on year (Januari 2017 terhadap Januari 2016) adalah 3,81 persen. Penghitungan inflasi Sumsel dilihat dari perkembangan dua kota, yaitu Kota Palembang dan Kota Lubuk Linggau. Komoditas yang mengalami kenaikan harga yang menyebabkan inflasi di Kota Palembang antara lain: biaya perpanjangan stnk, tarip pulsa ponsel, tarip listrik, bensin, daging ayam ras dan obat dengan resep. Sedangkan Komoditas yang mengalami kenaikan harga yang menyebabkan inflasi di Kota Lubuk Linggau antara lain daging ayam ras, tarip listrik, bahan bakar rumah tangga, kol putih/kubis, rokok kretek filter dan bensin. Grafik Perkembangan Inflasi Sumatera Selatan Tahun ,96 Sumsel Nasional 8,38 8,36 7,04 8,48 6,02 3,79 3,78 4,30 2,72 3,35 3,10 2,95 3,81 2,59 4,00 4,00 3, Jan, 2017 Sumber : BPS Sumsel Target

20 4. Kemiskinan Persentase penduduk miskin di Sumatera Selatan terus menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 persentase kemiskian sebesar 17,87%, turun menjadi 13,39% pada tahun Upaya pengentasan kemiskinan memang menghadapi kendala yang tidak ringan, misalnya merosotnya harga komoditi-komoditi unggulan Sumatera Selatan antara lain karet dan sawit, dimana sebagian besar masyarakat menggantungkan pendapatannya komoditas tersebut. Namun demikian Pemerintah Provinisi Sumatera Selatan, pada tahun 2016 sudah menggulirkan Program Gertak Sejuta Mandiri, untuk mengoptimalkan program-program pengentasan kemiskinan bersama seluruh stakeholder yaitu : pemerintah, swasta dan BUMN (CSR), Perguruan Tinggi, NGO dan lain-lain. Persentase Penduduk Miskin Nasional, Sumsel dan Target RPJMD Sumsel (%) 14,8 13,33 13,95 13,48 14,06 13,62 13,77 13,39 12,36 11,66 11,47 10,96 11,13 10,7 12,27 11, Proyeksi 2017 Sumber : BPS Sumsel Sumsel Nasional Target

21 Persentase Penduduk Miskin (%) Kab/Kota Wilayah Prioritas Intervensi berdasarkan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) terhadap Persentase Penduduk Miskin (%) Sumatera Selatan 2015 Rata-rata jumlah penduduk miskin Persentase Kemiskinan Provinsi 13,77 Jumlah Penduduk miskin (jiwa) Kab/Kota 5. Pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Sumatera Selatan sangat bagus dibanding kondisi Nasional. Angka Pengangguran Terbuka Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 2010 selalu lebih kecil dibanding nasional. Sebagaimana rilis BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus 2016 mencapai 4,31%. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2015 sebesar 6,07%. Angka ini di bawah TPT nasional yang berada pada angka 5,61%. Secara absolut jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2016 sebanyak 180,2 ribu orang atau berkurang sebanyak 58,8 ribu orang dari Agustus 2015 sebesar 238,9 ribu orang. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus 2016 sebanyak 4,2 juta orang, bertambah sebanyak 244 ribu orang atau naik sebesar 6,20% dibandingkan Agustus

22 Tingkat Pengangguran Terbuka Kab/Kota (%) Tren Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Sumatera Selatan ,14 6,56 6,65 6,65 6,14 6,14 6,25 6,25 5,94 5,77 5,77 5,70 5,7 4,84 4,84 4,96 4,84 4,84 4,96 6,18 6,18 6,07 6,07 5,61 5,60 5,50 4,31 4,31 2,92 2,92 2,06 2,06 Sumber : BPS Sumsel Proyeksi 2017 Sumsel Nasional target 2018 Wilayah Prioritas Intervensi berdasarkan Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Pengangguran Sumatera Selatan 2015 Persentase Kemiskinan Provinsi 13,77 TPT Provinsi 6,07 Persentase Penduduk miskin Kab/Kota (%) 18

23 6. Indeks Pembangunan Manusia Mulai tahun 2014 Pengukuran Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia sudah menyesuaikan dengan indikator internasional. Pengukuran menggunakan indikator baru yaitu: Umur Harapan Hidup, Rata-rata Lama Sekolah penduduk umur 25 tahun keatas, Harapan Lama Sekolah penduduk umur 7 tahun keatas, dan Income per kapita. Indikator lama, Angka Melek Huruf digantikan dengan indikator Harapan Lama Sekolah. IPM tidak lagi ditampilkan dalam ranking (peringkat) tapi ditampilkan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. IPM Sumatera Selatan tahun 2015 masuk dalam klasifikasi sedang, yaitu sebesar 67,46. IPM Sumsel dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. 68,66 69,26 68,06 64,44 65,12 65,79 66,16 66,75 67, Proyeksi 2016 Sumber : BPS Sumsel Target 2017 Target

24 Musi Banyuasin (65,76) Musi Rawas Utara (62,32) Rendah (<60) Sedang (60-70) Tinggi (70-80) Musi Rawas (64,11) Lubuk Linggau (73,17) Empat Lawang (63,55) Lahat (65,25) Pagaralam (65,37) Muara Enim (65,82) Muara Enim OKU (67,18) OKU Selatan (62,57) Banyuasin (64,15) Ogan Ilir (65,35) Prabumulih (73,19) OKU Timur (67,17) Palembang (76,29) OKI (64,73) Sangat Tinggi (>80) Sumber : BPS Sumsel 20

25 Tabel Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan Tahun 2015 No. Prov/Kab/Kota Angka Harapan Hidup (AHH) Harapan Lama Sekolah (HLS) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Pengeluaran per kapita (Rp) IPM 1 Kota Palembang 70 13,7 10, ,29 2 Kota Prabumulih 69,59 12,86 9, ,19 3 Kota Lubuklinggau 68,59 13,28 9, ,17 4 Ogan Komering Ulu 67,63 12,54 8, ,18 5 OKU Timur 68,19 11,79 7, ,17 6 Muara Enim 68 11,49 7, ,82 7 Musi Banyuasin 68,09 11,79 7, ,76 8 Kota Pagar Alam 65,7 12,8 8, ,37 9 Ogan Ilir 64,58 12,24 7, ,35 10 Lahat 64,87 12,29 8, ,25 11 Ogan Komering Ilir 68,01 11,34 6, ,73 12 Banyuasin 68,31 11,32 6, ,15 13 Musi Rawas 67,18 11,63 6, ,11 14 Empat Lawang 64,18 11,85 7, ,55 15 OKU Selatan 66,08 11,22 7, ,57 16 Musi Rawas Utara 64,89 11,22 6, ,32 17 PALI 67,65 10,56 6, ,83 Sumatera Selatan 69,14 12,02 7,77 9,474 67,46 Sumber : BPS Sumsel 21

26 7. Pertanian Pembangunan di bidang pertanian merupakan salah satu prioritas pembangunan sebagaimana tercantum dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Produksi tahun 2016 mampu memberikan surplus 2,56 Juta ton beras. Beberapa perkembangan produksi di bidang pertanian digambarkan sebagai berikut : Padi Ton Ton Ton Karet Ton Ton Ton Jagung Ton Ton Ton Sawit Ton Ton Ton Kedelai Ton Ton Ton Daging Ton Ton Ton Kopi Ton Ton Ton Sumber : Dinas Pertanian Prov. Sumsel, RPJMD Prov Sumsel REALISASI 2016 TARGET 2017 TARGET

27 8. Energi Penyediaan energi, terutama energi listrik di Sumatera Selatan, dilakukan secara optimal. Jika dilihat dari sisi penyediaan listrik, maka indikator Rasio Elektrifikasi Sumatera Selatan tahun 2015 sudah menyentuh angka 80,88%. Sementara rasio desa berlistrik sudah berada dikisaran 94,28%. Grafik Perkembangan Rasio Elektrifikasi Sumsel 60,87 60,37 66,77 71,55 73,86 80,88 80,39 85,53 90, Proyeksi Sumber : Statistik ESDM 2015, Distamben 2016 Proyeksi 2017 Target Pariwisata Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Selatan pada tahun 2016 sebanyak orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 jumlah wisman yang datang mengalami peningkatan sebesar 32,98%, yaitu naik dari orang menjadi orang. Pada tahun 2018 diproyeksikan jumlah wisatawan mancanegara mengalami pertumbuhan yang tinggi dengan adanya event Asian Games. 23

28 Trend Jumlah Wisatawan Mancanegara yang datang ke Sumatera Selatan Proyeksi 2017 Target 2018 Realisasi Sumber : Dinas Pariwisata Prov. Sumsel Target2 Trend Jumlah Wisatawan Nusantara yang datang ke Sumatera Selatan (dalam ribu) Proyeksi 2017 Realisasi Sumber : Dinas Pariwisata Prov. Sumsel Target Target

29 10. Perdagangan Gambaran perkembangan ekspor Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluktuasi dari bulan ke bulan, pada bulan Oktober 2016 ekspor Sumatera Selatan mencapai nilai sebesar US$ 188,08 juta. Nilai ekspor Sumatera Selatan Oktober 2016 mengalami peningkatan sebesar 14,44% dibandingkan bulan September Namun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 (September - Oktober 2015) Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 27,58%. Sementara itu nilai impor Sumatera Selatan Oktober 2016 sebesar US$ 52,21 juta atau menurun sebesar 9,85% jika dibandingkan bulan September Dan jika dibandingkan dengan nilai impor pada periode yang sama tahun 2015 (Januari Oktober 2015) nilai impor Sumatera Selatan turun dari US$ 1.275,70 juta menjadi US$ 952,64 juta atau turun sebesar 25,32%. Ekspor Dan Impor Sumsel (JUTA US$) 5.057, , , , , , , , ,29 365,85 553,91 506,69 565, ,47 750, , (RPJMD) 2017 Sumber : BPS Sumsel EKSPOR IMPOR (RPJMD)

30 11. Investasi Jumlah investasi di Sumatera Selatan pada tahun 2015 untuk PMDN mencapai Rp.8,55 triliun dan PMA mencapai Rp.11,21 triliun. Target total nilai investasi Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015 sebesar 19,30 triliun dan tercapai melebihi terget yaitu sebesar Rp.19,76 triliun atau telah mencapai 102,38% dari total investasi yang ditargetkan. Sementara, hingga triwulan III-2016 total investasi sudah menyentuh angka Rp.37,74 triliun. Jumlah ini sudah melampaui target sebesar 2016 yang ditetapkan sebesar Rp.21,234 triliun, Hal ini merupakan dampak dari kemudahan perizinan yang diberikan BP3MD Sumsel, promosi yang efektif dan faktor lain, seperti Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang sangat mempermudah proses perizinan. Total Investasi (PMA dan PMDN) Provinsi Sumatera Selatan (Triliun) 31,48 17,21 15,9 17,54 17,52 19,76 19,29 21,23 23,35 25, PROYEKSI Sumber : BPS Sumsel 2017 TARGET 2018 Realisasi Target 26

31 12. Kesehatan Indikator makro kesehatan di Sumatera Selatan dapat dilihat dari Angka Harapan Hidup (AHH). Peningkatan AHH ini tentu saja didukung oleh program dan kegiatan di Dinas Kesehatan, yang beberapa indikator pendukungnya juga menunjukan perbaikan diantaranya : Persentase keluarga miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan telah mencapai 100%. Program berobat gratis atau Jamsoskes Sumsel Semesta, menjamin bahwa tidak ada lagi penduduk yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya. Sementara itu, persentase penduduk peserta JPKM juga sudah mencapai 100%. Hal sebagai hasil dari Program Jamsoskes Sumsel Semesta yang memang diperuntukkan bagi seluruh penduduk Sumatera Selatan yang belum memiliki jaminan pelayanan kesehatan. Cakupan jaminan atau asuransi kesehatan di Sumatera Selatan telah meliputi seluruh penduduk atau telah mencapai Universal Coverage. Angka Harapan Hidup (AHH) 68,34 68,51 68,67 68,84 68,93 69,14 69,30 69,46 69,62 Sumber : BPS Sumsel Proyeksi 2016 Proyeksi 2017 Target

32 13. Pendidikan Beberapa indikator pendidikan di Sumatera Selatan menunjukkan perkembangan yang baik dari tahun ke tahun. Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun 2016 untuk tingkat SD sebesar 104,90%; SMP sebesar 91,50% sedangkan SMA sebesar 84,19%. Sementara Angka Partisipasi Murni (APM) untuk tingkat SD sebesar 92,70%; SMP sebesar 76,80% sedangkan SMA sebesar 59%. Indikasi membaiknya pendidikan juga dilihat dari meningkatnya Angka Melek Huruf, dimana sampai dengan tahun 2015, sudah mencapai 98,22%. Di sisi lain Angka Partisipasi Sekolah (APS) juga mengalami perbaikan yaitu untuk umur 7-12 tahun sebesar 99,53%; tahun sebesar 93,52% sedangkan tahun sebesar 68,40%. Dilihat dari IPM yaitu rata-rata lama sekolah penduduk Sumatera Selatan usia 25 tahun keatas baru mencapai 7,77 tahun (setara dengan kelas 2 SMP). Hal ini menunjukkan bahwa Sumatera Selatan perlu meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun keatas. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 7,34 7,34 7,42 7,42 7,5 7,53 7,53 7,50 7,66 7,66 7,77 7,77 7,86 7,86 7,95 7,95 8,04 8,04 Sumber : BPS Sumsel Proyeksi 2016 Sumber : BPS Sumsel Proyeksi 2017 Target

33 14. Infrastruktur Pembangunan infrastruktur strategis seperti Light Rail Transit (LRT), Pembangunan jalan Tol, Pembangunan flyover Simpang Bandara dan Simpang Keramasan, Jembatan Musi IV dan VI, Bendungan Tigadihaji/Komering II sudah dimulai dan sudah menunjukan perkembangan. Pembangunan LRT sendiri sudah dimulai sejak Desember 2015 dan saat ini sudah terpasang 844 pier (tiang) dari 864 pier yang direncanakan, sampai dengan Januari 2017, progres diharapkan mencapai lebih dari 33%. Sementara itu perkembangan pembangunan Jembatan Musi IV sudah diatas 25 % dan Jembatan Musi VI sudah 83,769%. Namun demikian pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tidak melupakan peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan yang memang mejadi kewenangan Provinsi. Dari total panjang 1.513,653 km jalan yang merupakan kewenangan Provinsi, 82,3% atau 1.245,403 km dalam kondisi mantap. Sementara proyek Jalan Tol Palembang-Inderalaya (23 km) secara fisik sudah mencapai 40,726%. Bulan Juli 2017 ditargetkan selesai dan ditargetkan sebelum akhir Desember 2017 sudah beroperasi. Tol Palembang TAA (68,9 Km) telah diselesaikan Feasibility Study menyusul kemudian proses dokumen pendukung seperti Amdal dan DED. Sementara jalan Tol Pematang Panggang Kayuagung (85 km) saat ini dalam proses penyusunan Basic Design dan Business Plan sedangkan Feasibility Study, DED dan Amdal telah selesai disusun. Untuk Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (111,69 Km) yang dikerjakan (Unsolicitied Project) Konsersium PT. Sriwijaya Markmore Persada, saat ini sudah mulai proses penimbunan lahan, dan untuk sesi II Palembang-Betung tahap akhir penyelesaian pembebasan lahan dan 29

34 proses Review Amdal. Untuk bendungan Tigadihaji di OKU Selatan pembebasan lahan sudah dimulai 2016 seluas 21,95 ha dan tahun 2017 finalisasi desain. 15. Lingkungan Hidup South Sumatera Green Growth yang diusung oleh Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, bertujuan melakukan konservasi, restorasi dan rehabilitasi kawasan hutan agar tetap lestari dan selaras dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi mendapat dukungan dari berbagai pihak, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga dunia internasional. Dengan konsep ini, Sumatera Selatan diundang dalam forum-forum lingkungan hidup internasional, misalnya The United Nations Framework Convention on Climate Change (UN-FCCC) Conference of the Parties (COP) di Maroko November 2016, selain itu Gubernur Sumsel di undang untuk berbicara di forum Bonn Challenge di Panama dan Afrika. Melihat kegiatan dan rekam jejak Sumsel dalam pengelolaan lingkungan, tahun 2017 Sumsel ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan internasional terkait Restorasi Lanskap Bonn Challenge Regional Asia Pasifik. 16. Fiskal Pelaksanaan pembangunan didanai dari berbagai sumber antara lain anggaran pemerintah, swasta, dan peran serta masyarakat. Anggaran pemerintah digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja publik yang terkait langsung dengan peningkatan kesejahteraan 30

35 masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah berasal dari APBN, APBD Provinsi dan kabupaten/kota. Total dana APBN (berdasar APBNP) yang masuk ke Sumsel tahun 2016 sebesar Rp 13 triliun sedangkan APBD Provinsi (berdasar APBDP) sebesar Rp.7,4 triliun dan APBD 17 Kabupaten/kota sebesar Rp.27 triliun. Total dana pemerintah untuk pembangunan Sumsel tahun 2016 sejumlah Rp.40,4 triliun T 7,4 T 27 T 47,4 T ,4 8,2 T 34,4 T 55 T 31

36 C. PENDEKATAN HITS (HOLISTIK, INTEGRATIF, TEMATIK, DAN SPASIAL) PROGRAM PRIORITAS (RKPD) TAHUN 2018 Memperhatikan proyeksi capaian pembangunan tahun 2017, berikut permasalahan yang harus diantisipasi serta mempertimbangkan hasil/ capaian pembangunan tahun 2016, maka ditetapkan 10 (sepuluh) Prioritas pembangunan provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 sebagai berikut : 32

37 1. Provinsi Olahraga ISU STRATEGIS : Pemanfaatan Fasilitas Pendukung Asian Games yang Berkelanjutan Masalah Utama: a) Perlu dipersiapkan akses dan Sarpras Pendukung Pelaksanaan Asian Games sesuai Kepres Nomor 22 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 b) Terbatasnya Kuantitas dan Kualitas SDM Olahraga berprestai c) Belum optimalnya pemanfaatan Event Olahraga sebagai daya tarik wisata Strategi : a) Meningkatkan akses dan Sarpras Pendukung Pelaksanaan Asian Games b) Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM Olahraga berprestasi c) Mengoptimalkan event olahraga sebagai daya tarik wisata Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Persiapan segala bidang mendukung pelaksanaan Asian Games Pembangunan Institut Olahraga Indonesia di Jakabaring Sport City 3. Pengembangan Sport Tourism Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Sukses penyelenggaraan Asian Games 2. Peningkatan jumlah atlet yang berprestasi 3. Peningkatan wisatawan berbasis sport tourism 33

38 1 Persiapan segala Bidang Mendukung Pelaksanaan Asian Games 2018 Sukses Penyelenggaraan Asian Games Palembang Pengembangan Sport Tourism PROVINSI OLAHRAGA 3 2 Pembangunan Institut Olahraga Sriwijaya Peningkatan Wisatawan Berbasis Sport Palembang, MUBA, Lahat, Pagar Alam, Lubuk Linggau Peningkatan Jumlah Atlet yang Berprestasi 17 Kabupaten/Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 34

39 2. Pembangunan Lingkungan berbasis landscape ISU STRATEGIS : Tingginya Kejadian Bencana Karhutla dan Banjir Masalah Utama: a) Penurunan Emisi dan pertumbuhan ekonomi hijau b) Adaptasi dan Mitigasi Bencana Strategi : a) Menurunkan emisi dan pertumbuhan ekonomi hijau b) Mengoptimalkan adaptasi dan mitigasi bencana Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Penurunan Emisi dan pertumbuhan ekonomi hijau 2. Adaptasi dan Mitigasi Bencana Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Peningkatan IKLH menjadi 59,48 2. Tidak terjadi Karhutla yang mengganggu kesehatan dan aktivitas ekono mi 35

40 1 Peningkatan IKLH menjadi 59,48 Penurunan Emisi dan Pertumbuhan Ekonomi Hijau 17 Kabupaten/Kota Pembangunan Lingkungan Berbasis Landscape 2 Tidak terjadi Karhutla yang mengganggu kesehatan dan aktivitas ekonomi Adaptasi dan Mitigasi Bencana OKI, Banyuasin, MUBA,Palembang, Muaraenim, OKUT, Lahat Prioritas Daerah Program Prioritas 36

41 3. Peningkatan Investasi, Pengembangan Usaha dan Pariwisata ISU STRATEGIS : Peningkatan investasi dan daya saing produk unggulan Sumsel Masalah Utama: a. KEK TAA belum berkembang b. Rendahnya daya saing produk IKM dan UKM c. Belum tumbuhnya industri hilir d. Daya saing destinasi wisata masih rendah Strategi : a. Percepatan KEK TAA b. Peningkatan daya saing produk IKM dan UKM c. Mengembangkan Industri hilir d. Meningkatkan daya saing destinasi wisata Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Percepatan KEK TAA 2. Peningkatan daya saing IKM dan UKM 3. Pengembangan Industri hilir 4. Peningkatkan Daya Saing Destinasi Wisata Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Operasional KEK TAA 2. Peningkatkan nilai ekspor 3. Peningkatan nilai investasi 4. Peningkatkan kunjungan wisatawan 37

42 1 Operasional KEK TAA Percepatan KEK TAA Banyuasin 4 Peningkatkan Kualitas Destinasi Wisata Peningkatan Kunjungan Wisatawan Palembang, Pagaralam, Lahat, OKU, OKUS Peningkatan Investasi, Pengembangan Usaha dan Pariwisata 3 Pengembangan Industri Hilir 2 Peningkatan Daya Saing Industri UKM dan IKM Peningkatan Nilai Ekspor Palembang, Ogan Ilir, Banyuasin, Muba, Lubuk Linggau, OKI Peningkatan Nilai Investasi 17 Kabupaten/Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 38

43 4. Gertak Sejuta Mandiri (Penanggulangan Kemiskinan) ISU STRATEGIS : Tingginya Angka Kemiskinan Masalah Utama : a) Jaminan dan bansos yang kurang tepat sasaran b) Terbatasnya kesempatan kerja dan rendahnya produktivitas tenaga kerja c) Banyaknya penduduk miskin yang belum memiliki akses terhadap air bersih layak dan sanitasi layak (jamban) d) Minimnya aset yang dimiliki dan terbatasnya aset untuk dikembangkan Strategi : a) Mengoptimalkan jaminan dan bansos b) Meningkatkan kesempatan kerja dan produkitivitas tenaga kerja c) Meningkatkan akses air bersih layak dan sanitasi layak bagi penduduk miskin d) Meningkatkan asset bagi masyarakat miskin Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Mengoptimalkan jaminan dan bantuan sosial (Mandiri I) 2. Meningkatkan kesempatan kerja dan produktivitas tenaga kerja (Mandiri II) 3. Pemenuhan infrastruktur dasar (Mandiri III) 4. Peningkatan asset (Mandiri IV) Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Meningkatnya jumlah penerima jaminan & bantuan sosial tepat sasaran 2. Meningkatnya kesempatan kerja dan produktivitas penduduk miskin 3. Meningkatnya jumlah infrastruktur dasar yang dibangun dikantong kemiskinan 4. Meningkatnya jumlah asset masyarakat miskin 39

44 Meningkatnya jumlah Gakin yang menerima jaminan 1 dan bantuan sosial tepat sasaran Mengoptimalkan jaminan dan bantuan sosial (MANDIRI I) Peningkatan Aset (MANDIRI IV) Meningkatnya jumlah asset masyarakat miskin 4 Gertak Sejuta Mandiri (Penanggulangan Kemiskinan) 3 Pemenuhan Infrastruktur Dasar (MANDIRI III) 2 Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja (MANDIRI II) Meningkatnya kesempatan kerja dan produktivitas Meningkatnya jumlah infrastruktur dasar yang dibangun Prioritas Daerah Program Prioritas Prioritas lokasi seluruh program prioritas: 1. Palembang 2. Ogan Komering Ilir 3. Muba 4. Banyasin 5. Muaraenim 6. OKU Timur 7. Lahat 40

45 5. Infrastruktur dan Konektivitas ISU STRATEGIS : Infrastruktur dan Konektivitas Masalah Utama : a) Belum optimalnya kondisi jalan dan jembatan kewenangan provinsi b) Belum optimalnya pengembangan transportasi massal untuk perkotaan Strategi : a) Meningkatkan kondisi jalan dan jembatan kewenangan provinsi b) Mengoptimalkan pengembangan transportasi massal untuk perkotaan Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan 2. Pengembangan transportasi massal untuk perkotaan Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Penurunan prosentase jalan dan jembatan tidak mantap 2. Operasional LRT Konektivitas dan Infrastruktur 41

46 1 Menurunnya Prosentase Jalan dan Jembatan Tidak Mantap Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Jalan dan Jembatan 17 Kabupaten/Kota Konektivitas dan Infrastruktur 2 Operasional LRT Pengembangan Transportasi Perkotaan, Palembang Prioritas Daerah Program Prioritas 42

47 6. Sumsel Cerdas (Pendidikan) ISU STRATEGIS : Belum Optimalnya Akses Pendidikan Masalah Utama : a) Kualitas SDM pendidikan masih belum optimal b) Kualitas dan kuantitas sarpras pendidikan belum optimal c) Sistem penyelenggaraan pendidikan belum optimal untuk meningkatkan pemerataan akses d) Beban biaya perguruan tinggi masih memberatkan masyarakat yang kurang mampu Strategi : a) Meningkatkan kualitas SDM pendidikan b) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan c) Mengoptimalkan sistem penyelenggaraan pendidikan untuk meningkatka n pemerataan akses d) Meringankan beban masyarakat yang kurang mampu untuk mengakses biaya perguruan Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Peningkatan kualitas SDM pendidikan 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan 3. Optimalisasi Akses Pemerataan bagi usia sekolah dan penduduk usia di atas 25 tahun 4. Keringanan biaya Perguruan Tinggi bagi penduduk yang kurang mampu Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Peningkatan Prosentase Guru yang tersertifikasi 2. Penambahan dan perbaikan gedung sekolah (kelas) yang sesuai standar 3. Peningkatan Rata-rata Lama Sekolah 4. Peningkatan APK Perguruan Tinggi 43

48 1 Peningkatan Prosentase Guru yang tersertifikasi Peningkatan Kualitas SDM 17 Kabupaten/Kota 4 Keringanan biaya Perguruan Tinggi bagi Penduduk yang Kurang Mampu Sumsel Cerdas (Pendidikan) 2 Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Sarana Dan Prasarana Pendidikan Peningkatan APK Perguruan Tinggi 17 Kabupaten/Kota 3 Optimalisasi Akses Pemerataan bagi usia sekolah dan penduduk usia > 25 tahun Penambahan dan perbaikan gedung sekolah (kelas) yang sesuai standar 17 Kabupaten/Kota Peningkatan Rata-rata Lama Sekolah 17 Kabupaten/Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 44

49 7. Kesehatan Untuk Semua (Kesehatan) ISU STRATEGIS : Belum Optimalnya Akses & Kualitas Layanan Kesehatan Masalah Utama: a) Terbatasnya Jumlah dan Kualitas Sarana dan Prasarana Layanan Keseh atan; b) Angka Kematian Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi (AKB) Berfluktuasi dan Masih Di Atas Target RPJMD; c) Tingginya biaya pelayanan kesehatan. Strategi : a) Meningkatkan jumlah & kualitas sarana prasarana layanan kesehatan b) Meningkatkan upaya kesehatan bagi ibu dan anak c) Mengurangi beban biaya layanan kesehatan bagi masyarakat Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Peningkatan Jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan keseh atan 2. Peningkatan kesehatan ibu dan anak 3. Pelaksanaan Program Jamsoskes Sumsel Semesta Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Meningkatnya jumlah Tempat Tidur Untuk Pelayanan Kesehatan 2. Penurunan AKI dan AKB 3. Universal Coverage layanan Kesehatan bagi masyarakat Sumsel 45

50 1 Meningkatnya jumlah Tempat Tidur Untuk Pelayanan Kesehatan Peningkatan Jumlah dan Kualitas Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Palembang (RSUD Prov.Sumsel) 3 Pelaksanaan Program. Jamsoskes Sumsel Semesta Kesehatan Untuk Semua (Kesehatan) 2 Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Universal Coverage layanan Kesehatan bagi masyarakat Sumsel 17 Kabupaten/Kota Penurunan AKI dan AKB Prioritas Lokasi AKI: Palembang, OKI, OKU Timur, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim Prioritas Lokasi AKB: Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, OKU Timur Prioritas Daerah Program Prioritas 46

51 8. Perumahan dan Permukiman ISU STRATEGIS : Belum Optimalnya Akses Perumahan dan Permukiman Masalah Utama: a. Luasan Kawasan Kumuh Masih Cukup Tinggi b. Belum Optimalnya Santasi Layak dan Air Bersih Strategi a. Menurunkan jumlah kawasan kumuh b. Meningkatkan cakupan air bersih Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) 1. Penurunan jumlah kawasan kumuh 2. Peningkatan cakupan air bersih dan sanitasi Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Menurunnya jumlah kawasan kumuh sebanyak 3 kawasan 2. Peningkatan cakupan air bersih menjadi 80 % dan Sanitasi 80% 47

52 1 Penurunan Jumlah Kawasan Kumuh Perumahan dan Pemukiman Menurunnya jumlah kawasan kumuh sebanyak 3 kawasan Palembang, Prabumulih, Lubuk Linggau Peningkatan cakupan air bersih menjadi 80 % dan Sanitasi 80% Sanitasi dan Air Bersih OKI, MUBA, Banyuasin, Lahat Palembang, Muaraenim, OKUT 2 Peningkatan Cakupan Air Bersih dan Sanitasi Prioritas Daerah Program Prioritas 48

53 9. Stabilitas Kemanan dan Ketertiban (KAMTIBMAS) ISU STRATEGIS : Penyelenggaraan Pilkada serentak yang aman dan tertib Masalah Utama: a) Amanat UU untuk pelaksanaan Pilkada serentak (Pilgub dan 9 Kabupaten /Kota) b) Percepatan Reformasi Birokrasi Strategi : a) Mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak secara tertib dan aman b) Mengoptimalkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Stabilitas dan Ketertiban Daerah 2. Reformasi Birokrasi Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Terlaksananya Pilkada Serentak yang tertib dan aman 2. Meningkatkan rangking e-gov Sumsel 49

54 1 Stabilitas Politik dan Ketertiban Daerah Stabilitas Kemanan dan Ketertiban (Kamtibmas) Terlaksananya Pilkada Serentak yang tertib dan Aman I. Pelaksanaan PilBup/PilWako : Palembang, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Prabumulih, OKI, Muara Enim, Banyuasin, Lahat, Pagar ALam Meningkatkan Rangking e-gov Sumsel 17 Kabupaten/Kota 2 Reformasi Birokrasi II. Pelaksanaan PilGub Sumsel : 17 Kabupaten/Kota Prioritas Daerah Program Prioritas 50

55 10. Kedaulatan Pangan ISU STRATEGIS : Belum optimalnya produksi komoditi pangan dan perkebunan Masalah Utama: a) 39,20% irigasi kewenangan provinsi rusak b) Produksi komoditi pangan, Hortikultura dan perkebunan c) Ketersediaan Pangan d) Stabilitas harga pangan dan hasil perkebunan Strategi : a) Perbaikan sarana dan prasarana pertanian b) Peningkatan produksi tanaman pangan, holtikultura dan Perkebunan c) Peningkatan ketersediaan pangan d) Stabilisasi Harga Pangan dan hasil Perkebunan Program Prioritas Daerah (Arah Kebijakan) : 1. Revitalisasi Irigasi 2. Peningkatan Produksi Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 3. Peningkatan Ketersediaan Pangan 4. Stabilisasi Harga Pangan dan Hasil Perkebunan Sasaran Program Prioritas Daerah : 1. Penurunan prosentase irigasi rusak 2. Peningkatan produksi : Padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, jeruk Peningkatan produksi Sapi Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap Peningkatan produksi karet dan kopi 3. Peningkatan angka pola pangan harapan (PPH) 4. a) Defiasi harga komoditi pangan saat panen dan di luar panen sebesar kurang dari 25% b) Kurang dari 20% dari harga FOB komoditi perkebunan 51

56 1 Revitalisasi Irigasi Penurunan prosentase irigasi rusak Mura, Pagaralam, OKUS dan OKUT 4 Stabilisasi Harga Pangan dan Hasil Perkebunan Kedaulatan Pangan 2 Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Defiasi harga komoditi pangan saat panen dan di luar panen sebesar kurang dari 25 Kurang dari 20% dari harga FOB komoditi perkebunan OKI, Ogan Ilir, Mura, Muratara,Muba, Banyuasin, OKUS, OKUT, OKU, Lahat, Empat Lawang, Pagaralam, Muaraenim 3 Peningkatan Ketersediaan Pangan Peningkatan angka pola pangan harapan (PPH) 17 Kabupaten/Kota Peningkatan produksi : Padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, jeruk Peningkatan produksi Sapi Peningkatan produksi perikanan budidaya dan tangkap Peningkatan produksi karet dan kopi OKI, OI, Mura, Muratara, Muba,Banyuasin, OKUS, OKUT, OKU, Lahat, Empat Lawan, Pagaralam, Muara enim Prioritas Daerah Program Prioritas 52

57 D. Arah Kebijakan Pendanaan Sumber Pendanaan PEMERINTAH NON PEMERINTAH APBN APBD PROVINSI SUMSEL APBD KABUPATEN/KOTA FORUM CSR KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA DAN MASYARAKAT SWASTA Kebijakan Belanja APBD Prov. Sumsel Money Follow Program diprioritaskan untuk : 1. Pos Belanja Wajib dan Mengikat (Belanja Pegawai/Gaji) 2. Belanja wajib berdasar Undang-Undang (Pendidikan, Kesehatan dan Penanggulangan Kemiskinan) 3. Belanja dalam rangka pencapaian prioritas RKPD Belanja untuk kepentingan publik, kepentingan yang tinggi dan strategis 53

58 Penutup Perencanaan sejatinya adalah langkah awal yang penting dalam upaya pencapaian visi dan misi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan pembanguna Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 yang disusun dengan mempertimbangkan semua aspek dan memperhatikan semua masukan dari para pemangku kepentingan, serta menganalisa capaian pembangunan tahun sebelumnya berikut perkembangan kondisi makro daerah, seharusnya dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin berdasarkan peraturan yang berlaku. Konsistensi untuk mengimplementasikan perencanan, menjadi kunci penting untuk mencapai target-target yang telah disepakati. Untuk itu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berupaya optimal untuk menjaga konsistensi perencanaan dengan implementasi. Hal ini bukan hanya untuk menjaga agar target-target yang terdapat dalam RPJMD di periode terakhir dapat tercapai. Arah Kebijakan Pembangunan tahun 2018 ini akan menjadi panduan awal dalam rangka pencapaian hal-hal tersebut. Untuk itulah diperlukan komitmen dan kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan agar apa yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat dapat terwujud yaitu menjadikan Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya Saing Internasional. Palembang, Februari

59 Catatan

60

61

62

63

64

65 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bappeda Sumsel BappedaSumsel BappedaSumsel Bappeda Sumsel

BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Daftar Isi A. Fiskal... B. Program Prioritas Tahun 2017 dan 2018... C. Proyek Strategis Nasional Sumatera Selaan... D. Capaian Kinerja Tahun 2016,

Lebih terperinci

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 4 5 Tabel 4.2 6 Tabel 4.8. 7 TABEL 5.2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 9 Tabel 4.9 Sinkronisasi Isu Strategis dan Program Prioritas

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN

Lebih terperinci

Sumatera Selatan. Jembatan Ampera

Sumatera Selatan. Jembatan Ampera Laporan Provinsi 169 Sumatera Selatan Jembatan Ampera Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota,

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 disampaikan oleh : Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan pada acara : KONSULTASI PUBLIK DALAM RANGKA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 46/8/16/Th. XVII, 3 Agustus 215 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 214 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 14,8 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3,87 RIBU

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA

PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA KINERJA PAPUA BANGKIT, MANDIRI & SEJAHTERA PROVINSI PAPUA TAHUN - 2017 MISI 1 MEWUJUDKAN SUASANA AMAN, TENTRAM & NYAMAN BAGI SELURUH MASYARAKAT PAPUA DALAM KEDAULATAN NKRI ANGKA

Lebih terperinci

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun VIII-1VIII-1 Komitmen Bupati Mandailing Natal yang akhirnya menjadi visi daerah adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang yang Religius, Mandiri, Sehat dan Sejahtera melalui Peningkatan

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah. Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor: 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG PADA ACARA MUSRENBANG RKPD KAB WONOSOBO TH 2019 DENGAN TEMA PEMANTAPAN UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI HARMONISASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN CAPAIAN INDIKATOR MAKRO

Lebih terperinci

Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013

Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013 Disampaikan pada Seminar Nasional dan Kongres VIII MKTI Di Palembang 5-7 November 2013 Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013 Permasalahan Pengelolaan SDA Sampah Pencemaran Banjir Kependudukan

Lebih terperinci

BAB V PERBANDINGAN REGIONAL

BAB V PERBANDINGAN REGIONAL BAB V PERBANDINGAN REGIONAL 47 Analisis perbandingan PDRB Kabupaten Empat Lawang dengan kabupaten/ kota lain yang ada di wilayah Sumatera Selatan ini difokuskan dengan menggunakan teknik analisis Tipologi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum...... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD... 5 1.5. Maksud dan Tujuan... Hal BAB II EVALUASI HASIL

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018

SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018 PAPARAN KEPALA BAPPEDA LITBANG KOTA BALIKPAPAN SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018 RAKOR BAPPEDA SE-KALIMANTAN TIMUR BALIKPAPAN,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN Pergub menjaga keberlanjutan perdamaian. 1.3 Persentase pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN Pergub menjaga keberlanjutan perdamaian. 1.3 Persentase pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP. PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH ACEH TAHUN 2017 No (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya implementasi UUPA 1.1 Jumlah Qanun Aceh yang ditetapkan. * 13 Qanun dalam percepatan pembangunan dan 1.2 Jumlah Peraturan

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN TANGGAMUS RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN KOTA AGUNG, 15 FEBRUARI 2018 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG Created by Bidang Pendanaan

Lebih terperinci

Forum SKPD. Musrenbang Kelurahan Telah dilaksanakan pada bulan Januari Musrenbang Kecamatan Telah dilaksanakan pada bulan Februari 2017

Forum SKPD. Musrenbang Kelurahan Telah dilaksanakan pada bulan Januari Musrenbang Kecamatan Telah dilaksanakan pada bulan Februari 2017 Musrenbang Kelurahan Telah dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Musrenbang Kecamatan Telah dilaksanakan pada bulan Februari 2017 Forum SKPD Pembahasan yang lebih komprehensif dan detail program dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS Disampaikan oleh Drs. Ika Darmaiswara Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis Pada Acara Penguatan SAKIP Ciamis, 20 Oktober

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas REGULASI TERKAIT KEBIJAKAN DAK REPUBLIK INDONESIA DEFINISI DAK SESUAI UU No.33/2004 Dana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN IPM 6.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA. Berdasarkan perhitungan dari keempat variabel yaitu:

PERKEMBANGAN IPM 6.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA. Berdasarkan perhitungan dari keempat variabel yaitu: PERKEMBANGAN IPM Angka IPM Kabupaten OKU Selatan dari tahun ke tahun terus meningkat. Akan tetapi karena nilai percepatan capaian (reduksi shortfall) setiap tahunnya kecil maka pada tahun 2011 peringkat

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur Kondisi Kinerja pada awal Kondisi Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Pembangunan nasional tahun 2015-2017 menekankan kepada penguatan sektor domestik yang menjadi keunggulan komparatif Indonesia, yaitu ketahanan pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) merupakan bagian dari Rencana Strategis dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan Puji dan Syukur yang tak terhingga atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 telah selesai disusun dan menjadi

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar pembangunan. Tujuan dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyat untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten Gowa ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor: 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

Sambutan GUBERNUR SUMATERA SELATAN. pada Acara. Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Tengah (Se-Jawa dan Kalimantan) di Palembang

Sambutan GUBERNUR SUMATERA SELATAN. pada Acara. Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Tengah (Se-Jawa dan Kalimantan) di Palembang Sambutan GUBERNUR SUMATERA SELATAN pada Acara Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Tengah (Se-Jawa dan Kalimantan) di Palembang Rabu, 25 Mei 2016 Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

OUTLINE. Selayang Pandang Kabupaten Lamongan. Visi - Misi. Indikator Kinerja Utama. Cascading Kinerja. Percepatan Implementasi SAKIP

OUTLINE. Selayang Pandang Kabupaten Lamongan. Visi - Misi. Indikator Kinerja Utama. Cascading Kinerja. Percepatan Implementasi SAKIP Bupati Lamongan 1 Selayang Pandang Kabupaten Lamongan Visi - Misi 2 3 4 5 6 7 8 9 Indikator Kinerja Utama Cascading Kinerja Percepatan Implementasi SAKIP Manfaat Penerapan SAKIP Kinerja 2016 Rencana Tindak

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G Design by (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura, 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN PERAN DINAS KESEHATAN DALAM JARLITBANGKES DI DAERAH. Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Selatan dr. H. Trisnawarman, M.

TANTANGAN DAN PERAN DINAS KESEHATAN DALAM JARLITBANGKES DI DAERAH. Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Selatan dr. H. Trisnawarman, M. TANTANGAN DAN PERAN DINAS KESEHATAN DALAM JARLITBANGKES DI DAERAH Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Selatan dr. H. Trisnawarman, M.Kes Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan V I S I - MISI DINAS

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29/05/16/Th.XIX, 5 Mei 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Sumatera Selatan Tahun 2016 Pembangunan manusia di Sumatera Selatan pada tahun 2016 terus mengalami

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 9 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025, maka Visi Pembangunan

Lebih terperinci

Desentralisasi fiskal merupakan kewenangan yang diberikan pemerintah. pusat kepada daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya

Desentralisasi fiskal merupakan kewenangan yang diberikan pemerintah. pusat kepada daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desentralisasi fiskal merupakan kewenangan yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya untuk dapat memenuhi

Lebih terperinci

: RUSLI HABIBIE :

: RUSLI HABIBIE : GUBERNUR GORONTALO PENETAPAN KINERIA TAHUN 2013 PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI GORONTALO. Tujuan 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 431 / 02 / XI / 2015 TANGGAL : 3 NOVEMBER 2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PROVINSI GORONTALO 1. Nama Organisasi : Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi membawa perubahan-perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di Indonesia, reformasi di bidang keuangan dimulai dengan berlakukanya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

FORUM KABUPATEN/KOTA DI DIY

FORUM KABUPATEN/KOTA DI DIY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH 2018 FORUM KABUPATEN/KOTA DI DIY Yogyakarta, 06 April 2017 KONDISI UMUM PENDUDUK BANTUL 2013-2016 928,676 919,440 912,511 913,407 2013 2014 2015 2016 IPM KABUPATEN BANTUL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 ini dapat diselesaikan. RKPD Tahun 2015 ini disusun

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

VISI PAPUA TAHUN

VISI PAPUA TAHUN ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2013-2018 ototus Oleh : DR.Drs. MUHAMMAD MUSAAD, M.Si KEPALA BAPPEDA PROVINSI PAPUA Jayapura, 11 Maret 2014 VISI PAPUA TAHUN 2013-2018 PAPUA BANGKIT PRINSIP

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang desentralisasi membuka peluang bagi daerah untuk dapat secara lebih baik dan bijaksana memanfaatkan potensi yang ada bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018 SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018 Gorontalo, 3-4 April 2018 S U L AW E S I B A R AT MELLETE DIATONGANAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Latar Belakang... I Maksud dan Tujuan... I Dasar Hukum Penyusunan... I-2

DAFTAR ISI Latar Belakang... I Maksud dan Tujuan... I Dasar Hukum Penyusunan... I-2 DAFTAR ISI LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI NTB TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI NTB TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI NTB TAHUN 2015 VISI & MISI RPJMD 2013-2018 LINGKUNGAN STRATEGIS NTB BERBU- DAYA NTB BERKA- RAKTER SDM BERKUA- LITAS NTB LESTARI & SIAGA BENCANA BERSIH MLAYANI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... v Daftar Gambar... ix Daftar Isi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU TAHUN Disampaikan pada acara : MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR TAHUN

ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU TAHUN Disampaikan pada acara : MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR TAHUN ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014-2019 Disampaikan pada acara : MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2017-2022 PEMERINTAH PROVINSI RIAU PEKANBARU, 5 OKTOBER 2017 INDIKATOR

Lebih terperinci