BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan ini patutnya dilestarikan dan dimanfaatkan. Salah satu cara. pelesatarian agar kekayaan alam dan hayati tidak punah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan ini patutnya dilestarikan dan dimanfaatkan. Salah satu cara. pelesatarian agar kekayaan alam dan hayati tidak punah."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar, hal ini menjadikan Indonesia memiliki keragaman budaya dan panorama keindahan alam yang berpotensi untuk dikembangkan. Anugrah Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan ini patutnya dilestarikan dan dimanfaatkan. Salah satu cara tersebut adalah pengembangan dalam sektor pariwisata dan upaya pelesatarian agar kekayaan alam dan hayati tidak punah. Sleman memiliki beragam potensi wisata, mulai dari wisata alam, wisata kebudayaan dan wisata minat khusus. Agrowisata merupakan salah satu potensi wisata di Sleman yang bisa berkembang pesat, hal tersebut dikarenakan wilayah Sleman yang masih terdapat banyak lahan pertanian dan industri pariwisata ini berbasis lingkungan yang memberikan dampak kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal. Agrowisata merupakan bagian dari obyek kepariwisataan yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai obyek utama. Tujuannya dapat bervariasi, misalnya memperluas pengetahuan, pengalaman, atau sekedar rekreasi dan mengakrabi bidang pertanian. Pada prinsipnya, agrowisata merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung di tempat pariwisata yang diselenggarakan. Aset utama untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan dan keindahan alam. Oleh karena itu faktor kualitas lingkungan menjadi modal 1

2 2 penting yang harus disediakan, terutama wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi oleh wisatawan. (Widiastuti, 2005:5) Salah satu contoh agrowisata yang terdapat di Yogyakarta adalah Agrowisata Bhumi Merapi. Agrowisata ini terletak di jalan Kaliurang KM 20, dusun Sawungan, Hargobinangun, Pakem, Sleman. Agrowisata Bhumi Merapi sebagian besar terdiri dari lahan peternakan dan camping ground dengan pemandangan berbatasan langsung dengan kali kuning dan lahan pertanian warga. Kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang, karena dibutuhkan waktu cukup lama sebelum bisa membangun dan mendapatkan reputasi atas layanan prima, dan kerapkali juga dituntut investasi besar pada serangkaian aktivitas yang ditujukan untuk membahagiakan pelanggan saat ini dan masa depan (Tjiptono, 2015: 11). Sebagai salah satu agrowisata yang belum lama dikenal, menjadi tantangan bagi Agrowisata Bhumi Merapi untuk dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Hal ini penting dilakukan karena sebagai salah satu usaha di bidang jasa, dimana konsumen hanya bisa mengkonsumsi tetapi tidak memiliki produk yang dibelinya. Pengunjung merupakan salah satu hal penting bagi keberlangsungan agrowisata. Pengelola Agrowisata Bhumi Merapi harus dapat melihat pengunjung sebagai faktor utama dalam keberlangsungan objek wisata. Pengunjung memiliki penilaian sendiri yang berbeda-beda pada objek wisata tersebut. Pengunjung yang merasa puas akan memberitahukan kepuasan yang mereka dapatkan kepada orang lain. Kegiatan itu merupakan salah satu

3 3 bentuk promosi mulut ke mulut karena pengunjung dengan senang hati merekomendasikan tempat wisata yang mereka kunjungi. Orang-orang terdekat mereka lah yang akan direkomendasikan untuk berkunjung ke tempat wisata, seperti keluarga atau sahabat. Dengan mengetahui penilaian konsumen terhadap jasa wisata adalah satu cara bagi pengelola objek wisata untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan yang baik. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari uraian latar belakang antara lain: a. Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian terhadap jasa Agrowisata Bhumi Merapi? b. Bagaimana tingkat kepuasan pengunjung terhadap produk yang ditawarkan oleh pengelola Agrowisata Bhumi Merapi? c. Apa saja indikator item faktor kepuasan pelanggan yang perlu dikembangkan di Agrowisata Bhumi Merapi untuk memberikan kepuasan pada pengunjung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk : a. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian terhadap jasa Agrowisata Bhumi Merapi. b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap produk yang ditawarkan oleh pengelola Agrowisata Bhumi Merapi.

4 4 c. Untuk mengetahui indikator item faktor kepuasan yang perlu di kembangkan di Agrowisata Bhumi Merapi untuk memberikan kepuasan pada pengunjung. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dibagi menjadi 2, yaitu manfaat praktis dan manfaat teoretis. 1. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, masukan dan evaluasi bagi masyarakat, pengelola dalam mengembangkan potensi Agrowisata Bhumi Merapi. 2. Manfaat teoretis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pariwisata dalam hal pengembangan masyarakat, destinasi dan agrowisata. Penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dan dapat dijadikan sebagai sumber acuan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengembangan agrowisata. 1.5 Tinjauan Pustaka Karokaro (2007) melakukan penelitian di Agrowisata Little Farmers Cisarua, Kabupaten Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian tentang tingkat kepuasan. Penelitiannya menggunakan metode Analisis Tingkat kepuasan pengunjung Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengukur tingkat kepuasan. Berdasarkan

5 5 analisis tingkat kepuasan dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index, umumnya pengunjung Agrowisata Little Farmers puas terhadap kinerja pelayanan pengelola obyek wisata. Hasil pengolahan data menggunakan metode Importance Performance Analysis diperoleh indikatorindikator yang perlu dipertahankan kinerjanya dan indikator yang harus ditingkatkan kinerjanya. Pihak Agrowisata Little Farmers harus mempertahankan indikator seperti kerapian pemandu, keamanan lokasi,pelayanan karyawan, kesopanan pemandu dan perlu meningkatkan indikator kebersihan lokasi dan pelayanan informasi Persamaan penelitian ini dengan penelitian Karokaro adalah pada analisi proses pengambilan keputusan pengunjung. Analisis tingkat kepuasan menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA) untuk melihat faktor kepuasan yang perlu dikembangkan. Perbedaan penelitan ini terdapat pada lokasi. Agrowisata Little Farmers merupakan agrowisata berbasis edukasi pertanian, sedangkan Agrowisata Bhumi Merapi merupakan Agrowisata berbasi edukasi perternakan. Perbedaan konsep dari Agrowisata ini dapat menimbulkan perbedaan persepsi dalam kepuasan. Penelitian oleh Wildan pada tahun 2005 tentang kepuasan konsumen di Wisata Cangkuang Garut, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan pengunjung wisata Cangkuang pada indeks cukup puas, artinya pengunjung merasa cukup puas (belum memasuki taraf puas) dengan kinerja pengelola

6 6 wisata Cangkuang. Pengelola dapat memenuhi harapan pengunjung melalui pelayanan jasa yang berkualitas dengan begitu dapat meningkatkan angka penjualan dan profitabilitas obyek wisata. Pengelola hendaknya membuat kotak kritik dan saran untuk kemudian dapat ditindaklanjuti dengan perbaikan dan penyediaan kualitas layanan jasa yang lebih baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitain Wildan terdapat pada metode analisis mengunakan Customer Satisfaction Index dan Importance- Performance Index. Selain itu, penelitian ini juga melihat proses pengambilan keputusan pembelian paket wisata. Perbedaan penelitian Wildan dengan penelitian peneliti adalah pada faktor-faktor yang dijadikan acuan untuk menilai kepuasan. Penelitian peneliti menggunakan faktor kepuasan pelanggan yang terdiri dari reliability,responsivness, emphaty, assurance, dan tangibles. Dalam penelitiannya di Kusuma Agrowisata Batu Malang Priambodo (2007), menyebutkan bahwa terdapat gab antara kinerja pelayanan (performance) dengan harapan konsumen (expectation) yang menunjukkan kepuasan konsumen jasa Kusuma Agro Wisata Batu Malang. Selain itu, diketahui tingkat kepentingan pengunjung Kusuma Agro Wisata secara berurutan ditempati oleh dimensi bukti fisik (tangible), daya tanggap (reability), keandalan (responsiveness), empati (emphaty) dan jaminan (assurance) pada tempat terbawah. Posisi dimensi dalam kuadran pelayanan melalui analisis pada diagram kartesius menunjukkan letak titik koordinat

7 7 setiap dimensi pelayanan berada pada kuadran B dengan kriteria pertahankan prestasi kecuali pada dimensi jaminan (assurance) pada prioritas rendah. Penelitian ini dengan penelitian peneliti sama-sama menggunakan metode analisis Customer Satisfaction Index dan Importance-Performance Analysis. Faktor kepuasan pelanggan yang digunakan menggunakan 5 faktor yaitu reliability,responsivness, emphaty, assurance, dan tangibles. Perbedaan dengan penilitian ini terdapat pada item indikator yang digunakan pada analisis Importance-Performance Analysis. Pada penelitian ini item indikator yang digunakan terdapat 14 item yang terdiri dari penjabaran 5 faktor kepuasan pelanggan. Renova (2006) telah meneliti tentang preferensi konsumen terhadap jasa bimbingan belajar Primagama di Bogor. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa konsumen merasa puas dan tidak ingin beralih. Penelitian ini menggunakan uji Khi-Kuadrat untuk melihat hubungan antara karakteristik konsumen dengan proses pengambilan keputusan. Berdasarkan Importance-Performance Analysis, dihasilkan bahwa tidak terdapat satupun indikator yang menjadi prioritas utama. Penelitian ini sama-sama ingin meniliti tentang prefrensi pelanggan terhadap jasa yang ditawarkan. Metode analisis yang digunakan untuk melihat kepuasan sama yaitu Importance-Performance Analysis. Pebedaan penelitian terdapat pada uji Khi-Kuadrat, penelitian ini tidak menggunakan uji Khi-Kuadrat. Faktor kepuasan pelanggan yang dipakai dalam Importance-Performance Analysis juga berbeda. Selain itu, perbedaan

8 8 juga terdapat pada lokasi di mana lokasi penelitian di Agrowisata sedangkan penelitian tersebut berada pada jasa bimbingan belajar. Syukri (2014) melakukan penelitian pada kualitas pelayanan Trans Jogja. Pada penelitian tersebut analisis yang digunakan adalah adalisis gap dan Customer Satisfaction Index. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen Pt. Tugu trans Jogja secara keseluruhan masih rendah. Salain itu rendahnya kepuasan konsumen juga dibuktikan dari negatifnya nilai gap antara harapan dan keterlaksanaan. Hal yang perlu diperbaiki adalah kualitas pelayanan untuk waktu kedatangan bus. Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini adalah penerapan analisis Customer Satisfaction Index. Bidang usaha yang diteliti merupakan bidang usaha jasa. Penelitian ini bertempat bada Agrowisata yang memeiliki beberapa atraksi wisata bagi penggunjung, sedangkan pada penelitian Syukri (2014) tempat yang di teliti merupakan jasa layanan transportasi Bus Trans Jogja. 1.6 Landasan Teori Bhumi Merapi sebagai Agrowisata Agrowisata merupakan wisata pertanian atau peternakan yang dilakukan di lahan pertanian, yang mungkin ada biaya untuk berburu dan memacing, bermalam atau menginap, kegiatan pendidikan dan sejenisnya (Russel, 2003: 12). Di Kabupaten Sleman, Kecamatan Pakem terdapat Bhumi Merapi merupakan salah satu destinasi wisata yang memanfaatkan lahan kas desa untuk pertanian dan peternakan. Selain itu terdapat aktivitas

9 9 yang dapat dilakuakan di Bhumi Merapi antara lain: field trip di taman kambing etawa, taman kelinci, taman reptil, menanam tanaman di taman hidroponik dan melakukan kegiatan outbond. Di setiap aktivitas terdapat sisi edukasi bagi pengunjung. Dengan Begitu, Bhumi Merapi dapat dikatakan sebagai sebuah Agrowisata Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan mendapatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka (Kotler dan Keller, 2008: 214). Perilaku konsumen juga dapat dikatakan sebagai interaksi dinamis antara pengaruh pikiran, perilaku, dan kejadian sekitar di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (Peter dan Olson, 2000: 23). Perilaku konsumen memang bukan perkara yang mudah untuk di pahami karena setiap individu memiliki pemikiran tersendiri. Ketidakmudahan tersebut karena banyaknya variabel yang mempengaruhi. Seringkali konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk barang atau jasa karena konsumen berfikir barang ataupun jasa yang mereka pilih memiliki kualitas yang baik. Terkadang konsumen memilih barang atau jasa karena harga yang ditawarkan murah. Namun tidak jarang kualitas jadi pertimbangan konsumen untuk membeli produk barang atau jasa. Tren dalam masyarakat atau dalam suatu kelompok berperan juga dalam prilaku konsumen dalam membeli suatu produk barang atau jasa. Motivasi-

10 10 motivasi seperti ini perlu diketahui perusahaan agar mempermudah dalam membuat produk baru maupun memasarkannya Proses Pengambilan Keputusan Proses dalam mengambil keputusan pembelian produk barang atau jasa konsumen tidak begitu saja, melainkan melalui beberapa tahapan. Dalam kotler (2008: 179) terdapat lima tahap yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, prilaku pascapembelian. Kelima tahap tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah. Gambar 1. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Prilaku Pascapembelian Sumber : Kotler dan Amstrong, 2008, hal Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai dari pengenalan kebutuhan atau permasalahan dari pembeli. Kebutuhan dapat dipicu dari rangsangan internal dan rangsangan eksternal. Rangsangan internal merupakan kebutuhan normal seseorang seperti lapar, haus yang timbul pada tingkat yang cukup tinggi akan minimbulkan dorngan. Rangsangan eksternal berasal dari lingkungan seperti pengaruh iklan, berdiskusi dengan teman yang memiliki barang atau sudah mencoba produk jasa.

11 Pencarian Informasi Menurut Kotler (2008: 180) sumber-sumber informasi konsumen meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan), sumber komersial (iklan, wiraniaga, situs web, penyalur, kemasan, tampilan), sumber publik (media massa, organisasi pemeringkat konsumen, pencarian internet), sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan, pemakaian produk) Evaluasi Alternatif Kotler (2008: 180) menyebutkan evaluasi alternatif yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan mereka. Pemilihan alternatif konsumen bergantung pada komsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Konsumen terkadang membeli produk barang atau jasa dengan sedikit evaluasi atau bahkan tanpa adanya evaluasi terlebih dahulu Keputusan Pembelian Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian (Kotler, 2008: 181). Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu sikap orang lain dan faktor sitasuional yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, niat pembelian dan selera konsumen/preferensi konsumen tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual.

12 Prilaku Pascapembelian Puas atau tidaknya konsumen akan terlihat setelah adanya pascapembelian. Setelah pembelian terjadi, konsumen akan mengevaluasi pembelian yang telah terjadi. Evaluasi konsumen berupa perbandingan kinerja anggapan produk dengan ekspektasi konsumen. Semakin besar kesenjangan antara ekspektasi dengan kinerja maka, semakin besar pula ketidakpuasan konsumen Kepuasan Pelanggan Dalam Tjiptono (2000: 146) menyatakan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan pemakainya. Kepuasan pelanggan dapat didefinisikan pula sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan penggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi (Daryanto, 2014: 90). Dengan demikian kepuasan pelanggan bergantung pada keterlaksanan dari produk barang atau jasa. Apabila keterlaksanaan dari barang atau jasa lebih rendah daripada ekspektasi, maka konsumen akan merasa tidak puas. Apabila keterlaksanaan sama dengan ekspektasi, maka konsumen akan puas. Sedangkan apabila keterlaksanaan melampaui ekspektasi, maka konsumen akan merasa sangat puas terhadap barang atau jasa. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu usaha. Semakin banyak

13 13 pelanggan yang terpusakan, maka pengelola dapat meningkatkan keuntungan dan memperluas pangsa pasar Faktor Kepuasan Pelanggan Responsivness Dimensi ini mencakup kemampuan untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik dengan tepat waktu dengan penyampaian informasi yang jelas Reliability Dimensi ini menunjukkan kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Janji yang di berikan tidak berlebihan. Pelayanan diharapkan sama kepada seluruh pengunjung Emphaty Dimensi ini mencakup rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individu kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan untuk dihubungi. Dimana perusahaan diharapkan memiliki pengetahuan tentang konsumen, memahami kebutuhan pelanggan, serta memiliki waktu pengoprasian yang nyaman bagi pelanggan Assurance Diminsi ini merupakan pengetahuan, ketrampilan, kesopanan, keramahan pelayanan petugas serta sifatnya yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari resiko.

14 Tangibles Dimensi ini mencakup fasilitas fisik, perlengkapan karyawan, dan sarana komunikasi. Karena jasa tidak diamati secara langsung, maka sering kali pelanggan hanya mengamati pada bukti fisik seperti tempat duduk, tata ruang, kebersihan dan lain-lain. 1.7 Metode Penelitian Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indianto, 2002: 12) Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Agrowisata Bhumi Merapi yang beralamat di jalan Kaliurang KM.20, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-13 Maret Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro, 2002:115). Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Agrowisata Bhumi Merapi yang di

15 15 asumsikan setiap bulan ada 1400 pengunjung dari data kunjungan tahun Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut (Yusuf, 2014:150). Sampel dipilih dengan hati-hati sehingga dengan melalui cara demikian peneliti dapat melihat karakteristik total populasi. Oleh karena itu, ciri-ciri sampel yang baik adalah: sampel dipilih dengan menggunakan cara tertentu dengan benar, sampel harus mewakili populasi, besarnya ukuran sampel hendaknya mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik (Yusuf, 2014:151). Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menentukan besaran sampel dari populasi adalah menggunakan rumus yang dikemukakan Krejcie dan Morgan, rumus ini digunakan karena jumlah populasi diketahui. Keterangan: s = besarnya sampel yang diinginkan = nilai Chi Squares dengan derajat kebebasan (d.k)=1 pada tingkat kepercayaan yang diinginkan jumlah populasi proporsi populasi

16 16 derajat ketelitian yang diterima dalam populasi Perhitungan besarnya sampel yang diinginkan: Jadi, besarnya sampel penelitian dalam penelitian ini adalah 90 responden Teknik Sampling Metode yang digunakan dalam menentukan sampel di dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive Sampling merupakan pemilihan sampel yang bertitik tolak pada penilaian pribadi peneliti yang menyatakan bahwa sampel yang dipilih benar-benar representatif (Sugiarto, 2001: 40). Dalam penelitian dengan menggunakan purposive sampling maka responden diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Kriteria dalam penelitian ini adalah pengunjung Agrowisata Bhumi Merapi yang berumur lebih atau sama dari 18 tahun dan membeli paket field trip dan atau outbond Pengukuran Skala pengukuran menurut Sugiyono (2012:92) merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

17 17 Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan 5 skala. Sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut: Tabel 1. Skor Instrumen Tanggapan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-Ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju Analisis Importance dan Performance Dalam rangkuti (2006: 109) menyebutkan salah satu analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis kepuasan konsumen adalah dengan metode Importance Performance Analysis (IPA). Metode ini mengukur tingkat kepentingan pelangan (customer expectation) dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi. Dalam metode IPA, indikator-indikator yang diteliti akan dipetakan ke dalam suatu Diagram Kartesius yang terbagi dalam 4 kuadran, yaitu atttributes to improve (kuadran 1), maintain performance (Kuadran 2), attributes to maintain (kuadran 3), main priority (kuadran 4). Penetuan posisi indikator ke dalam 4 kuadran tersebut tergantung pada nilai rata-rata indikator secara keseluruhan. Adapun tahapan pengolahan dengan Metode IPA adalah :

18 18 1. Penentuan skor rata-rata indikator tingkat kepentingan dan pelaksanaan secara keseluruhan Rumus yang digunakan adalah : dan 2. Pemetaan Indikator Pada tahapan ini, rata-rata setiap indikator kemudian dipetakan ke dalam Diagram Kartesius dengan kemungkinan 4 posisi kuadran. Posisi setiap indikator dalam kuadran tergantung kepada nilai rata-rata indikator tersebut. Gambar di bawah merupakan gambar Diagram Kartesius IPA Gambar 2. Diagram Importance/Performance Matrix HIGH IMPORTANCE High Laverage Attributes to Attributes to Improve Maintain Kuadran 1 Kuadran 2 LOW Low Laverage Attributse to Attributes to Deemphasize Maintain Kuadran 3 Kuadran 4 PERFORMANCE Berikut Penjelasan dalam rangkunti (2006: 112) HIGH 1. Kuadran 1 Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor

19 19 ini belum sesuai seperti yang diharapkan. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan. 2. Kuadran 2 Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakan sehingga tingkat kepuasan relatif lebih tinggi. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus tetap di pertahankan karena semua variabel ini menjadikan produk atau jasa tersebut unggul di mata pelanggan. 3. Kuadran 3 Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjannya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabelvariabel dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya 4. Kuadran 4 Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya.

20 Analisis Customer Satisfaction Index (CSI) Dalam Tjiptono Fandy (2015: 81) langkah dalam analisis hasil pengukuran kepuasan pelanggan adalah meenghitung indeks kepuasan pelanggan. Caranya adalah sebagai berikut: a. Menghitung faktor pembobot (weight factor) Skor importaance digunakan sebagai faktor pembobot. Untuk menghitung faktor pembobot, sekor importance dijumlahkan, kemudian masing masing skor importance dibagi dengan skor total tersebut dan dikalikan dengan 100%. b. Menghitung indeks kepuasan pelanggan Langkah berikutnya adalah mengalikan masing-masing skor kepuasan dengan faktor pembobot. Semua skor kepuasan tertimbang dijumlahkan. Hasil skor penjumlahan dikonversikan menjadi indeks kepuasan pelanggan dalam bentuk presentase. Indeks ini diperoleh dengan jalan membagi jumlah skor kepuasan tertimbang dengan nilai maksimum skor kepuasan tertimbang, lalu hasil dikalikan dengan 100%. Tabel 2. Indikator Kepuasan Pelanggan No Nilai CSI (%) Keterangan (CSI) Sangat Puas ,99 Puas ,99 Cukup Puas ,99 Kurang Puas ,99 Tidak Puas

21 Variabel dan Indikator yang di Anlaisis Variabel dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dalam tabel di bawah ini. Variabel tersebut didapatkan dari penjabaran definisi dari faktor kepuasan pelanggan pada landasan teori. Tabel 3. Indikator Kuesioner No Variabel Kepuasan Indikator Variabel Kepuasan 1 Responsivness Ketepatan waktu pelayanan pemandu Ketepatan informasi pengelola 2 Reliability Manfaat kunjungan Kenyamanan/kesesuaian lokasi 3 Emphaty Pelayanan pengelola 4 Assurance Kesopanan pemandu Keamanan Pengetahuan pemandu 5 Tangibles Kerapian pemandu Fasilitas objek wisata Area parkir Koleksi tanaman Koleksi hewan Kebersihan lokasi Metode Pengumpulan Data a. Obervasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1992:136). Dalam observasi ini penulis mengamati secara langsung, mencatat, menganalisis dan selanjutnya membuat kesimpulan tentang

22 22 pemandangan alam, amenitas dan aksesbilitas di Agrowisata Bhumi Merapi. b. Kuesioner Kuesioner akan diberikan kepada responden yaitu para pengunjung di Agrowisata Bhumi Merapi. c. Wawancara Wawancara dilakukan dengan Direktur Agrowisata Bhumi Merapi dan Manajer Agrowisata Bhumi Merapi. Mereka merupakan orangorang yang benar-benar tahu tentang sejarah dan perkembangan Agrowisata Bhumi Merapi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang perkembangan awal adanya Agrowisata Bhumi Merapi hingga menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Sleman. d. Studi Putaka Studi pustaka dilakukan dengan mencari, mengumpulkan, membaca dan menggunakan teori atau bahan sebagai pedoman pemikiran yang ada di buku, jurnal, skripsi, dan web yang berkaitan dengan judul penelitian. Data yang diperoleh dalam studi pustaka antara lain tentang analisis Important Performance Analysis dan Costumer Satisfaction Indeks Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunnakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu data disusun dalam bentuk tabulasi dan diuraikan secara deskriptif. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk

23 23 menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang menggunakan ukuran frekuensi sebagai alat untuk mendiskripsikan dan menggambarkan data responden. Metode analisis data menggunakan Important Performance Analysis dan Costumer Satisfaction Indeks berdasarkan pada subbab Sistematika Penulisan BAB I : Bab I berisi tentang pendahuluan skripsi yang memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika penyajian. BAB II : Bab II berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian yang dimulai dari Kabupaten Sleman kemudian gambaran umum Agrowisata Bhumi Merapi yang memuat profil Agrowisata Bhumi Merapi dan Atraksi Agrowisata Bhumi Merapi. Atraksi yang terdapat di Atraksi Agrowisata Bhumi Merapi antara lain Taman Kelinci dan Kambing Perah, Camping Ground, Outbond Training, Wisata Goa Panggolo. BAB III : Bab III berisi tentang Gambaran Umum Pengunjung Agrowisata Bhumi Merapi yang memuat karakteristik pengunjung dan Analisis

24 24 Important Performance Analysis serta Analisis Costumer Satisfaction Indeks dari pengunjung Agrowisata. BAB IV : Bab IV berisi tentang kesimpulan dan saran yang berguna bagi pengembangan Agrowisata Bhumi Merapi.

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikawasan Wisata Agro Perkebunan Nusantara Gunung Mas yang terletak di Seda Tugu, kecamatan Cisarua kabupaten Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja suatu perusahaan sangat penting untuk merumuskan strategi pemasaran yang

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Rosliana Dewi roslianadewi@ymail.com ABSTRAK Kepuasan pasien menjadi bagian integral dan menyeluruh dari mutu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi ABSTRAK Dalam melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan, RS Hermina Pasteur sangat perlu memperhatikan kualitas jasa pelayanannya. Untuk mencapai hal tersebut, RS Hermina perlu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 41 BAB V HASIL DAN ANALISA Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pegujian data, yang berupa nilai kepuasan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan perindustrian yang semakin pesat mendorong perusahaan untuk menjaga kualitas dari produk atau jasa yang dihasilkan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Dalam Skripsi ini yang dibahas adalah tentang kepuasan penumpang terhadap pelayanan jasa angkutan umum antar kota dalam provinsi. Kepuasan adalah tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Salah satu unsur penunjang penyelenggaraan kegiatan pendidikan di perguruan tinggi adalah perpustakaan, sebagaimana disebutkan dalam buku pedoman perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Konsumen Sumarwan (2004) menyatakan bahwa konsumen terdiri dari dua yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro) SKRIPSI Oleh : LISTIFADAH J2E 005 234 PROGRAM STUDI STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI 3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Raya Bogor (KRB) yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi Atribut Pelayanan BAB V ANALISA PEMBAHASAN Dari hasil interview dan observasi yang dilakukan di PT CKB Logistik, dapat diidentifikasi 16 atribut pelayanan jasa yang ada di CKB. Identifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Ira Ramadani, Hj.Iyam Mariam Iraramadani172@gmail.com ABSTRAK Pemeriksaan Antenatal care (ANC) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sangat strategis kaya akan sumber daya alam serta kaya akan sektor pariwisatanya. Kepariwisatawan di Indonesia telah tumbuh dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bengkel Paten Ban di daerah Daan Mogot Km 10 No.48. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan kekayaan pariwisata dan budayanya. Kepariwisataan di Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi salah satu industri besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan kewajiban bagi masyarakat. Untuk memajukan bangsa, salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka makin tinggi pula tuntutan seseorang akan kebutuhannya. Dan tentunya perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai. 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan mengupayakan penyelesaian masalah menjadi lebih

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Faktor paling penting dalam pelayanan kesehatan di RS adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien terpenuhi jika harapan-harapan pasien akan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK Septia Elsa Email: Septiaelsa@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Café Pengertian café menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik, di mana pengunjungnya dapat memesan minuman, makanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kualitas Pelayanan 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : Cut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv I. PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 12 Tujuan Penelitian... 13 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong perkembangan di segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong perkembangan di segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong perkembangan di segala aspek di dalam negeri, salah satunya adalah perkembangan di dunia bisnis terutama bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan setiap insan di seluruh dunia. Setiap orang mempunyai hak dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Sejalan dengan itu berbagai upaya telah dilakukan untuk menyusun rangka teoritis untuk

Lebih terperinci

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 1~6 PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2 1) AMIK BSI Pontianak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Kerangka Pemikiran Blitz Megaplex Tingkat Kepuasan Pelanggan Tingkat Kepentingan Pelayanan Pengukuran Kesenjangan (GAP) terhadap metode ServQual (5 dimensi) IPA Framework

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ABSTRACT The purpose of this study is to seek service

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi. PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun banyak restoran yang gulung tikar. Sebab, hanya restoran yang dikelola secara profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi,banyak sektor usaha baru yang bermunculan, terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi,banyak sektor usaha baru yang bermunculan, terbukti dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini ekonomi di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan,walaupun terjadi krisis ekonomi,banyak sektor usaha baru yang bermunculan, terbukti dari bertambahnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penilitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK COURSE MATERIAL: ANALISA SERVQUAL (Service Quality) RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER 2012 Model ServQual Metode ServQual adalah metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan tuntutan masyarakat akan kualitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%)

BAB 1 PENDAHULUAN. Average Length of Stay (Day) Per Visit. Growth (%) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian khususnya sektor jasa di Indonesia berlangsung sangat pesat. Salah satu sektor jasa yang menjadi andalan Indonesia adalah industri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Jasa merupakan setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud fisik serta tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu apapun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era teknologi saat ini kebutuhan masyarakat akan listrik semakin meningkat. Listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini untuk memperlancar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian pertama ini difokuskan pada bagaimana kualitas pelayanan dilihat dari persepsi manajemen. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Kurniasari (2013:17) Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dunia usaha terutama bidang kuliner bergerak sangat dinamis seiring dengan semakin ketatnya persaingan yang ada di dalamnya. Hal tersebut juga dialami oleh Bakpia

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan ini disebabkan oleh banyaknya peluang bisnis yang bermunculan dan

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen 5 II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2006), secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data populasi responden dilakukan pada bulan Desember 2008 Mei 2009. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara, (1) Penyusunan kuesioner (2) Uji validasi

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang dilakukan terhadap Hotel XYZ mengenai kepuasan pelanggan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Setelah pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya adalah menganalisa Data yang sudah didapat dari pengumpulan, pengolahan dan pegujian data. Seperti yang sudah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia selalu tidak pernah merasa puas meskipun kebutuhannya telah terpenuhi, dan akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Setelah kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express Oleh : Niken Pusporini NIM F3206133 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini sektor jasa telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN PENGGUNAAN GRAFIK T 2 HOTELLING UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS JASA (Studi Kasus di BRI Unit Wlingi Kantor Cabang Blitar) *Herlin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitan yang digunakan adalah kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara spesifik, jelas dan terperinci bagaimana kualitas pelayanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix.

BAB II LANDASAN TEORI. Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Produk Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix. Produk juga merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan usaha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada masa sekarang ini, kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh suatu produk merupakan hal yang sangat dicari dan dibutuhkan oleh setiap pelanggan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Tingginya persaingan dalam dunia usaha membuat perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. PT Pertamina

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN 7.1 Analisis Kepuasan Petani Mitra Evaluasi kemitraan dapat juga dilihat dari tingkat kepuasan petani mitra yang menjalankannya. Kepuasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Siswa Atas Kualitas Pelayanan di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2013 ini menggunakan data yang dikelompokkan menjadi

Lebih terperinci