BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kantor Definisi Kantor Kantor berasal dari bahasa Belanda kantoor dan sering dipadankan dengan kata office dalam bahasa Inggris 1. Menurut Nurasih kantor merupakan suatu istilah yang berasal dari bahasa Belanda, kantoor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. 2 Oleh karena itu, para ahli memberikan definisi tentang kantor. Menurut Sedarmayanti menyatakan bahwa kantor adalah tempat diselenggarakannya proses penanganan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkan informasi. 3 Sedangkan Moekijat menyatakan bahwa kantor itu sebagai tempat dimana pekerjaan tata usaha dilakukan. 4 Sebagai upaya dalam mencapai tujuan yang 1 Khoirul Umam, 2014, Manajemen Perkantoran Referensi untuk Para Akademis dan Praktisi, Pustaka Setia,Bandung, hal Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia Cerdas,Jakarta, hal Sedarmayanti., 2014,Tugas dan Pengembangan Sekretaris Profesional Untuk Meraih Keberhasilan Edisi Revisi, Mandar Maju, Bandung, hal. 2. Bandung, hal Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju, 9

2 diinginkan maka berbagai pekerjaan kantor dilakukan dengan sebaik mungkin. Sejalan dengan pemikiran Moekijat, Sayuti juga mengungkapkan pengertian kantor, kantor adalah tempat karyawan melakukan aktivitas kerjanya: tempat proses penanganan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan sampai menyalurkan informasi dalam rangka mendukung tercapainya tujuan organisasi. 5 Menurut Laksmi, Fuad Gani dan Budiantoro mendifinisikan kantor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kantor sebagai tempat dan kantor sebagai proses. Menurutnya kantor sebagai tempat, kantoor berasal dari bahasa Belanda, berarti ruang, kamar kerja, meja tulis, atau markas, kompleks (yang terdiri dari ruang-ruang) di mana seorang pemimpin beserta staffnya menjalankan aktivitas-aktivitas usaha pokonya. 6 Sedangkan kantor sebagai proses adalah rangkaian kegiatan menangani informasi, mulai dari menerima, menyimpulkan, mengolah, menyimpan sampai menyalurkan. Nuraida juga mengemukakan definisi kantor adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha yang di dalamnya terdapat ketergantungan sistem antara orang, teknologi, dan prosedur kerja untuk menangani data dan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan sampai menyalurkannya kepada pihak-pihak yang hal Abdul Jalaluddin Sayuti, 2013,Manajemen Kantor Praktis,Alfabeta, Bandung, 6 Laksmi, Fuad Gani, dan Budiantoro, 2015,Manajemen Perkantoran Modern, Grafindo Persada, Jakarta, hal

3 berkepentingan. 7 Berdasarkan beberapa pendapat mengenai arti kantor dapat disimpulkan bahwa kantor memiliki arti sebagai tempat yang dipergunakan untuk melakukan tata usaha dan sebagai proses mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi tertentu Pekerjaan kantor Penggunaan kantor akan lengkap jika kantor tersebut beroperasional sebagaimana mestinya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi tertentu. Kegiatan operasional yang terjadi di sebuah kantor memiliki kesamaan arti sebagai pekerjaan kantor. Pekerjaan-pekerjaan kantor dilaksanakan oleh tenaga karyawan dalam suatu organisasi. Menurut Nurasih, pekerjaan kantor adalah mengatur dan mencatat kejadian-kejadian yang dijalankan sehingga menjadi keterangan yang berguna. 8 Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan alat baik mesin-mesin maupun manual yang dapat memudahkan penyelesaian pekerjaan yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sayuti, pekerjaan kantor (office work) adalah semua hal yang berkaitan dengan tata penyelenggaraan komunikasi dan pelayanan warkat dari suatu organisasi, artinya semua kegiatan tulis menulis, arus informasi, dan semua warkat pendukungnya harus 7 Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,. Yogyakarta, hal Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia Cerdas,Jakarta, hal

4 ditata baik dan benar, baik artinya mudah digunakan dan benar artinya tidak ada kekeliruan dalam penataannya. 9 Sedangkan menurut Moekijat menyatakanpekerjaan kantor itu berhubungan dengan warkat-warkat dan statistik-statistik, dengan komunikasi-komunikasi, dengan penghitungan, dengan perencanaan, dan dengan penentuan waktu. 10 Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pekerjaan kantor adalah semua kegiatan pekerjaan yang berkaitan dengan warkat-warkat, komunikasi baik lisan maupun tulisan, penghitungan serta target waktu yang harus dipenuhi agar efektif dan efisien. Charles O. Libbey dalam Laksmi yang membagi pekerjaan perkantoran menjadi 9 besar kelompok yang masing-masing terdiri dari 9 hingga 10 butir, pekerjaan perkantoran sangat luas cakupannya 11. Kesembilan kelompok tersebut adalah sebagai berikut: a. Ruang perkantoran (office space). b. Komunikasi (communication). c. Kepegawaian perkantoran (office personel) d. Perabotan dan perlengkapan (furniture and equpment). e. Peralatan dan mesin (appliances and machines). f. Perbekalan dan keperluan tulis (supplies and stationery) g. Metode (methods). h. Arsip dinamis (records). i. Kontrol pejabat pimpinan (executive contols). hal Abdul Jalaluddin Sayuti, 2013,Manajemen Kantor Praktis,Alfabeta, Bandung, 10 Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju, Bandung, hal Laksmi, Fuad Gani, dan Budiantoro, 2015,Manajemen Perkantoran Modern, Grafindo Persada, Jakarta, hal

5 Berbagai tugas dan pekerjaan memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Pekerjaan-pekerjaan tersebut harus diselesaikan dengan waktu, biaya dan tenaga yang seefisien mungkin. Setiap pekerjaan kantor memiliki tata cara atau sistematika dalam menyelesaikannya. Hal ini terangkum dalam sebuah prosedur kerja yang perlu untuk diperhatikan oleh personel organisasi yang ada. Namun dalam pelaksanaannya pekerjaan kantor harus senantiasa direncanakan, diatur, dikembangkan oleh pimpinan yang mengawasi jalannya organisasi. Sedangkan menurut Umam ciri-ciri pekerjaan kantor 12, yaitu: a. Bersifat pelayanan Sifat layanan adalah pekerjaan kantor bersifat melayani kegiatan organisasi yang lain. b. Berkaitan dengan seluruh organisasi Pekerjaan kantor memiliki keterkaitan dan pengaruh dengan pekerjaan kantor lainnya, bahkan dengan kegiatan organisasi lainnya. c. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi Pekerjaan kantor merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua pihak dalam organisasi. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai ciri-ciri pekerjaan kantor dapat disimpulkan bahwa pekerjaan kantor memiliki ciri-ciri sebagai bagian yang melaksankan pelayanan dengan organisasi, memudahkan kegiatan operasi di dalam organisasi dan semua orang terlibat dalam kegiatan pekerjaan kantor tersebut. Pekerjaan kantor ini akan menentukan kualitas kegiatan yang berlangsung dalam sebuah organisasi dalam mencapai tujuan mereka. 12 Khoirul Umam, 2014, Manajemen Perkantoran Referensi untuk Para Akademis dan Praktisi, Pustaka Setia, Bandung, hal

6 Fungsi kantor Selain melihat dari sudut pandang pekerjaan kantor, kantor memiliki fungsi dalam organisasi tersebut. Menurut Moekijat kantor mempunyai fungsi, fungsi kantor adalah untuk memberikan pelayanan komunikasi dan warkat. 13 Mengadakan komunikasi berarti memberi dan menerima keterangan, tetapi biasanya ada pencatatan dan sering penyusunan keterangan dalam suatu bentuk yang sesuai dengan manajemen. sebagai berikut : Sedangkan menurut Mills dalam Nuraida, fungsi kantor 14 adalah 1) Menerima informasi (to receive information) Misalnya menerima informasi dalam bentuk surat, panggilan telepon, pesanan, faktur, dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis. 2) Merekam dan menyimpan data serta informasi (to record information) Pembuatan rekaman ini dimaksudkan agar informasi dapat disiapkan sesegera mungkin apabila manajemen memintanya. Contohnya menurut hukum seperti anggaran dasar dan anggaran rumah tangga suatu Perseroan Terbatas atau menurut kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan seperti perincian negosiasi, transaksi, operasi, korespondensi, pesanan, faktur, dan lain-lain. 3) Mengatur informasi (to arrange information) Informasi yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama seperti ketika diberikan, seperti mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang berbeda dan membuat penghitungan/pembukuan. 4) Memberi informasi (to receive information) Apabila manajemen meminta, kantor membagiakan informasi dari rekamannya. Contohnya adalah pesanan, anggaran, faktur/kuitansi, laporan perkembangan, laporan keuangan, dan instruksi atas perintah manajemen. 13 Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju, Bandung, hal Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,. Yogyakarta, hal

7 5) Melindungi aset (to saveguard assets Mengamati secara cermat urusan dalam perusahaan seperti dalam rekaman dan memperingatkan akan adanya hal-hal yang tidak menguntungkan yang mungkin terjadi. Contohnya adalah melaporkan adanya kekurangan persediaan; melaporkan adanya utang yang buruk atau meragukan sebelum harapan untuk memulihkan berlalu, dan lain sebagainya. Beberapa fungsi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli sebenarnya hampir memiliki kesamaan hanya berbeda istilah saja. Kelima fungsi tersebut perlu dilaksanakan di dalam suatu organisasi. Fungsi-fungsi yang telah dikemukakan tersebut akan berguna jika fungsi tersebut dijalankan dalam suatu pekerjaan kantor karena tujuan utama dari kegiatan kantor ialah berfungsi dengan baik demi tercapainya suatu tujuan organisasi Peranan pekerjaan kantor Berkaitan dengan fungsi-fungsi yang dapat diberikan oleh kantor, Nuraida membagi peranan pekerjaan kantor adalah sebagai berikut: a. Melayani pelaksanaan pekerjaan operasional, guna membantu melaksanakan pekerjaan induk untuk mencapai tujuan organisasi. b. Menyediakan keterangan bagi pimpinan organisasi untuk menetapkan keputusan atau melakukan tindakan tepat. c. Membantu melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan. 15 Mengingat betapa pentingnya peranan pekerjaan kantor yang telah disebutkan maka hal ini perlu untuk diperhatikan lebih lagi dalam menentukan kebijakan yang akan diambil oleh pimpinan atau pihak yang berkaitan. Jika organisasi mengutamakan keberadaan melalui peranan yang dimiliki dari 15 Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,. Yogyakarta, hal

8 kantor itu sendiri beserta fungsi-fungsi yang didapat akan mempermudah setiap kegiatan yang akan dilakukan demi mencapai tujuan organisasi tersebut Tata Ruang Kantor Pengertian Tata Ruang Kantor Menurut Nurasih menyatakan bahwa tata ruang kantor diambil dari kata yang berasal dari bahasa Inggris, office layout. 16 Istilah tersebut memiliki makna sebagai pengaturan semua yang berlaku terhadap perabotan, permesinan, benda-benda yang berada di dalam ruangan tersebut. Selain itu, kegiatan adminitrasi dalam pekerjaan kantor menggunakan sebuah ruangan yang dijadikan sebagai tempat bekerja baik ruangan terbuka maupun ruangan tertutup. Ruang kerja kantor merupakan tempat berlangsungnya semua proses pekerjaan administrastif. Oleh karena itu dalam pengerjaan pekerjaan administratif diperlukan sebuah ruangan yang dapat melindungi keamanan dokumen yang ada di sekolah karena bersangkutan dengan kegiatan operasional sekolah. Tata ruang kantor yang baik apabila dalam penggunaannya disusun sedemikian rupa sehingga membantu dalam penyelesaian akan suatu pekerjaan. Penyusunan ruang kerja kantor yang tepat dan penempatan peralatan yang digunakan dalam bekerja akan memudahkan setiap pegawai yang ingin 16 Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia Cerdas,Jakarta, hal

9 menyelesaikan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, pihak manajemen sekolah perlu memperhatikan hal-hal dalam menyusun sebuah ruang kantor. Menurut Quible dalam Sukoco tata ruang kantor adalah penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan kesan yang mendalam bagi pegawai. 17 Littlefield and Peterson dalam Gie juga mengungkapkan arti tata ruang kantor ialah penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia 18. Sejalan dengan pemikiran Littlefield dan Peterson, Nuraida mendefinisikan tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia, untuk memberikan sarana bagi pekerja 19. Untuk mendapatkan kantor yang efektif dan efisien diperlukan desain kantor yang standar, untuk mendesain kantor yang standar itu perlu memperhatikan tiga hal pokok, yaitu peralatan, arus kerja dan pegawai. Sayuti menambahkan bahwa selain mempertimbangkan peralatan, arus kerja dan pegawai, menata kantor juga harus mempertimbangkan kondisi lingkungan fisik yang baik Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, hal The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, hal Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,Yogyakarta, hal hal Abdul Jalaluddin Sayuti, 2013,Manajemen Kantor Praktis,Alfabeta, Bandung, 17

10 Pengertian tata ruang kantor yang telah dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor adalah penentuan akan kebutuhankebutuhan dan penggunaan sebuah ruang kerja kantor seperti peralatan dan perabotan kantor pada luas lantai yang tersedia untuk memberikan sarana dan kepuasan dalam bekerja. Penempatan peralatan dan perlengkapan harus dipertimbangkan agar tidak menggangu dalam penggunaannya. Bukan hanya dalam pengaturan akan kebutuhan dalam suatu ruangan kantor saja namun didalam bekerja dapat memberikan dampak kepuasan tersendiri. Hal ini karena ketepatan dalam penempatan baik dari perabot, perlengkapan, peralatan serta lingkungan fisik yang ada di kantor yang mendukung untuk bekerja secara menyenangkan. Keadaan yang seperti ini juga akan menguntungkan sekolah karena pengerjaan akan tugas-tugas dapat terselesaikan secara efektif dan efisien Tujuan Tata Ruang Kantor Penentuan dalam tata ruang akan memudahkan setiap penyelesaian pekerjaan yang ada. Oleh karena itu, pengaturan tata ruang kantor hendaknya memiliki tujuan yang mendasari mengapa diadakannya kegiatan tersebut. Menurut Nuraida tujuan dalam tata ruang kantor 21 adalah sebagai berikut: 1) Menggunakan ruangan untuk mendapatkan keuntungan ekonomis yang besar. 2) Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staff yang bekerja. 3) Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja. 4) Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja. 21 IdaNuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, Yogyakarta, hal

11 5) Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai. 6) Memudahkan setiap gerakan para pegawai dari tempat penyimpanan arsip. 7) Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi. 8) Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras, gaduh, dan mengganggu dari pekerjaan yang membutuhkan suasana tenang dan membutuhkan konsentrasi tinggi. 9) Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan tamu perusahaan. Mills dan Standingford dalam Gie juga mengemukakan tujuan dari pengaturan tata ruang 22 adalah diantaranya: 1) Persyaratan peraturan perundangan-undangan dipenuhi. 2) Ruang digunakan sampai manfaat yang terbesar. 3) Pelayanan-pelayanan tersedia sepanjang diperlukan : tenaga listrik, telepon, dan lain-lain. 4) Persyaratan kerja yang baik disediakan bagi setiap orang. 5) Pengawasan dapat melihat para petugas sedang bekerja. 6) Rasa kesatuan dan kesetiaan terhadap kelompok kerja dipelihara. 7) Komunikasi dan arus kerja diperlancar. 8) Lalu lalang para juru tata usaha di antara meja-meja dan lemarilemari arsip dipermudah. 9) Pelaksanaan kerja yang gaduh dan mengganggu perhatian dipisahkan. 10) Saling mengganggu di antara para juru tata usaha dihindarkan. 11) Kebebasan diri dan keamanan diusahakan sepanjang perlu. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa tujuan, dari penataan ruang kantor dalam penelitian ini adalah memudahkan dan melancarkan penyelesaian pekerjaan administratif secara efektif dan efisien, ruangan dapat digunakan secara optimal dan fleksibel, dan menciptakan kesatuan dalam bekerja antar hal The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, 19

12 staff. Hal ini berorientasi pada kemudahan pegawai tata usaha dalam bekerja menggunakan peralatan dan ruangan kantor. Disisi lain, penataan ruang kerja kantor tata usaha akan menguntungkan pihak lain yang berkaitan. Seperti pimpinan dimana ia akan dapat dengan mudah melakukan pengawasan terhadap kinerja pegawainya karena adanya pengaturan tata ruang kantor yang baik. Bahkan pihak lain yang dapat merasakan kemudahan dalam mendapatkan informasi sesuai kebutuhannya adalah tamu yang berkunjung. Mereka akan terbantu dengan adanya penataan ruang kantor yang efektif karena tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mendapat apa yang diperlukannya. Hal ini perlu diperhatikan pimpinan bagi kantor yang tujuannya memberikan pelayanan bagi masyarakat Manfaat Tata Ruang Kantor Pengaturan tata ruang dalam pelaksanaannya pastilah memiliki beberapa manfaat yang akan didapatkan. Beberapa manfaat tersebut akan dijadikan pertimbangan diadakannya penataan tata ruang bagi sebuah kantor. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari adanya penataan ruang kantor 23 menurut Gie antara lain: a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan modar-mandir yang sebetulnya tidak perlu. b. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan. hal The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, 20

13 c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien. Yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya. d. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu. Kelancaran dalam bekerja dengan membutuhkan waktu yang relatif sedikit serta penempatan peralatan dan perabot yang tepat. Sukoco menyatakan bahwa layout kantor yang efektif akan memberikan manfaat 24 sebagai berikut: 1) Mengoptimalkan penggunaan ruang yang efektif. 2) Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai. 3) Memberikan kesan yang positif terhadap masyarakat. 4) Menjamin efisiensi dari arus yang ada. 5) Meningkatkan produktivitas kerja pegawai. 6) Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan layout yang fleksibel. Kesimpulan dari manfaat penataan tata ruang kantor adalah menciptakan kelancaran dalam proses pekerjaan sehingga tercapai efisiensi, penggunaan ruang kantor secara optimal dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu yang datang. Kegiatan yang tidak mampu memberikan manfaat bagi pihak yang mengadakannya akan menjadi sia-sia. Namun apabila perubahan tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bahkan keuntungan bagi semua pihak maka kegiatan tersebut perlu untuk dilaksanakan. Sama halnya dengan adanya 24 Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, hal

14 penataan ruang kantor bagi tata usaha karena hal ini akan memberikan manfaat baik bagi pihak intern organisasi maupun pihak ektern organisasi Asas-Asas Tata Ruang Kantor Ruang kantor akan menjadi efektif apabila memperhatikan beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaanya. Tata ruang merupakan faktor penting dalam membantu dalam kelancaran kegiatan kantor. Semakin baik tata ruang kantor akan memberikan kenyamanan bagi karyawan dalam bekerja dan menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Oleh karena itu ada beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata ruang yang efektif dan efisien. Menurut Richard Muther dalam Nuraida asas dalam menyusun tata ruang adalah sebagai berikut: Asas jarak terpendek Dengan tidak mengabaikan hal-hal khusus, proses penyelesaian suatu pekerjaan diusahakan untuk menempuh jarak yang sependekpendeknya. Garis lurus antara dua titik adalah jarak terpendek. Dalam penyusunan tempat kerja dan penempatan alat-alat, hendaknya asas ini dijalankan semaksimal mungkin. 2. Asas rangkaian kerja Dengan tidak mengabaikan hal-hal khusus, para pegawai dan alat-alat kantor ditempatkan menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Jarak terpendek 25 IdaNuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,. Yogyakarta, hal

15 tercapai jika para pekerja atau alat-alat ditempatkan berderet-deret menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan. Setiap langkah untuk menyelesaikan pekerjaan hendaknya bergerak maju, sedapat mungkin tidak ada gerak mundur atau menyilang. 3. Asas mengenai penggunaan segenap ruangan Seluruh ruangan yang ada dipergunakan sepenuhnya sehingga tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai. Ruang itu tidak hanya berupa luas lantai (ruang datar), melainkan juga ruangan yang vertikal ke atas maupun ke bawah. 4. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja Dengan tidak mengabaikan hal-hal khusus, dimungkinkan adanya perubahan atau penyusunan kembali apabila diperlukan, tanpa banyak kesulitan dan tidak memakan biaya besar. 5. Asas integrasi kegiatan Tata ruang dan peralatan kantor harus mengintegrasikan kegiatan antarbagian dan interbagian yang ada dalam organisasi. 6. Asas keamanan dan kepuasan kerja bagi pegawai Tata ruang dan peralatan kantor harus membuat pegawai dapat bekerja secara aman, nyaman, dan puas. Berbagai asas tersebut akan sangat bermanfaat jika dapat dilaksanakan dalam penataan ruang kantor tata usaha. Setiap tindakan hendaknya berpedoman pada beberapa asas tersebut agar diperoleh manfaat 23

16 yang sebesar-besarnya dan ketepatan dalam pencapaian tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan. Adapun manfaat yang diperoleh dari penerapan beberapa asas tersebut diantaranya dapat mengoptimalkan luas lantai yang tersedia, memperoleh jarak yang terpendek yang memudahkan dalam pengerjaan, serta fleksibilitas yang tinggi dari adanya tempat yang dapat diubah sewaktu-waktu jika diperlukan Prinsip Tata Ruang Kantor Pengaturan yang baik perlu adanya sebuah prinsip yang hendak dijadikan pedoman dalam penataan ruang kantor. Ketepatan dalam penataan merupakan hal yang hendak dicapai dalam kegiatan ini. Martinez dan Quible dalam Sukoco mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan guna mendesain tata ruang kantor yang efektif 26, antara lain: 1) Menganalisis hubungan antara peralatan, informasi, dan pegawai dalam arus kerja. 2) Mengkondisikan arus kerja agar bergerak dalam bentuk garis lurus dan meminimalisir kemungkinan terjadinya crisscrossing dan backcrossing. 3) Pegawai maupun tim kerja yang melakukan pekerjaan serupa harus ditempatkan dalam area yang berdekatan. 4) Pegawai maupun divisi yang berhubungan dengan publik harus ditempatkan berdekatan dengan pintu masuk kantor. 5) Pegawai maupun tim kerja yang membutuhkan konsentrasi harus ditempatkan di ruang kerja yang suasanya lebih tenang. 6) Alokasi ruang harus berdasarkan posisi, pekerjaan yang dilakukan dan peralatan khusus yang diperlukan masing-masing individu. 7) Furnitur dan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan. 26 Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, hal

17 8) Lorong harus nyaman dan lebar untuk mengantisipasi pergerakan yang efisien dari para pekerja. Pertimbangan keamanan harus diberikan prioritas tinggi. 9) Area terbuka yang besar lebih efisien dibandingkan ruangan kecil tertutup. 10) Posisi yang tepat bagi pencahayaan, dekorasi, AC, kelembaban, dan kontrol suara. 11) Memperhatikan kebutuhan perluasan kantor di masa datang. 12) Pekerjaan harus datang pada pegawai bukan sebaliknya. Sedangkan menurut Maryati menyatakan agar tujuan tercapai maka penataan ruang kantor harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini: 27 1) Pekerjaan harus mengalir secara terus menerus. 2) Fungsi sama atau berhubungan diletakkan berdekatan. 3) Pengaturan perkakas membuat pengawasan lebih mudah. 4) Tidak permanen, agar fleksibel jika terjadi perubahan. 5) Ada ruang yang cukup untuk bergerak atau berjalan. 6) Pekerjaan yang menimbulkan suara gaduh, misalnya bagian produksi. 7) Ruang pimpinan dipilih yang tenang karena lebih banyak membutuhkan konsentrasi dalam bekerja. 8) Pengaturan tata letak membuat jarak tempuh lebih pendek sehingga menghemat tenaga. Sejalan dengan pemikiran maryati, Nurasih mengungkapkan juga prinsip yang digunakan dalam tata ruangan 28, yaitu: 1) Usahakan untuk menjadikan tata ruang yang bisa membuat aliran pekerjaan menjadi sederhana. 27 Maryati, M. (2008). Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 28 Lina Nurasih dan Sri Rahayu, 2014, Manajemen Sekretaris Itu Gampang,Dunia Cerdas,Jakarta, hal

18 2) Ruang lantai harus terbebas dari semua rintangan. 3) Meja staff harus mudah terlihat oleh pimpinan. 4) Setiap perlengkapan kerja harus berada dekat dengan penggunanya. 5) Jumlah jalan atau koridor yang memadai pada setiap ruangnya dan luasnya harus memadai. 6) Semua ruangan dipastikan untuk mendapatkan penerangan yang cukup. 7) Peralatan maupun mesin harus dipisahkan dari ruangan yang memerlukan ketenangan. 8) Tata ruang yang dibuat harus dibuat dengan nyaman. Berdasarkan beberapa prinsip yang telah dikemukakan oleh beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan prinsip penataan ruang kerja meliputi penataan ruangan yang cukup memadai dalam koridor untuk berjalan, pemisahan ruangan untuk pekerjaan yang menggangu pekerjaan yang membutuhkan ketenangan, pengerjaan tugas dapat diawasi oleh pimpinan, adanya jarak tempuh yang digunakan untuk menjangkau peralatan dan perlengkapan serta berdekatan dengan staff. Beberapa prinsip tersebut dapat membantu pencapaian efisiensi dalam bekerja serta pencapaian tujuan yang hendak dicapai oleh pihak organisasi. Perbaikan dari tata ruang yang kurang efisien dan efektif dapat dilakukan demi kelancaran proses pengerjaan tugas dan pekerjaan tertentu dengan aliran dan jarak terpendek. 26

19 Jenis Tata Ruang Kantor Tata ruang kantor dapat dibagi berdasarkan macam-macamnya. Adapun pembagian jenis tata ruang kantor menurut Mills dan Standingford menerangkan jenis tata ruang terbagi menjadi tiga bagian 29 yaitu: 1. Kantor bersel Kantor bersel maksudnya adalah untuk memberikan ruangan yang terpisah kepada departemen, bagian atau kelompok pegawai. 2. Kantor rancangan terbuka Kantor terbuka yaitu kantor dimana juru tulis, penyelia dan kadang manajer ditampung di dalam satu wilayah yang luas. Untuk memperoleh pemanfaat ruang yang maksimum, meja kerja biasanya diatur dalam garis lurus berdasarkan kelompok dan bagian. 3. Kantor lanscape Sedangkan kantor lanscap adalah pengaturan lantai terbuka yang menghindari pengaturan meja berupa garis lurus seperti yang didapatkan pada kantor rancangan terbuka. Meja kerja disusun secara individual atau dalam kelompok dengan sudut yang berbeda satu dari lain; lorong yang berbelok, menyusuri sekeliling wilayah yang bervariasi ukurannya. Berdasarkan pembagian jenis ruang kantor yang ada dapat disimpulkan bahwa secara umum dibagi dua jenis yaitu terbuka dan tertutup. Namun seiring berkembangnya zaman, berbagai hiasan maupun dekorasi pendukung lainnya juga menghiasi ruang kantor dewasa ini. Pemilihan jenis ruang kantor sebenarnya yang paling efektif apabila sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan kantor tersebut. Masing-masing kantor memiliki sifat dan jenis pekerjaan yang berbeda sehingga pemilihan bentuk dan jenis ruang 29 GeoffreyMills, Oliver Standingford dan Robert C. Appleby, 1991, Manajemen Perkantoran Modern Edisi ketujuh dari Office Organization and Methods, Bina Rupa Aksara, Tangerang, hal

20 kantor berdasarkan kebutuhan kantor tersebut dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing jenis kantor. Oleh karena itu, efisiensi dalam penataan baik ruang dan peralatan dibutuhkan untuk membantu dalam bekerja lebih ringan Teknik Menyusun Tata Ruang Pengaturan yang dikerjakan dalam penataan ruang kantor diupayakan dapat memberikan keuntungan bagi organisasi yang melaksanakannya. Menurut Gie teknik yang dapat dilakukan untuk mencapai tata ruang yang terbaik 30 adalah sebagai berikut: a. Meja-meja kerja disusun menurut garis lurus dan menghadap kejurusan yang sama. b. Pada tata ruang yang terbuka, susunan meja-meja itu dapat terdiri atas beberapa baris. c. Di antara baris-baris meja itu disediakan lorong untuk keperluan lalu lintas para pegawai. Sebaiknya di tengah ruangan terdapat sebuah lorong utama yang lebarnya 120 cm dan lorong-lorong lainnya cukup 80 cm. d. Jarak antara sesuatu meja dengan meja yang di muka atau di belakangnya (ruang untuk duduk pegawai) selebar 80 cm. e. Pejabat pimpinan bagian yang bersangkutan ditempatkan di belakang para pegawainya. Disitu akan memudahkan pengawasan, dipihak lain akan mencegah para pegawai mengangkat kepala untuk melihat siapa yang menemui pejabat pimpinan. f. Pada tata ruang terbuka di mana bekerja banyak orang, apabila pegawai-pegawai dikelompok-kelompokkan di bawah pengawasan seseorang pejabat mereka ditempatkan di dekat masing-masing pejabat yang bertanggungjawab atas kelompok itu. g. Pegawai-pegawai yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lembut diberi tempat yang terbanyak memperoleh penerangan cahaya. h. Pegawai-pegawai yang bertugas mengenai urusan-urusan yang mengandung resiko besar, ditempatkan dipojok yang tidak dilalui lalu lintas orang-orang. hal The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, 28

21 i. Pegawai-pegawai yang sering membuat hubungan kerja dengan bagian-bagian lainnya atau publik, ditempatkan dekat pintu. j. Lemari dan alat-alat perlengkapan lainnya taruh didekat pagawaipegawai yang paling sering mempergunakan benda-benda itu. k. Alat-alat kantor yang menimbulkan suara ribut ditaruh dekat jendela. l. Meja yang memuat alat-alat yang banyak memberikan getaran tidak boleh menempel tembok. m. Lemari yang berat atau peti besi dapat diletakkan menempel tembok sehingga mendapat kekuatan untuk menyangganya. n. Bagi pejabat pimpinan yang sering-sering harus menerima tamu penting dan membicarakan urusan-urusan yang bersifat rahasia dapat dibuatkan kamar tamu tersendiri. o. Apabila seorang kepala atau tenaga ahli karena sifat pekerjaan benar-benar membutuhkan ruang tersendiri dapatlah dibuatkan kantor pribadi berukuran 2,5 x 3,6 meter (9 m 2 ). Beberapa teknik akan memberikan manfaat kepada organisasi apabila dapat diterapkan secara tepat. Manfaat yang didapatkan berguna memperoleh kenyamanan dan kepuasan kerja staff yang bersangkutan Lingkungan fisik kantor yang mendukung penataan ruang kantor Lingkungan merupakan keadaan tempat yang ada disekitar staff tata usaha itu bekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Moekijat menyatakan bahwa kesenangan dan rasa puas pegawai sangat dipengaruhi oleh tata ruang 31 Banyaknya faktor yang mendukung dalam penataan ruang kantor akan menentukan apakah penataan dan pengaturan peralatan, penempatan pegawai maupun penempatan yang lainnya di kantor sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pekerjaan kantor dan penataan ruangan adalah dengan 31 Moekijat, 2002,Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Mandar Maju, Bandung, hal

22 melihat lingkungan fisik di sekitar kantor. Kondisi lingkungan ini dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi efisiensi dari proses kegiatan administratif yang berlangsung. Umam menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi tata ruang kantor 32 adalah sebagai berikut: a. Penambahan atau pengurangan pegawai pada unit/ bagian bersangkutan; b. Penambahan atau pergantian perabot atau alat-alat lainnya; c. Perubahan terhadap proses ataupun penyelesaian suatu pekerjaan; d. Perubahan terhadap susunan organisasi atau tugas pokok pekerjaan. Sedangkan Nuraida mengungkapkan bahwa ada beberapa faktorfaktor yang termasuk dalam lingkungan fisik atau lingkungan kerja 33 adalah sebagai berikut: 1. Pencahayaan/ penerangan Cahaya merupakan faktor penting untuk meningkatkan efisiensi kerja pegawai karena memengaruhi kesehatan dan keselamatan serta kelancaran kerja. Penerangan yang baik merupakan hal vital yang dibutuhkan indra penglihat agar dapat melaksanakan tugas kantor. Penerangan kantor yang optimal berguna untuk: a. Meningkatkan produktivitas kerja b. Mengurangi mutu kerja c. Mengurangi terjadinya kesalahan 32 Khoirul Umam, 2014, Manajemen Perkantoran Referensi untuk Para Akademis dan Praktisi, Pustaka Setia, Bandung, hal Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,. Yogyakarta, hal

23 d. Mengurangi ketegangan/kerusakan mata e. Mengurangi rasa lelah f. Meningkatkan semangat kerja pegawai g. Memberikan citra yang lebih baik bagi perusahaan Secara garis besar ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penerangan yaitu: a. Banyaknya penerangan Satuan untuk mengukur cahaya adalah foot candle. Foot candle adalah banyaknya cahaya yang dipancarkan dari lilin ukuran biasa pada sebuah benda yang berjarak 1 kaki (30,84 cm) dari lilin tersebut. b. Mutu penerangan Pertimbangan dalam mutu penerangan adalah kadar cahaya, kecerahan, kesilauan, daya kontras, dan usia pegawai. Oleh karena itu, penempatan sumber cahaya perlu diatur secara untuk mencapai kualitas penerangan yang baik, yaitu penerangan yang tidak menyilaukan mata dan tersebar secara merata di seluruh daerah yang harus diterangi. 2. Warna Warna juga merupakan faktor penting untuk meningkatkan efisiensi kerja pegawai. Warna mempunyai pengaruh penting terhadap penerangan kantor. Perusahaan dapat menggunakan warna-warna muda apabila ingin menghemat biaya penerangan. Penggunaan tata warna 31

24 dalam kantor berpengaruh besar terhadap keadaan psikologis atau perasaan seseorang. Setiap warna mempunyai pengaruh yang berlainan terhadap orang, atau setiap orang akan menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap warna-warna tertentu. Tabel 2.1. Tabel Pengaruh Warna Warna Jarak Temperatur Efek Psikis Putih Netral Dingin Ketenangan Biru Jauh Dingin/sejuk Keleluasaan, ketentraman Hijau Jauh Sangat Menyenangkan dingin/netral Merah Dekat Panas Merangsang kegembiraan dan kegiatan kerja, tetapi juga bisa mengganggu Oranye Sangat dekat Sangat hangat Merangsang Kuning Dekat Hangat Merangsang kegembiraan, melenyapkan perasaan tertekan Cokelat Sangat dekat Netral Merangsang Ungu Sangat dekat Dingin Agresif Hitam Sangat dekat Panas Agresif, menakutkan, menolak, mengganggu 32

25 Efek warna-warna ini dapat diberlakukan dalam penggunaan pada dinding kantor, langit-langit, lantai, karpet, tirai, perabotan kantor, dan lain-lain. Masing-masing warna jika terkena cahaya akan memantulkan kembali cahaya itu secara berbeda-beda. Kemampuan memantulkan kembali cahaya yang datang disebut daya pantul warna, yang dinyatakan dalam presentase. Daya pantul tinggi berpengaruh besar terhadap kesilauan yang mungkin dialami oleh pagawai akibat terlampau banyak cahaya. Ruangan yang berwarna putih memantulkan kembali hampir semua cahaya sehingga menyilaukan para pekerja. 3. Udara Udara dalam hal ini lebih dilihat dari sisi suhu/temperatur, kelembapan, sirkulasi/ventilasi dan kebersihan. Menurut Moekijat dalam Nuraida menyatakan bahwa Air Conditioner (AC) mengatur keadaan udara dengan mengawasi suhu, peredaran, kelembapan, dan kebersihan. Efisiensi pegawai kantor menunjukkan kenaikan rata-rata 20 persen setelah diberi AC 34. Terpenuhinya kualitas dan kuantitas udara yang baik akan memberikan banyak keuntungan bagi kantor antara lain: a. Meningkatkan produksi tetap b. Meningkatkan mutu kerja kantor c. Menjaga kesehatan pegawai 34 Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,. Yogyakarta, hal

26 d. Meningkatkan semangat kerja e. Menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi para tamu 4. Bunyi/suara Terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, faktor suara dapat memengaruhi efisiensi pekerja karena suara yang bising dapat mengganggu dan dapat berpengaruh pada kesehatan pekerja. Pengaruh suara yang gaduh adalah sebagai berikut: 1. Menimbulkan gangguan mental dan saraf pegawai 2. Menimbulkan kesulitan berkonsentrasi, mengurangi hasil, meningkatkan kesalahan, menimbulkan kesulitan menggunakan telepon, dan menciptakan lebih banyak ketidakhadiran. 3. Menambah kelelahan dan mengurangi semangat kerja pegawai. 5. Musik Musik dapat memengaruhi keadaan fisik dan mental pegawai. Musik berguna untuk hal-hal berikut: a. Meningkatkan efisiensi, kepuasan, dan produktifitas. b. Mengurangi ketegangan mental, menimbulkan rasa relaks, mengurangi rasa gugup dan kejenuhan, serta menambah kegembiraan kerja. Hal ini terjadi apabila: 34

27 - Pekerjaan tidak membutuhkan konsentrasi tinggi, bersifat monoton sehingga menimbulkan kejenuhan dan kebosanan kerja - Terdengar samar, volume tidak terlalku kuat, tempo sedang, lembut, tenang - Tidak dibunyikan secara terus menerus, melainkan pada waktu tertentu saja. Sejalan dengan pendapat Nuraida, Sukoco juga menjelaskan komponen-komponen yang termasuk dalam lingkungan perkantoran 35 antara lain: 1. Sistem pencahayaan Menurut McShane dalam Sukoco membagi jenis pencahayaan yang digunakan di kantor, antara lain: a. Ambient lighting, yang digunakan untuk memberikan pencahayaan keseluruh ruangan dan biasanya dipasang pada langit-langit ruang. Biasanya lampu jenis ini merupakan satusatunya pencahayaan yang terdapat di ruangan kantor tersebut; b. Task lighting, yang digunakan utnuk menerangi area kerja seorang pegawai, misalnya meja kerja. c. Accent lighting, yang digunakan untuk memberikan cahaya ada area yang akan dituju. Biasanya jenis lampu ini dirancang 35 Badri Munir Sukoco, 2007, ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, hal

28 pada lorong sebuah kantor atau area yang lain yang membutuhkan penerangan sehingga pegawai atau pengunjung tidak tersesat. d. Natural lighting, biasanya berasal dari jendela, pintu kaca, dinding serta cahaya langit. Jenis cahaya ini akan memberikan dampak positif bagi pegawai namun cahaya ini tidak selalu tersedia apabila langit dalam keadaan mendung atau gelap. 2. Warna Warna adalah salah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi pegawai. Meskipun sebagian besar pegawai sadar akan dampak fisik warna, namun banyak banyak yang sadar akan dampak psikologisnya-baik positif maupun negatifpada produktivitas, kelelahan, moral, tingkah laku dan ketegangan. Warna dalam kegiatan perkantoran memiliki nilai keindahan bagi suatu ruang tertentu, selain itu warna juga memiliki nilai fungsi menurut jenis-jenis warna yang ada bagi kegiatan perkantoran. Quible membagi beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan warna di kantor yaitu: 1. Kombinasi warna Kombinasi dari warna-warna primer kuning, merah dan biru- menghasilkan warna sekunder. Contohnya dengan mencampur warna merah dengan kuning akna menghasilkan warna 36

29 oranye. Warna tersier dihasilkan dengan mencampur warna sekunder dengan warna primer. Beberapa pilihan koordinasi warna yang bisa digunakan : a. Warna komplementer warna yang saling berlawanan pada bagan warna contoh merah-kuning, biru-oranye. b. Warna split-komplementer warna pada sisi dari warna komplementer. Contohnya biru-violet merupakan split komplementer dari oranye. c. Warna triad tiga warna yang berjarak satu sama lain pada bagan warna. Warna triad adalah warna oranye, hijau, violet. 2. Efek cahaya pada warna Karena berbagai jenis cahaya buatan mempunyai spektrum yang berbeda, sistem pencahayaan yang digunakan pada kantor juga memiliki efek yang signifikan terhadap pilihan warna. Sumber cahaya hanya akan meningkatkan warna yang sesuai dengan spektrumnya. 3. Nilai pemantulan warna Beberapa warna memiliki nilai pemantulan yang berbeda. Contohnya warna yang lebih terang memantulkan presentase cahaya yang lebih besar daripada warna gelap. Beberapa area perkantoran membutuhkan nilai pemantulan warna yang lebih terang dibanding yang lain. 4. Dampak dari warna 37

30 Warna seringkali memengaruhi mood. Warna sejuk-biru, hijau dan violet menghasilkan mood yang tenang dan melelahkan. Warna hangat- merah,oranye, dan kuning- sebaliknya, menghasilkan kehangatan dan keceriaan. Warna-warna natural seperti putih dan warna lembut memberikan pengaruh ringan, sedangkan warna ungu gelap dan violet pucat seringkali menghasilkan mood depresi, sementara abu-abu cenderung memiliki efek rasa kantuk. 3. Kontrol suara Kebisingan dalam ruang kantor harus dipertimbangkan oleh manajemen perkantoran karena berpengaruh pada kinerja pegawai. Beberapa gangguan suara akan membuat gangguan fisik dan psikologis pegawai. Adanya suara yang berasal dari dalam ruangan maupun luar ruangan hendaknya diatur sedemikian agar tercipta suasana yang kondusif. Udara Faktor lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi kondisi fisik dan psikologis pegawai adalah kondisi udara di dalam kantor. Sebagian besar bangunan perkantoran saat ini memiliki udara yang mengandung lebih banyak zat kimia dan biologi daripada di luar ruangan. Hal ini kurang terencana dan terpeliharanya sistem HVAC (sistem pemanas, ventilasi, dan AC) sehingga sirkulasi udara di dalam kantor berkurang. Kontaminasi udara juga dapat disebabkan oleh offgas (bahan kimia yang dihasilkan oleh penuaan gedung maupun 38

31 beberapa alat perkantoran, misalnya furnitur serta penutup lantai yang jarang dibersihkan). Kondisi inilah yang akan menimbulkan Sick Building Syndrome (sindrom gedung sakit) dan menyebabkan pegawai mengalami kepusingan permanen jika mereka menghirupnya dalam waktu yang relatif lama. Beberapa faktor kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembapan, ventilasi, serta kebersihan udara. Kontributor utama polusi udara dalam ruangan yang ditemukan pada kebanyakan bangunan kantor saat ini adalah tingkat kelembapan yang berlebihan, ventilasi cuaca yang bervariasi, perlu dibangun sistem pengaturan udara yang terintegrasi untuk setiap musim, sehingga kondisi udara di dalam kantor relatif konstan setiap harinya. 4. Musik Musik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya membantu meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas pegawai dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Musik juga memberikan efek menenangkan kelelahan mental dan fisik serta mengurangi ketegangan. Tipe musik dimainkan akan mempengaruhi produktivitas karyawan. Musik juga mempunyai efek negatif terhadap tingkah laku karyawan, yaitu ser/ong kali membuat karyawan melakukan kesalahan dan ketidakhadiran dalam bekerja. Beberapa alternatif dapat dipilih untuk menggunakan musik di 39

32 ruang kantor. Musik dapat diperoleh dari penjual biasanya memasang harga sesuai dengan jumlah karyawan dalam perusahaan. Berdasarkan uraian pendapat dari Sukoco, musik memiliki beberapa manfaat dan efek negatif bagi karyawan itu sendiri. Oleh karena itu musik hendaknya diusahakan dapat digunakan sesuai kebutuhan dan memberikan kenyamanan bagi setiap staff ctata usaha yang sedang bekerja. Hal ini dikarenakan masing-masing staff memiliki jenis dan tipe pekerjaan yang berbeda-beda seperti memerlukan konsentrasi tinggi dan konsentrasi biasa. 5. Konservasi energi Sukoco juga menyebutkan bahwa salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh manager administrasi saat ini adalah kebutuhan akan penghematan energi. Oleh karena itu, membutuhkan program konservasi energi. 6. Keamanan kantor Faktor lain yang perlu diperhatikan oleh Manajer Administrasi adalah tingkat keamanan kantor. Keamana memiliki dua dimensi; keamanan barang-barang fisik perusahaan dan keamanan informasi penting (dokumen dan arsip) yang apabila hilang akan mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan kebutuhan akan keamanan yang penting adalah; peralatan dan mesin kantor, terminal komputer, file data, dan furnitur 40

33 kantor. Semakin berharga sesuatu bagi perusahaan, semakin penting mengapa keamanan harus diberikan. Rowh dalam Sukoco memberikan beberapa saran berkaitan dengan keamanan kantor 36 ; 2.3. Kantor Tata Usaha a. Penggunaann shredder b. Penggunaan pengaman komputer c. Penggunaan pencatat waktu untuk mencegah pegawai mencuri waktu kerja. d. Sistem keamanan yang terintegrasi e. Penyimpanan data komputer dengan penggunaan password Pengertian Tata Usaha Kegiatan administratif kantor merupakan kegiatan yang terusmenerus dilakukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut berfungsi dalam menunjang dalam pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan. Kegiatan administratif membutuhkan pegawai agar pekerjaan dapat berjalan secara efisien dan efektif. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga kerja bagian pekerjaan perkantoran atau yang disebut tata usaha. Menurut Gie mendefinisikan bahwa tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi. 37 Adapun uraian dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: hal Ibid., hal The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, 41

34 1) Menghimpun Merupakan kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan-keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan di mana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bila mana diperlukan. 2) Mencatat Merupakan kegiatan membubuhkan dengan pelbagai peralatan tulis keterangan-keterangan yamengolang diperlukan sehingga terwujus tulisan yang dapat dibaca, dikirim, dan disimpan. 3) Mengolah Merupakan bermacam-macam kegiatan mengerjakan keteranganketerangan dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna. 4) Mengganda Merupakan kegiatan memperbanyak dengan perbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan. 5) Mengirim Merupakan kegiatan menyampaikan dengan pelbagai cara dan alat dari datu pihak ke pihak yang lain. 6) Menyimpan Merupakan kegiatan menaruh dengan pelbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman. Berbagai kegiatan yang telah disebutkan dilakukan guna menunjang pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi baik dari tingkat pimpinan tertinggi sampai terendah sekali pun membutuhkan tata usaha. Setiap bagianbagian dalam tata usaha saling berhubungan untuk kesatuan tata kerja sebuah organisasi yang ada dalam rangka mencapai memberi layanan kepada pihak tertentu yang saling membutuhkan informasi Peranan dan pencirian tata usaha Pelaksanaan kegiatan operasional kantor dan dalam organisasi mana pun tentu dilaksanakan tata usaha. Menurut Gie menguraikan peranan pokok tata usaha antara lain melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi, menyediakan keterangan- 42

35 keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat dan membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan. 38 Kaitannya dengan peranan tata usaha yang diungkapkan sebelumnya maksud dari melayani pekerjaan operatif untuk pencapaian tujuan adalah bagaimana tata usaha menyediakan informasi-informasi yang diperlukan melalui berbagai kegiatan pokok tata usaha. Informasi-informasi yang digunakan dapat membantu dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Berkaitan dengan penyediaan informasi bagi pimpinan ini digunakan sebagai alat kontrol bagi pimpinan untuk mengambil suatu keputusan dan kebijakan tertentu. Akhirnya kegiatan tata usaha berperan dalam keseluruhan kegiatan yang memperlancar kegiatan kantor maksudnya adalah fungsi dari tata usaha itu sendiri sebagai pusat ingatan dan sumber dokumen yang diperlukan dalam kegiatan yang berjalan guna mencapai tujuan organisasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tata usaha menjadikan dasar dalam pelaksanaan dan pemahaman dari tata usaha. Gie membagi beberapa ciri-ciri dari tata usaha 39 adalah sebagai berikut: a. Bersifat pelayanan Tata usaha merupakan pekerjaan pelayanan. Tata usaha melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari sesuatu organisasi. b. Bersifat merembes ke segenap bagian dalam organisasi hal The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, hal. 43

36 Ciri yang kedua berarti tata usaha diperlukan dimana mana dan dilaksanakan dalam seluruh organisasi. c. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi. Tata usaha dilaksanakan oleh semua orang dalam setiap organisasi terlepas daripada apakah tugas pokok masing-masing anggota orgnanisasi itu. Sejalan dengan pemikiran Gie, Nuraida juga mengungkapkan garis besar tata usaha mempunyai tiga peranan pokok 40, yaitu sebagai berikut: 1. Melayani pelaksanaan pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Menyediakan data dan/atau informasi bagi pimpinan organisasi untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat. 3. Membantu menjaga keseimbangan dan kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa apapun ciri-ciri yang ada pada tata usaha yang penting ialah tata usaha tidak dapat berdiri sendiri namun membutuhkan bagian lain yang mana membutuhkan pula suatu perencanaan dan pengendalian dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Tata usaha diperuntukkan bagi unit-unit yang membutuhkan dan saling bekerjama antar unit tersebut dalam mencapai tujuan. Berbagai peranan akan bermanfaat secara optimal jika dalam pelaksanaannya dilaksanakan secara efektif dan efisien Pengaturan peralatan dan perabot kantor Pengenalan peralatan kantor Pengerjaan kegiatan administratif kantor yang ada pada tata usaha diperlengkapi dengan adanya peralatan dan perlengkapan yang dapat Yogyakarta, hal Ida Nuraida, 2014,Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius,. 44

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut Moekijat (2008:2) Manajemen Perkantoran adalah penjurusan dan pengawasan sebuah kantor untuk mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut Sayuti (2013:91) bahwa kantor merupakan tempat karyawan melakukan aktivitas kerjanya: tempat proses penanganan informasi mulai dari menerima,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Perkantoran Menurut Denyer (dikutip Sayuti, 2013:38) Office System is the standard sequence of operation in a particular business activity (the paying of

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tata Ruang Kantor Menurut Haryadi (2009:122) Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan luas

Lebih terperinci

Jadi penataan ruang kantor merupakan faktor penting yang menunjang kelancaran suatu pekerjaan.

Jadi penataan ruang kantor merupakan faktor penting yang menunjang kelancaran suatu pekerjaan. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian manajemen kantor dan kantor Menurut Mills (2007:6) mengatakan bahwa manajemen kantor adalah cabang manajemen yang berhubungan dengan pemerolehan, perekaman, penganalisaan

Lebih terperinci

TATA RUANG KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA PADA KANTOR TATA USAHA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA

TATA RUANG KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA PADA KANTOR TATA USAHA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA TATA RUANG KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA PADA KANTOR TATA USAHA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA Lelahester Rina Progdi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Entri Sulistari Progdi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Fungsi umum administrasi adalah untuk menjalankan roda suatu

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Fungsi umum administrasi adalah untuk menjalankan roda suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Administrasi memiliki peranan penting dalam pelaksanaan pendidikan seperti kegiatan dan fungsi manajemen sebagai upaya untuk mencapai tujuan sekolah. Fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut George Terry (dikutip Sayuti 2013:8) mengemukakan manajemen kantor ialah perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Dalam sebuah perusahaan tentunya mempunyai sistem yang mengatur tata kerja sebuah pekerjaan, salah satunya bagian yang mengatur tata kerja terutama

Lebih terperinci

Epicheirisi. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017

Epicheirisi. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 EVALUASI DAN PEMODELAN LAYOUT RUANG KANTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE 3D STUDIO MAX PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA MADIUN Hendrik Kusbandono Program Studi Administrasi Bisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis antarperusahaan di Indonesia baik perusahaan swasta maupun pemerintah berkembang semakin pesat. Beberapa perusahaan melakukan persaingan bisnis

Lebih terperinci

Disusun oleh. Nama : Kiki Fatmala NIM : Prodi : S1 Pend. Administrasi Perkantoran

Disusun oleh. Nama : Kiki Fatmala NIM : Prodi : S1 Pend. Administrasi Perkantoran PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN Disusun oleh Nama : Kiki Fatmala NIM : 120412403010 Prodi : S1 Pend. Administrasi Perkantoran KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji Syukur Alhamdulilah ke hadirat Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2000:10), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan dalam memperlancar aktivitas kerja karyawan harus didukung oleh faktor-faktor yang dapat membuat karyawan merasa nyaman dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan

BAB I PENDAHULUAN. peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Administrasi Negara adalah manajemen dan organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan terlihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir

BAB II LANDASAN TEORI. merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Perkantoran Suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengelola, merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir kegiatan kantor ini berwujud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kantor Kantor merupakan tempat dimana orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Berbagai macam kegiatan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengumpulan dan penyimpanan informasi (arsip), pelayanan tamu, pelayanan

BAB II LANDASAN TEORI. pengumpulan dan penyimpanan informasi (arsip), pelayanan tamu, pelayanan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Perkantoran Kegiatan yang dilakukan untuk mengelola, merencanakan, dan mengontrol setiap aktifitas kantor, dimana hasil akhir kegiatan kantor ini berwujud pelayanan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan, BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian, sedangkan saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi dari penelitian yang berjudul Hubungan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERKANTORAN

PENGETAHUAN PERKANTORAN HAND OUT REFRESHING MATERI UJIAN DINAS PENGETAHUAN PERKANTORAN DR. HAMIDAH NAYATI UTAMI, MSi Membahas: 1.PERKANTORAN 2.ORGANISASI PERKANTORAN 3.KOMUNIKASI PERKANTORAN 4.TEKNOLOGI KOMUNIKASI PERKANTORAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dituangkan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan dalam menjawab rumusan masalah yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kantor Setiap orang yang bekerja tidak terlepas dari kata kantor baik itu orang yang bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Kantor tidak selalu identik dengan bangunan

Lebih terperinci

Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Oleh : MAYA MUTIA, SE, MM Analis Kepegawaian Pertama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Administrasi 1. Administrasi Dalam Arti Sempit Berasal dari kata administratie (bahasa Belanda) yang berarti tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia sekolah harus dengan kesungguhannya melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut MC.Maryati (2008;25) Manajemen perkantoran efektif yaitu Suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut MC.Maryati (2008;25) Manajemen perkantoran efektif yaitu Suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Perkantoran. Menurut MC.Maryati (2008;25) Manajemen perkantoran efektif yaitu Suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengelola, merencanakan, dan mengontrol setiap

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA 1. Temperatur Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya utk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL SMK TATA RUANG PERKANTORAN KELAS XI / SEMESTER I DISUSUN OLEH: INTAN ELDIANA

PERANGKAT MODUL SMK TATA RUANG PERKANTORAN KELAS XI / SEMESTER I DISUSUN OLEH: INTAN ELDIANA PERANGKAT MODUL SMK TATA RUANG PERKANTORAN KELAS XI / SEMESTER I DISUSUN OLEH: INTAN ELDIANA 120412423491 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TERING KABUPATEN KUTAI BARAT. Sri Wahyuningsih

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TERING KABUPATEN KUTAI BARAT. Sri Wahyuningsih ejournal Pemerintahan Integratif, 2014, 2 (1): 70-84 ISSN 2337-8670, ejournal.pin.or.id Copyright 2014 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TERING KABUPATEN KUTAI BARAT

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Kearsipan Menurut Barthos (2007) bahwa Manajemen Kearsipan adalah Setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keteranganketerangan mengenai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN PUSTAKA Penerangan dalam ruang kelas Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas penerangan yang harus dan layak disediakan didalam suatu ruangan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Melalui Penataan Layout Kantor

Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Melalui Penataan Layout Kantor Available Online at http://fe.unp.ac.id/ Book of Proceedings published by (c) SEMINAR NASIONAL EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI (SNEMA) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG ISBN: 978-602-17129-5-5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Setiap organisasi selalu memerlukan tempat untuk melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan organisasinya seperti kegiatan pengumpulan informasi, pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kegiatan manusia modern delapan puluh persennya dilakukan di dalam ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut biasanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber-sumber ekonomi yang ada pada suatu perusahaan memiliki peranannya masing-masing dalam usaha peningkatan produktivitas. Keseluruhan sumber ekonomi tersebut apabila

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Motivasi kerja para karyawan pada dasarnya merupakan dorongan seorang karyawan dalam bekerja di perusahaan. Adapun yang dapat dilakukan oleh seorang manajer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Administrasi Sejak dulu sampai sekarang setiap orang mempunyai kebutuhankebutuhan yang sudah menjadi kodratnya. Ini dapat berupa kebutuhan jasmani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengertian manajemen menurut George R. Terry ( 2008:22) adalah: suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat pakar dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

Lebih terperinci

ANALISIS LAYOUT KANTOR PADA PT. GUNUNG SELATAN LESTARI PALEMBANG

ANALISIS LAYOUT KANTOR PADA PT. GUNUNG SELATAN LESTARI PALEMBANG ANALISIS LAYOUT KANTOR PADA PT. GUNUNG SELATAN LESTARI PALEMBANG Aurantia Marina 1) 1) Prodi Studi Administrasi Niaga Politeknik Anika 1) Jl. Kol H. Burlian KM 7 (Depan Taman Wisata Punti Kayu) Palembang

Lebih terperinci

STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR UNTUK MENCAPAI EFISIENSI KERJA PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SAMARINDA SANTI SUARDI 1

STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR UNTUK MENCAPAI EFISIENSI KERJA PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SAMARINDA SANTI SUARDI 1 ejournal Administrasi Negara, 2014, 4 (2) : 1182-1196 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR UNTUK MENCAPAI EFISIENSI KERJA PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Fasilitas Fisik Sekarang 1. Meja Kasir Ukuran ketinggian meja kasir saat ini sudah ergonomis, namun tinggi monitor ke lantai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat

Lebih terperinci

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD.

PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD. PERALATAN & PERLENGKAPAN DALAM KEARSIPAN OLEH: PANDIT ISBIANTI, M.PD. Mengapa perlatan perlu digunakan dalam manajemen kearsipan? KRITERIA PEMILIHAN PERALATAN (1) (1) BENTUK ALAMI ARSIP YANG AKAN DISIMPAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis data dilakukan berdasarkan hasil kuesioner dilakukan pada bulan Maret 2010 kepada 99 orang responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

bagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa

bagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN KERJA Untuk dapat menyusun perencanaan lingkungan kerja dengan baik, manajemen perusahaan harus benar-benar mengetahui unsur-unsur apa saja yang penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut William Leffingwell & Edwin Robinson (dalam The Liang Gie, 2007:2) Manajemen Perkantoran sebagai suatu fungsi adalah cabang dari seni dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TATA RUANG KANTOR DALAM MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI KSP GRADISKA BAWEN KABUPATEN SEMARANG

IMPLEMENTASI TATA RUANG KANTOR DALAM MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI KSP GRADISKA BAWEN KABUPATEN SEMARANG IMPLEMENTASI TATA RUANG KANTOR DALAM MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI KSP GRADISKA BAWEN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Sulistyowati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan adalah sebuah ruang yang di dalamnya terdapat sumber informasi dan pengetahuan. Sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang berada di perpustakaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kantor Pada hakekatnya, setiap manusia selalu memerlukan informasi dalam kehidupannya, tanpa adanya informasi yang diterima ataupun yang disampaikan, manusia tidak

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TATA RUANG KANTOR PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

PENGELOLAAN TATA RUANG KANTOR PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR PENGELOLAAN TATA RUANG KANTOR PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Universitas Negeri Semarang Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kompensasi dan Jenis-Jenis Kompensasi 1. Pengertian Kompensasi Seseorang yang telah ikut bekerjasama dalam suatu perusahaan/organisasi sering disebut sebagai sumber

Lebih terperinci

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Cut Putroe Yuliana Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas

Lebih terperinci

MODERN OFFICE ADMINISTRATION RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERKANTORAN. A.Pengertian Manajemen

MODERN OFFICE ADMINISTRATION RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERKANTORAN. A.Pengertian Manajemen MODERN OFFICE ADMINISTRATION RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERKANTORAN A.Pengertian Manajemen Manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan dengan melalui kerjasama orang lain. Proses tersebut adalah : Perencanaan

Lebih terperinci

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung.

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat perlu mendapat perhatian, karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

Zaid Habibie Asnar 1. Abstrak. Kata Kunci : Tata Ruang Kantor, Produktivitas Kerja Pegawai.

Zaid Habibie Asnar 1. Abstrak. Kata Kunci : Tata Ruang Kantor, Produktivitas Kerja Pegawai. ejournal Ilmu Pemerintahan, 2013, 1 (4) : 1488-1500 ISSN 2338-3651, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi

Lebih terperinci

STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Prasetiyo Prayogo 1

STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Prasetiyo Prayogo 1 ejournal Ilmu Pemerintahan, 2015, 3 (2) : 1126-1137 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Prasetiyo

Lebih terperinci

ANALISIS TATA RUANG KANTOR PADA PT. TRAKTOR NUSANTARA CABANG MEDAN

ANALISIS TATA RUANG KANTOR PADA PT. TRAKTOR NUSANTARA CABANG MEDAN ANALISIS TATA RUANG KANTOR PADA PT. TRAKTOR NUSANTARA CABANG MEDAN Fahmi Sulaiman 1 * & Sri Nurkaydah 2 1 Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB V REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan berdasarkan fakta

BAB V REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan berdasarkan fakta BAB V REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan berdasarkan fakta dilapangan dengan teori maka penelitian ini akan merekomendasikan hal - hal sebagai berikut:. Warna dinding yang disarankan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Saat ini banyak orang belum mempunyai internet, sehingga banyak usaha yang menyediakan internet atau warung internet (warnet). Objek penelitian yang diambil yaitu warnet X di Bandung. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak teknologi yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, tetapi secanggih apapun peralatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi

Lebih terperinci

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang).

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang). Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang). Julat panjang gelombang nampak untuk cahaya dikenali sebagai spektrum

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu penunjang sistem kerja yang harus diperhatikan dalam perkantoran. Di Indonesia, banyak sekali terdapat

Lebih terperinci

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang namanya ruang kerja atau ruang perkantoran. yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang namanya ruang kerja atau ruang perkantoran. yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern sekarang kantor merupakan tempat atau suatu lingkungan yang menjadi tempat organisasi untuk beraktivitas dalam mencapai tujuannya. Suatu gedung atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data METODE DESAIN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.2 Tahapan Pengumpulan Data METODE DESAIN Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu : data primer data kuisioner owner data sekunder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Dan sudah menjadi kebiasaan manusia bila memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Dan sudah menjadi kebiasaan manusia bila memperhatikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata ruang kantor merupakan salah satu hal penting dalam memasuki sebuah perusahaan. Dan sudah menjadi kebiasaan manusia bila memperhatikan sesuatu terutama dilihat

Lebih terperinci

EFISIENSI. Kajian Ilmu Administrasi. Penataan Ruang Kantor dalam Menunjang Efektivitas Pekerjaan Kantor (Daimatun Nafiah).

EFISIENSI. Kajian Ilmu Administrasi. Penataan Ruang Kantor dalam Menunjang Efektivitas Pekerjaan Kantor (Daimatun Nafiah). Volume XIV, Nomor 1, Februari 2016 ISSN: 1412-1131 EFISIENSI Kajian Ilmu Administrasi Penataan Ruang Kantor dalam Menunjang Efektivitas Pekerjaan Kantor. Halaman 1-22 Peran Komunikasi Non Verbal dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di zaman yang modern saat ini aktifitas perkantoran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan saja melainkan di sektor instansi atau lembaga di bawah naungan

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Kantor 2.1.1 Pengertian Mesin Kantor Menurut The Liang Gie (2007:229) mesin perkantoran (office machine) adalah Segenap alat yang dipergunakan untuk mencatat, mengirim,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Kantor Perkembangan teknologi yang luar biasa dewasa ini, pekerjaan perkantoran dapat dikatakan mengalami perubahan corak dan sifat. Kalau zaman dahulu perlengkapannya.

Lebih terperinci

Definisi/Pengertian Tata Ruang Kantor

Definisi/Pengertian Tata Ruang Kantor Definisi/Pengertian Tata Ruang Kantor Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga Layout saja. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin,

Lebih terperinci

BAGIAN III W A R N A

BAGIAN III W A R N A BAGIAN III W A R N A Warna merupakan unsur desain yang pertama paling menarik perhatian seseorang dalam kondisi apapun. Setiap permukaan benda akan tampak berwarna, karena benda tersebut menyerap dan memantulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kenyamanan adalah bagian dari salah satu tujuan utama dari ilmu ergonomika yang harus dicapai. Kenyamanan terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik. Kenyamanan

Lebih terperinci