Disusun oleh. Nama : Kiki Fatmala NIM : Prodi : S1 Pend. Administrasi Perkantoran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Disusun oleh. Nama : Kiki Fatmala NIM : Prodi : S1 Pend. Administrasi Perkantoran"

Transkripsi

1 PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN Disusun oleh Nama : Kiki Fatmala NIM : Prodi : S1 Pend. Administrasi Perkantoran

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji Syukur Alhamdulilah ke hadirat Allah SWT, atas perkenan-nya, penulis dapat menyajikan modul berjudul Pengantar Administrasi Perkantoran tentang memahami azas, tujuan, dan jenis tata ruang kantor. Modul ini dibuat dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pemahaman peserta didik terhadap materi azas, tujuan, dan jenis tata ruang kantor. Selain itu modul Pengantar Administrasi Perkantoran ini disajikan sebagai alternatif sumber referensi bagi para peserta didik yang menekuni matapelajaran atau sedang menyelesaikan tugas akhir yang berkaitan dengan ilmu Administrasi Perkantoran. Demikian pula, modul ini kiranya bermanfaat bagi semua kalangan yang menaruh atensi di bidang administrasi perkantoran. Modul ini diharapkan mampu memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman bagi para pembaca dalang ruang lingkup mengolah sebuah organisasi, perusahaan, atau instansi pemerintah, dengan merujuk pada kaidah-kaidah fungsi administrasi perkantoran secara efektif dan dinamis. Berbagai sumber referensi dasar dan esensial yang relevan dari buku pengantar administrasi perkantoran lainnya sengaja dipilih dan digunakan untuk memperkuat landasan teori dan membangun kerangka penyajian yang komperehensif, agar lebih mudah dipahami dan dapat memenuhi harapan pembaca. Pada akhirnya, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian dan penyempurnaan modul ini. Malang, November 2014 Penulis i

3 Cover Kata Pengantar Daftar Isi Deskripsi Singkat Daftar Isi i ii iv A. Petunjuk Belajar A.1 Petunjuk Belajar Untuk Pendidik... 1 A.2 Petunjuk Belajar Untuk Peserta Didik... 1 B. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Dan Indikator B.1 Kompetensi Inti... 2 B.2 Kompetensi Dasar... 2 B.3 Indikator... 2 C. Materi Pembelajaran C.1 Pengertian Tata Ruang Kantor... 3 C.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang... 3 C.3 Merancang Tata Ruang Kantor... 4 C.4 Bentuk Tata Ruang Kantor... 4 C.5 Azas Pokok Dan Prinsip Tata Ruang Kantor... 5 C.6 Tujuan Tata Ruang Kantor... 5 D. Informasi Pendukung E. Paparan Isi Materi E.1 Pengertian Tata Ruang Kantor... 6 E.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang... 7 E.3 Merancang Tata Ruang Kantor... 9 E.4 Bentuk Tata Ruang Kantor E.5 Azas Pokok Dan Prinsip Tata Ruang Kantor E.6 Tujuan Tata Ruang Kantor F. Rangkuman F.1 Rangkuman Isi Modul G. Latihan G.1 Pilihan Ganda ii

4 H. Tugas H.1 Kasus Tata Ruang Kantor I. Penilaian I.1 Kunci Jawaban Glosarium 24 Daftar Pustaka 26 iii

5 MEMAHAMI AZAS, TUJUAN, DAN JENIS TATA RUANG KANTOR Deskripsi Singkat Kantor merupakan tempat atau suatu lingkungan yang menjadi tempat organisasi untuk beraktivitas dalam mencapai tujuanya. Suatu gedung atau bangunan yang disebut kantor sangat identik dengan yang namanya ruang kerja atau ruang perkantoran karena di area itulah segala kegiatan administrasi perkantoran diadakan. Kantor dapat diartikan sebagai ruangan yang didalamnya digunakan untuk aktivitas-aktivitas organisasi, tidak mengherankan bawasanya setiap kator mempunyai tata ruangan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Produktivitas suatu organisasi secara langsung atau tidak langsung akan dipengaruhi oleh penataan ruang kerja, baik dalam arti positif maupun negatif. Oleh karena itu, pemilihan ruang kerja harus menjadi salah satu agenda dari pihak manajemen, karena akan mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi. Mengingat hal tersebut, desain kantor yang efektif sekaligus efisien mutlak diperlukan, yang semuanya tergantung pada tiga hal, yaitu peralatan, arus kerja, dan pegawai. Dalam melaksanakan tata usaha, suatu faktor penting yang turut menentukan kelancarannya ialah penyusunan tempat kerja atau tata ruang dengan sebaik-baiknya. Tata ruang sendiri merupakan penentuan mengenai kebutuhan ruang dan penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menciptakan susunan yang praktis dari faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak. Karena dengan adanya tata ruang kantor dapat menjadikan pekerjaan di kantor menjadi lebih efektif dan efeisen yang mana dapat memberikan kenyamanan bagi para pegawai yang bekerja di ruang kantor sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Oleh karena itu pada modul ini akan dibahas lebih lanjut lagi mengenai azas, tujuan, dan jenis tata ruang kantor. iv

6 A. PETUNJUK BELAJAR A.1 Petunjuk Belajar untuk Pendidik (Guru) 1) Menyediakan bahan-bahan bacaan pada berbagai tingkat kesukaran. 2) Menyediakan bermacam-macam topik untuk dipelajari oleh peserta didik. 3) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari topiktopik yang akan dibahas. 4) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun tujuan pembelajaran. 5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dengan menggunakan atau sesuai dengan kebiasaan belajarnya. 6) Mendorong peserta didik untuk mencari dan menemukan sumbersumber informasi. 7) Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar. 8) Merencanakan dan melaksanakan pre-tes diagnostik untuk menentukan apa yang telah diketahui oleh peserta didik. 9) Jika peserta didik ternyata telah menguasai suatu topik dalam pembelajaran, maka selanjutnya berikan alternatif topik lain untuk dipelajarinya. 10) Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. 11) Mendorong peserta didik yang mengalami kesulitan belajar untuk berlatih dengan menggunakan metode-metode lainnya sehingga mereka dapat menemukan cara kerja yang sesuai dengan kemampuannya. 12) Memberikan tugas untuk dikerjakan secara berkelompok. 13) Memberikan tes akhir (post-test) untuk mengukur keberhasilan peserta didik. A.2 Petunjuk Belajar untuk Peserta didik (Siswa) 1) Mempelajari materi memahami azas, tujuan, dan jenis tata ruang kantor dengan seksama, sehingga isi materi ini dapat dipahami dengan baik. 1

7 2) Membuat rencana pembelajaran yang terdapat dalam modul dan mengkonsultasikannya jika mendapatkan kesulitan. 3) Mengerjakan latihan-latihan yang ada dengan tepat. Agar tercapai hasil yang maksimal. 4) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru yang mendampingi kegiatan pembelajaran yang bersangkutan. B. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR B.1 Kompetensi Inti Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, dan prosedural dalam pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab phenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. B.2 Kompetensi Dasar Memahami azas, tujuan, dan jenis tata ruang kantor. B.3 Indikator 1) Peserta didik dapat menjelaskan dan memahami tentang tata ruang kantor dan keuntungan-keuntungan dari tata ruang kantor yang baik. 2) Peserta didik dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang. 3) Peserta didik dapat menjelaskan tata cara penyusunan ruang kantor (merancang tata ruang kantor). 4) Peserta didik dapat menjelaskan dan menyebutkan bentuk-bentuk tata ruang kantor. 5) Peserta didik dapat menjelaskan azas-azas pokok dan prinsip-prinsip tata ruang kantor. 6) Peserta didik dapat menjelaskan tujuan tata ruang kantor. 2

8 C. MATERI PEMBELAJARAN C.1 Pengertian Tata Ruang Kantor Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga Layout saja. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebaginya didalam ruangan yang tersedia. C.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang (Cahaya, Warna, Udara, Suara) 1. Cahaya Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para pegawai. Karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan matanya tidak lekas menjadi lelah. Banyak ketidakberesan pekerjaan tata usaha disebabkan oleh penerangan yang buruk, misalnya ruangan terlampau gelap atau pegawai-pegawai harus bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan. 2. Warna Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan. 3. Udara Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu. Udara di Indonesia terlampau panas dan lembab, sehingga orang tidak dapat memancarkan panas dari tubuhnya dengan sebaik-baiknya. Udara yang panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah, dan kurang bersemangat. 4. Suara Untuk mengatasi faktor suara yang sering mengurangi efisiensi kerja para pegawai, hendaklah diperhatikan letak alat-alat gaduh. Usaha- 3

9 usaha lain yang dapat dijalankan dalam kamar yang memakai alat-alat gaduh ialah pada langit-langit atau dindingnya dipakai lapisan-lapisan penyerap suara. C.3 Merancang Tata Ruang Kantor Untuk merancang tata ruang kantor dibutuhkan Space planning atau perencanaan penyusunan letak ruangan-ruangan atau unit-unit tempat kerja suatu kantor dengan setepat-tepatnya demi memperlancar komunikasi kerja pegawai serta mempermudah koordinasi dan pengawasan. Adapun langkah langkah dalam merancang tata ruang kantor adalah sebagai berikut. 1. Mempelajari jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan dalam ruangan itu, dan prosedur dalam pekerjaan tersebut. 2. Membuat denah ruangan yang akan ditata sekaligus ditata dengan skala tertentu. 3. Membuat guntingan-guntingan kertas/karton dengan skala tertentu yang menggambarkan luas meja, kursi, lemari dan perlengkapan lainnya. 4. Selanjutnya tata ruang dirancang dengan cara menjejerkan guntinganguntingan kertas tersebut pada denah ruangan. 5. Menempatkan meja meja kerja dan peralatan lainnya dengan berpedoman kepada rancangan atau pola yang sudah dibuat. C.4 Bentuk Tata Ruang Kantor Tata ruang kantor terbuka, menurut susunan Ruangan kerja, tata ruang kantor ini dipisah-pisahkan tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka.tata ruang kantor tertutup adalah tata ruang kantor untuk bekerja yang dipisah atau dibagi dalam kamar kamar. Sedangkan Tata ruang kantor gabungan merupakan kombinasi antara tata ruang terbuka dan tertutup. 4

10 C.5 Azas Pokok dan Prinsip Tata Ruang kantor 1. Asas mengenai jarak terpendek. Suatu tata ruang yang baik adalah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek mungkin. 2. Asas mengenai rangkaian kerja. Menempatkan para pegawai dan alat alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan urutan peyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. 3. Asas mengenai penggunaan segenap ruang. Mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. 4. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja. Ruangan dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar. Prinsip Tata Ruang Kantor meliputi pekerjaan harus mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis lurus, meletakkan perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang menggunakannya, menyusun meja harus sedemikian rupa sehingga tidak ada pegawai yang terpaksa menghadap pada sumber cahaya, kesatuan yang banyak berhubungan dengan masyarakat harus ditempatkan dibagian depan, dan sebagainya. C.6 Tujuan Tata Ruang kantor Tujuan pokok menata ruang kantor ialah untuk menciptakan penyempurnaan kemampuan atau daya menghasilkan atau juga kemampuan memberi keuntungan, pengendalian tata laksana dan pemeliharaan ruangan, di samping sekaligus mengakui perlunya untuk meningkatkan semangat kerja para pegawai. D. INFORMASI PENDUKUNG Kesulitan penataan ruang kantor sering dialami oleh beberapa organisasi. Hal ini biasanya disebabkan oleh langkanya pegawai yang mempunyai keterampilan dan keahlian di bidang merancang tata ruang kantor. Menata ruuangan perkantoran tidaklah mudah dan murah, oleh karena itu dibutuhkan pertimbangan yang seksama terhadap bagaimana pemanfaatannya 5

11 dalam hubungannya dengan penempatan perlengkapan dan menentukan serta membagi ruangan kerja bagi para pegawai, sehingga tercipta tata ruang yang berdaya guna dan berhasil guna. E. PAPARAN ISI MATERI E.1 Pengertian Tata Ruang Kantor Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga Layout. Tata ruang kantor adalah pengaturan office furniture, office machine, dan sebaginya didalam ruangan yang tersedia. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tata ruang kantor diantaranya, sebagai berikut : Menurut George Terry menyatakan Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak (1988:200). Menurut Littlefield dan Peterson menyatakan Tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia (1956:117). Sedangkan menurut Soedjadi (1990) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan layout ialah pengaturan dan penataan yang setepattepatnya letak mesin, perlengkapan, dan perabotan kantor di mana ruang dan lantai kerja yang tersedia demi menjamin adanya tempat dan keleluasaan kerja yang sebaik-baiknya. Dari penjelasan diatas secara sederhana dapat kita ambil kesimpulan bahwa tata ruang kantor merupakan penyiapan, penggunaan secara rinci terhadap peralatan yang ada di suatu kantor. Tata ruang kantor yang baik selain akan membuat alur kerja menjadi lebih lancar, juga dapat menambah keindahan suatu kantor, hal ini akan menjadikan kantor tidak membosankan untuk di tempati. Maka dari itu, adanya layout yang secara tepat adalah penting untuk dilaksanakan. Selain itu pengaturan tata ruang kantor yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan, diantaranya : 6

12 1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu. 2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan. 3. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya. 4. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan memenuhi suatu bagian tertentu. (The Liang Gie, 1983:162). E.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang (Cahaya, Warna, Udara, Suara) 1. Cahaya Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para pegawai. Karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan matanya tidak cepat menjadi lelah. Banyak ketidakberesan pekerjaan tata usaha disebabkan oleh penerangan yang buruk, misalnya ruangan terlampau gelap atau pegawai-pegawai harus bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan. Cahaya penerangan buatan manusia dapat dibedakan menjadi 4 : Cahaya langsung Cahaya ini memancar lansung dari sumbernya ke permukaan meja. Bila menggunakan lampu biasa (pijar), cahaya bersifat tajam. Bayangan yang ditimbulakannya sangat jelas. Cahaya ini menimbulkan kelelahan pada mata. Jadi penerangan lampu cahaya langsung sebetulnya tidak baik untuk digunakan. Cahaya setengah langsung Cahaya ini memancar dari sumbernya dengan melalui tudung lampu yang biasanya terbuat dari gelas dengan warna seperti susu. Cahaya tersebar keseluruh ruangan sehingga tidak begitu tajam tetapi cahaya tetap langsung jatuh ke permukaan meja sehingga memantul kearah mata pekerja. Hal ini kurang memuaskan tetapi lebih baik dari pada cahaya langsung. 7

13 Cahaya setengah tak langsung Cahaya ini terjadi akibat pantulan dari langit-langit dan dinding ruangan sebagian lagi dari tudung kaca. Cahaya ini sudah cukup baik dari pada cahaya setengah langsung. Sifat bayangbanyangnya sudah tidak begitu tajam. Cahaya tak langsung Penerangan lampu terbaik adalah cahaya tak langsung. Sifat cahaya ini sudah lunak dan tidak akan menimbulkan kelelahan pada mata. Karena cahaya ini tersebar keseluruh ruangan dan tidak menimbulkan bayangan. 2. Warna Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan. Para ahli membedakan 3 warna pokok yaitu : Merah : warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan bekerja. Kuning : warna yang menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata dan saraf, perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan. Biru : warna adem yang menggambarkan keluasan dan ketentraman. 3. Udara Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu. Tubuh manusia secara terus menerus mengeluarkan panas agar dapat hidup terus, untuk dapat memancarkan panas perlulah udara disekelilingnya mempunyai suhu yang lebih rendah dari pada suhu badan manusia. Udara di Indonesia terlampau panas dan lembab, sehingga orang tidak dapat memancarkan panas dari 8

14 tubuhnya dengan sebaik-baiknya. Udara yang panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah, dan kurang bersemangat. Di Indonesia nilai kelembapan udaranya rata-rata lebih daripada 70%. Mengenai besarnya suhu udara, hal ini berbeda dari satu tepat ketempat lain. Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan : Memasang AC (AirConditioning) Membuat ventilasi udara Pakaian kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat. 4. Suara Untuk mengatasi faktor suara yang sering mengurangi efisiensi kerja para pegawai, hendaklah diperhatikan letak alat-alat gaduh. Usahausaha lain yang dapat dijalankan dalam ruangan yang memakai alatalat gaduh ialah pada langit-langit atau dindingnya dipakai lapisanlapisan penyerap suara. Cara lain untuk mengurangi kegaduhan misalnya pada mesin-mesin tik dibawahnya diberi alas karet busa tipis. Untuk pesawat telepon ada baiknya juga dibuatkan bilik kecil yang dapat ditutup rapat. Dengan demikian suara-suara dari mesinmesin yang gaduh tidak mengganggu suasana ruangan kerja yang aman atau hening. E.3 Merancang Tata Ruang Kantor Tentang efisiensi pemanfaatan ruang dan lantai tempat kerja sebenarnya tidak dapat dipisahkan penentuannya dari letak susunan ruanngan-ruangan atau unit-unit kerja lainnya dari seluruh instansi. Untuk merancang tata ruang kantor dibutuhkan Space planning atau perencanaan penyusunan letak ruangan-ruangan atau unit-unit tempat kerja suatu kantor dengan setepat-tepatnya demi memperlancar komunikasi kerja pegawai serta mempermudah koordinasi dan pengawasan. Adapun langkah langkah dalam merancang tata ruang kantor adalah sebagai berikut. 1. Langkah pertama adalah mempelajari jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan dalam ruangan itu, dan prosedur dalam pekerjaan tersebut. 9

15 Dengan cara ini akan dapat diketahui urutan urutan pelaksanaan pekerjaan mulai langkah pertama pekerjaan itu dilakukan sampai pekerjaan itu selesai. Dari urutan-urutan pelaksanaan pekerjaan itu dapat diketahui juga jumlah pegawai yang diperlukan dan sekaligus dapat diketahui jumlah meja kerja yang diperlukan. 2. Bedasarkan hasil kajian tentang prosedur penyelesaian pekerjaan, maka langkah selanjutnya yaitu membuat denah ruangan yang akan ditata sekaligus ditata dengan skala tertentu. Pada denah ini harus dicantumkan juga dimana letak pintu, jendela, tiang, tangga, penerangan, air conditioning (AC), dan sebagainya. 3. Setelah diketahui semua, untuk menentukan letak meja-meja kerja dan peralatan lainya secara baik, terlebih dahulu harus dibuat guntinganguntingan kertas/karton dengan skala tertentu yang menggambarkan luas meja, kursi, lemari dan perlengkapan lainnya. 4. Selanjutnya tata ruang dirancang dengan cara menjejerkan guntinganguntingan kertas tersebut pada denah ruangan. Guntingan-guntingan kertas/karton itu sedemikian rupa hingga menggambarkan susunan yang paling baik yaitu semua syarat-syarat dalam teknik tata ruang seperti diuraikan diatas sudah dipenuhi, dan disesuaikan dengan arus pekerjaan yang harus dilaksanakan. Setelah susunan terbaik dapat diketahui, kemudian gunting-gunting kertas itu di rekatkan kepada denah ruangan. Rancangan ini merupakan pola bagi langkah berikutnya. 5. Terakhir menempatkan meja meja kerja dan peralatan lainnya, tinggal menempatkan peralatan tersebut dengan berpedoman kepada rancangan atau pola yang sudah dibuat. E.4 Bentuk Tata Ruang Kantor Menurut Harry L. Wylie dalam bukunya Office Manajement Handbook (1958), membedakan tata ruang menjadi dua macam yaitu tata ruang yang terpisah-pisah dan tata ruang yang terbuka. Sedangkan menurut para ahli yang lain tata ruang dibedakan menjadi tiga yaitu tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor tertutup, dan tatar uang kantor gabungan. 10

16 1. Tata Ruang Kantor Terbuka Menurut susunan ruangan kerja, tata ruang kantor ini dipisah-pisahkan tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka. Konsep kantor terbuka menurut Quible (2001) lebih mendasarkan pada konsistensi hubungan antara tugas dan tanggung jawab pegawai dengan ruang kantor itu sendiri. Desain layout ini juga membantu memenuhi kebutuhan masing-masing pegawai berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan, alat, dan peralatan yang diperlukan dengan lingkungan fisik kantor yang mendukung tugasnya. Brydone (2002) menjelaskan konsep ini dapat meningkatkan kerja sama antar pegawai dengan terciptanya lingkungan kantor yang mendukung komunikasi terbuka, sehingga produktivitas pekerjaan administrasi meningkat. Wah (1998) juga menyebutkan bahwa desain ini dapat mendorong proses kreatif yang diharapkan dari pegawai yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat kreatif. Tata ruang terbuka mempunyai beberapa keuntungan diantaranya : Memungkinkan pengawasan lebih efektif terhadap pelaksanaan kerja pegawai. Lebih memudahkan hubugan antar pegawai karena tidak adanya sekat sekat yang membatasi. Lebih memudahkan penyebaran cahaya dan sirkulasi udara. Memudahkan penyesuaian bila terjadi perubahan seperti penambahan dan pengurangan pegawai atau penambahan dan pengurangan perabotan kantor. Relatif lebih murah dari segi biaya dan lebih mudah didalam pembuatannya. Tata ruang terbuka juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya: Sulitnya privasi atau menjaga hak pribadi karyawan. Seringnya timbul gangguan dari aktivitas lebih yang dilakukan oleh salah satu karyawan. Sulitnya menjaga kerahasiaan pekerjaan, bila pekerjaan bersifat rahasia. 11

17 2. Tata Ruang Kantor Tertutup Tata ruang kantor tertutup adalah tata ruang kantor untuk bekerja yang dipisah atau dibagi dalam kamar kamar. Banyak keuntungan dari tata ruang kantor tertutup diantaranya sebagai berikut : Terjaganya rahasia kerja pegawai karena ia berada di ruangan tersendiri. Tidak terganggunya aktivitas pegawai dan aktivitas lebih karyawan lain. Menimbulkan kesan positif pada relasi karena perusahaan dianggap lebih menghargai pegawai. Memudahkan pemeliharaan peralatan dan perabotan kantor Adapun kelemahan dari tata ruang tertutup adalah sebagai berikut : Biaya tata ruang menjadi relatif mahal. Ruangan yang tersedia hanya dapat dimanfaatkan untuk sedikit pegawai saja. Hubungan pribadi antar pegawai menjadi kurang erat karena masing - masing dibatasi oleh ruang ruang sehingga menyulitkan pegawai mengadakan komunikasi langsung. Pengawasan kerja pegawai relatif lebih sulit dilakukan. 3. Tata Ruang Kantor Gabungan Kombinasi antara tata ruang terbuka dan tertutup. Untuk tetap menjaga wibawa pimpinan maka dibuatlah satu ruang kerja untuk seorang pimpinan. Adapun para pegawai ditempatkan dalam satu ruang kerja sehingga sistem pengawasan lebih mudah untuk dilakukan. E.5 Azas Pokok dan Prinsip Tata Ruang Kantor 1. Azas Pokok Tata Ruang Kantor Ada 4 asas pokok tata ruang kantor: a. Asas mengenai jarak terpendek. Dengan tidak mengabaikan hal hal khusus, suatu tata ruang yang baik adalah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek mungkin. 12

18 Dalam hal ini garis lurus antara dua titik adalah jarak yang terpendek dalam menyusun tempat kerja dan menempatkan alat alat. b. Asas mengenai rangkaian kerja. Tata ruang yang baik adalah yang menempatkan para pegawai dan alat alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan urutan peyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas mengenai jarak terpendek. c. Asas mengenai penggunaan segenap ruang. Tata ruang yang baik adalah yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar), melainkan juga ruang yang vertical ke atas maupun ke bawah. Jadi, sedapat mungkin tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai. d. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja. Tata ruang yang baik adalah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sulit atau tidak memakan biaya yang besar. Demikian beberapa pedoman yang harus dijadikan pedoman apabila hendak menyusun tempat kerja yang baik untuk kerja perkantoran baik perusahaan maupun lembaga pendidikan. 2. Prinsip Tata Ruang Kantor a. Pekerjaan harus mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis lurus. b. Bagian-bagian dan seksi-seksi yang berfungsi sama dan yang berhubungan harus ditempatkan secara berdekatan untuk mengurangi pemborosan waktu. c. Aliran pekerjaan harus sederhana, sehingga dapat mengurangi hilir mudik pegawai dan penyampaian surat-surat dalam jarak yang pendek. d. Meletakkan perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang menggunakannya. 13

19 e. Pergunakan meja dan kursi dengan ukuran yang sama dalam sebuah ruangan. f. Menyusun meja harus sedemikian rupa sehingga tidak ada pegawai yang terpaksa menghadap pada sumber cahaya. g. Kesatuan yang banyak berhubungan dengan masyarakat harus ditempatkan dibagian depan. h. Satuan yang pekerjaan bersifat gaduh, sebaiknya ditempatkan dekat jendela dan hendaknya dijauhkan dari satuan lainnya. i. Hendaknya tempat arsip-arsip kantor berada pada dinding atau susun tangga yang mudah terjangkau oleh petugas. E.6 Tujuan Tata Ruang Kantor Tujuan pokok menata ruang kantor ialah untuk menciptakan penyempurnaan kemampuan atau daya menghasilkan atau juga kemampuan memberi keuntungan, pengendalian tata laksana dan pemeliharaan ruangan, di samping sekaligus mengakui perlunya untuk meningkatkan semangat kerja para pegawai. Pengaturan tata ruang yang baik, akan mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan kantor dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian, komunikasi kerja pegawai akan semakin lancar, sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah, serta akhirnya dapat mencapai efisiensi kerja. Apabila dirinci, maka tujuan tata ruang kantor antara lain adalah: 1. Menempatkan bersama-sama pegawai atau kelompok pegawai menurut keeratan hubungan pekerjaan mereka. 2. Menyempurnakan hubungan kerja (komunikasi) dan arus jalannya pekerjaan; 3. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan; 4. Menyempurnakan faktor-faktor lingkungan, ketentraman. keamanan dan keselamatan ; 5. Menentukan dan membagi ruangan atas dasar keperluan-keperluan yang wajar sesuai dengan rencana penyusunan staf; 14

20 6. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena prosedur kerja dapat dipersingkat; 7. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien; 8. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian tertentu, atau oleh suara bising lainnya; 9. Memberikan kesan yang baik terhadap para pengunjung; 10. Mengusahakan adanya keleluasan bagi: Gerakan pegawai yang sedang bekerja; Kemungkinan pemanfaatan ruangan bagi keperluan lain pada waktu tertentu; Kemungkinan perkembangan dan perluasan kegiatan di kemudian hari. 15

21 F. RANGKUMAN Tata ruang kantor merupakan penyiapan, penggunaan secara rinci terhadap peralatan yang ada di suatu kantor. Tata ruang kantor yang baik selain akan membuat alur kerja menjadi lebih lancar, juga dapat menambah keindahan suatu kantor, hal ini akan menjadikan kantor tidak membosankan untuk di tempati. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor antara lain : cahaya, warna, udara, dan suara. Langkah-langkah dalam merancang tata ruang kantor terdiri dari : Mempelajari jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan dalam ruangan itu, dan prosedur dalam pekerjaan tersebut. Membuat denah ruangan yang akan ditata sekaligus ditata dengan skala tertentu dan mencantumkan letak pintu, jendela, kursi, meja, dll. Membuat guntingan-guntingan kertas/karton dengan skala tertentu yang menggambarkan luas meja, kursi, lemari dan perlengkapan lainnya. Menjejerkan guntingan-guntingan kertas tersebut pada denah ruangan. Guntingan-guntingan kertas/karton itu sedemikian rupa hingga menggambarkan susunan yang paling baik. Menempatkan meja meja kerja dan peralatan lainnya, tinggal menempatkan peralatan tersebut dengan berpedoman kepada rancangan atau pola yang sudah dibuat. Secara umum bentuk tata ruang kantor dibagi menajadi tiga (3). Tata ruang kantor terbuka merupakan tata ruang kantor yang dipisah-pisahkan tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka. Tata ruang kantor tertutup adalah tata ruang kantor untuk bekerja yang dipisah atau dibagi dalam kamar kamar. Sedangkan tata ruang kantor gabungan adalah kombinasi antara tata ruang terbuka dan tertutup. Ada empat (4) asas pokok tata ruang kantor. Asas mengenai jarak pendek merupakan asas yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek mungkin. Asas mengenai rangkaian kerja merupakan asas yang menempatkan para pegawai dan alat 16

22 alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan urutan peyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas mengenai penggunaan segenap ruang merupakan asas yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. Sedangkan asas mengenai perubahan susunan tempat kerja merupakan asas yang menerapakan perubahan pada ruang kerja dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar. Beberapa prinsip tata ruang kantor diantaranya pekerjaan harus mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis lurus, pergunakan meja dan kursi dengan ukuran yang sama dalam sebuah ruangan, kesatuan yang banyak berhubungan dengan masyarakat harus ditempatkan dibagian depan, hendaknya tempat arsip-arsip kantor berada pada dinding atau susun tangga yang mudah terjangkau oleh petugas, dan meletakkan perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang menggunakannya. Penataan tata ruang kantor yang baik, semuanya tidak terlepas dari tujuan pokok menata ruang kantor yaitu untuk menciptakan penyempurnaan kemampuan atau daya menghasilkan atau juga kemampuan memberi keuntungan, pengendalian tata laksana dan pemeliharaan ruangan, di samping sekaligus mengakui perlunya untuk meningkatkan semangat kerja para pegawai. 17

23 G. LATIHAN G.1 Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan menyilang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada lembar jawaban. 1. Sistem atau proses dan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan adalah... a. Admnistrasi b. Pengorganisasian c. Manajemen d. Perencanaan 2. Menurut KBBI, adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan (perusahaan), tempat bekerja merupakan definisi dari... a. Kantor b. Gedung c. Kelas d. Ruang 3. Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak adalah pengertian tata ruang kantor menurut... a. William Spriegel b. Ernest Davies c. George R. Terry d. Dra. Suparto 4. Yang tidak termasuk kedalam keuntungan-keuntungan pengaturan tata ruang kantor yang baik adalah... a. Meningkatkan penghamburan tenaga dan waktu para pegawai b. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien c. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan 18

24 d. Memberikan kenyamanan pada pegawai saat bekerja 5. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor, adalah... a. Cahaya, Udara, Air b. Warna, Air, Cat tembok c. Udara, Warna, Air d. Suara, Udara, Cahaya 6. Warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan bekerja disimbolkan oleh warna... a. Kuning b. Merah c. Biru d. Ungu 7. Udara yang panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah, dan kurang bersemangat. Untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan cara... a. Memasang AC b. Menghilangkan ventilasi udara c. Memakai pakaian yang tebal d. Menutup jendela dengan rapat 8. Salah satu cara untuk mengurangi suara gaduh di dalam kantor adalah... a. Menyalakan musik b. Berbicara dengan nada tinggi c. Melapisi dinding dengan penyerap suara d. Mengetik dengan tenaga maksimal 9. Langkah pertama yang harus dilakukan ketika merancang tata ruang kantor adalah... a. Membuat denah ruangan b. Menentukan letak meja c. Membuat pola susunan ruangan d. Mempelajari jenis pekerjaan yang akan dilakukan 19

25 10. Pada saat membuat denah ruangan, perlu dicantumkan letak...pada denah. a. Telphone, Meja, Dokumen b. Pintu, Jendela, Kursi c. Tangga, ATK, Tiang d. Penerangan, Lemari, Meja 11. Secara umum tata ruang kantor dibagi menjadi... a. 3 b. 2 c. 1 d Tata ruang kantor untuk bekerja yang dipisah-pisah dalam kamarkamar merupakan susunan dari tata ruang... a. Tata ruang kantor terbuka b. Tata ruang kantor semi terbuka c. Tata ruang kantor tertutup d. Tata ruang kantor gabungan 13. Keuntungan dari tata ruang kantor terbuka adalah... a. Terjaganya rahasia kerja pegawai b. Tidak terganggunya aktivitas pegawai c. Memudahkan pemeliharaan peralatan kantor d. Memberikan pengawasan lebih efektif terhadap pelaksanaan kerja pegawai 14. Kelemahan dari tata ruang kantor tertutup adalah... a. Sulitnya privacy atau menjaga hak pribadi karyawan b. Biaya tata ruang relatif mahal c. Sulitnya menjaga kerahasiaan pekerja d. Sering timbulnya gangguan 15. Dalam suatu perusahaan untuk tetap menjaga wibawa pimpinan maka seharusnya menggunakan tata ruang kantor... a. Terbuka b. Tertutup 20

26 c. Gabungan d. Terpisah 16. Tata ruang kantor yang menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan-urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan merupakan penerapan dari asas... a. Asas mengenai rangkaian kerja b. Asas mengenai jarak pendek c. Asas mengenai penggunaan segenap ruang d. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja 17. Asas pokok tata ruang kantor yang memungkinkan proses penyelesaian pekerjaan secepat mungkin adalah... a. Asas mengenai penggunaan segenap ruang b. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja c. Asas mengenai rangkaian kerja d. Asas mengenai jarak pendek 18. Salah satu prinsip dari tata ruang kantor adalah... a. Pekerjaan harus mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis vertikal b. Aliran pekerjaan harus kompleks c. Pergunakan meja dan kursi dengan ukuran yang besar d. Meletakkan perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang menggunakannya 19. Berikut yang tidak termasuk dalam tujuan tata ruang kantor adalah... a. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien b. Menempatkan bersama-sama pegawai atau kelompok pegawai menurut keeratan hubungan pertemanan mereka c. Memberikan kesan yang baik terhadap para pengunjung d. Menentukan dan membagi ruangan atas dasar keperluan-keperluan yang wajar 20. Menciptakan daya menghasilkan, pengendalian tata laksana dan pemeliharaan ruangan, serta untuk meningkatkan semangat kerja para pegawai merupakan tujuan pokok dari... 21

27 a. Tata ruang kantor b. Prinsip tata ruang kantor c. Perencanaan tata ruang kantor d. Asas tata ruang kantor H. TUGAS Kasus Tata Ruang Kantor Di ruang kantor Kecamatan A secara umum ruang kerja pegawai sempit serta penataan perabot-perabot kantor yang belum teratur. Hal ini mengakibatkan gerak lambat para pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu, pada kantor ini luas gang atau jarak antar meja sangat dekat, dan warna pada ruangan terlalu menyilaukan mata. Banyak ruangan, terutama yang tidak mempunyai sistem pengaliran udara yang cukup, sehingga suasana di dalam ruangan terasa panas, pengab dan sesak. Hal ini masih ditambah dengan masalah banyaknya pegawai yang ada dibandingkan dengan luasnya ruangan itu sendiri ditambah pula dengan banyaknya berkas-berkas serta peralatan yang tidak tersusun secara teratur, dan mungkin sudah tidak diperlukan lagi. Hal ini berdampak pada ruang gerak para pegawai dalam melakukan aktivitas pekerjaannya. Di satu pihak, kegiatan atau tugas dari kantor A terus menerus berkembang mengakibatkan bertambahanya jumlah pegawai, jumlah dan jenis perabotan, dokumen-dokumen kantor serta kebutuhan akan luas ruangan juga bertambah. Unutk perluasan bangunan rasanya sudah mendekati maksimum, mengingat situasi luas tanah yang tersedia, serta biaya pemeliharaan kompleks kantor A dirasakan berat, dan semakin berat dari tahun ke tahun, terutama akibat konstruksinya yang berupa konstruksi kayu serta keadaan tanah yang belum stabil. Pertanyaan: 1. Bagaimana saran serta pendapat Anda tentang masalah hubungan kerja di antara pejabat yang satu dan pejabat lain dalam lingkungan kantor 22

28 A tersebut, berhubung dengan letak meja antar pegawai yang terlalu dekat? Berikan pula solusi! 2. Jelaskan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pegawai-pegawai dalam mengatur ruangan kerja dan bagaimana pemecahannya. 3. Masalah pokok apakah yang dihadapi kecamatan A? 4. Diskusikan secara berkelompok : apakah tata ruang di Kecamatan A sudah sesuai dengan prinsip tata ruang yang baik? Hasil diskusi kelompok disajikan di hadapan kelompok lain untuk mendapat masukan! I. PENILAIAN I.1 KUNCI JAWABAN 1. C 2. A 3. C 4. A 5. D 6. B 7. A 8. C 9. D 10. B 11. A 12. D 13. B 14. A 15. C 16. D 17. B 18. C 19. A 20. A Catatan : Setiap soal memiliki skor 5 Nilai = Jumlah soal yang benar Jumlah soal keseluruhan X

29 GLOSARIUM Air Conditioner Asas Cahaya Cahaya Langsung Efektif Efisiensi Kerja Gaduh Kesilauan Komunikasi Layout Office Office Furniture Office Machine Peralatan Kantor Procedur Relatif Space Planning Suhu : Alat pendingin : Dasar ( sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat) : Sinar atau terang (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu) yang memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda disekitarnya : Cahaya yang memancar langsung dari sumbernya : Ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) : Kemampuan menjalankan tugas dengan baik (tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya) : Rusuh, Kekacauan, Keributan : Perihal Keadaan (cahaya terlampau terang) : Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami : Susunan, Tataruang, Rancangan : Kantor : Benda-benda kantor yang pada umumnya terbuat dari kayu yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas tata usaha (meja, kursi, lemari, dan sebagainya) : Alat-alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, dan mengelolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan tata usaha yang bekerja secara mekanik, elektronik, dan magnetik : Alat yang digunakan dalam pekerjaan tata usaha (mesinmesin kantor, ATK) : Tata cara yang tepat : Tidak mutlak : Penyusunan perencanaan letak ruangan-ruangan : Ukuran kuantitatif terhadap temperatur 24

30 Udara Ventilasi : Campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang : Pertukaran udara, perputaran udara secara bebas di dalam ruangan 25

31 Daftar Pustaka As, Kausar Modul 4 Teknik Tata Ruang Kantor. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Gie, The Liang Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Sukoco, Badri Munir Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga Tim Pusat Diklat Pegawai Pengetahuan Perkantora. Jakarta: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Artaning, Haelevi Tata Ruang Kantor. (online: diakses 27 Oktober 2014, pukul 18.37). (online: diakses 22 Oktober 2014, pukul 18.06). 26

Jadi penataan ruang kantor merupakan faktor penting yang menunjang kelancaran suatu pekerjaan.

Jadi penataan ruang kantor merupakan faktor penting yang menunjang kelancaran suatu pekerjaan. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian manajemen kantor dan kantor Menurut Mills (2007:6) mengatakan bahwa manajemen kantor adalah cabang manajemen yang berhubungan dengan pemerolehan, perekaman, penganalisaan

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL SMK TATA RUANG PERKANTORAN KELAS XI / SEMESTER I DISUSUN OLEH: INTAN ELDIANA

PERANGKAT MODUL SMK TATA RUANG PERKANTORAN KELAS XI / SEMESTER I DISUSUN OLEH: INTAN ELDIANA PERANGKAT MODUL SMK TATA RUANG PERKANTORAN KELAS XI / SEMESTER I DISUSUN OLEH: INTAN ELDIANA 120412423491 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut Moekijat (2008:2) Manajemen Perkantoran adalah penjurusan dan pengawasan sebuah kantor untuk mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Perkantoran Menurut Denyer (dikutip Sayuti, 2013:38) Office System is the standard sequence of operation in a particular business activity (the paying of

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut Sayuti (2013:91) bahwa kantor merupakan tempat karyawan melakukan aktivitas kerjanya: tempat proses penanganan informasi mulai dari menerima,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut George Terry (dikutip Sayuti 2013:8) mengemukakan manajemen kantor ialah perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis antarperusahaan di Indonesia baik perusahaan swasta maupun pemerintah berkembang semakin pesat. Beberapa perusahaan melakukan persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tata Ruang Kantor Menurut Haryadi (2009:122) Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan luas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, November Penulis. Modul Pengantar Administrasi Perkantoran

KATA PENGANTAR. Malang, November Penulis. Modul Pengantar Administrasi Perkantoran i KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 dirancang untuk menumbuhkan kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara keseluruhan. Kompetensi tersebut nantinya mendasari perumusan kompetensi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TATA RUANG KANTOR PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

PENGELOLAAN TATA RUANG KANTOR PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR PENGELOLAAN TATA RUANG KANTOR PADA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Universitas Negeri Semarang Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Dalam sebuah perusahaan tentunya mempunyai sistem yang mengatur tata kerja sebuah pekerjaan, salah satunya bagian yang mengatur tata kerja terutama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kompensasi dan Jenis-Jenis Kompensasi 1. Pengertian Kompensasi Seseorang yang telah ikut bekerjasama dalam suatu perusahaan/organisasi sering disebut sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Penataan Ruang Perpustakaan Dengan Minat Belajar Siswa Di Perpustakaan BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi dari penelitian yang berjudul Hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengertian Perpustakaan Dalam bahasa inggris perpustakaan dikenal dengan istilah library. Istilah ini berasal dari kata latin yaitu liber atau libri artinya buku. Pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber-sumber ekonomi yang ada pada suatu perusahaan memiliki peranannya masing-masing dalam usaha peningkatan produktivitas. Keseluruhan sumber ekonomi tersebut apabila

Lebih terperinci

PENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PERTEMUAN KE 5 MIRTA DWI RAHMAH, S.KM,. M.KKK. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PERTEMUAN KE 5 MIRTA DWI RAHMAH, S.KM,. M.KKK. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PENGUKURAN INTENSITAS PENCAHAYAAN PERTEMUAN KE 5 MIRTA DWI RAHMAH, S.KM,. M.KKK. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN PERMASALAHAN Intensitas penerangan yang kurang dapat

Lebih terperinci

STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Prasetiyo Prayogo 1

STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Prasetiyo Prayogo 1 ejournal Ilmu Pemerintahan, 2015, 3 (2) : 1126-1137 ISSN 0000-0000, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 STUDI TENTANG TATA RUANG KANTOR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Prasetiyo

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Kantor Menurut William Leffingwell & Edwin Robinson (dalam The Liang Gie, 2007:2) Manajemen Perkantoran sebagai suatu fungsi adalah cabang dari seni dan

Lebih terperinci

Epicheirisi. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017

Epicheirisi. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 EVALUASI DAN PEMODELAN LAYOUT RUANG KANTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE 3D STUDIO MAX PADA BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA MADIUN Hendrik Kusbandono Program Studi Administrasi Bisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia sekolah harus dengan kesungguhannya melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kementerian Negara Koperasi dan UKM selama 1 (satu) bulan yang dimulai dari tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR TABEL xvii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Pentingnya Pengadaan Kantor Sewa di Yogyakarta 1 A. Pertumbuhan Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kantor Kantor merupakan tempat dimana orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Berbagai macam kegiatan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang, sedangkan di era krisis global saat ini kebutuhan hidup melambung tinggi termasuk

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Cut Putroe Yuliana Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas

Lebih terperinci

EFISIENSI DALAM PEKERJAAN Oleh : Mislan, S.Sos. ( Staf Pengadilan Tinggi Agama Pontianak )

EFISIENSI DALAM PEKERJAAN Oleh : Mislan, S.Sos. ( Staf Pengadilan Tinggi Agama Pontianak ) EFISIENSI DALAM PEKERJAAN Oleh : Mislan, S.Sos. ( Staf Pengadilan Tinggi Agama Pontianak ) PENDAHULUAN Kata efisiensi berasal dari bahasa latin efficere yang berarti menghasilkan, mengadakan, menjadikan.

Lebih terperinci

bagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa

bagian atau disebut juga aspek pembentuk lingkungan kerja. Adapun beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN LINGKUNGAN KERJA Untuk dapat menyusun perencanaan lingkungan kerja dengan baik, manajemen perusahaan harus benar-benar mengetahui unsur-unsur apa saja yang penting

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dituangkan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan dalam menjawab rumusan masalah yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aria Wirata Utama, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan adalah sebuah ruang yang di dalamnya terdapat sumber informasi dan pengetahuan. Sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang berada di perpustakaan

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan dalam memperlancar aktivitas kerja karyawan harus didukung oleh faktor-faktor yang dapat membuat karyawan merasa nyaman dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S 1 RINGKAS 1.1 Komponen atau bahan kerja (office: kertas kerja, file dokumen; lapangan : oli, spare part, dll ;fasos-fasum : gula,

Lebih terperinci

Makalah Kusen SMK NEGERI 2 SALATIGA TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN XI TGB-B. Kelompok 2:

Makalah Kusen SMK NEGERI 2 SALATIGA TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN XI TGB-B. Kelompok 2: TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN Makalah Kusen XI TGB-B Kelompok 2: Deni Setyawan Dewi U. Dwi Prasetyo Ma rifatun K. Sekar Sukma D. Suryo T. Widya N. U. - - SMK NEGERI 2 SALATIGA - - Hal Pengesahan ` Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak teknologi yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, tetapi secanggih apapun peralatan

Lebih terperinci

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA

BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA UNIT 9 SUMBER-SUMBER PANAS Delapan unit sebelumnya telah dibahas dasar-dasar tata udara dan pengaruhnya terhadap kenyamanan manusia. Juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Motivasi kerja para karyawan pada dasarnya merupakan dorongan seorang karyawan dalam bekerja di perusahaan. Adapun yang dapat dilakukan oleh seorang manajer

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan, BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian, sedangkan saran

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Fasilitas Fisik Sekarang 1. Meja Kasir Ukuran ketinggian meja kasir saat ini sudah ergonomis, namun tinggi monitor ke lantai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kantor 2.1.1. Definisi Kantor Kantor berasal dari bahasa Belanda kantoor dan sering dipadankan dengan kata office dalam bahasa Inggris 1. Menurut Nurasih kantor merupakan suatu

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan mengenai analisis dan interpretasi hasil perhitungan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV. Analisis dan interpretasi hasil akan

Lebih terperinci

Definisi/Pengertian Tata Ruang Kantor

Definisi/Pengertian Tata Ruang Kantor Definisi/Pengertian Tata Ruang Kantor Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut juga Layout saja. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.186, 2010 Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR TEMPAT KEGIATAN SANDI

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Setiap organisasi selalu memerlukan tempat untuk melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan organisasinya seperti kegiatan pengumpulan informasi, pencatatan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah penarikan kesimpulan yang berisi rangkuman dari analisis, serta perumusan masalah yang harus dijawab dengan jelas dan ringkas. 7.1.1 Temperatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk aktivitas dari organisasi dilaksanakan di kantor oleh pegawainya dalam

BAB I PENDAHULUAN. bentuk aktivitas dari organisasi dilaksanakan di kantor oleh pegawainya dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat atau wadah yang digunakan orang-orang untuk berkumpul dalam aktifitas kerjasama yang rasional dan sistematis, terencana, terorganisir,

Lebih terperinci

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu. Kamar Operasi 1 A. PENGERTIAN Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan suci hama (steril). B.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri, teknologi dan perekonomian global membawa dampak pada perubahan paradigma perekonomian dunia, dimana industrialisasi memiliki peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan

BAB I PENDAHULUAN. peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Administrasi Negara adalah manajemen dan organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan terlihat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TATA RUANG KANTOR DALAM MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI KSP GRADISKA BAWEN KABUPATEN SEMARANG

IMPLEMENTASI TATA RUANG KANTOR DALAM MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI KSP GRADISKA BAWEN KABUPATEN SEMARANG IMPLEMENTASI TATA RUANG KANTOR DALAM MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI KSP GRADISKA BAWEN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Sulistyowati

Lebih terperinci

PERANGKAT RPP SMK. Pengantar Administrasi Perkantoran KELAS X / SEMESTER I

PERANGKAT RPP SMK. Pengantar Administrasi Perkantoran KELAS X / SEMESTER I PERANGKAT RPP SMK Pengantar Administrasi Perkantoran KELAS X / SEMESTER I Kompetensi Dasar : Menguraikan Pekerjaan Kantor Penyusun: Depri Ratnawati 120412423484 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Lebih terperinci

Perpustakaan Umum di Yogyakarta dengan Pendalaman Desain Pencahayaan

Perpustakaan Umum di Yogyakarta dengan Pendalaman Desain Pencahayaan JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-5 1 Perpustakaan Umum di Yogyakarta dengan Pendalaman Desain Pencahayaan Daniel Adrianto Saputra, Esti Asih Nurdiah. Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Kristen

Lebih terperinci

Untuk SMK Nama dan MAK Kelas Kelas XII No Absen : SEMESTER

Untuk SMK Nama dan MAK Kelas Kelas XII No Absen : SEMESTER MODUL Penerimaan dan Pendistribusian sarana dan prasarana Kantor oleh Olivia Fransiska Rivan Untuk SMK dan MAK Kelas XII Nama : Kelas : No Absen : KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera penglihatan manusia untuk menghasilkan sebuah gambaran visual. Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. atau rakitan komponen atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan yang utuh

BAB II KAJIAN TEORI. atau rakitan komponen atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan yang utuh BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut (Moenir, 2008) bahwa sistem adalah suatu susunan atau rakitan komponen atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan yang utuh dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis data dilakukan berdasarkan hasil kuesioner dilakukan pada bulan Maret 2010 kepada 99 orang responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR

PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR 1. PENGERTIAN PENGADAAN PERLENGKAPAN KANTOR Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan perbekalan untuk menunjang pelaksanaan tugas. Cara pengadaan perbekalan bagi setiap

Lebih terperinci

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK {sidebar id=3} Kiat Menghemat Energi Listrik di Rumah Tangga Kehidupan modern memungkinkan manusia hidup dalam suasana yang nyaman dan serba praktis. Hal ini semua dimungkinkan

Lebih terperinci

TATA RUANG KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA PADA KANTOR TATA USAHA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA

TATA RUANG KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA PADA KANTOR TATA USAHA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA TATA RUANG KANTOR PENUNJANG EFISIENSI KERJA PADA KANTOR TATA USAHA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA Lelahester Rina Progdi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Entri Sulistari Progdi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH ABSTRAK Suatu Jurusan dalam melaksanakan fungsinya membutuhkan pejabatpejabat dibawahnya seperti kepala bagian pendidikan, koordinator tugas akhir, koordinator kerja praktek, kepala laboratorium, dan lain-lain.

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Studi Persepsi Tata Ruang Perpustakaan Terhadap Tingkat Kunjungan Mahasiswa Pada Perpustakaan Perpustakaan Tata Ruang Tingkat Kunjungan Pengertian Perpustakaan Pengertian

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KUESIONER PENELITIAN 1 RE-LAYOUT TATA RUANG PERPUSTAKAAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Dengan segala kerendahan hati, saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA 1. Temperatur Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya utk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah proses belajar-mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar- mengajar tersebut melibatkan peran

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1. Penilaian Fasilitas 1.1. Penilaian Fasilitas dalam Kamar Tidur a. Lemari Pakaian Menurut data anthropometri, ukuran panjang

Lebih terperinci

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Company Profile Letak : Pemilik : Pekerja : Jam Kerja : Kapasitas Produksi/hari :... kg kacang kedelai Flowchart Proses Produksi Kacang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB IV ANALISA STUDI KASUS BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan tempat kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: BAB IV PEMBAHASAN 5.1. Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: Ruang studio di kampus Ruang studio di kampus Tabel 4.1 Perbandingan ruang studio desain

Lebih terperinci

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN PUSTAKA Penerangan dalam ruang kelas Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas penerangan yang harus dan layak disediakan didalam suatu ruangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG RUANG FILING BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN

PERANCANGAN ULANG RUANG FILING BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN Rahmi, dkk. Perancangan Ulang Ruang Filing Berdasarkan Ilmu PERANCANGAN ULANG RUANG FILING BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN FILING ROOM RE-DESIGN SCIENCE BASED ERGONOMICS IN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat pakar dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi

Lebih terperinci

PERANGKAT RPP SMK PENGERTIAN KEARSIPAN KELAS X/SEMESTER 1 OLEH : WULAN FITRIYAH ( )

PERANGKAT RPP SMK PENGERTIAN KEARSIPAN KELAS X/SEMESTER 1 OLEH : WULAN FITRIYAH ( ) PERANGKAT RPP SMK PENGERTIAN KEARSIPAN KELAS X/SEMESTER 1 OLEH : WULAN FITRIYAH (150412603260) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2017 PERANGKAT

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (2) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH TATA RUANG KANTOR, KELENGKAPAN FASILITAS DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Dan sudah menjadi kebiasaan manusia bila memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Dan sudah menjadi kebiasaan manusia bila memperhatikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata ruang kantor merupakan salah satu hal penting dalam memasuki sebuah perusahaan. Dan sudah menjadi kebiasaan manusia bila memperhatikan sesuatu terutama dilihat

Lebih terperinci

Perbedaan GH di daerah Tropis dan Sub Tropis. Keunggulan Tanaman dalam GH

Perbedaan GH di daerah Tropis dan Sub Tropis. Keunggulan Tanaman dalam GH BANGUNAN PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN GREENHOUSE BY : TIM PENGAMPU MK.MEKANISASI PERTANIAN DEPARTMENT OF AGRICULTURAL ENGINEERING FACULTY OF AGRICULTURAL TECHNOLOGY BRAWIJAYA UNIVERSITY SNI 7604-2010

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, KEARSIPAN DAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK KABUPATEN REMBANG

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, KEARSIPAN DAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK KABUPATEN REMBANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, KEARSIPAN DAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK KABUPATEN REMBANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka

Lebih terperinci

BANGUNAN PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN GREENHOUSE

BANGUNAN PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN GREENHOUSE BANGUNAN PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN GREENHOUSE BY : TIM PENGAMPU MK.MEKANISASI PERTANIAN DEPARTMENT OF AGRICULTURAL ENGINEERING FACULTY OF AGRICULTURAL TECHNOLOGY BRAWIJAYA UNIVERSITY SNI 7604-2010

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Dalam proses penelitian yang berjudul Evaluasi Kinerja Ruang Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung (studi kasus laboratorium komputer), metode

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.

Lebih terperinci

MODUL PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN

MODUL PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN 2014 MODUL PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN Oleh: Kharisma Swandhana Untuk SMK ADMINISTRASI PERKANTORAN Kelas X Semester 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

Didesain agar nyaman dan tahan lama. Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu organisasi sangat bergantung pada kinerja pegawai di organisasi tersebut. Kinerja pegawai adalah hasil pencapaian tugas-tugas pegawai yang telah

Lebih terperinci