BAB V ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisis data sebagai upaya untuk menjawab permasalahan penelitian tentang (1) Bagaimanakah kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone (2) strategi komunikasi dalam mengatasi kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone. Di era masa kini teknologi telah mendominasi kehidupan manusia khususnya di dunia mobile phone. Perkembangan teknologi ini mempengaruhi perilaku dan pola pikir anak. Zaman sekarang anak sibuk memainkan mobile phone dan sibuk dengan dunianya sendiri, perilaku yang dilakukan sebelum menggunakan mobile phone telah berubah. Penggunaan mobile phone perlu dibatasi karena mengganggu proses belajar, penyalahgunaan fitur internet juga dapat menganggu perkembangan anak. Oleh karena itu orang tua perlu ikut serta mengawasi agar anak tidak terlalu sering memakai mobile phone, disisi lain di daerah pedesaan orang tua cenderung menggunakan mobile phone seperlunya saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan orang tua mengenai penggunaan mobile phone. Dalam suatu komunikasi perlu adanya komunikasi antarpribadi antara anak dan orang tua. Tetapi di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang berbeda, terjadi kesenjangan teknologi antara orang tua dan anak. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kesenjangan adalah ketidakseimbangan atau ketidaksimetrisan, sedangkan teknologi dari kata techne yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu : 1. Pesawat terbang 2. Maritim dan perkapalan 3. Alat transportasi 4. Elektronika dan komunikasi 5. Energi

2 6. Rekayasa 7. Alat-alat dan mesin pertanian 8. Pertahanan dan keamanan Teknologi yang semakin canggih memudahkan kita untuk mengakses berita atau informasi lebih cepat, hanya menggunakan mobile phone kita dapat mencari informasi tanpa keluar rumah. Kemajuan teknologi ini ternyata menimbulkan kesenjangan teknologi dan perlu adanya pengawasan orang tua, tetapi tidak banyak orang tua yang dapat mengerti tentang teknologi (Diimmigran Native). Jadi dapat dijelaskan bahwa Kesenjangan teknologi Menurut Van Dijk (2006) adalah kesenjangan antara yang memiliki dan tidak memiliki akses terhadap komputer dan internet. Di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terdapat adanya kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone. Dalam Bab Lima ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Jumlah keluarga yang peneliti wawancara adalah enam pasang keluarga Untuk mendapatkan data, penulis melakukan wawancara. Hasil wawancara peneliti catat dalam suatu catatan penelitian dan dalam bentuk dokumentasi. Pertanyaan yang diberikan terdiri dari 21 butir pertanya 10 untuk anak anak dan 11 untuk orang tua. Dua puluh satu pertanyaan tersebut untuk mendapatkan informasi tentang dari para informan tentang kesenjangan antara orang tua dan anak terhadap penggunaan mobile phone Dengan adanya wawancara, informan dapat menjawab pertanyaan secara bebas sesuai dengan kondisi real yang dialami oleh informan. Pengguna mobile phone ini dibedakan menjadi dua diantaranya pengguna aktif dan pasif, pengguna aktif adalah orang yang selalu menggunakan mobile phone kapanpun dan dimanapun sedangkan pengguna pasif adalah orang yang menggunakan mobile phone saat mereka butuh saja, tingkat pengguna aktif lebih tinggi dibandingkan pengguna pasif. Berdasarkan data yang diperoleh berikut analisa peneliti : 5.1 Kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Peran orang tua dalam komunikasi antarpribadi sangatlah penting. Komunikasi antarpribadi sendiri adalah komunikasi antara orang tua dan anak, orang tua sebagai komunikator harus memberikan informasi/pesan yang dapat megubah perilaku anaknya menjadi lebih baik. Menurut Schrram (1974) diantara manusia mereka saling

3 berbagi informasi dan sikap. Menurut Meril dan Lowstein (1971) terjadi penyesuaian peserta, singkatnya suatu pengertian. Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu proses sosial dimana orangorang yang terlibat didalamnya saling mempengaruhi sebagaimanapun diungkapkan ( Devito,1976). Orang tua melakukan komunikasi dengan anaknya secara efektif dapat membentuk perilaku anak yang positif. Di masa-masa ini anak mudah terpengaruh dengan dunia luar, untuk itu peran orang tua sangat besar dalam pembentukan sikap positif. Ada beberapa faktor yang dapat menumbuhkan sikap yang positif antara orang tua dan anak (Jalaludin rakhmat, 2013). Peneliti akan membahas tentang (1) kepercayaan dari kata percaya yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran jadi dapat dijelaskan bahwa sikap kepercayaan adalah sikap kemauan seseorang untuk bertumpu kepada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya (Moorman, 1993). Dalam kasus ini anak sudah percaya kepada orang tuanya dan terbuka dalam suatu masalah apapun. Peneliti melakukan pengamatan pada tanggal 14 mei 2016 kepada keluarga suhardi dan siti baroqah, saat itu anak-anaknya sedang berkumpul di ruang tamu belajar bersama kakak-kakanya sedangkan orang tua menonton televisi keluarga suhardi dan siti baroqah mempunyai 5 anak terkadang saat belajar arga suka jail mengerjai kakaknya dan saat bertengkar dengan kakaknya rega menangis dan meminta bantuan ibunya untuk membantu arga agar tidak di marahi kakaknya. Sedangkan pada keluarga maryono dan purwanti mempunyai 7 orang anak sama seperti keluarga siti baroqah keluarga maryono dan purwanti juga sama melakukan aktifitas orang tua sedang menonton televisi karena selesai melakukan pekerjaan di sawah dan anakanaknya membantu belajar. Keluarga triastono dan galih wiraswati, anak sangat akrab dengan orang tuanya dan saat itu anak sedang bercerita kepada orang tuanya tentang pelajaran di sekolah hari sabtu kemarin di sekolahnya terlihat bahwa anak dan orang tua sedang bercanda gurau antara orang tua dan anak saling percaya satu sama lain. Keluarga ngatno dan sri mulyani saat itu ibunya sedang merapikan pakaian dan bapak sedang menonton televisi, anak-anak sedang bermain dengan ayahnya. Anak menganggu ayahnya saat sedang menonton televisi. Keluarga setya budi dan minayati

4 saat peneliti ke rumah ibu minayati, ibu minayati sedang keluar rumah aktifitas keluarga setyabudi adalah bapak tidur di ranjang dekat televisi saat itu ega sedang bermain mobile phone bersama temannya, saat anak menanyakan PR di sekolah bersama orang tuanya, orang tuanya hanya menjawab seadanya karena terlalu lelah bekerja seharian. Keluarga ipan dan sri hartanti anita sedang belajar bersama ibunya sedangkan ayah bekerja di Jakarta dari 6 keluarga 4 keluarga bersikap percaya karena mereka menceritakan keseharian mereka anak menceritakan pengalamannya di sekolah berarti terdapat kepercayaan antara orang tua dan anak. Dan 2 lainnya orang tua terlihat diam saja dan penyampaian pesan orang tua terlalu singkat, dan terlihat bahwa dalam keluarga tersebut tidak ada kepercayaan. Sedangkan (2) sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif maksudnya desensif adalah ketika anda bersalah tetapi tidak mengakui kesalahannya. Dalam ke-enam responden yang peneliti amati tidak ada 4 anaknya yang mengatakan berbohong kepada peneliti saat peneliti menanyakan penggunaan mobile phone 2 anak lainnya menjawab pertanyaan peneliti sama dengan jawaban orang tuanya. Dalam tabel di bawah ini terlihat adanya sikap tidak suportif antara orang tua dan anak : No Nama Orang Tua Nama Anak Argumen 1. Suhardi dan Siti Iqtada Ahyar Argumen orang tua Baroqah : Hape ya mbak? Ga sampe jam jaman kok mbak Cuma sebentar, isinya hape saya Cuma game ulo ulonan itu lo mbak hape saya Cuma kayak gini Argumen Anak : saya sering main hape mbak? Punya teman sama ibu saya,kalau buka

5 hape saya sering buka permainan, sama musik dangdut 2. Keluarga Ipan dan Sri Hartanti Anita Sari Orang tua : ya marah mbak (sambil melihat anaknya tersenyum senyum) Anak : Tidak marah 3. Keluarga Setya Budi dan Minayati Ega Yuda Prima Orang tua : :ga pernah mbak, ga pernah main hape orange di rumah terus Saat ditanya peneliti pernah dimarahin orang tua karena sering bermain mobil phone? Anak : tidak, orang tua biasa biasa saja Keluarga Maryono dan Purwanti Firdaus Rega Aditya Orang tua : sebentar tok kok mbak dalam sehari ga lama mbak Anak : 2 jam sehari 2x Tabel 5.1 Sumber : data wawancara diolah (3) sikap terbuka Sikap terbuka dapat dijelaskan dengan perilaku anak mengungkapkan isi hatinya dan pendapatnya, dan senang berbicara. Dalam sikap ini ke- enam keluarga responden sangat terbuka terlihat saat peneliti mengamati tingkah laku anak dan orang tua pada saat belajar dan juga saat pulang sekolah anak-anak menceritakan apa yang dilakukan di sekolahan dan saat terjadi masalah anak-anak juga menceritakan kepada orang tuanya. Teknologi masuk ke dusun kemiri pada tahun 2005, dalam pengoperasian teknologi informasi daerah dusun kemiri memiliki 2 RT dan 1 RW. Total kepala keluarga di

6 dusun kemiri pada tahun 2015 adalah 117 Kepala Keluarga dan anak anak sekitar 46 orang sebagian besar penggunaan teknologi mobile phone adalah anak anak,orang dewasa sedangkan sebagian kecil adalah orang tua (gaptek). Teknologi yang dipakai antara lain Handphone, tablet dan juga android dan bermacam macam mobile phone sebagai media untuk menggunakan internet, alat berkomunikasi serta bermain game. Presentase pengguna mobile phone di dusun Kemiri Kecamatan Suruh Semarang No Keseluruhan Umur Jumlah Presentase Presentasi Warga Orang Menggunakan mobile phone 1 Anak-anak 4-12 thn 33 28,20% 2 Orang Tua thn 70 59,80% yang tidak menggunakan mobile phone 3 Manula thn 14-11,96% Total penggunaan Mobile phone Tabel ,00% Sumber : Hasil Observasi Penelitian Kabupaten Dari tabel diatas terlihat bahwa menggunaan mobile phone 88% di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang cenderung menggunakan mobile phone. Saat peneliti melakukan wawancara secara acak menurut strata pendidikan dan pekerjaan terhadap 6 responden. Hanya 2 responden (orang tua) yang menggunakan mobile phone sebagai untuk mencari informasi di internet dan menggunakan aplikasiaplikasi yang ada pada android, dan 4 responden (orang tua) menggunakan mobile phone hanya untuk sarana komunikasi saja. Sedangkan untuk anak-anak dalam keluarga tersebut sangat mahir menggunakan mobile phone. Terkadang orang tua meminta bantuan anak untuk membantu menggunakan mobile phone orang tuanya. Meskipun status ekonomi responden dalam penelitian ini bervariasi, namun hal ini berdampak pada kesenjangan digital yang terjadi. Terlihat saat peneliti melakukan wawancara kepada beberapa keluarga, yang pertama keluarga suhardi dan siti baroqah keluarga suhardi dan siti baroqah mengatakan saya kadang takut mbak liat anak

7 saya main hape, takut kalau buka yang aneh-aneh tapi saya juga ga mudeng bisanya Cuma telpona sama smsan sedangkan anak (ihtada ahyar) : engga mbak biasa saja, kadang kalau orang tua bisa main hape nanti saya di larang main hape terus yang kedua keluarga ipan dan sri hartanti mereka mengatakan saya pengen mbak bisa main hape cuma kadang juga kalau di ajari anak sering lupa maklum udah tua mbak, kadang saya penasaran apa yang dibuka anak saya eh pas tak samperin malah hapene ditutup Anak (anita sari) : ya kalau ngajari ibu susah, kadang malas kalau ngajarin ibu ga bisa bisa (sambil tersenyum- senyum sendiri). Yang ketiga Keluarga Setyabudi dan Minayati mengatakan: kalau dibilang pengen bisa main hape ya pengen mbak, Cuma karena keterbatasan ga bisa main hp sama terkadang saya khawatir sama anak saya kalau buka yang aneh-aneh soalnya sekarang kalau liat di tv anak di culik gara-gara di facebook saya sering takut mbak karena saya tidak sepenuhnya bisa mengawasi anak saya Sedangkan penuturan anak (ega primayuda): gapapa mbak udah biasa di tinggal kerja orang tua yang penting di pinjemi hape orang tua sama minjem hape temen. Yang ke empat Keluarga Maryono dan Purwanti juga mengatakan ada mbak kalau dampak positif itu saya bisa teleponan sama anak saya dan tahu dia dimana, yang jeleknya itu kalau keseringan maen hape kadang tak marahin mbak soale anaknya main hape terus ga mau ngapa-ngapain nilainya juga turun, kadang kalau dibilangin suka bantah mbak. Sedangkan penuturan anak (Firdaus rega aditya) : hehehe (hanya tertawan dan senyum-senyum) Dalam pendapat orang tua dan anak di atas terlihat terjadi kesenjangan digital seperti yang di kemukakan Menurut Dewan dkk (2005), kesenjangan digital adalah ketidakmampuan individu dalam merasakan manfaat dari tekologi informasi karena kurangnya aksesibilitas dan kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi tersebut (Dewan, 2005 : 1). Sedangkan menurut OECD atau Organisation for Economic Coorperation and Development, kesenjangan digital adalah kesenjangan diantara individu, rumah tangga, bisnis, dan area geografis pada level perbedaan sosial ekonomi yang berhubungan dengan kesempatan untuk mengakses informasi dan TI

8 serta penggunaan internet untuk berbagai aktivitas sehari hari (OECD, 2001). Bentuk kesenjangan yang terjadi antara orang tua dan anak adalah kurang nya komunikasi antarpribadi antara orang tua dan anak dalam kehidupan sehari-hari dan mereka bertemu saat pagi dan juga malam hari, aktivitas orang tua sering menjadikan alasan anak kurang mendapat perhatian sehingga anak merasa terabaikan dan mulai mencari lesibukan sendiri dengan menggunakan mobile phone, perbedaan era antara anak dan orang tua menjadi kendala orang tua karena dalam penggunaan mobile phone orang tua hanya untuk sarana komunikasi karena orang tua gaptek (gagap teknologi) dan anak menggunakan mobile phone sebagai sarana hiburan. Dalam penggunaan mobile phone orang tua khawatir anaknya terkena dampak negative karena di jaman sekarang marak tindak kriminal melalui mobile phone. Pandangan psikologi komunikasi Menurut Hovland (2007) suatu proses dimana seorang individu sebagai komunikator untuk menyampaikan stimulant (perangsang) suatu pesan verbal yang dapat mengubah perilaku orang lainnya. Dalam keenam keluarga ada 4 Keluarga yang berubah perilaku antara lain (1) Keluarga Suhardi dan Siti baroqah, iqtada ahyar cenderung lebih pendiam dari biasanya terkadang sering maraj-marah sendiri gara-gara mobile phone. (2) Keluarga Ipan dan Sri hartanti, anita sari cenderung sering di rumah dan jarang melakukan aktifitas lain lebih sibuk dengan mobile phone. (3) Keluarga Setyabudi dan Minayati, Ega prima yuda menjadi malas belajar, nilai sekolah menurun dan juga tidak mau membantu orang tua. (4) Keluarga Maryono dan Purwanti, Firdaus rega adityarega cenderung pendiam jarang di rumah hanya di rumah saat sore menjelang malam hari. Dalam sebuah keluarga harus ada komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak Menurut Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss (1974) yaitu : pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan. Menurut pengamatan peneliti yang termasuk komunikasi yang efektif adalah dalam keenam Keluarga tidak ada yang melarang menggunakan mobile phone. sedangkan 2 keluarga informan lainnya membatasi penggunaan mobile phone yang ada yaitu keluarga Triastono dan juga Keluarga Ngatno. Sedangkan untuk kesenangan Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk pengertian tetapi komunikasi juga dapat ditujukan untuk kesenangan. Komunikasi ini dapat menjadikan hubungan yang hangat,

9 akrab dan menyenangkan. Dalam penggunaan Mobile phone kesenangan yang di dapat adalah pada diri sendiri, dari 6 informan semuanya setuju dengan anggapan bahwa mobile phone memang untuk kesenangan, tetapi bagi 4 orang tua mobile phone hanya untuk alat komunikasi dan sebagai alat bantu untuk bertransaksi jual beli, tetapi untuk 2 orang tua Triastono dan Ngatno tidak hanya menggunakan untuk komunikasi saja tetapi, untuk mencari informasi dan menggunkan sarana yang ada untuk hiburan. Pengaruh pada sikap Dari 6 keluarga informan mobile phone memang mempengaruhi sikap anak anak mereka tetapi di samping memberi dampak negative menurut penuturan orang tua el jauzhan yaitu anak tidak peka dengan lingkungan di sekitar, lebih senang dengan dunianya sendiri dan saat belajar biasanya lama dan setelah menggunakan mobile phone menjadi cepat lalu bermain mobile phone kembali. Disamping berdampak positive juga berdampak negative bagi kehidupan sehari hari seperti sering lupa belajar saat bermain mobile phone, nilai sekolah menurun dan malas belajar dan yang terjadi di Dusun Kemiri ada anak mengikuti adegan yang di tampilkan pada mobile phone, seperti ada kasus anak sering bermain permain smack down di layar mobile phone dan saat di lingkungan ternyata ada anak yang mempraktekan gaya pada smack down pada temannya alhasil terjadi pertengkaran antara kedua anak tersebut. Hubungan yang baik, Dalam hubungan keluarga, 6 keluarga informan memiliki hubungan sosial yang baik, secara Tindakan Dari 6 keluarga informan saat di sekolah anak mereka melakukan tugas tugas yang dilakukan guru, hanya saja nilainya saja yang menurun. 5.2 Strategi komunikasi dalam mengatasi kesenjangan antara orang tua dan anak dalam penggunaan mobile phone di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Strategi komunikasi adalah manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan Effendy (2003). Strategi

10 komunikasi dalam mengatasi kesenjangan antara orang tua dan anak menurut pendapat orang tua adalah Menurut Keluaga Suradi dan Siti baroqah : kalau menurut saya pribada ya mbak kalau saya menurus anak saya harus mengajari anak belajar walaupun saya tidak terlalu memahami mata pelajaran yang ada setidaknya saya mengawasi tak suruh bantu kakaknya mbak, karena kakaknya yang mudeng saya tidak mudeng mbak dan menurut pendapat Keluarga Maryono dan Purwanti strategi meurut penuturan orang tuanya : tak batasi mbak kalau mau main mobile phone, terus tak liatin anaknya buka apa walaupun saya ga terlalu mudeng sama mobile phone yang penting ga buka aneh-aneh sedangkan untuk Keluarga Triastono dan Galih Wiraswati : di Tanya dulu mau apa, kalau sekedar main game tak kasih tapi juga harus di batasi mbak penggunaanya, syukur anakku nurut semua ga bandel sama ga mgeyel. Tapi saya juga agak mengamcam, jika nilainya menurun anakku ga jadi tak beliin apa yang dia suka, kalau ga uang sakunya tak kurangi, saya tegas ya anaknya susah dibimbing kalau anak nurut itu saya kasih reward mbak mau main ke mana gitu, jadi anak berpikiran kalau saya nurut ibu saya akan memberikan apa yang saya minta gitu mbak. jadi pas anak saya main game tak Tanyain main apa gitu. Kadang saya malah di ajari main game itu kadang PS juga saya di ajarin walaupun kadang waktunya ga cukup mbak. Untuk Keluarga Sri Mulyani dan Ngatno : kalau untuk anak saya, saya jadwal mbak belajar sama main harus ada waktunya,terus jangan terlalu sering main, sama kalau menurut saya orang tua harus ngawasi anaknya main mobile phone, terus anak saya tak suruh bantu saya biar ga main terus mbak. Sedangkan untuk Keluarga Setyabudi dan Minayati : biasanya yang bantuin anak saya ya kakaknya mbak soalnya sekarang kurikulumnya beda sama yang dulu lebih sulit yang, terus jangan main mobile phone terus anak-anak. Keluarga Ipan dan Sri hartanti : Anak harus sering di ajari belajar dari pada bermain, dibatasi penggunaan mobile phonenya mbak, luangin waktu sama anak mbak biar anak ga sering main game. Dari percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa stategi yang dilakukan agar anak dan orang tua tidak terjadi kesenjangan digital dengan anak dibatasi penggunaan mobile phone sedangkan orang tua perlu belajar tentang kegunaan mobile phone itu sendiri agar

11 dapat mengawasi perilaku anak dan agar terjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan juga anak karena peranan orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak.

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi AntarPribadi Komunikasi Antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantab dan jelas. Jadi komunikasi antarpribadi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1 Asal usul Suruh Suruh adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Asal mula daerah suruh, pada jaman dahulu Desa Suruh masih berupa hutan belantara.walaupun

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap perkembangan yang harus dilewati. Perkembangan tersebut dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis pola asuh orang tua dalam membina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu berkomunikasi.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah

BAB I PENDAHULUAN. perlu berkomunikasi.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri untuk membentuk keluarga. Dahulu pembagian peran pasangan suami

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: 1. Komunikasi Keluarga a. Keluarga Bapak Rubai (48 tahun) Peneliti : Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia mempunyai fase yang panjang, yang di dalamnya selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Media Sosial Para Remaja Desa Ngancar Yang Bersekolah Di MTs N 1 Bantul Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya handphone ataupun telepon pintar (smartphone)

Lebih terperinci

Informan S1 S2 S3 S4 S5

Informan S1 S2 S3 S4 S5 89 C. Deskripsi Hasil Penelitian dalam Bentuk Table. Tabel.6 Identitas Informan Informan S1 S2 S3 S4 S5 Nama Martini Hj. Zubaidah Maria Theresia Sriwahyuni Yustina Ekowati, S.Pd Agnes Efitiani Usia 46

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi. Gambar (1.1). Peta Kabupaten Magelang. Gambar (1.2). Peta Wilayah Dusun Nglawisan-Ngrancah

Lampiran 1. Peta Lokasi. Gambar (1.1). Peta Kabupaten Magelang. Gambar (1.2). Peta Wilayah Dusun Nglawisan-Ngrancah LAMPIRAN 88 Lampiran 1 Peta Lokasi Gambar (1.1). Peta Kabupaten Magelang Gambar (1.2). Peta Wilayah Dusun Nglawisan-Ngrancah 88 Lampiran 2 PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal : Waktu : Lokasi : No Aspek yang

Lebih terperinci

Disusun oleh Lusi Nurfaridah

Disusun oleh Lusi Nurfaridah Analisis Pengembangan Potensi Siswa SD dan Upaya Bimbingan dan Konseling di SD Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang diampu oleh Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd. Disusun oleh

Lebih terperinci

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Melisa Putri Saya tinggal di Desa Kedang Murung bersama kedua orang tua saya. Saya memiliki adik yang bernama Muhammad Hidayat. Saya sekolah di SMP N 1 Kota Bangun, sedangkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Skala Dukungan sosial Orang tua

Kisi-Kisi Skala Dukungan sosial Orang tua 27 Kisi-Kisi Skala Dukungan sosial rang tua No Aspek Indikator Nomor Item 1 Dukungan 11,21, 24, 30, Emosional 30, 32, 35, 40 2 Dukungan Informatif 1. Sikap orang tua terhadap anak (afektif) 2. Kepercayaan

Lebih terperinci

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK Kuesioner Kami mohon bantuan anda mengisi angket untuk penelitian siswa SMP Negeri 10 Salatiga sebagai bahan riset untuk menyelesaikan Study Magister Sains Psikologi di UKSW Salatiga. Untuk itu kami mohon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti

Lebih terperinci

Tugas Mid Semeter. Membuat Naskah Film Pendek

Tugas Mid Semeter. Membuat Naskah Film Pendek Tugas Mid Semeter Membuat Naskah Film Pendek Oleh : Setyo Wibowo 08.12.3315 S1-SI-5I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Judul : Akhir yang Menyedihkan Sinopsis : Nining 20 tahun, Seorang Mahasiswi di sebuah akademi

Lebih terperinci

Bab 1. Awal Perjuangan

Bab 1. Awal Perjuangan Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup? PENGASUHAN POSITIF KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA 2017 Apa respons masyarakat terhadap

Lebih terperinci

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak Daftar Isi Bagian 1. Prinsip-prinsip Pengasuhan Anak Selalu Ada Kelebihan dan Kekurangan 11 Siapa Saya dan Apa Peran Saya 15 Saya, Asisten dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan yang fundamental dalam pendidikan, dimana dalam belajar terjadi tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data Setelah peneliti melakukan penelitian di MTs Negeri 2 Tulungagung dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat dipaparkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa prosedur pengumpulan data yang di tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA : Hj. Cucu Zainabun Yusuf, S.Pd.,M.Pd : Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mancak 1. Menurut ibu BK itu apa? Jawab: BK itu tempat untuk mengatasi permasalahan dari siswa-siswi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Karakteristik Guru sebagai Pembimbing di Taman Kanak-kanak 127 KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Guru adalah pembimbing bagi anak taman kanak-kanak. Proses tumbuh kembang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dengan topik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tidak akan pernah lepas dari proses komunikasi antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN C KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN C KUESIONER PENELITIAN 111 127 LAMPIRAN C KUESIONER PENELITIAN 128 112 Selamat Pagi/Siang/Sore Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, yang saat ini sedang melakukan pembuatan alat ukur (kuesioner) bermaksud

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya?

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya? 1. Apa tugas Adik sebagai pembimbing? 2. Materi-materi apa saja yang Adik berikan saat membimbing kegiatan public 3. Metode seperti apa yang Adik gunakan dalam membimbing kegiatan public 4. Upaya apa yang

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS. Koefisien Validitas

UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS. Koefisien Validitas L A M P I R A N UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS Variabel Dukungan Sosial Wali Kelas (X) No Item Koefisien Validitas Titik Kritis Keterangan 1 0,788 0,300 Valid 2 0,487 0,300 Valid 3 0,629 0,300 Valid

Lebih terperinci

LAMPIRAN CODING SHEET 2 TRANSKIP INTERVIEW

LAMPIRAN CODING SHEET 2 TRANSKIP INTERVIEW LAMPIRAN CODING SHEET 2 TRANSKIP INTERVIEW TRANSKIP WAWANCARA INFORMAN 1 (ICHA) NO KATEGORI PERTANYAAN JAWABAN 1 Alasan menjadi Sudah berapa lama Saya ikut bimbel sejak peserta didik di bergabung dalam

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual 85 Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual Tujuan Penelitian: 1. Untuk mengetahui proses komunikasi antarpribadi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak usia 5-10 tahun Orangtua Bijak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak usia 5-10 tahun Orangtua Bijak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Anak-anak usia 5-10 tahun Anak-anak berusia 5-10 tahun merupakan masa perkembangan dalam fase hidup manusia, baik dari segi fisik maupun psikis. Anak

Lebih terperinci

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah. SAHABAT PERTAMA Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah. Lisha ayo cepat mandinya! Nanti kamu terlambat lho! kata mama dari bawah. Akhirnya Lisha turun dari lantai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari BAB IV ANALISIS DATA Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan. Analisis data juga bermanfaat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 77 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Analisis Data 1. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar peserta didik mata pelajaran Matematika pada materi pembagian peserta didik kelas III MI Darussalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Anak adalah anugerah, rezeki, amanah dan kekayaan yang paling berharga bagi orangtua dan keluarganya. Suatu kebahagian bagi orangtua yang selalu berharap agar

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku Dalam sehari, dia membuatku menangis Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari Hanya dalam sehari BRRAKKK!!! Pukulan Niken nyaris menghancurkan

Lebih terperinci

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sang Pangeran. Kinanti 1 Sang Pangeran Langkah Rara terhenti mendengar percakapan dari ruang tamu. Suara seseorang yang sangat dikenalnya. Suara tawa yang terdengar khas itu semakin memperkuat dugaannya, membuat jantung Rara berpacu

Lebih terperinci

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Lukman Aryo Wibowo, S.Pd.I. 1 Siapa yang tidak kenal dengan televisi atau TV? Hampir semua orang kenal dengan televisi, bahkan mungkin bisa dibilang akrab

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI ORANG TUA & ANAK DENGAN PERILAKU PACARAN REMAJA Pada masa perkembangan teknologi seperti

Lebih terperinci

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Tema 1. Keluarga yang Rukun Tema 1 Keluarga yang Rukun Manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain. Manusia disebut makhluk sosial. Manusia saling bekerja sama. Mereka hidup bersama. Kalian mempunyai keluarga?

Lebih terperinci

2 Ketika aku mengundang Yesus masuk ke dalam hidupku, Ia menerangi hatiku yang gelap, dingin dan kosong. Keputusanku untuk mengundang Yesus tidak akan pernah kusesali. Karena itu, aku berkata kepada-nya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak terjadinya Revolusi Industri di Eropa khususnya di Inggris, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin pesat. Teknologi yang diciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan prestasi belajar. Prestasi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu prestasi yang ditinjau dari bidang akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Self Efficacy adalah keyakinan seseorang dalam mengkoordinasikan keterampilan dan kemampuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Self Efficacy adalah keyakinan seseorang dalam mengkoordinasikan keterampilan dan kemampuan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Self Efficacy adalah keyakinan seseorang dalam mengkoordinasikan keterampilan dan kemampuan untuk mencapai tujuan yaitu dapat memperoleh hasil positif pada akademis.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH A. Faktor Penyebab Efikasi Diri Anak Rendah Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan pendidikan. Bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siswa SD kelas IV hingga VI umumnya berada pada masa kanakkanak akhir yang berusia 6-12 tahun. Masa kanak-kanak akhir merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. 74 BAB IV ANALISIS DATA 1. Temuan Penelitian Pada bab Analisis data ini akan disajikan data yang diperoleh peneliti dari informan dan dari lapangan untuk selanjutnya dikaji lebih lanjut. Analisis data

Lebih terperinci

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE. Apek penilaian mendengar dan berbicara. Apek penilaian membaca dan menulis

INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE. Apek penilaian mendengar dan berbicara. Apek penilaian membaca dan menulis INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE Hari, tanggal : Nomor Urut : Nama Siswa : Kelas : Apek penilaian mendengar dan berbicara NILAI KRITERIA NILAI ULANGAN 0 64 65 89 90 100 Tidak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ISTRI YANG BEKERJA DI LUAR RUMAH DI DESA TANGGUL KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO

BAB III DESKRIPSI ISTRI YANG BEKERJA DI LUAR RUMAH DI DESA TANGGUL KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO BAB III DESKRIPSI ISTRI YANG BEKERJA DI LUAR RUMAH DI DESA TANGGUL KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Desa Tanggul Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Desa Tanggul merupakan desa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern saat ini semua informasi tidak tertutup oleh ruang dan waktu, karena saat ini telah terjadi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya. Perubahan-perubahan tersebut juga turut serta

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya. Perubahan-perubahan tersebut juga turut serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi dan modernisasi membawa perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dan segala peradaban serta kebudayaannya. Perubahan-perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia pendidikan menjadi salah satu faktor penting yang dapat membantu perkembangan negara Indonesia. Melalui bidang pendidikan, Indonesia dapat mencetak sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH A. Analisis Strategi Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU Pakisputih Berdasarkan

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA ASPEK KOGNITIF. 1. Apakah anda mengetahui iklan pepsodent versi ayah adi dan dika?

PANDUAN WAWANCARA ASPEK KOGNITIF. 1. Apakah anda mengetahui iklan pepsodent versi ayah adi dan dika? PANDUAN WAWANCARA ASPEK KOGNITIF 1. Apakah anda mengetahui iklan pepsodent versi ayah adi dan dika? : iya, saya tahu 2. Jika ya, bagaimana menurut anda tentang iklan tersebut? : Menurut saya iklannya itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti sekarang, teknologi berkembang dengan pesat. Manusia sangat dimanjakan dengan berbagai alat yang semakin canggih dan mudah untuk dioperasikan.

Lebih terperinci

PERILAKU REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE

PERILAKU REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE PERILAKU REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE (Studi Deskriptif Kualitatif Perilaku Remaja Pengguna Game Online di Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun) Saidah H. Naibaho 100904120 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI Penerapan gaya kepemimpinan seorang lurah mempengaruhi efektivitas organisasi kelurahan. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang. variabel bebasnya adalah pola asuh orang tua.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang. variabel bebasnya adalah pola asuh orang tua. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1) Variabel Widoyoko (2014) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel bebas (Independent

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar eksistensi suatu masyarakat yang dapat menentukan struktur suatu masyarakat dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan 5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Ketika seorang anak menjadi remaja dan kemudian remaja berkembang menuju ke tingkat dewasa, banyak perubahan yang akan dialami (Susilowati, 2013: 103). Sebagai manusia,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN MASALAH BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA KEPADA ANAK DALAM MEMAHAMI DAMPAK BERMAIN GAME ONLINE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA KEPADA ANAK DALAM MEMAHAMI DAMPAK BERMAIN GAME ONLINE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA KEPADA ANAK DALAM MEMAHAMI DAMPAK BERMAIN GAME ONLINE NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju dewasa. Remaja cenderung memiliki peer group yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju dewasa. Remaja cenderung memiliki peer group yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang saling bergantung dengan manusia yang lainnya sehingga membutuhkan bantuan orang lain. Manusia merupakan makhluk sosial yang dapat membantu

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Skala Kepercayaan Diri. No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman. baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Skala Kepercayaan Diri. No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman. baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN Skala Kepercayaan Diri No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman 01 baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru 02 berkelahi dan dipanggil keruang guru. 03 Saya

Lebih terperinci

Anda akan belajar langsung dari Master Hipnotis IHA ( Indonesian Hypnosis Association)

Anda akan belajar langsung dari Master Hipnotis IHA ( Indonesian Hypnosis Association) Pusat Pelatihan Hipnotis dan Hipnoterapi Indonesia Indonesian Hypnosis Association Jln. Raya Welahan-Jepara Km. 2, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. 085329990001 / 085329999633, infopusat@gmail.com www.indohypnosis.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Semakin tinggi penguasaan seseorang terhadap suatu bidang, semakin

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA Penelitian ini menggunakan wawancara sebagai teknik dalam pengumpulan data dan dalam pelaksanaannya akan dilakukan wawancara yang mendalam dan terstruktur guna mendapatkan

Lebih terperinci

Nah terus gimana nih supaya ALWAYS Semangat Dan DAHSYAT SETIAP Hari?... PERBAIKI POSISI TUBUH!...

Nah terus gimana nih supaya ALWAYS Semangat Dan DAHSYAT SETIAP Hari?... PERBAIKI POSISI TUBUH!... MOTIVASI & ENERGI! By Rizky Lim Penting ga sih Bro Motivasi? Penting banget!.. Justru dengan MOTIVASI yang DAHSYAT Maka Otomatis ENERGI Anda jadi DAHSYAT Dan PEMIKIRAN Anda Jadi DAHSYAT dan TINDAKAN Anda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Tahapan selanjutnya adalah proses penganalisaan terhadap data dan fakta yang di temukan, kemudian di implementasikan berupa hasil temuan penelitian untuk diolah

Lebih terperinci