BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pertengahan tahun 2016 mendatang (Detik Finance, 2015). BRI memberikan

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan BRI adalah bank umum penyedia jasa keuangan bagi para nasabahnya. Fokus aktivitas BRI yaitu memberi pelayanan perbankan yang prima dan terdepan. Hal ini terbutki dengan peluncuran satelit sebagai penunjang layanan BRI pada pertengahan tahun 2016 mendatang (Detik Finance, 2015). BRI memberikan kemudahan kepada nasabah dalam bertransaksi dengan menyediakan tiga jenis layanan meliputi: layanan kantor depan, layanan ATM, dan layanan perbankan berjalan. Perhitungan besar tarif layanan, tarif bunga, dll. dikendalikan langsung oleh BRI pusat. Layanan perbankan berjalan yang meliputi: internet banking dan sms banking semua aktivitasnya dikendalikan dan diawasi langsung oleh kantor pusat. Sehingga BRI kantor cabang tidak menanggung operasional perbankan berjalan. Begitu pula dengan layanan ATM. Namun pada layanan ATM, BRI kantor cabang masih menanggu beberapa aktivitas seperti, pengisian kas, sewa lokasi, dan konsumsi listrik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Bank BRI memenuhi syarat penerapan ABC. Kriteria tersebut meliputi: a. Diversitas jasa relatif tinggi BRI cabang Tanjung Karang melayani seluruh jasa perbankan yang ditawarkan oleh BRI secara umum. Dapat dikatakan bahwa tingkat diversitas jasa relatif tinggi. Namun, sebagian besar jasa tersebut memiliki alokasi penggerak biaya yang sulit untuk ditelusuri. 88

2 Sehingga sulit untuk menentukan besar biaya masing-masing jasa secara tepat. b. Perusahaan menghadapi persaingan ketat Pesatnya perkembangan dunia perbankan dengan hadir bank-bank baru dengan berbagai penawaran yang menarik bagi calon nasabah. Penawaran tersebut tidak hanya berupa tarif rendah atau cicilan ringan, melainkan juga pelayanan yang prima, sehingga semakin memudahkan nasabah dalam melakukan segala transaski. Salah satu langkah BRI yaitu meluncurkan satelit sebagai penunjang pelayanan. Manajemen BRI perlu mengkaji dampak dari pengaaan satelit tersebut bagi perkembangan layanan BRI. c. Biaya overhead lebih dominan dibandingkan dengan biaya tenaga kerja langsung Dalam BRI terdapat bagian-bagian yang tidak terkait langsung dengan layanan nasabah. Konsumsi bagian-bagian tersebut terhadap sumber daya mengakibatkan overhead BRI cukup tinggi. Dalam penelitian ini jumlah biaya overhead BRI cabang tanjung karang melebihi biaya gaji langsung karyawan. Namun, perhitungan ini memiliki keterbatasan pada pemerolehan data kepegawaian BRI cabang Tanjung Karang. 2. Manajemen BRI cabang Tanjung Karang tidak melakukan perhitungan biaya per unit. Hal ini dikarenakan BRI cabang Tanjung Karang bersifat 89

3 pemberi layanan sehingga perhitungan anggaran biaya dan pelaporan dilaksanakan oleh kantor wilayah yang bertanggung jawab langsung kepada kantor pusat BRI. 3. Manajemen BRI cabang Tanjung Karang tidak menggolongkan biaya berdasarkan perilakunya yaitu biaya tetap dan variabel, tetapi hanya berdasarkan pada penamaan akun-akun biaya yang diberikan oleh kantor pusat. 4. Manajemen BRI cabang Tanjung Karang belum melihat aktivitas sebagai faktor timbulnya biaya. Penerapan metode ABC dapat membantu manajemen BRI pusat dalam memperoleh aktivitas yang akurat. 5. Uji t pada layanan teller dan layanan ATM menunjukkan perhitungan menggunakan metode ABC memiliki tingkat signifikansi yang besar terhadap perhitungan biaya metode tradisional. Uji t pada layanan teller menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,000 dan nilai korelasi antara kedua variabel sebesar 0,953. Pada layanan ATM, nilai probalilitas sebesar 0,001 dan nilai korelasi antara kedua variabel sebesar 0,815. Hubungan korelasi antara kedua variabel pada masing-masing layanan kuat. 6. Terjadi distorsi biaya pada perhitungan metode tradisional. Penggunaan satu jenis penggerak biaya yaitu jumlah layanan menjadi penyebab terjadinya distorsi biaya. 7. Perhitungan biaya per unit dengan menggunakan metode ABC menimbulkan biaya per unit terlalu tinggi (overcosting) dan terlalu rendah 90

4 (undercosting) terhadap perhitungan biaya per unit metode tradisional. Contoh: pada jasa penarikan tunai pada layanan ATM. Biaya transportasi, keamanan, dan kantor belakang pada perhitungan metode tradisional teralokasi pada semua jasa, sedangkan pada perhitungan metode ABC teralokasikan secara tepat pada jasa-jasa yang menyerap biaya-biaya tersebut, yaitu: jasa setoran tunai dan jasa penarikan tunai. 8. Perhitungan metode ABC dapat digunakan pihak manajemen untuk pengendalian biaya overhead lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode tradisional. Pengendalian biaya overhead dilakukan dengan pengendalian aktivitas-aktivitas dalam bank yang terklasifikasi dengan baik. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan hasil perhitungan biaya layanan menggunakan metode ABC pada BRI cabang Tanjung Karang, maka saran yang dapat diberikan meliputi: 1. Manajemen sebaiknya melakukan evaluasi kembali aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan layanan kepada nasabah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti aktivitas pada masing-masing layanan untuk kepentingan alokasi ke pusat-pusat biaya. 2. Manajemen sebaiknya mengusulkan perhitungan biaya menggunakan metode ABC di seluruh bagian BRI cabang Tanjung Karang. Perolehan 91

5 informasi lebih akurat, sehingga dapat membantu manajemen pusat dalam melakukan pengendalian dan pengalokasian biaya. 3. Manajemen BRI cabang Tanjung Karang diharapkan membuat prosedur penghitungan jumlah layanan, sehingga tahu secara pasti jumlah layanan yang diberikan oleh BRI cabang Tanjung Karang. 4. Manajemen BRI cabang Tanjung Karang sebagiknya melakukan penggolongan biaya ke dalam level-level aktivitas. Penggolongan ini bertujuan untuk memudahkan manajemen dalam mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan serta dapat mengetaui penggerak aktivitas tersebut sehingga menimbulkan biaya. 5. Manajemen BRI cabang Tanjung Karang sebaiknya menggolongkan biaya berdasarkan sifat atau perilaku terjadinya. Penggolongan biaya berdasarkan perilaku membantu manajemen dalam perencanaan pengendalian biaya dan pengambilan keputusan. Apabila Penelitian ABC pada perbankan akan diteliti kembali maka disarankan untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh ke setiap bagianbagian bank. Diharapkan penelitian berfokus pada identifikasi aktivitas-aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah bagi nasabah. Sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai data untuk mengolah aktivitas bank dan sebagai informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Penelitian dapat dilakukan di kantor pusat atau kantor wilayah untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. 92