PENJADWALAN ULANG PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJADWALAN ULANG PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)"

Transkripsi

1 PENJADWALAN ULANG PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM) (Studi Kasus Pembangunan Pembangunan Unit Sarana Belajar TK Pembina Kabupaten Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat ) Suatu Tugas Akhir Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh Ijazah Sarjana Teknik Disusun Oleh ; Muliyadi NIM : 9C1238 Bidang : Manajemen Rekayasa Konstruksi (MRK) Jurusan : Teknik Sipil FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR ALUE PEUNYARENG MEULABOH 216

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi memiliki rangkaian kegiatan atau pekerjaan yang rumit dan saling bergantung satu sama lain. Semakin besar suatu proyek, maka akan semakin kompleks mekanismenya, sehingga semakin banyak masalah yang dihadapi. Mulai dari perencanaan (pengaturan sumber daya tenaga kerja, biaya, bahan, waktu dan sebagainya) sampai pada pelaksanaan bagaimana penjadwalan, mengendalikan dan mengontrol proyek dengan baik. Dalam mengatur, mengontrol dan mengendalikan arah jalannya suatu proyek konstruksi agar sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, maka proyek tersebut harus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan maupun sampai tahap pengawasan. Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi dilakukan dalam beberapa tahapan pekerjaan salah satunya adalah membuat jadwal kerja. Jadwal kerja ini dibuat untuk mengetahui bagian mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau pun setelah dilakukan pekerjaan yang sebelumnya, penjadwalan dimaksudkan untuk memudahkan dalam setiap melakukan aktivitas agar dilakukan dengan berurut dan tepat waktu. Seiring dengan berjalannya waktu pembuatan penjadwalan ini mulai menggunakan perangkat lunak (software) mulai dari microsoft excel, microsoft project dan lain-lainnya. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan perangkat lunak (software) microsoft project sebagai penunjang tugas akhir ini. Microsoft project ini dapat digunakan dalam pembuatan penjadwalan suatu proyek dan hasil dari penginputan data yang ihasilkan dari software ini berupa network planning. Perangkat lunak (software) ini dibuat untuk memudahkan dalam pembuatan penjadwalan, karena kegiatan penjadwalan pada suatu proyek harus sangat diperhatikan, agar proyek berjalan pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Pada software diinput data yang dibutuhkan, dan hasilnya 1

3 ditampilkan berupa barchart dan arrow networking atau network planning. Adapun proyek yang menjadi tinjauan penulis adalah proyek pembangunan USB TK Pembina yang berada di Jln. Ujong Beurasok Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Proyek ini dijadwalkan selesai selama 18 hari dengan anggaran Rp , (Satu Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah), dan dibangun oleh CV. Putra Bangsawan selaku pihak kontraktor pelaksana. 1.2 Rumusan Masalah Beberapa identifikasi masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, yaitu: 1. Bagaimana hasil perhitungan dengan metoda PDM Menggunakan Microsoft Project. 2. Bagaimana cara mengidentifikasi jalur kritis dan float pada setiap kegiatan dengan Metode PDM. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil perhitungan penjadwalan waktu dengan metode PDM berbasis Microsoft Project. 2. Untuk mengetahui/menganalisis jalur kritis dari jaringan Preseden Diagram Method (PDM), dan mengetahui kegiatan- kegiatan yang mempunyai waktu tenggang (float) pada proyek pembangunan pada proyek pembangunan USB TK Pembina Aceh Barat Kecamatan Johan Pahlawan. 1.4 Batasan Masalah Untuk membatasi pembahasan supaya tidak keluar dari konteks topik yang dibahas, maka diperlukan beberapa pembatasan dalam Tugas Akhir ini, yaitu: 2

4 1. Membahas perencanaan suatu jadwal dan pengendalian waktu kerja dari pekerjaan pada pembangunan USB TK Pembina Aceh Barat dengan menggunakan program Microsoft Project. 2. Durasi atau waktu setiap kegiatan dalam perhitungan normal, diperoleh berdasarkan data yang ada pada proyek. 3. Penelitian dilakukan pada Pembangunan USB TK Binaan Aceh Barat. 1.5 Lokasi Kegiatan Lokasi yang ditinjau adalah Pembangunan USB TK Pembina Aceh Barat yang berada di Jln. Ujong Beurasok Kecamatan Johan Pahlawan, untuk lebih jelas mengetahui tentang lokasi proyek dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.1.1 sampai Gambar A.1.2 Halaman Hasil Penelitian Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan metode Preseden Diagram Method (PDM) menggunakan Microsoft Project, penjadwalan proyek pembangunan unit sarana belajar TK binaan berlangsung selama 18 hari atau berlangsung selama jam. Pada awal perencanaan penjadwalan diketahui ada 33 item pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Pekerjaan pekerjaan pada lintasan kritis ini perlu dijadwalkan ulang (reschedule) agar waktu pelaksanaan proyek dapat diefektifkan. Proses penjadwalan ulang dilakukan dengan cara mengubah/menjadwal ulang durasi pekerjaan ataupun dengan mengubah predecessor agar pekerjaan yang terdapat pada lintasan kritis menjadi berkurang. Setelah melakukan penjdwalan ulang didapatkan proyek dapat selesai dengan waktu yang lebih cepat yaitu 172 hari kerja atau proyek berjalan selama jam kerja, dan pekerjaan pada lintasan kritis menyisakan 1 pekerjaan. Adapun kesimpulan yang didapatkan yaitu, melalui Microsft Project penulis dapat menjadwalkan ulang pekerjaan dengan lebih mudah dan lintasan kritis dapat dihindari sehingga durasi proyek dapat di maksimalkan. 3

5 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Penjadwalan merupakan alat mutlak yang diperlukan guna menyelesaikan suatu proyek. Untuk proyek berskala kecil, yang hanya memiliki beberapa kegiatan, umumnya penjadwalan hanyalah dibayangkan saja (di dalam kepala atau pikiran) sehingga penjadwalan tidak terlalu mutlak dilakukan. Akan tetapi berbeda masalahnya pada proyek berskala besar, dimana jumlah kegiatannya yang sangat besar serta rumitnya ketergantungan antar kegiatan sehingga tidak mungkin lagi bila hanya diolah didalam pikiran. Penjadwalan dan kontrol menjadi rumit dan penting supaya kegiatan dapat dilaksanakan dengan efisien. (Kelana, 21). Unsur utama penjadwalan adalah peramalan (forecasting). Perlu disadari bahwa perubahan-perubahan yang dapat saja terjadi di masa mendatang sehingga akan mempengaruhi pola rencananya sendiri. Beberapa penelitian yang pernah ada sebelumnya antara lain : 1. Wowor (213), dalam penelitiannya yang berjudul Aplikasi Microsoft Project Dalam Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Proyek. Dari hasil penelitian ini pengendalian jadwal pada proyek pembangunan fasilitas PT. Trakindo Utama khususnya pembangunan Office dengan menggunakan microsoft project 27 didapat 16 hari kerja. Pada tahap pengendalian ada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sehingga dilakukan sistem kerja lembur (Crash Program) dengan tambahan 2 jam kerja lembur. Sehingga pekerjaan pengecatan menjadi 16 hari kerja dari waktu normal yaitu 21 hari kerja. 2. Wijaya (21), dalam penelitiannya yang berjudul Studi Kasus Penjadwalan Proyek Pada Proyek Rumah Toko X Menggunakan Microsoft Project 21. Hasil dari penelitian ini pada perencanaan 3 Group (9 Unit) Rumah Toko X dengan bantuan software microsoft project 21 didapat aktivitas aktivitas kritis berdasarkan dari durasi perhitungan SNI terjadi 2 lintasan kritis yang terjadi secara bersamaan pada group 1 (id:35 ; Cor Plat + Balok) dan group 2 4

6 (id:62 ; Penulangan kolom Lt. 1) dan terjadi 2 lintasan kritis yang terjadi secara bersamaan pada Group 2 (id:77 ; Cor Plat + Balok) dan Group 3 (id:14 ; Penulangan Kolom Lt. 1). 3. Setiawan (29), dalam penelitiannya yang berjudul Rescheduling Waktu Pekerjaan Guna Optimasi Biaya Pembangunan Rusunawa Siwalan Kerto Surabaya. Dari hasil penelitian setelah melakukan reschedule pada durasi kegiatan normal proyek, maka dapat diketahui durasi kegiatan normal baru menjadi 126 hari dengan penurunan biaya menjadi Rp , dan jumlah SDM yang dibutuhkan mengalami peningkatan. Setelah melakukan pemampatan durasi, maka didapat durasi waktu penyelesaian 114 hari dan jumlah SDM pada pekerjaan yang dipercepat menjadi bertambah 25,91 % dengan penurunan biaya menjadi Rp ,. 2.1 Manajemen Kontruksi Umum Penjadwalan dan pengendalian proyek adalah bagian penting dari manajemen proyek konstruksi dalam mencengah keterlambatan proyek. Keterlambatan suatu pekerjaan dalam proyek merupakan efek kombinasi dari ketergantungan antar pekerjaan dan variabilitas dalam proyek. Variabilitis yang cukup tinggi dalam proses kontruksi dapat mengakibatkan terjadinya aktivitasaktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (waste). (Napsiyana, 213) 2.2 Definisi Proyek Proyek adalah kegiatan kegiatan yang dapat direncanakan dan dapat dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mencari dan memanfaatkan sumber dana untuk mendapatkan keuntungan. Sumber-sumber yang dipergunakan dalam suatu proyek dapat berbentuk barang barang modal, tanah, bahan bahan setengah jadi, bahan-bahan mentah, tenaga kerja dan waktu. Sumber sumber 5

7 tersebut sebagian atau seluruhnya, dipergunakan pada masa sekarang untuk memperoleh benefit yang lebih besar di masa yang akan datang. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. 2.3 Manajemen Proyek Wijaya (21), m anajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien. Tujuan manajemen adalah mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik, agar dengan sumber sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif. Unsur unsur manajemen adalah sebagai berikut: Tujuan yaitu sasaran yang hendak dicapai dalam optimasi biaya, mutu, waktu dan keselamatan. Seorang pemimpin yang mengarahkan organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan. Sumber daya yang terbatas seperti manusia, biaya, peralatan dan material. Kegiatan kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Setelah dapat memahami makna manajemen dan proyek, maka kita dapat menyimpulkan bahwa istilah manajemen proyek adalah sebagai suatu aplikasi dari pengetahuan, keahlian, alat dan pada aktivitas proyek tertentu untuk memenuhi persyaratan berlangsungnya sebuah proyek. Dengan kata lain, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dalam budget, dan sesuai persyaratan dan spesifikasi menurut Project Management Institute ( PMI ). 6

8 Dengan adanya perencanaan waktu yaitu pembuatan time schedule maka pelaksanaan kegiatan proyek akan lebih terkoordinasi dimana pada time schedule ini akan tampak : Uraian pekerjaan secara rinci. Waktu mulai dan waktu akhir dari masing masing kegiatan proyek serta lama waktunya (durasi). Hubungan antara masing masing jenis pekerjaan daengan waktu. Dengan mengalokasikan sumber daya yang tersedia sesuai dengan kebutuhan seperti yang di tetapkan dalam rencana maka akan dihasilkan suatu jadwal yang berisi serangkaian perkiraan tanggal mulai bagi setiap operasi yang terdapat dalam proyek. Sehingga dalam pelaksanaan suatu proyek penggunaan sumber daya dilakukan secara efektif dan efisien. 2.4 Penjadwalan Proyek Penjadwalan merupakan pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan aktivitas pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek sehingga mencapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Penjadwalan proyek adalah urutan waktu kegiatan proyek yang berguna sebagai pokok garis pedoman pada saat proyek dilaksanakan. Penjadwalan adalah proses mengurutkan tugas/ jenis-jenis pekerjaan dalam rangkaian aktivitas yang akan dilaksanakan. Penjadwalan adalah penentuan kapan aktivitas dimulai, ditunda dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya bisa disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang telah ditentukan. Dari keempat definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penjadwalan merupakan penentuan urutan kegiatan proyek dari mulai hingga selesai dengan mempertimbangkan keterbatasan dalam pelaksanaan. (Napsiyana, 27) 7

9 2.5 Metode Penjadwalan Proyek Napsiyana (27), a da beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Secara garis besar metode tersebut adalah barchart (bagan balok) dan Kurva S serta network Planning (jaringan kerja) Bagan balok (barchart) dan kurva s Bagan balok (bar chart) merupakan teknik perencanaan aktivitas proyek yang berhubungan dengan penjadwalan yang disebut juga dengan bagan Gantt sesuai dengan nama penciptanya, Hanry Gantt. Kurva S adalah grafik yang menunjukkan kemajuan pekerjaan berdasarkan kegiatan atau aktivitas, waktu dan bobot pekerjaan di lapangan yang dibandingkan terhadap jadwal rencana sehingga memberi informasi kemajuan proyek Jaringan kerja (network planning) Menurut Napsiyana (27), untuk penjadwalan dengan menggunakan metode jaringan kerja (network planning), beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti penetapan waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan, penyusunan jaringan kerja, cara penomoran, perhitungan waktu mulai dan selesai untuk setiap aktivitas. Sedangkan menurut Fedrerika (21) Network Planning (jaringan kerja) merupakan diagram yang menggambarkan logika ketergantungan antar kegiatan yang satu dengan kegiatan lainnya, sehingga diketahui kegiatan yang mana harus didahulukan dan mana yang harus menunggu kegiatan lainnya selesai dilaksanakan Program Evaluation and Review Technique (PERT) Menurut Danyanti (21), metode PERT adalah model manajemen sains untuk perencanaan dan pengendalian sebuah proyek. Metode ini bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi penundaan, termasuk gangguan atau konflik suatu jadwal. 8

10 2.5.4 Critical path method (CPM) Metode jalur kritis CPM adalah metode untuk merencanakan dan mengawasi proyek-proyek yang merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan diantara semua sistem lain yang memakai prinsip pembentukan jaringan kerja. (Danyanti, 21) Preseden diagram method (PDM) PDM adalah jaringan kerja yang umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panahnya hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. PDM memiliki penggambaran network yang lebih sederhana dari CPM dan dapat mengerjakan sebuah pekerjaan tanpa menunggu kegiatan pendahulunya. Pada umumnya PDM terdiri dari 2 bagian yaitu: Forward analysys (perhitungan ke depan) untuk menentukan Earliest Start (ES) dan Earliest Finish (EF); Backward analysis (perhitungan mundur) untuk menentukan Latest Start (LS) dan Latest Finish (LF). (Napsiyana, 27) 2.6 Preseden Diagram Method (PDM) Metode Precedence Diagram Method (PDM) merupakan penyempurnaan dari CPM, karena pada prinsipnya CPM hanya menggunakan satu jenis hubungan aktifitas yaitu hubungan akhir awal dan sebuah kegiatan dapat dimulai apabila kegiatan yang mendahuluinya selesai. Pada PDM yang digunakan adalah Activity On Node (AON) dimana tanda panah hanya menyatakan keterkaitan antara kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut ditulis dalam bentuk node yang berbentuk kotak segi empat,sedangkan anak panahnya hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Dengan demikian dummy tidak diperlukan (Soeharto, 1995). Ruangan dalam node dibagi menjadi kompartemen-kompartemen kecil yang berisi keterangan spesifik dari kegiatan dan peristiwa yang bersangkutan dan dinamakan atribut. Pengaturan denah (layout) kompartemen dan macam serta jumlah atribut yang hendak dicantumkan bervariasi sesuai keperluan dan 9

11 keinginan pemakai. Beberapa atribut yang sering dicantumkan diantaranya adalah kurun waktu kegiatan (D), identitas kegiatan (nomor dan nama), mulai dan selesainya kegiatan (ES,LS,EF,LF dan lain -lain). Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.1 Denah Yang Lazim Pada Node PDM seperti dibawah ini : Gambar 2.1 : Denah yang lazim pada node PDM Sumber : Soeharto, Durasi kegiatan metode PDM Soeharto (1995), menjelaskan durasi (kurun waktu) kegiatan dalam metode jaringan kerja adalah lama waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dari awal sampai akhir. Cara ini dilakukan apabila durasi dapat diketahui dengan akurat dan tidak terlalu berfluktuasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung durasi kegiatan adalah: V D...(2.1) Pr. N Keterangan : D = durasi kegiatan (hari) V = volume kegiatan (m 3, m 2, kg) Pr = produktivitas kerja rata-rata (m 3 /hari) N = jumlah tenaga kerja dan peralatan (orang) Analisa kebutuhan tenaga kerja Penyelenggaraan proyek, salah satu sumber daya yang menjadi penentu keberhasilannya adalah tenaga kerja. Jenis ataupun intensitas keterampilan 1

12 dan keahliannya harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang berlangsung. Tenaga kerja = Volume x koefisien.. (2.2) 2.7 Microsoft Project Microsoft project merupakan suatu aplikasi populer yang digunakan untuk mengelola proyek, digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat mendukung proses administrasi sebuah proyek. Microsoft project merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat rancangan proyek serta melakukan manajemen dalam proyek tersebut. kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang luar biasa dalam pengolah datadata proyek menjadikan software ini paling banyak dipakai oleh operator komputer ini karena keberadaannya benar-benar mampu membantu dan memudahkan pemakai dalam menyelesaikan pekerjaan, terutama pekerjaan yang berhubungan dengan data data proyek. (Setiawan, 29). 2.8 Keterkaitan Siklus Hidup Proyek Dengan Microsoft Project. Microsoft project adalah perangkat lunak manajemen proyek untuk membantu dalam mengembangkan rencana, menetapkan sumber daya untuk tugas-tugas, pelacakan kemajuan, mengelola anggaran dan dan menganalisis beban kerja. Microsoft project merupakan alat pengelolaan proyek yang powerfull. Microsoft project sepintas merupakan gabungan antara spreadsheet grafik dan database. Microsoft project sendiri memiliki beberapa versi yang digunakan pada saat ini, baik itu versi 2, 22, 27, 21 dan versi yang paling baru yaitu versi 213. (Napsiyana, 27) 11

13 2.8.1 Gantt chart Gantt chart adalah sekumpulan aktifitas yang dilemparkan kedalam kolom vertical, sementara waktu ditempatkan dalam baris horizontal. Waktu mulai dan selesai setiap kegiatan beserta durasinya ditunjukkan dengan menempatkan balok horizontal dibagian sebelah kanan dari setiap aktivitas. Perkiraan waktu mulai dan selesai dapat ditentukan dari skala waktu horizontal pada bagian atas bagan. Panjang dari balok menunjukkan durasi dari aktivitas dan biasanya aktivitasaktivitas tersebut disusun berdasarkan kronologis pekerjaannya. Pekerja Pekerja Pekerja Gambar 2.2 Gantt chart atau barchart pada Microsoft Project 213 Sumber : Napsiyana, Hubungan logika dalam Microsoft Project tipe ketergantungan tugas (task) yang digunakan dalam Microsoft Project : 1. Finish to start (FS) : penyelesaian suatu tugas memicu awal tugas lain. Gambar 2.3 Gambar logis finish to start Sumber : Napsiyana, 27 12

14 2. Start to start (SS) : awal sebuah tugas memicu sebuah awal tugas lain. Gambar 2.4 Gambar logis start to start Sumber : Napsiyana, Finish to finish (FF) : tua tugas harus selesai pada waktu bersamaan. Gambar 2.5 Gambar logis finish to finish Sumber : Napsiyana, Start to finish (SF) : awal sebuah tugas menandakan selesainya tugas lain. Gambar 2.6 Gambar logis finish to finish Sumber : Napsiyana, 27 Disamping 4 hubungan logis tersebut, ada hubungan lain yang sifatnya turunan. Hubungan dicirikan dengan adanya penekanan waktu (lead time) atau penguluran waktu (lag time). Maksud dari symbol FS + 3 adalah hubungan antara kedua tugas finish to start dengan penguluran waktu 3 hari. Berikut contoh hubungan finish to finish dengan lag time : 13

15 Gambar 2.7 Gambar logis FS + 3 Sumber : Napsiyana, 27 Gambar 2.8 Gambar logis FS - 3 Sumber : Napsiyana, Langkah-Langkah Penjadwalan PDM Menggunakan Microsoft Project 213 Sebuah proyek pasti mempunyai sebuah patokan tanggal yang akan digunakan sebagai patokan dalam memulai proyek tersebut. Untuk memasukkan nilai tanggal dimulainya proyek, pilih menu project project information, kemudian : 1. Pilih salah satu dari jenis scedulle form atau dasar penghitungan tanggal, yaitu project start date atau project finish date a. Start date. Pada bagian ini Anda harus memasukkan nilai tanggal dimulainya proyek. b. Finish date, bagian yang digunakan untuk memasukkan tanggal berakhirnya proyek. 2. Current date, berisi tanggal hari ini berdasarkan setting pada komputer Anda. 3. Calender, berisi jenis-jenis penanggalan yang telah tersedia dan dapat digunakan, yaitu 24 hours, night shift, standard. 4. Comment, bagian yang digunakan untuk memasukkan komentar yang nantinya akan muncul pada saat pembuatan laporan. (Setiawan, 29). 14

16 Gambar 2.9 Menu project information Sumber : Kelana, Mengisi task name Untuk mengisi nama pekerjaan ( task name) pada project adalah sebagai berikut : 1) Tempatkan pointer project pada isian task name. 2) Ketikkan nama pekerjaannya. 3) Tekan enter. Lakukan langkah 1-3 untuk pekerjaan-pekerjaan Memasukkan duration Durasi pekerjaan adalah jumlah hari yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam microsoft project, durasi suatu pekerjaan secara default akan diberikan 1 (hari). Untuk memasukkan nilai durasi ke dalam kolom duration dengan satuan hari tidak perlu ditulis lengkap karena secara otomatis akan ditambahkan satuannya. Sebagai contoh, bila ingin memasukkan nilai 3 hari, langsung ketikkan 3 dan tekan enter, maka secara otomatis akan berubah menjadi 3. Sementara untuk satuan waktu yang lain, Anda cukup mengetikkan inisialnya saja,seperti minggu dengan weeks,bulan dengan months dan satuan yang lainnya 15

17 2.9.3 Menggunakan predecessor Dalam sebuah proyek selalu ada keterkaitan antara pekerjaan yang satudengan pekerjaan yang lain. Hubungan antar pekerjaan ini disebut dengan predecessor. Suatu pekerjaan menggunakan predecessor karena penggunaan sumber daya manusia maupun dikarenakan adanya hubungan keterkaitan antar pekerjaan. Suatu jenis pekerjaan bisa mempunyai lebih dari 1 predecessor. Dalam microsoft project, hubungan ketergantungan antar pekerjaan dibedakan dalam beberapa macam : Finish to Start (FS), suatu pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan lain selesai. Finish to Finish (FF), suatu pekerjaan selesai bersamaan dengan pekerjaan lain. Start to Start (SS), suatu pekerjaan dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain. Start to Finish (SF), suatu pekerjaan selesai setelah pekerjaan lain dimulai. Lag time (+), merupakan tenggang waktu antara selesainya satu pekerjaan dengan dimulainya pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, pekerjaan pengecatan bisa dilaksanakan 2 hari setelah pekerjaan plesteran selesai dituliskan 2FS+2d. Lead Time (-), merupakan penumpukan waktu antara selesainya satu pekerjaan dengan dimulainya pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, plesteransudah harus dimulai 2 hari sebelum pemasang genting selesai, maka dituliskan 2FS-2d. Microsoft Project mempunyai kerja standar, yaitu : Hari kerja adalah Senin - Jum at. Jam kerja adalah jam , kemudian dilanjutkan jam , yang berarti dalam satu hari ada 8 jam kerja. Tidak ada hari libur khusus. Untuk membuat sebuah jadwal, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Klik menu tools, klik change working, pada select date (s), tekan tombol scroll up sampai menemui bulan yang diinginkan. 2. Blok semua hari yang ada kecuali hari minggu (, M, T, W, Th,F, S) kemudian kllik nondefault working time. Klik Ok 16

18 2.9.4 Penyusunan resource conflict Conflict (konflik) diartikan sebagai pekerjaan-pekerjaan yang saling bertubrukan. Untuk mengantisipasi terjadinya tubrukan antar pekerjaan dapat dilakukan dengan menggeser jadwal jadwal yang mengalami tubrukan tersebut. Resource conflict terjadi apabila menggunakan resource lebih dari jumlah unit yang tersedia. Terjadinya konflik pada resource tidak segera dapat dilihat pada saat melakukan resource assignment atau penyusunan resource, namun setelah seluruh item selesai dimasukkan. salah satu caranya yaitu melalui resource graph. Langkah Manual Mengatasi Konflik Untuk mengatasi konflik dapat dilakukan dengan cara manual yaitu : 1. Mengurangi Jumlah resource mengurangi jumlah resource yang berlebihan pada task-task yang mengalami kelebihan beban hingga mencapai batas maks. Resource yang dapat digunakan. Biasanya durasi pekerjaan tersebut akan bertambah panjang atau akan terjadi penundaan (delay). Penambahan durasi ini dapat terjadi bila banyaknya durasi tergantung pada pemakaian resource. 2. Mengganti resource yang mengalami konflik dengan resource Lain Hanya dapat dilakukan bila resource pengganti tersebut mampu melakukann pekerjaan yang hasilnya sama dengan hasil pekerjaan resource yang diganti (yang mengalami konflik). Risikonya adalah hasil pekerjaan yang tidak dapat maksimal dan biayanya mungkin akan bertambah. 3. Menggeser jadwal task Langkah ini dapat dilakukan bila konflik tersebut terjadi karena adanya overlapping atau tubrukan antara beberapa task. Risikonya adalah terjadinya penundaan pekerjaan (delay). 4. Mengubah hubungan antar task (predecessor) Dengan menggeser task yang mengalami konflik, overlapping dapat dihindar tanpa harus menunda tanggal selesai dari proyek tersebut. 17

19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan studi literatur dan studi lapangan. kedua studi ini saling berkaitan satu sama lainnya. Dari studi literatur didapatkan landasan teori yang kemudian diaplikasikan dalam proses membuat jadwal PDM pada proyek, dengan melakukan studi lapangan dapat diketahui hal-hal yang terjadi pada proyek. Adapun bagan alir penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.3.1 Halaman Tahapan Metode Penelitian Tahapan pertama adalah studi literature dengan mempelajari buku- buku, jurnal dan buku referensi lainnya yang ada untuk mendukung tugas akhir agar sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Proses pengumpulan data yang dibutuhkan untuk membuat jaringan (networking) dengan metode Preseden Diagram Method (PDM). Kemudian mengecek durasi awal dan akhir, yang dibuat sesuai dengan rencana kerja. Agar saat menginput data pada Microsoft Project durasi yang dimasukan tidak salah/keliru, dan melakukan pemasukan tanggal awal kegiatan proyek, hubungan antar kegiatan dan penempatan suatu kegiatan dari awal sampai akhir. Adapun langkah-langkah analisa data menggunakan Microsoft Project telah diuraikan dengan lengkap seperti yang dijelaskan oleh penulis pada BAB II Tinjauan Kepustakaan Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan USB TK Binaan Aceh Barat yang berada di Jln. Ujong Beurasok Kelurahan Drien Rampak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Yang secara administratif tertera pada Lampiran A Gambar A.1.1 dan Gambar A.1.2 Halaman

20 3.1.2 Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan cara studi literatur yang dilakukan pada proyek Pembangunan Unit Sarana Bangunan (USB) TK Binaan Aceh Barat dan data yang diperoleh dari studi literatur ini, yaitu berupa Data Sekunder. Data yang akan digunakan pada tahap pengumpulan data ini ada dua yaitu Kurva S dan Barchart Analisis data Langkah pembuatan Preseden Diagram Method (PDM) berbasis Microsoft Project sebagai berikut : 1. Mengkaji dan mengidentifikasi pekerjaan pada suatu proyek dengan memecahkannya menjadi kegiatan kegiatan atau kelompok kegiatan yang merupakan komponen suatu proyek. 2. Setelah mengurutkan beberapa kegiatan kerja tesebut maka dilakukan tahapan ketergantungan setiap pekerjaan antara pekerjaan satu dengan yang lainnya menjadi jaringan kerja (networking planning) dengan metode Preseden Diagram Method (PDM). Dalam pembuatan jaringan kerja ini penulis menggunakan dua cara yaitu menggunakan perangkat lunak Microsoft Project dan secara manual. Kemudian memberikan perkiraan waktu bagi setiap masing masing kegiatan dari beberapa kegiatan yang akan dilakukan, dan menetapkan awal dan akhir suatu kegiatan proyek sesuai pada data yang digunakan. 3. Analisa float Nilai ES (Early Start), EF (Early Finish), LS (Late Start), FF (Free Float) dan TF (Total Float) dalam Microsoft Project dapat diketahui dengan mengubah tampilan gantt chart yang dapat disesuaikan kolom isiannya (task sheet), yaitu dengan cara menuju menu veiw, table : Entri, pilih schedule sehingga tampilan gantt chart akan berubah 4. Identifikasi jalur kritis berdasarkan tabel analisis free float (free slack) dan total float (total slack) dapat diketahui bahwa kegiatan kritis adalah kegiatan yang ditunjukkan dengan nilai total float (total slack) sama dengan nol, sedamgkan kegiatan non kritis ditunjukkan dengan adanya nilai total 19

21 float (total slack) pada kegiatan tersebut. Pada tampilan gantt chart dan network diagram jaringan PDM kegiatan kritis dibedakan dengan tanda warna merah. 5. Selesai Pada tahapan ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis perhitungan Preseden Diagram Method (PDM) yang didapatkan dengan bantuan Microsoft Project Data Umum Proyek Adapun data umum proyek ini adalah : Paket pekerjaan : Pembangunan USB TK Pembina Kabupaten Lokasi pekerjaan : Jln. Ujong Beurasok Kecamatan Johan Pahlawan No./Tgl.Kontrak : 64/35/SP/DISDIK-B.PROG/VI/215 tanggal 23 juni 215 Nilai kontrak : Rp , (Satu Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah) Sumber dana : OTSUS Kabupaten Aceh Barat Pemilik proyek : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat Durasi proyek : 18 hari Tahun anggaran : 215 Panjang bangunan : 3,5 Meter Lebar bangunan : 23,95 Meter Tinggi bangunan : 6,6 Meter Penyedia jasa : CV. Putra Bangsawan Konsultan pengawas : CV. Cicuba Konsultan 2

22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada studi kasus ini yang menjadi objek penelitian yang diambil adalah proyek Pembangunan Unit Sarana Belajar TK Binaan yang berada di Jln. Ujong Beurasok Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Dengan melakukan pengumpulan data didukung dengan literatur yang ada maka penulis akan meninjau jadwal proyek yang ada untuk mengetahui penjadwalan proyek dengan metode PDM dan melakukan penjadwalan ulang dibantu dengan Microsoft Project 213. Dalam membuat analisa, data proyek diperoleh dari CV. Putra Bangsawan berupa gambar, jadwal rencana dalam bentuk barchart. Data-data tersebut digunakan dalam pembuatan perencanaan jadwal PDM dengan bantuan program Microsoft Project Penjadwalan PDM Menggunakan Microsoft Project 213 Penyusunan jadwal proyek adalah merencanakan waktu suatu aktivitas yang harus dimulai dan harus berakhir. Setelah hubungan ketergantungan antar kegiatan tersusun selanjutnya menggambarkan jaringan kerja seluruh kegiatan. Program Microsoft Project membantu mengolah dan mendapatkan jadwal proyek dengan metode Gantt Chart beserta lintasan kritisnya. Pengoperasian Microsoft Project memiliki beberapa tahapan, yaitu: Informasi data awal Memasukkan data awal proyek yaitu: nama proyek, tanggal dimulainya proyek, lalu mengatur kalender proyek yang akan digunakan. Pada pengaturan kalender ini, diatur hari-hari apa saja yang akan dijadikan hari libur baik hari Minggu ataupun hari-hari raya nasional. Microsoft Project mempunyai kerja standar, yaitu : Hari kerja adalah Senin - Jum at. Jam kerja adalah jam

23 12., kemudian dilanjutkan dari jam , yang berarti dalam satu hari ada 8 jam kerja. Tidak ada hari libur khusus Menghitung tenaga kerja Kebutuhan tenaga kerja dapat diketahui dengan menjumlahkan jumlah tenaga kerja yang dipakai oleh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada hari yang sama. Perhitungan tenaga kerja selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C Halaman Contoh perhitungan tenaga kerja 1. Galian tanah pondasi 1 M 3 tanah biasa sedalam 2 meter V = 325,9 M 3 Kebutuhan tenaga kerja Pekerja =,9 x 325,96 = 293,36 OH/M 3 Mandor =,45 x 325,96 = 14,668 OH/M 3 Indeks analisa kerja =,945 Durasi = 14 hari Pekerja = 293,36/14 = 2,995 OH/M 3 Mandor = 14,668/14 = 1,477 OH/M 3 = 22,2 OH/M 3 2. Urugan kembali Mengurug kembali 1 M 3 galian V = 217,31 M 3 Kebutuhan tenaga kerja Pekerja =,25 x 217,31 = 54,328 OH/M 3 Mandor =,8 x 217,31 = 1,7385 OH/M 3 Indeks analisa kerja =,258 Sehingga Durasi = 7 hari Pekerja = 54,328 /7 = 7,7611 OH/M 3 Mandor = 1,7385 /7 =,2484 OH/M 3 = 8,94 OH/M 3 22

24 4.1.3 Menghitung durasi masing-masing kegiatan Untuk menyusun jaringan kerja dibutuhkan durasi dari masing-masing kegiatan tersebut. Perhitungan durasi tiap-tiap kegiatan didasarkan pada volume pekerjaan dan jumlah kebutuhan tenaga kerja. Berikut merupakan rumus dan contoh perhitungan durasi. Perhitungan durasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C Halaman Contoh perhitungan durasi 1. Galian tanah pondasi Volume (V) = 325,9 M 3 Indeks analisa kerja (N) =,945 Produktivitas pekerjaan(p) = 1/n = 1/,945 = 1,582 m/org/hari Jumlah tenaga kerja (n) = 22 orang Durasi pekerjaan (D) = v 325,9 3, hari n x p 22 x1, Urugan kembali Volume (V) = 217,31 M 3 Indeks analisa kerja (N) =,258 Produktivitas pekerjaan(p) = 1/n = 1/,258 = 3,87597 m/org/hari Jumlah tenaga kerja (n) = 8,1 orang Durasi pekerjaan (D) = v 217,31 n x p 8,1x 3, ,828 hari Hubungan ketergantungan antar pekerjaan Hubungan antar pekerjaan dalam proyek ini tidak semua sama ada pekerjaan yang mulai atau selesai bersamaan. Ada pula pekerjaan yang dimulai setelah beberapa hari pekerjaan lainnya selesai. Sehingga hubungan ketergantungan antar pekerjaan pada proyek ini adalah hubungan predecessor, yaitu hubungan terhadap aktivitas sebelumnnya. Setelah hubungan ketergantungan pekerjaan dimasukkan, hal ini berarti bahwa kita selesai memasukan data proyek kedalam Microsoft Project 213, namun perlu untuk dilakukan pengontrolan apakah durasi proyek yang didapat dengan menggunakan Microsoft 23

25 Project 213 adalah sama dengan durasi proyek yang didapatkan dari perencanaan awal proyek berdasarkan perencanaan awal adalah selama 18 hari. Predecessor dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran Gambar A.4.3 dan Gambar A.4.4 Halaman Tabel 4.1 Hubungan Ketergantungan (Predecessor) Task Name Duration Start Finish Predecessors Pembangunan USB TK Pembina Kabupaten 18 6/23/15 2/29/16 PEKERJAAN PERSIAPAN 15 6/23/15 7/13/15 Pembersihan Lapangan 1 day 6/23/15 6/23/15 Pengukuran dan Pemasangan 2 6/23/15 2SS Bowplank 6/24/15 Papan Nama Proyek 1 day 6/23/15 6/23/15 3SS,2SS PEKERJAAN TANAH 22 6/25/15 7/24/15 4,3 Galian Tanah Pondasi 15 6/25/15 4,3 7/15/15 Urugan Kembali 7 7/16/15 7/24/15 6 PEKERJAAN PONDASI 39 6/25/15 8/18/15 6SS Pasir Urug Bawah Pondasi 4 6/25/15 6/3/15 6SS Aanstamping Batu Kali T= 1 7 7/1/15 7/9/15 9 Cm Pondasi Batu Kali 28 7/1/15 8/18/15 1 PEKERJAAN BETON 166 7/1/15 1SS BERTULANG Pondasi Pood Plat 14 7/1/15 1SS 7/2/15 Sloof Ukuran 18/25 Cm 14 7/21/15 8/7/15 13 Kolom Ukuran 2/25 Cm 14 8/1/15 8/27/15 14 Kolom Ukuran 13/13 Cm 14 8/28/ /16/15 Balok Lantai Ukuran 15/3 Cm 14 1/29/16 16SS,15 Balok Lantai Ukuran 2/3 Cm 7 7/21/15 14SS,7FF 7/29/15 Ring Balk 13/2 Cm 14 8/28/15 16SS 9/16/15 Balok Miring Ukuran 13/13 Cm 14 8/28/15 9/17/15 21SF Atap Plat t = 12 Cm /17/ /11/15 PEKERJAAN PASANGAN & 42 9/16/15 18,21SS-1 day PLESTERAN 11/12/15 Pasangan Batu Bata 1/2 Bata 14 9/16/15 15SS (Trasram) 1 Pc : 2 Ps 1/5/15 Pasangan Batu Bata 1/2 Bata 1 Pc 21 9/25/15 1/23/15 23SS+7 : 4 Ps Plesteran 1 Pc : 2 Ps, Tebal 15 mm 14 1/15/15 11/3/15 24SS+14 Plesteran 1 Pc : 4 Ps, Tebal 15 mm 21 1/15/15 25SS 11/12/15 PEKERJAAN LANTAI & 77 9/16/15 23SS DINDING KERAMIK 12/31/15 Tanah Urug Bawah Lantai 14 9/16/15 1/5/15 23SS 24

26 Tabel 4.1 Lanjutan 2/3 Pasir Urug Bawah Lantai T = /6/15 Cm 1/7/15 Lantai Beton Tumbuk T=7 Cm 14 11/13/15 12/2/15 Lantai Keramik Ukuran 4x4 Cm 14 12/3/15 12/22/15 Lantai Keramik Ukuran 2x2 Cm 13 12/14/15 12/3/15 Dinding Keramik Ukuran 2x3 7 Cm 12/31/15 PEKERJAAN KUSEN, PINTU, 77 1/6/15 JENDELA, VENTILASI & 1/2/16 PLAFOND 28 26,21SS SS+7 32SS+7 Kusen Pintu & Jendela 14 1/6/15 1/23/15 29SS Daun Pintu Kaca + Asesoris 7 12/14/15 12/22/15 32SS-7,31SS+7 Daun Pintu + Asesoris 14 12/14/15 36SS 12/31/15 Daun Pintu Lap.Seng + Asesoris 7 37SS+7 12/31/15 Daun Jendela Kaca + Asesoris 14 1/1/16 37SS,38SS+7 1/2/16 Ventilasi Kaca Kamar Mandi 7 11/24/15 31SS-7 12/2/15 Ventilasi Kaca Mati 7 4,39SS-7 12/31/15 Ventilasi Kayu 14 41SS 1/11/16 Plafond Triplek 4 mm 14 12/3/15 4SS+7 12/22/15 Rangka Plafond Triplek 15 11/24/15 43SS-7 12/17/15 List Profil 7 43,42SS-7 12/31/15 PEKERJAAN PENUTUP 14 11/4/15 3SS-7 ATAP 11/23/15 Rangka Kuda-kuda Baja Ringan 14 11/4/15 3SS-7 11/23/15 Seng Genteng Metal,3 mm 14 11/4/15 47SS 11/23/15 Listplank 2 x 3 Cm, Kayu Kelas 4 11/13/15 47SS+7 II 11/18/15 PEKERJAAN PENGECATAN 28 1/1/16 2/9/16 45SS+7 DINDING & PLAFOND Cat Dinding 14 1/1/16 45SS+7 1/2/16 Cat Plafond 14 1/12/16 1/29/16 51SS+7 Cat Minyak 7 2/1/16 2/9/16 52 PEKERJAAN INSTALASI 17 9/25/15 26SS-14 LISTRIK 2/22/16 Instalasi Titik Penerangan 7 9/25/15 26SS-14 1/5/15 Instalasi Titik Kontak 3.5 1/26/16 2/1/16 53SF Lampu TL 45 Watt Setara Philips /1/16 2/3/16 56 Lampu Hemat Energi 18 Watt 7 2/1/16 2/9/16 57SS Setara Philips Saklar Triple Setara Broco 7 1/26/16 2/4/16 56SS,55SS 29SS 25

27 Tabel 4.1 Lanjutan 3/3 Saklar Tunggal Setara Broco /1/16 59SS,58SS,57SS 2/22/16 Saklar Ganda Setara Broco 7 2/1/16 2/9/16 6SS,59SS,58SS Stop Kontak 2 2/1/16 2/2/16 61SS,6SS,59SS,58 SS,57SS Pemasukan Instalasi Listrik 1 Amper 3.5 2/1/16 2/4/16 62SS,61SS,6SS,59 SS PEKERJAAN INSTALASI AIR 46 11/13/15 1/15/16 49SS Instalasi air Kotor 4 11/13/15 49SS 11/18/15 instalasi air Bersih 3 11/19/ /23/15 Kloset Duduk 7 1/1/16 52SS-7 1/11/16 Kran air 4 1/12/16 1/15/16 67 Mesin Pompa 1 day 51SS-7 Septitank + Peresapan 2 11/24/15 65SS+7 11/25/15 Tower + Bak Air Viber 3 12/3/15 44SS+7 12/7/15 Sumur Bor 1 day 12/2/15 12/3/15 71SF PEKERJAAN LAIN-LAIN 49 69SS 2/29/16 Reling Holow 7 69SS 12/31/15 Reling Kolom & Dinding 7 1/1/16 74SS+7 1/11/16 Relif Kosen Jendela & Ventilasi 7 1/12/16 75SS+7 1/2/16 Administrasi/Dokumentasi/P3K 42 2/18/16 6,58FF Dinding Partisi Triplek Gmm 7 1/12/16 76SS Double 1/2/16 Reling Holow pengaman 7 2/19/16 2/29/16 78SS, Perhitungan diagram kerja metode PDM Jadwal PDM menunjukan urutan aktivitas beserta lintasan kritis, sehingga memudahkan dalam proses controlling. Pada penjadwalan PDM ini menggunakan AON (Activity on Node) dalam menentukan waktunya terdapat forward pass yang terdiri dari early start dan early finish dan backward pass yang terdiri dari latest start dan latest finish. Berdasarkan jadwal PDM diketahui free float dan total float kemudian dapat dilihat apakah itu merupakan jalur kritis apa bukan. Total float adalah jumlah total waktu yang dimiliki oleh suatu aktivitas yang dapat ditunda (aktivitas non kritis) tanpa mempengaruhi durasi proyek secara keseluruhan. Bila finish dari rencana lebih cepat dari early finish pada actual maka dikatakan bahwa pekerjaan aktivitas tersebut lebih lambat dari rencana. 26

28 1. Bila finish dari rencana lebih lama dari late finish pada actual maka dikatakan bahwa pekerjaan aktivitas tersebut lebih cepat dari rencana. 2. Bila finish dari rencana diantara early finish dan late finish pada actual maka dikatakan bahwa pekerjaan aktivitas tersebut tepat waktu. Pada Studi Kasus ini terdapat lintasan kritis yang didapat dari Microsoft Project 213 yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Nilai LS, LF, Free Slack dan Total Slack Task Name Start Finish Late Start Late Finish Free Slack Pembangunan USB TK Pembina Kabupaten 6/23/15 2/29/16 6/1/15 2/29/16 PEKERJAAN PERSIAPAN 6/23/15 7/13/15 6/23/15 7/13/15 Pembersihan Lapangan 6/23/15 6/23/15 6/1/15 6/1/15 Pengukuran dan Pemasangan 6/23/15 Bowplank 6/24/15 6/1/15 6/11/15 Papan Nama Proyek 6/23/15 6/23/15 6/11/15 6/11/15 PEKERJAAN TANAH 6/25/15 7/24/15 6/12/15 7/13/15 Galian Tanah Pondasi 6/25/15 7/15/15 6/12/15 7/2/15 Urugan Kembali 7/16/15 7/3/15 7/24/15 7/13/15 PEKERJAAN PONDASI 6/25/15 8/18/15 6/25/15 2/29/16 Pasir Urug Bawah Pondasi 6/25/15 6/3/15 6/25/15 6/3/15 Aanstamping Batu Kali T= 1 7/1/15 Cm 7/9/15 7/1/15 7/9/15 Pondasi Batu Kali 7/1/ /18/15 1/21/16 2/29/16 PEKERJAAN BETON 7/1/15 BERTULANG 7/1/15 2/29/16 Pondasi Pood Plat 7/1/15 7/2/15 7/1/15 7/2/15 Sloof Ukuran 18/25 Cm 7/21/15 8/7/15 8/7/15 7/21/15 Kolom Ukuran 2/25 Cm 8/1/15 8/27/15 8/1/15 8/27/15 Kolom Ukuran 13/13 Cm 8/28/15 9/16/15 8/28/15 9/16/15 Balok Lantai Ukuran 15/3 Cm 1/29/16 8 2/1/16 2/29/16 Balok Lantai Ukuran 2/3 Cm 7/21/ /29/15 9/7/15 9/15/15 Ring Balk 13/2 Cm 8/28/15 9/16/15 8/28/15 9/16/15 Balok Miring Ukuran 13/13 Cm 8/28/ /17/15 2/1/16 2/29/16 Total Slack

29 Tabel 4.2 Lanjutan 2/4 Atap Plat t = 12 Cm 9/17/15 11/11/15 PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN 9/16/15 11/12/15 Pasangan Batu Bata 1/2 Bata (Trasram) 1 Pc : 2 Ps 9/16/15 1/5/15 Pasangan Batu Bata 1/2 Bata 1 9/25/15 Pc : 4 Ps 1/23/15 Plesteran 1 Pc : 2 Ps, Tebal 15 mm 1/15/15 11/3/15 Plesteran 1 Pc : 4 Ps, Tebal 15 mm 1/15/15 11/12/15 PEKERJAAN LANTAI & DINDING KERAMIK 9/16/15 12/31/15 Tanah Urug Bawah Lantai 9/16/15 1/5/15 Pasir Urug Bawah Lantai T = 15 1/6/15 Cm 1/7/15 Lantai Beton Tumbuk T=7 Cm 11/13/15 12/2/15 Lantai Keramik Ukuran 4x4 12/3/15 Cm 12/22/15 Lantai Keramik Ukuran 2x2 Cm 12/14/15 12/3/15 Dinding Keramik Ukuran 2x3 Cm 12/31/15 PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, VENTILASI & 1/6/15 1/2/16 PLAFOND Kusen Pintu & Jendela 1/6/15 1/23/15 Daun Pintu Kaca + Asesoris 12/14/15 12/22/15 Daun Pintu + Asesoris 12/14/15 12/31/15 Daun Pintu Lap.Seng + Asesoris 12/31/15 Daun Jendela Kaca + Asesoris 1/1/16 1/2/16 Ventilasi Kaca Kamar Mandi 11/24/15 12/2/15 Ventilasi Kaca Mati 12/31/15 Ventilasi Kayu 1/11/16 Plafond Triplek 4 mm 12/3/15 12/22/15 Rangka Plafond Triplek 11/24/15 12/17/15 List Profil 12/31/15 PEKERJAAN PENUTUP ATAP 11/4/15 11/23/15 Rangka Kuda-kuda Baja Ringan Seng Genteng Metal,3 mm 11/4/15 11/4/15 11/23/15 11/23/15 9/17/15 9/16/15 9/16/15 9/25/15 1/15/15 1/15/15 11/4/15 11/4/15 11/24/15 11/13/15 12/3/15 12/14/15 2/19/16 11/24/15 2/1/16 12/14/15 12/14/15 1/1/16 11/24/15 12/3/15 2/4/16 12/14/15 12/14/15 2/1/16 11/11/15 11/12/15 1/5/15 1/23/15 11/3/15 11/12/15 2/29/16 11/23/15 11/25/15 12/2/15 12/22/15 12/3/15 2/29/16 2/29/16 2/29/16 12/22/15 12/31/15 12/31/15 1/2/16 12/2/15 12/31/15 1/11/16 12/22/15 2/29/16 12/31/15 2/29/16 12/31/15 2/29/

30 Tabel 4.2 Lanjutan 3/4 Listplank 2 x 3 Cm, Kayu Kelas II 11/13/15 11/18/15 PEKERJAAN 1/1/16 PENGECATAN DINDING & 2/9/16 PLAFOND Cat Dinding 1/1/16 1/2/16 Cat Plafond 1/12/16 1/29/16 Cat Minyak 2/1/16 2/9/16 PEKERJAAN INSTALASI 9/25/15 LISTRIK 2/22/16 Instalasi Titik Penerangan 9/25/15 1/5/15 Instalasi Titik Kontak 1/26/16 2/1/16 Lampu TL 45 Watt Setara 2/1/16 Philips 2/3/16 Lampu Hemat Energi 18 Watt 2/1/16 Setara Philips 2/9/16 Saklar Triple Setara Broco 1/26/16 2/4/16 Saklar Tunggal Setara Broco 2/1/16 2/22/16 Saklar Ganda Setara Broco 2/1/16 2/9/16 Stop Kontak 2/1/16 2/2/16 Pemasukan Instalasi Listrik 1 2/1/16 Amper 2/4/16 PEKERJAAN INSTALASI AIR 11/13/15 1/15/16 Instalasi air Kotor 11/13/15 11/18/15 instalasi air Bersih 11/19/15 11/23/15 Kloset Duduk 1/1/16 1/11/16 Kran air 1/12/16 1/15/16 Mesin Pompa Septitank + Peresapan 11/24/15 11/25/15 Tower + Bak Air Viber 12/3/15 12/7/15 Sumur Bor 12/2/15 12/3/15 PEKERJAAN LAIN-LAIN 2/29/16 Reling Holow 12/31/15 Reling Kolom & Dinding 1/1/16 1/11/16 Relif Kosen Jendela & Ventilasi 1/12/16 1/2/16 1/1/16 1/1/16 1/19/16 2/5/16 2/2/16 2/8/16 2/2/16 2/8/16 2/8/16 2/8/16 2/8/16 2/19/16 2/24/16 2/24/16 2/25/16 2/15/16 2/24/16 2/26/16 2/25/16 2/29/16 2/1/16 2/1/16 2/19/16 12/28/15 2/16/16 1/2/16 2/5/16 2/16/16 5 2/29/ /16/16 2/5/16 2/1/16 2/16/ /16/16 2/29/16 2/29/16 2/26/ /29/ /29/16 2/22/16 7 2/29/16 2/23/ /29/ /29/16 2/29/ /29/16 2/29/16 2/9/16 2/18/16 2/29/

31 Tabel 4.2 Lanjutan 4/4 Administrasi/Dokumentasi/P3K 2/18/16 Dinding Partisi Triplek Gmm 1/12/16 Double 1/2/16 Reling Holow pengaman 2/19/16 2/29/16 2/19/16 2/19/16 2/18/16 2/29/16 2/29/ Penjadwalan Ulang Proyek Untuk reschedule jaringan kerja digunakan asumsi asumsi sebagai berikut : 1. Diperhatikan jenis-jenis aktifitas yang saling berhubungan. 2. Diperhatikan aktifitas aktifitas mana saja yang dapat dikerjakan bersamasama (saat mulainya sama). 3. Diperhatikan aktifitas aktifitas mana saja yang harus menunggu selesainya suatu aktifitas tertentu Analisis kegiatan setelah reschedule Pada Pembangunan USB TK Pembina Kabupaten Aceh Barat diketahui jangka waktu pelaksanaan normalnya adalah 18 hari dengan biaya Rp ,. Namun, setelah dilakukan reschedule maka jangka waktu normal menjadi 172 hari. Berikut daftar kegiatan normal setelah reschedule beserta jangka waktu pelaksanaan : Tabel 4.3 Durasi Pekerjaan Setelah Rescheduling Task Name Duration Start Finish Predecessors Pembangunan USB TK 172 6/23/15 Pembina Kabupaten PEKERJAAN 15 6/23/15 7/13/15 PERSIAPAN Pembersihan Lapangan.5 6/23/15 6/23/15 Pengukuran dan 1 day 6/23/15 6/24/15 2 Pemasangan Bowplank Papan Nama Proyek.5 6/23/15 6/23/15 3SS,2 PEKERJAAN TANAH 6 7/2/15 4,3 6/24/15 Galian Tanah Pondasi 3 6/24/15 6/29/15 4,3 Urugan Kembali 3 6/29/15 7/2/15 6 3

32 Tabel 4.3 Lanjutan 2/4 PEKERJAAN 35 8/12/15 6SS PONDASI 6/24/15 Pasir Urug Bawah 4 6/24/15 6/3/15 6SS Pondasi Aanstamping Batu Kali 3 6/3/15 7/3/15 9 T= 1 Cm Pondasi Batu Kali 28 7/3/15 8/12/15 1 PEKERJAAN BETON /3/15 1SS BERTULANG Pondasi Pood Plat 11 6/3/15 7/15/15 1SS Sloof Ukuran 18/25 Cm 12 7/15/15 7/31/15 13 Kolom Ukuran 2/25 Cm 1 7/31/15 8/14/15 14 Kolom Ukuran 13/13 Cm 1 8/14/15 8/28/15 15 Balok Lantai Ukuran 1 2/4/16 16SS,15 15/3 Cm Balok Lantai Ukuran 7 7/15/15 7/24/15 14SS,7FF 2/3 Cm Ring Balk 13/2 Cm 14 8/14/15 9/3/15 16SS Balok Miring Ukuran 14 8/14/15 9/3/15 21SF 13/13 Cm Atap Plat t = 12 Cm /3/15 1/29/15 19 PEKERJAAN 35 9/2/15 1/21/15 21SS-1 day,18 PASANGAN & PLESTERAN Pasangan Batu Bata 1/2 14 9/2/15 9/22/15 15SS Bata (Trasram) 1 Pc : 2 Ps Pasangan Batu Bata 1/2 9 9/11/15 9/24/15 23SS+7 Bata 1 Pc : 4 Ps Plesteran 1 Pc : 2 Ps, 14 1/1/15 1/21/15 24SS+14 Tebal 15 mm Plesteran 1 Pc : 4 Ps, 7 1/1/15 1/12/15 25SS Tebal 15 mm PEKERJAAN LANTAI 63 9/2/15 11/3/15 23SS & DINDING KERAMIK Tanah Urug Bawah Lantai 7 9/2/15 9/11/15 23SS Pasir Urug Bawah Lantai 2 9/11/15 9/15/15 28 T = 15 Cm Lantai Beton Tumbuk 14 1/3/15 26,21SS+7 T=7 Cm 1/12/15 Lantai Keramik Ukuran 8 1/3/15 11/11/15 3 4x4 Cm Lantai Keramik Ukuran 13 11/27/15 31SS+7 2x2 Cm 11/1/15 Dinding Keramik Ukuran 7 11/3/15 32SS+7 2x3 Cm 11/19/15 PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, VENTILASI & PLAFOND 63 9/11/15 12/9/15 29SS 31

33 Tabel 4.3 Lanjutan ¾ Kusen Pintu & Jendela 1 9/11/15 9/25/15 29SS Daun Pintu Kaca + Asesoris 7 11/1/15 11/19/15 32SS-7,31SS+7 Daun Pintu + Asesoris 7 11/19/15 36SS 11/1/15 Daun Pintu Lap.Seng /3/15 37SS+7 Asesoris 11/19/15 Daun Jendela Kaca + Asesoris 7 11/3/15 12/9/15 37SS,38SS+7 Ventilasi Kaca Kamar 7 1/3/15 31SS-7 Mandi 1/21/15 Ventilasi Kaca Mati 7 11/3/15 4,39SS-7 11/19/15 Ventilasi Kayu 7 11/3/15 41SS 11/19/15 Plafond Triplek 4 mm 1 1/3/15 11/13/15 4SS+7 Rangka Plafond Triplek 1 11/4/15 43SS-7 1/21/15 List Profil 7 11/13/15 11/24/15 43,42SS-7 PEKERJAAN 14 1/1/15 1/21/15 3SS-7 PENUTUP ATAP Rangka Kuda-kuda Baja 14 1/1/15 1/21/15 3SS-7 Ringan Seng Genteng Metal,3 14 1/1/15 1/21/15 47SS mm Listplank 2 x 3 Cm, 4 1/16/15 47SS+7 Kayu Kelas II 1/12/15 PEKERJAAN 21 45SS+7 PENGECATAN DINDING & PLAFOND 11/24/15 Cat Dinding 7 12/3/15 45SS+7 11/24/15 Cat Plafond 7 12/3/15 12/14/15 51SS+7 Cat Minyak /14/15 PEKERJAAN /11/15 2/3/16 26SS-14 INSTALASI LISTRIK Instalasi Titik Penerangan 7 9/11/15 9/22/15 26SS-14 Instalasi Titik Kontak /9/15 12/14/15 53SF Lampu TL 45 Watt Setara /16/15 56 Philips 12/14/15 Lampu Hemat Energi SS Watt Setara Philips 12/14/15 Saklar Triple Setara /9/15 12/14/15 56SS,55SS Broco Saklar Tunggal Setara /18/16 2/3/16 59SS,58SS,57SS Broco Saklar Ganda Setara 3.5 1/18/16 1/21/16 6SS,59SS,58SS Broco Stop Kontak 1 day 1/18/16 1/18/16 61SS,6SS,59SS, Pemasukan Instalasi Listrik 1 Amper 58SS,57SS 3.5 1/18/16 1/21/16 62SS,61SS,6SS, 59SS 32

34 Tabel 4.3 Lanjutan 4/4 PEKERJAAN 42 12/9/15 49SS INSTALASI AIR 1/12/15 Instalasi air Kotor 4 1/16/15 49SS 1/12/15 instalasi air Bersih 3 1/16/15 1/21/15 65 Kloset Duduk 7 12/3/15 52SS-7 11/24/15 Kran air 4 12/3/15 12/9/15 67 Mesin Pompa 1 day 11/13/15 11/16/15 51SS-7 Septitank + Peresapan 2 1/23/15 65SS+7 1/21/15 Tower + Bak Air Viber 1.5 1/3/15 11/2/15 44SS+7 Sumur Bor 1 day 1/3/15 71SF 1/29/15 PEKERJAAN LAIN- 3 11/13/15 12/25/15 69SS LAIN Reling Holow /13/15 11/18/15 69SS Reling Kolom & Dinding /27/15 74SS+7 11/24/15 Relif Kosen Jendela & /3/15 12/8/15 75SS+7 Ventilasi 21 6,58FF Administrasi/Dokument asi/p3k 11/24/15 Dinding Partisi Triplek /3/15 12/8/15 76SS Gmm Double Reling Holow pengaman 2 12/25/15 78SS,77 Tabel 4.4 Nilai LS, LF, Free Slack dan Total Slack Setelah Rescheduling Task Name Start Finish Late Start Pembangunan USB TK Pembina Kabupaten 6/23/15 6/23/15 PEKERJAAN PERSIAPAN 6/23/15 7/13/15 7/2/15 Pembersihan Lapangan 6/23/15 6/23/15 7/2/15 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank 6/23/15 6/24/15 7/3/15 Papan Nama Proyek 6/23/15 6/23/15 7/3/15 PEKERJAAN TANAH 6/24/15 7/2/15 7/6/15 Galian Tanah Pondasi 6/24/15 6/29/15 7/6/15 Urugan Kembali 6/29/15 7/2/15 7/9/15 PEKERJAAN PONDASI 6/24/15 8/12/15 7/8/15 Late Finish 7/13/15 7/2/15 7/3/15 7/3/15 7/13/15 7/8/15 7/13/15 Free Total Slack Slack

35 Tabel 4.4 Lanjutan 2/4 Pasir Urug Bawah Pondasi Aanstamping Batu Kali T= 1 Cm Pondasi Batu Kali PEKERJAAN BETON BERTULANG Pondasi Pood Plat Sloof Ukuran 18/25 Cm Kolom Ukuran 2/25 Cm Kolom Ukuran 13/13 Cm Balok Lantai Ukuran 15/3 Cm Balok Lantai Ukuran 2/3 Cm Ring Balk 13/2 Cm Balok Miring Ukuran 13/13 Cm Atap Plat t = 12 Cm P PEKERJAAN PASANGAN &PLESTERAN Pasangan Batu Bata 1/2 Bata (Trasram) 1 Pc : 2 Ps Pasangan Batu Bata 1/2 Bata 1 Pc : 4 Ps Plesteran 1 Pc : 2 Ps, Tebal 15 mm Plesteran 1 Pc : 4 Ps, Tebal 15 mm PPEKERJAAN LANTAI & DINDING KERAMIK Tanah Urug Bawah Lantai Pasir Urug Bawah Lantai T = 15 Cm Lantai Beton Tumbuk T=7 Cm Lantai Keramik Ukuran 4x4 Cm Lantai Keramik Ukuran 2x2 Cm Dinding Keramik Ukuran 2x3 Cm 6/24/15 6/3/15 7/3/15 6/3/15 6/3/15 7/15/15 7/31/15 8/14/15 2/4/16 7/15/15 8/14/15 8/14/15 9/3/15 9/2/15 9/2/15 9/11/15 1/1/15 1/1/15 9/2/15 9/2/15 9/11/15 1/12/15 1/3/15 11/1/15 11/19/15 6/3/15 7/3/15 8/12/15 7/15/15 7/31/15 8/14/15 8/28/15 7/24/15 9/3/15 9/3/15 1/29/15 1/21/15 9/22/15 9/24/15 1/21/15 1/12/15 11/3/15 9/11/15 9/15/15 1/3/15 11/11/15 11/27/15 11/3/15 7/8/15 7/14/15 1/11/16 7/14/15 7/14/15 7/29/15 8/14/15 8/28/15 2/4/16 9/15/15 8/28/15 1/29/16 9/17/15 9/24/15 9/24/15 1/5/15 1/23/15 1/23/15 11/3/15 11/26/15 12/7/15 11/3/15 11/23/15 12/2/15 2/9/16 7/13/15 7/16/15 7/28/15 8/13/15 8/27/15 9/1/15 9/23/15 9/16/15 11/11/15 11/11/15 1/13/15 1/15/15 11/11/15 11/2/15 12/4/15 12/8/15 11/2/15 12/2/15 12/18/

36 Tabel 4.4 Lanjutan 3/4 PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, VENTILASI & PLAFOND Kusen Pintu & Jendela Daun Pintu Kaca + Asesoris Daun Pintu + Asesoris Daun Pintu Lap.Seng + Asesoris Daun Jendela Kaca + Asesoris Ventilasi Kaca Kamar Mandi Ventilasi Kaca Mati Ventilasi Kayu Plafond Triplek 4 mm Rangka Plafond Triplek List Profil PEKERJAAN PENUTUP ATAP Rangka Kuda-kuda Baja Ringan Seng Genteng Metal,3 mm Listplank 2 x 3 Cm, Kayu Kelas II PEKERJAAN PENGECATAN DINDING & PLAFOND Cat Dinding Cat Plafond Cat Minyak PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Instalasi Titik Penerangan Instalasi Titik Kontak Lampu TL 45 Watt Setara Philips Lampu Hemat Energi 18 Watt Setara Philips 9/11/15 9/11/15 11/1/15 11/1/15 11/19/15 11/3/15 1/21/15 11/19/15 11/19/15 1/3/15 1/21/15 11/13/15 1/1/15 1/1/15 1/1/15 1/12/15 11/24/15 11/24/15 12/3/15 12/14/15 9/11/15 9/11/15 12/9/15 12/14/15 12/14/15 12/9/15 9/25/15 11/19/15 11/19/15 11/3/15 12/9/15 1/3/15 11/3/15 11/3/15 11/13/15 11/4/15 11/24/15 1/21/15 1/21/15 1/21/15 1/16/15 12/3/15 12/14/15 2/3/16 9/22/15 12/14/15 12/16/15 12/7/15 2/4/16 12/1/15 12/1/15 12/21/15 12/3/15 12/7/15 12/3/15 12/3/15 12/16/15 2/4/16 12/3/15 1/7/16 1/7/16 1/29/16 1/18/16 1/8/16 1/8/16 1/21/16 2/1/16 1/27/16 2/1/16 1/27/16 2/1/16 2/1/16 12/18/15 12/18/15 12/29/15 1/7/16 12/15/15 1/7/16 1/7/16 12/29/15 1/7/16 1/26/16 1/21/16 2/1/16 1/18/16 2/1/16 2/1/16 2/1/16 2/1/16 2/4/16 2/1/

37 Tabel 4.4 Lanjutan 4/4 Saklar Triple Setara Broco Saklar Tunggal Setara Broco Saklar Ganda Setara Broco Stop Kontak Pemasukan Instalasi Listrik 1 Amper PEKERJAAN INSTALASI AIR Instalasi air Kotor instalasi air Bersih Kloset Duduk Kran air Mesin Pompa Septitank + Peresapan Tower + Bak Air Viber Sumur Bor PEKERJAAN LAIN-LAIN Reling Holow Reling Kolom & Dinding Relif Kosen Jendela & Ventilasi Administrasi/Dokumentasi/P 3K Dinding Partisi Triplek Gmm Double Reling Holow pengaman 12/9/15 1/18/16 1/18/16 1/18/16 1/18/16 1/12/15 1/12/15 1/16/15 11/24/15 12/3/15 11/13/15 1/21/15 1/3/15 1/29/15 11/13/15 11/13/15 11/24/15 12/3/15 11/24/15 12/3/15 12/14/15 2/3/16 1/21/16 1/18/16 1/21/16 12/9/15 1/16/15 1/21/15 12/3/15 12/9/15 11/16/15 1/23/15 11/2/15 1/3/15 12/25/15 11/18/15 11/27/15 12/8/15 12/8/15 12/25/15 2/1/16 2/1/16 2/12/16 2/12/16 2/12/16 1/18/16 2/5/16 2/15/16 2/3/16 2/12/16 1/18/16 2/16/16 2/16/16 1/18/16 1/25/16 2/3/16 2/12/16 1/18/16 2/12/16 2/16/16 2/5/16 2/15/16 2/1/16 2/11/16 1/18/16 1/28/16 2/8/16 2/15/

38 4.3 Pembahasan Tabel 4.5 Daftar Tabel Item Pekerjaan Pada Lintasan Kritis Durasi 18 Hari No Name Start Finish Remaining Work 1 Pembersihan Lapangan 6/23/15 6/23/15 8 hrs 2 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank 6/23/15 6/24/15 16 hrs 3 Papan Nama Proyek 6/23/15 6/23/15 8 hrs 4 Galian Tanah Pondasi 6/25/15 7/15/15 24 hrs 5 Urugan Kembali 7/16/15 7/24/ hrs 6 Pasir Urug Bawah Pondasi 6/25/15 6/3/15 64 hrs 7 Aanstamping Batu Kali T= 1 Cm 7/1/15 7/9/ hrs 8 Pondasi Pood Plat 7/1/15 7/2/ hrs 9 Sloof Ukuran 18/25 Cm 7/21/15 8/7/ hrs 1 Kolom Ukuran 2/25 Cm 8/1/15 8/27/ hrs 11 Kolom Ukuran 13/13 Cm 8/28/15 9/16/ hrs 12 Ring Balk 13/2 Cm 8/28/15 9/16/ hrs 13 Atap Plat t = 12 Cm 9/17/15 11/11/ hrs 14 Pasangan Batu Bata 1/2 Bata (Trasram) 1 Pc : 9/16/15 1/5/ hrs 2 Ps 15 Pasangan Batu Bata 1/2 Bata 1 Pc : 4 Ps 9/25/15 1/23/15 1,8 hrs 16 Plesteran 1 Pc : 2 Ps, Tebal 15 mm 1/15/15 11/3/15 1,232 hrs 17 Plesteran 1 Pc : 4 Ps, Tebal 15 mm 1/15/15 11/12/15 1,848 hrs 18 Lantai Beton Tumbuk T=7 Cm 11/13/15 12/2/ hrs 19 Lantai Keramik Ukuran 4x4 Cm 12/3/15 12/22/ hrs 2 Lantai Keramik Ukuran 2x2 Cm 12/3/ hrs 12/14/15 21 Daun Pintu Kaca + Asesoris 12/22/ hrs 12/14/15 22 Daun Pintu + Asesoris 12/31/ hrs 12/14/15 23 Daun Pintu Lap.Seng + Asesoris 12/31/ hrs 24 Daun Jendela Kaca + Asesoris 1/1/16 1/2/ hrs 25 Ventilasi Kaca Kamar Mandi 11/24/15 12/2/ hrs 26 Ventilasi Kaca Mati 12/31/ hrs 27 Ventilasi Kayu 1/11/ hrs 28 Plafond Triplek 4 mm 12/3/15 12/22/ hrs 29 List Profil 12/31/15 56 hrs 3 Cat Dinding 1/1/16 1/2/ hrs 31 Mesin Pompa 16 hrs 32 Administrasi/Dokumentasi/P3K 2/18/ hrs 33 Reling Holow pengaman 2/19/16 2/29/16 56 hrs 37

39 Tabel 4.6 Daftar Item Pekerjaan Pada Lintasan Kritis Setelah Rescheduling No Name Start Finish Remaining Work 1 Balok Lantai Ukuran 15/3 Cm 2/4/16 32 hrs WORK (HRS) 5, hrs hrs 8/2 8/1 8/3 9/1 9/2 1/ 1/ 11/ 11/ 12/ 12/ 1/3 1/1 1/3 2/1 2/2 Remaining Cumulative Work Remaining Cumulative Actual Work Baseline Remaining Cumulative Work Gambar 4.1 Grafik kumulatif work pekerjaan durasi normal WORK (HRS) 2, hrs 1, hrs hrs 8/2/ 8/1 8/3 9/1 9/2 1/ 1/ 11/ 11/ 12/ 12/ 1/3/ 1/1 1/3 2/1 Remaining Cumulative Work Remaining Cumulative Actual Work Baseline Remaining Cumulative Work Gambar 4.2 Grafik pekerjaan setelah rescheduling Berdasarkan hasil analisa dari Tabel 4.1 dan 4.2 hasil perhitungan dan input data yang dilakukan pada Microsoft Project adapun hasil yang diperoleh yaitu, pada pelaksanaan proyek dengan 18 hari kerja terdapat 33 kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Setelah penulis melakukan penjadwalan ulang/rescheduling maka pelaksanaan proyek berlangsung selama 172 hari dan hanya menyisakan satu pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Pada Grafik 4.1 dan Grafik 4.2 diperlihatkan waktu pelaksanaan proyek sebelum dan sesudah mengalami rescheduling. Pada Grafik 4.1 menunjukkan proyek menghabiskan waktu jam untuk menyelesaikan proyek. Dan pada Grafik 4.2 memperlihatkan proyek berjalan jam atau 172 hari kerja. 38

40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis tentang Penjadwalan Ulang Proyek Pembangunan USB TK Pembina Kabupaten Aceh Barat, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Setelah melakukan rescheduling pada durasi kegiatan normal proyek, maka dapat diketahui durasi kegiatan normal baru menjadi 172 hari dari 18 hari rencana. Sebelum dilakukan rescheduling, pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sebanyak 33 pekerjaan. Setelah dilakukan rescheduling hanya tersisa satu pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. 2. Pekerjaan awal berjalan dengan membutuhkan waktu jam setelah di rescheduling proyek berjalan jam. 5.2 Saran Adapun yang menjadi saran dari peniliti setelah melakukan penelitian ini adalah : 1. itoring dan evaluasi sangat diperlukan untuk menjaga kinerja proyek agar sesuai dengan jadwal rencana dan dapat mengantisipasi keterlambatan kerja yang mungkin bisa terjadi selama pengerjaan proyek. 2. Dalam menggunakan program Microsoft Project 213 untuk pengelolaan proyek tidaklah cukup hanya berbekal pengetahuan untuk mengoperasikannya saja, namun perlu dibekali dengan pemahaman dalam proses pengolahan data manajemen konstruksi. Penggunaan Microsoft Office Project sebaiknya digunakan untuk proyek besar dan kompleks sehingga manfaatnya lebih terasa. 3. Penggunaan program Microsoft Project 213 dalam skripsi ini masih sangat sederhana, untuk itu masih perlu mempelajari lebih jauh lagi. 39

41 DAFTAR PUSTAKA 1. Danyanti, E., 21, Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan Metode PERT Dan CPM. Penerbit Universitas Diponegoro. 2. Fedrerika, A., 21, Analisis Percepatan Pelaksanaan Dengan Menambah Jam Kerja Optimum Pada Proyek Konstruksi. Penerbit Universitas Udayana Denpasar 3. Kelana, P., 21, Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia Dengan Metode Resource Leveling Menggunakan Bantuan Microsoft Project 27, Penerbit Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 4. Napsiyana, A.G., 27, Perencanaan Dan Pengendalian Jadwal Dengan Menggunakan Microsoft Project Propfesional 213 Dalam Pengelolaan Proyek, Penerbit Fakultas Teknik Universitas Siliwangi. Tasikmalaya. 5. Setiawan, M.I., 29, Rescheduling Waktu Pekerjaan Guna Optimasi Biaya Pembangunan Rusunawa Siwalan Kerto Surabaya. Viewed 24 Oktober 215, avaliabe from internet : rekayasa sipil. Ub. 6. Soeharto, I.,1999, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional II. Jakarta: Erlangga. 7. Soeharto, I., 1995, Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional I. Jakarta: Erlangga. 8. Wijaya, G.D., 21, Studi Kasus Penjadwalan Proyek Pada Proyek Rumah Toko X Menggunakan Microsoft Project 21, Penerbit Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra. Viewed 24 Oktober 215, Avaliable from internet : repository. Upi.edu/S-TS Wowor, F.N., 213, Aplikasi Microsoft Project Dalam Pengendalian Waktu Pelaksanaan Proyek, Penerbit Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. Manado. Viewed 24 Oktober 215, Avaliable from internet download.portal garuda. Org/article.php 4

42 Lampiran A Mulai Identifikasi masalah Studi literatur Pengumpulan data Data Sekunder : Kurva S Time Schedule Barchart Rencana Anggaran Biaya (RAB) Analisa Data : 1. Pembuatan PDM dengan Microsoft Project 2. Pengontrolan hasil perhitungan dengan cara manual 3. Identifikasi jalur kritis dan non kritis 4. Analisa float Kesimpulan dan Saran Saran Gambar A.3.1 Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir 41

43 Lampiran A Gambar A.1.1 Peta Provinsi Aceh Sumber : Google Map, 215 Gambar A.1.2 Peta Layout Lokasi Proyek Sumber : Google Map,

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 Giri Dhamma Wijaya 1, Felix Marsiano 2, Sentosa Limanto 3 ABSTRAK : Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengerjaan pembangunan rumah selama ini, CV. XYZ belum menggunakan metode-metode khusus dalam merencanakan waktu yang dibutuhkan. Selama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)

OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM) OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM) M.Fauzan 1), Burhanuddin 2), Zulfahmi 3) Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh email: fauzanunimal@gmail.com

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) 2 PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) Yudi Syahrudin NRP : 0221054 Pembimbing : Yohanes L.D. Adianto. Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP : TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 Erwan Santoso Djauhari NRP : 9921021 Pembimbing : Maksum Tanubrata., Ir., MT FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3(2015), hal 237 242. PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD

Lebih terperinci

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off. ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna

Lebih terperinci

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU BAB 5 PERENCANAAN WAKTU 5.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Memahami pentingnya perencanaan waktu pada proyek b) Memahami data yang diperlukan untuk perencanaan waqktu c) Mampu membuat

Lebih terperinci

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Optimalisasi Optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi maksud dari optimalisasi pada penelitian ini adalah proses pencapaian

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek 1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999) kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003 STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003 Domy Christoferson NRP : 9921022 Pembimbing : Ir. V. Hartanto,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh Manajer proyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Data Umum Proyek Adapun gambaran umum dari proyek Revitalisasi Gedung Badan Pusat Statistik Gorontalo ini adalah sebagai berikut: Pemilik Proyek :

Lebih terperinci

Novie Susanto, Ratna Purwaningsih, Erwin Ardiansyah. Abstrak

Novie Susanto, Ratna Purwaningsih, Erwin Ardiansyah. Abstrak ANALISIS JARINGAN KERJA DAN PENENTUAN JALUR KRITIS DENGAN CRITICAL PATH METHODE-CPM (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUMAH GRAHA TAMAN PELANGI TYPE MILANO PADA PT KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG) Novie Susanto,

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

Contoh Kasus dan Pemecahannya

Contoh Kasus dan Pemecahannya Contoh Kasus dan Pemecahannya Microsoft Project Penjadwalan Proyek Alokasi Sumber Daya Pengendalian Proyek Disampaikan dalam Pelatihan Project Management Aryaduta Suites Hotel - Jakarta, 22 23 Februari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Kartika Andayani NRP : 0121077 Pembimbing : Ir. V. Hartanto, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

MODUL 2. PERENCANAAN KEGIATAN PROYEK

MODUL 2. PERENCANAAN KEGIATAN PROYEK MODUL 2. PERENCANAAN KEGIATAN PROYEK Kegiatan Proyek dan Gantt Chart Salah satu metoda penyusunan rencana proyek adalah dengan mendaftar semua pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam Microsoft Project dikenal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X Christian 1, Cefiro 2 dan Sentosa 3 ABSTRAK : Pembangunan yang sedang marak terjadi pada saat ini ialah pembangunan gudang khususnya di Surabaya.

Lebih terperinci

Pertemuan 5 Penjadwalan

Pertemuan 5 Penjadwalan Pertemuan 5 Penjadwalan Tujuan : Memahami konsep penjadwalan. Memahami langkah-langkah pembuatan PERT dan GNT Chart. Memahami alat bantu PERT dan GNT Chart. Penjadwalan Proyek Salah satu faktor utama menuju

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi ABSTRAK : Dengan meningkatnya perkembangan proyek konstruksi,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM Noval Antuli Arfan Utiarahman, Komang Arya Utama Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Sewage Treatment Plant (STP) pada proyek Jiexpo Sky City, waktu pengambilan data-data untuk penelitian

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL Ivan Pratama Setiadi 1, Andi 2 ABSTRAK: Ada sebuah metode penjadwalan baru yang dikembangkan tahun

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT Irma Lidi NRP : 0221047 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya serta metode pelaksanaan. Ciri suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk 9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Sejarah Analisa Network Konsep network mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Booz Allen Hamilton yang disusun

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN Pada suatu pembangunan proyek apartemen khususnya pada proyek Gedung Apartemen Gateway Pasteur ini banyak sekali yang harus direncanakan sebelum memulai proyek, seperti

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Fransisko Noktavian Wowor B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MANAJEMEN WAKTU PROYEK Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian

Lebih terperinci

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru) Yasri, D. / Optimasi Waktu Proyek dengan Penambahan Jam Kerja / pp. 119 130 OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk

Lebih terperinci

MATERI 8 MEMULAI USAHA

MATERI 8 MEMULAI USAHA MATERI 8 MEMULAI USAHA 1. WORK BREAKDOWN STUCTURE Memulai usaha atau sebuah project membutuhkan perencanaan. Bagaimana kita dapat menyelesaikannya terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D

JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D 111 10 119 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 PERENCANAAN

Lebih terperinci

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMERINTAH KOTA SUKABUMI UPT UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA Jl. Cikole Dalam No. 23/29 Tel (0266) 6250991 Pesawat 129, Fax (0266) 215349 - Kota Sukabumi Email : upt.pbj@sukabumikota.go.id BERITA

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

MODUL 3. CHART BAR. Gambar 3.1. Chart Bar pada Microsoft Project

MODUL 3. CHART BAR. Gambar 3.1. Chart Bar pada Microsoft Project MODUL 3. CHART BAR Chart Bar Chart Bar merupakan sekumpulan diagram balok yang disusun berdasarkan urutan waktu suatu pekerjaan yang dalam Microsoft Project dihasilkan dari data pada Gantt Chart atau Network

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek 2.1.1. Pengertian Proyek Proyek merupakan Suatu kegiatan bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi ABSTRAK xii ABSTRACT xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (Studi Kasus : Pembangunan Penyebrangan Orang KM 30+000 dan KM 36+000 pada Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng)

Lebih terperinci

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren A D DENDUM D O K U M E N P E N GADA A N Nomor: Nomor : 36/PBJ/DINKES /PBJ/DINKES-ASEL/X/2013 Tanggal: 07 Oktober 2013 untuk Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

Papa, Mama dan Nana. Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu. ( 2 Tawarikh 15 : 7 )

Papa, Mama dan Nana. Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu. ( 2 Tawarikh 15 : 7 ) Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu. ( 2 Tawarikh 15 : 7 ) Marilah kepada-ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Lebih terperinci

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se PM (ritical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique) Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan

Lebih terperinci

PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION DAN LEVELLING TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION DAN LEVELLING TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION DAN LEVELLING TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI Victor Yani 1, Albert Chandra 2 dan Paulus Nugraha 3 ABSTRAK: Dalam menerapkan

Lebih terperinci

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-11 Membuat network proyek: simpul event, anak panah aktifitas,

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017 Manajemen Waktu Proyek 1 Tujuan Pembelajaran Memahami tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan Manajemen Waktu Proyek Memahami input yang dibutuhkan dalam tiap tahapan serta output yang dihasilkan

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM KPPL MS PROJECT

MODUL I PRAKTIKUM KPPL MS PROJECT MODUL I PRAKTIKUM KPPL MS PROJECT CACA E. SUPRIANA, S.Si (caca_emile@yahoo.co.id) 1 1. Pendahuluan Salah satu kakas (tools) untuk membantu penjadwalan proyek adalah Microsoft Project, fasilitas yang disediakan

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan Dan Pengolahan Data Bab 4 Pengumpulan Dan Pengolahan Data 4.. Pengumpulan Data 4... Deskripsi Perusahaan PPAT berdiri pada tahun 989, dengan nama Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Barat. Kemudian pada tahun 2005 berubah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Kerzner dalam Soeharto (1999), manajemen proyek didefinisikan sebagai : Project management is the planning, organizing, directing, and controlling of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tahapan tahapan yang menjabarkan secara rinci dan harus ditetapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang ada. Tujuannya agar penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya Manajemen Proyek Teknik Industri Universitas Brawijaya Lecture 16 Outline: Manajemen Proyek References: Azlia, Wifqi. PPT: Organisasi dan Manajemen Industri. PSTI- UB. 2011. Pendahuluan Proyek : kombinasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU I. DIAGRAM JARING / CRITICAL PATH METHODE (CPM) A. PENDAHULUAN Diagram jaring atau Network Planning atau Critical Path Methode (CPM) adalah salah satu metode yang digunakann

Lebih terperinci

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Intisari... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 EMA02 Manajemen Operasional Definisi 2 Proyek Serangkaian pekerjaan yang saling terkait dan biasanya diarahkan beberapa output utama dan membutuhkan jangka waktu yang signifikan untuk melakukannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penjadwalan Proyek Suatu proyek yang akan dilaksanakan harus terjadwal terlebih dahulu, sehingga kita dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SCHEDULE PROYEK PEMBANGUNAN RUKO BERLANTAI 2 DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2007 MAKALAH

PEMBUATAN SCHEDULE PROYEK PEMBANGUNAN RUKO BERLANTAI 2 DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2007 MAKALAH PEMBUATAN SCHEDULE PROYEK PEMBANGUNAN RUKO BERLANTAI 2 DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2007 MAKALAH Diajukan sebagai Tugas Pengganti Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen Proyek Sistem Informasi

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP. ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK Waktu proyek atau biasa disebut umur proyek merupakan salah satu atribut proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction management).

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Manajemen waktu proyek dilakukan oleh pengelola

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

Manajemen Waktu Dalam Proyek

Manajemen Waktu Dalam Proyek Manajemen Waktu Dalam Proyek Pertemuan 5 Heru Lestiawan, M.Kom Manajemen Waktu Dalam Proyek 1 Tujuan Pembelajaran Memahami tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan Manajemen Waktu Proyek Memahami

Lebih terperinci

PSD III D.Ars Undip TA 31

PSD III D.Ars Undip TA 31 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR REDESAIN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI SOKOSARI 1 TUBAN LUAS BANGUNAN LANTAI I : 338,85 m² LUAS BANGUNAN LANTAI II : 338,85 m² LUAS BANGUNAN TOTAL : 677,7 m² ESTIKA

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN PROYEK Proyek didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama Contoh proyek perusahaan pembangunan jalan, jembatan, gedung, perrumahan, pabrik

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) David M. Walean R.J.M. Mandagi., J. Tjakra, G.Y. Malingkas Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek BAB II Tinjauan Pustaka Manajemen proyek secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya kita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan BAB II LANDASAN TEORI Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Manajemen

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum 4.1.1 Data-data proyek Nama Proyek : Hotel Amaris Pettarani Lokasi Proyek : Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar Pelaksanaan : 2 September 2013 22 September

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management TEKNIK RISET OERASI William J. Stevenson 8 th edition ANALISA NETWORK 1. PERT (Program Evaluation and Review Technique). CPM (Critical Path Method) PERT didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR LANJUTAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SD NEGERI 58 BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2010 NO A URAIAN PEKERJAAN B JUMLAH HARGA ( ) C I. PEKERJAAN PERSIAPAN II.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap. Tiaptiap tahap saling berhubungan satu sama lain, tiap tahap merupakan bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR HARGA UPAH PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG BOJONAGARA TAHUN ANGGARAN 2008 NATALIA RANTI YUNUS

LAMPIRAN 1 DAFTAR HARGA UPAH PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG BOJONAGARA TAHUN ANGGARAN 2008 NATALIA RANTI YUNUS LAMPIRAN 1 DAFTAR HARGA UPAH PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG BOJONAGARA TAHUN ANGGARAN 2008 NATALIA RANTI YUNUS NRP: 0521043 NO JENIS PEKERJA HARGA UPAH SATUAN WAKTU Rp. 1 PEKERJA

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAN DAN MOBILER SDN 004 RAMBAH LOKASI : KEC. RAMBAH KAB. ROKAN HULU HARGA SATUAN JUMLAH

Lebih terperinci

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama Manajemen Proyek Proyek Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama Proyek adalah sekelompok aktivitas temporer yang dirancang untuk menghasilkan sebuah produk, jasa, ataupun

Lebih terperinci