MODUL PERKULIAHAN. Manajemen Keuangan PERENCANAAN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PERKULIAHAN. Manajemen Keuangan PERENCANAAN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Manajemen Keuangan PERENCANAAN KEUANGAN Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen S1 04 Kode MK? Abstract Berdasarkan hasil analiasa biaya modal perusahaan dapat mengambil keputusal tentang kelayakan suatu investasi yang akan dilakukan. Kompetensi Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan membuat analisa biaya Modal

2 PERENCANAAN KEUANGAN Perencanaankeuntungan ( profit planning). 1. Pengertian Perencanaan keuangan Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk menganggarkan laporan keuangan baik neraca, laporan laba rugi maupun cashflow perusahaan pada masa yang akan datang. Perencanaan keuangan terdiri dari perencanaan keuangan jangka pendek maupun perencanaan keuangan jangka panjang. Untuk memprakirakan pendapatan, pertama,yaitu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus mencakup permintaan. Aspekteknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga kerja,kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan.suatu perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan /organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan. Perencanaan atau proyeksi keuangan merupakan perencanaan dalam pembuatan laporan keuanagan yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang baik jangka pendek, maupun jangka pajang termasuk didalamnya perkiraan tentang berapa banyak pendanaan internal dan eksternal yang harus diperoleh. Perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan-tujuan dan mengembangkan cara-cara untuk mencapainya. Dengan kata lain, perencanaan menunjukkan usaha-usaha perusahaan untuk memperkirakan kejadian-kejadian sekaligus penanganannya. Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budget ), yaitu suatu rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam angka. Anggaran yang dihasilkan merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dan sekaligus berfungsi sebagai alat koordinasi dan pengendali kegiatan perusahaan. Ada dua perencanaan keuangan yang penting diperhatikan dalam penyusunan anggaran, yaitu Perencanaan kas (cash budget ) dan Perencanaankeuntungan ( profit planning). 2. Model Perencanaan Keuangan Ramalan penjualan akan menjadi penggerak yang artinya pengguna model perencanaan akan memberikan nilai ini, dan kebanyakan nilai lainnya akan dihitung berdasarkan atas 2

3 nilai penjualan Perencanaanakan berfokus pada proyeksi penjualan di masa akan datang dan syarat pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung penjualan tersebut.sering kali ramalan penjualan akan diberikan dalam bentuk tingkat pertumbuhan dalam penjualan dan bukannya dalam satu angka penjualan yang eksplisit. Ramalan yang sempurna tentu tidak mungkin sebab penjualan bergantung pada kondisi ekonomi di masa depan yang tidakpasti. A. Peramalan Laporan Keuangan : 1. Laporan pro forma Laporan pro forma merupakan rencanakeuangan yang memiliki ramalan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus. 2. Pendekatan Persentase Penjualan Jumlah pinjaman jangka panjang adalah sesuatu yang ditentukan oleh manajemen,dan ini tidak harus berhubungan langsung dengan tingkat penjualan.jika diberikan suatu ramalan penjualan, kita akan dapat menghitung berapa banyak pendanaan yang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk meramalkan tingkat penjualan yangdiramalkan.model perencanaan yang diuraikan didasarkan atas pendekatan persentase penjualan (percentage of sales approach). Syarat perencanaan Keuangan a. Jangka waktu Jangka waktu dapat dibedakan antara keputusan jangka pendek dan jangka waktu yang lebih panjang b. Menyeluruh Perencanaan menyeluruh dengan mengkombinasikan keputusan-keputusan penganggaran modal menjadi suatu proyek besar c. Asumsi dan skenario Berikut ini adalah contoh proyeksi laporan keuangan tahun 2016 dan 2017, dengan asumsi dan scenario tercermin dalam %. Tahun dijadikan sebagai tahun dasar dalam menganalisa perencanaan. Dimana data tahun 2016 dibandingkan dengan data tahun (tahun 2016 dibagi tahun ) dan tahun 2017 dibandingkan dengan data tahun (tahun 2017 dibagi tahun ) 3

4 PT. ABC PROYEKSI NERACA PER 31 DESEMBER PROYEKSI DALAM Rp dan (%) KODE REK NAMA REKENING TH (Rp) TH 2016 (Rp) % TH 2017 (Rp) % 100,00,000 AKTIVA 110,00,000 AKTIVA LANCAR 110,01,000 KAS 69,268, ,315, % 115,229, % 110,02,000 BANK 110,02,001 BANK BNI 750,447, ,491, % 908,040, % 110,02,002 BANK BCA 648,392, ,232, % 784,555, % 110,02,003 BANK MUAMALAT 837,882, ,670, % 1,420,434, % 110,03,000 PIUTANG - 110,03,010 PIUTANG DAGANG 274,000, ,200, % 463,060, % 110,03,020 PIUTANG USAHA 65,000, ,000, % 130,000, % 110,03,030 PIUTANG KARYAWAN 20,000,000 25,000, % 27,500, % 110,04,000 BIAYA DIBAYAR DIMUKA 235,000, ,500, % 284,350, % 110,05,000 PERSEDIAAN 270,000, ,000, % 456,300, % 110,06,000 PPN MASUKAN 28,243, ,591, % 160,668, % TOTAL AKTIVA LANCAR 3,198,235,145 3,789,001, % 4,750,138, % 120,00,000 AKTIVA TETAP 120,01,000 TANAH 1,500,000,000 1,500,000, % 1,500,000, % 120,02,000 BANGUNAN 2,500,000,000 2,500,000, % 2,500,000, % 120,03,000 MESIN 450,000, ,000, % 675,000, % 120,04,000 KENDARAAN 650,000, ,000, % 975,000, % 120,05,000 INVENTARIS KANTOR 360,150, ,225, % 600,000, % 120,20,000 AKM PENYUSUTAN (1,582,060,000) (2,520,105,000) 159% (3,470,105,000) 219% TOTAL AKTIVA TETAP 3,878,090,000 3,670,120,000 95% 2,779,895,000 72% 130,00,000 AKTIVA LAIN LAIN (INVESTASI) 70,000, ,000, % 1,500,000, % 4

5 TOTAL AKTIVA 7,146,325,145 8,209,121, % 9,030,033, % 200,00,000 HUTANG 210,00,000 HUTANG LANCAR 210,01,000 HUTANG DAGANG 151,950, ,755,000 90% 150,430,500 99% 210,02,000 HUTANG USAHA 93,000,000 83,700,000 90% 92,070,000 99% 210,03,000 HUTANG BIAYA 25,100,000 20,570,000 82% 22,627,000 90% 210,04,000 BIAYA YG MSH HRS DIBAYAR 26,400,000 18,480,000 70% 20,328,000 77% 210,05,000 HUTANG BANK JANGKA PENDEK 150,000, ,000,000 80% 96,000,000 64% 210,06,000 HUTANG LANCAR LAINNYA 3,810,500 2,667,350 70% 2,934,085 77% 210,07,000 PPN KELUARAN 425,650, ,220,000 91% 428,142, % TOTAL HUTANG LANCAR 875,910, ,392,350 88% 848,531,585 97% 220,00,000 HUTANG JK PANJANG 220,01,000 HUTANG HIPOTIK 1,100,000, ,000,000 80% 704,000,000 64% 220,02,000 HUTANG OBLIGASI 200,000, ,000,000 80% 128,000,000 64% TOTAL HUTANG JK PANJANG 1,300,000,000 1,040,000,000 80% 1,144,000,000 88% TOTAL HUTANG 2,175,910,500 1,811,392,350 83% 1,992,531,585 92% 300,00,000 MODAL 300,01,000 MODAL DISETOR 1,500,000,000 1,500,000, % 1,650,000, % 300,02,000 DEVIDEN (170,000,000) (182,020,732) 107% (253,987,483) 149% 300,03,000 LABA DITAHAN 2,736,178,545 3,640,414, % 5,079,749, % 300,04,000 LABA TAHUN BERJALAN 904,236,100 1,439,335, % 2,388,933, % TOTAL MODAL 4,970,414,645 6,397,728, % 7,037,501, % TOTAL HUTANG & MODAL 7,146,325,145 8,209,121, % 9,030,033, % PT ABC PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI PERIODE JANUARI S/D DESEMBER KODE REK NAMA REKENING TH TH 2016 (Rp) % TH 2017(Rp) % 400,00,000 PENJUALAN 5

6 400,01,000 PENJUALAN TUNAI 400,02,000 PENJUALAN KREDIT 400,10,000 POTONGAN PENJUALAN 400,20,000 RETUR PENJUALAN 1,876,500,000 2,439,450, % 3,171,285, % 2,665,000,000 3,464,500, % 4,503,850, % (250,000,000) (275,000,000) 110% (357,500,000) 143% (35,000,000) (38,500,000) 110% (50,050,000) 143% TOTAL PENJUALAN 4,256,500,000 5,590,450, % 7,267,585, % 500,00,000 HARGA POKOK PENJUALAN 500,10,001 PERSEDIAAN AWAL BAHAN BAKU 35,000,000 45,000, % 58,500, % 500,10,002 PEMBELIAN BAHAN BAKU 950,700,000 1,235,910, % 1,606,683, % 500,10,003 PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKU (45,000,000) (58,500,000) 130% (76,050,000) 169% 500,20,000 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 500,000, ,000, % 845,000, % 500,30,000 BIAYA OVERHEAD PABRIK 135,800, ,800, % 176,540, % 500,40,001 PERSEDIAAN AWAL BARANG DALAM PROSES 75,000, ,000, % 195,000, % 500,40,002 PERSEDIAAN AKHIR BARANG DALAM PROSES (150,000,000) (195,000,000) 130% (253,500,000) 169% 500,50,001 PERSEDIAAN AWAL BARANG JADI 85,000,000 75,000,000 88% 97,500, % 500,50,002 PERSEDIAAN AKHIR BARANG JADI (75,000,000) (97,500,000) 130% (126,750,000) 169% TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN 1,511,500,000 1,940,710, % 2,522,923, % LABA KOTOR 2,745,000,000 3,649,740, % 4,744,662, % 600,00,000 BIAYA OPERASIONAL 600,00,001 BIAYA GAJI & TUNJANGAN 350,000, ,000, % 423,500, % 600,00,002 BIAYA TRANSPORT 600,00,003 BIAYA KENDARAAN 600,00,004 BIAYA LISTRIK 600,00,005 BIAYA TELEPON 125,000, ,500, % 151,250, % 65,000,000 71,500, % 78,650, % 45,000,000 49,500, % 54,450, % 75,000,000 82,500, % 90,750, % 600,00,006 BIAYA AIR 65,000,000 71,500, % 78,650, % BIAYA PERJALANAN 600,00,007 DINAS 28,500,000 31,350, % 34,485, % 600,00,008 BIAYA ENTERTAINMENT 45,700,000 50,270, % 55,297, % 6

7 600,00,009 BIAYA ALAT TULIS KANTOR 36,512,000 40,163, % 44,179, % 600,00,010 BIAYA KONSULTAN 56,000,000 61,600, % 67,760, % BIAYA REPARASI & 600,00,011 MAINTENANCE 65,389,000 71,927, % 79,120, % 600,00,012 BIAYA PENYUSUTAN 600,00,013 BIAYA IKLAN & PROMOSI 600,00,014 BIAYA PANTRY 792,030, ,045, % 950,000, % 13,479,000 14,826, % 16,309, % 28,500,000 31,350, % 34,485, % 600,00,015 BIAYA ADMINISTRASI 13,500,000 14,850, % 16,335, % TOTAL BIAYA OPERASI 1,804,610,000 2,051,883, % 2,175,221, % LABA OPERASI (EBIT) 940,390,000 1,597,857, % 2,569,440, % 600,00,016 BIAYA BUNGA 75,000, ,367, % 239,103, % LABA SEBELUM PAJAK (EBT) 865,390,000 1,380,489, % 2,330,336, % 600,00,017 BIAYA PAJAK 8,653,900 13,804, % 23,303, % LABA SETELAH PAJAK (EAT) 856,736,100 1,366,685, % 2,307,033, % 700,00,000 PENDAPATAN LAIN LAIN 700,10,000 BUNGA JASA GIRO 35,600,000 45,000, % 50,000, % 700,20,000 PENDAPATAN LAINNYA 65,000,000 75,000, % 80,000, % TOTAL PENDAPATAN LAIN LAIN 100,600, ,000, % 130,000, % 800,00,000 BIAYA LAIN LAIN 800,10,000 PAJAK JASA GIRO 800,20,000 SELISIH KURS 800,30,000 BIAYA LAINNYA TOTAL BIAYA LAIN LAIN 12,500,000 6,750,000 54% 7,500,000 60% 35,000,000 35,000, % 35,000, % 5,600,000 5,600, % 5,600, % 53,100,000 47,350,000 89% 48,100,000 91% LABA BERSIH 904,236,100 1,439,335, % 2,388,933, % 4 Tingkat Pertumbuhan dan Pendanaan Pada tingkat pertumbuhan rendah, jumlah dana yang tersedia dari sumber internal (yakni dengan menggunakan laba ditahan) mungkin melampaui jumlah investasi dalam aset 7

8 yang dibutuhkan. Namun saat tingkat pertumbuhan meningkat,sumber dana dari dalam perusahaan tidak akan cukup dan perusahaan harus mencari dana dari pasar uang dan modal.mengamati hubungan antara tingkat pertumbuhan dengan pendanaan eksternal yang diperlukan merupakan alat yang berguna dalam perencanaan jangka panjang. Metode Persentase Penjualan Berdasarkan pendekatan ini, besarnya persentase kerugian penghapusan piutang ditetapkan berdasarkan rata-rata piutang penjualan kredit selama periode yang sama. Rumus untuk menentukan persentase taksiran piutang tak tertagih, sebagai berikut : Total Piutang tak tertagih periode tertentu Taksiran penghapusan piutang = X 100% Total penjualan kredit periode tertentu Pencatatan jurnal taksiran piutang tak tertagih sebagaiberikut : Kerugian Penghapusan Piutang Rp. xxx (Debet) Cadangan Penghapusan Piutang Rp. xxx (kredit) contoh dari penjualan kredit tahun ditaksir penghapusan kerugian piutang sebesar 2 % dari piutang dagang 274,000,000 = 2% x 274,000,000 = ,- Kerugian Penghapusan Piutang Rp ,- (Debet) Cadangan Penghapusan Piutang Rp ,- (kredit) ANALISIS BREAK EVEN Analisis Breakeven digunakan untuk menentukan jumlah penjualan (dalam Rp atau unit) yang menghasilkan EBIT (Earning Before Interest and Tax atau laba bersih sebelum bunga dan pajak) sebesar 0. Dengan kata lain Breakeven Point (BEP) adalah suatu titik yang menunjukkan tingkat penjualan yang menyebabkan perusahaan tidak untung dan juga tidak rugi. Formula BEP : F BEP dalam unit = P V 8

9 BEP (Rp) = BEP (unit) x harga jual Dimana : F = total Fixed cost (biaya tetap) P = harga jual per unit V = variable cost (biaya variable) per unit Contoh : Diketahui harga jual per unit = P = Rp. 10, biaya variable per unit = V = Rp. 6 biaya tetap total = F = Rp F BEP = = = unit atau Rp P - V 10 6 a. Analisis penggunaan modal Analisis Breakeven digunakan dalam analisis penggunaan atau penggunaan modal sebagai metode pelengkap untuk metoda-metoda lain yang menggunakan pendekatan discounted cashflows seperti NPV atau IRR b. Kebijakan harga Harga jual dari suatu produk baru dapat ditentukan guna mencapai tingkat EBIT yang diinginkan. Selain itu analisis breakeven memberikan gambaran sejauh mana harga jual dapat diturunkan tanpa menyebabkan kerugian (EBIT yang negative) c. Negosiasi kontrak karyawan Efek dari kenaikan biaya variable akibat kenaikan upah karyawan breakeven (BEP) dapat dianalisis terhadap jumlah d. Struktur biaya 9

10 Alternatif mengurangi biaya variable dengan konsekuensi kenaikan biaya tetap dapat dievaluasi. Misal suatu perusahaan yang ingin memilih padat karya (biaya variable tinggi, biaya tetap rendah) atau padat modal (biaya variable rendah, biaya tetap tinggi) dapat menggunakan analisis breakeven untuk melihat efek dari ke-2 alternatif tersebut terhadap EBIT Dan BEP e. Keputusan pendanaan Analisis terhadap struktur biaya perusahaan memberikan informasi tentang proporsi biaya operasi tetap yang ditanggungkan pada penjualan. Jika proporsi ini terlalu tinggi, perusahaan dapat memutuskan untuk tidak menambah biaya tetap. 1. RISIKO BISNIS DAN RISIKO FINANSIAL Dalam mempelajari teknik penggunaan modal, kita mendefinisikan Risiko sebagai variabilitas dari keuntungan atau pendapatan yg diharapkan terjadi. Karena perhatian kita saat ini difokuskan pada keputusan pendanaan investasi. Variasi arus pendapatan yang disebabkan oleh : 1. keterbukaan perusahaan terhadap risiko bisnis 2. keputusan perusahaan yg menimbulkan risiko finansial 1. Risiko Bisnis Risiko Bisnis adalah ketidakpastian pada perkiraan pendapatan operasi perusahaan dimasa mendatang. Risiko Bisnis mewakili tingkat risiko dari operasi-operasi perusahaan yg tidak menggunakan hutang. Risiko bisnis ini diukur dengan deviasi standar dari ROE (Return On Equity). Risiko bisnis dipengaruhi oleh faktor-faktor : a. Variabilitas permintaan. Semakin pasti permintaan untuk produk perusahaan, cateris paribus, semakin rendah risiko bisnis. b. Variabilitas Harga. Semakin mudah harga berubah, semakin besar risiko bisnis. c. Variabilitas biaya input. Semakin tidak menentukan biaya input, semakin besar risiko bisnis 10

11 d. Kemampuan menyesuaikan harga jika ada perubahan biaya. Semakin besar kemampuan ini, semakin kecil risiko bisnis e. Tingkat penggunaan biaya tetap (Operating Leverage). Semakin tinggi operating leverage, semakin besar risiko bisnis. Pada umumnya, semakin besar biaya tetap, biaya variabel cenderung mengecil (misal : investasi pada mesin mahal akan mengruangi jam kerja karyawan). Sebaliknya biaya tetap yg kecil pada umumnya membawa konsekuensi biaya variabel yang besar. Perusahaan A : memiliki biaya tetap besar, biaya variabel relatif kecil Perusahaan B : memiliki biaya tetap kecil dan biaya variabel relatif besar. 2. Risiko Finansial Risiko Finansial adalah risiko tambahan pada perusahaan akibat keputusan menggunakan hutang atau risiko yg ditimbulkan dari penggunaan hutang (Financial Leverage) Risiko Financial = σ ROE(L) σ ROE(U ) Dimana : σ ROE(L) = Risiko perusahaan yg menggunakan hutang (Leverage Firm) σ ROE(U ) = Risiko perusahaan yg tdk menggunakan hutang (Unliverage Firm) atau risiko bisnis σ ROE(L) adalah lebih besar dari σ ROE(U ). Perhatikan ilustrasi berikut : Modal perusahaan Rp ,00. Perusahaan tidak menggunakan hutang. EBIT = Rp ,00 dan pajak 20 %. EBIT Rp Bunga Rp EBT Rp

12 Pajak (20%) Rp EAT Rp EAT ROE = = = 32 % MS Jika perusahaan menggunakan hutang sehingga struktur modal menjadi 50% modal sendiri dan 50% hutang. Biaya hutang (Kd) = 24 %, maka EBIT Rp (tdk berubah) Bunga (24%) Rp EBT Rp Pajak (20%) Rp EAT Rp EAT ROE = = = 44,8 % MS Penggunaan hutang meningkatkan ROE perusahaan sebesar 12,8 %. Namun demikian penggunaan hutang juga meningkatkan risiko pada pemegang saham (equity investor). Seandainya EBIT tidak Rp tapi hanya Rp (ini mungkin saja terjadi karena ketidakpastian dalam bisnis). Satu hal penting yg perlu diperhatikan dalam penggunaan hutang adalah : penggunaan hutang akan meningkatkan ROE hanya jika tingkat keuntungan pada aktiva (diukur dg EBIT / Total aktiva) lebih besar dari biaya modal (biaya hutang). 12

13 BREAK POINT LABA DITAHAN Dalam praktiknya, ketika perusahaan memperoleh lebih banyak dana selama satu periode waktu tertentu, biaya utang, saham preferen, serat ekuitas saham biasa mulai meningkat, dan ketika hal ini terjadi, biaya rata rata tertimbang setiap modal dolar baru juga meningkat. Jadi, jika perusahaan tidak bisa mempekerjakan jumlah tenaga kerja yang tidak terbatas pada tingkat upah yang konstan, maka mereka juga tidak dapat memperoleh jumlah modal yang tidak terbatas dengan jumlah biaya yang konstan. Pada saat tertentu, biaya dari setiap dolar baru akan meningkat. Langkah pertama untuk menentukan saat dimana MCC mulai meningkat, perhatikan walaupun neraca perusahaan menunjukan total modal jangka panjang sebesar $ , namun semua modal ini diperoleh di masa lalu, dan telah diinvestasikan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi. Modal baru (marjinal) akan diperoleh dengan tetap mempertahankan hubungan utang/ saham preferen/ ekuitas saham biasa sebesar 45/2/53. Karenanya, jika allied ingin mendapatkan $ modal baru, maka modal tersebut harus terdiri dari $ utang, $ saham preferen, dan $ ekuitas saham biasa. Ekuitas saham biasa baru bisa berasal dari dua sumber; (1) Laba ditahan, yang didefinisikan sebagai bagian laba tahun ini yang diputuskan akan ditahan dalam bisnis oleh manajemen dan tidak digunakan sebagai deviden (tetapi bukan laba datahan masa lalu, karena laba tersebut diinvestasikan dalam pabrik, peralatan, persediaan, dan lainnya) (2) Hasil dari penjualan saham biasa baru Utang akan memiliki suku bunga sebesar 10 % dan biaya setelah pajak sebesar 6 %, sedangkan saham preferen memiliki biaya sebesar 10,3%. Biaya ekuitas saham biasa akan sebesar k s = 13,4% selama ekuitas tersebut dihasilkan dari laba ditahan, tetapi biayanya akan meningkat menjadi k e = 14% setelah perusahaan menggunakan seluruh laba ditahannya sehingga membuat perusahaan menggunakan seluruh laba ditahannya sehingga membuat perusahaan harus menjual saham biasa baru. Biaya modal rata-rata tertimbang Allied, apabila ia menggunakan laba ditahan baru ( laba ditahan tahun ini, bukan tahun sebelumnya) dan juga menggunakan saham iasa baru, ditunjukan dalam tabel kita melihat bahwa biaya rata rata tertimbang setiap dolar adalah 13

14 10% selama laba ditahan digunakan, tetapi WACC meningkat menjadi 10,3% segera setelah perusahaan kehabisan laba ditahan dan terpaksa menjual saham biasa baru. Tabel 9.1 WACC Allied dengan menggunakan Laba Ditahan Baru dan Saham Biasa Baru 1. WACC apabila Ekuitas berasal dari Laba Ditahan Baru Bobot X Komponen Biaya = Produk Hutang 0,45 6 % 2,7 % Saham Preferen 0,02 % 10,3 % 0,2 % Ekuitas saham biasa (laba ditahan) 0,53 13,4 7,1 % % 1,00 WACC= 10,0 % 2. WACC apabila Ekuitas Berasal dari Penjualan Saham Biasa Baru Bobot X Komponen Biaya = Produk Hutang 0,45 6 % 2,7 % Saham Preferen 0,02 % 10,3 % 0,2 % Ekuitas saham biasa (saham biasa baru) 0,53 % ,4 % 14

15 DAFTAR PUSTAKA Arthur J. Keown, David F. Scott Jr, John D. Martin, J. William Petty Introduction Financial Management. Prentice- Hall, Inc. Weston, J Fred and Eugene F Brigham, Managerial Finance, Tenth Edition, Dryden Press, Hinsdale Illinois. Siswandi, 2010,, Lentera Ilmu Cendikia. 15

16 16

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN ANALISIS RATIO KEUANGAN Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Manajemen 84008 Helsinawati, SE, MM Bisnis S! 03 Abstract Berdasarkan Analisa

Lebih terperinci

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN JANKA PENDEK

MANAJEMEN KEUANGAN JANKA PENDEK MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN KEUANGAN JANKA PENDEK Fakultas Program Studi Tatap Muka EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN-S1 Abstract 11 Diisi dengan abstract Berdasarkan data laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS LEVERAGE DAN BEP

ANALISIS LEVERAGE DAN BEP ANALISIS LEVERAGE DAN BEP BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pendekatanan manajerial, aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan terkategori ke dalam tiga aspek, yaitu aspek pendanaan, aspek investasi,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Struktur Modal (Capital Structure)

Struktur Modal (Capital Structure) Bahan Ajar : Manajemen Keuangan II Digunakan untuk melengkapi buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Struktur Modal (Capital Structure) Pada pembahasan sebelumnya, perhitungan biaya rata-rata tertimbang

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Manajemen 84008 Helsinawati, SE, MM Bisnis S! 05 Abstract Berdasarkan Analisa Nilai

Lebih terperinci

ANGGARAN KOMPREHENSIF

ANGGARAN KOMPREHENSIF ANGGARAN KOMPREHENSIF Muniya Alteza Konsep Komprehensif Pengertian: yang disusun secara lengkap sebagai alat bantu manajemen dalam mengembangkan perencanaan terpadu di seluruh kegiatan perusahaan. Persyaratan

Lebih terperinci

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek LOGO LOGO Aspek Finansial & Pendanaan Proyek Pendahuluan Aspek finansial pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian dalam

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XI. Perencanaan Keuangan 1. Pendahuluan Perencanaan keuangan sangat bermanfaat untuk mengarahkan dan mengendalikan keuangan (aliran kas) suatu organisasi. Perencanaan tersebut mencakup tujuan yang ingin

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN, ANALISA DUPONT, ANALISA MVA DAN EVA

ANALISIS RASIO KEUANGAN, ANALISA DUPONT, ANALISA MVA DAN EVA ANALISIS RASIO KEUANGAN, ANALISA DUPONT, ANALISA MVA DAN EVA Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id 1. Arti Penting

Lebih terperinci

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Perencanaan keuangan. 4Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Perencanaan keuangan. 4Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: 4Fakultas VENY, EKONOMI MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan keuangan SE.MM Program Studi AKUNTANSI Bagian Isi Modul 1. Perencanaan Keuangan 2. Model-model Perencanaan Keuangan 3. Pendekatan Persentase

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia usaha baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil melakukan pengembangan usahanya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 44 BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Setelah dilakukannya analisis ataupun studi tentang produk, lingkungan eksternal, dan aspek-aspek bisnis lainnya, maka selanjutnya untuk memulai

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL Konsep Risiko: Risiko Bisnis dan Finansial Hamada Equation Analisis Leverage Pendekatan EBIT-EPS Pendekatan Biaya Modal Muniya Alteza Risiko Bisnis & Finansial Risiko bisnis: ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB 5 BUSINESS PLAN. 5.1 Executive Summary

BAB 5 BUSINESS PLAN. 5.1 Executive Summary BAB 5 BUSINESS PLAN Business plan dibawah ini merupakan rangkuman dari kajian teori, penelitian lapangan, serta kajian rencana pendirian perusahaan baru PT GM, terkait dengan financial planning dan analisis

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14 6. RENCANA KEUANGAN (Finansial Plan) 6.1. PRoyeksi Laporan Laba Rugi Laporan rugi laba (income statement atau profit and loss statement/ P&L) adalah "gambaran bergerak" yang menggambarkan kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Struktur Modal Perusahaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Struktur Modal Perusahaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Struktur Modal Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Keuangan Perusahaan dan Manajer Keuangan Materi Pembelajaran

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan

Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan MANAJEMEN KEUANGAN Modul ke: 04 Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajmen S1 www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul,

Lebih terperinci

Working Capital Management

Working Capital Management Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Working Capital Management Salah satu hal penting yang harus diketahui manajer terkait dengan arus

Lebih terperinci

MANFAAT LEVERAGE BAGI PERUSAHAAN. Ana Mufidah 1. Abstrak

MANFAAT LEVERAGE BAGI PERUSAHAAN. Ana Mufidah 1. Abstrak MANFAAT LEVERAGE BAGI PERUSAHAAN Ana Mufidah 1 Abstrak Keputusan pembelanjaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasikan laba ( profitabilitas) bagi pemegang saham. Pada kondisi ekonomi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peralatan lainnya yan mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peralatan lainnya yan mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Leverage Dalam sebuah perusahaan, baik itu perusahaan industri, jasa, maupun perusahaan dagang dalam beroperasi selain menggunakan

Lebih terperinci

Penggunaan Leverage: Struktur Keuangan dan Struktur Modal 1 BAB 6 PENGGUNAAN LEVERAGE : STRUKTUR KEUANGAN DAN STRUKTUR MODAL

Penggunaan Leverage: Struktur Keuangan dan Struktur Modal 1 BAB 6 PENGGUNAAN LEVERAGE : STRUKTUR KEUANGAN DAN STRUKTUR MODAL Penggunaan Leverage: Struktur Keuangan dan Struktur Modal 1 BAB 6 PENGGUNAAN LEVERAGE : STRUKTUR KEUANGAN DAN STRUKTUR MODAL Penggunaan Leverage: Struktur Keuangan dan Struktur Modal 2 LEVERAGE Leverage

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN Laporan Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Analisa Common Size, Analisa Index

MANAJEMEN KEUANGAN Laporan Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Analisa Common Size, Analisa Index Modul ke: 2Fakultas VENY, EKONOMI MANAJEMEN KEUANGAN Laporan Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Analisa Common Size, Analisa Index SE.MM Program Studi AKUNTANSI Bagian Isi Modul 1. Laporan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Perencanaan keuangan Model- model perencanaan keuangan Pendekatan persentase penjualan Pendanaan dan pertumbuhan

Manajemen Keuangan. Perencanaan keuangan Model- model perencanaan keuangan Pendekatan persentase penjualan Pendanaan dan pertumbuhan Manajemen Keuangan Modul ke: 04Fakultas Ekonomi Perencanaan keuangan Model- model perencanaan keuangan Pendekatan persentase penjualan Pendanaan dan pertumbuhan Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi S1

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

Struktur Permodalan Yang Baik Bagi Perusahaan

Struktur Permodalan Yang Baik Bagi Perusahaan Modul ke: 09 Struktur Permodalan Yang Baik Bagi Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE NILAI

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

TEORI STRUKTUR MODAL. A. Pengertian Modal dan Struktur Modal

TEORI STRUKTUR MODAL. A. Pengertian Modal dan Struktur Modal TEORI STRUKTUR MODAL A. Pengertian Modal dan Struktur Modal Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan

Lebih terperinci

FUTURE VALUE, PRESENT VALUE,KONSEP ANUITAS

FUTURE VALUE, PRESENT VALUE,KONSEP ANUITAS FUTURE VALUE, PRESENT VALUE,KONSEP ANUITAS Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Konsep Dasar Jika nilai nominalnya

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks. Septiani Juniarti, SE.MM.

Manajemen Keuangan. Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks. Septiani Juniarti, SE.MM. Manajemen Keuangan Modul ke: Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks 02 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan oleh Sony siswanto (2012) dengan tujuan penelitian mengetahui Evaluasi kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tingkat. untuk proyeksi laporan keuangan proforma.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tingkat. untuk proyeksi laporan keuangan proforma. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan peneliti terdahulu yang dijadikan pertimbangan oleh peneliti yaitu pertama,, penelitian yang dilakukan oleh Wendi Febrian Anjasmara (2011)

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan

Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan Modul ke: Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan Modul ini membahas tentang perancangan keuangan jangaka panjang untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan Fakultas EKONOMI Program

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perencanaan Keuangan Berkaitan dengan

Lebih terperinci

Bab 10 Analisa Financial Leverage dan Operating Leverage

Bab 10 Analisa Financial Leverage dan Operating Leverage M a n a j e m e n K e u a n g a n 134 Bab 10 Analisa Financial Leverage dan Operating Leverage Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung dan menjelaskan mengenai teori terkait analisa financial leverage

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

Sudarmono Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Sudarmono   Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH DEGREE OF FINANCIAL LEVERAGE DAN DEGREE OF OPERATING LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI Sudarmono email: Sudarmono_lim@yahoo.com Program

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk menjawab pertanyaan dari studi ini banyak digunakan acuan teori keuangan. Teori yang digunakan untuk landasan perhitungan studi ini adalah teori proses bisnis, financial planning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Manfaat Laporan Keuangan Menurut Soemarso (2002:34), laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan,

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta IV. Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan ringkasan kegiatan dan hasil dari kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Dalam laporan keuangan mengandung informasi mengenai profitabilitas,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008 LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008 DAFTAR ISI Keterangan Halaman Neraca -------------------------------------------------- 1 Laporan Laba Rugi --------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Modal Dalam menjalankan setiap aktivitasnya, setiap perusahaan memerlukan modal dimana modal tersebut seringkali menjadi penentu kinerja suatu perusahaan. Modal dapat

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan

Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 20 Bab 2 Arus Kas, Laporan Keuangan dan Nilai Tambah Perusahaan Mahasiswa dapat memahami dan menyebutkan laporan keuangan dasar dalam laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ayu (2011), pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan data

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. TEKNIK ANALISIS RATIO MERUPAKAN TEKNIK ANALISIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN MATEMATIKAL ANTARA SUATU JUMLAH TERTENTU DENGAN JUMLAH YANG LAIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.Ak. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.Ak. Modul ke: Fakultas EKONOMI Modul ke: 04 Fakultas EKONOMI Manajemen Keuangan Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dan Pertumbuhan Perusahaan Program Studi Manajemen 84008 Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.Ak Perencanaan Keuangan Jangka

Lebih terperinci

PENGOLAHAN MODAL KERJA

PENGOLAHAN MODAL KERJA PENGOLAHAN MODAL KERJA MODAL KERJA Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasianal perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah guru, membayar hutang,

Lebih terperinci

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO PENGERTIAN Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia yang terdiri dari : Balance sheet atau neraca, yang menunjukkan posisi finansial

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditur maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari informasi yang dikeluarkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo Jawa Tengah LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo 56311 Jawa Tengah DAFTAR ISI Hal. 1 Laporan Posisi Keuangan 1 2 Laporan Laba Rugi Komprehensif 2 3 Catatan Atas Laporan Keuangan

Lebih terperinci

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 27 Bab 3 Analisis Rasio Keuangan Mahasiswa memahami mengenai jenis laporan keuangan dan mengerti tentang rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai kebijaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022) CURRENT LIABILITIES By : DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) 7232288/ 08122488071 Fax (022) 7201756 Email : duddyrudianto@telkom.netdd di t Financing Decisions :

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

Manajemen Modal Kerja

Manajemen Modal Kerja Development Manajemen Modal Kerja Oleh: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Analysis Concept Testing Memahami pengertian modal kerja, Memahami bentuk-bentuk modal kerja, Memahami permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta I. Pendahuluan 1. Fungsi Manajemen Keuangan 1.1. Keputusan Alokasi Dana Keputusan alokasi dana meliputi: investasi jangka pendek (kas, piutang, persediaan dan efek atau short term investment) maupun keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS LEVERAGE NURAENI, M.AB

ANALISIS LEVERAGE NURAENI, M.AB ANALISIS LEVERAGE NURAENI, M.AB Leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan di mana dalam penggunaan asset atau dana tersebut harus

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan: Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal Laporan Arus Kas Analisis laporan keuangan menghasilkan informasi tentang penilaian dan keadaan keuangan perusahaan,

Lebih terperinci

PERENCANAAN & PERAMALAN KEUANGAN

PERENCANAAN & PERAMALAN KEUANGAN Modul ke: PERENCANAAN & PERAMALAN KEUANGAN Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Laporan Keuangan Pro Forma (Proyeksi) Laporan keuangan yang meramalkan

Lebih terperinci

By Muhammad Luthfi, M.Si. ; HP ; Luthfi2008.wordpress.com

By Muhammad Luthfi, M.Si.  ; HP ; Luthfi2008.wordpress.com MANAJEMEN KEUANGAN By Muhammad Luthfi, M.Si. Email ; luthfi27@gmail.com HP ; 085380264175 Luthfi2008.wordpress.com Sumber ; M. Wispandono & Ismu Kusumanto DAFTAR BACAAN Brigham, Houston. 2010. Dasar-Dasar

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut: Kasus 1 Capital Budgeting PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut: Harga tanah seluas Rp100.000.000,- dan biaya pengolahan tanah Rp20.000.000,-. Biaya mendirikan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1_Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Untuk dapat menarik kesimpulan kondisi suatu perusahaan atas dasar laporan keuangan,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Tobing (2006) mengenai Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa

Lebih terperinci

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan BAB V PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan Required Start-Up Funds for a New Business or Opening Balance Sheet for an Existing Business Dana Start-up

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas (keuntungan)

Lebih terperinci

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN Hasil Penjualan Uraian LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN 2011 2012 Tahun 2012 Tahun 2011 1 2 4 Penjualan 21.694.257,72 16.195.196,22 Harga Pokok Penjualan (17.202.941,16) (12.982.513,98) Laba kotor 4.491.316,56

Lebih terperinci

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL Risiko Bisnis dan Finansial Analisis Leverage Hamada Equation Pendekatan EBIT-EPS Pendekatan Biaya Modal Risiko Bisnis & Finansial Risiko bisnis: ketidakpastian pendapatan operasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengelolaan modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Manutu (2004) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Financial

BAB II URAIAN TEORITIS. Manutu (2004) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Financial BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Manutu (2004) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Financial Leverage melalui pendekatan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Rentabilitas Modal Sendiri

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta VI. Manajemen Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Pengertian modal kerja dapat dibedakan menjadi 3 konsep, yaitu: a. Konsep kuantitatif. b. Konsep kualitatif. c. Konsep fungsionil. 1.1. Konsep Kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Mulyasari email: ame.meme@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci