BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya. komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengelolaan modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan laba yang memadai bagi terjaminnya komunitas perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam perusahaan yang sangat kompleks menuntut pimpinan perusahaan tidak hanya memikirkan bagaimana memperoleh dan memilih sumber dana yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba tetapi juga dituntut untuk mengawasi, mengatur dan mengendalikan masalah penggunaan modal. Dalam hal ini pimpinan perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang tepat agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Salah satunya adalah pengambilan keputusan mengenai modal kerja perusahaan. Modal kerja merupakan dana atau modal yang diinvestasikan kedalam aktiva lancar yang sifatnya jangka pendek. Dalam perusahaan modal kerja ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan antara lain dipergunakan untuk memeebuhi kebutuhan operasional sehari-hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar rekening listrik dan lainnya. Dana yang dialokasikan tersebut diharapkan akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dalam waktu yang tidak lama. Uang yang diterima tersebut dipergunakan lagi untuk kegiatan operasi 1

2 perusahaan selanjutnya dan seterusnya dana tersebut berputar selama perusahaan masih beroperasi. Manajemen modal kerja yang efektif sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka pajang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinannya akan kehilanagn pendapatan dan keuntungan. Begitu juga, jika perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas. Untuk menghadapi masalah tersebut, maka perusahaan harus memiliki persediaan modal kerja yang optimum dalam artian tidak berlebihan dan memiliki persediaan modal kerja yang optimum dalam artian tidak berlebihan dan tidak kekurangan dengan tujuan agar perusahaan dapat beroperasi secara ekonomis. Permasalahan Beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni : 1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen modal kerja? 2. Bagaimana konsep dari modal kerja? 3. Apa saja sumber dana dan sumber modal kerja? 4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja? 5. Bagaimana perputaran modal kerja dan metode menentukan besarnya modal kerja? 2

3 Tujuan Beberapa tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain : 1. Untuk menyelesaikan salah satu tugas kelompok mata kuliah Manajemen Keuangan 2. Untuk menambah wawasan bagi penyusun dan pembaca 3. Sebagai salah satu syarat ketuntasan mata kuliah Manajemen Keuangan 3

4 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari disebut modal kerja. Manajemen modal kerja (Working capital management) merupakan manajemen dari elemenelemen aktiva lancar dan elemen-elemen hutang lancar. Kebijakan modal kerja (Working capital policy) menunjukan keputusan mendasar mengenai masing-masing elemen (unsur) aktiva lancar dan bagaimana aktiva lancar tersebut dibelanjai. Pengertian Manajemen Modal Kerja Menurut John D. Martin (1998), secara umum modal kerja diartikan sebagai investasi perusahaan di dalam aktiva lancar, yaitu harta perusahaan yang diharapkan dapat dikonversikan menjadi kas dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau satu periode akuntansi. Dalam pengertian ini manajemen modal kerja meliputi investasi dalam bentuk kas, surat berharga, piutang dan persediaan, konsep ini dikenal sebagai modal kerja kotor (gross working capital). Pengertian yang sering digunakan adalah modal kerja tidak hanya meliputi aktiva lancar, tapi modal kerja adalah selisih antara investasi di 4

5 dalam aktiva lancar dengan hutang lancar yang dimiliki, yaitu yang benarbenar digunakan sebagai modal kerja perusahaan dikenal dengan konsep modal kerja bersih (net working capital). Menurut Raymond P Neveu, (1985) A corporation s working capital consist of its investment in current assets. Net working capital is the difference between a corporation s current assets and its current liabilities. Working capital management is the management of a corporation s sources and uses of working capital so as to advance the financial welfare of its stockholders. Menurut Basu Swastha (1997), modal kerja bruto ditujukan sebagai jumlah dari seluruh aktiva lancar. Modal kerja netto (modal kerja) ditunjukan sebagai selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dalam pembahasan ini lebih ditekankan pada penggunaan konsep modal kerja bersih. Dengan menggunakan konsep tersebut maka manajemen modal kerja mencakup manajemen terhadap investasi perusahaan dalam aktiva lancar dan sumber pembiayaannya dari hutang lancar. Jadi manajemen modal kerja berhubungan dengan keputusan untuk melakukan investasi pada aktiva lancar dengan sumber pembelanjaan dari hutang lancar, terutama menyangkut permasalahan memanfaatkan keduanya serta komposisi antara aktiva lancar dan hutang lancar yang optimal, sehingga dapat memperkecil resiko perusahaan. Kajian ini penting karena modal kerja akan mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan, sehingga pada akhirnya, akan membawa pengaruh pada tingkat keuntungan dan resiko perusahaan. 5

6 Manajemen modal kerja yang efektif akan menjadi penentu tingkat pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan untuk jangka panjang. Alasannya adalah karena investasi dalam modal kerja akan melibatkan suatu proses yang berkelanjutan selama melakukan aktivitasnya. Melalui modal kerja yang cukup perusahaan dengan mudah dapat meningkatkan kapasitas produksinya jika terdapat permintaan yang lebih besar (selama sesuai dengan kapasitas), disamping membayar kewajiban jangka pendek secara tepat waktu tanpa mengalami kesulitan likuiditas. Gambaran salah satu proses yang berkelanjutan dari modal kerja dapat dilihat ilustrasi berikut : Gambar 1 : Aliran modal kerja perusahaan 6

7 Manajemen modal kerja merupakan aspek yang sangat penting di perusahaan, dan pada umumnya jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan di dalam modal kerja sangat bervariasi dan tergantung dari berbagai faktor diantaranya : 1. Tingkat investasi perusahaan di dalam aktiva lancar 2. Proporsi hutang jangka pendek yang digunakan perusahaan 3. Tingkat investasi perusahaan di dalam setiap jenis komponen aktiva lancar 4. Sumber dana yang lebih khusus dan komposisi hutang lancar yang harus dipertahankan perusahaan Konsep Modal kerja Ada 3 konsep modal kerja (Martono) antara lain : 1. Konsep Kuantitatif, adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar yang disebut juga modal kerja bruto (Gross Working Capital) meliputi : kas, surat-surat berharga (sekuritas), piutang. 2. Konsep Kualitatif, dihubungkan dengan besarnya hutang lancar atau hutang yang segera harus dilunasi. Mis : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak (modal kerja ini disebut modal kerja netto / bersih) 3. Konsep Fungsional, mendasarkan pada fungsi dana yang digunakan untuk memperoleh pendapatan (Income) baik current income maupun future income 7

8 Contoh gambaran ketiga konsep tersebut adalah sebagai berikut : PT. L Neraca Per 31 Desember 2008 ( Rp ) Kas dan Efek Hutang Dagang Piutang Dagang Hutang Wesel Persediaan Hutang Lainnya Total Aktiva Total Hutang Lancar Mesin Modal Sendiri Penyusutan (MS) ( ) Modal Saham Mesin Gedung Laba Ditahan Penyusutan ( ) Gedung Total Aktiva Total Hutang dan MS Maka dapat dihitung : 1. Modal kerja kuantitatif : Kas dan Efek Rp Piutang Dagang Rp Persediaan Rp Modal kerja bruto Rp

9 2. Modal kerja kualitatif : Total aktiva lancar Rp Total Hutang Lancar Rp Modal kerja Netto Rp Berdasarkan contoh diatas, apabila margin laba sebesar 25% dan suratsurat berharga (efek-efek) sebesar Rp maka : 3. Modal kerja fungsional terdiri atas : * Modal kerja riil Kas Rp Piutang Dagang (75%) Rp Persediaan Rp Penyusutan Mesin Rp Penyusutan gedung Rp Modal kerja riil Rp * Modal kerja Potensial Efek-efek Rp Margin laba piutang (25%) Rp Modal kerja potensial Rp

10 * yang bukan modal kerja pada konsep fungsional : Mesin Rp Gedung Rp Bukan Modal Kerja Rp Keterangan : Dalam konsep fungsional maka piutang yang terjadi sebagian merupakan kontribusi laba yaitu sebesar 25% sehingga piutang yang diperhitungkan dalam konsep ini hanya sebesar 75% dari piutang yang ada = 75% dari Rp = Margin laba dari piutang yang ada : 25% dari Rp = Jenis modal kerja, menurut Riyanto ada 2 jenis : 1. Modal kerja permanen (Permanent Working Capital) yaitu modal kerja yang tetap harus ada dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan usaha, yang dikelompokan atas 2 yaitu: a. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital), yaitu modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin kontinuitas kegiatan usaha b. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital), yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk melakukan luas produksi yang normal. 10

11 2. Modal kerja variabel (Variable Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja variabel dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu : a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi musim b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnnya. Pengelolaan modal kerja membawa dampak terhadap indikator keuangan berikut : 1. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek terhadap pihak kreditur (disebut likuiditas badan usaha), maupun kewajiban jangka pendek terhadap kelangsungan hidup perusahaan seperti membayar upah buruh dan membeli bahan baku, menurut J Fred Weston, Eugene F. Brigham (1998). 2. Solvabilitas adalah merupakan ratio antara hutang (hutang lancar + hutang jangka panjang) dan jumlah aktiva dimana ratio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, menurut Munawir (1995) 11

12 3. Rentabilitas ini adalah mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, rumus rentabilitas ini disebut juga dengan ROA/ROI (Return on Assets / Return on Investment ), menurut Munawir (1995) Prinsip Hedging (Hedging Principle) Menurut Suad Husnan (1994), prinsip ini membantu manajemen di dalam menentukan suatu tingkat likuiditas tertentu bagi perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang akan segera jatuh tempo tepat pada waktunya. Prinsip ini secara sederhana mempertemukan (matching) karakteristik aliran kas atas harta lancar, dengan jangka waktu jatuh tempo dari sumber pendanaan hutang yang digunakan untuk memperoleh aktiva dimaksud. Secara sederhana prinsip hedging menyatakan bahwa investasi di dalam aktiva yang bersifat permanen seharusnya dibelanjai dengan sumber pembelanjaan permanen, sedangkan investasi di dalam aktiva yang bersifat temporer, seharusnya dibelanjai dengan sumber pembiayaan yang bersifat temporer juga. Aktiva permanen yaitu : aktiva yang dimiliki perusahaan diharapkan akan tetap dimanfaatkan / digunakan untuk periode waktu lebih dari satu tahun seperti aktiva lancar tertentu yang merupakan jumlah aktiva lancar yang harus dimiliki secara permanen disamping aktiva tetap tertentu yang memenuhi kriteria ini. Aktiva temporer adalah sejumlah aktiva lancar yang 12

13 dimiliki perusahaan dan akan dilikuidasi (dijadikan kas) atau aktiva tersebut tidak akan diganti atau tidak akan diinvestasikan lagi. Sumber pembelanjaan permanen yang terdiri atas kelompok hutang menengah, jangka panjang, saham preference dan saham biasa. Sumber pembelanjaan temporer terdiri dari proporsi hutang jangka pendek (unsecured loan), commercial paper serta pinjaman yang dilakukan dengan menggunakan piutang dan persediaan sebagai jaminan. Sedangkan pembelanjaan spontan adalah sejumlah hutang dagang yang muncul secara otomatis (spontan) akibat kebutuhan harian dan kebutuhan operasional perusahaan, misal : jika perusahaan perlu persediaan besar, biasanya diperoleh melalui kreditur yang menjual barang dagang dengan kredit hutang dagang. Prinsip Hedging yang dikemukakan oleh suad Husnan ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Martin/Petty/Keown/Scott (1998). Untuk melihat dampak manajemen modal kerja terhadap Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas perusahaan dapat ditinjau dengan 3 metode : 1. Manajemen aktiva lancar Manajemen aktiva lancar dilakukan perusahaan dari pembahasan ini adalah dengan membandingkan 2 perusahaan yaitu PT A dan PT. B dimana PT. B dalam manajemen aktiva lancarnya adanya kas yang dijadikan dalam bentuk surat berharga, seperti terlihat pada tabel berikut : Uraian PT. A PT. B Aktiva Lancar 13

14 Kas Surat berharga Piutang dagang Persediaan Barang Total aktiva lancar Aktiva Tetap ( bersih ) Total Aktiva Hutang lancar Hutang jangka panjang Total hutang Modal sendiri Total Passiva Dengan menggunakan tabel diatas, diasumsikan PT. A memperoleh laba bersih , apabila tingkat pengembalian investasi pada surat berharga adalah 6 % pertahun dan pajak adalah 30 % maka tambahan keuntungan investasi yang dilakukan oleh PT. B pada surat berharga adalah ( 6% x ) x ( 1-30%) = 840, jadi laba bersih PT. B adalah Dan apa bila dilihat hasil indikator keuangan dari kedua PT tersebut diatas maka : HASIL INDIKATOR KEUANGAN PT. A DAN PT. B 14

15 Uraian PT. A PT. B Likuiditas = 2 x = 2,67 x Solvabilitas = 2,29 x = 2,57 x Rentabilitas = 15,6% = 14,4 % Dari pengolahan data diatas disimpulkan bahwa investasi yang lebih besar pada aktiva lancar (Surat berharga) memberi dampak yang lebih baik terhadap likuiditas dan solvabilitas perusahaan yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan kewajiban terhadap pembayaran hutang lebih baik. Namun dampak ini memberikan dampak yang kurang baik dari segi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total investasi yang dilakukan. Jadi trade off menyangkut resiko dan tingkat keuntungan dalam kas dan surat berharga akan membawan dampak kurangnya resiko likuiditas namun mengurangi tingkat rentabilitas perusahaan (kemampuan untuk memperoleh laba ( profitabilitas )) dan sebaliknya. 2. Manajemen pada Hutang Lancar. 15

16 Dimana berikut ini dimisalkan perusahaan yaitu PT. A sebagian sumber modal kerjanya berasal dari hutang lancar yaitu hutang dagang dan sebagian lagi dengan menggunakan hutang jangka panjang sedangkan PT. B seluruh sumber dananya dengan menggunakan hutang lancar. Uraian PT. A PT. B Aktiva Lancar Aktiva Tetap ( bersih ) Total Aktiva Hutang lancar Hutang dagang Hutang wesel Total hutang lancar Hutang jangka panjang Total hutang Modal sendiri Total Passiva Apabila informasi tambahan untuk data diatas adalah sebagai berikut : dimana EBIT kedua perusahaan masing-masing adalah Bunga hutang dagang adalah adalah 9 % setahun untuk masa jangka waktu 1 bulan, dan bunga hutang jangka pendek (hutang wesel ) dengan tingkat bunga 8 % setahun dan hutang ini berjangka waktu 3 bulan sedangkan bunga hutang jangka panjang adalah 12 % pertahun maka : perhitungan hutang bunga kedua perusahaan adalah sebagai berikut : 16

17 1. PT. A, perhitungan bunga : I. Bunga hutang dagang = 9% x 1/12 x = 300 II. Bunga hutang jangka panjang = 12% x = Total = PT. B, perhitungan bunga : I. Bunga hutang dagang = 9% x 1/12 x = 300 II. Bunga hutang wesel = 8% x 3/12 x = Total = Maka laporan laba / rugi kedua perusahaan adalah : LAPORAN LABA/ RUGI PT. A DAN PT. B Uraian PT. A PT. B Laba Operasi ( EBIT ) Biaya bunga Laba sebelum pajak (EBT) Pajak 30% Laba Bersih (Net Income / NI) Maka hasil indikator keuangan untuk kedua perusahaan adalah sebagai berikut : HASIL INDIKATOR KEUANGAN PT. A DAN PT. B 17

18 Uraian PT. A PT. B Likuiditas = 3 x = 1,2 x Solvabilitas = 3 x = 3 x Rentabilitas = 12,25% = 13, % Maka disimpulkan bahwa perusahaan dapat mengurangi resiko likuiditas dengan menggunakan sumber pembelanjaan jangka panjang dari pada menggunakan hutang lancar dan kemampuan untuk menghasilkan tingkat keuntungan dari ratio rentabilitas juga mengalami penurunan seperti yang dialami PT. A, sedangkan ratio Solvabilitas kedua perusahaan sama. 3. Prisip Hedging Prinsip hedging ini yang menyatakan bahwa investasi di dalam aktiva yang bersifat permanen seharusnya dibelanjai dengan sumber pembelanjaan permanen, sedangkan investasi di dalam aktiva yang bersifat temporer, seharusnya dibelanjai dengan sumber pembiayaan yang bersifat temporer juga. 18

19 Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Sumber dana berasal dari : 1. Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas. 2. Penurunan bruto aktiva tetap. 3. Kenaikan bersih kewajiban dan hutang 4. Penambahan modal sendiri 5. Dana yang diperoleh dari operasi Sedangkan penggunaan dana berasal dari : 1. Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas 2. Penambahan bruto aktiva tetap 3. Penurunan kewajiban dan hutang 4. Pengurangan modal sendiri 5. Pembayaran dividen Sumber Modal Kerja Modal Kerja perusahaan pada dasarnya terbagi dua yakni : 1. Bagian yang tetap / Permanen : Jumlah minimal yang harus tersedia untuk aktifitas usaha dengan lancar tanpa kesulitan keuangan. 19

20 2. Modal kerja variable : jumlah tergantung musim / kebutuhan diluar kebiasaan. Sumber Modal kerja pada umumnya dari kenaikan jumlah Aktiva Lancar diantaranya berasal dari : 1. Hasil penjualan Aktiva Tidak lancar Misalnya : Penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya. 2. Bertambahnya hutang jangka panjang Misal : Mengeluarkan obligasi tapi disesuaikan karena perusahaan harus membayar bunga huutang atau mengadakan emisi saham baru. 3. Bertambahnya modal sendiri, baik saham biasa, saham preference, cadangan maupun laba ditahan 4. Keuntungan perusahaan (Laba Bersih) ditambah depresiasi dengan amortisasi menunjukan Modal kerja berasal dari hasil operasi perusahaan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi modal kerja antara lain tergantung dari: a. Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan non jasa (industry). Kebutuhan 20

21 dalam perusahaan industry lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. b. Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dengan cara mencicil juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjulan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur. c. Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya. d. Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputara, maka kebutuhan modal kerja makin tinggi, begitu pula sebaliknya. Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu: a. Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar. 21

22 b. Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek. c. Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru. Penggunaan Modal Kerja Yaitu penggunaan Aktiva Lancar untuk Hutang lancar. Adapun penggunaan Aktiva Lancar yang dipengaruhi faktor non current account sehingga menyebabkan turunnya Modal kerja sebagai berikut : 1. Bertambahnya Aktiva tetap, pembelian sehingga Aktiva Lancar turun, penggunaan dana menimbulkan jumlah hutang lancar. 2. Berkurangnya hutang jangka panjang. Seperti pelunasan hipotik / hutang obligasi serta bentuk hutang jangka panjang lainnya. 3. Pengambilan prive atau pembayaran dividen. 4. Berkurangnya modal sendiri, misal membeli kembali saham 5. Adanya kerugian. Akibat adanya pembayaran biaya atau ongkos operasi perusahaan Misal : pembayaran gaji, upah, pembelian bahan, supplies kantor dan pembayaran lain yang berhubungan dengan operasi perusahaan. Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal Kerja 22

23 Pentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan adalah: a. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan operasional perusahaan dari waktu kewaktu. b. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah. Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal kerja. c. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar (modal kerja perusahaan). d. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan sedian tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi. e. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting. Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relative terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja. 23

24 f. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sedian, dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut: a. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja. b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja. c. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya. d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin. e. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba 24

25 f. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar. Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat dikelola secara benar sesuai dengan konsep manajemen modal kerja. Dan ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mampu mengelolanya. Perputaran Modal Kerja Salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan manajemen modal kerja adalah diukur dari perputaran modal kerjanya atau working capital turnover-nya. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam beberapa periode. Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Pengukuran ini sebaiknya dengan menggunakan dua periode atau lebih sebagai pembanding, sehingga memudahkan kita untuk menilainya. Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih Perputaran modal kerja = Modal Kerja 25

26 Sebagai contoh dapat dilihat dari data di bawah ini: Komponen Laporan Keuangan Thn Thn Penjualan bersih ( net sales) Total aktiva lancar (current assetss) Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut: Perputaran modal kerja = 3850 : 856 = 4,45 kali dibulatkan 4,5 kali Artinya perputaran modal kerja tahun 2007 sebanyak 4,5 kali di mana penggunaan setiap Rp, 1,- modal kerja dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 4,5,- sedangkan tahun 2008 dengan cara yang sama: perputaran modal kerja = : 800 = 5, 18 kali dibulatkan (5,2 kali) perputaran modal kerja dapat menghasilkan Rp.5,2,- Metode Menentukan Besarnya Modal Kerja Ada dua metode untuk menghitung besarnya modal kerja: 1. Metode saldo rata-rata penjualan bersih besarnya modal kerja = 26

27 Perputaran modal kerja Contohnya : Komponen Laporan Keuangan 2007 Penjualan bersih ( net sales) Perputaran modal kerja 4,5 Untuk tahun 2007 dapat dilihat sebagai berikut: Jadi, besarnya modal kerja pada tahun 2007 adalah 3850 : 4,5 = Metode unsur-unsur biaya PT. Toboali memproduksi radio sebanyak 200 unit/hari dan beroperasi selama 25 hari dalam sebulan. Biaya produksi per unit produk radio sebagai berikut: 1. Bahan plastik & melamin Rp 2.000,- 2. Bahan tembaga Rp 500,- 3. Upah langsung Rp 750,- Untuk pembelian bahan plastik diperlukan: Uang muka rata-rata 5 hari sebelumnya Proses produksi memerlukan waktu 7 hari penyimpanan 3 hari Untuk proses produksi tembaga diperlukan: proses produksi memerlukan 7 hari 27

28 penyimpanan 3 hari Biaya administrasi perbulan Rp Sedian kas minimum Rp Pertanyaan: Berapa modal kerja yang dibutuhkan PT Toboali? Jawab: Periode perputaran Bahan plastik & melamin bahan Tembaga = = 15 hari = = 10 hari Kebutuhan Modal kerja Bahan plastik dan melamin = 200 x Rp x 15 hari = Rp Bahan tembaga = 200 x Rp 500 x 10 hari = Rp Upah langsung = 200 x Rp 750 x 10 hari = Rp Biaya administrasi = Rp sediaan minimum kas = Rp Rp

29 BAB III PENUTUP Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah ini yakni : Manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar 29

30 perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan. Konsep modal kerja ada tiga yakni konsep kuantitatif, kualitatif dan fungsional Sumber dana berasal dari penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas, penurunan bruto aktiva tetap, kenaikan bersih kewajiban dan hutang, penambahan modal sendiri dan dana yang diperoleh dari operasi. Sumber modal kerja berasal dari bagian yang tetap / permanen dan modal kerja variable. Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja yakni jenis perusahaan, syarat kredit, waktu produksi dan pengaruh tingkat perputaran. Untuk mengukur perputaran modal kerja adalah dengan cara membandingakan antara penjualan dengan modal kerja. Dua metode yakni metode saldo rata-rata dan metode unsur biaya. 30

Bab 4 Manajemen Modal Kerja

Bab 4 Manajemen Modal Kerja Dasar Manajemen Keuangan 62 Bab 4 Manajemen Modal Kerja Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep modal kerja, perputaran modal kerja, dan penentuan jumlah modal kerja. S etiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal Kerja Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Oleh sebab itu masalah modal merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis 13 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Modal Kerja Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis dewasa ini, semakin memacu dunia usaha untuk meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan efisiensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal kerja Bersih a. Pengertian Modal kerja Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan

ANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan ANDRI HELMI M, SE., MM. Analisis Laporan Keuangan Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA

MANAJEMEN MODAL KERJA MANAJEMEN MODAL KERJA Konsep Modal Kerja 1. Konsep Kuantitatif Konsep ini mendasarkan pd kuantitas dr dana yg tertanam dlm unsur aktiva lancar (Aktiva yg sekali berputar kembali dlm bentuk semula / dana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Modal Kerja Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Housten (2006:131) mengatakan bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Peranan, dan Jenis Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar seperti definisi menurut Harahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

PENGOLAHAN MODAL KERJA

PENGOLAHAN MODAL KERJA PENGOLAHAN MODAL KERJA MODAL KERJA Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasianal perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah guru, membayar hutang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

Manajemen Modal Kerja

Manajemen Modal Kerja Development Manajemen Modal Kerja Oleh: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Analysis Concept Testing Memahami pengertian modal kerja, Memahami bentuk-bentuk modal kerja, Memahami permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan keputusan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin banyaknya perusahaan-perusahaan menjadi besar, maka faktor produksi modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan suatu perusahaan mengenai posisi keuangan apakah keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN MODAL KERJA Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Modal Kerja Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva lancar seperti kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Berdasarkan pengertian pokok modal kerja (Working

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional sehari-hari tentunya membutuhkan dana untuk membiayainya. Dana yang telah dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengelolaan Dan Modal Kerja 2.1.1. Pengertian pengelolaan Dalam suatu perusahaan, pengelolaan mempunyai arti penting karena perkembangan perusahaan tergantung dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja, perusahaan yang bergerak dibidang apapun baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang berarti ringkasan dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Jenis Modal Kerja 1. Pengertian modal kerja Burton A, Kolb (Sawir, 2005:129) menyatakan modal kerja adalah investasi perusahan dalam aktiva jangka pendek atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDSAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDSAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 15 BAB 2 LANDSAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Penelitian ini berdasarkan pada teori manajemen modal kerja yang terdiri dari periode pengumpulan piutang rata-rata, perputaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja Modal Kerja sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Modal Kerja Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 10 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lubis (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Modal Kerja Sebagai Dasar Penilaian Posisi Keuangan Perusahaan pada PT. Indofarma Global Medika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN Tujuan Perusahaan. 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN Perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam. Ada yang berpendapat bahwa tujuan perusahaan untuk mencapai keuntungan / laba maksimal atau laba yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover 18 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Yuliafitri, Koesmawan, dan Amilin (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover Terhadap

Lebih terperinci

Working Capital Management

Working Capital Management Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Working Capital Management Salah satu hal penting yang harus diketahui manajer terkait dengan arus

Lebih terperinci

Dalam operasinya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian, seperti membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan, membayar rekening listrik, dsb.

Dalam operasinya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian, seperti membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan, membayar rekening listrik, dsb. MANAJEMEN MODAL KERJA OLEH : NURAENI, M.AB PENGERTIAN MODAL KERJA Dalam operasinya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian, seperti membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan, membayar rekening listrik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan. Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi yang penting (strategik) bagi keberhasilan perusahaan. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan suatu usaha perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana, kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KEUANGAN

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KEUANGAN Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada setiap perusahaan sangat dibutuhkan, karena laporan tersebut merupakan salah satu media informasi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien. menurut waktu yang telah ditetapkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien. menurut waktu yang telah ditetapkan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas 2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Salah satu aspek yang paling penting untuk diamati perkembangannya di dalam suatu perusahaan adalah bidang keuangannya. Pihak-pihak yang berkepentingan dapat

Lebih terperinci

investasi dalam modal kerja

investasi dalam modal kerja investasi dalam modal kerja Modal kerja Perencanaan dan pendanaan jangka pendek menjadi penting karena terutama merupakan pembelanjaan operasional sehari-hari organisasi bisnis. Organisasi bisnis membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aktiva,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aktiva, BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas menurut Hanafi dan Halim (2005:85) kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat

Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Perusahaan dan Manajemen Modal Kerja. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Perusahaan dan Manajemen Modal Kerja. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Perencanaan Keuangan Perusahaan dan Manajemen Modal Kerja Fakultas Ekonomi dan Bisnis YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan lainnya yang diungkapkan oleh Munawir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan keuangan lainnya yang diungkapkan oleh Munawir BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pusataka 2.1.1 Rasio Profitabilitas Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu a. Penelitian yang dilakukan oleh Manalu (2004) mengenai analisis tingkat efifiensi dan efektivitas penggunaan modal kerja pada PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teori diperlukan untuk menegaskan landasan teoritis penelitian yang sedang dilakukan. Oleh karena itu, peneliti wajib melakukan

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA

MANAJEMEN MODAL KERJA MANAJEMEN MODAL KERJA Definisi Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Definisi Manajemen Keuangan Definisi manajemen keuangan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman. Secara umum manajemen keuangan dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Sebelum membahas dan menganalisis pokok permasalahan, terlebih

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Sebelum membahas dan menganalisis pokok permasalahan, terlebih BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Sebelum membahas dan menganalisis pokok permasalahan, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa teori dari buku literature yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal dan Klasifikasi Modal Dalam perusahaan, masalah modal merupakan masalah yang tidak akan berakhir, mengingat bahwa masalah modal itu mengandung banyak dan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2015:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai Alat Penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan suatu perusahaan mengenai posisi keuangan apakah keuangan perusahaan dalam keadaan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya II. LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari penertian modal kerja menurut beberapa ahli, antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka

Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka SHORT TERM INVESTMENT & FINANCING & CURRENT ASSET MANAGEMENT ASET LANCAR Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka KEWAJIBAN LANCAR Utang Dagang Utang Wesel

Lebih terperinci

Manajemen Modal Kerja Bagian 1. Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto

Manajemen Modal Kerja Bagian 1. Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto Manajemen Modal Kerja Bagian 1 Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto MODAL KERJA Hal yang penting yang perlu dijawab dalam menetapkan kebijakan Modal Kerja (hubungannya dengan profitabilitas) : Berapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Perputaran Modal Kerja Definisi Modal Kerja menurut Keown et al (2010) adalah : Investasi total perusahaan pada aktiva lancar

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta VI. Manajemen Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Pengertian modal kerja dapat dibedakan menjadi 3 konsep, yaitu: a. Konsep kuantitatif. b. Konsep kualitatif. c. Konsep fungsionil. 1.1. Konsep Kuantitatif

Lebih terperinci