LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X"

Transkripsi

1 LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X Oleh : Nama No. Induk Siswa/NISN 1. Ni Kadek Dwi Putri Cahyanti 2849 / I Kadek Edo Rinata 2850 / I Putu Indra Suryawan 2851 / Wyn Jason Ananda Krisnha 2852 / I Wayan Joe 2853 / Kelas : X AP 11 YAYASAN RATNA WARTA SMK SMSR UBUD TAHUN PELAJARAN 2017/2018

2 KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat beliaulah, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ini tepat pada batas waktu yang telah ditentukan. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan masukanmasukan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih kami ucapkan kepada: 1. Bapak Drs. I Nyoman Kasta, M.Pd.H., selaku Kepala SMK SMSR Ubud 2. Bapak I Wayan Budayasa, S.Pd. selaku Kepala Program Studi Akomodasi Perhotelan 3. I Wayan Yastika, S.Pd. selaku pembimbing 4. Seluruh guru, staff dan pegawai SMK SMSR Ubud 5. Seluruh pimpinan dan karyawan Inna Grand Bali Beach 6. Rekan-rekan kelas X AP 11 sebagai pembimbing 7. Dan seluruh pihak terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran/kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan kunjungan industri ini. Dalam kesederhanaan laporan ini, penulis menaruh harapan agar kiranya dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi khalayak banyak. Om Santih, Santih, Santih Om Penulis

3 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X Telah diperiksa dan disahkan pada : (Tgl 5 Oktober 2017) Kepala Program Keahlian Akomodasi Perhotelan Guru Pembimbing I Wayan Budayasa, S.Pd. I Wayan Yastika, S.Pd. Mengetahui / Mengesahkan Kepala SMK SMSR Ubud Drs. I Nyoman Kasta, M.Pd.H.

4 DAFTAR ISI Cover Kata Pengantar... Lembar pengesahan... Daftar Isi... i ii ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan Tujuan Kegiatan Manfaat Kegiatan... 2 BAB II HASIL KEGIATAN 2.1. Profil Hotel Pengertian Table Manner Peralatan yang Digunakan Urutan Tata Cara Makan yang Benar Tata Cara Menggunakan Napkin Tata Cara Menggunakan Peralatan yang Benar Pengertian Familiarization Fasilitas Hotel Barang dan Fungsinya Front Office Department Barang dan Fungsinya Housekeeping Department Barang dan Fungsinya Food & Beverage Service Barang dan Fungsinya Food & Beverage Product Barang dan Fungsinya pada SPA BAB III PENUTUP 3.1. Simpulan Saran Lampiran-Lampiran... 15

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Pariwisata secara umum adalah perjalanan atau kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pemerintah, pengusaha dan pemerintah daerah yang tujuanya untuk rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.. Sejarah kepariwisataan di Indonesia sudah dimulai sejak lama. Mulai dari jaman kerajaan kerajaan di Nusantara telah terjadi kegiatan yang berhubungan dengan kepariwisataan contohnya yaitu perjalanan antara utusan tertentu dari suatu kerajaan untuk pergi ke kerajaan lainya di daerah Nusantara.Pada masa penjajahan Belanda, kepariwisataan di Indonesia mulai berkembang dengan adanya atau didirikanya hotel seperti di Batavia ada Hotel Des Indes, Hotel de Nederland, Hotel Royal dan yang lainya pada abad ke-19. Pada abad ke-20 barulah terjadi perkembangan akomodasi hotel ke kota lainya seperti Grand Hotel di Yogyakarta dan Hotel Salak di Bogor.Pada masa penjajahan Jepang, tepatnya saat Perang Dunia II keadaan pariwisata di Indonesia sangat terlantar. Semuanya porak poranda, kesempatan dan keadaan yang tidak menentu, ekonomi yang sulit, serta kelengkapan pangan dan sandang yang tidak memungkinkan orang untuk berwisata. Kunjungan mancanegara atau kegiatan kepariwisataan pada masa itu bisa dibiliang tidak ada.pada masa setelah kemerdekaan, perkembangan pariwisata dan kepariwisataan di Indonesia mulai merangkak. Dengan didirikanya berbagai organisasi yang berkaitan dengan pariwisata seperti Badan Pusat Hotel, Honet, Inter Departemental Urusan Turisme dan lainya yang membuat perkembangan pariwisata di Indonesia semakin meningkat. Pariwisata di Indonesia pada masa sekarang khususnya di Bali mulai berkembang lebih pesat. Dengan berkembanya pariwisata, maka berdiri banyak usaha akomodasi seperti hotel dan penyedia akomodasi

6 lainnya. Jenis akomodasi yang paling banyak dibangun adalah hotel. Dalam sejarahnya hotel di pulau dewata yang pertama dan terbesar dibangun adalah Bali Hotel yang kini dikenal dengan nama Inna Grand Bali Beach. Hotel ini merupakan satu satunya hotel di Bali dengan standar Internasional sehingga hotel ini juga tidak terlepas dari etika etika pergaulan internasional. Salah satunya yaitu Table Manner atau tata cara jamuan makan. Pemahaman tentang Table Manner ini sebetulnya wajib di kuasai oleh setiap orang karena sangat berpengaruh terhadap karir kita nantinya. 1.2 Tujuan Kegiatan Tujuan dari Kegiatan Table Manner dan Familiarization : a. Untuk memperkenalkan siswa bagaimana etika etika di meja makan saat jamuan makan formal (Table Manner). b. Memperkenalkan kepada siswa seperti apa hotel yang sebenarnya c. Membandingkan standar yang di sekolah dengan di hotel d. Menambah wawasan siswa mengenai bagian bagian hotel serta proses kerja sebuah hotel. e. Agar siswa memahami betul apa itu Table Manner dan dapat mempraktekanya. 1.3 Manfaat Kegiatan Manfaat dari kegiatan Table Manner dan Familiarization : a. Siswa mampu memahami apa itu Table Manner b. Siswa dapat mengetahui dan memahi budaya internasional c. Siswa dapat mengenal apa saja alat alat yang dipergunakan dalam table manner d. Siswa dapat mengenal jenis jenis hidangan dari Table Manner e. Siswa dapat mempraktekan secara langsung tata cara jamuan makan (Table Manner)

7 BAB II HASIL KEGIATAN 2.1 Profil Hotel Inna Grand Bali Beach merupakan hotel yang ada awalnya hotel ini dimiliki oleh perusahaan Belanda yaitu : Konin Kolijke Peketvaar Maatsoha (KPM) yang dibangun pada saat Negara kita masih dijajah oleh Belanda. Setelah Negara kita merdeka tanggal 17 Agustus 1945, maka semua asset/harta milik orang Belanda yang tidak bergerak (tidak bisa dibawa ke negeri Belanda) ditinggal. Dan setelah terjalin hubungan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dengan kerajaan Belanda, maka pada tanggal 22 Agustus 1956 dengan harga sebesar 9 juta rupiah, dan hotel ini diberi nama Sindhu Beach Hotel. Dan tanggal 22 Agustus 1956 merupakan tonggak berdirinya hotel ini. Semua hotel-hotel bekas milik Belanda yang ada di Bali, seperti : Sindhu Beach Hotel, Bali Hotel, Kuta Beach Hotel, dan di luar Bali antara lain : Hotel Simpang di Surabaya, Hotel Bath Tretes di Jawa Timur, Hotel Garuda di Yogyakarta, Hotel Darma Deli di Sumatra Utara, Hotel Parapat di Danau Toba, dan Hotel Muara di Padang termasuk yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sesuai dengan Ketetapan Menteri Kehakiman RI. Nomor : 5/ 97/ 3. Pada tahun 1974, hotel ini direnovasi dan ditambahkan kamarnya serta dilengkapi dengan fasilitas seperti restaurant, bar, dan swimming pool untuk memenuhi keinginan pelanggan mancanegara dan domestik, disamping itu kebetulan di Bali diadakan Workshop Pata Conference yang mengambil tempat di Bali Beach Hotel-Sanur. Dan selanjutnya pada tahun 1991 semua hotel-hotel tersebut di atas diberikan identitas yang sama sebagai hotel-hotel dibawah bendera Natour, yaitu dengan mempergunakan nama identitas perusahaan Natour. Pada tahun 1993 Hotel ini mengalami sebuah insiden yang cukup parah dalam sejarahnya yaitu kebakaran yang melanda hotel ini. Dampak dari kebakaran besar ini adalah sebagian dari bangunan hotel ini hangus.

8 Sekeling kamar dan areal lobby hotel hangus terbakar saat itu. Namun ada satu kamar saja yang selamat terbakar saat itu yaitu kamar dengan nomor 372 yang tepat berada di atas Front Office. Kamar tersebut kemudian disebut sebagai Kamar Suci dimana di sana hanya diperbolehkan untuk tujuan spiritual serta kamar ini dilarang untuk dipublikasikan. Setelah kebakaran yang hebat itu hotel ini kembali dibangun dan diperluas lagi areanya. Pada tanggal 19 Maret 2001 Pemerintah melakukan penggabungan PT. Natour dengan PT. Hotel Indonesia International (PT. HII) yang juga merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dan mengelola hotel-hotel besar yang berbintang 5 dan 4 (antara lain The Grand Bali Beach, Hotel Putri Bali), menjadi perusaha baru dengan nama PT. Hotel Indonesia Natour (PT. HIN). Atau dalam bahasa inggrisnya disebut ( INNA Hotel Group ) dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan sekaligus melakukan efisiensi di bidang pemasaran, operasional, keuangan, dan sumber daya manusia. Dan semua hotel-hotel ex PT. Natour & PT. HIN diberi trade mark (identitas) baru dengan nama Inna, dan jumlah hotel yang ada di Bali menjadi 5 unit antara lain : Inna Grand Bali Beach, Inna Putri Bali, Inna Kuta, Inna Bali dan Inna Sindhu Beach Sumber : ikasumaya blogspot.com/ Pengertian Table Manner Secara harfiah Table Manner adalah tata cara atau sikap saat berada di meja makan yang disesuaikan dengan etika sopan santun dan etiket sesuai dengan lingkungan sosial dimana kita berada. Menurut Mbah Ming pengertian dari Table Manner itu berasal dari bahasa inggris yaiu kata Table yang artinya meja dan Manner yang artinya tata cara. Jadi Table Manner adalah tata cara atau sikap saat di meja makan sesuai dengan etika dan sopan santun.

9 Menurut Viniezha Rachma, Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat di meja makan. Menurut Aisyahkarimaherwandi Table Manner adalah etika atau krama saat berada di meja makan. Dari semua pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Table Manner itu adalah tata cara atau sikap yang benar ketika berada pada meja makan sesuai dengan etika sopan santun yang berlaku Peralatan Yang Digunakan Peralatan yang digunakan pada saat Table Manner adalah sebagai berikut yaitu : a. Dinner Fork, yaitu alat jenis fork yang digunakan untuk menusuk dan menyantap hidangan mine course selain ikan dan daging merah. b. Dinner Knife, yaitu alat jenis knife yang digunakan untuk memotong hidangan mine course. c. Soup Spoon, yaitu alat jenis spoon yang digunakan untuk menyantap hidangan soup. d. B&B Knife yaitu alat jenis knife yang digunakan untuk mengoleskan mentega atau butter pada roti. e. B&B Plate yaitu alat jenis plate yang digunakan untuk menyajikan dan meletakan roti dan mentega. f. Dessert Spoon yaitu alat jenis spoon yang digunakan untuk menyantap hidangan penutup atau Dessert g. Soup Bowl, yaitu alat jenis bowl yang digunakan untuk menyajikan hidangan soup h. Water Goblet yaitu alat jenis glass yang digunakan untuk meminum air i. Plate yaitu alat yang digunakan untuk menyajikan hidangan appetizer dan hidangan mine course

10 2.2.2 Urutan Tata Cara Makan Urutan tata cara makan yang benar dalam Table Manner yaitu mulai dari Appetizer, Soup, Mine Course dan Dessert. Berikut merupakan penjelasan dari keempat urutan tata cara makan tersebut serta menu yang disajikan pada saat Table Manner di Inna Grand Bali Beach : a. Appetizer, Appetizer adalah makanan pembuka yang biasanya berfungsi sebagai pembangkit selera makan. Ada dua jenis appetizer yaitu yang bersifat padat dan bersifat cair disajikan baik panas maupun dingin. Ciri cir dari hidangan appetizer yaitu tampilanya menarik dan menggugah selera, porsinya ringan dan tidak mengenyangkan, serta rasanya agak asin, pahit, asam dan agak pedas yang merupakan rasa rasa pemangkit selera makan. Appetizer yang disajikan pada saat kegiatan table manner di Inna Grand Bali Beach adalah Vegetable Spring Roll. b. Soup, merupakan hidangan Appetizer yang bersifat cair. Soup yang disajikan saat kegiatan table manner di Inna Grand Bali Beach adalah Chicken Soup With Sweet Corn. c. Main Course (makanan utama). Main course biasanya berupa daging dilengkapi dengan nasi, kentang dan sebagainya. Mine course porsinya yang paling besar diantara jenis hidangan lainya. Pada saat kegiatan Table Manner Main Course yang disajikan adalah Chicken Forestiere. d. Dessert atau makanan penutup, merupakan urutan terakhir dari menu yang disediakan. Desser selalu menjadi jenis hidangan yang paling terakhir disajikan. Hidangan dessert biasanya bersifat manis, porsinya kecil atau ringan serta biasanya disajikan dengan susu atau eskrim. Pada saat kegiatan table manner di Inna Grand Bali Beach adalah Almond Panacotta.

11 2.2.3 Tata Cara Menggunakan Napkin Pertama ambil dulu napkin yang telah tersedia di atas meja makan kita, kemudian lipatanya dibuka. Setelah napkin berbentuk lembaran maka langkah selanjutnya adalah meletakan napkin di atas pangkuan atau paha. Ditarik sedikit ditarik sampai menutupi bagian pinggang. Selanjutnya Napkin dapat digunakan untuk membersihkan area sekitar mulut yang kotor atau terdapat sisa makanan Tata Cara Menggunakan Peralatan Makan Berikut merupakan beberapa tata cara menggunakan peralatan makan yang baik dan benar sesuai dengan aturan di meja makan. a. Dinner Fork. Cara menggunakan dinner fork adalah pertama tangan yang memegang fork adalah tangan kiri. Posisi tangan yaitu jari telunjuk dan jari jempol saling berdekatan. Kemudian ketiga jari lainya memegang badan fork bagian belakang. Ketika kita menusuk hidanga mulai dari atas kemudian menusuk hidangan, setelah hidangan terpotong maka angkat dan diarahkan ke mulut kemudian disantap. b. Dinner Knife. Cara menggunakan Dinner Knife yaitu tangan yang memegang knife adalah tangan kanan. Posisi tangan yaitu jari telunjuk dan jari jempol saling berdekatan. Kemudian ketiga jari lainya memegang badan fork bagian belakang. Ketika memotong hidangan potonglah secara perlahan, jangan terburu buru karena jika terburu buru maka akan menyebabka makanan terpental keluar dari piring. c. Soup Spoon, cara penggunaan dari soup spoon ini adalah dengan tangan kanan yang memegang soup spoon kemudian ketika menyendok soup lakukanlah dari belakang kemudian diseret ke

12 depan lalu tiriskan sedikit agar tidak menetes kemudian disantap secara perlahan tanpa ditiup. d. B&B Knife, cara penggunaan B&B knife yaitu tangan kanan memegan B&B Knife dengan posisi memegangnya hampir sama dengan posisi memegang Dinner Knife. e. B&B Plate, Untuk meletakan roti dan mentega. f. Dessert Spoon, cara menggunakanya yaitu dipegang oleh tangan kanann kemudian badan spoon dipegang dengan mengguanakan jempol dan jari telunjuk. Ketika g. Stem Glass. Cara penggunanya yaitu memakai tangan kanan dengan tangkai gelasnya yang dipegang bukan badan atau ujung gelasnya 2.3 Pengertian Familiarization Familiarization adalah suatu proses atau pengalaman dalam melakukan pengenalan dan pengakraban terhadap suatu yang sedang dipelajari. Familiriarization juga dapat diterapkan pada saat kegiatan Table Manner di suatu hotel. Pada saat familiarization tersebut para siswa juga diperkenalkan bagian-bagian hotel atau fasilitas hotel, yang pertama siswa diajak untuk mengetahui macam-macam atau jenis-jenis kamar yang ada pada hotel, selanjutnya siswa juga diajak untuk melhat atau mengetahui kegiatan yang ada didalam ruangan kitchen, bar, lobby, dan ruangan restaurant, yang diantar oleh salah satu karyawan hotel. Setelah kegiatan familiarization atau kegiatan pengenalan fasilitas hotel selesai,siswa kembali diajagk untuk pengenalan materi lebih lanjut tentang,tata cara makan yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan. Saat table manner berlangsung siswa juga dikenalan strukturstruktur menu yang terdiri dari menu appetizer,soup,main course,dan menu dessert setelah kegiatan table manner selesai di selenggarakan diharapkan

13 bisa menjadi bekal siswa nantinya,dan bermanfaat agar siswa lebih percaya diri saat menghadirkan jamuan makan secara resmi. Sumber : Fasilitas Hotel Jumlah kamar : 61 buah kamar yang terdiri atas : a) Sindhu Wing 1 : Kamar b) Sindhu Wing 2 : Kamar dan kamar c) Mertasari Wing : Kamar dan kamar d) Bungalow : Kamar e) Batu Jimbar Wing : Kamar Fasilitas yang tersedia : a) Matahari Beach Restaurant b) Restaurant Tetaring c) Purnama Bar d) Pool Bar e) Meeting Room : Paruman Agung Batukaru I & II Saraswati Batur f) Swimming Pool : Dewasa Anak-anak Fasilitas lainnya : a) Taxi Service b) Tour & Travel Agent c) Money Changer

14 d) Wartel e) Water Sport : Diving Snorckling Fishin Art Shop : a) Silver b) Salon c) Wood carving Jenis Barang dan Fungsinya pada Front Office Department Berikut merupakan jenis barang dan fungsinya pada front office department : 1. Room Rack yaitu. berfungsi untuk menentukan status setiap kamar, ruang rak yang diselenggarakan oleh ruang dan tidak ada lantai ruang, untuk mengetahui status kamar yang digunakan untuk merah kode warna kamar diduduki ( kosong), dan diberi tanda kertas kecil (room rack slip / tergelincir tamu ) yang akan dimasukkan ke dalam rak untuk menentukan ruang tamu data yang tinggal. Kuning menunjukkan ruang kosong, yang berarti kamar kotor yang kosong dan masih kotor sehingga tidak bisa dijual, warna bening untuk kamar yang bisa dijual atau kamar yang tersedia. 2. Informatiun Rack yaitu rak yang berfungsi untuk berguna untuk mengetahui nama tamu yang menginap di hotel, penyusunan nama rak ini berbasis huruf tamu. Ketika ada tamu yang check in maka Anda akan membuat slip tamu disisipkan pada ruang rak dan informasi rak. Rak ini biasanya terletak di operator telepon dan rumah tangga / pembantu.

15 3. Telephone, yaitu alat yang digunakan untuk menjawab panggilan masuk dari tamu serta panggilan lainya yang masuk ke hotel. 4. Printer yaitu alat yang digunakan untuk mencetak segala dokumen dari bentuk soft copy ke bentuk hard copy. 5. Telex machine yaitu alat yang digunakan Untuk pengiriman datadata yang kita butuhkan, juga digunakan sebagai alat untuk komunikasi dan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengcopy dukumen atau kertas yang kita inginkan Jenis Barang dan Fungsinya pada Housekeeping Department Berikut merupakan beberapa barang dan fungsinya dalam Housekeeping Department : Ada 2 jenis barang yaitu mekanic dan machinal, berikut merupakan barang atau alat yang mekanik. Broom : 1. Palm Broom, biasanya digunakan untuk membersihkan lantai dari sampah atau kotoran basah maupun kering yang bersifat lepas / tidak menempel pada permukaan lantai. 2. Hand Broom, biasanya digunakan untuk membersihkan debudebu kering. Brush : 1. Toilet Bowl Brush biasanya digunakan untuk bagian dalam toilet. 2. Hand Brush biasanya digunakan untuk menggosok kotoran dan noda-noda pada lantai dan tembok. Carry : 1. Carry Candy. Kotak perlengkapan pembersih. Alat untuk menyimpan perlengkapan dan bahan-bahan pembersih untuk Keperluan Room/public area attendant yang sifatnya kecil-kecil 2. Container Bin tempat untuk menampung sampah sementara sebelum dibawa ketempat pembuangan atau diangkut mobil pengangkut sampah.

16 Kemudian barang machinal yaitu sebagai berikut : 1. Vacum Cleaner, yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan kotoran debu Jenis Barang dan Fungsinya pada Food & Beverage Service Berikut merupakan beberapa barang dalam F&B service dan fungsinya : Cutlery s : 1. Dinner Knife, untuk memotong hidangan mine coure. 2. Dessert Spoon, untuk menyantap hidangan dessert. 3. B&B Knife, untuk mengoleskan butter pada roti. 4. Dinner Fork, untuk menyantap hidangan mine course. 5. Soup Spoon, untuk menyantap hidangan soup. China Ware : 1. Soup Cup, untuk menyajikan hidangan soup. 2. Saucer, untuk menyajikan soup bersama dengan soup cup. 3. Dinner Plate, untuk menyajikan hidangan mine course. Glassware : 1. Water Goblet, gelas bertangkai untuk meminum air. Napkin, untuk melindungi pakaian serta membersihkan area mulut dari sisa makanan Jenis Barang dan Fungsinya pada Food & Beverage Product Berikut merupakan beberapa barang atau peralatan dan fungsinya pada F&B Produck : Kitchen Equipment : 1. Working Table, untuk mempersiapkan segala peralatan dan bahan memasak. 2. Stove, untuk memasak bahan sajian. 3. Oven, untuk memanggang bahan sajian. Kitchen Utensil :

17 1. Vegetable Knife, untuk memotong sayuran dan buah. 2. Spatula, untuk membantu dalam proses pemasakan. 3. Ballon Wisk untuk mengocok adonan Jenis Barang dan Fungsinya pada SPA Berikut merupakan beberapa jenis barang dan fungsinya pada SPA : 1. Candle, untuk memanaskan tungku. 2. Aromateraphy, untul mengeluarkan aroma wewangian yang menenangkan. 3. Olive Oil, yaitu minyak yang digunakan untuk melembutkan kulit wajah, mempertahankan keindahan kulit tubuh, dan berguna bagi keindahan rambut.

18 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Table Manner dan Familiarization merupakan dua istilah dalam dunia perhotelan yang penting untuk diketahui. Table Manner merupakan tata cara jamuan makan yang baik dan benar pada meja makan. Table Manner sangat penting untuk dipelajari oleh siapapun karena dalam jamuan makan formal kita tidak dipandang sebelah mata serta dengan mempelajari table manner dapat meningkatkan disiplin dan etika kita di depan umum. Tidak akan ada yang tau akan jadi apa kita suatu saat nanti, bila seseorang telah sukses maka pasti akan diadakan sebuah jamuan makan dan disinilah table manner akan menjadi sangat penting. Familiarization merupakan suatu kegiatan pengenalan lingkungan di suatu hotel. Dengan kegiatan familiarization ini maka siswa akan dapat mengenal dan mengetahui tentang ruang lingkup kerja di suatu hotel dan cara kerja suatu hotel. 3.2 Saran Kegiatan Table Manner yang telah berlangsung tanggal 25 Oktober 2017 sudah sangat bagus. Saran kami untuk kegiatan Table Manner yang berikutnya adalah agar kegiatan yang baik ini berjalan terus setiap tahunya karena dengan kegiatan ini siswa khususnya pada bidang akomodasi perhotelan dapat mengetahui seperti apa hotel yang sebenarnya serta bagaimana proses kerja suatu hotel yang sebenarnya.

19 DAFTAR LAMPIRAN Foto 1 Foto 1 Gedung Hotel Inna Grand Bali Beach Foto 2 Sanur Beach ( Exterior Area )

20 Foto 3 Area Front Office ( External ) Foto 4 Swimming Pool

21 Foto 5 The Diamond Bali Wedding Pavilion Foto 6 Bagian Depan Bar di Inna Grand Bali Beach

22 Foto 7 Area Play Ground Inna Grand Bali Beach Foto 8 Tata Meja Pada Saat Kegiatan Table Manner

23 Foto 9 Kegiatan Bar Practice Foto 10 Lobby Hotel Inna Grand Bali Beach

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X Nama Oleh : No. Induk Siswa/NISN 1. I.B Pt Agung Supradnyana Putra 2837/0028767436 2. Ni Kadek Ari Widianita

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X Oleh : Nama No. Induk Siswa/NISN 1. Ni Luh Tarina Gianika Putri 2865/0021890562 2. Desak Putu Tirta Wati 2866/0016870907

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X Oleh : Nama No. Induk Siswa/NISN 1. Ni Putu Novit Anariska(23) 2859/0016854578 2. Ni Kadek Dana Putri Wulandari

Lebih terperinci

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut:

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut: TABLE SET UP/ COVER 1. Pengertian Table set-up merupakan rangkaian kegiatan untuk mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan dan peralatan penunjang lainnya sesuai jenis hidangan yang akan disajikan.

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X

LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X LAPORAN HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE INNA GRAND BALI BEACH BAGI SELURUH SISWA KELAS X Oleh : Nama No. Induk Siswa/NISN 1. Ni Nyoman Dea Karnayuandini 2843 / 0016932967 2. Dewa Ayu Diah Aprilia

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1 Pengertian Buffet dan Breakfast Buffet Buffet (Prasmanan) merupakan adalah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kesempatan bekerja sering kali menjadi masalah mendasar yang dihadapi banyak negara diseluruh dunia. Indonesia sendiri, persoalan kesempatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali yang sangat pesat, dan sudah menjadi hal yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat saat ini. Hal ini, tentunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk bersenang-senang maupun melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk bersenang-senang maupun melakukan kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih, untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk bersenang-senang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam industri pariwisata, hotel bukan satu-satunya bentuk akomodasi bagi wisatawan akan tetapi masih banyak jenis akomodasi tambahan seperti biro perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, fasilitas penunjang kepariwisataan juga meningkat seperti sarana akomodasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading sector dengan kemampuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi suatu Negara yang menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman. Dalam suatu hotel terdapat section lain yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman. Dalam suatu hotel terdapat section lain yang berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu fasilitas penting dalam dunia parwisata. Hotel tidak hanya menyediakan jasa penginapan akan tetapi juga menawarkan section makanan dan minuman.

Lebih terperinci

Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si

Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si Oleh : Cica Yulia,S.Pd, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2 0 0 9 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di

Lebih terperinci

1m x 1 m 4 orang Diameter 90 cm 2 orang Ukuran 137 cm x 76 cm 4 orang. Rectangle Table. Square Table Round Table

1m x 1 m 4 orang Diameter 90 cm 2 orang Ukuran 137 cm x 76 cm 4 orang. Rectangle Table. Square Table Round Table . Perabot Restoran (Restaurant Furniture) Furniture adalah perabotan restoran yang meliputi meja dan kursi, pada umumnya terbuat dari bahan kayu. Namun, pada masa kini banyak dijumpai macam-macam furniture

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF. menu daging.

BAB IV STRATEGI KREATIF. menu daging. BAB IV STRATEGI KREATIF Pada bab ini berisi tentang strategi kreatif penulis untuk menyusun buku tentang table setting yaitu perbedaan antara budaya Indonesia dengan luar negeri sehingga menarik untuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para BAB II URAIAN TEORITIS a. Pengertian Buffet Service Buffet service adalah salah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN A. Ruang Lingkup Layanan Makanan dan Minuman Prosedur pelayanan di restoran merupakan kegiatan operasional sebelum restoran dibuka sampai restoran ditutup.

Lebih terperinci

Oleh :

Oleh : ETIKA PERJAMUAN Oleh : MINTA HARSANA M.Sc. mintaharsana@yahoo.com Etika Suatu ketentuan/tata cara yang berlaku sebagai norma yang disepakati dan didasarkan atas kelaziman dan kebiasaan yang berlaku Dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Gambaran Umum Food and Beverage Service 2.1.1 Pengertian Service Service Food & Beverage bagi para tamu hotel harus diberikan secara profesional dan semaksimal mungkin. Service

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Siswa SMK Tentang Hasil Belajar

Lebih terperinci

MODUL TABLE MANNERS Oleh Cica Yulia

MODUL TABLE MANNERS Oleh Cica Yulia MODUL TABLE MANNERS Oleh Cica Yulia PENDAHULUAN Table manners atau sering dikenal dengan istilah etiket makan, merupakan aturan atau tata karma yang dibuat oleh orang untuk mengatur pergaulan dalam masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat, banyak usaha-usaha baru yang bermunculan, tak terkecuali pada bidang perhotelan di kota Surabaya. Keadaan

Lebih terperinci

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata dapat dipandang sebagai sesuatu yang abstrak. Secara khusus kepariwisataan dapat dipergunakan sebagai suatu alat untuk memperkecil kesenjangan dan saling

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Room Service Room service merupakan salah satu bagian penting lainnya di lingkungan Food and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya yang sangat diminati oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Kekayaan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN KITCHEN BANQUET DALAM MENJAMU TAMU ROMBONGAN DI HOTEL SAHID SURABAYA

KUALITAS PELAYANAN KITCHEN BANQUET DALAM MENJAMU TAMU ROMBONGAN DI HOTEL SAHID SURABAYA KUALITAS PELAYANAN KITCHEN BANQUET DALAM MENJAMU TAMU ROMBONGAN DI HOTEL SAHID SURABAYA THE BANQUET KITCHEN SERVICE QUALITY IN SERVISING THE GUESTS IN SAHID HOTEL SURABAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh

Lebih terperinci

SISTEM PENANGANAN PRODUK PASTRY DI J.W MARRIOTT HOTEL MEDAN

SISTEM PENANGANAN PRODUK PASTRY DI J.W MARRIOTT HOTEL MEDAN SISTEM PENANGANAN PRODUK PASTRY DI J.W MARRIOTT HOTEL MEDAN KERTAS KARYA OLEH RIZKI PRATAMA PUTRA 112204006 PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2014 LEMBAR PERSETUJUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan 131 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi sektor yang tidak pernah habisnya, karena selain merupakan penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersenang-senang maupun melakukan kegiatan wisata/rekreasi (Pratama, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. bersenang-senang maupun melakukan kegiatan wisata/rekreasi (Pratama, 2015). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih, untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk bersenang-senang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEROITIS. dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan

BAB II URAIAN TEROITIS. dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan BAB II URAIAN TEROITIS 2.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup 2.1.1 Pengertian Housekeeping Housekeeping atau tata graha adalah bagian dari departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik

Lebih terperinci

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Hotel Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai Kuta adalah salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Kecamatan Kuta. Daerah ini merupakan sebuah daerah tujuan wisata bagi wisatawan baik domestik maupun

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA.

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA. STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA Oleh Gatot Teguh Arivianto Titik Akiriningsih Retnandyah

Lebih terperinci

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Bali menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia, banyak potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari keindahan alam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budaya masing-masing daerah atau desa di Bali yang mayoritas pemeluk Agama Hindu. Di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

PANTARA ISLAND. Pulau Pantara dikelilingi oleh corral reef sehingga gelombang laut terasa tenang. Air laut

PANTARA ISLAND. Pulau Pantara dikelilingi oleh corral reef sehingga gelombang laut terasa tenang. Air laut PANTARA ISLAND Pulau Pantara dikenal juga dengan sebutan Pulau Seribu Marine Resort. Berada di Kepulauan Seribu dan merupakan pulau terjauh di Kepulauan Seribu, terletak 40 mil dari dermaga Ancol dan membutuhkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI 21020110141084 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/ PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG APRIL 2015 TUGAS AKHIR 129/51 PERIODE

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi bagi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Sebagaimana keputusan mentri pariwisata Pos dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan pariwisata di dunia sudah sangat maju dan terus dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian masyarakat suatu Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika dikembangkan secara serius dan berkelanjutan. Pariwisata memerlukan banyak sektor lain untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi 106 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Peserta

Lebih terperinci

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT >> PENDAHULUAN Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik di Pasar Tradisional adalah acuan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ritel pangan di pasar tradisional dan dalam rangka pengawasan keamanan pangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN I. Gambaran Umum Perusahaan A. Sejarah Singkat Berdirinya Uncle s Kitchen Uncle s Kitchen adalah salah satu restoran yang terletak di Jl. Lempongsari No. 7B Ngaglik,

Lebih terperinci

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri andalan bagi Indonesia karena penyumbang devisa Negara yang besar. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki beragam budaya yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu BAB II URAIAN TEORITIS 2.1Pengertian Banquet Sebelum menguraikan lebih jauh tentang banquet, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian atau definisinya.banquet merupakan outlet food and beverage

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN

KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN KEGIATAN BELAJAR 2 PERABOT DAN PERALATAN DI RESTORAN Capaian Mata Kegiatan Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis dan mengembangkan keilmuan secara kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks perrabot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia mempunyai alam dan budaya yang unik dan beraneka ragam yang dapat dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF Table manner merupakan sebuah tata cara dan etika bersopan santun yang baik pada saat kita makan.table manner bukanlah sebuah hal yang baru lagi bagi masyarakat namun hanya sedikit

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hotel adalah suatu usaha akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, jasa makan dan minum tamu dan fasilitas lainnya, diperuntukan untuk masyarakat umum dan juga

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu prioritas pembangunan yang sangat diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT

BAB III STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT 39 BAB III STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT A. Peningkatan kualitas pelayanan di Chrystal Sapphire Restaurant Sesuai dengan latar belakang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari oleh masyarakat. Perkembangan sumber

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

AKOMODASI PERHOTELAN JILID 3

AKOMODASI PERHOTELAN JILID 3 Ni Wayan Suwithi Cecil Erwin Jr. Boham AKOMODASI PERHOTELAN JILID 3 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL. 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah Siantar Hotel, Siantar?

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL. 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah Siantar Hotel, Siantar? LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan sumber dari wawancara dengan pihak managemen Siantar Hotel, Pematang Siantar. PROFIL USAHA 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Banquet Banquet merupakan outlet food and beverage departemen yang bertugas menangani atau menyelenggarakan segala macam kegiatan pesta atau jamuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan merupakan suatu industri yang berkembang pesat di seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk mengembangkan industri kepariwisataannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

Pengertian peralatan pengolahan makanan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan

Pengertian peralatan pengolahan makanan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan Pengertian peralatan pengolahan makanan Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah suatu masakan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan Peralatan pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahannya yang dikenal dengan sebutan pulau seribu pura, oleh karena itu Bali menjadi daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di dunia dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan dikatakan berada ada tingkat sekunder, artinya keberadaan pariwisata bisa di sejajarkan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel di dalam pengoperasiannya harus menyediakan fasilitas atau saranasarana yang mendukung sistem operasional kerja di dalam hotel. Salah satu fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pariwisata adalah bagian dari upaya pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Pariwisata merupakan kegiatan seseorang dan biasanya menyenangkan.

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI (Penelitian Terbatas pada Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Tataa Boga di SMK Negeri 3 Pariwisata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Grand Orchid Hotel Solo Grand Orchid Hotel Solo merupakan anak perusahaan dari PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX) yang dimiliki oleh H. Lukminto. Sebelum berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin hari semakin meningkat dengan adanya peningkatan bisnis yang bergerak di bagian industri

Lebih terperinci

Sarana Akomodasi Sebagai Penunjang Kepariwisataan. di Jawa Barat. oleh : Wahyu Eridiana

Sarana Akomodasi Sebagai Penunjang Kepariwisataan. di Jawa Barat. oleh : Wahyu Eridiana Sarana Akomodasi Sebagai Penunjang Kepariwisataan di Jawa Barat oleh : Wahyu Eridiana Abstrak Jawa Barat adalah salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan obyek wisata cukup banyak dan beragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam usaha meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara.

Lebih terperinci

92 Hidayah Armanda Sari Nasution, et al

92 Hidayah Armanda Sari Nasution, et al 92 Hidayah Armanda Sari Nasution, et al Vol II No.2 Desember 2016 Kemampuan Praktik Peserta Didik Sebagai Public Area Attendant Di Laboratorium SMK Negeri 15 Hidayah Armanda Sari Nasution 1, Neni Rohaeni,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN FOOD AND BAVERAGES CULINARY DEPARTMEN JW MARRIOTT SURABAYA Disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md.) Manajemen Perhotelan DISUSUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi perhotelan, karena keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian dan perancangan yang digunakan dalam penyusunan Rumah Makan Sepuasnya (All You

Lebih terperinci

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN GREEN HOTEL DI DESA PEMUTERAN KABUPATEN BULELENG

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN GREEN HOTEL DI DESA PEMUTERAN KABUPATEN BULELENG LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Arsitektur Program Non Reguler Fakultas Teknik Universitas Udayana GREEN HOTEL DI DESA PEMUTERAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hotel merupakan sebuah akomodasi komersil yang bergerak dalam bidang bisnis melalui jasa penginapan,makanan dan minuman ataupun fasilitas lainnya dimana pada industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata (DTW) yang terkenal di Indonesia dan mancanegara. Pariwisata di Bali memberikan pesona wisata yang berbeda dari daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait pada kegiatan pariwisata seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu bagian dari lokomotif ekonomi Negara Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas. Beragam potensi

Lebih terperinci