BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum Desa Pondok

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum Desa Pondok"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Gambaran umum Desa Pondok Desa Pondok merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Sumba Tengah dengan luas wilayah ha/m 2 dengan jumlah penduduk orang yaitu 598 laki-laki, dan 529 perempuan. Adapun batasbatas wilayah Desa Pondok yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Dewa Tana Kecamatan Mamboro, sebelah Selatan berbatasan dengan Mata Woga Kecamatan Katiku Tana, sebelah Timur berbatasan dengan Maderi Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, sebelah Barat berbatasan dengan Ole Dewa kecamatan Mamboro. Desa Pondok juga merupakan salah satu desa yang endemis malaria. Sejak tahun jumlah penderita malaria semakin meningkat yaitu dari 684 orang menjadi orang. Jumlah penduduk jiwa. Desa Pondok memiliki karakteristik wilayah terdiri dari bukit-bukit, hutan, sungai dan persawahan dengan luas sawah 190 ha/m 2. Di daerah hutan dan perbukitan ini 96

2 terdapat beberapa sungai dan dekat dengan tempat tinggal penduduk. Pada musim hujan menyebabkan sungai kebanjiran sehingga mengakibatkan nyamuk Anopheles berkembang biak dan menularkan malaria. Tetapi warga di Desa Pondok selalu memanfaatkan air tersebut untuk keperluan minum, mandi, dan mencuci pakaian di sungai. Adapun kualitas air minum itu sendiri yaitu berasa sedangkan air sungainya tercemar. Dalam hal ini tercemar karena bangkai hewan yang dibuang begitu saja oleh warga di sungai. Sedangkan jumlah keluarga yang menggunakan air sungai adalah 184 keluarga dan yang menggunakan mata air 54 keluarga. Sebagian warga di Desa Pondok juga masih tergantung dengan air hujan yaitu dengan menampungnya di ember, jerigen dan biasanya juga dimanfaatkan untuk mencuci pakaian, untuk mandi dan air untuk WC/toilet. Untuk air tanah sendiri warga Desa Pondok tidak ada yang menggunakannya karena tidak ada warga yang memiliki leding atau sumur. Dan ada juga warga pada saat hujan selalu beraktivitas di luar rumah dari pagi sampai malam, ada yang bekerja di sawah, kebun, maupun memancing di sungai. Hasil penelitian berupa observasi dari peneliti, pada sore hari nyamuk-nyamuk sudah merajalela di 97

3 bagian tubuh dan selalu menggigit. Tanaman yang ada disekitar rumah penduduk adalah semak-semak, mahoni, bambu dan pohon-pohon besar lainnya Proses Pelaksanaan penelitian Persiapan penelitian Sebelum melakukan penelitian, penulis menyiapkan beberapa hal yang menunjang pelaksanaan penelitian. Penulis terlebih dahulu menentukan partisipan yang sesuai dengan karakteristik partisipan yang mengetahui latar belakang perilaku kesehatan terhadap penyakit malaria pada masyarakat di Desa Pondok, bisa berbahasa Indonesia dan daerah dengan baik dan benar serta bersedia menjadi partisipan. Sebelumnya pada tanggal 9 Desember 2011 peneliti mendapatkan surat ijin penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana. Peneliti mengantarkan surat ke Kantor Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Sumba Tengah pada tanggal 15 Desember Tetapi pada tanggal 17 Desember 2011 baru dikeluarkan surat ijin untuk melakukan 98

4 penelitian di Desa Pondok dan surat tembusan ke Bupati, Dinkes, Camat Umbu Ratu Nggay Barat dan Kepala Desa Pondok, karena pada tanggal 15 Desember 2011 kepala kantor Kesbangpol dan Linmas sedang menjalankan tugas jadi belum dapat menandatangani surat ijin penelitian tersebut. Pada tanggal 17 Desember 2011 surat-surat tembusan tersebut di antar ke Bupati Sumba Tengah, Dinkes, Camat Umbu Ratu Nggay Barat, dan Kepala Desa Pondok. Sebelum surat ijin dari kantor Kesbangpol dan Linmas di keluarkan, peneliti sudah melakukan observasi lingkungan di Desa Pondok pada tanggal 14 Desember Selain itu pada tanggal 18 Desember 2011 peneliti juga melakukan pendekatan dengan satu partisipan bernama Bapak M, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada partisipan untuk mendapatkan persetujuan penelitian serta menentukan jadwal wawancara dan observasi mendalam terhadap partisipan tersebut. Sedangkan partisipan kedua yaitu kepala adat Desa Pondok. pada tanggal 18 Desember

5 peneliti juga melakukan pendekatan dengan kepala adat untuk menjadi partisipan. Sedangkan partisipan ketiga yaitu kepala Desa Pondok sudah ada pendekatan sebelumnya pada tanggal 18 Desenber 2011 dan bersedia menjadi partisipan. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyiapkan beberapa pertanyaan awal yang menjadi panduan untuk mendapatkan data yang sesuai dan diinginkan oleh peneliti. Selain itu peneliti juga menyediakan informed consent yang berisi surat penjelasan penelitian dan surat persetujuan menjadi partisipan serta daftar riwayat kesehatan yang diisi oleh partisipan. Dalam proses wawancara, peneliti juga menggunakan alat perekam berupa kamera untuk merekam apa yang akan diwawancarai serta alat tulis untuk mencatat hasil wawancara atau data-data tambahan dalam bentuk tertulis yang berasal dari partisipan. Penggunaan alat perekam dilakukan apabila mendapatkan ijin dari partisipan dan tidak keberatan dengan adanya alat perekam tersebut. 100

6 Pelaksanaan penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2011 sebelum surat ijin dari Kantor Kesbangpol dan Linmas dikeluarkan. 1) Partisipan 1 Tanggal wawanc ara Selasa, 20 Desemb er 2011 Wak tu WIT Keterangan Mengu capkan terima kasih kepada partisipan Penjel asan penelitian Penan datangan pada informed consent Pengis ian daftar riwayat kesehatan Wawa ncara selama 1 jam 18 menit dari pukul WIT Pada tanggal 20 Desember 2011 peneliti melakukan wawancara dengan partisipan pertama yaitu Bapak M di ruang kelas VI SD Masehi Pondok pada pukul WIT sambil melakukan observasi terhadap situasi di ruangan tersebut. Sebelum wawancara peneliti mengucapkan terima kasih kepada partisipan karena telah bersedia menjadi partisipan dilanjutkan 101

7 dengan penjelasan penelitian, penandatanganan pada informed consent dan pengisian daftar riwayat kesehatan. Setelah dilakukan wawancara peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada partisipan dan peneliti juga melakukan perjanjian dengan partisipan untuk bertemu kembali apabila masih ada data-data yang kurang. Wawancara yang dilakukan peneliti terhadap partisipan 1 adalah 1 jam 18 menit. Peneliti juga melakukan observasi pada partisipan dan lingkungan tempat tinggal partisipan. 2) Partisipan 2 Tanggal wawanc ara Senin, 2 Januari 2012 Wak tu WIT WIT Keterangan Melak ukan pendekatan dengan partisipan Menjel askan maksud dan tujuan penelitian Penan datangan pada informed consent Pengis ian daftar riwayat kesehatan Mengu capkan terima kasih kepada partisipan karena 102

8 Selasa, 3 Januari WIT sudah bersedia menjadi partisipan Mewa ncarai partisipan Wawa ncara berlangsung selama 1 jam 32 menit Melanj utkan wawancara kedua Wawa ncara kedua berlangsung selama 1 jam 6 menit Untuk partisipan 2 peneliti memilih kepala adat Desa Pondok yaitu Bapak D karena sebelumnya peneliti mendapatkan informasi dari warga Desa Pondok bahwa petugas kesehatan di Desa Pondok sedang tidak berada di tempat. Peneliti melanjutkan wawancara terhadap partisipan 2 yaitu Bapak D tanggal 2-3 Januari Sebelumnya sudah ada pendekatan dari Bapak M yang memang adalah saudara dari peneliti sendiri sudah menginformasikan kepada Bapak D bahwa peneliti sedang mengadakan penelitian di Desa Pondok. Tepatnya pada tanggal 2 Januari 2012 pukul WIT, peneliti melakukan pendekatan langsung dengan Bapak D, menjelaskan 103

9 maksud dan tujuan penelitian, penandatanganan pada informed consent karena telah bersedia menjadi partisipan, dan pengisian daftar riwayat kesehatan dan melakukan observasi pada partisipan dan di lingkungan sekitar yang merupakan tempat tinggal partisipan. Pada saat itu langsung dilakukan wawancara kepada partisipan tepatnya pukul WIT. Wawancara berlangsung pukul WIT karena pada saat itu partisipan masih melayani tamu yang berkunjung ke rumah partisipan. Sebelum melakukan wawancara peneliti mengucapkan terima kasih kepada partisipan karena telah bersedia menjadi partisipan. Wawancara pertama pada tanggal 2 Januari 2012 berlangsung selama 1 jam 32 menit. Tetapi wawancara tersebut belum selesai pada tanggal 2 Januari 2012 karena pada saat itu memori kamera penuh. Tanggal 3 Januari 2012 tepat pukul WIT peneliti melakukan wawancara 104

10 kedua dan berlangsung selama 1 jam 6 menit. Selesai wawancara peneliti mengucapkan terima kasih kepada partisipan, karena partisipan sudah bersedia menjadi narasumber. Dan dari partisipan mengijinkan apabila ada data-data yang kurang bisa langsung menghubungi partisipan. Selama melakukan penelitian, ternyata sampai pada awal bulan Januari 2012 petugas kesehatan juga belum ada. Sehingga peneliti melanjutkan observasi di lingkungan tempat tinggal partisipan dan mengobservasi partisipan. 3) Partisipan 3 Tanggal wawanc ara Rabu- Jumat, 4-6 Januari 2012 Wak tu WIT Keterangan Penelit i berkunjung ke rumah partisipan. Saat bertemu partisipan tidak ada kontrak waktu untuk dilakukan wawancara karena kegiatan partisipan yang padat sehingga partisipan mengijinkan peneliti supaya datang kapan saja. Penelit i mengucapkan terima kasih kepada partisipan 105

11 Sabtu, 7 Januari WIT karena telah bersedia menjadi partisipan Menjel askan maksud dan tujuan penelitian Penan datangan pada informed consent Pengis ian daftar riwayat kesehatan Mewa ncarai partisipan Wawa ncara berlangsung selama 55 menit. Selanjutnya pada tanggal 4 6 Januari 2012 peneliti berkunjung ke rumah partisipan ketiga yaitu Kepala Desa Pondok. Saat itu tidak ada kontrak waktu dengan partisipan karena partisipan mengatakan ia selalu sibuk dengan urusan kantor yaitu rapat dan pertemuanpertemuan penting lainnya. Tetapi partisipan meminta peneliti agar selalu datang ke rumah. Apabila partisipan ada di rumah bisa langsung dilakukan wawancara. Tepatnya pada tanggal 7 Januari 2012 peneliti bertemu dengan partisipan. Saat itu partisipan baru pulang dari kantor tetapi ia bersedia untuk di wawancarai. Pada pukul WIT peneliti melangsungkan wawancara dengan partisipan dan berlangsung 106

12 selama 55 menit. Sebelum wawancara, peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada partisipan karena bersedia menjadi partisipan dan di tengah-tengah kesibukan partisipan bisa meluangkan waktu untuk menjadi narasumber. Peneliti juga menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, penandatangan pada informed consent, dan pengisian daftar riwayat kesehatan. Pada akhir wawancara peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada partisipan karena sudah memberikan informasiinformasi berhubungan dengan perilaku kesehatan terhadap penyakit malaria yang terjadi di Desa Pondok. Selain itu peneliti melakukan observasi terhadap partisipan pada saat wawancara dan mengobservasi mendalam terhadap lingkungan sekitar tempat tinggal partisipan dan gaya hidup partisipan berhubungan dengan perilaku kesehatan pada minggu-minggu sebelum dilakukan wawancara Gambaran Umum Partisipan Identitas partisipan 1 107

13 Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Status : Bapak M : Laki-laki : 40 tahun : Guru : Sudah menikah Partisipan lahir pada tanggal 31 Desember di Pondok. Partisipan merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Masing-masing sudah berkeluarga dan hidup terpisah-pisah. Jumlah semua anggota keluarga yang ada di rumah partisipan adalah enam orang. Partisipan sudah lama menjadi guru di SD Pondok. Saat ini Ibu dari partisipan masih ada sedangkan Bapaknya sudah meninggal lama. Partisipan sudah menikah dan mempunyai dua orang anak yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Partisipan lebih banyak beraktivitas di sekolah yaitu SD Pondok. Partisipan cenderung tenang, ramah berada di lingkungan keluarga bahkan di lingkungan sekitarnya dan aktif dalam bercerita. Partisipan juga merupakan majelis di gereja Pondok dan taat beribadah terlihat dari partisipan sendiri selalu ke gereja setiap hari 108

14 minggu bahkan memberikan pelayanan disetiap rumah tangga yang biasanya mereka sebut PKS. Tapi kadang partisipan juga tidak masuk gereja karena berbagai kesibukan lain misalnya ada acara keluarga, sakit. Tetapi partisipan selalu percaya dan peduli dengan agamanya. Riwayat kesehatan partisipan berhubungan dengan penyakit malaria dapat dilihat pada lampiran Identitas partisipan 2 Nama Jenis Kelamin Usia Status : Bapak D : Laki-laki : 64 tahun : Sudah menikah Partisipan lahir pada tanggal 31 Desember 1947 di Pondok. Partisipan adalah lulusan SPG dan menjadi guru. Partisipan pernah menjadi wakil kepala sekolah di SD Pondok. Saat ini partisipan sudah pensiun dari statusnya sebagai guru. Tetapi sekarang partisipan bertugas di lembaga adat kecamatan, ketua pembangunan di gereja, ketua komite SMA Negri 1 Umbu Ratu Nggay Barat dan menjadi ketua KWR Desa Pondok. Partisipan juga sudah menikah dan dikarunia empat orang anak 109

15 yaitu dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Partisipan tinggal bersama istri dan ketiga anaknya yaitu anak pertama, ketiga, dan yang terakhir. Sedangkan anak keduanya melakukan tugas disuatu tempat yaitu Desa Malinjak dan bekerja di rumah sakit sebagai perawat. Partisipan juga selalu rajin beribadah setiap hari minggu, rajin bekerja di kebun, di sawah maupun di rumah partisipan sendiri dan selalu memancing ikan pada saat musim hujan. Tetapi karena kondisi fisik yang sudah memasuki lansia, aktifitas partisipan seperti di sawah, kebun sedikit dikurangi. Peneliti sudah mengenal partisipan sejak peneliti masih kecil karena setiap liburan peneliti selalu berkunjung di Desa Pondok. Partisipan cenderung keras dan tegas kepada siapa pun tapi partisipan selalu baik dengan semua orang yang ada disekitarnya. Ini terlihat ketika peneliti melakukan wawancara dan observasi. Riwayat kesehatan partisipan berhubungan dengan penyakit malaria dapat dilihat pada lampiran Identitas partisipan 3 110

16 Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Status : Bapak C : Laki-laki : 69 tahun : Kepala Desa Pondok : Sudah menikah Partisipan adalah lulusan SGA. Partisipan adalah kepala Desa Pondok Partisipan sudah menikah dan memiliki enam orang anak. Tetapi jumlah seluruh anggota keluarga yang ada di rumah partisipan adalah 15 orang. Partisipan tinggal bersama istri dan beberapa anggota keluarga lainnya. Partisipan juga selalu mempunyai aktifitas yang padat seperti pertemuan-pertemuan atau rapat di Desa Pondok, pertemuan di lembaga pemerintahan Kabupaten Sumba Tengah. Biasanya dari pagi sampai sore partisipan selalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Karena kondisi fisik yang sudah memasuki lansia, partisipan jarang beraktifitas sehingga hanya menghabiskan waktu dalam pertemuan-pertemuan atau rapat. Peneliti belum terlalu mengenal partisipan, tetapi partisipan sudah mengenal keluarga peneliti 111

17 sehingga peneliti merasa terbiasa dengan partisipan. Partisipan baik, sopan, tegas. Ini terlihat ketika peneliti berkunjung ke rumah partisipan bagaimana ia menyapa, dan peneliti juga melihat setiap ada tamu yang datang partisipan selalu melayani mereka dengan baik. Kepada siapa pun partisipan selalu baik dengan semua orang yang ada disekitarnya. Riwayat kesehatan partisipan berhubungan dengan penyakit malaria dapat dilihat pada lampiran Hasil Penelitian Kategorisasi Hasil Wawancara Tabel 4.1 Kategorisasi Hasil Wawancara No Pokok-pokok wawancara 1. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan terhadap malaria Partisipan 1 Partisipan 2 Partisipan 3 a. Yang menjadi perhatian partisipan dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan adalah mandi 2x sehari, tempat makan harus dibersihkan. P1 ( ) a. Kebersihan alat makan & minum, apabila ada yang penyakit kulit, sabun dan handuk yang digunakan harus sendiri, pakaian harus bersih dan cara memasak air, alat-alat makan harus ditutup agar tidak dihinggapi oleh binatang. a. Memperhatika n agar tampungan air selalu ditutup, sehingga tidak memudahkan nyamuk masuk ke dalamnya dan tidak berkembang biak dan populasi nyamuk menjadi berkurang. P3 (49-51) 112

18 2. Perilaku pencegahan penyakit terhadap malaria a. Membersihkan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya. P1(11-13, 34-38) b. Menyiapkan kelambu, obat nyamuk agar terhindar dari gigitan nyamuk. P1 ( ) c. Apabila ada yang sakit malaria, harus tidur sendiri agar tidak tertular penyakit malaria. P1 ( ) Sehingga tidak mudah terkena penyakit. P1 ( , , ) b. Selama musim hujan tidak menimba air di sungai karena sudah tercemar. P2 ( ) a. Kebersihan lingkungan, kebersihan WC. Dengan menjaga kebersihan lingkungan seperti sapu halaman rumah, rumput dihilangkan. Halaman dijaga agar terhindar dari kotoran hewan, akan dapat mengurangi terjadi populasi nyamuk dan nyamuk akan jauh dari rumah. P2 ( , ) b. Menggunakan baju panjang agar terhindar dari gigitan nyamuk. P2 ( ) c. Tidak ada tempat tergenangnya air sehingga nyamuk tidak dapat berkembang biak. P2 ( ) d. Tempat-tempat gelap harus b. Merebus air. Dengan merebus air akan menjamin kesehatan dalam rumah tangga, walaupun tidak 100% menghilangka n tetapi dapat mengurangi penyakit malaria. P3 ( ) a. Menggunakan kelambu P3 ( ) b. Menjaga kebersihan lingkungan. Karena dengan membersihka n lingkungan nyamuk tidak berkembangbi ak di sana, sehingga malaria sulit terjadi. P3 (5-15) c. Jaga kebersihan agar populasi nyamuk kurang. P3 ( ) d. Buang sampah pada tempatnya dan memiliki WC P3 ( ) e. Hewan-hewan tidak diikat dalam rumah karena tidak baik juga untuk kesehatan. Hewan yang diikat di bawah rumah akan 113

19 3. Perilaku pencarian pengobatan terhadap malaria a. Tindakan awal menggunakan ramuan tradisional yaitu daun sambiloto. Ramuan tersebut hanya digunakan untuk sementara saja. P1 ( , ) b. Berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit apabila tidak dari penyakit P1 ( ) sembuh dibersihkan, menggunakan kelambu. Mencegah agar nyamuk tidak bersarang di tempat gelap dan tidak mudah terkena gigitan nyamuk. P2 ( ) e. Tidur sendiri apabila sakit malaria sehingga tidak tertular pada orang yang sehat. P2 ( ) f. Apabila populasi nyamuk semakin banyak dilakukan penyemprotan pada nyamuk untuk mencegah malaria. P2 ( ) a. Menggunakan ramuan tradisional seperti kulit rita, kulit halau, biji mahoni, daun papaya dan daun pare. Apabila partisipan merasa demam, menggigil biasanya menggunakan ramuan tersebut karena dipercaya dapat menghilangkan penyakit malaria dan minum obat pil kina. Tapi kalau tidak ada menggunakan obat tradisional. P2 ( ) membawa kotoran dan menyebabkan nyamuk berkembang biak, dan hidup di sana. P3 ( ) a. Menggunakan ramuan tradisional yang rasanya pahit. Seperti daun pepaya, daun pare. Itu dilakukan sebagai pertolongan pertama pada malaria. P3 ( ) b. Apabila semakin parah, langsung berobat ke rumah sakit atau puskesmas seperti Puskesmas Lawonda dan Puskesmas Anakalang 114

20 4. Perilaku pemulihan kesehatan terhadap malaria a. Menyampaikan anjuran-anjuran dari tenaga kesehatan pada setiap anggota keluarga P1 ( ) b. Menggunakan akses layanan kesehatan tanpa bayar P2 ( ) a. Makanmakanan tambahan yang bergizi. Dengan menerapkan beberapa hal tersebut menjadikan tubuh tetap kuat dan sehat sehingga bibit penyakit tidak mudah masuk dalam tubuh. P1 ( ) dengan jarak 15 km. Biaya kesehatan mudah dijangkau karena biaya kesehatan gratis yang disebut jamkesmas. P3 ( , , ) a. Menerapkan anjuran dari dokter seperti istirahat P3 ( ) b. Habis obat harus memeriksaka n diri lagi ke rumah sakit apakah masih ada malaria atau tidak. Dan apabila masih ada malaria diberikan obat untuk mendapatkan kesehatan yang optimal. P3( , ) Hasil Data Pendukung Data pendukung observasi a) Observasi Partisipan 1. Observasi partisipan 1 saat wawancara Observasi partisipan 1 pada saat wawancara Selasa, 20 Desember 2011, 115

21 pukul Wawancara dilakukan di tempat partisipan tapi dalam ruangan kelas VI SD Pondok yang dekat dengan rumah partisipan. Partisipan tidak bertanya banyak tentang peneliti karena partisipan sudah mengetahui maksud dan tujuan dari peneliti. Sebelum melakukan wawancara, partisipan lebih terlihat tegang, dan tenang. Tetapi lama kelamaan partisipan menjadi lebih santai karena sudah terbiasa dengan suasana tersebut dan selalu menjawab pertanyaan dengan baik. Dalam menjawab pertanyaan partisipan kurang memiliki rasa humor sehingga proses wawancara berlangsung dengan sedikit tegang. Selesai wawancara partisipan bercerita dengan peneliti mengenai perkembangan penyakit malaria di Desa Pondok dan apabila masih ada data yang kurang bisa langsung menghubungi partisipan. 2. Observasi partisipan 2 saat wawancara Observasi partisipan pada saat wawancara Senin-Selasa, 2 3 Januari 116

22 2012, pukul Wawancara dilakukan di tempat partisipan tepatnya pada pukul Selain dilakukan wawancara peneliti juga mengobservasi partisipan. Awalnya partisipan menjelaskan mengenai latar belakangnya, menjelaskan tentang perkembangan malaria di Desa Pondok. Setelah itu partisipan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Karena partisipan belum melihat dan membaca surat penjelasan penelitian yang sudah diberikan peneliti. Partisipan memberi kesempatan kepada peneliti untuk melakukan wawancara dan bersedia memberikan informasi-informasi apapun yang bisa dijawab dan diberikan partisipan kepada peneliti. Sebelum melakukan wawancara, partisipan lebih terlihat santai, tenang tapi serius sehingga lebih terlihat formal saat wawancara berlangsung. Tetapi lama kelamaan partisipan menjadi lebih santai 117

23 dan mempunyai rasa humor. Partisipan selalu menjawab pertanyaan dengan baik dan disetiap jawaban partisipan selalu bercerita tentang segala sesuatu yang terjadi di Desa Pondok tetapi semua itu berhubungan dengan malaria. Selama wawancara berlangsung partisipan juga merokok. Selesai wawancara partisipan bercerita dengan peneliti dan memberitahukan kepada peneliti apabila masih ada data yang kurang bisa langsung menghubungi partisipan. 3. Observasi partisipan 3 saat wawancara Observasi partisipan pada saat wawancara Sabtu, 7 Januari 2012, pukul Wawancara dilakukan di rumah keluarga partisipan tepatnya pada pukul Selain dilakukan wawancara peneliti juga mengobservasi partisipan. Sebelum wawancara peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Partisipan memberi kesempatan kepada peneliti untuk melakukan wawancara dan bersedia 118

24 memberikan informasi-informasi semampu partisipan dalam menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan peneliti. Sebelum melakukan wawancara, partisipan lebih terlihat tegang dan sedikit malu ketika peneliti menyiapkan alat perekam. Sehingga peneliti merasa sungkan ketika menghadapkan kamera ke arah partisipan. Tetapi lama kelamaan partisipan menjadi lebih santai dan mempunyai rasa humor dalam memjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Partisipan selalu menjawab pertanyaan dengan baik dan disetiap jawaban partisipan selalu bercerita tentang segala sesuatu yang terjadi di Desa Pondok tetapi semua itu berhubungan dengan malaria. Selama wawancara berlangsung partisipan juga merokok. Selesai wawancara partisipan juga menambahkan sedikit informasi berhungan dengan penyakit malaria yang terjadi di Desa Pondok. b) Observasi Aktivitas Partisipan 119

25 1. Aktivitas Partisipan 1 Saat beraktivitas baik di rumah maupun diluar rumah dari pagi sampai sore masih menggunakan baju lengan pendek dan celana pendek. Padahal pada sore hari nyamuk mulai berkeliaran dan menggigit massa. Tetapi pada malam hari partisipan selalu menggunakan celana panjang dan jaket. Dalam mencari pengobatan partisipan masih menggunakan ramuan tradisional sebagai pertolongan pertama saja. Partisipan selalu mengumpulkan sampah-sampah pada tempat sampah tetapi nanti dibuang di belakang rumah partisipan sehingga menyebabkan populasi nyamuk berkembang biak di sana. Selain itu, masih ada beberapa pakaian yang biasanya digantung dan dibiarkan bertumpukan dalam rumah. 2. Aktivitas Partisipan 2 Pada malam hari partisipan menggunakan baju lengan pendek dan celana pendek. Walaupun dalam rumah 120

26 tetap saja nyamuk masih berkeliaran. Saat beraktifitas partisipan juga terlihat menggunakan baju dan celana pendek. Tidak terlihat baju digantung dalam rumah. Partisipan juga memiliki kebiasaan merokok. Dalam mencari pengobatan partisipan masih menggunakan ramuan tradisional. Rumah partisipan tampak bersih sehingga tidak terlihat sampah yang berserakan. Hewan masih diikat di bawah dapur karena dapu partisipan masih berbentuk rumah panggung. 3. Aktivitas Partisipan 3 Saat beraktifitas partisipan juga masih menggunakan baju dan celana pendek. Tetapi saat beraktifitas diluar rumah seperti pertemuan-pertemuan kecil di Desa partisipan menggunakan celana panjang, tetapi di rumah sendiri partisipan menggunakan baju dan celana pendek. Partisipan memiliki kebiasaan merokok baik di rumah maupun di luar rumah. 121

27 Rumah partisipan berbentuk rumah panggung dan masih mengikat hewan di bawah kolong rumah seperti babi. Rumah partisipan pada siang hari tampak gelap dan dari luar ada beberapa pakaian dan beberapa kain yang digantung begitu saja. Tidak terlihat juga tempat sampah sehingga sampah-sampah yang ada dibuang jauh dari rumah. c) Observasi Lingkungan 1. Observasi lingkungan rumah partisipan 1 Partisipan bertempat tinggal di Desa Pondok berdekatan dengan SD Pondok. Pada tanggal 14 Desember Januari 2012 peneliti melakukan observasi mendalam di rumah dan di lingkungan sekitar rumah partisipan. Rumah partisipan permanen dan beratapkan seng. Di kamar partisipan menggunakan kelambu, tetapi pada siang dan sore hari kamar terlihat gelap dan ventilasi di kamar tersebut kurang bersih. Barang-barang yang terdapat dalam kamar terlihat padat dan kurang tersusun 122

28 rapi. Dalam rumah partisipan juga hanya terdapat satu jendela. Untuk dapur sendiri dindingnya masih terbuat dari anyaman bambu, atapnya seng, dan lantai tanah. Keluarga partisipan selalu mencuci piring di dapur, memasak dan menumbuk padi. Di lingkungan luar rumah partisipan yaitu halaman depan rumah partisipan terdapat rumput-rumput yang sudah dipotong pendek oleh keluarga partisipan. Sedangkan disamping rumah terdapat semak-semak, kebun, rumput yang tinggi, dan beberapa pohon besar lainnya. Di belakang rumah partisipan juga terdapat pohon-pohon besar dan terdapat satu kandang babi dan di sana babi tersebut dipelihara. Selain itu dekat kandang babi tersebut terdapat sampah-sampah yang dibuang begitu saja. Sedangkan untuk WC sendiri jauh dari rumah partisipan jaraknya kurang lebih 200 meter. Tetapi tempat penampungan air atau yang sering disebut bak sama sekali tidak terisi air. Apabila dari 123

29 partisipan ataupun keluarga partisipan sendiri BAB/BAK hanya pada saat itu saja mereka membawa air dari rumah dengan menggunakan jerigen. Terkadang ada juga yang BAK disekitar lingkungan rumah seperti di belakang rumah dan itu biasanya dilakukan pada malam hari. Rumah partisipan juga berada tidak jauh dari sungai dan persawahan. Jarak rumah partisipan dengan sungai dan persawahan adalah kurang lebih 1000 meter. Biasanya pada sore hari disekitar rumah partisipan nyamuk mulai berkeliaran dan mulai menggigit massa. 2. Observasi lingkungan rumah partisipan 2 Partisipan bertempat tinggal di Desa Pondok. Pada tanggal 14 Desember Januari 2012 peneliti juga melakukan observasi mendalam di lingkungan sekitar tempat tinggal partisipan. Rumah partisipan adalah rumah panggung dan beratapkan seng. Semua barang-barang yang ada di rumah partisipan terlihat rapi tapi bagian 124

30 belakang yang merupakan tempat makan keluarga kurang terlihat bersih. Sedangkan di bawah kolong rumah partisipan terlihat kurang rapi. Dapur milik partisipan juga berbentuk rumah panggung dan bersambung dari rumah partisipan. Di sanalah juga berapa anggota keluarga mencuci piring dan mengikat hewan seperti babi di bawah kolong dapur. Di lingkungan luar rumah partisipan yaitu halaman depan rumah partisipan terdapat rumput-rumput yang sudah dipotong pendek dan terlihat lebih rapi dan bersih. Disamping rumah partisipan terdapat rumah-rumah tetangga. Di belakang rumah partisipan terdapat satu WC dengan jarak 100 meter dari rumah yang belum permanen dan belum memenuhi standar kesehatan. Terbuat dari anyaman bambu, beratapkan seng, dan pintunya menggunakan kain. Kalau BAB/BAK tidak menggunakan air. Selain itu di belakang rumah partisipan juga 125

31 terdapat semak-semak, rumput yang tinggi, dan beberapa pohon besar lainnya. Rumah partisipan juga berada tidak jauh dari sungai dan persawahan. Jarak rumah partisipan dengan sungai dan persawahan adalah kurang lebih 500 meter. Biasanya pada sore hari disekitar rumah partisipan nyamuk mulai berkeliaran dan mulai menggigit massa. 3. Observasi lingkungan rumah partisipan 3 Partisipan bertempat tinggal di Desa Pondok. Pada tanggal yang sama dengan partisipan 1 dan partisipan 2 yaitu 14 Desember Januari 2012 peneliti melakukan melakukan observasi mendalam di lingkungan sekitar tempat tinggal partisipan. Rumah partisipan adalah rumah panggung dan beratapkan seng. Dari luar semua barang-barang yang ada di rumah partisipan terlihat rapi tapi dalam rumah pada siang hari dan sore hari terlihat gelap dan menggantung pakaian begitu saja Sedangkan di bawah kolong rumah 126

32 partisipan terlihat kurang rapi dan hewanhewan biasanya diikat di bawah kolong rumah. Dapur milik partisipan juga berbentuk rumah panggung dan bersambung dari rumah partisipan. Di lingkungan luar rumah partisipan yaitu halaman depan rumah partisipan tidak terdapat rumput tapi berupa tanah kosong dan bersih. Disamping rumah partisipan terdapat rumah-rumah tetangga dan semuanya berbentuk rumah panggung dan mereka juga mengikat hewan di bawah kolong rumah. Selain itu di belakang rumah partisipan juga terdapat semak-semak dan beberapa pohon besar lainnya. Rumah partisipan berada tidak jauh dari hutan dan persawahan tetapi jauh dari sungai. Biasanya pada sore hari disekitar rumah partisipan nyamuk mulai berkeliaran dan mulai menggigit massa Data Pendukung Dokumentasi Dari hasil dokumentasi yang diperoleh peneliti adalah berupa gambar berhubungan 127

33 dengan tempat tinggal ketiga partisipan dan lingkungan sekitar Desa Pondok dan buku daftar isian profil desa dan kelurahan yang berhubungan dengan Desa Pondok. Hasil dokumentasi berupa gambar terdapat pada lampiran Deskripsi Hasil Analisa Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan Dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan, partisipan lebih mengutamakan kebersihan tempat makan, dan mandi dua kali sehari. Hal-hal tersebut dilakukan oleh partisipan agar tidak menderita sakit malaria. setiap anggota harus mandi dua kali sehari, tempat makan harus bersih, P1 ( ) Selain menjaga kebersihan tempat makan, memasak air juga perlu dilakukan, alat-alat makan dan makanan harus ditutup sehingga tidak ada binatang pembawa penyakit hinggap dalam makanan, makan yang teratur, serta menjaga anak-anak agar tidak membuang kotoran di sekitar lingkungan rumah. Dengan adanya beberapa 128

34 pencegahan tersebut dapat mengurangi terjadinya malaria. kebersihan alat makan minum, itu yang paling diperhatikan dan cara memasak air juga perlu. Saya cepat sekali menderita kalau air tidak dimasak. Ada dua hal perkaut atau sakit perut. Itu yang menyebabkan kalau air tidak dimasak. Oleh sebab itu air harus dimasak betul. Lalu pencegahan-pencegahan yang lain juga. Alat-alat makan harus ditutup, sehingga lalat tdk hinggap, semua makan ditutup sehingga beberapa jenis binatang yang membawa penyakit tidak hinggap pada makanan tersebut. Itu proses yang awalawal kita jaga diri. Makan yang teratur, bersih lalu menjaga anak-anak supaya jangan membuang kotoran disekitar-sekitar sehingga tidak ada binatang yang bersarang disitu P2 ( ) Upaya lain yang dilakukan dalam mencegah terjadinya malaria adalah menjaga agar pakaian selalu bersih, dan apabila menderita malaria langsung berobat ke rumah sakit sehingga penyakit yang diderita tidak tertular pada orang lain. Memperhatikan peralatan mandi seperti sabun, handuk agar tidak digunakan secara bersamaan dengan si penderita malaria. Selain itu, selama musim hujan tidak menggunakan air sungai, karena pada saat musim hujan air sungai sudah tercemar sehingga harus menggunakan air langsung dari mata air. Selanjutnya, pada saat buang air besar dan buang air kecil harus di WC dan WC juga harus 129

35 dijauhkan dari rumah dan tetap menjaga kebersihannya agar tidak mudah terkena penyakit. Hal-hal tersebutlah yang dilakukan oleh partisipan untuk meningkatkan dan memelihara perilaku hidup sehat. Dengan adanya hal-hal tersebut akan membantu partisipan tetap sehat dan terhindar penyakit malaria. makanan, minuman harus bersih, pakaian harus bersih, sekitar harus bersih. Upaya yang kami hadapi. Jadi kalau makanan, minuman, pakaian harus bersih, sekeliling rumah dibersihkan, kalau sakit segera minum obat, kalau tidak ada obat segera ke rumah sakit. Sehingga tidak tertular penyakit malaria. Juga dalam rumah itu misalnya ada salah satu orang yang punya penyakit kulit, sabun, handuk tidak boleh gabung. Terus buang kotoran harus di wc. Makanya bukti wcnya kami jauhkan dari rumah. Sehingga kita tidak ketularan penyakit P2 ( ) Dan selama musim hujan kami tidak timbah air sungai P2 ( ) Berbeda dengan partisipan 3 bahwa dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan perlu dilakukan upaya-upaya seperti menjaga tampungan air agar selalu tertutup sehingga tidak membuat populasi nyamuk berkembang biak di dalamnya dan merebus air agar terjamin kesehatan dalam rumah tangga. Dengan melakukan hal-hal tersebut 130

36 bukan berarti menghilangkan secara tuntas malaria, tetapi mengurangi sehingga malaria tersebut tidak terjadi. berarti kalau ada tampungan air perlu ditutup. Sehingga dari situ nyamuk tidak bertelur P3 (49-51) masak air sehingga bisa terjamin kesehatan dalam rumah tangga. Kalau itu semuanya sudah terlaksana berarti bukan tidak mungkin langsung semuanya 100% penyakit malaria ini tuntas tapi bagaimana mengurangi sehingga malaria makin hari makin kurang P3 ( ) Perilaku pencegahan penyakit Upaya-upaya pencegahan penyakit malaria yang dilakukan oleh partisipan agar tidak menderita sakit yaitu bagaimana menata ruang lingkup dalam rumah tangga sendiri dimulai dengan membersihkan lingkungan halaman rumah dengan cara membuang sampah pada tempatnya agar tidak bertebaran di halaman rumah. Apabila membiarkan sampah bertebaran di halaman rumah menyebabkan nyamuk malaria akan bersarang dan populasi nyamuk akan bertambah. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut perlu dilakukan minimal dalam satu minggu dua kali 131

37 pembersihan halaman rumah yaitu pagi dan sore agar terhindar dari penyakit malaria. Sesuai dengan hasil observasi, di belakang rumah partisipan 1 masih ada sampah-sampah yang bertebaran yaitu jenis sampah anorganik maupun organik. bagaimana menata ruang lingkup dalam rumah tangga, Yang berikut pembersihan lingkungan halaman rumah, artinya membuang sampah pada tempatnya. Karena kalau kita membiarkan sampah-sampah bertebaran di depan halaman rumah disitulah nyamuk malaria akan bersarang dan populasi nyamuk malaria akan bertambah. Jadi untuk mencegah tentang hal itu minimal dalam 1 minggu 2 kali pembersihan halaman rumah P1 (9-21) 2 kali dalam seminggu pembersihan halaman rumah. Sedangkan halaman rumah sekitar itu tiap hari pagi dan sore 132 P1 (34-38) Upaya-upaya lain yang dilakukan oleh partisipan agar terhindar dari penyakit malaria adalah dengan menyiapkan kelambu, menyiapkan obat nyamuk agar mengurangi nyamuk yang masuk dalam rumah. Akan tetapi, partisipan 1 belum menggunakan obat nyamuk tersebut tetapi hanya sebatas menggunakan kelambu. selain itu, apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka upaya yang dilakukan partisipan adalah salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit malaria

38 harus tidur di kamar atau ruangan yang berbeda. Tetapi pada kenyataannya anak kecil di bawah 5 tahun yang sakit masih ditemani oleh partisipan maupun istri dari partisipan itu sendiri. siapkan kelambu, yang kedua menyiapkan obat nyamuk, artinya untuk mengurangi nyamuk yang masuk dalam rumah P1 ( ) Upaya yg dilakukan apabila ada salah satu keluarga yang menderita penyakit malaria kita tidur ditempat yang tidak boleh ada temannya. Artinya tidur sendiri, agar tdk tertular pada org lain diharuskan untuk pakai kelambu P1 ( ) P3 ( ) Upaya pencegahan penyakit malaria lainnya yang perlu dilakukan agar terhindar malaria adalah menjaga kebersihan WC dan menyiapkan air untuk WC, membersihkan lingkungan seperti memotong rumput, menyapu halaman, menjaga halaman agar hewan-hewan seperti anjing, babi, kuda, tidak membawa kotoran, sehingga pada musim hujan lingkungan masih terlihat bersih dan nyamuk jauh dari rumah serta menjaga agar tidak ada tempat tergenangnya air, makanya nyamuk 133

39 tidak dapat berkembang biak pada genangan air tesebut. Untuk menjauhi itu penyakit ada beberapa daya yang kami pakai disini. Pertama-tama kebersihan lingkungan, kebersihan rumah, kebersihan alat minum makan, kebersihan WC P2 ( ) Anak-anak yang bisa bekerja mereka membersihkan halaman, sapu halaman, rumput dihilangkan. Mereka disuruh selalu siap air di WC. Kalau untuk anak-anak. Kalau Mama dia membersihkan dapur, membersihkan dibawah rumah besar. Jadi bagi-bagi tugas. Jadi saya dan lain-lain kita kerja buat dapur hidup sekeliling. Jadi pada masa hujan turun itu masih kelihatan bersih sehingga nyamuk agak jauh dari rumah P2 ( ) Halaman dijaga agar anjing, babi, kuda tidak membawa kotoran. Karena kotoran dari pada ternak atau hewan juga menimbulkan bahaya P2 ( ) Dan ada anjuran-anjuran juga di sekeliling rumah harus bersih, tidak ada tempat tergenang air. Semua kotoran dijauhkan 134 P2 ( ) Selain itu, upaya lain yang perlu dilakukan agar terhindar dari gigitan nyamuk adalah dengan memakai celana panjang, jaket, dan kain untuk membungkus kaki. Selanjutnya tempat-tempat yang gelap juga dibersihkan sehingga tidak ada tempat berkembangbiaknya nyamuk malaria. Rasa-rasanya banyak nyamuk macam saya tadi itu saya pakai celana panjang, saya pakai jaket

40 sampai dipergelangan tangan. Sehingga tidak mudah nyamuk langsung gigit. Begitu juga anakanak. Apalagi malam seperti ini. Banyak nyamuk. Jadi harus selalu mawas diri. Ambil kain bungkus kaki, kita selalu was-was datangnya nyamuk P2 ( ) tempat-tempat yang gelap dibersihkan, harus tidur dalam kelambu, air minum harus dimasak betul-betul. Sehingga kita jarang sekali terkena malaria. Karena harus selalu siaga dengan serangan-serangan nyamuk P2 ( ) Selanjutnya untuk mencegah terjadinya penyakit malaria juga perlu memberikan nasihat baik pada orang yang sehat atau sakit, agar tidak berbaur sehingga tidak tertular malaria. Penderita malaria harus menyendiri untuk mengurangi penularan malaria dan menggunakan obat nyamuk. Tetapi pada kenyataannya partisipan tidak menggunakan obat nyamuk hanya menggunakan kelambu. Selain itu, apabila populasi nyamuk semakin banyak dilakukan penyemprotan untuk mengurangi berkembangnya nyamuk malaria. kita nasihati agar tidak berbaur rapat dengan orang yang sehat. Karena malaria ini menular melalui uap, air liur, atau melalui darah yang sementara luka. Bisa saja dia kena. Seorang yang malaria harus menyendiri dulu selagi malaria masih ada. Atau melalui nyamuk terutama. Dia sudah serang orang yang malaria, dia gigit lagi orang yang sehat. Juga yang selama ini kami tidak hiraukan obat nyamuk. Tidak pernah kita gubris. Karena sudah cukup dengan persiapan kelambu. 135

41 Tapi sebaiknya obat nyamuk juga perlu untuk mencegah nyamuk P2 ( ) nyamuk berkecamuk dibeberapa tempat kalau ada penyemprotan untuk mengurangi nyamuk saya rasa bisa kurang P2 ( ) Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan partisipan 3 hampir sama dengan partisipan 1 dan partisipan 2 yaitu menjaga kebersihan lingkungan. Apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan akan menjadi sarang nyamuk, sehingga populasi nyamuk bertambah dan menyebabkan orang-orang terkena malaria. Karena menjaga kebersihan lingkungan itu artinya nyaman dalam rumah tangga dan populasi nyamuk juga berkurang. Yang perlu diperhatikan terlebih adalah kebersihan lingkungan. Karena apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan akan menjadi sarang nyamuk. Sehingga orang-orang mudah terkena penyakit malaria dan dari satu orang terjangkit penyakit malaria akan tertular kepada orang lain. Oleh karena itu kita sangat perlu untuk menjaga kebersihan lingkungan yang paling pertama P3 (5-15) kalau kita bersih berarti nyaman dalam dalam rumah tangga P3 ( ) mesti lingkungan itu sudah bersih, sehingga sarang nyamuk juga atau populasi nyamuk kurang. Karena dari situlah populasi nyamuk kalau banyak, malaria juga banyak dan makin merambat karena lewat darah akhirnya jadi pindah ke orang 136

42 lain yang tidak punya malaria akhirnya menderita malaria juga 137 P3 ( ) Faktor lain yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit malaria adalah membuang sampah pada tempatnya, mempunyai WC dan selalu menjaga kebersihannya. Walaupun tidak menderita sakit tapi bagaimana mencegah penyakit malaria agar tidak terjangkit penyakit malaria sehingga tidak tertular pada orang lain. Selain itu tidak mengikat hewan di bawah kolong rumah. Terkadang dengan terpaksa harus mengeluarkan hewan dari rumah karena dari segi kesehatan itu sebenarnya tidak sehat, tetapi diperhatikan juga dari segi keamanan. Karena apabila hewan sudah jauh dari rumah sudah bukan menjadi milik pribadi lagi dan hal tersebut merupakan salah satu kendala bagi partisipan jika mau hidup sehat. tentang kebersihan lingkungan pembuangan sampah, juga WC. Nah terlebih kalau musimmusim sekarang perlu sekali itu WC. Sehingga dari situ kita ya walaupun kita katakan bukan sakit tapi bagaimana kita mengurangi penyakit agar tidak terjangkit pada setiap orang. P3 ( ) Dari segi kesehatan tidak menjamin sebetulnya. Tapi mau bagaimana lagi karena segi keamanan sudah. Dari segi kesehatan sebetulnya tidak sehat. Supaya sehat dengan keadaan terpaksa mengeluarkan hewan tapi kadang bukan miliki kita

43 lagi P3 ( ) Perilaku pencarian pengobatan Upaya-upaya yang dilakukan partisipan atau tindakan awal dalam mencari pengobatan ketika partisipan menderita sakit malaria pertama kali yaitu dengan menggunakan ramuan tradisional selama dua hari yaitu daun sambiloto karena itu pertolongan pertama untuk mengurangi gejala malaria seperti demam. Partisipan beranggapan bahwa dengan menggunakan obat tradisional itu hanyalah pencegahan pertama tetapi bukan harapan dari partisipan untuk bisa sembuh dari penyakit malaria. Setiap kali partisipan merasakan demam ia menggunakan obat tersebut untuk mengurangi rasa demam dan apabila tidak ada perubahan partisipan langsung berobat ke puskesmas. Kadang langsung berobat ke rumah sakit pemerintah dan disarankan untuk opname karena menderita malaria vivax. Partisipan mengetahui ia menderita sakit malaria yaitu melalui tes darah di puskesmas. Sewaktu saya diserang sakit malaria yang merupakan tindakan awalnya saya mengobati penyakit saya menggunakan ramuan tradisional 138

44 yaitu menurut saya pencegahan pertama bukan merupakan harapan saya untuk bisa sembuh dari penyakit malaria. Memang ada polindes petugasnya 1 orang dan jarang ada di tempat. Karena jangkauan kendaraan dari pondok ke puskesmas jaraknya sekitar 20 kilo. Untuk melakukan yang merupakan pertolongan pertamanya bagi saya sebagai yang di serang penyakit malaria saya menggunakan obat tradisional selama 2 hari. P1 ( ) Ramuan tradisional yang saya pakai waktu saya sakit malaria. Kebetulan didepan rumah, saya menanam pohon sambiloto. Itu sudah daun yang saya pakai. Setiap kali saya rasa-rasa demam saya menggunakan obat tradisional itu untuk mengurangi rasa demam. Sehingga saya tahu diserang penyakit malaria lewat tes darah di puskesmas P1 ( ) Apabila partisipan tidak ada perubahan setelah menggunakan obat tradisional, maka partisipan langsung berobat ke puskesmas atau rumah sakit daerah/pemerintah. Di Desa Pondok itu sendiri terdapat satu polindes dan petugasnya dua orang yaitu satu bidan dan satu perawat. Tetapi petugas kesehatan yaitu perawat jarang ada di tempat. Sedangkan jangkauan kendaraan itu sendiri dari Desa Pondok ke puskesmas adalah 20 km. Selain itu partisipan biasa berobat juga ke polindes. tetapi jika perawatnya ada. Jika perawatnya tidak ada partisipan berobat ke Pustu di Kapalas, berobat ke 139

45 Puskesmas Lawonda, atau ke Puskesmas Anakalang. Karena atau tidak ada perubahan lewat itu saya lari ke puskesmas. Setelah itu kadang tidak melalui puskesmas, kadang langsung ke RS daerah/pemerintah. Saya disarankan untuk masuk opname karena diserang penyakit malaria vivax selama 3 hari P1 ( ) Sedangkan untuk partisipan 2, apabila menderita sakit malaria biasanya menggunakan ramuan tradisional berupa ramuan kulit kayu yang dicampur dengan kulit halau, biji mahoni, purahu, daun pepaya, dan daun pare karena dipercaya dapat menyembuhkan penyakit malaria. Ketika partisipan merasakan demam langsung menggunakan ramuan-ramuan tersebut, karena pada dasarnya partisipan lebih suka mengkonsumsi makanan yang rasanya pahit. kadang dingin, menggigil, langsung sudah minum ada obat-obat bantuan yang kita minum air kulit rita, campur kulit halau, biji mahoni lalu ada purahu. Termasuk Bapak yang satu ini. Kami berdua ini masak. Begitu rasa mengigil langsung minum, keringat langsung hilang malaria. Itu jalan keluar karena jauh dari rumah sakit. Karena memang kami sudah dari dasar pengetahuan sudah ada, gejala-gejala malaria kami sudah jawab bahwa ini adalah malaria. Minum pilkina kalau ada minum. Kalau tidak ada kita minum saja obat tradisional. Pahit luar biasa. Tapi biar pahit saya minum saja. Dan selama itu jarang sudah. Tidak rasa malaria lagi. Karena Bapak suka makan yang pahit. Makan daun pepaya, makan 140

46 sayur yang pahit, daun paria. Suka sekali yang pahit jadi sekarang jarang sekali malaria 141 P2 ( ) Partisipan lebih suka menggunakan obat tradisional dari pada obat yang berasal dari rumah sakit. Karena obat yang dari rumah sakit membuatnya pusing, mual, dan badan terasa lemah. Obat tradisional juga digunakan oleh karena jauh dari rumah sakit. Tetapi apabila merasakan gejala-gejala malaria partisipan menggunakan akses untuk pergi ke rumah sakit karena mendapatkan layanan tanpa bayar. Tidak sama dengan obat dari rumah sakit, badan lemah, rasa pusing, rasa mual, kadang minum ada yang muntah P2 ( ) cukup lama tidak menderita malaria lagi dan andai kata ada gejala-gejala malaria yang jelas kami gunakan askes pergi ke rumah sakit dapat layanan tanpa bayar P2 ( ) Pencarian pengobatan untuk partisipan 3 itu sendiri hampir sama dengan partisipan 1 dan partisipan 2 yaitu menggunakan ramuan tradisional. Tetapi untuk partisipan 2 biasanya menggunakan obat tradisional berupa daun pepaya, dan daun pare. Tetapi apabila penyakit malaria semakin parah maka partisipan berobat ke rumah sakit atau

47 Puskesmas Lawonda maupun Puskesmas Anakalang. Kadang berobat juga ke polindes apabila petugas kesehatannya ada di tempat. biasa minum obat daun pepaya, daun pare. P3 ( ) Tapi itu pun juga kalau dilihat dari penyakitnya semakin mengamuk ya mesti lari ke rumah sakit. Karena sekarang tidak sama dengan dulu kita bayar rumah sakit kalau mau ke rumah sakit masih pikir-pikir tapi kalau sekarang sudah ada Jamkesmas P3 ( ) karena masih pustu di Kapalas kita berobat ke puskesmas Lawonda atau puskesmas di Anakalang P3 ( ) Kalau dia ada kita bisa pergi ke polindes. Tapi kalau pada saat sakit dia tidak ada dengan terpaksa bisa ke puskemas Lawonda atau ke puskesmas Wairasa di Anakalang P3 ( ) Perilaku pemulihan kesehatan Dalam pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit, partisipan selalu menerapkan anjuran-anjuran yang didapatkan dari tenaga kesehatan. Sekembalinya dalam rumah tangga partisipan selalu menyampaikan informasi-informasi kepada anggota keluarga yang lain. Setelah itu sesampainya saya dalam rumah tangga saya menyampaikan juga kepada anggota 142

48 keluarga, sehingga apa yang disarankan oleh dokter bisa dilakukan sampai sekarang 143 P1 ( ) Selain itu, menjaga pola hidup sehat baik dari diri sendiri maupun dengan anggota keluarga sehingga tidak lagi menderita malaria yaitu makan harus dihabiskan, dan makan-makanan bergizi agar daya tahan tubuh tetap kuat dan sehat sehingga bibit penyakit tidak mudah masuk dalam tubuh. kalau makan ya harus kita makan bersama dan kita jaga nasi kita makan sampai habis. Terus simpan nasi jangan dalam keadaan terbuka. Menyangkut makanan yang ada dirumah. Harus makan-makanan tambahan yang punya gizi. Sehingga tubuh ini tidak lemah tetap kuat sehingga ada bibit penyakit masuk dalam tubuh mudah diawasi oleh tubuh yang kuat sehingga ada bibit penyakit masuk dalam tubuh mudah diawasi oleh tubuh yang kuat P2 ( ) Berbeda dengan partisipan 3, terkadang partisipan tidak selalu menerapkan anjuran-anjuran dari dokter. Karena kebiasaan dari partisipan untuk tetap bekerja sehingga tidak melakukan anjurananjuran yang disampaikan oleh dokter. Apabila sudah sedikit sehat itu tidak masalah bagi partisipan untuk bekerja. Kadangkala disarankan dokter harus istirahat beberapa hari. Kadangkala kita namanya orang kerja baru sembuh satu hari sudah kerja. Akhirnya kambuh kembali lari kembali ke rumah sakit.

49 Sehingga apa yang disarankan oleh dokter karena kita tidak tahan hati lihat pekerjaan kadangkala baru satu atau dua hari sembuh langsung kerja lagi P3 ( ) Dalam memulihkan kesehatan selalu memeriksakan diri ke Rumah Sakit atau puskesmas. Ketika obat habis harus cek lagi apakah masih ada malaria atau tidak sehingga bisa sembuh total dari penyakit malaria. habis obat harus datang cek lagi malaria. Kalau masih ada malaria harus minta obat lagi karena itu biasa sudah. Anjuran dokter habis obat datang cek lagi supaya cek malaria, apakah masih ada atau tidak P3 ( ) Tapi jalan keluar pun yang dilakukan apabila obat habis cek malaria lagi. Sehingga malaria itu dia sembuh total P3 ( ) 4.3 Uji keabsahan data Member Check Partisipan 1 Member Check dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2011 yaitu di rumah partisipan. Peneliti membawa video rekaman berupa kamera dan didengar oleh partisipan. Tetapi ada sedikit hasil wawancara yang dikoreksi oleh partisipan bahwa Desa Pondok ini sebenarnya sudah bukan merupakan daerah yang terpencil lagi menurut dinas kesehatan. Karena dari segi 144

Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN

Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN Lampiran 1 Informed Consent PENJELAAN PENELITIAN UNTUK BERPARTIIPAI EBAGAI PARTIIPAN Judul Penelitian : Gambaran Perilaku Kesehatan terhadap Penyakit Malaria pada Masyarakat di Desa Pondok Kecamatan Umbu

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN 93 LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Keadaan Rumah Responden Gambar 2. Keaadaan Rumah Responden Dekat Daerah Pantai 94 Gambar 3. Parit/selokan Rumah Responden Gambar 4. Keadaan Rawa-rawa Sekitar

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA. 1. Sebelum penelitian

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA. 1. Sebelum penelitian LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA 1. Sebelum penelitian 62 2. Setelah penelitian 63 LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas yang berbeda. Spesies yang terbanyak dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dan sosialisasi dengan

Lebih terperinci

KUISIONER SURVEY MAWAS DIRI

KUISIONER SURVEY MAWAS DIRI KUISIONER SURVEY MAWAS DIRI Survey Mawas Diri adalah survey yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui permasalahan kesehatan di masyarakat. Informasi yang didapatkan melalui survey ini sangat berguna

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan wawancara. Perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita malaria pada suku Amungme di Timika

Lampiran 1. Panduan wawancara. Perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita malaria pada suku Amungme di Timika Lampiran 1. Panduan wawancara Perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita malaria pada suku Amungme di Timika Daftar pertanyaan 1. Siapa nama Ibu? 2. Berapa umur Ibu? 3. Sejak kapan dan tinggal disini?

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Mimika memiliki luas sekitar km 2 atau 4,75% dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Mimika memiliki luas sekitar km 2 atau 4,75% dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum tempat penelitian Kabupaten Mimika adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Timika. Kabupaten

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010

KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010 Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010 Petunjuk Wawancara : 1. Pakailah bahasa Indonesia yang sederhana, bila perlu dapat menggunakan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..

Lebih terperinci

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha 64 GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU SISWA-SISWI KELAS LIMA DAN ENAM TERHADAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SDN CIBOGO KELURAHAN SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS

Lebih terperinci

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR 62 PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR A. Data Umum 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya : Dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

KUESIONER. Hari/Tanggal : Waktu : Pukul... s/d... No. Responden : 1. Nama (inisial) : 2. Umur :

KUESIONER. Hari/Tanggal : Waktu : Pukul... s/d... No. Responden : 1. Nama (inisial) : 2. Umur : KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENJEGAH PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012 Hari/Tanggal : Waktu : Pukul...

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 5 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH, PERSONAL HYGIENE DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA PEMULUNG DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Berbicara tentang permasalahan keluarga, setiap keluarga pastilah memiliki permasalahan tersendiri dalam membina rumah tangga. Tidak

Lebih terperinci

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :... 69 ANGKET UJI COBA PENELITIAN 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :... 2. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah baik-baik butir pernyataan dan setiap alternatif jawaban! 2. Pilih alternatif

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.

Lebih terperinci

KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 IDENTITAS RESPONDEN 1. Umur Responden : a). < 20 tahun b).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian Kabupaten Intan Jaya, adalah kabupaten yang baru berdiri pada tahun 2009, dan merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten sebelumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Kao. Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara. Luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Kao. Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara. Luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Kao Kecamatan Kao adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara. Luas daerah Kecamatan Kao adalah

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan bersangkutan.

Lebih terperinci

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif Definisi DBD Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 71 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 1. Pilihlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak di jalan Hasanuddin No. 806, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Kayubulan Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang pada saat

Lebih terperinci

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...

Lebih terperinci

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran

Lebih terperinci

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik 1 Hidup Sehat untuk Jadi Anak Hebat Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Kesehatan juga merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada makhluknya. Dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN 69 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DI KELURAHAN WANGUNSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBANG KECAMATAN LEMBANG TAHUN 2007 1. Nama : 2. Alamat : Kelurahan

Lebih terperinci

Tips Sehat Saat Musim Hujan. Ditulis oleh

Tips Sehat Saat Musim Hujan. Ditulis oleh Setelah kita dilanda terik berkepanjangan, kehadiran musim hujan memang menyegarkan. Tetapi hati-hati, ada banyak penyakit yang mengintai di musim ini. Misalnya, keracunan makanan, kolera, flu, batuk,

Lebih terperinci

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 1) Laki-laki

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN 2011 IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomor Responden

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS Data Pribadi: Nama: Diana Safitri Alamat: Jln. Babakan Jeruk II No 134 Bandung Tempat dan tanggal lahir: Purwokerto, 29 September 1979 Riwayat Pendidikan: Tahun 1992 lulus SD Kalierang

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever)

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever) SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever) Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas Topik : Penyakit DHF (Dengue haemoragic Fever) Sasaran : Desa Tala-tala, Kelurahan Bontokio, Kec. Minasatene,

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan bentuk pendidikan yang berbasis kemasyarakatan dengan tujuan untuk melatih mahasiswa untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini: 50 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Umur Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data wawancara langsung kepada responden

Lebih terperinci

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja

Lebih terperinci

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Menstruasi pertama biasanya mulai terjadi pada usia 10-14 tahun. 1 10-14

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian (30 juni 2010) 1. Data Umum a. Nama KK : Tn. S b. Usia : 51 tahun c. Pendidikan : SD d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 f.

Lebih terperinci

Budaya Hidup Sehat. Pola hidup sehat harus ditekankan sejak dini. Tentu kamu pernah mendengar peribahasa Kebersihan Pangkal

Budaya Hidup Sehat. Pola hidup sehat harus ditekankan sejak dini. Tentu kamu pernah mendengar peribahasa Kebersihan Pangkal Budaya Hidup Sehat Pola hidup sehat harus ditekankan sejak dini. Tentu kamu pernah mendengar peribahasa Kebersihan Pangkal Kesehatan. Apakah artinya peribahasa itu? Peribahasa itu mengandung arti dengan

Lebih terperinci

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans yang mempengaruhi baik manusia maupun hewan. Manusia terinfeksi melalui

Lebih terperinci

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN 97 Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi di

Lebih terperinci

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI Judul Penelitian: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Gambaran Singkat Penelitian

Lebih terperinci

Di Rusun Mereka "Dimanja", di Perahu Mereka Menderita...

Di Rusun Mereka Dimanja, di Perahu Mereka Menderita... Di Rusun Mereka "Dimanja", di Perahu Mereka Menderita... http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/21/10481831/di.rusun.mereka.dimanja.di.perahu.mereka.menderita KOMPAS/RADITYA HELABUMIRumah Susun Rawa

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dusun Ngelo Dusun Ngelo merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Getasan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit. bagian persendian (arthralgia) (Arini, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit. bagian persendian (arthralgia) (Arini, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cuaca atau iklim yang tidak menentu menyebabkan berbagai penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit chikungunya yang juga ditandai dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN

Lebih terperinci

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG A. Kondisi Geografis Desa Rendeng Secara Administrasi Desa Rendeng terletak sekitar 1 Km dari Kecamatan Malo, kurang lebih 18 Km dari Kabupaten Bojonegoro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO,

BAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filariasis merupakan salah satu penyakit tertua dan paling melemahkan yang dikenal dunia. Filariasis limfatik diidentifikasikan sebagai penyebab kecacatan menetap dan

Lebih terperinci

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan : KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE IVA PADA PUS DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah klien serta semakin luas penyebarannya.

Lebih terperinci

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8 5 Hidup Sehat Pola hidup akan menentukan kualitas kesehatan seseorang. Pola hidup yang baik akan membawa seseorang pada kesehatan jasmani. Sebaliknya, pola hidup yang buruk dapat menimbulkan berbagai masalah.

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon responden penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Lampiran 7 JADWAL PERSIAPAN KEGIATAN PENELITIAN No. Hari/tanggal Tempat Tujuan Kegiatan 1 Senin, 26 Maret 2012 Gedung Layanan Akademik UNY Mengajukan judul penelitian kepada koordinator program studi PGSD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum TK Purwanida I TK Purwanida I terletak di Jalan Srikandi No 12 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Permasalahan Sosial. Kehidupan di dalam masyarakat tidak terlepas dari berbagai permasalahan sosial.

Permasalahan Sosial. Kehidupan di dalam masyarakat tidak terlepas dari berbagai permasalahan sosial. Permasalahan Sosial Pemukiman kumuh, salah satu masalah di kota besar. Kehidupan di dalam masyarakat tidak terlepas dari berbagai permasalahan sosial. Mengenal Permasalahan di Daerah 1. Jenis Permasalahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Skabies pada Santri Perempuan di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN

FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN KABUPATEN : KECAMATAN : DATA DEMOGRAFI DAERAH BINAAN Kelurahan/ Desa : Rw / Rt : Luas Wilayah : Batas Wilayah : Sebelah Utara. Sebelah Selatan... Sebelah Timur... Sebelah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

FIELD BOOK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN

FIELD BOOK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN FIELD BOOK PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN 1 PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN I. RUMAH Rumah merupakan tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih

KUESIONER PENELITIAN. Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih KUESIONER PENELITIAN Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat di desa Ronga-Ronga kecamatan Gajah Putih A. Data Demografi No. Responden : Umur : Pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Masyarakat Sub Pokok Bahasan : SPAL yang memenuhi standar kesehatan. Sasaran : Waktu : Tempat : I. A. Tujuan Instruksi Umum Setelah mengikuti

Lebih terperinci

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB. Kesehatan Lingkungan BAB 4 Kesehatan Lingkungan Pada Minggu pagi yang cerah, Siti beserta seluruh anggota keluarganya bekerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Ibu bertugas menyapu rumah, ayah memotong rumput,

Lebih terperinci

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak Di bab awal kamu telah mendapat penjelasan tentang lingkungan alam dan buatan. Lalu bagaimanakah cara memelihara lingkungan alam dan buatan? Bagaimana dampak jika tidak memelihara lingkungan dengan baik?

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1.Profil Keluarga dampingan Keluarga dampingan merupakan salah satu program yang diusung oleh KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tinggi Badan : Berat Badan : Waktu makan Pagi Nama makanan Hari ke : Bahan Zat Gizi Jenis Banyaknya Energi Protein URT

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009 1 P a g e Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009 I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Lengkap : Kelas:

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE Cabang Ilmu : Kuliah Kerja Nyata Topik : Pengenalan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Hari/Tanggal : Jumat, 17 Januari 2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Berikut ini adalah deskripsi lokasi penelitian yang dilihat atas dua aspek, yaitu Geografi dan Demografi : 1.1.1 Keadaan Geografis Pasar jajan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang jumlah

Lebih terperinci

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw. ANAMNESIS I. Identitas 1. Nama : Ny. Bandi 2. Umur : 55 tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.08, Jakarta Barat 5. Status Pernikahan : Sudah menikah 6.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelakasanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dengan keluarga KK dampingan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh, 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu perguruan tinggi di Gorontalo. Kampus Universitas Negeri Gorontalo terbagi atas 3, yaitu kampus

Lebih terperinci

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

OLEH: IMA PUSPITA NIM: FORMULIR PERMOHONAN PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM MERAWAT BALITA DENGAN ISPA DI RW 03 KELURAHAN WIJAYA KUSUMU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATANGROGOL PETAMBURAN

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus September 24 dengan jumlah sampel yang ada di Poli TB MDR sebanyak 6 pasien, namun dari

Lebih terperinci

BERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin

BERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin BERHARAP, JATIM (INDONESIA) BEBAS DEMAM BERDARAH Oleh : Zaenal Mutakin Datangnya hujan setelah lama kemarau, tentu menjadi anugerah tersendiri bagi berbagai lapisan masyarakat. Udara yang sebelumnya panas

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1 Edwin 102012096 Diabetes Melitus Dm tipe 1 Diabetes yang bergantung pada insulin di mana tubuh kekurangan

Lebih terperinci

Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan

Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas No Kode Quesioner Pertanyaan 68 Lampiran Daftar pertanyaan yang diambil dari Quesioner Riskesdas 2007 No Kode Quesioner Pertanyaan Karakteristik Keluarga. RKD07.RT Blok I No.5 Klasifikasi desa/ kelurahan. Perkotaan 2. Pedesaan 2.

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tanggal / Tempat Lahir : 13 Agustus 1988 / Terengganu, Malaysia.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tanggal / Tempat Lahir : 13 Agustus 1988 / Terengganu, Malaysia. LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Nik Arif Ridhwan Bin Azemi Tanggal / Tempat Lahir : 13 Agustus 1988 / Terengganu, Malaysia. Agama : Islam Alamat : I-78, Rumah Awam Kos Rendah Bukit Kuang 2, 24000,

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014 Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X). Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Guru GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GURU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PELAKSANAAN PHBS PADA GURU SD NEGERIDI PERKEBUNAN TANAH GAMBUS TAHUN 2015 IDENTITAS

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan. LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend)

Lampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan. LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend) Lampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend) Yang bertanda tangan dibawah ini No (kode) : Umur : Tanggal : Menyatakan bersedia menjadi informan

Lebih terperinci

Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga. Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh.

Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga. Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh. 22 Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga Ketersediaan Pangan Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh Kondisi Lingkungan Pola Asuh Tingkat kepatuhan

Lebih terperinci

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah. Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil observasi lingkungan ditemukan 80% rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah, Higiene Perorangan dan Karakteristik Orangtua dengan Kejadian

Lebih terperinci