ANALISIS TRANSPORTASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEDAN
|
|
- Devi Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS TRANSPORTASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN KOTA) William Iskandar Sihombing¹, Yusandy Aswad, ST.MT² ¹Departemen Teknik Sipil,Universitas Sumatera Utara, Jalan Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan william.cyber@gmail.com ²Staf Pengajar DepartemenTeknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jalan Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan yusandyaswad@gmail.com ABSTRAK Transportasi sampah adalah sub-sistem persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada Kecamatan Medan Kota ini terdapat kawasan pertokoan, perdagangan, pasar yaitu pusat pasar sambu, fasilitas olahraga yaitu stadion teladan. Hal inilah yang menjadi alasan pembahasan angkutan sampah di Kota Medan khususnya Kecamatan Medan Kota untuk dijadikan sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah, menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah, dan menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah pada tahun Metode yang digunakan untuk mengetahui sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah ialah metode karakteristik pola pengangkutan sampah. Metode yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah adalah metode Hauled Container System (HCS) dan Stationary Container System (SCS). Metode untuk menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah pada tahun 2020 adalah metode prediksi timbulan sampah. Data yang digunakan adalah data topografi wilayah, kondisi jalan, jumlah alat angkut sampah, waktu perjalanan angkutan sampah, jumlah penduduk dan laju pertumbuhan kota di Kecamatan Medan Kota.Sistem pengangkutan dan pola pengumpulan untuk daerah Kecamatan Medan Kota adalah sistem kontainer sampah dengan pola individual tidak langsung. Kebutuhan gerobak/becak sampah pada tahun 2013 adalah 185 unit dan kendaraan pengangkut sampah yang dibutuhkan untuk volume sampah 94,724 ton/hari dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdiri dari 12 unit tipper truck ukuran 6m3 untuk 2 ritasi/hari dan 4 unit armroll truck ukuran 10m3 dengan 10 bak kontiner untuk 3 kali ritasi/hari (2,207 jam/ritasi). Kebutuhan gerobak/becak sampah pada tahun 2020 adalah 201 unit dan kendaraan pengangkut sampah tahun 2020 dengan prediksi volume sampah 101,797 ton/hari adalah 12 unit tipper truck ukuran 6m3 untuk 2 ritasi/hari dan 4 unit armroll truck ukuran 10m3 untuk 3 ritasi/hari dengan 12 bak kontiner. Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah ABSTRACT Waste Transportation is a sub-system of carrying waste from the source location of the removal or directly to the Final Disposal. In this area there are shopping area, market called with Sambu centers, and sports facilities are Teladan stadium. This was the reason, to discuss of transport of waste in the city of Medan City District being sampled. The purpose of this study was to determine the transport system and the pattern of waste collection, know waste transportation at this time, and know the transportation needs of transporting waste by The method used to determine the transport system and garbage collection pattern is the characteristic pattern of waste transportation methods. The method used to determine the transportation needs is Hauled Container System (HCS) and Stationary Container Systems (SCS). The method to determine the transportation needs of transporting waste by 2020 is waste generation prediction methods. The data used is the topography of the area, the road conditions, the amount of waste transportation, transport travel time, and the rate of population growth in the Medan City district. The transport systems and pattern collection for the District of Medan City area is trash container system with individual pattern indirectly. Needs carts or rickshaws litter in 2013 was 185 units for the volume of tons per day from disposal while to final disposal, consists of 12 units of size 6m 3 tipper truck for 2 ritation per days and 4 units of 10m 3 size armroll truck with 10 bin ritasi container to three times per day (2.207 hours per ritation). In 2020 about 201 units carts or rickshaws are need, and the prediction of waste volume in 2020 are tons per day is 12 units of size 6m3 tipper truck for 2 ritation per day and 4 units armroll size truck 10m3 for 3 ritation per day with 12 kontiner tub. Keywords: waste, waste transportation, system of waste carrying
2 1. PENDAHULUAN Latar belakang Transportasi sampah adalah sub-sistem persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan mengoptimasi sub-sistem ini diharapkan pengangkutan sampah menjadi semakin mudah, cepat, dan biaya yang relatif murah dengan tujuan utama untuk meminimalkan dampak dari penumpukan sampah yang member dampak langsung bagi kesehatan masyarakat dan keindahan kota menurut Deradjat dan Chaerul (2009). Pengelolaan sampah harus diperhatikan karena berhubungan dengan efisiensi biaya dalam pengelolaannya. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah di Kecamatan Medan Kota 2. Menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah di Kecamatan Medan Kota 3. Menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah sesuai dengan volume sampah yang dihasilkan di Kecamatan Medan Kota sampai tahun TINJAUAN PUSTAKA Teknik Operasional Pengangkutan a. Secara langsung ( sistem door to door): Pada sistem ini proses pengumpulan dan pengangkutan sampah dilakukan bersamaan seperti terlihat pada Gambar 2.1. dari tiap-tiap sumber akan diambil, dikumpulkan dan langsung diangkut ke tempat ke tempat pembuangan akhir. Gambar 2.1 Sistem pengumpulan sampah secara langsung b. Secara tidak langsung (sistem komunal): Pada sistem ini, sebelum diangkut ke tempat pembuangan akhir, sampah dari masing-masing sumber dikumpulkan dahulu oleh sarana pengumpul seperti dalam gerobak atau becak pengumpul dan diangkut ke TPS. Dengan adanya TPS ini maka proses pengumpulan sampah secara tidak langsung. TPS dapat pula berfungsi sebagai lokasi pemrosesan skala kawasan guna mengurangi jumlah sampah yang harus diangkut ke pemrosesan akhir untuk lebih jelasnya terlihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Sistem pengumpulan sampah secara langsung Pola Pengumpulan Terdapat 5 pola dalam pengumpulan sampah, yaitu : a. Pola individual langsung Pola individual langsung adalah kegiatan pengambilan sampah dari sumber sampah dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui kegiatan pemindahan b. Pola individual tidak langsung Pola individual tidak langsung adalah kegiatan pengambilan sampah dari masing-masing sumber sampah ke lokasi pemindahan untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir c. Pola komunal langsung Pola komunal langsung adalah kegiatan pengambilan sampah dari masing-masing titik komunal dan diangkut ke lokasi pembuangan akhir. d. Pola komunal tidak langsung, Pola komunal tidak langsung adalah kegiatan pengambilan sampah dari masing-masing titik pewadahan komunal ke lokasi pemindahan untuk selanjutnya diangkut menuju ke tempat pembuangan akhir. e. Pola penyapuan jalan Pola penyapuan jalan adalah kegiatan pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan, khususnya untuk jalan protokol, lapangan parkir, lapangan rumput, dan lain-lain
3 Metode Pengangkutan a. Hauled container system (HCS) Hauled container system adalah sistem pengumpulan sampah yang wadah pengumpulannya dapat dipindah-pindah dan ikut dibawa ke tempat pembuangan akhir. HCS ini merupakan sistem wadah angkut untuk daerah komersial. Untuk menghitung waktu ritasi dari sumber ke TPS atau ke TPA digunakan rumus sebagai berikut ( Enri, 2010) T HCS = (P HCS + S + a + bx )...(2.1) T HCS = waktu per ritasi (jam/rit). P HCS = waktu pengambilan (jam/rit). S = waktu yang dibutuhkan untuk bongkar muat (jam/rit). a = empiris muatan yang konstan terus menerus (jam/rit) b = empiris muatan yang konstan (jam/km) x = jarak tempuh (km/rit) Waktu pengambilan per ritasi (P HCS ) ditentukan dengan rumus berikut ( Enri, 2010) P HCS = P c + U c + D bc...(2.2) P HCS = waktu pengambilan sekali ritasi (jam/rit) P c = waktu untuk pengisian (jam/rit). U c = waktu untuk mengosongkan kontainer (jam/rit) D bc = waktu untuk menempuh jarak dari kontainer ke kontainer lain (jam/rit). Jumlah ritasi per kendaraan per hari untuk sistem HCS dapat dihitung dengan( Enri, 2010): Nd = H 1 w (t1+t2) THCS...(2.3) Nd = jumlah ritasi dalah satu hari (rit/hari). H = waktu kerja (jam/hari). w = faktor off route t1 = waktu dari pool kendaraan ke kontainer ke-1 (jam). t2 = waktu dari kontainer terakhir ke pool (jam). T HCS = waktu per ritasi (jam/rit). Atau jumlah ritasi/hari dapat dibandingkan dengan perhitungan atas jumlah sampah yang terkumpul/hari, dengan menggunakan rumus berikut( Enri, 2010) : Nd = Vd c.f...(2.4) Nd = jumlah ritasi dalah satu hari (rit/hari). Vd = jumlah sampah terkumpul (volume/hari). c = ukuran rata-rata kontainer (volume/hari). f = faktor penggunaan kontainer. b. Stationary container system (SCS) Stationary container system adalah sistem pengumpulan sampah yang wadah pengumpulannya tidak dibawa berpindah-pindah (tetap). SCS ialah sistem wadah tinggal, untuk melayani daerah pemukiman. Untuk menghitung waktu ritasi dari TPS atau ke TPA digunakan rumus sebagai berikut ( Enri, 2010): T SCS = (P SCS + S + a + bx )...(2.5) P SCS = (Ct. Uc) + ( (np 1 ). (Dbc) )...(2.6) Keterangan: Ct = jumlah kontainer yang dikosongkan sekali ritasi (kontainer/rit). Uc = waktu pengosongan kontainer (jam/rit). np = jumlah lokasi kontainer yang diambil per rit (lokasi/rit). Dbc = waktu terbuang untuk bergerak dari satu lokasi ke lokasi kontainer lain (jam/lokasi). Jumlah kontainer yang dapat dikosongkan per ritasi pengumpulan ( Enri, 2010): V.r Ct =...(2.7) c.f Keterangan: Ct = jumlah kontainer yang dikosongkan sekali ritasi (kontainer/rit). V = volume mobil pengumpul (m 3 /rit).
4 r = rasio kompaksi. c = volume kontainer (m3/kontainer). f = faktor penggunaan kontainer. Waktu yang dipelukan per hari untuk sistem SCS dapat dihitung dengan rumus berikut ( Enri, 2010): H scs = (t1 + t2) + Nd (Tscs ) (1 w)...(2.8) H scs = waktu yang dibutuhkan untuk sistem SCS t1 = waktu dari pool kendaraan ke kontainer ke-1 (jam). t2 = waktu dari kontainer terakhir ke pool (jam). Nd = jumlah ritasi dalah satu hari (rit/hari). T scs = waktu per ritasi (jam/rit). w = faktor off route Prediksi Jumlah Timbulan Rumus yang digunakan dalam memprediksi timbulan sampah ( SNI M ) : Qn = Qt ( 1 + Cs ) n...(2.9) Cs = ( 1+ Ci+Cp+Cqn /3) 1+p...(2.10) Qn = timbulan sampah pada n tahun mendatang Qt = timbulan sampah pada tahun awal perhitungan Cs = peningkatan / pertumbuhan kota Ci = laju pertumbuhan sektor industri Cp = laju pertumbuhan sektor pertanian Cqn = Laju peningkatan pendapatan perkapita P = laju pertumbuhan penduduk 3. METODOLOGI PENELITIAN Penentuan Tujuan : 1. Mengetahui sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah 2. Menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah 3. Menganalisis kebutuhan transportasi pengangkutan sampah di tahun 2020 Penentuan Lokasi Analisis Sistem dan Pola Transportasi Analisis Transportasi Analisis Transportasi Tahun 2020 Metode Karateristik Pola Transportasi Pengangkutan Metode HCS Metode SCS Metode Prediksi Timbulan A B C D
5 A B C D Pengumpulan Data Pengumpulan Data Pengumpulan Data Pengumpulan Data Data Sekunder : - Data kondisi jalan - Data jumlah alat angkut sampah Data Primer : - Analisis timbulan sampah - Data waktu perjalanan HCS Data Sekunder - Data kendaraan angkutan sampah HCS Data Primer : - Analisis timbulan sampah - Data waktu perjalanan SCS Data Sekunder - Data kendaraan angkutan sampah SCS Data Primer : - Analisis volume timbulan sampah Data Sekunder : - Data jumlah penduduk - Data laju pertumbuhan kota Pengolahan Data Pengolahan Data Pengolahan Data Pengolahan Data Pola Pengumpulan Dan Sistem Pengangkutan Kebutuhan Transportasi Pengangkutan Kebutuhan Transportasi Pengangkutan tahun 2020 Kesimpulan Dan Saran Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penentuan Jumlah Timbulan di Kecamatan Medan Kota Timbulan sampah seorang penduduk di Kecamatan Medan Kota diasumsikan sebesar 0,8 kg/hari, karena Kecamatan Medan Kota berada pada Kota Medan yang merupakan kota sedang berpenduduk jiwa dan tergolong kota sedang berdasarkan SNI Maka timbulan sampah di Kecamatan Medan Kota adalah jiwa dikali 0,8 kg/jiwa/hari yaitu kg/hari atau 94,724 ton/hari Tabel. 4.1 Timbulan sampah Kota Medan dari tahun Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Jumlah Truk Timbulan sampah Truk tipper Arm roll truk (ton/hari) (unit) (unit) , , , , , Sumber : Dinas Kebersihan Kota Medan Pola Pengumpulan di Kecamatan Medan Kota Dari Gambar 4.1 pola individual langsung sebesar 5,21%, pola individual tidak langsung sebesar 44,79%, pola komunal langsung sebesar 17,71%, dan pola komunal tidak langsung sebesar 32,29%, maka yang paling sesuai untuk daerah Kecamatan Medan Kota adalah dengan menggunakan Pola Individual Tidak Langsung yang menggunakan bak pemindahan ukuran 10 m³ dengan pengumpul gerobak sampah ataupun becak sampah.
6 32,29% 17,71 % 5,21 % 44,79 % Pola Individual Langsung Pola Individual Tidak Langsung Pola Komunal Langsung Pola Komunal Tidak Langsung Gambar 4.1 Peringkat Pemilihan Pola Pengumpulan di Kecamatan Medan Kota Pada kondisi sekarang di Kecamatan Medan Kota diterapkan 2 pola pengumpulan sampah, yaitu pola individual langsung dan pola komunal tidak langsung. Pola individual langsung dengan truk tipper sebagai alat angkut sampah menimbulkan gangguan pada lalu lintas dalam kegiatan pengangkutan sampah., sedangkan pola komunal tidak langsung menggunakan bak kontiner sebagai lokasi tempat pembuangan sementara. Hasil Pengamatan Dilapangan (Kondisi Eksisting) Sistem Hauled Container System yang digunakan di Kecamatan Medan Kota adalah sistem pengosongan bak kontainer cara II, seperti terlihat di Gambar 4.2. Gambar 4.2. Pola Pengosongan Bak Kontainer HCS Cara II Berdasarkan pengamatan di lapangan dan ditampilkan pada Gambar 4.2, arm roll truk berangkat dari pool dinas kebersihan membawa bak kontiner kosong diletakkan di TPS I dan bak yang berisi di TPS I sebelumnya diangkut ke TPA. Selanjutnya bak kosong TPS I yang telah dikosongkan ke TPA diletakkan di lokasi TPS II selanjutnya dan bak yang berisi di TPS II diangkut ke TPA. Demikian seterusnya siklus rotasi arm roll truk dengan sistem HCS cara II. Bak tersebut di isi oleh masyarakat dan petugas kebersihan becak atau gerobak sampah. Pada umumnya petugas kebersihan becak atau gerobak sampah mengumpulkan sampah pada pagi hari dimulai pada pukul pagi. Analisa Arm Roll Truk Sistem HCS (Untuk Kondisi Ideal) Analisa arm roll truk dengan sistem HCS untuk kondisi yang ideal adalah sebagai berikut. Tabel 4.2. Kriteria Penentuan Jumlah Alat Angkut Sistem Angkut Faktor Pemadatan/ Rasio Kompaksi Waktu untuk mengangkat, mengosongkan dan meletakkan kontainer (Pc + Uc) Waktu untuk mengosongkan kontainer (jam/trip) Waktu di lokasi (jam/trip) HCS 2,0 4,0 0,40 0,008 0,05 0,133 SCS 2,0 2,5 0,40 0,008 0,05 0,1 Sumber : Tchobanoglous et al.1993
7 Waktu untuk pengisian & mengosongkan kontainer = 0,4 jam/rit Waktu untuk menempuh jarak dari kontainer ke kontainer lain / D bc = 0,16 jam/rit Maka waktu pengambilan sekali ritasi (P HCS ) adalah 0,56 jam/ritasi Waktu yang dibutuhkan untuk bongkar muat (S) = 0,167 jam/rit Empiris muatan yang konstan terus menerus (a) = 0,068 jam/rit Empiris muatan yang konstan (b) = 0,037 jam/km Jarak tempuh (x) = 38 km/rit (jarak rata-rata dari setiap TPS ke TPA) Tabel 4.3. Nilai koefisien konstanta (kecepatan) Speed Limit a b Km/Jam Mil/Jam Jam/rit Jam/km ,016 0, ,022 0, ,034 0, ,050 0, ,068 0,037 Sumber : Peavy (1985) Maka waktu per ritasi T HCS adalah 2,207 jam/rit Waktu kerja (H) = 9 jam/hari Faktor off route (w) = 0,1 Waktu dari pool kendaraan ke kontainer ke-1 (t1) = 0,6 jam Waktu dari kontainer terakhir ke pool (t2) = 0,6 jam Maka jumlah ritasi dalah satu hari 3,126 rit/hari Berdasarkan perhitungan tersebut kemampuan ritasi satu unit arm roll truk adalah 3,126 ritasi perhari dengan 2,207 jam untuk sekali ritasi dan kondisi ini berlaku untuk operasional jam kerja selama 9 jam. Kebutuhan Alat Pengangkut di Kecamatan Medan Kota Total timbulan sampah pada tahun 2013 adalah 94,724 ton/hari dan operasional jam kerja satu hari adalah 10 jam. Pola pengumpulan sampah pada Kecamatan Medan Kota yaitu pola individual tidak langsung. Pola tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan sampah dari sumber sampah lalu diangkut oleh gerobak/becak sampah kemudian dikumpulkan pada titik komunal bak sampah (TPS atau TPS Terapung) lalu diangkut menuju ke TPA. Jadwal pengumpulan sampah berdasarkan pedoman Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dalam Enri (2010) adalah pada saat tidak mengganggu aktivitas masyarakat terpadat, yaitu sebelum jam 07.00, jam atau setelah jam Kebutuhan alat pengangkut sampah pada Kecamatan Medan Kota adalah : 1. Kebutuhan gerobak/becak sampah kapasitas 1m 3 Berdasarkan SNI 3242 tahun 2008 untuk 1 unit gerobak/becak sampah kapasitas 1m 3 memiliki kapasitas pelayanan untuk 640 jiwa. Kecamatan Medan Kota memiliki jumlah penduduk jiwa maka dibutuhkan 185 unit gerobak/becak sampah dalam pengumpulan sampah. 2. Kebutuhan truk tipper kapasitas 6m³ daya angkut 2,4 ton Truk tipper ditempatkan dilokasi titik komunal sebagai Tempat Pembuangan Terapung dengan 2 kali ritasi dalam satu hari disebarkan untuk 12 kelurahan, dengan masing masing satu unit untuk satu kelurahan. Jadwal TPS.Terapung sebaiknya diterapkan pada pukul untuk ritasi pertama dan setelah pukul untuk ritasi kedua. Jumlah total timbulan sampah yang bisa diangkut adalah 12 unit truk x 2,4 ton x 2 ritasi = 57,6 ton. 3. Kebutuhan arm roll truk kapasitas 10m³ daya angkut 4 ton Analisis yang ideal untuk arm roll truk adalah 3 kali ritasi dalam satu hari, jadwal pengambilan bak/kontainer sampah besar pada TPS sebaiknya diterapkan pada pukul atau setelah pukul Kebutuhan arm roll truk adalah timbulan total sampah pada tahun 2013 dikurangi dengan timbulan sampah yang diangkut oleh tipper truk, yaitu 94,724 ton dikurang 57,6 ton adalah 37,124 ton. Maka diperlukan 10 unit bak kontiner kapasitas 4 ton dan 4 unit arm roll truk untuk mengangkut bak kontiner ke TPA. Prediksi Timbulan Pada Tahun 2020 Di Kecamatan Medan Kota Untuk memprediksi timbulan sampah pada tahun 2020 di Kecamatan Medan Kota maka diperlukan laju pertumbuhan sektor industri, laju pertumbuhan sektor pertanian, laju peningkatan pendapatan perkapita dan laju pertumbuhan penduduk saat ini yang kemudian di analisis dengan metode geometrik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.
8 Tabel 4.4. Medan dalam Angka Laju pertumbuhan sektor industri Ci 3,104 % Laju pertumbuhan sektor pertanian Cp 5,228 % Laju peningkatan pendapatan perkapita Cqn 5,532 % Laju pertumbuhan penduduk P 1,22 % Sumber : BPS Prov. Sumut Pertumbuhan kota dari hasil analisis adalah sebesar 1.04% Timbulan sampah pada tahun awal (Q 2013 ) = 94,724 ton/hari Maka timbulan sampah pada tahun 2020 (Q 2020 ) adalah 101,797 ton/hari. Kebutuhan Alat Pengangkut di Kecamatan Medan Kota pada Tahun 2020 Total timbulan sampah pada tahun 2020 adalah 101,797 ton/hari dan operasional jam kerja satu hari adalah 10 jam. Kebutuhan alat pengangkut sampah pada Kecamatan Medan Kota pada tahun 2020 adalah : 1. Kebutuhan gerobak/becak sampah kapasitas 1m 3 Berdasarkan SNI 3242 tahun 2008 untuk 1 unit gerobak/becak sampah kapasitas 1m 3 memiliki kapasitas pelayanan untuk 640 jiwa. Kecamatan Medan Kota pada tahun 2020 dengan prediksi pertumbuhan penduduk 1,22% memiliki jumlah penduduk jiwa maka dibutuhkan 201 unit gerobak/becak sampah dalam pengumpulan sampah. 2. Kebutuhan truk tipper kapasitas 6m³ daya angkut 2,4 ton Truk tipper ditempatkan dilokasi titik komunal sebagai Tempat Pembuangan Terapung dengan 2 kali ritasi dalam satu hari disebarkan untuk 12 kelurahan, dengan masing masing satu unit untuk satu kelurahan. Jadwal TPS.Terapung sebaiknya diterapkan pada pukul untuk ritasi pertama dan setelah pukul untuk ritasi kedua. Jumlah total timbulan sampah yang bisa diangkut adalah 12 unit truk x 2,4 ton x 2 ritasi = 57,6 ton. 3. Kebutuhan arm roll truk kapasitas 10m³ daya angkut 4 ton Analisis yang ideal untuk arm roll truk adalah 3 kali ritasi dalam satu hari, jadwal pengambilan bak/kontainer sampah besar pada TPS sebaiknya diterapkan pada pukul atau setelah pukul Kebutuhan arm roll truk adalah timbulan total sampah pada tahun 2013 dikurangi dengan timbulan sampah yang diangkut oleh tipper truk, yaitu 101,797 ton dikurang 57,6 ton adalah 44,197 ton. Maka diperlukan 12 unit bak kontiner kapasitas 4 ton dan 4 unit arm roll truk untuk mengangkut bak kontiner ke TPA. Tabel 4.5. Perbandingan Jumlah Alat Angkut pada Tahun 2013 & 2020 Alat angkut Jumlah Tahun 2013 Tahun 2020 Gerobak/becak sampah Truk tipper Arm roll truk 4 4 Dari Tabel 4.5 tersebut jumlah truk tipper dan arm roll truk yang dibutuhkan pada tahun 2020 tidak terlalu mengalami banyak perubahan dibandingkan dengan pada tahun 2013, hanya diperlukan penambahan 2 unit bak kontainer kapasitas 4 ton, sedangkan untuk gerobak/becak sampah dibutuhkan penambahan sebanyak 16 unit. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah yang paling sesuai untuk daerah Kecamatan Medan Kota adalah sistem kontainer sampah dengan pola individual tidak langsung, yaitu dengan pengumpulan oleh petugas gerobak sampah dari sumber sampah lalu dikumpulkan pada bak kontainer sampah terlebih dahulu sebelum dibawa ke TPA, hal ini disebabkan oleh sebahagian besar kondisi jalan sulit dilalui oleh truk pengangkut sampah secara langsung. 2. Kendaraan pengangkut sampah pada Kecamatan Medan Kota saat ini berjumlah 13 untuk tipper truck kapasitas 6m³ untuk 2 ritasi/hari, untuk arm roll truck kapasitas 6m³ dan 10m³ yaitu masing-masing 1 dan 3 unit. Kendaraan pengangkut sampah yang dibutuhkan Kecamatan Medan Kota pada tahun 2013 dengan volume sampah yang dihasilkan ton/hari adalah 12 unit untuk tipper truck kapasitas 6m³ untuk 2 ritasi/hari dan 4 unit arm roll truck kapasitas 10m³ untuk 3 ritasi/hari dengan waktu 2,207 jam/ritasi dengan 10 unit bak kontiner ukuran 10m³. Jumlah gerobak/becak sampah pada kondisi eksisting Kecamatan Medan Kota adalah 62 unit, sedangkan untuk kondisi yang ideal dibutuhkan 185 unit.
9 3. Kebutuhan kendaraan pengangkut sampah pada tahun 2020 dengan perkiraan timbulan sampah 101,797 ton/hari adalah 12 unit tipper truck ukuran 6m³ untuk 2 ritasi/hari dan 4 unit arm roll truck untuk 3 ritasi/hari ukuran 10m³ dengan 12 unit bak kontiner ukuran 10m³. Gerobak/becak sampah pada tahun 2020 berdasarkan prediksi dibutuhkan 201 unit. Saran 1. Perlu ditetapkan jam pelayanan yang baik dalam pengambilan/pengangkutan sampah, agar tidak mengganggu lalu lintas terutama pada saat jam puncak kepadatan arus lalu lintas. 2. Perlu penangangan khusus untuk peningkatan jumlah dan perawatan dari kendaraan pengumpul ataupun pengangkut sampah agak kinerja pelayanan pengangkutan sampah tidak terganggu. 3. Dibutuhkan bak bak sampah untuk menampung sampah dari sumber sampah agar tidak menyebabkan penyakit dan sampah tidak tersebar di trotoar jalan sehingga mengurangi nilai estetika dan kebersihan Kecamatan Medan Kota 4. Dibutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat Kecamatan Medan Kota dalam penanganan masalah sampah agar menjadi tanggung jawab bersama. 6. DAFTAR PUSTAKA Anonim.(1987). Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Di Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14:Jakarta. Anonim.(1991).Metode Pengambilan Dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi Perkotaan(SNI M & SNI ), Badan Standarisasi Nasional:Jakarta. Anonim.(1995).Standar Spesifikasi Timbulan untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia(SNI ), Badan Standarisasi Nasional:Jakarta. Anonim.(2002).Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Perkotaan (SNI ), Badan Standarisasi Nasional:Jakarta. Anonim.(2008).Pengelolaan di Pemukiman(SNI 3242:2008). Badan Standarisasi Nasional:Jakarta. Anonim.(2008).Pengelolaan. Undang Undang Republik Indonesia No. 18:Jakarta. Anonim.(2013).KecamatanMedan Kota Dalam Angka BPS Kota Medan:Medan. Anonim.(2013).Medan Dalam Angka BPS Provinsi Sumatera Utara:Medan. Anonim.(2013).Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Rumah Tangga Dan Sejenis Rumah Tangga (Permen PU No. 3 Tahun 2013).Kementrian Pekerjaan Umum:Jakarta. Damanhuri, E.Padmin, T.(2010). Pengelolaan.Diktat kuliah TL-3104.FTSL ITB:Bandung. Derajat, S., Chaerul, M.(209). Evaluasi Sistem Pengangkutan Di Wilayah Bandung Utara.FTSL ITB:Bandung. Kodoatie, R.J. (2005). Pengantar Manajemen Infrastruktur, Pustaka Pelajar:Yogyakarta. Peavy,H.S.,Rowe,D.R.,Tchobanoglous,G.(1985).Environmental Engineering. McGraw Hill :United State of America. Pramono, S.S. (2005).Studi Pengangkutan Dari TPS Hingga Ke TPA Di Kota Depok, Seminar Nasional Pesat 2005:Jakarta. Setyowati, Lies. (2007).Evaluasi Kinerja Dinas Kebersihan Dalam Pelayanan Persampahan Di Kota Medan.Tesis. Universitas Sumatera Utara:Medan. Yones, I (2007).Kajian Pengelolaan Di Kota Ranai Ibu Kota Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.Tesis, Universitas Diponegoro:Semarang.
Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah
ABSTRAK Transportasi sampah adalah sub-sistem persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada Kecamatan
Lebih terperinciBAGIAN 7 PENGANGKUTAN SAMPAH
BAGIAN 7 PENGANGKUTAN SAMPAH Bagian ini menjelaskan secara teoritis metode pengangkutan sampah, pola dan operasional pengangkutan sampah, serta perhitungan optimasinya. Dijelaskan pula peralatan serta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah dan Permasalahannya Berbagai aktivitas dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya dengan memproduksi barang dari sumber daya alam. Disamping
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Perhitungan Arm Roll Truck Pengangkut Sampah Dengan Sistem HCS HCS. Waktu untuk pengisian & mengosongkan kontainer = 0,4 jam
Waktu pengambilan per ritasi (P LAMPIRAN A Perhitungan Arm Roll Truck Pengangkut Sampah Dengan Sistem HCS 2010) PHCS = P c + U c + D bc HCS ) ditentukan dengan rumus berikut ( Enri, Waktu untuk pengisian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi pembangunan. Sampah perkotaan adalah sampah yang timbul di kota.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sampah Berdasarkan SNI 19-2454 tahun 2002, sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi
Lebih terperinciJurusan Teknik Planologi Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung 2013 Jl. Dr Setiabudhi No 193 Tlp (022) Bandung
Jurusan Teknik Planologi Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung 2013 Jl. Dr Setiabudhi No 193 Tlp (022) 2006466 Bandung LAMPIRAN A : DESAIN SURVEY Dalam studi ini, pengumpulan data menjadi sangat
Lebih terperinciKata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah
ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Tabanan, khususnya Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri, diikuti oleh peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan yang menyebabkan penumpukan sampah di
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 2, April 2013 ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG I Komang Trisna Satria Pramartha 1,
Lebih terperinciKAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM
KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM Astrin Muziarni *) dan Yulinah Trihadiningrum Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah Terdapat banyak pengertian mengenai sampah menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: 1. Sampah adalah barang yang tidak dipakai lagi lalu dibuang (Badudu
Lebih terperinciEVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA
EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA Kristub Subur, Agustina Wilujeng, Harmin Sulistiyaning Titah Program Studi Magister Teknik Prasarana Lingkungan Pemukiman
Lebih terperinciPERENCANAAN TRANSPORTASI PERSAMPAHAN DI KOTA RANTEPAO KABUPATEN TORAJA UTARA Suharman Hamzah 1, M.Asad Nur Abdurahman 2, Ishak Salempang 3
PERENCANAAN TRANSPORTASI PERSAMPAHAN DI KOTA RANTEPAO KABUPATEN TORAJA UTARA Suharman Hamzah 1, M.Asad Nur Abdurahman 2, Ishak Salempang 3 Abstract : Transportation of garbage is a sub-system of targeted
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah Sampah adalah limbah yang bersifat padat yang terdiri atas bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG EVALUATION OF SOLID WASTE TRANSPORTATION SYSTEM IN MALANG CITY
EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG EVALUATION OF SOLID WASTE TRANSPORTATION SYSTEM IN MALANG CITY Achmad Widarto PT. Indra Karya Wilayah I Malang Jl. Surabaya No. 3A Malang wid_alf@yahoo.co.id
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci :Volume timbulan sampah, kebutuhan armada pengangkut sampah, BOK Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana,
ABSTRAK Peningkatan jumlah samapah di Kabupaten Jembrana, khususnya Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana, diikuti oleh peningkatan jumlah penduduk dan menyebabkan penumpukan sampah dibeberapa wilayah.
Lebih terperinciMetoda Pemindahan dan Pengangkutan
Metoda Pemindahan dan Pengangkutan Sampah terpilah tidak diperkenankan dicampur kembali. Didasarkan jenis sampah terpilah, dilakukan: 1. Pengaturan jadwal pemindahan & pengangkutan, sesuai jenis sampah
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG
PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG Disusun Oleh
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH Ajeng Rudita Nareswari 1 dan Nieke Karnaningroem 2 1 Program Magister Teknik Prasarana
Lebih terperinciEVALUASI PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DARI TPS KE TPA KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Kecamatan Semarang Utara)
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 EVALUASI PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DARI TPS KE TPA KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Kecamatan Semarang Utara) Andre Prasetia
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG PELAYANAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK
TUGAS AKHIR RE 091324 KAJIAN TENTANG PELAYANAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK Lalu Tansa Armanda NRP 3309 100 041 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, MAppSc
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN TRUK SAMPAH DI KECAMATAN DENPASAR UTARA. Oleh : I Ketut Gd Yoga Satria Wibawa NIM:
ANALISIS KEBUTUHAN TRUK SAMPAH DI KECAMATAN DENPASAR UTARA Oleh : I Ketut Gd Yoga Satria Wibawa NIM: 1104105124 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 ABSTRAK Pertumbuhan jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah Dalam aktivitas sehari-hari, manusia sering kali bergantung dengan bahanbahan yang dihasilkan oleh alam. Dalam proses pemanfaatan bahan-bahan yang dihasilkan
Lebih terperinciPengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya
Tugas Akhir 091324 Diajukan Oleh: Nurul Setiadewi 3310100017 Dosen Pembimbing: Welly Herumurti, S.T., M.Sc Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari,
Lebih terperinciEVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN
EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN Ahmad Solhan, Sarwoko Mangkoedihardjo Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana,
Lebih terperinciANALISIS ANGKUTAN PERSAMPAHAN DI KECAMATAN KUTA ANALYSIS ON SOLID WASTE TRANSPORTATION IN KUTA DISTRICT
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 4, No., Juli 00 ANALISIS ANGKUTAN PERSAMPAHAN DI KECAMATAN KUTA Silvia Gabrina T. ), A.A. Jaya Wikrama ), Nyoman Karnata Mataram ), dan Arya Ngurah Mahadyatmika W. ) ) Dosen
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Transportasi Sampah Kota Pasir Pengaraian
EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SAMPAH KOTA PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU EVALUATION OF SOLID WASTE TRANSPORTATION IN PASIR PENGARAIAN CITY ROKAN HULU Alfi Rahmi ABSTRAK Transportasi sampah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Hampir setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia menghasilkan sampah, terutama
Lebih terperinciE. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah
Lebih terperinciKata kunci: pengangkutan sampah, ritase, cakupan pelayanan.
KAJIAN SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BATU Yosa Putri Hapsari, Dewi Dwirianti, Yulinah Trihadiningrum Program Pascasarjana, Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS, Surabaya E-mail: yprincess@yahoo.com
Lebih terperinciEVALUASI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEMPAWAH
EVALUASI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEMPAWAH Wike Yolanda, Endah Angreni, Adhi Yuniarto Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan ITS Email: yolanda_1102@yahoo.com
Lebih terperinciI Made Arnatha Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
STUDI OPTIMASI TEKNIS OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN MODEL SIMULASI (Studi Kasus Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2004-2024) I Made Arnatha Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH STASIUN PERALIHAN ANTARA TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN TAMBAKSARI, SURABAYA
PENGARUH STASIUN PERALIHAN ANTARA TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN TAMBAKSARI, SURABAYA THE EFFECTS OF TRANSFER STATION ON RESIDENTIAL SOLID WASTE MANAGEMENT IN TAMBAKSARI DISTRICT,
Lebih terperinciPROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT
PROPOSAL PROYEK AKHIR STUDI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR STUDY ON SOLID WASTE COLLECTION AND TRANSPORT IN SANGATTA CITY,EAST KUTAI Yayuk Tri Wahyuni NRP 311
Lebih terperinciBAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI
BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI 4.1 Umum Pada bab ini berisi uraian studi yang dilakukan Departemen Pekerjaan Umum (tahun 2006) mengenai penyusunan perhitungan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Elysa Nur Cahyani *), Wiharyanto Oktiawan **), Syafrudin **)
PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Elysa Nur Cahyani *), Wiharyanto Oktiawan **), Syafrudin **) ABSTRACT Solid waste management has become an increasingly urgent
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI
MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI TUGAS AKHIR OLEH : I GEDE ARTAWAN 0219151040 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2011 ABSTRAK Meningkatnya pertumbuhan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan pembangunan wilayah perkotaan di Indonesia, diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan anggapan akan memperoleh
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PENGANGKUTAN SAMPAH KOTA LIWA, KABUPATEN LAMPUNG BARAT
STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PENGANGKUTAN SAMPAH KOTA LIWA, KABUPATEN LAMPUNG BARAT M. Budi Setiawan, Atiek Moesriati dan Harmin S. Titah Jurusan Teknik Lingkungan, Program Pascasarjana, Institut Teknologi
Lebih terperinciRute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck
Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck TPA POOL Keterangan : BL 8041 AJ BL 8098 AH Kontainer 4. TPS Gerobak 1,5 m³ sebanyak 6 unit, bak pasangan bata terbuka 3 m³ sebanyak 1 unit, kontainer
Lebih terperinciSISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Fitri Purnama Sari Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: ipitpurnama@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS
PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS Nurramadhani Widodo*), Wiharyanto Oktiawan*) Titik Istirokhatun *) Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP, Jl. Prof. H.Sudarto, SH Tembalang
Lebih terperinciPEWADAHAN, PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH
PEWADAHAN, PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH A. PEWADAHAN SAMPAH 1. Pendahuluan Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke tempat
Lebih terperinciINVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi
INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dan pembangunan di wilayah perkotaan di Indonesia, diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian penduduk perdesaan ke kota dengan anggapan akan
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG
MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : I Gusti Bagus Gede Wahyu Dwi Pratama 0419151025 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2012 ABSTRAK
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
KATA PENGANTAR Dokumen Layanan Persampahan Kota Bogor merupakan dokumen yang memuat keadaaan terkini kondisi persampahan Kota Bogor. Penyusunan dokumen ini pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap
Lebih terperinciKAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG
KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG NANANG FAKHRURAZI 1,JONI HERMANA 2, IDAA WARMADEWANTHI 2 1 Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Jurusan Teknik
Lebih terperinciSISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TENGAH, KOTA SEMARANG Hamida Syukriya*), Syafrudin**), Wiharyanto Oktiawan**)
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TENGAH, KOTA SEMARANG Hamida Syukriya*), Syafrudin**), Wiharyanto Oktiawan**) ABSTRACT Solid waste management has become one of the major problems in developing
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG
PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Maharyati Puji Lestari*), Syafrudin*) Irawan Wisnu Wardana *) ABSTRACT Municipal solid wastes are all the wastes arising from
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Dr. Ir. Ellina S. Pandebesie, MT Dosen Penguji : IDAA Warmadewanthi, ST, MT, PhD. Sidang Tesis
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Ellina S. Pandebesie, MT Dosen Penguji : IDAA Warmadewanthi, ST, MT, PhD Dosen Penguji : Alia Damayanti, ST, MT, PhD Dosen Penguji : Drs. Satrijo Wiweko, MT Disampaikan oleh
Lebih terperinciLAMPIRAN A: SPESIFIKASI TEKNIS SEKTOR PERSAMPAHAN
LAMPIRAN A: SPESIFIKASI TEKNIS SEKTOR PERSAMPAHAN 1. KONSEP PENGELOLAAN PERSAMPAHAN Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 2008, upaya pengelolaan persampahan meliputi kegiatan pengurangan dan penanganan
Lebih terperinciPERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI
PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI Dwi Indrawati, H. Widyatmoko, Toto Riswandi Pratama Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...1 1.1
Lebih terperinciSTUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR
STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR Oleh: ACHMAD YANI L2D 301 317 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciLIES SETYOWATI : EVALUASI KINERJA DINAS KEBERSIHAN DALAM PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MEDAN, 2008.
EVALUASI KINERJA DINAS KEBERSIHAN DALAM PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MEDAN TESIS Oleh LIES SETYOWATI 037022005/MTK PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2 0 0 7 EVALUASI KINERJA DINAS
Lebih terperinciAplikasi Metode Vehicle Routing Problem with Time Windows untuk Pengangkutan Sampah Rayon Surabaya Pusat
Aplikasi Metode Vehicle Routing Problem with Time Windows untuk Pengangkutan Sampah Rayon Surabaya Pusat Oleh : PrasidyaTyanto 33 10 100 087 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. YulinahTrihadiningrum, MAppSc.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Pengertian Sampah Sampah merupakan salah satu jenis biomassa yang ketersediannya dari hari ke hari cukup melimpah, terutama di kota besar. Sampah juga menjadi perhatian banyak
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS RUTE JALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS: KECAMATAN TAMALANREA) OLEH: RIZKY HADIJAH FAHMI D
TUGAS AKHIR ANALISIS RUTE JALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS: KECAMATAN TAMALANREA) OLEH: RIZKY HADIJAH FAHMI D111 09 254 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangkutan sampah adalah bagian persampahan yang bersasaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangkutan sampah adalah bagian persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju tempat pemerosesan
Lebih terperinciAnalisis Sistem Pengangkutan Sampah di Wilayah Surabaya Utara
D103 Analisis Sistem Pengangkutan Sampah di Wilayah Surabaya Utara Rizka Andriani Mahmudah dan Welly Herumurti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pengelolaan sampah merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi setiap wilayah di dunia tidak terkecuali Indonesia. Hampir di seluruh aspek kehidupan manusia
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS
PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS * Yanuwar Nur Aji, Wiharyanto Oktiawan, Titik Istirokhatun * Teknik Lingkungan, Universitas Diponegoro Abstract Solid waste is
Lebih terperinciEVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA PONTIANAK
EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA PONTIANAK Sri Lestari 1), Siti Nurlaily 2), Yulisa Fitrianingsih 1) 1) Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK
EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Sampah
BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Sampah Dalam membicarakan sampah tidak akan terlepas dari satu kata yang sifatnya hampir serupa dengan sampah, yaitu limbah. Namun limbah dan sampah memiliki perbedaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas masyarakat. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Seiring dengan tumbuhnya sebuah kota,
Lebih terperinciKajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung
Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung BUNGA DWIHAPSARI, SITI AINUN, KANCITRA PHARMAWATI Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciANALISIS ANGKUTAN PERSAMPAHAN KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS: KECAMATAN TAMALANREA)
JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS ANGKUTAN PERSAMPAHAN KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS: KECAMATAN TAMALANREA) OLEH: RONAL MALINO D111 09 255 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015 Jurnal Penelitian
Lebih terperinciOPTIMALISASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI WILAYAH UTARA KABUPATEN SIDOARJO
TUGAS AKHIR RE091324 OPTIMALISASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI WILAYAH UTARA KABUPATEN SIDOARJO DUHITA ANINDITA 3310100076 DOSEN PEMBIMBING I D A A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
Lebih terperinciEVALUASI KEBUTUHAN RUANG PENAMPUNG SAMPAH PERKOTAAN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KOTA (STUDI KASUS : KOTA AMLAPURA, KABUPATEN KARANGASEM)
E-10-1 EVALUASI KEBUTUHAN RUANG PENAMPUNG SAMPAH PERKOTAAN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KOTA (STUDI KASUS : KOTA AMLAPURA, KABUPATEN KARANGASEM) * I Made Agus Budiyasa, Ellina S. Pandebesie, Putu Rudy
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN BAE, KABUPATEN KUDUS
PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN BAE, KABUPATEN KUDUS *) Dany Cahyo Prassojo, Titik Istirokhatun, Wiharyanto Oktiawan *) Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah 2.1.1 Pengertian sampah Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, menyebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang
Lebih terperinciSTRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO
STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Oleh : EBERT FEBRIANUS TONIMBA Dosen Pembimbing : Prof. Ir. JONI HERMANA, M.Sc.ES., Ph.D. LATAR BELAKANG Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia
Lebih terperinciEVALUASI PENGELOLAAN SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH DI RUSUNAWA (Studi Kasus : Rusunawa Seruwei Belawan) SKRIPSI OLEH AZIZ MARIZA
EVALUASI PENGELOLAAN SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH DI RUSUNAWA (Studi Kasus : Rusunawa Seruwei Belawan) SKRIPSI OLEH AZIZ MARIZA 110406124 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciPERENCANAAN TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR. Dwi Indrawati, Pramiati Purwaningrum, Andi Laily Megawarni
PERENCANAAN TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR Dwi Indrawati, Pramiati Purwaningrum, Andi Laily Megawarni Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti,
Lebih terperinciPENJADWALAN TRUK SAMPAH KOTA PONTIANAK DENGAN MODEL ROLL ON ROLL OFF VEHICLE ROUTING PROBLEM
PENJADWALAN TRUK SAMPAH KOTA PONTIANAK DENGAN MODEL ROLL ON ROLL OFF VEHICLE ROUTING PROBLEM SURLI Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak famsurli229@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan permasalahan yang selalu dihadapi masyarakat Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung. Seiring dengan meningkatnya laju pembangunan, pertumbuhan
Lebih terperinciNurani et al. Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan 46
Nurani et al. Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan 46 Analisis Kebutuhan Jenis Armada Pengangkut Berdasarkan Volume Sampah Prediksi di Kabupaten Karanganyar The Analysis of Trash Transport Vehicle Needs
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kajian teori merupakan landasan yang dijadikan pegangan dalam penulisan laporan penelitian ini. Teori yang ada didasarkan pada rujukan dan disusun sebagai tahapan-tahapan dalam
Lebih terperinciEfisiensi Rute Truk Pengangkutan Sampah Sistem Stationary Container di Kota Padang dengan Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour
Vol. 20 No. 2 November 2013 ISSN : 0854-8471 Efisiensi Rute Truk Pengangkutan Sampah Sistem Stationary Container di Kota Padang dengan Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour Uci Mardiani 1,*), Yossyafra
Lebih terperinciSTRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO
STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Ebert Febrianus Tonimba dan Joni Hermana Masters Program in Engineering Asset Management FTSP - ITS E-mail : e_tonimba@ce.its.ac.id ABSTRAK Pengelolaan
Lebih terperinciBAGIAN 6 PEWADAHAN, PENGUMPULAN DAN PEMINDAHAN
BAGIAN 6 PEWADAHAN, PENGUMPULAN DAN PEMINDAHAN Bagian ini menjelaskan aktivitas teknik operasional persampahan, mulai dari pewadahan sampai ke transfer. Dijelaskan tentang jenis dan pola pewadahan, serta
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN TANGERANG, KOTA TANGERANG
Perencanaan Pengumpulan dan Pengangkutan di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Ratnaningsih,et al., PERENCANAAN PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN TANGERANG, KOTA TANGERANG Ratnaningsih,
Lebih terperinciRENCANA PENGEMBANGAN TEKNIK OPERASIONAL SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA JUWANA
RENCANA PENGEMBANGAN TEKNIK OPERASIONAL SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA JUWANA Irawan Wisnu Wardhana ABSTRACT Juwana city is one of a developed potential region that include in a WANARAKUTI (Juwana- Jepara-Kudus-Pati)
Lebih terperinciPERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010
PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 SKPD DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SEMARANG Visi :
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAYAMSARI, KOTA SEMARANG
PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAYAMSARI, KOTA SEMARANG *) Vidya Ayuningtyas, Syafrudin, Wiharyanto Oktiawan *) Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRACT
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR
EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR Dewa Nyoman Raka, Agus Slamet Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya ABSTRAK Kabupaten Gianyar dipandang perlu memiliki rencana
Lebih terperinciKAJIAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH DI KAWASAN BERKEMBANG JAKABARING KELURAHAN 15 ULU KOTA PALEMBANG
KAJIAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH DI KAWASAN BERKEMBANG JAKABARING KELURAHAN 15 ULU KOTA PALEMBANG Ikhsandri 1*, Reini S. Ilmiaty 2 dan Nyimas Septi R. P. 3 1,2,3 Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Halaman
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kriteria-kriteria Evaluasi Kebijakan Publik... 18 Tabel 2.3 Skala Perbandingan Berpasangan..... 21 Tabel 3.1 Konversi Angka... 29 Tabel 4.1 Tingkat Kelerengan Wilayah Kota
Lebih terperinciRENCANA PENINGKATAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA BAU-BAU
E-13-1 RENCANA PENINGKATAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA BAU-BAU Israwati, J.B. Widiadi, Susi Agustina Wilujeng Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya ABSTRAK Tingkat pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh negara dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh negara dan dunia. Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai masalah persampahan dikarenakan jumlah penduduk
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA DENPASAR
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA DENPASAR I Dewa Gede Agung Sinarbawa 1) I Putu Agus Swastika 2) Program Studi Sistem Informasi, STIKOM Surabaya sinar_rastafara@yahoo.com 1)
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE
EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE Yohanes R. Maswari dan Sarwoko Mangkoedihardjo Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya ryan@enviro.its.ac.id ABSTRAK Tingkat pelayanan persampahan
Lebih terperinciOLEH : SIGIT NUGROHO H.P
OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 MENGAPA SAMPAH DOMESTIK Sampah Domestik (khususnya rumah tangga) merupakan Penyumbang terbesar ( menurut penelitian mencapai 80 % sampah dikediri berasal dari sampah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah diketahui bahwa pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI RUTE PENGANGKUTAN SAMPAH KOTA MARABAHAN DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
STUDI OPTIMASI RUTE PENGANGKUTAN SAMPAH KOTA MARABAHAN DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OPTIMATION STUDY OF WASTE TRANSPORTATION IN MARABAHAN CITY USING GEOGRAFIS INFORMATION SYSTEM M. Rasyid Ridha *,
Lebih terperinciANALISA PRODUKTIVITAS TRUK PENGANGKUT SAMPAH KOTA PROBOLINGGO
ANALISA PRODUKTIVITAS TRUK PENGANGKUT SAMPAH KOTA PROBOLINGGO TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Lebih terperinciKAJIAN INFRASTUKTUR PERSAMPAHAN DI KAWASAN PEMUKIMAN MASYARAKAT DENGAN PENDAPATAN RENDAH KECAMATAN KERTAPATI KOTA PALEMBANG
KAJIAN INFRASTUKTUR PERSAMPAHAN DI KAWASAN PEMUKIMAN MASYARAKAT DENGAN PENDAPATAN RENDAH KECAMATAN KERTAPATI KOTA PALEMBANG Sepriyati Anggraini Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya (Jl. Raya Prabumulih
Lebih terperinci